Jaringan Sosial Mengatasi Keterbatasan Dan Akses Sumber Daya

advertisement
Jaringan Sosial Mengatasi Keterbatasan Dan Akses Sumber Daya Pekerjaan:
Konteks Migran Sirkuler Di Jalan Timor, Menteng-Jakarta
Dwi Susilo Komar
Department of Social Anthropology, Universitas Indonesia
Abstract
This written describe the social phenomena of circular migration by individual or
groups of individuals in order to obtain employment resources in a territory that is outside of
individual origin territory come from. Movement into a territory in order to appeased life
need, and they, indeed, have no intend to be permanent residents in destination territory.
Later, they will return to their each families who stay remain of their origin territory.
Circular migrants went to a territory in the context of this research begins to capitalize on
social relations have been owned by actors with previous migrants had known through
relations. They tried to activated their social relations because this social relations is the
social capital of actors/circular migrants to obtain employment resources that have been
done by previous migrants who participated either as construction workers or food vendors.
From this two context, Both will clearly show the social grouping of actors/circular migrants
which each form a unity of social network.
This written also explain social network based on two context of employment resources
effort to fostered and maintained by actors, because previous migrants or circular migrants,
both interdependent and well earned need each other. Social relations are materialized,
binding individuals in a social network go into as to know the ‘logika situasional’ which
interchange explained in power relation with reward and sanction used in social network to
achieve their purpose in appease life need of actors.
Key Words: Circular Migrants, Employment Resource, Social Network, and Social Relation is
Social Capital
Permasalahan tenaga kerja di perkotaan
sumber daya lain dari desa ke kota
yang
dengan
diharapkan dapat memberikan tenaga kerja
urbanisasi dan migrasi, mulai menjadi
dan mendorong industrialisasi di perkotaan
topik yang ramai dibicarakan oleh para
(C.Manning dan T.N. Effendi, 1985: 8).
memiliki
keterkaitan
ahli sejak 1970an (C.Manning dan T.N.
Ida Bagus Mantra dan Sunarto Hs
Effendi, 1985: 1). Perpindahan penduduk
(dalam Kartomo Wirosuhardjo, dkk. 1986:
semacam ini terutama dari pedesaan ke
213-217)
perkotaan merupakan suatu faktor utama
perpindahan penduduk dari suatu wilayah
yang mendorong pesatnya pertumbuhan
ke wilayah lain di Indonesia sudah terjadi
kota-kota di Negara sedang berkembang.
sejak lama. Perpindahan orang-orang Jawa
Lebih lanjut dijelaskan bahwa migrasi
ke pulau-pulau lain baik spontan maupun
sebagai
disponsori oleh pemerintah, mobilitas non
suatu
proses
perpindahan
menerangkan
penduduk, mengalami peningkatan yang
permanen
cukup berarti pada beberapa dasawarsa
Minangkabau,
belakangan ini, terutama di Negara-Negara
Bugis-Makasar ke daerah-daerah pantai di
yang sedang berkembang, termasuk di
Indonesia. Perpindahan penduduk secara
Indonesia. Perpindahan penduduk dan
geografis ini meliputi gerakan (movement)
1
(merantau)
bahwa
dan
dari
perpindahan
suku
suku
Universitas Indonesia
Jaringan sosial..., Dwi Susilo Komar, FISIP UI, 2013
2
penduduk yang melintasi batas wilayah
gerakan perpindahan berhubungan dengan
tertentu dalam periode waktu tertentu.
ekonomi: kesulitan hidup di desa karena
Untuk
umumnya
makin besarnya jumlah penduduk dan
dipergunakan batas administrasi, misalnya
kurangnya kesempatan bekerja di luar
propinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan
sektor pertanian.
batas
wilayah
atau pedukuhan.
Saefullah
(1994:
35)
Fenomena Migrasi
perpindahan
Migrasi yang diartikan sebagai
penduduk atau yang dikenal dengan
suatu perpindahan penduduk dari satu
migrasi merupakan suatu refleksi dari
wilayah ke wilayah lain, perlu ditinjau
adanya pertumbuhan dan ketidakmerataan
khususnya pada migrasi di Indonesia
fasilitas pembangunan antara satu daerah
secara
dengan daerah lain. Keterbatasan sumber
ditelaah secara khusus melalui faktor-
daya
untuk
faktor pendorong dan penarik bagi orang-
ekonomi
orang untuk melakukan migrasi terkait
menjadi faktor dominan bagi penduduk
dengan sentralisasi dalam pembangunan.
meninggalkan daerah asal.
Dilain
mengemukakan
dan
bahwa
lapangan
memenuhi
pekerjaan
kebutuhan
sosial
Di
dalam
dijelaskan
bahwa
faktor
masyarakat
pindah
dari
regional
pihak,
yang
penting
komunikasi
untuk
termasuk
lainnya,
transportasi yang semakin berkembang dan
pendorong
lancar. Lebih jauh, dijelaskan bahwa
tulisan
seperti
migrasi merupakan perpindahan penduduk
perbandingan antara jumlah penduduk dan
dengan tujuan untuk menetap dari suatu
luas
tempat ke tempat lain melampaui batas
lahan
pedesaan
desa
yang
timpang.
Mc.Suprapti (1990: 1) menuliskan bahwa
politik/negara
dengan terbatasnya pemilikan lahan dan
administratif/batas bagian dalam suatu
lapangan
negara (Rozy Munir 1981: 116).
kerja
di
desa
mendorong
penduduk mencari tambahan penghasilan
ataupun
batas
Koentjaraningrat pun menjelaskan
Umumnya,
dalam penelitiannya yang di tulis dalam
mereka mencari kerja di kota. Dengan
sebuah buku „Masyarakat Desa di Selatan
artian bahwa ketersediaan sumber daya di
Jakarta‟ (1975: 104),”.... form their areas
pedesaan sangat terbatas untuk jumlah
to other specific locations, which offer
penduduk
desa.
more opportunities for employment and in
Sedangkan, Nathan Keyfits dan Wijoyo
which they settle more or less permanently
Nitisastro (dalam Ahmad Sahur, dkk.
....” . Disini beliau mencoba untuk
1988:
memberikan gambaran mengenai pola
di
luar
sektor
25)
yang
pertanian.
terdapat
mengatakan
di
sebab
utama
Universitas Indonesia
Jaringan sosial..., Dwi Susilo Komar, FISIP UI, 2013
3
migrasi penduduk yang berada di salah
Graeme J. Hugo (1982) melihat
satu wilayah di Jakarta Selatan. Pola
migrasi
migrasi disini diistilahkan dengan migrasi
sifatnya ada dua, yaitu migrasi permanen
tetap atau permanent removal atau ‘orang
dan migrasi non permanen. Keduanya
yang pindah‟.
sama-sama
yang
dibedakan
berdasarkan
berbicara
mengenai
Dalam satu pengertian lain, bahwa
perpindahan penduduk dari satu daerah ke
migrasi adalah perpindahan yang bersifat
daerah lainnya namun, hanya berbeda pada
resmi serta mempunyai tendensi pasti,
niatannya. Dimana dengan adanya niatan
yakni untuk tinggal menetap dan mencari
atau keinginan migran untuk pindah
nafkah di tempat (negara) yang baru
tempat tinggal secara tetap di daerah
(Ramadhan K.H. dan Abrar Yusra, 2005:
tujuan maka migran tersebut dikategorikan
11). I.B. Mantera (1985 dalam Rozy
kedalam migran permanen. Jika migran
Munir, 1981: 117) memperkenalkan istilah
tersebut tidak memiliki niatan untuk
lainnya, yakni commuting atau migran
menetap di suatu wilayah yang ditujunya
pulang-pergi yang mana jika dalam jangka
sebagai tempat pindah maka migran
waktunya lebih pendek misalnya dalam
tersebut dikategorikan kedalam migran
satu hari, yaitu pergi pagi dan sore kembali
non-permanen/migran sirkuler. Zelinsky
yang
(1971: 225-226) dalam Hugo (1982: 60)
dilakukan
secara
terus-menerus
setiap harinya. Selain itu, dikenal pula
mendefinisikan
beberapa
sebagai “perubahan tempat tinggal yang
bentuk
perpindahan
tempat
migrasi
konvensional
(mobilitas):
bersifat

Perubahan tempat yang bersifat rutin,
permanen” dan migrasi sirkuler sebagai
misalnya orang yang pulang balik
“biasanya
kerja (reccurent movement);
pergerakan jangka pendek, berulang atau
Perubahan tempat yang tidak bersifat
siklus alami, tetapi semuanya memiliki
sementara, seperti perpindahan bagi
kesamaan kurangnya dari beberapa yang
para
dinyatakan


pekerja
musiman
(circular
permanen
ataupun
sebuah
semi-
keberagaman
bermaksud
pada
dari
akhirnya
movement); dan
merubah niatan untuk bertempat tinggal
Perubahan tempat tinggal dengan
dalam
tujuan menetap dan tidak kembali ke
permanen.
tempat
movement).
semula
(non-recurrent
jangka
Mc
waktu
Suprapti
panjang
secara
(1990:
13-15)
menjelaskan bahwa migrasi sirkuler sudah
berlangsung sejak tahun 1930-an, seperti
migrasi panenan ke Sumatera bagian
Universitas Indonesia
Jaringan sosial..., Dwi Susilo Komar, FISIP UI, 2013
4
selatan untuk memanen lada dan cengkeh
kebutuhan rumah tangga keluarga migran
(Graeme J Hugo, 1986: 58). Akhir-akhir
yang berada
ini sejak perang kemerdekaan, gejala
Disamping itu, dijelaskan bahwa uang
perpindahan penduduk dari desa ke kota
yang dikirimkan juga dipergunakan untuk
cukup menonjol. Hal ini disebabkan
membangun ataupun merenovasi rumah di
karena adanya beberapa alasan tertentu,
desa. Dalam masyarakat Jawa hal ini
seperti:
dan
dianggap bahwa rumah disamping sebagai
pekerjaan. Namun, hanya permasalahan
kebutuhan tempat tinggal, juga berfungsi
pekerjaan yang masih menjadi faktor
sebagai simbol status. Oleh karena itu,
utama
kemegahan sebuah rumah sering kali
keamanan,
masyarakat
pendidikan,
untuk
melakukan
di
desa
(daerah
asal).
mencerminkan kemampuan pemiliknya.
migrasi.
Diungkapkan Hugo (1982: 70)
Dalam pandangan Hugo (1982: 61)
bahwa tujuan migrasi sirkuler adalah untuk
bahwa migran sirkuler (circular migrant)
meningkatkan
ekonomi
sama dengan migran permanen yakni,
keluarga yang menetap di desa guna
dengan tujuan untuk pindah dari daerah
memenuhi kebutuhan hidup. Dalam hal
asal ke daerah tujuan yang biasanya
ini, para migran sirkuler pergi ke kota
dengan maksud mencari akses lapangan
untuk memperoleh pendapatan yang lebih
pekerjaan. Hanya saja yang membedakan
baik dan hasil dari apa yang diperolehnya
migran sirkuler dengan migran permanen
di kota itu digunakan sebagai tabungan
yakni, keinginan atau niatan untuk tidak
untuk keluarganya yang tetap tinggal di
tinggal secara menetap di daerah tujuan.
daerah asalnya.
Adapun tujuan migran sirkuler untuk
pendapatan
Dalam penelitian Hugo (1982)
meningkatkan
pendapatan
ekonomi
menerangkan mengenai migran sirkuler
keluarga yang menetap di desa (daerah
bahwa pengiriman hasil pekerjaan berupa
asal). Dalam hal ini, para migran pergi ke
upah uang ke keluarganya yang tinggal di
kota untuk mendapatkan pendapatan yang
desa
hasil
lebih baik melalui akses sumber daya yang
pendapatan migran di kota merupakan hal
tersedia dan diperolehnya di daerah tujuan
yang utama dilakukan migran sirkuler.
yang pada akhirnya hasil dari perolehan
Penggunaan uang kiriman tersebut pada
sumber daya itu akan dikirimkan kembali
umumnya dipergunakan untuk membiayai
ke keluarga migran sirkuler yang ada di
kebutuhan
daerah asal.
atau
tanah
hidup
asal
sebagai
sehari-hari
seperti,
makan, membeli pakaian, pendidikan,
Selain itu, migran sirkuler juga
selamatan, serta membeli barang-barang
pulang ke daerah asal pada saat hari-hari
Universitas Indonesia
Jaringan sosial..., Dwi Susilo Komar, FISIP UI, 2013
5
raya keagamaan dan juga pada saat ada
pemanfaatan
kegiatan atau upacara adat yang berkaitan
sosial yang terbentuk antara aktor migran
dengan daur hidup (kelahiran, khitanan,
sirkuler dengan aktor migran yang sudah
pernikahan, kematian). Namun demikian,
terlebih dahulu mengadu nasib di Jakarta.
tak sedikit migran sirkuler yang kembali
Hal ini sebagai upaya bagi migran sirkuler
ke desa sewaktu-waktu dalam jangka
untuk
waktu yang tetap seperti dua minggu,
(penghasilan yang lebih baik) dengan
sebulan atau dua bulan sekali. Hal ini
berlandaskan pada modal sosial1 (ikatan
mungkin juga cenderung ditunjang oleh
kekerabatan,
faktor jarak, biaya, dan kemudahan sarana
pertemanan)
transportasi. Biasanya migran sirkuler ini,
tujuan.
akses
melalui
mendapatkan
sumber
tetangga,
untuk
hubungan
dan
mencapai
daya
bahkan
daerah
di dalam keluarga di daerah asalnya
Kemudian lebih lanjut, Suprapti
berstatus sebagai kepala keluarga (suami)
(1990: 17) menjelaskan bahwa ikatan
meskipun banyak diantara mereka yang
kekeluargaan dan hubungan baik antara
berstatus sebagai seorang anak lelaki
mereka yang telah berhasil di kota dengan
dewasa yang sudah lulus sekolah dan
warga yang ditinggalkan di daerah asal
melanjutkannya dengan pergi merantau.
merupakan salah satu daya tarik dan akses
Hampir semua kegiatan migran sirkuler ini
tersendiri bagi perantau seperti migran
melakukan
untuk
sirkuler menuju kota Jakarta. Melalui
meningkatkan pendapatan keluarga yang
informasi dan dapat mengakses migran
menetap di daerah asal (desa).
yang telah terlebih dahulu berhasil dan
kegiatan
di
kota
Gordon
berpengalaman di kota Jakarta, mereka
Temple (1986: 86) dalam Suprapti (1990),
menjadi modal warga sedaerah asal untuk
salah satu sasaran tujuan para migran
melakukan mobilitas sirkuler ke Jakarta.
pencari kerja itu adalah kota yakni, kota
Biasanya seorang migran yang telah lama
Jakarta. Jakarta dipilih karena para migran
menekuni kegiatan informal dan berhasil
Menurut
pandangan
merasa bahwa kota inilah yang memberi
harapan dan berpotensi paling besar untuk
mendapatkan dan mengakses kesempatan
memperoleh lapangan pekerjaan. Dalam
penelitian ini yang terkait dengan migran
sirkuler di Jakarta, mereka bukanlah
dengan tangan kosong datang ke kota
Jakarta,
melainkan
bermodalkan
1
Dalam Agusyanto (2010: 99-110) bahwa
modal sosial adalah hubungan sosial yang mana
konsep ini telah lama digunakan dalam dunia
bisnis, ekonomi, perilaku organisasi, ilmu politik,
ilmu kesehatan masyarakat atau ilmu-ilmu sosial
pada umumnya – dengan berbagai definisi yang
saling terkait ikatan-ikatan sosial dalam dan antar
jaringan sosial. Ikatan-ikatan sosial ini mempunyai
nilai yang dapat meningkatkan produktivitas (baik
secara individual maupun kolektif). dengan kata
lain, ikatan-ikatan sosial dapat mepengaruhi
produktivitas individu dan jaringan sosial (jaringan
sosial sebagai satu kesatuan sosial).
Universitas Indonesia
Jaringan sosial..., Dwi Susilo Komar, FISIP UI, 2013
6
Banyak
di Jakarta menjadi akses bagi kerabat di
kampung
asal
untuk
memperoleh
diantara
para
migran
sirkuler dalam penelitian ini yang memang
ikut bekerja sebagai buruh bangunan yang
pekerjaan.
mana sudah digeluti oleh migran yang
Akses (Bermigrasi) Migran Sirkuler di
terlebih dahulu merantau ke Jakarta.
Jalan Timor, Menteng-Jakarta
Migran yang terlebih dahulu merantau ke
Kehidupan para migran sirkuler
Jakarta, sampai saat ini sudah dapat hidup
dalam
mapan yakni, dengan melihat kemampuan
penelitian yang dilakukan pada tulisan ini
dirinya untuk memiliki tempat tinggal
memang banyak diantaranya yang bekerja
pribadi, kendaraan pribadi, sampai dengan
sebagai
akses pekerjaan sebagai buruh bangunan
yang kini
tinggal
buruh
di
tani
Jakarta
di
daerah
asal.
Meskipun ada yang lulusan dari sekolah
pada
menengah
pertama,
walaupun bersifat informal dan bentuknya
tamatan sekolah dasar bahkan sampai ada
wiraswasta namun, secara keberlanjutan
yang tidak tamat sekolah dasar di daerah
dapat
asalnya
melanjutkan
keluarganya di Jakarta. Pada akhirnya,
dengan mencari pekerjaan dikarenakan
migran tersebut memilih untuk menjadi
keterpaksaan
ekonomi
warga tetap Jakarta. Dengan demikian,
keluarga masing-masing migran. Mereka
migran ini dapat dijadikan akses atas
memanfaatkan akses informasi dimana
sumber daya pekerjaan oleh kerabat,
kerabat, tetangga, atau teman mereka yang
teman, dan tetangga di daerah asalnya.
sudah berhasil mengadu nasib dalam
Tetapi, ada beberapa migran sirkuler
memperoleh
sumber
lainnya yang memilih untuk membuka
(penghasilan
dan
atas,
yang
menengah
kemudian
atas
kondisi
daya
pekerjaan
memperoleh
sebuah
perusahaan
kontraktor
mengakomodir
usaha
sendiri
kehidupan
di
Jakarta
walaupun
migran
sirkuler
ini
penghidupan yang lebih baik) sebagai
diawalnya,
juga
buruh bangunan di Jakarta. Sebenarnya,
membutuhkan bantuan dan dukungan dari
bukan hanya Jakarta yang menjadi kota
migran yang terlebih dahulu merantau ke
tujuan para migran sirkuler ini, hanya saja
Jakarta.
dengan adanya akses sumber daya yang
Mengandalkanhubungan emosional
para migran ini cari terdapat di Jakarta,
dan untuk kepentingan, antara migran
mengakibatkan
tersebut
sirkuler dengan migran yang telah berhasil
melabuhkan kota Jakarta sebagai destinasi
di Jakarta, hal ini membuat anggapan
perantauan.
bahwa pembangunan pesat di Jakarta atas
para
migran
kesempatan
kerja,
memberikan
Universitas Indonesia
Jaringan sosial..., Dwi Susilo Komar, FISIP UI, 2013
7
I.B. Mantra menerangkan bahwa
kesempatan bagi migran sirkuler untuk
mengadu nasib ke kota karena akses yang
pada
diperoleh dari kerabat atau kenalan tentang
sirkuler yang tidak jauh berbeda dengan
kemudahan mencari pekerjaan dan upah
migran lainnya bahwa mereka (para
yang lebih tinggi dibandingkan dengan
migran) akan mengatasi satu bentuk
pendapatan dari daerah asal (Bungaran
kendala memperoleh pemukiman di daerah
Silaban dkk., 1980: 61-65 dalam Suprapti,
tujuan dengan bertempat tinggal bersama
1990).
orang-orang sedaerah asal atau kerabat,
Hal tersebut dilakukan oleh para
penelitiannya
mengenai
migran
yang menganut pandangan hidup (nilai dan
aktor dalam masyarakat penelitian ini
norma)
yang
sama
(dalam
melakukan perpindahan dari satu wilayah
Wirosuhardjo, dkk. 1986: 212).
Kartomo
untuk
Migrasi dari satu wilayah ke
memperoleh penghasilan yang lebih baik
wilayah lain karena dorongan utamanya
guna
hidup,
untuk memperoleh pekerjaan yang lebih
masyarakat melakukan migrasi juga karena
baik dan penghasilan yang lebih tinggi
adanya
bersama
ke
wilayah
lainnya
memenuhi
akses
bertujuan
kebutuhan
yang
bersumber
pada
kendala-kendala
yang
akan
hubungan sosial yang mereka miliki
dihadapi di daerah tujuan untuk menangani
dengan kenalan mereka yang sudah sukses
terbatasnya ketersediaan sumber daya di
di suatu wilayah sebagai akses bagi
daerah asal (C.Manning dan T.N.Effendi,
mereka
1991: 7). Sehingga pemukiman di daerah
dalam
melakukan
kegiatan
tujuan (perantauan) hanya sebagai tempat
migrasi.
Hildred Geertz (dalam Ahmad
tinggal sementara selama mengumpulkan
Sahur, dkk. 1988: 69) mengungkapkan
penghasilan
dari
pekerjaannya
itu.
bahwa tali ikatan yang dirasakan terkuat,
Kemudian para migran ini akan kembali ke
adalah tali ikatan kepada kumpulan yang
daerah asalnya setelah memperoleh apa
tidak berbentuk dan bersifat sementara,
yang ditujunya.
Dibalik itu semua, para migran
yang terdiri dari para tetangga terdekat
atau ikatan dengan anggota keluarga yang
sirkuler
terdekat.
pemikiran
sumber daya pekerjaan dan mengatasi
dengan
kendala-kendala yang mereka hadapi di
sederhana
Didasari
tersebut,
dari
bahwa
berupaya
tujuan,
untuk
seperti
memperoleh
menggunakan ikatan-ikatan kenalan yang
daerah
sudah dimiliki dapat memberikan bantuan
kelompok migran sirkuler yang tinggal di
yang salah satunya dalam mengakses
Jalan Timor, Menteng Jakarta dilakukan
sumber daya pekerjaan di perkotaan.
dengan
mengaktifkan
pada
dan
konteks
membina
Universitas Indonesia
Jaringan sosial..., Dwi Susilo Komar, FISIP UI, 2013
8
hubungan sosial diantara migran yang
Tengah dan Jawa Barat. Mereka tinggal
diikutinya
diantara
sendiri di Jakarta tanpa keluarga mereka
mereka yang ikut dengan kerabat atau
sedangkan, keluarga para migran ini tetap
teman ataupun tetangga yang berasal dari
berada di daerah asal mereka masing-
kampung daerah asalnya tinggal, yang
masing.
tersebut.
Banyak
telah mampu bertahan lama di kota
Jakarta.
Upaya
migran
sirkuler
Melihat para migran sirkuler ini
ini
sebelum merantau ke Jakarta, mereka
dilakukan untuk memperoleh sumber daya
bekerja sebagai buruh tani dan tak sedikit
penghasilan
dengan
dari mereka yang menganggur di daerah
mengacu pada migran yang diikutinya.
asalnya. Namun, dengan mengandalkan
Bahkan dalam satu bentuk pekerjaan yang
penghasilan dari mata pencaharian sebagai
sejenis pula seperti buruh bangunan,
buruh tani, hanya mencukupi kebutuhan
meskipun ada beberapa diantaranya yang
dasar sehari-hari mereka untuk makan
memilih pekerjaan lain yakni, pedagang
sedangkan untuk kebutuhan anak sekolah,
makanan.
hajatan, dan tambahan merenovasi rumah,
yang lebih baik
Tujuan para migran sirkuler yang
mereka tidak dapat mengandalkan dari
tinggal (sementara) di Jalan Timor, Jakarta
penghasilan sebagai buruh tani. Dengan
ini bermigrasi bukan berniat untuk tinggal
begitu, para migran sirkuler memanfaatkan
menetap, melainkan ingin memperoleh
hubungan sosial yang dimiliki dengan
penghasilan yang lebih baik melalui akses
migran terdahulu yang berada di Jakarta
sumber daya pekerjaan yang diperolehnya
untuk memperoleh sumber daya pekerjaan
dari migran yang telah terlebih dahulu
dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup.
mengadu nasib ke Jakarta guna memenuhi
Adapun kedatangan para migran di
kebutuhan
hidup
permasalahan-
Jakarta, memanfaatkan hubungan sosial
permasalahan ekonomi para migran dan
dengan migran yang diikutinya. Kemudian
keluarganya yang menetap di daerah
adapun
asalnya.
kesehariannya mereka lakukan merupakan
Migran
dan
sirkuler
pada
pekerjaan
yang
dalam
konteks
pekerjaan yang sebelumnya telah digeluti
penelitian ini berjumlah kurang lebih 10
oleh migran yang memiliki ikatan-ikatan
orang. Ada diantara mereka yang sudah
sosial dengan migran sirkuler di Jakarta.
cukup lama di Jakarta, adapula yang belum
Selain itu, ada beberapa diantara migran
begitu lama menginjakkan kaki di daerah
sirkuler lainnya yang memilih bekerja
perantauan (Jakarta). Para migran sirkuler
menjadi
ini ada yang berasal dari daerah Jawa
membuka lapak sebuah warung dagang
pedagang
makanan
dengan
Universitas Indonesia
Jaringan sosial..., Dwi Susilo Komar, FISIP UI, 2013
9
makanan di depan gudang Jalan Timor
meningkat (Barnes, 1969; dan Mitchell,
yang menjadi tempat tinggal (sementara)
1969).
Hubungan sosial2 yang mengikat
mereka.
antar individu pada masyarakat migran
Hubungan Sosial Adalah Akses Migrasi
sirkuler dengan migran yang terdahulu
Upaya-upaya yang dilakukan oleh
diperlihatkan dalam konteks pekerjaan
migran yang terdahulu atas akses suatu
mereka di Jakarta. Dalam hubungan yang
informasi baik kepada kerabat, teman,
terjalin diantara migran sirkuler ini, terlihat
tetangga, maupun teman se-profesinya itu
jaringan sosial antar aktor dalam konteks
menunjukkan
dalam
pekerjaan. Dalam Agusyanto (2007: 69-
Boissevain
70) pun dikatakan bahwa memang di
sebuah
bentuk
informasi.
(1972:
85)
jaringan
Dalam
dijelaskan
posisi
daerah perkotaan, pihak kerabat tidaklah
seseorang yang berada dalam sumber daya
banyak menyediakan atau menjanjikan
dapat memberikan akses informasi yang
seseorang untuk mendapatkan dukungan
strategis
seperti
atau bantuan dalam memenuhi kebutuhan-
pekerjaan yang dapat dilalui melalui aktor
kebutuhannya. Namun, bagi mereka yang
tersebut. Kemudian, dapat dilihat berarti
baru menginjakkan kakinya ke dalam
sebuah jaringan merupakan seperangkat
kehidupan kota, pihak kerabat merupakan
hubungan konkrit antar pelaku dengan
rujukan
pelaku yang lain.
dukungan atau bantuan dalam menunjang
atau
sumber
bahwa
daya
Terbentuknya suatu jaringan sosial
di
sini,
merupakan
strategi
utama
dalam
mendapatkan
kehidupannya. Lebih lanjut, Agusyanto
untuk
menjelaskan bahwa bila pihak kerabat
mengakses sumber daya oleh para migran
tersebut mampu memberikan bantuan atau
sirkuler terhadap suatu kondisi dimana
dukungan terhadap pencapaian tujuan-
kebijakan pendistribusian sumber daya
tujuan
oleh pemerintah yang kurang mampu
hubungan dengan pihak kerabat itu akan
mengakomodir
selalu dibina.
kebutuhan
bagi
individu
yang
bersangkutan,
kesejahteraan mereka di daerah asal. Bagi
Masih dalam penjelasan Agusyanto
para migran, keterbatasan sumber daya dan
(2007: 70-71), dikehidupan perkotaan,
pranata-pranata
bidang-bidang kehidupan yang dijalani
formal
yang
belum
berfungsi dengan baik, maka potensi
membentuk
pelaku-pelaku
jaringan
sosial
ekonomi
diantara
menjadi
2
Hubungan
sosial
atau
saling
keterhubungan merupakan interaksi sosial yang
berkelanjutan (relatif cukup lama atau berulang)
yang akhirnya diantara mereka terikat satu sama
lain dengan atau oleh seperangkat harapan yang
relatif stabil (Agusyanto, 2007:14).
Universitas Indonesia
Jaringan sosial..., Dwi Susilo Komar, FISIP UI, 2013
10
oleh orang-orang dengan ikatan kerabatan,
(trust)
tetangga, dan pertemanan sangat bervariasi
memperoleh kepentingan serta tujuan dari
dan jarang sekali saling bersinggungan
para aktor dalam penelitian ini.
yang
terus
dibina
untuk
satu sama lain apalagi sama-sama mencari
nafkah atau bekerja. Oleh karena itu, bagi
Jaringan
mereka yang berada dalam ikatan profesi
Pekerjaan Migran Sirkuler
yang sama dan yang masih punya ikatan
Memanfaatkan
Sosial
Sumber
Daya
hubungan
sosial
tersebut, tentunya satu sama lain akan
untuk bisa mengakses sumber daya, tujuan
saling membantu dan melindungi. Dengan
para
kata lain, melalui hubungan emosional dan
mobilisasi dapat tercapai. Berdasarkan
berlatar belakang relasional antar aktor,
sejarah migrasi dari masing-masing aktor
pencapaian oleh migran sirkuler sebagai
yang
upaya
pengembangan
pemenuhan
kebutuhan
guna
migran
sirkuler
terlibat,
ini
melakukan
terlihat
adanya
hubungan
sosial
menunjang keberlangsungan keluarga di
sebelumnya yang telah dilakukan oleh para
daerah asal dan kebutuhan hidupnya
aktor tersebut.
Pemecahan atas permasalahan yang
sendiri, ikatan-ikatan tersebut terus dibina
dan
dikembangkan
sehingga
terjadi
dihadapi para migran sirkuler di Jakarta
pertukaran antara para migran sirkuler
sebagai
daerah
tujuan,
dengan migran terdahulu. Dimana para
permasalahan
migran terdahulu mendapatkan sumber
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dengan
daya manusia sebagai tenaga pekerja dan
mengakses sumber daya yang tersedia di
migran sirkuler mendapatkan apa yang
Jakarta melalui migran yag diikutinya
mereka inginkan berupa sumber daya
membuat
pekerjaan.
migrasi yakni guna memenuhi kebutuhan
tempat
tujuan
yang
mana
tinggal
dan
mereka
melakukan
Hubungan tersebut terus diaktifkan
hidup dapat tercapai. Hasil yang dicapai
para
memperoleh
para migran sirkuler ini tampak pada
penghasilan agar dapat mengatasi masalah
benda berupa uang maupun barang dapat
perekonomian dan memenuhi kebutuhan
mereka
hidup, dikarenakan adanya keterbatasan
keluarganya di daerah asal para migran
akses sumber daya pekerjaan yang terdapat
sirkuler.
oleh
aktor
untuk
di daerah asalnya akan tercapai di daerah
tabung
Para
aktor
dan
kirimkan
disini
ke
melakukan
dalam
migrasi karena adanya keinginan mereka
penelitian ini mengandalkan hubungan
untuk dapat memperoleh penghasilan yang
(ikatan-ikatan sosial) dan kepercayaan
lebih besar dari sumber daya pekerjaan
tujuan.
Sehingga
para
aktor
Universitas Indonesia
Jaringan sosial..., Dwi Susilo Komar, FISIP UI, 2013
11
yang mereka akses melalui migran yang
tujuan sebagai salah satu pertimbangan
diikutinya di daerah tujuan, memang
utamanya
keterbatasan sumber daya di daerah asal
pengeluaran yang harus digunakan untuk
sangat menyulitkan mereka untuk dapat
memenuhi kebutuhan sehari-hari para
memenuhi kebutuhan harian mereka dan
migran di daerah tujuan tetapi, dibanding
keluarga dalam bidang ekonomi. Secara
dengan pendapatan yang mereka peroleh
tegas Michael Todaro (1979) mengatakan
saat mereka bekerja di daerah asal, jumlah
bahwa
adalah
uang yang disisakan untuk ditabung masih
ekonomi (Sunarto Hs, 1985: 34). Oleh
lebih besar uang yang dihasilkan dari
karena itu, dengan adanya akses sumber
perolehan merantau di Jakarta. Dengan
daya yang tersedia di daerah yang berada
demikian, hal inilah yang menjadi satu dari
di luar dari daerah mereka masing-masing
berbagai
berasal, para aktor ini melakukan migrasi.
sirkuler sampai saat ini masih terus
Hubungan sosial yang sudah dibina oleh
bertahan di daerah perantauan Jakarta.
alasan
utama
migrasi
para aktor sebelumnya baik itu secara
juga.
Meskipun
pertimbangan
para
biaya
migran
Mengandalkan Hubungan sosial
kerabat, tetangga, se-daerah asal atau pun
yang merupakan modal untuk
pernah
se-profesi
mengakses sumber daya dan sebagai salah
memberikan akses sumber daya bagi para
satu strategi yang digunakan para migran
aktor untuk mencapai kepentingannya.
sirkuler untuk dapat bertahan di daerah
Memanfaatkan hubungan tersebut, para
perantauan.
migran sirkuler ini berani untuk datang ke
jaringan sosial diantara sesama migran
Jakarta. Karena di Jakarta, para migran
sirkuler,
sirkuler ini memanfaatkan hubungan itu
permasalahan-permasalahan yang dihadapi
untuk memperoleh sumber daya pekerjaan
di Jakarta. Dengan mengembangkan dan
baik
yang
memelihara jaringan sosial antar aktor bagi
memang sudah digeluti oleh migran
para migran sirkuler di daerah perantauan
terdahulu
maupun
menunjukkan adanya tiga pola yaitu,
makanan
yang
menjadi
sebagai
teman
buruh
bangunan
sebagai
memang
pedagang
mereka
cara
memelihara
mampu
mengatasi
sudah
jaringan sosial yang didasarkan pada
digeluti migran terdahulu tetapi baru
sistem kekerabatan dan kekeluargaan.
dirintis usahanya dengan tujuan yang sama
Jaringan sosial semacam ini sengaja
untuk memperoleh penghasilan yang lebih
dibentuk dan dikembangkan sebagai salah
baik.
satu
Pertimbangan
juga
Dengan
dapat
penghasilan
yang
didapat para migran sirkuler ini di daerah
strategi
untuk
menghadapi
permasalahan yang dihadapi di kota.
Jaringan
sosial
yang
dibina
dan
Universitas Indonesia
Jaringan sosial..., Dwi Susilo Komar, FISIP UI, 2013
12
kelompok-
memiliki peran penting dalam mengakses
kelompok sosial dalam pola hubungan
sumber daya, terlihat dalam bentuk sebuah
sosial dengan orang yang memiliki usaha
sosiogram jaringan sosial. Setiap aktor
atau kondisi yang lebih baik. Jaringan
memiliki jalannya sendiri-sendiri untuk
sosial yang dibentuk pada kelompok-
dapat mengakses sumber daya dari migran
kelompok
saling
terdahulu. Selain itu, profesi yang digeluti
para
para aktor ini merupakan profesi yang
dikembangkan
dengan
sosial
memenuhi
baru
kebutuhan
guna
diantara
sudah terlebih dahulu digeluti migran
migran.
Jaringan sosial yang dikembangkan
sebelumnya
meskipun
ada
beberapa
dan terus dibina oleh para migran sirkuler
diantara mereka yang membentuk profesi
dalam kasus ini dapat ditelusuri sejak para
baru sebagai upaya untuk mengatasi
migran yang bersangkutan pertama kali
kendala-kendala
berangkat bermigrasi, karena memang
migran sirkuler untuk dapat bertahan di
sejak awal keberangkatan seorang migran
daerah tujuan Jakarta tetapi secara tidak
sirkuler ini tidak lepas hubungannya dari
sadar, hal ini memunculkan arus jaringan
migran yang diikutinya telah merantau ke
sosial migran sirkuler untuk memperoleh
Jakarta. Dalam data temuan lapangan yang
sumber
peneliti peroleh, umumnya ketika pertama
pemanfaatan hubungan sosial baik itu
kali seorang migran melakukan migrasi ke
kekerabatan, tetangga, se-daerah asal,
Jakarta, dirinya tidak berangkat seorang
maupun pernah se-profesi. Sehingga salah
diri, melainkan ada migran yang telah
seorang aktor yang juga memiliki peranan
terlebih dahulu bermigrasi dan dimintai
penting dalam sosiogram jaringan sosial
tolong oleh para calon migran sirkuler ini
ini tampak memiliki beberapa peran
untuk
sekaligus.
ikut
bekerja
dan
merantau
yang
daya
dihadapi
pekerjaan
para
melalui
Dari hasil penelitian, berikut akan
bersamanya.
Mengacu pada temuan lapangan
dijelaskan hubungan yang terbangun antar
yang telah penulis paparkan di bab
aktor-aktor terlibat dalam jaringan sosial
sebelumnya mengenai aktor-aktor yang
migran
terlibat dalam jaringan sosial migran
berdasarkan
sirkuler
dapat
bangunan; dan hubungan berdasarkan
teridentifikasi bagaimana para migran
profesi sebagai pedagang makanan. Aktor-
sirkuler ini memanfaatkan hubungan sosial
aktor
dalam mengakses sumber daya. Oleh
selanjutnya
karena itu, keterlibatan para aktor yang
memang memiliki peranan penting dalam
(Jalan
Timor),
maka
sirkuler
yang
meliputi
profesi
hubungan
sebagai
terkait
dalam
adalah
aktor-aktor
buruh
penjelasan
yang
Universitas Indonesia
Jaringan sosial..., Dwi Susilo Komar, FISIP UI, 2013
13
jaringan sosial migran sirkuler (Jalan
dapat
Timor, Jakarta) untuk dapat melihat pola-
upaya
pola jaringan sosial yang terbentuk karena
diperolehnya dari sumber daya pekerjaan
keterlibatan mereka dalam mengalirkan
yang mereka lakoni dapat dimaksimalkan.
dan
Tempat tinggal mereka saat ini memang
mengakses
sumber
daya
guna
memenuhi kebutuhan hidup.
meminimalisir pengeluaran dan
mengumpulkan
hasil
yang
bersifat sementara, sejauh aktor (migran
sebelumnya) dapat membina hubungan
Pemeliharaan Hubungan dan Jaringan
kerja yang baik dengan perusahaan. Hal ini
Sosial yang Terbina3
pun diperlukan adanya dukungan dari para
Permasalahan tempat tinggal para
aktor yang terlibat dalam sumber daya
migran sirkuler menjadi satu kendala yang
pekerjaan buruh bangunan sehingga ada
harus mereka hadapi di daerah tujuan
pemenuhan hak dan kewajiban diantara
Jakarta. Namun, dalam konteks penelitian
para buruh bangunan dengan pimpinannya.
ini, para migran sirkuler baik itu yang
dengan begitu, dalam konteks pekerjaan
bekerja sebagai buruh bangunan maupun
buruh bangunan, hubungan ini harus terus
pedagang
dibina
makanan,
mereka
dapat
dan
diperlihara
mengatasi permasalahan tempat tinggal ini
kepentingan
sejak
harus
tercapai. Dalam hal ini, pemeliharaan
menyewa
hubungan itu coba diperlihatkan dalam
sebuah tempat tinggal di Jakarta. Para
bentuk reward yang kerap diperoleh para
aktor menempati sebuah tempat tinggal di
buruh bangunan tersebut.
tahun
mengeluarkan
2006
biaya
tanpa
untuk
para
aktor
sehingga
dapat
terus
area lahan gudang di Jalan Timor,
Adapun reward yang nyata dalam
Menteng milik perusahaan yang menjadi
konteks buruh bangunan berdasarkan data
tempat dimana aktor (migran sebelumnya)
temuan lapangan yakni, pemberian bonus
bekerja. Sehingga hal ini menjadi satu
mingguan
bentuk pemecahan masalah mereka di
seharusnya diterima oleh para buruh
daerah tujuan.
bangunan; pemberian bantuan berupa uang
diluar
dari
upah
yang
Dengan tinggal di sana, para
ketika para buruh bangunan mengadakan
migran sirkuler dapat dengan cuma-cuma,
suatu acara seperti slametan maupun
tanpa harus membayar biaya sewa tempat
bangun rumah atau biaya untuk berobat
tinggal setiap bulannya sehingga mereka
para pekerjanya ketika sakit atau bantuan
3
Dikutip dari salah satu judul Subbab
yang terdapat di dalam buku “Jaringan Sosial
dalam Organisasi” yang ditulis oleh Ruddy
Agusyanto tahun 2007.
dana ketika diantara pekerjanya ada yang
mengalami musibah; pemberian tunjangan
hari raya; dan memberikan bonus haji
Universitas Indonesia
Jaringan sosial..., Dwi Susilo Komar, FISIP UI, 2013
14
seperti yang diterima oleh kedua aktor
sirkuler
buruh
orang
bangunan. Dengan begitu pemeliharaan
kepercayaan pimpinannya (aktor yang
hubungan dalam jaringan kepentingan ini
merupakan migran sebelumnya) di proyek.
dilakukan
bangunan
sebagai
dua
yang
bekerja
melalui
sebagai
buruh
kegiatan-kegiatan
Reward yang diterima para buruh
seperti: menghargai para buruh bangunan
bangunan ini dilakukan sebagai upaya agar
yang memang tempat itu dikhususkan
kepercayaan (trust) para aktor dapat terus
untuk para buruh bangunan; sewaktu para
dijaga dalam setiap pelaksanaan proyek
buruh bangunan ini butuh makan dalam
bangunan. Hal ini sebagai suatu gambaran
kondisi para buruh bangunan ini sedang
timbal balik, dimana aktor (migran yang
sepi proyek dan tidak ada masukan bagi
sebelumnya) butuh tenaga kerja manusia
mereka,
dan hasil pekerjaan yang bagus dalam
memberikan makan bagi mereka karena
setiap
(migran
warung dagang dalam penelitian ini selain
menjalin
untuk menambah penghasilan yakni untuk
proyek
sebelumnya)
agar
dapat
aktor
terus
para
pedagang
kerjasama dengan perusahaan dan para
mengatasi
buruh bangunan yang merupakan migran
buruh bangunan yang tidak ada setiap saat
sirkuler
sebagai
sehingga risiko adanya waktu menganggur
penghasilan yang mereka peroleh untuk
dan tidak menerima penghasilan itu kerap
memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan
dirasakan; dan menikmati hiburan bersama
keluarga yang tetap berada di daerah
seperti menonton televisi juga terkadang
asalnya masing-masing.
bermain voli bersama di waktu libur. Hal
ini
butuh
uang
permasalahan
di
makanan
pekerjaan
Begitu pula dengan para aktor
inilah yang diupayakan para pedagang
migran sirkuler yang bekerja sebagai
makanan sebagai bentuk pemeliharaan dan
pedagang makanan. Mereka tinggal di area
pembinaan hubungan sosial mereka tinggal
lahan gudang Jalan Timor, dimana area
agar keberadaan mereka tinggal di sana
tersebut menjadi tempat tinggal bagi para
dapat diterima dan pekerjaan yang setiap
migran sirkuler yang menekuni kerja
senin sampai sabtu mereka operasionalkan
sebagai buruh bangunan. Namun, mereka
di depan tempat tinggal (sementara)
dapat tinggal di sana karena ada orang
mereka itu dapat terus berjalan.
kepercayaan
dalam pekerjaan sebagai
buruh bangunan tersebut. Sehingga para
migran sirkuler yang bekerja sebagai
Kesimpulan
Dalam tulisan ini memiliki dua
pedagang makanan perlu memelihara dan
pertanyaan
besar
yakni:
pertama,
membina hubungan dengan para migran
bagaimana
jaringan
sosial
mengatasi
Universitas Indonesia
Jaringan sosial..., Dwi Susilo Komar, FISIP UI, 2013
15
keterbatasan dan akses atas sumber daya
diperoleh
(pekerjaan) yang tersedia di daerah para
merupakan alasan bagi mereka untuk
migran sirkuler ini masing-masing berasal
bermigrasi. Ditambah lagi dengan adanya
dan
sosial
relasi yang dimiliki para migran sirkuler
melalui migran terdahulu untuk melakukan
dengan migran terdahulu di suatu wilayah
kegiatan
lain sehingga kegiatan migrasi ini dapat
memanfaatkan
migrasi?
hubungan
Dan
yang
kedua,
di
suatu
daerah
bagaimana pemeliharaan dan membina
dilakukan.
hubungan sosial antar aktor (migran
mengakibatkan individu guna memenuhi
sirkuler) dengan migran terdahulu untuk
kebutuhan
dapat mengatasi kendala (tempat tinggal)
bermigrasi.
saling
keterhubungan
yang
hidupnya
inilah
melalui
yang
kegiatan
Dalam konteks migrasi ini sendiri,
di daerah tujuan? Dua pertanyaan tersebut
memiliki
Alasan-alasan
tujuan
banyak para ahli demografi maupun
penting untuk memusatkan tulisan pada
kependudukan
yang
melihat
migrasi
analisa jaringan sosial dalam menjawab
dengan berbagai definisinya. Namun, pada
fenomena migrasi baik individu maupun
konteks penelitian ini, dialamatkan pada
sekelompok individu di suatu wilayah.
para migran yang tidak memiliki identitas
Tulisan ini menjabarkan bahwa
kartu tanda penduduk (KTP) di daerah
upaya pemenuhan kebutuhan ekonomi di
tujuan (dalam konteks ini Jakarta) dan
kalangan masyarakat masih menjadi satu
memang tidak memiliki niatan untuk
alasan
menetap di wilayah tujuan, seperti yang
utama
bagi
mereka
untuk
melakukan kegiatan migrasi. Hal ini
sudah
karena pertama, adanya ketidakmerataan
sebelumnya. Seperti yang dijelaskan oleh
pembangunan dan sumber daya yang
Graeme J. Hugo (1982: 61). Migrasi
tersedia di suatu wilayah. Ketidakmerataan
dibagi menjadi dua kategori pertama,
ini merupakan suatu kondisi dimana tidak
migrasi permanen yaitu berpindah dari
adanya sumber daya di suatu wilayah yang
satu daerah ke daerah lain dan dengan
mengakibatkan
maupun
niatan untuk menetap di daerah tujuan
sekelompok individu untuk melakukan
secara permanen. Kedua, migrasi non
migrasi. Kedua, seandainya pun ada
permanen (circular) yang juga merupakan
sumber daya yang tersedia di suatu
suatu perpindahan penduduk dari satu
wilayah namun, tidak adanya akses untuk
daerah ke daerah lain hanya saja tidak
menuju sumber daya tersebut bagi individu
memiliki niatan untuk tinggal menetap di
maupun sekelompok individu. Selain itu,
daerah tujuan.
seseorang
diungkapkan
pada
bab-bab
yang ketiga adalah penghasilan yang
Universitas Indonesia
Jaringan sosial..., Dwi Susilo Komar, FISIP UI, 2013
16
Untuk memenuhi kebutuhan hidup
tinggal karena dengan berperan dalam
individu
awalnya
aktor jaringan sosial buruh bangunan
memanfaatkan informasi tentang migran
maupun pedagang makanan pada jaringan
terdahulu yang telah berhasil di suatu
sosial dalam konteks di penelitian ini,
daerah tujuan. Dari informasi inilah yang
mereka dapat menggunakan tempat tinggal
diupayakan
yang
para
ini,
mereka
pada
dengan
menjadi
diupayakan
untuk
mengatasi
migran sirkuler. Namun, informasi ini
permasalahan tempat tinggal yang mereka
tidak dengan sendirinya dapat mereka
hadapi tanpa mengeluarkan biaya setiap
akses melainkan adanya hubungan sosial
bulannya untuk membayar sewa tempat
atau
kekerabatan,
tinggal di Jakarta. Permasalahan ini sudah
pertemanan, ataupun ketetanggan sehingga
mereka atasi sejak tahun 2006 karena
upaya mencapai suatu sumber daya atas
sebelum tahun tersebut, banyak diantara
pekerjaan
mereka yang harus menyewa ruangan
ikatan-ikatan
guna
memenuhi
kebutuhan
hidup dari segi ekonomi dapat diatasi.
untuk tinggal di Jakarta.
Dalam tulisan ini telah dijelaskan bahwa
Dari penjelasan singkat diatas,
pemberian informasi mengenai pekerjaan
terdapat beberapa poin penting yang
melalui hubungan sosial yang sudah dibina
merupakan hasil temuan lapangan yang
merupakan modal yang digunakan sebagai
sudah digambarkan dan diuraikan pada
akses untuk memperoleh pekerjaan yang
bab-bab sebelumnya. Pertama, dengan
digambarkan dalam bentuk jaringan sosial
adanya penelitian ini, diharapkan dapat
antar sesama migran sirkuler di kota besar
memberikan penjelasan dan pemahaman
seperti Jakarta. Dengan memanfaatkan
secara teoritis mengenai fenomena migrasi
akses
sirkuler
informasi
tersebut,
hubungan-
yang
dilakukan
sekelompok
hubungan sosial yang sudah dimiliki para
individu dalam memperoleh sumber daya
calon migran sirkuler tersebut diaktifkan
pekerjaan
untuk dapat memperoleh sumber daya
hubungan-hubungan sosial yang mereka
pekerjaan seperti yang dilakoni oleh
miliki. Dengan begitu, kata kuncinya
migran
berada pada hubungan sosial, dimana
yang
terdahulu
baik
buruh
bangunan maupun pedagang makanan.
Penelitian
pada
tulisan
dengan
memanfaatkan
hubungan sosial merupakan modal sosial
ini,
yang
menjadi
akses
dan
pemecahan
ditemukan bahwa para migran sirkuler
masalah
yang berprofesi sebagai buruh bangunan
memperoleh sumber daya pekerjaan guna
dan pedagang makanan ini, kini tidak
memenuhi kebutuhan hidup. Hubungan-
memiliki kendala untuk masalah tempat
hubungan sosial disini digambarkan dalam
(problem
solving)
untuk
Universitas Indonesia
Jaringan sosial..., Dwi Susilo Komar, FISIP UI, 2013
17
ketiga tipe jaringan sosial yang telah
berhubungan satu sama lainnya ataupun
diungkapkan oleh Agusyanto (2007: 34),
tidak. Namun, bila dilihat dari pertukaran-
dari ketiga tipe jaringan sosial yakni:
pertukaran
yang
terjadi
pada
setiap
Dalam jaringan interest (jaringan
hubungan sosial yang terjadi (pertukaran
kepentingan) Terdapat adanya kepentingan
yang spesifik), masing-masing jaringan
para aktor/para migran sirkuler dalam
sosial
rangka
daya
kumpulan atau pengelompokan yang lebih
pekerjaan sebagai upaya guna memenuhi
kecil yang bergabung menjadi satu-dan
kebutuhan hidupnya dan keluarganya di
terdiri dari jaringan-jaringan hubungan
daerah asal. Serta bagi aktor migran
akibat pengaktifan hubungan emosi dan
terdahulu atau migran yang sudah menjadi
hubungan power.
memperoleh
warga
permanen
memenuhi
manusia
hubungan
sumber
Jakarta
kebutuhan
sebagai
merupakan
bagian
juga
guna
sumber
daya
emosi)
agar
memanfaatkan ikatan emosi antar aktor,
dimana
para migran sirkuler ini dapat mencapai
tenaga
dengan
sebenarnya
kerja
perusahaan
Pada jaringan sentiment (jaringan
dijelaskan
bahwa
dengan
dirinya bekerja dapat terus dibina. Selain
suatu
itu, hubungan antara migran sirkuler dan
memenuhi kebutuhan hidupnya. Ketika
migran terdahulu terus dibina dapat terlihat
para migran terdahulu yang dikenalnya
jelas hasilnya dalam upaya mengatasi
sudah sukses di Jakarta terhadap sumber
kendala tempat tinggal di daerah tujuan.
daya pekerjaan yang dilakoninya, hal ini
Dengan adanya hubungan sosial yang
secara sadar maupun tidak, memunculkan
didasari
untuk
arus migrasi untuk memperoleh sumber
mendapatkan pekerjaan, para aktor ini
daya pekerjaan bagi para aktor lainnya
melakukan migrasi sirkuler, karena jika
berdasarkan pada hubungan emosi, baik
tidak ada kepentingan maka hubungan
ikatan
sosial yang terjalin antara para aktor ini
pertemanan, maupun orang yang sudah
tidak akan terjalin dan dibina seperti yang
dikenalnya dalam satu profesi pekerjaan.
pada
kepentingan
terlihat stabil hingga saat ini.
Agusyanto
sumber
daya
kekerabatan,
pekerjaan
guna
ketetanggaan,
Dan dalam jaringan Power, pada
(2007:
77-80)
tipe jaringan ini berdasarkan pada konteks
menjelaskan bahwa hubungan-hubungan
penelitian,
sosial
aktor
emosi dan jaringan kepentingan termuat
rangka
dalam satu jaringan power, dimana sumber
memperoleh sumber daya yang tersedia
daya yang dicapai para aktor disini dilihat
membentuk suatu jaringan sosial yang
berdasarkan dua konteks sumber daya
yang
(tindakan
dibina
oleh
instrumental)
para
dalam
ditemukan
bahwa
jaringan
Universitas Indonesia
Jaringan sosial..., Dwi Susilo Komar, FISIP UI, 2013
18
pekerjaan yang digeluti yakni, buruh
merupakan modal sosial bagi para aktor
bangunan
makanan.
dengan terus dibina dan dipelihara untuk
Sehingga para aktor yang berstatus sebagai
memperoleh sumber daya dalam mencapai
migran sirkuler ini memiliki peran sebagai
kepentingan
pekerja dari aktor yang sudah menggeluti
kebutuhan hidupnya. Karena hubungan
dua konteks pekerjaan terlebih dahulu.
sosial yang terbentuk merupakan hasil
Kedua konteks ini memiliki pusat atau
interaksi sosial yang berkelanjutan antar
power yang mempolakan struktur dalam
aktor yang pada akhirnya menciptakan
dua konteks sumber daya. Dengan kata
seperangkat harapan yang relatif stabil.
lain, para migran sirkuler yang termasuk
Dari hubungan sosial ini maka akan
ke dalam dua konteks jaringan sosial
menciptakan keuntungan-keuntungan bagi
tersebut harus memenuhi dan memperoleh
para aktor untuk kepentingan memperoleh
haknya sebagai pekerja dari bos masing-
penghasilan yang lebih baik melalui dua
masing konteks pekerjaan yang mereka
konteks pekerjaan yang digeluti para aktor.
geluti.
adanya
Adanya kepentingan antar aktor maka
pemenuhan antara hak dan kewajiban
hubungan sosial akan terus dibina dan
diantara para aktor yang terlibat. Karena
diperlihara sehingga menciptakan suatu
dengan begitu, maka kontrol dan pola
hubungan sosial yang berkualitas, karena
kerja terus direkonstruksi sampai terbentuk
jika tidak adanya kepentingan antar aktor
logika situasional. Dari sini, maka akan
maka hubungan sosial tidak akan terjadi
terlihat adanya distribusi penghargaan dan
dan tidak relatif stabil dibina.
sanksi
dan
pedagang
Sehingga
(reward
terlihat
and
sanction)
mereka
guna
memenuhi
yang
Kedua, dengan adanya penelitian
terstruktur dengan peraturan-peraturan dan
ini semoga dapat memberikan pemahaman
perintah-perintah oleh pusat power.
praktis
mengenai
fenomena
migran
ketiga
sirkuler. Karena adanya kebutuhan yang
hubungan tersebut terus dipelihara dan
harus terpenuhi, sedangkan keterbatasan
dibina berdasarkan masing-masing konteks
sumber daya di suatu wilayah dan tidak
sumber daya pekerjaan yang dilakoni para
adanya akses untuk mencapai sumber daya
aktor. Kemudian pokok dari penggunaan
tersebut mengharuskan para individu untuk
paradigma jaringan sosial dalam mengkaji
melakukan migrasi agar dapat memperoleh
fenomena migran sirkuler terletak pada
sumber daya pekerjaan dan mendapatkan
hubungan sosial yang terbentuk antar
penghasilan yang besar/lebih di wilayah
aktor/manusia (Agusyanto, 2010: 103).
lain guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hubungan-hubungan sosial inilah yang
Dengan berbagai faktor pendorong dan
Dengan
demikian,
dari
Universitas Indonesia
Jaringan sosial..., Dwi Susilo Komar, FISIP UI, 2013
19
penarik yang menjadi latar belakang alasan
untuk menentukan suatu kebijakan yang
masyarakat melakukan migrasi sirkuler,
menyangkut permasalahan kependudukan,
ternyata
terutama
dibalik
itu
semua
melalui
masalah
kehidupan
sosial-
paradigma jaringan sosial dapat terlihat
ekonomi dalam meningkatkan pemerataan
dengan jelas bahwa adanya keterkaitan
sumber daya pekerjaan dan pranata-
antara para calon migran sirkuler dengan
pranata formal yang belum berfungsi
migran
dengan baik, maka potensi membentuk
terdahulu
yang
telah
sukses
bermigrasi di daerah tujuan dan dalam
jaringan
konteks penelitian ini daerah tujuan itu
semakin
adalah Jakarta.
mampunya pemerintahan mengakomodir
sosial
antar
meningkat
aktor
karena
ekonomi
kurang
Pentingnya dibutuhkan suatu cara
kebutuhan atas kesejahteraan para aktor di
memandang tertentu atas suatu fenomena
daerah asal. Fenomena ini jangan hanya
agar dapat memberikan penjelasan dan
dilihat sebagai pendatang yang akan
pemahaman secara mendalam. Sepertinya
memenuhi jumlah penduduk dan disinyalir
halnya fenomena migrasi sirkuler yang
meningkatkan angka kriminalitas di suatu
bertujuan
memperoleh
daya
wilayah seperti Jakarta. Fenomena migran
pekerjaan
guna
kebutuhan
sirkuler ini dapat dilihat bahwa kedatangan
hidup
para
sumber
memenuhi
aktor
dan
meningkatkan
mereka
ke
kota
dalam
pendapatan ekonomi keluarga yang tetap
meningkatkan
berada di daerah asal. Mengacu pada
keluarga yang ada di daerah asal melalui
beberapa ahli mengenai hubungan sosial
modalnya adalah hubungan sosial yang
adalah
Agusyanto
dimiliki para aktor migran sirkuler dalam
(2010:103) mengatakan bahwa modal
mengakses sumber daya pekerjaan yang
sosial
sosial
telah lama dilakoni migran yang diikutinya
merupakan investasi atau „nilai‟ sehingga
atau fenomena migran sirkuler ini terjadi
seseorang mampu memanfaatkan sumber
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
daya-sumber daya yang terkandung dalam
masyarakat di suatu wilayah dengan
hubungan sosial tersebut.
mendistribusikan ekonomi .
modal
bila
sosial,
melalui
hubungan
pendapatan
rangka
ekonomi
Kemudian dari hasil tulisan ini,
semoga bermanfaat bagi institusi yang
Referensi:
terkait sebagai masukan meskipun penulis
Agusyanto, Ruddy. 2007 Jaringan Sosial
menyadari bahwa hasil penelitian dan
dalam Organisasi. Jakarta: PT. Raja
penulisan yang dilakukan ini tidak dapat
Grafindo Persada.
secara langsung memberikan kontribusi
Universitas Indonesia
Jaringan sosial..., Dwi Susilo Komar, FISIP UI, 2013
20
_________
2010
Fenomena
Mengecil.
Jakarta:
Dunia
Mitchell J.Clyde. 1969 Social Network in
Institut
Urban
Antropologi Indonesia.
Situations:
Analyses
of
Personal relationship in Central
Barnes, J.A. 1969 “Network and Political
African
Town.
Manchester,
Process”, Social Network in Urban
England: University of Manchester
Situations. Ed. J Clyde Mitchell.
Press.
Manchester: Manchester University
Munir, Rozy. 1981 Migrasi. Jakarta:
Press. Hlm 51-76.
Network,
Manipulators,
Fakultas
Ekonomi UI.
Boissevain, Jeremy. 1972 Friends of
Friens:
Demografi
Lembaga
Saefullah, H. Asep Djaja. 1994 Mobilitas
and Coalitions. Netherlands: A
Penduduk
Blackwell Paperback.
Pedesaan: Studi Kasus di Jawa
Dinamika
Migrasi.
Yogyakarta: Dua Dimensi.
in
Indonesia.
Sahur,
Ahmad,
dkk.
Kolonisasi,
Hugo, Graeme J. 1982 Circular Migration
Population
and
Development Review, Vol. 8 No.1.
hlm 59-83.
Perubahan
di
Barat. Prisma. No.7. Tahun XXIII.
Hs, Sunarto. 1985 Penduduk Indonesia
dalam
dan
1988
Migrasi,
Perubahan
Sosial.
Yayasan Ilmu Ilmu Sosial (YIIS).
Jakarta: PT. Pustaka Grafika Kita.
Suprapti, Mc, dkk. 1990 Adaptasi Migran
Musiman Terhadap Lingkungan
Koentjaraningrat. 1975 Masyarakat Desa
Tempat tinggalnya (Daerah Khusus
di Selatan Jakarta. Masyarakat
Ibukota Jakarta Raya). Jakarta:
Indonesia. Seri Monografi No.-1.
Departemen
Jakarta:
Kebudayaan.
Lembaga
Ilmu
Pengetahuan Indonesia.
Wirosuhardjo,
Manning, Chris dan Tadjuddin Noer
Effendi.
1985
Urbanisasi,
Pendidikan
Kartomo,
dkk.
dan
1986
Kebijaksanaan kependudukan dan
Ketenagakerjaan
di
Indonesia.
Pengangguran, dan Sektor Informal
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
di Kota. Yayasan Obor Indonesia
Ekonomi-UI.
dan Pusat Penelitian dan Studi
Kependudukan
PT.Gramedia.
UGM.
Jakarta:
Yusra, Abrar dan Ramadhan K.H. 2005
Lintas Sejarah Imigrasi Indonesia.
Jakarta: Direktorat Jendral Imigrasi
Departemen Hukum dan HAM RI.
Universitas Indonesia
Jaringan sosial..., Dwi Susilo Komar, FISIP UI, 2013
Download