BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi dan kemajuan teknologi telah menjadi ciri khas bagi bisnis saat ini dan sektor perbankan tidak terkecuali. Bank telah memperluas operasi dan aktivitas mereka di luar perbatasan negeri sebagai akibat dari globalisasi dan teknologi ditingkatkan. Ekspansi bisnis, globalisasi dan teknologi canggih juga menyebabkan bisnis mengalami peningkatan risiko, penipuan, dan penyimpangan lainnya. Hal ini telah membuat sistem pengendalian internal menjadi penting untuk dipertahankan oleh setiap bisnis dan dalam hal ini perbankan. Globalisasi bisnis, kemajuan teknologi, meningkatkan risiko kegagalan bisnis, penipuan dan penyimpangan yang muncul di sektor keuangan, karena itu diperlukan pemeliharaan yang tepat dari suatu sistem pengendalian internal yang efektif. Secara umum, menetapkan tujuan, anggaran, rencana dan harapan adalah untuk menetapkan kriteria pengendalian. Pengendalian itu sendiri ada untuk menjaga kinerja atau keadaan sesuai yang diharapkan, diperbolehkan atau diterima. Pengendalian dibangun dalam proses internal. Ini terjadi dengan kombinasi komponen yang saling terkait seperti lingkungan sosial mempengaruhi perilaku karyawan, informasi yang diperlukan dalam pengendalian, dan kebijakan dan prosedur. 1 2 Konsep tata kelola perusahaan juga sangat bergantung pada perlunya pengendalian internal. Pengendalian internal membantu untuk memastikan bahwa proses beroperasi telah dirancang dan bahwa respon risiko dalam pengelolaan risiko dilakukan. (Douglas: 2011 :1-5) Selain itu, efisiensi tenaga kerja sangatlah penting dalam manajemen organisasi, karena efisiensi tenaga kerja berhubungan dengan biaya tenaga kerja. Biaya tenaga kerja merupakan unsur yang penting karena jumlahnya relatif materiil dibandingkan dengan biaya-biaya lainnya, karena itu diperlukan pengendalian dalam pengelolaannya. Gaji merupakan balas jasa yang diberikan organisasi kepada karyawan dalam usaha untuk menjaga hubungan yang baik antara manajemen dengan semua karyawan. Pengeluaran gaji juga merupakan salah satu unsur yang mudah menjadi kecurangan atau penggelapan dengan menggunakan berbagai cara. Dalam mengendalian biaya gaji diperlukan suatu pengendalian internal gaji yang memadai, yaitu adanya struktur organisasi dan pembagian tugas, prosedur otorisasi, dokumen, dan catatan yang memadai. Dan dalam studinya menurut Tresnawati (2012:143) dengan semakin berkembang dan kompleksnya suatu organisasi, maka diperlukan suatu penanganan lebih dalam melakukan pengendalian. Dimana pengendalian internal merupakan alat untuk mengurangi penyimpangan dalam upaya mencapai tujuan organisasi. 3 Masalah etika bagi organisasi juga sangat menentukan keberlangsungan organisasi, karena apabila organisasi tidak memperhatikan perilaku etis dalam bisnis maka keberlangsungan usahanya akan terganggu. Hal ini terjadi akibat manajemen dan karyawan yang cenderung mencari keuntungan sehingga terjadi penyimpangan norma-norma etis yang akan merugikan organisasi itu sendiri, karena hilangnya kepercayaan pelanggan atau konsumen terhadap organisasi tersebut seperti dikemukakan Husein (2008:2). Terlepas dari kasus praktik yang tidak etis di negara-negara maju, terbukti juga menunjukkan di negara berkembang. Misalnya, Nigeria, salah satu negara berkembang di sub-Sahara Afrika telah menyaksikan peningkatan dalam tingkat kegagalan perusahaan. Ada kasus yang dilaporkan kegagalan perusahaan di Nigeria yang dikaitkan dengan praktik yang tidak etis dari pemimpin perusahaan. Nigeria pada tahun 1997, dua puluh enam bank komersial gagal karena penyimpangan keuangan. Pada tahun 2006, Cadbury Plc Nigeria, salah satu perusahaan Makanan dan Minuman terkemuka di Nigeria dipengaruhi oleh skandal keuangan. Laporan keuangan dan rekening Cadbury Nigeria plc telah dipalsukan dan merugikan semua pihak. Juga pada Agustus 2011, tiga bank Nigeria yaitu Afribank Plc, Bank Plc dan Bank PHB gagal karena penyimpangan keuangan manajer perusahaan mereka. Bello (2012 : 228) Tang et al (2003:9) mengatakan bahwa perilaku tidak etis yang dimaksud adalah sebagai perilaku yang menyalahgunakan jabatan, sumber daya organisasi, kekuasaan, dan perilaku yang tidak berbuat apa-apa sehubungan dengan jabatan dan kekuasaannya. 4 Fenomena dari perilaku tidak etis karyawan yaitu seperti yang terjadi pada PT Adi Satria Abadi Yogyakarta, dalam organisasi ini sering terjadi tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh karyawan yaitu terjadinya pencurian barang hasil produksi sebagaimana dalam penelitian Arifiyani (2012:6). Fenomena lain contoh perilaku tidak etis karyawan yang terkait penggajian, antara lain: menyalahgunakan kedudukan sehingga dapat mengakses sistem penggajian, memberikan gaji karyawan lebih cepat dari pada waktunya dikarenakan karyawan tersebut adalah kerabat atau teman dari staf payroll, tidak memberikan gaji karyawan sesuai nominal, serta mengeluarkan uang dari kas penggajian untuk keperluan pribadi. Sebagai contoh nyata di Indonesia adalah kasus Bank Syariah Mandiri tahun 2013 (Kompas.com) dimana accounting officer disalah satu cabangnya melakukan penggelapan dana dengan modus kredit fiktif dan ternyata kepala cabang dan kepala cabang pembantunya telah mengetahui. Namun, karena turut juga menerima keuntungan, kedua pimpinan itu tidak mengambil tindakan apapun. Pegawai Bank Syariah Mandiri tentu saja telah melakukan perilaku tidak etis dimana mereka menyalahgunakan kedudukan (abuse position) dan tidak melakukan apa-apa terhadap hal yang merugikan organisasi (no action) serta menyalahgunakan sumber daya organisasi (abuse resource). Perilaku tidak etis bisa terjadi karena lemahnya pengawasan manajemen yang membuka keleluasaan karyawan untuk melakukan tindakan yang dapat 5 merugikan organisasi. Karena itu untuk meminimalisir kecurangan, organisasi dituntut untuk mampu mendorong terbentuknya perilaku etis pada karyawannya . Berdasarkan uraian di atas, melihat pentingnya pengendalian internal dan perilaku etis dalam sistem penggajian suatu organisasi maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Perilaku Etis Karyawan Dalam Sistem Penggajian”. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas dapat diidentifikasi masalah : 1. Bagaimana efektivitas pelaksanaan pengendalian internal di perusahaan? 2. Bagaimana tingkat perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian di perusahaan? 3. Bagaimana pengaruh pengendalian internal terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk mengetahui mengenai pengaruh pengendalian internal terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian di organisasi. 6 1.3.2 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui efektivitas pengendalian internal di perusahaan 2. Untuk mengetahui tingkat perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian di perusahaan 3. Untuk mengetahui pengaruh pengendalian internal terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian di perusahaan 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat dan relevan serta dimanfaatkan oleh berbagai pihak antara lain: 1. Penulis Diharapkan dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan mengenai pengaruh pengendalian internal terhadap perilaku etis karyawan dan melengkapi salah satu syarat dalam menempuh ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. 2. Organisasi Diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dalam pelaksanaan pengendalian internal oleh manajemen, khususnya dalam meningkatkan perilaku etis dalam kegiatan organisasi. 3. Pembaca 7 Diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan sebagai informasi yang berguna dan sebagai sumber bahan serta untuk bahan referensi sehingga akan bermanfaat dalam penelitian selanjutnya. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data dan menjawab masalah yang sedang diteliti, penulis mengadakan penelitian di Bank Umum Syariah di Kota Bandung. Adapun waktu penelitian dilakukan dari bulan November 2014 sampai dengan selesai.