Pelabuhan - Pelindo I

advertisement
Geliat Pelabuhan Malahayati
Raker 2013 Pelindo I: Momentum
Pertumbuhan Perusahaan Melalui Transformasi SDM, Budaya &
Bisnis
Pelabuhan
Belawan,
Pintu Utama CPO ke
Pasar Dunia
Gema
Pelabuhan
MAJALAH BULANAN
MEDIA KOMUNIKASI & INFORMASI PELABUHAN
GEMA PELABUHAN Edisi September 2013 SALAM REDAKSI
DAFTAR ISI
PANDU >>
• Raker 2013 Pelindo I: Momentum Pertumbuhan Perusahaan Melalui Transformasi SDM,
Budaya & Bisnis
MENARA >>
• Geliat Pelabuhan Malahayati
SANDAR >>
• Direksi Pelindo I Audiensi ke Menteri
Perhubungan
• Direksi Pelindo I Audiensi ke Walikota Medan
CURAH >>
• Mahasiswa Politeknik Negeri Medan Kunjungi
Pelindo I
• Pelindo I Laksanakan Pelatihan E-Billing
System
Trust
“If you don’t trust the pilot, don’t go”
Pembaca Gema yang Budiman
Mengutip dari quote Denzel Washington, yang secara sederhana dapat diterjemahkan apabila kita
tidak percaya dengan seseorang, jangan kita pergi
bersama-sama dengan orang tersebut. Atau sebaliknya, apabila kita telah berjalan bersama dengan
seseorang, maka mau tidak mau kita harus mempercayai orang tersebut.
Trust. Hanya satu kata namun merupakan faktor fundamental dalam membangun perusahaan
berbasis kepercayaan. Tumbuh trust di suatu perusahaan dimulai dari intention dan integrity para
pemimpinnya. Dengan adanya trust maka aktivitas
bisnis, kerja, dan interaksi antar karyawan dapat
berjalan dengan tepat dan lancar sehingga akan
mempermudah pencapaian tujuan perusahaan.
Pembaca Gema yang Budiman
LABUH >>
• Pelindo I Gelar Halal Bihalal
VALUE CORNER >>
• Makna Kesetiaan Pelanggan, Kesetiaan
Investor dan Kesetiaan Karyawan
Pembina/Penasehat : PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Corporate Secretary Redaktur Pelaksana: M. Eriansyah Staff Redaksi: Gunawan, Lailatul
Qomariyah, Fiona Sari Utami Percetakan dan Fotografer: Nova
Indrawan, Admnistrasi: Ennyke Sandra P, Design Layout: Lailatul
Qomariyah
Bisnis kepelabuhanan terus berkembang baik nasional maupun internasional, Pelindo I meyakini
hanya dengan mempertahankan trust atau kepercayaan pengguna jasa melalui peningkatan kinerja
pelayanan yang akan berujung pada pencapaian
tujuan perusahaan.
Pada edisi kali ini, Gema menyajikan event-event
perusahaan yang tentunya untuk mendorong kemajuan perusahaan.
Selamat membaca....
Bagi pembaca yang ingin menyampaikan saran, tanggapan baik redaksi ataupun kepada perusahaan, dapat dikirim via email [email protected] dan pos serta ke no HP 085640424725
yang ditujukan pada “Bung Gema” pada Redaksi. Apabila tanggapan Bung Gema belum memuaskan harap dimaklumi, lebih lanjut diharapkan bidang terkait dapat menanggapi secara
profesional, terimakasih.
GEMA PELABUHAN September 2013 1 GEMA PELABUHAN September 2013 2 PANDU
Raker 2013 Pelindo I: Momentum Pertumbuhan
Perusahaan Melalui Transformasi SDM, Budaya & Bisnis
“Momentum Pertumbuhan Perusahaan Melalui Transformasi SDM, Budaya & Bisnis Korporat Memasuki Tahun Pertama Rencana Jangka Panjang Perusahaan Tahun 2014-2018” adalah judul sambutan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), Bambang Eka Cahyana, dalam
acara Rapat Kerja Penyusunan RK AP 2014, Kamis (13/09). Rapat kerja
yang diikuti seluruh pejabat strategis Pelindo I baik Kantor Pusat maupun
pun Cabang adalah momen untuk membangun kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama perusahaan.
“Judul ini sengaja saya pilih dengan beberapa per timbangan, per tama, masa atau
periode konsolidasi/pembenahan (2011-2013) telah kita lewati, dimana kita telah
sadar dari pingsan, bangun dari tidur dan terjaga dari mimpi, untuk menuju masa
per tumbuhan yang kita canangkan pada tahun 2014-2018. Kedua, untuk ber tumbuh
dalam mengejar keter tinggalan kita perlu melakukan perubahan yang mendasar dan
berdampak sangat signifikan. Ketiga, perubahan signifikan korporat ditopang dengan
3 (tiga) pilar program transformasi, yaitu transformasi SDM, budaya dan bisnis, yang
harus dituangkan dalam dokumen R JPP,” katanya.
Sebelum membahas perubahan, Bambang memaparkan tentang tren yang terjadi di
Pelindo I terutama trafik. Menurutnya, tren arus petikemas secara total arus petikemas tahun 2008-2012 menunjukkan tren peningkatan dan mengalami per tumbuhan
rata-rata 9,1%, kecuali pada tahun 2010.
“Kalau kita analisa dengan membandingkan arus petikemas di pelabuhan lain seper ti Tanjung Priok dan Tanjung Perak yang merupakan networking/jaringan koneksi
pelabuhan kita, yang ternyata tahun 2010 juga masih tumbuh. Ini indikasi adanya
peralihan dari angkutan laut menjadi angkutan darat sebagai akibat pelayanan kita
GEMA PELABUHAN September 2013 3 PANDU
yang pada masa itu belum efisien dan efektif sehingga pemakai
jasa lebih memilih menggunakan general cargo, truk atau perusahaan bongkar muat yang bukan di terminal petikemas”, kata
Bambang.
“Maka kita perlu menyiapkan terminal-terminal petikemas keperintisan untuk meraih peluang per tumbuhan pasar petikemas
dan yang paling penting dilakukan adalah pembenahan/peningkatan pemanfaatan IT,” tegas Bambang.
Bambang melanjutkan, tren arus kapal baik dalam call/kunjungan, maupun dalam ukuran GT (Gross Tonnage) relatif f luktuatif
turun naik. Apabila dilihat dari pendapatan segmen pelayanan
kapal ini terus meningkat. “Ini menggambarkan bahwa segmen
usaha pelayanan kapal sangat kompleks, sehingga ke depan perlu
diperinci. Mana yang domestik dan internasional, mana yang di
pelabuhan umum mana yang di pelabuhan khusus/terminal khusus, mana yang perlu pelayanan tunda dan pandu dan mana yang
tidak, dsb ser ta perlu peningkatan pengelolaan sistem informasi
berbasis data yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan,” jelas Bambang.
Melihat tren kinerja keuangan perusahaan, menurut Bambang
per tumbuhan laba dalam 2 (dua) tahun terakhir (2011 & 2012)
cukup bagus dan prediksi tahun 2013, laba akan meningkat. Pertumbuhan aset juga menunjukkan peningkatan selama 3 (tiga) tahun terakhir. Sedangkan rasio-rasio keuangan seper ti Return On
Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Operating Ratio (RO),
walaupun belum menunjukkan kondisi ideal tapi pada 2 (dua) tahun
terakhir telah menunjukkan perbaikan yang cukup signifikan.
Selain evaluasi capaian kinerja dalam kurun waktu 5 tahun ke
belakang, menurut Bambang perlu untuk melakukan evaluasi terhadap lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Menurutnya,
masih banyak masalah dan kelemahan yang perlu perbaikan agar
perusahaan dapat tumbuh dengan baik. Evaluasi lingkungan internal seper ti organisasi dan SDM yang belum cukup mampu
mendukung percepatan per tumbuhan perusahaan; keterbatasan
fasilitas dan kemampuan pendanaan yang masih minim; gugatan
atas tanah-tanah perusahaan, yang menyita banyak waktu dan
konsentrasi ser ta menyulitkan pemanfaatannya; pemanfaatan
teknologi informasi yang belum optimal; perizinan-perizinan
terkait pengembangan pelabuhan yang banyak dan lama; pekerjaan teknik, investasi dan pemeliharaan yang belum sesuai, dsb.
Evaluasi lingkungan eksternal meliputi potensi hinterland daratan dan transshipment, kebijakan penetapan Kuala Tanjung sebagai hubpor t , potensi marine business di Kepulauan Riau dan
Selat Malaka masih sangat besar, potensi pengembangan bisnis
logistik sangat besar, peluang pendirian anak perusahaan dan JV
Company dalam kegiatan pengembangan pelabuhan dan marine
sangat besar, penyelenggaraan pelabuhan terbuka bagi pihak lain
(persaingan bebas), dll.
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (R JPP
GEMA PELABUHAN September 2013 4 PANDU
PANDU
Bambang menyampaikan bahwa R JPP sangat penting
karena akan menjadi pedoman dan acuan kerja dan kebijakan kerja perusahaan ke depan. “Penetapan targettarget berdasarkan tren atau proyeksi linier dari realisasi tahun sebelumnya. Berlandaskan pada tekad kita
bersama dan hasil evaluasi internal maupun eksternal,
momentum per tumbuhan perusahaan kita wujudkan
melalui transformasi korporat, yang dituangkan dalam
berbagai skenario pengembangan strategis bukan dengan pengelolaan bisnis as usual,” kata Bambang.
R JPP tahun 2014 – 2018 berbeda dengan R JPP – R JPP
sebelumnya. Per tama, penyusunan R JPP sebelumnya dilakukan oleh konsultan, sedangkan R JPP 2014 – 2018
disusun oleh Manajemen sendiri, dibuat dan direncanakan sendiri. “Ini pasti lebih akurat, kita bisa lebih percaya diri, komitmen dan motivasi pasti akan lebih baik.
Disamping itu terjadi penghematan biaya dalam penyusunannya dan yang lebih penting adalah pembelajaran
bagi staff,” kata Bambang.
Kedua, R JPP 2014 – 2018 akan dijabarkan ke semua
Cabang dan Unit Bisnis. sehingga semua cabang dan unit
bisnis mempunyai rjpp-nya sendiri-sendiri yang akan dijadikan landasan kerja. Ketiga, asumsi per tumbuhan usaha, tidak hanya berdasarkan trend/kecenderungan dari
masa lalu tapi dilakukan by design dirancang skenarionya. “Ini tentu lebih merangsang untuk berkreasi,” ujar
Bambang yakin.
“Selanjutnya ke arah mana perusahaan ini akan kita
bawa? Kita telah menetapkan arah yang harus kita tuju
dalam empat masa repelita (rencana pengembangan lima
tahun) ke depan,” kata Bambang. Berdasarkan skenario
pengembangan strategis yang dituangkan ke dalam empat masa transformasi korporat (repelita) tahun 2018
destinasinya telah memiliki self generating cargo por t,
tahun 2023 destinasinya menjadi top 1 di Indonesia, tahun 2028 destinasinya masuk 10 besar di regional Asia,
GEMA PELABUHAN September 2013 5 dan tahun 2033 destinasinya masuk 5 besar di regional Asia.
“Sekali lagi hal ini bisa kita raih walaupun tentu tidak mudah.
Kuncinya komitmen seluruh keluarga besar PT Pelabuhan Indonesia I (Persero),” tegas Bambang.
Transformasi
“Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang harus kita
lakukan adalah melakukan perubahan melalui program transformasi korporat yang meliputi transformasi SDM, transformasi budaya dan transformasi bisnis,” jelas Bambang.
Bambang menjelaskan bahwa transformasi SDM dimulai dari
keputusan untuk melakukan perubahan pengelolaan SDM dari
fokus pada kegiatan sehari-hari/operasional menjadi lebih berfokus pada masa depan/strategi. “Perubahan ini sudah kita mulai
sejak proses perencanaan dan penyusunan strategi perusahaan
yang telah mengakomodasi perencanaan SDM yang diselaraskan
dengan strategi,” kata Bambang.
“Transformasi budaya yang harus kita lakukan musti menyentuh hal-hal yang tidak tampak dari luar pada diri pegawai (asumsi
dasar/belief, nilai-nilai) hingga mewujud dalam perilaku dan hasil
fisik yang dapat dilihat dan dirasakan perubahannya. Keberhasilan dalam memahami dan mengaplikasikan budaya perusahaan ini
berpengaruh terhadap laju pencapaian kesuksekan perusahaan,”
jelas Bambang.
Bambang menjelaskan bahwa budaya perusahaan yang dibangun harus dapat memberikan hasil pelayanan yang melampaui
kepuasan pelanggan. “Untuk itu kita harus mengubah budaya birokrasi menjadi budaya korporasi, berorientasi kinerja, transparansi dalam proses bisnis dan pengambilan keputusan, dan penerapan prinsip keadilan bagi pegawai,” jelas Bambang.
Transformasi selanjutnya adalah transformasi bisnis. Strategistrategi yang akan dilakukan adalah percepatan pembentukan
anak perusahaan, optimalisasi aset idle (proper ty); intensifikasi
seper ti perbaikan Information Technology (IT), Sispro, pembangunan Terminal Petikemas (TPK) keperintisan, Terminal Curah Kering (TCK), Multipurpose Terminal; dan ekstensifikasi yaitu dengan
mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan kekuatan untuk
meraih peluang yang ada seper ti pembangunan TPK baru, Terminal Curah Cair baru, power-plant, marine ser vice, dsb.
“Untuk mewujudkan transformasi korporat tersebut, perlu dilakukan penyelarasan sasaran strategis dengan rencana eksekusinya. Untuk itu pemahaman atas visi, misi, dan tata nilai perusahaan harus dihayati dengan segenap hati, budi dan pikiran bagi
seluruh insan Pelindo I,” tutur Bambang. (red)
GEMA PELABUHAN September 2013 6 MERNARA
MENARA
Geliat Pelabuhan Malahayati
P
elabuhan laut Malahayati adalah salah satu
Cabang Pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) atau Pelindo I yang berlokasi di Krueng
Raya, Kabupaten Aceh Besar. Pada tahun ini, Pelabuhan Malahayati untuk pertama kalinya melayani bongkar muat petikemas setelah sebelumnya ditandatangani
kesepakatan kerjasama antara Pelindo I, Pemerintahan
Provinsi Aceh dan sebuah perusahaan pelayaran nasional. Terminal petikemas ini langsung melayani pelayaran
dengan rute Jakarta-Aceh.
Untuk pertama kalinya, kapal peti kemas khusus jalur
Jakarta-Banda Aceh merapat di Pelabuhan Malahayati,
Krueng Raya, Aceh Besar pada Senin tanggal 1 Juli 2013.
Kapal itu membawa 70 kontainer, 30 diantaranya berisi
tepung terigu, minuman mineral, dan susu. Sedangkan
40 lainnya kosong. Kapal itu juga membawa satu unit
mobil crane (pegangkut kontainer).
General Manager Pelabuhan Malahayati Pelindo I, I
Wayan Wirawan, mengatakan kapal bernama Hyrondex
itu akan rutin memasok barang dari Jakarta ke Banda
Aceh. “Kapal ini dijadwalkan akan tiba tiga kali sebulan
atau delapan hari sekali. Nanti ada muatan dari Aceh
dan juga dari Jakarta,” katanya.
Kehadiran kapal peti kemas yang membawa barangbarang dari Jakarta itu diharapkan dapat menurunkan
cost logistic untuk wilayah Aceh khususnya. Ini nantinya, kata Wayan, berdampak pada harga barang yang bisa
GEMA PELABUHAN September 2013 7 dijual lebih murah.
“Cost logistic di Aceh selama ini 30 persen. Dengan dibukanya jalur domestik ini diharapkan dapat menekan angka cost logistic
menjadi 20 persen. Jadi kita harapkan dengan adanya pelayaran domestik peti kemas
ini bisa menurunkan cost logistic,” kata
Wayan.
Sebelumnya, pelabuhan yang kini sudah
berstatus pelabuhan internasional ini, baru
hanya dilabuhi beberapa kapal saja yang
mengangkut gula, aspal dan beras. “Diharapkan dengan beroperasinya pelayaran peti
kemas di Malahayati, arus keluar masuk barang dari dan menuju Aceh akan lancar sehingga perekonomian masyarakat pun bisa
terdongkrak, jika sebelumnya harga barang
mahal, nanti bisa kan lebih terjangkau dan
daya beli warga pun meningkat,” jelas I Wayan Wirawan.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan pada bulan Maret
2013. MoU ini adalah kerjasama keperintisan angkutan laut peti kemas dari dan ke
Pelabuhan Malahayati. Kerjasama ini, selain melibatkan Pelindo I sebagai pengelola
pelabuhan juga mengikutsertakan Pemerintah Aceh dan sebuah perusahaan pelayaran
nasional.
Sebelumnya pelabuhan yang menabalkan
nama pahlawan perempuan Aceh ini sempat
rusak berat akibat hantaman tsunami. Kemudian pelabuhan ini kembali dibangun oleh
Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi (BRR)
Aceh dan Pemerintahan Belanda.(red)
GEMA PELABUHAN September 2013 8 SANDAR
SANDAR
Direksi Pelindo I Audiensi ke Menteri
Perhubungan
D
irektur Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I, Bambang Eka Cahyana, yang
baru dilantik 21 Agustus 2013 lalu melakukan kunjungan kerja kepada Menteri Perhubungan, E.E
Mangindaan, pada Rabu (18/9) di Kementerian Perhubungan, Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Bambang, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo I disambut hangat oleh Menteri Perhubungan di ruang kerjanya. Bambang menyampaikan terima kasih kepada Menteri Perhubungan atas penerimaannya dalam kunjungan tersebut, serta
kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang telah banyak mendukung pengembangan Pelindo I
selama ini.
Bambang juga menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan tersebut, yaitu selain menjalin silaturahmi dan perkenalan, kunjungan ini juga bertujuan untuk menyampaikan perkembangan terkini mengenai
pengembangan Pelindo I, khususnya pengembangan Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Kuala Tanjung
serta tentang marine bisnis di perairan Kepulauan Riau.
“Dalam beberapa waktu dekat kedepan, Pelindo I akan mulai pembangunan fisik untuk tahap II yang
merupakan bagian dari Optimalization Program yaitu perpanjangan dermaga sepanjang 700 meter di
Belawan International Container Terminal (BICT). Jika pembangunan tahap ini selesai maka kapasitas di
BICT akan meningkat dari 1,2 juta Teus/thn menjadi 2 juta Teus/thn sehingga kedepannya kita optimis
kapal yang memasuki Pelabuhan Belawan, merupakan kapal bermuatan yang lebih besar,” ujar Bambang.”
GEMA PELABUHAN September 2013 9 Menyambut kunjungan Direksi Pelindo I tersebut, Menteri Perhubungan E.E Mangindaaan menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap
kemajuan dan pengembangan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akhir-akhir ini, khususnya
Pelindo I yang semakin diakui prestasinya oleh
Pemerintah, media dan masyarakat. “Saya sangat
bangga dan mengapresiasi perubahan-perubahan
signifikan yang terjadi pada beberapa BUMN yang
bergerak dalam sektor perhubungan laut, darat dan
udara saat ini. Pelindo dan Kereta Api telah banyak berubah sehingga memperoleh kepercayaan
masyarakat dalam memberikan pelayanan dan
kenyamanan.”
Dalam perbincangan yang akrab tersebut, Menteri Perhubungan juga menyampaikan dukungannya
terhadap pengembangan Pelabuhan Belawan dan
berharap Pelabuhan Belawan dapat memanfaatkan secara maksimal akses jalan kereta api. Mangindaan percaya Direksi tentu dapat menyelesaikan
permasalahan dan hambatan yang terjadi di lapangan serta meminta agar pelabuhan tersebut dapat
ditata dengan baik.
Tentunya untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan dukungan dan peran dari Kementerian
Perhubungan. Terkait hal tersebut, Bambang juga
meminta dukungan Menteri mengingat Pelabuhan
Belawan memegang peranan penting sebagai salah
satu gerbang perekonomian regional yang juga termasuk dalam program MP3EI Koridor Sumatera.
ACS Humas Pelindo I, M. Eriansyah menambahkan bahwa pada kunjungan ini Menteri Perhubungan
didampingi oleh Dirjen Perhubungan Laut Bobby R.
Mamahit dan Ka. Biro Hukum dan KSLN, Umar Aris,
sedangkan Dirut Pelindo I Bambang Eka Cahyana
didampingi oleh Direktur PUM Imran Iskandar, Direktur Keuangan Farid Luthfi dan Direktur Operasi
& Teknik Iman A Sulaiman. (red)
GEMA PELABUHAN September 2013 10 SANDAR
Direksi Pelindo I Audiensi ke Walikota Medan
J
ajaran Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan audiensi ke Pemerintah Kota Medan, Selasa (10/9). Audiensi tersebut disambut hangat oleh Plt Walikota
Medan Drs. HT Dzulmi Eldin, Msi di ruang kerjanya di Medan.
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama Bambang Eka Cahyana mengucapkan rasa terima kasih atas penerimaan Plt Walikota dan menyampaikan maksud dan tujuan audiensi
tersebut adalah perkenalan Direktur Utama Pelindo I yang baru, yaitu Bambang Eka Cahyana yang dilantik pada tanggal 21 Agustus 2013 yang lalu.
Selain itu, Bambang yang sebelumnya merupakan Direktur Komersial dan Pengembangan
Usaha Pelindo I, juga bermaksud untuk lebih mengenalkan Pelindo I dan meminta dukungan serta sinergitas yang telah terjalin dapat lebih ditingkatkan lagi, mengingat Pelabuhan
Belawan memegang peranan penting sebagai salah satu gerbang perekonomian regional
yang juga termasuk dalam program MP3EI (Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia) Koridor Sumatera. Dalam perkenalan tersebut Bambang menginformasikan
perkembangan Pelabuhan Belawan yang saat ini merupakan pelabuhan terbesar di Pulau
Sumatera dan pelabuhan terbesar ketiga di Indonesia.
“Terkait dengan pengembangan Pelabuhan Belawan yang merupakan Pelabuhan Utama
dan menjadi andalan Pelindo I, bahwa dalam beberapa waktu dekat kedepan ini, kami akan
GEMA PELABUHAN September 2013 11 SANDAR
mulai pembangunan secara fisik untuk tahap II yang merupakan bagian
dari Optimalization Program yaitu perpanjangan dermaga sepanjang 350
meter di Belawan International Container Terminal (BICT). Jika pembangunan tahap ini selesai maka kapasitas di BICT akan terjadi peningkatan
dari 1,2 juta Teus/thn menjadi 2 juta Teus/thn dan nantinya kapal yang
bisa masuk ke Pelabuhan Belawan, kapal dengan muatan 3.000 Teus,”
ujar Bambang optimis.
Bambang mengatakan dengan pembangunan pengembangan pelabuhan tersebut, tentu nantinya akan berakibat terjadinya kemacetan akses
jalan yang telah tersedia selama ini dan untuk mencegah hal tersebut
Pelindo I telah melakukan antisipasi yaitu dengan telah melakukan koordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mengaktifkan jalur
kereta api ke Belawan International Container Terminal (BICT). Tidak
hanya itu, untuk memaksimalkan penataan Pelabuhan Belawan, Pelindo
I juga berencana akan menata lingkungan di sekitar area pelabuhan. Tentunya untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan dukungan dan peran dari
Pemerintah Kota Medan.
Dalam perbincangan yang akrab tersebut, Plt Walikota Drs. HT Dzulmi
Eldin, Msi menyampaikan sangat mendukung pengembangan Pelabuhan
Belawan tersebut. Eldin meminta agar Pelabuhan Belawan dapat ditata dengan baik dan Pelindo I segera menyelesaikan permasalahan dan
hambatan yang terjadi. Eldin menambahkan bahwa Pemko Medan siap
bersinergi bersama Pelindo I mengingat hal tersebut dimaksudkan guna
untuk peningkatan perekonomian daerah dan Eldin juga berharap agar
Pelindo I giat menyalurkan CSR (Corporate Social Responsibility) kepada
masyarakat lingkungan sekitar serta pembinaan untuk UKM di sekitar
wilayah operasi Pelindo I.
“Kita sama-sama mendorong untuk hal tersebut, kami berharap dengan
pengembangan Pelabuhan Belawan ini bisa membuat Pelabuhan Belawan
lebih tertata dengan baik. Kami mendukung Pelindo I, ini semua tentunya
bertujuan untuk meningkatkan perekonomian daerah” ungkap Eldin.
Sementara ACS Humas Pelindo I, M. Eriansyah menyampaikan bahwa
Jajaran Direksi Pelindo I yang turut hadir dalam audiensi tersebut yaitu
Direktur Keuangan Farid Luthfi, Direktur Personalia dan Umum Imran
Iskandar dan Direktur Operasi dan Teknik Iman A. Sulaiman. (red)
GEMA PELABUHAN September 2013 12 CURAH
CURAH
Mahasiswa Politeknik Negeri Medan
Kunjungi Pelindo I
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau
Pelindo I menerima kunjungan kerja dari puluhan mahasiswa Politeknik Negeri Medan
Akuntansi Program Studi Perbankan dan
Keuangan pada hari Selasa (10/9). Kunjungan ini dimaksudkan untuk meningkatkan
wawasan, pengetahuan, pengalaman dan
motivasi mahasiswa sehingga bisa membandingkan antara teori perkuliahan dan
praktik di lapangan.
Manajemen Pelindo I yang diwakili oleh
M. Eriansyah, Asisten Corporate Secretary
(ACS) Humas Pelindo I, menyambut kedatangan rombongan mahasiswa Politeknik
Negeri Medan yang berjumlah sekitar 56
orang di Kantor Pusat Pelindo I, Jl. Krakatau
Ujung No 100 Medan. Eriansyah dan Tim
Humas Pelindo I memberi penjelasan singkat tentang PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dan lingkup bisnis perusahaan serta
perannya dalam mendukung kemajuan
pengembangan ekonomi wilayah, sebelum
rombongan berkunjung ke lapangan.
“Kami berharap melalui acara kunjungan seperti ini, wawasan dan pengetahuan
mahasiswa tentang pentingnya peran infrastruktur terutama sektor pelabuhan laut
dalam mendukung perekonomian hinterland dimana wilayah Pelindo I berhadapan
langsung dengan Selat Malaka yang merupakan selat tersibuk didunia dan juga dikenal sebagai regional area penghasil CPO
terbesar di Indonesia yang menjadikan Belawan sebagai salah satu pintu utamanya
serta sebagai pintu utama keluar masuknya
GEMA PELABUHAN September 2013 13 aktivitas ekonomi bagi kebutuhan masyarakat. Tentunya, wadah pertemuan seperti ini akan sangat bermanfaat dalam menyampaikan pesan dan informasi serta
edukasi perusahaan kepada masyarakat khususnya para
mahasiswa sebagai generasi muda,” kata Eriansyah.
Selanjutnya rombongan berkesempatan berkunjung
ke Belawan International Container Terminal (BICT),
salah unit bisnis yang dikelola oleh PT Pelindo I dan
merupakan Terminal Petikemas terbesar di Sumatera
dan ketiga di Indonesia.
Pada kunjungan tersebut, rombongan diterima oleh
Manajemen BICT, dan diberikan penjelasan tentang aktivitas dan program-program yang dilakukan oleh BICT
serta melihat langsung aktivitas operasional di lapangan. Seperti diketahui bahwa baru-baru ini Pelindo I
untuk unit usaha BICT berhasil menerima penghargaan
dari Menteri BUMN yang berkaitan dengan pencapaian
penurunan Turn Round Time (TRT) Kapal dari 7-8 hari
menjadi 1,5 sampai 2 hari, suatu terobosan yang sangat
signifikan dalam pelayanan kepada pengguna jasa. Serta juga pencanangan target yang ditetapkan oleh manajemen untuk mencapai trafik sebesar 1 juta Teus pada
tahun 2013.
Pada kesempatan tersebut, Rina Walmiaty Mardi sebagai Dosen Pendamping mengungkapkan bahwa kegiatan seperti ini selain sebagai edukasi terhadap mahasiswa sehingga mereka bisa membandingkan antara
teori dan praktik juga menjadi wadah networking untuk saling berbagi informasi dan menyampaikannya ke
publik. “Kami mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya karena Pelindo I telah memberi kesempatan
pada kami untuk berbagi ilmu. Semoga kunjungan ini
semakin meningkatkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa kami tentang kegiatan perekonomian khususnya di pelabuhan serta meningkatkan motivasi mereka
dalam proses belajar,” ungkap Rina. (red)
GEMA PELABUHAN September 2013 14 LABUH
CURAH
Pelindo I Laksanakan Pelatihan E-Billing System
D
alam rangka meningkatkan kecepatan, kehandalan dan efesiensi
dalam pelayanan jasa kepelabuhanan, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
mengadakan pelatihan e-Billing System untuk karyawan dari Bidang keuangan, komersil, usaha dan teknik. Pelatihan tersebut
dibuka oleh Direktur Keuangan Pelindo I,
Farid Luthfi pada hari selasa (9/9) bertempat di Ruang Selat Malaka, Kantor Pusat
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), Medan.
Dalam sambutannya, Farid mengharapkan
dengan pelatihan tersebut mampu menjadi
solusi untuk mewujudkan pelayanan kinerja
operasional pelabuhan yang maksimal dan
efisien yang berbasis Teknologi Informasi.
“Di era saat ini, sudah saatnya kita memperkuat pemanfaatan teknologi di perusahaan dengan merubah mindset kita menjadi IT minded. Dengan adanya penerapan
e-Billing System ini, diharapkan pelayanan
administrasi kinerja operasional pelabuhan
lebih maksimal, cepat dan efesien. Pelindo
I berkomitmen untuk selalu memberikan
peyanan yang handal bagi pengguna jasa
sehingga dapat mempermudah pengguna
jasa dalam bertransaksi. “ ungkap Farid.
Selain itu, dalam sambutannya Farid juga
menyampaikan bahwa untuk ke depannya pelayanan administrasi jasa kepelabuhanan akan dapat dilakukan melalui host
to host yaitu terintegrasi antara sistem di
perusahaan dengan sistem perbankan. Sehingga, nantinya diseluruh cabang pelabuhan Pelindo I akan memudahkan pengguna jasa untuk melakukan transaksi
baik melalui ATM maupun secara online.
Menurut Senior Manajer IT selaku Penanggung jawab e-Billing System, Henri
GEMA PELABUHAN September 2013 15 Naldi mengatakan sistem ini meliputi proses penerbitan pranota dan nota jasa kapal, jasa barang,
dan persewaan alat serta jasa lainnya atau yang
disebut juga dengan nota rampung yang dilakukan pada cabang Pelabuhan Kelas II, III dan IV.
“E-Billing System ini adalah aplikasi untuk administrasi pelayanan kepelabuhanan yang berbasis IT. Jika
sebelumnya, pada 11 cabang pelabuhan ini menggunakan cara manual, nantinya akan menggunakan sistem
ini sehingga data akan terintegrasi dengan kantor pusat dan dapat dipantau secara langsung,” jelas Henri.
Manfaat penggunaan e-Billing System ini, selain
mempercepat dan mempermudah pengguna jasa
dalam bertransaksi juga mampu menyediakan data
dan informasi terkini terkait dengan pendapatan setiap cabang, sehingga data setiap cabang pelabuhan
akan dapat dipantau secara realtime. Selain itu, juga
dapat membuat bank data (database) dan aplikasi secara sentralisasi, sehingga sangat mudah untuk pengolahan data. “Kami harapkan masa sosialisasi dan
percobaan e-Billing System ini hingga akhir tahun
dan ditargetkan tahun depan sudah aktif digunakan
serentak di seluruh cabang pelabuhan”, ujar Henri.
Sementara ACS Humas Pelindo I, M Eriansyah menambahkan bahwa Cabang pelabuhan yang mengikuti
pelatihan ini adalah Pelabuhan Malahayati, Lhokseumawe, Tanjung Balai Asahan, Sibolga, Kuala Tanjung,
Pekanbaru, Tembilahan, Sei Pakning, Tanjung Balai
Karimun,Tanjung Pinang, dan Batam. Selain cabang
pelabuhan tersebut seperti cabang Pelabuhan Belawan,
Dumai dan BICT sudah terlebih dahulu memulai. Cabang
Pelabuhan Belawan dan Dumai dengan sistem Terpadu,
sedangkan BICT dengan sistem CTOS. Dan ada 22 peserta dari 11 cabang Pelabuhan yang mengikuti pelatihan ini yang diadakan selama 2 (dua) hari yaitu dari
hari Senin hingga Selasa (9-10 September 2013). (red)
GEMA PELABUHAN September 2013 16 VALUE CORNER
LABUH
Pelabuhan Belawan,
Pintu Utama CPO ke Pasar Dunia
S
ampai tahun ini, Indonesia tetap menjadi negara produksi
terbesar minyak sawit (crude palm oil/CPO) dunia dengan hasil 28 juta ton. Produksi CPO Indonesia hampir
50% dari total produksi dunia tahun ini yang diprediksi 54,527
juta ton. Setelah Indonesia, terbesar kedua adalah Malaysia sejumlah 19,7 juta ton, disusul Thailand 1,7 juta ton.
Luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia mencapai 8 juta
hektare lebih dan tersebar di seluruh Indonesia. Perkebunan kelapa sawit terbesar yaitu di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Tiga pulau ini menjadi daerah penghasil kelapa sawit cukup besar
dan juga penghasil CPO terbesar di Indonesia.
Sumatera adalah produsen terbesar CPO di Indonesia. Riau
yang merupakan pengekpor CPO terbesar di Indonesia yang
diekspor melalui pelabuhan internasional Pelabuhan Dumai. Sumatera Utara menempati urutan kedua yang diekspor melalui
Pelabuhan Belawan.
Sebagai salah satu wilayah pengekspor CPO terbesar, keberadaan Pelabuhan Belawan di Sumatera Utara merupakan pintu utama (gateway) yang sangat penting untuk mengirim CPO
dan turunannya ke Negara tujuan.
“Dari Pelabuhan Belawan, CPO diekspor ke Negara tujuan seperti India, China, Singapura, Pasir Gudang dan pelabuhan besar
seperti Port of Rotterdam, Port of India, dll,” kata M. Eriansyah,
Humas PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
Eriansyah menjelaskan bahwa selain mengelola Pelabuhan Belawan, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I juga mengelola Pelabuhan Dumai yang merupakan pelabuhan pengekspor
CPO terbesar di Indonesia.
Pada tahun 2013, troughput CPO di Pelabuhan Belawan
diprediksi mencapai 4,04 juta ton. Sampai dengan Juli 2013,
Pelabuhan Belawan telah melakukan bongkar muat CPO sebanyak 2,4 juta ton. Pelabuhan Dumai merupakan pelabuhan terbeGEMA PELABUHAN September 2013 17 sar CPO di Indonesia. Sampai dengan Juli 2013, Pelabuhan Dumai telah meng-handle CPO sebanyak 3,35 juta.
“Total Ekspor CPO Indonesia tahun 2012 mencapai 18 juta
ton, dan 8,4 juta ton di-handle di Pelabuhan Belawan dan Dumai. Artinya, Pelindo I telah meng-handle hampir 47% total ekspor CPO Indonesia,” kata Eriansyah.
Untuk melakukan bongkar muat CPO, saat ini Pelabuhan
Belawan menyediakan dermaga sepanjang 500 m, 30 pipa, 7
loading point (kapasitas 150 ton/jam), dengan troughput tahun
2013 sebesar 4,04 juta ton.
Eriansyah menjelaskan, selain Pelabuhan Belawan dan
Pelabuhan Dumai, Pelindo I akan membangun Terminal Curah
Cair di Pelabuhan Kuala Tanjung untuk mendorong peningkatan
ekspor CPO Indonesia.
“Hinterland Pelabuhan Kuala Tanjung adalah kawasan industri Sei Mangke, didalamnya ada PTPN III (Persero) yang mengelola CPO di Sumatera Utara dan sekitarnya,” jelas Eriansyah.
“Ekspor CPO Indonesia setiap tahun terus meningkat. Tahun
ini diprediksi mencapai 21 juta ton. Sebagai pengelola pelabuhan di daerah penghasil CPO terbesar Indonesia, Pelindo I terus
berusaha meningkatkan fasilitas pelabuhan untuk kelancaran
handling CPO,” tegas Eriansyah. (red)
GEMA PELABUHAN September 2013 18 Just say NO to
Plastic Bags
Pic Source: bubblews.com
Download