nama: - radhesia iriani putri -lidya kurniaty sampe

advertisement
NAMA:
- RADHESIA IRIANI PUTRI
-LIDYA KURNIATY SAMPE ARUNG
ANTIBIOTIK DAN RESISTENSI OBAT
I.
Mekanisme Antibiotik.
Antibiotik menghambat proses-proses yang merusak
sel.
II. Kerja Antibiotik.
A. Antibiotik bakteriostatik menghambat
pertumbuhan bakteri selama obat ada.
B. Antibiotik bakteriosidal mematikan sel bakteri selsel tidak tumbuh kembali apabila antibiotik di
hilangkan.
III. Mekanisme resistensi Obat
Berbagai perubahan pada struktur dan fungsi sel
bakteri menyebabkan resistensi obat (RO).
A. Modifikasi tempat pengikatan obat memungkinkan
fungsi sel berlangsung normal walaupun ada obat.
B. Pengurangan akses obat ke tempat pengikatannya
terjadi melalui penurunan permeabilitas bakteri (
Modifikasi membran luar pada sel Gram-negatif),
melalui penurunan penyerapan antibiotik atau
melaluipembentukan pompa efluks aktif.
C. Inaktivasi anti biotik terjadi melalui
pembentukkan enzim baru, menyebabkan
inaktivasi dengan melakukan penambahan gugus
samping atau memutuskan ikatan-ikatan penting.
IV. Akuisisi resistensi obat.
A. Strain yang resisten obat dapat menyebar.
1. pada infeksi nosokomial, staf rumah sakit berperan
sebagai resevoiruntuk Staphylococcus aureus resisten
metisilin atau akibat higiene yang buruk, mereka
dapat menularkan MRSA dari satu pasien ke pasien
lain.
2. Neisseria gonorrhoeae dan mycobacterium
tuberculosis yang resisten terhadap berbagai obat
dapat menyebar melalui kontak di dalam komotitas.
B. Gen-gen RO dapat di pindahkan dari flora normal
ke patogen baru. Hal ini sering terjadi pada
enterobacteriaceae dalam infeksi saluran cerna
C. Resistensi dan seleksi dapat terjadi melalui mutasi,
terutama saat pasien tidak patuh menjalani
pengobatan anti bakteri jangka pangjang untuk
tuberkulosis.
V. GENETIK RESISTENSI OBAT
A. RO inheren. Isoniazid menghambat sintesis asam
mikolat; namun, obat ini hanya menghambat
beberapa bakteri, seperti mycobacteria yang harus
membuat asam mikolat.
B. Ro yang di perantarai oleh kromosom sering
melibatkan modefikasi tempat pengikatan anti
biotik di dalam sel.
C. RO yang di perantarai oleh plasmid. Faktor resistensi
adalah plasmid dengan DNA untuk transfer langsung
dan gen untuk RO.
1. Plasmid sering mengandung gen-gen untuk enzim
baru yang menghancurkan aktivitas suatu antibiotik.
2. Gen-gen resistensi yang berkaitan dengan
transposon tertarik ke “ titik-titik panas” insersional
plasmit, membentuk plasmit resisten obat multipel.
3. Gen-gen plasmid mudah di pindahkan melalui
konjugasi.
a. Pemindahan ROM secara cepat ke sel lain
kemungkinan besar adalah pemindahan konjugal
plasmid ROM.
b. Plasmid non konjugatif, kehilangan regio tra-nya,
tetapi dapat di pindahkan melalui konjugasi dalam
proses mobilisasi, asalkan terdapat plasmid
konjugat lain di sel.
VI. BAKTERI DENGAN RESISTENSI OBAT UTAMA.
A. BAKTERI GRAM POSITIF
1. Enterococcus. Beberapa strain memperlihatkan resistensi
terhadap vankomisin dan streptomisin.
2. Staphylococcus aureus.Beberapa starin MRSA resistan
terhadap semua obat yang di gunakan kecuali vankomisi.
Resistensi metisilin di sebabkan modifikasi kromosomal
terhadap PBP mayor; resistensi lain di sebabkan plasmid
ROM yang pindah melalui transduksi.
3. Streptococcus pneumoniae. Resistensi penisilin yang kadar
rendah maupun tinggi semakin meningkat.
B. BAKTERI GRAM NEGATIF.
1. Enterobacteriaceae. Plasmid ROM di pindahkan
lewat konjugasi.
2. N. Gonorrhoeae. Gen beta-laktamase terletak di
plasmid non konjugatif, di pindahkan dengan
konjugasi.
3. Haemophilus influenzae. Bakteri ini resisten
terhadap banyak antibiotik.
4. Pseudomonas. Orgiganisme ini memiliki
resistensi inheren
Download