badan karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan

advertisement
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO.16, JAKARTA 10110, KOTAK POS 4130 JKP 10041
TELP. : (021) 3519070 (HUNTING), FAKSIMILE (021) 3513282
LAMAN:http//www.bkipm.kkp.go.id, POS ELEKTRONIK [email protected]
KEPUTUSAN
KEPALA BADAN KARANTINA IKAN
PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
NOMOR 29/KEP-BKIPM/2015
TENTANG
PROSEDUR DAN JANJI LAYANAN
TINDAKAN KARANTINA IKAN DAN PENGENDALIAN MUTU HASIL PERIKANAN
DI ZONA KARANTINA PELABUHAN LAUT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN,
Menimbang
Mengingat
:
:
a.
bahwa sebagai pelaksanaan dari Keputusan
Menteri
Kelautan
dan
Perikanan
Nomor
KEP.11/MEN/2012 tentang Pelaksanaan Sistem
Elektronik dalam Kerangka Indonesia National
Single Window di Lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan dan Peraturan Kepala
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan Nomor 22/PERBKIPM/2015 tentang Tindakan Karantina Ikan
dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan di Zona
Karantina Pelabuhan Laut;
b.
bahwa dalam rangka memberikan kepastian
pelayanan, penerapan tindakan karantina sesuai
standar internasional dan mendukung sistem
percepatan pengeluaran arus barang telah
dilakukan perbaikan proses layanan berdasarkan
kategori tingkat risiko media pembawa melalui
prosedur dan janji layanan tindakan karantina
dan pengendalian mutu hasil perikanan di zona
karantina pelabuhan laut;
c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Kepala Badan Karantina
Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan tentang Prosedur dan Janji Layanan
Tindakan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu
Hasil Perikanan di Zona Karantina Pelabuhan
Laut;
1.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang
Karantina
Hewan,
Ikan
dan
Tumbuhan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3482);
2. Undang-Undang . . .
-2-
2.
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor
4433)
sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5073);
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002
tentang Karantina Ikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 36,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4197);
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2006
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 62 Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku
Pada Departemen Kelautan Dan Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4623);
5.
Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2008
tentang Penggunaan Sistem Elektronik dalam
Kerangka Indonesia National Single Window;
6.
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010
tentang
Kedudukan,
Tugas
dan
Fungsi
Kementerian Negara, serta Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara,
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun
2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 273);
7.
Peraturan Presiden Nomor 165 Tahun 2014
tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet
Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 339);
8.
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi
Kementerian
Negara
(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
9.
Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014
tentang
Pembentukan
Kementerian
dan
Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode
Tahun 2014-2019;
10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia Nomor PER.20/MEN/2007
tentang
Tindakan
Karantina
Ikan
untuk
Pemasukan Media Pembawa Hama dan Penyakit
Ikan Karantina dari Luar Negeri dan dari Suatu
Area ke Area Lain di dalam Wilayah Republik
lndonesia;
11. Peraturan . . .
-3-
11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor PER.29/MEN/2008 tentang Persyaratan
Pemasukan Media Pembawa Berupa Ikan Hidup;
12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan
Perikanan;
13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia Nomor PER.25/MEN/2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan;
14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor Nomor PER.32/MEN/2012 tentang Jenis,
Penerbitan, dan Bentuk Dokumen Tindak
Karantina Ikan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 148);
15. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor KEP.26/MEN/2013 tentang Penetapan
Jenis - Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina,
Golongan, Media Pembawa, dan Sebarannya.
16. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia Nomor 56/KEPMEN-KP/2014
tentang Penetapan Tempat Pemasukan dan
Pengeluaran Media Pembawa Hama dan Penyakit
Ikan Karantina;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN,
PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL
PERIKANAN TENTANG PROSEDUR DAN JANJI LAYANAN
TINDAKAN KARANTINA IKAN DAN PENGENDALIAN
MUTU HASIL PERIKANAN DI ZONA KARANTINA
PELABUHAN LAUT.
KESATU
:
Menetapkan Prosedur dan Janji Layanan Tindakan
Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan
di Zona Karantina Pelabuhan Laut, sebagaimana
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Kepala Badan ini..
KEDUA
:
Prosedur dan Janji Layanan Tindakan Karantina Ikan
dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan di Zona
Karantina Pelabuhan Laut sebagaimana dimaksud
diktum KESATU merupakan sistem pelayanan terhadap:
a. impor untuk media pembawa risiko tinggi; dan
b. impor untuk media pembawa risiko rendah.
KETIGA . . .
-4-
KETIGA
:
Prosedur dan Janji Layanan Tindakan Karantina Ikan
dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan di Zona
Karantina Pelabuhan Laut sebagaimana dimaksud
diktum KESATU merupakan tindakan karantina ikan di
zona karantina di dalam kawasan pabean dalam
mendukung sistem Custom Clearance yang berkaitan
dengan impor ikan secara elektronik.
KEEMPAT
:
Sistem pelayanan terhadap pemasukan media pembawa
di zona karantina pelabuhan laut sebagaimana
dimaksud diktum KEDUA dilaksanakan oleh Unit
Pelaksana Teknis Badan Karantina Ikan, Pengendalian
Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan.
KELIMA
:
Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 23 Maret 2015
KEPALA BADAN KARANTINA IKAN,
PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN
HASIL PERIKANAN,
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Kepegawaian
Hukum dan Organisasi
ttd.
NARMOKO PRASMADJI
Sugiman
LAMPIRAN
:
Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu
dan Keamanan Hasil
Perikanan Nomor
29/KEP-BKIPM/2015
tentang Prosedur dan Janji Layanan Tindakan
Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil
Perikanan di Zona Karantina Pelabuhan Laut
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komitmen
Negara
Republik
Indonesia
yang
sangat
tinggi
dalam
mendukung pelaksanaan perdagangan global ditunjukkan dengan penyusunan
dan pemberlakuan sistem penanganan lalu lintas barang impor yang cepat,
tepat,
dan
akurat.
Pemberlakukan
sistem
tersebut
diharapkan
dapat
mengatasi kondisi pelayanan yang ada saat ini yang masih banyak terjadi
kekurangan seperti masalah waktu, birokrasi yang terlalu berbelit-belit,
tingginya pembiayaan yang harus dikeluarkan dalam pengurusan dokumen,
serta tidak akuratnya data yang berikan oleh petugas.
Melalui sistem penanganan lalu lintas barang impor yang cepat, tepat,
dan akurat diharapkan masalah-masalah yang terkait dengan kepentingan
nasional dapat terselesaikan, khususnya yang terkait dengan berbagai jenis
kejahatan seperti kejahatan transnasional, penyelundupan obat-obatan, illegal
fishing, dan juga peredaran ikan secara melawan hukum. Pembangunan
sistem tersebut diselenggarakan dengan melaksanakan prinsip-prinsip good
governance melalui pembangunan otomasi sistem pelayanan yang terintegrasi
antar pemerintah dengan tujuan mampu meningkatkan efisiensi pelayanan
keseluruhan proses impor.
Salah satu bentuk komitmen Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu
dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) dalam mendukung sistem percepatan
pengeluaran arus barang adalah melakukan percepatan waktu pelayanan
karantina ikan tanpa mengurangi ketepatan serta akurasi tindakan karantina
ikan. Terkait dengan hal tersebut, dipandang perlu untuk merevisi Keputusan
Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan
Nomor
251/KEP-BKIPM/2013
tentang
Prosedur
Operasional
Standar dan Service Level Arrangement untuk Impor Komoditas Ikan dalam
Kerangka Indonesia National Single Window di Lingkungan Badan Karantina
Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan. Hal tersebut
mengingat waktu layanan yang ditetapkan masih terlalu lama, serta adanya
-2 penerapan sistem penjaluran yang pada dasarnya merupakan sistem yang
berlaku di instansi Bea dan Cukai. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan
proses pelayanan berdasarkan Kategori Tingkat Risiko yang berlaku di lingkup
BKIPM.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya prosedur dan janji layanan ini adalah sebagai acuan
bagi petugas karantina ikan dalam memberikan pelayanan pelaksanaan
tindakan karantina dan pengendalian mutu terhadap media pembawa yang
dimasukkan ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia di zona karantina
pelabuhan laut, sedangkan tujuannya adalah memberikan kepastian prosedur
dan waktu pelayanan kepada stake holder /mitra usaha.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Keputusan Kepala Badan ini terdiri dari:
1. Prosedur
pelayanan
tindakan
karantina
dan
pengendalian
mutu
terhadap media pembawa yang dimasukkan ke dalam wilayah Negara
Republik Indonesia di zona karantina pelabuhan laut;
2. Janji
pelayanan
tindakan
karantina
tindakan
karantina
dan
pengendalian mutu terhadap media pembawa yang dimasukkan ke
dalam wilayah Negara Republik Indonesia di zona karantina pelabuhan
laut.
D. Pengertian
1. Tindakan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan yang
selanjutnya disebut Tindakan Karantina adalah kegiatan yang dilakukan
untuk mencegah masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan
karantina dan pengendalian mutu hasil perikanan guna memberikan
jaminan mutu dan keamanan hasil perikananterhadap media pembawa
yang dimasukkan ke dalam wilayah negara Republik Indonesia;
2. Media pembawa adalah ikan dan/atau benda lain yang dapat membawa
hama dan penyakit ikan karantina serta membahayakan kesehatan
manusia, termasuk di dalamnya ikan yang sudah ditangani dan/atau
diolah dan/atau dijadikan produk akhir;
-3 3. Ikan adalah semua biota perairan yang
sebagian atau seluruh daur
hidupnya berada di dalam air, dalam keadaan hidup atau mati,
termasuk bagian-bagiannya;
4. Benda lain adalah media pembawa selain ikan dan hasil perikanan yang
mempunyai potensi penyebaran hama dan penyakit ikan karantina;
5. Zona Karantina adalah suatu area khusus di pelabuhan laut yang telah
ditetapkan sebagai tempat pemasukan, terletak di kawasan tempat
penimbunan sementara, yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan
tindakan karantina;
6. Hama dan penyakit ikan karantina, yang selanjutnya disebut HPIK,
adalah semua hama dan penyakit ikan yang belum terdapat dan/atau
telah terdapat hanya di area tertentu di wilayah Negara Republik
Indonesia yang dalam waktu relatif cepat dapat mewabah dan merugikan
sosio ekonomi atau yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
7. Risiko adalah peluang atau peluang kejadian dan penilaian besarnya
konsekuensi dari suatu kejadian buruk (wabah) terhadap kesehatan
hewan dan manusia di suatu negara dalam selang waktu.
8. Media pembawa berisiko tinggi adalah semua jenis ikan, hasil perikanan
dan benda lain yang sangat berpotensi menularkan atau menjadi media
pertumbuhan penyakit ikan karantina dan membahayakan kesehatan
manusia.
9. Media pembawa berisiko rendah adalah semua jenis ikan, hasil
perikanan
dan
benda
lain
yang
kemungkinan
masih
berpotensi
menularkan atau menjadi media pertumbuhan penyakit ikan karantina
dan membahayakan kesehatan manusia.
10. Pemeriksaan
adalah
tindakan
untuk
mengetahui
kelengkapan,
keabsahan dan kebenaran isi dokumen (fisik) serta untuk mendeteksi
Hama dan Penyakit Ikan Karantina dan/atau pengujian mutu hasil
perikanan;
11. Penahanan adalah tindakan menahan media pembawa HPIK yang akan
dimasukkan ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia.
12. Penolakan
adalah
tindakan
tidak
diijinkannya
media
pembawa
dimasukkan ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia.
13. Pemusnahan adalah tindakan memusnahkan media pembawa sebagai
tindak lanjut dari tindakan karantina sebelumnya;
14. Pembebasan adalah tindakan mengijinkan media pembawa untuk
dimasukkan ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia melalui
-4 tempat-tempat pemasukan yang telah ditetapkan setelah dikenakan
tindakan karantina sebelumnya;
15. Surat Pemindahan Media Pembawa ke Zona Karantina disingkat SPMP
(KI-01) adalah surat yang ditandatangani oleh petugas karantina agar
peti kemas yang berisi media pembawa dapat segera dipindahkan ke
zona karantina untuk dilakukan tindakan karantina;
16. Surat Perintah Pemeriksaan Kelengkapan dan Keabsahan Dokumen (KIP1.1) adalah surat perintah yang ditandatangani oleh kepala/pejabat
yang
ditunjuk
sebagai
perintah
pemeriksaan
kelengkapan
dan
keabsahan dokumen;
17. Surat Perintah Melakukan Analisis Media Pembawa (KI-P1.2) adalah
surat perintah yang ditandatangani oleh kepala/pejabat yang ditunjuk
sebagai perintah melakukan analisis terhadap media pembawa sesuai
dengan pelaporan pemilik atau kuasa pemilik media pembawa;
18. Surat Perintah Pemeriksaan Kebenaran Isi Dokumen (KI-P1.3) adalah
surat perintah yang ditandatangani oleh kepala/pejabat yang ditunjuk
sebagai perintah melakukan pemeriksaan kesesuaian isi dokumen (jenis,
jumlah dan/atau ukuran) media pembawa dengan dokumen yang
menyertainya;
19. Surat Perintah Pemeriksaan Klinis (KI-P1.4) adalah surat perintah yang
ditandatangani oleh kepala/pejabat yang ditunjuk sebagai perintah
melakukan pemeriksaan klinis;
20. Surat Persetujuan Pengeluaran Media Pembawa dari Tempat Pemasukan
(KI-D7) adalah surat yang ditandatangani oleh petugas karantina di
tempat pemasukan atau kawasan pabean, yang menyatakan bahwa
media pembawa yang tercantum di dalamnya disetujui dikeluarkan dari
tempat pemasukan atau kawasan pabean untuk pelaksanaan tindakan
karantina ikan atau dilalulintasbebaskan;
21. Surat Keterangan Masuk Instalasi Karantina Ikan (KI-D8) adalah surat
yang ditandatangani oleh petugas karantina di tempat pemasukan, yang
menyatakan bahwa media pembawa yang tercantum di dalamnya
diperintahkan masuk ke instalasi karantina ikan untuk dikenakan
tindakan karantina;
22. Surat Penahanan Sementara (KI-D10) adalah surat yang ditandatangani
oleh petugas karantina di tempat pemasukan, yang menyatakan bahwa
terhadap media pembawa yang tercantum di dalamnya dikenakan
-5 tindakan penahanan;
23. Surat Penolakan (KI-D11) adalah surat yang ditandatangani oleh petugas
karantina di tempat pemasukan, yang menyatakan bahwa terhadap
media pembawa yang tercantum
didalamnya dikenakan tindakan
penolakan;
24. Sertifikat Pelepasan (KI-D12) adalah dokumen yang menyatakan bahwa
media pembawa yang tercantum didalamnya tidak tertular HPIK
dan/atau memenuhi persyaratan mutu hasil perikanan sehingga dapat
dimasukkan ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia;
25. Surat Pemusnahan (KI-D13) adalah surat yang ditandatangani oleh
petugas karantina di tempat pemasukan, yang menyatakan bahwa media
pembawa
yang
tercantum
di
dalamnya
dikenakan
tindakan
pemusnahan;
26. Hama dan Penyakit Ikan Karantina yang selanjutnya disingkat HPIK
adalah semua hama dan penyakit ikan yang belum terdapat dan/atau
telah terdapat hanya di area tertentu di wilayah Republik Indonesia yang
dalam waktu relatif cepat dapat mewabah dan merugikan sosio ekonomi
atau yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat;
27. Analisis media pembawa adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas
karantina untuk melakukan identifikasi HPIK dan mengetahui tingkat
risiko media pembawa yang dilalulintaskan;
28. Media Pembawa Risiko Tinggi adalah semua jenis ikan, hasil perikanan
dan benda lain yang sangat berpotensi menularkan atau menjadi media
pertumbuhan penyakit ikan karantina;
29. Media Pembawa Risiko Rendah adalah semua jenis ikan, hasil perikanan
dan benda lain yang kemungkinan masih berpotensi menularkan atau
menjadi media pertumbuhan penyakit ikan karantina;
30. Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan yang selanjutnya disingkat BKIPM adalah badan yang
melaksanakan tugas teknis di bidang karantina ikan, pengendalian
mutu, dan keamanan hasil perikanan;
31. Unit
Pelaksana
Teknis
Karantina
Ikan,
Pengendalian
Mutu
dan
Keamanan Hasil Perikanan yang selanjutnya disingkat UPT KIPM adalah
UPT yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala BKIPM;
32. Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Karantina (PHPI) adalah Pegawai
-6 Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
secara
penuh
oleh
pejabat
yang
berwenang
untuk
melakukan
pengendalian hama dan penyakit ikan karantina serta lingkungan;
33. Petugas penerima dokumen/operator adalah petugas di lingkungan
BKIPM yang bertugas menerima dokumen/hard copy secara fisik,
memverifikasi PPK secara elektronik dan melakukan input data kegiatan
importasi;
34. Pemohon adalah importir baik perseorangan, kelompok, maupun badan
hukum atau kuasanya yang melakukan kegiatan pemasukan ikan, hasil
perikanan dan benda lain dari luar negeri ke dalam wilayah Negara
Republik Indonesia;
35. Permohonan
registrasi
Pemeriksaan
atau
pelaporan
Karantina
secara
(PPK)
elektronik
Online
yang
adalah
sistem
dilakukan
oleh
pengguna jasa terhadap rencana pemasukan ikan, hasil perikanan dan
benda lain dari luar negeri;
36. Pelayanan 24/7 adalah sistem pelayanan tindakan karantina dan
pengendalian mutu di tempat pemasukan yang diberikan kepada
pengguna jasa dengan menggunakan layanan 24 jam selama 7 hari
dalam satu minggu.
-7 BAB II
PELAKSANAAN
A. Hari dan Jam Kerja
Pelayanan tindakan karantina terhadap pemasukan media pembawa ke
dalam wilayah negara Republik Indonesia di zona karantina pelabuhan laut,
khususnya untuk pemeriksaan kebenaran isi dokumen (fisik) dan klinis
dilaksanakan dengan sistem pelayanan 24/7 hari.
B. Petugas
Unit
Pelaksana
Keamanan
Hasil
Teknis
Perikanan
Karantina
(UPT-KIPM)
Ikan,
dalam
Pengendalian
memberikan
Mutu
dan
pelayanan
pelaksanaan tindakan karantina terhadap media pembawa yang dimasukkan
ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia di zona karantina pelabuhan laut
dilaksanakan oleh:
1. Petugas Penerima Dokumen/Operator;
2. Pejabat Fungsional Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Karantina
(PHPI);
3. Kepala UPT/Pejabat yang Ditunjuk.
C. Persyaratan Pemasukan
1. Setiap media pembawa yang akan dimasukkan ke dalam wilayah Negara
Republik Indonesia wajib dilengkapi dan memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
a. Pengajuan/permohonan
pemasukan
impor
oleh
importir
atau
kuasanya dilakukan melalui PPK on line karantina ikan.
b. Persyaratan Karantina
1) Sertifikat Kesehatan (Health Certificate) dari negara asal dan
negara transit;
2) Melalui tempat-tempat pemasukan yang telah ditetapkan;
3) Dilaporkan ke petugas karantina ikan untuk keperluan tindakan
karantina.
2. Pengajuan/permohonan untuk pemasukan impor melalui PPK on line
karantina ikan wajib dilengkapi dokumen perizinan:
-8 a. Ikan Hidup
Surat Izin Pemasukan Ikan Hidup yang diterbitkan oleh Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB);
b. Hasil Perikanan
1)
Surat Izin Pemasukan Hasil Perikanan yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
(DJP2HP);
2)
Surat Keterangan Asal/Certificate of Origin (CoO) dari instansi
yang berwenang di negara asal;
3)
Hasil uji laboratorium yang terakreditasi dari negara asal yang
menyatakan
bahwa
hasil
perikanan
bebas
dari
cemaran
mikrobiologi, residu, kontaminan, dan bahan kimia berbahaya
lainnya, serta memilki bobot tuntas paling sedikit 95% (sembilan
puluh
lima
persen)
untuk
produk
beku,
sesuai
dengan
persyaratan mutu dan keamanan hasil perikanan dan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
c.
4)
Keterangan label dan iklan pangan; dan
5)
Sertifikat GAP untuk hasil perikanan budidaya.
Benda Lain
1)
Surat Keterangan Teknis dari Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya untuk benda lain berupa pakan dan bahan baku
pakan ikan;
2)
Surat Keterangan Pemasukan Sampel Obat Ikan untuk sampel
obat ikan, Surat Keterangan Pemasukan Obat Ikan untuk obat
ikan dan Surat Keterangan Pemasukan Bahan Baku Obat Ikan
untuk bahan baku obat ikan dari Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya, Sertifikat Analisa atau Certificate of Analysis (CoA)
dan Surat Keterangan Asal atau Certificate of Origin (CoO) dari
negara asal;
D. Tindakan Karantina Terhadap Pemasukan Media Pembawa ke Dalam
Wilayah Negara Republik Indonesia di Zona Karantina Pelabuhan Laut
1.
Pemeriksaan Kelengkapan dan Keabsahan Dokumen
Pemeriksaan
kelangkapan
dan
keabsahan
dokumen
dilakukan
terhadap PPK yang sudah dilengkapi dengan dokumen karantina dan
dokumen persyaratan lainnya.
-9 -
2.
Analisis Media Pembawa
Kegiatan analisa dilakukan untuk mengetahui tingkat risiko terhadap
pemasukan media pembawa yang akan dimasukkan ke dalam wilayah
RI, dengan hasil berupa:
a. media pembawa dengan tingkat risiko rendah;
b. media pembawa dengan tingkat risiko tinggi; atau
c. media pembawa yang dilarang pemasukannya ke dalam wilayah
Negara Republik Indonesia.
3.
Pemeriksaan Kebenaran Isi Dokumen
Pemeriksaan kebenaran isi dokumen dilakukan untuk mengetahui
kesesuaian isi (jenis, jumlah dan/atau ukuran) media pembawa dengan
dokumen yang menyertainya. Media pembawa yang akan dilakukan
pemeriksaan harus dalam kondisi siap periksa, dengan ketentuan:
a. Media pembawa risiko tinggi
Pemeriksaan jenis, jumlah dan/atau ukuran media pembawa
dilakukan di instalasi karantina ikan di luar kawasan pabean.
b. Media pembawa risiko rendah
Pemeriksaan jenis, jumlah dan/atau ukuran media pembawa
dilakukan di zona karantina di dalam kawasan pabean
4.
Pemeriksaan Klinis/Organoleptik
Pemeriksaan
klinis/organoleptik
dilakukan
untuk
mengetahui
ada/tidaknya HPIK maupun mutu media pembawa yang didasarkan
pada
pengamatan
gejala/perubahan
abnormalitas
secara
visual
maupun karakteristik fisik (warna dan tekstur), serta bio-kimia (bau,
kontaminan/tercemar dan rasa) melalui alat penginderaan manusia,
dengan ketentuan:
a. Media pembawa dengan risiko tinggi, dilakukan pemeriksaan
klinis/organoleptik di instalasi karantina ikan di luar kawasan
pabean.
b. Media
pembawa
dengan
risiko
rendah,
pemeriksaan
klinis/organoleptik dilakukan di zona karantina pelabuhan laut.
5.
Penahanan Media Pembawa
Tindakan penahanan untuk menahan media pembawa yang akan
dimasukkan ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia, dilakukan
apabila media pembawa tidak memenuhi persyaratan dan kelengkapan
dokumen
karantina.
Terhadap
media
pembawa
yang
ditahan,
-10pemilik/kuasa
pemilik
media
pembawa
diberikan
waktu
untuk
melengkapi persyaratan. Tindakan karantina penahanan terhadap
media pembawa dilakukan di zona karantina pelabuhan laut.
6.
Penolakan Media Pembawa
Tindakan
penolakan
dikenakan
terhadap
media
pembawa
yang
dimasukkan ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia, apabila:
a. Ditemukan ketidaksesuaian antara isi dokumen dengan fisik.
b. Media pembawa berasal dari negara, daerah, atau tempat yang
pemasukannya dilarang; berasal dari atau transit di negara, daerah,
atau tempat sedang berjangkit HPIK yang dapat ditularkan melalui
media pembawa tersebut atau termasuk yang pemasukannya
dilarang.
c. Berdasarkan
hasil
pemeriksaan
secara
laboratorium
ternyata
ditemukan agen penyakit ikan karantina atau terkontaminasi bahan
berbahaya yang melebihi batas maksimum.
d. Agen
Penyakit
yang
ditemukan
pada
media
pembawa
tidak
memungkinkan diberikan perlakuan untuk menghilangkan bahaya
yang dapat ditimbulkan.
e. Pemilik media pembawa tidak dapat melengkapi dokumen yang
dipersyaratkan sesuai batas waktu yang ditentukan.
7.
Pemusnahan Media Pembawa
Tindakan
pemusnahan
dilakukan
untuk
memusnahkan
media
pembawa sebagai tindak lanjut dari tindakan karantina sebelumnya,
apabila :
a. Media pembawa tidak segera dibawa keluar dari wilayah tempat
pemasukan dalam batas waktu yang ditentukan.
b. Pemilik/kuasa pemilik media pembawa tidak bersedia/sanggup
untuk melakukan pengeluaran dari wilayah tempat pemasukan.
c. Ditemukan agen penyakit ikan atau bahan berbahaya yang melebihi
batas maksimum yang ditetapkan.
8.
Pembebasan Media Pembawa
Tindakan pembebasan dilakukan terhadap media pembawa setelah
dikenakan tindakan karantina sebelumnya dengan mengijinkan media
pembawa untuk dimasukkan ke dalam wilayah Negara Republik
Indonesia melalui tempat-tempat pemasukan yang telah ditetapkan,
apabila:
-11a. Pemilik/kuasa pemilik telah memenuhi seluruh persyaratan yang
ditetapkan;
b. Hasil pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan adanya HPIK atau
bahan berbahaya yang melebihi batas maksimum yang ditetapkan.
c. Pemilik/kuasa
pemilik
telah
menyelesaikan
pembayaran
jasa
Pembawa
yang
karantina.
E. Prosedur
Tindakan
Karantina
terhadap
Media
Dimasukkan ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia di Zona
Karantina Pelabuhan Laut
Berdasarkan
permohonan
pemeriksaan
karantina
yang
diajukan
pemilik/kuasa pemilik media pembawa, petugas karantina UPT KIPM dalam
memberikan pelayanan tindakan karantina di tempat-tempat pemasukan
mengikuti prosedur sebagai berikut:
1. Pemohon yang teregistrasi mengajukan PPK kepada UPT KIPM setempat
secara on line. Apabila pemohon belum memiliki sarana dan prasarana
yang memadai dan/atau sistem elektronik tidak berfungsi, maka PPK
dapat dilakukan secara manual dengan ketentuan:
a. PPK sudah diajukan selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelum
kedatangan untuk barang muatan dalam bentuk mati, beku, olahan
dan benda lain; atau 2 (dua) hari sebelum kedatangan untuk barang
muatan dalam bentuk ikan hidup dan menyerahkan media pembawa
beserta dokumen persyaratannya kepada Petugas Karantina pada
saat tiba di tempat pemasukan;
b. Media pembawa yang akan diperiksa tidak lebih dari 3 (tiga) macam
dan 3 (tiga) bentuk, dalam kemasan standar 20 (dua puluh) inci di
dalam 1 (satu) peti kemas.
2. PPK on line diverifikasi secara elektronik oleh Petugas Penerima
Dokumen/Operator.
3. Dokumen
fisik
(hard
copy)
diterima
oleh
Petugas
Penerima
Dokumen/Operator.
4. Penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan Kelengkapan dan Keabsahan
Dokumen oleh Kepala UPT atau Pejabat yang ditunjuk.
5. PHPI melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan dokumen.
6. Kepala UPT/ Pejabat yang ditunjuk menerima, memverifikasi dan
mendisposisi hasil pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan dokumen.
-12a. Melakukan
tindakan
penahanan
atau
penolakan
terhadap
pemasukan media pembawa, apabila hasil pemeriksaan dianggap
tidak lengkap dan tidak sah;
b. Menerbitkan Surat Perintah Melakukan Analisis Media Pembawa,
apabila hasil pemeriksaan diangap lengkap dan sah.
7. PHPI melakukan analisis untuk menentukan tingkat risiko terhadap
pemasukan media pembawa.
8. Kepala UPT/ Pejabat yang ditunjuk menerima, memverifikasi dan
mendisposisi hasil analisis media pembawa.
a. Menerbitkan Surat Penolakan (KI-D11), apabila didapatkan media
pembawa termasuk yang dilarang pemasukannya ke dalam wilayah
Negara Republik Indonesia;
b. Menerbitkan Surat Persetujuan Pengeluaran Media Pembawa dari
Tempat Pemasukan (KI-D7) dan Surat Keterangan Masuk IKI (KI-D8),
dalam rangka pelaksanaan tindakan karantina lebih lanjut di
instalasi karantina, apabila didapatkan media pembawa dengan
tingkat risiko tinggi;
c. Menerbitkan Surat Pemindahan Media Pembawa ke Zona Karantina
(SPMP) atau KI-01 dan Surat Perintah Pemeriksaan Kebenaran Isi
Dokumen, apabila didapatkan media pembawa dengan tingkat risiko
rendah;
9. PHPI menempelkan segel karantina pada kontainer dan melaksanakan
pengawalan terhadap media pembawa tingkat risiko tinggi ke instalasi
karantina.
10. PHPI melaksanakan pemeriksaan kesesuaian jenis, jumlah dan/atau
ukuran media pembawa di zona karantina untuk media pembawa
dengan tingkat risiko rendah.
11. Kepala UPT/ Pejabat yang ditunjuk menerima, memverifikasi dan
mendisposisi hasil pemeriksaan kebenaran isi dokumen.
a. Menerbitkan
Surat
Penolakan
(KI-D11),
apabila
ditemukan
ketidaksesuaian jenis, jumlah dan/atau ukuran media pembawa
dengan dokumen yang menyertainya;
b. Menerbitkan Surat Pemusnahan (KI-D13), apabila ditemukan media
pembawa busuk/rusak;
c. Menerbitkan Surat Persetujuan Pengeluaran Media Pembawa dari
Tempat Pemasukan (KI-D7) untuk dilalulintasbebaskan, apabila
-13didapatkan kesesuaian jenis, jumlah dan/atau ukuran terhadap
pemasukan bahan baku obat, sampel obat dan obat ikan; dan
d. Menerbitkan
Surat
Perintah
Pemeriksaan
Klinis/organoleptik
terhadap media pembawa, apabila didapatkan kesesuaian jenis,
jumlah dan/atau ukuran media pembawa dengan dokumen yang
menyertainya.
12. PHPI melaksanakan pemeriksaan klinis/organoleptik terhadap media
pembawa yang didapati kesesuaian jenis, jumlah dan/atau ukuran
media pembawa di zona karantina.
13. Kepala UPT/ Pejabat yang ditunjuk menerima, memverifikasi dan
mendisposisi hasil pemeriksaan klinis/organoleptik media pembawa.
a. Menerbitkan Surat Pelepasan (KI-D12), apabila media pembawa
dinyatakan sehat/tidak tertular HPIK dan memenuhi standar mutu;
atau
b. Menerbitkan Surat Persetujuan Pengeluaran Media Pembawa dari
Tempat Pemasukan (KI-D7) dan Surat Keterangan Masuk IKI (KI-D8)
dalam rangka pelaksanaan tindakan karantina lebih lanjut di
instalasi karantina, apabila media pembawa diduga tertular HPIK.
14. PHPI menempelkan segel karantina pada kontainer dan melaksanakan
pengawalan terhadap media pembawa tingkat risiko rendah yang diduga
tertular HPIK ke instalasi karantina ikan.
F. Janji Layanan Tindakan Karantina terhadap Media Pembawa yang
Dimasukkan ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia di Zona
Karantina Pelabuhan Laut
1. Media Pembawa Berisiko Tinggi
Petugas Karantina dalam memberikan pelayanan tindakan karantina
terhadap media pembawa risiko tinggi yang dimasukkan ke dalam wilayah
Negara Repulik Indonesia menggunakan standar waktu sebagai berikut:
No
Uraian
Waktu
1
Penerimaan Dokumen PPK dan Registrasi (P1)
5 menit
2
Dokumen PPK diterima dan Disposisi (P2)
5 menit
-143
Penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan Kelengkapan dan
Keabsahan Dokumen (P3.a) dan Penyampaian ke PHPI
(P3.b)
10 menit
4
Pelaksanaan Pemeriksaan Kelengkapan dan Keabsahan
Dokumen dan Penerbitan Laporan Hasil Pemeriksaan
Keabsahan dan Kelengkapan Dokumen (P4)
15 menit
5
LHP Kelengkapan dan Keabsahan Dokumen diterima,
diverifikasi dan disposisi (P5)
10 menit
6
Penerbitan Surat Perintah Analisis Media Pembawa (P6.a)
dan Penyampaian ke PHPI (P6.b)
10 menit
7
Pelaksanaan Analisis Media
Penerbitan Rekomendasi (P7)
dan
15 menit
8
Rekomendasi
Analisa
Media
diverifikasi dan disposisi (P8)
diterima,
10 menit
9
Penerbitan Surat Persetujuan Pengeluaran Media
Pembawa dari Tempat Pemasukan (P9) dan Surat
Keterangan Masuk Instalasi (P10) untuk dilakukan
tindakan karantina lanjutan
10 menit
Pembawa
Pembawa
HPIK
TOTAL WAKTU
90 menit
2. Media Pembawa Berisiko Rendah
Petugas karantina dalam memberikan pelayanan tindakan karantina
terhadap media pembawa risiko rendah yang dimasukkan ke dalam wilayah
Negara Repulik Indonesia menggunakan standar waktu sebagai berikut:
No
Uraian
Waktu
1
Penerimaan Dokumen PPK dan Registrasi (P1)
5 menit
2
Dokumen PPK diterima dan Disposisi (P2)
5 menit
3
Penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan Dokumen (P3.a) 10 menit
dan Penyampaian ke PHPI (P3.b)
4
Pelaksanaan Pemeriksaan Kelengkapan dan Keabsahan 15 menit
Dokumen (Perizinan dan Persyaratan Karantina) dan
Penerbitan Lembar Hasil Pemeriksaan (LHP) Dokumen
(P4)
5
LHP Dokumen diterima, diverifikasi dan disposisi (P5)
10 menit
-156
Penerbitan Surat Perintah Analisis Media Pembawa (P6.a) 10 menit
dan Penyampaian ke PHPI (P6.b)
7
Pelaksanaan
Analisis
Media
Pembawa
HPIK
dan 15 menit
Penerbitan Rekomendasi (P7)
8
Rekomendasi
Analisa
Media
Pembawa
diterima, 10 menit
diverifikasi dan disposisi (P8)
9
Penerbitan Surat Perintah Pemindahan Peti Kemas ke 10 menit
Zona Karantina dan Penyampaian ke Operator Terminal
(by system) (P11)
10
Penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan Kebenaran Isi 10 menit
Dokumen (P12.a) dan Penyampaian ke PHPI (P12.b)
11
Pelaksanaan Pemeriksaan Kebenaran Isi Dokumen (jenis,
jumlah dan/atau ukuran) serta Penerbitan LHP (P13)
12
LHP Kebenaran Isi Dokumen diterima, diverifikasi dan
disposisi (P14)
13
Penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan Klinis/Visual/
Organoleptik (P16.a) dan Penyampaian ke PHPI (P16.b)
14
Pelaksanaan
Pemeriksaan
Klinis/Visual/organoleptik
serta Penerbitan LHP (P17)
15
120 menit
LHP Klinis/Visual diterima, diverifikasi dan disposisi
10 menit
(P18)
16
Penerbitan Sertifikat Pelepasan (P19)
17
Penerbitan
Surat
Persetujuan
Pengeluaran
10 menit
MP
dari
10 menit
Tempat Pemasukan (P20) dan Surat Keterangan Masuk
IKI (P21)
250 menit
TOTAL WAKTU MAKSIMUM
(4 jam, 10
menit)
Gambar 1. Prosedur dan Janji Layanan Tindakan Karantina Terhadap Media
Pembawa Risiko Tinggi dan Rendah yang Dimasukkan ke Dalam
Wilayah Negara Republik Indonesia
-16-
-17-
-18-
G. Kondisi Khusus
1. Persyaratan terhadap pemasukan kembali media pembawa yang ditolak
oleh negara tujuan wajib dilengkapi HC asli yang menyertai pada saat
ekspor dengan disertai alasan penolakan dari pihak yang berwenang di
negara tujuan awal.
2. Untuk impor transit melalui darat, komoditas ikan dikawal oleh petugas
dari tempat pemasukan sampai di IKI dan diserah terimakan kepada
PHPI UPT-KIPM tujuan akhir dengan diterbitkan Berita Acara Serah
Terima (BAST) Media Pembawa.
H. Pembiayaan
Dalam pelaksanaan tindakan karantina terhadap media pembawa HPIK
risiko tinggi dan rendah yang dimasukkan ke dalam wilayah Negara
Republik Indonesia dikenakan biaya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
-19DAFTAR FORMULIR
KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
NOMOR
/KEP-BKIPM/2015
TENTANG
PROSEDUR DAN JANJI LAYANAN TINDAKAN KARANTINA IKAN DAN
PENGENDALIAN MUTU DI ZONA KARANTINA PELABUHAN LAUT
NOMOR
FORMULIR
ISI FORMULIR
1
Form Permohonan PPK Impor
2
Form Pelaporan Muatan Alat Angkut
3
Surat Perintah Pemeriksaan Kelengkapan dan Keabsahan
Dokumen
4
Surat Penahanan Sementara (KI-D10)
5
Surat Penolakan (KI-D11)
6
Surat Perintah Melakukan Analisis Media Pembawa
7
Surat Pemindahan Media Pembawa ke Zona Karantina/SPMP
(KI-01)
8
Surat Perintah Pemeriksaan Kebenaran Isi Dokumen
9
Surat Perintah Pemeriksaan Klinis
10
Surat Persetujuan Pengeluaran Media Pembawa dari Tempat
Pemasukan (KI-D7)
11
Surat Keterangan Masuk Instalasi Karantina (KI-D8)
12
Sertifikat Pelepasan (KI-D12)
13
Surat Pemusnahan (KI-D13)
-20Formulir 1
PERMOHONAN PEMERIKSAAN KARANTINA IKAN IMPOR
NO.PPK : E/I/99.0/20140714/000030
DATA PERMOHONAN PEMERIKSAAN KARANTINA IKAN
No. Pengajuan PPK
No. PPK / Tgl. PPK
Kode UPT
Jenis Kegiatan
Kategori Kegiatan
Jenis Komoditas
:
:
:
:
:
:
……………………………
…………………………… / ……………
……………………………
I - Impor
Resiko Tinggi/Rendah
Non Hidup
/ Non Konsumsi
Maksud Kegiatan
Tgl. Tiba
Negara / Area Tujuan
UPT Tujuan
KPBC
:
:
:
:
:
……………………………
……………………………
……………………………
……………………………
PENERIMA
PELABUHAN
Nama / Perusahaan : ……………………………
Alamat
: ……………………………
Pelabuhan Muat
: ……………………………
Pelabuhan Transit
: ……………………………
Pelabuhan Bongkar : ……………………………
NPWP
KTP / SIM
: ……………………………
: ……………………………
SARANA ANGKUT TRANSIT
INSTALASI
Tempat Instalasi
Alamat
: ……………………………
: ……………………………
Jenis Sarana Angkut
Nama Sarana Angkut
Voyage
: ……………………………
: ……………………………
: ………………… / Flag : ………………
SARANA ANGKUT AKHIR
PPJK / EMKL / EMKU
Nama Perusahaan
Alamat
: ……………………………
: ……………………………
Jenis Sarana Angkut
Nama Sarana Angkut
Voyage
NPWP
: ……………………………
TEMPAT PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Alat Angkut : ……………………………
Loakasi Periksa
: ……………………………
PENGIRIM / PEMASOK
Nama / Perusahaan : ……………………………
Alamat
: ……………………………
Negara / Area
: ……………………………
: ……………………………
: …………………/ Flag : ……………
Tempat Pinimbunan
: ……………………………
Tgl. Periksa
: ……………………………
: ……………………………
KONTAK / PENANGGUNGJAWAB
INFORMASI LAIN
Nama
Alamat
: ……………………………
: ……………………………
Telp.
: ……………………………
Netto
KGM Bruto
KGM Nilai Komoditas
RUPIAH Note
: ……..
: ……..
: ……..
: ……..
PENANDATANGAN DOKUMEN PPK
PETUGAS / OPERATOR
Yang Bertanggungjawab,
Jakarta
Jakarta
(
, 14-July-2014
, 14-July-2014
)
(
NIP. ……………………………
)
-21-
DETAIL KOMODITAS
Nama Umum
…………………………
…
Nama Latin
HS Code
…………………………… ………………
……………
Jumlah
…………
Satuan
Keterangan
…………………………
kg
…
DETAIL KEMASAN
Kemasan
Merk
…………………………… ……………………………
Jumlah
…………………
…………
Bahan Kemasan
……………………………
DETAIL DOKUMEN
Dokumen
Jenis Dokumen Rekomendasi
……………………………
……………………
………
…………………… ……………………………
………
…………………… ……………………………
………
…………………… ……………………………
Nomor Dokumen
……………………
………
……………………
………
……………………
………
……………………
Nomor Seri
………………………
……
………………………
……
………………………
……
………………………
………
…………………… ……………………………
………
………
…………………… ……
………………………
………
……
Flag
……
……
Tgl. Terbit
………
………
……
………
……
……
………
………
DETAIL KONTAINER
No. Kontainer
……………………
………
……………………
………
……………………
Kontainer
……………………………
……………………………
……………………………
………
…………………… ……………………………
………
…………………… ……………………………
………
Yang Bertanggungjawab,
Jakarta
( KUSBIJANTORO UDIP
No. Segel
……………………
………
……………………
………
……………………
Ukuran
……………………………
……………………………
Stuff
………..
………..
……………………………
………..
………
……………………
………
……………………
……………………………
………..
……………………………
………..
………
, 14-July-2014
)
-22-
Formulir 2
PELAPORAN MUATAN ALAT ANGKUT
Nama Sarana Pengangkut
: …………………………………………………………………….
Nomor Voyage/Flag
: …………………………………………………………………….
Negara Asal
: …………………………………………………………………….
Pelabuhan Asal
: …………………………………………………………………….
Pelabuhan Transit
: …………………………………………………………………….
Pelabuhan Tujuan
: …………………………………………………………………….
Tanggal Rencana Kedatangan Kapal
: …………………………………………………………………….
Tanggal Rencana Bongkar
: …………………………………………………………………….
Tempat Penimbunan
: …………………………………………………………………….
No.
Kode
HS
JENIS
KOMODITI
(MEDIA
PEMBAWA)
NAMA DAN
ALAMAT
PENGIRIM
NAMA DAN
ALAMAT
PENERIMA
JUMLAH
PETI
KEMAS
NOMOR
PETI
KEMAS
NOMOR
BILL OF
LADING
(tanggal, bulan, tahun)
Penanggung Jawab Alat
Angkut,
………………………………………..
-23Formulir 3
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
KI-P1.1
SURAT PERINTAH PEMERIKSAAN KELENGKAPAN
DAN KEABSAHAN DOKUMEN
Nomor:………………............................……..……………
Kepada :
.......................................
Bahwa berdasarkan pelaporan dari :
a. Nomor PPK
b. Nama Perusahaan
c. Alamat Perusahaan
d. Jenis dan jumlah media pembawa
: .......................................................
: .......................................................
: .......................................................
.......................................................
:
JENIS MEDIA PEMBAWA
No
Nama Latin
.............. ekor
JUMLAH
Nama Umum
.............. ptg
............... kg
(ekor/ptg/kg/gr/l/ml)*)
................ gr
.................. l
...................ml
Total :
e. Jenis Kegiatan Lalu Lintas
:
Impor
Ekspor
Domas
Dokel
Transit
kepada saudara ditugaskan untuk melakukan tindakan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan
dokumen persyaratan karantina dan/atau persyaratan lainnya, dan segera melaporkan hasil
pemeriksaannya.
Demikian disampaikan untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Kepala/Pejabat yang ditunjuk,
--------------------------------------
LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS
Berdasarkan surat perintah tugas di atas dan setelah dilakukan pemeriksaan, maka terhadap
permohonan yang disampaikan dinyatakan :
Lengkap dan sah
Tidak Lengkap dan/atau tidak sah*)
Maka terhadap PPK tersebut dapat dilanjutkan dengan tindakan :
Diproses lebih lanjut
Dikembalikan/ditahan/ditolak*)
Keterangan tambahan :
.........................................
Petugas yang diperintah,
.........................................
*) Coret yang tidak perlu
-24Formulir 4
KI-D10
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
000000000
SURAT PENAHANAN SEMENTARA
Nomor:……………………..……………
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan
Tumbuhan, Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009, dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002
tentang Karantina Ikan, dari hasil pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran isi dokumen terhadap
media pembawa:
1. Jenis dan jumlah:
JENIS MEDIA PEMBAWA*)
Nama Latin
NamaUmum
No
Total :
.............. ekor
................ptg
2. Nama dan alamat penerima/pengirim**)
3. Tanggal kedatangan/keberangkatan**)
4. Alat angkut
5. Negara/area asal/tujuan**)
..................kg
JUMLAH
(ekor/ptg/kg/gr/l/ml)**)
..................gr
...................l
...................ml
: ……………………………………………………………..…
………………………………………………………..………
: ……………………………………………………………..…
: ……………………………………………………………..…
: ……………………………………………………………..…
Ternyata media pembawa/ hasil perikanan tersebut:
(Beri tanda cek () pada pernyataan yang sesuai)
Tidak dilengkapi sertifikat kesehatan ikan atau dokumen lainnya.
Tidak diurus atau tidak diketahui pemiliknya.
Merupakan jenis yang dilarang pemasukan atau pengeluarannya.
Diatur/dibatasi pemasukannya dan tidak dilengkapi dengan persyaratan lain.
Maka terhadap komoditas ikan tersebut dikenakan tindakan penahanan di Instalasi Karantina
Ikan/Tempat Penimbunan Sementara**) **) ....................................................................alamat
...............................................................................................................................................
...............,............................
Petugas Karantina,
Stempel
Catatan:
*) Lampiran, apabila diperlukan.
**) Coret yang tidak perlu.
-25Formulir 5
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
000000000
KI-D11
SURAT PENOLAKAN
Nomor:……………………..……………
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan
Tumbuhan, Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009, dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002
tentang Karantina Ikan, dari hasil pemeriksaan dan/atau tindakan karantina terhadap media pembawa:
1. Jenis dan jumlah:
JENIS MEDIA PEMBAWA*)
No
Nama Latin
Total :
.............. ekor
................ptg
2. Nama dan alamat pemilik/penerima
3. Tanggal kedatangan/keberangkatan**)
4. Alat angkut
5. Negara/area asal/tujuan**)
JUMLAH
NamaUmum
..................kg
(ekor/ptg/kg/gr/l/ml)**)
..................gr
...................l
...................ml
: ………………………………………..……………………………
….…………………………………………………………………..
: …………………………………………………………………..…
: ……………………………………………………………………..
: ……………………………………………………………………..
Ternyata:
(Beri tanda cek () pada pernyataan yang sesuai)
komoditas ikan setelah dilakukan pemeriksaan di atas alat angkut, tertular HPIK golongan I,
busuk, rusak, dan/atau merupakan jenis-jenis yang dilarang pemasukannya.
komoditas ikan setelah diberi perlakuan di atas alat angkut, tidak dapat disembuhkan atau
disucihamakan dari HPIK golongan II.
komoditas ikan tidak dimasukkan, dikeluarkan, dibawa, atau dikirim melalui tempat pemasukan
dan pengeluaran yang telah ditetapkan.
komoditas ikan tidak dilaporkan dan diserahkan kepada Petugas Karantina.
dokumen dinyatakan tidak benar dan/atau tidak sah.
setelah dilakukan penahanan, keseluruhan persyaratan yang harus dilengkapi dalam batas waktu
yang ditetapkan tidak dapat dipenuhi.
komoditas ikan dilarang pengeluarannya.
Maka terhadap komoditas ikan tersebut dilakukan penolakan.
...............,............................
Petugas Karantina,
Stempel
Catatan:
*) Lampiran, apabila diperlukan.
**) Coret yang tidak perlu.
-26Formulir 6
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
KI-P1.2
SURAT PERINTAH MELAKUKAN ANALISIS MEDIA PEMBAWA
Nomor:……........................……..……………
Kepada :
.......................................
Bahwa berdasarkan pelaporan dari :
a. Nomor/Tanggal PPK
b. Nama Perusahaan Pengirim
c. Alamat Perusahaan Pengirim
d. Nama Perusahaan Penerima
e. Alamat Perusahaan Penerima
f. Negara/area asal/tujuan*)
g. Jenis dan jumlah media pembawa
:
:
:
:
:
:
:
.......................................................
.......................................................
.......................................................
.......................................................
.......................................................
.......................................................
JENIS MEDIA PEMBAWA**)
No
Nama Latin
Total :
............. ekor
.............. ptg
e. Jenis Kegiatan Lalu Lintas
JUMLAH
Nama Umum
:
Impor
............... kg
Ekspor
(ekor/ptg/kg/gr/l/ml)*)
................ gr
Domas
.................. l
Dokel
..................ml
Transit
kepada saudara ditugaskan untuk melakukan analisis terhadap media pembawa dimaksud sesuai
peraturan perundangan yang berlaku dan segera membuat rekomendasi hasil analisis.
Demikian disampaikan untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Kepala/Pejabat yang ditunjuk,
--------------------------------------REKOMENDASI HASIL ANALISIS
Berdasarkan hasil analisis terhadap media pembawa sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku,
maka terhadap media pembawa dimaksud direkomendasikan untuk :
Dilakukan pemeriksaan Virus/Bakteri/Parasit /Jamur *)......................................., dikarenakan media
pembawa masuk kategori resiko tinggi atau dipersyaratkan Negara/ Area tujuan dan media pembawa
harus bebas dari penyakit .............................................................................
Diterbitkan Sertifikat Pelepasan (KI-D12) atau Surat Persetujuan Pengeluaran Media Pembawa dari
Tempat Pemasukan (KI-D7) untuk dilalulintasbebaskan di area tujuan atau Surat Keterangan Lalu
Lintas (KI-D3), karena media pembawa masuk kategori resiko rendah. *)
Diterbitkan Surat Penolakan (KI-D11) atau Surat Penahanan Sementara (KI-D10), karena media
pembawa termasuk jenis ikan yang dilarang untuk pemasukan/pengeluaran.*)
Diterbitkan Surat Persetujuan Pengeluaran Media Pembawa dari Tempat Pemasukan (KI-D7) untuk
dilaksanakan tindakan karantina lanjutan di instalasi karantina ikan.
Diterbitkan Surat Perintah Pemindahan Peti Kemas ke Zona Karantina (SP3-ZK).
Petugas yang diperintah,
........................................
*) coret yang tidak perlu.
**) lampiran, jika diperlukan.
-27-
Formulir 7
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
KI-01
000000000
SURAT PEMINDAHAN MEDIA PEMBAWA
KE ZONA KARANTINA (SPMP)
Nomor : ………………………………………………...
Kepada :
……………………………………..
di ………………………………….
Bahwa berdasarkan pelaporan dari :
1. Nomor PPK
: ………………………………………..……………………………
2. Nama perusahaan
: ………………………………………..……………………………
3. Alamat perusahaan
: ………………………………………..……………………………
4. Jenis dan jumlah
:
IKAN, HASIL PERIKANAN, BENDA LAIN*)
Nama Latin
Nama Umum
No
Total :
..............hds
.............. pcs
............... kg
................ gr
JUMLAH
(ekor/ptg/kg/gr/l/ml)*)
.................. l
...................ml
5. Nomor Bill of Lading
: ………………………………………..……………………………
6. Nomor Invoice
: ………………………………………..……………………………
7. Negara Asal
: ………………………………………..……………………………
8. Nama Alat Angkut
: ………………………………………..……………………………
9. Nomor Voyage/Flag
: ………………………………………..……………………………
10. Tanggal Sandar/Bongkar
: ………………………………………..……………………………
11. Pelabuhan Muat
: ………………………………………..……………………………
12. Pelabuhan Bongkar
: ………………………………………..……………………………
13. Nama TPS Bongkar
: ………………………………………..……………………………
14. Nomor Peti Kemas / No. Segel
: 1. .........................…….… / ……….…..…………...….
2. ............……………….… / ………………..……….….
3. ……………………………
/ …………….………………
Terhadap peti kemas sebagaimana tersebut diatas diminta segera dipindahkan dari TPS
bongkar
ke
zona
karantina
……………………………….........................................................
untuk dilakukan pemeriksaan kebenaran isi dokumen (jenis, jumlah dan/atau ukuran)
dan/atau pemeriksaan klinis/organoleptik media pembawa.
Kepala/Pejabat yang ditunjuk,
--------------------------------------*) Coret yang tidak perlu
-28Formulir 8
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
KI-P1.3
SURAT PERINTAH PEMERIKSAAN KEBENARAN ISI DOKUMEN
Nomor:………………............................……..……………
Kepada :
..................................
Berdasarkan PPK :
a. Nomor PPK
b. Nama Perusahaan
c. Alamat Perusahaan
d. Jenis dan jumlah media pembawa
: .......................................................
: .......................................................
: .......................................................
.......................................................
:
JENIS MEDIA PEMBAWA*)
Nama Latin
Nama Umum
No
Total :
............. ekor
.............. ptg
e. Jenis Kegiatan Lalu Lintas
f. Identitas barang yang diperiksa**)
:
:
............... kg
Impor
JUMLAH
(ekor/ptg/kg/gr/l/ml)**)
................ gr
Ekspor
Domas
.................. l
Dokel
..................ml
Transit
kepada Saudara ditugaskan untuk melakukan tindakan pemeriksaan kebenaran isi dokumen (jenis,
jumlah dan/atau ukuran) media pembawa, dan segera melaporkan hasilnya.
Demikian disampaikan untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Kepala/Pejabat yang ditunjuk,
---------------------------------------
LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS
Berdasarkan surat perintah tugas di atas dan setelah dilakukan pemeriksaan, maka terhadap
permohonan yang disampaikan dinyatakan :
Fisik barang sesuai dengan isi dokumen
Fisik barang tidak sesuai dengan isi dokumen
maka terhadap media pembawa tersebut dapat dillanjutkan dengan tindakan :
Pengasingan
Penahanan
Penolakan
Pemusnahan
Keterangan tambahan : .......................................................................................................................
..........................................
Petugas yang diperintah,
.........................................
*) Coret yang tidak perlu.
**) Diisi nomor/kode/jumlah container/boks.
-29Formulir 9
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
KI-P1.4
SURAT PERINTAH PEMERIKSAAN KLINIS
Nomor:………………............................……..……
Kepada :
.......................................
Bahwa berdasarkan pelaporan dari :
a. Nama Perusahaan Nomor PPK
b. Alamat Perusahaan
c. Nomor PPK
d. Jenis dan jumlah media pembawa
: .......................................................
: .......................................................
.......................................................
: .......................................................
:
JENIS MEDIA PEMBAWA
Nama Latin
Nama Umum
No
Total :
.............. ekor
e. Jenis Kegiatan Lalu Lintas
................ ptg
:
.................. kg
Impor
JUMLAH
(ekor/ptg/kg/gr/l/ml)*)
.................. gr
Ekspor
Domas
................... l
Dokel
...................ml
Transit
kepada saudara ditugaskan untuk melakukan tindakan pemeriksaan klinis dan segera melaporkan
hasil pemeriksaannya.
Demikian disampaikan untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Kepala/Pejabat yang ditunjuk,
---------------------------------------
LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS
Berdasarkan surat perintah tugas di atas dan setelah dilakukan pemeriksaan, maka media pembawa yang
diperiksa dinyatakan :
Tanda klinis normal
Tanda klinis menunjukkan gejala terserang HPI/HPIK
maka terhadap media pembawa tersebut dapat dilanjutkan dengan tindakan
Pembebasan
Pengambilan sampel untuk pemeriksaan laboratoris
.........................................
Petugas yang diperintah,
.........................................
*) Coret yang tidak perlu
-30Formulir 10
KI-D7
KI-D7
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
000000000
SURAT PERSETUJUAN PENGELUARAN MEDIA PEMBAWA
DARI TEMPAT PEMASUKAN
Nomor:……………………..……………
Kepada Yth.
……………………………
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan
Tumbuhan, Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009,dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang
Karantina Ikan, serta menindaklanjuti Laporan Pemasukan/Transit**) media pembawa, Nomor
………………………………, tanggal ……………………………………,bersama ini diberitahukan bahwa terhadap
media pembawa:
1. Jenis dan Jumlah:
JENIS MEDIA PEMBAWA*)
Nama Latin
NamaUmum
No
Total :
.............. ekor
................ptg
..................kg
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
JUMLAH
(ekor/ptg/kg/gr/l/ml)**)
..................gr
Nama/Alamat Pengirim
:
Nama/Alamat Penerima
:
Identitas Alat Angkut
:
Tanggal Kedatangan
:
Negara/Area Asal**)
:
Bill of Loading/Airway Bill
:
Jumlah Kemasan/Kontainer**)
:
Nomor/Keterangan Kemasan/Kontainer**)
:
Nomor Sertifikat Kesehatan Ikan dan Produk Perikanan/
:
Surat Keterangan Lalu Lintas Ikan dan Produk Perikanan**) :
11. Dokumen Lain
:
...................l
...................ml
…………………………………………..
…………………………………………..
…………………………………………..
…………………………………………..
…………………………………………..
…………………………………………..
…………………………………………..
..………………………………………...
....................................................
...………………………………………..
i
…………………………………………..
setuju untuk dikeluarkan dari tempat pemasukan/kawasan pabean, pelabuhan laut/udara
..........................................................................................................................................................
dalam rangka pelaksanaan tindakan karantina lanjutan di instalasi karantina ikan/TPS.
Nama Pemilik Instalasi/TPS
: ................................................................................................
Alamat Instalasi/TPS
: ................................................................................................
dilalulintasbebaskan di area tujuan.
Pengeluaran komoditas ikan tersebut diatas tetap memperhatikan dan mengikuti ketentuan
kepabeanan yang berlaku.
Demikian persetujuan ini disampaikan, untuk dapat dipergunakan seperlunya.
..............,............................
Petugas Karantina
Stempel
Catatan:
*) Lampiran, apabila diperlukan.
**) Coret yang tidak perlu.
-31-
Formulir 11
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
000000000
KI-D8
SURAT KETERANGAN MASUK INSTALASI KARANTINA IKAN
Nomor:……………………..……………
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan
Tumbuhan, Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009, dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002
tentang Karantina Ikan, dan dalam rangka pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit
ikan karantina di dalam wilayah Negara Republik Indonesia, serta untuk memenuhi persyaratan negara
tujuan/penerima, maka terhadap media pembawa:
1. Jenis dan jumlah:
JENIS MEDIA PEMBAWA*)
Nama Latin
NamaUmum
No
Total :
.............. ekor
................ptg
..................kg
JUMLAH
(ekor/ptg/kg/gr/l/ml)**)
..................gr
...................l
...................ml
2. Nama dan alamat pemilik
: ………………………………..…………….....................................
3. Alamat Instalasi Karantina Ikan
: …………………………………………………………………...............
4. Tanggal masuk instalasi
: …………………………………………………………………...............
5. Keterangan lain
: …………………………………………………………….....................
diperintahkan untuk masuk instalasi karantina ikan guna pelaksanaan tindakan karantina ikan lebih
lanjut. Selama masa tindakan karantina, komoditas ikan tersebut dilarang untuk dipindahtempatkan
dari instalasi karantina ikan, dipindahtangankan, dan/atau ditukar dengan jenis yang sama atau dengan
jenis yang lain.
..............,............................
Petugas Karantina,
Stempel
Catatan:
*) Lampiran, apabila diperlukan.
**) Coret yang tidak perlu.
-32Formulir 12
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
000000000
KI-D12
SERTIFIKAT PELEPASAN
Nomor:……………………..……………
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan
Tumbuhan, Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009, dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002
tentang Karantina Ikan, dari hasil pelaksanaan tindakan karantina terhadap media pembawa:
1. Jenis dan jumlah:
No
Total :
JENIS MEDIA PEMBAWA*)
Nama Latin
NamaUmum
.............. ekor
................ptg
2. Nama dan alamat pemilik/pengirim
3. Nama dan alamat penerima/tujuan
4. Negara/area asal**)
5. Tanggal pengiriman
6. Tanggal pemasukan
7. Alat angkut
8. Persyaratan lain
9. Tujuan pengiriman
10.Hasil pemeriksaan
..................kg
:
:
:
:
:
:
:
:
:
JUMLAH
(ekor/ptg/kg/gr/l/ml)**)
..................gr
...................l
...................ml
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Klinis
Laboratoris
menunjukkan bahwa komoditas ikan tersebut pada saat pemeriksaan bebas dari hama dan penyakit
ikan karantina sehingga dapat dimasukkan ke dalam wilayah/area di dalam wilayah Negara Republik
Indonesia.
...............,............................
Petugas Karantina,
Stempel
Catatan:
*) Lampiran, apabila diperlukan.
**) Coret yang tidak perlu.
-33-
Formulir 13
KI-D13
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
000000000
SURAT PEMUSNAHAN
Nomor:……………………..……………
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan
Tumbuhan, Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009,dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002
tentang Karantina Ikan, dari hasil tindakan karantina terhadap media pembawa:
1. Jenis dan jumlah:
JENIS MEDIA PEMBAWA*)
No
Nama Latin
Total :
.............. ekor
................ptg
JUMLAH
NamaUmum
..................kg
(ekor/ptg/kg/gr/l/ml)**)
..................gr
...................l
...................ml
2. Nama dan alamat pemilik/penerima : .…………………………………………………………………………
.…………………………………………………………………………
3. Tanggal kedatangan/keberangkatan**): …………………………………….……………………………………
4. Alat angkut
: .…………………………………………………………………………
5. Negara/area asal/tujuan**)
: .…………………………………………………………………………
Ternyata:
(Beri tanda cek ( ) pada pernyataan yang sesuai)
komoditas ikan tertular/ditemukan HPIK Golongan
pemasukannya dan sudah diturunkan dari alat angkut.
I/busuk/rusak/dan/atau
dilarang
komoditas ikan tidak dapat disembuhkan/disucihamakan dari HPIK Golongan II.
setelah dilakukan penolakan, sampai batas waktu yang telah ditentukan tidak dikirim kembali ke
negara asal/area asal.
komoditas ikan dilakukan penahanan dan dalam jangka waktu yang ditentukan komoditas ikan
tidak diurus atau diketahui pemiliknya, busuk, atau rusak.
komoditas ikan yang transit telah diperintahkan meninggalkan wilayah transit dan dalam waktu
yang ditentukan, tidak meninggalkan wilayah transit.
komoditas ikan yang transit setelah dilakukan pembongkaran dan pemeriksaan, tertular HPIK
golongan I, busuk, dan/atau rusak.
komoditas ikan yang transit setelah dilakukan pembongkaran dan diberi perlakuan, tidak dapat
disembuhkan dari HPIK golongan II.
komoditas ikan yang transit, tidak diurus atau diketahui pemiliknya.
Komoditas ikan setelah diturunkan dari alat angkut merupakan
pemasukannya.
jenis
yang
dilarang
Maka terhadap komoditas ikan tersebut dilakukan pemusnahan.
...............,............................
Petugas Karantina,
Stempel
Catatan:
*) Lampiran, apabila diperlukan.
**) Coret yang tidak perlu
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Kepegawaian
Hukum dan Organisasi
KEPALA BADAN KARANTINA IKAN,
PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN
HASIL PERIKANAN,
ttd.
Sugiman
NARMOKO PRASMADJI
Download