IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERINTEGRASI DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 2 MAGELANG Annisaa Rahmawati1, Dewi Kusuma Wardani2, Leny Noviani2 1 Mahasiswa S-1 Pendidikan Ekonomi 2 Dosen Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Email: [email protected] ABSTRACK The research aims to describe of planning, implementation, and evaluation problems that facting by the economic teachers on the implementation of integrated character education in economics learning at the SMA Negeri 2 Magelang. This study used a qualitative descriptive method with a case study approach.Sampling technique used were purposive sampling and snowball sampling. Data collection techniques used were observation, interviews, and analysis of data validity test document with data analysis techniques interactive analysis Miles & Huberman. Based on the research obtained conclusions that, planning by drafting character from of lesson, implementation is done by habituation, exemplary, and intervention of character values are internalized to the economics learning, cultivation of character values in the economics learning through the affective aspects evaluated in observation sheet with indicators of honest attitude, discipline, responsibility, caring, and hard work, constraints faced by economic teachers that teachers still find it difficult to incorporate the values of the characters according to instructional materials, conditions and interests of learners that are still lacking, teachers are still difficulties in using learning model matching the economy's material, and teachers are still difficulties in assessing the student's character. Keywords: Integrated economics learning ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi serta kendala yang dihadapi guru dalam implementasi pendidikan karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran ekonomi di SMA Negeri 2 Magelang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan analisis dokumen dengan teknik analisis data 1 analisis interaktif Miles & Huberman. Berdasarkan penelitian diperoleh simpulan bahwa, perencanaan yang dilakukan yaitu dengan menyusun RPP berkarakter, pelaksanaan dilakukan dengan pembiasaan, keteladanan, dan intervensi nilai-nilai karakter yang diinternalisasi dalam pembelajaran ekonomi, penanaman nilai-nilai karakter dalam pembelajaran ekonomi dievaluasi dalam aspek afektif melalui lembar pengamatan sikap dengan indikator jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kerja keras, kendala yang dihadapi guru yaitu guru masih merasa kesulitan dalam memasukkan nilai-nilai karakter sesuai dengan materi pembelajaran, kondisi dan minat belajar peserta didik yang masih kurang, guru masih kesulitan dalam menggunakan model pembelajaran yang cocok dengan materi ekonomi, dan guru masih kesulitan dalam menilai karakter siswa. Kata Kunci: Integrasi pembelajaran ekonomi PENDAHULUAN Pendidikan memiliki peran yang cenderung mengutamakan aspek kognitif sangat perkembangan sebagai tolak ukur keberhasilan sebuah kehidupan manusia. Menurut UU Nomor pembelajaran seperti praktik pelaksanaan 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Ujian Nasional (UN) pada mata pelajaran Nasional tertentu yang mana hasil kelulusan diukur penting dalam bagi Gunawan (2012: v) menyatakan bahwa: dari kemampuan peserta didik dalam Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. menjawab soal, sehingga alam pelaksanaan Fungsi pendidikan nasional bukan lulus Ujian Nasional (UN) seringkali masih ada sekolah dan peserta didik yang melakukan tindakan tidak jujur seperti pembocoran soal ujian, jual beli kunci jawaban, kerjasama antara sekolah dan pengawas ujian, dan menggunakan menyontek handphone. dengan Berbagai kecurangan tersebut dilakukan agar peserta didik mendapatkan nilai yang bagus dan Ujian Nasional (UN). Kondisi hanya untuk mengembangkan kemampuan demikian dapat membuat peserta didik peserta didik tetapi juga membentuk sebagai penerus generasi bangsa karakter yang baik pada diri peserta didik. Realita pendidikan saat ini . Fakta yang terjadi di Indonesia, masih generasi muda saat ini semakin banyak 2 mengalami krisis karakter yang sangat akan memprihatinkan. pelanggaran melakukan hal-hal yang bersifat negatif. terhadap moral dan hukum seperti kasus Itulah pentingnya pendidikan karakter tawuran antar pelajar juga terjadi di untuk Magelang. Dalam kurun waktu dua tahun, individu kasus tawuran antar pelajar di Kota menciptakan pribadi yang berkarakter dan Magelang terus meningkat. Pada tahun berakhlak mulia. Kasus 2012, ada satu kasus tawuran pelajar yang menyebabkan berulang ditanamkan sehingga Pendidikan dalam kali diri diharapkan untuk setiap mampu karakter dapat pelajar membentuk kepribadian seseorang untuk mendapatkan hukuman penjara selama berperilaku yang baik dalam kehidupan delapan bulan. Pada tahun 2013, terdapat 8 sehari-hari. Pendidikan karakter menjadi kasus tawuran antar pelajar yakni 5 kasus salah satu alternatif yang digunakan untuk tawuran mendapatkan pembinaan dan 3 meningkatkan moral para generasi muda. kasus tawuran dibubarkan di tempat. Pada Pendidikan karakter sebaiknya diberikan tahun 2014, kasus tawuran antar pelajar kepada anak mulai sejak dini agar anak meningkat menjadi 10 kasus yakni 2 kasus terbiasa menanamkan nilai-nilai karakter tawuran masuk dalam proses hukum, 6 yang bermanfaat untuk dirinya sendiri kasus tawuran mendapat pembinaan, dan 2 maupun kasus tawuran dibubarkan di tempat (Suara lingkungannya. Pendidikan karakter dapat Merdeka, 2015: 3). dilaksanakan Berbagai seorang berpikir pelanggaran untuk dalam masyarakat berbagai dan jenjang hukum pendidikan baik melalui jalur formal, tersebut tentu sangat memprihatinkan. Para nonformal, maupun informal. Pendidikan pelajar dan karakter sangat diperlukan untuk diberikan pembinaan dari pihak keluarga, sekolah, kepada peserta didik terutama melalui maupun masyarakat agar tidak melakukan lembaga sekolah. memerlukan sosialisasi pelanggaran terhadap moral dan hukum. Pelanggaran terhadap moral Upaya yang dilakukan untuk dan mewujudkan pendidikan karakter melalui hukumtidak akan terjadi apabila setiap lembaga sekolah didukung oleh Menteri individu memiliki nilai moral dan karakter Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, yang positif. Adanya landasan moral yang Anies kuat dan karakter yang positif, seseorang program baru untuk pendidikan Indonesia 3 Baswedan, dengan membuat yaitu Program Penumbuhan Budi Pekerti menghubungkan materi pelajaran dengan (PBP). Pelaksanaan Program Penumbuhan kehidupan Budi untuk diharapkan memiliki keterampilan yang membentuk karakter dan budaya bangsa dapat digunakan dalam mengaplikasikan (Antara News, 2015: 1). Sesuai dengan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. program maka Penggunaan pendekatan itu dapat membuat penting untuk menerapkan pendidikan siswa lebih memahami pengetahuan yang karakter yang diinternalisasikan dalam tidak hanya menekankan pada aspek berbagai jenjang pendidikan, sehingga kognitif melainkan juga aspek afektif dan diharapkan krisis karakter di negara ini psikomotorik. Pekerti (PBP) bertujuan yang dibuat tersebut, dapat segera teratasi. Selain itu, dengan adanya pendidikan diharapkan peserta mengembangkan nyata, sehingga siswa Aspek kognitif, aspek afektif, dan karakter tersebut aspek psikomotorik sangat ditekankan didik dapat dalam proses pembelajaran. Hal ini sangat nilai-nilai karakter berkaitan dengan Kurikulum yangdiajarkan serta dapat menerapkannya Pelaksanaan dalam kehidupan sehari-hari. menekankan pada aspek kognitif, dan Sekolah 2013 selain lembaga psikomotorik juga menekankan pada aspek pendidikan menjadi tempat belajar dan afektif atau penanaman nilai-nilai karakter. membentuk nalar berpikir yang kuat Pendidikan karakter dalam Kurikulum dengan ilmu pengetahuan dan teknologi 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu serta membentuk karakter siswa dengan proses nilai-nilai yang luhur. Pendidikan karakter mengarah pada pembentukan budi pekerti di sekolah bertujuan meningkatkan mutu dan penyelenggaraan dan hasil pendidikan di implementasi Kurikulum 2013, pendidikan sekolah yang mengarah pada pencapaian karakter pembentukan karakter dan akhlak mulia seluruh mata pelajaran, termasuk mata peserta didik secara utuh, terpadu, dan pelajaran ekonomi. seimbang lulusan. sebagai Kurikulum 2013. sesuai standar Pendidikan diterapkan dalam pembelajaran agar kompetensi karakter dan hasil akhlak pendidikan, peserta dapat didik. diintegrasikan Mata pelajaran ekonomi yang Dalam dalam wajib dapat dipelajari oleh seluruh peserta didik di pelaksanaan tingkat SMA/SMK/MA. Proses integrasi siswa dapat pendidikan karakter pada mata pelajaran 4 ekonomi diimplementasikan pada saat Pelanggaran yang sering dilakukan berlangsungnya proses pembelajaran di oleh dalam kelas, sehingga diharapkan guru Magelang yaitu berhubungan dengan nilai mampu menanamkan nilai-nilai karakter karakter kedisiplinan seperti terlambat kepada materi datang ke sekolah. Upaya yang dapat pelajaran yang diajarkan dan dengan dilakukan untuk membentuk kedisiplinan, menggunakan model, metode, serta media ketertiban, dan nilai-nilai karakter lain pembelajaran yang disesuaikan dengan seperti nilai religius, kejujuran, toleransi, tujuan guru tanggung jawab, dan lain-lain pada diri ekonomi dapat menyampaikan nilai-nilai peserta didik yaitu melalui penanaman karakter tersebut secara efektif dan dapat nilai karakter dalam proses pembelajaran, diterima oleh peserta didik. salah peserta didik pembelajaran, melalui sehingga peserta didik satunya SMA dalam Negeri 2 pembelajaran Sejalan dengan permasalahan di ekonomi. Guru ekonomi dalam proses atas, SMA Negeri 2 Magelang merupakan pembelajaran berupaya untuk menanamkan salah satu sekolah yang menerapkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik Kurikulum 2013, sehingga sekolah lebih mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, menekankan dan evaluasi. penanaman nilai-nilai karakter kepada peserta didik. Sekolah Adapun beberapa hasil penelitian berupaya untuk menanamkan pendidikan yang memperkuat penelitian ini, Sadia, karakter yang baik kepada peserta didik, Putu, dan Wayan (2013: 14) dalam namun jurnalnya “Model Pendidikan Karakter faktor dalam pelaksanaanya penghambat terdapat terintegrasi Pembelajaran penggunaan waktu yang sangat terbatas menjelaskan bahwa untuk memonitor kegiatan secara spesifik pendidikan karakter dalam pembelajaran dalam pelaksanaan pendidikan karakter, silabus pemerataan buku Kurikulum 2013 dan permasalahan bagi guru karena hanya pemanfaatan sarana dan prasarana yang sebesar belum maksimal, serta masih terdapat mencantumkan siswa kegiatan pembelajaran. Selain itu, dalam yang melakukan diantaranya pelanggaran terhadap tata tertib sekolah. dan 42,1% RPP pengintegrasian masih guru aspek Sains” menjadi sains yang karakter dalam penilaian hasil belajar siswa masih terfokus pada aspek kognitif, sedangkan aspek 5 karakter siswa belum mendapat perhatian indikator-indikator sikap yang akan dinilai yang optimal karena belum tersedianya dalam rubrik penilaian sikap. Penelitian instrument untuk mengukurnya. Penelitian yang selanjutnya pendidikan karakter mendapatkan hasil dilakukan oleh Sitompul mengkaji tentang (2014: 52), dalam penelitiannya yang yang berjudul penelitian ini perlu dikaji lebih dalam “Model Pendidikan Karakter berbeda-beda, implementasi sehingga Melalui Pembelajaran PKN di Kelas VII mengenai SMPN 7 dan SMP Budi Murni Tahun karakter Pelajaran 2012/2013” menjelaskan bahwa pembelajaran RPP dan format penilaian guru PKn dari ekonomi di SMA Negeri 2 Magelang. dua sekolah yang pendidikan terintegrasi terutama dalam pembelajaran belum Berdasarkan uraian di atas, maka menggambarkan RPP dan format penilaian tujuan penelitian ini adalah (1) untuk berkarakter. mendeskripsikan Hasil tersebut implementasi dalam penelitian dilakukan oleh Husamah (2014: lain Hudha, 42) Dyah, yang “Character Education Mathematics and implementasi pendidikan karakter yang dan terintegrasi dalam pembelajaran ekonomi di In SMA Negeri 2 Magelang. mendeskripsikan (2) pelaksanaan Sciences implementasi pendidikan karakter yang Learning at Muhammadiyah Junior High terintegrasi dalam pembelajaran ekonomi School” menjelaskan bahwa implementasi di pendidikan terintegrasi mendeskripsikan evaluasi yang dilakukan dilakukan oleh guru ekonomi pada implementasi dalam Natural yang berjudul Model perencanaan karakter pembelajaran yang dapat SMA Negeri Magelang. pendidikan perencanaan dilakukan dalam pembelajaran ekonomi di SMA dengan memasukkan nilai-nilai karakter Negeri 2 Magelang. (4) mendeskripsikan yang dikembangkan ke dalam silabus dan kendala yang dialami guru ekonomi dalam RPP, pembelajaran implementasi pendidikan karakter yang menginternalisasi terintegrasi dalam pembelajaran ekonomi pelaksanaan dilaksanakan dengan yang (3) melalui beberapa aktivitas dasar, yaitu pembelajaran karakter 2 nilai-nilai karakter dalam kegiatan awal, di SMA Negeri 2 Magelang. inti, TINJAUAN PUSTAKA dan penutup, evaluasi terhadap karakter siswa dilakukan dengan membuat Pendidikan Karakter 6 terintegrasi Pengertian pendidikan karakter menurut Lickona dalam Gunawan (2012: Tujuan Pendidikan Karakter 23) yaitu, “Pendidikan untuk membentuk Menurut kepribadian seseorang melalui pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, tujuan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam pendidikan karakter adalah sebagai berikut: tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah 1. Mengembangkan Pengembangan Pendidikan potensi laku yang baik, jujur bertanggung jawab, kalbu/nurani/afektif menghormati hak orang lain, kerja keras, manusia dan warga Negara yang dan memiliki sebagainya”. Pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh siswa nilai-nilai sebagai budaya dan karakter bangsa. guru, yang mampu mempengaruhi karakter 2. Mengembangkan kebiasaan dan pesera didik (Daryanto dan Suryatri, 2013: perilaku siswa yang terpuji dan sejalan 43). dengan nilai-nilai universal dan tradisi Pendidikan karakter menurut budaya yang religius. Kesuma dkk (2011: 5) adalah “Sebuah 3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan usaha untuk mendidik anak-anak agar tanggung dapat mengambil keputusan dengan bijak penerus bangsa. dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka jawab sebagai generasi 4. Mengembangkan kemampuan siswa dapat menjadi manusia yang mandiri, kreatif, memberikan kontribusi yang positif kepada berwawasan kebangsaan. lingkungannya”. 5. Mengembangkan Berdasarkan beberapa definisi di lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan belajar karakter adalah suatu usaha yang dilakukan kreativitas dan persahabatan, serta dengan dalam dengan rasa kebangsaan yang tinggidan menanamkan nilai-nilai karakter kepada penuh kekuatan (Sulistyowati, 2012: peserta didik secara sistematis untuk 27-28). sadar dan disengaja yang aman, membentuk pribadi peserta didik menjadi manusia yang baik dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, dengan Nilai-nilai Karakter sesama, lingkungan, bangsa dan Negara. 7 jujur, penuh Dalam kaitannya dengan nilai-nilai Implementasi karakter, Kemendiknas mengidentifikasi Secara butir-butir Pembelajaran nilai yang dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu sebagai Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Integrasi pendidikan karakter di berikut: dalam proses pembelajaran dilaksanakan 1. Nilai karakter dalam hubungannya mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dengan Tuhan, adalah nilai religius, dan evaluasi pembelajaran pada semua yaitu pikiran, perkataan, tindakan yang mata pelajaran. Proses pengintegrasian sesuai dengan nilai-nilai Ketuhanan nilai-nilai karakter dapat dilakukan dengan dan ajaran agamanya. cara memilih nilai-nilai karakter yang 2. Nilai karakter dalam hubungannya sesuai dengan Kompetensi Dasar yang dengan diri sendiri, meliputi: (a) nilai akan dicapai. Keberhasilan pembelajaran jujur, (b) bertanggung jawab, (c) yang bermuatan nilai karakter, perlu bergaya hidup sehat (d) disiplin, (e) didukung dengan ide-ide pembelajaran dan kerja keras, (f) percaya diri, (g) berjiwa sumber belajar yang sesuai. Perencanaan wirausaha, (h) berpikir logis, kritis, proses pembelajaran tidak hanya silabus kreatif, dan inovatif, (i) mandiri, (j) yang perlu dipersiapkan oleh guru, tetapi ingin tahu, dan (k) cinta ilmu. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3. Nilai karakter dalam hubungannya juga sangat penting untuk mendukung dengan sesama, meliputi: (a) sadar, (b) keberhasilan proses pembelajaran. patuh, (c) menghargai karya dan Dalam menyusun RPP, guru prestasi orang lain, (d) santun, dan (e) mencantumkan nilai-nilai karakter yang demokratis. dapat dikembangkan dalam proses 4. Nilai karakter dalam hubungannya pembelajaran. Sesuai dengan Panduan dengan lingkungan, yang meliputi nilai Pelaksanaan Pendidikan Karakter yang peduli sosial dan lingkungan. dikeluarkan 5. Nilai kebangsaan, nasionalis, dan meliputi: (b) oleh Kemendiknas, (a) penyusunan RPP terintegrasi dengan nilai- menghargai nilai karakter dapat dilakukan dengan cara keberagaman (Widyaningsih, Zamroni sebagai berikut: dan Darmiyati, 2014: 183). 1. Penambahan atau modifikasi tujuan pembelajaran sehingga pembelajaran 8 tidak hanya membantu peserta didik mencapai KD, tetapi Kegiatan pembelajaran dilakukan juga dari tahap kegiatan awal atau pembukaan, mengembangkan karakternya. kegiatan inti atau pembentukan kompetensi 2. Penambahan atau modifikasi kegiatan pembelajaran yang mengembangkan karakter dan karakter , dan kegiatan penutup, dipilih dapat dan peserta dilaksanakan agar peserta didik mempraktikkan nilai-nilai karakter yang didik. dapat 3. Penambahan atau modifikasi indikator dikembangkan. menjadi hal yang Evaluasi penting. untuk juga Penilaian pencapaian sehingga ada indikator dimaksudkan menilai kualitas terkait dengan pencapaian siswa dalam pembelajaran serta internalisasi nilai-nilai hal karakter. karakter dan pembentukan kompetensi 4. Penambahan atau modifikasi teknik peserta didik. Dalam hal ini, penilaian penilaian sehingga ada teknik penilaian proses dilakukan untuk menilai aktivitas, yang kreativitas, dan keterlibatan peserta didik dapat mengukur mengembangkan perkembangan atau karakter dalam pembelajaran. peserta didik (Sulisyowati, 2012: 112- Penilaian 113). karakter Pendidikan karakter bisa dilakukan pada difokuskan pembentukan mata pada nilai pelajaran diri siswa lebih sebagai dengan pembiasaan nilai moral luhur individu. Hal ini dapat dilihat dari hasil kepada peserta didik dan membiasakan belajar dan internalisasi nilai-nilai yang mereka dengan kebiasaan (habit) yang terbentuk melalui sikap dan perilakunya sesuai dengan karakter kebangsaan. Oleh sehari-hari. karena penilaian sikap atau karakter siswa dapat itu, pembiasaan dalam rangka menanamkan proses nilai-nilai Guru menggunakan dalam lembar melakukan pengamatan. karakter kepada peserta didik, maka dalam Sebelum menyusun lembar pengamatan, menyusun RPP, guru dapat memasukkan terlebih nilai-nilai karakter ke dalam kegiatan penilaian sesuai nilai karakter yang akan pembelajaran dengan cara memilih nilai- diukur. dahulu dirumuskan indikator nilai karakter yang disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Pendidikan Karakter Pembelajaran Ekonomi 9 Melalui Mata dapat samping itu, manusia sebagai makhluk dijadikan sebagai alat untuk menanamkan sosial dan makhluk ekonomi dan juga nilai-nilai karakter kepada peserta didik. Di harus memiliki moral yang baik agar tidak dalam mata pelajaran ekonomi, peserta merugikan diri sendiri maupun orang lain. didik pelajaran mempelajari ekonomi mengenai semua Berdasarkan kegiatan perekonomian dalam kehidupan pelajaran sehari-hari. kepada Materi pelajaran ekonomi ekonomi peserta uraian juga didik di atas, mengajarkan bahwa sebagai dapat membentuk karakter yang baik pada makhluk ekonomi juga harus memiliki diri peserta didik. Dalam melaksanakan moral yang baik. kegiatan perekonomian tentunya manusia dilakukan guru dalam proses pembelajaran sebagai pelaku kegiatan ekonomi harus ekonomi untuk menanamkan nilai-nilai memiliki moral dan karakter yang baik. karakter bisa dengan memberi contoh Hal ini dalam pelajaran ekonomi sering rasional yang berhubungan dengan homo disebut sebagai homo economicus yang economicus bermoral. sebagai produsen beras ketika melayani Menurut Rahmanto (2014: 3), pembeli yang Upaya yang dapat bermoral, misalnya harus memberikan timbangan Adam Smith ( 1723-1790) menyebutkan yang dalam bukunya yang berjudul “An Inquiry konsumen. Hal ini berarti guru telah into the nature and causes of the wealth of menanamkan kepada peserta didik nilai nations”, merupakan karakter yaitu kejujuran, baik sebagai makhluk ekonomi (Homo Economicus) konsumen maupun produsen sebaiknya yang cenderung tidak pernah merasa puas harus selalu bersikap jujur agar tidak saling dengan apa yang diperolehnya dan selalu merugikan. yaitu manusia sesuai agar tidak merugikan berusaha secara terus menerus dalam memenuhi kebutuhannya. (self Interest). METODE PENELITIAN Manusia sebagai makhluk ekonomi harus Penelitian selalu bertindak rasional artinya selalu kualitatif studi kasus. Tujuan penelitian ini memperhitungkan sebab-akibat (untung- yaitu rugi) dalam mengambil suatu keputusan pelaksanaan, evaluasi, dan kendala yang dalam rangka memenuhi kebutuhannya dihadapi sehingga tidak merugikan diri sendiri. Di implementasi pendidikan 10 ini untuk merupakan mengetahui guru penelitian perencanaan, ekonomi dalam karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran ekonomi dilakukan di SMA Negeri 2 Magelang. penyusuan RPP. RPP yang disusun oleh Sumber data berupa fenomena, informan, dan dokumen oleh guru diawali dengan guru mengandung nilai-nilai karakter yang pendukung. akan guru tanamkan kepada siswa melalui Teknik pengumpulan data yang digunakan proses pembelajaran. Penyusunan RPP berupa observasi, wawancara mendalam, berkarakter atau RPP yang memuat nilai- dan analisis dokumen. Teknik sampling nilai karakter menurut Mulyasa (2012: 81) yang digunakan adalah purposive sampling bahwa “RPP berkarakter sebagai jangka dan snowball sampling. Informan dalam pendek penelitian ini adalah guru ekonomi, Kepala program kegiatan belajar dan proses Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bagian pelaksanaan program”. Sesuai dengan Kurikulum, dan perwakilan peserta didik. analisis dokumen terhadap RPP yang Uji keabsahan data yang digunakan yang mencakup komponen disusun oleh guru, di dalam RPP telah berupa triangulasi (triangulasi sumber dan mencakup komponen triangulasi metode) dan member checking. seperti Analisis data yang digunakan adalah pembelajaran, analisis interaktif Miles & Huberman. langkah-langkah Prosedur penelitian yang digunakan adalah belajar dan lain sebagainya. prosedur penelitian kualitatif studi kasus. KI, KD, model, program belajar indikator, tujuan metode, media, pembelajaran, Pengintegrasian sumber pendidikan karakter dalam RPP sudah cukup baik, HASIL PENELITIAN karena guru dalam menyusun RPP sudah DAN PEMBAHASAN memodifikasi kegiatan pembelajaran yang Perencanaan Implementasi Pendidikan dapat mengembangkan karakter peserta Karakter didik. yang terintegrasi dalam Hal ini sesuai dengan teori Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri Sulistyowati (2012: 112-113) bahwa dalam 2 Magelang menyusun RPP yang terintegrasi dengan Sebelum melaksanakan nilai-nilai karakter dapat dilakukan dengan pembelajaran, guru membuat perencanaan cara seperti menyusun RPP. Berdasarkan hasil pembelajaran temuan ketika penelitian berlangsung, karakter, modifikasi kegiatan pembelajaran ternyata perencanaan pembelajaran yang yang 11 melakukan dapat yang modifikasi tujuan mengembangkan mengembangkan karakter peserta didik, pencapaian memodifikasi karakter memodifikasi teknik indikator Berdasarkan upaya observasi terhadap siswa, dan pembelajaran ekonomi yang dilaksanakan penilaian yang oleh guru ekonomi, proses pembelajaran mengembangkan karakter peserta didik. Dalam hasil pengenalan ekonomi dan yang pendidikan diintegrasikan karakter dengan diawali dengan penanaman nilai-nilai karakter melalui kegiatan pendahuluan yaitu dengan cara pembelajaran ekonomi, guru ekonomi guru memiliki peran yang sangat penting bagi mengucapkan terwujudnya pembelajaran ekonomi yang bersama siswa diintegrasikan dengan pendidikan karakter. Indonesia Raya Guru dalam melaksanaan pembelajaran pertama pembelajaran). diharapkan mampu memanfaatkan proses dilanjutkan pembelajaran untuk Dalam awal proses pembelajaran, guru menyampaikan materi juga sebagai proses selalu melakukan kegiatan spontan seperti untuk menanamkan nilai-nilai karakter mengingatkan siswa untuk berpartisipasi kepada peserta didik sehingga peserta didik semua dalam menyanyikan lagu Indonesia dapat menerapkannya dalam kehidupan Raya, tidak boleh ada siswa yang duduk sehari-hari. juga mengingatkan siswa yang berdo’a tersebut Hal ini selain sejalan dengan pendapat Amri, dkk ( 2011: 55), bahwa guru harus pembelajaran salam, dengan kemudian guru menyanyikan bersama dengan lagu (pada kegiatan jam Kemudian berdo’a. dengan sikap kurang baik. untuk Dalam pelaksanaan pembelajaran, mengembangkan karakter peserta didik guru selalu menggunakan pembiasaan berdasarkan nilai-nilai yang dimaksud karakter-karakter serta mendefinisikannya dalam bentuk kedisiplinan, tanggung jawab, kejujuran, perilaku peduli lingkungan, dan lain sebagainya. yang berkomitmen membuka dapat diamati dalam kehidupan sekolah sehari-hari. tertentu seperti Guru juga sangat menekankan agar peserta didik memiliki karakter ketaqwaan yang Pelaksanaan Implementasi Pendidikan melekat pada diri setiap anak, sehingga Karakter dalam guru selalu membiasakan peserta didik Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri untuk melaksanakan ibadah sholat tepat 2 Magelang waktu. Seperti yang terlihat berdasarkan yang terintegrasi hasil 12 pengamatan, bahwa pelajaran ekonomi memotong jam istirahat kedua, kelompok yang dilakukan oleh peserta sehingga ketika guru masih melaksanakan didik diharapkan dapat menumbuhkan nilai pembelajaran, siswa selalu mengingatkan karakter dalam diri peserta didik yaitu guru bahwa istirahat tinggal beberapa berupa menit lagi karena siswa harus segera komunikatif, toleransi, serta menghargai melaksanakan sholat dhuhur berjamaah. kreasi teman. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah kerja Kegiatan keras, gotong diskusi royong, tersebut terbiasa untuk melakukan sholat dhuhur merupakan salah satu cara yang efektif berjamaah di sekolah. Pembiasaan yang untuk menumbuhkan nilai-nilai karakter, dilakukan guru tersebut sesuai dengan karena dengan kegiatan tersebut, peserta pernyataan oleh didik dilatih untuk menghargai pendapat Fadlillah dan Lilif (2013: 166) bahwa orang lain, dan menumbuhkan rasa gotong metode pembiasaan sikap sangat efektif royong antar sesama anggota kelompok. digunakan karena akan melatih kebiasaan- Hal ini sesuai dengan pendapat yang kebiasaan yang baik kepada anak sejak dikemukakan oleh Thomas Lickona dalam dini, sehingga anak akan melakukan Samani dan Hariyanto (2013: 147) yang kebiasaan tersebut dengan sendirinya tanpa menyarankan agar pendidikan karakter diperintah. berlangsung efektif maka guru dapat yang dikemukakan Guru dalam mengembangkan nilai- mengimplementasikan berbagai metode nilai karakter kepada peserta didik juga pembelajaran, salah satunya adalah metode harus membimbing peserta didik agar diskusi. Dalam kegiatan diskusi, guru dapat upaya berperan untuk mengarahkan peserta didik. sendiri. Selain itu, guru juga menanyakan kendala- Dalam rangka membimbing peserta didik kendala yang dialami siswa dalam kegiatan untuk tersebut. berperan membangun aktif dalam pengetahuannya membangun pengetahuannya sendiri, pada kegiatan inti pembelajaran guru menerapkan metode sudah melakukan proses pembelajaran pembelajaran. Guru menggunakan kegiatan ekonomi yang mana di dalamnya terdapat diskusi dan presentasi sebagai salah satu nilai-nilai karakter untuk mencapai tujuan cara nilai-nilai pendidikan. Berdasarkan hasil observasi, diskusi wawancara dan analisis dokumen, terdapat untuk karakter. berbagai Berdasarkan hasil penelitian, guru menanamkan Adanya kegiatan 13 delapan belas nilai karakter yang mengembangkan semua nilai karakter yang dikembangkan guru seperti: religius, jujur, termuat dalam RPP, sehingga dalam toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, pelaksanaan pembelajaran tidak semua mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, nilai karakter dapat dikembangkan. semangat kebangsaan, cinta tanah air menghargai Dalam pengembangan nilai prestasi, karakter tersebut juga disesuaikan dengan damai, kondisi siswa. Selain itu, nilai karakter gemar membaca, peduli lingkungan, peduli yang dikembangkan guru tidak semua sosial dan tanggung jawab. dinilai oleh guru. Dalam RPP bagian bersahabat/komunikatif, cinta penilaian sikap, guru hanya mencantumkan Evaluasi Implementasi Karakter yang lima nilai karakter yang dinilai. Alasan Pendidikan terintegrasi guru hanya menilai lima karakter saja dari dalam Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri keseluruhan nilai karakter yang 2 Magelang dikembangkan karena guru merasa masih Penilaian terhadap ranah kognitif, kurang sosialisasi mengenai pendidikan afektif dan psikomotor perlu dilakukan karakter dalam pembelajaran, tidak adanya dalam pembelajaran ekonomi. Evaluasi acuan yang pasti mengenai nilai karakter atau apa saja yang harus dinilai guru dalam penilaian aspek kognitif dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti: penugasan terstruktur, tugas pembelajaran. mandiri, Menurut guru, 18 nilai karakter dari postes tanya jawab dan lain sebagainya. Kemendiknas itu memang harus Penilaian aspek afektif dilakukan dikembangan dalam pembelajaran, namun dengan cara mengamati perilaku atau sikap disesuaikan juga dengan materi pelajaran, peserta sehingga tidak semua nilai karakter dapat didik ketika pembelajaran berlangsung. Penilaian terhadap aspek diterapkan sikap sikap. hanya melakukan penilaian terhadap lima Namun terdapat ketidaksesuaian antara nilai karakter siswa dikarenakan guru nilai karakter yang telah direncanakan masih merasa kesulitan dalam menilai dalam RPP, pelaksanaan dan nilai karakter semua karakter siswa apalagi banyak siswa yang dievaluasi. Hal ini dikarenakan guru yang harus dinilai, kadang guru tidak hafal merasa nama-nama siswa, sehingga sulit untuk berupa rubrik kekurangan penilaian waktu untuk 14 dalam pembelajaran. Guru mengamati masing-masing individu membutuhkan dengan menilai banyak karakter yang karakter mudah pembiasaan Sesuai dengan hasil observasi dan untuk kegiatan wawancara yang dilaksanakan diamati saja. Guru juga merasa kurang dengan guru ekonomi, bahwa kendala yang kreatif dalam membuat indikator-indikator dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan penilaian karakter sikap yang dan karakter yang baik pada diri peserta didik. berbeda-beda. Oleh karena itu, guru hanya menilai waktu apabila semua nilai karakter yang dikembangkan harus dinilai. yang pembelajaran terintegrasi ekonomi dalam adalah guru Penilaian aspek psikomotor dalam kesulitan dalam menyusun perencanaan pembelajaran ekonomi yang diintegrasikan untuk mengaitkan materi dengan nilai-nilai dengan pendidikan karakter di SMA karakter yang bisa dikembangkan pada diri Negeri 2 Magelang, berdasarkan hasil peserta didik. Meskipun kadang guru penelitian terhadap mengalami kesulitan dalam mengaitkan dalam materi yang cocok dengan nilai-nilai mengkomunikasikan hasil diskusi atau karakter, namun guru berusaha untuk tetap presentasi mengembangkan berupa kemampuan penilaian peserta yaitu didik dengan cara guru membuat lembar pengamatan diskusi. kepada siswa nilai-nilai karakter sesuai dengan kemampuannya. Kendala yang Dihadapi Guru Implementasi Pendidikan Berdasarkan dalam masih Karakter terdapat hasil siswa pengamatan, yang yang terintegrasi dalam Pembelajaran memperhatikan Ekonomi di SMA Negeri 2 Magelang sedang berlangsung. Masih terdapat siswa Implementasi pendidikan karakter ketika kurang pembelajaran yang malas dan kurang antusias dalam dalam proses pembelajaran bukanlah suatu mengikuti proses yang dapat dilaksanakan secara Meskipun demikian guru berusaha untuk singkat. Artinya bahwa setelah peserta tetap memperingatkan, mengkondisikan, didik dan menumbuhkan minat belajar siswa. mengetahui karakter, siswa menerapkan kehidupan tentang tidak nilai-nilai langsung nilai-nilai tersebut sehari-hari. Hal pembelajaran ekonomi. bisa Selain itu, guru juga mengalami kesulitan dalam dalam menggunakan model pembelajaran tersebut yang cocok dengan materi, akan tetapi guru 15 selalu menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif sehingga didik untuk menunjukkan nilai pembelajaran berjalan dimilikinya. Jika guru melakukan hal secara optimal. Hal ini sesuai dengan demikian, maka guru data menilai sikap pendapat Hidayatullah (2010: 76-77) yang siswa tanpa harus mengamati dalam waktu menjelaskan bahwa guru harus memiliki bersamaan. ekonomi dapat yang beberapa karakter mulia agar bisa berhasil menginternalisasikan pendidikan karakter SIMPULAN, terhadap anak didiknya. Salah satu karakter SARAN tersebut Simpulan adalah kompeten, kemampuan guru menyelenggarakan pembelajaran memecahkan berbagai yaitu dalam masalah IMPLIKASI, 1. Perencanaan dan DAN Implementasi Pendidikan Karakter yang terintegrasi untuk dalam mencapai tujuan pendidikan. Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Magelang Dalam pelaksanaan penilaian, guru Perencanaan implementasi juga mengalami kendala. Kendala yang pendidikan karakter yang terintegrasi dialami oleh guru yaitu mengenai penilaian dalam pembelajaran ekonomi diawali karakter dengan peserta didik. Guru kurang penyusunan menghafal nama-nama siswa, guru juga pembelajaran. kadang lebih fokus dalam menyampaikan perangkat materi Rencana pelajaran sehingga kurang perangkat Guru menyusun pembelajaran Pelaksanaan berupa Pembelajaran mengamati perilaku peserta didik. Guru (RPP) berkarakter yang berpedoman memerlukan waktu yang cukup banyak pada silabus Kurikulum 2013. untuk mengamati dan menilai sikap 2. Pelaksanaan Implementasi seluruh peserta didik dalam jangka waktu Pendidikan Karakter yang terintegrasi tertentu. Hal ini sesuai dengan pendapat dalam Wibowo (2012: 96) yang menjelaskan SMA Negeri 2 Magelang Pembelajaran Ekonomi di bahwa penilaian dilakukan secara terus Guru menjelaskan nilai-nilai menerus, setiap saat guru berada di kelas yang dapat diambil dari suatu materi atau sekolah. Guru dapat menggunakan ekonomi, selain itu guru juga berusaha anecdotal record dan memberikan tugas untuk memberikan teladan yang baik yang memberi kesempatan kepada peserta kepada peserta didik, agar peserta didik 16 dapat mengimplementasikan nilai-nilai berdasarkan aspek kognitif karakter tersebut pada dirinya dalam dilakukan oleh guru kehidupan sehari-hari.Kegiatan diskusi mengetahui sejauh mana pemahaman dan presentasi merupakan metode yang peserta didik terhadap materi yang tepat untuk menumbuhkan nilai-nilai disampaikan, Untuk mengukur aspek karakter seperti toleransi, komunikatif, kognitif digunakan tes tertulis dan tes tanggung jawab, kreatif, dan lain lisan. Sedangkan untuk menilai aspek sebagainya.pembelajaran afektif peserta didik dengan cara yang pengamatan yang dengan dilakukan oleh guru dengan cara melakukan sehari-hari. menanamkan pembiasaan-pembiasaan Dalam menilai aspek afektif siswa, yang baik kepada peserta didik, maka guru telah membuat rubric penilaian ditemukan delapan belas nilai-nilai sikap. karakter yang dikembangkan oleh guru 4. Kendala yang dihadapi Guru dalam dalam pembelajaran ekonomi yaitu Implementasi Pendidikan Karakter religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja yang terintegrasi dalam Pembelajaran keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa Ekonomi di SMA Negeri 2 Magelang ingin Kendala yang dihadapi guru yaitu guru tahu, semangat kebangsaan, menghargai prestasi, cinta tanah air, masih cinta damai, bersahabat/komunikatif, memasukkan nilai-nilai karakter sesuai gemar membaca, peduli lingkungan, dengan materi pembelajaran, kondisi peduli sosial dan tanggung jawab. dan minat belajar peserta didik yang 3. Evaluasi Pembelajaran Ekonomi dalam dalam di menggunakan pembelajaran SMA dalam yang cocok model dengan materi ekonomi, dan guru masih Negeri 2 Magelang Evaluasi kesulitan masih kurang, guru masih kesulitan Implementasi Pendidikan Karakter yang terintegrasi merasa implementasi kesulitan dalam menilai karakter siswa. pendidikan karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran ekonomi di SMA Implikasi Negeri 2 Magelang, meliputi tiga aspek yaitu aspek psikomotor. kognitif, Evaluasi afektif Pelaksanaan pendidikan karakter dan yang pembelajaran 17 terintegrasi dalam pembelajaran meliputi tiga tahap yaitu tahap pembelajaran ekonomi yang lebih perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. mengembangkan nilai-nilai karakter agar Guru dimiliki oleh peserta didik. harus memasukkan nilai-nilai karakter ke dalam perencanaan yang dibuat sebelum melakukan kegiatan belajar Saran mengajar yaitu dengan membuat RPP yang 1. Bagi Kepala Sekolah mengandung nilai-nilai karakter. Kepala sekolah memberikan pelatihan Adanya pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam perencanaan, atau menyelenggarakan maka Training pelaksanaannya akan lebih terarah dan karakter efektif. Dalam pembelajaran ekonomi, pembelajaran untuk guru kemampuan menanamkan melalui nilai-nilai karakter kegiatan pembelajaran seperti (IHT) In terkait House pendidikan yang terintergasi dalam meningkatkan guru dalam mengimplementasikan diskusi, presentasi, dan kegiatan lain yang karakter membentuk pembiasaan pada diri peserta dengan cara mendatangkan pakar dari didik untuk menerapkan karakter yang Dinas baik. Hal ini berdampak positif bagi diri mengetahui lebih dalam mengenai peserta didik karena peserta didik menjadi pendidikan karakter. terbiasa untuk menanamkan nilai-nilai karakter dalam kehidupan dalam pendidikan Kurikulum Pendidikan 2013 atau yang 2. Bagi Guru sehari-hari. a. Guru lebih kreatif dalam Selain itu, guru juga menilai sikap peserta mengembangkan didik menggunakan rubric penilaian sikap, didalamnya mengandung nilai-nilai sehingga karakter guru dapat mengetahui RPP dengan yang cara pencapaian karakter yang sudah dimiliki mendiskusikan pembuatan oleh peserta didik. Hal ini berdampak berkarakter dengan guru MGMP positif karena dengan hal tersebut guru ekonomi, dapat mengetahui nilai karakter apa saja kreatif yang sudah berkembang pada diri peserta pembelajaran yang diinternalisasi didik dan nilai karakter apa saja yang dengan pendidikan karakter. sehingga untuk banyak RPP ide merancang belum berkembang, sehingga ke depan b. Guru dapat menerapkan model hendaknya guru dapat memperbaiki proses pembelajaran yang menarik dalam 18 pembelajaran ekonomi untuk paham terkait materi sehingga peserta membiasakan peserta didik agar didik dapat mengembangkan berbagai dapat lebih menginternalisasi nilai- nilai-nilai karakter yang diperoleh dari nilai karakter seperti kerja sama, kegiatan kreatif, sehingga toleransi, tanggung Model jawab komunikatif, dan lain-lain. pembelajaran tersebut pembelajaran nilai-nilai tersebut, karakter diperoleh dapat diaplikasikan yang dalam kehidupan sehari-hari. seperti TGT, Snowball Throwing, Mind mapping, NHT, Picture and DAFTAR PUSTAKA Picture, Antara News. (2015, 24 Juli). Mendilbud: PBP Bentuk Karakter dan Budaya Bangsa. Diperoleh 27 Januari 2016, dari http://www.antaranews.com/berita/ 508619/mendikbud-pbp-bentukkarakter-dan-budaya-bangsa. Inquiry, Discovery Learning, dsb yang disesuaikan dengan materi pembelajaran. 3. Bagi Pihak Sekolah Pihak sekolah membuat rancangan program pengimplementasian Amri, Sofan., Ahmad, J., & Tatik, E. (2011). Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran “Strategi Analisis dan Pengembangan Karakter Siswa dalam Proses Pembelajaran”. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. pendidikan karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran dengan cara mendiskusikan bersama dengan kepala sekolah, komite kurikulum dan sekolah, dewan wakasek guru agar Daryanto & Suryatri, D. (2013). Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Gava Media. pelaksanaannya dapat lebih optimal dan menghasilkan output yang berkarakter sesuai yang diharapkan. Fadlillah, M., & Lilif M.K. (2013). Pendidikan Karakter Anak Usia Dini: Konsep dan Aplikasinya dalam PAUD. Yogyakarta: ArRuzz Media. 4. Bagi Peserta Didik Mengikuti pembelajaran denganlebih aktif dan selalu berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar seperti Gunawan, Heri. (2012). Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta. mengerjakan tugas dengan lebih rajin, aktif dalam kegiatan diskusi, tidak menyontek ketika ujian, aktif mengajukan pertanyaan apabila belum 19 Hidayatullah, M.F. (2010). Pendidikan Karakter Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka. Medan T.P 2012/2013. Saintech, 6 (2): 45-53. Jurnal Suara Merdeka. (2015, 15 November). Kasus Tawuran Pelajar di Kota Magelang Meningkat. Diperoleh 27 Januari 2016, dari http://berita.suaramerdeka.com/kas us-tawuran-pelajar-di-kotamagelang-meningkat/. Hudha, A.M., Dyah, W.E., & Husamah. (2014). Character Education Model in Mathematics and Natural Sciences Learning at Muhammadiyah Junior high School. International Journal of Education, Learning& Development, 2(4): 33-47. Sulistyowati, Endah. (2012). Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter. Yogyakarta: PT. Citra Aji Parama. Kesuma, Dharma., Cepi, Triatna., & Johar, P. (2013). Pendidikan Karakter; Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Wibowo, Mulyasa, E. (2012). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara. Agus. (2012). Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Bangsa Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Widyaningsih, T.S., Zamroni., & Daemiyati, Z. (2014). Internalisasi dan Aktualisasi Nilai-nilai Karakter Pada Siswa SMP Dalam Perspektif Fenomenologis Studi Kasus di SMP 2 Bantul.Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, 2 (2): 183. Rahmanto, Dhidhin N.A. (2014). Relasi Antar Manusia dalam Ekonomi. Diperoleh 20 Januari 2016 dari http://keuanganperbankansyariah.bl ogspot.co.id/2014/12/relasi-antarmanusia-dalam-ekonomi.html Sadia, I W., I.B Putu, A., & I Wayan, M. (2013). Model Pendidikan Karakter Terintegrasi Pembelajaran Sains.Jurnal Pendidikan Indonesia, 2 (2): 211. Samani, Muchlas., & Hariyanto. (2013). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sitompul, Tina S.C. (2014). Model Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran PKN di Sekolah Menengah Pertama Kelas CII SMPN 37 dan SMP Budi Murni 1 20 21