Set 16.indd

advertisement
Kurikulum 2006/2013
Geografi
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
1.
Memahami pengertian lingkungan hidup.
2.
Memahami unsur pembentuk lingkungan hidup.
3.
Memahami rantai, jaring-jaring, dan piramida makanan.
4.
Memahami siklus biogeokimia.
A. Pengertian Lingkungan Hidup
1.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan sumber dayanya, baik benda mati
maupun makhluk hidup, baik sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun
sumber daya budaya.
2.
Lingkungan hidup merupakan sistem yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia, manusia dan lingkungan saling berinteraksi timbal-balik, artinya
manusia memengaruhi lingkungan begitu juga sebaliknya, manusia membentuk
lingkungan dan lingkungan membentuk manusia. Perubahan tingkah laku manusia
menyebabkan perubahan lingkungan dan perubahan lingkungan menyebabkan
perubahan tingkah laku manusia.
Contoh manusia memengaruhi lingkungan:
a.
hutan diubah menjadi ladang;
b.
lahan pertanian diubah menjadi lahan pemukiman;
c.
rawa ditimbun menjadi lahan pertanian dan pemukiman;
d.
daerah tepi pantai direklamasi menjadi tempat hunian.
K
e
l
a
s
XI
Contoh lingkungan memengaruhi manusia yaitu sebagai berikut.
3.
a.
Penduduk yang tinggal di daerah pantai menjadi nelayan.
b.
Penduduk yang tinggal di daerah subur menjadi petani.
c.
Masyarakat pegunungan mengelola perkebunan teh.
d.
Masyarakat sekitar rawa pantai mengelola tambak udang.
Komponen lingkungan hidup dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
a.
Komponen biotik (makluk hidup)
Contoh: manusia, hewan, tumbuhan, jasad renik seperti bakteri, jamur cacing
tanah, dan serangga tanah.
b.
Komponen abiotik (komponen benda mati)
Contoh: udara, air, tanah, sinar matahari, batuan, dan mineral.
Komponen biotik dan abiotik membentuk suatu kesatuan atau tatanan yang
disebut ekosistem.
4.
Jenis lingkungan hidup dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut.
a.
Lingkungan alam, yaitu lingkungan yang terbentuk oleh alam, bersifat
beranekaragam karena heterogenitasnya tinggi.
Contoh: lingkungan pantai, dataran rendah, pegunungan, pegunungan kapur,
hutan, dan lingkungan satwa liar.
b.
Lingkungan sosial, yaitu lingkungan yang terbentuk oleh adanya interaksi sosial
antarmanusia yang saling memengaruhi.
Contoh: kelas, sekolah, rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), paguyuban,
desa, masyarakat, dan kelompok
c.
Lingkungan budaya, yaitu lingkungan yang dibuat dengan teknologi sederhana
atau modern, bersifat kurang beranekaragam karena selalu disesuaikan dengan
kebutuhan.
Contoh:adat istiadat, hukum, bahasa, media komunikasi, dan ilmu pengetahuan
seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan.
B. Unsur Lingkungan Hidup
Unsur lingkungan hidup terdiri dari hal-hal berikut.
1.
Unsur Biotik (Unsur Hayati)
Unsur biotik berupa makhluk hidup. Sebagai contoh, di hutan unsur biotik didominasi
oleh tumbuhan; atau di kelas unsur biotik didominasi oleh siswa.
2
Menurut fungsinya, unsur biotik berupa:
a.
Produsen adalah makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan sendiri melalui
proses fotosintesis dan disebut organisme autotrofik berupa tumbuhan hijau.
b.
Konsumen adalah makhluk hidup yang hanya dapat menikmati hasil dan disediakan
oleh makluk hidup lainnya dan disebut organisme heterotrofik terdiri dari herbivora
(pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan daging), dan omnivora (pemakan
tumbuhan dan daging).
c.
Pengurai adalah makhluk hidup yang berperan mengurai sisa-sisa makhluk hidup
yang telah mati, berupa jasad renik yang terdiri dari bakteri, jamur, cacing tanah, dan
serangga tanah.
Menurut satuan pembentuk ekosistemnya, satuan biotik terdiri dari sebagai berikut.
a.
Individu adalah makhluk hidup tunggal.
Contoh: seekor harimau.
b.
Populasi adalah sekelompok individu sejenis yang menempati daerah tertentu.
Contoh: harimau hutan.
c.
Komunitas adalah sekumpulan makhluk hidup yang hidup bersama-sama di daerah
tertentu.
Contoh: hewan hutan.
2.
Unsur Abiotik (Unsur Fisik)
Unsur abiotik berupa benda-benda mati. Sebagai contoh udara, air, tanah, mineral, sinar
matahari, yang berperan dalam kelangsungan hidup manusia. Contoh lainnya udara penuh
asap dan menimbulkan gangguan pernafasan, dan jika air tidak ada akan menimbulkan
bencana kekeringan.
3.
Unsur Kultur (Unsur Budaya)
Berupa karsa, karya (cipta), rasa manusia yang bersifat abstrak maupun konkret.
Contoh abstrak: nilai, norma, moral, keyakinan, gagasan yang diyakini dan ditaati.
Contoh konkret: adat istiadat, bahasa daerah, bangunan rumah, seni musik, seni tari,
senjata tradisional, dan seni patung.
C. Aliran Energi
Aliran energi adalah rangkaian pemindahan energi dari satu bentuk ke bentuk energi lainnya.
3
Energi
Matahari
Produsen
Konsumen
Primer
Konsumen
Tingkat Tinggi
Mikroba
Produsen berupa tumbuhan hijau yang menyerap energi matahari
untuk proses fotosintesis, mengubah karbodioksida (CO2) dan air
(H2O) menjadi energi kimia yang membentuk gula (glukosa) dan
disimpan dalam daun, batang, dan akar.
Berupa herbivora, saat kita makan nasi atau buah akan mengalami
proses metabolisme dan berubah menjadi energi gerak untuk
bekerja, begitu juga saat hewan memakan tumbuhan, saat
membakar kayu untuk memasak, sebenarnya kita menggunakan
energi matahari karena tumbuhan menyerap energi matahari.
Berupa karnivora.
Berupa jasad renik, apabila makhluk hidup mati akan diurai oleh
jasad renik.
D. Rantai, Jaring-Jaring, dan Piramida Makanan
Energi dalam ekosistem mengalir dalam bentuk jaring-jaring dan rantai makanan.
1.
Rantai Makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan-memakan mulai dari produsen sampai
konsumen tingkat akhir. Tiap tingkatan dalam suatu ekosistem rantai makanan disebut
tingkat trofik.
Tingkat trofik I
tingkat trofik II
•
Produsen
•
Konsumen primer (konsumen tingkat I)
•
Tumbuhan Hijau
•
Hewan herbivora
Tingkat trofik III
tingkat trofik terakhir
•
Konsumen sekunder
•
Konsumen puncak (dekomposer)
(konsumen tingkat II)
•
Mikroba (jasad renik)
•
Hewan karnivora
4
Contoh rantai makanan:
Konsumen I
∙ Tikus
Konsumen II
∙ Ular
Konsumen III
∙ Elang
Produsen
∙ Tumbuhan
Dekomposer
∙ Jasad Renik
Jasad renik mengubah sisa tumbuhan dan hewan menjadi unsur hara yang dibutuhkan
oleh tumbuhan.
2.
Jaring-Jaring Makanan
Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang komplek dan saling
berhubungan.
Contoh jaring-jaring makanan:
Bayam
Tanaman Bunga
Tanaman
Jagung
Ulat
Belalang
Tikus
Katak
Burung Pipit
Ular
Elang
Jaring-jaring makanan tersebut tersusun atas lima rantai makanan yaitu sebagai berikut.
a.
Tanaman bunga → ulat → burung pipit → elang
b.
Bayam → ulat → burung pipit → elang
5
3.
c.
Bayam → belalang → burung pipit → elang
d.
Bayam → belalang → katak → ular → elang
e.
Tanaman jagung → tikus → elang
Piramida Makanan
KONSUMEN SEKUNDER
KONSUMEN PRIMER
PRODUSEN PRIMER
DEKOMPOSER
Susunan komponen lingkungan dapat berubah jika salah satu komponen mengalami
kepunahan karena komponen lainnya terancam punah.
E.
Siklus Biogeokimia
Siklus biogeokimia adalah siklus unsur-unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari
komponen abiotik ke komponen biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik.
1.
Siklus Karbon dan Oksigen
a.
Dengan energi matahari dan menyerap karbon dioksida, tumbuhan melakukan
prosen fotosintesis untuk menghasilkan bahan organik yang dimanfaatkan oleh
berbagai organisme. Apabila organisme yang memanfaaatkan tumbuhan tersebut
mati akan diuraikan oleh jasad renik menjadi karbon dioksida kembali.
b.
Di perairan, karbon dioksida larut di dalam air dan dimanfaatkan oleh alga (rumput
laut) dan lamun. Berbagai jenis siput memanfaatkan karbon dioksida untuk
membentuk cangkang, saat siput mati cangkang akan hancur oleh air dan terurai
kembali menjadi karbon dioksida.
6
c.
2.
Proses fotosintesis tumbuhan menghasilkan oksigen yang dimanfaatkan oleh
manusia dan hewan untuk bernafas. Proses pernafasan menghasilkan karbon
dioksida yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
Siklus Nitrogen
Tumbuhan tidak dapat menyerap nitrogen bebas (N2) secara langsung. Nitrogen harus
difiksasi (diubah menjadi nitrogen yang berguna bagi tanaman) lebih dulu, diikat oleh
bakteri menjadi amonia (NH3). Amonia diuraikan menjadi ion nitrit (NO2), ion nitrit dirombak
menjadi ion nitrat (NO3) yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk pembentukan
protein. Tumbuhan dan hewan mati yang diuraikan oleh jasad renik menghasilkan amonia
kembali. Selain itu bakteri dapat mengubah ion nitrat menjadi nitrogen bebas (N2).
3.
Siklus Fosfor
Fosfor terbentuk senyawa fosfor organik dan fosfor anorganik. Fosfor organik berasal dari
tumbuhan dan hewan yang telah mati serta diuraikan oleh jasad renik menjadi fosfor
anorganik. Fosfor anorganik larut di air tanah dan air laut sehingga fosfor banyak pada
fosil dan batu karang. Fosfor anorganik fosil akan diserap oleh akar tumbuhan dan siklus
berlanjut. Siklus fosfor bersifat endogenik yaitu terjadi di bawah permukaan bumi.
4.
Siklus Sulfur (Belerang)
Pada tanah sulfur berbentuk sulfat (SO4). Akar tanaman menyerap sulfur, kemudian
sulfur berpindah-pindah melalui rantai makanan. Tumbuhan dan hewan yang telah
mati diuraikan oleh jasad renik menjadi sulfida, sulfida diuraikan lagi menjadi sulfur dan
hidrogen dan siklus berlanjut.
5.
Siklus Air
Air laut menguap (evorasi) kemudian berkondensasi membentuk awan, kemudian turun
menjadi hujan (presipitasi). Hujan yang jatuh ke tanah menjadi air tanah dan kembali ke
laut, sebagian masuk ke sungai dan bermuara ke laut, sebagian lain jatuh ke daratan dan
masuk ke saluran air menuju sungai dan kembali lagi ke laut, dan siklus berlanjut.
7
Download