PROFIL PLASMID E scherich ia coli RESISTEN TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIKA YANG DIISOLASI DARI PETERNAKAN AYAM KOMERSIAL PLASMID PROFILE OF ANTIBIOTIC RESISTANT Escherichiacoli ISOLATED FROM COMMERCIAL POULTRY FARM Michael Haryadi Wibowo'o Widagdo Sri Nugroho', Widya Asmara' 'Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 'Bagian Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Email: mhwibowo@u gm.ac.id. ABSTRACT The aim of this study was to find out the plasmid profile of the antibiotic resistant E. coli, to ampicillin, streptomycinand enrofloxacin.Eight ofE coli isolateshavebeenidentified and fuither assessed for sensitivity to theseantibiotics,which then were isolatedtheir plasmids.TheantibioticsresitantE. coli were cultured on lactosebroth, incubated in a shakerincubatorat 370C overnight.Cell collectionhasbeendoneby centrifugation at 12.000rpm for 5 minutestwo times.Plasmidisolationwas carriedout by lysesalkali method,using solutionI, II, andIII. Plasmidprecipitationwas doneby addedof 3 M Na acetateand ethanolabsolute.Plasmidprofile was performed on I%oagaroseon electrophoreticanalysisusing plasmid marker. The result indicated thatthe E. coli resistantantibioticshave one to three of plamids and it's profile appearsas flourescentpita upon ultraviolet radiation,which indicatedasamegaplasmidonthe4268bp,4973 bp,5l48 bp, andbetween5148bp -2l226bp. EachE. coli isolateshowed1 to 3 DNApitas ofplasmids. Keywords: Escherichiacoli,resistance,plasmidprofile ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil plasmid E.coli yang resisten terhadap ampisilin, streptomisindan enrofloksasin.DelapanisolatE.coliyangtelahdiidentifikasidan diuji sensitivitasnyaterhadap ketiga antibiotik tersebut,selanjutnyadiisolasi plasmidnyas.Isolat E. coli dipupuk pada kaldu laktosadiinkubasi dalamshakerincubator padasuhu370C semalam.Sel dipanendengansentrifugasi12.000rpm, selama5 menit sebanyakdua kali. Isolasiplasmid dilakukandenganmetodelisis alkali menggunakanlarutanlisis I, II, dan III. Presipitasiplasmid dilakukan dengan3 M Na asetatdan ethanolabsolut.Profil plasmid dibacapada agarosaloh, setelahdilakukan elektroforesis menggunakanmarker plasmid. Hasil penelitian menunjukkan profil plasmid DNAE coli tersebutteramati sebagaipita-pita DNA yang berpendaroleh pendedahansinar ultraviolet. Plasmid yang terisolasi mempunyai ukuran yang sangat besaratau mega plasmid yaitu terletak pada4268 bp, 4873 bp, 5l48bpdanterletak diantara5l4Sbp dan 2l.226bp.Masing-masingisolatE.colimemilikijumlahplasmid yang bervariasiantar 1 sampai3 plasmid DNA. Kata kunci: Escherichiacoli, resistensi,profil plasmid 43 J. Sain Vet.Vol.29 No. I Th. 20ll PENDAHULUAN sedangkanresistensisilang adalahresistensibakteri terhadap suatu antibiotika tertentu dan antibiotika Escheri chi a col i (8. coIi) pada ayam,umufirnya lain yang mempunyai struktur hampir sama (Gan, dikenal sebagaibakteri normal yang ada di dalam 1983;Branderdkk., l99l). Bakteri menjadiresisten saluranpencernaan.Bakteri ini seringkali dikaitkan terhadap agen antibakteria karena mutasi, sebagaiinfeksi sekunderyang memperburukkondisi transformasi, transduksi maupun konjugasi inang setelah adanya infeksi primer oleh agen (Goodmandan Gilman,I970; Timoneydkk., 1991). penyakitlain. Dewasaini banyak diketahuistrainE. Mekanismeresistensidapat melalui berbagaicara, coli yang diisolasi dari unggas merupakan strain antara lain: penginaktifan obat, pembahan target yang patogen, dikenal sebagai avian pathogenic atau struktur enzim, penurunanakumulasi obat oleh escherichia coli (APEC). Serotipe tersebut sel, adanya variasi jalur didominasi 3 serogroup yaitu: 01, 02 dan 78 peningkatan konsentrasi metabolik (Brander dkk., (Mellata dkk., 2003). Salahsatucirinya mempunyai metabolik maupun 1991;Prescott,2000). kemampuan berkolonisasi pada organ internal, di Mekanisme resistensi melalui proses mutasi luar sistem pencernaan (Knobl dkk., 2006). tidak diketahui karena beberapa spesies Kemampuan menyebar bakteri APEC secara mikroorganisme bermutasi secara spontan. sistemik menyebabkan lesi khas pada berbagai Transformasi terjadi pada biakan karena organ, antara lain: perihepatitis, perikarditis, mikroorganisme yang sensitif memperoleh airsakulitis,, mesenteritis, ooforitis, salphingitis, deoxyribonucIeic acid (DNA) dari mikroorganisme arthritis, panopthalmitis dan selulitis (Lafont dkk., yang bermutasi secara spontan. Transduksi terjadi I 987;Melatadkk.,2003). bila faktor resistensi dipindahkan dari satu Penanganankasuskolibasilosis pada umumnya mikroorganisme yang resisten ke mikroorganisme menggunakan antibiotika. Dosis antibiotika yang yang sensitif dengan perantaraan bakteriofag. kurang tepat dan pemakaian yang terlalu sering Konjugasi terjadi dengan cara kontak langsung menimbulkan resistensi (Bogaard dkk., 2001; antara sel mikroorganisme Brander dkk., 1991). Menunrt Black (1999), pemindahanresistensi(Gan, 1983; Prescott,2000). resistensi adalah berkurangnya pengaruh obat anti Berdasarkan lokasi gen dikenal resistensi infeksi terhadapbakteri atau secaraalamiah bakteri kromosomal dan resistensi ekstra kromosomal. tidak sensitif terhadap antibiotika. Gan (1983) Resitensi kromosomal terjadi secara spontan pada mendefinisikan, resistensi merupakan kegagalan lokus yang bertanggungjawab mengendalikan pengobatandengan suatu antibiotika dengan dosis kepekaan terhadap suatu antibiotika. Resistensi terapi. Ada tiga tipe resistensiyang diketahui yaitu ekstra kromosomal terjadi karena adanya resistensi non genetik, resistensi genetik dan pemindahan gen atau pendukung gen dari satu resistensisilang. Resistensinon genetik terdapat bakteri ke bakteri yang lain, dari satuketurunanyang pada bakteri dalam keadaan inaktif atau istirahat, samaatauberlainan (Prescott,2000). Menurut Black resistensi genetik merupakan mutasi gen yang ( 1999)transferplasmidresistensi,dapatterjaditidak bersifat spontan tanpa dipengaruhi antibakteri, hanyadalam spesiestetapi dapatterjadi antarspesies 44 sehingga terjadi Michael Haryadi Wibowo. Profil Plasmid Escherichia coli ResistenTerhadapBeberapaAntibiotika yang Diisolasi ... dalam satu genus. Mekanisme resistensi yang ditransfer ke bakteri lain yang compatible sehingga berhubungan dengan permeabilitas membran dapatmembahayakanekologi bakteri di linglcungan. (termasuk membran luar) dikode secara Menunrt Black (1999), transfer plasmid R terjadi kromosomal(Cookey,1991). tidak hanya dalam satu spesiestetapi dapat terjadi PlasmidadalahelemengenetikDNAyang stabil dalam satu genus seperti Klebsiella, Salmonella, untuk ditumnkan dan bereplikasi secaraindependen Shigella, Yersinia. Transfer plasmid R menjadi dari kromosom bakteri. Plasmid mempunyai berat penting karena meningkatkan populasi resistensi molekul dari 1 MDa sampai ratusan MDa (Black, bakteri di alam dan mengurangi efektifitas 1999; Nicklin dkk., 1999; Timoney dkk., 1991). pengobatan. Menurut Nicklin dkk., (1999) ulcuan plasmid bervariasi,dari2,l kb atau berat 1, 8 MDa sampai MATERI DAN METODB 213 kb atau berat 142 MDa. Black (1999) maupun Nicklin dkk., (1999) menjelaskanbahwa adanya Bahan utama yang digunakandalam penelitian plasmid baru terlihat apabila gen yang ini adalah:delapanisolat bakteri E.coli positif congo dikandungnya memberikan sifat-sifat baru pada red koleksi Lab. Mikrobiologi, FKH, UGM, (Tabel inang. Umumnya plasmid tersebut dinamai sesuai 1), kaldu laktosa dan larutan kimia, yaitu: larutan sifat plasmidtersebut,misalnya:plasmidresistensi, lisis I (50 mM glukosa, 25 mM Tris-ce (pH 8,0), plasmid vinrlensi, 10mM EDTA); lanrtanlisis II (0,2 N NaOH danl %o plasmid degradatif, seks- plasmid dan Kol-plasmid. Sel bakteri dapat SDS), larutan lisis III (3 M Kalium asetatpH 4,8); mempunyai sahr jenis atau lebih DNA ekstra lanrtanTris-EDTA (TE): 0,12 g tris, 0,0379EDTA, kromosomal atau plasmid. Secara Llmum plasmid dalam aquades100 mL; larutan TEB: l0 mM Tris- membawa gen yang penting bagi bakteri tetapi HCI + 1 ml Na EDTA, RNase (10 mg/ml): 10 mg bukan gen yang esensial untuk pertumbuhan dan RNase + 1 mL Buffer B ( lOmM Trs-HCl+IO mM pembelahan sel bakteri. Di samping itu diketahui EDTA+ 10mM NaCl, pH 7,4); larutan pewarnabinr ada plasmid bakteri yang tidak mempunyai fungsi bromfenolterdiri atas:Ficoll3 %, EDTA 1mM, biru yang disebut dengancryp t i cp Iasmid. bromfenol 0,025yo dan etidium bromida 5 !g/ml), Escherichia coli yang diisolasi dari kasus chloroform isoamyl alkohol (CIAA), natrium asetat kolibasilosis dari sejumlah ayam komersial di 3 mol dan 70%oetanol dingin; serta agarosa 1olo Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah (FMC bioproduct). Plasmit marker Lambda menunjukkan reaksi positif pada media congo red DNA/EcoRI+HindIII.z danpathogenterhadapembrio ayam (Nugroho dkk., Peralatanutama yang digunakan adalah: shaker 2002). Isolat-isolat tersebut juga menunjukkan inkubator, vorteks, ultrasentrifugasi, tabung reaksiresistenterhadapbeberapaantibiotika tertentu ependorf (sigma), mikro yang banyak digunakan di lapangan (|.Iugroho dan elektroforesis, perangkat deteksi pita DNA yang Wibowo, 2005).Apabila sifat resistensi(R) tersebut dilengkapi sinar ultraviolet , kamerapollaroid model disandioleh plasmid, adakekhawatiran sifat tersebut MP-4(Sigma). pipet, perangkat 45 J. Snin Vet. Vol. 29 No, I Th, 20II Tabel l. Daftar Escherichiacoliyang diteliti No. l. 2. 3. -A . 5. 6. 7. 8. Nama Isolat Jenispeternakan Ec/KsglBro/112002 Ec/Wno/Lay/212002 Ec/SdylBro/3/2002 EclMgl/Brol412002 Ec/Rosa/Lay /512001 EclSwn/Bro/6/2002 EclSmg/Bro/712002 EclKlslS/2002 Broiler Layer Broiler Broiler Layer Broiler Broilei Broiler Lokasi Kasongan,Bantul, DIY Wonosari,Gunungkidul,DIY Sedayu,Bantul, DIY Magelang,JawaTengah Sleman,DIY Sewon,Bantul, DIY Semarang,JawaTengah Kalasan,JawaTengah Setiap sampel sebanyak 300 pl dibiakkkan diinkubasikan 37'C selama 1 jam, ditambahkan dalam 5 mL media kaldu laktosa dan diinkubasi phenol, divortex selama 1 menit dan disentrifugasi dalam shacker inkubator pada suhu 37'C, 24 jam. pada kecepatanputar 12000 rpm selama 5 menit. Sel yang dipanen dengan tabung tabung eppendorf Larutan plasmid diambil dan dimasukkan tabung 1,5 ml, disentrifugasipada kecepatan1200 rpm 5 eppendorfbaru ditambah 3 M Na asetat(l/10 vol. menit, diulangi sebanyak dua kali dan selanjutnya supernatan) dan ditambah etanol absolut (l:1), diisolasi plasmidnya. Pelet hasil sentrifugasi diinkubasikan-70'C selama1 jam. Larutanplasmid diresuspensidengan200 pl larutan lisis I. Setelah selanjutnyadisentrifus 12000 rpm selama5 menit. dibiarkan 30 menit, ke dalam suspensi tersebut Supernatandibuang dan endapan (plasmid) dicuci ditambahklan larutan lisis II sebanyak500 pL dan dengan etanol 70 % kemudian disentrifus kembali. dibiarkan selama 5 menit. Larutan lisis Endapan plasmid dikeringkan. Setelah kering III ditambahkanke dalam suspensitersebutdan setelah ditambahkan TE buffer dan disimpan dalam suhu didiamkanselama30 menit, suspensidisentrifugasi 4'C sebelumdielektroforesis. dengan kecepatan 12.000 rpm selama 5 menit. Plasmid yang diperoleh diperiksa dengan Supernatanyang diperoleh dipindahkan ke dalam elektroforesisgel agarosa.Konsentrasi agarosayang tabung eppendorfbaru, ditambah phenol CIAA ( 1: I dipakai adalah 1% (FMC bioproduct) dan DNAyang denganvolume supernatan),sertadi vortex selamaI dielektroforesissebanyak15 pL. Plasmid diwarnai menit kemudiandisentrifuslagi 12000rpm selama5 denganpewarnabiru bromfenol, sebagaipempitaing menit. Plasmid dalam supernatan dipindahkan ke dipakai penanda berat molekul DNA (marker) tabungeppendorfbaru. produksi Sigma. Elektroforesis dengan larutan Sebelumdipresipitasipada suhu -80'C selama penyangga Tris-TBE pH 8,0 dijalankan dengan 30 - 60 menit, larutan plasmid ditambah 3 M Na. potensi listrik 110 V selama60 menit sampaitanda asetat(1/10 volume supernatan)dan etanol absolut warna biru bromfenol mencapai tanda garis akhir (1:1). Laruran plasmid dicuci dengan cara gel. Plasmid diwarnai dengan cara direndam dalam disentrifugasi 12000 rpm selama 5 menit, dan etidium bromida 5 pllml selama 10 menit. Plasmid dikeringkan. Plasmid (endapan)ditambahTE buffer. yang terwarnai akan terlihat sebagaipita DNAyang Pemurnian plasmid dengan berpendar berwarna orange fluoresence oleh sinar menambahkan 10 pL Rnase (10 mg/lt), ultra violet. Pita-pita DNA tersebut didokumentasi 46 dilakukan Michael Haryadi Wibowo, Profil Plasmid Escherichia coli Resisten Terhadap Beberapa Antibiotika yang Diisolasi ... denganmenggunakan kamerafoto pollaroidmodel penotip tersebuttelah diuji sensitivitasnyaterhadap no. 34-40 MP-4 sistemkamera,f/rm C.276671. antibiotika tertentu yang banyak digunakan di Profil plasmiddianalisissecaradeskriptif. peternakanayam) yaitu : ampisilin, streptomisin,dan enrofloksasin. Hasil sensitivitas terhadap 8 isolat HASIL DAN PEMBAHASAN bakteri terhadap ketiga jenis antibiotik tersebut menunjukkan sifat resisten (Nugroho dan Wibowo, Isolat E.coli dalam penelitian ini merupakan isolat ayam yang patogen yaitu yang mampu 2005). Hasil isolasi plasmid dan profil elektroforesis mengikat zat wama merah kongo serta patogenik plasmid DNA terhadap 8 pada embrio ayam (Berhoff dan Mnal, 1986; penelitian ini, dapatdilihat padaGambar 1. isolat E coli dalam Nugroho dkk., 2002). Baktei E.coli dengankarakter Gambarl. HasilelektroforesisplasmidEco/i resistenantibiotika.Lanea.plasmidmarker;Laneb.EClKSg/Broll/2002; Lane c. EclWNo/Layl2l2$02; Lane d. EclSdy/Bro/312002;Lane e. Ec/Mgl/Brol4l2002; Lane f. EclRosa/Layl5/2002;Laneg. Ec/Swn/Bro/612002;Laneh.EclSmg/Bro/112002;Lanei. EclKlslBrolSl2002 Plasmid DNA bakteri E.coli isolat 21.266bp dan satuplasmid sedikit diatas5148 bp. Ec/Ksg/Broll12002;EclSwn/Brol612002; dan Isolat Ec/SmglBrol712002memiliki 2 plasmid yang EclSdy/Brol3l2002masing-masingteramati mempunyai2 jenisplasmid.Satuplasmidberukuran terletak di 4973 bp dan di 4268 bp. Isolat di antara5148 bp sampaidengan21.226bp dan masing-masing hanya memiliki 1 plasmid yang plasmid lain berukuran 5148 bp. Isolat terletak pada 5148 bp. Secaraumum dapat dilihat EclWnolLayl2lzll2 teramatimemiliki 3 plasmid, bahwa plasmid yang berhasil diisolasi tersebut yaii;: 2 plasmidterletakpadaposisi antara5.148 termasuk ke dalam mega plasmid mengingat sampaidengan21.266bp dan 5.148 bp. Isolat ukurannya yang cukup besar.Hasil isolasi plasmid EcllVlgl/Brol4lzUUzmemiliki 3 plasmid,yaitu: 2 tersebut ditemukan 1 atau lebih plasmid, kondisi plasmidterletakpadaposisidi antara5.148 dengan tersebut sesuai dengan pemyataan Nicklin dkk., Ec/Rosa/Layl512002dan EclKls/Brol8l2002 47 f J. Sain Vet. VoL 29 No. 1 Th. 2011 (1999) bahwa sel bakteri dapat memiliki satujenis dilakukan peneliti tersebut plasmid pBPl secara atau lebih plasmid DNA.dengan ukuran yang umum merupakan adapted plasmid yang secara bervariasidari ukuran kecil sampaiberukuransangat ekologi tersebarluas di dunia. Disamping itu juga besarataudisebutmegaplasmid. Menurut Cz aczulin dilaporkanplasmid R yang lain, yaitu RSF 10 I 0 yang dkk. (1999), plasmid bakteri avian enteroagregatif identik dengan gen yang mampu merubah E.coli (AEAC) mengkodefimbriaAAberukuran 60- mekanisme resistensi, meskipun tidak banyak 66 MDa. Menurut Elsava dkk., yang disitasi dilaporkan sebagimanaplasmid pBPl. Di sisi lain Czaczulin dkk. (1999) sekuen plasmid yang resistensi E. coli terhadap antibiotik kelompok mengkode enterotoksinpada AEAC mempunyai aminopenisilin, yaitu: ampisilin, amoksisilin dan berat 104KDa. Islam dkk., (2008)dapatmengisolasi cephalosporin dikarenakan memperoleh plasmid plasmid resistensigandapada 10 isolat E. coli asal yang mengkode B- laktamase, seperti: TEM-I, unggas di Bangladeshmenunjukkan profil plasmid TEM-2 atau SHV-I yang berperandalam hidrolisa yang berbeda-beda.Tujuh diantaranyamempunyai dan inaktivasi antibiotika tersebut (Tenover,2006). plasmid dengan berat molekul (BM) tinggi, 3 Menurut Cirz dkk. (2005) resistensi antibiotika sisanya BM rendah, namun demikian tidak golongan kuinolon lebih didasarkan adanya disebutkansecarapasti BM plasmid tersebut.Pada peningkatanmutasi yang terjadi akibat rekombinasi elektroforesistersebutjuga teramatibahwamasing- gen yang dapatmengakibatkanperbaikankerusakan masing isolat yang diteliti hanya mempunyai satu DNA bakteri, akibat kerja antibiotika tersebut. jenis plasmid.Penelitiansejenisyang dilakukanAl- Sejauh ini perbaikan kerusakan DNA akibat kerja Bahry (2006) terhadap 47 isolat yang diperiksa antibiotika golongan kuinolon dapat dilakukan teramati 100% mempunyai plasmid R, dan bakteri, melalui nekanisme nucleotide excision mempunyaiBM yangbervariasiyaitu:2,9 sampai66 rep ai r danhomoIogous recombi nat ion. Berdasarkan kilo base pair (kbp). Sebanyak15 strain (31,9%) analisis tersebuttidak semuagene resistensibakteri mempunyai satu plasmid, 13 strain (27,7o/o) berlokasi pada plasmid, tetapi mutasi gen yang mempunyai2 plasmid,8 strain(17%) mempunyai4 terdapatpadakromosom bakteri (Wiedemann, I 983; plasmid,dan 2 strain(4,3%) mempunyai5 plasmid. Cirz dkk., 2005;Tenover,2006). Menurut data penelitian tersebut bakteri resisten Profil plasmid DNA kelompok bakteri terhadap satu jenis antibiotika mempunyai satu enterobakter yang pernah dilaporkan, yaitu plasmid, meskipunjuga ditemukanbakteri resisten Salmonella yang menunjukkan sifat resistensi tetrasiklin mempunyai2 plasmid. terhadap beberapa antibiotika. Menurut Al-Bahry Data molekuler yang mendasarisifat resistensi (2000) Salmonella tersebut mempunyai plasmid E. coli pada manusia terhadap streptomisin adalah denganukuranyang bervariasi,yaitu 3,1 sampai32 plasmid pBPl Wiedemann (1983). Isolasi dan kbp. Data penelitian tersebut menunjukkan bahwa analisis restriksi terhadapplasmid tersebut dapat Salmonella yang memperlihatkan sifat resistensi diketahui mapping genetik untuk mengetahui terhadap antibiotika tertentu (dapat lebih dari satu penyebaranplasmidtersebut.Menurut analisisyang jenis resistensi)terisolasi plasmid dengan ukuran 48 Michael Haryadi Wibowo. Profil Plasmid Escherichia coli ResistenTerhadapBeberapaAntibiotika yang Diisolasi ... Berdasarkan data-data yang diperoleh dalam yang bervariasi. Beberapa penelitian yang mengkaji transfer penelitian ini dapat ditarik kesimpulan, bahwa E. resistensi terhadap plasmid resisten afltata lain dilakukan oleh Levy coli yang menunjukkan et.al. yang disitasi Bogaard dkk., (1999) berhasil ampisilin, streptomisin dan enrofloksasin yang membuktikan adanyatransfer plasmid R, pSL2226 diisolasi dari beberapapetemakan ayam komersial pada bakteri E.coli isolat ayam ke pekerja unggas. di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah Menumt penelitian Oeniyi yang juga disitasi menunjukkan profil plasmid DNA E. coli yang Bogaard dkk. (1999) dapat diketahui terjadinya teramati sebagai pita DNA yang berpendar oleh penularan secaralangsung bakteri E,coli resisten pendedahansinar ultraviolet. Secaraumum plasmid terhadapastreptomisin, sulfonamid, dan tetrasiklin yang terisolasi mempunyai ukuran yang sangat padaunggaske orang-orangyang seringberkunjung besarataumega plasmid yaitu terletak p ada4268bp, ke lokasi peternakandi Nigeria. 4873 bp,5 148 bp dan terletak di antara5 I 48 bp dan Data yang diperoleh dari pengamatan di 21.226 bp. Masing-masing isolat E.coli tersebut lapangan pada kasus E.coli dalam penelitian ini memiliki jumlah plasmidbervariasi antar 1 sampai3 menunjukkan bahwa pemakaian antibiotik di plasmid. peternakantersebut cendentng tidak tepat. Sebagai contoh adalah pengobatan dengan antibiotik UCAPAN TERIMA KASIH golongan kuinolon diberikan dosis tunggal pada pagi hari. Disamping itu pengobatan yang tidak Publikasi ini didukung oleh dana Hibah tuntas atau penggunakansub- dosis sering teramati Penelitian Dasar pada tahun 2004 dengan Nomor di lapangan. Kondisi tersebut dapat memicu kontrak 7 1/P2 1PTIDPPM IPIDI ltl I 2004. timbulnya resistensi antibiotik. Al-Bahry dkk. (2006) melaporkan bahwa resistensi terhadap berbagai antibiotika yang teramati di Oman dapat terjadi karena penggunakan antibiotik yang berlebihan di perunggasan. Disamping itu penggunaan antibiotik yang tidak tepat juga meningkatkan resistensi bakteri meningkat. Hal yang sama dilaporkan oleh Meyer dkk. (2007); mauptrnIslam dkk. (2008) resistensiE'coli yang diisolasi dari peternakan unggas di Jerman dan di Bangladesh terhadap beberapa antibiotika diduga karena penggunaan antibiotika yang tidak tepat' misalnya bukan sebagai pengobatan tetapi lebih untuk pencegahanatau stimulasi pertumbuhanyang diberikan dalamwaktu yang lama. DAFTAR PUSTAKA Al-Bahry,S.N. 2000.PlasmidProfilesofAntibiotic Isolatedin Muscat Species Salmonella Resistant Oman.Palc.J. ofBiol. Sci.3(2):215-218. Al-Bahry,S.N.,Al-Mashany,8.M., Elshafie,A'8., Pathare,N., Al-Harthy, A.H. 2006. Plasmid Profile of AntibhioticResistantEscherichiacoli Isolatedfrom ChickenIntestine.J. of Ala.Acad. oJ'Sci.77Q-$: 152-159. Berhoff,H.A., Vinal. 1986.CongoRedMediumto DistinguishInvasiverand Non-InvasiveE.coli for Poultry.,4vianDis.30:lI7 -l2l . Pathogenic Bogaard,A.E, London, N., Driessen C', of E.E.2001.AntibioticResistance Stobberingh, Poultry Poultry in Faecal Escherichia coli 49 J. Sain Vet,Vol.29 No. I Th. 2011 farmer and Poultry Sloughterers. J. of Antimicrobial Chemotherapy47:76t-77 l. Brander,G.C., Pugh D.M., Baywater,R.J., Jenkins, W.L. 1991, Veterinary Applied Phannacology and Therapeutics5 th ed. The English Book SocietyandBailliere Tindal, London: 416-450. Lafont, J.P.,Maryvone, D., Elena,M.D., Hauteville, Breed, A., Sansonetti,J.P. 1987. Presenceand Expression of Aerobactin Genes in Virulent Avian Strains of Escherichia coli. J. Infect. and Immun.55:193-197 . Black, J.G. 1999. Microbiology Principle and Exploration,JohnWiley & Sons.Inc. NewYork: 208-209. Mellata, M., Moulin, M.D., Fairbrother,C.M.2003. Role of Avian Pathogenic Eschericia coli Vimlence Factors in Bacterial Infection with Chicken Heterophils and Macrophages.J. of InJbc.andImntun. 7 L (1): 494-503. Cirz, R.T., Chin, J.K., Andes, D.R., Crecy-Lagard, V., Craig, W.A., Romesberg, F.E. 2005. Inhibition of Mutation and Combating the Evolution of Antibiotic Resistance.PLoS Biol. Meyer,E., Lunke, C., Kist, M., Schwab,F.,Frank,U. 2007. Antimicrobial Resistancein Escherichia coli Strains Isolated from Food, Animals and Human in Germany.Infect. 36 ( I ): 59-6l . 3(6):r76. Cookey, R.C. i991 Mechanism of Resistanceto Antimicrobial Agents. 1n: Manual of Clinical Microbiology, Edited by Ballows, A., W.L Hausler,K.L. Herrmann, H.J. Shadomy(Eds). American Society for Microbiology, Washington, D.C.: 1099-I 103. Czeczulin, J.R., Whittam, T.S., Henderson, I.R., Garcia, F.N., Nataro, J.P. 1999. Phylogenetic Analysis of Enteroaggregative and Diffusely Adherent Escherichia coli. J. of Infec. and Immun.67 (6): 2692-2699. Gan, V.H.S. 1983. Antimikrobia. Dalam Sulistia Gan (Ed) Farmakologi dan Terapi, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,Jakarta:443-449. Goodman, L.S., Gilman, A. 1970. The PharmacologicalBasic of Therapeutic.Fourth edition, The Macmillan Company, London, Toronto:llTl-1215. Islam, M.J., Sultana, S., Das, K.K., Sharmin, N., Hasan. M.N. 2008. Isolation of Plasmidmediated Multidrug Resistant Escherichia coli from Poultry.Int. J. Sttstain.Crop. Prod.3 (5): 46-50. Knobl, T., Gomes,T.A.T., Vieira, M.A.M., Bottino, J.A., Ferreira,J.P.2006. OccuranceofAdhesinencodingOperonsin Escherichia coli Isolated from Breeder with Salpingitis and Chick with Omphalitis.Braz.J. Microbiol. 37. 50 Nicklin, J., Cook, K.G., Paget,T., Killington, R.A. 1999. Instant Notes in Mycrobiology. Bios, Scientific Publisher,UK. :122-128. Nugroho, W.S., Wibowo, M.H., Asmara, W.2002. PatogenisitasEscherichia coli Positif Congo Red padaTelurAyam Berembrio Umur lZhari, J. Sain Vet.20 (1): 25-29. Nugroho, W.S., Wibowo, M.H. 2005. Uji SensitivitasEscherichia coli Isolat Ayam yang Positif Congo Red dan Resisten Terhadap Ampisilin, Streptomisin dan Enrofloksasin. .L Sain.Vet.,20 (l): 19-23. Prescott, J.F. 2000. Antimicrobioal Drug Resisteance and Its Epidemiology. In: Antimicrobial Therapy in VeterinaryMedicine, Prescott,J.F.; J.D. Baggot, R.D. Waljer (eds) Third Edition. Iowa State Universitv -49. Press/Amess.:27 Timoney,J.F.,Gillespie,J.H., Scott,F.W.,Barlough, J.E. 1991.HaganandBruner'smicrobiologyand Infectious Diseasesof Domestic Aimals. 8'"ed. Comstock Publishing Associates A Division Cornell Universitv Press.Ithaca and London.: 24-30. Tenover,F.C. 2006. Mechanismsof Antimicrobial Resistancein Bacteria. TheAmerican J. of Med. 119(64):S3-S10. Wiedemann, B. 1983. Mechanisms of Antibiotic Resistance and Their Dissemination of ResistanceGenes in the Hospital Environment. Infect. Control.6 (4):444-447.