Meningkatkan Minat Belajar Sosiologi Dengan Pendekatan Kontekstual Siswa Kelas Xi IPS 1 SMAN 1 Mejayan Madiun Tahun Pelajaran 2010/2011 Oleh Drs. Waluyo, M.Pd. Guru SMAN 1 Mejayan Kabupaten Madiun E-mail : [email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk: meningkatkan minat, aktifitas serta hasil belajar siswa dengan penerapan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) yang dilakukan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Mejayan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2010/2011. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian tindakan. Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru lain serta dengan kepala sekolah. Peneliti terlibat langsung dalam penelitian mulai dari awal sampai penelitian berakhir. Peneliti berusaha melihat, mengamati, merasakan, menghayati, merefleksi dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Tahap-tahap pelaksanaan penelitian tindakan terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi (obseving), dan refleksi (relecting). Mengacu pada hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini maka dapat disimpulkan bahwa : ada peningkatan minat dan hasil belajar siswa dengan penerapan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning /CTL) dalam mata pelajaran sosiologi pada standar kompetensi menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multikultural siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 1 Mejayan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2010/2011. Kata Kunci : Minat Belajar; Hasil Belajar; Pendekatan (Contextual Teaching and Learning/CTL) faktor PENDAHULUAN Hasil belajar mata pelajaran tersebut Kontekstual adalah belum potensi siswa pendidikan hanya kemampuan siswa diberdayakannya sosiologi pada umumnya masih belum sehingga hasil memenuhi harapan. Hal ini disebabkan tampak oleh beberapa faktor antara lain: minat menghafal. Walaupun banyak siswa belajar siswa masih rendah, kurikulum mampu menyajikan tingkat hafalan yang terlalu tinggi, sarana prasarana yang yang belum memadahi serta kondisi diterimanya, tetapi pada kenyataannya siswa dan guru. Salah satu dari sekian mereka seringkali tidak memahami dari baik terhadap Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 materi yang 126 secara mendalam substansi materinya. Pembelajaran merupakan sebuah pembelajaran yang Hasil penelitian tindakan kelas kontekstual ini di harapkan dapat bermanfaat pendekatan dalam berpijak pembelajaran sosiologi , pada khususnya mendorong guru untuk keinginan untuk menghidupkan kelas lebih kreatif dan motivatif dalam dan pentingnya memilih model pembelajaran sesuai lingkungan alamiah diciptakan dalam dengan kondisi, situasi dan dinamika proses belajar mengajar agar kelas siswa. lebih hidup dan lebih bermakna karena meningkatkan minat belajar dan hasil siswa mengalami sendiri apa yang belajar serta mengoptimalkan kualitas dipelajari, sehingga diperoleh minat siswa khususnya pada mata pelajaran dan hasil belajar siswa yang optimal. sosiologi, menekankan Proses belajar akhirnya melalui dapat “Pengunaan di pendekatan konstektual dalam kegiatan upayakan agar lebih optimal dan belajar mengajar untuk meningkatkan menarik dalam benak siswa SMA minat dan hasil belajar sosiologi pada Negeri 1 Mejayan Kabupaten Madiun siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 yang kondisi siswanya dari kalangan Mejayan Kabupaten Madiun Tahun sosial ekonomi menengah, tingkat Pelajaran 2010/2011”. intelektualnya mengajar Pada cukup, belajarnya masih motivasi Adapun asumsi tindakannya kurang dan sarana adalah : “Ada peningkatan minat dan pendukung pendidikan lainnya masih hasil belajar siswa dengan penerapan kurang Pendekatan pendekatan kontekstual (Contextual mengajar yang diterapkan dalam PBM Teaching and Learning /CTL) dalam yaitu dengan menggunakan pendekatan mata pelajaran sosiologi pada standar konteks tual (Contextual Teaching and kompetensi menganalisis mencukupi. Learning / menggali dan kelompok dimana siswa sosial dalam masyarakat multikultural menemukan pokok siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 materi secara kelompok atau individu Mejayan Kabupaten Madiun Tahun sehingga siswa lebih tertarik terhadap Pelajaran 2010/2011.” CTL) materi yang telah disampaikan. Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 127 KAJIAN TEORI melihat makna dalam bahan diklat Sosiologi yang mereka pelajari dengan cara Sosiologi ditinjau dari sifatnya menghubungkan dengan konteks digolongkan sebagai ilmu pengetahu kehidupan an murni (pure science) bukan ilmu Pembelajaran pengetahuan terapan (applied science). apabila Sosiologi mengalami apa yang sedang diajarkan dimaksudkan untuk kompetensi kepada memberikan peserta didik konsep-konsep dalam dengan mereka sehari-hari. kontekstual siswa terjadi menerapkan mengacu pada dan masalah- memahami masalah dunia nyata yang berhubungan seperti dengan peran dan tanggung jawab sosiologi sosialisasi, kelompok sosial, struktur mereka sosial, lembaga warga negara, siswa dan tenaga kerja. sosial, dan sosial, sampai anggota keluarga, pada Untuk mencapai tujuan tersebut, sistem terciptanya integrasi sosial. Sosiologi pendekatan kontekstual (Contextual mempunyai dua pengertian dasar yaitu Teaching and Learning / CTL) akan sebagai ilmu dan sebagai metode. membantu siswa melalui kedelapan Sebagai ilmu, sosiologi merupakan komponen kumpulan tentang kontekstual yaitu : melakukan hubung yang an bermakna, mengerjakan pekerjaan disusun secara sistematis berdasarkan yang berarti, mengatur cara belajar analisis berpikir logis. Sebagai metode, sendiri, bekerja sama, berfikir kritis sosiologi adalah cara berpikir untuk dan mengungkapkan realitas sosial yang pribadi siswa, mencapai standart yang ada dalam masyarakat dengan prosedur tinggi dan menggunakan assesment dan teori yang dapat dipertanggung- autenty (Johnson 2002:25 ). masyarakat konflik perubahan sebagai pengetahuan dan kebudayaan jawabkan secara ilmiah. kreatif, utama pendekatan memelihara/merawat Filosofi pembelajaran kontekstual berakar dari faham progresivisme John Model Pembelajaran Konstekstual Pembelajaran kontekstual adalah suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk membantu Dewey. Intinya siswa akan belajar dengan baik apabila apa yang mereka pelajari berhubungan dengan apa yang siswa Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 128 telah mereka ketahui serta proses belajar yang optimal. belajar akan produktif jika siswa Hasil belajar merupakan salah terlibat aktif dalam proses belajar satu disekolah. pelaksanaan kurikulum (Bahar, 1996 : Karakteristik kontekstual bentuk 13 ), dengan hasil belajar dapat Johnson diketahui keterbatasan belajar siswa (2002:24) adalah sebagai berikut :a) dikelas. Melakukan hubungan yang bermakna Menumbuhkan (making meaningful connection), b) Sosiologi kegiatan-kegiatan yang .Minat signifikan ( doing signifikan work), c) penting Belajar kegiatan yang diatur dalam pembelajaran menurut Melakukan penilaian sendiri (self Minat adalah dalam faktor suatu manusia Belajar usaha yang yang atau sangat regulated learning), d) Bekerja sama subjektif, dimana minat sebagai aspek (collaborating), e) Berfikir kritis dan psikis manusia mempunyai potensi kreatif (critical and creative thinking), besar untuk mencapai tujuan tertentu. f) Mengasuh atau memelihara pribadi siswa (nurturing g)Mencapai (reaching the standart high Menggunakan individual), yang tinggi standarts), penelitian h) autentik (using autentik assesment ) Dalam hasan (1981:64) mengatakan “Minat adalah adanya intensitas perhatian yang tinggi seseorang terhadap suatu hal, persistiwa, keadaan barang atau benda”. Sedangkan As’ad (1987:4) pembelajaran menyatakan, minat adalah sikap yang guru harus memperhatikan 4 hal membuat senang akan objek situasi (Roestiyah: 1982) yaitu mengusahakan atau ide ide tertentu, Hal ini diikuti keikutsertaan oleh rasa senang dan kecenderungan menganalisa proses Fuad secara aktif struktur siswa, materi, menganalisis urutan kerja siswa dan untuk mencari objek yang disenangi itu. memberi penguatan atau umpan balik. Guru harus meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk mencapai hasil Menurut Soetimah (1978:71), Minat adalah kesadaran seseorang, bahwa sesuatu objek atau situasi Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 129 mengandung sangkut paut dengan perasaan, dirinya. situasi. Rupa-rupa harusdipandang sebagai minat sambutan yang sadar, sebab kalau tidak demikian minat tidak berarti apa-apa. Sedangkan minat individu, Menurut aktifitas, Hurlock dan (1990:16) minat mempunyai dua aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek menurut kognitif didasarkan pada konsep yang Effendi (1976:71), Minat itu timbul dikembangkan apabila bidang yang berkaiatan dengan minat. individu tertarik kepada individu mengenai sesuatu, karena sesuatu itu dirasakan METODE PENELITIAN sangat bermakna bagi dirinya. Penelitian dilaksanakan di kelas Minat secara umum diartikan sebagai suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah pada situasi atau objek tertentu, yang menyenangka dan memberikan objek kepuasan kepadanya. Dengan demikian minat dapat menimbulkan dan merupakan sikap yang menunjukkan suatu kesiapan berbuat bila ada situasi khusus yang sesuai dengan keadaan mental seseorang, Cony Semiawan (1982). Minat menyangkut aktivitasaktivitas yang dipilih secara bebas oleh individu, Doyles Frayer dalam Nurkancana (1986:229) mengemuka kan bahwa minat atau interes adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau aktivitas yang menstimulis perasaan. Dengan demikian minat XI.IPS.1 SMA Negeri 1 Mejayan Kabupaten Madiun yang berlokasi di Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun. Kelas yang diteliti adalah kelas XI.IPS.1 yang berjumlah 37 siswa. Subyek peneliti adalah guru kelas pada mata pelajaran sosiologi yang juga sebagai observer (kolaborator). Persiapan Penelitian Dalam persiapan penelitian langkah-langkah yang dilakukan yaitu: mempersiapkan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas yaitu : 1). Rencana pembelajaran, 2). Lembar observasi, 3). Penilaian kinerja, 4). Soal tes minat belajar. Sedangkan digambarkan alur dala penelitian skema dapat sebagai senantiasa erat hubungannya dengan Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 130 berikut: dalam rancangan pembelajaran dan mengamati pelaksanaannya. PERENCANAAN : a. Perumusan masalah b. Cara memecahkan masalah c. Pembuatan perencanaan pembelajaran d. Persiapan instrumen TINDAKAN I a. Pelaksanaan KBM Pelaksanaan kelas siklus I ditekankan pada aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dengan penerapan (Contextual Teaching and Learning / CTL). Pada akhir tindakan dilakukan evaluasi dan refleksi sebagai masukan untuk melanjutkan siklus II (kedua). Pelaksanaan siklus II (kedua) b. Pembelajaran dengan guru, memberi aplikasi materi tindakan berangkat dari hasil refleksi siklus I EVALUASI (pertama). Langkah-langkah siklus II a. Kolaborasi hasil KBM (kedua) seperti halnya siklus I, yaitu: Dst 1). Refleksi siklus I (pertama), 2). Perencanaan tindakan, 3). Pelaksanaan Siklus Penelitian tindakan, 4). Evaluasi dan refleksi. Penelitian dilakukan selama 2 bulan, yaitu mulai Pebruari 2011 sampai Maret 2011 melalui 2 siklus. Metode Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan pada Secara umum siklus penelitian ini penelitian tindakan kelas ini adalah : melalui langkah-langkah kegiatan : 1). a. Lembar Observasi, digunakan untuk Perencanaan , 2). Pelaksanaan, 3). memperoleh data tentang proses Pengamatan, 4). Refleksi. kegiatan belajar mengajar, digunakan untuk mengetahui Setiap siklus berlangsung sesuai dengan jumlah pertemuan dalam sub aktivitas guru konsep yang dipelajari. belajar mengajar. dalam kegiatan Tindakan yang dilakukan pada b. Penilaian kinerja, digunakan untuk siklus I (pertama) ialah melaksanakan mengetahui aktivitas siswa dalam skenario pembelajaran yang terdapat proses belajar mengajar dengan menggunakan Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 pendekatan 131 kontekstual (Contextual Teaching evaluasi serta analisis dari dua siklus and Learning/CTL) yang telah dilaksanakan, hal-hal yang belajar, dapat diungkap sebagai hasil penelitian digunakan untuk memperoleh data tindakan kelas ini adalah sebagai tentang tingkat minat dan hasil berikut: belajar siswa setelah mengikuti Siklus I (pertama) c. Tes minat dan hasil Beberapa hal penting yang dapat proses belajar mengajar dengan pendekatan kontekstual (Contextual diamati oleh Teaching and Learning/CTL.). pelaksanaan peneliti selama pembelajaran sebagai berikut : 1) Suasana sedikit ramai Metode Analisis Data ketika Analisa dan Refleksi hasil penelitian dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut Merekam/medokumentasikan : 1). segala hasil kegiatan pelaksanaan PTK, 2). Perkembangan minat siswa dianalisa berdasarkan perbandingan hasil angket siswa sebelum PTK dilakukan dengan hasil angket siswa setelah melakukan tindakan PTK, 3). Perkembangan hasil belajar siswa dianalisa berdasarkan perbandingan ketuntasan Tes hasil belajar sebelum PTK dilakukan dengan ketuntasan tes hasil belajar sesudah PTK dilaksanakan. berlangsung pengamatan melalui VCD pembelajaran sosiologi diruang. Hal ini terjadi karena ada beberapa siswa masih kurang tahu apa yang harus dikerjakan dan bagianmana yang harus diamati, 2) Antusiasme siswa dalam kegiatan pengamatan tergolong tinggi, hampir semua siswa mengikuti dengan penuh semangat.3), Pada saat presentasi hasil pengamatan, masih ada sebagian siswa yang masih ragu-ragu atau mengungkapkan verbal. 4) belum ide-idenya Kegiatan berani secara pembelajaran berlangsung dalam waktu yang sangat ketat. Siswa merasa terlalu sempit waktunya hingga terkesan tergesaHASIL PENELITIAN DAN gesa. PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berdasarkan hasil refleksi dan Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 132 Tabel 4 Nilai Laporan hasil Pengamatan Data Hasil Penilaian Kinerja Hasil penilaian kegiatan siswa melalui penilaian peer assesment tampak sebagai berikut : Tabel 1 Penilaian Afektif No. 1 2 3 4 5 6 Aspek Yang Dinilai Kehadiran Bertanya Kelengkapan alat tulis Kerjasama dalam kelompok Partisipasi Ketepatan waktu pelaporan Rata Skor 2,53 1,27 2,30 2,33 2,35 2,72 NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. KELOMPOK Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7 Kelompok 8 Kelompok 9 Rata-rata NILAI 78 80 80 75 75 70 80 75 75 76,44 Siklus 2 (kedua) a.. Deskripsi dan Data Pelaksanaan Pembelajaran Menyikapi Kriteria Skor: hasil analisis siklus I (pertama), tindakan kelas 1. Baik = 3 2. Cukup = 2 3. Kurang = 1 yang dilakukan diantaranya menjaga agar antusiasme siswa Tabel 2 Hasil Penilaian Psikomotor No Aspek Yang Dinilai 1 2 3 Persiapan Melaksanakan tugas Mengamati Rata Skor 2,14 2,21 1,95 dalam mengikuti KBM lebih tinggi, dan meningkatkan kelompok sama melatih siswa berkomunikasi/mengungkapkan pendapatnya secara verbal. Kriteria Skor: Peneliti menemukan beberapa 1. Baik = 3 2. Cukup = 2 3. Kurang = 1 hal penting selama pembelajaran, antara lain: 1) Kegiatan pembelajaran berlangsung Tabel 3 Data Minat Belajar Rata-rata minat belajar serta kerja sebagaimana yang diharapkan, suasana kelas aktif tetapi tidak seramai pada siklus 1 . Tampak 6,91 siswa sudah paham akan apa yang harus dikerjakan, 2). Pelaksanaan presentasi lebih meriah daripada siklus Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 133 1, beberapa pertanyaan kritis muncul dan siswa mulai aktif bertanya, 3). Penggunaan waktu lebih tertib dan lebih efisien, kesan terburu-buru tidak Keterangan : Kriteria Skor: 1. Baik = 3 2. Cukup = 2 3. Kurang = 1 kelihatan lagi. Tabel-7 Data Minat Belajar Rata-rata b. Data Hasil Penilaian Kinerja 7,62 minat belajar Hasil penilaian kegiatan (aktivitas siswa) pada siklus 2 (kedua) tampak Tabel 8 Nilai Laporan hasil Pengamatan sebagai berikut: Tabel 5. Penilaian Afektif Siklus II No Aspek Yang Dinilai 1 2 3 4 5 6 Kehadiran Bertanya Kelengkapan alat tulis Kerjasama dalam kelompok Partisipasi Ketepatan waktu pelaporan NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Ratarata Skor 2,62 1,56 2,30 2,41 2,44 2,80 KELOMPOK Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7 Kelompok 8 Kelompok 9 Rata-rata Pembahasan Hasil Penelitian Keterangan : 1. Kriteria Skor: Baik = 3 Cukup = 2 Kurang = 1 Aktivitas 1 2 3 Aspek Yang Dinilai Persiapan Melaksanakan tugas Mengamati dengan Dari gambaran hasil penelitian di atas, pelaksanaan pembelajaran dengan No Siswa Pembelajaran kontekstual Tabel-6 Hasil Penilaian Psikomotor Siklus II NILAI 80 85 80 85 75 80 85 75 80 80,56 menggunakan pendekatan kontekstual /CTL dapat dikatakan berlangsung dengan baik. Artinya Ratarata tahapan-tahapan pembelajaran dapat Skor terlaksana sesuai dengan rancangan 2,28 2,53 pembelajaran yang sudah 2,28 direncanakan. Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 134 Beberapa masalah yang pembelajaran yang lebih banyak muncul, seperti suasana kelas sedikit melibatkan siswa dan mengaktifkan ramai pada saat pengamatan dan siswa seperti Contextual Teaching and diskusi, tidak mengurangi kelancaran Learning dalam pembelajaran lebih pelaksanaan pembelajaran. Hal lain disukai oleh siswa. Ini sesuai dengan yang perlu diingat adalah bahwa setiap pendapat Degeng ( 1998 : 23 ) yang model menyatakan pembelajaran yang baru bahwa penataan diterapkan akan senantiasa memuncul lingkungan belajar yang memberikan kan kendala. Masalah ketatnya waktu kondisi bagi adanya keterlibatan siswa yang dirasakan oleh siswa merupakan sebagai subyek yang belajar sangat konsekuensi logis akan tuntutan belajar diperlukan. secara aktif dan efisien, sehingga 2. waktu belajar tidak banyak terbuang. Peningkatan Siswa Tentang antusiasme siswa yang tinggi selama Minat Belajar Data hasil belajar siswa mengikuti menunjukkan, rata-rata minat belajar pembelajaran, hal ini menunjukkan siswa pada akhir belajar pada siklus 1 bahwa dengan (pertama) adalah 6,91. Sedangkan pada pendekatan Contextual Teaching and siklus 2 (kedua) rata-rata minat belajar Learning menaarik perhatian siswa. siswa pembelajaran Pada siklus 2 (kedua), berani menunjukkan Darai hasil penilaian diatas masih maka, hipotesis tindakan yang diajukan siswa mulai dalam penelitian tindakan kelas ini: mengkomunikasikan hasil “Ada peningkatan minat dan hasil digolongkan walaupun ini peningkatan minat belajar siswa. aktifitas belajar siswa menunjukkan peningkatan 7,62 rendah, pengamatannya dan sudah berani belajar siswa dengan penerapan mengungkapkan pendapatnya, pendekatan kontekstual (Contextual terutama dan mutu Teaching and Learning /CTL) dalam pertanyaan. Indikator yang lainnya mata pelajaran sosiologi pada standar juga mengalami peningkatan. kompetensi menganalisis intensitas Temuan ini menunjukkan, kelompok sosial dalam masyarakat multikultural Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 135 siswa kelas XI.IPS.1 SMA Negeri 1 peluang kondisi hubungan guru Mejayan Kabupaten Madiun Tahun dengan siswa dan siswa dengan Pelajaran 2010/2011.” Diterima. siswa lebih dekat sehingga suasana belajar Stress Free dapat tercipta. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran – saran Berdasarkan hasil penelitian Dalam melaksanakan melalui kegiatan tindakan kelas (PTK) yang dilakukan, pembelajaran dapat disimpulkan sebagai berikut: Teaching and Learning guru harus : 1) 1. Pembelajaran dengan konstektual memiliki komitmen Contextual yang tinggi, and kesabaran yang teguh, persiapan yang Learning) dapat mengoptimalkan matang dan kreatifitas yang inovatif, 2) (Contextual Teaching peran minat belajar sosiologi, guru fasilitator 2. Pembelajaran dengan konstektual (Contextual Teaching dapat Learning) and meningkat aktifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar sosiologi 3. Pembelajaran (Contextual organisator dalam harus lebih ditonjolkan agar hasil yang diperoleh bisa optimal, 3) Mengingat pembelajaran Contextual Teaching and merupakan gabungan bermacam-maca metode, maka perlu and direncanakan penelitian lebih lanjut meningkatkan untuk menguji efektifitas dan efesiensi aktifitas dan kreatifitas guru dalam terhadap peningkatan hasil belajar proses siswa. Learning) Teaching dan motifator, Contextual Teaching and Learning Learning kontekstual sebagai dapat pembelajaran pada standar menganalisis sosiologi kompetensi kelompok sosial dalam masyarakat multikultural, DAFTAR PUSTAKA konstektual (Contextual Teaching Depdikbud. 1999. Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan (Action Research).Jakarta: Dirjen Dikdasmen dan Dikmenum. memberikan Degeng, I Nyoman Sudana. 1998. 4. Penerapan and Learning) pembelajaran Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 136 Mencari Paradigma Baru Pembelajaran Masalah Belajar: Dari Keteraturan Menuju Kesemrawutan (Pidato Pengukuhan Guru Besar IKIP Malang). Malang.IKIP Malang. Depdikbud, 1993. Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah, Landasan, Program dan pengembangan. Jakarta: Depdikbud. Depdiknas, 2003.Garis-Garis Besar Program Pengajaran Mata Pelajaran Sosiologi. Jakarta : Depdikbud. ---------------, 2006. Lampiran peraturan menteri pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tanggal 23 mei 2006 (Perment 22-23,2006) Herwindo. 1998. Bagaimana Murid Belajar. Jakarta. Dirjen Dikdasmen Depdikbud. Idianto. M. 2002. Sosiologi Untuk SMA/SMK. Jakarta. Erlangga. Nurhadi,Dr.MPd. 2004. Pembelajaran Contextual dan penerapannya dalam KBK.Universitas Negeri Malang. Usman,MU. 1996. Menjadi Guru Profesionalisme. Bandung: Remaja Rosda Karya Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 137