Sekilas Tentang Kami PT Freeport Indonesia Merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan. PTFI menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia. Kami memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia. Kompleks tambang milik kami di Grasberg merupakan salah satu penghasil tunggal tembaga dan emas terbesar di dunia, dan mengandung cadangan tembaga yang dapat diambil yang terbesar di dunia, selain cadangan tunggal emas terbesar di dunia. Grasberg berada di jantung suatu wilayah mineral yang sangat melimpah, di mana kegiatan eksplorasi yang berlanjut membuka peluang untuk terus menambah cadangan kami yang berusia panjang. Tentang Freeport-McMoRan Freeport-McMoRan (FCX) merupakan perusahaan tambang internasional utama dengan kantor pusat di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. FCX mengelola beragam aset besar berusia panjang yang tersebar secara geografis di atas empat benua, dengan cadangan signifikan terbukti dan terkira dari tembaga, emas dan molybdenum. Mulai dari pegunungan khatulistiwa di Papua, Indonesia, hingga gurun-gurun di Barat Daya Amerika Serikat, gunung api megah di Peru, daerah tradisional penghasil tembaga di Chile dan peluang baru menggairahkan di Republik Demokrasi Kongo, kami berada di garis depan pemasokan logam yang sangat dibutuhkan di dunia. Freeport-McMoRan merupakan perusahaan publik di bidang tembaga yang terbesar di dunia, penghasil utama di dunia dari molybdenum – logam yang digunakan pada campuran logam baja berkekuatan tinggi, produk kimia, dan produksi pelumas – serta produsen besar emas. Selaku pemimpin industri, FCX telah menunjukkan keahlian terbukti untuk teknologi maupun metode produksi menghasilkan tembaga, emas dan molybdenum. FCX menyelenggarakan kegiatan melalui beberapa anak perusahaan utama; PTFI, Freeport-McMoRan Corporation dan Atlantic Copper. Visi Dan Misi Visi Menjadi perusahaan tambang kelas dunia yang menciptakan nilai-nilai unggul dan menjadi kebanggaan bagi seluruh pemangku kepentingan termasuk karyawan, masyarakat, dan bangsa. Misi Berkomitmen untuk secara kreatif mentransformasikan sumber daya alam menjadi kesejahteraan dan pembangunan yang berkelanjutan melalui praktek-praktek pertambangan terbaik dengan memprioritaskan kesejahteraan dan ketentraman karyawan dan masyarakat, pengembangan SDM, tanggung jawab sosial dan lingkungan hidup, serta keselamatan dan kesehatan kerja. Bagaimana Kami Beroperasi Saat ini PT Freeport Indonesia (PTFI) menerapkan dua teknik penambangan, yakni open-pit atau tambang terbuka di Grasberg dan tambang bawah tanah di Deep Ore Zone (DOZ). Bijih hasil penambangan kemudian diangkut ke pabrik pengolahan untuk dihancurkan menjadi pasir yang sangat halus. Selanjutnya diikuti dengan proses pengapungan menggunakan reagent, bahan yang berbasis alkohol dan kapur, untuk memisahkan konsentrat yang mengandung mineral tembaga, emas dan perak. Sisa dari pasir yang tidak memiliki nilai ekonomi (tailing) dialirkan melalui sungai menuju daerah pengendapan di dataran rendah. Konsentrat dalam bentuk bubur disalurkan dari pabrik pengolahan menuju pabrik pengeringan di pelabuhan Amamapare, melalui pipa sepanjang 110 km. Setelah dikeringkan, konsentrat yang merupakan produk akhir PTFI ini kemudian dikirim ke pabrik-pabrik pemurnian di dalam maupun luar negeri. Kegiatan penambangan dan pengolahan *Klik gambar untuk lihat detail Penambangan: meliputi kegiatan pengeboran dan peledakan, pengisian dan pengangkutan muatan, dan penghancuran, menghasilkan Bijih tembaga. Pengolahan: meliputi kegiatan penggerusan, pengapungan, dan pengeringan, menghasilkan Konsentrat tembaga, dimana pembeli membayar atas kandungan tembaga, emas dan perak. Konsentrat tembaga merupakan produk akhir PTFI dengan nilai tambah mencapai 95%. Kegiatan Pemurnian di Gresik – Jawa Timur Pemurnian meliputi kegiatan smelting dan refining, menghasikan Katoda Tembaga Pemurnian dilakukan di PT Smelting, Gresik, yang didirikan dan dioperasikan bersama oleh PTFI & Mitsubishi sejak tahun 1997. PT Smelting merupakan Smelter tembaga pertama dan saat ini merupakan satu-satunya di Indonesia Menampung 40-50% dari produksi PTFI Guna mendukung kebijakan hilirisasi, PTFI sedang dalam proses ekspansi atau tambahan pembangunan Smelter yang lokasinya berdampingan dengan PT Smelting Kebijakan Operasi PT Freeport Indonesia (PTFI) berkomitmen kepada tingkat tertinggi dalam perilaku etis dan ketaatan pada perilaku hukum dalam semua kegiatan bisnisnya. Prinsip-prinsip Perilaku Bisnis (PBC - Principles Business Conduct) merupakan penegasan kembali akan komitmen kami terhadap integritas. Prinsip-prinsip ini mendefinisikan bagaimana kami bekerja dan perilaku yang diharapkan dari kami semua. Masing-masing pihak yang bekerja di PTFI—teknisi, pengemudi truk, akuntan, operator pabrik, eksekutif, staf pemeliharaan, asisten administrasi, manajer keamanan, staf keamanan—mewakili PTFI. Setiap orang adalah wajah dari PTFI di masyarakat setempat kami. Siapapun yang melakukan bisnis atas nama PT Freeport Indonesia atau cabang atau afiliasinya tercakup oleh Prinsip-prinsip ini. Tambang terbuka Grasberg PTFI hanya percaya melakukan bisnis dengan pemasok, kontraktor, konsultan dan mitra bisnis lainnya yang menunjukkan standar tinggi dalam etika perilaku bisnis. Kami berupaya menciptakan hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan mitra-mitra bisnis yang menunjukkan komitmen mereka terhadap prinsip- prinsip kami. Prinsip-prinsip Perilaku Bisnis PTFI dirancang untuk menjadi alat yang bisa digunakan oleh perusahaan. PTFI akan memastikan bahwa seluruh karyawan membaca, memahami dan mengikuti Prinsip-prinsip tersebut dalam segala hal yang dikerjakan. Namun, PBC tidak merinci setiap hukum atau kebijakan yang mungkin berlaku; terdapat terlalu banyak regulasi, situasi dan hukum, untuk dibahas semuanya. Tanggung jawab karyawan adalah mempelajari tentang persyaratan tambahan yang berlaku untuk setiap pekerjaan. Setiap karyawan diminta untuk menghubungi manajer HRD atau kantor HRD untuk melihat kebijakan dan prosedur yang direferensikan dalam PBC. Memilih karyawan (termasuk manajer tertentu, penyelia dan personel lainnya) diperlukan untuk menjamin pemahaman dan kepatuhan mereka terhadap Prinsip- prinsip Perilaku Bisnis secara tahunan. Manajer dan penyelia mendapat tanggung jawab tambahan untuk memastikan bahwa para karyawan yang melapor pada mereka memahami Prinsip-prinsip ini dan semua kebijakan, prosedur serta hukum yang berlaku. Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc., perusahaan utama kami, melakukan bisnis di banyak negara. Banyak hukum, budaya setempat dan standar sosial yang sangat berbeda dari satu tempat dengan tempat lain. Kebijakan kami adalah untuk tunduk pada hukum negara tempat kita beroperasi, juga untuk melakukan bisnis sesuai dengan Prinsip-prinsip dan nilai-nilai kami. Jika budaya setempat atau praktik-praktik setempat berbeda dari standar yang tercantum dalam PBC, yang dilakukan adalah mengikuti Prinsip-prinsip dalam PCB. Jika ada konflik yang serius dengan harapan setempat, kami akan berkonsultasi dengan pejabat Kepatuhan yang ditunjuk untuk menentukan cara yang tepat untuk melakukan bisnis di lokasi tersebut. PTFI akan melatih semua karyawan dalam Prinsip-prinsip ini. Semua karyawan baru akan menerima pelatihan seperti ini selama masa orientasi mereka di perusahaan dan pelatihan tambahan mengenai Prinsip-prinsip akan diberikan secara berkala. Strategi Menjalin dan mendorong kemitraan pembangunan yang berkelanjutan, berpartisipasi dalam dialog penting dengan para pemangku kepentingan (stakeholder), serta memastikan adanya efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas guna mengoptimalkan sumber daya yang di alokasikan untuk program pengembangan masyarakat sehingga terciptanya kemandirian dan kemampuan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Pengelolaan Pertambangan yang Baik Kerangka Kerja ICMM untuk Pembangunan Berkelanjutan Melaksanakan Praktik Pertambangan Yang Baik (Good Mining Practices) sesuai dengan komitmen kami dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Melalui good mining practices, kami berupaya melakukan aktivitas pertambangan yang menaati aturan, terencana dengan baik, menerapkan teknologi yang sesuai yang berlandaskan pada efektifitas dan efisiensi, melaksanakan konservasi bahan galian, mengendalikan dan memelihara fungsi lingkungan, menjamin keselamatan kerja, mengakomodir keinginan dan partisipasi masyarakat, menghasilkan nilai tambah, meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Selaku anggota pendiri dari International Council on Mining and Metals (ICMM/Dewan Internasional tentang Pertambangan dan Logam), Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. menganut Kerangka Kerja Pembangunan Berkelanjutan dari ICMM, dan komitmen ini melandasi upaya kami untuk mengenal dan mengelola berbagai tantangan dan peluang di seluruh operasi kami. Kerangka kerja tersebut (www.icmm.com) terdiri dari tiga unsur yang wajib dipenuhi oleh anggota korporasi: 1. Melaksanakan 10 Asas Pembangunan Berkelanjutan ICMM di seluruh kegiatan usaha, 2. Membuat laporan sesuai Global Reporting Initiative (GRI / Prakarsa Pelaporan Global), pedoman G3 serta Mining and Metals Sector Supplement, dan 3. Memberi jaminan secara independen bahwa komitmen kami dipenuhi. Pada tahun 2009 kami mengembangkan dan melaksanakan pendekatan berbasis risiko terhadap seluruh Portofolio kegiatan kami dalam rangka lebih menegaskan, mengelola dan memantau tantangan dan peluang pembangunan berkelanjutan yang terpenting bagi pemangku kepentingan kami, maupun usaha kami. Kami pun akan memenuhi komitmen jaminan dengan melaporkan hal-hal sebagai berikut: Penyelarasan kebijakan keberlanjutan kami dengan 10 Asas Pembangunan Berkelanjutan ICMM maupun persyaratan wajib yang tertuang di dalam pernyataan posisi ICMM; Risiko dan peluang penting pembangunan berkelanjutan yang kami hadapi berdasarkan tinjauan yang dilakukan terhadap kegiatan usaha kami maupun informasi dari pemangku kepentingan; Keberadaan dan status berbagai sistem dan pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan risiko dan peluang penting pembangunan berkelanjutan tersebut; Kinerja kami terkait risiko dan peluang pembangunan berkelanjutan yang telah diidentifikasi; Pengungkapan wajib dalam pengajuan peringkat A+ pada Pedoman Pelaporan Keberlanjutan dari GRI (G3). 10 Asas Pembangunan Berkelanjutan ICMM 1. Laksanakan dan pertahankan praktik berbisnis yang etis serta sistem tata kelola korporasi yang sehat 2. Padukan pertimbangan pembangunan berkelanjutan ke dalam proses pembuatan keputusan korporasi 3. Tegakkan hak asasi manusia dan hormati budaya, adat dan nilai-nilai dalam setiap hubungan dengan karyawan maupun pihak lain yang terkena dampak dari kegiatan kami 4. Lakukan strategi pengelolaan risiko berdasarkan data yang sah dan ilmu pengetahuan yang mumpuni 5. Terus tingkatkan kinerja kesehatan dan keselamatan 6. Terus tingkatkan kinerja lingkungan 7. Beri sumbangan terhadap konservasi keanekaragaman hayati dan pendekatan terpadu dalam perencanaan tata guna lahan 8. Permudah dan dukung rancangan yang bertanggung jawab, pemanfaatan, pemanfaatan ulang, daur ulang, dan pembuangan dari produk-produk kami 9. Beri sumbangan terhadap pengembangan sosial, ekonomi dan kelembagaan di masyarakat di mana kami tengah melakukan kegiatan 10. Lakukan secara efektif dan transparan setiap hubungan, komunikasi, dan pelaporan yang diverifikasi secara independen bersama pemangku kepentingan kita Tambang Terbuka Grasberg Penambangan pada tubuh bijih ("ore body") Grasberg menggunakan cara penambangan terbuka, metode ini cocok untuk Grasberg karena keberadaan tubuh bijihnya yang dekat dengan permukaan tanah pegunungan (Grasberg). Hampir dikeseluruhan proses penambangan terbuka melalui beberapa tahapan pengeboran, peledakan, pemilahan, pengangkutan, dan penggerusan batuan bijih. Kegiatan penting lainnya yang harus dilakukan adalah menjaga stabilitas lereng dan penanaman kembali tanaman asli pada daerah yang sudah tidak ditambang (reklamasi). Pada tambang terbuka Grasberg peralatan utama yang digunakan berupa bor, "shovel" dan truk besar untuk menambang bahan tambang. Bahan tambang dimaksud termasuk juga yang diklasifikasikan batuan bijih dan batuan penutup tergantung dari nilai ekonomis bahan tersebut. Fungsi alat shovel adalahmengeruk bahan tambang pada daerah-daerah berbeda di area tambang terbuka, dan memuat bahan ke atas truk untuk dibawa keluar area tambang terbuka. Karyawan PT Freeport Indonesia di tambang terbuka Grasberg Bijih ditempatkan ke dalam alat penghancur bijih dan diangkut ke pabrik pengolahan (mill) untuk diproses. Batuan penutup (overburden) diatur penempatannya ke daerah-daerah yang telah ditentukan, atau ke dalam alat penghancur OHS pada jalan HEAT untuk ditempatkan di Wanagon Bawah di samping alat penimbun (stacker). Sarana-sarana utama yang ada pada sekitar lokasi tambang terbuka termasuk bengkel-bengkel perawatan, tambang batu gamping dan pabrik pemrosesan, serta fungsi pendukung lainnya dan perkantoran. Pengembangan Pengembangan tambang terbuka Grasberg dilakukan dengan menambang sejumlah daerah (pushback) secara bersamaan. Setiap pushback merupakan bagian rencana pengembangan jangka panjang untuk menambang cadangan. Beberapa pushback nya memerlukan waktu bertahuntahun untuk pemindahan overburden sebelum bijih terpapar. Di Grasberg, pushbackyang penghasil bijih utama saat ini adalah area 7S. Jadwal pelepasan bijih berkadar mineral tinggi berdasarkan pemindahan overburdensesaat sebelum menambang bijih. Ketika satu pushback selesai dikerjakan, kemudian pushback berikutnya overburdennya dikupas terlebih dahulu agar bisa mulai mendapatkan bijih. Penjadwalan prosesseluruhan tambang terbuka dilakukan guna memaksimalkan nilai bersih terkini (net present value) dari sumber daya (mineral) tersebut. Tambang Bawah Tanah Block caving merupakan cara penambangan bawah tanah dengan efisiensi sumberdaya yang tinggi untuk melakukan penambangan, di mana blok-blok besar bijih di bawah tanah dipotong dari bawah sehingga bijih tersebut runtuh akibat gaya beratnya sendiri. Setelah runtuh, bijih yang dihasilkan "ditarik" dari drawpoint (titik tarik) dan diangkut menuju alat penghancur. Pada block cave DOZ, alat LHD (loader) memindahkan lumpur bijih ke dalam ore pass menuju saluran pelongsor. Selanjutnya lumpur bijih pada saluran tersebut mengisi truk-truk angkut AD55 untuk dipindahkan keke alat penghancur. Dari sana, bijih yang telah dihancurkan dikirim ke pabrik pengolah (mill) melalui ban berjalan (conveyor). Penambangan bawah tanah dengan cara block caving Tambang Bawah Tanah DOZ Pembangunan tambang bawah tanah DOZ (kapasitas 25.000 ton/hari) diselesaikan 18 bulan lebih cepat dari jadwal yang direncanakan. Tidak lama setelah produksi DOZ mencapai 25.000 ton/hari, selanjutnya perluasan menjadi 35.000 ton/hari pun segera selesai di muka jadwal dan tepat anggaran. Kami menyelesaikan perluasan ekspansi produksi tambang DOZ hingga 50.000 ton/hari dengan memasang alat penghancur yang kedua serta ventilasi tambahan maupun percepatan berbagai kegiatan pengembangan tertentu. yang biayanya mencapai kurang lebih $60 juta AS. Kami mengantisipasi peningkatan peningkatan produksi hingga 80.000 ton/hari.Peningkatantersebut dapat mempercepat perolehan kandungan bijih berkadar tinggi dari tambang bawah tanah. Tampaknya angka-angka awal menunjukkan keuntungan ekonomis yang sangat menarik. Arus Bijih & OHS Arus bijih (oreflow) dan OHS (Overburden Handling System / Sistem Penanganan Overburden) adalah segala sesuatu tentang proses pemindahan bahan. Sistem arus bijih terdiri dari alat penghancur, ban berjalan (conveyor), dan ore pass untuk mengirim bijih dari tambang ke pabrik pengolahan (mill). OHS terdiri dari alat penghancur, conveyor, dan alat penimbun (stacker) untuk menempatkan overburden dari tambang terbuka Grasberg ke daerah-daerah penempatan di Wanagon Bawah. Arus bijih (oreflow) dan OHS (Overburden Handling System) Tambang Grasberg Tambang Graberg Pabrik Pengolahan Bijih 1). Denah Umum (Wilayah Pabrik Pengolahan Bijih) 2). Pabrik Pengolahan Bijih Pabrik pengolahan bijih (Mill) mengolah bijih dari tambang melalui daerah konsentrator utama sebagai berikut: Konsentrator Utara/Selatan, Konsentrator #3, dan Konsentrator #4. Kapasitas rancang pengolahan (nameplate) diringkas sebagai berikut (dalam 000 ton metrik per hari): Konsetrator Konsentrator Utara/Selatan Konsentrator #3 (SAG #1) Konsentrator #4 (SAG#2) Total Title 60 60 115 235 Catatan: Tingkat kapasitas Pabrik Pengolahan dapat bervariasi berdasarkan kekerasan dan ukuran umpan bijih, selain pertimbangan ekonomis lainnya yang mungkin mengharuskan pengoperasian pada tingkat yang lebih rendah dalam rangka memaksimalkan nilai sumber daya kami secara keseluruhan. Konsentrator Utara mulai difungsikan pada tahun 1972 dan selanjutnya diperluas melalui proyek-proyek kecil berkelanjutan. Konsentrator Selatan difungsikan pada tahun 1991. Konsentrator #3 merupakan bagian dari proyek peningkatan 118K yang selesai pada tahun 1995. Konsentrator #4 selesai dibangun pada tahun 1998 sebagai bagian dari proyek peningkatan besar terakhir. Pengeringan & Pengapalan Portsite merupakan bagian yang sangat penting dari kegiatan kami, sarana menerima bahanbahan dan perlengkapan yang diperlukan serta mengirimkan konsentrat kami dengan kapal. Kegiatan di Portsite Pengeringan dan Penyimpanan Konsentrat Alur pengeringan Slurry (bubur) konsentrat dikeringkan dengan 3 unit rotary vacuum disc filter dan satu unit filter pressure yang baru. Konsentrat yang mengeras (cake) dari rotary vacuum disc filter selanjutnya dikeringkan dengan 3 buah pembakar rotary kiln. Konsentrat kering dengan kandungan air sekitar 9% disimpan di dalam gudang konsentrat yang berkapasitas total sekitar 135.000 ton metrik. Ruang penyimpanan tambahan tersedia pada pads di samping pabrik pengering. Infrastruktur Pendukung Megashop Daya Listrik Untuk memenuhi kebutuhan operasional terbangunkapasitas pembangkitan sekitar 445MW listrik (250MW kapasitas tetap) terdiri dari PLTU berbahan bakar batubara berkapasitas 195MW di Portsite dan pembangkit diesel (terutama di pabrik pengolahan). Jaringan distribusi memasok listrik dari PLTU menuju Pabrik Pengolahan. Salah satu mitra kerja menyediakan jasa pemeliharaan dan pengoperasian sarana pembangkit listrik kami. Perkotaan & Camp Lokasi kota utama karyawan adalah Tembagapura (berikut daerah huniannya ("suburb") Hidden Valley) di daerah dataran tinggi, dan Kuala Kencana di daerah dataran rendah. Ada juga campcamp di Milepost 38/39, Base Camp (dekat Bandara) dan Ridge Camp. Lokasi kota menyediakan berbagai jasa untuk memenuhi kebutuhan karyawan kami, mulai dari toko retail, restoran, sarana hunian, sekolah, sarana kesehatan, perpustakaan, bank, jasa pos, sarana pelatihan, hingga sarana rekreasi. Kedua lokasi kota tersebut dilengkapi dengan kolam renang, selain itu Kuala Kencana dilengkapi dengan lapangan golf 18-hole. Klinik Kesehatan & Rumah Sakit Kami memiliki rumah sakit untuk karyawan berkapasitas 100 tempat tidur di Tembagapura dan banyak klinik di daerah sekitar. Selain itu, kami mendanai rumah sakit berkapasitas 74 tempat tidur di Desa Waa-Banti yang berdekatan, dan sebuah rumah sakit berkapasitas 101 tempat tidur di Timika. Infrastruktur tersebut merupakan kunci dalam penyediaan berbagai jasa bagi karyawan kami berikut keluarganya dan warga setempat, selain dalam rangka pelaksanaan program-program kesehatan masyarakat yang kami canangkan di wilayah terpencil ini. Penerbangan Bandara kami di Timika merupakan sentra bagi penerbangan ke/dari wilayah proyek kami. Melalui salah satu mitra, kami menjalankan penerbangan charter untuk mengangkut karyawan antara Papua dan kota asal mereka di bagian lain Indonesia. Bandara tersebut juga telah menarik beberapa penerbangan komersial. Mitra kami pun menyediakan pesawat helikopter dan dukungan sarana penerbangan lainnya dalam rangka upaya operasional dan eksplorasi kami. Pabrik Pengolahan Batu Gamping Sebagai bagian dari perluasan Konsentrator #4, kami telah membangun tambang (quarry) dan pabrik pengolahan batu gamping. Pabrik tersebut menghasilkan batu gamping yang dikonsumsi di tambang maupun pabrik pengolahan. Sarana Perbengkelan & Perawatan Kami memiliki sejumlah bengkel berlokasi di wilayah proyek, mulai dari bengkel perawatan peralatan hingga bengkel fabrikasi baja di daerah dataran rendah. Beberapa mitra kami juga telah mendirikan sarana-sarana di daerah dataran rendah dalam rangka mendukung usaha mereka untuk menyediakan jasa bagi kegiatan operasional kami. Logistik Sebagaimana yang berlaku pada setiap kegiatan operasional berkapasitas besar, rantai pasokan dan logistik merupakan hal yang sangat penting bagi usaha kami. Kami mempunyai jaringan terbukti untuk memasok bahan-bahan ke Portsite - berikut armada kendaraan yang diperlukan untuk mengangkut bahan-bahan dari Portsite menuju lokasi operasional kami di seluruh wilayah proyek. Salah satu mitra kami lainnya menjalankan operasi logistik di lokasi dari pelabuhan kepada pengguna, selain kegiatan perawatan tertentu untuk peralatan non tambang, perawatan jalan, dan angkutan bus karyawan. Jasa Boga Mengingat jumlah orang yang berada di lokasi, maka salah satu mitra kami menyediakan jasa boga untuk menyediakan makanan bagi pekerja kami, selain jasa pengelolaan barak dan pembersihan. Area Operasi Kami Warisan Kami Latar Belakang Sejarah PTFI Expedisi Pertama 1960 - 1969 1970 - 1979 1980 - 1989 1990 - 1999 2000 - 2009 Latar Belakang Sejarah PTFI Expedisi Pertama 1960 - 1969 1970 - 1979 1980 - 1989 1990 - 1999 2000 – 2009 Expedisi Pertama 1936 - Ekspedisi Colijn, termasuk Jean-Jacques Dozy, merupakan kelompok luar pertama yang mencapai gunung gletser Jayawijaya dan menemukan Ertsberg. 1960 - 1969 1960 - Ekspedisi Freeport dipimpin Forbes Wilson & Del Flint menjelajah Ertsberg. 1963 - Serah terima Nederlands Nieuw-Guinea dari pihak Belanda ke PBB, yang pada gilirannya mengalihkannya ke Indonesia. Rencana proyek tambang ditangguhkan akibat kebijaksanaan pemerintahan Soekarno. 1970 - 1979 1970 - Pembangunan proyek berskala penuh dimulai. 1972 - Uji coba pengapalan pertama ekspor konsentrat tembaga dari Ertsberg 1980 - 1989 1980 - Tambang bawah tanah GBT mulai beroperasi. 1985 - Tambahan cadangan tembaga bawah tanah ditemukan di bawah tambang bawah tanah GBT. 1990 - 1999 1990 - Pekerjaan konstruksi berlanjut atas perluasan hingga 52.000 ton/hari. 1991 - Penandatanganan Kontrak Karya baru dengan masa berlaku 30 tahun berikut dua kali perpanjangan 10 tahun ditandatangani bersama Pemerintah Indonesia. Hingga akhir tahun, total cadangan berjumlah hampir 770 juta ton metrik. 2000 - 2009 2000 - MoU tentang sumber daya sosial ekonomi, HAM, hak ulayat, dan hak lingkungan hidup diumumkan oleh pimpinan LEMASA (lembaga masyarakat suku Amungme), LEMASKO (lembaga masyarakat suku Kamoro) dan PTFI. Pembangunan tambang bawah tanah DOZ dimulai. Produksi tembaga mencapai rekor dengan lebih 1,64 miliar pon tembaga. Tata Kelola Taati Peraturan, Bermanfaat bagi Lingkungan dan Masyarakat Komite Kebijakan Publik dari Dewan Komisaris Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. membantu Dewan menjalankan tanggung jawab pengawasannya di dalam perusahaan terkait 1. 2. 3. 4. 5. Program lingkungan; Program hubungan dengan pemerintah dan masyarakat; Kebijakan dan praktik ketenagakerjaan dan hak asasi manusia; Program kesehatan dan keselamatan; dan Kontribusi amal dan derma melalui pengembangan dan pelaksanaan berbagai kebijakan komprehensif. PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui perusahaan induknya ikut menandatangani Prinsip-prinsip Sukarela tentang Keamanan dan Hak Asasi Manusia dari Kementerian Luar Negeri AS dan Kementerian Luar Negeri Kerajaan Inggris (U.S. State Department-British Foreign Office Voluntary Principles on Security and Human Rights). Kami berkomitmen memastikan bahwa kegiatan kami dijalankan sesuai dengan Deklarasi Universal PBB tentang Hak Asasi Manusia, undang-undang dan peraturan Indonesia serta budaya dari masyarakat yang merupakan penduduk asli di wilayah operasi perusahaan. Kami mendukung Extractive Industries Transparency Initiative (EITI / Prakarsa Transparansi Industri Ekstraksi) dengan membuat komitmen internasional untuk mengungkapkan pendapatan dan pembayaran-pembayaran kepada pemerintah. PTFI melalui Freeport- McMoRan Copper & Gold Inc. ikut mendukung U.N. Millennium Development Goals (Sasaran Pembangunan Millenium dari PBB) yang tengah kami evaluasi untuk diselaraskan dengan pendekatan berbasis resiko yang kami terapkan dalam rangka pembangunan berkelanjutan. Penghargaan 2014 1. Freeport Indonesia meraih penghargaan sebagai Indonesia Best Corporate Public Relations Program 2014 for Program: Crisis Communication Handling Post-Accident in Underground Training Facility, dari Majalah Mix Marketing Communications. 2. Website PT Freeport Indonesia mendapat penghargaan dari BeritaSatu.com sebagai Website Terbaik untuk Kategori Perusahaan Tambang dan Migas. 3. Social media Freeport Indonesia dinilai terbaik dari 3 besar perusahaan dalam kategori Mining dalam Social Media Achievement Award 2014 yang diselenggarakan oleh Frontier Consulting Group dan Majalah Marketing. 4. Freeport Indonesia mendapat Predikat ‘Perusahaan Baik’ untuk Program Institut Pertambangan Nemangkawi dalam event Indonesia Social Responsibility Awards 2014 yang diselenggarakan oleh The La Tofi School of CSR. 5. Meraih penghargaan untuk Kategori Mengembangkan Keanekaragaman Hayati untuk Program ‘Pengembangan Diorama Ekosistem dengan Tanaman Endemik di Mini Botanical Garden dan Kupu-kupu yang Bertelur dan Berkembang Biak di Taman Kupukupu’ dalam event Indonesia Green Awards 2014. 6. Kementerian Sosial melalui Forum CSR memberikan apresiasi kepada PT Freeport Indonesia atas peran aktif dalam kegiatan tanggung jawab sosial dunia usaha di bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial di wilayah Komunitas Adat Terpencil (Eka Karsa Padmamitra). 7. Tim Emergency Preparedness & Response Group (ERP) PT Freeport Indonesia meraih Juara Umum dalam Indonesia Fire Rescue Challenge (IFRC) ke-17. 8. PT Freeport Indonesia melalui Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) memperoleh Empat Penghargaan dalam Indonesia CSR Award (ICA) 2014 yang diselenggarakan oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD). Lima penghargaan tersebut adalah Platinum untuk Program Pendidikan dan Mimika Sehat (Membangun Inisiatif Masyarakat untuk Ibu, Keluarga dan Anak Sehat), Gold untuk Program Tapare Pararoko (Lingkungan Sehat), Silver untuk Pencegahan dan Penanggulangan Malaria di Kampung Terisolir dan di Kota Timika dalam rangka eliminasi Malaria tahun 2026. Serta Seketaris Eksekutif LPMAK terpilih sebagai Terbaik 2 untuk Peserta Perorangan tingkat Manajemen. 2013 1. Program Biodiversity Freeport Indonesia mendapat Predikat Pelestari Keanekaragaman Hayati dari La Tofi School of CSR di ajang Indonesia Green Awards 2013. 2. Tim Tanggap Darurat (Emergency Preparedness & Response Group) Freeport Indonesia meraih Empat Medali Emas dalam Indonesian Fire Rescue Challenge (IFRC) Competition yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan meraih the Best Team Performance. 3. Freeport Indonesia meraih Delapan Penghargaan dalam Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Awards dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia dan Corporate Forum for Community Development (CFCD). Empat penghargaan Platinum untuk Partisipasi Penciptaan Lapangan Kerja Baru; Program Pelayanan Kesehatan Anak dan Balita; Program Partisipasi Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil dan Kelahiran; Program Partisipasi Penanggulangan dan Pencegahan HIV/AIDS, Malaria, TBC dan Penyakit Menular Lainnya. Empat penghargaan Gold untuk Program Pendidikan Dasar 9 Tahun; Program Partisipasi Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil dan Kelahiran; Program Partisipasi Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil dan Kelahiran; Program Partisipasi Penanggulangan dan Pencegahan HIV/AIDS, Malaria, TBC dan Penyakit Menular Lainnya; dan Program Penciptaan Akses Terhadap Air Minum/ Bersih dan Sanitasi Lingkungan. 4. Juara terbaik ketiga tingkat perseorangan untuk lembaga mitra dalam Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Awards, dengan menampilkan profile Manager Koperasi Maria Bintang Laut, Benyamin Meo. 2012 1. Freeport Indonesia meraih Enam Penghargaan Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Awards dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia dan Corporate Forum for Community Development (CFCD). Tiga penghargaan Platinum untuk Program Pengembangan Ekonomi Masyarakat Berbasis Desa, Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Dan Kelahiran, Pengendalian Malaria Dan Penanggulangan HIV & AIDS. Tiga pengharaan Gold untuk Program Pelayanan Kesehatan Peningkatan Gizi Balita, Program Pendidikan Dasar 9 Tahun, dan Penciptaan Akses Air Minum/bersih dan Sanitasi Lingkungan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Mimika. Penghargaan Platinum untuk Program P2-HIV & AIDS di Tempat Kerja dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. 2. Meraih Best of the Best AIDS Award 2012 untuk Program P2-HIV & AIDS di Tempat Kerja dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. 3. Meraih penghargaan The Best in Mining Industry Category dalam Strategy-intoPerformance Execution Excellence (SPEx2) Award melalui Program Operation Excellence (OpEx). 4. Tim Tanggap Darurat (Emergency Response Group) Freeport Indonesia meraih Empat Medali Emas dalam Fire Rescue Challenge (IFRC) dan meraih The Best Team Performance. 2011 1. PT Freeport Indonesia (PTFI) mendapat Penghargaan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) atas bantuan dan partisipasi aktif dalam menangani bencana Tsunami di Mentawai, gunung Merapi dan banjir bandang di Wasior tahun 2010. Corporate Image Award 2011 in Mining from Bloomberg BusinessWeek Indonesia Magazine. 2. Penghargaan Perusahaan Idaman 2010 dari majalah Warta Ekonomi 3. PT Freeport Indonesia (PTFI) menerima penghargaan Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Awards. Dua penghargaan yang diterima tersebut adalah penghargaan "Gold" atau Emas untuk program partisipasi pelayanan kesehatan ibu hamil dan melahirkan dan program penciptaan akses air minum/bersih dan sanitasi lingkungan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Mimika. Tim Emergency Response Group (ERG) PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali mempertahankan gelarnya sebagai juara umum Indonesian Fire & Rescue Challenge (IFRC). 4. PT Freeport Indonesia (PTFI) menerima Penghargaan Indonesia Green 2011 dari dewan juri 'Indonesia Green Awards 2011' yang diserahkan pada acara yang digelar oleh La Tofi School of CSR dan Majalah 'Bisnis & CSR' dengan dukungan dari Kementerian Kehutanan. 5. PT Freeport Indonesia (PTFI) menerima penghargaan atas komitmennya dalam mencegah dan memerangi AIDS di Indonesia dari Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono sebagai ketua Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPA). 6. PT Freeport Indonesia (PTFI) menerima penghargaan Strategy-into Performance Execution Excellence (SPEx2) dari GML Performance Consulting & Majalah Fortune Indonesia sebagai Best in Operational Execution atau Terbaik Pelaksanaan Operasional. PT Freeport Indonesia (PTFI) meraih penghargaan untuk Program P2 (Pencegahan dan Penanggulangan) HIV dan AIDS di Tempat Kerja kategori Platinum dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 7. Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme Kamoro (LPMAK) dan PT Freeport Indonesia (PTFI) menerima penghargaan Platinum dan Perak pada penyelenggaraan Indonesia CSR Awards (ICA) 2011 yang diselenggarakan oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD) bekerjasama dengan Kementerian Sosial RI, dan didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Negara Perumahan Rakyat, Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, dan Kementerian Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. 8. SMP YPJ Kuala Kencana berhasil meraih Penghargaan Sekolah Adiwiyata 2011 dari Kementerian Lingkungan Hidup, Republik Indonesia. Penghargaan Adiwiyata ini adalah penghargaan yang diberikan kepada sekolah-sekolah yang dinilai berhasil mendidik siswa menjadi individu yang bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup. 2010 1. PT Freeport Indonesia (PTFI) meraih penghargaan Tujuan-tujuan Pembangunan Milenium atau "Millennium Development Goals (MDGs)" tahun 2010 untuk tujuan No. 2 "Pendidikan Dasar untuk Semua". Director - EVP & CAO PTFI Sinta Sirait dan EVP External Relations PTFI Sonny Kosasih bersama Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs Prof. Nila F. Moeloek dan Wakil Menteri Pendidikan Prof. Fasli Djalal saat menerima penghargaan. 2. PT Freeport Indonesia (PTFI), menerima Penghargaan Aditama (Emas) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atas upaya yang dilakukan PTFI dalam pengelolaan lingkungan pertambangan. PTFI meraih Penghargaan Aditama untuk kategori pertambangan mineral. 3. PT Freeport Indonesia (PTFI) menerima Piagam Penghargaan Utama (Perak) di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral (KESDM) atas upaya yang dilakukan PTFI dalam upaya peningkatan pengelolaan keselamatan pertambangan. 4. PT Freeport Indonesia (PTFI) menerima penghargaan Platinum, Emas dan Perak atas prestasi dan pencapaian PTFI dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat lokal di sekitar perusahaan pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) – CSR Awards 2010, Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat yang bertema "Pemberdayaan Masyarakat untuk Penanggulangan Kemiskinan" dan diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat bekerjasama dengan Corporate Forum for Community Development (CFCD) di Jakarta (21-24/10). 5. Majalah Freeporter PT Freeport Indonesia (PTFI) dianugerahi oleh Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Indonesia sebagai juara kedua untuk kategori in-house magazine dalam kompetisi dengan nama "Ing Griya" yang diselenggarakan organisasi tersebut untuk tahun 2010. 6. PTFI meraih penghargaan sebagai juara 1 kategori "Good Mining Practice" dan juara 3 kategori "Best Mining Company in Advance Technology Implementation" dari Majalah Tambang dalam malam Penganugerahan Tambang Awards 2010 dalam ajang Indonesia Mining Updates 2010. 2009 1. Leonardus Kocu dan Verdy Abdullah dari Departemen Social Outreach & Local Development (SLD) PT Freeport Indonesia (PTFI) menerima penghargaan Perak atas prestasi dan pencapaian mereka dalam kegiatan pendampingan (individu) bagi masyarakat lokal di sekitar perusahaan pada PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) – CSR Award 2009, Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat bekerjasama dengan Corporate Forum for Community Development (CFCD) di Jakarta (15/8). Leonardus Kocu menerima penghargaan dalam kategori pembuatan kebijakan, dan Verdy Abdullah menerima penghargaan dalam kategori pelaksana. 2. PT Freeport Indonesia (PTFI) menerima dua Piagam Penghargaan Aditama (Emas) dan empat Penghargaan Utama (Perak) di bidang Pengelolaan Lingkungan serta Piagam Penghargaan Pratama di bidang K3, dari Departemen Energi & Sumber Daya Mineral (DESDM) atas upaya yang dilakukan PTFI dalam menjaga lingkungan dan keselamatan pertambangan. 3. PT Freeport Indonesia (PTFI) meraih penghargaan sebagai salah satu Pelapor Lalu Lintas Devisa (LLD) Terbaik untuk kategori Perusahaan Non-Lembaga Keuangan dari Bank Indonesia (BI). Penghargaan tersebut diberikan kepada perusahaan yang melaporkan LLD dengan akurat, tepat waktu, kooperatif serta responsif dalam diskusi dan survei yang berkaitan dengan LLD yang dilakukan oleh BI. 4. PT Freeport Indonesia (PTFI) menerima lima penghargaan dari Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) Republik Indonesia atas tanggung jawab sosial dan lingkungan di bidang perumahan ditinjau melalui aspek-aspek antara lain kebijakan perusahaan, kelembagaan, implementasi, kemitraan, dan keberlanjutan program.