Bab 2 - Widyatama Repository

advertisement
BAB II
BAHAN RUJUKAN
2.1
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem merupakan kumpulan dari sub system atau komponen apapun baik
fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama
secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu. Tujuan utama perusahaan
mungkin untuk mendapatkan laba, menghasilkan produk yang baik, tumbuh
menjadi lebih besar, tetap bertahan, atau biasanya merupakan kombinasi dari
semua ini. Gambaran ini menunjukan kenyataan betapa pentingnya komponenkomponen yang dimilikinya yang kita sebut sebagai subsistem.
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data yang memberikan arti dan
manfaat. Informasi yang bekualitas akan meningkatkan kualitas pemahaman para
pengelola organisasi tersebut dalam melihat perubahan-perubahan yang terjadi
baik di dalam maupun di luar organisasi, sehingga para pengelola organisasi akan
dengan cepat dan akurat menanggapi perubahan yang timbul.
Melihat peran informas yang begitu tinggi bagi organisasi menjadi sangat
tergantung kepada sistem informasi akuntansi dan mereka memerlukan informasi
sebagai sumberdaya yang sangat berharga dalam menghindari resiko sehingga
turut menentukan dapat tidaknya suatu organisasi terus beroperasi.
2.2
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Azhar Susanto (2008:72) sistem informasi akuntansi adalah:
“Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan atau integrasi
dari sub-sub sistem atau komponen baik fisik maupun non fisik yang
saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis
untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah
keuangan menjadi informasi keuangan”.
Pengertian sistem informasi akuntansi menurut Romney & Steinbert
(2006:4) adalah:
“Accounting information system is a systm that collects, records, stores
and processes data to produce information decision markers”.
“Sistem informasi akuntansi adalah sebuah system yang mengumpulkan,
mengkoreksi, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan
informasi untuk pengambilan keputusan.”
Fungsi utama sistem informasi akuntansi adalah mendorong seoptimal
mungkin agar akuntansi dapat menghasilkan berbagai infomasi akuntansi yang
berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan, tepat waktu, dan lengkap yang
secara keseluruhan informasi akuntansi tersebut mengandung arti dan berguna.
Berbagai uraian-uraian diatas pengertian sistem informsi akuntansi dapat
disimpulkan sebagai berikut: system informasi akuntansi adalah suatu sistem
pengolahan data akuntansi yang merupakan koordinasi dari manusia, alat, dan
metode yang berinteraksi secara harmonis dalam suatu wadah organisasi yang
terstruktur untuk menghasilkan informasi akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen yang terstruktur pula.
2.1.2
Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Azhar Susanto (2008:8) tujuan utama dibangun system
informasi akuntansi adalah untuk mengolah data akuntansi yang berasal dari
berbagi sumber menjadi informasi akuntansi yang diperlukan oleh berbagai
macam pemakai untuk mengurangi resiko saat pengambilan keputusan. Para
pemakai informasi tersebut dapat berasal dari dalam perusahaan seperti manajer
atau dari luar perusahaan seperti pelanggan dan pemasok. Ada tiga fungsi atau
peran system informasi akuntansi yang digunakan untuk mencapai tujuan utama
diatas. Ketiga fungsi tersebut sangat erat hubungannya satu sama lain sehingga
harus dilihat secara bersamaan. Ketiga fungsi tersebut adalah:
1. Mendukung aktivitas perusahaan sehari-hari
Suatu perusahaan agar tetap eksis perusahaan tersebut harus beroperasi
dengan melakukan jumla aktivitas bisnis yang peristiwanya disebut
dengan transaksi seperti melakukan pembelian, penyimpanan, proses
produksi dan penjualan.
Ada dua macam transaksi yaitu transaksi yaiotu transaksi auntansi dan
nonakuntansi. Transaksi akuntansi adalah kejadian atau transaksi yang
dilakukan oleh perusahaan yang berakibat adanya pertukaran antara
sesuatu yang memiliki nilai ekonomi bagi perusahaan tersebut, seperti
peristiwa terjadinya penjualan dan pembelian barang oleh perusahaan.
Transaksi nonakuntansi adalah kejadian atau transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan tapi peristiwa tersebut tidak menimbulkan dampak pertukaran
nilai ekonomi bagi perusahaan yang melakukannya. Seperti memasukan
data order pembelian ke computer dan menyiapkan barang untuk dikirim.
2. Mendukung proses pengambilan keputusan
Tujun yang sama pentingnya dalam sistem informasi akuntansi adalah
untuk memberi informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan
keputusan. Keputusan harus dibuat dalam kaitannya denga perencanaan
dan pengendalian aktivitas perusahaan. Informasi yang tidak dapat
diperoleh dari sistem informasi akuntansi tapi diperlukan dalam proses
pengambilan keputusan biasanya berupa informasi kuntitatif yang tidak
bersifat uang dan data kualitatif. Informasi ini dapat diperoleh bila
perusahaan menerapkan sistem informasi manajemen, karena sistem
informasi
manajemen
merupakan
sistem
informasi
perusahaan
keseluruhan sedangkan sistem informasi akuntansi merupakan bagian
terbesar dari sitem informasi yang dihasilkannya bersifat detail.
3. Membantu mengelola perusahaan dalam memenuhi tanggung jawab
kepada pihak eksternal.
Setiap perusahaan harus memenuhi tanggung jawab hukum. Salah satu
tanggung jawab penting adalah keharusan memberi informasi kepada
pemakai yang berada di luar perusahaan atau stakeholder yang meliputi
pemasok, pelanggan, pemegang saham, kreditor, investor besar, serikat
kerja, analisis keuangan, asosiasi industri, atau bahkan publik secara
umum.
2.1.3
Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Mulyadi (2001:3) dalam penyusunan sistem informasi akuntansi
ada beberapa unsur yang harus diperhatikan diantaranya:
1. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi. Formulir seringdisebut dengan istilah dokumen,
karena dengan formulir ini peristiwa yan terjadi dalam organisasi yang
direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas. Formulir sering
pula dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk
mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi kedalam catatan.
Dengan formulir ini, data yang bersangkutan dengan transaksi
direkam pertama kalinya sebagai dasar pencatatan, contoh formulir
adalah fakta penjualan, bukti kas keluar dan cek.
2. Catatan
Catatan terdiri dari:
a. Jurnal Umum (Buku Harian)
Buku harian yang selama ini dikenal adalah jurnal umum.
Penggunaan buku harian biasanya banyak dilakukan oleh
perusahaan jasa apabila transaksi yang harus dicatat tidak terlalu
banyak jumlahnya. Menurut Soemarsono (2002:163) buku harian
mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
1) Dalam buku harian dapat disediakan kolom-kolom khusus
untuk beberapa jenis transaksi tertentu. Dengan cara ini
penulisan nama akun pada waktu membuat ayat jurnal tidak
perlu dilakukan untuk tiap-tiap transaksi. Pemindah-bukuan
transaksi dari jurnal ke buku besar dapat dilakukan sekaligus
untuk transaksi-transaksi yang terjadi selama satu periode.
Apabila pencatatan dilakukan dalam jurnal umum, pemindahan
buku besar harus dilakukan untuk tiap-tiap transaksi.
2) Setiap buku harian dapat digunakan untuk mencatat satu jenis
transaksi saja. Buku harian terdiri dari:
a) Buku harian penjualan adalah buku harian yang digunakan
untuk mencatat penjualan barang yang dilakukan secara
kredit. Dalam buku harian ini akan terlibat akun piutang
dan penjualan.
b) Buku harian penerimaan kas adalah buku harian yang
digunakan untuik mencatat semua penerimaan uang,
termasuk penjualan tunai dan penerimaan tagihan.
c) Buku harian pembelian adalah buku harian yang digunakan
untuk mencatat pembelian barang secara kredit. Dalam
buku harian ini akan terlibat akun pembalian dan utang.
d) Buku pengeluaran kas adalah buku harian yang digunakan
untuk mencatat semua pengeluaran uang yang dilakukan
perusahaan,
termasuk
pembelian
secara
tunai
dan
pembayaran utang.
b. Buku Besar
Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang
digunakan untuk meringkas data keuangan yang telh dicatat
sebelumnya dalam jurnal. Akun-akun dalam buku besar ini di lain
pihak dapat dipandang sebagai wadah untuk menggoongkan data
keuangan, dalam pihak lain dapat dipandang pula sebagai sumber
informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.
c. Buku Pembantu
Jika data keuangan digolongkan dalam bentuk buku besar
diperlukan rinciannya lebih lanjut dan dibuat buku pembntu
(subsidiary ledger). Buku pembantu ini terdiri dari akun-akun
dalam buku besar.
3. Laporan
Merupakan hasil akhir dari output dari suatu sistem informasi
akuntansi
dan
merupakan
alat
yang
digunakan
untuk
mempertanggungjawabkan suatu tugas, informasi ini dapat disajikan
dalam bentuk: neraca, laporan per ekuitas, laporan arus kas, laporan
saldo laba, laporan harga pokok penjualan dan sebagainya. Laporan
yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Relevan yaitu laporan harus dibuat sesuai dengan kebutuhan
pemakai sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
b. Kepadatan yaitu harus memuat yang perlu saja. Semua rincian
yang tidak perlu dan tidak relevan harus dihilangkan.
c. Diskriminasi yang memadai yaitu laporan yang dibuat harus
memuat suatu lingkungan sesuai sesuai dengan kebutuhan.
d. Lingkup yang tepat yaitu laporan yang dibuat harus memuat suatu
lingkungan sasuai kebutuhan.
e. Ketepatan waktu maksudnya bila laporan terlambat, maka laporan
inti sudah tidak barnilai lagi.
f. Keterandalan
yaitu
laporan
harus
dibuat
dengan
tingkat
kecermatan dan ketepatan yang tinggi sehingga laporan tersebut
dapat dipercaya.
4. Alat-alat
Yaitu sarana yang digunakan untuk mengadakan laporan yang akurat.
Alat-alat tersebut terdiri dari: komputer, mesin hitung, mesin tik dan
sebagainya.
5. Prosedur-porosedur
Yaitu urutan pekerjan yang saling berhubungan satu sama lain.
2.1
Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
2.2.1
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Sistem akuntansi penggajian merupakan hal yang sangat diperlukan
terutama apabila buruh dan pegawai telah cukup banyak dan juga apabila sistem
penggajian dalam perusahaan ada beberapa macam.
Gaji merupakan jumlah uang yang diterima pegawai sesuai dengan
prestasi kerjanya yang telah diberikannya kepada perusahaan. Gaji pegawai sering
dimanipulasi baik mengenai absensi kehadirannya juga mengenai jumlah uangnya
antara lain berupa gaji fiktif yang berakibat akan merugikan perusahaan dan
mungkin juga pegawai itu sendiri. Untuk mengatasi hal tersebut perlu disususn
sistem informasi akuntansi penggajian yang akan menghasilkan informasi gaji
serta sistem pengendalian gaji yang baik.
Menurut Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart (2005:184)
siklus manajemen sumber daya manusia/penggajian adalah rangkaian aktivitas
bisnis berulang dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan
dengan cara yang efektif dalam mengelola pegawai. Berikut ini adalah tugas-tugas
yang lebih penting:
1. Merekrut dan mempekerjakan pegawai baru
2. Melatih
3. Memberikan tugas pekerjaan
4. Memberikan kompensasi (penggajian)
5. Mengevaluasi kinerja
6. Memberhentikan pegawai, secara sukarela atau dipecat
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa gaji pada setiap
perusahaan harus dapat menetapkan dengan cepat dan tepat berapa pendapatan
kotor setiap karyawan, berapa jumlah yang harus dikurangi untuk pajak dan
potongan lainnya, dan berapa jumlah bersih yang harus dibayarkan pada
karyawan.
2.2.2
Fungsi Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Sistem akuntansi upah dan gaji sangat diperlukan khususnya pada
perusahaan industri menengah dan besar, yang mempekerjakan pegawai dalam
jumlah yang cukup banyak mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Upah merupakan bagian yang terpenting dalam unsur biaya produksi
karenanya perlu diperhatikan efisiensinya.
2. Sistem tarif dalam upah dapat berbagai bentuk antara lain upah harian,
upah potongan, upah borongan atau upah tetap sehingga perlu disusun
sistem administrasinya dengan baik.
3. Buruh dan karyawan yang menerima upah terdiri dari manusiamanusia berbagai ragam sifat dan keterampilan, karenanya perlu
dimonitor secara terus-menerus mengenai kehadirannya (absensi),
aktivitas kerja dalm rangka mencapai efektivitas kerja dan promosi
kedudukan.
2.2.3
Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Untuk dapat mencapai sistem informasi akuntansi penggajian diperlukan
unsur-unsur sistem informasi akuntansi menurut Romney dan Steinbart (2004:3)
terdapat beberapa unsur-unsur pokok sistem akuntansi:
1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem informasi akuntansi dan
melaksanakan berbagai fungsi.
Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya tidak terlepas dari
sumber daya manusia, oleh karena itu dalam menjalankan suatu sistem
operasi
perusahaan
memerlukan
sumber
daya
manusia
yang
berkualitas agar tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang
dilibatkan dalam mengumpulkan , memproses, dan menyimpan data
tentang aktivitas-aktivitas organisasi.
Prosedur dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang penting
karena prosedur dapat menentukan perusahaan berjalan dengan baik
atau tidak. Prosedur juga dapat mengurangi kesalahan-kesalahan
maupun kecurangan-kecurangan yang terjadi di dalam perusahaan.
3. Data atau dokumen tentang proses-proses dalam sistem informasi
akuntansi.
Suatu organisasi tidak terlepas dari sumber-sumber data yang
menjelaskan tentang cara-cara berorganisasi dengan baik. Hal itu
dibutuhkan agar perusahaan dapat berkembang dengan baik.
4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.
Suatu sistem operasi melibatkan software di dalamnya, karena
software adalah perangkat lunak untuk menginput data-data kegiatan
perusahaan.
5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan
pendukung, dan peralatan-peralatan untuk komunikasi jaringan.
Infrastruktur teknologi informasi merupakan alat penunjang dari suatu
sistem operasi, computer dalam hal ini merupakan alat penunjang yang
paling penting karena merupakan alat penyimpanan data elektronik
perusahaan dan juga alat pengendali bagi pimpinan perusahaan.
Download