this PDF file

advertisement
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
ANALISIS RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA
TOMOHON
THE ANALYSIS OF MARKET RETRIBUTION TO REAL LOCAL REVENUE (RLR) OF
TOMOHON CITY
Stevani Tene* Bhikku Dharma Surya Mahastavira ** Dolvi J.A Tutu ***
*Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sariputra Indonesia Tomohon
**Rektor Universitas Sariputra Indonesia Tomohon
***Dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sariputra Indonesia Tomohon
ABSTRACT
The problem in this research is how big is the contribution of market Retribution to Real Local
Revenue (RLR). The purpose of this research is to know how big is the contribution of market
retribution to RLR. The experiment was conducted in PD Market (Local Government) and Revenue
Service. The method used in this research is by using descriptive analysis method that is method to
analyze the data by using budget data and the realization of market retribution and revenue for the
year 2007-2010. Analysis technique used is to calculate the budget and actual contributions and
RLR Market retribution, viewed in terms of revenue development retribution and RLR as well as
target markets and market acceptance of retribution and contributions in view of the aspect ratio.
Retribution market will affect the RLR, if the contribution Market retribution increased from year to
year. Generally it can be seen that the contribution of Retribution of the market does not show
progress from year to year, even more decreased, but the target market and the retribution revenue
is increasing every year. In order, that the contributions to PAD Market retribution can influence, it
should be getting the increased again and more effectively and efficiently regarding to the financial
mechanism in accordance with governmental accounting standards, as well as repair in terms of
retribution collection and management market managed, so that the contributions of retribution of
market has retribution influence to RLR specifically to the progress of Tomohon city.
Keywords: Retribution, Market, RLR
ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini adalah berapa besar kontribusi Retribusi Pasar terhadap Pendapatan
Asli Daerah (PAD). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa Kontribusi dari Retribusi
Pasar terhadap PAD Kota Tomohon . Penelitian dilaksanakan di PD Pasar dan Dinas Pendapatan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif analisis yaitu
metode menganalisa data dengan menggunakan data anggaran dan realisasi retribusi pasar dan
PAD tahun 2007-2010. Teknik analisa yang digunakan adalah dengan menghitung kontribusi
anggaran dan realisasi Retribusi Pasar dan PAD, di lihat dari segi perkembangan penerimaan
Retribusi Pasar dan PAD serta target dan penerimaan Retribusi Pasar dan kontribusi di lihat dari
segi rasio. Retribusi pasar akan berpengaruh terhadap PAD,apabila kontribusi Retribusi Pasar
meningkat dari tahun ke tahun. Secara garis besar dapat diketahui bahwa kontribusi Retribusi
Pasar tidak menunjukkan perkembangannya dari tahun ketahun, bahkan lebih menurun, namun
target dan penerimaan retribusi pasar meningkat setiap tahun perkembangannya. Untuk itu, agar
Kontribusi Retrbusi Pasar terhadap PAD dapat berpengaruh, maka harus lebih di tingkatkan lagi
secara lebih efektif dan efisien mengenai mekanisme pembukuan yang sesuai dengan standart
akuntansi pemerintahan, sekaligus diperbaiki lagi dari segi penagihan retribusi pasar maupun
manajemen pengelolaannya, agar kontribusi retribusi pasar dapat mempunyai pengaruh terhadap
PAD lebih khusus terhadap kemajuan Kota Tomohon.
Kata kunci: Retribusi , Pasar , PAD
20
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
PENDAHULUAN
Untuk melakukan pembangunan
yang baik, memerlukan biaya yang
besar. Untuk itulah sumber Pendapatan
Asli Daerah (PAD), merupakan salah
satu cara yang efektif dan efisien agar
pembangunan dapat terlaksana dengan
baik. Terkait dengan pendapatan asli
daerah, batas 20% perolehan PAD
merupakan batas minimum untuk
menjalankan otonomi daerah. Sekiranya
PAD kurang dari angka 20%, maka
daerah
tersebut
akan
kehilangan
kredibilitasnya sebagai kesatuan yang
mandiri. (World Bank 2000).
Menurut pasal 6 UU No.33 tahun
2004, (PAD) merupakan pendapatan
yang dipungut oleh daerah dari segala
sudut atau dari segala potensi yang
dapat meningkatkan pendapatan daerah
tersebut.
Peningkatan
pendapatan
daerah harus senantiasa diupayakan
secara periodik oleh setiap daerah
otonom melalui penataan administrasi
pendapatan daerah yang efisien dan
efektif sesuai dengan pola yang telah
ditetapkan dalam berbagai peraturan
perundang undangan dan petunjuk
pelaksanaan,
karena
PAD
yang
diperoleh
daerah
dan
dipunggut
berdasarkan perturan daerah sesuai
dengan perturan perundang-undangan
(Siahaan, 2005).
Menurut Undang-undang No. 28
Tahun 2009 salah satu sumber PAD
adalah Retribusi Daerah. Retribusi
Daerah adalah pungutan daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian
izin tertentu yang khusus disediakan dan
atau diberikan pemerintah daerah untuk
kepentingan orang pribadi atau badan
(Halim, 2001).
Salah satu jenis Retribusi Daerah
adalah Retribusi Pasar. Retribusi Pasar
merupakan retribusi jasa umum, yang
memberikan kontribusi yang cukup
potensial
terhadap
peningkatan
pembangunan
dan
kesejahteraan
masyarakat. Retribusi pasar merupakan
suatu pungutan kepada pengguna
fasilitas yang terdapat dalam pasar
tersebut, baik itu untuk penempatan
bangunan atau tempat untuk menjual,
maupun segala bentuk jasa yang
diberikan baik fasilitas kebersian dan
jasa lainya yang terdapat dalam pasar.
Berdasarkan
pembahasan
diatas,
tampak pentingnya pendapatan asli dari
suatu daerah untuk kemajuan daerah
tersebut,dalam hal ini dilihat dari
Retribusi Daerah khususnya Retribusi
Pasar .
Namun demikian sampai saat ini
belum diketahui berapah besar peranan
Retribusi Pasar dilihat dari kontribusinya
PAD Kota Tomohon. Retribusi pasar di
banyak daerah kabupaten dan kota di
Indonesia menjadi sumber penerimaan
PAD yang cukup berarti, karena
Retribusi Pasar akan turut menentukan
besarnya tingkat kemandirian suatu
daerah dalam arti mampu mendanai
sendiri segala urusan otonomi daerah.
(Santoso, 1995).
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui
pengaruh
Kontribusi
Retribusi Pasar terhadap Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Kota Tomohon.
METODE
Penilitian ini dilaksakan di PD Pasar Kota
Tomohon dan Dinas Pendapatan Dan
Asset Daerah Kota Tomohon.
JENIS DATA
Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data mengenai anggaran dan
realisasi jumlah pungutan Retribusi
Pasar Kota Tomohon tahun 20072010
2. Data
anggaran
dan
realisasi
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota
Tomohon 2007-201
Sumber data ini berasal dari Pejabat
kantor dinas pasar Kota Tomohon yang
langsung memungut hasil retribusi dari
pedagang yang ada.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik
pengumpulan
digunakan adalah teknik
21
data
yang
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
Tabel 1. Perkembangan Anggaran PAD
Dokumentasi
Perkembangan
Tab
el 1
TAHUN
PAD (Rp)
(%)
me
nun
juk
2007
3.048.536.000
kan
2008
3.229.122.000
5,92%
per
2009
6.992.372.100
116,5%
sen
tas
2010
7.137.372.100
2,07%
e
per
ke
mbangan Anggaran PAD dari tahun
2007-2010 mengalami penurunan dari
5,92% turun menjadi 2,07 %. Namun
perkembangan anggaran PAD dari tahun
2007-2010 mengalami peningkatan yaitu
dari
3.048.536.000
naik
menjadi
7.137.372.000.
Dokumen yang digunakan adalah
dokumen mengenai data tentang
pendapatan Retribusi Pasar dan
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
tahun 2007-2009.
TEKNIK ANLISIS DATA
Teknik analisis dalam penelitian ini
adalah dengan melihat kontribusi
retribusi pasar dilihat dari :
1.
Rasio Kontribusi
 Kontribusi
Anggaran
/ Realisasi
Retribusi Pasar
=
X100%
PAD
Tabel 2. Perkembangan Anggaran Retribusi Pasar
2. Perbandingan Perkembangan
Dari Tabel 2 dapat dilihat perkembangan
anggaran Retribusi Pasar dari tahun
2007-2010
tidak
menunjukkan
perkembangan apapun karena hanya
mencapai persentase anggka 0%. Hal
ini di sebabkan karena angka anggaran
Retribusi Pasar Thn n- Retribusi Pasar thn n-1

Perkembngan
Penerimaan
=
x100%
Retribusi Pasar
Retribusi Pasar n-1
Anggaran/realisasi
Perkembangan
PAD thn n – PAD n-1
Penerimaan PAD =
x 100%
Anggran dan realisasi
PAD n-1

HASIL PENELITIAN
1.
Kontribusi Retribusi Pasar terhadap
PAD
menurut
perbandingan
perkembangannya.
TAHUN
RETRIBUSI PASAR
(Rp)
2007
2008
2009
2010
325.000.000
0
0
0
PERKEMBANG
AN
%
0%
0%
0%
retribusi pasar hanya pada tahun 2007
sebesar 325.00.000 dan kemudian tahun
2008-2010 tidak dicantumkan anggaran
dalam APBD.
Untuk
mengetahui
perkembangan
anngaran retribusi pasar dan anggaran
PAD Kota Tomohon tahun 2007-2010.
Di gambarkan dalam grafik 1 dibawah
ini
Berdasarkan hasil perhitungan di peroleh
hasil
persentase
perkembangan
Retribusi Pasar dan PAD sebagai
berikut:
a.
Aspek Anggaran
Perkembangan
Anggaran
Retribusi
Pasar dan PAD dapat dilihat pada tabel
1 dan 2.
22
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
Grafik 1
TAHUN
PAD
%
2007
3.714.833.487
2008
3.796.091.464
2,18%
2009
5.491.376.240
44.6%
2010
5.664.014.855
3,14%
Tabel
4
ini
menggambarkan
perkembangan realisasi Retribusi Pasar
menunjukan angka yang sangat kecil
yaitu sebesar -1 % pada tahun 2007.
Dan kemudian dari tahun 2008-2010
hanya naik mencapai 0%. Hal ini terjadi
karena realisasi yang terdapat dalam
APBD
Kota Tomohon hanya terdapat pada
pada tahun 2007 sebesar 329.000.000
dan tahun 2010 sebesar 25.000.000
Perbandingan perkembangan anggaran PAD
dan Retribusi
Dari grafik 1 dapat di ketahui bahwa
anggaran PAD lebih tinggi yaitu sebesar
5,92% sampai 2,07% sedangkan dari
anggaran Retribusi Pasar yang hanya
mencapai anggka 0% .
Tabel 4. Perkembangan Relisasi Retribusi Pasar
b. Aspek Realisasi
Perkembangan Realisasi Retribusi Pasar
dan PAD Kota Tomohon tahun 20072010 Perkembangan Realisasi Retribusi
Pasar akan berpengaruh terhadap PAD
apabila,akumulasi pendapatan Retribusi
Pasar dari tahun 2007—2010 lebih besar
dari akumulasi pendapatan PAD dari
tahun 2007-2010,sedangkan Retribusi
Pasar tidak akan berpengaruh terhadap
PAD apabila akumulasi pendapatan
Retribusi Pasar tahun 2007-2010 lebih
kecil dari akumulasi pendapatan PAD
tahun 2007-2010, terdapat pada tabel 3
dan 4
Tabel 3 menunjukan perkembangan
penerimaan pendapatan asli daerah dari
tahun 2007-2009 mengalami kemajuan
yang hingga dari 2,16% hingga
mencapai 44,6%, hanya saja pada tahun
2009-2010 perkembangan penerimaan
PAD mengalami penurunan yang cukup
besar hingga mencapai angka 3 %.
Tabel 3 Perkembangan Realisasi PAD tahun
2010
2007-
23
TAHUN
RETRIBUSI PASAR
%
2007
329.600.000
2008
0
-1%
2009
0
0%
2010
25.000.000
0%
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
Grafik 2 Perkembangan Realisasi Retribusi Pasar dan
PAD
Grafik
2
ini
menunjukkan
perkembangan penerimaan Retribusi
Pasar
dengan
perkembangan
penerimaan PAD dari tahun 2007-2010.
Dapat
dilihat
bahwa
grafik
perkembangan penerimaan retribusi
pasar dengan persentase hanya 0%
berada
jauh
di
bawah
garis
perkembangan penerimaan PAD yang
pada tahun 2007-2010 mencapai 2,18%
hingga 44,6 % kemudian turun menjadi
2,8%. Berdasarkan pencapain angka di
atas, dapat di simpulkan bahwa dari
tahun ke tahun Retribusi Pasar tidak
memberikan Kontribusi apapun terhadap
Perkembangan PAD di Kota Tomohon.
Karena dari hasil analisis tiga tahun
perkembangan realisasi Retribusi Pasar
terhadap PAD menunjukkan angka yang
sangat rendah yang mencapai -1%. Hal
ini terjadi karena realisasi yang di
peroleh oleh dinas Pendapatan Daerah
hanya terdapat pada tahun 2007 sebesar
329.600.000 dan tahun 2010 sebesar
25.00.000.
TAHUN
RETRIBUSI
PASAR
PAD
2007
325.000.000
3.048.536.000
KONTRIBUSI
RETRIBUSI
PASAR
TERHADAP PAD
10,6%
2008
0
3.229.122.000
0%
2009
0
6.992.372.100
0%
2010
0
7.137.372.000
0%
Tabel 5 dan grafik 3 menunjukan
bahwa persentase kontribusi Anggaran
Retribusi terhadap PAD Pasar pada
tahun 2007 mencapai 10,6% namun
pada tahun 2008-2010 PD Pasar tidak
memiliki anggaran yang disampaikan
pada dinas pendapatan, sehingga
mengakibatkan presentasi anggaran
Retribusi Pasar terhadap PAD hanya
0%. Hal ini terjadi karena,pada saat itu
dinas pendapatan tidak mendapatkan
laporan tentang anggaran dari PD
Pasar mengenai Retribusi Pasar.
Berdasarkan data tersebut dapat di
simpulkan bahwa Retribusi Pasar tidak
memberikan pengaruh apapun terhadap
anggaran PAD, karena dari tahun 20072010 Kontribusi Anggaran PAD lebih
tinggi dari Kontribusi Anggaran Retribusi
Pasar.
Menurut
hasil
perbandingan
perkembangan anggaran dan realisasi
Retribusi Pasar menunjukkan angka
sangat kecil yaitu dibawah 1%.
Sedangkan perkembangan PAD dari
anggaran dan realisasi mengalami
peningkatan.
Hal ini menunjukkan
bahwa perkembangan anggaran dan
realisasi Retribusi Pasar lebih kecil dari
perkembangan PAD.
2. Kontribusi Retribusi Pasar terhadap
PAD menurut rasio kontribusi
Berdasarkan hasil perumusan di peroleh
data tentang Total penerimaan Retribusi
Pasar dan Total Penerimaan PAD Kota
Tomohon tahun 2007-2010
.Grafik
b.
a. Aspek Anggaran
Tabel 5
3
Kontribusi anggaran Retribusi
terhadap PAD dari aspek rasio
Pasar
Aspek Realisasi
Berdasarkan hasil perumusan di
peroleh data tentang Total penerimaan
Retribusi Pasar dan Total Penerimaan
PAD Kota Tomohon tahun 2007-2010.
Kontribusi Anggaran Retribusi Pasar
Terhadap PAD
24
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
Tabel 6
TAHUN
2007
2008
2009
2010
Kontribusi Realisasi Retribusi Pasar
Terhadap PAD
TAHUN
RETRIBUSI
PASAR
PAD
2007
329.000.000
3.714.833.487
KONTRIBUSI
RETRIBUSI
PASAR
TERHADAP
PAD
8,68%
2008
2009
2010
0
0
25.000.000
3.796.091.464
5.491.376.240
5.664.014.000
0%
0%
0,44%
APBD
Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
325.000.0000 329.000.000
0
0
0
0
0
0
perbandingan Retribusi Pasar terhadap
PAD baik dari segi anggaran maupun
realisasi menunjukkan angka sangat
kecil lebih kecil dari satu persen
kontribusinya.
Tabel
7
menjelaskan
perkembangan penerimaan dan target
dari instansi yang melakukan penarikkan
terhadap
Retribusi
Pasar,
serta
anggaran dan realisasi yang terdapat
dalam APBD.Dari segi anggaran tabel 7
menunjukkan
perbandingan
antara
Anggaran
yang
sesuai
dengan
APBD,dan target dari instnsi terkait.
Pada tahun 2007 yang di anggaran dari
APBD Kota Tomohon menunjukkan
angka 325.000.000, sedangkan dari
instansi tersebut tidak memiliki target
karena pada saat itu ,masih menjadi
Dinas Pasar.
Penerimaan Instansi
Target
Penerimaan
( Rp )
( Rp )
1.413.045.000
1.207.337.700
1.400.198.880
1.344.908.000
1.483.248.000
1.344.908.000
. Tahun 2008 – 2010 terlihat target dari
1.483.248.000 mengalami peningkatan
sebesar 1.483.248.000 tahun 2010
namun angka anggaran yang terdapat
dalam kas daerah dalam hal ini APBD
Kota Tomohon tidak memiliki anggaran
apapun. Untuk itu dari tabel di atas dapat
di ambil kesimpulan bahwa dari tahun
2008-2010 dalam kas daerah dalam hal
ini APBD Kota Tomohon Retribusi Pasar
tidak
memiliki
anggaran
apapun,
sedangkan sesuai dengan data dari
instansi tersebut Retribusi Pasar memiliki
target yang dari tahun 2008-2010 terus
meningkat hingga mencapai ± 95%
Grafik 4. Kontribusi Realisasi Retribusi Pasar terhadap
PAD
Dari tabel 6 dan grafik 4
menunjukkan
persentasi
Kontribusi
realisasi Retribusi Pasar terhadap PAD
dari tahun 2007-2010 yang tidak memiliki
kontribusi apapun, karena kontribusinya
hanya menunjukkan angka 8,68% pada
tahun 2007,kemudian lebih menurun
sampai 0% - 0,44 % pada tahun 2008 2010.
Tabel 7
Hal ini terjadi karena, angka
realisasi Retribusi Pasar sangat kecil dan
hanya ada pada tahun 2007 sebesar
329.000.000 dan tahun 2010 sebesar
25.000.000. Dalam hal ini dapat dilihat
bahwa Retribusi Pasar dari tahun 20072010 tidak mempunyai pengaruh apapun
terhadap PAD Kota Tomohon, karena
Retribusi Pasar berpengaruh terhadap
PAD apabila kontribusinya meningkat
dari
tahun-ketahun.
Menurut
Perbandingan antara Anggaran dalam APBD
Kota Tomohon Dan Target Retribusi Pasar
dari Dinas Pendapatan dan Instansi Terkait
Dari segi
perbandingan antara
Realisasi dan penerimaan dari Retribusi
Pasar. Tahun 2007 realisasi yang
diperoleh dari Retribusi Pasar sebesar
329.000.000. Tahun 2008 – 2009 Dinas
Pendapatan dan pengelolaan keuangan
dan asset daerah tabel 8 tidak memiliki
realisasi
dari instansi terkait, namun dari hasil
penerimaan yang di peroleh dari
Retribusi Pasar mengalami peningkatan
25
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
yang cukup besar dari 1.207.337.000 –
1.344.908.000 atau sebesr 111% ini
menunjukkan bahwa Retribusi Pasar
mengalami peningkatan,namun meski
mengalami peningkatan yang cukup
besar tetapi hasil Retribusi Pasar tidak
memberikan kontribusi apapun terhadap
PAD, karena yang menjadi realisasi yang
sesuai dengan APBD apabila sudah di
setorkan dalam Kas Daerah dalam hal ini
Dinas
Pendapatan
Pengelolaan
Keuangan dan Asset Daerah. Namun
pada tahun 2010 retribusi pasar memiliki
realisasi sebesar 25.000.000 dari
penerimaan sebesar 1.368.000.000 atau
hanya sekitar 1,8% dari penerimaan
Retribusi Pasar. Dari hasil ini dapat di
ambil kesimpulan bahwa penerimaan
retribusi pasar dari tahun 2007-2010
mengalami peningkatan yang cukup
besar pada setiap tahunnya,akan tetapi
realisasi yang diterima selama tiga tahun
hanya terealisasikan pada tahun 2010
yang sebesar 25.000.000.
3. Kontribusi Retribusi Pasar dari
anggaran dilihat dari segi Rasio
adalah Anggaran Retribusi terhadap
PAD Pasar pada tahun 2007
mencapai 10,6% namun pada tahun
2008-2010 PD Pasar tidak memiliki
anggaran yang disampaikan pada
dinas
pendapatan,
sehingga
mengakibatkan presentasi anggaran
Retribusi Pasar terhadap PAD hanya
0%.
4. Sedangkan dilihat dari segi realisasi
Retribusi Pasar terhadap PAD dari
tahun
2007-2010
menunjukkan
angka kontribusi yang sangat kecil
lebih
kecil
dari
1%,
yaitu
kontribusinya hanya menunjukkan
angka
8,68%
pada
tahun
2007,kemudian
lebih
menurun
sampai 0% - 0,44 % pada tahun
2008 -2010.
5.
enerimaan Retribusi Pasar dari tahun
2007-2010 mengalami peningkatan
yang cukup besar pada setiap
tahunnya,akan tetapi realisasi yang
diterima selama tiga tahun hanya
terealisasikan pada tahun 2010 yang
sebesar 25.000.000.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Kontribusi antara Retribusi pasar dan
PAD dil lihat dari segi perbandingan
perkembangan anggaran Retribusi
Pasar
dari
tahun
2007-2010
menunjukkan angka yang sangat
kecil lebih kecil dari 1% dan tahun
2008-2010 tidak memiliki anggaran
yang
terdapat
dalam
APBD,
sedangkan perkembangan PAD dari
tahun
2007-2010
mengalami
penurunan dari 5,92% turun menjadi
2,07 %. Namun perkembangan
anggaran PAD dari tahun 2007-2010
mengalami peningkatan.
2. Kontribusi antara anggaran Retribusi
Pasar
dan
PAD
di
lihat
Perkembangan Realisasi dari Dinas
Pendapatan dan Target dari PD
Pasar juga perkembangan realisasi
PAD adalah sangat kecil sebesar -1
% pada tahun 2007. Dan kemudian
dari tahun 2008-2010 hanya naik
mencapai 0%.
Saran
1. Bagi
institusi,
kiranya
dapat
menambah ilmu pengetahuan dan
perbendaharaan kepustakaan serta
pembelajaran bagi mahasiswa lain
dalam rangka pengembangan ilmu
pengetahuan, lebih khusus dalam
bidang Retribusi Pasar.
2. Bagi diri sendiri, kiranya dapat
memperluas pemahaman tentang
Retribusi Pasar yang ada di daerah
dalam
pengaruhnya
terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
3. Untuk masyarakat, kiranya dapat
meanambah
pengetahuan
bagaimana retribusi pasar yang
dibayar oleh pengguna retribusi
sangat berguna untuk kemajuan
pasar dan kemajuan daerah dan juga
agar masyarakat yang menggunakan
fasilitas pasar dapat membayar
26
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
Undang-undang No 32, 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah, Penerbit
CV Duta Nusindo. Semarang
Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Pendapatan
Daerah.
Undang – undang No. 32 Tahun 2004. “
Pemerintahan Daerah” Penerbit
Cv Duta Nusindo. Semarang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
Daerah, 2008 Penerbit Fokus
Media. Jakarta
Amandemen undang – undang peraturan
daerah, 2008. Sinar Grafika.
Jakarta
Perundangan otonomi daerah, 2010.
Cetakan 1. Pustaka Yustisia.
Jakarta
www.departemen dalam negri.go.id UU
Pajak
dan
Retribusi
dan
Peraturan
Mendagri
tentang
pajak dan retribusi daerah
Retribusi sesuai dengan apa yang di
digunakan.
4. Untuk tempat penelitian, kiranya
dapat memberikan suatu pemikiran
dan ide mengenai potensi yang ada
dalam Retribusi Pasar. Kiranya dapat
digali lagi, tapi dengan hati-hati dan
tidak terburu-buru untuk menetapkan
anggaran yang besar, dan juga lebih
memaksimalkan
pemungutan
retribusi
pasar
dengan
memperkerjakan atau memberikan
pelatihan kepada pihak-pihak yang
bertugas dalam penarikkan retribusi
pasar agar dapat bekerja dengan
baik di dalam pemungutan retribusi
tersebut.
5. Untuk
kelangsungan
penelitian,
kiranya dapat menjadi acuan atau
masukan untuk penelitian lanjutan
mengenai Pendapatan Retribusi
Pasar terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD).
http://caturw.blog.uns.ac.id/2010/02/09/h
ubungan-pemerintah-daerah-dandprd/
http://halilintarblog.blogspot.com/2009/08
/pajak-dan-retribusi.html
http://reviewtesis2.blogspot.com/2008/05
/potensi-penerimaan-retribusi-pasar.html
http://etd.eprints.ums.ac.id/4823/1/A2100
50100)/ - pasar. .
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Penerbit Rineka Cipta .
Jakarta
Hamid, Dedi dan Soeaida Sholeh, 2001.
Retribusi
Daerah
Peraturan
Pemerintah No. 66 Tahun 2001
dan Pajak Daerah. Peneribit
Asoka Dikta, Darut Bahagia.
Jakarta
Mardiasmo, 2009. “Perpajakkan”. Andi.
Yogyakarta.
Siahaan, Marihot
P. 2009. “Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah”.
Penerbit Rajawali Pers. Jakarta
Samudra, Azhari A. 2005. “Perpajakkan
Indonesia, Keuangan , Pajak dan
Retribusi”.
Penerbit
Hecca
Publishing. Jakarta
Syaukuni, Afan Gaffar dan M. Ryaas
Rasyid, 2002. “ Otonomi Daerah
Dalam
Negara
Kesatuan”.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Sentosa
Sembiring,
2009.
“
Pemerintahan Daerah”. Nusa
Aulia. Jakarta
27
Download