DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN

advertisement
DAFTAR ISI
Halaman
BAB
BAB
BAB
I
PENDAHULUAN ......................................................................................................
1
1.1.
Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBK .............
1
1.2.
Tujuan Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBK .........................
2
1.3.
Dasar Hukum Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBK ...............
2
II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN TAHUN 2016 .................................
4
2.1.
Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum Perubahan APBK .................
4
2.2.
Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah ...............................................
5
2.3.
Perubahan Kebijakan Belanja Daerah ......................................................
9
2.4.
Perubahan Kebijakan Pembiayaan Daerah .............................................. 11
III PENUTUP ............................................................................................................... 13
KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PERUBAHAN APBK TA 2016
i
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
: Perubahan Pendapatan Asli Daerah ..............................................................
6
Tabel 2.2
: Perubahan Dana Perimbangan ......................................................................
7
Tabel 2.3
: Perubahan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah .......................................
8
Tabel 2.4
: Perubahan Belanja Daerah ............................................................................ 10
Tabel 2.5
: Perubahan Pembiayaan Daerah .................................................................... 12
KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PERUBAHAN APBK TA 2016
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBK
Berdasarkan kondisi ril hingga akhir semester pertama pelaksanaan
pembangunan dan penyelenggaraan Pemerintah Kota Banda Aceh di Tahun 2016
terdapat program dan kegiatan yang perlu dilakukan penyesuaian dengan kondisi
yang terjadi dan yang akan dihadapi pada semester kedua Tahun 2016, antara lain
karena adanya perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi
daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana
program dan kegiatan prioritas daerah, keadaan yang menyebabkan saldo anggaran
tahun anggaran sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan, dan pergeseran
kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan baru/kegiatan
alternatif, penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, serta
perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan.
Dengan berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 yang diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59
Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan menteri
Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 dimungkinkan dilaksanakan
perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2016 melalui
mekanisme yang telah ditentukan.
Dalam rangka penyusunan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota
Banda Aceh, Kepala Daerah menyusun Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota (APBK) Banda AcehTahun Anggaran 2016,
selanjutnya disebut KUA APBK-P Tahun 2016 yang mengacu kepada Rencana Kerja
Pemerintah Kota (RKPK) Banda Aceh Tahun 2016. Hal ini dilakukan agar konsistensi
antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan dapat terjamin.
KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PERUBAHAN APBK TA 2016
1
1.2.
Tujuan Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBK
Tujuan Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Perubahan Tahun Anggaran
2016 adalah untuk merumuskan dan menyepakati kebijakan, prioritas program dan
kegiatan Perubahan APBK Banda Aceh untuk dijadikan pedoman dalam menyusun
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
Perubahan APBD, dan akan
dijadikan acuan bagi Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun
Rencana Kerja dan Perubahan Anggaran SKPD Tahun Anggaran 2016.
1.3.
Dasar Hukum Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBK
Penyusunan KUA Perubahan 2016 merupakan salah satu implementasi
peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu :
1.
Undang-Undang (Drt) Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah
Otonom Kota-Kota Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara;
2.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara;
3.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan
Pembangunan Nasional;
4.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh;
5.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah;
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1983 tentang Perubahan Batas Wilayah
Kotamadya Daerah Tingkat II Banda Aceh;
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
9.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2016 Tentang Rincian
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016;
KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PERUBAHAN APBK TA 2016
2
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
11. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Qanun Kota
Banda Aceh Nomor 3 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Qanun Kota Banda
Aceh Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah;
12. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 3 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Kota Banda Aceh Tahun Anggaran 2016.
KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PERUBAHAN APBK TA 2016
3
BAB II
PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN
APBK TAHUN 2016
2.1. Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum Perubahan APBK
Kondisi ekonomi makro Kota Banda Aceh tidak terlepas dari kondisi ekonomi
makro di tingkat provinsi maupun pusat. Kebijakan ekonomi dari pemerintah pusat
akan berpengaruh terhadap kondisi ekonomi Kota Banda Aceh. Secara umum laju
Pertumbuhan ekonomi Kota Banda Aceh pada tahun 2015 tumbuh sebesar 5,01
persen. Pertumbuhan ekonomi Kota Banda Aceh di tahun 2016 diharapkan akan
berada pada kisaran 5,0%-6,0%. Adanya Perbaikan infrastruktur diharapkan akan
mempengaruhi peningkatan perekonomian serta masih akan tingginya konsumsi
domestik (terutama yang terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2017) diperkirakan
akan mampu meningkatkan PDRB Kota Banda Aceh. Tingkat Inflasi Kota Banda Aceh
pada tahun 2015 sebesar 1,27 persen, dan ditahun 2016 diharapkan akan berada
pada nilai normal sekitar 5 sampai dengan 1%, dengan asumsi tidak ada kebijakan
strategis dari Pemerintah Pusat yang dapat memicu kenaikan harga barang dan jasa.
Nilai inflasi diharapkan tetap berada di bawah nilai pertumbuhan ekonomi. Hal-hal
tersebut menyebabkan perlu adanya penyesuaian terhadap asumsi yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Perubahan asumsi-asumsi dasar yang menjadi landasan perubahan anggaran
2016 antara lain :
1.
Perubahan asumsi Kebijakan Umum Anggaran (KUA) karena adanya
penyesuaian proyeksi pendapatan daerah secara total dan perubahan alokasi
belanja daerah;
2.
Adanya pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan, dan antar
jenis belanja;
3.
Adanya saldo anggaran lebih tahun sebelumnya yang harus digunakan dalam
tahun anggaran berjalan setelah diaudit Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia pada Tahun Anggaran 2015.
4.
Adanya kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PERUBAHAN APBK TA 2016
4
5.
Adanya Penyesuaian dengan kebijakan dari pemerintah pusat yaitu sesuai
dengan Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian APBN 2016
yang kemudian disesuaikan kembali dengan Peraturan Presiden Nomor 66
Tahun 2016 Tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2016,
dan adanya
penyesuaian kebijakan dari pemerintah Provinsi yaitu Peraturan Gubernur Aceh
Nomor 14 Tahun 2016 tentang perkiraan Penetapan Dana Bagi Hasil Pajak
Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar
Bermotor, Pajak Air Permukaan dan Pajak Rokok Kepada Kabupaten/Kota Dalam
Wilayah Aceh Tahun Anggaran 2016 serta
Peraturan Gubernur Nomor 80
Tahun 2015 Tentang Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Kepada Provinsi Dan
Kabupaten/Kota Dalam Wilayah Aceh Tahun 2016.
Hal yang juga mendasari penyusunan kebijakan umum perubahan APBK 2016
yaitu untuk menyesuaikan kembali program-program yang sudah ditetapkan
sebelumnya dengan kondisi riil terkini. Hal ini penting dilakukan karena ada
beberapa program yang belum tertampung namun perlu untuk dilaksanakan
sehingga diperlukan penambahan anggaran untuk merealisasikannya. Selain itu juga
ada beberapa kegiatan yang perlu penambahan anggaran karena adanya perbedaan
dalam perencanaan dengan kondisi lapangan.
2.2. Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah
Perubahan kebijakan pendapatan daerah ditempuh apabila dilihat dari
realisasi
sampai
dengan
kondisi
berjalan
dibandingkan
dengan
rencana
menunjukkan adanya pencapaian ataupun melebihi target pencapaian sehingga
dapat dijadikan dasar untuk menaikkan target pendapatan, namun apabila hasil
yang diperlihatkan menunjukkan sebaliknya maka target yang sudah ditetapkan
sebelumnya akan disesuaikan kembali dengan target yang sudah memperhitungkan
realisasi pendapatan sampai dengan akhir tahun. Berdasarkan realisasi APBD Kota
Banda Aceh Tahun Anggaran 2015 dan evaluasi kinerja pendapatan daerah sampai
dengan bulan Juni 2016, dimana Pendapatan daerah sampai dengan triwulan II
Tahun anggaran 2016 realisasi mencapai Rp. 660.216.550.976,- atau 50,09 persen
dari target sebesar Rp. 1.318.153.038.568,-, dengan kontribusi dari Pendapatan Asli
Daerah sebesar Rp.122.661.294.930,- atau 57,94 persen dari target anggaran
KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PERUBAHAN APBK TA 2016
5
sebesar Rp. 211.687.663.719,-, Dana Perimbangan Rp. 442.422.434.746,- atau 50,00
persen
dari target anggaran sebesar Rp. 884.833.680.000,- dan Lain-lain
Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp.95.132.821.300,- atau 42,92 persen dari
target anggaran sebesar
Rp. 221.631.694.849,-,
maka kebijakan pendapatan
perubahan APBD Kota Banda Aceh diarahkan sebagai berikut:
1. Pendapatan Asli Daerah yang dianggarkan dalam Perubahan APBD Kota Banda
Aceh Tahun Anggaran 2016 direncanakan bertambah sebesar 10,50 persen dari
target pada APBD murni.
2. Penyesuaian dana perimbangan yang bersumber dari Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Provinsi Aceh dimana adanya penurunan sumber pendapatan pada
pos dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak serta dana alokasi khusus
sebesar 1,35 persen pada Perubahan APBD Kota Banda Aceh Tahun Anggaran
2016.
3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah dalam Perubahan APBD Kota Banda Aceh
Tahun Anggaran 2016 direncanakan bertambah sebesar 22,52 persen dari target
pada APBD murni.
Secara umum pada perubahan APBD Tahun 2016, target Pendapatan Daerah
direncanakan mengalami perubahan sebesar 4,57 persen dari target semula
Rp.1.318.153.038.568,- menjadi Rp.1.378.366.044.234,- atau meningkat sebesar
Rp.60.213.005.666,-.
Rincian perubahan Pendapatan Daerah Kota Banda Aceh Tahun 2016 dapat
dilihat pada tabel dibawah berikut ini :
Tabel 2.1
Perubahan Pendapatan Asli Daerah
No.
URAIAN
TARGET SEBELUM
PERUBAHAN (Rp)
TARGET SETELAH
PERUBAHAN (Rp)
PENURUNAN/
KENAIKAN (Rp)
PERSEN
TASE (%)
1
2
3
4
5
6
1
Pendapatan Asli Daerah
211.687.663.719
233.904.889.113
1.1
1.2
Pajak Daerah
53.085.000.000
Retribusi Daerah
26.592.979.646
Hasil pengelolaan Kekayaan
800.000.000
Daerah yang dipisahkan
Zakat
18.504.500.000
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
112.705.184.073
yang Sah
Sumber : DPKAD Kota Banda Aceh 2016
53.085.000.000
26.592.979.646
-
0.00
0.00
800.000.000
-
0.00
18.504.500.000
-
0.00
134.922.409.467
22.217.225.394
19,71
1.3
1.4
1.5
KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PERUBAHAN APBK TA 2016
22.217.225.394
6
10,50
Proyeksi peningkatan penerimaan pendapatan daerah yang berasal dari pos
Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada perubahan APBD TA 2016 adalah sebesar 10,50
persen atau bertambah sebesar Rp.22.217.225.394,- sehingga Pendapatan Asli
Daerah (PAD) menjadi sebesar Rp.233.904.889.113. Peningkatan tersebut ditunjang
dari sektor Lain-Lain PAD Yang Sah yang naik sebesar Rp.22.217.225.394,- atau
19,71 persen. Sedangkan dari sektor Pajak Daerah, retribusi, Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan zakat tidak mengalami perubahan.
Tabel 2.2
Perubahan Dana Perimbangan
No.
URAIAN
1
2
2
2.1
2.2
2.3
TARGET SEBELUM
PERUBAHAN (Rp.)
3
Dana Perimbangan
884.833.680.000
Dana Bagi Hasil Pajak/
37.826.566.000
Bagi Hasil Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum
602.292.108.000
Dana Alokasi Khusus
244.715.006.000
Sumber : DPKAD Kota Banda Aceh 2016
TARGET SETELAH
PERUBAHAN (Rp.)
4
PENURUNAN/
KENAIKAN (Rp.)
5
PERSEN
TASE (%)
6
872.914.356.000
(11.919.324.000)
-1,35
31.808.946.000
(6.017.620.000)
-15,91
602.292.108.000
238.813.302.000
0
(5.901.704.000)
0,00
- 2,41
Dana Perimbangan diproyeksikan pada perubahan APBD 2016 turun sebesar
1,35 persen. Penurunan tersebut dari sumber Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil
bukan Pajak sebesar Rp. 6.017.620.000,- atau turun sebesar 15,91 persen, dan dana
alokasi khusus sebesar Rp.5.901.704.000,- atau turun sebesar 2,41 persen. Hal
tersebut disesuaikan dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 137
Tahun 2015 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 yang
kemudian disesuaikan kembali dengan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2016
Tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2016, serta Peraturan Gubernur Nomor 80
Tahun 2015 Tentang Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Kepada Provinsi Dan
Kabupaten/Kota Dalam Wilayah Aceh Tahun 2016 dimana adanya beberapa
kebijakan sebagai berikut:
1.
Bagi Hasil Pajak
 Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29 wajib pajak
orang Pribadi dalam negeri dan PPh Pasal 21 turun sebesar 14,58 persen
yang semula dianggarkan pada APBK Murni Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp.25.405.137.000.,- menjadi sebesar Rp. 22.172.232.000. Sedangkan Bagi
Hasil dari Pajak Bumi Bangunan turun sebesar 42,65 persen dari anggaran
KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PERUBAHAN APBK TA 2016
7
sebelumnya sebesar Rp. 9.532.130.000,- menjadi sebesar Rp. 6.682.375.000,pada APBK Perubahan 2016.
2.
Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam
 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Migas turun sebesar 14,42
persen menjadi sebesar Rp. 1.607.015.000,- dari anggaran sebelumnya
sebesar Rp.1.838.705.000,-, pada pos Bagi Hasil dari Sumber Daya Alam
Kehutanan turun sebesar 79,28 persen dari Rp. 5.095.000,- pada APBK murni
menjadi Rp. 2.842.000,- Sedangkan pada pos Bagi Hasil dari Sumber Daya
Alam Perikanan naik sebesar 15,98 persen dari sebelumnya sebesar Rp.
915.093.000,- menjadi sebesar Rp1.089.194.000.,-, dan pada pos Bagi Hasil
dari Sumber Daya Alam Pengusahaan Panas Bumi bertambah sebesar 86,69
persen dari Rp. 2.406.000,- menjadi Rp. 18.079.000,- pada Perubahan APBK
TA.2016. Sedangkan Dana Bagi Hasil dari Cukai Tembakau naik sebesar 46,04
persen dari pagu Rp. 128.000.000,- pada APBK murni menjadi Rp.
237.209.000,- pada Perubahan APBK Tahun Anggaran 2016.
3. Dana Alokasi Khusus(DAK) berkurang sebesar 2,41 persen dari total pagu
alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2016 dari anggaran sebelumnya
sebesar Rp. 244.715.006.000 menjadi sebesar Rp. 238.813.302.000,- pada
Perubahan APBK Tahun Anggaran 2016.
Tabel 2.3
Perubahan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
No.
1
3
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
URAIAN
TARGET SEBELUM
PERUBAHAN (Rp)
3
2
Lain-Lain Pendapatan Daerah
221.631.694.849
yang Sah
Hibah
Dana Darurat
Dana Bagi Hasil Pajak dari
propinsi dan Pemerintah
27.687.990.849
Daerah lainnya
Dana Penyesuaian dan Otonomi
60.864.119.000
Khusus
Bantuan Keuangan dari provinsi
117.584.585.000
atau pemerintah daerah lainnya
Pendapatan Yang Sah Lainnya
15.495.000.000
Sumber : DPKAD Kota Banda Aceh 2016
TARGET SETELAH
PERUBAHAN (Rp)
4
PENURUNAN/
KENAIKAN (Rp)
5
PERSENT
ASE (%)
6
271.546.799.121
49.915.104.272
22,52
49.226.202.00
-
49.226.202.000
-
100
0,00
28.376.893.121
688.902.272
2,49
60.864.119.000
-
0,00
117.584.585.000
-
0,00
15.495.000.000
-
0,00
KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PERUBAHAN APBK TA 2016
8
Berdasar tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk Lain-lain Pendapatan Daerah
Yang Sah mengalami penambahan target pendapatan sebesar 22,52 persen, hal ini
karena adanya kebijakan dari Pemerintah Pusat sesuai dengan Permendagri Nomor
48 Tahun 2016 tentang pedoman hibah dari Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah
Daerah Dan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kepada Perusahaan Daerah Air
minum, Dalam rangka Penyelesaian Hutang Perusahaan Daearh Air minum Kepada
Pemerintah Pusat Secara Non Kas, berdasarkan kebijakan tersebut maka
pendapatan hibah bertambah sebesar Rp. 49.226.202.000,-. Serta adanya kebijakan
dari Pemerintah Provinsi sesuai dengan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 14 Tahun
2016 tentang perkiraan Penetapan Dana Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor, Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Bermotor, Pajak Air Permukaan
dan Pajak Rokok Kepada Kabupaten/Kota Dalam Wilayah Aceh Tahun Anggaran
2016. Berdasarkan kebijakan tersebut maka dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi
bertambah sebesar Rp.688.902.272,- atau naik sebesar 2,49 persen dari APBK murni
dan penambahan pendapatan.
2.3.
Perubahan Kebijakan Belanja Daerah
Perubahan Kebijakan Belanja Daerah disusun berdasarkan perkiraan
kemampuan dan potensi Pendapatan Daerah sehingga dalam pengalokasian belanja
pembangunan tidak terjadi selisih atau defisit yang terlalu besar dan sulit ditutupi
melalui pembiayaan.
Belanja daerah sampai dengan triwulan II Tahun Anggaran 2016 realisasi
baru mencapai 38,40 persen dari rencana anggaran Rp. 1.315.853.038.568,-, dengan
serapan dana dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 318.740.309.402,- atau 44,70
persen dari rencana anggaran Rp.713.144.496.193,-, dan Belanja Langsung sebesar
Rp.186.593.492.077,-atau 30,96 persen dari rencana anggaran Rp.602.708.542.375,.
Kebijakan belanja pada perubahan APBD Kota Banda Aceh Tahun 2016
diarahkan pada :
1.
Pergeseran anggaran antar SKPD, antar kegiatan dan antar jenis belanja, antar
obyek belanja dan antar rincian obyek yang disebabkan capaian target kinerja
program dan kegiatan yang harus dikurangi atau ditambah dalam perubahan
APBD apabila asumsi kebijakan umum anggaran tidak dapat tercapai atau
melampaui asumsi KUA.
KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PERUBAHAN APBK TA 2016
9
2.
Penyesuaian dengan kebijakan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi.
3.
Penyesuaian Program dan kegiatan yang merupakan prioritas untuk
mempercepat pencapaian visi dan misi dengan mempertimbangkan sisa waktu
pelaksanaan APBD untuk Tahun Anggaran 2016;
4.
Penyesuaian Program dan kegiatan yang merupakan komitmen Pemerintah
Kota Banda Aceh dengan Pemerintah Pusat dan Provinsi.
Pada Kebijakan Umum Anggaran Perubahan APBK Tahun 2016, Pemerintah
Kota Banda Aceh meningkatkan kebutuhan belanja sebesar 10,34 persen atau
sebesar Rp.1.451.949.982.790,- dari target sebelumnya Rp.1.315.853.038.568,-.
Peningkatan belanja tersebut digunakan untuk menampung peningkatan pada
Belanja Tidak Langsung bertambah sebesar Rp.71.351.410.199,- atau 10,01 persen
menjadi Rp.784.495.906.392,- dari target sebelumnya Rp.713.144.496.193,-.
Sedangkan Belanja Langsung bertambah sebesar Rp.64.745.534.023- atau 10,74
persen menjadi Rp.667.454.076.398,- dari target sebelumnya Rp.602.708.542.375,-.
Berikut rekapitulasi peningkatan kebutuhan belanja pembangunan baik pada
Belanja Tidak Langsung maupun Belanja Langsung :
Tabel 2.4
Perubahan Belanja Daerah
NO.
URAIAN
1
Belanja Tidak Langsung
1
Belanja Pegawai
2
Belanja Bunga
3
Belanja Subsidi
4
Belanja Hibah
5
Belanja Bantuan Sosial
6
Belanja Bagi Hasil Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintahan Desa
7
Belanja Bantuan Keuangan
Kepada Provinsi/Kabupaten/
Kota dan Pemerintahan Desa
8
Belanja Tidak Terduga
2
Belanja Langsung
1
Belanja Pegawai
2
Belanja Barang dan Jasa
3
Belanja Modal
Jumlah
SEBELUM
PERUBAHAN (Rp)
713.144.496.193
587.266.820.753
2.000.000.000
20.460.000.000
2.510.000.000
SETELAH
PERUBAHAN (Rp)
784.495.906.392
652.360.465.298
3.550.000.000
28.790.765.553
1.985.000.000
BERTAMBAH/
(BERKURANG) Rp
71.351.410.199
65.093.644.545
1.550.000.000
8.330.765.553
(525.000.000)
PERSEN
TASE
10,01
11,08
77,50
40,72
-20,92
-
-
-
-
97.707.675.440
3.200.000.000
97.709.675.541
100.000.000
2.000.101
(3.100.000.000)
0,00
-96,88
602.708.542.375
80.915.816.000
252.558.773.918
269.233.952.457
1.315.853.038.568
667.454.076.398
87.211.966.482
307.351.874.810
272.890.235.106
1.451.949.982.790
64.745.534.023
6.296.150.482
54.793.100.892
3.656.282.649
136.096.944.222
10,74
7,78
21,70
1,36
10,34
Sumber : DPKAD Kota Banda Aceh 2016
KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PERUBAHAN APBK TA 2016
10
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat terjadinya peningkatan belanja sebesar
Rp.136.096.944.222,- atau 10,34 persen. Peningkatan belanja dialokasikan untuk
menampung kebutuhan belanja pegawai, belanja bunga, belanja hibah dan belanja
Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa pada
pos Belanja Tidak Langsung. Pada Belanja Langsung juga terjadi peningkatan pada
ketiga jenis belanja yaitu belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja
modal.
2.4.
Perubahan Kebijakan Pembiayaan Daerah
Kebijakan pembiayaan pada perubahan APBD Kota Banda Aceh Tahun
Anggaran 2016 adalah sebagai berikut:
1.
Peningkatan penerimaan pembiayaan dari sebelumnya
menjadi
sebesar
Rp.129.110.140.556,-
atau
Rp.4.000.000.000,meningkat
sebesar
Rp.125.110.140.556,- yang berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
Anggaran Sebelumnya (SiLPA).
2.
Pengeluaran pembiayaan pada perubahan APBD Tahun Anggaran 2016
mengalami
peningkatan
sebesar
781,37
persen
atau
menjadi
Rp.55.526.202.000,- dari Rp.6.300.000.000 pada APBK murni, hal ini disebabkan
adanya
Permendagri Nomor 48 Tahun 2016 tentang pedoman hibah dari
Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah Dan Penyertaan Modal
Pemerintah Daerah Kepada Perusahaan Daerah Air minum, Dalam rangka
Penyelesaian Hutang Perusahaan Daerah Air minum Kepada Pemerintah Pusat
Secara Non Kas sehingga pada penyertaan modal (investasi) Pemerintah Daerah
mengalami kenaikan sebesar Rp. 49.226.202.000,- atau 1406,46 persen.
sedangkan pengeluaran pembiayaan pada pembayaran pokok utang tetap .
KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PERUBAHAN APBK TA 2016
11
Rincian proyeksi perubahan pembiayaan daerah adalah sebagai berikut:
Tabel 2.5
Perubahan Pembiayaan Daerah
NO.
I
1.1
1.1.1
URAIAN
SEBELUM
PERUBAHAN (Rp.)
Pembiayaan Daerah
Penerimaan Pembiayaan
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Tahun Anggaran Sebelumnya
(SiLPA)
SETELAH
PERUBAHAN (Rp.)
BERTAMBAH/
BERKURANG (Rp)
PERSEN
TASE (%)
4.000.000.000
129.110.140.556
125.110.140.556
3127,75
4.000.000.000
129.110.140.556
125.110.140.556
0,00
1.1.2
Pencairan Dana Cadangan
-
-
-
0,00
1.1.3
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
-
-
-
0,00
1.1.4
Penerimaan Pinjaman Daerah
-
-
-
0,00
-
-
-
0,00
-
-
-
0,00
6.300.000.000
55.725.202.000
49.226.202.000
781,37
1.1.6
Penerimaan Kembali Pemberian
Pinjaman
Penerimaan Piutang Daerah
2.1
Pengeluaran Pembiayaan
2.1.1
Pembentukan Dana Cadangan
-
-
-
0,00
2.1.2
Penyertaan Modal (Investasi)
Pemerintah Daerah
3.500.000.000
52.726.202.000
49.226.202.000
1406,46
2.1.3
Pembayaran Pokok Utang
2.800.000.000
2.800.000.000
-
0,00
2.1.4
Pemberian Pinjaman Daerah
1.1.5
JUMLAH PEMBIAYAAN NETO
-
-
-
0,00
(2.300.000.000)
73.583.938.556
75.883.938.556
-3299,30
Sumber : DPKAD Kota Banda Aceh 2016
Dari tabel di atas jumlah pembiayaan pada APBK perubahan 2016 setelah
penerimaaan pembiayaan dikurangi dengan pengeluaran pembiayaan menjadi
sebesar Rp.73.583.938.556,-. Penerimaan pembiayaan tersebut digunakan untuk
membiayai pengeluaran pembiayaan serta menutup defisit belanja.
KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PERUBAHAN APBK TA 2016
12
BAB IV
PENUTUP
Kebijakan Umum Anggaran PerubahanAnggaran Pendapatan dan Belanja
Kota Banda Aceh TahunAnggaran 2016 memuat kebijakan-kebijakan yang menjadi
acuan dalam perencanaan operasional anggaran, dan kinerja pelayanan serta tingkat
pencapaian yang diharapkan pada setiap bidang kewenangan pemerintah daerah
yang akan dilaksanakan dalam satu tahun anggaran.
Adanya keterbatasan kemampuan pemerintah daerah terutama dalam hal
sumberdaya, maka diperlukan strategi atau cara tertentu yang dapat mempercepat
pencapaian Kebijakan Umum Anggaran Perubahan APBK TahunAnggaran 2016.
Demikianlah Kebijakan Umum Anggaran Perubahan APBK Banda Aceh Tahun
Anggaran 2016 ini dibuat untuk menjadi pedoman dalam penyusunan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara Perubahan(PPAS P) dan Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBD P) Tahun Anggaran 2016.
Banda Aceh, 9 September 2016
WALIKOTA BANDA ACEH
Hj. ILLIZA SA’ADUDDIN DJAMAL, SE
KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PERUBAHAN APBK TA 2016
13
Download