JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017 PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE),DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2015 HADE CHANDRA BATUBARA DOSEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA ABSTRACT Pasar modal merupakan tempat bagi perusahaan untuk menghimpun dana yang berfungsi untuk membiayai secara langsung kegiatan perusahaan dengan cara melakukan penawaran saham kepada masyarakat di bursa efek yang sering disebut go public. Harga saham merupakan variabel terikat dalam penelitian yang dimana variabel bebas dari penelitian ini Return On Assets, Return On Equity, dan Debt to Equity Ratio dengan menggunakan metode penelitian pendekatan asosiatif. Pendekatan asosiatif adalah pendekatan dengan menggunakan dua data atau lebih variabel guna mengetahui pengaruh antara variabel yang satu dengan lainnya dan pengambilan data dengan dokumentasi yang diambil dari sumber situs resmi www.idx.co.id pada periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 pada Perusahaan Makanan dan Minuman. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel diambil menggunakan metode purposive sampling sehingga didapat 9 perusahaan sebagai sampel. Data menggunakan metode analisis asumsi klasik, analisis regresi dan koefisien determinasi dengan bantuan software SPSS 16.00 (Statistical Product and Service Solutions). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan Return On Assets, Return On Equity, dan Debt to Equity Ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Secara parsial, hasil penelitian menunjukkan Return On Assets (ROA) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham, Return On Equity (ROE) berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga Saham, dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Keyword : Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Debt To Equity Ratio (DER) dan Harga Saham PENDAHULUAN Salah satu fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk memperoleh dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi dan tingkat return yang akan diperoleh. Pasar modal memperdagangkan beberapa jenis sekuritas yang mempunyai tingkat risiko berbedabeda. Saham merupakan salah satu sekuritas yang mempunyai tingkat risiko cukup tinggi. Risiko tinggi tercermin dari ketidakpastian return yang akan diterima oleh investor masa depan. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan makanan dan kebutuhan rumah tangga berkaitan dengan harga saham meliputi Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER). Harga saham merupakan nilai pada suatu saham yang bebentuk karena adanya permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dipasar bursa. Darmadji dan Fakhruddin (2012, hal 10) menyatakan “Dipasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga saham mengalami fluktuasi naik maupun turun. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan (demand) dan penawaran (supply) atas saham tersebut. 63 JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa variabel Return On Assets, Return On Equity, dan Debt to Equity Ratio secara simultan signifikan pengaruhnya terhadap harga saham perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI periode tahun 2011-2015 dan untuk mengetahui bahwa variabel Return On Assets, Return On Equity, dan Debt to Equity Ratio secara parsial signifikan pengaruhnya terhadap harga saham perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. LANDASAN TEORI SAHAM Secara umum saham adalah “Surat Tanda Kepemilikan Perusahaan”. Setiap saham yang dikeluarkan oleh perusahaan memiliki harga. Harga nominal saham adalah harga yang tercantum dalam lembar saham yang diterbitkan. Harga ini akan digunakan untuk tujuan akuntansi yaitu mencatat modal di setor penuh. Menurut Anoraga (2006, hal 58) “Saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam perusahaan”. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa saham adalah surat bukti kepemilikan yang dimiliki perusaahan guna menambah modal bagi perusahaan. Saham juga memberikan indikasi kepemilikan atas perusahaan melalui putusan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Para pemegang saham berhak memperoleh deviden yang dibagikan oleh perusahaan dengan proporsi pembagian tergantung besarnya jumlah saham yang ditanamkan. Akan tetapi pemegang saham pun turut menanggung resiko tas saham yang dimiliki apabila tersebut mengalami kebangkrutan/failed. Menurut Sjahrial (2014, hal. 62) menyatakan bahwa, saham terbagi atas 2 bagian, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferen stock), saham dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1) Rumus untuk mengukur saham biasa. Pₒ = Dimana : Pₒ = Harga saham yang diharapkan = Tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham tersebut. = Dividen 2) Rumus untuk saham preferen. Vp D ps K ps Dimana: Vp = Nilai saham preferen Dps = Deviden saham preferen Kps= Tingkat Return atau biaya modal Manfaat dan Tujuan Saham Menurut Situmorang (2008, hal 45) manfaat yang diperoleh bagi pembeli saham, yaitu: Deviden, yaitu bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemilik saham. Capital gain, adalah keuntungan perusahaan yang diperoleh dari selisih jual dengan harga belinya. Manfaat non finansial antara lain berupa konsekuensi atas kepemilikan saham berupa kekuasaan, kebanggaan dan khususnya hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan. Sedangkan tujuan membeli saham adalah mendapatkan keuntungan, yaitu dengan cara Meningkatkan keuntungan (Capital Gain) dan Memperoleh deviden. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham Menurut Brigham dan Houston (2010, hal 381) harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal antara lain sebagai berikut: Seluruh aset keuangan perusahaan, termasuk saham dalam menghasilkan arus kas, kapan arus kas terjadi, yang berarti penerimaan uang atau laba untuk 64 JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017 diinvestasikan kembali untuk meningkatkan laba, tingkat risiko arus kas yang diterima. Sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi harga saham adalah batasan hukum, tingkat umum aktivitas ekonomi, undang-undang pajak, tingkat suku bunga dan kondisi bursa saham. 1. RETURN ON ASSETS (ROA) Menurut Kasmir (2012, hal 201) “hasil pengembalian investasi atau lebih dengan nama Return On Investment (ROI) atau Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Disamping itu, hasil pengembalian investasi menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil (rendah) rasio ini, semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bagaimana kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan atas keseluruhan aset yang diinvestasikan perusahaan, maka untuk selanjutnya perusahaan dapat menjalankan aktivitas lain kedepannya. Menurut Harahap (2010, hal 305) alat ukur untuk menghitung Return On Assets adalah: Return On Total Assets = Manfaat dan Tujuan Return On Assets (ROA) Menurut kasmir (2012, hal 198) manfaat ROA adalah: Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperloeh perusahaan dalam satu periode, mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang, mengetahui perkembangan laba dari waktu kewaktu, mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri, mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri, dan manfaat lainnya.Sedangkan tujuan ROA adalah: Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang, untuk menilai perkembangan laba dari waktu kewaktu, untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri, untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri, untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal sendiri dan tujuan lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi ROA Menurut Ross, Westerfield, dan Jordan (2009, hal 97&152) besarnya ROA terbagi menjadi dua komponen, yaitu: Margin laba : kenaikan margin laba akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pendanaan secara internal dan akibatnya meningkatkan pertumbuhan yang dapat dipertahankannya dan Perputaran total aset, Kenaikan pada tingkat perputaran total aset akan meningkatkan penjualan yang dihasilkan untuk setiap dolar aset. Kenaikan ini akan menurunkan kebutuhan perusahaan akan aset-aset baru sehingga penjualan akan tumbuh da mengakibatkan meningkatnya tingkat pertumbuhan yang dapat dipertahankan. 2. RETURN ON EQUITY (ROE) Menurut Fahmi (2014, hal 83) “Rasio return on equity (ROE) disebut juga dengan laba atas equity., dibeberapa referensi disebut juga dengan rasio total assets turnover atau perputaran total aset. Ratio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mampu memberikan laba atas ekuitas’’. 65 JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017 Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa return on equity adalah perbandingan antara laba setelah biaya bunga dengan modal sendiri. Return on Equity merupakan suatu pengkuran dari penghasilan income yang tersedia bagi para pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan didalam perusahaan. Dengan demikian pengembalian atas ekuitas. Menurut Tunggal (2016, hal 255) rumus perhitungan Return On Equity yaitu: Return On Equity = Dari rumus diatas akan dapat diketahui seberapa besar keuntungan yang didapat untuk pemilik saham atas modal yang diinvestasikan di perusahaan. Dengan menganalisis Return On Equity dalam kinerja keuangan perusahaan berarti kita juga dapat menganalisis penghasilan yang didapatkan perusahaan. Manfaat dan Tujuan ROE Menurut kasmir (2012, hal 198) manfaat ROA adalah: Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperloeh perusahaan dalam satu periode, mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang, mengetahui perkembangan laba dari waktu kewaktu, mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri, mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yangdigunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri, dan manfaat lainnya. Sedangkan tujuan ROA adalah: Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang, untuk menilai perkembangan laba dari waktu kewaktu, untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri, untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri, untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal sendiri dan tujuan lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi ROE Menurut Horne dan Wachowicz (2005, hal 97) Return On Equity akan dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu: Efisiensi operasi (yang diukur oleh margin laba), efisiensi penggunaan aset (yang diukur oleh perputaran total aset), pengungkitan keuangan (yang diukur oleh multipler ekuitas) 3. DEBT TO EQUITY RATIO (DER) Menurut Hani (2014, hal 76) “Debt to Equity Ratio menunjukkan berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk seluruh keseluruhan hutangnya’’. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio adalah ratio yang digunakan untuk mengetahui besarnya utang dengan total ekuitas sebagai jaminan besarnya modal sendiri dibandingkan dengan seluruh hutang. Menurut Kasmir (2012, hal. 158) rumus untuk mencari Debt to Equity Ratio dapat digunakan perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas sebagai berikut: Debt to Equity Ratio = Manfaat dan Tujuan DER Menurut Kasmir (2012, hal 154) manfaat Debt to Equity Ratio yaitu: Untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lain, untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga), untuk menganalisis keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal, untuk menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang, untuk menganalisis seberapa besar utang 66 JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017 perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva, untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang, untuk menganalisis berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih ada terdapat sekian kalinya modal sendiri. Sedangkan tujuannya adalah: Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya (kreditor), untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga), untuk menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal, untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang, untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap pengelolaan aktiva, untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang, untuk menilai berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih, terdapat sekian kalinya modal sendiri yang dimiliki, dan tujuan lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi DER Menurut Hery (2009, hal. 162) faktor-faktor yang mempengaruhi DER adalah: Ekuitas adalah kepemilikan atau kepentingan residu dalam aktiva entitas, yang masih tersisa setelah dikurangai dengan kewajibannya. Ekuitas merupakan total modal sendiri, modal sendiri adalah moedal yang dimiliki pemilik modal. Sedangkan kewajiban (utang) adalah penambahan modal utang, baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang dan Kewajiban adalah pengorbanan atas manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa depan, yang timbul dari kewajiban entitas pada saat ini, untuk menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lainnya dimasa depan sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa dimasa lalu METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menngunakan pendekatan asosiatif. Penelitian ini menggunkan data sekunder dan bersifat empiris, dimana data yang diperoleh dari dokumen dengan cara melakukan browsing pada situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI). Tekhnik pengumpulan Data yang digunakan adalah data eksternal. Data eksternal adalah data yang dicari secara simultan dengan cara mendapatkannya dari luar perusahaan. Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan tekhnik studi dokumentasi, dimana pengumpulan data diperoleh dari media internet dengan cara mendownload melalui situs resmi Bursa Efek Indoesia untuk memperoleh data mengenai laporan keuangan yang telah dipublikasikan. Teknik analisis data merupakan jawaban dari rumusan masalah yang akan diteliti apakah masing-masing variabel bebas (Return On Assets, Return On Equity dan Debt to Equity Ratio) tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu Harga Saham baik secara parsial maupun simultan. Berikut ini adalah teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah pengumpulan data yang digunakan dengan menggunakan bahan-bahan tertulis atau data yang dibuat oleh pihak lain. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, model variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas) keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Data yang berdistribusi normal tersebut dapat dilihat melalui grafik normal p-plot dan uji Kolmograv Smirrnov. 1) Grafik normal p-plot a) Jika data disekitar garis diagonal dan menikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 67 JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017 b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2016) Pada gambar diatas diketahui bahwa hasil dari pengujian normalitas data menunjukkan penyebaran titik –titik data mendekati garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi berdistribusinormal dan layak untuk dianalisis. 2) Uji Kolmograv Smirnov Uji Kolmograv Smirnov yang digunakan dalam penelitian adalah untuk mengetahui Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) serta Harga Saham datanya berdistribusi normal atau tidak yang hasilnya didapatkan dengan menggunakan bantuan SPSS 16.00. Residual berdistribusi normal adalah uji statistik non parametik Kolmogrov Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis : Data residul berdistribusi normal. : Data residul tidak berdistribusi normal. Apabila nilai signifikan lebih besar dari 0.05 maka diterima dan ditolak, sebaliknya jika nilai signifikan lebih keci dari 0.05 maka ditolak dan diterima. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ROA N Normal Parametersa 45 Mean ROE 45 45 7.6000 15.1778 98.8667 Std. Deviation 3.63943 6.80671 Most Extreme Differences DER Absolute Positive Negative .163 .163 -.101 1.090 .186 Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Test distribution is Normal Calculated from data. 68 .124 .124 -.070 .833 .492 3.87929 E 1 .110 .073 -.110 .738 .648 Y 45 1.8690E 2 2.02890 E 2 .203 .203 -.180 1.363 .049 JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017 Dari hasil pengelolaan data pada tabel diatas diperoleh besarnya nilai kolmogravsmirnov adalah 1,363 dan signifikan pada 0,49. Nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka diterima yang berarti data residul berdistribusi normal. a. Uji Multikolienaritas Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas (independen) . model regresi yang baik seharusnya bebas multikolienaritas atau tidak terjadi kolerasi diantara variabel dependen. Uji multikolienaritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 atau nilai VIF lebih kecil dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolienaritas pada data yang akan diolah. Untuk melihat ada atau tidaknya multikolienaritas dalam regresi dapat dilihat dari: Hasil Uji Multikoleanaritas Correlations Zero-order Partial Collinearity Statistics Part Tolerance VIF .140 .311 .308 .069 14.585 .124 -.267 -.261 .084 11.896 .090 .314 .310 .197 5.085 a. Dependent Variabel Harga Saham Sumber: Hasil pengelolaan data SPSS Berdasarkan tabel Uji Multikolonieritas diatas nilai VIF dan tolerance menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini nilai VIF lebih dari 10 dan tolerance yang mendekati 1 atau kurang dari 0,1. yang berarti bahwa model regresi telah terjadi Multikolonieritas. b. Uji Heterokedastistas Uji Heterokedastistas dilakukan untu mengetahui apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Untuk mengetahui apakah terjadi atau tidak terjadi heterokedastisitas dalam model maka regresi penelitian ini analisis yang digunakan yaitu dengan metode informal. Metode informal dalam pengujian heterokedastisitas yaitu metode grafik scatterplot. dasar analisis heterokedastisitas sebagai berikut: 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Hasil Uji Heterokedastisitas 69 JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017 Dari grafik Scatterplot terlihat bahwa jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka mengindikasikan tidak terjadi Heterokedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk melihat Harga Saham perusahaan sub sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan masukan variabel Return On Assets, Return On Equity, Debt to Equity Ratio. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa model regresi ini bebas dari masalah Heterokedastisitas. Regresi Linier Berganda Dalam menganalisis data yang digunakan analisis regresi linier berganda. Dimana analisis berganda berguna untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Hubungan variabel dapat digambarkan dengan persamaan berikut : Y= a + + + Keterangan : Y = Harga Saham a = Konstanta b = Koefisien Regresi X1 = Return On Assets (ROA) X2 = Return On Equity (ROE) X3 = Debt to Equiy Ratio (DER) Berikut hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.00 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Standardized Coeff icient s Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) B Std. Error Beta -266.312 198.887 ROA 65.563 31.255 ROE -26.819 DER 3.661 T Sig. -1.339 .188 1.176 2.098 .042 15.093 -.900 -1.777 .083 1.731 .700 2.115 .041 a. Dependent Variable: Y Sumber : Hasil Pengelolaan SPSS Dari tabel diatas maka diketahui nilai-nilai sebagai beikut: a. Konstanta = -266,312 b. Return On Assets (ROA) = 65,563 c. Return On Equity (ROE) = -26,819 d. Debt to Equity Ratio (DER) = 3,661 Hasil tersebut dimasukkan kedalam persamaan regresi linier berganda sehingga diketahui persamaan berikut: Y= -266,312+65,563-26,819+3,661 Pengujian Signifikan a. Uji Secara Parsial (Uji-t) 70 JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017 Uji statistik dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas (X) secara individual mempunyai hubungan yang signifikan atau tidak terhadap variabel Y. Untuk menguji signifikan hubungan digunakan rumus uji statistik sebagai berikut: Dimana: √n 2 √1 Keterangan : t = nilai t hitung r = koefisien korelasi n = jumlah sampel Tahap-tahap: Bentuk Pengujian: : = 0, artinya tidak terdapat hubungan signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). : , artinya terdapat hubungan signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Kriteria Pengambilan Keputusan diterima jika yang berarti tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel X terhadap Y. ditolak jika yang berarti ada pengaruh secara parsial antara variabel X terhadap Y. Untuk menyederhanakan uji statistik t diatas penulis menggunakan pengelolaan data SPSS versi 16.00 maka dapat diperoleh hasil uji t sebagai berikut: Hasil Uji Parsial (Uji t) Standardized Coef Unstandardized ficie Coefficients nts Model 1 (Constant) B Std. Error Beta -266.312 198.887 ROA 65.563 31.255 ROE -26.819 15.093 T Sig. -1.339 .188 1.176 2.098 .042 -.900 -1.777 .083 DER 3.661 1.731 .700 2.115 .041 a. Dependent Variable: Y Untuk kriteria uji t dilakukan pada tingkat α = 5% dengan satu arah (0,05). Nilai t untuk n = n – 2 = 45 – 2 = 43 adalah 2.017 b. Uji Simultan Signifikan (uji F) Uji statistik F digunakan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari variabel bebas untuk dapat menjelaskan keragaman variabel terikat, serta untuk mengetahui apakah semua variabel memiliki hubungan simultan terhadap variabel terikatnya atau koefisien regresi sama dengan nol. ANOVAb Model Sum of Squar es Df Mean Square 71 F Sig. JURNAL ILMIAH KOHESI 1Regression Vol. 1 No. 1 April 2017 210812.787 3 70270.929 Residual 1600417.716 41 39034.578 Total 1811230.504 44 1.800 .162a a. Predictors:(Constant)ROA,ROE,DER b. Dependent Variable: Y Bertujuan untuk menguji hipotesis statistik diatas, maka dilakukan uji F pada tingkat α = 5% nilai untuk n=45 Koefisien Determinan ( R-Square ) Koefisien determinasi ( ) berfungsi untuk melihat sejauh mana keseluruhan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Apabila angka koefisien determinasi semakin kuat, yang berarti variabel-variabel independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sedangkan nilai koefisien determinasi (adjusted ) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen adalah terbatas. Berikut hasil pengujian statistiknya: Koefisien Determinasi (R-Square) Model Summaryb Std. Error of Adjusted R the Squar Estim Model R R Square e ate 1 .341a .116 .052 a. Predictors: (Constant), DER, ROE, ROA b. Dependent Variable: Y 197.57170 Pada tabel diatas, dapat dilihat dari hasil analisis regresi secara keseluruhan menunjukkan nilai R Square sebesar 0,116 untuk mengetahui sejauh mana konstribusi atau persentase pengaruh Return On Assets, Return On Equity, dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham, maka dapat diketahui melalui uji determinisasi yaitu sebagai berikut: D= x 100% D = 0,116 x 100% D = 11,6% Berdasarkan hasil uji determinasi pada tabel diatas, besarnya nilai adjusted dalam model regresi diperoleh sebesar 11,6%. Hal ini berarti kontribusi yang diberikan ROA, ROE, dan DER secara bersama-sama terhadap Harga Saham sebesar 11,6% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Pembahasan Analisis hasil temuan penelitian ini adalah mengenai temuan penelitian ini terhadap kesesuaian teori, pendapat, maupun penelitian terdahulu yang telah dikemukakan hasil penelitian sebelumnya serta pola perilaku yang harus dilakukan untuk membatasi halhal tersebut. Berikut ini ada 4 bagian utama yang akan dibahas dalam analisis penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Pengaruh Return On Assets Terhadap Harga Saham Berdasarkan hasil penelitian diatas mengenai pengaruh antara Return On Assets terhadap Harga Saham pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menyatakan bahwa lebih besar dari 72 JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017 (2,098 > 2.017) dan nilai signifikan sebesar 0,042 atau lebih kecil dari 0,005. Sehingga ditolak dan diterima, hal ini menyatakan bahwa Return On Assets berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Harga Saham pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Hasil penelitian menunujukkan ada pengaruh signifikan secara parsial antara Return On Assets terhadap Harga saham. Penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu Gatiningsih (2009) dalam (Novasari,2013, Pengaruh PER,EPS,ROA dan DER terhadap Harga Saham) menguji pengaruh dari rasio Return On Asset (ROA) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Dapat disimpulkan bahwa ada kesesuaian antara teori dan pendapat terdahulu tentang variabel Return On Assets secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. 2. Pengaruh Return On Equity Terhadap Harga Saham Berdasarkan hasil penelitian diatas mengenai pengaruh antara Return On Equity terhadap Harga Saham pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menyatakan bahwa lebih kecil (1,777 < 2.017) dan nilai signifikan sebesar 0,083 atau lebih besar dari 0,005. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan, dapat disimpulkan bahwa diterima ( ditolak), hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara ROE terhadap Harga Saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Hasil analisis tersebut diperkuat oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Yerrika (2009) dimana secara parsial variabel ROE memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Namun hasil analisis ini berbeda dengan hasil penelitian terdahulu lainnya dimana secara parsial variabel ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Dapat disimpulkan bahwa teori dan pendapat terdahulu tidak ada kesesuaian tentang variabel Return On Equity secara parsial tidak berpengaruh terhadap Harga Saham. 3. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham Berdasarkan hasil penelitian diatas mengenai pengaruh antara Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menyatakan bahwa lebih besar dari (2,115 > 2.017) dan nilai signifikan sebesar 0,041 atau lebih kecil dari 0,005. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan, dapat disimpulkan bahwa ditolak diterima, hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara DER terhadap Harga Saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Semakin tinggi tingkat Debt to Equity Ratio maka tidak baik kedudukannya bagi perusahaan karena tingkat hutang semakin tinggi akibatnya beban bunga semakin tinggi yang mengakibatkan menurunnya tingkat laba dan Harga Saham akan menurun , begitu pula sebaliknya. Dari hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara Debt to Equity Ratio tehadap Harga Saham. Penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu (Suroto, 2012) dalam (Amanda,2012,Pengaruh Return On Equity, Earning Per Share, dan Price earnnig Ratio terhadap Harga Saham) terdapat pengaruh yang signifikan antara debt to equity ratio terhadap harga saham. Dapat disimpulkan bahwa teori dan pendapat terdahulu ada kesesuaian tentang variabel Debt to Equity ratio secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham. 4. Pengaruh Return On Assets, Return On Equity, dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham Hasil penelitian yang diperoleh mengenai pengaruh Return On Assets, Return On Equity, dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar diBursa Efek Indonesia. Dari uji 73 JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017 ANOVA pada tabel diatas dapat dilihat bahwa < (1,800 < 2,83) dan nilai signifikan sebesar 0.162 lebih besar dari 0.05, dari hasil tersebut dapat disimpilkan bahwa ditolak dan diterima, kesimpulannya adalah variabel Return On Assets, Return On Equity, dan Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar diBEI. Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa ROA, ROE dan DER secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham, maka tidak ada kesesuaian terhadap penelitian yang dilakukan gatiningsih (2009) menyatakan bahwa Return On Assets, Return On Equity, dan Debt to Equity Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis mengenai pengaruh Pengaruh Return On Assets, Return On Equity, dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 9 perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015, maka dapat disimpulkan bahwa Return On Assets (ROA) secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga Saham. 2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 9 perusahaan periode 2011-2015, maka dapat disimpulkan bahwa Return On Equity (ROE) secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga Saham. 3. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 9 Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015 maka dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Harga Sahm. 4. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 9 perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015, maka dapat disimpulkan bahwa ROA, ROE, dan DER secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga Saham. Saran Berdasarkan hasil kesimpulkan yang telah dijelaskan diatas, maka saran-saran yang dapat saya berikan adalah: 1. Perusahaan lebih memperhatikan dan meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya dalam perusahaan. Sehingga akan meningkatkan laba bersih, dengan meningkatnya laba bersih sehingga harga saham akan naik, yang mana akhirnya para investor lebih percaya untuk menanamkan investasinya kedalam perusahaan. 2. Perusahaan harus lebih meningkatkan laba bersih daripada meningkatkan total ekuitas, sehingga perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang akan diberikan kepada para investor atas penanaman modal yang dilakukan dalam perusahaan. Semakin tinggi Return On Equity berarti semakin baik perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan kemampuan modal sendiri, sehingga dapat menguntungkan pemilik saham. 3. Perusahaan harus mengurangi penambahan hutang dan lebih meningkatkan ekuitas bagi pemegang saham, sehingga keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan akan meningkatkan dan perusahaan dapat menanggung kerugian tanpa harus membahayakan kepentingan kreditor. Karena semakin tinggi total kewajiban berarti semakin besar beban perusahaan dibandingkan degan total modal sendiri sehingga semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar. 4. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah jumlah sampel, dan menambah jumlah variabel independen dan dependennya sehingga mendapatkan hasil peneliian yang baik. 74 JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017 DAFTAR PUSTAKA Situmorang, Paulus(2008). Pengantar Pasar Modal. Edisi Pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media. Harahap, Sofyan Safri (2010). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Ed. 1,9- Jakarta : Rajawali Pers. Hani Syafrida (2014). Tekhnik Analisa Laporan Keuangan. Jilid 1- Jakarta : In Media. Anoraga Pandji dan Pakarti Puji (2006). Pengantar Pasar Modal. Jakarta : Rineka Cipta. Darmadji, Tjiptono & Fakhruddin, Hendy M. (2012), Pasar Modal di Indonesia, Cetakan ke2, Edisi 3. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Sjahrial, Dermawan (2014). Manajemen Keuangan Lanjutan. Edisi I. Jilid Lengkap. Jakarta: Mitra Wacana Media. Kasmir (2012) . Analisis laporan keuangan Ed. 1-5. – Jakarta : Rajawali Pers. Van Horne dan Wachowicz (2005). Fundamental Of Financial Manajemen (Buku 1 edisi 12). Jakarta: Salemba Empat. Tunggal, Amin Widjaja (2016). Memahami Pekerjaan Akuntan Publik di Pasar Modal. Jakarta: Harvarindo. Keown, Martin, Petty, Scott (2005). Manajamen Keuangan Prinsip dengan Penerapan. Edisi 10. Jilid 1. PT. Indeks. Atmaja, Lukas Setia (2008). Teori dan Praktik MANANAJEMEN KEUANGAN. Ed.IYogyakarta : Andi Offset. Heri (2013). Akuntansi Keuangan Menengah. Cet. I-Yogyakarta: CAPS. ---------------. Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Fahmi, Irham (2014) Manajemen Keuangan dan Pasar Modal. Edisi Pertama- Jakarta : Mitra Wacana Media. Utari, Purwanti, dan Prawinegoro (2014). Manajemen Keuangan. Edisi Revisi- Jakarta : Mitra Wacana Media. Ross, Westerfield dan Jordan (2009). Pengantar Keuangan Perusahaan. Buku 1- Edisi 8Jakarta : Selemba Empat. Brigham, dan Houston (2010). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. (Buku I Edisi Kesebelas). Jakarta : Salemba Empat. Hani, Syafrida (2015). Tekhnik Analaisa Laporan Keuangan. Medan : UMSU PRESS. Jumingan (2011). Analisa Laporan Keuangan. (Cetakan keempat) : Jakarta : PT. Bumi Aksara Munawir (2014). Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat (Cetakan ketiga belas)Yogyakarta : Liberty Riyanto, Bambang (2009). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat (Cetakan Keempat) – Yogyakarta : BPFE Sugiyono (2012). Metode Penelitian Bisnis. (Cetakan Ke-16) – Bandung : ALFABETA Jurnal Amanda, Astrid. 2012 “Pengaruh Debt to Equity Ratio,Return On Equity, Earning Per Share, Dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham. Studi Kasus pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2011’’. Skripsi Fakultas Ilmu Administrasi Unviersitas Brawijaya. Novasari, Ema. 2013 “PENGARUH PER, EPS, ROA DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SUB-SEKTOR INDUSTRI TEXTILE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2009-2011’’. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Bursa Efek Indonesia http://www.idx.co.id. 75