Analisis Kapasitas Unit Penangkapan Ikan Skala Kecil

advertisement
ANALISIS KAPASITAS
UNIT PENANGKAPAN IKAN SKALA KECIL
(KASUS PERIKANAN PELAGIS DI KABUPATEN BANGKA)
AGUS SUPRIADI HIDAYAT
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009
PERNYATAAN MENGENAI TESIS
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Analisis Kapasitas Unit
Penangkapan Ikan Skala Kecil (Kasus Kabupaten Bangka adalah karya saya
dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun
kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
tesis ini.
Bogor, Desember 2009
Agus Supriadi Hidayat
C 452070021
ABSTRACT
AGUS SUPRIADI HIDAYAT. Fishing Capacity Analysis of Small Scale (Case
Study of Pelagic Fisheries in Bangka District), under direction of
WIRYAWAN and EKO SRI WIYONO
BUDY
Excess capacity and overfishing of Indonesian coastal waters are critical
issue to be found due to difficulty of controlling of fishing effort. This paper will
discuss fishing capacity in Bangka District. Generally, the objective of this
research is to measure the level unit of fishing capacity per month of small scale
pelagic fisheries in east coastal Bangka District. The method used are moving
average and data envelopment analysis (DEA). The result showed that pelagic fish
season appeared at the first transition to second transition and for the peak season
of southeast monsoon, the value of fishing season index (FSI) is up to 100%,
whereas northwest monsoon is under 100%. The fishing capacity of drift gillnet,
hand line and surrounding net, which were not optimized yet, with average value
capacity utilization (VCU) and variable input utilization (VIU) less than one and it
means excess capacity. The Fishing capacity of mini purse seine has been
optimized. Fishing capacity needs to be optimzed by reducing VIU. Drift gillnet
reduced VIU effort (days at sea) and fuel by 1,15% and crew by 9,13%, hand line
reduced VIU effort and fuel by 0,71% and crew by 5,63%, surrounding net
reduced VIU effort and fuel by 2,41% and crew by 4,01%.
Keywords: excess capacity, fishing capacity, small-scale fisheries and data
envelopment analysis
RINGKASAN
AGUS SUPRIADI HIDAYAT. Analisis Kapasitas Unit Penangkapan Ikan Skala
Kecil (Kasus Perikanan Pelagis di Kabupaten Bangka), dibimbing oleh BUDY
WIRYAWAN dan EKO SRI WIYONO
Isu kapasitas berlebih (excess capacity) dan tangkap lebih (over fishing)
telah menjadi masalah serius di sebagian besar perairan pantai di Indonesia.
Kondisi ini dipicu karena sulitnya mengendalikan penambahan upaya
penangkapan ikan. Kebijakan pengelolaan perikanan berbasis kapasitas
penangkapan menjadi alternatif pendekatan untuk mengendalikan faktor-faktor
penyebab timbulnya kedua isu tersebut. Namun sulitnya menentukan kapasitas
penangkapan ikan sering menjadi kendala bagi pemerintah daerah dalam
menerapkan model kebijakan ini. Bertolak dari hal tersebut, maka penelitian
kapasitas unit penangkapan ikan dilakukan, dengan mengambil studi kasus pada
perikanan pelagis skala kecil di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung. Penelitian ini bertujuan menggambarkan keragaan perikanan tangkap,
mengestimasi pola musim dan daerah penangkapan ikan pelagis dan menilai
tingkat kapasitas unit penangkapan ikan pelagis skala kecil menurut musim.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah memberikan data dan informasi bagi
perumusan kebijakan pengelolaan perikanan pelagis secara berkelanjutan.
Metode penelitian yang digunakan, meliputi: 1) analisis deskriptif-kualitatif
untuk menggambarkan keragaan perikanan tangkap dan penentuan daerah
penangkapan ikan; 2) analisis rata-rata bergerak (moving average) untuk
mengestimasi musim penangkapan; dan 3) data envelopment analysis (DEA)
untuk mengukur kapasitas unit penangkapan. Analisis keragaan perikanan tangkap
dan musim penangkapan ikan menggunakan data bulanan berupa data produksi,
upaya dan produktivitas penangkapan ikan pelagis dari periode 2004-2008.
Sedangkan analisis kapasitas unit penangkapan menggunakan data panel kapal
setiap jenis alat tangkap, berupa input dan output produksi harian penangkapan
ikan dari bulan Maret tahun 2008-Pebruari 2009.
Di PPN Sungailiat ada empat jenis alat tangkap ikan pelagis dominan, yaitu:
pancing ulur, gillnet hanyut, payang dan mini purse seine. Hasil penelitian
menunjukkan intensitas unit penangkapan ikan dipengaruhi musim, sehingga
berfluktuasi sepanjang tahun. Perkembangan upaya penangkapan terus meningkat
dari tahun 2002-2008. Pada tahun 2006 terjadi penambahan jumlah kapal sebesar
84%, tetapi penambahan kapal tersebut hanya mampu meningkatkan produksi
sebesar 2,69%. Dengan kata lain, bertambahnya jumlah kapal ternyata tidak
meningkatkan produksi secara signifikan, bahkan menurunkan produktivitas. Hal
ini, mengindikasikan pemanfaatan sumberdaya ikan diperairan timur Kabupaten
Bangka telah mengalami kapasitas berlebih.
Musim penangkapan ikan pelagis di perairan timur Kabupaten Bangka
terjadi pada musim peralihan I hingga peralihan II dan puncaknya pada musim
timur dengan nilai indeks musim penangkapan (IMP) diatas 100%. Sedangkan
musim barat merupakan musim paceklik ikan dengan nilai IMP dibawah 100%.
Kondisi ini disebabkan perairan Bangka dipengaruhi dua musim yaitu, musim
timur dan musim Barat. Pada periode musim timur, angin cenderung bertiup lebih
lemah menyebabkan kondisi perairan terlihat tenang dan merupakan periode
musim banyak ikan. Pada musim barat, angin cenderung bertiup kencang,
gelombang besar dan sering disertai hujan. Pada periode ini dikenal musim
paceklik (Sedana et al. 2006). Perubahan musim ikan tersebut juga mempengaruhi
daerah penangkapan ikan. Pada musim timur dan peralihan II, daerah operasi
penangkapan bergerak menuju arah utara Laut Natuna dekat perairan Kabupaten
Belinyu, sedangkan pada musim barat dan peralihan I bergerak menuju arah
selatan sekitar Selat Gaspar dekat Kabupaten Bangka Selatan. Sedangkan untuk
mini purse seine karena operasinya one day fishing, maka daerah penangkapannya
terbatas 2-3 mil dari pantai.
Hasil perhitungan kapasitas penangkapan gillnet hanyut, menunjukkan ratarata capacity utilization (CU) terjadi kenaikan sebesar 4,51% dari 0,91 (single
output) menjadi 0,95 (multi output). Rata-rata nilai CU<1, mengindikasikan
tingkat kapasitas penangkapan gillnet hanyut tidak optimal. Hal ini dapat dilihat
dari tingkat penggunaan input variabel (VIU) kurang dari satu (0,93-0,99), maka
diduga perikanan gillnet hanyut PPN Sungailiat mengalami kapasitas ber lebih.
Jika VIU<1, maka telah terjadi surplus penggunaan input variabel yaitu
penggunaan input variabel aktual telah melibihi input variabel optimum sehingga
pelaku usaha (nelayan) sebaiknya mengurangi penggunaan input variabel aktual
tersebut (Farë et al. 1994). Proyeksi perbaikan kapasitas penangkapan gillnet
hanyut dengan mengurangi VIU upaya HOP dan BBM sebesar 0,92% (single
output) dan 1,15% (multi output). Sedangkan pengurangan VIU ABK sebesar
18,86% (single output) dan 9,13% (multi output).
Kapasitas penangkapan pancing ulur, menunjukkan rata-rata CU mengalami
kenaikan sebesar 10,29% dari 0,81 (single output) menjadi 0,89 (multi output).
Rata-rata nilai CU<1, berarti kapasitas penangkapan pancing ulur tidak optimal.
Nilai VIU< 1, berkisar antara 0,93 hingga 0,99 maka diduga perikanan pancing
ulur juga mengalami kapasitas berlebih. Proyeksi perbaikan kapasitas
penangkapan pancing ulur dengan mengurangi VIU upaya HOP dan BBM sebesar
1,61% (single ouput) dan 0,71% (multi ouput). Sedangkan pengurangan VIU
ABK sebesar 9,11% (single ouput) dan 5,63% (multi ouput).
Kapasitas penangkapan payang, menunjukkan rata-rata CU mengalami
kenaikan 4,48% dari 0,90 (single output) menjadi 0,93 (multi output). Rata-rata
CU<1, berarti kapasitas penangkapan payang tidak optimal. Nilai VIU<1 berkisar
antara 0,95 hingga 0,99 maka diduga perikanan payang juga mengalami kapasitas
berlebih. Proyeksi perbaikan VIU upaya HOP dan BBM dengan mengurangi
sebesar 2,77% (single ouput) dan 2,41% (multi ouput). Sedangkan pengurangan
VIU ABK sebesar 9,55% (single ouput) dan 4,01% (multi ouput).
Kapasitas penangkapan mini purse seine, menunjukkan rata-rata CU diatas
0,95 berarti tingkat kapasitas pemanfaatan mini purse seine telah mendekati
optimal (nilai satu). Hal ini dapat dilihat dengan tingkat VIU mendekati 0,99
hingga 1 (optimal). Artinya penggunaan input upaya HOP dan BBM pada armada
kapal mini purse seine telah sesuai kebutuhan. Meskipun ada nilai VIU<1 sangat
kecil (input berlebih kurang dari 1%), gejala ini bukan disebabkan karena
kelebihan input yang digunakan tetapi disebabkan ketidak-efisienan dalam
menggunakan input (Wiyono dan Wahju 2006).
Kata kunci: Perikanan tangkap skala kecil, kapasitas penangkapan, kapasitas
berlebih, pemanfaatan input variabel
© Hak Cipta milik IPB, tahun 2009
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
yang wajar IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya Tulis
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
ANALISIS KAPASITAS
UNIT PENANGKAPAN IKAN SKALA KECIL
(KASUS PERIKANAN PELAGIS DI KABUPATEN BANGKA)
AGUS SUPRIADI HIDAYAT
Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Program Studi Sistem dan Pemodelan Perikanan Tangkap
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr. Ir. Sugeng Hari Wisudo, M.Sc.
Judul Tesis
:
Nama
:
NRP
:
Program Studi :
Analisis Kapasitas Unit Penangkapan Ikan Skala Kecil (Kasus
Perikanan Pelagis di Kabupaten Bangka)
Agus Supriadi Hidayat
C452070021
Sistem dan Pemodelan Perikanan Tangkap (SPT)
Disetujui
Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Budy Wiryawan, M.Sc.
Ketua
Dr. Eko Sri Wiyono, S.Pi., M.Si.
Anggota
Diketahui
Ketua Program Studi
Sistem dan Pemodelan
Perikanan Tangkap
Prof. Dr. Ir. John Haluan, M.Sc.
Tanggal Ujian : 4 Desember 2009
Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof. Dr. Ir. H. Khairil A. Notodiputro, M.S.
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
karunia-Nya sehingga karya ilmiah dengan judul “Analisis Kapasitas Unit
Penangkapan Ikan Skala Kecil (Kasus Perikanan Pelagis di Kabupaten Bangka)”
berhasil diselesaikan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Budy Wiryawan, M.Sc.
dan Dr. Eko Sri Wiyono, S.Pi., M.Si. selaku ketua dan anggota komisi
pembimbing yang telah banyak memberi arahan, bimbingan dan saran selama ini.
Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Sutardjo, A.Pi,
M.M, selaku Kepala PPN Sungailiat, Bapak Rianto Yuswara beserta staf Statistik
PPN Sungailiat, Bapak Indra selaku Syahbandar Perikanan Sungailiat, Bapak
Robani BBI Sungailiat yang telah membantu selama pengumpulan data.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada istri dan anakku, atas segala doa
dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Desember 2009
Agus Supriadi Hidayat
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Garut Provinsi Jawa Barat pada tanggal 7 Januari 1970
dari pasangan Warya Amsar Hidayat dan Maemunah. Penulis merupakan putra
kelima dari enam bersaudara.
Tahun 1989 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Garut dan pada tahun yang
sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB.
Pendidikan sarjana ditempuh di Program Studi Teknologi Kelautan, Fakultas
Perikanan IPB, lulus pada tahun 1995. Kesempatan untuk melanjutkan ke
Program Magister pada Program Studi Sistem dan Pemodelan Perikanan Tangkap
(SPT) Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Pascasarjana IPB
diperoleh pada tahun 2007. Beasiswa pendidikan pascasarjana diperoleh dari PT
CIDES Persada Consultant dimana penulis selama ini bekerja.
Pengalaman kerja penulis dimulai tahun 1994 dengan bekerja di PT. Dobbin
Milus Internasional sebagai tenaga ahli madya. Pada tahun 1996 penulis bekerja
di PT. Central Pertiwi Bahari sebagai supervisor. Kemudian pada tahun 2000
penulis bekerja di PT. Meta Epsi Minatara Metco sebagai supervisor. Terakhir
pada tahun 2000 sampai sekarang penulis bekerja di PT. Cides Persada Consultant
sebagai koordinator teknis program.
Penulis menikah pada tanggal 12 Oktober 2003 dengan Eka Kartika, Amd
dan dikaruniai satu putri yaitu Auraku Dhia Azura dan satu putra yaitu Gema
Sagara Hidayat.
x
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ....................................................................................
x
DAFTAR TABEL .............................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................
xvii
DAFTAR ISTILAH ...........................................................................
xx
1
2
3
PENDAHULUAN ........................................................................
1
1.1 Latar Belakang .....................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah ..............................................................
3
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................
4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................
5
1.5 Kerangka Pemikiran Penelitian...............................................
5
1.6 Hipotesis Penelitian...............................................................
6
TINJAUAN PUSTAKA................................................................
8
2.1 Sistem Perikanan Tangkap .....................................................
8
2.1.1 Sumberdaya Ikan........................................................
9
2.1.2 Armada Perikanan Tangkap.........................................
10
2.1.3 Nelayan .....................................................................
13
2.2 Penangkapan Berlebih (Overfishing) .......................................
14
2.3 Kapasitas dan Kapasitas Berlebih (Excess Capacity) ................
16
2.4 Pengukuran Kapasitas Penangkapan Ikan ................................
20
2.5 Musim Penangkapan Ikan ......................................................
22
2.6 Tinjauan Studi Terdahulu.......................................................
22
METODE PENELITIAN ..............................................................
25
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian ..................................................
25
3.2 Jenis dan Sumber Data ..........................................................
26
3.2.1 Keragaan Perikanan Tangkap Skala Kecil.....................
26
3.2.2 Musim Penangkapan Ikan ...........................................
26
3.2.3 Daerah Penangkapan Ikan ...........................................
27
3.2.4 Kapasitas Penangkapan Ikan........................................
27
3.3 Pengumpulan Data ................................................................
27
xi
4
5
3.4 Pengolahan dan Analisis Data ................................................
28
3.4.1 Pengolahan Data ........................................................
28
3.4.2 Analisis Daerah Penangkapan Ikan...............................
29
3.4.3 Analisis Musim Penangkapan Ikan ...............................
29
3.4.4 Data Envelopment Analysis (DEA) ..............................
31
KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN .................................
35
4.1 Keadaan Umum Perikanan Tangkap .......................................
35
4.1.1 Armada Kapal Perikanan.............................................
35
4.1.2 Alat Penangkapan Ikan ...............................................
36
4.1.3 Masyarakat Perikanan .................................................
37
4.1.4 Perkembangan Produksi Hasil Perikanan ......................
39
4.1.5 Daerah dan Musim Penangkapan Ikan ..........................
42
4.2 Gambaran Umum PPN Sungailiat...........................................
43
HASIL PENELITIAN ...................................................................
45
5.1 Dinamika Upaya Penangkapan Ikan........................................
45
5.2 Dinamika Produktivitas dan Komposisi Hasil Tangkapan .........
46
5.3 Musim Penangkapan Ikan Pelagis...........................................
50
5.4 Daerah Penangkapan Ikan......................................................
53
5.5 Kapasitas Penangkapan Armada Gillnet Hanyut.......................
55
5.5.1 Kapasitas Penangkapan Gillnet Hanyut dengan Single
output........................................................................
55
5.5.2 Kapasitas Penangkapan Gillnet Hanyut dengan Multi
output........................................................................
59
5.6 Kapasitas Penangkapan Armada Pancing Ulur .........................
64
5.6.1 Kapasitas Penangkapan Pancing Ulur dengan Single
output........................................................................
64
5.6.2 Kapasitas Penangkapan Pancing Ulur dengan Multi
output........................................................................
68
5.7 Kapasitas Penangkapan Armada Payang..................................
72
5.7.1 Kapasitas Penangkapan Payang dengan Single output ....
72
5.7.2 Kapasitas Penangkapan Payang dengan Multi output .....
77
5.8 Kapasitas Penangkapan Armada Mini Purse seine....................
81
5.8.1 Kapasitas Penangkapan Mini Purse seine dengan Single
output........................................................................
81
5.8.2 Kapasitas Penangkapan Mini Purse seine dengan Multi
output........................................................................
85
xii
6
7
PEMBAHASAN PENELITIAN ....................................................
89
6.1 Keragaan Perikanan Tangkap Skala Kecil ...............................
89
6.2 Musim dan Daerah Penangkapan Ikan.....................................
90
6.3 Kapasitas Penangkapan Armada Gillnet Hanyut.......................
94
6.4 Kapasitas Penangkapan Armada Pancing Ulur .........................
97
6.5 Kapasitas Penangkapan Armada Payang..................................
99
6.6 Kapasitas Penangkapan Armada Mini Purse seine....................
100
6.7 Sintesis Penggunaan DEA Multi dan Single Output ..................
101
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................
103
7.1 Kesimpulan ..........................................................................
103
7.2 Saran ...................................................................................
103
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... ... 106
LAMPIRAN ..................................................................................... ... 110
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Perkembangan operasional kapal penangkapan ikan di PPN
Sungailiat tahun 2002-2008 ..........................................................
35
2. Perkembangan alat tangkap di PPN Sungailiat tahun 2002-2008 .......
37
3. Perkembangan nelayan dan buruh di PPN Sungailiat tahun 20022007............................................................................................
38
4. Individu yang bekerja pada unit usaha pendukung perikanan di PPN
Sungailiat tahun 2007 ...................................................................
39
5. Volume dan nilai produksi ikan di PPN Sungailiat tahun 2002-2008..
39
6. Daerah pemasaran produksi perikanan PPN Sungailiat tahun 2007....
41
7. Produksi perikanan di PPN Sungailiat berdasarkan jenis alat tangkap
tahun 2004 - 2008.........................................................................
42
8. Indeks musim penangkapan (IMP) ikan pelagis dominan di perairan
pantai timur Kabupaten Bangka .....................................................
53
9. Perbandingan kapasitas berlebih, tingkat penggunaan input dan
potensi perbaikan gillnet hanyut PPN Sungailiat (single output) ........
58
10. Perbandingan kapasitas berlebih, tingkat penggunaan input dan
potensi perbaikan gillnet hanyut PPN Sungailiat (multi output) .........
63
11. Perbandingan kapasitas berlebih, tingkat penggunaan input dan
potensi perbaikan pancing ulur PPN Sungailiat (single output)..........
67
12. Perbandingan kapasitas berlebih, tingkat penggunaan input dan
potensi perbaikan pancing ulur PPN Sungailiat (multi output) ...........
71
13. Perbandingan kapasitas berlebih, tingkat penggunaan input dan
potensi perbaikan payang (single output) ........................................
76
14. Perbandingan kapasitas berlebih, tingkat penggunaan input dan
potensi perbaikan payang PPN Sungailiat (multi output)...................
80
15. Perbandingan kapasitas berlebih, tingkat penggunaan input dan
potensi perbaikan mini purse seine (single output) ...........................
84
16. Perbandingan kapasitas berlebih, tingkat penggunaan input dan
potensi perbaikan mini purse seine (multi output) ............................
87
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Kerangka pemikiran penelitian.......................................................
7
2. Deskripsi sistem perikanan tangkap yang menunjukkan dinamika
sumberdaya ikan, armada (modal) dan nelayan (Charles 2001)..........
8
3. Kurva fungsi produksi. ..................................................................
18
4. Peta lokasi penelitian. ...................................................................
25
5. Perkembangan operasional kapal perikanan di PPN Sungailiat tahun
2002-2008. ..................................................................................
36
6. Dinamika volume dan nilai produksi ikan di PPN Sungailiat tahun
2002-2008. ..................................................................................
40
7. Operasional kegiatan di PPN Sungailiat (A) Kantor PPN Sungailiat,
(B) Armada Penangkapan Ikan, (C) Bongkar Ikan dan (D)
Pelelangan Ikan. ...........................................................................
44
8. Upaya penangkapan bulanan beberapa alat tangkap di perairan pantai
timur Kabupaten Bangka. ..............................................................
45
9. Perkembangan produksi ikan dan upaya penangkapan di PPN
Sungailiat tahun 2004 -2008. .........................................................
46
10. Produktivitas alat tangkap dominan dengan target ikan pelagis di
perairan pantai timur Kabupaten Bangka.........................................
47
11. Komposisi ikan hasil tangkapan mini purse seine di perairan pantai
timur Kabupaten Bangka. ..............................................................
48
12. Komposisi ikan hasil tangkapan armada payang di perairan pantai
timur Kabupaten Bangka. ..............................................................
48
13. Komposisi ikan hasil tangkapan armada gillnet hanyut di perairan
pantai timur Kabupaten Bangka. ....................................................
49
14. Komposisi ikan hasil tangkapan armada pancing ulur di perairan
pantai timur Kabupaten Bangka. ....................................................
50
15. Pola musim penangkapan ikan tenggiri, tetengkek, lemuru, kembung
dan tembang di perairan pantai timur Kabupaten Bangka..................
51
16. Pola musim penangkapan ikan tongkol di perairan pantai timur
Kabupaten Bangka........................................................................
52
17. Pola musim penangkapan ikan selar di perairan pantai timur
Kabupaten Bangka........................................................................
52
18. Peta daerah penangkapan ikan perikanan skala kecil di perairan
pantai timur Kabupaten Bangka. ....................................................
54
19. Sebaran rata-rata total nilai kapasitas penangkapan (CU) kapal gillnet
hanyut dengan pendekatan single output. ........................................
55
xv
20. Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan (CU) gillnet hanyut
menurut musim dengan pendekatan single output. ...........................
56
21. Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan (CU) kapal gillnet
hanyut menurut musim dengan pendekatan single output. .................
57
22. Sebaran nilai VIU kapal gillnet hanyut menurut musim dengan
pendekatan single output. ..............................................................
57
23. Proyeksi perbaikan masing-masing input kapal gillnet hanyut dengan
pendekatan single output. ..............................................................
59
24. Sebaran rata-rata total nilai kapasitas penangkapan (CU) kapal gillnet
hanyut dengan pendekatan multi output. .........................................
60
25. Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan (CU) gillnet hanyut
menurut musim dengan pendekatan multi output..............................
60
26. Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan (CU) kapal gillnet
hanyut menurut musim dengan pendekatan multi output. ..................
61
27. Sebaran nilai VIU kapal gillnet hanyut menurut musim dengan
pendekatan multi output. ...............................................................
62
28. Proyeksi perbaikan masing-masing input kapal gillnet hanyut dengan
pendekatan multi output. ...............................................................
63
29. Sebaran rata-rata total nilai kapasitas penangkapan (CU) kapal
pancing ulur dengan pendekatan single output. ................................
64
30. Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan (CU) pancing ulur
menurut musim dengan pendekatan single output. ...........................
65
31. Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan (CU) kapal pancing
ulur menurut musim dengan pendekatan single output. .....................
66
32. Sebaran nilai VIU kapal pancing ulur menurut musim dengan
pendekatan single output. ..............................................................
66
33. Proyeksi perbaikan masing-masing input kapal pancing ulur dengan
pendekatan single output. ..............................................................
68
34. Sebaran rata-rata total nilai kapasitas penangkapan (CU) kapal
pancing ulur dengan pendekatan multi output. .................................
68
35. Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan (CU) pancing ulur
menurut musim dengan pendekatan multi output..............................
69
36. Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan (CU) kapal pancing
ulur menurut musim dengan pendekatan multi output. ......................
70
37. Sebaran nilai VIU kapal pancing ulur menurut musim dengan
pendekatan multi output. ...............................................................
70
38. Proyeksi perbaikan masing-masing input kapal pancing ulur dengan
pendekatan multi output. ...............................................................
72
39. Sebaran rata-rata total nilai kapasitas penangkapan (CU) kapal
payang dengan pendekatan single output. ........................................
73
xvi
40. Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan (CU) kapal payang
menurut musim dengan pendekatan single output. ...........................
73
41. Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan (CU) kapal payang
menurut musim dengan pendekatan single output. ...........................
74
42. Sebaran nilai VIU kapal payang menurut musim dengan pendekatan
single output. ...............................................................................
75
43. Proyeksi perbaikan masing-mas ing input kapal payang dengan
pendekatan single output. ..............................................................
76
44. Sebaran rata-rata total nilai kapasitas penangkapan (CU) kapal
payang dengan pendekatan multi output. .........................................
77
45. Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan (CU) kapal payang
menurut musim dengan pendekatan multi output..............................
78
46. Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan (CU) kapal payang
menurut musim dengan pendekatan multi output..............................
79
47. Sebaran nilai VIU kapal payang menurut musim dengan pendekatan
multi output..................................................................................
79
48. Proyeksi perbaikan masing-masing input kapal payang dengan
pendekatan multi output. ...............................................................
81
49. Sebaran rata-rata total nilai kapasitas penangkapan (CU) kapal mini
purse seine dengan pendekatan single output. ..................................
82
50. Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan (CU) kapal mini purse
seine menurut musim dengan pendekatan single output. ...................
82
51. Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan (CU) kapal mini purse
seine menurut musim dengan pendekatan single output. ...................
83
52. Sebaran VIU kapal mini purse seine menurut musim dengan
pendekatan single output. ..............................................................
84
53. Sebaran rata-rata total nilai kapasitas penangkapan (CU) kapal mini
purse seine dengan pendekatan multi output. ...................................
85
54. Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan (CU) kapal mini purse
seine menurut musim dengan pendekatan multi output. ....................
85
55. Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan (CU) kapal mini purse
seine menurut musim dengan pendekatan multi output. ....................
86
56. Sebaran VIU kapal mini purse seine menurut musim dengan
pendekatan multi output. ...............................................................
87
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Output dan Input Kapal Gillnet Hanyut pada Musim Barat ...............
111
2. Output dan Input Kapal Gillnet Hanyut pada Musim Peralihan I .......
112
3. Output dan Input Kapal Gillnet Hanyut pada Musim Timur ..............
113
4. Output dan Input Kapal Gillnet Hanyut pada Musim Peralihan II ......
114
5. Output dan Input Kapal Pancing Ulur pada Musim Barat..................
115
6. Output dan Input Kapal Pancing Ulur pada Musim Peralihan I..........
116
7. Output dan Input Kapal Pancing Ulur pada Musim Timur ................
117
8. Output dan Input Kapal Pancing Ulur pada Musim Peralihan II.........
118
9. Output dan Input Kapal Payang pada Musim Barat ..........................
119
10. Output dan Input Kapal Payang pada Musim Peralihan I ..................
119
11. Output dan Input Kapal Payang pada Musim Musim Timur ..............
120
12. Output dan Input Kapal Payang pada Musim Peralihan II .................
120
13. Output dan Input Kapal Mini Purse seine pada Musim Barat.............
121
14. Output dan Input Kapal Mini Purse seine pada Musim Peralihan I.....
121
15. Output dan Input Kapal Mini Purse seine pada Musim Timur ...........
122
16. Output dan Input Kapal Mini Purse seine pada Musim Peralihan II ...
122
17. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Gillnet Hanyut pada Musim Barat (Single Output) ....
123
18. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Gillnet Hanyut pada Peralihan I (Single Output) .......
124
19. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Gillnet Hanyut pada Musim Timur (Single Output) ...
125
20. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Gillnet Hanyut pada Musim Peralihan II (Single
Output)........................................................................................
126
21. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Gillnet Hanyut pada Musim Barat (Multi Output) .....
127
22. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Gillnet Hanyut pada Musim Peralihan I (Multi
Output)........................................................................................ 128
23. Nilai Ef isiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Gillnet Hanyut pada Musim Timur (Multi Output) ....
129
xviii
24. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Gillnet Hanyut pada Musim Peralihan II (Multi
Output)........................................................................................ 130
25. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Pancing Ulur pada Musim Barat (Single Output).......
131
26. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Pancing Ulur pada Musim Peralihan I (Single
Output)........................................................................................
132
27. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Pancing Ulur pada Musim Timur (Single Output) .....
133
28. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Pancing Ulur pada Musim Peralihan II (Single
Output)........................................................................................
134
29. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Pancing Ulur pada Musim Barat (Multi Output) ........
135
30. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Pancing Ulur pada Musim Peralihan I (Multi Output)
136
31. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Pancing Ulur pada Musim Timur (Multi Output).......
137
32. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Pancing Ulur pada Musim Peralihan II (Multi
Output)........................................................................................ 138
33. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Payang pada Musim Barat (Single Output) ...............
139
34. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Payang pada Musim Peralihan I (Single Output) .......
139
35. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Payang pada Musim Timur (Single Output) ..............
140
36. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Payang pada Musim Peralihan II (Single Output) ......
140
37. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Payang pada Musim Barat (Multi output). ................
141
38. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Payang pada Musim Peralihan I (Multi Output) ........
141
39. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Payang pada Musim Timur (Multi Output) ...............
142
40. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Payang pada Musim Peralihan II (Multi Output) .......
142
41. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Mini Purse seine pada Musim Barat (Single Output) .
143
xix
42. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Mini Purse seine pada Musim Peralihan I (Single
Output)........................................................................................
143
43. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Mini Purse seine pada Musim Timur (Single Output)
144
44. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Mini Purse seine pada Musim Peralihan II (Single
Output)........................................................................................ 144
45. Nilai Efisie nsi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Mini Purse seine pada Musim Barat (Multi Output)...
145
46. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Mini Purse seine pada Musim Peralihan I (Multi
Output)........................................................................................ 145
47. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Mini Purse seine pada Musim Timur (Multi Output) .
146
48. Nilai Efisiensi Kapasitas Penangkapan, Target Output, Target Input
dan VIU Kapal Mini Purse seine pada Musim Peralihan II (Multi
Output)........................................................................................ 146
49. Armada perikanan ikan pelagis di PPN Sungailiat Kabupaten Bangka
147
xx
DAFTAR ISTILAH
ABK: Anak buah kapal, orang yang bekerja di kapal perikanan.
Biomasa: Jumlah berat tiap individu ikan dalam suatu stok ikan.
CPUE: Catch per unit effort, jumlah atau berat hasil tangkapan per upaya
penangkapan, digunakan sebagai indeks kelimpahan relatif.
CU: Capacity utilization.
DEA : Data Envolopment Analysis, model matematika non-parametrik dengan
teknik linier programing dengan berorientasi pada input dan output yang
digunakan untuk mengukur kapasitas penangkapan ikan secara keragaan
relatif.
DKP: Departemen Kelautan dan Perikanan.
DMU: Decision making units, unit pengambilan keputusan dalam pendekatan
data envelopment analysis.
Efisien: Prinsip dasar teori ekonomi yaitu bagaimana menghasilkan tingkat
keluaran (output) tertentu dengan menggunakan masukan (input) seminimal
mungkin, atau sebaliknya bagaimana menghasilkan tingkat output
semaksimal mungkin dengan menggunakan sejumlah input tertentu.
Efisiensi teknis: Mengukur pencapaian output maksimal dengan menggunakan
sejumlah input tertentu.
Gillnet (jaring insang): Alat penangkapan ikan berupa selembar jaring berbentuk
empat persegi panjang, berukuran mata jaring sama di seluruh bagian
jaring, cara menangkap ikan dengan terjerat pada bagian insang.
Hasil tangkapan (catch): Komponen ikan yang ditangkap dengan alat
penangkapan ikan tertentu.
HOP: Hari Operasi Penangkapan, lamanya waktu operasi penangkapan di laut
(upaya) dalam menangkap ikan target.
Ikan: Segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya
berada di dalam lingkungan perairan.
Ikan pelagis: Ikan yang hidup di kolom perairan dengan mobilitas tinggi.
IMP: Indeks Musim Penangkapan ikan, nilai indeks dari perhitungan metode ratarata bergerak (moving average) yang menunjukkan pola musim
penangkapan ikan. Jika nilai IMP-nya diatas 100 dapat dikatakan sedang
terjadi musim penangkapan ikan dan jika nilai IMP-nya dibawah 100
dikatakan sedang terjadi musim paceklik ikan.
Kapal penangkapan ikan: Kapal, perahu atau alat apung lain yang dipergunakan
untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan,
pengangkutan ikan, menyimpan dan mendinginkan ikan.
Kapasitas: Jumlah keluaran (output) yang dapat dihasilkan oleh suatu sistem
produksi dalam jangka waktu tertentu.
xxi
Kapasitas penangkapan ikan: Jumlah maksimum ikan yang dapat ditangkap oleh
sebuah kapal pada suatu periode tertentu (musim atau tahunan) pada tingkat
biomasa dan struktur populasi, serta pada teknologi tertentu.
Kapasitas berlebih (excess capacity): Situasi dimana berlebihnya kapasitas input
perikanan (kapal penangkapan ikan) yang digunakan untuk menghasilkan
output perikanan (hasil tangkapan ikan) pada level tertentu.
MSY: Maximum Sustainable Yield, jumlah suatu hasil tangkapan maksimum yang
dapat dipanen dari suatu stok ikan tanpa mempengaruhi hasil tangkapan
pada tahun-tahun berikutnya.
Mini purse seine (pukat cincin mini): Alat penangkapan ikan yang umumnya
untuk menangkap ikan pelagis dan alat ini berukuran kecil,
pengoperasiannya dilakukan dengan cara melingkari gerombolan ikan
sehingga geraknya terhadang dan ikan berada dalam lingkaran tersebut.
Nelayan: Orang yang secara keseluruhan atau sebagian dari hidupnya tergantung
dari kegiatan menangkap ikan.
Open access fishery: Pemanfaatan sumberdaya perikanan secara terbuka oleh
siapa saja, kapan saja dan dimana saja, sehingga menimbulkan persaingan
antar nelayan, persaingan teknologi dan modal.
Over capacity: Proses persaingan pemanfaatan sumberdaya perikanan dalam
perairan open access yang telah melampaui suatu titik profit total
maksimum dari usaha penangkapan ikan.
Over fishing: Kondisi dimana jumlah ikan yang ditangkap melebihi jumlah ikan
yang dibutuhkan untuk mempertahankan stok ikan; jumlah upaya
penangkapan ikan telah melebihi upaya maksimum lestari.
Payang (pukat kantong): Alat penangkap ikan berupa jaring berbentuk kerucut
yang terdiri atas kantong (bag), badan (body), dua lembar sayap (wing)
yang dipasang pada kedua sisi mulut jaring, dan tali penarik (warp),
dioperasikan dengan melingkari gerombolan ikan didaerah kolom perairan.
Pancing ulur: Alat penangkapan ikan berupa benang snar, mata pancing dan
umpan, pengoperasiannya dilakukan dengan cara melempar mata pancing
yang berumpan di daerah penangkapan, diharapkan ikan akan mendekati
dan memakan umpan pancing karena tertarik atau mencium.
Pengelolaan Perikanan: Proses terintegrasi mulai dari pengumpulan informasi,
analisis, perencanaan, konsultasi, pengambilan keputusan, alokasi
sumberdaya dan implementasi, dalam rangka menjamin kelangsungan
produktivitas sumberdaya ikan serta pencapaian tujuan pengelolaan.
Perikanan berkelanjutan: Pengelolaan sumberdaya perikanan dan lingkungannya
untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi
mendatang untuk memenuhi kebutuhannya.
PPN: Pelabuhan Perikanan Nusantara.
Stok Ikan: Jumlah biomasa ikan yang dapat ditangkap pada suatu kawasan
perairan tertentu dalam periode yang ditentukan supaya kelestarian
dipertahankan.
xxii
Sumberdaya ikan (fish resources): potensi semua jenis ikan.
TAC: Total Allowable Catch, maksimum tangkapan ikan yang diperbolehkan dari
suatu perikanan sesuai dengan rencana pengelolaan.
Upaya penangkapan (fishing effort): Usaha yang dilakukan nelayan dalam rangka
menangkap ikan di laut.
VIU: Variable Input Utilization, tingkat penggunaan input variabel (tidak
tetap).
Download