MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA MATERI WUJUD

advertisement
MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL
PADA MATERI WUJUD BAKTI SISWA DALAM AGAMA BUDDHA
KEPADA GURU SISWA KELAS III
Doni Wahyudin, Handi Tri Hermawan, Lina Kristiani
Dharmacarya, Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya (Doni Wahyudin)
e-mail: [email protected]
Dharmacarya, Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya (Handi Tri Hermawan)
e-mail: [email protected]
Dharmacarya, Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya (Lina Kristiani)
e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi,
penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan berupa isi ajaran yang
dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi baik verbal maupun non verbal.
Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Buddha, agar bahan pelajaran yang
diberikan lebih mudah dipahami oleh siswa, diperlukan media yang membantu
proses penyampaian tersebut. Melalui media Audiovisual ini diharapkan akan
terjadi persepsi yang sama antara guru dan siswa. Media Audiovisual ini bisa
digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran Pendidikan Agama
Buddha, khususnya pada materi “Wujud Bakti Siswa Dalam Agama Buddha
Kepada Guru”, tentunya siswa akan lebih mudah memahami dan mengerti
sebagai sarana belajar dari pada menggunakan buku ajar biasa, yang pada
akhirnya berpengaruh kurang maksimal terhadap pencapaian hasil belajar
siswa. Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui
keefektifan media Audiovisual dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada
pelajaran Pendidikan Agama Buddha Materi Wujud Bakti Dalam Agama Buddha
Kepada Guru. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan hasil belajar baik
secara kelompok maupun secara individu. Pemanfaatan media pembelajaran
Audiovisual dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yang meliputi keaktifan,
kerjasama, keberanian, kedisiplinan, serta ketelitian siswa.
Kata Kunci : Audiovisual, Wujud Bakti
ABSTRACT
Essentially teaching and learning process is the process of delivering
message from the giver to the receiver. The message contains of the learning
content which is poured into communication symbols either verbal or non-verbal.
In the instructional of Buddhist education, in order that learning material which
is given will be easily understood by students, it is needed a media which can
help the process of delivering the learning material. Through this audio-visual
media is hoped will occur an equal perception between students and teachers.
This audio-visual media can be used as an alternative way in learning Buddhist
Wahyudin, Media Pembelajaran AudioVisual...
1
religious education, especially on the material “The form of students’ devotion
towards their teacher in Buddhist perspective”, surely students will understand
and comprehend easier as a learning media than they use a usual text book,
which lastly gives less impact towards students’ learning achievement. The
objective that is going to be achieved through this research is to know the
effectiveness of audio-visual media in improving students’ learning outcome on
Buddhist religious education at the material “The form of students’ devotion
towards their teacher in Buddhist perspective”. It is proven by the improvement
of students’ learning outcome either in groups or individual. The use of audiovisual learning media can improve students’ learning activity through being
active, being cooperative, being brave, being discipline, and being careful as
well.
Keywords: audio-visual, devotion
Wahyudin, Media Pembelajaran AudioVisual...
2
PENDAHULUAN
Pendidikan Agama Buddha sebagai salah satu mata pelajaran wajib di
Sekolah Dasar, merupakan pendidikan yang berisikan ajaran-ajaran Agama
Buddha melalui proses pelatihan moral, berkenaan dengan aspek-aspek sikap dan
nilai yang perlu dihayati, diketahui, dipahami, diyakini kemudian dipraktikan
siswa sehingga menjadi jiwa kepribadian hidup sehari-hari. Usaha yang dilakukan
dengan cara mengajar atau menyampaikan ilmu agama kepada peserta didik
melalui pembinaan pribadi, baik mental maupun material.
Menurut Piaget (dalam Rusman: 2010), mereka berada pada fase
operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah kemampuan
dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun
masih terikat dengan objek yang bersifat konkret. Untuk itu, diperlukan media
yang dapat membantu proses penyampaian informasi dari yang abstrak menjadi
konkret dan mudah diterima siswa. Media pembelajaran pada dasarnya berfungsi
sebagai alat untuk mencapai tujuan, yaitu dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa karena prestasi belajar sebagai salah satu alternatif kualitas pendidikan.
Prestasi belajar dapat menggambarkan kemampuan-kemampuan yang telah
dicapai selama proses pendidikan berlangsung.
Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan
oleh Guru agar dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Buddha, agar bahan pelajaran
yang diberikan lebih mudah dipahami oleh siswa, diperlukan media yang
membantu proses penyampaian tersebut. Melalui media (alat bantu), diharapkan
akan terjadi persepsi yang sama antara guru dan siswa. Apalagi Pendidikan
Agama Buddha yakni: pendidikan yang penting bagi kehidupan manusia,
terutama dalam mencapai ketentraman batin dan moral yang baik. Agama Buddha
merupakan bimbingan hidup yang baik, pencegah perbuatan salah dan
pengendalian moral yang tiada taranya. Maka diperlukan kemampuan guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran Pendidikan Agama Buddha yang mudah
Wahyudin, Media Pembelajaran AudioVisual...
3
diterima serta tidak menimbulkan salah persepsi bagi siswa dalam memahami
ajaran Agama Buddha.
Selama ini, pembelajaran tentang Ajaran Buddha disampaikan secara
tulisan dan lisan. Pada umumnya kurang menghasilkan hasil pembelajaran yang
optimal. Guru hanya berceramah,mendongeng dan bercerita. Hal ini sangat di
sayangkan karena para siswa kurang memperhatikan apa yang disampaikan oleh
guru. Akibatnya pemahaman siswa berbeda-beda, apalagi jika siswa tersebut tidak
serius mendengarkan penjelasan dari guru. Sebagian dari siswa terlihat
mendengarkan, tetapi sebenarnya mereka tidak memperhatikan dan bingung
dengan penjelasan guru. Hal ini berakibat pada perolehan prestasi belajar siswa
yang belum optimal. Jangankan sebagai bekal yang patut dijadikan teladan untuk
kehidupan siswa di masa depan, untuk memperoleh nilai di atas Standar
Kompetensi Belajar Minimum saja mereka kesulitan. Oleh karena itu, peneliti
selalu berupaya dalam mencari jalan keluar dan solusi dari permasalahan tersebut,
agar siswa lebih aktif dan semangat dalam proses pembelajaran, sehingga hasil
belajar yang diperoleh siswa menjadi lebih baik.
Ada beberapa cara seorang guru dalam menyampaikan materinya kepada
siswanya. Salah satu cara menggunakan media pembelajaran yang memudahkan
guru dalam menyampaikannya. Media tersebut dapat berupa gambar, video, suara
atau yang lainnya. Media yang akan di terapkan disini adalah Media Audio visual,
yakni kombinasi Audio dan Visual atau biasa di sebut media pandang-dengar.
Media Audiovisual ini digunakan sebagai salah satu Alternatif pembelajaran
Pendidikan Agama Buddha, khususnya pada materi “Wujud Bakti Siswa Kepada
Guru Pada Siswa Kelas III” dimana sekarang ini penerapan bhakti seorang siswa
kepada guru masih kurang dipraktikan secara maksimal. Media Audio Visual
dapat membantu siswa untuk lebih memahami apa itu wujud bakti dan cara-cara
bakti kepada guru dengan baik. Visualisasi yang lebih nyata sangat mendukung
pemahaman siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, siswa mendapatkan
variasi dalam proses belajar mereka. Daya imajinasi siswa pun akan bertambah,
yang pada akhirnya diharapkan mendorong munculnya kreativitas siswa.
Pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian Sujiono (2013) yang berjudul
Wahyudin, Media Pembelajaran AudioVisual...
4
“Metode
Bercerita
Berdasarkan
Rangsangan
Visual
dan
Suara
untuk
Mengembangkan Keterampilan Bercerita Buddhis”.
METODE
Tahapan pembuatan media pembelajaran audiovisual
1. Pra Produksi adalah Kegiatan-kegitan yang dilakukan pada tahapan Pra
Produksi yaitu telaah kurikulum dan penulisan naskah.
a. Telaah Kurikulum
Dalam
mengembangkan
media
untuk
menunjang
pembelajaran,
semestinya mengacu pada kurikulum. Kurikulum dijadikan sebagai acuan utama,
dalam menentukan kompetensi yang akan dimuat untuk diajarkan kepada siswa
melalui media audio. Sehingga media pembelajaran yang dibuat sesuai dengan
tujuan dan tepat sasaran.
Peranan ahli materi yaitu untuk menjaga agar materi tetap harus benar dan
sesuai dengan sasaran tidak lebih dan tidak kurang. Di samping itu ahli materi
juga harus menginformasikan perkembangan ilmu tersebut yang terkini. Peranan
ahli media harus mengkaji dan memastikan pemilihan materi yang akan diangkat
ke dalam media audio visual sesuai dengan karakteristik media tersebut. Karena
tidak semua materi yang ada di kurikulum dapat dibuat ke dalam media audio
secara menarik
b. Penulisan Naskah
Langkah selanjutnya yaitu penulisan naskah. Naskah ditulis oleh orang
yang dianggap mampu untuk menulis naskah audio. Naskah yang ditulis akan
dikaji oleh ahli materi dan ahli media. Ahli materi akan mengkaji kebenaran,
kecukupan, dan ketepatan pemilihan aplikasi atau contohnya. Sedangkan ahli
media akan mengkaji kemenarikan penyampaian materi tersebut sesuai
karakteristik media audio visual, misalnya pemain, perwatakan, pilihan
kata/bahasa, konflik, musik, sound effect, dll.
Tahapan penulisan naskah, yaitu persiapan, penelitian, pengorganisasian
informasi penulisan sinopsis dan treatment, dan skenario/naskah.
Wahyudin, Media Pembelajaran AudioVisual...
5
2. Produksi
Produksi media audio visual diawali dengan diterimanya naskah oleh team
produksi. Setelah itu dilakukan langkah-langkah produksi, yaitu: pembentukan
tim produksi, rembug naskah (script conference), Pemilihan pemain (casting),
latihan kering, rekaman (recording), editing dan mixing, preview kedalam
Aplikasi Sony Vegas Pro 13.
a. Team Produksi
Produksi media audio visual ini merupakan kerja bersama(team work),
kerja dari sekelompok orang yang memiliki keahlian atau ketrampilan berbeda,
sehingga diperlukan koordinasi antar anggota tim sehingga terwujud media audio
visual yang baik, menarik dan komunikatif. Anggota tim tersebut yaitu :
1.Sutradara, orang yang bertanggung jawab atas semua aspek manajemen dan
artistik dari sebuah produksi.
2.Operator, mempersiapkan peralatan rekam dan bertanggung jawab atas hasil
perekaman.
3.Teknisi, mengontrol dan memastikan semua peralatan dalam keadaan siap
pakai.
4.Penata musik, mempersiapkan musik dan sound effect sesuai dengan naskah.
5.Editor, melakukan koreksi terhadap hasil rekaman dan melakukan mixing tutur (
dialog / drama ) dengan musik dan sound effect yang diperlukan sesuai naskah.
b. Rembuk Naskah (Script Conference)
Setelah Sutradara menerima dan mempelajari, kemudian dilakukan
rembuk naskah dengan penulis naskah, ahli materi dan ahli media. Rembuk
naskah diperlukan untuk menyamakan persepsi pemahaman terhadap naskah,
sehingga apabila diproduksi tidak terjadi kesalahan yang fatal.
c. Pemilihan Pemain (Casting)
Setelah rembuk naskah dilakukan, langkah selanjutnya yaitu pemilihan
pemain. Pemain disini adalah orang yang akan memerankan tokoh dalam naskah.
Pemilihan pemain yang baik, sesuai dengan karakter tokoh yang dituntut dalam
naskah akan membuat media audio bagus dan menarik.
Wahyudin, Media Pembelajaran AudioVisual...
6
d. Latihan Kering
Latihan kering maksudnya, para pemain diberi kesempatan untuk
mempelajari naskah dan berlatih sebelum rekaman, agar mereka benar-benar
paham akan isi pesan, alur cerita dan peran masing-masing dalam naskah tersebut.
Hal ini untuk menghindari banyak kesalahan pada saat rekaman.
e. Rekaman(Recording)
Rekaman adalah proses pengambilan suara dari masing-masing pemain.
Sutradara
adalah
pengendali
sepenuhnya
jalannya
rekaman.
Sutradara
bertanggung jawab atas kualitas hasil rekaman.
f. Editing dan Mixing
Editing: maksudnya adalah membuang atau memotong kata-kata salah
yang dianggap tidak perlu atau juga menambah efek, misalnya echo.
Mixing: maksudnya mencampur atau menambah musik-musik yang
sesuai, background, dan soundeffect sehingga media audio visual lebih terkesan
menarik.
g. Preview
Preview adalah kegiatan evaluasi terhadap hasil produksi. Preview ini
dilakukan oleh tim yang melibatkan pengkaji materi, pengkaji media, dan
sutradara sebagai penanggung jawab produksinya. Evaluasi terhadap hasil
produksi ini ditinjau dari segi materi dan media. Dari segi materi misalnya
ketepatan pengucapan. Tinjauan media, misalnya ketepatan penggunaan musik,
efek suara (sound effect), kualitas suara, meliputi ada tidaknya noise, kestabilan
volume. Jika hasil produksi belum dinyatakan layak, maka harus dilakukan
perbaikan sesuai dengan masukan tim preview.
h. Pembuatan Master Audio Pembelajaran (Mastering)
Menyimpan atau merekam hasil produksi media audio visual pembelajaran
ini kedalam flas dist, CD, dan penyimpanan lainnya. Master media audio visual
pembelajaran ini yang kemudian akan dijadikan pembelajaran kepada peserta
didik.
Wahyudin, Media Pembelajaran AudioVisual...
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Yang Dicapai
Berdasarkan pelaksaaan kegiatan pembuatan media audio visual, berikut hasil
yang didapat:
NO
1
Waktu dan kegiatan
Senin, 11 oktober
2016
Hasil
-Sesuai dengan skenario yang dibuat pada pada materi
wujud bakti siswa kepada guru di SD N 1 Karang Kec
Slogohimo, Wonogiri
Pengambilan
Gambar
2
11-14 oktober 2016
Pengeditan video
Produk tentang video audio-visual tentang wujud bakti
siswa pada guru
2
Jumat, 14 oktober
2016
- Setelah memperkenal amedia audio visual pada
pebelajaran wujud bakti kepada guru, selanjutnya siswa
diperlihatkan secara langsung videonya.
-setelah uji coba terdapat masukan dari guru PAB dalam
pembuatan media audio-visual instrument yang
digunakan kurang sesuai dengan materi yang
disampaikan
Uji Coba Pertama
3
14-15 oktober 2016
-bedasarkan masukan dari guru PAB, maka semua
komponen-komponen video yang kurang sesuai dirubah
pengeditan video
dan penyempurnaan dan di sesuaikan dengan materi yang di sampaikan
4
Senin 17 oktober
2016
uji coba 2
Setelah melakukan evaluasi uji coba pertama(1),
kemudian dilakukan uji coba yang ke 2 dengan hasil
yang baik dan teruji. Para siswa antusias menyaksikan
dan memahami isi materi yang disampaikan.
Contoh: siswa mampu memahami bentuk bakti yang
nyata dan jelas sesuai dengan kondisi sebenarnya( salam,
hormat, membantu guru, bertanya ketika tidak tahu dll)
5
Finishing
- Media pembelajaran Audiovisual pada wujud bakti
siswa kepada guru Pendidikan Agama Buddha yang
sudah ada dapat digunakan sebagai media untuk
membantu pembelajaran supaya siswa dapat melihat
bentuk nyata dari wujud bakti
Wahyudin, Media Pembelajaran AudioVisual...
8
KESIMPULAN
Dari kegiatan PKM-KC yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
“Media Pembelajaran Pada Materi Wujud Bakti Siswa Kepada Guru Dikelas III”
dapat memberikan jalan keluar terkait kegiatan belajar sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Kegiatan belajar mengajar tidak monoton
Siswa menerima dan menangkap materi lebih banyak
Mengikuti perkembangan zaman
Lebih interaktif
Membantu guru dalam pembuatan bahan materi yang baik
UCAPAN TERIMA KASIH
Berkat karma baik telah tersusunnya artikel laporan PKM-KC ini, tentunya
banyak pihak yang telah membantu dan memberikan saran dan masukan, oleh
karena itu tim pelaksana menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
a. Ketua Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri
Jawa Tengah
b. Dosen Pembimbing PKM-KC
c. Kepala Sekolah dan Guru Pendidikan Agama Buddha SD N1 Karang
d. Dosen dan para mahasiswa STAB N Raden Wijaya
e. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
membantu terselenggaranya PKM-KC ini
Wahyudin, Media Pembelajaran AudioVisual...
9
REFERENSI
Djamarah Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu
Pendekatan Teoretis Psikologi. Jakarta. PT Asdi Mahasatya.
Maurice Walshe. 2009. Khotbah-khotbah Panjang Sang Buddha Digha Nikaya.
Jakarta. Dhamma Citta Press.
Rusman. 2013. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung. Alfabeta.
Sanjaya Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta. Kencana
Prenadamedia Group.
Sujiono.2015. Metode Bercerita Berdasarkan Rangsangan Visual Dan Suara Untuk
Mengembangkan Keterampilan Bercerita Buddhis. Wonogiri: STAB Negeri Raden
Wijaya.
Wahyudin, Media Pembelajaran AudioVisual...
10
Download