Bab 5 Simpulan, Diskusi dan Saran 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis korelasi didapat korelasi antara kematangan emosi dengan kinerja karyawan di PT. Gilang Agung Persada sebesar 0,665 dengan .sig = .000 (dibawah 0,01) < 0,05. Maka dari hasil penelitian disimpulkan bahwa Ho ditolak atau ada hubungan antara kematangan emosi dengan kinerja karyawan di PT. Gilang Agung Persada Nilai korelasi sebesar 0,665 atau 66,5% menandakan bahwa hubungan tersebut bersifat positif, artinya ada pergerakan yang searah antara kematangan emosi dengan kinerja karyawan. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kematangan emosi yang dimiliki karyawan maka semakin tinggi pula kinerja di perusahaannya, begitu juga sebaliknya. 5.2. Diskusi Penelitian mengenai hubungan antara kematangan emosi dan kinerja karyawan di PT. Gilang Agung Persada menunjukan hasil bahwa memang terdapat hubungan diantara kedua variabel tersebut. Dimensi yang ada pada setiap variabel saling memiliki hubungan yang signifikan. Hubungan yang didapat peneliti sebesar 66,5%. Terlihat ada 33,5% faktor lain yang berpengatuh terhadap kinerja. Menurut Wirawan (2009) ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi dari kinerja karyawan. Peneliti akan membahas faktor lain yg mempengaruhi kinerja selain kematangan emosi dari menurut teori Wirawan (2009). Menurut Wirawan (2009) faktor lingkungan eksternal yang berpengaruh terhadap kinerja yaitu kehidupan ekonomi, kehidupan politik, kehidupan sosial, budaya dan agama masyarakat, dan kompetitor. Peneliti menilai faktor lingkungan eksternal yang berpengaruh dalam kinerja di perusahaan PT. Gilang Agung Persada adalah kehidupan sosial, budaya masyarakat, dan kompetitor. Dukungan sosial dari rekan kerja dapat meningkatkan kinerja. Budaya juga peneliti menilai jika dalam perusahaan memiliki budaya yang bagus dan budaya saling mendukung, ini akan berkaitan dengan kinerja. Kompetitor dalam perusahaan PT. Gilang Agung Persada juga mempengaruhi kinerja, karena kompetitor dapat meningkatkan semangat kinerja dari karyawan itu sendiri menjadi yang terbaik. Menurut Wirawan (2009) faktor internal yang mempengaruhi kinerja adalah Bakat dan sifat pribadi, kreativitas, pengetahuan dan keterampilan, kompetensi, pengalaman kerja, keadaan fisik, keadaan psikologi. Bakat dan sifat pribadi menurut peneliti mempengaruhi kinerja karyawan di PT. Gilang Agung Persada karena karyawan yang terbiasa terlambat dan bersifat selalu kurang puas dalam pekerjaannya, akan mempengaruhi dalam kinerjanya. Kreativitas juga mempengaruhi kinerja karyawan di PT. Gilang Agung Persada karena kreativitas dibutuhkan untuk dapat menciptakan ide-ide dalam perusahaan maupun untuk memecahkan suatu masalah dalam perusahaan. Pengetahuan dan keterampilan dibutuhkan untuk menciptakan kinerja yang baik karena karyawan yang memiliki pengetahuan yang luas tentang pekerjaan yang diambil, seseorang tersebut dapat mengerjakannya dengan baik. Keadaan psikologi menurut peneliti sangat besar pengaruhnya dalam kinerja, karena keadaan psikologi karyawan dapat memunculkan sikap atau tindakan dalam perusahaan. Jika karyawan memiliki keadaan psikologi yang baik, contohnya memiliki kematangan emosi yang baik, karyawan tersebut dapat besikap baik dan dapat mengontrol emosinya ketika mendapat masalah. Selain itu juga keadaan psikologi karena keadaan psikologi dapat mengatur mood seseorang dalam berpikir dan bertindak. Jika karyawan tersebut bertindak salah dan ceroboh atau bertindak merugikan perusahaan, kinerja dalam karyawan tersebut akan rendah. Faktor keadaan psikologis selain kematangan emosi yang mempengaruhi kinerja contohnya seperti tipe-tipe kepribadian atau gangguan psikologis. Menurut Wirawan (2009) faktor yang mempengaruhi kinerja adalah perilaku kerja karyawan adalah etos kerja, disiplin kerja, motivasi kerja, semangat kerja, sikap kerja, stress kerja, keterlibatan kerja, kepemimpinan, kepuasan kerja, dan keloyalan. Perilaku kerja karyawan dapat mempengaruhi karyawan, jika memiliki perilaku yang buruk, kinerja akan memburuk juga. Peneliti menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini. Pengukuran kinerja lebih tepat diberikan kepada manajer atau atasan yang dapat menilai karyawannya untuk menghindari bias. Penelitian ini sangat terbatas dalam hal waktu pengerjaan, serta teknik observasi tidak langsung yang dilakukan peneliti masih sangat sederhana. Peneliti juga menyadari banyak variabel-variabel lain yang mempengaruhi penelitian ini. 5.3. Saran Peneliti menyadari bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan dalam penelitian yang perlu diperbaiki, maka dari itu peneliti dapat memberikan saran untuk beberapa pihak, antara lain : 1. Untuk penelitian selanjutnya, dapat diteliti hubungan-hubungan yang sudah dibahas di diskusi pada PT. Gilang Agung Persada. 2. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar melakukan revisi dari ujicoba yang telah dilakukan agar item yang didapat benar-benar mewakili dimensi dari variabel yang digunakan. Karena validitas dalam item-item dinilai masih kurang tinggi. 3. Untuk penelitian selanjutnya, agar dapat menambah wawancara dan observasi terhadap karyawan agar dapat mendukung data penelitian. 4. Untuk perusahaan, mengadakan pelatihan kematangan emosi untuk peningkatan kinerja dari karyawannya.