ANALISIS FORMULASI STRATEGI BISNIS PADA DIVISI CHIPS PT. SAMAFITRO Patricia Christina, Agustinus Dedy Handrimurtjahjo, Drs. MBM Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 [email protected] ABSTRACT PT. Samafitro is a distributor company in the digital printing industry. The study was conducted to give suggestions on CHIPS division of PT. Samafitro. The purpose of the research is to formulate a business strategy that should be done in order to overcome the problems encountered and can survive and continue to grow in the digital printing industry in Indonesia. The analytical method used is the matrix EFE, IFE, CPM, SWOT, Grand Strategy, and QSPM. The results of the IFE Matrix is 2.635 and 2.867 for the EFE Matrix. The results of the analysis of SWOT Matrix, SPACE, IE, Grand Strategy Matrix suggests an alternative that can be applied to the company is the market penetration strategies, market development, product development and related diversification. The final results of this study concluded that the appropriate recommendation of business strategy for the company based on the results obtained through the matrix data processing QSPM is market penetration strategy. (PC). Keywords: Strategic Management, Formulation, Business Strategy, Market Penetration ABSTRAK PT. Samafitro merupakan perusahaan distributor di industri digital printing. Penelitian dilakukan untuk memberi usulan pada divisi CHIPS PT. Samafitro. Tujuan penelitian adalah untuk menyusun formulasi strategi bisnis yang sebaiknya dilakukan agar dapat mengatasi masalah yang dihadapi dan dapat bertahan serta terus bertumbuh di industry digital printing Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah matriks EFE, IFE, CPM, SWOT, Grand Strategy, dan QSPM. Hasil dari Matriks IFE sebesar 2,635 dan Matriks EFE sebesar 2,867. Hasil analisis Matriks SWOT, SPACE, IE, Grand Strategy menunjukkan alternatif yang dapat diterapkan perusahaan adalah strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk dan diversifikasi terkait. Hasil akhir penelitian ini menyimpulkan bahwa rekomendasi strategi bisnis yang tepat bagi perusahaan yang didapat berdasarkan hasil pengolahan data melalui Matriks QSPM adalah strategi penetrasi pasar. (PC). Kata Kunci: Manajemen Strategi, Formulasi Strategi Bisnis, Penetrasi Pasar PENDAHULUAN Kini teknologi digital printing bergerak dengan cepat untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhan konsumen. Hal itu dapat dibuktikan dengan telah adanya mesin digital printing dengan teknologi canggih, seperti mesin multifungsi copier dan print based, mesin pemindai atau scanner document, sistem faks yang diteruskan ke e-mail, bahkan membantu konsumen ke arah penghematan pemakaian kertas sebagai tindakan untuk melestarikan lingkungan. Namun, bisnis digital printing sudah semakin sempit tempatnya, terutama bagi pengusaha yang tidak kreatif, membuat sebagian besar pelaku usaha harus siap bersaing dengan pelaku usaha lainnya. Selain itu terdapat juga tuntutan bagi para pelaku usaha untuk bergerak cepat dan responsive. Sebaliknya bagi pengusaha yang kreatif, bisnis digital printing merupakan tempat yang menantang. Potensinya masih besar. (Sumber: www.digitalprintingindonesia.com). Ketua Asosiasi Pengusaha Mesin Cetak Indonesia (APMCI), Rudy Mulyadi, menyatakan bahwa pada tahun 2012, penjualan mesin digital printing sempat terpuruk. Untuk penjualan mesin cetak hanya sekitar 1.500 unit dan sebagian besar merupakan produk-produk nonbuatan China. (Sumber: www.memoarema.com) PT Samafitro merupakan perusahaan distributor di industri digital printing yang menjual berbagai macam produk digital printing. Visi PT. Samafitro adalah menjadi mitra pilihan utama di bidang solusi imaging dan printing. Misi perusahaan adalah memberikan solusi imaging dan printing yang sangat dibutuhkan karena memiliki pengalaman yang memuaskan. Tujuan jangka pendek perusahaan adalah untuk mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan dari bisnis sebesar 15% per tahun hingga 2016 dan menjadi no. 1 dalam hal pangsa pasar dengan ukuran 28% (minimum 7000 unit) dalam larutan pencitraan bisnis dalam waktu 3 tahun (hingga 2016) PT. Samafitro merupakan distributor ekslusif dari mesin fotokopi multifungsi merk Canon. Kini, PT. Samafitro menjadi distributor terpercaya di industri digital printing. Hal itu dibuktikan dari banyaknya jumlah mesin fotokopi merk Canon yang beredar di Jakarta seperti yang digambarkan pada diagram berikut ini: Gambar 1 Jumlah Kepemilikan dan Jumlah Mesin Fotokopi di Jakarta Meski demikian, terdapat beberapa masalah yang dihadapi oleh PT. Samafitro, antara lain para konsumen lebih tertarik untuk membeli mesin yang telah direkondisi dibandingkan dengan membeli mesin baru, mesin Multifungsi Copier Based merk Canon yang ditawarkan oleh PT. Samafitro memiliki harga yang lebih mahal daripada kompetitor, perusahaan sulit untuk mencocokkan mesin dan jumlah feature-feature tambahan pada mesin sehingga sering kali terjadi kekurangan stok feature mesin, dan perusahaan kesulitan dalam mencari karyawan baru yang berkompetensi untuk bekerja di perusahaan. Dan berbagai pemikiran tentang masalah yang dialami oleh perusahaan, peneliti lebih memilih pada arah pemikiran untuk memformulasikan strategi bisnis yang tepat bagi PT. Samafitro agar perusahaan dapat mencapai visi, misi, dan tujuan perusahaan, serta agar dapat mengatasi masalah yang dihadapi dan dapat bertahan serta terus bertumbuh di industry digital printing Indonesia dengan menggunakan pendekatan konsep pemasaran, khususnya strategi pemasaran. Permasalahan yang akan dievaluasi adalah faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat mendukung PT. Samafitrodan rekomendasi implementasi strategi bisnis ke dalam strategi strategi pemasaran yang dapat dilakukan PT. Samafitro dalam menghadapi berbagai isu pro dan kontra. Dalam penelitian, rumusan masalah yang ada adalah bagaimana mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal pada PT. Samafitro?, bagaimana merumuskan alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh PT. Samafitro pada tahap masukan (input stage), tahap pencocokan (matching stage), dan tahap keputusan (decision stage)?, dan apakah rekomendasi strategi bisnis yang paling tepat bagi PT. Samafitro?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi lingkungan internal dan eksternal PT.Samafitro, merumuskan alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh PT. Samafitro pada tahap masukan (input stage), tahap pencocokan (matching stage), dan tahap keputusan (decision stage), dan mengetahui rekomendasi strategi bisnis yang paling tepat bagi PT. Samafitro. Pengertian Strategi Menurut Fred R. David (2009, p18), strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Menurut Gerry Johnson dan Kevan Scholes yang dikutip dari buku Thomas Sumarsan (2013, p61), strategi adalah the direction and scope of an organization over the long term; which achieves advantage for the organization through its configuration of resources within a changing environment, to meet the needs of markets and to fulfil stakeholder expectations. Jadi strategi merupakan sebuah sarana untuk dalam ruang lingkup organisasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan keuntungan bagi organisasi dengan menggunakan sumber daya yang ada didalam lingkungan organisasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar dan harapan stakeholder. Pengertian Manajemen Strategis Menurut Fred R. David (2013, p35), manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusankeputusan lintas-fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Menurut Stephen P.Robin (2007, p218) manajemen strategis adalah sekelompok keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang organisasi. Manajemen strategis penting karena dapat membuat perbedaan dalam seberapa baik kinerja suatu organisasi dan berhubungan dengan kenyataan bahwa organisasi dari semua jenis dan ukuran menghadapi situasi yang terus berubah. Jadi berdasarkan beberapa pemikiran di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen strategis merupakan rencana yang meliputi proses formulasi, implementasi, dan evaluasi yang dibuat untuk tujuan jangka panjang organisasi. Manfaat Manajemen Strategis Manajemen strategis memiliki beberapa manfaat bagi organisasi, yaitu manfaat keuangan dan manfaat non-keuangan. (Fred R. David, 2013, p45). Manfaat keuangan yaitu bisnis yang menggunakan berbagai konsep manajemen strategis menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam penjualan, profitabilitas, dan produktivitas dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang tanpa aktivitas perencanaan strategis yang sistematis. Perusahaan berkinerja tinggi cenderung membuat perencanaaan sistematis untuk mempersiapkan diri menghadapi fluktuasi di masa depan dalam lingkungan internal dan eksternal mereka. Sedangkan manfaat non-keuangan yaitu Manajemen strategis memungkinkan sebuah organisasi untuk lebih produktif alih-alih reaktif dalam membangun masa depannya. Selain itu, manajemen strategis juga menawarkan keuntungan-keuntungan nyata lain, seperti meningkatnya kesadaran akan ancaman eksternal, membaiknya pemahaman akan strategi pesaing, naiknya produktivitas karyawan, menurunnya resistensi pada perubahan, dan pemahaman yang lebih jelas akan relasi kinerja-imbalan. Tahap Manajemen Strategis Menurut Fred R. David (2013, p35), manajemen strategis merupakan sebuah proses untuk menghasilkan berbagai keputusan dan tindakan strategis yang akan menunjang pencapaian tujuan perusahaan. Proses manajemen strategi terdiri dari 3 tahap, yaitu: a) Formulasi Strategi, mencakup pengembangan visi dan misi, identifikasi peluang dan ancaman eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal, penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi-strategi alternatif, dan pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan. b) Implementasi Strategi, mengharuskan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya, sehingga strategi-strategi c) yang telah dirumuskan dapat dijalankan. Penerapan strategis sering kali disebut “tahap aksi” dari manajemen strategis. Menerapkan strategi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk melaksanakan strategi yang telah dirumuskan. Sering kali dianggap sebagai tahap yang paling sulit dalam manajemen strategis, penerapan atau implementasi strategi membutuhkan disiplin, komitmen, dan pengorbanan personal. Penerapan strategi yang berhasil bergantung pada kemampuan manajer untuk memotivasi karyawan, yang lebih merupakan seni daripada pengetahuan. Evaluasi Strategi, adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Tiga aktivitas penilaian strategi yang mendasar adalah: Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini dan pengukuran kinerja. METODE PENELITIAN / PERANCANGAN Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan unit analisis divisi CHIPS PT. Samafitro dalam kurun waktu tertentu (cross sectional). Menurut Sukmadinata, (2006:72), penelitian deskriptif yaitu suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Jenis dan Sumber Data Penelitian Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah melalui kuisioner yang disebarkan dan wawancara. Sedangkan data sekunder dari penelitian ini didapatkan dari hasil data langsung yang diberikan oleh perusahaan, yaitu PT. Samafitro sebagai data internal, buku, dan internet. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research), yang terdiri dari wawancara dan kuisioner. Metode Analisis Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dikelompokan dan kemudian dianalisis dengan metode kuantitatif. Metode analisis yang digunakan peneliti dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap input, pencocokan, dan keputusan. Tahap input meringkas informasi dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi, melalui matrik IFE, EFE serta CPM. Tahap pencocokan berfokus pada menciptakan alternatif strategi yang layak dengan mencocokan faktor eksternal dan internal kunci, melalui matriks SWOT, matriks SPACE dan matrik Grand Strategy. Tahap keputusan mengevaluasi secara objektif alternatif-alternatif strategi yang layak dan dengan demikian memberikan dasar tujuan untuk memilih strategi yang layak dan dengan demikian memberikan dasar tujuan untuk memilih strategi yang spesifik dengan menganalisis matrik QSPM. HASIL DAN BAHASAN Berdasarkan wawancara dengan pihak divisi CHIPS PT. Samafitro dan pengolahan data, maka hasil penelitian adalah sebagai berikut. Analisis Persaingan Porter pada divisi CHIPS PT. Samafitro ada pada Gambar 1 berikut ini. - PT. Samafitro PT. Astragraphia HP Indonesia Gambar 2 Analisis Persaingan Model 5 Kekuatan Porter pada LPP TVRI Tahap Masukan (Input Stage) Tahap input meringkas informasi dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi, melalui matriks IFE dan EFE serta matrik persaingan. Dari tabel EFE Matriks, diketahui bahwa total pembobotan untuk divisi CHIPS PT. Samafitro adalah sebesar 2.867. Dari tabel IFE Matriks, diketahui bahwa jumlah nilai pembobotan untuk divisi CHIPS PT. Samafitro adalah sebesar 2.635. Dari tabel Matriks CPM diketahui bahwa total skor bobot PT. Samafitro adalah sebesar 3.542, PT. Astragraphia sebesar 3.468, dan HP Indonesia sebesar 3.330. Tahap Pencocokan (Matching Stage) Tabel 1 Matriks SWOT Kekuatan (Strengths-S) Kelemahan (Weaknesses-W) 1. Menyediakan produk yang 1. Kurangnya aktifitas promosi berkualitas tinggi dengan 2. Kesulitan mendapatkan karyawan baru yang memiliki kompetensi merk ternama (Top brand) 2. Menjadi distributor eksklusif yang disyaratkan perusahaan dari berbagai produk Top 3. Kurang maksimalnya kinerja dari Brand karyawan 3. Menyediakan showroom 4. Harga produk yang ditawarkan oleh PT. Samafitro lebih mahal (display) dan demo produk kepada calon pembeli daripada kompetitor 4. Memberikan after sales 5. Lemahnya sistem pengiriman produk service 5. Memiliki distribution dan service channel di berbagai kota besar di Indonesia Peluang (Opportunities-O) Strategi SO Strategi WO 1. Industri digital printing di 1. Membuka kantor cabang di 1. Memberikan seminar dan Indonesia diperkirakan akan daerah baru misalnya di melakukan kunjungan ke meningkat sekitar 6 % pulau Sumatera, Kalimantan universitas-universitas di 2. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Sulawesi (S1, S2, O1, berbagai kota (W1, W2, O1, O3, tahun 2014 dapat mencapai 5,9% O2, O3, O4) – O4) – Penetrasi Pasar 3. Pemain besar di industri digital Pengembangan Pasar printing sedikit 4. Perilaku konsumen yang masih menggunakan kertas 5. Teknologi yang terus berkembang 1. 2. 3. 4. 5. 2. Membuka / membuat education center mengenai cara menggunakan / memperbaiki mesin (S3, S4, O1, O2, O3, O4) – Diversifikasi Terkait Ancaman (Threats-T) Strategi ST Kompetitor menawarkan produk 1. Meningkatkan value kualitas dengan harga yang lebih layanan jasa dan kompetitif menetapkan service level atau janji dari layanan jasa Munculnya pesaing baru Nilai tukar mata uang Rupiah perusahaan dengan cara yang berfluktuatif memberikan garansi dan Konsumen lebih memilih untuk perhatian lebih kepada membeli mesin fotocopy yang di keluhan customer (S1, S4, rekondisi daripada membeli mesin S5, T1, T2) – baru Pengembangan Produk Kesulitan dalam proses administrasi impor 2. Memberikan promosi penjualan dengan memberikan gratis toner (tinta) dan kertas setiap pembelian mesin (W1, W4, O1, O2, O3) – Penetrasi Pasar Strategi WT 1. Mengadakan seminar dan workshop tentang mesin-mesin digital printing di kota-kota seperti Bandung, Solo, Malang (W1, T2, T4) – Penetrasi Pasar 2. Memberikan sistem pembelian secara kredit dengan kerja sama dengan leasing (W1, W4, T1, T2, T4) – Penetrasi Pasar Matriks SPACE Dari hasil perhitungan Matriks SPACE, sumbu X= 2.5 sumbu Y= 2.5, dapat disimpulkan bahwa divisi CHIPS PT. Samafitro berada di kuadran Agresif. Alternatif strategi pada kuadran Agresif adalah: Integrasi ke Belakang, Integrasi ke Depan, Integrasi Horizontal, Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar, Pengembangan Produk, dan Diversifikasi (terkait atau tidak terkait) Gambar 3 Matriks SPACE Matriks Grand Strategy Pada Matriks Grand Strategy, PT. Samafitro berada pada kuadran I. Berdasarkan hasil dari tabel Matriks CPM, PT. Samafitro diketahui memiliki total nilai tertimbang sebesar 3.539 (lebih tinggi dari nilai tengah yaitu 2.50), sehingga dapat disimpulkan bahwa PT. Samafitro berada pada posisi kompetitif yang cukup kuat. Sedangkan pertumbuhan pasar industri digital printing di Indonesia termasuk cepat. Menurut Data Oxford Economics yang diambil dari Indonesia Print Media menunjukkan, industri digital printing di Indonesia tahun 2012 yang lalu diperkirakan 1,6% - 6,3% pertahunnya, yang dimana menurut Fred R. David (2014, p220), setiap industri yang pertumbuhan penjualan tahunannya melebihi 5% dapat dianggap memiliki pertumbuhan yang cepat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa PT. Samafitro berada di kuadran I. Alternatif strategi pada kuadran IV adalah: Pengembangan Pasar, Penetrasi Pasar, Pengembangan Produk, Integrasi ke Depan, Integrasi ke Belakang, Integrasi Horizontal, dan Diversifiksi terkait. Gambar 4 Matriks Grand Strategy Tahap Keputusan (Decision Stage) QSPM Matriks Untuk menentukan matiks QSPM, diperlukan bobot dan peringkat. Maka untuk memperoleh bobot dan peringkat, dilakukan wawancara dan survei kepada manajer di LPP TVRI. Tabel 2 Matriks QSPM Alternatif Strategi Faktor-faktor Utama Kekuatan 1. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi dengan merk ternama (Top brand) 2. Menjadi distributor eksklusif dari berbagai produk Top Brand 3. Menyediakan showroom (display) dan demo produk kepada calon pembeli 4. Memberikan after sales Bobot Penetrasi Pasar AS TAS Diversifikasi Terkait AS TAS Pengembangan Produk AS TAS Pengembangan Pasar AS TAS 0.077 4 0.308 3 0.231 3 0.231 3 0.231 0.073 4 0.292 3 0.219 3 0.219 4 0.292 0.081 4 0.324 3 0.243 3 0.243 3 0.243 0.120 4 0.480 3 0.360 3 0.360 3 0.360 service 5. Memiliki distribution dan service channel di 0.110 berbagai kota besar di Indonesia Kelemahan 1. Kurangnya aktifitas 0.084 promosi 2. Kesulitan mendapatkan karyawan baru yang memiliki kompetensi 0.131 yang disyaratkan perusahaan 3. Kurang maksimalnya 0.129 kinerja dari karyawan 4. Harga produk yang ditawarkan oleh PT. 0.084 Samafitro lebih mahal daripada kompetitor 5. Lemahnya sistem 0.112 pengiriman produk Peluang 1. Industri digital printing di Indonesia diperkirakan 0.090 akan meningkat sekitar 6 % 2. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 0.068 dapat mencapai 5,9% 3. Pemain besar di industri 0.138 digital printing sedikit 4. Perilaku konsumen yang masih menggunakan 0.100 kertas 5. Teknologi yang terus 0.095 berkembang Ancaman 1. Kompetitor menawarkan produk dengan harga 0.090 yang lebih kompetitif 2. Munculnya pesaing baru 0.059 3. Nilai tukar mata uang 0.077 Rupiah yang berfluktuatif 4. Konsumen lebih memilih untuk membeli mesin fotocopy yang di 0.165 rekondisi daripada membeli mesin baru 5. Kesulitan dalam proses 0.120 administrasi impor Total Nilai Daya Tarik Sumber: Hasil Pengolahan Data (2014) 4 0.440 3 0.330 4 0.440 4 0.440 0.252 2 0.168 3 0.252 3 0.252 3 0.393 2 0.262 3 0.393 2 0.262 3 0.387 2 0.258 3 0.387 2 0.258 4 0.336 3 0.252 4 0.336 3 0.252 3 0.336 2 0.224 3 0.336 2 0.224 3 0.270 3 0.270 3 0.270 3 0.270 3 0.204 3 0.204 3 0.204 4 0.272 3 0.414 2 0.276 4 0.552 3 0.414 3 0.300 2 0.200 3 0.300 3 0.300 4 0.380 3 0.285 3 0.285 2 0.190 4 0.360 3 0.270 4 0.360 3 0.270 3 0.177 3 0.177 3 0.177 3 0.177 3 0.231 2 0.154 2 0.154 2 0.154 3 0.495 1 0.165 3 0.495 2 0.330 2 0.240 1 0.120 2 0.240 2 0.240 3 6.619 4.668 6.234 Dari Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) pada PT. Samafitro di atas terlihat bahwa strategi Penetrasi Pasar memiliki total nilai daya tarik sebesar 6.619. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan nilai daya tarik alternative strategi lainnya, yaitu Diversifikasi Terkait yang sebesar 4.668, Pengembangan Produk yang sebesar 6.234, dan Pengembangan Pasar yang sebesar 5.431. Hal 5.431 ini menunjukkan bahwa strategi Penetrasi Pasar lebih menarik untuk diterapkan dibandingkan dengan strategi Diversifikasi Terkait, Pengembangan Produk dan Pengembangan Pasar. Rekomendasi Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengolahan data melalui matriks QSPM (tahapan terakhir dalam kerangka penyusunan strategi yang komperhensif), maka strategi penetrasi pasar lebih menarik untuk diterapkan oleh divisi CHIPS PT. Samafitro jika dibanding dengan strategi pengembangan pasar, pengembangan produk dan diversifikasi terkait Jadi, rekomendasi/usulan strategi bisnis yang sebaiknya diterapkan oleh divisi CHIPS PT. Samafitro agar dapat mengatasi masalah serta bertahan dan bertumbuh di industri adalah strategi penetrasi pasar. Oleh karena itu, divisi CHIPS PT. Samafitro sebaiknya mulai mencoba menjalankan strategi penetrasi pasar. Adapun strategi-strategi lain adalah sebagai berikut. Dalam bidang Pemasaran / Marketing, perusahaan dapat memberikan promosi penjualan dengan memberikan gratis toner (tinta) dan kertas setiap pembelian mesin serta memasang iklan di internet dan memperbaharui serta meng-update secara berkala website resmi PT. Samafitro dengan tampilan yang lebih menarik dan informasi yang lengkap mengenai produk-produk yang dijual. Selain itu juga dapat mengadakan seminar dan workshop, serta melakukan kunjungan ke universitas-universitas di berbagai kota besar di Indonesia, dan meningkatkan value kualitas layanan jasa dengan cara memberikan garansi dan perhatian lebih kepada keluhan customer. SIMPULAN Simpulan yang diambil dari hasil penelitian dan pembahasan adalah sebagai berikut. Pertama, kekuatan dan kelemahan pada faktor internal divisi CHIPS PT. Samafitro sebagai berikut: kekuatan divisi CHIPS PT. Samafitro meliputi menyediakan produk yang berkualitas tinggi dengan merk ternama (Top brand), menjadi distributor eksklusif dari berbagai produk Top Brand, menyediakan showroom (display) dan demo produk kepada calon pembeli, memberikan after sales service, dan memiliki distribution dan service channel di berbagai kota besar di Indonesia. Kelemahan divisi CHIPS PT. Samafitro meliputi kurangnya aktifitas promosi, kesulitan mendapatkan karyawan baru yang memiliki kompetensi yang disyaratkan perusahaan, kurang maksimalnya kinerja dari karyawan, harga produk yang ditawarkan oleh PT. Samafitro lebih mahal daripada kompetitor, dan lemahnya sistem pengiriman produk. Kedua, kemampuan divisi CHIPS PT. Samafitro untuk merespon peluang dan ancaman pesaing dari luar sebagai berikut: peluang divisi CHIPS PT. Samafitro meliputi industri digital printing di Indonesia diperkirakan akan meningkat sekitar 6 %, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 dapat mencapai 5,9%, pemain besar di industri digital printing sedikit, perilaku konsumen yang masih menggunakan kertas, dan teknologi yang terus berkembang. Ancaman pesaing dari luar meliputi kompetitor menawarkan produk dengan harga yang lebih kompetitif, munculnya pesaing baru, nilai tukar mata uang Rupiah yang berfluktuatif, konsumen lebih memilih untuk membeli mesin fotocopy yang di rekondisi daripada membeli mesin baru, dan kesulitan dalam proses administrasi impor. Ketiga, rekomendasi/usulan strategi bisnis yang sebaiknya diterapkan oleh divisi CHIPS PT. Samafitro agar dapat bersaing adalah strategi penetrasi pasar. Oleh karena itu, divisi CHIPS PT. Samafitro sebaiknya mulai mencoba menjalankan strategi penetrasi pasar. Sementara itu, saran yang diberikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, dalam bidang Pemasaran / Marketing, perusahaan dapat memberikan promosi penjualan dengan memberikan gratis toner (tinta) dan kertas setiap pembelian mesin serta memasang iklan di internet dan memperbaharui serta meng-update secara berkala website resmi PT. Samafitro dengan tampilan yang lebih menarik dan informasi yang lengkap mengenai produk-produk yang dijual. Selain itu juga dapat mengadakan seminar dan workshop, serta melakukan kunjungan ke universitas-universitas di berbagai kota besar di Indonesia, dan meningkatkan value kualitas layanan jasa dengan cara memberikan garansi dan perhatian lebih kepada keluhan customer. Kedua, dalam bidang Keuangan / Finance, perusahaan dapat memberikan sistem pembelian secara kredit dengan kerja sama dengan leasing. Ketiga, dalam bidang Sumber Daya Manusia, perusahaan dapat melakukan training/ pelatihan kepada para karyawan secara berkala agar semakin memiliki kompetensi dalam menghadapi customer dan ketika menjelaskan mengenai produk-produk yang ada, serta dalam menghadapi perkembangan teknologi, serta meningkatkan kinerja sales dengan memberikan target penjualan yang harus dicapai serta komisi yang lebih tinggi, sehingga karyawan dapat termotivasi untuk bekerja dengan maksimal. Keempat, dalam bidang Operasional, perusahaan dapat melakukan sistem pemaketan (produk beserta dengan feature-feature yang dibutuhkan) ketika akan melakukan pemesanan kepada supplier dan memperbaiki manajemen persediannya. REFERENSI David, Fred R. 2014. Manajemen Strategis – Konsep. Edisi 14. Jakarta: Salemba Empat David, Fred R. 2009. Manajemen Strategis – Konsep. Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat Griffin, Ricky W. 2004. Management 7th Edition. Jakarta: Penerbit Erlangga Hartiwi, Prabowo., Nurhanka, Pona., & Budi Utami Nur Hasanah, Sri. 2010. Evaluasi dan Rekomendasi Strategi Bisnis pada Divisi LPP-TVRI. Jurnal Binus Business Review, 1 (1). Retrieved from Universitas Bina Nusantara Journal Database Kuncoro, Engkos Achmad. 2010. Analisis Perumusan Strategi Bisnis Pada PT. Samudera Nusantara Logistindo. Jakarta Barat. Indonesia Pierce II, John.A, Robinson Jr, Richard B. 2008. Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi dan Pengendalian Edisi 10. Buku 1. Jakarta: Penerbit Salemba Empat Rangkuti, Freddy. 2009. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Cetakan ke-16. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Robbins, Stephen P. & Coulter, Mary. 2009. Management. 10th Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc. Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis, jilid 2. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat Sumarsan, S.E, M.M, Thomas. 2013. Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi, dan Pengukuran Kinerja. Edisi 2. Jakarta: PT. Indeks Puspasari, Paramitha. 2013. Analisis Strategi Bisnis Pada PT Kansai Prakarsa Coatings (Kansai Paint). Skripsi S1. Binus University, Jakarta Wirawan, Nata. 2013. Analisis Strategi Bisnis dalam Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. Cipta Skynindo. Skripsi S1. Binus University, Jakarta RIWAYAT PENULIS Patricia Christina lahir di kota Jakarta pada 20 Mei 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di BINUS University dalam bidang Manajemen pada tahun 2014.