Satuan Pengawas Intern Unit Internal Audit berperan dalam menjalankan fungsi pengendalian atas aktivitas bisnis perusahaan. Pelaksanaan fungsi SPI dipimpin oleh seorang Kepala SPI yang bertanggungjawab kepada Direktur Utama. Guna menguatkan peran dan tanggung jawab tersebut, Piagam Internal Audit telah mendeskripsikannya secara jelas dengan berpedoman pada standar profesi Internal Audit internasional, yaitu The International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing yang dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditors (IIA). Piagam Internal Audit tersebut mengatur kode etik, kewenangan dan tanggung jawab SPI, Direksi, dan Komisaris sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi SPI. Misi dari Internal Audit adalah membantu perusahaan mencapai tujuan strateginya melalui penyempurnaan sistem pengendalian internal dan manajemen risiko. Dalam melaksanakan audit, Internal Audit melakukan penilaian yang independen terhadap kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal, manajemen risiko dan tata kelola, serta secara selektif turut serta mengevaluasi proses pengembangan sistem-sistem penting serta proyek-proyek khusus yang sedang dilakukan bank agar kelemahan sistem pengendalian internal dan manajemen risiko yang teridentifikasi dapat segera diperbaiki. Internal Audit melaksanakan audit dengan menggunakan pendekatan audit berbasis risiko (risk based audit). Aktivitas audit direncanakan dengan mempertimbangkan tingkat risiko yang ada di setiap unit kerja. Tingkat risiko di setiap unit kerja dievaluasi dengan mempertimbangkan risiko inheren maupun control environment yang ada di unit yang bersangkutan. 1/4 Satuan Pengawas Intern Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi audit internal Standar Profesi Internal Audit merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh auditor untuk menjaga kualitas kinerja auditor. Hasil pemeriksaan yang memenuhi standar akan membantu pelaksanaan tugas manajemen, unit kerja yang diaudit serta Eksternal Auditor. Standar Profesi Audit Internal mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Memberikan kerangka untuk melaksanakan dan mengembangkan kegiatan internal audit yang dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan kinerja kegiatan operasional perusahaan. 2. Mendorong peningkatan kinerja audit internal 3. Menjadi acuan dalam penyusunan pendidikan dan pelatihan bagi Auditor Internal. Standar Profesi Internal Audit terdiri atas Standar Atribut dan Standar Kinerja. Standar-standar tersebut merupakan bagian dari pedoman praktik audit internal. 1. Standar Atribut Standar Atribut berkenaan dengan karakteristik organisasi, individu dan pihak-pihak yang melakukan kegiatan audit internal yang mencakup : - Indenpendensi dan Objektivitas - Keahlian dan Kecermatan Profesi - Peningkatan Kualitas Fungsi Internal Audit 2.Standar Kinerja Standar Kinerja merupakan ukuran kualitas pekerjaan audit mulai dari perencanaan sampai dengan pemantauan tindak lanjut yang mencakup : 2/4 Satuan Pengawas Intern - Pengelolaan Fungsi - Ruang Lingkup Pemeriksaan - Perencanaan Pemeriksaan - Pelaksanaan Pemeriksaan - Laporan Hasil Pemeriksaan - Pemantauan Tindak Lanjut Selain standar atribut dan standar kinerja profesi, internal audit juga harus memiliki standar perilaku yang merupakan kode etik dari internal audit. Pedoman Kerja SPI Satuan Pengawasan Intern (SPI) PTPN VIII memiliki Piagam Pengawasan (internal audit charter) yang disepakati dan ditetapkan oleh Direksi, secara garis besar Piagam Pengawasan berisi antara lain: - Standar professional audit intern yang dikeluarkan oleh FK-SPI Posisi dan fungsi audit internal di dalam perusahaan Kewenangan fungsi audit internal Ruang lingkup fungsi audit internal Ruang Lingkup Tugas SPI Tugas SPI dalam melaksanakan program kegiatan audit dan fungsi pengendalian atas aktivitas bisnis perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan operasional perusahaan baik di kebun / unit maupun di bagian Kantor Pusat di lingkungan perusahaan 2. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian intern, termasuk penilaian terhadap surat edaran umum, standar operasional prosedur, metode kerja, standar biaya, sistem dan prosedur. 3. Mengindentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian manajemen unit kerja termasuk manajemen risiko jika tidak memiliki bagian manajemen risiko sendiri. 4. Memberikan konsultasi kepada unit kerja di perusahaan mengenai sistem pengendalian manajemen. 5. Memenuhi ketentuan yang ada di dalam piagam internal audit (internal audit charter) 3/4 Satuan Pengawas Intern dalam rangka meningkatkan dan menjaga kualitas kinerja auditor. Tanggung jawab SPI dalam menjalankan fungsinya tersebut adalah dengan memberikan rekomendasi, konsultasi, dan informasi mengenai aktivitas yang diauditnya sesuai dengan standar audit dan standar perilaku operasional yang dituntut kode etik serta charter audit internal PT Perkebunan Nusantaran VIII (Persero). Tanggung jawab ini meliputi juga koordinasi pelaksanaan audit dengan auditor eksternal dan Komite Audit sesuai dengan standar audit dan kode etik masing-masing, sehingga tujuan audit semua pihak tercapai. Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya pada pelaksanaan program kegiatan audit dan fungsi pengendalian aktivitas bisnis perusahaan, SPI dibekali dengan wewenang untuk : 1. Mengakses seluruh data dan informasi mengenai PTPN VIII yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas auditnya. Hal ini meliputi dokumen, pencatatan, meminta keterangan dari setiap karyawan, dan meninjau/melakukan pemeriksaan fisik atas seluruh kekayaan perusahaan; 2. Melaksanakan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) yang telah disahkan dan disetujui oleh Direktur Utama; dan 3. Menyampaikan laporan hasil audit dan perkembangan tindak lanjut hasil audit kepada Direktur Utama. Struktur Organisasi SPI Berdasarkan struktur organisasi PTPN VIII, kedudukan SPI merupakan Bagian dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. 4/4