PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KLASIKAL

advertisement
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KLASIKAL
DENGAN INDIVIDU TERHADAP
HASIL BELAJAR LAY UP
(Jurnal)
Oleh
I PUTU WISNU OCTAVERNANDA
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
ABSTRACT
INFLUENCE OF CLASIKAL LEARNING MODEL WITH INDIVIDUAL
LEARNING TOWARD LEARNED OF THE RESULT LAY UP
By
I PUTU WISNU OCTAVERNANDA
Mentor :
Drs. Akor Sitepu, M.Pd
Drs. Usman Adam, M.Pd
The purpose of the research is to find out and get the data in empirically about the
influence of clasical learning model and individual learning toward the result lay
up basket ball on student X 9 class SMA YP UNILA Bandar Lampung in
academic year 2011/2012.
This research was used experimental, population is student class X 9 SMA YP
UNILA Bandar Lampung, and 38 students as the sample. Data collecting technique
was used test lay up weight 1-3. While for analysis technique was used differently ttest and influence t-test.
Result of the research showed: firstly, clasical learning model can increase the
result of learned lay up basket ball with average test 50,16 and last test 80,74.
Second, individual learned model can increase the result of learned lay up basket
ball with average 50,63 and final test 82,79. Third, individual is more fluently
toward increased result of learning lay up on basket ball student class X 9 SMA
YP UNILA Bandar Lampung 82,79. So the model is more influential in learned
lay up basket ball is individual learning model.
Recommendation from result of the researcher can used in learning lay up basket
ball was used individual learning model.
Keywords: Model, Learned, Result Learning
ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KLASIKAL DENGAN
INDIVIDU TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP
OLEH
I PUTU WISNU OCTAVERNANDA
Pembimbing :
Drs. Akor Sitepu, M.Pd
Drs. Usman Adam, M.Pd
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan data secara empiris
mengenai pengaruh model pembelajaran klasikal dan individu terhadap hasil
belajar lay up bola basket pada siswa kelas X.9 SMA YP UNILA Bandar
Lampung tahun ajaran 2011/2012.
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen, populasi adalah siswa kelas
X.9 SMA YP UNILA Bandar Lampung, dan diambil populasi sampel berjumlah
38 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes keterampilan gerak dasar lay up
dengan bobot 1-3. Sedangkan teknik analisis data menggunakan uji-t perbedaan
dan uji-t pengaruh.
Hasil penelitian menunjukkan: pertama, model pembelajaran klasikal dapat
meningkatkan hasil belajar lay up bola basket dengan rata-rata tes awal 50,16 dan
tes akhir 80,74. Kedua, model pembelajaran individu dapat meningkatkan hasil
belajar lay up bola basket dengan rata-rata tes awal 50,63 dan tes akhir 82,79.
Ketiga, model pembelajaran individu lebih berpengaruh terhadap peningkatan
hasil belajar lay up bola basket pada siswa kelas X.9 SMA YP UNILA Bandar
Lampung sebesar 82,79. Jadi model yang lebih berpengaruh dalam pembelajaran
lay up bola basket adalah model pembelajaran individu.
Rekomendasi dari hasil Penelitian ini sebaiknya dalam Pembelajaran Lay Up Bola
Basket menggunakan model Pembelajaran Individu.
Kata kunci: Model, Pembelajaran, Hasil Belajar
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Permainan bola basket
memiliki aspek fisik yang
paling dominan antara lain
daya tahan (endurance),
kecepatan (speed), kekuatan
(strength), kelincahan
(agility). Selain aspek fisik,
hal yang perlu diperhatikan
dalam permainan bola basket
adalah gerak dasar
bermainnya. Gerak dasar
yang dipergunakan dalam
permainan bola basket antara
lain: passing (melempar
bola), dribling (menggiring),
shooting (menembak),
rebounding (memantulkan
bola), intercept (memotong
arah passing bola), lay up,
steals (merebut bola), foot
work (pergerakan kaki). Dari
beberapa gerakan tersebut,
lay up adalah salah satu
gerakan terpenting karena
dengan lay up point dapat
diperoleh.
Berdasarkan observasi yang
dilakukan peneliti pada saat
proses pembelajaran
pendidikan jasmani, olahraga
dan kesehatan di SMA YP
UNILA Bandar Lampung,
peneliti melihat hal-hal yang
menyebabkan rendahnya
kemampuan siswa kelas X.9
dalam melakukan lay up bola
basket. Adapun hal-hal yang
menyebabkan rendahnya
kemampuan siswa dalam
melakukan lay up bola
basket adalah sebagai berikut:
kurangnya pengetahuan siswa
dalam melakukan lay up yang
menyebabkan kurangnya
kemampuan siswa dalam
melakukan lay up, sulitnya
penguasaan gerak dasar lay
up terutama saat pelepasan
bola ke arah ring, rendahnya
kemampuan guru pendidikan
jasmani dalam mencari gerak
dasar dalam bermain bola
basket, masih rendahnya
kemampuan guru pendidikan
jasmani dalam mencari
model–model pembelajaran
gerak dasar lay up bola
basket.
Bertitik tolak dari latar
belakang yang telah
diuraikan, maka peneliti
bermaksud untuk
mengadakan penelitian
tentang “Pengaruh Model
Pembelajaran Klasikal
Dengan Model Pembelajaran
Individu Terhadap Hasil
Belajar Lay Up Bola Basket
Pada Siswa Kelas X.9 SMA
YP UNILA Bandar Lampung
Tahun Ajaran 2011/2012”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar
belakang di atas maka penulis
mengidentifikasi masalah,
sebagai berikut :
1. Rendahnya keterampilan
gerak dasar lay up bola
basket pada siswa kelas
X.9 SMA YP UNILA
Bandar Lampung.
2. Masih rendahnya kreatif
guru pendidikan jasmani
dalam mencari gerak dasar
dalam bermain bola
basket.
3. Rendahnya hasil belajar
lay up bola basket siswa
karena kurangnya
pengalaman gerak yang
diberikan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi
masalah di atas, maka
rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah model
pembelajaran klasikal
memberikan pengaruh
terhadap hasil belajar lay
up bola basket pada siswa
kelas X.9 SMA YP
UNILA Bandar Lampung?
2. Apakah model
pembelajaran individu
memberikan pengaruh
terhadap hasil belajar lay
up bola basket pada siswa
kelas X.9 SMA YP
UNILA Bandar Lampung?
3. Model pembelajaran
manakah yang memberikan
pengaruh lebih besar antara
model pembelajaran
klasikal dan model
pembelajaran individu
terhadap hasil belajar lay
up bola basket pada siswa
kelas X.9 SMA YP UNILA
Bandar Lampung?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan
yang dikemukakan di atas,
maka penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh model
pembelajaran klasikal
terhadap hasil lay up bola
basket pada siswa kelas
X.9 SMA YP UNILA
Bandar Lampung.
2. Untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh model
pembelajaran individu
terhadap hasil lay up bola
basket pada siswa kelas
X.9 SMA YP UNILA
Bandar Lampung.
3. Untuk mengetahui ada
tidaknya perbedaan
pengaruh model
pembelajaran klasikal
dan model pembelajaran
individu terhadap hasil
lay up bola basket pada
siswa kelas X.9 SMA YP
UNILA Bandar
Lampung.
E. Manfaat Penelitian
Berkaitan dengan
permasalahan dan tujuan
penelitian di atas, diharapkan
penelitian ini memberi
manfaat:
1. Bagi peneliti
Peneliti dapat mengetahui
model pembelajaran yang
tepat untuk meningkatkan
hasil belajar lay up bola
basket.
2. Bagi siswa
Membantu siswa untuk
meningkatkan
keterampilan gerak dasar
lay up bola basket.
3. Bagi guru
Sebagai bahan referensi
guru pendidikan jasmani
dalam pemilihan model
pembelajaran yang tepat
guna meningkatkan hasil
belajar lay up bola basket.
4. Mahasiswa Penjaskes
Sebagai bahan referensi
untuk meningkatkan
keterampilan gerak dasar
lay up bola basket.
5. Program Studi Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan
Hasil penelitian ini
diharapkan menjadi
gambaran pengembangan
pembelajaran bola basket
khususnya pada
keterampilan gerak dasar
lay up.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup
penelitian ini adalah:
1. Tempat penelitian
dilaksanakan di lapangan
SMA YP UNILA Bandar
Lampung.
2. Objek penelitian yang
diamati adalah pengaruh
model pembelajaran
klasikal dengan model
pembelajaran individu
terhadap hasil belajar lay
up bola basket.
3. Subjek penelitian yang
diamati adalah siswa kelas
X.9 SMA YP UNILA
Bandar Lampung.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil
yang diperoleh siswa setelah
menyelesaikan suatu paket
belajar tertentu, yang dapat
diukur dalam berbagai bentuk
melalui proses evaluasi
tertentu, hasil yang diperoleh
dapat berupa ranah afektif,
kognitif dan psikomotor.
B. Model Pembelajaran
Klasikal
Pembelajaran klasikal adalah
pembelajaran yang dilakukan
oleh guru kepada sejumlah
siswa untuk belajar bersamasama.
C. Model Pembelajaran
Individu
Pembelajaran individu adalah
pembelajaran yang dilakukan
oleh guru yang berpusat pada
siswa dan siswa tersebut
diberi kesempatan untuk
menilai kekuranganya sendiri
dan mencoba untuk
memperbaikinya.
D. Bermain Bola Basket
Lapangan berbentuk persegi
panjang dengan ukuran
panjang lapangan antara 20
hingga 26 meter serta
lebarnya antara 11 hingga 14
meter. Lantai lapangan kesat
dan keras. Papan Basket
adalah tempat
menggantungkan keranjang
(basket) panjangnya 1,80 m
dan lebarnya 1,20 m.
Keranjang Basket berbentuk
lingkaran dengan garis
tengahnya 45 cm dan jarak
lingkaran dengan papan
basket kira-kira 20 cm. Dan
bola basket terbuat dari karet
yang menggelembung dan
dilapisi sejenis kulit, karet
atau sintesis. Keliling bola
tidak kurang dari 75 cm dan
tidak lebih dari 78 cm.
Gambar 1. Lapangan Bola Basket
E.
Gerak Dasar Bermain Bola
Basket
Teknik dasar dalam
permainan bola basket dapat
dibagi sebagai berikut : (a)
Passing (teknik melempar
dan menangkap bola); (b)
Dribling (teknik menggiring
bola); (c) Shooting (teknik
menembak); (d) Ball
handling (penguasaan bola);
(d) Rebounding (teknik
merayah bola); (e) Intercept
(teknik memotong arah
passing bola); (f) Steals
(teknik merebut bola); (g)
Foot work (teknik pergerakan
kaki) PB Perbasi Jakarta
(2006).
F.
Gerak Dasar Lay Up
Lay up adalah tembakan yang
dilakukan dengan jarak dekat
dari ring basket, sehingga
seolah-olah bola itu
diletakkan ke dalam ring
basket yang didahului dengan
gerakan dua langkah. Seperti
yang diungkapkan Wissel
(1994 : 46) “The lay up shot
used near the basket after a
cut or drive.” Dalam situasi
persaingan, jenis tembakan
lay up shoot sebaiknya
dilakukan dengan tangan
kanan maupun kiri.
Gambar 2. Tahapan Teknik Dasar
Lay-Up.
Keterangan:
1. Sikap melompat
2. Sikap melayang sambil
menerima bola.
3. Sikap melayang untuk
melangkah lagi.
4. Melangkah.
5. Sikap menumpu lagi untuk
naik (melompat).
6. Sikap menembak
G. Kerangka Pikir
Tujuan utama belajar gerak
dasar adalah untuk
meningkatkan keterampilan
gerak dasar yaitu, perubahan
perilaku bersifat psikomotor
dan perubahan penguasaan
keterampilan gerak suatu
cabang olahraga. Selain
perubahan yang bersifat
kognitif dan afektif, untuk
dapat bermain bola basket
dengan baik terlebih dahulu
menguasai beberapa gerak
dasar (a) Passing (teknik
melempar dan menangkap
bola); (b) Dribling (teknik
menggiring bola); (c)
Shooting (teknik menembak);
(d) Ball handling
(penguasaan bola); (d)
Rebounding (teknik merayah
bola); (e) Intercept (teknik
memotong arah passing
bola); (f) Steals (teknik
merebut bola); (g) Foot work
(teknik pergerakan kaki); (h)
Lay up, bila siswa dapat
melakukan lay up dengan
menggunakan model
pembelajaran klasikal
ataupun model pembelajaran
individu terhadap hasil
belajar lay up, maka dengan
demikian kemampuan
tersebut dapat berpengaruh
pada kemampuan lay up bola
basket siswa kelas X.9 SMA
YP UNILA Bandar
Lampung.
H. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalan
penelitian ini adalah sebagai
berikut :
: Model pembelajaran
klasikal memberikan
pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan
hasil belajar lay up bola
basket.
: Model pembelajaran
individu memberikan
pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan
hasil belajar lay up bola
basket.
bidang tertentu, untuk
mendapatkan fakta-fakta atau
prinsip-prinsip baru yang
bertujuan untuk mendapatkan
pengertian baru dan menaikan
tingkat ilmu serta teknologi.
B. Variabel Penelitian
Adapun variabel yang diteliti
adalah :
1. Sebagai variabel bebas
a) Model
pembelajaran
klasikal (X1)
b) Model
pembelajaran
individu (X2)
2. Sebagai variabel terikat
Hasil belajar lay up bola
basket (Y)
C. Populasi dan Sampel
Penelitian
Popuasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas X 9 SMA
YP UNILA Bandar
Lampung sebanyak 38
orang, putra 22 orang dan
putri 16 orang.
D. Pelaksanaan Penelitian
H3 : Model pembelajaran
individu memberikan
pengaruh yang lebih
besar daripada model
pembelajaran klasikal
terhadap peningkatan
hasil belajar lay up bola
basket.
III. Metodologi penelitian
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah
semua kegiatan pencarian,
penyelidikan, dan percobaan
secara alamiah dalam suatu
1.
2.
3.
Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
Tahap Pengambilan Data
E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang
digunakan untuk mengukur
pelaksanaan penelitian.
1. Unsur yang diukur.
2. Alat yang digunakan
F. Teknik Analisis Data
Data yang dianalisis adalah data
dari hasil tes awal dan akhir.
Menghitung hasil tes awal dan
akhir dengan menggunakan teknik
analisis data uji t. Adapun syarat
dalam menggunakan uji t adalah.
1.
Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan
untuk memperoleh
informasi apakah kedua
kelompok sampel memiliki
varians yang homogen atau
tidak. Menurut Sudjana
(2005:250) untuk pengujian
homgogenitas digunakan
rumus sebagai berikut:
F
2.
Varians Terbesar
Varians Terkecil
Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji
untuk melihat apakah data
penelitian yang diperoleh
mempunyai distribusi atau
sebaran normal atau tidak.
Zi 
xi  X
SD
Keterangan :
SD : Simpangan baku
Z : Skor baku
x : Row skor
X : Rata-rata
3. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis
maka diperlukan
perhitungan uji t. Hasil uji t
akan dikonsultasikan
dengan tabel t. Jika t hitung
lebih besar dari t tabel maka
hipotesis diterima. Namun
jika t hitung lebih kecil dari t
tabel maka hipotesis ditolak.
X
t hitung =
S gab
1
 X2
1
1

n1 n 2
(n  1) . S1  (n2  1) . S 2
S gab  1
n1  n2  2
2
2
Keterangan :
X 1 : Rerata kelompok
eksperimen A
X 2 : Rerata kelompok
eksperimen B
S1 : Simpangan baku
kelompok eksperimen
S 2 : Simpangan baku
kelompok eksperimen B
n1 : Jumlah sampel
kelompok eksperimen A
n 2 : Jumlah sampel
kelompok eksperimen B
IV. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Hasil
Penelitian
Deskripsi data merupakan
gambaran jenis data yang
diperlukan untuk menganalisa
data. Jenis data yang terdiri
dari jumlah, rata-rata, standar
deviasi dan varians pada
masing-masing kelompok
eksperimen yaitu kelompok
model pembelajaran klasikal
dengan model pembelajaran
individu. Jenis data tersebut
digunakan untuk menganalisa
normalitas, homogenitas dan
uji t perbedaan maupun uji t
pengaruh..
A
2. Analisis Data
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas data yang
digunakan pada penelitian
ini menggunakan uji
liliefors dengan kriteria uji
jika nilai L hitung < L tabel,
maka data berdistribusi
normal. keterampilan gerak
dasar lay up bola basket
pada kelompok model
pembelajaran klasikal
maupun kelompok model
pembelajaran individu dengan
taraf signifikan 0,05 dan taraf
kepercayaan 95% memiliki
nilai Lhitung yang lebih kecil
daripada Ltabel, Sehingga dapat
disimpulkan bahwa distribusi
data untuk semua variabel
adalah normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan
untuk memperoleh
informasi apakah kedua
kelompok sampel memiliki
varians yang homogen atau
tidak, dilakukan dengan
cara membandingkan
varians terbesar dan varians
terkecil dari masing-masing
kelompok, sehingga
diperoleh nilai F hitung dengan
kriteria uji, jika nilai F hitung
< F tabel maka kedua data
berdisribusi homogen.
c. Pengujian Hipotesis
1. Uji t Perbedaan
Dengan kaidah pengujian
jika - t tabel ≤ t hitung ≤ + t
tabel pada taraf signifikan
0,05 atau taraf
kepercayaan 95% maka
H0 diterima, Ha ditolak.
Berdasarkan tabel di atas
dapat diketahui bahwa
pada tes awal tidak
terdapat perbedaan hasil
keterampilan gerak dasar
lay up bola basket antara
kelompok model
pembelajaran klasikal dan
kelompok model
pembelajaran individu.
Dan setelah diberikan
perlakuan yang berbeda,
hasil belajar mengalami
peningkatan namun
peningkatan kedua
kelompok eksperimen
sama besarnya atau tidak
ada perbedaan yang
signifikan.
2. Uji t Pengaruh
Hasil analisis pengaruh
model pembelajaran
klasikal terhadap
keterampilan gerak dasar
lay up bola basket
diperoleh nilai t hitung =
28,686 > t tabel = 2,101
artinya ada pengaruh yang
signifikan model
pembelajaran klasikal
terhadap keterampilan
gerak dasar lay up bola
basket.
Hasil analisis pengaruh
model pembelajaran
individu terhadap
keterampilan gerak dasar
lay up bola basket
diperoleh nilai t hitung =
32,711 > t tabel = 2,101
artinya ada pengaruh yang
signifikan model
pembelajaran individu
terhadap keterampilan
gerak dasar lay up bola
basket.
Dari perbandingan hasil t
hitung kedua kelompok
yaitu kelompok model
pembelajaran klasikal dan
kelompok model
pembelajaran individu
dapat diketahui bahwa
model pembelajaran
individu menunjukkan
nilai uji t yang lebih
tinggi daripada model
pembelajaran klasikal,
artinya kedua jenis model
pembelajaran ini samasama memberikan
pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan
keterampilan gerak dasar
lay up bola basket tetapi
hasil belajar dari model
pembelajaran individu
lebih berpengaruh
dibandingkan hasil
latihan model
pembelajaran klasikal.
B. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan
hasil yang empiris bahwa
model pembelajaran klasikal
dan model pembelajaran
individu dapat meningkatkan
keterampilan gerak dasar lay
up bola basket siswa. Dari
kedua tersebut, menunjukkan
bahwa nilai uji t pengaruh
model pembelajaran individu
lebih tinggi peningkatannya
dibandingkan model
pembelajaran klasikal.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analasis dan
pembahasan dari hasil
penelitian, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Model pembelajaran
klasikal memberikan
pengaruh terhadap hasil
belajar lay up bola basket
pada siswa kelas X.9
SMA YP UNILA Bandar
Lampung.
2. Model pembelajaran
individu memberikan
pengaruh terhadap hasil
belajar lay up bola basket
pada siswa kelas X.9
SMA YP UNILA Bandar
Lampung.
3. Model pembelajaran
individu memberikan
pengaruh yang lebih besar
daripada model
pembelajaran klasikal
terhadap hasil belajar lay
up bola basket pada siswa
kelas X.9 SMA YP
UNILA Bandar
Lampung.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan
maka penulis menyarankan
bagi :
1. Untuk sekolah diharapkan
dapat melengkapi sarana
dan prasarana dalam
menunjang proses
pembelajaran agar
tercapai tujuan yang akan
dicapai.
2. Untuk guru Pendidikan
Jasmani bahwa model
pembelajaran individu
dapat menjadi bahan
acuan dalam upaya
meningkatkan
kemampuan lay-up siswa
dan dapat memilih model
pembelajaran yang tepat.
3. Pada Program Studi
Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan diharapkan
dapat dijadikan salah satu
untuk mengembangkan
Pendidikan Jasmani
terutama yang berkaitan
dengan pemilihan metode
belajar yang tepat.
4. Bagi siswa dengan
penelitian ini diharapkan
adanya peningkatan
keterampilan lay-up
dalam bermain bola
basket.
5. Bagi peneliti lain dapat
sebagai bahan refrensi
penelitian sejenis.
DAFTAR PUSTAKA
Perbasi. 2006. Peraturan Permainan
Bola Basket. Jakarta: PB
PERBASI
Sudjana. 2005. Kebugaran Jasmani.
Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta
Wissel. 1994. Permainan Bola
Basket Secara Praktis.
Jakarta: PT. Rajagrafindo
Download