Memperkuat Pemberdayaan UMKM Written by Artikel Tuesday, 31 August 2010 10:17 - Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dalam 10 terakhir menyebutkan, jumlah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terus menaik. Akhir 2008, jumlahnya mencapai 51,26 juta unit, terus naik hingga 39,5 persen sejak 1998. Pada 2009 sebagian pelaku usaha kecil menengah yang berbisnis kurang dari 10 tahun terakhir berhasil melakukan ekspor ke Eropa yang terkenal sangat sulit ditembus oleh komoditas, negara berkembang. Pertanyaannya, mengapa para pelaku ekonomi kecil mampu bertahan kendati dalam beberapa tahun negeri ini dihantam krisis, baik nasional maupun internasional? Apakah ini menjadi bukti bahwa kelompok usaha kecil memiliki strategi berbeda dalam menjalankan usahanya, sehingga ketika banyak pelaku usaha besar kolaps tatkala diterjang badai krisis, UMKM justru selalu tegak berdiri? Banyak alasan sangat mendasari hal tersebut, sehingga UMKM tetap eksis dan mampu bertahan dari tahun ke tahun. Memang ada pula kelompok usaha kecil yang juga kembang kempis saat krisis, namun jumlahnya sangat sedikit. Alasan-alasan itu, pertama, UMKM biasanya lebih elastis, fleksibel, dan adaptif, sehingga modal demikian menjadi awal dalam menggarap usahanya. Atas keadaan seperti itu, pelaku usaha kecil pun mencari garapan yang berbeda dengan modal kreativitas dan inovasi sendiri. Ia tidak bergantung pada pola usaha yang dilakukan pengusaha-pengusaha besar. Apa yang dimilikinya kemudian dite-lateni sedemikian rupa. Kedua, pelaku usaha kecil dan menengah biasanya juga memiliki motivasi sangat tinggi untuk mengembangkan usahanya. Dengan modal seadanya, mereka bersemangat dan antusias agar usaha yang ditekuninya bisa berkembang dan membawa hasil yang memuaskan. Ketiga, satu hal yang sangat menonjol dalam mekanisme kerja UMKM adalah kecenderungan menangani sendiri semua proses pengerjaan dari hulu ke hilir. Dari produksi hingga pemasaran digelar oleh satu orang, sehingga di sinilah sebuah kekuatan luar biasa yang sangat mendorong pelaku usaha kecil dan menengah terus bangkit dalam segala musim. Yang pasti, apabila kemudian mencermati tiga poin tersebut, wajarlah jika UMKM mampu menghidupi dirinya. Namun, persoalannya kemudian adalah banyak kendala yang juga dihadapi UMKM agar bisa terus melanjutkan usahanya secara lebih baik, matang, dan profesional. Setidaknya, apa yang di-kerjakan kemudian mampu menampung banyak tenaga kerja baru. Diakui atau tidak, sangat sulitnya UMKM melakukan pinjaman dana ke bank merupakan sebuah rahasia umum. Bank sering kali mematok bunga sebesar 15 persen sehingga ini menyulitkan UMKM mampu menjalankan usahanya secara lebih sempurna. 1/3 Memperkuat Pemberdayaan UMKM Written by Artikel Tuesday, 31 August 2010 10:17 - Lebih ironis lagi, akses kebank pun kadang-kadang dipersulit dengan pelbagai alasan. Ini merupakan sebuah ironisitas. Temyata, hal tersebut menjadi kendala sangat fatal yang menyusahkan UMKM bisa mengembangkan sayap usahanya ke berbagai lini. Apa yang mereka kerjakan kemudian adalah mencari celah pinjaman dana yang kadang-kadang kesulitan dijumpai. Namun, terlepas dari itusemua, kerja keras UMKM merupakan sebuah prestasi luar biasa. Ia bisa menjadi kelompok usaha yang tahan banting dan tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi yang mematikan, kelompok UMKM selalu hadir demi ikut memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Pengalaman menunjukkan bahwa UMKM menjadi penyelamat kehidupan bangsa tatkala negeri ini dililit krisis ekonomi. Kita semua merasakan bahwa krisis ekonomi kemudian menyebabkan rakyat jatuh miskin karena harus kehilangan pekerjaan akibat di-PHK oleh perusahaan-perusahaan besar. Kontribusi Tak Terhitung Diakui atau tidak, kemiskinan dan pengangguran menjadi persoalan mendasar yang rumit untuk dipecahkan, dan itu menyebabkan sendi perekonomian bangsa menjadi macet. Namun, di sisi lain, pemerintah belum mampu memberikan solusi terbaik guna memecahkan permasalahan tersebut. Dalam kondisi demikian, ternyata UMKM telah mengambil peran aktif dan partisipatif, dalam membeberkan solusi-solusi hebatnya. Mereka yang miskin dan penganggur kemudian diserap sebagai tenaga kerja. Ini merupakan sebuah jalan terbaik bagaimana mengurangi padatnya kemiskinan dan pengangguran. Apa yang dikerjakan UMKM tersebut merupakan wujud membantu meringankan beban tanggung jawab pemerin-tah dalam mengentaskan kemiskinan dan pengangguran yang terus-menerus membanjir dari tahun ke tahun di negeri ini. Harapan Kini menjadi sebuah keharusan untuk menghidupkan UMKM. Banyak hal terbaru yang harus dilakukan agar perekonomian nasional terus membaik. Setidaknya, apa yang dikerjakan UMKM telah mampu menekan pengangguran dan kemiskinan yang terus-menerus melanda rakyat Indonesia. UMKM lahir dari, oleh, dan untuk rakyat. Ia menjadi sandaran ekonomi jutaan rakyat Indonesia. UMKM mencoba menghadirkan dirinya sebagai lokomotif perubahan ekonomi rakyat menengah ke bawah, agar rakyat tidak selalu hidup di bawah garis kemiskinan. Dalam konteks demikian, pemerintah harus mampu memberdayakan UMKM "sebagai mitra kerja. Dengan demikian, UMKM bisa lebih optimal mampu menyumbangkan kontribusinya bagi bangsa dan negara. Tugas pemerintah ke depan adalah membantu mempermudah pinjaman dana ke UMKM; membantu memberikan pendampingan, konsultasi manajerial dan finansial sekaligus informasi pemasaran kepada para pelaku UMKM. Dengan demikian, mereka makin profesional dalam mengelola usahanya. Pemerintah harus mampu menciptakan suasana yang kondusif bagi pelaku UMKM. 2/3 Memperkuat Pemberdayaan UMKM Written by Artikel Tuesday, 31 August 2010 10:17 - Sumber : Suara Karya 3/3