pengembangan media pembelajaran berbasis android

advertisement
290
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS
ANDROID “CHEMBIRD” PADA MATERI KIMIA
KELAS XI DI SMAN 17 MAKASSAR
1)
2)
3)
Hikmah Rusdi, Sudding, Muhammad Yunus
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan YAPIM MarosEmail:
1)
[email protected]
ABSTRACT
This study aims to determine the quality of android based learning media "ChemBird" on
chemical material in class XI SMAN 17 Makassar. Android-based instructional media
development "ChemBird" based on the key steps in the development of learning model 4D Thiagarajan. The results of analysis of media-based learning keterlaksanaan android
"ChemBird" at high category with an average value of 3.32 and meet practical criteria.
The level of success in field trials showed that mastery learning IPA3 class XI student of
SMAN 17 Makassar is 83.33%. The activities and student responses, as well as the ability
to manage learning teacher at the high category meets the criteria of effectiveness. Based
on the criteria used to assess the media-based learning android "ChemBird" is valid
criteria, practical, and effective.
Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016
291
Keywords: Instructional media, android, chembird, chemical
dalam proses belajar mengajar dapat
A.PENDAHULUAN
membangkitkan minat dan keinginan yang
Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi saat ini tidak bisa dihindari
lagi
pengaruhnya
terhadap
dunia
pendidikan sehingga menuntut dunia
pendidikan
untuk
senantiasa
menyesuaikan perkembangan terknologi
terhadap upaya dalam peningkatan mutu
pendidikan,
terutama
memanfaatan
penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi
bagi
dunia
pendidikan
khususnya dalam proses pembelajaran.
penggunaan
pembelajaran
media
dalam
pembelajaran
membangkitkan
rangsangan
kegiatan
motivasi
belajar,
dan
bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap
siswa.
Perkembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi mendorong
proses
pembelajaran
menjadi
lebih
aplikatif dan menarik sebagai upaya untuk
peningkatan kualitas pendidikan (Arsyad,
2011).
Pada
umumnya
proses
pembelajaran yang berlangsung saat ini
Kemajuan teknologi berpengaruh
terhadap
baru,
hal
di
sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan
adalah tatap muka antara guru dengan
siswa di dalam kelas atau yang biasa
dikenal dengan metode pembelajaran
konvensional. Pembelajaran konvensional
lainnya. Pemakaian media pembelajaran
Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016
292
menekankan pada penyelesaian materi
demikian,
teknologi
komunikasi
pelajaran tanpa memberikan waktu yang
mendorong terjadinya evolusi pada lokasi
banyak kepada siswa untuk merefleksi
dan waktu belajar. Belajar tidak lagi hanya
materi-materi yang disampaikan,
berlangsung di sekolah dan di kelas, tetapi
menghubungkan dengan pengetahuan
belajar dapat terjadi dimana saja selama
sebelumnya, atau mengaplikasikan dalam
ada bahan ajar dan siswa merasa nyaman
kehidupan nyata. Lebih lanjut dinyatakan
dengan situasi itu. Siswa sebagai inti dari
bahwa
proses belajar mengajar, harus dilibatkan
memiliki
dalam semua fase pembelajaran, dan
ciriciri, yaitu: pembelajaran berpusat pada
merupakan tugas seorang guru untuk
guru, terjadi passive learning, interaksi di
menjadikan
antara
pembelajaran
konvensional
siswa
lebih
aktif
serta
tidak
ada
memberikan pengalaman belajar yang
kooperatif,
dan
dinamis dan bermakna. Salah satu cara
kurang,
kelompokkelompok
siswa
penilaian bersifat sporadis. Pembelajaran
untuk
mendorong
tercapainya
yang dilaksanakan secara konvensional
pembelajaran yang efektif, digunakanlah
mengakibatkan siswa belajar tidak efektif
alat bantu belajar atau yang biasa disebut
dan tidak merasa termotivasi sehingga
media pembelajaran.
Media pembelajaran yang dibuat
menyebabkan siswa kurang atau bahkan
tidak memahami materi yang diberikan
dapat
guru. Keberhasilan pembelajaran tidak
berbasis android yaitu mobile phone.
hanya ditentukan oleh guru dan siswa,
selama ini yang kita ketahui bahwa mobile
tetapi
sarana
phone tidak hanya terfokus sebagai sarana
pembelajaran serta bahan ajar yang
komunikasi, ataupun hiburan, tetapi sudah
digunakan. Adanya perkembangan ilmu
dimanfaatkan
pengetahuan dan teknologi menjadikan
pembelajaran. Salah satu media berbasis
pembelajaran dapat dilaksanakan secara
mobile phone yang bisa digunakan oleh
lebih efektif, efisien, dan menarik.
guru dalam pembelajaran dan belum
(Wijaya, 2008)
Teknologi
banyak dikembangkan adalah aplikasi
dipengaruhi
oleh
teknologi
sebagai
yang
media
dan
mobile game based learning (mGBL).
komunikasi mengubah lokasi belajar dari
mGBL merupakan aplikasi berbentuk
kelas ke tempat di mana saja dan kapan
permainan yang berisi materi pelajaran
saja
dan dibangun sesuai dengan tingkat
siswa
dapat
informasi
memanfaatan
belajar.
Dengan
Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016
293
pendidikan dan juga disesuaikan dengan
phone, Symbian phone, dan Android
kurikulum yang berlaku dan dijalankan
phone. Smartphone yang menjadi tren
pada perangkat mobile phone (Ally,
masa
2009).
penggunanya
kini
atau
yang
dan
kebanyakan
perkembangannya
Pembelajaran dengan menggunakan
sangat pesat adalah Android phone,
mobile Game Based Learning membuat
sehingga pengembangan mGBL dalam
pembelajaran siswa menjadi menarik dan
android phone ini sangat menjanjikan.
menyenangkan.
akan
Penggunaan media mGBL sangat
efektif apabila siswa berada dalam kondisi
membantu dalam penyampaian materi
senang
juga
pelajaran. Materi kimia yang diajarkan di
sebaliknya, siswa akan merasa takut,
SMA sangat banyak dan alokasi waktu
cemas, waswas, merasa tidak nyaman
yang
yang dapat mengakibatkan hasil kurang
pembelajaran di sekolah sangat terbatas.
optimal apabila proses belajar siswa
Keterbatasan
terlalu dipaksakan (Susanto, 2009).
menyebabkan
dan
Aplikasi
Proses
bahagia.
mobile
belajar
Begitu
game
sebagai
diberikan
dalam
alokasi
guru
mengutamakan
waktu
terkadang
penyelesaian
hanya
materi
pelajaran
dan dimanfaatkan sesuai dengan desain
kesempatan siswa untuk berlatih soal.
pembelajaran
Kurangnya siswa dalam berlatih soal
ada,
untuk
kurang
ini
media pembelajaran dapat dikembangkan
yang
dan
proses
menciptakan suasana belajar yang baru,
dapat
efektif,
demi
terhadap materi dan konsep kimia juga
memudahkan tercapainya tujuan-tujuan
kurang optimal. Pemanfaatan mobile
pembelajaran.
untuk
phone sebagai sarana mobilitas dalam
pengembangan mGBL menjadi lebih
sebuah mGBL dan penyajian materi
mudah dengan hadirnya berbagai macam
dalam format game menjadi sebuah
ponsel pintar atau smartphone .
wacana untuk menyajikan pengetahuan
dan
menyenangkan
Terobosan
mengakibatkan
memberi
penguasaan
barang
dalam sebuah hiburan. Game pada mobile
yang tidak asing lagi bagi kalangan siswa.
phone juga dapat dijadikan suatu media
Kebanyakan siswa SMA sudah setiap hari
pembelajaran
memakai smartphone. Smartphone yang
pembelajaran kimia. Game pada mobile
beredar di pasaran ada yang sangat
phone dapat digunakan untuk memancing
populer yaitu IOS phone, Blackberry
minat belajar siswa terhadap materi
Smartphone
merupakan
misalnya
dalam
Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016
294
pelajaran kimia sambil bermain, sehingga
ChemBird
merupakan
sebuah
dengan perasaan senang diharapkan siswa
aplikasi media pembelajaran berbasis
bisa lebih mudah memahami materi
android yang di desain dalam mobile
pelajaran kimia yang disajikan. Media
phone dengan menerapkan mobile Game
mGBL yang dapat digunakan dalam
Based Learning dimana sebuah media
pembelajaran kimia adalah media mobile
pembelajaran
game.
konsep
Mobile Game Berbasis Android
merupakan permainan
yang
materi
menggabungkan
pembelajaran
dan
permainan
yang terdapat
Berdasarkan latar belakang di atas,
didalam mobile phone yang bersistem
maka penulis tertarik untuk mengetahui
android.
”Pengembangan
Permainan
permainan
ini
Media
berbentuk kuis yang berisi rangkaian
Berbasis
pertanyaan-pertanyaan
Materi Kimia Kelas XI SMAN 17
merangsang
yang
kemampuan
dapat
berpikir
Android
Pembelajaran
”ChemBird”
Makassar”
Rumuskan
penggunanya (Utomo, 2012).
Media pembelajaran kimia Mobile
pada
masalah
dalam
penelitian adalah bagaimana kevalidan,
Game dapat dijadikan sebagai suatu
dan
alternatif media pembelajan kimia yang
pembelajaran berbasis android
menyenangkan
“ChemBird” pada materi kimia kelas XI di
dan
mudah
diakses.
Mobile game ini merupakan permainan
keefektifan
penggunaan
media
SMAN 17 Makassar
edukatif dalam mobile phone yang dapat
Tujuan penelitian ini adalah untuk
digunakan oleh siswa di SMA sebagai
mengetahui kevalidan dan keefektifan
sarana untuk meningkatkan ketertarikan
penggunaan media pembelajaran berbasis
belajar kimia, sebagai sumber belajar, atau
android pada materi kimia kelas XI di
sebagai referensi siswa. Dengan demikian,
sangat
SMAN 17 Makassar
Manfaat yang dapat diperoleh dari
membantu dalam proses pembelajaran
penelitian ini untuk guru, sebagai media
karena dapat digunakan sebagai sumber
alternatif dalam pembelajaran kimia,
maupun
mengenalkan kepada guru SMA dan
Media
Mobile
media
Game
akan
bermaian
dalam
pembelajaran karena pentingnya peran
sekolah
media mobile game dalam pembelajaran.
teknologi
tentang
manfaat
berbasis
pembelajaran
guna
IT
integrasi
ke
dalam
meningkatkan
Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016
295
pemahaman
dan
penguasaan
siswa
yang
relevan.
Dengan
mengamati
terhadap mata pelajaran kimia. Untuk
lingkungan sekolah, siswa membutuhkan
siswa, dapat dijadikan sebagai media
suatu variasi pembelajaran yang dapat
pembelajaran interaktif , untuk berlatih
menarik siswa untuk belajar. Langkah
soal, dan diharapkan dapat mengatasi
selanjutnya adalah menelaah karakteristik
masalah-masalah
siswa dalam menentukan pemilihan media
belajar
seperti
kurangnya minat siswa dalam mengikuti
yang
pelajaran, siswa merasa jenuh, dan
ditentukan materi yang akan diajarkan.
terkesan
Tahap
monoton
dalam
proses
tepat.
Dalam
perancangan
tahap
ini
(design),
juga
yaitu
pembelajaran serta sebagai media untuk
menyusun perangkat media pembelajaran
belajar mandiri.
berbasis android “ChemBird”, instrumen
B.METODE PENELITIAN
penelitian,
Penelitian ini merupakan penelitian
dan
tes
hasil
belajar.
Selanjutnya pada tahap pengembangan
yang dilakukan untuk pengembangan
(develop),
media Pembelajaran berbasis
divalidasi oleh ahli media dan materi.
“ChemBird” pada materi kimia dengan
Penilaian ahli akan menjadi perbaikan
berdasar
Peneliti
untuk merevisi media sehingga dihasilkan
menggunakan model pengembangan yang
media yang dapat dikategorikan valid dan
mengacu
yang
layak untuk diuji coba lapangan. Tempat
dikembangkan oleh Thiagarajan yang
penelitian dilaksanakan di SMAN 17
meliputi tahap pendefinisian (define),
Makassar pada semester genap tahun
perancangan
ajaran 2014/2015 dan subjek uji coba
pada
pada
KTSP.
model
(design),
4D
pengembangan
seluruh
perangkat
akan
(develop), dan penyebaran (disseminate)
adalah siswa kelas XI IPA3
(Hobri, 2010). Peneliti memodifikasi
Instrumen Pengumpulan Data
sampai pada tahap uji coba terbatas
Instrumen yang digunakan pada
dikarenakan keterbatasan waktu
penelitian ini adalah instrumen pada saat
dan
biaya.
validasi media, serta uji coba terbatas
Pada tahap pendefinisian (define),
untuk mengetahui respon siswa dan guru
langkah awal yang dilakukan adalah
berupa angket. Data yang dikumpukan
mengkaji
adalah data validasi media dan data
menganalisis
keadaan
masalah
di
lapangan,
dasar
dalam
pembelajaran ditinjau dari KTSP dan teori
mengenai respon siswa terhadap media
pembelajaran yang dikembangkan.
Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016
296
2,50≤Va≤4 dengan kriteria valid pada
Teknik Analisis Data
dikumpulkan
selang 2,50≤Va≤4 dengan kriteria valid
selanjutnya dianalisis secara kuantitatif
pada selang 2,50≤Va<3,25 dan sangat
dan
valid pada selang 3,25≤Va≤4. Sementara
Data
yang
diarahkan
kevalidan
telah
untuk
dan
menjelaskan
keefektifan
media
dalam menentukan tingkat keefektifan
pembelajaran yang tengah dikembangkan.
dilihat dari (1) ketuntasan belajar minimal
Menurut Hobri (2010), produk
≥ 80 % siswa mendapat nilai minimal 75
pengembangan dikatakan berkualitas jika
terhadap
pengerjaan
memenuhi
dengan
ketetapan
aspek
validitas
dan
tes
disesuaikan
sekolah
tempat
keefektifan. Teknik analisis data yang
penelitian di SMA 17 Makassar dan (2)
digunakan bersumber pada Hobri (2010).
Kemampuan guru mengelolah kelas baik
Dalam menentukan tingkat kevalidan
(3 ≤ NKG < 4), serta (3) Aktifitas siswa
(Va), ditentukan terlebih dahulu rerata
dalam
setiap indikator (Ii), kemudian rerata
menggunakan
mengikuti
media
pembelajaran
pembelajaran
berbasis android kelas baik (3 ≤ NKG < 4),
HASIL DAN PEMBAHASAN
serta (3) Aktifitas siswa
Hasil Penelitian
dalam
setiap aspek (Ai) dan selanjutnya rerata
total aspek (Va). Produk pengembangan
dikategorikan
tidak
direvisi
mengikuti
pembelajaran
menggunakan media pembelajaran
berbasis android
jika
Tabel 1 Penilaian Rata-rata Validator Berdasarkan Bidang Telaah
Bidang Telaah
Keterangan
𝑉
Materi dan Soal
3,00
Valid
Bahasa
3,17
Valid
Keterlaksanaan
2,86
Valid
Tampilan Audio dan Visual
2,93
Valid
Rekayasa Media Lunak
3,30
Valid
3,05
Valid
𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Persentasi Ketercapaian Hasil Belajar pada
Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Siswa Kelas XI IPA3 SMA17
Makassar
Nilai
Kategori
Frekuensi
%
0 - 20
Sangat Rendah
0
0
Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016
297
21 – 40
Rendah
0
0
41 – 60
Sedang
0
0
61 – 80
Tingggi
5
16,67
81 – 100
Sangat tinggi
25
83,33
30
100
Jumlah
Berdasarkan kriteria ketuntasan 100) dan 2,66 ( untuk skor 4), maka minimal
(KKM) hasil belajar siswa SMA diperoleh frekuensi hasil belajar siswa
Negeri 17 Makassar yaitu 75 ( untuk skor
yang ditunjukkan oleh Tabel 4.5
Tabel 3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Nilai
Kategori
frekuensi
%
< 75 ( < 2,66)
Tidak tuntas
5
16,67
≥ 75 ( ≥ 2,66)
Tuntas
28
83.33
30
100
Jumlah
Dari hasil analisis ketuntasan hasil belajarnya. Berdasarkan hasil yang hasil
belajar siswa diperoleh 16,67 % diperoleh, maka dapat disimpulkan siswa yang tidak
tuntas hasil belajarnya bahwa keefektifan media pembelajaran dan sebanyak 83.33 %
siswa yang tuntas terpenuhi (≥ 80 %).
Tabel 4 Deskripsi Hasil Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran
Langkah-langkah
pembelajaran
Skor rata-rata
Kategori
a. Pendahuluan
3,57
B
b. Kegiatan inti
3,47
B
c. Penutup
3,67
B
II. Suasana
kelas
3,22
B
Rata- rata total
3,48
B
1. Kegiatan
Pembelajaran
Keterangan:
1 ≤ NKG < 2
tidak baik
Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016
298
2 ≤ NKG < 3 kurang baik
3 ≤ NKG < 4 baik
NKG = 4sangatbaik
(Nurdin, 2007)
Berdasarkan hasil analisis skor 3,48 dengan kategori baik (3 ≤ NKG kemampuan
guru dalam mengelolah < 4), sehingga memenuhi kriteria pembelajaran diperoleh hasil
rata-rata keefektifan media pembelajaran.
Tabel 5 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Nilai
Kualitatif
13,01-16,00
Nilai Kualitatif
Kriteria
F
%
A
Sangat baik
14
43,44
10,01-13,00
B
Baik
15
53,33
7,01-10,00
C
Cukup
1
33,33
4-7,00
D
Kurang
0
0
30
100
Jumlah
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran berbasis android pada materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan
termasuk dalam kategori
“Valid” dengan rentang .
Dari hasil uji validasi para ahli maka dapat diketahui bahwa media pembelajaran
berbasis android “ChemBird” ini masih memiliki banyak kekurangan yang perlu direvisi
sebelum dilakukan ujicoba terbatas. Kekurangankekuranagan pada uji validasi para ahli
menjadi acuan bagi peneliti untuk merevisi. Saran yang diberikan oleh validator
diantaranya: Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar pada media harus ditampilkan, tanda
reaksi kesetimbangan pada media, dan penggunaan bahasa yang mudah dipahami siswa.
Oleh karena itu, penulis merevisi media dengan menambahkan kompetensi inti,
kompetensi dasar, tanda reaksi kesetimbangan dan memperbaiki bahasa pada media yang
dapat membuat siswa sulit untuk mengerti. Setelah media pembelajaran berbasis android
“ChemBird” direvisi berdasarkan saran validator pada hasil uji validasi para ahli maka
media mobile game berbasis android yang layak untuk dilakukan uji coba terbatas.
Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016
299
Hasil analisis data uji coba terbatas untuk mengetahui keefektifan media
pembelajaran berbasis android adalah:
a.Ketercapaian
Tes
Hasil
Belajar Siswa
Tes hasil belajar dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa
terhadap materi yang diajarkan. Tes hasil belajar siswa dilakukan setelah seluruh kegiatan
pembelajaran dilaksanakan selama 3 kali pertemuan. Dari hasil analisis terhadap tes hasil
belajar diperoleh siswa yang tidak tuntas sebanyak 5 orang dan yang tuntas sebanyak 25
orang dengan ketuntasan kelas sebesar 83,33%.
Pengelolaan Pembelajaran
Pengamatan terhadap pengelolaan pembelajaran dilakukan oleh observer yang
memberikan penilaian terhadap kemampuan guru dalam melaksanakan sintaks RPP dan
menilai suasana kelas pada saat proses pembelajaran. Dari hasil analisis diperoleh skor
rata-rata untuk seluruh katogori yaitu 3,48 yang berada pada kategori baik 3 ≤ NKG < 4.
Berdasarkan kriteria, maka dapat disimpulkan bahwa
guru mampu mengelolah
pembelajaran kimia dengan baik.
Aktivitas Siswa
Aktifitas siswa dalam proses pembelajaran diamati pada proses pembelajaran. Dari hasil
analisis data aktivitas siswa diperoleh 43,44% kategori sangat baik, 53,33% kategori baik,
dan 33,33% cukup baik. Berdasarkan hasil analisis data aktivitas siswa menunjukkan
bahwa empat kategori pengamatan aktivitas siswa terpenuhi yaitu: Mengemukakan
pendapat terhadap masalah yang disajikan oleh guru, mendengarkan/memperhatikan
penjelasan guru/antar siswa, aktif dalam pembelajaran menggunakan media mobile game
berbasis android secara bersama-sama, mengerjakan soal yang terdapat diakhir games
secara mandiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis android
“ChemBird” layak digunakan sebagai media pembelajaran pada kimia SMA.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran berbasis android “ChemBird” pada materi kimia layak digunakan di SMA.
Data kevalidan dan keefektifan media yang dikembangkan berada pada kategori efektif
dan valid.
Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016
300
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka dapat disarankan
sebagai berikut:
Peneliti lain: agar perancangan dan pengembangan media pembelajaran berbasis
android
“ChemBird” tidak hanya dilakukan pada materi kimia tetapi juga pada
materi pelajaran yang lain.
Guru: agar dapat memperkaya media pembelajaran kimia dan agar dapat
meningkatkan kompetensinya
melalui pembuatan media pembelajaran kimia
berbasis android “ChemBird” yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran
mandiri.
Siswa: agar dapat menggunakan media pembelajarn kimia
berbasis android
“ChemBird” pada materi kimia sebagai bahan belajar mandiri sehingga menambah
pemahaman mengenai materi yang sedang dipelajari.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,
Arsyad.
Persada, Jakarta.
2011. Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo
Ally, Mohamed. 2009. Mobile Learning: Transforming The Delivery Of Education And
Training. AU Press, Canada.
Hobri. 2010. Metodologi Penelitian Pengembangan
Penelitian Pendidikan Matematika.
Pena Salsabila, Jember.
Aplikasi
pada
Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016
301
Nurdin. 2007. Model Pembelajaran Matematika yang Menumbuhkan Kemampuan
Metakognitif. Disertasi tidak diterbitkan.
UNESA, Surabaya.
Susanto, E. 2009. 60 Games untuk
Mengajar. Lukita, Yogyakarta
Thiagarajan, dkk. 1974. Instructional Development for Training Teacher of Exceptional
Children. Indiana University Bloomington Indiana.
Utomo, Priyo Eko. 2012. Aplikasi Untuk Smartphone dan Tablet. PT.Buku Seru Jakarta.
Wijaya, Wina. 2008.
Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Kencana,
Jakarta:
Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016
Download