BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmuilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya (Trianto, 2010:171). Tujuan utama dari pendidikan IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil menghadapi setiap masalah yang terjadi sehari – hari, baik yang menimpa diri sendiri maupun yang menimpa masyrakat. Dari tujuan pendidikan IPS tersebut maka para guru hendaknya memiliki cara khusus untuk menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik, dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan ilmu pengetahuan dapat tersampaikan. Hasil observasi yang dilakukan tanggal 20 Maret 2012 pada siswa kelas III (dua) untuk mata pelajaran IPS di SDN Pakisjajar 01 Kecamatan Pakis, mengenai cara mengajar guru dan kondisi siswa pada saat proses belajar mengajar adalah penerapan model pembelajaran yang kurang variatif, maka dari itu kondisi siswa saat kegiatan belajar mengajar mengalami kebosanan dan kurang tertarik pada mata pelajaran IPS dan berimbas pada hasil belajar siswa yang belum memenuhi KKM. 1 2 Data nilai yang diperoleh hasil belajar siswa yang masih di bawah KKM yaitu sebesar 47,73% dan siswa yang memenuhi KKM yaitu sebesar 52,27%. Rata-rata nilai keseluruhan adalah 71,22. Berdasarkan kondisi tersebut hasil belajar siswa belum mencapai ketuntasan dengan KKM 65 dan ketuntasan kelas melebihi ≥ 80% sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa belum memenuhi KKM. Berdasarkan kondisi tersebut, maka guru dapat menggunakan model pembelajaran yang lebih variatif dalam pembelajaran yaitu modrl pembelajaran Quantum Learning. Menurut Arend (dalam Trianto, 2011:51), Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Guru harus pandai dalam memilih berbagai model dan metode yang relevan dengan materi ajar agar dapat mudah dipahami oleh siswa, salah satunya yaitu dengan model pembelajaran Quantum Learning. Model pembelajaran Quantum Learning merupakan sebuah alternatif baru bagi para guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Model pembelajaran Quantum Learning adalah gabungan yang sangat seimbang antara bekerja dan bermain, antara rangsangan internal dan eksternal dan antara waktu yang dihabiskan di dalam zona aman (DePorter, 2011:86). Model pembelajaran Quantum Learning merupakan suatu cara yang paling menjanjikan untuk alternatif baru dalam pendidikan untuk menciptakan suatu pembelajaran yang menyenangkan serta kesenangan membuat siswa siap belajar dengan lebih mudah, dan bahkan dapat mengubah sikap negatif dan menyiapkan siswa untuk belajar. Terbukti dari penelitian terdahulu yang berjudul Penerapan Metode 3 Quantum Learning dengan Teknik Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Sejarah untuk Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Garut. Penelitian tersebut dikatakan berhasil karena mampu menumbuhkan keterampilan berpikir kritis siswa. Berdasarkan permasalahan di atas peneliti ingin memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi siswa dengan melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SDN PakisJajar 01 Kecamatan Pakis. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Siswa kurang tertarik pada mata pelajaran IPS 2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kurang baik 1.3. Rumusan Masalah Penulis membatasi masalah dalam bentuk pertanyaan berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran Quantum Learning untuk pembelajaran IPS siswa kelas III SDN Pakisjajar 01 kecamatan Pakis? 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar IPS melalui model pembelajaran Quantum Learning siswa kelas III di SDN Pakisjajar 01 kecamatan Pakis? 4 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, ada beberapa tujuan yang terkait dengan judul yaitu: 1. Mendeskripsikan pelaksanaan model pembelajaran Quantum Learning pada mata pelajaran IPS siswa kelas III SDN Pakisjajar 1 kecamatan Pakis. 2. Menjelaskan hasil belajar siswa untuk pembelajaran IPS kelas III di SDN Pakisjajar 01 kecamatan Pakis melalui penerapan model pembelajaran Quantum Learning. 1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah dan peneliti. Adapun manfaat dari peneltian ini sebagai berikut: 1.5.1. Manfaat Teoritis a. Umum Secara umum, penelitian ini diharapkan bisa memberi sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan khususnya dibidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial. Bagi peserta didik agar dapat meningkatkan hasil belajar dan bagi para pendidik agar menggunakan model pembelajaran yang bervariasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. b. Khusus Secara khusus, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi munculnya penelitian sejenis, sehingga menjadi suatu hal yang baik terhadap penelitian tentang pengembangan model pembelajaran Quantum Learning pada 5 mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sehingga lebih bervariasi dalam pembelajaran. 1.5.2. Manfaat Praktis a. Siswa 1) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS yang disampaikan oleh guru. 2) Dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan oleh guru terutama pada mata pelajaran IPS. b. Guru 1) Memberikan informasi atau wacana baru mengenai pembelajaran melalui model pembelajaran Quantum Learning. 2) Memberikan informasi tentang pembelajaran aktif dalam proses belajar mengajar yang berpusat pada siswa. c. Sekolah 1) Sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2) Memberikan informasi mengenai variasi strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan sebagai referensi modelmodel pembelajaran di sekolah. d. Peneliti 6 Dapat memberikan pengalaman mengajar tentang penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran Quantum Learning dan menambah wawasan dan berguna untuk diterapkan. 1.6. Batasan Istilah Untuk menghindari terjadinya persepsi lain mengenai istilah-istilah yang ada, maka perlu adanya penjelasan mengenai batasan istilah yang berada pada judul. Adapun batasan istilah yang berkaitan dengan judul dalam penulisan PTK ini adalah sebagai berikut: 1. Model pembelajaran Quantum Learning adalah gabungan yang sangat seimbang antara bekerja dan bermain, antara rangsangan internal dan eksternal, dan antara waktu yang dihabiskan di dalam zona aman (DePorter, 2011:86). 2. Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:22). Sedangkan menurut Howart Kingsley (dalam Sudjana 2004:22) membagi tiga macam hasil belajar mengajar: (1) keterampilan dan kebiasaan, (2) pengetahuan dan penghargaan, (3) sikap dan cita-cita. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan seharihari. 7 3. Ilmu pengetahuan sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya (Trianto, 2010:171).