7 BAB II Landasan Teori 2.1 Kajian Pustaka Penelitian yang pertama “Perancangan Program Sistem Audio Mobil Berbasiskan Sistem Pakar Dan Web” [1]. Dalam makalah ini, menggunakan metode black box testing yang menitikberatkan pada kebutuhan fungsional aplikasi. Modul-modul yang dirancang menggunakan Personal Home Page (PHP) dan MySQL sebagai basis datanya dan menggunakan pmerograman .NET. Pengujian ini dilakukan dengan memberikan masukan dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan fungsi-fungsi dari tiap-tiap modul. Dengan adanya kesesuaian antara masukan dan keluaran, maka program yang dirancang telah sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Perbedaan dengan penelitian “Perancangan Program Sistem Audio Mobil Berbasiskan Sistem Pakar Dan Web” dengan penelitian ini adalah membuat sistem pakar untuk merancang sistem audio mobil sedangkan penelti membuat sistem audio yang berbasis web. Perbedaan yang kedua penelitian “Perancangan Program Sistem Audio Mobil Berbasiskan Sistem Pakar Dan Web” menggunakan pemograman .NET sedang penelitian ini menggunakan pemograman ASP .NET. Penelitian yang kedua berjudul “Internet Radio Streaming”[2]. Pada penelitian ini telah dibuat sebuah perangkat lunak berbasiskan streaming, dengan menggunakan interface website dengan bahasa pemrograman PHP berbasis objek oriented. Dari hasil pengujian dan analisa implementasi internet radio yang telah dibuat dapat 8 disimpulkan bahwa aplikasi ini memiliki performansi yang cukup baik dan layak untuk diterapkan pada jaringan yang telah ada. Perbedaan dengan penelitian yang kedua adalah penelitian “Internet Radio Streaming” menggunakan PHP 5 sedangkan penulis menggunakan HTML5. 2.2 HTML HTML kependekan dari Hyper Text Markup Language. Dokuman HTML adalah file teks murni yang dapat dibiuat dengan editor teks sembarang. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan dalam browser web surfer. Dokumen ini umumnya berisi informasi atau interface aplikasi di dalam Internet. HTML merupakan bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web. Biasanya mempunyai ekstensi “.htm”, “.html”, atau “.shtml”. HTML tersusun atas tag-tag, digunakn untuk menetukan tampilan dari dokumen HTML yang ditejemahkan oleh browser. Tag HTML tidak case sentive, jadi bisa menggunakan <HTML> atau <html>. Keduanya menghasilkan output yang sama. HTML berawal dari bahasa SGML (Standard Generalize MarkUp Language) yang penulisannya disederhanakan. HTML dapat dibaca oleh berbagai macam platform. HTML juga merupakan bahasa pemrograman yang fleksibel, dapat disisipi atau digabungkan dengan bahasa pemrograman lain, seperti PHP, ASP, JSP, JavaScript, dan lainnya. Jika ada kesalahan pada penulisan HTML, browser tidak akan memperlihatkan syntax error, tetapi hanya tidak 9 menampilkannya. HTML terus berkembang seiring perkembangan browser [3]. HTML5 menarik bagi web developer karena dapat mempermudah dalam pembuatan web. Sampai sekarang belum pernah ada audio player standar untuk browser. Jika ingin memasang audio di situs maka harus menggunakan salah satu player yang tersedia seperti Windows Media Player atau Quicktime player. Untuk dapat menampilkan audio player pada browser HTML5 dengan cara mengguanakan tag HTML5 audio dalam web code sebagai berikut: [4] 3 <audio src=”song.ogg” controls=”controls”> 4 </audio> 5 Ada beberapa atribut yang dapat digunakan bersama dengan tag untuk menyesuaikan pemutar audio. Atribut termasuk autoplay, kustomisasi kontrol, perulangan. Yang berarti dapat mulai video ketika seseorang membuka halaman web, menyesuaikan apa yang dilihat di kontrol pemutar audio dan video bahkan lingkaran sehingga memainkan terus berulang. Jadi dengan implementasi dari tag ini akan menjadi jauh lebih mudah untuk menambahkan audio ke situs Web dan blog. 2.5 Multimedia Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi 10 dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll [5]. 2.6 JavaScript JavaScript pertama kali diperkenalkan oleh Netscape pada tahun 1995. Pada awalnya bahasa yang sekarang disebut JavaScript ini dulunya dinamai “LiveScript” yang berfungsi sebagai bahasa sederhana untuk browser Netscape Navigator 2 yang sangat populer pada saat itu. Kemudian sejalan dengan sedang giatnya kerjasama antara Netscape dan Sun (pengembang bahasa pemrograman “Java”) pada masa itu, maka Netscape memberikan nama “JavaScript” 4 Desember 1995. Pada saat yang bersamaan Microsoft sendiri mencoba untuk mengadaptasikan teknologi ini yang mereka sebut sebagai “Jscript” di browser milik mereka yaitu Internet Explorer 3. JavaScript sendiri merupakan modifikasi dari bahasa pemrograman C++ dengan pola penulisan yang lebih sederhana dari bahasa pemrograman C++. JavaScript adalah bahasa script yang ditempelkan pada kode HTML dan diproses di sisi klien. Dengan adanya bahasa ini, kemampuan dokumen HTML menjadi semakin luas. Sebagai contoh, dengan menggunakan JavaScript dimungkinkan untuk 11 memvalidasi masukan-masukan pada formulir sebelum formulir dikirimkan ke server. JavaScript bukanlah bahasa Java dan merupakan dua bahasa yang berbeda. JavaScript diinterpretasikan oleh klien (kodenya bisa dilihat pada sisi klien), sedangkan kode Java dikompilasi oleh pemrogram dan hasil kompilasinyalah yang dijalankan oleh klien [7]. 2.7 MP3 Penyimpanan file audio dalam bentuk digital memberikan banyak keuntungan dibandingkan bentuk analog, yaitu kualitas suara yang sangat memuaskan dan tahan terhadap noise. Namun penyimpanan musik digital ini memiliki kekurangan, yaitu ia membutuhkan tempat penyimpanan yang sangat besar. Tempat penyimpanan yang besar ini mengakibatkan musik digital ini tidak dapat kita bawa atau simpan dengan mudah dan nyaman. Permasalah inilah yang dijawab oleh MP3 [8]. MP3 adalah dikembangkan oleh standar kompresi Fraunhofer audio Institute dan digital yang THOMSON multimedia. MP3 merupakan kependekan dari “MPEG 1, Audio Layer 3”. Dengan MP3, file audio yang dikodekan menjadi digital dapat diperkecil ukurannya menjadi sepuluh kali atau lebih dengan hanya sedikit mengurangi kualitas suara yang ada, umumnya dikodekan dengan kualitas bitrate 128 Kbps . Sebagai contoh, sebuah lagu yang disimpan pada CD audio dengan ukuran file 50 MByte dapat diubah menjadi file MP3 dengan ukuran 5 MByte saja dengan sedikit sekali penurunan kualitas suara [9]. 12 Pada awalnya, file MP3 hanya dapat dimainkan di komputer pribadi menggunakan aplikasi perangkat lunak tertentu, contohnya Winamp. Kemudian muncul aplikasi perangkat lunak untuk mengubah sumber lagu seperti kaset atau CD ke dalam format MP3. Aplikasi ini, contohnya AudioCatalyst, membuat semua orang dapat membuat file MP3 mereka sendiri dengan mudah. Dalam waktu singkat, ruangan harddisk yang dulu terlihat terlalu besar, sekarang menjadi semakin berkurang dipenuhi dengan file MP3. Penurunan ukuran file musik yang sangat drastis ini menyebabkan MP3 dapat disebarluaskan dengan cepat melalui jaringan internet. Ini menyebabkan MP3 menjadi format yang sangat popular dalam distribusi musik. Banyak cara yang digunakan untuk mendistribusikan MP3 ini, mulai dari situs web yang menyediakan file MP3, contohnya www.mp3.com sampai dengan aplikasi file sharing, seperti Napster. File MP3 terdiri atas dua bagian data, yang pertama adalah header, kemudian yang kedua adalah data Audio itu sendiri. Dua buah bagian data ini tergabung dalam sebuah frame. Header memiliki fungsi sebagai “tanda pengenal” bagi file MP3 agar dapat dibaca oleh MP3 player.