Robinhot Gultom, SE, M.Si 1 Secara umum, kebijakan makroekonomi didefinisikan sebagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk mengatasi berbagai masalah makroekonomi yang dihadapi oleh suatu perekonomian, seperti pengangguran, inflasi, pertumbuhan ekonomi yang lamban, defisit neraca pembayaran dan lain sebagainya. Jenis-jenis Kebijakan Makroekonomi 1. Kebijakan Fiskal 2. Kebijakan Moneter 3. Kebijakan Pendapatan 4. Kebijakan Ekonomi Internasional Robinhot Gultom, SE, M.Si 2 Kebijakan Fiskal (Fiscal policy) atau disebut juga kebijakan anggaran (budgetary policy) adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah melalui manipulasi instrumen fiskal seperti pengeluaran dan pajak yang ditujukan untuk mempengaruhi tingkat permintaan agregat dalam perekonomian. Kebijakan Fiskal terdiri dari : a. Kebijakan fiskal diskresioner (Kebijakan fiskal aktif). b. Kebijakan fiskal nondiskresioner (Kebijakan fiskal pasif). Robinhot Gultom, SE, M.Si 3 Kebijakan fiskal diskresioner (Kebijakan fiskal aktif) adalah kebijakan dimana pemerintah melakukan perubahan tingkat pajak atau programprogram pengeluarannya. --- bersifat ekspansif dan kontraktif. Keb. fiskal ekspansif = peningkatan pengeluaran dan/atau penurunan penerimaan pajak permintaan agregat Keb. fiskal kontraktif = pengurangan pengeluaran dan/atau peningkatan penerimaan pajak permintaan agregat Robinhot Gultom, SE, M.Si 4 Kebijakan fiskal nondiskresioner (Kebijakan fiskal pasif) atau disebut juga penstabil otomatis adalah segala sesuatu yang menurunkan marginal propensity to spend (membelanjakan) dari pendapatan nasional. Dengan kata lain : penstabil otomatis --Tingkatkan defisit pemerintah atau turunkan surplus selama periode resesi dan cenderung meningkatkan surplus atau menurunkan defisit pemerintah selama periode inflasi. Robinhot Gultom, SE, M.Si 5 Kebijakan Moneter (monetary policy) adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah atau otoritas moneter dengan menggunakan peubah jumlah uang beredar dan tingkat bunga untuk mempengaruhi tingkat permintaan agregat dan mengurangi ketidakstabilan di dalam perekonomian. Kebijakan moneter terdiri dari : a. Kebijakan moneter bersifat ekspansioner (meningkatkan jumlah uang beredar dan penurunan tingkat bunga). b. Kebijakan moneter bersifat kontraksioner (mengurangi jumlah uang beredar dan peningkatan tingkat bunga). Robinhot Gultom, SE, M.Si 6 Kebijakan pendapatan disebut juga kebijakan upah dan harga adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi atau mengendalikan tingkat kenaikan hargaharga, upah nominal dan bentukbentuk pendapatan lainnya. Robinhot Gultom, SE, M.Si 7 Kebijakan ekonomi internasional adalah kebijakan yang ditujukan untuk mempengaruhi posisi keuangan dan moneter dari suatu negara. (Kebijakan perdagangan, seperti tarif, kuota, kebijakan nilai tukar seperti devaluasi. Robinhot Gultom, SE, M.Si 8 1. 2. 3. 4. 5. Terciptanya kesempatan kerja yang tinggi. Terciptanya stabilitas harga Terciptanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan. Terciptanya keseimbangan di dalam neraca pembayaran internasional atau terciptanya stabilitas dalam nilai tukar mata uang. Terciptanya pembagian pendapatan yang merata. Robinhot Gultom, SE, M.Si 9 Seandainya menerapkan kebijakan fiskal yang ekspansif : Pengeluaran Pemerintah (G) AD bergeser kekanan, maka P & Y naik AS p1 po LM i1 E1 Eo io AD1 ADo Yo Y1 Robinhot Gultom, SE, M.Si 10 Anggap pemerintah menerapkan kebijakan moneter ekspansif --- Ms naik. Tingkat bunga turun dan naiknya investasi. Robinhot Gultom, SE, M.Si 11 Anggaplah pemerintah menerapkan suatu kebijakan moneter ekspansif. M naik Bunga Turun Investasi Permintaan Agregat Naik Robinhot Gultom, SE, M.Si 12 Robinhot Gultom, SE, M.Si 13