BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era baru ini guru yang dinamis dan kreatif sangat diperlukan, karena dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) tidak cukup bersumber pada buku, tetapi harus dilengkapi dengan media lain sehingga dapat berfungsi untuk menarik perhatian/minat siswa, memperjelas sajalan/ide, dan mengilustrasikan fakta yang mungkin akan cepat di lupakan apabila hanya dengan penjelasan verbal. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari lingkungan alam sekitar, konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses alamiah antara lain penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan-gagasan. Penelitian ini di berikan pada siswa untuk mengembangkan pengetahuan keterampilan, sikap, nilai ilmiah, rasa mencintai, dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa serta kehidupan di dalamnya untuk dipelajari dari generasi ke generasi. Menurut Edgar Dale, pengalaman belajar merupakan pengalaman langsung, observasi, demonstrasi, wisata, televisi, film, radio, visual, simbol visual, dan verbal. Secara optimal dapat dikatakan bahwa lingkungan yang diberikan pada siswa menyerupai kondisi sebenarnya agar siswa mudah menerima materi pembelajaran. Perkembangan anak dalam proses belajar mengajar lebih mengutamakan penggunaan indera (Lataheru, 1998) dan lebih mudah diingat, sedang daya serap anak 20% melalui membaca, 30% melalui melihat, 50% melalui melihat dan mendengar (Miarso, 2002). Pembelajaran yang diterapkan sekarang sering kurang memotivasi belajar siswa, bahkan seringkali mematikan siswa dengan buku paket yang kurang variatif dan metode ceramah yang tidak menunjang, sehingga siswa merasa jenuh. Adanya anggapan bahwa guru merupakan satu-satunya sumber belajar menjadi salah satu sebab utama kurangnya upaya untuk memotivasi siswa secara aktif. Guru masih berpendapat bahwa dialah penguasa tunggal dalam kelas, sehingga semua perintah, perbuatan, tindakan harus di patuhi dan diikuti oleh siswa. 1 2 Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di SD Negeri 4 Monggot Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan dalam pembelajaran terutama dalam mata pelajaran IPA masih belum maksimal, ketuntasan siswa kelas 3 pada pelajaran IPA selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1.1 Persentase Hasil Belajar IPA Nilai Frekuensi 71 - 85 56 – 70 40 – 55 Jumlah 4 13 3 20 Persentase (%) 20 65 15 Kriteria Baik Cukup Kurang 100 Sumber :Hasil nilai ulangan harian siswa kelas 3 SD Negeri 4 Monggot Dari tabel di atas dapat didefinisikan bahwa siswa dengan nilai 71-85 sebanyak 4 orang presentasenya 20% memiliki kriteria baik, siswa dengan nilai 56-70 sebanyak 13 orang dimana presentase yang dimiliki cukup besar yaitu 65% hal ini termasuk dalam kriteria cukup, sedangkan siswa dengan nilai 40-55 sebanyak 3 orang, dengan presentase 15% masuk dalam kriteria kurang karena belum mencapai KKM. Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA No 1. 2. Ketuntasan Tuntas Tidak tuntas Jumlah Minimum Maxsimum Rata – rata Frekuensi 12 8 20 45 78 63 Persentase (%) 60 40 Sumber :Hasil nilai ulangan harian siswa kelas 3 SD Negeri 4 Monggot KKM di SD Negeri 4 Monggot mata pelajaran IPA adalah 61. Jumlah nilai siswa yang mencapai KKM adalah 12 siswa dan yang tidak mencapai KKM adalah 8 siswa dengan nilai tertinggi 78 dan nilai terendah 45 dengan rata-rata nilai 63. Masalah tersebut dikarenakan cara mengajar guru yang masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa merasa jenuh dan bosan, mereka tidak 3 maksimal dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru, dengan kata lain hanya sebagai pendengar. Guru kurang yakin dalam menggunakan media saat melakukan kegiatan mengajar, sebagian ada yang beranggapan bahwa mengajar menggunakan media lebih banyak menghabiskan waktu. Sehingga guru lebih memilih mengajar dengan metode ceramah untuk mencapai tujuan pembelajaran. Permasalahan yang tidak kalah pentingnya ialah bagaimana meningkatkan perhatian serta minat belajar siswa. Usaha guru adalah berupaya menyampaikan materi pengajaran yang disajikan mampu diserap dan diterima siswa, sedang untuk memaksimalkan siswa dalam menerima materi pelajaran diusahakan agar siswa dapat menggunakan alat indera dengan semaksimal mungkin. Salah satu hal yang bisa menunjang peningkatan mutu siswa perlu adanya proses pembelajaran yang baik yaitu menggunakan media. Media disini berupa media gambar dimana sangat mudah dipahami oleh siswa karena bisa dilihat secara nyata dari materi yang disampaikan. Salah satu cara yang dapat dipakai yaitu penggunaan media yang tepat, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Motivasi, semangat dan keinginan untuk bisa lebih baik dan berprestasi dari siswa itu sendiri dapat terpacu sehingga akan menghasilkan siswa-siswa yang berkompeten. Hal tersebut menarik perhatian peneliti untuk mencoba menggunakan media gambar pada saat pembelajaran ilmu pengetahuan alam. Dari latar belakang itu, maka dalam penelitian ini penulis tertarik untuk meneliti tentang : “Peningkatkan Hasil Belajar IPA melalui media gambar pada siswa kelas III SDN 4 Monggot Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2012/2013’’. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas 3 yang belum sesuai dengan tujuan yang akan dicapai pada setiap Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 61. 4 2. Guru cenderung menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi. 3. Penggunaan media yang belum dilakukan dalam menyampaikan pembelajaran. 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalahnya yaitu: 1. Penelitian hanya dilakukan untuk siswa kelas 3 SD Negeri 4 Monggot Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran IPA kelas 3 pada pokok bahasan hubungan keadaan langit dan cuaca. 3. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar. 1.4 Rumusan Masalah Apakah penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 3 SD Negeri 4 Monggot Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013? 1.5 Tujuan Penelitian Meningkatkan hasil belajar IPA melalui penggunaan media gambar pada siswa kelas 3 SD Negeri 4 Monggot Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. 1.6 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Diperoleh pengetahuan baru tentang pemanfaatan media gambar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPA. b. Untuk menambah referensi dan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya. 5 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa Diharapkan siswa belajar lebih semangat dan mampu memotivasi diri dalam melakukan pembelajaran baik melaui pengalaman langsung maupun melalui kegiatan praktek sehingga prestasi belajar semakin meningkat. b. Bagi guru Sebagai pengajar sekaligus pendidik, guru mampu merancang pembelajaran yang efektif dengan memperhatikan batasan-batasan pada siswa. Dengan dilakukannya penelitian ini, maka guru semakin diperkaya dengan pentingnya penggunaan media dalam melakukan proses belajar mengajar. c. Bagi sekolah Semakin terampil dalam mengelola pembelajarana, serta semakin aktif dan kreatif dalam memilih model pembelajaran yang inovatif.