Al Walaa` Wal Baraa` (Loyalitas Akidah Seorang Muslim)

advertisement
Al Walaa’ Wal Baraa’ (Loyalitas Akidah Seorang Muslim)
Written by Admin
Rabu, 19 September 2012
Al Walaa’ Wal Baraa’ (Loyalitas Akidah Seorang Muslim)
Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA
Pengertian alwala’ wal baraa’
Alwalaa’ wal baraa’bagi seorang Muslim merupakan satu pembahasan penting dalam
masalah akidah dan diantara bukti keimanan. Namun permasalahan
alwal
aa’ wal baraa’
seringkali tidak mendapat perhatian serius di kalangan Umat Islam.
Alwalaa’
secara bahasa berarti pertolongan, dukungan, kasih sayang dan seterusnya. Didefinisikan
dengan cinta kepada Allah, Rasul, para Sahabat serta orang-orang mukmin dan menolong
mereka. Adapun
al baraa’
secara bahasa adalah bersih, anti, bebas dan seterusnya. Didefinisikan dengan benci kepada
siapa yang menentang Allah, Rasul, para Sahabat dan orang-orang mukmin, baik ia orang kafir,
musyrik, munafik dan fasik. Alwalaa’ wal baraa’
mendorong seorang muslim untuk lebih mencintai dan ridha terhadap muslim, ketimbang
kepada siapa yang menyalahi dan menentang agama dan aturan Allah dan RasulNya.
Al-walaa wal baraa’ adalah ikatan iman yang sangat kokoh, sebagaimana merupakan ibadah
hati yang direalisasikan dalam perkataan dan perbuatan. Allah SWT berfirman:
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka [adalah] menjadi
penolong bagi sebahagian yang lain.
(Attaubah: 71). Rasulullah Saw. bersabda:
Siapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah, dan
1/6
Al Walaa’ Wal Baraa’ (Loyalitas Akidah Seorang Muslim)
Written by Admin
Rabu, 19 September 2012
menghalangi karena Allah, maka ia telah menyempurnakan keimanannya
. (HR. Abu Dawud).
Urgensi dan kedudukan alwalaa’ wal baraa’
Alwalaa’ wal baraa’memiliki kedudukan dan perhatian yang begitu tinggi dalam islam. Ia
adalah kewajiban berakidah seorang Muslim dan penjaga identitas keislaman Umat Islam.
Al-qur’an berulangkali mengangkat perhatian terhadap kewajiban
al’walaa
’ wal baraa’
. Sesekali al-qur’an menyebut
al’walaa’ wal baraa’
sebagai ikatan iman yang menghimpun orang-orang mukmin untuk melakukan kebaikan dan
amal saleh. Allah SWT berfirman:
“
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka [adalah] menjadi
penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh [mengerjakan] yang ma’ruf, mencegah
dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta’at kepada Allah
dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana”.
(At-Taubah: 71).
Sesekali al-qur’an memperingatkan sikap bersekutu dengan kafir dan meninggalkan yang
muslim. Allah SWT berfirman: “Janganlah orang-orang mu’min mengambil orang-orang kafir
menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mu’min. Barang siapa berbuat demikian,
niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena [siasat] memelihara diri dari sesuatu
yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri [siksa]-Nya. Dan
hanya kepada Allah kembali [mu].
(Ali Imran: 28).
2/6
Al Walaa’ Wal Baraa’ (Loyalitas Akidah Seorang Muslim)
Written by Admin
Rabu, 19 September 2012
Sesekali al-qur’an menyebutkan bahwa alwala’ walbara’ sebagai bagian dari jati diri seorang
mukmin, dimana ia tidak akan melanggar tuntutan dan konskuensi dari alwala’ walbara’. Allah
SWT berfirman: “Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan
hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya,
sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun
keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam
hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan
dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka
kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun merasa puas terhadap
[limpahan rahmat] -Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya
golongan Allah itulah golongan yang beruntung
”.(Al-Mujadilah: 22).
Perhatian penting terhadap alwalaa’ wal baraa’ sebagaimana yang dipaparkan Al-Qur’an
menuntut Muslim untuk tidak meremehkan bentuk-bentuk dan prilaku dan implementasi dari
alwalaa’ walbaraa’ dalam kehidupan. Karena diantara kaedah upaya mengamalkan Al-Qur’an
sebagaimana yang disampaikan oleh DR. Yusuf Al-Qaradhawi: “Kita memberikan porsi
perhatian terhadap masalah sebagaimana Al-Qur’an memberikan perhatiannya”. Jika perhatian
Al-Qur’an besar terhadap satu hal, maka itu berarti umat Islam dituntut untuk memberikan
perhatian besar terhadap hal tersebut.
Jika ditelusuri lebih jauh lagi, kedudukan alwalaa’ walbaraa’ dalam Islam bisa dilihat dari
beberapa poin berikut:
1. Al walaa’ wal baraa’adalah syarat keimanan seorang muslim. Allah SWT berfirman: “Ka
mu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir [musyrik].
Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan
Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan. Sekiranya mereka beriman
kepada Allah, kepada Nabi [Musa] dan kepada apa yang diturunkan kepadanya [Nabi], niscaya
mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi
kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik”.
3/6
Al Walaa’ Wal Baraa’ (Loyalitas Akidah Seorang Muslim)
Written by Admin
Rabu, 19 September 2012
(Al-maidah: 80-81).
2. Al walaa’ wal baraa’merupakan ikatan keimanan yang kokoh. Rasulullah saw bersabda:
“Ikatan iman yang paling kokoh adalah mencintai karena Allah dan
membenci karena Allah”.
(HR. Muslim).
3. Tidak adanya alwalaa’ walbaraa’ dalam diri seorang muslim bisa mengantarkannya
kepada kekufuran. Allah SWT berfirman:
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani
menjadi pemimpin-pemimpin [mu]; sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang
lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya
orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang zalim
”
.
(Al-Maidah: 51).
4. Seringkali diangkatnya pembahasan tentang alwalaa’ walbaraa’ dalam Al-Qur’an dan
sunah menunjukkan demikian besar urgensinya. Bentuk alwalaa’ yang diharuskan dan diharamkan:
Diantara bentuk alwalaa’ dasar yang harus dimiliki Muslim sebagai berikut:
1. Al walaa’kasih sayang kepada sesama muslim. Muslim harus memberikan kasih
sayangnya kepada saudara seakidah, tidak boleh menzaliminya. Rasul saw bersabda:
“Perumpamaan mukmin dalam kasih sayang dan cinta sebagaimana satu tubuh, jika satu
bagiannya merintih sakit maka bagian yang lain merasa panas dan demam.
(HR. Muslim).
4/6
Al Walaa’ Wal Baraa’ (Loyalitas Akidah Seorang Muslim)
Written by Admin
Rabu, 19 September 2012
2. Al walaa’pertolongan dan dukungan kepada sesama Muslim. Anas bin Malik berkata:
Rasulullah saw bersabda:
“tolonglah saudaramu ketika ia berbuat zalim atau
dizalimi”.
Para Sahabat bertanya: “wahai Rasul,
menolongnya ketika dizalimi. Bagaimana menolongnya ketika ia berbuat zalim?”
Rasul menjawab:
“kamu mencegahnya dari berbuat zalim”.
(HR. Bukhari).
Adapun diantara bentuk al walaa’ yang dilarang atau harus melakukan al baraa’ sebagai
berikut:
1. Al walaa’cinta dan sayang kepada orang-orang kafir. Allah SWT telah menafikan
keimanan dari diri siapa yang mencintai orang-orang kafir, mencintai mereka tanpa
menganggap masalah terkait agama dan keyakinan yang mereka anut. Allah SWT berfirman:
“
Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling
berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun
orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka.
Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan
menguatkan mereka dengan pertolongan
yang datang daripada-Nya
”.
(Al-Mujadilah: 22).
2. Al walaa’pertolongan dan dukungan kepada orang kafir atas muslim. Adalah sebuah
dosa jika seorang Muslim bersekongkol dengan kafir untuk memusuhi dan menciderai Muslim.
Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengambil orang-orang kafir menjadi wali [6] dengan meninggalkan orang-orang mu’min.
Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah [untuk menyiksamu]?
(An-Nisaa: 144)”.
“
Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi [Musa] dan kepada apa yang diturunkan
kepadanya [Nabi], niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi
penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik
5/6
Al Walaa’ Wal Baraa’ (Loyalitas Akidah Seorang Muslim)
Written by Admin
Rabu, 19 September 2012
”
.
(Al-maidah: 81).
3. Mensuport orang-orang kafir untuk menjadi pemimpin yang menguasai orang-orang
mukmin. Allah SWT berfirman: “dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada
orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman”.(An-Nisaa’: 141). Wallahu
a’lam.
6/6
Download