BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan adalah masyarakat tetumbuhan dan binatang yang hidup dalam lapisan dan di permukaan tanah dan terletak pada suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan dinamis (Arief, 1994). Hutan terdapat berbagai keanekaragaman hayati, baik satwa liar maupun tumbuhan. Dari keanekragaman sumber daya hayati di hutan tersebut tidak hanya terbatas pada jenis tumbuhan berkayu, namun juga ditumbuhi oleh beranekaragam tumbuhan bawah yang memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah yang sangat tinggi menyebabkan adanya kemungkinan masih banyak jenis-jenis tumbuhan bawah lainnya yang belum teridentifikasi. Menurut Harjosuwarno (1993) tumbuhan sebagai salah satu anggota komunitas hutan, berperan sangat penting dalam ekosistem hutan. Kehadiran tumbuhan dapat memperbaiki kestabilan ekosistem pada hutan yang tidak sejenis (heterogen) dan tidak seumur. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah dan kemampuan tumbuhan bawah untuk mempertahankan siklus hidroligis dan hara adalah tumbuhan bawah. Namun demikian, tumbuhan bawah tersebut sangat ditentukan oleh pola distribusi serta penyebarannya. Komposisi dan keanekaragaman tumbuhan bawah ikut menentukan struktur yang ada pada akhirnya akan berpengaruh pada fungsi ekologi hutan. 1 Tumbuhan bawah di hutan alam umumnya sangat beragam jenisnya dan sulit untuk diidentifikasi. Dalam stratifikasi hutan hujan tropika, tumbuhan bawah menempati stratum D yakni lapisan perdu, semak dan lapisan tumbuhan penutup tanah pada stratum E, sehingga tumbuhan bawah juga dapat berfungsi sebagai pencegah erosi. Dengan demikian, keberadaan tumbuhan bawah di hutan alam tidak bisa diabaikan. (Soerianegara dan Indrawan, 2008) Pemanfaatan hutan tidak terbatas hanya produksi kayu dan hasil hutan bukan kayu, tetapi harus diperluas dengan pemanfaatan lainnya, salah satunya hutan dimanfaatkan sebagai penelitian yang nantinya dapat digunakan oleh semua makhluk hidup di masa mendatang. Salah satu fungsi penting yang digunakan sebagai obyek penelitian adalah kawasan sondo gunung sumbing terletak di Desa Cepit Pagergunung, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung. Desa Cepit Pagergunung adalah sebuah desa di KecamatanBulu, Temanggung. Desa yang berbatasan dengan hutan lindung. Dinamakan Bulu Karena orang yang pertama tinggal dan membuat sebuah padepokan dan terdapat pohon yang besar, mereka tidak mengetahui nama pohon daunnya berbulu sehingga dinamakan pohon bulu yang arti dari bulu adalah “rasa”. Kondisi alamnya yang berupa pegunungan dengan hutan yang masih lebat. Kondisi tempat ini yaitu masih berupa hutan alam yang wilayahnya berada dibawah pengelolaan perum perhutani RPH Kecepit BKPH Temanggung KPH Kedu utara. Penyusun hutan beragam dari tingkat pohon, tiang, sapihan, dan semai serta tumbuhan bawah. Jenis tumbuhan bawah yang beranekaragam akan memebrikan unsur tambahan dalam suatu ekosistem hutan yang ada di kawasan 2 hutan tersebut. Keberadaan tumbuhan bawah tidak hanya sebagai penysusun hutan yang ada di bawah tegakan namun juga mempunyai fungsi penting seperti untuk menahan erosi maupun untuk fungsi lainnya yang dapat dimanfaatkan. 1.2. Rumusan Masalah Komposisi jenis yaitu merupakan kelompok tumbuhan yang mempunyai karakteristik tertentu yang seringkali mengalami perubahan sejalan dengan waktu. Oleh karena itu, rumusan masalah penelitian ini adalah jenis tumbuhan bawah apa saja yang merupakan penyusun di Kawasan Sondo Gunung Sumbing. Pada hutan alam biasanya memiliki tanaman yang menaungi dengan penyusun yang khas. Oleh karena itu yang menjadi pertimbangan dalam penelitian ini adalah mengenai komposisi tumbuhan bawah di beberapa tegakan yang ada di Hutan Alam Kawasan Sondo Gunung Sumbing dari ketinggian 1834 m dpl sampai dengan ketinggian 1950 m dpl. 1.3. Batasan Masalah Menghindari kesalah pahaman dan meluasnya masalah yang akan diteliti, maka penulis membatasi atau memfokuskan masalah yang berkaitan dengan: a) Jenis tumbuhan bawah apa saja penyusun di Kawasan Sondo Gunung Sumbing. b) Komposisi tumbuhan bawah yang ada di Hutan Alam Kawasan Sondo Gunung Sumbing. 3 1.4. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1.4.1 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan ini adalah : 1. Mengetahui komposisi tumbuhan bawah yang berada di bawah tegakan di Hutan Alam Kawasan Sondo Gunung Sumbing. 2. Mengetahui jenis tumbuhan bawah yang dominan dengan penyusun hutan yang beragam. 1.4.2 Manfaat Penulisan 1. Dapat memberikan gambaran serta bahan informasi tentang komposisi jenis tumbuhan bawah di Kawasan Sondo Gunung Sumbing. 2. Dapat mengetahui jenis-jenis tumbuhan bawah yang berada di daerah tersebut. 4