INTISARI Service Department sebagai salah satu departemen di PT.SAtelah mengalami perubahan fungsi signifikan dari tujuan awal dibentuknya divisi ini. Dimana fungsi awalnya hanya sebagai bagian yang mendukung penjualan untuk pemasangan dan penanganan kerusakan sederhana untuk peralatan kesehatan yang dijual oleh PTSA, telah berkembang menjadi divisi yang mampu menghasilkan pendapatan bagi perusahaan melalui jasa pemeliharaan, perbaikan dan kalibrasi peralatan kesehatan. Peluang ini diharapkan menjadi lebih besar bila Service Department menjadi sebuah bisnis unit yang mandiri, sehingga perlu dinilai kelayakannya untuk menjadi sebuah bisnis unit mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kelayakan strategis Service Department menjadi bisnis unit mandiri dan mengidentifikasikan model bisnis yang sesuai untuk dijalan.Penelitian awal dilakukan dengan melakukan observasi terhadap orientasi pelayanan yang diberikan oleh Service Departmentberdasarkan fungsi-fungsi yang dijalankan, hal ini dilakukan untuk dapat membedakan apakah Service Department dalam memberikan pelayanannya fokus terhadap produk atau fokus terhadap pelayanan saja, atau fokus terhadap keduanya.Selanjutnya dilakukan penelitian terhadap dimensi pelayanan purna jual yang sudah dilakukan selama ini dengan menggunakan Kuesioner dan wawancara kepada pelanggan.Selain itu untuk digunakan peta empati untuk mengetahui lebih rinci apa yang dirasakan oleh pelanggan. Penelitian selanjutnya dilakukan penilaian terhadap kesiapan yang dimiliki untuk menjadi sebuah bisnis unit yang mandiri berdasarkan pengembangan, ancaman dan peluang-peluang yang mungkin untuk diraih.Setelah dilakukan penilaian terhadap kelayakan strategisnya, selanjutnya dilakukan identifikasi terhadap model bisnis yang akan digunakan dengan menggunakan sembilan blok kanvas model bisnis. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa adanya kelayakan strategis bagi Service Department untuk menjadi sebuah bisnis unit mandiri. Hal ini dinilai berdasarkan peluang pemenuhan kebutuhan pelanggan yang masih besar dengan nilai rerata sebesar 3,25. Dan nilai rerata peluang sebesar 3,825 dibandingkan ancaman dengan nilai rerata sebesar 3,3. Sementara itu untuk model bisnis yang dapat dijalankan dapat diidentifikasikan dan dimasukan ke dalam masing-masing blok kanvas model bisnis. Dari sembilan blok tersebut, ada tiga blok bangunan yang sudah dijalankan dengan baik dengan nilai rata-rata di atas 4 , yaitu aktivitas kunci (nilai 4,025), sumber daya kunci (nilai 4,475), dan arus pendapatan (nilai 4,1). Sementara enam blok bangunan yang dinilai tidak baik. Model bisnis yang masih harus dikembangkan tersebut adalah rekanan kunci (nilai 3,725), proposisi nilai (nilai 3,9), hubungan pelanggan (nilai 3,3), saluran (nilai 3,5), segmentasi pelanggan (nilai 3,36), dan struktur biaya (nilai 3,3).Blok bangunan model bisnis ini harus dikembangkan lebih lanjut agar semua blok bangunan model bisnisnya dapat berjalan dengan baik. Kata kunci: service department, bisnis unit mandiri, orientasi pelayanan, pelayanan purna jual, kelayakan strategis, model bisnis, kanvas model bisnis. xiv ABSTRACT As one of many departments in PT SA, Service Department has significantly changed in term of function. Initially providing support for sales by installing and repairing medical equipment, the department has transformed into an income generating division by offering customers with maintenance, repair and calibration services. The prospect of Service Department to generate income is expected to be even bigger if the department becomes an independent business unit. The purpose of this research is to assess strategic feasibility of Service Department as a spin-off and to identify suitable business model. Initial research is conducted by observing service orientation provided by Service Department based on its functions. This is to determine whether Service Department focuses on product, on service or both. Next step is assessing the current after-sale services by sending questionnaires to and interviewing customers. Also, an empathy map is applied to detail customer experience. This is followed by measuring how ready the department is to become an independent business unit, taking into account development, challenges and opportunities lying ahead. When assessment on strategic feasibility is completed, the nine business model building blocks are applied to identify the upcoming business model. This research concludes that spinning off Service Department into an independent business unit is strategically feasible. This is based on the consideration that there is a vast opportunity to fulfill customer needs, with the average value of 3.25. It also takes into account that the average value for opportunity is 3.825, compared to the average value of 3.3 for challenges. Meanwhile, possible business models can be identified and inserted into each block of business model canvas. Of the nine building blocks, three have been running well with the average value of above 4,i.e. key activities (4.025), key resources (4.475), and revenue stream (4.1). Meanwhile, six building blocks are deemed not good. The business models that still need development are key partner network (3.725), value proposition (3.9), customer relationship (3.3), channel (3.5), customer segment (3.36), and cost structure (3.3).These six building blocks need further development in order for all blocks to run well. Keywords: service department, independent business unit, service orientation, after-sale services, strategic feasibility, business model, business model canvas. xv