peranan agronomi menghadapi perubahan iklim global

advertisement
TANTANGAN AGRONOMI DALAM
MENGHADAPI
PERUBAHAN IKLIM GLOBAL
Sudirman Yahya dan Achmad Mangga Barani
Perhimpunan Agronomi Indonesia
PENDAHULUAN
• Pertumbuhan dan hasil tanaman merupakan
hasil kerja interaksi antara sifat genetik dan
faktor-faktor lingkungan tumbuhnya.
• Dua kelompok faktor lingkungan tumbuh 
– Abiotik : Iklim dan Edafik (tanah), serta Api
– Biotik : Organisme pengganggu (hama, penyakit
dan gulma), organisme menguntungkan ( tanaman
kacangan, bakteri dan cendawan non patogenik,
bersimbiosis, pengompos BO dsb)
• Pengembang baru ke kawasan dengan kendala yang
semakin besar, terutama karena mulai merambah ke
kawasan lingkungan tumbuh yang semakin
suboptiomal (kelas lahan S3 atau NS).
• Lingkungan tumbuh suboptimal :
– tanah marjinal dengan berbagai sifat tanah yang menjadi
faktor pembatas dan atau
– iklim, terutama curah hujan yang rendah atau semakin
fluktuatif dengan bulan kering yang semakin banyak
Tanah marjinal
• Tanah tua tropik basah menjadi semakin
miskin, karena bertekstur kasar (fraksi liatnya
tercuci), kadar bahan organik rendah,
sehingga kemampuan menahan air dan
kapasitas tukar kationnya rendah, serta
erodibilitas tinggi.
PROSES PRODUKSI
Tanah
Iklim
Biotik
Kesesuaian Lahan
Jenis Tanaman
Benih
Unggul
Varietas
Unggul
Penangkar
Benih
Teknik Budidaya
Produk
Primer
Jumlah
Benih
Pupuk dan
Pestisida
22-08-2013
Energi
Budidaya
5
Prinsip Produksi Tanaman
Y = ∫ (G, L, F, T)
Y = produksi
G = genetik
L = lingkungan
F = fisiologi tanaman
T = teknologi
8/22/2013
6
Iklim sebagai faktor lingkungan
tumbuh
• Unsur-unsur iklim :
– Radiasi matahari
– Suhu Udara
– Curah Hujan
– Kelembaban Udara
– Angiin
– Komposisi Atmosfir
Perubahan Iklim
• IKLIM GLOBAL

IKLIM REGIONAL
IKLIM LOKAL

IKLIM MIKRO

Lingkungan Tumbuh Tanaman
GLOBAL CLIMATE CHANGE
22/08/2013
9
Kuliah 6. Pengantar Ilmu
Pertanian
How would the climate change affect
us?
• Basically, any climatic change is bad,
since life (people, animals, crops,
vegetation, rivers) is adapted to certain
set of climate conditions
• A change of even 0.1 C could change a
growing season by 6-7 days. A thermal
change that would be hard to identify by
observational methods
22/08/2013
Kuliah 6. Pengantar Ilmu Pertanian
10
How would the climate change
affect us?
• A decrease of 1 C in winter temperatures
would increase fuel consumption by 10%
in the Gulf coast area and by 3-4% in the
northern plains states.
• An Increase on average temp in the
tropics  criteria on land suitability of
crops  altitude vs adiabatic lapse rate
(decrease of air temp as much as 0.5 C
every increase of 100 m of the altitude)
Legenda
Sangat Aman
Aman
Cukup Aman
Agak Rawan
Rawan
Sangat Rawan
Keter angan Legenda :
Sangat Am an = T idak pernah terkena banjir
Aman=berpeluang terkena banjir dengan tingkat kerusakan m aks im um 30 ribu ton atau 7500 ha per tahun
Cukup Am an=berpeluang ter kena banjir dengan tingk at kerus akan m ak sim um 60 r ibu ton atau 15000 ha per tahun
Agak Raw an=berpeluang terk ena banjir dengan tingkat k erusak an m ak sim um 90 ribu ton atau 22500 ha per tahun
Raw an= berpeluang terk ena banjir dengan tingkat kerusakan m aks im um 150 ribu ton atau 37500 ha per tahun
Sangat R awan=berpeluang terkena banjir dengan tingk at kerus akan m ak sim um 210 ribu ton atau 52500 ha per tahun
Pemanasan global
• Perbedaan suhu yang semakinn besar antara
musim dingin dan musim panas  konsumsi
bahan bakar meningkat  harga minyak bumi
dunia dan gas alam meningkat  biaya untuk
energi produksi pupuk buatan anorganik,
produk agrokimia lainnya, dan
sarana/prasarana produksi pertanian.
• Perubahan suhu lingkungan  dinamika
populasi serangga
Iklim, terutama curah hujan
• Keadaan ini diperparah oleh fluktuasi curah
hujan yang tinggi, yakni :
• Fenomena El Nino dan La Nina
– pencucian hara dan erosi atau tergenang
pada musim hujan, dan
– kekeringan pada pada musim kemarau.
CEKAMAN LINGKUNGAN
Cekaman abiotikcekaman biotik
• Kondisi lingkungan tumbuh abiotik yang
suboptimal tersebut di atas memberikan
cekaman yang menghambat
pertumbuhan dan menurunkan
produktivitas tanaman, yang kemudian
menyebabkan tanaman semakin rawan
terhadap cekaman biotik, terutama
penyakit tular tanah, seperti Fusarium,
Ganoderma.
Penanggulangan cekaman
• secara genetik dengan menggunakan
bahan tanaman dari varietas yang toleran
terhadap cekaman kekeringan dan tahan
terhadap penyakit tular tanah tersebut
dan genangan
• dengan menerapkan teknologi budidaya
yang spesifik lokasi
TEKNOLOGI BUDIDAYA
Teknologi budidaya
• haruslah yang mampu
– meningkatkan daya adaptasi tanaman terhadap
cekaman kekeringan dan ketersediaan hara yang
rendah, dan genangan
– membenahi sifat-sifat tanah yang menjadi faktorfaktor pembatas tersebut  memperbaiki
kemampuan tanah menahan air (WHC) dan
kapasitas tukar kation (CEC), serta meningkatkan
ketersediaan hara bagi tanaman.
– Mengefisienkan penggunaan input dr “non
renewable resources” sebagai energi budidaya.
Sistem Produksi Pertanian Berkelanjutan
(Sustainable),
• Didukung oleh teknologi agronomi yang:
– ramah lingkungan dan efisien (prinsip
LEISA, Low External Input Sustainable
Agriculture) teknologi konservasi tanah dan
hara , pencucian (leaching) dan aliran
permukaan (run-off); konservasi air dan SDA
lainnya.
–
produktivitas dan memberi nilai tambah
secara ekonomi
– Ramah sosial
Sistem pertanian terpadu
• Penelitian dan pengembangan sistem
pertanian terpadu, yang didukung oleh
tindakan konservasi tanah dan air; yang
memadukan subsistem ternak dan
subsistem tanaman dalam suatu
hubungan yang saling menguntungkan
(a.l sapi – tan pertanian)
• Agroforestri
Topik-topik Utama Penelitian
yang Diusulkan Menjadi
Prioritas:
Topik-topik Utama Penelitian yang Diusulkan
Menjadi Prioritas:
1. Konservasi sumberdaya air dan tanah guna
meminimumkan cekaman air pada musim
kemarau.
2. Pemberian bahan organik (antara lain
limbah) guna meningkatkan bahan organik
dan ketersediaan air tanah serta efisiensi
pemupukan.
3. Penerapan berbagai teknik perbaikan
ketersediaan air tanah guna meningkatkan
penyerapan hara pupuk dan kapasitas
asimilasi tanaman
Topik Penelitian yang Diusulkan (lanjutan) :
4. Pengembangan teknik budidaya jenuh air
dan meningkatkan kemampuan adaptasi
tanaman terhadap cekaman genangan.
5. Pemanfaatan limbah kebun dan pabrik
dalam upaya peningkatan pertumbuhan dan
produksi tanaman serta substitusinya
terhadap pupuk buatan.
Topik Penelitian yang Diusulkan (lanjutan) :
6. Inokulasi mikoriza dan bakteri pelarut fosfat,
serta mikroorganisme menguntungkan
lainnya guna meningkatkan daya adaptasi
tanaman terhadap cekaman abiotik dan
biotik, serta efisiensi pemupukan
7. Aplikasi mikroorganisme untuk
mempercepat dekomposisi limbah sawit dan
meningkatkan efisiensi pemupukan
Topik Penelitian yang Diusulkan (lanjutan) :
8. Pemberian pembenah tanah (ameliorasi), di
antaranya untuk memperbaiki kemampuan tanah
menahan air (Water holding capacity) dan
kapasitas tukar kation (Cation exchange capacity),
serta meningkatkan ketersediaan hara bagi
tanaman.
9. Pemanfaatan organisme (al. musuh alami)
menguntungkan dalam Pengendalian Hama
Terpadu
Topik Penelitian yang Diusulkan (lanjutan) :
10. Pemanfaatan senyawa kimia ramah
lingkungan termasuk zat pengatur tumbuh
dalam mengubah karakter morfofisiologi
guna meningkatkan daya adaptasi tanaman
terhadap cekaman lingkungan dan kapasitas
pembentukan buah
Topik Penelitian yang Diusulkan (lanjutan) :
• 11. Manajemen kanopi spesifik lingkungan
dan varietas 
– upaya optimasi pemanfatan radiasi matahari, air
dan hara dan sekaligus mengatasi cekaman
lingkungan
– Pengaturan luas permukaan daun diperlukan
untuk menyeimbangkan antara kapasitas
fotosintesis bersih (termasuk untuk respirasi
jaringan daun) dan pemenuhan permintaan
transpirasi.
Topik Penelitian yang Diusulkan (lanjutan)
12. Pertanian terpadu secara :
= horizontal,  ternak dan tan pertanian
= vertikal, limbah
produk industri
= Agroforestri : agrosilvapastoral,
agrosilvafisheries.
Download