ANALISA KINERJA KEUANGAN PT.INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL, Tbk. SEBELUM DAN SESUDAH INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Oleh Nyi Raden Mega Purwhanisa 2012120158 UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN (Terakreditasi berdasarkan Keputusan BAN-PT No.227/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/XI/2013) BANDUNG 2017 THE ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE IN PT.INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL, Tbk. BEFORE AND AFTER INITIAL PUBLIC OFFERING UNDERGRADUATED THESIS Submitted to complete the requirements of a Bachelor Degree in Economics By Nyi Raden Mega Purwhanisa 2012120158 PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITY FACULTY OF ECONOMICS MANAGEMENT PROGRAM (Accredited based on the Decree of BAN-PT No. 227/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/XI/2013) BANDUNG 2017: UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN ANALISA KINERJA KEUANGAN PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL, Tbk. SEBELUM DAN SESUDAH INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO). Oleh : Nyi Raden Mega Purwhanisa 2012120158 PERSETUJUAN SKRIPSI Bandung, 23 Desember 2016 Ketua Program Studi Manajemen, Dra. Triyana Iskandar, M. Si. Pembimbing, Vera Intanie Dewi, S.E., M.M. PERNYATAAN Saya yang bertanda-tangan di bawah ini, Nama : Nyi Raden Mega Purwhanisa Tempat, tanggal lahir : Bandung, 20 Maret 1994 NPM : 2012120158 Program studi : Manajemen Jenis naskah : Skripsi JUDUL Analisa Kinerja Keuangan PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk. Sebelum dan Sesudah Initial Public Offering (IPO). dengan, Pembimbing : Vera Intanie Dewi, S.E., M.M. SAYA NYATAKAN Adalah benar-benar karya tulis saya sendiri; 1. Apa pun yang tertuang sebagai bagian atau seluruh isi karya tulis saya tersebut di atas dan merupakan karya orang lain (termasuk tapi tidak terbatas pada buku, makalah, surat kabar, internet, materi perkuliahan, karya tulis mahasiswa lain), telah dengan selayaknya saya kutip, sadur atau tafsir dan jelas telah saya ungkap dan tandai 2. Bahwa tindakan melanggar hak cipta dan yang disebut plagiat (plagiarism) merupakan pelanggaran akademik yang sanksinya dapat berupa peniadaan pengakuan atas karya ilmiah dan kehilangan hak kesarjanaan. Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksa oleh pihak mana pun. Pasal 25 Ayat (2) UU. No 20 Tahun 2003: Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan jiplakan dicabut gelarnya. Pasal 70: Lulusan yang karya ilmiahnya yang digunakannya untuk mendapatkan gelar akademi, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 200 juta. Bandung, Dinyatakan tanggal : 23 Desember 2016 Pembuat pernyataan : Nyi Raden Mega (Nyi Raden Mega Purwhanisa) ABSTRAK Initial Public Offering (IPO) merupakan kegiatan penawaran saham perdana kepada public yang dilakukan oleh perusahaan yang hendak go public. Go public merupakan cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh dana dengan cara mengubah status perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka melalui penawaran saham perdana kepada publik dan mencatat sahamnya di bursa. PT. Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk melakukan IPO dengan alasan perusahaan sudah memasuki generasi ke empat, sehingga perusahaan perlu melakukan go public agar lebih transparan dan profesional. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui perbedaan kinerja keuangan perusahaa sebelum dan sesudah perusahaan melakukan IPO, selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengatahui faktor apa saja yang menjadi pengaruh dalam kinerja keuangan perusahaan. Dalam penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah IPO, dan untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh dalam kinerja keuangan, digunakan analisis laporan keuangan pada periode tahun sebelum dan sesudah perusahaan melakukan IPO. Untuk menganalisis kinerja keuangan maka diperlukan laporan keuangan, seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas perusahaan. Selanjutnya, akan diolah dengan menganalisis kinerja keuangan dengan rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio hutang, rasio profitabilitas dan rasio pasar, common size dan arus kas. Dari lima rasio keuangan tersebut, common size dan arus maka dapat diketahui kondisi keuangan perusahaan sebelum dan setelah perusahaan melakukan IPO dan faktor apa saja yang menjadi pengaruh dalam kinerja keuangan. Metode penelitian yang digunkan dalam penelitian ini adalah metode descriptive study. Metode deskriptif ini merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh data yang dapat menggambarkan karakteristik, keadaan, dan situasi . Teknik yang dilakukan yaitu studi kepustakaan, yaitu peneliti memperoleh informasi dari sumber kepustakaan berupa laporan keuangan perusahaan yang menjadi objek penelitian ini. Pada penelitian ini peneliti menggunakan data sekunder dengan mengambil Laporan Keuangan PT. Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul, Tbk yang dipublikasikan dari tahun 2010-2015. Laporan keuangan yang digunakan adalah Neraca dan Laporan Laba/rugi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari rasio likuiditas perusahaan cukup baik karena nilai rasio yang dihasilkan meningkat dari tahun ke tahun, nilai rasio aktivitas kurang baik karena nilai yang diperoleh cenderung menurun dari tahun ke tahun, rasio utang yang diperoleh cenderung baik karena nilai rasio yang mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, rasio profitabilitas dapat dikatakan baik karena nilai rasio profitabiltas yang diperoleh cenderung naik kecuali hasil atas ekuitas perusahaan yang cenderung turun, dan rasio pasar yang dapat dikatakan baik setelah perusahaan melakukan IPO pada tahun 2013. Dari analisis common size pada laba rugi dapat dikatakan perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik, karena nilai common size laba kotor yang berfluktuatif dari tahun ke tahun, nilai common size beban operasi yang mengalami penurunan di setiap tahunnya, nilai common size laba sebelum bunga dan pajak mengahasilkan nilai yang cenderung naik dari tahun ke tahun dan nilai common size sesudah bunga dan pajak yang mengalami kenaikan di setiap tahunnya. Pada analisis common size dalam neraca, kondisi perusahaan dapat dikatakan baik, karena nilai common size aktiva lancar mengalami penurunan setelah perusahaan melakukan IPO pada tahun 2013, untuk nilai common size utang setelah IPO perusahaan juga mengalami penurunan dan nilai common size modal perusahaan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.Dari hasil analisis arus kas, perusahaan memiliki kondisi keuangan yang sehat karena fluktuasi yang terjadi cenderung mengalami peningkatan dan penurunan yang tidak signifikan. Kata kunci : IPO, rasio keuangan, common size, laporan arus kas v KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana strata-1 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan. Penulis memberi judul penelitian ini “Analisa Laporan Keuangan PT. Industri Farmasi dan Jamu Sido Muncul, Tbk. Sebelum dan Sesudah Go Public”. Dalam penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari kekurangan, baik aspek kualitas maupun kuantitas dari materi penelitian yang disajikan. Semua ini didasarkan dari keterbatasan yang dimiliki penulis. Maka dari itu, dalam penulisan skripsi ini penulis banyak diberi bantuan oleh berbagai pihak. Dalam kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya atas bantuan, motivasi, didikan, dan bimbingan yang diberikan kepada penulis selama ini, antara lain kepada : 1. Abah, Indung, Teteh, Ade, Sam, serta seluruh keluarga yang selalu mendukung secara material maupun moril, serta memberikan semangat dan doa agar penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. 2. Bapak Mangadar Situmorang, Ph.D, selaku Rektor Universitas Katolik Parahyangan. 3. Ibu Dr. M. Merry Mananti, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan. 4. Ibu Triyana Iskandarsyah, Dra., M. Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Katolik Parahyangan. 5. Ibu Vera Intanie Dewi, SE., MM selaku dosen pembimbing Skripsi Manajemen Keuangan yang selalu menyediakan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini. 6. Bapak Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., MSBA. selaku dosen mata kuliah Seminar Keuangan yang telah mengajarkan penulis berbagai ilmu metode penulisan karya ilmiah yang dapat diimplementasikan dalam penelitian ini. 7. Ibu Dr. Judith Felicia Pattiwael, Dra., MT. selaku dosen wali penulis yang telah mengarahkan penulis dalam menjalani seluruh rangkaian Program vi Studi Manajemen, sehingga penulis dapat sampai ke tahap penyusunan skripsi ini. 8. Sahabat dan teman-teman penulis saat menempuh kuliah yang selalu membantu, mendukung, memberi semangat juga doa dalam penulisan skripsi ini Fikryadi Amrullah, Mira Arum, Nadia Desvianti, Deandra Adyssa, Danti Renisa, KAriza Avinda, Ayank Pramuditha, Satya Yozi, Sheilla Belinda, Firda Fauzia, Puji, Saraswati Devi dan Faishal Dwi. 9. Sahabat dan teman-teman SMA penulis yang selalu membantu, mendukung, memberi semangat dan doa dalam penulisan skripsi ini Dhea Dhevita, Fiqri Caesar, Fajar Abdurahman, Faldi Rizaldi, Muhammad Allen, Satrio Aji dan Wirasomantri. 10. Semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis tulis satu per satu. Bandung, 23 Desember 2016 Nyi Raden Mega Purwhanisa vii DAFTAR ISI ABSTRAK .................................................................................................... v KATA PENGANTAR ................................................................................. vi DAFTAR TABEL ........................................................................................ x DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xii BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ...................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 5 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 5 1.5 Kerangka Pemikiran ............................................................................. 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 13 2.1 Initial Public Offering (IPO) .............................................................. 13 2.1.1 Pengertian go public .................................................................. 13 2.1.2 Keuntungan dan Kerugian Penawaran Umum atau Initial Public Offering (IPO) .................................................................... 14 2.1.3 Underpricing.............................................................................. 15 2.1.4 Proses IPO Berdasarkan Model WIPO ( Withdrawn IPO) ........ 15 2.1.5 Manfaat go public ...................................................................... 17 2.2 Pengertian Manajemen Keuangan ...................................................... 17 2.2.1 Fungsi Manajemen Keuangan ................................................... 17 2.3 Kinerja Keuangan ............................................................................... 20 2.4 Laporan Keuangan.............................................................................. 20 2.4.1 Kegunaan Laporan Keuangan .................................................... 22 2.4.2 Tujuan Laporan Keuangan ........................................................ 23 2.4.3 Keterbatasan Laporan Keuangan ............................................... 25 2.4.4 Laporan Laba Rugi .................................................................... 27 2.4.5 Neraca ........................................................................................ 28 2.4.6 Laporan Laba Ditahan ............................................................... 29 2.4.7 Laporan Arus Kas ...................................................................... 29 2.5 Analisa Laporan Keuangan ................................................................ 29 viii 2.6 Analisis Common Size ........................................................................ 30 2.7 Rasio Keuangan .................................................................................. 30 2.7.1 Rasio Likuiditas ......................................................................... 30 2.7.2 Rasio Aktivitas........................................................................... 31 2.7.3 Rasio Utang ............................................................................... 33 2.7.4 Rasio Profitibilitas ..................................................................... 34 2.7.5 Rasio Pasar................................................................................. 35 2.8 Analisis Arus Kas ............................................................................... 36 BAB 3 METODE DAN OBJEK PENELITIAN.................................................. 37 3.1 Metode Penelitian ............................................................................... 37 3.1.1 Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 37 3.1.2 Jenis dan Sumber Data............................................................... 37 3.2 Objek Penelitian ................................................................................. 37 3.2.1 PT. Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul, Tbk....................... 38 BAB 4 PEMBAHASAN ......................................................................................... 43 4.1 Gambaran IPO PT. Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk. ................ 43 4.2 Analisa Common size ......................................................................... 43 4.2.1 Common size pada Laba Rugi.................................................... 43 4.2.2 Analisa Common size pada Laporan Posisi Keuangan .............. 46 4.3 Analisa Rasio Keuangan..................................................................... 49 4.3.1 Analisa Rasio Likuiditas ............................................................ 49 4.3.2 Analisa Rasio Aktitivas ............................................................. 57 4.3.3 Rasio Utang ............................................................................... 65 4.3.4 Rasio Profitabilitas..................................................................... 69 4.3.5 Rasio Pasar................................................................................. 76 4.4 Analisa Arus Kas ................................................................................ 80 4.5 Analisa Kinerja Keungan PT. Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk. 82 4.5.1 Analisa Kinerja Keuangan sebelum IPO. .................................. 82 4.5.2 Analisa Kinerja Keuangan sesudah IPO. ................................... 85 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 89 5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 89 5.2 Saran ...................................................................................................93 ix DAFTAR TABEL Tabel 4.1. Tabel 4.2. Tabel 4.3. Tabel 4.4. Tabel 4.5. Tabel 4.6. Tabel 4.7. Analisa Common size pada Laporan Laba Rugi ...................................... 44 Analisa Common size pada Laporan Posisi Keuangan ............................ 46 Analisa Arus Kas Tahun 2010 ke Tahun 2011 ........................................ 80 Analisa Arus Kas Tahun 2011 ke Tahun 2012 ........................................ 80 Analisa Arus Kas Tahun 2012 ke Tahun 2013 ........................................ 81 Analisa Arus Kas Tahun 2013 ke Tahun 2014 ........................................ 81 Analisa Arus Kas Tahun 2014 ke Tahun 2015 ........................................ 82 x DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Bagan Kerangka Pemikiran. ................................................................ 12 Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul,Tbk. 42 Gambar 4.1. Rasio Modal Kerja Bersih ................................................................... 50 Gambar 4.2. Rasio Lancar ........................................................................................ 53 Gambar 4.3. Rasio Cepat ......................................................................................... 54 Gambar 4.4. Rasio Kas............................................................................................. 56 Gambar 4.5. Perputaran Persediaan ......................................................................... 57 Gambar 4.6. Rata-Rata Umur Persediaan ................................................................ 58 Gambar 4.7. Perputaran Piutang .............................................................................. 60 Gambar 4.8. Rata-Rata Periode Tagih ..................................................................... 61 Gambar 4.9. Rata-Rata Periode Bayar ..................................................................... 62 Gambar 4.10. Perputaran Aktiva Tetap...................................................................... 63 Gambar 4.11. Perputaran Total Aktiva ...................................................................... 64 Gambar 4.12. Rasio Utang ......................................................................................... 65 Gambar 4.13. Rasio Utang Terhadap Ekuitas ............................................................ 66 Gambar 4.14. Rasio Mampu Bayar Bunga ................................................................ 68 Gambar 4.15. Marjin Laba Kotor ............................................................................... 69 Gambar 4.16. Marjin Laba Operasi............................................................................ 70 Gambar 4.17. Marjin Laba Bersih.............................................................................. 72 Gambar 4.18. Hasil Atas Total Aset (HAA) .............................................................. 73 Gambar 4.19. Hasil Atas Ekuitas (HAE) ................................................................... 74 Gambar 4.20. Pendapatan Per Saham (PPS) .............................................................. 75 Gambar 4.21. Rasio Harga Pasar/Pendapatan (H/P) .................................................. 76 Gambar 4.22. Nilai Buku Per Lembar Saham Biasa .................................................. 77 Gambar 4.23. Rasio Harga Pasar/Nilai Buku............................................................. 79 xi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi Analisa Common Size pada Laporan Laba Rugi Analisa Common Size pada Laporan Keuangan Konsolidasian Perhitungan Rasio Keuangan Analisis Arus Kas Sumber dan Penggunaan Perhitungan Arus Kas xii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jamu merupakan nama untuk obat tradisional dari Indonesia, khususnya masyarakat Jawa. Jamu merupakan obat tradisional yang berasal dari tumbuh-tumbuhan alam yang diracik tanpa bahan kimia sebagai campuran bahannya, dan kebanyakan racikan resepnya berumur puluhan tahun dan terus digunakan secara turun temurun sampai saat ini. Banyak orang yang sering menyebut bahwa jamu merupakan ramuan tradisional karena jamu sudah ada sejak jaman nenek moyang, jaman sebelum masuknya ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan obat-obatan modern yang masuk ke Indonesia. Pengertian jamu dalam Permenkes No.003/Menkes/Per/I/2010 adalah bahan atau ramuan yang berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian, atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun-termurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Sebagian besar masyarakat Indonesia mengkonsumsi jamu karena dipercaya memberikan andil yang cukup besar terhadap kesehatan, baik untuk pencegahan dan pengobatan suatu penyakit maupun dalam menjaga kebugaran, kecantikan serta meningkatkan stamina tubuh. Keberadaan jamu di Indonesia dapat dibuktikan dengan adanya relief Candi Borobudur pada masa kerajaan Hindu-Budha pada tahun 722M, dimana relief tersebut menggambarkan kebiasaan meracik dan mengkonsumsi jamu untuk memelihara kesehatan, selain itu adanya penemuan prasasti Madhawapura dari peninggalan Kerajaan Hindu-Majapahit yaitu adanya profesi “tukang meracik jamu” yang disebut “Acaraki”,. Pada awalnya industri jamu di Indonesia baru dimulai pada sekitar tahun 1900-an dimana pabrik-pabrik jamu besar mulai berdiri di Indonesia seperti Jamu Jago, Mustika Ratu, Nyonya Meneer, Sido Muncul, Jamu Simona, Jamu Borobudur, Jamu Dami, Jamu Air Mancur, Jamu Pustaka Ambon, Jamu Bukit Mentjos, dan Tenaga Tani Farma. 1 Hingga saat ini keberadaan industri jamu semakin berkembang, hal ini tercermin pada permintaan masyarakat terhadap jamu yang terus mengalami peningkatan walaupun jika dibandingkan dengan permintaan obat modern dari industri farmasi, permintaan jamu masih jauh tertinggal. Analisa yang dilakukan pada tahun 2010 menyebutkan bahwa permintaan terhadap jamu masih lebih rendah yaitu pasar obat modern sebesar Rp. 37,5 triliun dan obat herbalnya atau jamu hanya Rp. 7,2 triliun. Walaupun jika dilihat dari data sebelumnya bahwa pangsa industri jamu masih rendah jika dibandingkan dengan industri farmasi tetapi pertumbuhan pangsa industri jamu jauh lebih baik dibandingkan dengan tingkat industri pertumbuhan farmasi yang ternyata mengalami penurunan (http://biofarmaka.ipb.ac.id/). Dengan semakin berkembangnya industri jamu dari tahun ke tahun, menyebabkan banyaknya perusahaan jamu yang berdiri karena melihat besarnya peluang yang ada. Jamu yang sudah berada di Indonesia sejak lama menjadi warisan bagi budaya Indonesia, dengan adanya fenomena tersebut menyebabkan jamu perlu dilestarikan karena merupakan aset bangsa. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Roy. A. Sparringa dalam Kompas pada acara Minum Jamu Bersama Badan POM di Jakarta pada tanggal 27 Februari 2015. Acara tersebut bertema “Jamu Warisan Budaya Kesehatan yang Aman dan Oke” bertujuan untuk melestarikan budaya minum jamu di masyarakat. Kegiatan itu dihadiri Menteri Kesehatan, Menteri Komunikasi dan Informatika, serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, selain itu hadir juga sejumlah pengusaha jamu, tukang jamu, dan masyarakat sekitar. Hasil penelitian taksonomi oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tahun 2007, jumlah flora di Indonesia mencapai 31.746 spesies. Sebanyak 3.728 spesies tanaman diketahui berpotensi untuk dimanfaatkan untuk tujuan medis, namun hanya sekita 900 spesies yang dapat dimanfaatkan untuk mengobatan. Menurut Roy, pengembangan jamu sangat penting karena sektor ini menyerap banyak sumber daya manusia dan melibatkan banyak pelaku usaha, khususnya perempuan. Tahun 2014, penjualan jamu di Indonesia mencapai Rp. 15 triliun, dan jumlah ini diperkirakan akan mencapai Rp. 40 triliun pada tahun 2020 (http://print.kompas.com/). Dengan jaman yang semakin berkembang dalam era globalisasi dewasa ini, berakibat semakin banyaknya juga kebutuhan manusia. Semakin bertambahnya 2 kebutuhan manusia, semakin banyak pula perusahaan di berbagai industri yang ingin ikut serta dalam memenuhi kebutuhan manusia tersebut. Era globalisasi seperti saat ini, menuntut kondisi industri untuk berkembang agar mampu beradaptasi dengan situasi globalisasi saat ini. Hal ini membuat aktivitas manusia ikut mengalami perubahan. Manusia dituntut untuk terus beraktivitas, dalam beraktivitas sangat penting dan baik untuk menjaga kesehatan jasmani. Dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan manusia menjadi peluang bagi industri farmasi untuk terus berkembang dan berinovasi dalam menyediakan supplement maupun obat-obatan yang bertujuan untuk membantu menjaga kondisi kesehatan manusia. Industri farmasi di Indonesia masih banyak menggunakan bahan dasar yang berasal dari luar negeri, menyebabkan biaya yang dikeluarkan perusahaan farmasi cukup besar. Lain halnya dengan perusahaan farmasi tradisional Sido Muncul. Sido Muncul merupakan perusahaan farmasi di Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 1951, berbeda dengan perusahaan famasi lain, Sido Muncul menggunakan bahan baku yang berasal dari sumber daya alam seperti rempahrempah. Dengan perbedaan bahan baku ini menyebabkan Sido Muncul mengeluarkan biaya yang lebih terjangkau daripada perusahaan farmasi lain dan masih terus bertahan walaupun kurs dollar terhadap rupiah naik. Pada awalnya perusahaan Sido Muncul merupakan perusahaan keluarga yang memiliki market share terbesar dan reputasi baik sebagai industri jamu terbesar di Indonesia, namun pada tahun 1975 perusahaan ini berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul. Seperti yang dilampirkan di situs resmi PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tb, tepat pada tanggal 18 November 2013 lalu, Sido Muncul yang telah memiliki 109 distributor di seluruh Indonesia. Perusahaan keluarga ini memilih untuk menjadi perusahaan terbuka dengan tujuan agar perusahaan langgeng dan dipercaya oleh masyarakat Indonesia. Saat ini PT. Indsutri Jamu & Farmasi Sido Muncul, Tbk telah menjadi pabrik jamu terbesar di Indonesia. Semakin maraknya masyarakat di Indonesia yang melakukan kegiatan usaha, membuat persaingan usaha semakin ketat, mengingat hal ini menyebabkan banyaknya pelaku usaha yang kesulitan dalam meningkatkan penjualan sehingga berdampak pada perkembangan usahanya tersebut. Meningkatkan penjualan dapat 3 dilakukan dengan berbagai cara , salah satunya adalah dengan melakukan ekspansi, membuat sistem manajemen dalam perusahaan lebih teratur, atau juga dengan cara menambah karyawan. Banyak perusahaan yang memilih untuk menjadi perusahaan terbuka (go public) dengan tujuan untuk mendapatkan permodalan demi ekspansi usahanya. Perusahaan terbuka (go public) juga akan meningkatkan nilai ekuitas perusahaaan sehingga perusahaan memiliki struktur permodalan yang optimal, namun lain halnya dengan PT. Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul, perusahaan jamu terbesar di Indonesia ini memutuskan untuk menjadi perusahaan terbuka karena alasan ketransparanan perusahaan dan dengan didukungnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 1990 Tentang Perusahaan Perseroan (Persero) Yang Menjual Sahamnya Kepada Masyarakat Melalui Pasar Modal. Bagi perusahaan yang bersedia masuk ke pasar modal perlu memperhatikan beberapa syarat yang dikeluarkan oleh Bapepam sebagai regulator pasar modal. Selain itu, perusahaan harus mampu meningkatkan nilai perusahaan sehingga terjadi peningkatan penjualan sahamnya di pasar modal. Menurut Haryajid Ramelan, ketua AAEI ( Asosiasi Analis Efek Indonesia) pada majalah SWA berpendapat, salah satu tujuan perusahaan untuk menjadi terbuka adalah memperkuat merek di dunia internasional. Karena dengan memperkuat mereknya, perusahaan bisa mendapatkan permodalan yang lebih besar daripada dengan IPO. Selain itu Haryajid juga mengungkapkan bahwa memang ada keuntungan yang didapat perusahaan dengan status terbuka, perusahaan bisa mendapatkan pendanaan yang lebih ketimbang IPO. Dengan banyaknya pesaing yang bergabung dalam industri farmasi yang juga melakukan go public di Indonesia menyebabkan PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk memiliki pesaing yang cukup banyak. Beberapa pesaing yang berada di industri yang sama dengan PT. Jamu dan Farmasi Sido Muncul berdasarkan Bursa Efek Indonesia adalah Kable Farma, Tbk, Kimia Farma, Tbk, Indofarma, Tbk dan beberapa pesaing lainnya. Dengan banyaknya pesaing yang berada di industri yang sama dengan PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk membuat penulis ingin menganalisis pergerakan keuangan yang dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan. Dari laporan keuangan setiap periode dapat menghitung rasio-rasio 4 keuangan dan dapat melihat naik atau turunnya kinerja keuangan dan bagi perusahaan-perusahaan yang melakukan go public diharuskan menyertakan rasio keuangan yang relevan sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP51/PM/1996 Tanggal 17 Januari 1996 (BEJ). Dengan tujuan PT. Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul yang memilih melakukan go public untuk ketransparanan perusahaan, membuat peneliti ingin mengetahui kinerja keuangan sebelum PT. Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul go public dan sesudah go public. Kinerja keuangan yang akan diteliti didapatkan dari laporan keuangan tahunan milik PT. Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul periode tahun 2010 – 2015 untuk menjadikan perbandingan sebelum dan sesudah perusahaan melakukan go public. Maka dari itu penelitian ini diberi judul “ANALISA KINERJA KEUANGAN PT.INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL, Tbk SEBELUM DAN SESUDAH GO PUBLIC” . 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Identifikasi dan rumusan masalah yang ingin diangkat adalah : 1. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah go public dilihat dari analisa laporan keuangan pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2015. 2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kinerja keuangan PT.Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul,Tbk sebelum dan sesudah melakukan go public? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah : 1. Mengetahui kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah go public dari analisa laporan keuangan pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2015. 2. Mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi kinerja keuangan PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk sebelum dan sesudah melakukan go public. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Penulis : menambah wawasan untuk menganalisis kinerja keuangan melalui laporan keuangan dan melatih ketajaman analisis serta meningkatkan 5 pengetahuan terhadap kondisi keuangan dilapangan dengan kedisiplinan ilmu manajemen. 2. Bagi Perusahaan : mengetahui perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah melakukan go public serta dapat digunakan perusahaan untuk menjadi masukan pada PT. Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul, Tbk untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan. 3. Bagi Orang Lain : memberikan pengetahuan dan sumber informasi mengenai analisis kinerja keuangan, serta dapat menjadi data sekunder sebagai bahan pemikiran tentang kinerja keuangan dan fungsi manajemen keuangan. 1.5 Kerangka Pemikiran Initial Public Offering (IPO) merupakan penawaran saham pertama kali yang dilakukan oleh perusahaan yang go public. Go public artinya perusahaan telah memutuskan untuk menjual sahamnya kepada publik dan siap untuk dinilai oleh publik secara terbuka. Go public atau penawaran umum merupakan kegiatan yang dilakukan emiten untuk menjual sekuritas kepada masyarakat, berdasarkan tata cara yang diatur undang-undang dan peraturan pelaksanaannya. Menurut Fahmi, Irham (2013:112) saat pertama kali perusahaan go public sering disebut juga dengan Initial Public Offering (IPO). Menurut Hartono (2011:129) perusahaan yang belum go public, awalnya saham-saham perusahaan tersebut dimiliki oleh manajer-manajernya, sebagian lagi oleh pegawai-pegawai kunci dan hanya sejumlah kecil yang dimiliki oleh para investor. Salah satu alasan mengapa perusahaan melakukan go public karena sebagaimana biasanya jika perusahaan berkembang, kebutuhan modal tambahan sangat dirasakan, sehingga perusahaan tersebut melakukan penghimpunan dana dari masyarakat melalui penerbitan saham. Keputusan perusahaan untuk melakukan go public atau tetap menjadi perusahaan privat merupakan keputusan yang harus dipikirkan secara matang. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal makna go public adalah kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan oleh emiten ( perusahaan penerbit saham) kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaanya 6 Salah satu yang ditetapkan Badan Pengawas Pasa Modal (BAPEPAM) dalam hal ini merupakan lembaga tertinggi di pasa modal yang melakukan pengawasan dan pembinaan atas pasar modal, mewajibkan kepada setiap perusahaan yang akan melakukan penawaran saham perdana di pasar modal untuk menerbitkan prospektus. Pada saat perusahaan melakukan IPO, tidak ada harga pasar sampai dimulainya penjualan saham di pasar sekunder. Pada saat tersebut umumnya investor memiliki informasi terbatas yang diungkapkan dalam prospektus Menurut Martalena dan Maya Malinda (2011:119), mencakup kegiatankegiatan sebagai berikut : 1. Periode pasar perdana, yaitu ketika efek ditawarkan kepada pemodal oleh penjamin emisi melalui para agen penjual yang ditunjuk (underwriter). 2. Penjatahan saham, yaitu pengalokasian efek persanan para pemodal sesuai dengan jumlah efek yang tersedia. 3. Pencatatan efek dibursa, yaitu saat efek tersebut mulai diperdagangkan di bursa. Dana yang diperolah dari go public antara lain digunakan untuk : 1. Ekspansi atau perluasan. 2. Memperbaiki investasi di anak perusahaan. 3. Meningkatkan investasi di anak perusahaan. 4. Melunasi sebagian hutang. 5. Menambah modal kerja. Dapat dikatakan bahwa dengan melakukan go public perusahaan akan mendapatkan dana yang masuk dari masyarakat, dana tersebut akan memperkuat posisi permodalan, khususnya hutang berbanding modal. Dengan menjual saham baru kepada masyarakat akan meningkatkan kemampuan perusahaaan. Dengan perusahaan melakukan go public maka perusahaan akan mendapatkan suntikan dana yang merupakan hasil atas penjualan saham yang dijual pada masyarakat. Dengan bertambahnya dana, maka laporan keuangan perusahaan akan ikut berubah, baik menjadi lebih baik atau malah menjadi buruk setelah suatu perusahaan memutuskan untuk melakukan go public. Laporan keuangan merupakan aspek penting dalam suatu perusaan yang merupakan cerminan dari perusahaan tersebut, dari laporan keuangan dapat terlihat bagaimana kinerja keuangan perusahaan tersebut. Menurut Sundjaja, Ridwan S., Inge 7 B., dan Dharma P.S. (2013:111) laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antar data keuangan/ aktivitas perusahaan dengan pihal-pihak yang berkepentingan dengan data-data/ aktivitas tersebut. Menurut Harahap (2008:105) laporan keuangan adalah gambaran kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka tertentu. Terdapat beberapa jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca atau laporan laba/rugi, atau hasil usaha, laporan arus kas, dan laporan perubahan posisi keuangan. Selain itu Harahap juga mengatakan bahwa laporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban dan modal pada saat tertentu. Laporan ini dapat disusun setiap saat dan merupakan opname situasi posisi keuangan saat itu (Harahap, 2008:107). Menurut Munawir (2010:26) laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, beban, laba-rugi yang diperoleh organisasi selama periode tertentu. Munawir (2010:27) mengatakan bahwa laba rugi yang timbul secara insidentil dapat diklasifikasikan tersendiri dalam laporan laba rugi atau dicantumkan dalam “Laporan Perubahaan Modal”, tergantung pada konsep yang dianut oleh perusahaan. Laporan arus kas memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran arus kas suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan operasi, pembiayaan dan investasi. Dengan menganalisis laporan keuangan, maka kita dapat mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan. Menurut Fahmi, Irham (2013:239) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Menurut Sundjaja, Ridwan S., Inge B., dan Dharma P.S. (2013:171) mengungkapkan analisis laporan keuangan membantu manajemen mengidentifikasi keuangan perusahaan dan melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja perusahan. Dengan melakukan analisis laporan keuangan dapat diketahui posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan dan juga dapat diketahui dimana dari hasil analisis tersebut pihak yang berkepentingan mengambil suatu keputusan. 8 Laporan keuangan harus disiapkan secara periodik untuk pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan antara lain investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, masyarakat dan perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari : a) Laporan laba/rugi b) Neraca c) Laporan laba ditahan d) Laporan arus kas Analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan beberapa cara, beberapa diantaranya menggunakan analisis common size, analisis arus kas dan analisis rasio keuangan. Analisis common size dapat dilakukan dengan menghitung laba rugi common size dan neraca common size. Menurut Sundjaja, Ridwan S., Inge B., dan Dharma P.S (2013:168) laba rugi common size dihitung dengan menyatakan satuan nilai rupiah pada setiap pos menjadi satuan nilai persen terhadap penjualan. Menurut Sundjaja, Ridwan S., Inge B., dan Dharma P.S (2013:169) neraca common size dihitung dengan menyatakan satuan nilai rupiah pada setiap pos menjadi satuan nilai persen terhadap total aktiva atau total pasiva. Rasio keuangan terdiri dari rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio utang dan rasio pasar. Menurut Sundjaja, Ridwan S., Inge B., dan Dharma P.S (2013:173) rasio likuiditas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo, rasio aktivitas digunakan untuk mengetahui kecepatan beberapa perkiraan menjadi penjualan atau kas (Sundjaja, Ridwan S., Inge B., dan Dharma P.S, 2013:175), rasio profitabilitas merupakan masing-masing hasil perusahaan dihubungkan terhadap penjualan, aktiva, modal atau nilai saham (Sundjaja, Ridwan S., Inge B., dan Dharma P.S, 2013:182), rasio utang berhubungan dengan utang jangka panjang beserta pokok pinjaman (Sundjaja, Ridwan S., Inge B., dan Dharma P.S, 2013:178), rasio pasar berhubungan dengan nilai pasar dari saham perusahaan sebagaimana diukur oleh harga pasar saham terhadap nilai akuntansi tertentu (Sundjaja, Ridwan S., Inge B., dan Dharma P.S, 2013:184). Dalam penelitian ini penulis menggunakan kelima rasio keuangan. Berikut merupakan rumus dari rasio likuditas : 1. Modal Kerja Bersih = Aktiva Lancar – Pasiva Lancar (1.1) 9 2. Rasio Lancar = Aktiva Lancar (1.2.) Pasiva Lancar (1.3.) (1.4.) 3. Rasio Cepat = 4. Rasio Kas = Aktiva Lancar-Persediaan Pasiva Lancar Kas+Surat Berharga Pasiva Lancar Berikut ini merupakan rumus rasio aktivitas : 1. Perputaran Persediaan = 2. Perputaran Piutang = Harga Pokok Penjualan Persediaan Penjualan (1.5.) (1.6.) Piutang (1.7.) 3. Rata-Rata Periode Tagih = 4. Rata-Rata Periode Bayar = Piutang Rata-rata Penjualan Perhari (1.8.) Hutang Usaha Pembelian Tahunan 365 (1.9.) 5. Perputaran Aktiva Tetap = 6. Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan Aktiva Tetap Bersih (1.10.) Penjualan Total Aktiva Berikut ini merupakan rumus rasio utang : (1.11.) Total Hutang 1. Rasio Utang = 2. Rasio Utang Terhadap Ekuitas = 3. Rasio Mampu Bayar Bunga = Total Aktiva Hutang Jangka Panjang (1.12.) Ekuitas Laba Sebelum Bunga dan Pajak (1.13.) Beban Bunga Berikut ini merupakan rumus rasio profitabilitas: 1. Marjin Laba Kotor = Laba Kotor Penjualan (1.14.) 10 2. Marjin Laba Operasi = 3. Marjin Laba Bersih = 4. HAA = 5. HAE = 6. PPS = Laba Sebelum Bunga dan Pajak Penjualan Laba Bersih Sesudah Pajak Penjualan Sesudah Pajak Penjualan Sesudah Pajak Ekuitas Pendapatan yang tersedia bagi pemegang saham Jumlah lembar saham yang beredar (1.15.) (1.16.) (1.17.) (1.18.) (1.19.) Berikut ini merupakan rumus rasio pasar : Harga pasar per lembar saham biasa 1. Rasio H/P = 2. Rasio H/NB = Pendapatan Per Saham Harga pasar per lembar saham biasa Nilai buku per lembar saham biasa (1.20.) (1.21.) Analisis arus kas perusahaan dapat dilakukan dengan melakukan analisis laporan arus kas perusahaan. Menurut Sundjaja, Ridwan S., Inge B., dan Dharma P.S (2013:136) laporan arus kas merupakan ringkasan arus kas untuk suatu periode tertentu. Laporan arus kas dapat digunakan untuk mengetahui sejarah arus kas. Arus kas perusahaan dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas pendanaan dan arus kas dari aktivitas investasi. Arus kas dari aktivitas operasi merupakan arus kas yang berhubungan langsung dengan produksi dan penjualan dari produk maupun jasa perusahaan. Arus kas dari aktivitas investasi merupakan arus kas yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan aktiva tetap maupun investasi pada bisnis lain, dimana pembelian mengakibatkan kas keluar dan transaksi penjualan menghasilkan arus kas masuk. Arus kas dari aktivitas pendanaan merupakan arus kas yang dihasilkan dari pinjaman dan ekuitas. Pada penelitian ini penulis menggunakan analisis common size, analisis rasio keuangan dan analisis arus kas untuk melakukan analisis laporan keuangan. 11 Gambar 1.1. Bagan Kerangka Pemikiran IPO Kinerja Keuangan Laporan Keuangan Perusahaan 1. Neraca 2. Laporan Laba Rugi 3. Laporan Arus Kas Analisis Laporan Keuangan Analisa Common Size Sundjaja, Ridwan S, Inge B, dan Dharma P.S. (2013:168) Common size terdiri dari : 1. Common Size Laba Rugi 2. Common Size Neraca Analisis Rasio Keuangan. Sundjaja, Ridwan S, Inge B, dan Dharma P.S. (2013:179) Rasio Keuangan terdiri dari 5 jenis : 1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Aktivitas 3. Rasio Utang 4. Ras Profitabilitas 5. Rasio Pasar Analisa Kinerja sebelum IPO Analisa Arus Kas Sundjaja, Ridwan S, Inge B, dan Dharma P.S. (2013:148) Laporan arus kas terdiri dari : 1. Arus Kas Operasi 2. Arus Kas Investasi 3. Arus Kas Pendanaan Analisa Kinerja sesudah IPO Sumber : Penulis 12