plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN PERMAINAN ULAR TANGGA
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS XE SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA
PADA MATERI HAKIKAT BIOLOGI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Julian Reynold Sareng
121434002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Ku Persembahkan Karya ini Untuk :
Tuhan Yang Maha Esa yang telah mendampingi dan membimbing setiap
langkahku dan usahaku
Kedua Orang Tua Ku yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, dan
selalu mendoakanku
Keluarga besar Sareng dan BG-Bata tersayang yang selalu mendukung dan
mendoakanku
Dosen pembimbing Puspita Ratna Susilawati, M.Sc
Sahabat-sahabat Pendidikan Biologi 2012
Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Learn From The Past, Live For Today,
And Plan For Tomorrow
Do The Best, Be Good,
Then You Will Be The Best
A Man Without Education
Is Like A Bird Without Direction
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN PERMAINAN ULAR TANGGA
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS XE SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA
PADA MATERI HAKIKAT BIOLOGI
ABSTRAK
Julian Reynold Sareng
121434002
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya motivasi dan
hasil belajar siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada pelajaran Biologi.
Hal ini dapat terjadi dikarenakan metode dan media yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran tidak bervariasi, siswa hanya diberikan tugas-tugas, dan
kegiatan pembelajaran cenderung membosankan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bahwa penerapan permainan ular tangga dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun
ajaran 2016/2017 pada materi pembelajaran hakikat Biologi.
Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus, dengan masing-masing siklus
berisikan dua pertemuan. Hal yang diukur di dalam penelitian ini adalah motivasi
belajar siswa dengan menggunakan kuesioner, hasil belajar ranah kognitif dengan
menggunakan soal posttest, dan hasil belajar ranah afektif dengan menggunakan
lembar observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan permainan ular tangga
dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XE SMA BOPKRI 2
Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 pada materi pembelajaran hakikat Biologi,
namun hasil belajar ranah kognitif belum sesuai dengan target yang ditentukan.
Pada siklus I, motivasi belajar siswa mencapai kategori tinggi dengan persentase
25%. Untuk hasil belajar ranah kognitif siswa, diperoleh skor rata-rata kelas
mencapai 59,28 dengan persentase ketuntasan kelas mencapai 25% dan hasil
belajar ranah afektif siswa mencapai kategori tinggi dengan persentase 81,5%.
Pada siklus II, motivasi belajar siswa mencapai kategori tinggi dan sangat tinggi
dengan persentase 100%. Untuk hasil belajar ranah kognitif siswa, diperoleh skor
rata-rata kelas mencapai 76,25 dengan persentase ketuntasan kelas mencapai
67,86% dan hasil belajar ranah afektif siswa mencapai kategori sangat tinggi
dengan persentase 92,5%.
Kata Kunci : Permainan ular tangga, hakikat Biologi, motivasi, hasil belajar
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
APPLICATION OF SNAKE-AND-LADDER GAME
TO INCREASE MOTIVATION AND STUDENT LEARNING OUTCOMES
OF XE GRADE BOPKRI 2 YOGYAKARTA SENIOR HIGH SCHOOL
ON THE BIOLOGICAL NATURE MATERIALS
ABSTRACT
Julian Reynold Sareng
121434002
This research was based on the problems of low motivation and student
learning outcomes of XE grade BOPKRI 2 Yogyakarta Senior High School on
Biology learning. This could be happened because of the methods and the media
used in learning activities did not vary, the students were given tasks, and
learning activities tend to be boring. The aim of this research was to know that the
application of snake-and-ladder game could increase motivation and student
learning outcomes of XE grade BOPKRI 2 Yogyakarta Senior High School
2016/2017 academic year on the biological nature materials.
This research was done in two cycles, with 2 meetings on each cycle. The
object that measured was student's motivation to study using questionnaries,
cognitive learning outcomes using posttest question, and affective learning
outcomes using observation sheet.
The results showed that the application of snake-and-ladder game could
increase motivation and student learning outcomes of XE grade BOPKRI 2
Yogyakarta Senior High School 2016/2017 academic year on the learning
materials of the biological nature, but the cognitive learning outcomes was not in
accordance with the specified target. In the first cycle, student's motivation to
study reached high category with the percentage of 25%. For the student's
cognitive learning outcomes, the class' average score obtained was 59,28 with the
percentage of completeness class reach 25% and the student's affective learning
outcomes reached high category with the percentage of 81,5%. In the second
cycle, student's motivation to study reached high and very high category with the
percentage of 100%. For student's cognitive learning outcomes, the class' average
score obtained 76,25 with the percentage of completeness class reached 67,86%
and the student's affective learning outcomes reached very high category with the
percentage of 92,5%.
Keywords : Snake-and-Ladder game, Biological nature, motivation, learning
outcomes
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Penerapan Permainan Ular Tangga Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa Kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Pada Materi Pembelajaran
Hakikat Biologi Tahun Ajaran 2016/2017” ini.
Skripsi ini diselesaikan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Biologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa selama menyelesaikan
skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, dan peran serta pihak-pihak
yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan berkat, mendampingi dan
membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M. For.Sc selaku Ketua Prodi Pendidikan
Biologi.
4. Ibu Puspita Ratna Susilawati, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah
memberi dukungan, bimbingan, arahan dalam rangka penyelesaian skripsi
ini.
5. Ibu Sri Sulastri, selaku Kepala Sekolah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang
telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta.
6. Ibu Ratna, selaku observer dan guru mata pelajaran Biologi di SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah membantu dan memberikan pengarahan
kepada penulis selama melakukan penelitian.
7. Siswa-siswi kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran
2016/2017 atas peran serta dan kebersamaan selama proses penelitian.
8. Bapak Bonfilus Monaldius Sareng dan Ibu Maria Wilfrida Susanti atas
kasih sayang, semangat, dan doa yang telah diberikan selama ini.
9. Adikku Daniel Abimanyu Sareng dan keluarga besar Sareng dan BG-Bata
tersayang yang selalu mendukung dan mendoakanku.
10. Citra yang telah menemani, memberi semangat, dukungan, dan
bantuannya selama ini.
11. Sahabat-sahabatku Efis, Seno, Kribo, Caem, Piyu, Rike, Dani, Alfi,
Darwis, Agus, Justin, Bruno atas segala dukungan, bantuan dan semangat
yang selalu diberikan.
12. Teman-teman Program Studi Pendidikan Biologi angkatan 2012 atas
kebersamaannya selama ini.
13. Para staf dan pegawai Universitas Sanata Dharma yang telah membantu
penulis dalam penyusunan skripsi.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN..............................................................................iv
HALAMAN MOTTO ..............................................................................................v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................vi
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ..............................................................................................................ix
KATA PENGANTAR .............................................................................................x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................5
C. Batasan Masalah...........................................................................................6
D. Tujuan Penelitian .........................................................................................7
E. Manfaat Penelitian .......................................................................................7
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................10
A. Belajar ........................................................................................................10
B. Tujuan Belajar ............................................................................................13
C. Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar ...............................................14
D. Motivasi .....................................................................................................18
E. Motivasi Belajar .........................................................................................20
F. Fungsi Motivasi dalam Belajar ..................................................................22
G. Hasil Belajar ...............................................................................................23
H. Metode Bermain dalam Pembelajaran .......................................................28
I. Kebermanfaatan Metode Permainan dalam Pembelajaran ........................30
J. Permainan Ular Tangga..............................................................................31
K. Materi Hakikat Biologi ..............................................................................38
L. Penelitian Yang Relevan ............................................................................39
M. Kerangka Berpikir ......................................................................................40
N. Hipotesis.....................................................................................................44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................45
A. Jenis Penelitian ...........................................................................................45
B. Setting Penelitian ........................................................................................46
C. Rancangan Penelitian .................................................................................46
D. Instrumen Penelitian...................................................................................56
E. Analisis Data ..............................................................................................59
F. Indikator Keberhasilan Penelitian ..............................................................64
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................65
A. Hasil Penelitian ..........................................................................................65
1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .........................................................65
2. Hasil Motivasi Belajar Siswa ...............................................................86
3. Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa ....................................................88
4. Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa ......................................................91
B. Pembahasan ................................................................................................93
1. Motivasi Belajar Siswa ........................................................................93
2. Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa ....................................................97
3. Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Siswa ..........................................105
4. Kendala dan Keterbatasan Penelitian .................................................107
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................110
A. Kesimpulan ..............................................................................................110
B. Saran.........................................................................................................111
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................113
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Skor Ketuntasan Individu ........................................................60
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penskoran Observasi ..............................................................61
Tabel 3.3 Kriteria Hasil Persentase Observasi Aspek Afektif Siswa.....................62
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Penskoran Kuesioner Motivasi Belajar ..................................62
Tabel 3.5 Kategori Motivasi Siswa ........................................................................63
Tabel 3.6 Indikator Keberhasilan Penelitian ..........................................................64
Tabel 4.1 Persentase Motivasi Belajar Siswa Awal dan Akhir..............................87
Tabel 4.2 Hasil Pretest ...........................................................................................89
Tabel 4.3 Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus I ...................................................90
Tabel 4.4 Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus II ..................................................91
Tabel 4.5 Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus I......................................................92
Tabel 4.6 Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus II ....................................................93
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Papan Ular Tangga .............................................................................33
Gambar 2.2 Skema Kerangka Berpikir ..................................................................43
Gambar 3.1 Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart....................................47
Gambar 4.1 Diskusi kelompok saat pengerjaan LKS I ..........................................68
Gambar 4.2 (a)Penjelasan langkah-langkah dan peraturan permaian ular tangga
(b)Pelaksanaan permainan ular tangga...................................................................73
Gambar 4.3 Papan Ular Tangga, Kartu Soal, dan Dadu ........................................73
Gambar 4.4 Diskusi kelompok saat pengerjaan LKS II.........................................79
Gambar 4.5 (a)Saat pelaksanaan permainan ular tangga, (b)Diskusi kelompok saat
permainan ular tangga ............................................................................................83
Gambar 4.6 Siswa saat pengerjaan posttestII .........................................................84
Gambar 4.7 Persentase Motivasi Belajar Siswa.....................................................95
Gambar 4.8 Nilai Rata-Rata Kelas .........................................................................99
Gambar 4.9 Persentase Ketuntasan Kelas ............................................................100
Gambar 4.10 Persentase Afektif Siswa ................................................................105
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ..............................................................................................115
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I ....................................118
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) I ............................................................124
Lampiran 4 Rubrik Penilaian LKS I ....................................................................127
Lampiran 5 Soal Permainan Ular Tangga I dan Kunci Jawaban .........................129
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II ..................................133
Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa (LKS) II ..........................................................138
Lampiran 8 Rubrik Penilaian LKS II ...................................................................140
Lampiran 9 Soal Permainan Ular Tangga I dan Kunci Jawaban .........................141
Lampiran 10 Kisi-Kisi Pretest .............................................................................145
Lampiran 11 Kisi-Kisi Posttest I..........................................................................149
Lampiran 12 Kisi-Kisi Posttest II ........................................................................152
Lampiran 13 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Siswa Awal.....................................155
Lampiran 14 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Siswa Akhir ....................................156
Lampiran 15 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa.................................................157
Lampiran 16 Data Perhitungan Kuesioner Motivasi Siswa Awal .......................158
Lampiran 17 Data Perhitungan Kuesioner Motivasi Siswa Akhir .......................160
Lampiran 18 Nilai Pretest ....................................................................................162
Lampiran 19 Nilai Posttest I ................................................................................163
Lampiran 20 Nilai Posttest II ...............................................................................164
Lampiran 21 Hasil Observasi Siswa Siklus I .......................................................165
Lampiran 22 Hasil Observasi Siswa Siklus II......................................................166
Lampiran 23 Hasil Lembar Kerja Siswa (LKS) I ................................................167
Lampiran 24 Hasil Lembar Kerja Siswa (LKS) II ...............................................170
Lampiran 25 Hasil Pretest Terendah dan Tertinggi.............................................173
Lampiran 26 Hasil Posttest I Terendah dan Tertinggi .........................................183
Lampiran 27 Hasil Posttest IITerendah dan Tertinggi.........................................193
Lampiran 28 Hasil Kuesioner Motivasi Siswa Awal Terendah dan Tertinggi ....205
Lampiran 29 Hasil Kuesioner Motivasi Siswa Akhir Terendah dan Tertinggi ...209
Lampiran 30 Lembar Observasi Dari Observer 1 dan 2 Pada Siklus I ................215
Lampiran 31 Lembar Observasi Dari Observer 1 dan 2 Pada Siklus II ...............219
Lampiran 32 Surat Permohonan Ijin Penelitian dari JPMIPA .............................223
Lampiran 33 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .........................224
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran
dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu faktor internal dan fakor eksternal. Faktor internal meliputi faktor yang
ada dalam diri peserta didik itu sendiri. Motivasi belajar merupakan salah satu
contoh dari faktor internal. Motivasi merupakan suatu dorongan atau daya
penggerak dari dalam diri peserta didik untuk mempelajari suatu hal. Faktor
eksternal merupakan rangsangan dari luar diri peserta didik, contohnya yaitu
media, metode pembelajaran, situasi kegiatan pembelajaran, interaksi guru
dengan peserta didiknya dan sebagainya.
Dalam proses belajar mengajar, motivasi sangat diperlukan, sebab
peserta didik yang mempunyai motivasi dalam belajar akan mempunyai,
minat, ketertarikan, lebih bersemangat, lebih fokus dan aktif, serta lebih
bersungguh-sungguh dalam belajar. Peserta didik yang tidak memiliki
motivasi dalam belajar akan menjadi malas, kurang minat, kurang
bersungguh-sungguh dalam belajar, hal ini akan berpengaruh terhadap hasil
belajarnya. Oleh sebab itu, dalam proses belajar mengajar seorang guru perlu
memberikan suatu dorongan semaksimal mungkin yang dapat memberikan
motivasi untuk peserta didik guna mendukung keberhasilan dalam mencapai
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
suatu tujuan pembelajaran yang secara otomatis dapat juga meningkatkan
hasil belajar peserta didik.
SMA BOPKRI 2 Yogyakarta merupakan SMA yang dikelola oleh
yayasan Kristen. SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki budaya ibadah yang
baik dan memiliki prestasi di bidang non akademik. Namun, dalam bidang
akademik siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki motivasi yang rendah
dalam belajar. Hal ini dapat tercermin dari aktivitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung seperti mengobrol bersama teman dengan topik di
luar materi pembelajaran, mengganggu teman yang lain bahkan guru, bermain
gadget, tidak memperhatikan guru, sehingga hasil belajar siswa kadang
kurang maksimal.
Setelah dilakukan pengamatan lebih melalui observasi kelas yang
dilakukan oleh teman mahasiswa sewaktu melakukan kegiatan program
pengalaman lapangan (PPL), diketahui adanya beberapa faktor yang
menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa. Faktor tersebut yaitu
kegiatan pembelajaran yang selalu membebani siswa dengan tugas-tugas,
pembelajaran dengan metode ceramah, dan cenderung membosankan. Selama
kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa cenderung pasif.
Berdasarkan hasil observasi di kelas pada pelajaran lain, terlihat bahwa
siswa kelas XE
tahun ajaran 2016/2017 memiliki motivasi belajar yang
rendah. Hal ini ditunjukkan dari aktivitas yang dilakukan siswa pada kegiatan
pembelajaran di kelas. Aktivitas yang dilakukan siswa pada saat kegiatan
pembelajaran di kelas misalnya mengobrol bersama teman dengan topik di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
luar materi pembelajaran, mengganggu teman yang lain bahkan guru, bermain
gadget, tidak memperhatikan guru. Berdasarkan hasil observasi bersama
Bapak Drs. A. Edy Krismanto, M.Pd. yang merupkan salah satu guru Biologi
kelas X, diketahui bahwa hasil belajar yang didapatkan siswa tidak
memuaskan. Hasil belajar siswa pun relatif sama dengan KKM, maksudnya
yaitu nilai siswa tuntas namun tidak jauh berbeda dengan KKM yang
ditentukan, dan bahkan ada pula yang tidak memenuhi KKM. Contohnya,
pada tahun ajaran 2015/2016, pada materi Hakikat Biologi hanya 50% siswa
kelas XE yang memperoleh nilai tuntas (>75) dengan skor rata-rata kelas
mencapai 69. Ketercapaian nilai tersebut dikarenakan materi Hakikat Biologi
ini dianggap sulit oleh siswa. Materi ini dianggap sulit karena metode dan
media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran tidak bervariasi serta
hanya memberikan tugas-tugas saja kepada siswa, sehingga suasana di kelas
kurang menyenangkan.
Selain itu, kegiatan pembelajaran pun mengakibatkan siswa menjadi
jenuh dan bosan. Aktivitas yang dilakukan siswa pada saat kegiatan
pembelajaran
di
kelas
pun
cenderung
tidak
mendukung
kegiatan
pembelajaran misalnya mengobrol bersama teman dengan topik di luar materi
pembelajaran, mengganggu teman yang lain bahkan guru, bermain gadget,
tidak memperhatikan guru, dan lain sebagainya.
Kenyataan yang muncul pada kelas XE saat pembelajaran Biologi
menunjukkan bahwa terdapat masalah dalam kegiatan pembelajaran Biologi
di kelas. Maka dari itu, perlu dilakukan sebuah upaya perubahan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
strategi pembelajaran yang diharapkan mampu membangun motivasi siswa
untuk belajar Biologi dengan suatu metode alternatif dalam kegiatan
pembelajaran yang lebih memotivasi siswa dalam belajar. Salah satu cara
yang dapat diterapkan pada siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
adalah pembelajaran yang dilakukan melalui permainan ular tangga. Metode
ini akan dilakukan karena siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta lebih
tertarik belajar jika disertai permainan yang akan membuat suasana dalam
pembelajaran lebih menyenangkan.
Permainan ular tangga dapat digunakan sebagai alternatif metode
mengajar di kelas karena sudah tidak asing lagi bagi siswa dan mudah
dilakukan. Selain mudah dilakukan, tidak membutuhkan banyak peralatan,
dapat dimainkan secara berkelompok serta dapat disesuaikan dengan materi
yang akan disampaikan. Pembelajaran biologi melalui permainan ular tangga
diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar lebih aktif,
dapat merangsang ketertarikan siswa terhadap materi pelajaran dan
menghindari situasi pembelajaran yang menoton serta untuk menciptakan
situasi belajar yang kondusif dan menyenangkan, setelah meningkatnya
motivasi belajar siswa maka hasil belajar siswa juga diharapkan akan
meningkat.
Permainan ular tangga sudah terbukti berhasil dalam meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa dalam berbagai penelitian yang telah
dilakukan. Contohnya, penelitian yang telah dilakukan oleh Alexander (2012)
pada siswa kelas XF SMA Negeri 11 Yogyakarta dengan materi Filum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Chordata dan Sari (2014) pada siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu
Pawiyatan dengan materi Sistem Peredaran Darah Manusia. Dalam penelitian
yang telah dilakukan oleh Alexander (2012) dan Sari (2014) memiliki
perbedaan dari penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Perbedaan
tersebut terletak pada materi pembelajaran dan langkah-langkah permainan
ular tangga. Pada penelitian ini materi yang digunakan adalah hakikat
Biologi. Langkah-langkah permainan ular tangga yang berbeda adalah adanya
punishment berupa pengurangan poin (5 poin) dan reward berupa bonus poin
(5 poin). Berdasarkan dari latar belakang diatas, peneliti akan melakukan
penelitian tindakan kelas sebagai upaya dalam mengatasi masalah yang
terjadi pada kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dengan judul “Penerapan
Permainan Ular Tangga Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar
Siswa Kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Pada Materi Hakikat Biologi”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.
Apakah penerapan permainan ular tangga dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran
2016/2017 pada materi Hakikat Biologi?
2.
Apakah penerapan permainan ular tangga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran
2016/2017 pada materi Hakikat Biologi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Batasan Masalah
Agar dapat mengkaji dan menemukan jawaban dari suatu masalah
dengan efisien dan terarah, maka diperlukan suatu batasan masalah yang akan
dikaji secara mendalam. Pada penelitian ini, batasan masalahnya adalah
sebagai berikut :
1.
Subyek Penelitian
Siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017
sebanyak 28 siswa.
2.
Obyek Penelitian
a.
Kurikulum
Kurikulum yang digunakan dalam penelitian ini adalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
b.
Materi Pokok
KD 1.1 Mengidentifikasi ruang lingkup Biologi.
KD 1.2 Mendeskripsikan objek dan permasalahan biologi pada
berbagai tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ,
sistem organ, organisme/ individu, populasi, komunitas, ekosistem,
dan bioma).
c.
Parameter yang diukur
Parameter keberhasilan yang diukur dalam penelitian ini berupa
motivasi belajar siswa serta hasil belajar siswa. Motivasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
siswa diukur dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi.
Aspek motivasi belajar siswa yang diukur yaitu minat terhadap
permainan ular tangga dan keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran. Hasil belajar diukur dengan menggunakan nilai
posttest siswa pada setiap akhir siklus. Hasil belajar yang diukur
yaitu hasil belajar ranah kognitif dan afektif.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa :
1.
Mengetahui bahwa penerapan permainan ular tangga dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun
ajaran 2016/2017 pada materi Hakikat Biologi.
2.
Mengetahui bahwa penerapan permainan ular tangga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran
2016/2017 pada materi Hakikat Biologi.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat, baik bagi peneliti sendiri, guru, maupun
siswa. Manfaat tersebut adalah :
1.
Bagi Peneliti
• Peneliti dapat merancang secara langsung pembelajaran melalui
permainan ular tangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
• Peneliti dapat mempraktekkan secara langsung pembelajaran melalui
permainan ular tangga.
• Peneliti dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah dipelajari di bangku
kuliah.
2.
Bagi Guru
• Membantu menyelesaikan salah satu permasalahan siswa kelas XE
SMA
BOPKRI
2
Yogyakarta
dengan
memberikan
metode
pembelajaran yang baru bagi siswa.
• Menambah informasi mengenai metode pembelajaran baru dan variasi
metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa.
3.
Bagi Siswa
• Membantu siswa dalam memahami pelajaran Biologi dengan lebih
menyenangkan.
• Membantu siswa untuk dapat lebih termotivasi dalam kegiatan
pembelajaran guna untuk meningkatkan hasil belajarnya.
4. Bagi Sekolah
•
Dapat membantu sekolah dalam meningkatkan kualitas guru dalam
menambah variasi metode pembelajaran yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran dengan permainan ular tangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
•
Dapat dijadikan sumbangan pemikiran dan informasi dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan serta memberikan penjelasan
mengenai pengaruh pembelajaran melalui permainan ular tangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar
Saat ini, konsep belajar dapat dijelaskan secara beragam, hal ini
dikarenakan banyaknya ahli psikologi yang memberikan definisi-definisi
serta batasan-batasan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Belajar
berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu ; berubah tingkah laku
atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Jihad dan Haris (2008),
menyatakan bahwa belajar didefinisikan sebagai suatu proses yang ditandai
dengan adanya perubahan dalam diri seseorang. W.S. Winkel dalam Suyono
dan Hariyanto (2011), menyatakan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas
mental atau psikis yang berlangsung dengan interaksi aktif dalam lingkungan
yang menghasilkan perubahan-perubahan. Perubahan-perubahan tersebut
dapat dilihat dari perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah
laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan pada aspek-aspek
lain pada individu yang belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar
tersebut disebut sebagai proses hasil belajar.
Belajar merupakan suatu hal yang tidak dapat terpisahkan dari
kehidupan manusia. Belajar adalah perubahan tingkah laku orang yang
tadinya tidak tahu setelah belajar menjadi tahu. Jelasnya, proses belajar
senantiasa merupakan perubahan tingkah laku, dan terjadi karena hasil
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pengalaman. Oleh karena itu dapat dikatakan, terjadinya proses belajar
apabila seseorang menunjukan tingkah laku yang berbeda. Sebagai contoh,
misalnya orang yang belajar itu dapat membuktikan pengetahuan tentang
fakta-fakta baru atau dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya ia tidak
dapat melakukannya (Sardiman, 2008).
Hintzman dalam Rohmah (2012) mengatakan belajar adalah suatu
perubahan yang terjadi dalam diri makhluk hidup yang disebabkan oleh
pengalaman dan pengalaman tersebut yang bisa mempengaruhi tingkah laku
makhluk hidup itu. Dengan demikian perubahan yang disebabkan
pengalaman tersebut baru bisa dikatakan belajar jika mempengaruhi makhluk
hidup. Hintzman menjelaskan bahwa pengalaman hidup sehari-hari, dalam
bentuk apapun sangat memungkinkan diartikan sebagai belajar. Pembentukan
kepribadian setiap makhluk hidup tergantung dari pengalaman yang
dialaminya.
Laurine dalam Rohmah (2012) mengemukakan bahwa belajar
merupakan perubahan untuk memperkuat tingkah laku dan sikap melalui
pengalaman. Menurut pengertian ini belajar merupakan proses kegiatan yang
bukan merupakan hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, tetapi
lebih luas dari itu dan bukan hanya penguasaan dari latihan, melainkan
perubahan kelakuan.
Penggolongan atau tingkatan jenis perilaku belajar terdiri dari tiga
ranah, yaitu :
1. Ranah kognitif yang menyangkut enam jenis atau tingkatan perilaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Ranah afektif yang mencangkup lima jenis perilaku.
3. Ranah psikomotorik yang terdiri dari tujuh perilaku atau kemampuan
psikomotorik.
Bloom, dkk. dalam Aunurrahman (2009), ranah kognitif terdiri dari
enam jenis perilaku :
1. Pengetahuan, mencangkup kemampuan ingatan tentang hal-hal yang telah
dipelajari dan tersimpan didalam ingatan. Pengetahuan tersebut dapat
berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau
metode.
2. Pemahaman, mencangkup kemampuan menangkap intisari dan makna halhal yang dipelajari.
3. Penerapan, mencangkup kemampuan menerapkan metode, kaidah untuk
menghadapi masalah yang nyata dan baru. Perilaku ini misalnya tampak
dalam kemampuan menggunakan prinsip.
4. Analisis, mencangkup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam
bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami.
5. Sintesis, mencangkup kemampuan membentuk suatu pola baru, misalnya
tampak didalam kemampuan menyusun suatu program kerja.
6. Evaluasi, mencangkup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa
hal berdasarkan kriteria tertentu. Sebagai contoh kemampuan menilai hasil
karangan.
Keenam perilaku ini bersifat hierarkis, artinya perilaku tersebut
menggambarkan tingkatan kemampuan yang dimiliki seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Ranah afektif menurut Krathwohl dan Bloom dkk. dalam Annurrahman
(2009) antara lain, yaitu :
1. Penerimaan, yang mencangkup kepekaan tentang hal tertentu dan
kesediaan memperhatikan hal tersebut.
2. Partisipasi, yang mencangkup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan
berpartisipasi dalam suatu kegiatan.
3. Penilaian dan penentuan sikap, yang mencangkup penerimaan terhadap
suatu nilai, menghargai, mengakui, dan menentukan sikap.
4. Organisasi, yang mencangkup kemampuan suatu sistem nilai sebagai
pedoman dan pegangan hidup.
5. Pembentukan pola hidup, yang
mencangkup kemampuan menghayati
nilai, dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi.
Jadi belajar merupakan interaksi aktif dalam usaha untuk mengubah
tingkah laku yang berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan. Kegiatan
belajar
tersebut
menyangkut
kegiatan-kegiatan
untuk
meningkatkan
pengetahuan yang menyangkut ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotorik. Pembelajaran yang ditekankan dalam hal ini adalah
pembelajaran kooperatif.
B. Tujuan Belajar
Dalam usaha untuk mencapai tujuan belajar perlu adanya sistem
lingkungan atau kondisi belajar yang lebih kondusif. Mengajar diartikan
sebagai suatu usaha penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
terjadinya proses belajar. Dengan kata lain untuk mencapai tujuan belajar
tertentu harus diciptakan suatu sistem lingkungan belajar yang tertentu pula.
Tujuan belajar untuk pengembangan nilai afektif memerlukan penciptaan
sistem lingkungan yang berbeda dengan sistem yang dibutuhkan untuk tujuan
belajar pengembangan gerak, dan begitu seterusnya (Sardiman, 2008).
Dalam uraian di atas, jika disimpulkan dan ditinjau secara umum, maka
tujuan belajar yaitu :
1. Untuk mendapatkan pengetahuan.
Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pengetahuan dan
kemampuan berpikir adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dengan
kata lain tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan
pengetahuan,
sebaliknya
kemampuan
berpikir
akan
memperkaya
pengetahuan.
2. Pembentukan sikap.
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan pribadi anak didik, guru
harus lebih bijak dan hati-hati dalam melakukan pendekatan. Untuk itu
dibutuhkan kecakapan mengarahkan motivasi dan berpikir dengan tidak
lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri (Sardiman, 2008).
C. Faktor Yang Mempengaruhi Proses Belajar
Mengacu pada beberapa pandangan tentang belajar seringkali
dikemukakan bahwa masalah-masalah belajar baik internal maupun eksternal
dapat dikaji dalam segi guru maupun segi siswa. Berikut adalah beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
faktor
internal
yang
mempengaruhi
proses
belajar
siswa
menurut
Annurrahman (2009):
1. Ciri Khas/Karakteristik Siswa.
Masalah-masalah belajar yang berkenaan dengan siswa sebelum
belajar pada umumnya berkenaan dengan minat, kecakapan, dan
pengalaman-pengalaman. Siswa yang memiliki minat tinggi akan
mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan apa yang akan
dipelajari. Namun bagi siswa yang kurang memiliki pengalaman yang
terkiat dengan mata pelajaran atau materi yang akan dipelajari akan
menghadapi
masalah
dalam
belajar,
terutama
berkaitan
dengan
kesiapannya untuk belajar.
2. Sikap Terhadap Belajar.
Dalam kegiatan belajar, aktivitas belajar siswa banyak ditentukan
oleh sikap siswa ketika akan memulai kegiatan belajar. Guru harus
mencermati
secara
sungguh-sungguh
sikap
siswa
karena
sangat
bermanfaat bagi siswa dalam kaitannya dengan pencapaian hasil belajar
yang baik.
3. Motivasi Belajar.
Motivasi belajar merupakan kekuatan yang dapat menjadi tenaga
pendorong bagi siswa untuk mendayagunakan potensi-potensi yang ada
pada dirinya dan potensi yang di luar dirinya untuk mewujudkan tujuan
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
4. Konsentrasi Belajar.
Kesulitan berkonsentrasi merupakan indikator adanya masalah
belajar yang dihadapi siswa, karena hal itu akan menjadi kendala di dalam
mencapai hasil belajar yang diharapkan.
5. Mengolah Bahan Belajar.
Mengolah bahan belajar dapat diartikan sebagai proses berpikir
seseorang untuk mengolah informasi-informasi yang diterima sehingga
menjadi bermakna.
6. Menggali Hasil Belajar.
Menggali hasil belajar merupakan suatu proses mengaktifkan
kembali pesan-pesan yang telah tersimpan dengan pemberian tugas,
latihan-latihan menggunakan cara kerja tertentu, rumus, dan mampu
meningkatkan
kemampuannya
di
dalam
mengolah
pesan-pesan
pembelajaran.
7. Rasa Percaya Diri.
Rasa percaya diri merupakan salah satu kondisi psikologis seseorang
yang berpengaruh terhadap aktivitas fisik dan mental dalam proses
pembelajaran.
8. Kebiasaan Belajar.
Kebiasaan belajar adalah perilaku belajar seseorang yang telah
tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam
aktivitas belajar yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Keberhasilan siswa selain ditentukan oleh faktor-faktor internal juga
dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor eksternal adalah segala faktor
yang ada di luar diri siswa yang memberikan pengaruh terhadap aktivitas
belajar dan hasil belajar yang dicapai siswa. Faktor eksternal yang
mempengaruhi hasil belajar siswa menurut Annurrahman (2009) antara lain
adalah :
1. Faktor Guru.
Dalam ruang lingkup tugasnya, guru dituntut untuk memilki sejumlah
keterampilan terkait dengan tugas-tugas yang dilaksanakan.
2. Lingkungan Sosial.
Lingkungan sosial dapat memberikan pengaruh positif dan dapat juga
memberikan pengaruh negatif terhadap siswa yang dapat mempengaruhi
proses belajar siswa, hasil belajar, dan motivasi siswa.
3. Kurikulum Sekolah.
Perubahan kurikulum pada sisi lain dapat menimbulkan masalah. Terlebih
lagi bila dalam kurun waktu yang belum terlalu lama terjadi beberapa kali
perubahan. Masalah tersebut meliputi tujuan yang akan dicapai dapat
berubah, isi pendidikan berubah, kegiatan belajar mengajar seperti
pendekatan, dan metode akan berubah.
4. Sarana dan Prasarana.
Sarana dan prasarana pembelajaran merupakan faktor yang turut
memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sarana prasarana
tersebut meliputi ruangan kelas yang tertata dengan baik, tersedia fasilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
kelas dan laboratorium, tersedianya buku-buku pelajaran, media/alat bantu
belajar, dan lain-lain.
Menurut Sardiman (2008), adapun faktor-faktor psikologis dalam
belajar yaitu :
1. Perhatian, pemusatan energi psikis yang tertuju pada suatu objek pelajaran
atau dapat dikatakan sebagai banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai
aktivitas belajar.
2. Ingatan, kecakapan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi
kesan-kesan di dalam belajar.
3. Berpikir, aktivitas mental untuk dapat merumuskan penelitian, mensitesis
dan menarik kesimpulan.
D. Motivasi
Motivasi berasal dari dalam bahasa inggris motivation yang berarti
dorongan, pengalasan, dan motivasi. Motive sendiri berarti alasan, sebab, dan
daya penggerak (Echols dan Shadily, 2000). Motif adalah keadaan dalam diri
seseorang yang mendorong individu tersebut untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang diinginkan (Suryabrata, 2002).
Pada pandangan masyarakat umum, sesuatu yang menggerakkan orang dalam
mencapai tujuan disebut sebagai motivasi. Motivasi merupakan suatu
keadaan dalam diri seseorang yang mendorong, mengaktifkan atau
menggerakkan, dan yang mengarahkan atau menyalurkan perilaku ke arah
tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh
seseorang yang senang membaca, tidak perlu menyuruh atau mendorongnya,
ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Kemudian jika dilihat
dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan belajar) maka
yang dimaksudkan dengan motivasi intrinsik ini adalah keinginan mencapai
tujuan yang terkandung dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh
konkret,
seseorang
belajar
karena
benar-benar
ingin
mendapatkan
pengetahuan, nilai, atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya
secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. Perlu diketahui bahwa
seseorang yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi
orang yang terdidik, yang berpengetahuan, dan yang ahli dalam bidang studi
tertentu (Sardiman, 2008).
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena
adanya rangsangan dari luar. Sebagai contoh seseorang belajar karena
keesokan harinya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik sehingga
dipuji oleh temannya. Jika dilihat dari segi tujuan kegiatannya, tidak secara
langsung berkaitan dengan apa yang dilakukannya itu. Oleh karena itu
motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai pembentuk motivasi yang
ada didalam aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan
dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
ditegaskan bahwa bukan berarti motivasi ekstrinsik ini tidak penting atau
tidak baik. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubahubah, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam belajar mengajar
ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik
(Sardiman, 2008).
Pada penelitian ini, motivasi intrinsik dan ekstrinsik sangat diperlukan
untuk mendukung proses pembelajaran. Motivasi intrinsik merupakan
motivasi yang tumbuh dari dalam diri seseorang misalkan senang bermain.
Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi dari luar diri seseorang guna mendorong
motivasi intrinsiknya. Motivasi ekstrinsik dapat berasal dari lingkungan,
sarana, dan lain sebagainya. Jika motivasi intrinsik seseorang tinggi dan
motivasi ekstrinsik seseorang juga mendukung dengan baik maka proses
belajar seseorang akan terlaksana dengan baik dan memperoleh hasil yang
baik.
E. Motivasi Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar dikenal adanya motivasi belajar, yaitu
motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, menjamin keberlangsungan belajar itu demi mencapai suatu
tujuan (Sardiman, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Menurut Santrock (2009), definisi motivasi belajar dapat dijelaskan
melalui 4 perspektif yang berbeda, yaitu :
1. Perspektif Ilmu Perilaku
Menekankan penghargaan dan hukuman eksternal (insentif) merupakan
kunci dalam menentukan motivasi seorang siswa.
2. Perspektif Humanistis
Menekankan kapasistas siswa untuk pertumbuhan pribadi, kebebasan
untuk memilih nasib, dan kualitas-kualitas positif.
3. Perspektif Kognitif
Menekankan motivasi siswa diarahkan oleh pemikiran siswa.
4. Perspektif Sosial
Menekankan pada kebutuhan akan hubungan dengan orang lain.
Motivasi belajar merupakan daya dorong bagi siswa untuk belajar
sehingga berprestasi atau memperoleh hasil belajar yang baik. Motivasi
belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya
yang khas adalah dalam penumbuh gairah, merasa senang dan semangat
untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak
energi untuk melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar akan optimal jika ada
motivasi belajar yang tepat. Berkaitan dengan ini maka kegagalan belajar
siswa bukan hanya disebabkan dari pihak siswa, sebab mungkin saja guru
tidak berhasil dalam memberikan motivasi yang mampu memberikan
semangat dan kegiatan siswa untuk belajar. Jadi tugas guru adalah bagaimana
mendorong siswa agar pada dirinya tumbuh motivasi (Santrock, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
F. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Motivasi dalam belajar memiliki fungsi, sebagai berikut :
1. Mendorong manusia untuk berbuat. Maksudnya adalah motivasi
merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dilakukan
seseorang.
2. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang ingin dicapai.
Motivasi dapat memberikan arah dalam menentukan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan guna mencapai suatu tujuan.
Selain itu adapun fungsi-fungsi lain dari motivasi dalam belajar yaitu
motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.
Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi
yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik juga (Santrock,
2009).
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada
peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan perilaku
pembelajaran menyeleksi kegiatan yang tidak menunjang bagi pencapain
tujuan belajar tersebut. Pada hakikatnya motivasi belajar merupakan
dorongan yang muncul dari dalam diri siswa maupun dari orang lain yang
dapat membuat siswa untuk berusaha mendapat pencapaian yang lebih dari
sebelumnya, perubahan itu tercermin dari perubahan tingkah laku siswa.
Dengan memberikan dorongan kepada siswa maka akan menumbuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kepercayaan diri, semangat, dan dapat membuat siswa untuk mengikuti
pembelajaran dengan baik dan terkontrol (Surya, 2004).
G. Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2009), menyatakan bahwa hasil belajar ialah
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Hasil belajar siswa pada hakikatnya merupakan perubahan tingkah laku
setelah mengalami proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil
belajar dalam pengertian luas mencakup ranah kognitif, ranah afektif, dan
ranah psikomotorik. Hasil belajar ini kemudian dapat dibedakan menjadi
berbagai macam kategori. Hasil belajar dapat dibagi menjadi 5 kategori
meliputi informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap,
dan keterampilan motoris.
Faktor-faktor yang mempengarihi hasil belajar siswa yaitu:
1. Faktor pada diri sendiri diantaranya intelegensi, kecemasan, motivasi
belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, serta
faktor fisik dan psikis.
2. Faktor dari luar diri siswa, seperti ukuran kelas, suasana belajar (termasuk
didalamnya guru), fasilitas dan sumber belajar yang tersedia.
Menurut Benjamin S. Bloom dalam Arifin (2009), perubahan perilaku
sebagai hasil belajar dibedakan menjadi 3 ranah utama yaitu ranah kognitif,
ranah afektif, ranah psikomotor. Setiap aspek disusun dalam beberapa jenjang
kemampuan, mulai dari hal yang mudah sampai dengan hal yang kompleks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Menurut Benjamin S. Bloom dalam Arifin (2009), ketiga ranah tersebut dapat
diuraikan seperti dibawah ini :
1. Ranah Kognitif
Hasil belajar pada ranah kognitif merupakan objek penilaian yang
berhubungan dengan hsil belajar intelektual. Ranah belajar kognitif terdiri
dari 6 aspek bertingkat sebagai berikut:
a. Mengingat, yaitu kemampuan untuk menyebutkan kembali konsep,
fakta, atau istilah tanpa harus mengerti atau menggunakannya. Contoh,
menyebutkan arti taksonomi. Kata kerja kunci yang digunakan yaitu
mendefinisikan, menyusun daftar, menjelaskan, mengingat, mengenali,
menemukan kembali, menyatakan, mengulang, mengurutkan, menamai,
menempatkan, menyebutkan.
b. Memahami, yaitu kemampuan untuk memahami atau menegaskan
pengertian atau makna ide atau konsep yang telah diajarkan baik dalam
bentuk lisan, tertulis, maupun grafik. Contoh: merangkum materi yang
telah diajarkan dengan kata-kata sendiri. Kata kerja kunci yang
digunakan
melaporkan,
yaitu
menerangkan,
menguraikan,
menjelaskan,
mengartikan,
menafsirkan,
menginterpretasikan,
mendeteksi,
menduga,
menerjemahkan,
menyatakan
mendiskusikan,
mengelompokkan,
kembali,
menyeleksi,
memberi
contoh,
merangkum, menganalogikan, mengubah, memperkirakan.
c. Menerapkan,
yaitu
kemampuan
melakukan
sesuatu
dan
mengaplikasikan konsep dalam situasi tertentu yang konkret. Contoh:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
menggunakan informasi yang dimiliki untuk memecahkan sebuah
masalah. Kata kerja kunci yang digunakan yaitu memilih, menerapkan,
melaksanakan,
mengubah,
memodifikasi,
menunjukkan,
membuktikan,
menggambarkan,
menjalankan,
memprogramkan,
mempraktekkan,
mengoperasikan,
menggunakan,
mendemonstrasikan,
memulai.
d. Menganalisis,
yaitu
kemampuan
memisahkan
konsep
kedalam
komponen dan menghubungkan satu sama lain untuk memperoleh
pemahaman atas konsep tersebut secara utuh. Contoh: menganalisis
penyebab layunya suatu tanaman. Kata kerja kunci yang digunakan
yaitu mengkaji ulang, membedakan, membandingkan mengkontraskan,
memisahkan menghubungkan, menyisihkan, menduga, mengubah,
mempertimbangkan, mempertentangkan, menata ulang, mencirikan,
melakukan
pengetesan,
mengintegrasikan,
mengorganisir,
mengkerangkakan, menunjukkan hubungan antara variabel, memecah
menjadi beberapa bagian.
e. Mengevaluasi,
berdasarkan
yaitu
norma,
kemampuan
kriteria,
atau
menetapkan
patokan
derajat
sesuatu
tertentu.
Contoh:
membandingkan hasil ujian siswa dengan kunci jawaban. Kata kerja
kunci yang digunakan yaitu mengkaji ulang, mempertahankan,
menyeleksi,
mengevaluasi,
mendukung,
menilai,
mengkritik, memprediksi, membenarkan, menyalahkan.
mengecek,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
f. Mencipta, yaitu kemampuan memadukan unsur-unsur menjadi sesuatu
bentuk baru yang utuh atau membuat sesuatu yang orisinil. Contoh:
membuat kurikulum dengan mengintegrasikan pendapat dan materi dari
beberapa
sumber.
mengabstraksi,
Kata
kerja
mengatur,
kunci
yang
mengumpulkan,
digunakan
yaitu
mengkategorikan,
mengkode, mengkombinasikan, menyusun, mengarang, membangun,
menanggulangi,
menghubungkan,
menciptakan,
mengkreasikan,
mengoreksi, merancang, merencanakan, mendikte, meningkatkan,
memperjelas,
menampilkan,
memproduksi,
merangkum,
merekonstruksi.
2. Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik memiliki objek penilaian berupa hasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak individu. Keterampilan dibagi
menjadi 6 tingkatan (Sudjana, 2009), yaitu :
a. Gerakan refleks
b. Keterampilan pada gerakan dasar
c. Kemampuan perseptual
d. Kemampuan bidang fisik
e. Gerakan-gerakan skill
f. Kemampuan yang berhubungan dengan komunikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3. Ranah Afektif
Hasil belajar ranah afektif berhubungan dengan sikap dan nilai seseorang
setelah proses belajar. Ranah belajar ini dapat dilihat dalam berbagai
tingkah laku siswa seperti perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi
belajar, menghargai guru dan teman, kebiasaan belajar, dan hubungan
sosial (Sudjana, 2009).
Ada 5 tingkat ranah afektif dari yang paling rendah sampai tingkat yang
paling kompleks, yaitu :
a. Recifing / attending
Kategori ini merupakan suatu kepekaan dalam menerima rangsangan
yang datang pada siswa dalam bentuk masalah, situasi, dan lain-lain.
b. Responding
Reaksi yang diberikan siswa terhadap rangsangan yang datang pada
siswa.
c. Valuing
Nilai atau keyakinan terhadap gejala yang datang pada siswa.
d. Organisasi
Kemampuan yang dimiliki siswa dalam memilah atau mengorganisasi
berbagai macam nilai yang diterima.
e. Karakteristik nilai
Kemampuan siswa dalam menerapkan nilai, norma atau etika yang
diyakini ke dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
H. Metode Bermain dalam Pembelajaran
Bermain adalah aktifitas anak sehari-hari. Sebagaian besar orang
mengerti apa yang dimaksud dengan bermain, namun demikian mereka tidak
dapat memberikan batasan apa yang dimaksud dengan bermain. Arti bermain
memiliki batasan yaitu dengan memisahkan aspek-aspek tingkah laku yang
berbeda dalam bermain. Sedikitnya ada lima kriteria dalam bermain, yaitu :
a. Motivasi intrinsik.
Tingkah laku bermain dimotivasi dari dalam diri anak, karena itu
dilakukan demi kegiatan itu sendiri dan bukan karena tuntutan masyarakat
atau fungsi-fungsi tubuh.
b. Pengaruh positif.
Tingkah laku itu menyenangkan atau menggembirakan untuk dilakukan.
c. Cara/tujuan.
Cara bermain lebih diutamakan dari pada tujuannya. Anak lebih tertarik
pada tingkah laku itu sendiri dari pada yang dihasilkan.
d. Kelenturan.
Bermain itu perilaku yang lentur. Kelenturan ditunjukkan baik dalam
bentuk maupun hubungan serta berlaku dalam setiap situasi.
Langkah-langkah dalam Metode Bermain dalam pembelajaran :
a. Tahap Persiapan
1) Merumuskan tujuan yang hendak dicapai
2) Guru menjelaskan manfaat dari permainan yang akandilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3) Menentukan macam kegiatan bermain
4) Menentukan ruang dan tempat bermain
5) Mempersiapkan bahan, alat atau media yang digunakan dalam bermain
b. Tahap pelaksanaan
Dalam tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan, yaitu
1) Tahap Pembukaan.
Pada tahap ini guru memberikan arahan kepada siswa apa yang harus
dilakukan dan bagaimana melakukannya.
2) Tahap Pelaksanaan.
Pada tahap ini siswa memainkan permainan yang sudah ditentukan
dengan mengikuti rambu-rambu yang telah ditentukan pula.
3) Tahap Penutupan.
Pada tahap ini guru memberikan reward kepada siswa yang telah
melakukan permainan dengan baik dan benar. Selain memberi reward
guru memberikan arahan kepada siswa yang belum baik dan benar
dalam bermain dan menyuruh mengulangi lagi sampai bisa melakukan
dengan baik dan benar.
Kelebihan Metode Bermain dalam pembelajaran :
a. Merangsang perkembangan motorik siswa, karena dalam bermain
membutuhkan gerakan-gerakan.
b. Merangsang perkembangan berfikir siswa, karena dalam bermain
membutuhkan pemecahan masalah bagaiman melakukan permainan itu
dengan baik dan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
c. Melatih kemandirian siswa dalam melakukan sesuatu secara mandiri tidak
menggantungkan diri pada orang lain.
d. Melatih kedisiplinan siswa, karena dalam permainan ada aturan-aturan
yang harus ditaati dan dilaksanakan.
e. Siswa lebih semangat dalam belajar, karena pembelajaran sambil bermain
membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
Kekurangan Metode Bermain dalam pembelajaran
a. Membutuhkan biaya yang lebih, karena dalam metode bermain
membutuhkan alat atau media yang harus dipersiapkan terlebih dahulu
b. Membutuhkan ruang atau tempat yang khusus sesuai dengan tipe
permainan yang dilakukan
c. Sering terjadi saling berebut alat atau media bermain antara siswa yang
satu dengan yang lainnya apabila alat atau medianya tidak mencukupi.
I.
Kebermanfaatan Metode Permainan dalam Pembelajaran
Metode permainan merupakan cara menyajikan bahan pengajaran di
mana siswa melakukan permainan untuk memperoleh atau menemukan
pengertian dan konsep tertentu. Melalui metode ini, siswa melakukan
kegiatan (permainan) dalam kerangka proses belajar mengajar, baik secara
individual maupun kelompok. Penggunaan metode ini didasarkan atas tujuan
penanaman dan pengembangan konsep, nilai, moral, dan norma yang dapat
dicapai ketika siswa secara langsung bekerja dan melakukan interaksi satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
sama lain dan pemecahan masalah dilakukan melalui peragaan. Permainan
bisa juga disebut dengan games.
Susanto (2009) menyatakan bahwa permainan dapat berfungsi sebagai
berikut. Games memberikan pencerahan saat mengalami kejenuhan,
menanamkan materi dalam ingatan menjadi lebih lama, dan juga dapat
berfungsi sebagai penguat dalam membuat kesimpulan di akhir pertemuan.
Dengan games, kelas akan menjadi lebih hidup, suasana belajar menjadi lebih
menyangkan. Selain itu, siswa akan menjadi percaya diri, lebih bersemangat,
aktif mengikuti pelajaran.
Hampir sama dengan pendapat sebelumnya, Ginnis (2008) menyatakan
bahwa “game secara efektif mengubah dinamika kelas dan biasanya
menciptakan kemauan yang lebih besar untuk belajar dan bersikap”. Game
dapat bermanfaat untuk menciptakan hubungan kerja yang lebih fleksibel
antara
siswa,
memecahkan
kebekuan
antara
siswa
dengan
guru,
meningkatkan atau menurunkan level energi, memfokuskan ulang perhatian,
dan melatih berbagai kecakapan berpikir tanpa susah payah.
J.
Permainan Ular Tangga
Ular tangga menjadi bagian dari permainan tradisional di Indonesia
meskipun tidak ada data yang lengkap mengenai kapan munculnya permainan
tersebut. Pada zaman dulu, banyaknya anak-anak Indonesia yang bermain
ular tangga membuat permainan ini menjadi sangat populer di masyarakat.
Permainan ini ringan, sederhana, mendidik, menghibur dan sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
berinteraktif jika dimainkan bersama - sama. Ular Tangga adalah permainan
papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih.
Pada permainan ular tangga, medan permainan adalah sebuah papan
atau karton bergambar kotak-kotak bisaanya berukuran 10x10 kotak. Tiap
kotak diberi nomor urut mulai dari nomor 1 dari sudut kiri bawah sampai
nomor 10 di sudut kanan bawah, lalu dari kanan ke kiri mulai nomor 11 baris
kedua sampai nomor 20 dan seterusnya sampai nomor 100 di sudut kiri atas.
Kotak-kotak tertentu berisi gambar yang mengandung pesan atau perbuatan.
Ada pesan atau perbuatan baik, ada yang buruk. Pesan atau perbuatan baik
biasanya diganjar dengan kenaikan ke kotak yang lebih tinggi lewat tangga,
sedangkan pesan atau perbuatan buruk dihukum dengan penurunan ke kotak
lebih rendah melewati ular, oleh karena itu dinamakan Ular Tangga (Husna,
2009).
Tidak ada bentuk standar dari papan ular tangga. Setiap orang dapat
menciptakan sendiri papan mereka dengan jumlah kotak, ular dan
tangga yang berlainan. Di bawah ini adalah gambar dari salah satu papan ular
tangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Gambar 2.1 Papan Ular Tangga
Permainan sederhana namun mengasyikkan ini tersebar di seluruh
dunia dan umumnya memiliki ciri yang sama dengan nama yang umumnya
merupakan terjemahan dari kata ular dan tangga dalam bahasa masingmasing. Dalam bahasa Inggris misalnya dinamakan Snakes-and-Ladders.
Ada beberapa aturan dalam penggunaan media permainan ular tangga
diantaranya adalah (Husna, 2009) :
1.
Semua pemain memulai permainan dari petak nomor 1 dan berakhir pada
petak nomor 100.
2.
Terdapat beberapa jumlah ular dan tangga yang terletak pada petak
tertentu pada papan permainan.
3.
Terdapat 1 buah dadu dan beberapa bidak. Jumlah bidak yang digunakan
sesuai dengan jumlah pemain. Bisaanya bidak menggunakan warna yang
berbeda untuk setiap pemain, tidak ada aturan tertentu untuk jenis bidak
yang harus digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
4.
Panjang ular dan tangga bermacam-macam, ular dapat memindahkan
bidak pemain mundur beberapa petak, sedangkan tangga dapat
memindahkan bidak pemain maju beberapa petak.
5.
Sebagian dari ular dan tangga adalah pendek, dan hanya sedikit tangga
yang panjang. Pada beberapa papan bermain terdapat ular pada petak
nomor 99 yang akan memindahkan bidak pemain jauh ke bawah.
6.
Untuk menentukan siapa yang mendapat giliran pertama, bisaanya
dilakukan pelemparan dadu oleh setiap pemain, yang mendapat nilai
tertinggi ialah yang mendapat giliran pertama.
7.
Semua pemain memulai dari petak nomor 1.
8.
Pada saat gilirannya, pemain melempar dadu dan dapat memajukan
bidaknya beberapa petak sesuai dengan angka hasil lemparan dadu.
9.
Bila pemain mendapat anggka 6 dari pelemparan dadu, maka pemain
tersebut mendapat giliran sekali lagi untuk melempar dadu dan
memajukan bidaknya sesuai dengan angka yang diperoleh dari
pelemparan dadu terakhir.
10. Boleh terdapat lebih dari 1 bidak pada suatu petak.
11. Jika bidak pemain berakhir pada petak yang mengandung kaki tangga,
maka bidak tersebut berhak maju sampai pada petak yang ditunjuk oleh
puncak dari tangga tersebut.
12. Jika bidak pemain berakhir pada petak yang mengandung ekor ular, maka
bidak tersebut harus turun sampai pada petak yang ditunjuk oleh kepala
dari ular tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
13. Pemenang dari permainan ini adalah pemain yang pertama kali berhasil
mencapai petak 100.
Kelebihan permainan ular tangga :
1.
Media ular tangga ini sangat efektif untuk mengulang (review) pelajaran
yang telah diberikan.
2.
Media ini sangat praktis dan ekonomis serta mudah dimainkan.
3.
Dapat meningkatkan antusias siswa dalam menggunakan media
pembelajaran ini.
4.
Siswa akan menjawab pertanyaan dengan sungguh-sungguh apabila
mereka berhenti di kotak pertanyaan.
5.
Media ini sangat disenangi oleh murid karena banyak terdapat gambar
yang menarik dan full colour.
Kelemahan permainan ular tangga :
1.
Dimungkinkan menimbulkan kejenuhan karena banyaknya pertanyaan
yang akan ditemui siswa.
2.
Akan menimbulkan kejenuhan pada siswa yang menunggu giliran
permainan.
3.
Keadaan kurang terkontrol akibat kurangnya pengawasan guru dalam
proses permainan.
4.
Tanpa pengawasan yang intensif dari guru, siswa dapat mudah terjebak
dalam permainan ular tangganya saja tanpa bisa menyerap nilai-nilai atau
tujuan digunakan media pembelajaran ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
5.
Media ini tidak cocok digunakan untuk kelas dengan jumlah siswa yang
besar.
Permainan ini dapat dimainkan untuk semua mata pelajaran dan semua
jenjang kelas, karena didalamnya hanya berisi berbagai bentuk pertanyaan
yang harus dijawab oleh siswa melalui permainan tersebut sesuai dengan
jenjang kelas dan mata pelajaran tertentu. Seluruh pertanyaan-pertanyaan
tersebut
telah
dibukukan
menjadi
satu sekaligus
dengan
petunjuk
permainannya. Guru dapat membuat sendiri media ini dengan menyesuaikan
tujuan dan materi pembelajaran. Tujuan permainan ular tangga ini adalah
untuk
memberikan
motivasi
belajar kepada
siswa
agar
senantiasa
mempelajari atau mengulang kembali materi-materi yang telah dipelajari
sebelumnya yang nantinya akan diuji melalui permainan, sehingga terasa
menyenangkan bagi siswa.
Dalam penelitian ini, permainan ular tangga yang dikembangkan dalam
pembelajaran di kelas dirancang sebagai berikut:
1. Bahan-bahan yang dapat dijadikan bahan pembuatan media ini yaitu antara
lain :
a. Karton tebal berukuran besar
b. Kawat
c. Kertas lipat
d. Penggaris
e. Tinta, baik tinta spidol ataupun tinta printer jika kita membuat petak
permainan dengan komputer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
f. Spidol hitam
g. Dadu, (dapat dibeli atau membuatnya sendiri)
h. Magnet sebagai bidak untuk digunakan peserta
i. Kartu soal (disesuaikan dengan materi hakikat biologi)
2. Langkah-langkah dalam bermain ular tangga :
a. Bagilah siswa ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri
dari 4-5 orang peserta.
b. Sebelum permainan dimulai, jelaskan bahwa mereka akan bermain ular
tangga dan tanyakan apakah mereka pernah bermain permainan
tersebut.
c. Setiap kelompok diberikan bidak berisikan nama kelompok.
d. Perwakilan kelompok diminta untuk hompimpah dalam menentukan
siapa yang melempar dadu terlebih dahulu.
e. Semua pemain memulai dari petak nomer 1
f. Satu pertanyaan bernilai 10 poin.
g. Setiap perwakilan kelompok melempar dadu sesuai urutannya lalu
mengambil kartu soal secara acak di dalam kotak soal. Pengambilan
soal disesuaikan dengan angka dadu yang diperoleh. Jika angka dadu
yang diperoleh 1-4 maka soal diambil pada kotak soal dengan tingkat
kesulitan sedang. Jika angka dadu yang diperoleh 5 atau 6 maka soal
diambil pada kotak soal dengan tingkat kesulitan tinggi. Apabila
kelompok tersebut dapat menjawab maka kelompok tersebut boleh
menjalankan bidak sesuai dengan angka dadu yang didapat, sebaliknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
jika kelompok tersebut tidak dapat menjawab maka tidak boleh
melangkah.
h. Pemain yang mendapat angka 6 dari pelemparan dadu, maka pemain
tersebut mendapatkan kesempatan sekali lagi untuk melemparkan dan
melangkahkan bidaknya lagi.
i. Bagi pemain yang turun karena berada di petak ekor ular, maka dia
akan mendapatkan punishment berupa pengurangan poin (5 poin). Dan
pemain yang naik karena di petak tangga, maka dia akan mendapatkan
reward berupa bonus poin (5 poin).
j. Pemenang dari permainan adalah pemain yang mendapat poin tertinggi
dari setiap pertanyaan yang diberikan.
k. Langkah terakhir adalah berilah senyuman dan pujian kepada siswa
yang telah bermain dengan baik.
K. Materi Hakikat Biologi
Materi hakikat biologi mencakup karakteristik biologi sebagai ilmu.
Didalam materi ini mencangkup beberapa pengertian tentang cabang-cabang
ilmu biologi. Hakikat biologi juga membahas objek dan permasalahan
biologi. Selain itu, materi hakikat biologi juga mencangkup tentang langkahlangkah dalam metode ilmiah serta cara penulisan laporan ilmiah.
Materi yang diajarkan yaitu Hakikat Biologi dengan kompetensi dasar
1.1 Mengidentifikasi ruang lingkup Biologi dan 1.2 Mendeskripsikan objek
dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
(molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme/ individu, populasi,
komunitas, ekosistem, dan bioma). Dalam penelitian ini, materi secara garis
besar yaitu :
1. Ruang lingkup Biologi.
2. Objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi
kehidupan.
3. Manfaat Biologi.
4. Metode Ilmiah.
L. Penelitian Yang Relevan
Berdasarkan hasil penelitian oleh Alexander (2012) yang berjudul
“Pemanfaatan Media Permainan Ular Tangga Pada Materi Pelajaran Biologi
Filum Chordata Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
Kelas XF SMA Negeri 11 Yogyakarta” yang telah dilaksanakan, ditemukan
bahwa pada hasil belajar ranah kognitif mengalami peningkatan pada skor
rata-rata kelas yaitu dari 71,92 menjadi 80,56 pada akhir siklus I dan menjadi
93,78 pada akhir siklus II. Pada aktivitas klasikal siswa selama pembelajaran
meningkat. Pada siklus I sebesar 86,2% dengan kriteria baik sekali meningkat
menjadi 96,5% dengan kriteria baik sekali. Maka dapat disimpulkan
pemanfaatan media ular tangga pada materi pelajaran biologi filum chordata
dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa siswa kelas XF SMA
Negeri 11 Yogyakarta (Alexander, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Berdasarkan hasil penelitian oleh Sari (2014) yang berjudul “Pengaruh
Penggunaan Media Edukasi Ular Tangga Terhadap Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa Kelas VIII A SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Pada Materi
Sistem Peredaran Pada Manusia” yang telah dilaksanakan, ditemukan bahwa
pada hasil belajar siswa pada ranah afekif mengalami peningkatan 44% siswa
dngan kategori tinggi pada siklus I dan 100% pada siklus II. Hasil belajar
pada ranah kognitif juga mengalami peningkatan pada skor rata-rata kelas
yaitu dari 73 menjadi 76 dengan ketuntasan kelas tetap 64%. Pada hasil
kuesioner telah mencapai indikator keberhasilan yaitu 84% siswa termotivasi
dengan kategori tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
edukasi ular tangga pada materi sistem peredaran pada manusia dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Taman
Dewasa Ibu Pawiyatan (Sari, 2014).
M. Kerangka Berpikir
Berdasarkan hasil observasi, metode dan media yang digunakan guru
mata pelajaran Biologi dalam kegiatan pembelajaran tidak bervariasi. Guru
hanya memberikan tugas-tugas saja kepada siswa dan selalu menggunakan
metode ceramah dalam kegiatan pembelajaran. Selama kegiatan pembelajaran
berlangsung, siswa kurang termotivasi, dan siswa cenderung pasif. Aktivitas
yang dilakukan siswa pada saat kegiatan pembelajaran di kelas pun
cenderung tidak mendukung kegiatan pembelajaran misalkan mengobrol
bersama teman dengan topik diluar materi pembelajaran, mengganggu teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
yang lain bahkan guru, bermain gadget, tidak memperhatikan guru sehingga
dapat menyebabkan penurunan hasil belajar siswa.
Hasil belajar dan motivasi siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
pada materi yang akan diajarkan dapat ditingkatkan dengan bantuan
penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran. Penerapan
permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran merupakan metode belajar
yang akan menarik perhatian siswa sehingga siswa lebih termotivasi dan lebih
aktif dalam kegiatan pembelajaran, serta dapat menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan.
Penerapan permaianan ular tangga pada kegiatan pembelajaran ini
sesuai dengan karakter siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
dikarenakan siswa XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tidak menyukai
pembelajaran yang selalu dibebankan dengan tugas-tugas dan hanya
menggunakan metode ceramah saja, namun harus disertai dengan permainan
yang akan membuat suasana pembelajaran lebih menyenangkan. Untuk
melengkapi dan meningkatkan pemahaman serta hasil belajar dari materi
yang akan diajarkan dibutuhkan peningkatan motivasi belajar siswa kelas XE
SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang kurang termotivasi belajarnya.
Dari
hasil
penelitian
yang
relevan,
hasil
penelitian
tersebut
membuktikan bahwa penerapan permainan ular tangga dalam kegiatan
pembelajaran dapat meningkatkan motivasi, dan hasil belajar siswa pada
materi yang diajarkan. Berdasarkan hasil penelitian relevan yang mendukung,
serta kesamaan antara tuntutan yang diharapkan dalam pembelajaran dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
sesuai dengan apa yang diinginkan siswa, maka peneliti berharap bahwa
penerapan permainan ular tangga dalam kegiatan pembelajaran cocok untuk
diterapkan dalam membantu siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar. Skema rangkuman
penjelasan dari kerangka berpikir disajikan pada gambar 2.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Penelitian Relevan
Kondisi Awal
Siswa
Guru
Motivasi belajar
siswa rendah dan
hasil belajar siswa
rendah. Skor ratarata kelas mencapai
69 pada materi
hakikat biologi
Metode atau media
yang digunakan
kurang bervariasi,
kegiatan
pembelajaran
didominasi oleh
ceramah dan tugastugas
Tindakan
Pemanfaatan Media
Permainan Ular Tangga
Pada Materi Pelajaran
Biologi Filum Chordata
Untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar
Siswa Kelas XF SMA
Negeri 11 Yogyakarta
(Alexander, 2012)
Pengaruh Penggunaan
Media Edukasi Ular
Tangga Terhadap Motivasi
dan Hasil Belajar Siswa
Kelas VIII A SMP Taman
Dewasa Ibu Pawiyatan
Pada Materi Sistem
Peredaran Pada Manusia
(Sari, 2014)
Penelitian menggunakan permainan ular
tangga pada materi hakikat Biologi
Hasil
Motivasi dan hasil belajar siswa kelas XE
SMA BOPKRI 2 Yogyakarta meningkat
Gambar 2.2 Skema Kerangka Berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
N. Hipotesis
1. Penerapan permainan ular tangga dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 pada
materi Hakikat Biologi.
2. Penerapan permainan ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 pada
materi Hakikat Biologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru ketika
menemukan suatu masalah dalam pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan
kelas terdiri dari 4 tahapan meliputi Planning (Perencanaan), Acting
(Pelaksanaan), Observing (Observasi), dan Reflecting (Refleksi) yang
dilakukan secara berulang sampai memenuhi target yang diinginkan.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif. Penelitian tipe ini
merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu keadaan
atau segala sesuatu yang bisa dijelaskan baik dengan angka maupun dengan
kata-kata (Tampubolon, 2013).
Penelitian ini menggunakan pengumpulan data secara kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitatif yang dikumpulkan berupa skor motivasi belajar
dan skor hasil belajar setelah melaksanakan metode pembelajaran
menggunakan permainan ular tangga, sedangkan pengumpulan data secara
kualitatif digunakan untuk memperoleh informasi mengenai aktivitas siswa
selama kegiatan pembelajaran dan kesan siswa setelah melaksanakan metode
pembelajaran menggunakan permainan ular tangga.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
B. Setting Penelitian
1. Subyek Penelitian
: Siswa Kelas XE pada semester I (ganjil)
tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari 28 siswa.
2. Obyek Penelitian
: Motivasi dan Hasil Belajar Siswa
3. Tempat Penelitian
: SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, Jalan Jendral
Sudirman No. 87 Yogyakarta
4. Waktu Penelitian
: Tanggal 1-11 Agustus 2016
C. Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model penelitian tindakan
kelas Kemmis dan Mc Taggart yang dilaksanakan dalam 2 siklus yaitu Siklus
I dan Siklus II. Di dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai penyaji
pembelajaran (guru) dan berkerjasama dengan guru serta mahasiswa yang
berperan sebagai observer. Setiap siklus dalam penelitian ini terbagi menjadi
4 tahap, yaitu Perencanaan (Planning), Pelaksanaan (Acting), Observasi
(Observing), dan Refleksi (Reflecting). Desain PTK Model Kemmis dan Mc
Taggart disajikan dalam gambar 3.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Siklus I
Acting &
Observing
Planning
Reflecting
Siklus II
Revised Planning
Acting &
Observing
Reflecting
Next
Gambar 3.1 Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart
(Tampubolon, 2013)
Rincian tindakan yang dilakukan pada setiap siklus penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan meliputi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
1) Observasi kegiatan pembelajaran Biologi dilakukan di kelas XE
SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.
2) Peneliti berdiskusi dengan guru dan rekan mahasiswa untuk
persiapan penelitian.
3) Sebuah pembelajaran dirancang menggunakan media atau metode
untuk memecahkan masalah pembelajaran Biologi. Dalam hal ini
permainan ular tangga akan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran
Biologi.
4) Perangkat pembelajaran berupa silabus (lampiran 1), RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) (lampiran 2), materi pembelajaran
hakikat biologi, LKS (lampiran 3), rubrik penilaian LKS (lampiran
4), media dan perlengkapan permainan ular tangga, soal dan kunci
jawaban permainan ular tangga (lampiran 5), serta rancangan
kegiatan pembelajaran disipakan dan disusun oleh peneliti.
5) Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner, lembar observasi,
soal pretest dan posttest, soal dan rubrik penilaian disiapkan dan
disusun oleh peneliti.
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti berperan sebagai penyaji
pembelajaran atau guru. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
disusun. Secara garis besar, kegiatan yang dilaksanakan pada tahap
pelaksanaan tiap siklus adalah sebagai berikut :
1) Pertemuan I
-
Lembar kuesioner dibagikan kepada siswa oleh guru untuk
mengukur motivasi awal siswa.
-
Untuk menggali pengetahuan awal siswa, siswa diberi apersepsi
berupa pertanyaan mengenai materi yang akan dipelajari pada
pertemuan tersebut oleh guru.
-
Pretest diberikan kepada siswa oleh guru.
-
Tujuan dan indikator pembelajaran disampaikan kepada siswa
oleh guru
-
Materi pelajaran secara singkat mengenai gambaran umum
materi yang akan dipelajari disampaikan kepada siswa oleh
guru.
-
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok
terdiri dari 4 siswa. Setiap kelompok diberikan LKS.
-
LKS yang telah diberikan oleh guru dikerjakan siswa secara
berkelompok sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
-
Jawaban dari soal yang telah dikerjakan diklarifikasi oleh guru.
Siswa secara bergilir diminta menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru. Jawaban dari siswa ditanggapi dan diberi
penguatan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
-
Siswa diminta untuk membuat rangkuman dari pembelajaran
yang telah dilakukan.
-
Siswa diminta oleh guru untuk membaca materi pembelajaran
yang akan dipelajari selanjutnya dari berbagai referensi.
2) Pertemuan II
-
Untuk menggali pengetahuan awal siswa, siswa diberi apersepsi
berupa pertanyaan mengenai materi yang akan dipelajari pada
pertemuan tersebut oleh guru.
-
Tujuan dan indikator pembelajaran disampaikan kepada siswa
oleh guru
-
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok
terdiri dari 4 siswa. Setiap kelompok diberikan bidak nama
kelompok.
-
Peraturan permainan ular tangga dijelaskan kepada siswa oleh
guru
-
Permainan ular tangga diterapkan dalam pembelajaran oleh guru
di kelas.
-
Poin yang didapatkan setiap kelompok dihitung. Pemenang dari
permainan adalah pemain yang mendapat poin tertinggi dari
setiap pertanyaan yang diberikan.
-
Jawaban dari soal yang telah dijawab oleh siswa diklarifikasi
oleh guru. Siswa secara bergilir diminta menjawab pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
yang diberikan oleh guru. Jawaban dari siswa ditanggapi dan
diberi penguatan oleh guru.
-
Siswa diminta untuk membuat rangkuman dari pembelajaran
yang telah dilakukan.
-
Posttest diberikan kepada siswa oleh guru.
-
Siswa diminta untuk membaca materi pembelajaran yang akan
dipelajari selanjutnya dari berbagai referensi.
c. Observasi
Pada tahap observasi ini, kegiatan yang dilakukan meliputi
observasi siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan
observasi dilakukan oleh guru dan rekan mahasiswa yang berperan
sebagai observer. Observasi terhadap siswa dilakukan secara klasikal
berdasarkan beberapa aspek yang terkait dengan kegiatan pembelajaran
yang sedang berlangsung.
d. Refleksi
Pada tahap refleksi, kegiatan refleksi dilakukan setelah kegiatan
pembelajaran pada siklus tersebut. Refleksi berkaitan dengan analisis
data yang diperoleh dari hasil evaluasi dan hasil observasi. Hasil
refleksi kemudian digunakan sebagai pertimbangan pada siklus
berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Siklus II
a. Perencanaan
Perencanaan
tindakan
dalam
siklus
II
merupakan
hasil
kesimpulan dari hasil evaluasi dan refleksi pada siklus I dan merupakan
perencanaan perbaikan pelaksanaan pembelajaran untuk selanjutnya.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan meliputi :
1) Perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) (lampiran 6), materi pembelajaran hakikat biologi,
LKS (lampiran 7), rubrik penilaian LKS (lampiran 8), media dan
perlengkapan permainan ular tangga, soal dan kunci jawaban
permainan ular tangga (lampiran 9), serta rancangan kegiatan
pembelajaran disipakan dan disusun oleh peneliti.
2) Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner, lembar observasi,
soal pretest dan posttest, soal dan rubrik penilaian disiapkan dan
disusun oleh peneliti.
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini, dilakukan beberapa perubahan dalam kegiatan
pembelajaran yang berdasarkan atas refleksi yaitu hasil evaluasi pada
siklus I. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan pembagian
kelompok
(perubahan
susunan
anggota
kelompok),
peraturan
permainan dan lainnya yang tentunya sudah disesuaikan hasil evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Secara garis besar, kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan
tiap siklus adalah sebagai berikut :
1) Pertemuan I
-
Untuk menggali pengetahuan awal siswa, siswa diberi apersepsi
berupa pertanyaan mengenai materi yang akan dipelajari pada
pertemuan tersebut oleh guru.
-
Tujuan dan indikator pembelajaran disampaikan kepada siswa
oleh guru.
-
Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri
dari 4 siswa. Setiap kelompok diberikan LKS oleh guru.
-
LKS yang diberikan oleh guru dikerjakan siswa secara
berkelompok sesuai kelompoknya masing-masing.
-
Jawaban dari soal yang sudah dikerjakan diklarifikasi oleh guru.
Siswa secara bergilir diminta menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru. Jawaban dari siswa ditanggapi dan diberi
penguatan oleh guru.
-
Siswa diminta untuk membuat rangkuman dari pembelajaran
yang telah dilakukan.
-
Siswa diminta untuk membaca materi pembelajaran yang akan
dipelajari selanjutnya dari berbagai referensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2) Pertemuan II
-
Untuk menggali pengetahuan awal siswa, siswa diberi apersepsi
berupa pertanyaan mengenai materi yang akan dipelajari pada
pertemuan tersebut oleh guru.
-
Tujuan dan indikator pembelajaran disampaikan kepada siswa
oleh guru.
-
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok
terdiri dari 4 siswa. Setiap kelompok diberikan bidak nama
kelompok.
-
Siswa dijelaskan peraturan permainan ular tangga oleh guru
-
Permainan ular tangga diterapkan dalam pembelajaran oleh guru
di kelas.
-
Poin yang didapatkan setiap kelompok dihitung. Pemenang dari
permainan adalah pemain yang mendapat poin tertinggi dari
setiap pertanyaan yang diberikan.
-
Jawaban dari soal yang telah dijawab siswa diklarifikasi oleh
guru. Siswa secara bergilir diminta menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru. Jawaban dari siswa ditanggapi dan diberi
penguatan oleh guru.
-
Siswa diminta untuk membuat rangkuman dari pembelajaran
yang telah dilakukan.
-
Posttest diberikan kepada siswa oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
-
Lembar kuesioner dibagikan kepada siswa oleh guru untuk
mengukur motivasi belajar siswa pada materi yang telah
dipelajari.
c. Observasi
Pada tahap observasi, kegiatan yang dilakukan meliputi observasi
siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi
dilakukan oleh guru dan rekan mahasiswa yang berperan sebagai
observer.
Observasi
terhadap
siswa
dilakukan
secara
klasikal
berdasarkan beberapa aspek yang terkait dengan kegiatan pembelajaran
yang sedang berlangsung.
d. Refleksi
Pada tahap refleksi, kegiatan refleksi dilakukan setelah kegiatan
pembelajaran pada siklus tersebut. Refleksi berkaitan dengan analisis
data yang diperoleh dari hasil evaluasi dan hasil observasi. Selanjutnya
dapat disimpulkan apakah berhasil atau tidaknya kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan tersebut. Pada siklus ini diharapkan motivasi
belajar dan hasil belajar siswa pada materi pembelajaran hakikat biologi
dapat meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, digunakan 2 jenis instrumen meliputi instrumen
pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) ini adalah :
a. Silabus Biologi kelas X tahun ajaran 2016/2017 (lampiran 1)
b. RPP
RPP dibagi menjadi dua yaitu RPP untuk Siklus I (pertemuan I dan II)
dapat dilihat pada lampiran 2 dan RPP untuk Siklus II (pertemuan I
dan II) dapat dilihat pada lampiran 6.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data digunakan untuk mengambil data yang
digunakan untuk membuktikan hipotesis awal, meliputi:
a. Soal pretest I, soal posttest siklus I, dan soal posttest siklus II
Soal pretest digunakan untuk melihat tingkat kemampuan awal
siswa sedangkan soal posttest untuk mengetahui tingkat kemampuan
siswa setelah melaksanakan penerapan permainan ular tangga pada
kegiatan pembelajaran. Selain itu soal posttest digunakan juga untuk
melihat tingkat kemampuan siswa, sejauh mana siswa tersebut dapat
menerima dan memahami pembelajaran yang diberikan oleh guru. Soal
posttest diberikan kepada siswa pada setiap akhir siklus, sedangkan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
pretest diberikan kepada siswa pada pertemuan I pada siklus I. Soal
pretest, dan soal posttest dapat dianalisis atau digunakan dari nilai yang
diperoleh siswa pada setiap tes tersebut. Secara khusunya soal pretest
dan soal posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa. Kisi- kisi dan
Soal pretest dapat dilihat pada lampiran 10 dan lampiran 25. Kisi-kisi
dan soal posttest I dapat dilhat pada lampiran 11 dan lampiran 26. Kisikisi dan soal posttest II dapat dilhat pada lampiran 12 dan lampiran 27.
b. Lembar Observasi Siswa
Lembar
observasi
siswa
digunakan
untuk
mengetahui
kemampuan afektif siswa. Observasi dilakukan dengan cara observer
mengamati kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung. Observer
yang dimaksud adalah guru pengampu mata pelajaran Biologi kelas X
dan rekan mahasiswa. Pengamatan dilakukan oleh observer berdasarkan
lembar observasi (lampiran 30) yang diberikan oleh peneliti. Lembar
observasi diisi oleh observer sesuai dengan skala penilaian yang diamati
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Rentang skor yang terdapat
pada lembar observasi yaitu 1 sampai 5. Lembar observasi berisikan 20
butir pernyataan. Aspek-aspek yang diamati dalam lembar observasi
meliputi kesiapan siswa, rasa hormat, perhatian siswa, kerjasama, sikap
jujur, keaktifan siswa, interaksi antar siswa maupun guru, sikap
menghargai, sikap percaya diri siswa dan sikap bertanggung jawab
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
c. Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
motivasi belajar siswa yang ditunjukkan dalam proses belajar mengajar.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua
yaitu kuesioner motivasi siswa awal dan kuesioner motivasi siswa
akhir. Pada masing-masing kuesioner tersebut memuat 20 butir
pernyataan, yang terdiri dari 10 butir pernyataan positif dan 10 butir
pernyataan negatif. Pada kuesioner tersebut berisi 5 pilihan jawaban
yaitu SS (sangat setuju), S (setuju), R (ragu-ragu), TS (tidak setuju),
dan STS (sangat tidak setuju).
Kuesioner motivasi siswa awal diberikan pada saat pertemuan I
pada siklus I sebelum dilaksanakan kegiatan pembelajaran. Kuesioner
ini bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa terhadap mata pelajaran
Biologi sebelum diterapkannya permainan ular tangga pada kegiatan
pembelajaran. Kisi-kisi dan kuisioner motivasi siswa awal dapat dilihat
pada lampiran 13 dan lampiran 28. Pada kuesioner ini, digunakan aspek
yang akan diukur, sebagai berikut :
1) Minat.
Minat meliputi perasaan senang, perhatian siswa, kemauan siswa
mempelajari Biologi, dan kesungguhan siswa dalam mengerjakan
tugas individu maupun kelompok.
2) Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Kuesioner motivasi siswa akhir diberikan pada saat pertemuan II
pada siklus II. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui motivasi
siswa setelah diterapkannya permainan ular tangga pada kegiatan
pembelajaran. Kisi-kisi dan kuisioner motivasi siswa akhir dapat dilihat
pada lampiran 14 dan lampiran 29. Pada kuesioner ini, digunakan aspek
yang akan diukur, sebagai berikut :
1) Minat.
Aspek minat meliputi kesiapan dan kemauan siswa untuk
memperhatikan
pelajaran
Biologi,
perhatian
siswa,
serta
kesungguhan siswa dalam mengerjakan tugas individu maupun
kelompok.
2) Permainan ular tangga.
Aspek ini meliputi menarik tidaknya permainan ular tangga, siswa
semangat dengan permainan ular tangga, perasaan senang terhadap
permainan ular tangga, dan permainan ular tangga dapat
membangun atau tidak kerjasama siswa.
3) Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
E. Analisis Data
Analisis data yang akan digunakan atau dilakukan adalah, sebagai berikut :
1. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif yang dilakukan menggunakan soal pretest, soal
posttest, lembar observasi, dan lembar kuesioner. Soal pretest dan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa. Lembar kuesioner untuk
mengetahui motivasi siswa, dan lembar observasi untuk mengetahui
kemampuan afektif siswa serta melihat kondisi pembelajaran di kelas saat
diterapkannya permainan ular tangaa pada kegiatan pembelajaran.
Cara perhitungan dalam analisis kuantitatif adalah sebagai berikut:
a. Hasil Belajar
Cara menghitung nilai pretest dan posttest setiap individu siswa
adalah sebagai berikut:
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
Skor =
Hasil
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
posttest
setiap
𝑥 100
siswa
dihitung
untuk
mengetahui
ketercapaian KKM siswa. KKM pada sekolah SMA BOPKRI 2
Yogyakarta untuk semua mata pelajaran termasuk Biologi kelas X, XI,
dan XII adalah 75. Siswa dikatakan telah memenuhi ketuntasan belajar
jika siswa memperoleh skor sama dengan atau diatas KKM yang telah
ditentukan. Kriteria skor ketuntasan siswa secara individu dapat dilihat
pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Kriteria Skor Ketuntasan Individu
Nilai Posttest
Keterangan
<75
Tidak Tuntas
>75
Tuntas
Ketentuan klasikal dikatakan telah tercapai apabila nilai siswa
memenuhi KKM ( > 75) dengan target pencapaian ideal lebih atau sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
dengan 75% dari jumlah seluruh siswa dalam kelas. Untuk mengetahui
ketuntasan secara klasikal dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Persentase KKM =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑥 100%
Untuk mengetahui skor rata-rata kelas setiap siklus menggunakan
rumus sebagai berikut :
∑
Skor rata-rata =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑥 100
b. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan afektif siswa
dan melihat bagaimana kondisi pembelajaran di kelas ketika permainan
ular tangga diterapkan dalam materi hakikat biologi.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penskoran Observasi
Skor
Keterangan
1
Sangat tidak baik
2
Tidak baik
3
Cukup
4
Baik
5
Sangat baik
Skor yang didapat dari lembar observasi dianalisis, sehingga didapatkan
persentase skor hasil observasi dengan rumus:
q=
Keterangan:
𝑟
𝑡
𝑥 100 %
q = persentase skor hasil observasi aktivitas siswa
r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
t = skor maksimal
Tabel 3.3 Kriteria Hasil Persentase Observasi Aspek Afektif Siswa
Persentase yang Diperoleh
Keterangan
20 < q < 35
Sangat rendah
36 < q < 51
Rendah
52 < q < 67
Sedang
68 < q < 83
Tinggi
84 < q < 100
Sangat tinggi
c. Data Motivasi Belajar
Data motivasi siswa berfungsi untuk mengukur motivasi belajar
siswa. Data yang diperoleh dari kuesioner dianalisis dengan tahap-tahap
sebagai berikut:
a) Kuesioner yang telah diisi oleh siswa dikategorikan dalam
pernyataan positif dan pernyataan negatif.
b) Kemudian masing-masing kategori jawaban tersebut diberi skor.
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Penskoran Kuesioner Motivasi Belajar
Skor
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
SS (Sangat Setuju)
5
1
S (Setuju)
4
2
R (Ragu)
3
3
TS (Tidak Setuju)
2
4
STS (Sangat Tidak
1
5
Setuju)
Untuk mengetahui persentase motivasi belajar siswa secara
individu, dianalisis menggunakan perhitungan respon motivasi siswa
tiap individu, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Persentase Individu (%) =
∑
𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑥 100%
Kategori nilai atau skor yang diperoleh siswa adalah:
Tabel 3.5 Kategori Motivasi Siswa
Persentase yang Diperoleh
Keterangan
20 < q < 35
Sangat rendah
36 < q < 51
Rendah
52 < q < 67
Sedang
68 < q < 83
Tinggi
84 < q < 100
Sangat tinggi
Untuk menghitung rata-rata skor semua siswa digunakan
persamaan:
Skor Rata-Rata Kelas =
∑
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Untuk mengetahui persentase motivasi semua siswa pada tiap
kategori digunakan persamaan:
% Motivasi Kelas =
Setelah
data
∑
motivasi
𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖
∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
siswa
diperoleh,
𝑥 100%
peneliti
dapat
menyimpulkan berdasarkan kategori yang diinginkan. Dalam penelitian
ini, peningkatan motivasi belajar siswa pada materi hakikat biologi
dengan menerapkan permainan ular tangga dikatakan berhasil apabila
siswa dengan kategori skor tinggi dan sangat tinggi sebesar 75%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2. Analisis Kualitatif
Data-data yang telah diperoleh dari hasil pengamatan juga dianalisis
secara kualitatif. Analisis kualitatif ini berupa deskripsi kata-kata dari hasil
pengamatan selama kegiatan pembelajaran yang berlangsung dengan
menerapkan permainan ular tangga.
F. Indikator Keberhasilan Penelitian
Indikator keberhasilan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian
ini dijelaskan dalam tabel berikut :
Tabel 3.6 Indikator Keberhasilan Penelitian
Teknik Pengumpulan
Data
Angket motivasi
belajar siswa
Keadaan Awal
Sebelum Penelitian
Belum terukur
Hasil belajar aspek
kognitif berdasarkan
hasil tes akhir (posttest)
siklus I dan siklus II
Persentase nilai siswa
yang mencapai KKM
>75 sebanyak 50%
dengan skor rata-rata
kelas mencapai 69
pada materi hakikat
biologi
Belum terukur
Hasil belajar aspek
afektif berdasarkan
lembar observasi
Indikator Ketercapaian
Motivasi belajar siswa
selama mengikuti
proses pembelajaran
mencapai 75% kategori
tinggi dan sangat tinggi
Persentase nilai siswa
yang mencapai KKM >
75 sebanyak 75%
dengan skor rata-rata
kelas mencapai 75 pada
materi hakikat biologi
Hasil belajar aspek
afektif siswa selama
mengikuti proses
pembelajaran mencapai
kategori tinggi
sebanyak 75%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan permainan ular tangga
untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar ranah kognitif serta afektif
siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dilakukan sebanyak 2 siklus
dengan masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Berikut ini akan
diuraikan mengenai proses pelaksanaan penelitian dan hasil yang diperoleh
selama pelaksanaan penetilian :
a. Siklus I
1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan peneliti yang bertindak sebagai guru
merancang dan mempersiapkan instrumen pembelajaran, dan instrumen
penelitian yang akan digunakan untuk mendukung penelitian. Instrumen
pembelajaran yang telah disusun berupa silabus, RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran), materi pembelajaran hakikat Biologi, LKS,
media dan perlengkapan permainan ular tangga, serta rancangan kegiatan
pembelajaran yang telah dikonsultasikan dengan guru mata pelajaran dan
dosen pembimbing, serta untuk instrumen pengumpulan data berupa
berupa kuesioner, lembar observasi, panduan wawancara, soal pretest dan
posttest, dan rubrik penilaian. Instrumen pembelajaran digunakan dalam
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
proses pembelajaran di kelas, sedangkan instrumen pengumpulan data
digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif dan afektif, serta
mengukur motivasi belajar siswa.
2) Pelaksanaan
a) Pertemuan I
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XE BOPKRI 2
Yogyakarta. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 1
Agustus 2016. Pada pukul 07.00 – 08.30 WIB. Uraian kegiatan
pelaksanaan dalam penelitian ini sebagai berikut :
• Kegiatan Pra Pembelajaran
Sebelum memulai pembelajaran peneliti yang bertindak sebagai
guru masuk ke dalam kelas bersama guru mata pelajaran Biologi
Kelas
X
SMA
BOPKRI
2
Yogyakarta.
Sebelum
memulai
pembelajaran, guru memperkenalkan diri terlebih dahulu. Setelah itu,
guru meminta siswa untuk mengisi kuesioner. Pengisisan kuesioner
ini
bertujuan
untuk
melihat
motivasi
awal
siswa
terhadap
pembelajaran Biologi.
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan tahap pendahuluan
berupa mengucapkan salam, mengecek kesiapan siswa, menanyakan
siswa yang tidak hadir, lalu memberikan pretest untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa terhadap materi yang akan dipelajari pada
hari itu. Setelah itu memberikan apersepsi kepada siswa dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
mengajukan pertanyaan yaitu “Apakah yang kalian ketahui dari
Biologi? dan siapa diantara kalian yang mengetahui arti dari
Biologi?”, siswa menanggapi dengan memberikan jawaban terhadap
pertanyaan yang diajukan tersebut. Setelah itu guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
• Kegiatan Pembelajaran
Pada tahap ini guru mengeksplorasi pengetahuan siswa dengan
mengajukan pertanyaan yaitu “Coba sebutkan apa saja cabang dari
ilmu Biologi?”, siswa menjawab pertanyaan yang diajukan tersebut.
Setelah itu, guru meminta siswa untuk membentuk kelompok menjadi
7 kelompok secara acak yang terdiri dari 4 siswa.
Pada saat pembentukan kelompok suasana kelas menjadi ramai,
guru mencoba untuk mengkondisikan suasana kelas agar tidak ramai,
tetapi beberapa siswa tetap ramai dan tidak mendengarkan sehingga
guru harus membantu dalam mengkordinasikan siswa ke dalam
kelompok. Pada pertemuan I ini, guru belum menerapkan permainan
ular tangga dalam pembelajaran melainkan menggunakan lembar
kerja siswa (LKS). Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) pada
masing-masing kelompok dan siswa diminta untuk mengerjakan
setiap pertanyaan yang ada pada lembar kerja siswa tersebut.
Pada saat mengerjakan lembar kerja siswa (LKS), beberapa
siswa antusias dan aktif dalam berdiskusi dan mengerjakan lembar
kerja siswa (LKS) tersebut (Gambar 4.1). Ada juga kelompok yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
semua
siswa
di
kelompok
tersebut
aktif
berdiskusi
dalam
mengerjakannya. Namun ada juga dari beberapa siswa dalam
kelompok yang tidak aktif membantu dalam mengerjakannya.
Beberapa siswa ada yang sibuk dengan hal lain seperti mengobrol
dengan siswa lainnya, dan ada yang diam saja. Guru mencoba
menegur siswa yang tidak membantu dalam mengerjakan lembar kerja
siswa (LKS) tersebut, saat ditegur siswa tersebut langsung aktif
mengerjakannya tetapi saat guru mendatangi kelompok lain, siswa
tersebut kembali hanya diam saja.
Setelah pelaksanaan diskusi dalam kelompok selesai, guru
meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompok tersebut. Guru mengklarifikasi dari jawaban
siswa yang belum tepat dan memberi penguatan terhadap jawaban
yang sudah tepat.
Gambar 4.1 Diskusi kelompok saat pengerjaan LKS
• Kegiatan Penutup Pembelajaran
Pada kegiatan ini, guru meminta siswa untuk membuat
rangkuman atau kesimpulan dari materi yang telah dipelajari hari ini.
Setelah itu, guru melakukan evaluasi agar mengetahui bahwa materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
yang telah dipelajari hari itu sudah dipahami seluruh siswa dengan
memberikan beberapa pertanyaan terkait materi yang dipelajari. Lalu,
guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi dengan mengajukan
pertanyaan tentang manfaat yang didapat dari pembelajaran hari ini.
Setelah itu, guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari.
materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu objek dan
permasalahan Biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan.
b) Pertemuan II
Pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 4 Agustus
2016. Pada pukul 12.00 – 13.30 WIB. Uraian kegiatan pelaksanaan
dalam penelitian ini sebagai berikut :
• Kegiatan Pra Pembelajaran
Sebelum memulai pembelajaran peneliti yang bertindak sebagai
guru masuk ke dalam kelas bersama guru mata pelajaran Biologi SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta dan rekan mahasiswa yang bertindak sebagai
observer. Guru mengucapkan salam, mengecek kesiapan siswa,
menanyakan siswa yang tidak hadir, lalu memberikan apersepsi
kepada siswa dengan mengajukan pertanyaan yaitu “Coba sebutkan
objek Biologi dari berbagai tingkat organisasi Biologi yang
merupakan objek kajian Biologi”, siswa menanggapi dengan
memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan tersebut.
Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
• Kegiatan Pembelajaran
Pada
kegiatan
pembelajaran
ini,
terlebih
dahulu
guru
mengeksplorasi pengetahuan siswa dengan mengajukan pertanyaan
lisan yaitu “Coba urutkan tingkat organisasi kehidupan dari yang
terendah hingga tertinggi?” dan “Coba sebutkan permasalahan Biologi
pada berbagai tingkat organisasi kehidupan?”, siswa menjawab
pertanyaan yang diajukan tersebut. Setelah itu, guru mengkoordinasi
siswa ke dalam kelompok menjadi 6 kelompok masing-masing terdiri
dari 4-5 siswa sesuai dengan bangku mereka. Guru bertanya kepada
siswa “Apakah kalian pernah bermain ular tangga?”, lalu guru
menjelaskan langkah-langkah dan peraturan permainan ular tangga
yang akan diterapkan dalam pembelajaran (Gambar 4.2). Lalu guru
membagikan bidak sebagai tanda untuk setiap kelompok.
Pada tahap ini siswa melakukan permainan ular tangga dalam
kegiatan pembelajaran (Gambar 4.2). Papan ular tangga, kartu soal,
dan dadu dapat dilihat pada gambar 4.3. Dalam permainan ular tangga
ini, guru meminta salah satu siswa sebagai perwakilan dari kelompok
untuk maju ke depan kelas menjadi pelempar dadu yang akan
menentukan
jumlah
langkah
kelompok
tersebut.
Kemudian
perwakilan kelompok diminta untuk hompimpah dalam menentukan
siapa yang melempar dadu terlebih dahulu. Setiap perwakilan
kelompok nantinya akan melempar dadu terlebih dahulu sebelum
mengambil kartu soal. Semua kelompok memulai dari petak nomor 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Setiap perwakilan kelompok melempar dadu sesuai urutannya lalu
mengambil kartu soal secara acak di dalam kotak soal dan
mendiskusikan jawaban dari soal tersebut. Pengambilan soal
disesuaikan dengan angka dadu yang diperoleh. Jika angka dadu yang
diperoleh 1-4 maka soal diambil pada kotak soal dengan tingkat
kesulitan sedang. Jika angka dadu yang diperoleh 5 atau 6 maka soal
diambil pada kotak soal dengan tingkat kesulitan tinggi. Apabila
kelompok tersebut dapat menjawab maka kelompok tersebut boleh
menjalankan bidak sesuai dengan angka dadu yang didapat,
sebaliknya jika kelompok tersebut tidak dapat menjawab maka tidak
boleh melangkah. Setelah kelompok menjawab soal yang didapatkan,
guru langsung mengklarifikasi hasil dari jawaban yang belum tepat
dan memberi penguatan pada jawaban yang sudah benar. Setiap soal
yang berhasil dijawab akan mendapatkan 10 poin. Kelompok yang
mendapat angka 6 dari pelemparan dadu, maka pemain tersebut
mendapatkan kesempatan sekali lagi untuk melemparkan dan
melangkahkan bidaknya lagi. Bagi kelompok yang turun karena
berada di petak ekor ular, maka dia akan mendapatkan punishment
berupa pengurangan poin (5 poin), dan pemain yang naik karena di
petak tangga, maka dia akan mendapatkan reward berupa bonus poin
(5 poin). Pemenang dari permainan adalah kelompok yang mendapat
poin tertinggi dari setiap pertanyaan yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Selama proses permainan ini berlangsung, siswa terlihat antusias
dalam melaksanakannya. Suasana di kelas menjadi ramai dikarenakan
siswa sangat aktif dalam melaksanakan permainan ini. Ada juga siswa
yang bukan ditunjuk sebagai perwakilan kelompok ikut maju ke depan
kelas dan hal ini membuat situasi di depan papan ular tangga menjadi
ramai. Saat mendapat kartu soal dan diminta berdiskusi dengan
kelompoknya beberapa siswa ada yang aktif berdiskusi, namun ada
juga yang hanya sebagai penonton dan tidak ikut dalam berdiskusi.
Suasana di kelas menjadi ribut dikarenakan saat kelompok yang
mendapat giliran sedang berdiskusi, ada kelompok yang mulai
meminta kepada guru untuk menjawab soal tersebut. Beberapa
kelompok juga mulai menghitung waktu jika kelompok tersebut lama
dalam menjawab soal yang didapat. Ada juga siswa yang ribut dan
tidak memperhatikan saat kelompok lain sedang menjawab soal yang
didapat.
Selesai permainan, guru menghitung poin yang didapatkan oleh
setiap kelompok. Setelah itu, guru memberikan pujian dan apresiasi
terhadap seluruh kelompok karena telah melaksanakan permainan ular
tangga dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
a
b
Gambar 4.2 (a) Penjelasan langkah-langkah dan peraturan
permaian ular tangga, (b) Pelaksanaan permainan ular tangga
Gambar 4.3 Papan Ular Tangga, Kartu Soal, dan Dadu
• Kegiatan Penutup
Pada kegiatan ini, guru meminta siswa untuk membuat
rangkuman atau kesimpulan dari materi yang telah dipelajari hari ini.
Setelah itu, guru mengajak siswa untuk melakukan evaluasi dengan
memberikan soal posttest dan meminta siswa menjawab soal tersebut.
Lalu, guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi dengan
mengajukan
pertanyaan
tentang
manfaat
yang
didapat
dari
pembelajaran hari ini. Setelah itu, guru memberikan tugas kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
siswa untuk mempelajari. materi yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya yaitu manfaat Biologi dalam berbagai bidang.
3) Observasi
Pelaksanaan observasi dilakukan oleh guru mata pelajaran Biologi
kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan rekan mahasiswa. Observasi
dilakukan dengan cara observer mengamati kegiatan siswa selama
pembelajaran berlangsung sesuai dengan aspek aspek yang terdapat dalam
lembar observasi yang telah diberikan oleh peneliti.
Observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengamati kemampuan
afektif siswa meliputi kesiapan siswa, perhatian siswa, kerjasama, sikap
jujur, keaktifan siswa, interaksi antar siswa maupun guru, sikap
menghargai, sikap percaya diri siswa selama kegiatan pembelajaran
dengan menerapkan permainan ular tangga pada materi hakikat Biologi.
4) Refleksi
Dari hasil observasi, pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I
belum berlangsung dengan baik dan sesuai dengan yang diharapakan. Hal
ini terlihat dari siswa yang kurang aktif terlibat dalam proses
pembelajaran. Beberapa siswa ada yang sibuk dengan hal lain seperti
mengobrol dengan siswa lainnya, dan ada yang diam saja selama proses
diskusi di dalam kelompok berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Pada siklus I, siswa masih baru untuk menerima permainan ular
tangga yang diterapkan pada kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru
harus menjelaskan secara detail dan terperinci mengenai langkah-langkah
dan aturan permainan ular tangga. Penjelasan tersebut menguras waktu
yang cukup banyak sehingga dalam siklus I waktu permainan tidak efisien.
Saat permainan ular tangga diterapkan dalam pembelajaran, ada
siswa yang tidak ditunjuk sebagai perwakilan kelompok ikut maju ke
depan kelas dan hal ini membuat situasi di depan papan ular tangga
menjadi ramai. Saat mendapat kartu soal dan diminta berdiskusi dengan
kelompoknya beberapa siswa ada yang aktif berdiskusi, namun ada juga
yang hanya sebagai penonton dan tidak ikut dalam berdiskusi. Adapun
juga siswa yang ribut dan tidak memperhatikan saat kelompok lain sedang
menjawab soal yang didapat. Seharusnya guru lebih tegas dalam
mengkondisikan siswa dalam permainan ular tangga tersebut, dengan
memberikan sanksi dalam bentuk pengurangan poin bagi kelompok
ataupun anggota kelompoknya yang ribut pada saat kelompok lain
mendapat giliran untuk berdiskusi.
Selain itu, pada saat menerapkan permainan ular tangga dalam
pembelajaran, masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya, yakni
siswa yang menjadi perwakilan kelompok membacakan kartu soal yang
didapat hanya pada kelompoknya saja, sehingga siswa lainnya yang bukan
kelompok tersebut tidak mendengar soal yang didapat kelompok tersebut.
Seharusnya guru lebih tegas lagi dalam mengarahkan siswa agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
membacakan kartu soal di depan kelas agar seluruh siswa mendengar soal
yang didapat kelompok tersebut.
Untuk hasil belajar ranah afektif, sudah cukup baik. Ini ditunjukkan
dengan persentase yang mencapai angka 81,5%. Walaupun masih ada
beberapa siswa yang masih sibuk dengan urusannya sendiri. Sementara itu,
untuk hasil belajar ranah kognitif, persentase nilai siswa yang mencapai
KKM yaitu 25% dengan skor rata-rata kelas 59,28. Hal tersebut belum
mencapai target yang diharapkan dan yang telah ditentukan yaitu
persentase nilai siswa yang mencapai KKM sebanyak 75% dan skor ratarata kelas mencapai 75.
b. Siklus II
1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus II ini, peneliti melakukan perbaikan
dari masalah yang terdapat dalam siklus I. Perbaikan tersebut adalah pada
pertemuan II, dengan menambah peraturan baru dalam permainan ular
tangga yaitu memberikan sanksi yaitu pengurangan 2 poin kepada
kelompok ataupun anggota kelompok yang ribut pada saat kelompok lain
mendapat giliran untuk berdiskusi. Adapun juga penambahan peraturan
yaitu batas waktu saat menjawab soal yang didapat setiap kelompok, batas
waktu yang diberikan adalah 1 menit, jadi soal yang tidak bisa dijawab
hingga batas waktu habis dapat dilempar ke kelompok lainnya. Hal ini
dilakukan agar kelompok yang lain juga ikut berdiskusi dalam menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
soal tersebut, ini bertujuan untuk meminimalisir kelompok lainnya
mengobrol hal di luar pelajaran dan tidak memperhatikan saat permainan
berlangsung. Poin yang didapat untuk soal lemparan ini adalah 2 poin.
Selain itu, peneliti akan selalu mengingatkan kepada siswa bahwa pada
saat membacakan kartu soal harus dibacakan di depan kelas agar seluruh
siswa mendengar soal yang didapat kelompok tersebut.
2) Pelaksanaan
a) Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus II dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 8
Agustus 2016. Pada pukul 07.00 – 08.30 WIB. Uraian kegiatan
pelaksanaan dalam penelitian ini sebagai berikut :
• Kegiatan Pra Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan tahap pendahuluan
berupa mengucapkan salam, mengecek kesiapan siswa, menanyakan
siswa yang tidak hadir. Setelah itu, guru memberikan apersepsi
kepada siswa dengan mengajukan pertanyaan lisan yaitu “Mengapa
kita perlu mempelajari Biologi?”, dan Apakah mempelajari Biologi itu
penting!, siswa menanggapi dengan memberikan jawaban terhadap
pertanyaan yang diajukan tersebut. Setelah itu guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
• Kegiatan Pembelajaran
Pada tahap ini guru mengeksplorasi pengetahuan siswa dengan
mengajukan pertanyaan yaitu “Manfaat Biologi dapat dilihat dari
bidang apa saja?”, siswa menjawab pertanyaan yang diajukan tersebut.
Setelah itu, guru meminta siswa untuk membentuk kelompok menjadi
7 kelompok secara acak yang terdiri dari 4 siswa.
Pada saat pembentukan kelompok guru membantu dalam
mengkordinasikan siswa ke dalam kelompok, dengan membagi siswa
sesuai dengan bangku mereka. Hal ini dilakukan untuk mencegah
suasana di kelas menjadi ramai. Guru membagikan lembar kerja siswa
(LKS) pada masing-masing kelompok dan siswa diminta untuk
mengerjakan setiap pertanyaan yang ada pada lembar kerja siswa
tersebut.
Pada saat mengerjakan lembar kerja siswa (LKS), beberapa
siswa antusias dan aktif dalam berdiskusi dan mengerjakan lembar
kerja siswa (LKS) tersebut (Gambar 4.4). Adapun kelompok yang
semua
siswa
di
kelompok
tersebut
aktif
berdiskusi
dalam
mengerjakannya.
Namun masih terdapat juga dari beberapa siswa dalam
kelompok yang tidak aktif membantu dalam mengerjakannya. Setelah
pelaksanaan diskusi dalam kelompok selesai, guru meminta
perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompok tersebut. Guru mengklarifikasi dari jawaban siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
yang belum tepat dan memberi penguatan terhadap jawaban yang
sudah tepat.
Gambar 4.4 Diskusi kelompok saat pengerjaan LKS II
• Kegiatan Penutup
Pada kegiatan ini, guru meminta siswa untuk membuat
rangkuman atau kesimpulan dari materi yang telah dipelajari hari ini.
Setelah itu, guru melakukan evaluasi agar mengetahui bahwa materi
yang telah dipelajari hari itu sudah dipahami seluruh siswa dengan
memberikan beberapa pertanyaan terkait materi yang dipelajari. Lalu,
guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi dengan mengajukan
pertanyaan tentang manfaat yang didapat dari pembelajaran hari ini.
Setelah itu, guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari
materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu metode
ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
b) Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal
11 Agustus 2016. Pada pukul 12.00 – 13.30 WIB. Uraian kegiatan
pelaksanaan dalam penelitian ini sebagai berikut :
• Kegiatan Pra Pembelajaran
Sebelum memulai pembelajaran peneliti yang bertindak sebagai
guru masuk ke dalam kelas bersama guru mata pelajaran Biologi SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta dan rekan mahasiswa yang bertindak sebagai
observer. Guru mengucapkan salam, mengecek kesiapan siswa,
menanyakan siswa yang tidak hadir, lalu memberikan apersepsi
kepada siswa dengan mengajukan pertanyaan yaitu “Apa yang kalian
ketahui dari metode ilmiah? dan Dalam metode ilmiah seseorang
harus bersikap seperti apa?”, siswa menanggapi dengan memberikan
jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan tersebut. Setelah itu guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
• Kegiatan Pembelajaran
Pada
kegiatan
pembelajaran
ini,
guru
mengeksplorasi
pengetahuan siswa dengan mengajukan pertanyaan lisan yaitu “Coba
sebutkan apa yang kalian ketahui terkait langkah-langkah dari metode
ilmiah?”, siswa menjawab pertanyaan yang diajukan tersebut. Setelah
itu, guru mengkoordinasi siswa ke dalam kelompok menjadi 6
kelompok masing-masing terdiri dari 4-5 siswa. Guru membagi siswa
sesuai dengan kelompok yang sudah dibentuk pada pertemuan II pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
siklus I. Lalu guru menjelaskan kembali langkah-langkah dan
peraturan dalam permainan ular tangga yang akan diterapkan dalam
pembelajaran. Lalu guru membagikan bidak sebagai tanda untuk
setiap kelompok.
Pada tahap ini siswa melakukan permainan ular tangga dalam
kegiatan pembelajaran (Gambar 4.5) sama seperti pada pertemuan II
pada siklus I. Dalam permainan ular tangga ini, guru meminta salah
satu siswa sebagai perwakilan dari kelompok untuk maju ke depan
kelas menjadi pelempar dadu yang akan menentukan jumlah langkah
kelompok tersebut. Kemudian perwakilan kelompok diminta untuk
hompimpah dalam menentukan siapa yang melempar dadu terlebih
dahulu. Setiap perwakilan kelompok nantinya akan melempar dadu
terlebih dahulu sebelum mengambil kartu soal. Semua kelompok
memulai dari petak nomor 1. Setiap perwakilan kelompok melempar
dadu sesuai urutannya lalu mengambil kartu soal secara acak di dalam
kotak
soal
dan
mendiskusikan
jawaban
dari
soal
tersebut.
Pengambilan soal disesuaikan dengan angka dadu yang diperoleh. Jika
angka dadu yang diperoleh 1-4 maka soal diambil pada kotak soal
dengan tingkat kesulitan sedang. Jika angka dadu yang diperoleh 5
atau 6 maka soal diambil pada kotak soal dengan tingkat kesulitan
tinggi. Apabila kelompok tersebut dapat menjawab maka kelompok
tersebut boleh menjalankan bidak sesuai dengan angka dadu yang
didapat, sebaliknya jika kelompok tersebut tidak dapat menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
maka tidak boleh melangkah. Pada saat kelompok menjawab soal
yang didapatkan, guru langsung mengklarifikasi hasil dari jawaban
yang belum tepat dan memberi penguatan pada jawaban yang sudah
benar. Setiap soal yang berhasil dijawab akan mendapatkan 10 poin.
Kelompok yang mendapat angka 6 dari pelemparan dadu, maka
pemain
tersebut
mendapatkan
kesempatan
sekali
lagi
untuk
melemparkan dan melangkahkan bidaknya lagi. Bagi kelompok yang
turun karena berada di petak ekor ular, maka dia akan mendapatkan
punishment berupa pengurangan poin (5 poin), dan pemain yang naik
karena di petak tangga, maka dia akan mendapatkan reward berupa
bonus poin (5 poin).
Adapun peraturan baru yang ditambahkan pada permainan ular
tangga pada pertemuan ini yaitu pengurangan 2 poin bagi kelompok
ataupun anggota kelompoknya yang ribut saat kelompok lain sedang
berdiskusi dan batas waktu saat menjawab soal yaitu sebanyak 1
menit. Pemenang dari permainan adalah kelompok yang mendapat
poin tertinggi dari setiap pertanyaan yang diberikan.
Selama proses permainan ini berlangsung, siswa terlihat lebih
antusias
dan
aktif
dalam
melaksanakannya.
Siswa
sudah
melaksanakan permainan dengan lebih baik dikarenakan sudah pernah
melaksanakannya pada pertemuan II pada siklus I. Saat mendapat
kartu soal dan diminta berdiskusi dengan kelompoknya hampir
seluruh siswa aktif berdiskusi, namun masih terdapat siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
kurang aktif dalam berdiskusi. Seluruh siswa memperhatikan saat soal
dibacakan oleh salah satu perwakilan kelompok. Guru selalu
mengingatkan dengan tegas bahwa soal harus dibacakan di depan
kelas dan dengan suara yang keras agar seluruh siswa dapat
mendengarnya. Seluruh kelompok aktif dalam berdiskusi dikarenakan
adanya soal lemparan jika kelompok yang mendapat giliran menjawab
tidak dapat menjawab karena batas waktu yang ditentukan telah habis.
Jadi suasana di kelas menjadi lebih tenang jika ada kelompok yang
mendapat giliran menjawab soal yang didapatkan. Selesai permainan,
guru menghitung poin yang didapatkan oleh setiap kelompok. Setelah
itu, guru memberikan pujian dan apresiasi terhadap seluruh kelompok
karena telah melaksanakan permainan ular tangga dengan baik.
a
b
Gambar 4.5 (a) Saat pelaksanaan permainan ular tangga,
(b) Diskusi kelompok saat permainan ular tangga
• Kegiatan Penutup
Pada kegiatan ini, guru meminta siswa untuk membuat
rangkuman atau kesimpulan dari materi yang telah dipelajari hari ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Setelah itu, guru mengajak siswa untuk melakukan evaluasi dengan
memberikan soal posttest dan meminta siswa menjawab soal tersebut
(Gambar 4.6). Lalu, guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi
dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat yang didapat dari
pembelajaran hari ini. Setelah itu, guru meminta siswa untuk mengisi
kuesioner. Pengisian kuesioner ini bertujuan untuk melihat motivasi
siswa terhadap penerapan permainan ular tangga dalam pembelajaran
Biologi. Guru mengucapkan terima kasih kepada para siswa atas
kerjasamanya dalam pembelajaran selama 4 kali pertemuan yang
sudah berlangsung.
Gambar 4.6 Siswa saat pengerjaan posttest II
3) Observasi
Pelaksanaan observasi dilakukan oleh guru mata pelajaran Biologi
kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan rekan mahasiswa. Observasi
dilakukan dengan cara observer mengamati kegiatan siswa selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
pembelajaran berlangsung sesuai dengan aspek aspek yang terdapat dalam
lembar observasi yang telah diberikan oleh peneliti.
Observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengamati kemampuan
afektif siswa meliputi kesiapan siswa, perhatian siswa, kerjasama, sikap
jujur, keaktifan siswa, interaksi antar siswa maupun guru, sikap
menghargai, sikap percaya diri siswa selama kegiatan pembelajaran
dengan menerapkan permainan ular tangga pada materi hakikat Biologi.
4) Refleksi
Dari hasil observasi, pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II
sudah mengalami peningkatan dan berjalan dengan baik serta sesuai
dengan yang diharapkan. Hal ini terlihat dari beberapa siswa yang lebih
aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Beberapa siswa juga tidak lagi
sibuk dengan hal lain seperti mengobrol dengan siswa lainnya. Siswa
sudah aktif selama proses diskusi di dalam kelompok berlangsung.
Saat permainan ular tangga diterapkan dalam pembelajaran, siswa
yang tidak ditunjuk sebagai perwakilan kelompok tidak ikut maju ke depan
kelas seperti pada siklus I. Selain itu, saat mendapat kartu soal dan diminta
berdiskusi dengan kelompoknya, semua siswa juga sudah aktif berdiskusi
dan memperhatikan saat kelompok lain sedang menjawab soal yang
didapat. Pada saat menerapkan permainan ular tangga dalam pembelajaran,
siswa yang menjadi perwakilan kelompok sudah membacakan kartu soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
yang didapat didepan kelas agar seluruh siswa mendengar soal yang
didapat kelompok tersebut.
Pada siklus II, hasil belajar ranah afektif siswa mengalami
peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan persentase yang diperoleh adalah
92,5% berbeda dengan siklus I yang hanya mencapai 81,5% saja.
Sementara itu, untuk hasil belajar ranah kognitif mengalami peningkatan
dibandingkan pada siklus I, persentase nilai siswa yang mencapai KKM
yaitu 67,86% dengan skor rata-rata kelas yaitu 76,25. Namun, hal tersebut
belum mencapai target yang diharapkan dan yang telah ditentukan yaitu
persentase nilai siswa yang mencapai KKM sebanyak 75%. Akan tetapi,
untuk skor rata-rata kelas mencapai KKM sudah tercapai ditunjukkan
dengan skor rata-rata kelas yang diperoleh sebanyak 76,25. Meski hasil
belum sepenuhnya mencapai target, siklus II tidak dapat dilanjutkan pada
siklus
III
karena
waktu
yang
diberikan
pihak
sekolah
tidak
memungkinkan.
2. Hasil Motivasi Belajar Siswa
Motivasi belajar siswa dapat dihitung melalui lembar kuesioner yang
diisi langsung oleh siswa. Lembar kuesioner akan diberikan sebanyak 2 kali.
Masing-masing pada siklus I dan siklus II. Kedua kuesioner tersebut
bertujuan untuk melihat adanya perbandingan dari motivasi belajar siswa
yang terjadi sebelum dan sesudah penerapan permainan ular tangga pada
kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Data perhitungan motivasi belajar siswa awal dapat dilihat pada
lampiran 16, dan data perhitungan motivasi belajar siswa akhir dapat dilihat
pada lampiran 17. Hasil persentase motivasi belajar siswa awal dan akhir
dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Persentase Motivasi Belajar Siswa Awal dan Akhir
% Motivasi
% Motivasi
Kategori
Awal
Akhir
Sangat Rendah
17,86
0
Rendah
14,28
0
Sedang
42,86
0
Tinggi
25
39,29
Sangat Tinggi
0
60,71
Dari tabel 4.1, dapat dilihat perbedaan hasil persentase motivasi belajar
siswa awal sebelum menerapkan permainan ular tangga pada kegiatan
pembelajaran dengan motivasi belajar siswa akhir setelah menerapkan
permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran. Hasil motivasi belajar
siswa awal mencapai pada empat kategori antara lain sangat rendah, rendah,
sedang, dan tinggi. Pada kategori sangat rendah, terdapat 5 siswa dengan
persentase 17,86%. Pada kategori rendah, terdapat 4 siswa dengan persentase
14,28%. Pada kategori sedang, terdapat 12 siswa dengan persentase 42,86%,
sedangkan pada kategori tinggi terdapat 7 siswa dengan persentase 25%.
Untuk kategori sangat tinggi tidak ada satupun siswa yang mencapai kategori
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa masih belum
mencapai target yang diharapkan dan yang telah ditentukan, sedangkan hasil
motivasi belajar siswa akhir mencapai pada dua kategori antara lain tinggi
dan sangat tinggi. Siswa yang awalnya mencapai kategori sangat rendah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
rendah, dan sedang sudah tidak ada lagi. Pada kategori tinggi, terdapat 11
siswa dengan persentase 39,29% sedangkan, pada kategori sangat tinggi
terdapat 17 siswa dengan persentase 60,71%. Persentase kategori tinggi dan
sangan tinggi dijumlahkan menjadi 100%. Hal ini menunjukkan bahwa
motivasi belajar siswa meningkat setelah adanya penerapan permainan ular
tangga pada kegiatan pembelajaran dan hasil tersebut telah mencapai target
yang diharapkan dan yang telah ditentukan yaitu persentase kategori tinggi
dan sangat tinggi mencapai 75%.
3. Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap
akhir siklus dilakukan tes hasil belajar dengan memberikan soal posttest ke
siswa. Tes ini bertujuan untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif siswa.
Sebelum memberikan soal posttest, pada awal pertemuan I pada siklus I siswa
diberikan tes berupa soal pretest. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa terkait materi hakikat Biologi. Hasil tes masingmasing siklus adalah, sebagai berikut:
a. Pretest
Pada awal pertemuan I pada siklus I diberikan tes kepada siswa
untuk mengetahui pengetahuan awal siswa terkait materi hakikat Biologi.
Nilai yang diperoleh siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dapat
pada lampiran 18. Hasil analisis nilai yang diperoleh dilihat pada tabel
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
No
1
2
3
4
5
6
7
Tabel 4.2 Hasil Pretest
Kriteria
Nilai siswa yang terendah
Nilai siswa yang tertinggi
Jumlah siswa yang hadir
Jumlah siswa yang tidak mencapai
nilai 75
Jumlah siswa yang mencapai 75
Rata-rata nilai seluruh siswa
Ketuntasan kelas
Skor
35
70
28
28 (100%)
0 (0%)
49,82
0%
Dari tabel 4.2, dapat dilihat bahwa hasil pretest terhadap materi
hakikat Biologi mencapai nilai 49,82 untuk skor rata-rata kelas. Pretest
tersebut menunjukkan pengetahuan awal siswa terkait materi hakikat
Biologi. Dalam hal ini, setelah mendapatkan pretest, siswa sudah
memperoleh sedikit gambaran untuk materi yang akan diberikan selama
kegiatan pembelajaran.
b. Posttest Siklus I
Pada akhir pertemuan kedua untuk siklus I diberikan tes kepada
siswa terkait materi hakikat Biologi dengan materi pembelajaran ruang
lingkup Biologi dan objek dan permasalahan Biologi pada berbagai tingkat
organisasi kehidupan. Nilai yang diperoleh siswa kelas XE SMA BOPKRI
2 Yogyakarta dapat pada lampiran 19. Hasil analisis nilai yang diperoleh
dilihat pada tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
No
1
2
3
4
5
6
7
Tabel 4.3 Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus I
Kriteria
Skor
Nilai siswa yang terendah
30
Nilai siswa yang tertinggi
80
Jumlah siswa yang hadir
28
Jumlah siswa yang tidak mencapai
21 (75%)
nilai 75
Jumlah siswa yang mencapai nilai 75
7 (25%)
Rata-rata nilai seluruh siswa
59,28
Ketuntasan kelas
25%
Dari tabel 4.3, skor rata-rata hasil belajar kognitif seluruh siswa pada
siklus I adalah 59,28 dengan persentase ketuntasan kelas sebesar 25%.
Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa pencapaian hasil
belajar kognitif siswa pada materi hakikat Biologi dengan materi
pembelajaran ruang lingkup Biologi dan objek dan permasalahan Biologi
pada berbagai tingkat organisasi kehidupan masih terbilang rendah. Hal ini
menunjukkan hasil tersebut belum mencapai atau sesuai dengan target
yang diharapkan.
c. Posttest Siklus II
Pada akhir pertemuan kedua untuk siklus II diberikan tes kepada
siswa terkait materi hakikat Biologi dengan materi pembelajaran manfaat
Biologi dan metode ilmiah. Nilai yang diperoleh siswa kelas XE SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta dapat pada lampiran 20. Hasil analisis nilai yang
diperoleh dilihat pada tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
No
1
2
3
4
5
6
7
Tabel 4.4 Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus II
Kriteria
Skor
Nilai siswa yang terendah
50
Nilai siswa yang tertinggi
95
Jumlah siswa yang hadir
28
Jumlah siswa yang tidak mencapai
9 (32,14%)
nilai 75
Jumlah siswa yang mencapai nilai 75
19 (67,86%)
Rata-rata nilai seluruh siswa
76,25
Ketuntasan kelas
67,86%
Dari tabel 4.4, skor rata-rata hasil belajar kognitif seluruh siswa pada
siklus II adalah 76,25 dengan persentase ketuntasan kelas sebesar 67,86%.
Dari hasil yang diperoleh tersebut, dapat dikatakan bahwa pencapaian
siswa mengenai materi hakikat Biologi mengalami peningkatan. Hal ini
ditunjukkan dengan jumlah siswa yang mencapai nilai 75 atau KKM
berjumlah 19 siswa dengan persentase 67,86%. Namun, berdasarkan hasil
tersebut dapat dinyatakan bahwa pencapaian hasil belajar kognitif siswa
pada materi hakikat Biologi dengan materi pembelajaran manfaat Biologi
dan metode ilmiah masih belum mencapai atau sesuai dengan target yang
diharapkan yaitu persentase ketuntasan kelas sebanyak 75%. Tetapi untuk
skor rata-rata kelas sudah sesuai dengan target yang diharapkan. Hal ini
ditunjukkan dengan skor rata-rata kelas yang diperoleh sebanyak 76,25.
4. Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa
Hasil belajar ranah afektif siswa diperoleh dengan menggunakan
lembar observasi. Di dalam lembar observasi sudah mencangkup aspek yang
ingin diamati meliputi sikap dan aktivitas siswa selama kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan permainan ular tangga dalam materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
hakikat Biologi. Aspek-aspek tersebut antara lain, kesiapan siswa, rasa
hormat, perhatian siswa, kerjasama, sikap jujur, keaktifan siswa, interaksi
antar siswa maupun guru, sikap menghargai, sikap percaya diri siswa dan
sikap bertanggung jawab selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada siklus I dan siklus II. Hasil
observasi masing-masing siklus, sebagai berikut :
a. Hasil Observasi Siklus I
Pada siklus I, data hasil observasi siswa kelas XE SMA BOPKRI 2
Yogyakarta dapat dilihat pada lampiran 21. Hasil analisis dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4.5 Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus I
Persentase Skor Hasil
Kategori
Observer
Observasi (%)
1
82
Tinggi
2
81
Tinggi
Rata-Rata Skor
Observer 1 dan
81,5
Tinggi
2
Pada siklus I, persentase hasil belajar ranah afektif siswa oleh
observer 1 adalah 82%, sedangkan observer 2 adalah 81%. Rata-rata skor
yang diperoleh observer 1 dan 2 adalah 81,5% dan termasuk pada kategori
tinggi. Hal ini menunjukkan hasil belajar ranah afektif siswa sudah baik
dan sudah mencapai target yang ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
b. Hasil Observasi Siklus II
Pada siklus II, data hasil observasi siswa kelas XE SMA BOPKRI 2
Yogyakarta dapat dilihat pada lampiran 22. Hasil analisis dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4.6 Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus II
Persentase Skor Hasil
Kategori
Observer
Observasi (%)
1
94
Sangat tinggi
2
91
Sangat Tinggi
Rata-Rata Skor
Observer 1 dan
92,5
Sangat Tinggi
2
Pada siklus II, persentase hasil belajar ranah afektif siswa oleh
observer 1 adalah 94%, sedangkan observer 2 adalah 91%. Rata-rata skor
yang diperoleh observer 1 dan 2 adalah 92,5% dan termasuk pada kategori
sangat tinggi. Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar
ranah afektif siswa yang terjadi pada siklus II. Hal ini menunjukkan hasil
belajar ranah afektif siswa sudah sangat baik dan sudah mencapai target
yang ditentukan.
B. Pembahasan
1. Motivasi Belajar Siswa
Motivasi belajar siswa dapat diketahui dari hasil analisis lembar
kuesioner motivasi yang diisi langsung oleh siswa dengan mengacu pada 2
aspek yaitu minat siswa, dan keterlibatan siswa baik sebelum dan sesudah
adanya penerapan permainan ular tangga dalam kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Motivasi belajar sangat penting untuk siswa dikarenakan motivasi belajar
merupakan daya dorong bagi siswa untuk belajar sehingga dapat memperoleh
hasil belajar yang baik.
Berdasarkan hasil analisis kuesioner motivasi belajar siswa awal, pada
siklus I diperoleh persentase motivasi belajar siswa 17,86% untuk kategori
sangat rendah, 14,28% untuk kategori rendah, 42,86% untuk kategori rendah,
25% untuk kategori tinggi, dan 0% untuk kategori sangat tinggi.
Siswa yang termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah
menunjukkan siswa tersebut kurang atau sama sekali tidak termotivasi untuk
belajar Biologi. Siswa juga tidak mempersiapkan diri untuk pelajaran Biologi
dengan tidak belajar sebelumnya, siswa juga tidak fokus terhadap pelajaran
Biologi, siswa tidak senang dengan pelajaran Biologi, siswa tersebut selalu
merasa bosan dengan pelajaran Biologi, siswa tidak fokus dan tidak
memperhatikan dengan baik penjelasan guru tentang pelajaran Biologi, siswa
tersebut tidak aktif saat pelajaran Biologi, bahkan sampai bersikap acuh tak
acuh terhadap pelajaran Biologi. Hal-hal tersebut mencerminkan bahwa siswa
kurang berminat dan tidak adanya keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran Biologi, sehingga menimbulkan motivasi belajar siswa menjadi
rendah. Penyebab dari motivasi yang rendah ini dapat juga dikarenakan oleh
suasana belajar yang kurang menyenangkan. Untuk siswa termasuk dalam
kategori sedang menunjukkan bahwa siswa tersebut memiliki minat terhadap
pelajaran Biologi yang biasa saja, dan keterlibatan siswa tersebut dalam
kegiatan pembelajaran juga kadang pasif dan kadang juga aktif. Untuk siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
yang termasuk dalam kategori tinggi menunjukkan siswa ini memiliki
motivasi belajar yang baik terhadap pelajaran Biologi. Siswa ini memiliki
rasa senang, selalu aktif dan fokus terhadap pelajaran Biologi serta memiliki
minat dan selalu terlibat dalam kegiatan pembelajaran Biologi.
Berdasarkan hasil analisis kuesioner motivasi belajar siswa akhir, pada
siklus II diperoleh persentase motivasi belajar siswa 0% untuk kategori sangat
rendah, rendah, dan sedang. Untuk kategori tinggi memiliki persentase
39,29%, dan kategori sangat tinggi memiliki persentase 60,71%. Berikut
adalah persentase dari motivasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II :
Gambar 4.7 Persentase Motivasi Belajar Siswa
Dari gambar 4.7, dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa mengalami
peningkatan setelah adanya penerapan permainan ular tangga pada kegiatan
pembelajaran. Hasil tersebut menunjukkan bahwa telah tercapainya bahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
melebihi dari target yang diharapkan yaitu motivasi belajar siswa yang
termasuk dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sebesar 75%. Hal ini dapat
dilihat dari jumlah persentase kategori tinggi dan sangat tinggi yang diperoleh
adalah sebesar 100%. Motivasi belajar siswa yang telah mencapai kategori
tinggi dan sangat tinggi dipengaruhi oleh penerapan permainan ular tangga
pada kegiatan pembelajaran. Peningkatan motivasi belajar siswa ini tidak
dipengaruhi oleh faktor peneliti yang berperan sebagai guru di kelas atau
perubahan guru di kelas. Hal ini dikarenakan siswa yang didampingi oleh
peneliti adalah kelas X dan materi yang diajarkan oleh peneliti adalah materi
pertama pada semester I tahun ajaran 2016/2017, sehingga siswa belum
pernah diajarkan oleh guru Biologi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Jadi tidak
ada faktor dari peneliti yang berperan sebagai guru di kelas atau perubahan
guru di kelas yang meningkatkan motivasi belajar siswa tersebut, melainkan
adanya penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran yang
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Dari hasil tersebut menunjukkan adanya motivasi belajar siswa
terhadap materi hakikat Biologi dengan menerapkan permainan ular tangga.
Motivasi belajar yang tinggi ini didukung dengan suasana belajar yang
menyenangkan yang timbul dari adanya penerapan permainan ular tangga.
Hal ini dapat dilihat dari beberapa faktor meliputi : adanya keaktifan siswa,
saat diskusi kelompok berlangsung siswa terlihat sangat antusias dan
bersemangat, siswa juga terlihat aktif bertanya saat ada materi yang belum
dipahami serta adanya minat siswa dan keterlibatan aktif siswa selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
kegiatan pembelajaran yang sudah sangat baik. Dalam hal ini, penerapan
permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran memunculkan dorongan
bagi siswa untuk berusaha mendapatkan pencapaian yang lebih dari
sebelumnya, perubahan tersebut tercermin dari perubahan tingkah laku siswa.
2. Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa
Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa
tersebut menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada
hakikatnya merupakan perubahan tingkah laku setelah mengalami proses
belajar mengajar. Hasil belajar ranah kognitif merupakan perubahan tingkah
laku siswa pada tingkatan pengetahuan. Hasil belajar ranah kognitif terdiri
dari 6 aspek bertingkat yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi.
Sebelum membahas hasil belajar ranah kognitif siswa yang diperoleh
dari hasil posttest pada setiap akhir pertemuan siklus I dan siklus II, akan
dibahas terlebih dahulu hasil pretest siswa. Pretest ini merupakan tes awal
untuk mengetahui pengetahuan awal siswa terkait materi hakikat Biologi.
Pada pretest ini diperoleh hasil nilai terendah siswa adalah 35 dan nilai
tertinggi siswa adalah 70. Jumlah siswa yang tidak mencapai nilai KKM
berjumlah 28 siswa, dengan kata lain seluruh siswa tidak ada yang mencapai
nilai KKM dengan persentase ketuntasan kelas 0% dengan skor rata-rata
kelas mencapai 49,82. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan awal siswa
terkait materi hakikat Biologi masih sangat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Pada posttest I, diperoleh nilai siswa yang terendah adalah 30,
sedangkan nilai tertinggi adalah 80. Jumlah siswa yang tidak mencapai nilai
KKM berjumlah 21 siswa dengan persentase 75%, sedangkan siswa yang
mencapai nilai KKM berjumlah 7 siswa dengan persentase 25%. Hal ini
menunjukkan bahwa target yang diharapkan belum tercapai pada siklus I.
Target yang diharapkan untuk persentase ketuntaan kelas adalah sebesar 75%,
namun yang diperoleh adalah 25%. Untuk nilai rata-rata yang diperoleh kelas
adalah 59,28. Hasil ini menunjukkan bahwa target yang diharapkan belum
tercapai pada siklus I. Target yang diharapkan untuk nilai rata-rata kelas
sebesar 75 pada materi hakikat Biologi. Akan tetapi, jika dibandingkan
dengan nilai yang diperoleh pada pretest, nilai posttest I sudah mengalami
peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perubahan jumlah siswa
yang mencapai nilai KKM dari 0 siswa kemudian menjadi 7 siswa dengan
persentase ketuntasan kelas mencapai 25% dan skor rata-rata kelas meningkat
dari 49,82 kemudian menjadi 59,28.
Pada posttest II, diperoleh nilai siswa yeng terendah adalah 50,
sedangkan nilai tertinggi adalah 95. Jumlah siswa yang tidak mencapai nilai
KKM berjumlah 9 siswa dengan persentase 32,14%, sedangkan siswa yang
mencapai nilai KKM berjumlah 19 siswa dengan persentase 67,86%. Hal ini
menunjukkan bahwa target yang diharapkan belum juga tercapai pada siklus
II. Target yang diharapkan untuk persentase ketuntasan kelas adalah sebesar
75%, namun yang diperoleh adalah 67,86%. Akan tetapi, jika dibandingkan
dengan siklus I, persentase ketuntasan kelas sudah mengalami peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
dari 25% kemudian meningkat pada siklus II dengan mencapai 67,86%.
Untuk nilai rata-rata yang diperoleh kelas adalah 76,25. Hasil ini
menunjukkan bahwa adanya peningkatan skor rata rata kelas dan hal tersebut
dapat menunjukkan bahwa target yang diharapkan sudah tercapai pada siklus
II bahkan melampaui target tersebut. Target yang diharapkan untuk nilai ratarata kelas sebesar 75 pada materi hakikat Biologi dan yang diperoleh pada
siklus II adalah mencapai nilai 76,25.
Berikut merupakan hasil yang menunjukkan nilai rata-rata seluruh
siswa (Gambar 4.8) dan persentase ketuntasan kelas XE SMA BOPKRI 2
Yogyakarta (Gambar 4.9) pada siklus I dan siklus II. Dari hasil tersebut dapat
dilihat perbedaan yang ditimbulkan dari penerapan permainan ular tangga
pada kegiatan pembelajaran.
Gambar 4.8 Nilai Rata-Rata Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Gambar 4.9 Persentase Ketuntasan Kelas
Pada siklus I diperoleh hasil belajar ranah kognitif yang rendah.
Rendahnya hasil belajar tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal. Pada
siklus I siswa masih baru untuk menerima permainan ular tangga yang
diterapkan pada kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru harus
menjelaskan secara detail dan terperinci mengenai langkah-langkah dan
aturan permainan ular tangga. Penjelasan tersebut menguras waktu yang
cukup banyak sehingga dalam siklus I waktu permainan dirasa kurang
sehingga kegiatan pembelajaran tidak efisien. Selain itu, siswa sering tidak
fokus pada pelajaran. Beberapa siswa ada yang sibuk dengan hal lain seperti
mengobrol dengan siswa lainnya, bercanda dengan siswa lainnya. Selain itu,
siswa ada yang hanya diam saja selama proses diskusi di dalam kelompok
berlangsung dan kurang aktif terlibat dalam proses pembelajaran baik pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
saat diskusi kelompok maupun pada diskusi klasikal. Saat permainan ular
tangga diterapkan dalam pembelajaran, ada siswa yang ribut dan tidak
memperhatikan saat kelompok lain sedang menjawab soal yang didapat.
Kegiatan-kegiatan tersebut dapat mengganggu siswa dalam memahami materi
yang diajarkan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, sehingga materi
yang disampaikan guru pun tidak dapat tersampaikan dengan maksimal
kepada siswa. Dari permasalahan tersebut dilakukan refleksi pada akhir siklus
I. Hal ini bertujuan untuk meninjau kekurangan dan kelebihan pada kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan serta sebagai acuan perbaikan untuk siklus
berikutnya.
Pada siklus II, terdapat perubahan pada siswa dalam kegiatan
pembelajaran seperti, siswa lebih antusias dan aktif selama kegiatan
pembelajaran berlangsung, siswa aktif berdiskusi saat diskusi kelompok, dan
guru juga sudah menciptakan kondisi belajar yang kondusif sehingga
kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik dan dapat mendorong siswa
untuk lebih fokus lagi dalam belajar. Dengan demikian, terdapat adanya
perubahan yang positif pada siswa sehingga terlihat adanya peningkatan hasil
belajar ranah kognitif siswa dibandingkan pada siklus I. Hal ini dapat dilihat
dari nilai rata-rata siswa yang sebelumnya pada siklus I hanya mencapai nilai
59,28 telah mengalami peningkatan yaitu mencapai nilai 76,25 pada siklus II.
Hasil tersebut telah sesuai dengan target yang diharapkan yaitu 75 pada
materi hakikat Biologi. Hal tersebut dikarenakan beberapa siswa memperoleh
nilai yang tinggi untuk posttest pada siklus II. Siswa yang memperoleh nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
tinggi ini menunjukkan bahwa siswa tersebut telah memahami dan mampu
menangkap dengan sangat baik materi yang sudah disampaikan dan dipelajari
saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Persentase ketuntasan kelas juga
sudah mengalami peningkatan, pada siklus I hanya mencapai angka 25%
kemudian meningkat menjadi 67,86% pada siklus II.
Adanya peningkatan hasil belajar ranah kognitif ini dipengaruhi oleh
adanya penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran. Jika
dikaitkan dengan motivasi belajar siswa, motivasi belajar siswa telah
mengalami peningkatan yang dipengaruhi oleh penerapan permainan ular
tangga pada kegiatan pembelajaran, dengan demikian hasil belajar ranah
kognitif juga akan mengalami peningkatan. Jika dilihat dari segi penggunaan
LKS dan penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran,
sangat jelas bahwa permainan ular tangga yang menyebabkan peningkatan
tersebut. Hal ini dikarenakan pada lembar kuesioner terdapat aspek
permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran. Jika siswa mengisi
kuesioner dengan skor tinggi pada aspek permainan ular tangga, dapat
dikatakan bahwa siswa lebih termotivasi dengan adanya penerapan permainan
ular tangga pada kegiatan pembelajaran dibandingkan dengan LKS. Jadi
dapat disimpulkan bahwa meningkatnya hasil belajar ranah kognitif siswa
dipengaruhi oleh adanya penerapan permainan ular tangga pada kegiatan
pembelajaran.
Dari hasil yang diperoleh, persentase ketuntasan kelas belum mencapai
target yang diharapkan dan yang telah ditentukan, sebab seharusnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
persentase ketuntasan kelas harus mencapai 75%. Jika dilihat secara
keseluruhan, kegiatan pembelajaran sudah dilakukan dengan baik serta semua
kendala dan kekurangan yang terjadi pada siklus I sudah diperbaiki dan sudah
dilaksanakan dengan baik pada siklus II, tetapi hasil belajar ranah kognitif
dari segi persentase ketuntasan kelas yang diperoleh belum sesuai dengan
target yang ditentukan. Belum tercapainya target hasil belajar ranah kognitif
dari segi persentase ketuntasan kelas ini dapat disebabkan oleh beberapa hal.
Beberapa siswa yang tidak tuntas pada siklus II ialah no urut 4, 7, 12,
18, 20, 21, 25, 27, dan 28. Jika dilihat dari nilai yang diperoleh pada siklus I
secara berurutan adalah 60, 60, 55, 60, 45, 50, 75, 70, 55 sedangkan pada
siklus II adalah 65, 70, 65, 65, 70, 70, 65, 50, 70. Dari nilai tersebut beberapa
siswa mengalami peningkatan walaupun nilai tersebut belum mencapai nilai
KKM. Siswa tersebut ialah no urut 4, 7, 12, 18, 20, 21, dan 28. Untuk no urut
25 mengalami penurunan dari tuntas menjadi tidak tuntas, sedangkan no urut
27 mengalami penurunan nilai tetapi sama tidak tuntas juga. Belum
tercapainya target tersebut dikarenakan kemampuan individual siswa dalam
memahami materi yang dipengaruhi oleh pemahaman siswa terhadap materi
tersebut.
Faktor
lain
seperti suasana belajar
sudah
kondusif
dan
menyenangkan, serta fasilitas dan sumber belajar sudah tersedia dengan baik.
Dengan kata lain ada faktor pada diri siswa yang mengakibatkan hal tersebut
dapat terjadi yaitu kemampuan cepat atau lambat dalam menangkap dan
memahami materi yang diajarkan. Contohnya pada siswa dengan no urut 12
dan 18. Jika dilihat dari nilai pretest, nilai yang diperoleh memang rendah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
untuk nilai posttest I dan posttest II, kedua siswa ini tidak mengalami
peningkatan nilai yang sangat drastis. Hal ini ditunjukkan dengan nilai pretest
secara berurutan untuk siswa 12 dan 18 adalah 45 dan 55, nilai posttest I 55
dan 60, dan nilai posttest II sama-sama memperoleh 65. Nilai-nilai yang
diperoleh oleh kedua siswa tersebut meningkatnya tidak banyak. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa tersebut memang lambat dalam menangkap dan
memahami materi yang diajarkan.
Jika dilihat dari motivasi belajarnya, siswa-siswa tersebut mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus II yang mencapai kategori tinggi dan
sangat tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi belajar siswa
bukan menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Selain dari yang sudah disebutkan diatas, penyebab lainnya adalah faktor
ketidaktelitian siswa dalam mencermati dan menjawab soal posttest yang
diberikan. Dalam pengerjaan posttest, guru sudah memberikan waktu yang
cukup untuk menjawab soal tersebut. Guru juga selalu mengingatkan untuk
selalu teliti dalam mencermati soal dan menjawab soal yang diberikan. Akan
tetapi, siswa sering mengabaikan kata-kata tersebut dan siswa cenderung
menjawab soal dengan tidak dicermati dan tidak teliti, yang penting cepat
selesai. Faktor lain yang mempengaruhi siswa-siswa tersebut tidak teliti dan
tergesa-gesa
dalam
menjawab
adalah
konsentrasi
siswa.
Kesulitan
berkonsentrasi merupakan indikator adanya masalah yang dihadapi siswa,
karena hal itu akan menjadi kendala di dalam mencapai hasil belajar yang
diharapkan. Adanya pengaruh konsentrasi siswa saat menjawab soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
dikarenakan pada setiap hari kamis jam pelajaran biologi untuk kelas XE
terletak pada jam pelajaran terakhir, hal inilah yang mendorong siswa tidak
berkonsentrasi sehingga siswa tergesa-gesa dalam menjawab soal agar cepat
selesai dan dapat pulang lebih cepat.
3. Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa
Hasil belajar ranah afektif siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
pada penelitian ini dilihat dari lembar observasi yang diisi oleh observer yaitu
guru Biologi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan rekan mahasiswa melalui
pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil
observasi yang telah dilakukan, hasil belajar ranah afektif siswa kelas XE
SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dapat dilihat pada gambar 4.10 berikut ini :
Gambar 4.10 Persentase Afektif Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Berdasarkan gambar 4.10, dapat dilihat hasil belajar ranah afektif yang
diperoleh sangat baik. Pada siklus I, hasil belajar ranah afektif siswa
mencapai kategori tinggi dengan persentase 81,5%, sedangkan pada siklus II
mengalami peningkatan yaitu mencapai 92,5%. Hal ini menunjukkan bahwa
siswa telah melakukan semua aspek-aspek yang tercantum pada lembar
observasi dengan sangat baik. Aspek tersebut antara lain ; kesiapan siswa,
rasa hormat, perhatian siswa, kerjasama, sikap jujur, keaktifan siswa,
interaksi antar siswa maupun guru, sikap menghargai, sikap percaya diri
siswa dan sikap bertanggung jawab selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Faktor yang menyebabkan meningkatnya hasil belajar ranah
afektif siswa adalah dipengaruhi oleh sikap dan tingkah laku siswa yang lebih
termotivasi dalam kegiatan pembelajaran dengan adanya penerapan
permainan ular tangga. Hasil belajar ranah afektif berbanding lurus dengan
motivasi belajar siswa. Jadi, jika motivasi belajar siswa mengalami
peningkatan maka hasil belajar ranah afektif juga akan mengalami
peningkatan. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa adanya
peningkatan motivasi belajar siswa dengan demikian hasil belajar ranah
afektif juga mengalami peningkatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
4. Kendala dan Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti yang bertindak sebagai
guru mengalami beberapa kendala dan keterbatasan. Kendala dan
keterbatasan yang dialami peneliti adalah sebagai berikut :
a. Kendala dalam Penelitian
Kendala yang pertama adalah berasal dari penerapan permainan ular
tangga pada kegiatan pembelajaran. Pada siklus I, siswa baru mengenal
dan mengetahui permainan ular tangga yang diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran. Peneliti harus menjelaskan secara rinci dan baik agar siswa
dapat memahami langkah-langkah dan peraturan permaianan ular tangga.
Peneliti
juga
harus
mengkondisikan
siswa
dengan
baik
saat
pelaksanaannya. Pada siklus I, permainan ular tangga yang diterapkan
pada kegiatan pembelajaran masih ada kekurangan dan kendala dalam
menerapkannya. Pada siklus II, peneliti telah memperbaiki kekurangan dan
kendala yang terjadi pada siklus I, dengan demikian penerapan permainan
ular tangga pada kegiatan pembelajaran siklus II dapat terlaksana dengan
baik, efektif, efisien dan lebih kondusif.
Kendala yang kedua adalah faktor kemampuan individual siswa
dalam memahami materi yang dipelajari, hal ini jelas mempengaruhi
pemahaman siswa terhadap materi tersebut. Faktor lainnya adalah faktor
pada diri siswa yaitu kemampuan cepat atau lambat dalam menangkap dan
memahami materi yang diajarkan. Faktor lain seperti suasana belajar sudah
kondusif dan menyenangkan, serta fasilitas dan sumber belajar sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
tersedia
dengan
baik.
Peneliti
harus
benar-benar
teliti
dalam
memperhatikan siswa yang sulit dalam memahami materi yang dipelajari.
Hal ini dapat diatasi dengan cara memberikan perhatian lebih bagi siswa
yang lambat atau sulit dalam memahami materi yang dipelajari.
b. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian yang pertama adalah penentuan kelompok di
dalam penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran tidak
berdasarkan kemampuan siswa dan tidak secara heterogen, melainkan
penetuan kelompok ditentukan berdasarkan bangku duduk siswa.
Keterbatasan penelitian yang kedua adalah papan ular tangga tidak
dimodifikasi. Papan ular tangga yang digunakan sama seperti papan ular
tangga pada umumnya.
Keterbatasan penelitian yang ketiga adalah observasi yang dilakukan
secara klasikal. Observasi ini dilakukan dengan mengamati aspek afektif
dari 28 siswa yang berada di dalam kelas. Hal ini membutuhkan ketelitian
bagi observer itu sendiri karena harus memperhatikan secara detail jumlah
siswa keseluruhan untuk mengisi lembar observasi dan menyesuaikan
dengan kriteria yang telah ditentukan pada lembar observasi.
Keterbatasan yang keempat adalah keterbatasan waktu yang
diberikan oleh pihak sekolah sehingga peneliti tidak dapat melanjutkan
penelitian ke siklus berikutnya. Pada siklus I, hasil yang diperoleh belum
mencapai target yang telah ditentukan, dan pada siklus II, hasil yang
diperoleh hampir mencapai target yang telah ditentukan. Jadi, seharusnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
peneliti melanjutkan ke siklus berikutnya, tetapi peneliti tidak dapat
melanjutkan ke siklus berikutnya dikarenakan waktu yang diberikan oleh
pihak sekolah tidak memungkinkan untuk dilakukannya siklus berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan pada siswa
kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dapat disimpulkan bahwa :
1. Penerapan permainan ular tangga dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 pada
materi pembelajaran Hakikat Biologi. Hasil motivasi belajar siswa yang
diperoleh pada siklus I mencapai kategori sangat rendah dengan persentase
17,86%, kategori rendah dengan persentase 14,28%, kategori sedang
dengan persentase 42,86%, dan kategori tinggi dengan persentase
mencapai 25%, sedangkan pada siklus II hasil motivasi belajar siswa yang
diperoleh mencapai kategori tinggi dengan persentase 39,29% dan kategori
sangat tinggi mencapai persentase 60,71%. Persentase kategori tinggi dan
sangat tinggi jika dijumlahkan mencapai 100%.
2. Penerapan permainan ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 pada
materi pembelajaran Hakikat Biologi. Untuk hasil belajar ranah kognitif,
skor rata-rata hasil belajar kognitif siswa pada siklus I adalah 59,28 dengan
persentase ketuntasan kelas sebesar 25%, sedangkan pada siklus II
mengalami peningkatan skor rata-rata hasil belajar siswa ranah kognitif
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
siswa mencapai 76,25 dengan persentase ketuntasan kelas sebesar 67,86%.
Untuk hasil belajar ranah afektif siswa, pada siklus I, mencapai kategori
tinggi dengan persentase hasil belajar ranah afektif siswa sebesar 81,5%,
sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi kategori sangat
tinggi dengan persentase mencapai 92,5%.
B. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat bermanfaat bagi seluruh pihak
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran merupakan
suatu metode pembelajaran yang menarik untuk siswa. Namun, siswa baru
mengenal dan mengetahui permainan ular tangga yang diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran. Guru maupun peneliti lain yang selanjutnya akan
menerapkan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran harus
menjelaskan secara rinci dan baik agar siswa dapat memahami langkahlangkah dan peraturan permaianan ular tangga, serta peneliti juga harus
dapat mengkondisikan siswa dengan baik saat pelaksanaannya agar
penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran dapat
berlangsung dengan baik, efektif, efisien dan lebih kondusif.
2. Penentuan kelompok di dalam kegiatan pembelajaran seharusnya
berdasarkan kemampuan siswa dan secara heterogen.
3. Guru maupun peneliti lain yang selanjutnya akan menerapkan permainan
ular tangga pada kegiatan pembelajaran harus memperhatikan papan ular
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
tangga yang digunakan dalam pembelajaran. Papan ular tangga yang
digunakan seharusnya dimodifikasi sesuai dengan materi yang dipelajari.
4. Observasi yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini akan lebih
baik jika dilakukan per kelompok.
5. Sebelum penelitian, waktu penelitian seharusnya dibicarakan dan
dikordinasikan dengan pihak sekolah terlebih dahulu. Hal ini harus
dilakukan dikarenakan apabila pada saat penelitian, hasil yang diperoleh
belum mencapai target yang telah ditentukan, maka peneliti harus
melanjutkan ke siklus ketiga atau siklus berikutnya. Jadi waktu yang
tersedia memungkinkan untuk peneliti tetap melanjutkan penelitiannya ke
siklus berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, Tri Saputra. 2012. Pemanfaatan Media Permainan Ular Tangga Pada
Materi Pelajaran Biologi Filum Chordata Untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XF SMA Negeri 11
Yogyakarta. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Arifin, Z., 2009. Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Echols, J dan Shadily, H. 2000. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.
Ginnis, Paul. 2008. Trik dan Taktik Mengajar, Strategi Meningkatkan Pengajaran
Di Kelas. Jakarta: PT. Indeks
Husna, A. 2009. 100+ Permainan Tradisional Indonesia untuk Kreativitas,
Ketangkasan, dan Keakraban. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Jihad dan Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Rohmah, Noer. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Teras.
Santrock, John W. 2009. Psikologi Pendidikan Edisi 3 Buku 2. Jakarta: Salemba
Humanika.
Sardiman, 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sari, Lusiana Ayu Damar. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Edukasi Ular
Tangga Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A SMP
Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Pada Materi Sistem Peredaran Pada
Manusia. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Slavin, Robert E., 2005, Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice.
Bandung: Nusa Media.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Surya, Mohamad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:
Pustaka Bani Quraisy.
Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Perkasa
Rajawali.
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Susanto, Eko. 2009. 60 Games Untuk Mengajar, Membuka Dan Menutup
Pelajaran. Yogyakarta: Lumbung Kita.
Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep
Dasar. Surabaya: Remaja Rosdakarya.
Tampubolon, Saur. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga.
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1
SILABUS
Satuan pendidikan
: SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Program
: X/-
Semester
: 1
Tahun Pelajaran
: 2016/2017
Alokasi Waktu
: 8 x 45 Menit (8 JP)
Standar Kompetensi: : 1. Memahami hakikat Biologi sebagai ilmu.
Kompetensi
Dasar
1.1
Mengidentifika
si ruang
lingkup
Biologi
Materi
Pembelajaran
Ruang lingkup
Biologi.
• Karakteristik
Biologi sebagai
ilmu.
• Biologi sebagai
ilmu dan
kedudukannya.
• Biologi
Kegiatan
Pembelajaran
Mengerjakan
LKS I,
melakukan
permainan ular
tangga,
mengerjakan
pretest dan
posttest.
Indikator
Penilaian
• Mendiskripsikan
karakteristik
Biologi sebagai
ilmu.
• Menjelaskan
cabang-cabang
ilmu Biologi.
• Menjelaskan objek
kajian Biologi
Teknik Penilaian :
• Tes
Tertulis
• Observasi
Bentuk Instrumen :
• Pretest,
dan
Posttest
berupa soal
115
Alokasi
Waktu
(menit)
4 x 45
Sumber/
Bahan/ Alat
Nilai
Karakter
Buku :
- Aryulina,
Dian,
dkk,2004,
Biologi 1,
Esis, Jakarta.
- Cambell
Recce
Mitchell,
2000,Biologi,
Tanggung
jawab,
menghargai
perbedaan
pendapat,
kerjasama,
motivasi
tinggi dalam
pembelajaran
,disiplin,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merupakan ilmu
yang mengkaji
makhluk hidup
dengan segala
permasalahannya.
Biologi bagian
dari sains yang
memiliki
karakteristik
yang sama
dengan ilmu sains
lainnya.
• Terdapat banyak
cabang biologi
antara lain
morfologi,
histologi,
anatomi,
fisiologi, dll.
1.2
Mendeskripsik
an objek dan
permasalahan
biologi pada
Objek dan
permasalahan
biologi pada
berbagai tingkat
organisasi
pada berbagai
tingkat organisasi
kehidupan.
Mengerjakan
LKS II,
melakukan
permainan ular
tangga,
• Mengidentifikasi
contoh
permasalahan
Biologi pada
berbagai tingkat
116
pilihan
ganda,
lembar
observasi,
kuisioner.
Teknik Penilaian : 4 x 45
• Tes
Tertulis
• Observasi
Bentuk Instrumen :
Erlangga,
perhatian,
Jakarta.
jujur.
- Gunawan
Susilowarno
dkk,2007,Bio
logi,Grasindo
, Jakarta.
- Buku Lain
Alat: :
- Laptop dan
LCD,
Bahan:
- LKS, Bahan
Presentasi,
gambar,
Media
permaian ular
tangga, bidak
nama
kelompok,
kartu soal
Buku :
- Cambell
Recce
Mitchell,
2000,Biologi,
Tanggung
jawab,
menghargai
perbedaan
pendapat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berbagai
tingkat
organisasi
kehidupan
(molekul, sel,
jaringan,
organ, sistem
organ,
organisme/
individu,
populasi,
komunitas,ekos
istem, dan
bioma).
kehidupan.
• Objek kajian
Biologi
• Manfaat Biologi
dari berbagai
bidang dan
kehidupan.
• Masalah biologi
pada berbagai
tingkat organisasi
kehidupan.
• Metode ilmiah.
Dalam
mempelajari dan
mengembangkan
ilmu Biologi
digunakan
metode ilmiah.
Menyelesaikan
masalah harus
mampu
melakukan kerja
ilmiah dan
mampu bersikap
ilmiah.
mengerjakan
posttest.
organisasi
kehidupan.
• Menyebutkan
manfaat Biologi
dari berbagai
bidang dan
kehidupan.
• Mengidentifikasi
tahapan atau
langkah-langkah
dalam metode
ilmiah, beserta
sikap ilmiah.
• Menjelaskan
susunan dari
laporan ilmiah.
117
Pretest, dan
Posttest berupa
soal pilihan ganda,
lembar observasi,
kuisioner.
Erlangga,
Jakarta.
- Gunawan
Susilowarno
dkk,2007,Bio
logi,Grasindo
, Jakarta.
- Buku Lain
Alat: :
- Laptop dan
LCD,
Bahan:
- LKS, Bahan
Presentasi,
gambar,
Media
permaian ular
tangga, bidak
nama
kelompok,
kartu soal
kerjasama,
motivasi
tinggi dalam
pembelajaran
,disiplin,
perhatian,
jujur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
Kelas / Semester
: XE / I
Mata Pelajaran
: Biologi
Alokasi Waktu
: 4 x 45 menit (2 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
1. Memahami Hakikat Biologi
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengidentifikasi ruang lingkup Biologi.
1.2 Mendeskripsikan objek dan permasalahan biologi pada berbagai
tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ,
organisme/ individu, populasi, komunitas,ekosistem, dan bioma).
C. Indikator
Kognitif
• Mendeskripsikan karakteristik Biologi sebagai ilmu.
• Menjelaskan cabang-cabang ilmu Biologi.
• Menjelaskan objek kajian Biologi pada berbagai tingkat organisasi
kehidupan.
• Mengidentifikasi contoh permasalahan Biologi pada berbagai
tingkat organisasi kehidupan.
Afektif
• Menunjukan sikap kerjasama dan keaktifan dalam diskusi
kelompok.
• Menunjukan sikap bertanggung jawab, sikap jujur, sikap
menghargai, dan percaya diri.
Psikomotorik
• Melakukan permainan ular tangga pada submateri objek dan
permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan.
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
• Setelah mengerjakan LKS, siswa dapat mendeskripsikan
karakteristik Biologi sebagai ilmu.
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
•
•
•
Setelah mengerjakan LKS, siswa dapat menjelaskan cabangcabang ilmu Biologi.
Setelah melakukan permainan ular tangga, siswa dapat
menjelaskan objek kajian Biologi pada berbagai tingkat organisasi
kehidupan.
Setelah melakukan permainan ular tangga, siswa dapat
mengidentifikasi contoh permasalahan Biologi pada berbagai
tingkat organisasi kehidupan.
Afektif
• Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menunjukkan sikap
kerjasama dan keaktifan.
• Melalui permainan ular tangga, siswa dapat menunjukkan sikap
bertanggung jawab, sikap jujur, sikap menghargai, dan percaya
diri.
Psikomotorik
• Melalui media ular tangga, siswa dapat melakukan permainan ular
tangga pada submateri objek dan permasalahan biologi pada
berbagai tingkat organisasi kehidupan.
E. Materi Pembelajaran
1. Ruang lingkup Biologi (karakteristik Biologi sebagai ilmu dan cabangcabang ilmu Biologi).
2. Objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi
kehidupan.
F. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
Metode Pembelajaran : Permainan Ular Tangga, Diskusi Kelompok,
Tanya Jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I
Kegiatan
Pendahuluan
Kegiatan Guru dan Siswa
Alokasi
Waktu
1. Guru mengecek kesiapan siswa dalam
mengikuti mata pelajaran Biologi hari ini.
2. Menanyakan siswa yang tidak hadir hari
ini.
3. Guru memberikan pretest.
10
menit
Fase
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Apersepsi dan
Motivasi
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Eksplorasi
Mengorganisasikan
siswa dalam
kelompok
Inti
Elaborasi
Konfirmasi/
Klarifikasi
Rangkuman/
Kesimpulan
Evaluasi
Penutup
Refleksi
Arahan/Tindak
Lanjut
4. Guru mengajukan pertanyaan berupa
pertanyaan lisan :
- Apakah yang kalian ketahui dari
Biologi?
- Siapa diantara kalian yang
mengetahui arti dari Biologi?
(Siswa menanggapi pertanyaan yang
disampaikan oleh guru)
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, siswa
mendengarkan dengan baik.
6. Guru bertanya kepada siswa coba
sebutkan apa saja cabang dari ilmu
Biologi?
7. Mengorganisasi siswa kedalam 7
kelompok (tiap kelompok terdiri dari 4
orang).
8. Guru membagikan LKS ke setiap
kelompok.
9. Siswa mengerjakan LKS yang telah
diberikan pada setiap kelompok.
10. Salah satu perwakilan kelompok
diminta mempresentasikan hasil
diskusinya.
11. Guru mengklarifikasi hasil dari
jawaban yang belum tepat dan memberi
penguatan pada jawaban yang sudah
benar.
12. Guru bertanya kepada siswa apakah
semua sudah memahami tentang ruang
lingkup Biologi.
13. Guru membimbing siswa membuat
rangkuman/kesimpulan tentang materi
yang dibahas.
14. Guru mengajak siswa untuk melakukan
evaluasi dengan mengajukan
pertanyaan berupa pertanyaan lisan dan
meminta siswa menjawab pertanyaan
tersebut.
15. Guru mengajak siswa untuk melakukan
refleksi dengan mengajukan pertanyaan
tentang manfaat yang didapat dari
pembelajaran hari ini.
16. Guru memberikan tugas kepada siswa
membaca materi yang akan dibahas
120
60
menit
20
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
minggu berikutnya objek dan
permasalahan biologi pada berbagai
tingkat organisasi kehidupan.
Pertemuan II
Kegiatan
Pendahuluan
Fase
Apersepsi dan
Motivasi
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Eksplorasi
Inti
Mengorganisasikan
siswa dalam
kelompok
Kegiatan Guru dan Siswa
1. Guru mengecek kesiapan siswa dalam
mengikuti mata pelajaran Biologi hari
ini.
2. Menanyakan siswa yang tidak hadir
hari ini.
3. Guru mengajukan pertanyaan lisan :
- Coba sebutkan objek biologi dari
berbagai tingkat organisasi biologi
yang merupakan objek kajian
Biologi?
(Siswa menanggapi pertanyaan yang
disampaikan oleh guru)
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai,
siswa mendengarkan dengan baik.
5. Guru mengajukan pertanyaan lisan :
- Coba urutkan tingkat organisasi
kehidupan dari yang terendah
hingga tertinggi?
- Coba sebutkan permasalahan
Biologi pada berbagai tingkat
organisasi kehidupan?
(Siswa menanggapi pertanyaan yang
disampaikan oleh guru)
6. Mengorganisasi siswa kedalam 6
kelompok (tiap kelompok terdiri dari
4-5 orang).
7. Guru bertanya kepada siswa, apakah
kalian pernah bermain ular tangga?
( Siswa menanggapi pertanyaan yang
disampaikan oleh guru)
8. Lalu guru menjelaskan langkahlangkah dan peraturan dalam
121
Alokasi
Waktu
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9.
10.
11.
Elaborasi
12.
13.
Konfirmasi/
Klarifikasi
Rangkuman/
Kesimpulan
14.
15.
16.
Evaluasi
Penutup
17.
Refleksi
18.
Arahan/Tindak
Lanjut
H. Sumber Belajar
1. Buku paket Biologi kelas X
2. Internet
I. Alat dan Bahan
1. Papan permainan ular tangga
2. Bidak/kartu nama
122
permainan ular tangga yang akan
diterapkan dalam pembelajaran.
Guru membagikan bidak sebagai
tanda pengenal kelompok.
Siswa melakukan permainan ular
tangga dalam kegiatan pembelajaran.
Selesei permainan, guru dan siswa
menghitung poin yang didapatkan oleh
setiap kelompok.
Guru memberikan pujian dan apresiasi
kepada seluruh kelompok yang telah
melakukan permainan ular tangga
dengan baik.
Guru mengklarifikasi hasil dari
jawaban yang belum tepat dengan
bertanya kepada siswa secara bergilir
dan memberi penguatan pada jawaban
yang sudah benar.
Guru bertanya kepada siswa apakah
semua sudah memahami tentang objek
dan permasalahan biologi pada
berbagai tingkat organisasi kehidupan.
Guru membimbing siswa membuat
rangkuman/kesimpulan tentang materi
yang dibahas.
Guru mengajak siswa untuk melakukan
evaluasi dengan memberikan soal
posttest dan meminta siswa menjawab
soal tersebut.
Guru mengajak siswa untuk melakukan
refleksi dengan mengajukan pertanyaan
tentang manfaat yang didapat dari
pembelajaran hari ini.
Guru memberikan tugas kepada siswa
membaca materi yang akan dibahas
minggu berikutnya yaitu manfaat
Biologi dalam berbagai bidang.
55 menit
25 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.
4.
5.
6.
7.
Pulpen
Spidol
Papan tulis
LCD
Laptop
J. Penilaian
No
Aspek
Teknik
Instrumen
1
Kognitif
Tes Tertulis
2
Afektif
Observasi
Soal Pretest
(lampiran 11) dan
Posttest
(lampiran 13)
Lembar
Observasi Siswa
(lampiran 20)
Yogyakarta, 30 Juni 2016
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) I
Judul
: Ruang Lingkup Biologi
Tujuan
:
1. Mendeskripsikan karakteristik Biologi sebagai ilmu.
2. Menjelaskan cabang-cabang ilmu Biologi.
Alat dan Bahan/Media :
-
LKS
-
Alat tulis
Langkah Kerja :
-
Kerjakan setiap soal-soal berikut ini dengan jawaban yang tepat!
-
Tuliskan jawaban pada kolom jawaban yang tersedia!
-
Buatlah kesimpulan!
Pertanyaan
1. Menurut kalian bagaimana karakteristik Biologi sebagai ilmu! Jelaskan!
2. Jelaskan cabang-cabang dari ilmu Biologi di bawah ini :
a. Taksonomi
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Genetika
c. Ekologi
d. Botani
e. Histologi
f. Mikrobiologi
g. Sitologi
h. Anatomi
i. Zoologi
j. Morfologi
Hasil/Jawaban
1.
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
a.
Taksonomi
b.
Genetika
c.
Ekologi
d.
Botani
e.
Histologi
f.
Mikrobiologi
g.
Sitologi
h.
Anatomi
i.
Zoologi
j.
Morfologi
Kesimpulan
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4
RUBRIK PENILAIAN
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) I
NO
1
2
JAWABAN
 Apabila penjelasan jawaban mencangkup 6 sampai 8
aspek karakteristik Biologi sebagai ilmu seperti
penjelasan dibawah ini :
Biologi dikatakan sebagai ilmu karena memiliki objek
yang jelas, menggunkan metode ilmiah, bersifat
sistematis, logis, universal, objektif, analitis, dan
verifikatif.
- Objek yang jelas. Biologi memiliki objek yang jelas
untuk dipelajari yaitu makhluk hidup, kajian
merupakan benda konkret dan dapat ditangkap
dengan indera.
- Menggunakan metode ilmiah. Dalam mempelajari
objek kajian Biologi digunakan metode ilmiah untuk
menemukan kebenaran.
- Sistematis. Agar mudah dikaji ilmu pengetahuan
harus tersusun mulai yang sederhana menuju yang
lebih kompleks.
- Logis. Ilmu Biologi dikembangkan berdasarkan
pengalaman empiris, dimana suatu kajian atau teori
didukung dengan fakta dan pembahasan yang masuk
akal.
- Universal. Dalam Biologi kaidah ilmu yang ada
berlaku secara umum, dimana hal itu berlaku pada
semua organisme.
- Objektif. Biologi harus bersifat jujur dan apa
adanya, dimana informasi yang disebarluaskan
mengandung informasi yang sebenarnya sesua
dengan hasil penelitian.
- Analitis. Kajian dari sebuah ilmu akan menuju hal
yang lebih khusus, seperti sifat, peranan, dan
berbagai hubungan.
- Verifikatif. Kebenaran dalam sebuah ilmu tidak
bersifat mutlak, jadi sesuatu yang awalnya dianggap
benar dapat menjadi salah jika nantinya ditemukan
bukti-bukti baru.
 Apabila penjelasan jawaban hanya mencangkup 4 dan 5
aspek karakteristik Biologi sebagai ilmu.
 Apabila penjelasan jawaban hanya mencangkup 1
sampai 3 aspek karakteristik Biologi sebagai ilmu.
 Apabila menjelaskan 10 cabang ilmu Biologi dengan
benar, seperti dibawah ini :
127
SKOR
30
15
5
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Cabang biologi yang mempelajari tentang
klasifikasi, identifikasi, dan penamaan organisme.
b. Cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat
dari orang tua ke keturunannya.
c. Cabang biologi yang mempelajari interaksi antara
organisme hidup dan lingkungannya.
d. Cabang biologi yang mempelajari tumbuhan.
e. Cabang biologi yang mempelajari kehidupan pada
tingkat jaringan.
f. Cabang biologi yang mempelajari mikroorganisme.
g. Cabang biologi yang mempelajari tentang sel.
h. Cabang biologi yang mempelajari hewan.
i. Cabang biologi yang mempelajari struktur tubuh
bagian dalam atau organ dalam suatu organisme.
j. Cabang biologi yang mempelajari tentang bentuk
dan struktur tubuh
 Apabila menjelaskan 10 cabang ilmu Biologi namun
tidak menyebutkan inti jawaban yang dimaksud, seperti
dibawah ini :
a. Kalsifikasi. Identifikasi, dan penamaan organisme
b. Pewarisan sifat dari orang tua ke keturunannya
c. Interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya
d. Tumbuhan.
e. Kehidupan pada tingkat jaringan.
f. Mikroorganisme
g. Sel
h. Hewan
i. Struktur tubuh bagian dalam atau organ dalam suatu
organisme.
j. Bentuk dan struktur tubuh
Skor Maksimum
TOTAL SKOR PADA LKS =
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎
128
𝒙 𝟏𝟎𝟎
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5
Permainan Ular Tangga I
Judul
kehidupan.
: Objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi
Tujuan
:
1. Menjelaskan objek kajian Biologi pada berbagai tingkat organisasi
kehidupan.
2. Mengidentifikasi contoh permasalahan Biologi pada berbagai tingkat
organisasi kehidupan.
Alat dan Bahan/Media :
1.
2.
3.
4.
Papan Ular Tangga
Bidak Nama Kelompok
Dadu
Alat Tulis
Langkah Kerja :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Bagilah siswa ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari
3-4 orang peserta.
Sebelum permainan dimulai, jelaskan bahwa mereka akan bermain ular
tangga dan tanyakan apakah mereka pernah bermain permainan tersebut.
Setiap kelompok diberikan bidak nama kelompok.
Perwakilan kelompok diminta untuk hompimpah dalam menentukan
siapa yang melempar dadu terlebih dahulu.
Semua pemain memulai dari petak nomer 1
Satu pertanyaan bernilai 10 poin.
Setiap perwakilan kelompok melempar dadu sesuai urutannya lalu
mengambil kartu soal secara acak di dalam kotak soal. Pengambilan soal
disesuaikan dengan angka dadu yang diperoleh. Jika angka dadu yang
diperoleh 1-4 maka soal diambil pada kotak soal dengan tingkat kesulitan
sedang. Jika angka dadu yang diperoleh 5 atau 6 maka soal diambil pada
kotak soal dengan tingkat kesulitan tinggi. Apabila kelompok tersebut
dapat menjawab maka kelompok tersebut boleh menjalankan bidak
sesuai dengan angka dadu yang didapat, sebaliknya jika kelompok
tersebut tidak dapat menjawab maka tidak boleh melangkah.
Pemain yang mendapat angka 6 dari pelemparan dadu, maka pemain
tersebut mendapatkan kesempatan sekali lagi untuk melemparkan dan
melangkahkan bidaknya lagi.
Bagi pemain yang turun karena berada di petak ekor ular, maka dia akan
mendapatkan punishment berupa pengurangan poin (5 poin). Dan pemain
yang naik karena di petak tangga, maka dia akan mendapatkan reward
berupa bonus poin (5 poin).
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Pemenang dari permainan adalah pemain yang mendapat poin tertinggi
dari setiap pertanyaan yang diberikan.
11. Langkah terakhir adalah berilah senyuman dan pujian kepada siswa yang
telah bermain dengan baik.
Pertanyaan :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Pertanyaan
Sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama disebut...
Jantung, Hati, Paru-paru, dan Ginjal
termasuk objek biologi dalam tingkat
organisasi kehidupan...
Secara umum objek biologi mengkaji atau
mempelajari...
Populasi dari berbagai jenis organisme
berinteraksi pada suatu tempat tertentu akan
membentuk suatu...
Objek biologi yang memiliki bidang kajian
tertinggi adalah...
Objek biologi yang memiliki bidang kajian
terendah adalah...
Agus akan melakukan transplantasi ginjal.
Ginjal termasuk dalam organisasi kehidupan
tingkat...
Penyakit TBC merupakan permasalahan
Biologi yang dapat dikaji pada tingkatan...
dan....
Contoh masalah yang dapat dikaji pada
tingkatan ekosistem perairan adalah...
Anton mempunyai penyakit jantung pada
dirinya. Permasalahan yang dimiliki Anton
dapat termasuk pada tingkatan organisasi
kehidupan...
Kepadatan penduduk merupakan masalah
yang terdapat pada objek biologi tingkatan...
Senyawa, Partikel, Molekul, Atom, dan
Residu.
Yang termasuk tingkat organisasi kehidupan
adalah...
Seekor lalat, seekor singa, seekor gajah
termasuk tingkatan organisasi kehidupan...
Jawaban
Jaringan
Organ
Makhluk Hidup dan
Kehidupan
Komunitas
Bioma
Molekul
Organ
Organ dan Sistem Organ
Pencemaran Air, Banjir
Organ
Populasi
Molekul
Individu
Kumpulan atom yang
bergabung karena adanya
ikatan kimia
Molekul adalah...
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Benteng di Ujung Kulon atau harimau
semater di pulau Sumatera adalah contoh
dari...
Populasi
Kumpulan dari beberapa
organ yang memiliki
Sistem organ adalah...
fungsi dan tugas saling
berkaitan.
Unit kehidupan terkecil
Sel adalah...
dari makhluk hidup
Oragnisme tunggal yang
memiliki berbagai sistem
Individu adalah...
organ dalam tubuhnya
Molekul-Sel-JaringanUrutan tingkat organisasi kehidupan mulai Organ-Sistem Organdari yang paling sempit sampai yang paling Individu-Populasiluas adalah...
Komunitas-EkosistemBioma
Suatu sistem yang
dibentuk oleh hubungan
Ekosistem adalah
timbal balik makhluk
hidup dengan
lingkungannya
Sekumpulan organisme
atau individu dari suatu
Populasi adalah...
spesies tertentu yang
hidup dalam suatu
wilayah disebut...
Bioma padang rumput,
tundra, taiga, gurun, hutan
Sebutkan 5 contoh bioma!
hujan tropis, hutan gugur,
sabana
Molekul, Sel, JaringanOrgan, Sistem Organ,
Sebutkan 10 objek biologi dari berbagai
Individu, Populasi,
tingkat organisasi kehidupan!
Komunitas, Ekosistem,
Bioma
Kepadatan kendaaran di kota Jakarta
semakin meningkat dan asap kendaraan
Terjadi polusi udara di
yang dihasilkan oleh setiap kendaraan juga
kota tersebut.
meningkat.
Penyakit yang timbul
Menurut kalian permasalahan umum apa
adalah sesak napas, batuk,
yang akan terjadi dan akibat apa yang
pusing
ditimbulkan dari permasalahan tersebut
pada manusia!
Ekosistem danau, sungai,
Sebutkan 3 contoh ekosistem!
laut, hutan, sawah, pantai
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
27
28
29
30
berpasir
Seseorang yang terkena
penyakit kanker kulit,
Sebutkan 3 permasalahan yang terjadi pada
kanker paru-paru, patah
tingkatan organisasi kehidupan organ!
tulang, gagal ginjal,
jantung koroner
Molekul-Sel-JaringanUrutan tingkat organisasi kehidupan mulai Organ-Sistem Organdari yang paling sempit sampai yang paling Individu-Populasiluas adalah...
Komunitas-EkosistemBioma
Bioma adalah sekelompok
hewan dan tumbuhan
Apa yang dimaksud dengan Bioma?
yang tinggal di suatu
lokasi geografis tertentu
Wilayah hutan tropis,
Sebutkan 3 objek kajian biologi pada
padang rumput, dan
tingkatan bioma!
padang pasir
Masalah-masalah seperti penanggulangan
penyakit kanker dan pengembangan
Sel
makanan seperti minuman hasil fermentasi
dapat dikaji pada tingkat....
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
Kelas / Semester
: XE / I
Mata Pelajaran
: Biologi
Alokasi Waktu
: 4 x 45 menit (2 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
1. Memahami Hakikat Biologi
B. Kompetensi Dasar
1.2 Mendeskripsikan objek dan permasalahan biologi pada berbagai
tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ,
organisme/ individu, populasi, komunitas,ekosistem, dan bioma).
C. Indikator
Kognitif
• Menjelaskan manfaat Biologi dalam berbagai bidang.
• Mengidentifikasi tahapan atau langkah-langkah dalam metode
ilmiah, beserta sikap ilmiah.
• Menjelaskan susunan dari laporan ilmiah.
Afektif
• Menunjukan sikap kerjasama dan keaktifan dalam diskusi
kelompok.
• Menunjukan sikap bertanggung jawab, sikap jujur, sikap
menghargai, dan percaya diri.
Psikomotorik
• Melakukan permainan ular tangga pada submateri metode ilmiah.
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
• Setelah mengerjakan LKS, siswa dapat menyebutkan manfaat ilmu
biologi dalam berbagai bidang.
• Setelah melakukan permainan ular tangga, siswa dapat
mengidentifikasi tahapan atau langkah-langkah dalam metode
ilmiah, beserta sikap ilmiah.
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
•
Setelah melakukan permainan ular tangga, siswa dapat
menjelaskan susunan dari laporan ilmiah.
Afektif
• Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menunjukkan sikap
kerjasama dan keaktifan.
• Melalui permainan ular tangga, siswa dapat menunjukkan sikap
bertanggung jawab, sikap jujur, sikap menghargai, dan percaya
diri.
Psikomotorik
• Melalui media ular tangga, siswa dapat melakukan permainan ular
tangga pada submateri metode ilmiah.
E. Materi Pemebelajaran (Terlampir)
1. Manfaat Biologi dalam berbagai bidang.
2. Metode ilmiah.
F. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
Metode Pembelajaran : Permainan Ular Tangga, Diskusi Kelompok,
Tanya Jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I
Kegiatan
Pendahuluan
Kegiatan Guru dan Siswa
Alokasi
Waktu
1. Guru mengecek kesiapan siswa dalam
mengikuti mata pelajaran Biologi hari ini.
2. Menanyakan siswa yang tidak hadir hari
ini.
3. Guru mengajukan pertanyaan berupa
pertanyaan lisan :
- Mengapa kita perlu mempelajari
Biologi?
- Apakah mempelajari Biologi itu
penting?
(Siswa menanggapi pertanyaan yang
disampaikan oleh guru)
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, siswa
10
menit
Fase
Apersepsi dan
Motivasi
Menyampaikan
tujuan
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran
Eksplorasi
Mengorganisasikan
siswa dalam
kelompok
Inti
Elaborasi
Konfirmasi/
Klarifikasi
Rangkuman/
Kesimpulan
Evaluasi
Penutup
Refleksi
Arahan/Tindak
Lanjut
mendengarkan dengan baik.
5. Guru bertanya kepada siswa manfaat
Biologi dapat dilihat dari bidang apa
saja?
( Siswa menanggapi pertanyaan yang
disampaikan oleh guru)
6. Mengorganisasi siswa kedalam 7
kelompok (tiap kelompok terdiri dari 4
orang).
7. Guru membagikan LKS ke setiap
kelompok
8. Siswa mengerjakan LKS yang telah
diberikan pada setiap kelompok.
9. Salah satu perwakilan kelompok
diminta mempresentasikan hasil
diskusinya.
10. Guru mengklarifikasi hasil dari
jawaban yang belum tepat dan memberi
penguatan pada jawaban yang sudah
benar.
11. Menanyakan pada siswa apakah semua
sudah memahami tentang manfaat
biologi dalam berbagai bidang.
12. Guru membimbing siswa membuat
rangkuman/kesimpulan tentang materi
yang dibahas.
13. Guru mengajak siswa untuk melakukan
evaluasi dengan
memberikan/menayangkan pertanyaan
dan meminta siswa menjawab
pertanyaan tersebut.
14. Guru mengajak siswa untuk melakukan
refleksi dengan mengajukan pertanyaan
tentang manfaat yang didapat dari
pembelajaran hari ini.
15. Guru memberikan tugas kepada siswa
membaca materi yang akan dibahas
minggu berikutnya yaitu metode
ilmiah.
135
60
menit
20
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pertemuan II
Kegiatan
Pendahuluan
Fase
Apersepsi dan
Motivasi
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Eksplorasi
Mengorganisasikan
siswa dalam
kelompok
Inti
Elaborasi
Konfirmasi/
Kegiatan Guru dan Siswa
1. Guru mengecek kesiapan siswa dalam
mengikuti mata pelajaran Biologi hari
ini.
2. Menanyakan siswa yang tidak hadir
hari ini.
3. Guru mengajukan pertanyaan berupa
pertanyaan lisan :
- Apa yang kalian ketahui dari
metode ilmiah?
- Dalam metode ilmiah seseorang
harus bersikap seperti apa?
(Siswa menanggapi pertanyaan yang
disampaikan oleh guru.)
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, siswa
mendengarkan dengan baik.
5. Guru bertanya kepada siswa, coba
sebutkan apa yang kalian ketahui terkait
langkah-langkah dari metode ilmiah?
(Siswa menanggapi pertanyaan yang
disampaikan oleh guru)
6. Mengorganisasi siswa kedalam
kelompok menjadi 6 kelompok (tiap
kelompok terdiri dari 4-5 orang).
7. Lalu guru menjelaskan kembali
langkah-langkah dan peraturan dalam
permainan ular tangga yang akan
diterapkan dalam pembelajaran.
8. Guru membagikan bidak sebagai
tanda pengenal kelompok.
9. Siswa melakukan permainan ular
tangga dalam kegiatan pembelajaran.
10. Selesei permainan, guru dan siswa
menghitung poin yang didapatkan oleh
setiap kelompok.
11. Guru memberikan pujian dan apresiasi
kepada seluruh kelompok yang telah
melakukan permainan ular tangga
dengan baik.
12. Guru mengklarifikasi hasil dari
136
Alokasi
Waktu
10 menit
55 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Klarifikasi
13.
Rangkuman/
Kesimpulan
14.
15.
Evaluasi
Penutup
16.
Refleksi
Arahan/Tindak
Lanjut
17.
jawaban yang belum tepat dengan
bertanya kepada siswa secara bergilir
dan memberi penguatan pada jawaban
yang sudah benar.
Menanyakan pada siswa apakah semua
sudah memahami tentang permasalahan
biologi, manfaat biologi, dan metode
ilmiah.
Guru membimbing siswa membuat
rangkuman/kesimpulan tentang materi
yang dibahas.
Guru mengajak siswa untuk melakukan
evaluasi dengan memberikan soal
posttest meminta siswa menjawab soal
tersebut.
Guru mengajak siswa untuk melakukan
refleksi dengan mengajukan pertanyaan
tentang manfaat yang didapat dari
pembelajaran hari ini.
Guru memberikan tugas kepada siswa
membaca materi yang akan dibahas
minggu berikutnya.
H. Sumber Belajar
1. Buku paket Biologi kelas X
2. Internet
I. Alat dan Bahan
1. Papan permainan ular tangga
2. Bidak/kartu nama
3. Pulpen
4. Spidol
5. Papan tulis
6. LCD
7. Laptop
J. Penilaian
No
Aspek
Teknik
1
Kognitif
Tes Tertulis
2
Afektif
Observasi
137
Instrumen
Soal Posttest
(lampiran 15)
Lembar
Observasi Siswa
(lampiran 20)
25 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) II
Judul
: Manfaat Biologi dalam berbagai bidang
Tujuan
:
1. Menjelaskan manfaat Biologi dalam berbagai bidang.
Alat dan Bahan/Media :
-
LKS
-
Alat tulis
Langkah Kerja :
-
Kerjakan setiap soal-soal berikut ini dengan jawaban yang tepat!
-
Tuliskan jawaban pada kolom jawaban yang tersedia!
-
Buatlah kesimpulan!
Pertanyaan
1. Jelaskan manfaat Biologi dalam berbagai bidang dibawah ini :
a. Bidang Pertanian
b. Bidang Peternakan
c. Bidang Kedokteran
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Bidang Industri
Hasil/Jawaban
1.
Kesimpulan
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 8
RUBRIK PENILAIAN
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) II
NO
JAWABAN
a. Manfaat Biologi di Bidang Pertanian :
- Membantu petani dalam meningkatkan produksi
pertanian
- Melalui perkembangan bioteknologi dan
bioologi molekuler, telah berhasil ditemukan
rekayasa genetika untuk tanaman
- Tanaman dapat dibudayakan dengan waktu
yang singkat dengan menggunakan teknik
kultur jaringan
- Dari ilmu genetika, telah berhasil diciptakan
buah-buah tanpa biji
b. Manfaat Biologi di Bidang Peternakan
- Dari kemajuan anatomi, fisiologi, genetika dan
embriologi hewan telah ditemukan inseminasi
buatan (kawin suntik) yang bertujuan untuk
memperoleh hewan ternak dengan kualitas yang
diinginkan
1
- Meningkatkan produksi hewan ternak
- Penemuan teknik fertilisasi in vitro
c. Manfaat Biologi di Bidang Kedokteran
- Bagi orang yang mengalami kerusakan organ
telah ditemukan pemecahan dari masalah
tersebut yaitu transplatansi organ
- Pembuatan vaksin-vaksin
- Teknik bayi tabung
- Penemuan antibiotik untuk membunuh bakteri
yang dapat menyebabkan penyakit
d. Manfaat Biologi di Bidang Industri
- Pemanfaatan beberapa jenis mikroorganisme
dalam industri makanan, misalnya industri
pembuatan tempe, kecap, yoghurt, nata de coco,
keju, atau minuman dan makanan fermentasi
lainnya.
Skor Maksimum
TOTAL SKOR PADA LKS =
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎
140
𝒙 𝟏𝟎𝟎
SKOR
25
25
25
25
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 9
Permainan Ular Tangga II
Judul
: Metode Ilmiah
Tujuan
:
1. Mengidentifikasi tahapan atau langkah-langkah dalam metode ilmiah,
beserta sikap ilmiah.
2. Menjelaskan susunan dari laporan ilmiah.
Alat dan Bahan/Media :
1.
2.
3.
4.
Papan Ular Tangga
Bidak Nama Kelompok
Dadu
Alat Tulis
Langkah Kerja :
1.
Bagilah siswa ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari
3-4 orang peserta.
2. Sebelum permainan dimulai, jelaskan bahwa mereka akan bermain ular
tangga dan tanyakan apakah mereka pernah bermain permainan tersebut.
3. Setiap kelompok diberikan bidak nama kelompok.
4. Perwakilan kelompok diminta untuk hompimpah dalam menentukan
siapa yang melempar dadu terlebih dahulu.
5. Semua pemain memulai dari petak nomer 1
6. Satu pertanyaan bernilai 10 poin.
7. Setiap perwakilan kelompok melempar dadu sesuai urutannya lalu
mengambil kartu soal secara acak di dalam kotak soal. Pengambilan soal
disesuaikan dengan angka dadu yang diperoleh. Jika angka dadu yang
diperoleh 1-4 maka soal diambil pada kotak soal dengan tingkat kesulitan
sedang. Jika angka dadu yang diperoleh 5 atau 6 maka soal diambil pada
kotak soal dengan tingkat kesulitan tinggi. Apabila kelompok tersebut
dapat menjawab maka kelompok tersebut boleh menjalankan bidak
sesuai dengan angka dadu yang didapat, sebaliknya jika kelompok
tersebut tidak dapat menjawab maka tidak boleh melangkah.
8. Pemain yang mendapat angka 6 dari pelemparan dadu, maka pemain
tersebut mendapatkan kesempatan sekali lagi untuk melemparkan dan
melangkahkan bidaknya lagi.
9. Bagi pemain yang turun karena berada di petak ekor ular, maka dia akan
mendapatkan punishment berupa pengurangan poin (5 poin). Dan pemain
yang naik karena di petak tangga, maka dia akan mendapatkan reward
berupa bonus poin (5 poin).
10. Pemenang dari permainan adalah pemain yang mendapat poin tertinggi
dari setiap pertanyaan yang diberikan.
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Langkah terakhir adalah berilah senyuman dan pujian kepada siswa yang
telah bermain dengan baik.
Pertanyaan :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Pertanyaan
Ciri objek yang nilainya beragam disebut...
Sebutkan 2 jenis variabel!
Pendapat mengenai suatu objek khusus atau
peristiwa teretntu disebut...
Di dalam laporan ilmiah terdapat intisari
dari hasil percobaan dan pembahasan yang
biasa disebut...
Dalam laporan ilmiah, data kualitatif
penyajiannya dapat berupa...
Jawaban sementara terhadap rumusan
masalah disebut...
Pemaparan mengenai hal-hal yang akan
kita kerjakan beserta cara mengerjakannya
disebut...
Hal-hal yang ditemukan dan terjadi dalam
percobaan disebut...
2 Contoh variabel pada percobaan
pertumbuhan tanaman adalah...
Apel malang berwarna hijau, jeruk rasanya
asam, tinggi batang 5 cm.
Manakah yang merupakan data kuantitatif!
Jujur terhadap fakta, Bertanggung jawab,
Melakukan penelitian untuk kepentigan
sendiri, Disiplin dan Tekun, Peduli
terhadap lingkungan.
Yang bukan merupakan sikap ilmiah yang
harus diterapkan oleh setiap ilmuwan
adalah...
Dalam metode ilmiah, sebelum melakukan
percobaan, seseorang harus melakukan
perencanaan percobaan yang meliputi...
Pengajuan pertanyaan, Tujuan, Metode,
Hasil, Kesimpulan.
Yang bukan merupakan isi dari laporan
ilmiah adalah...
Jawaban
Variabel
Variabel bebas dan
variabel terikat
Opini
Kesimpulan
Skema atau uraian data
pengamatan secara rinci
Hipotesa
Metode
Hasil suatu percobaan
Tinggi batang, jumlah
daun
Tinggi batang 5 cm
Melakukan penelitian
untuk kepentingan sendiri
Individu
Pengajuan pertanyaan
Informasi yang diperoleh
dari bukti-bukti pada data
Fakta adalah...
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
16
17
Sebutkan susunan dari laporan ilmiah?
Dalam laporan ilmiah, data kuantitatif dapat
berupa... dan penyajiannya dalam bentuk....,
..., dan...
Apa hipotesis dari rumusan masalah ini
“Mengapa tanaman A lebih baik di tempat
terbuka daripada di tempat yang tertutupi?”
18
Sebutkan tahapan dalam metode ilmiah!
19
Sebutkan 5 sikap ilmiah!
20
21
22
23
Buatlah tujuan suatu percobaan dari
hipotesis ini “Cahaya matahari
mempengaruhi kecepatan pertumbuhan
tanaman A”
Variabel terikat dari pernyataan “Semakin
tinggi temperatur air semakin cepat telur
masak” adalah...
Hipotesis untuk penelitian dengan judul
“Pengaruh Pemberian Pupuk Urea
Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung”
adalah...
Seorang siswa kelas X hendak meneliti
pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi
suatu enzim. Yang tergolong variabel bebas
adalah...
143
Rumusan masalah,
Hipotesis, Tujuan, Metode,
Hasil, Pembahasan,
Kesimpulan
Angka, penyajiannya
dalam bentuk tabel,
diagram dan grafik
Karena di tempat terbuka
tanaman A mendapatkan
cahaya matahari
Merumuskan masalah,
Mengajukan Hiotesis,
Melakukan percobaan,
Menarik kesimpulan, dan
Menulis laporan ilmiah
Dapat membedakan antara
fakta dan opini, berani dan
santun dalam mengajukan
pertanyaan dan
argumentasi,
mengembangkan
keingintahuan, kepedulian
terhadap lingkungan,
berpendapat secara ilmiah
dan kritis, berani
mengusulkan perbaikan
dan bertanggungjawab
terhadap usulan tersebut,
bekerjasama, jujur
terhadap fakta, disiplin dan
tekun
Untuk mengetahui
pengaruh cahaya matahari
terhadap tanaman A
Waktu yang diperlukan
untuk merebus telur
Pemberian pupuk urea
mempengaruhi
pertumbuhan tanaman
jagung
Suhu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Laporan ilmiah adalah...
25
Apa yang dimaksud dengan variabel bebas
dan variabel terikat?
26
Metode ilmiah adalah...
27
28
29
30
Laporan yang berisi
penjelasan dalam bentuk
uraian dan tulisan
berdasarkan hasil dari
suatu percobaan
Variabel bebas merupakan
faktor yang diubah
Variabel terikat
merupakan faktor yang
berubah tergantung
perubahan variabel bebas
Cara atau tahapan tertentu
yang harus dikerjakan oleh
ilmuwan dalam melakukan
suatu penelitian
Buatlah rumusan masalah dari pernyataan
Mengapa pertumbuhan
ini “Tanaman A lebih baik pertumbuhannya
tanaman A lebih baik di
di tempat terbuka dibandingkan dengan di
tempat terbuka?
tempat yang tertutup”
Kelompok kontrol
merupakan kelompok yang
tidak diberikan perlakuan,
Apa perbedaan kelompok kontrol dan
sedangkan Kelompok
kelompok perlakuan dalam suatu
perlakuan diberi satu atau
percobaan?
lebih perlakuan yang
disesuaikan dengan tujuan
percobaan
“Ketupat Lebih Tahan Lama Dibandingkan
Nasi”.
Mengapa nasi cepat basi?
Rumusan masalah yang tepat dari judul di
atas adalah...
“Seorang penggemar ikan koi mendapati
ikannya banyak yang mati secara berturutturut dalam beberapa hari dengan gejala ada
bercak-bercak di tubuhnya”.
Terinfeksi penyakit
Hipotesis /dugaan penyebab kematian ikan
koi dengan gejala tersebut adalah ikan koi
mati karena... kurang makanan, kurang
oksigen atau terinfeksi penyakit?
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 10
KISI-KISI SOAL PRETEST
Jenjang Pendidikan
: Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X/I
Jumlah Soal
: 20
Alokasi Waktu
: 20 menit
Kompetensi Dasar
Materi
Pokok
Ranah Kognitif
C1
1.1 Mengidentifikasi ruang
lingkup Biologi.
Ruang
Lingkup
Biologi
Kunci
Jawaban
Indikator
Mendiskripsikan
karakteristik Biologi
sebagai ilmu
Menjelaskan cabangcabang ilmu Biologi.
145
C2
1, 3
4, 6
C3
C4
2
5
C5
Bentuk
Soal
C6
1.A
2.D
3.D
4.C
5.B
6.B
Pilihan
Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Objek dan
permasalah
1.2 Mendeskripsikan objek dan
an biologi
permasalahan biologi pada berbagai pada
tingkat organisasi kehidupan
berbagai
(molekul, sel, jaringan, organ,
tingkat
sistem organ, organisme/ individu, organisasi
populasi, komunitas,ekosistem, dan kehidupan.
bioma).
Manfaat
Biologi
dalam
berbagai
bidang.
Menjelaskan objek
kajian Biologi pada
berbagai tingkat
organisasi kehidupan
7.D
8.A
9.C
10.E
7, 8,
9, 10
Mengidentifikasi contoh
permasalahan Biologi
pada berbagai tingkat
organisasi kehidupan.
11
11.A
12
12.B
13.A
14.B
Menjelaskan manfaat
Biologi dalam berbagai
bidang.
13,
14
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Metode
ilmiah.
Mengidentifikasi tahapan
atau langkah-langkah
dalam metode ilmiah,
beserta sikap ilmiah.
17,
18
15
16
15.A
16.D
17.D
18.A
Menjelaskan susunan
dari laporan ilmiah.
19
147
20
19.C
20.B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETUNJUK PENILAIAN PILIHAN GANDA
Nomor Soal
Bobot Soal
1-20
1
Jumlah Skor Maksimal
20
Jika benar mendapatkan skor 1
Jika salah mendapatkan skor 0
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 11
KISI-KISI SOAL POSTTEST I
Jenjang Pendidikan
: Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X/I
Jumlah Soal
: 20
Alokasi Waktu
: 20 menit
Kompetensi Dasar
Materi
Pokok
Ranah Kognitif
C1
1.1 Mengidentifikasi ruang
lingkup Biologi.
Ruang
Lingkup
Biologi
Kunci
Jawaban
Indikator
C2
C3
C4
C5
Bentuk
Soal
C6
Mendiskripsikan
karakteristik Biologi
sebagai ilmu
2
1.2 Mendeskripsikan objek dan
149
1
1.D
2.D
Pilihan
Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
permasalahan biologi pada berbagai
tingkat organisasi kehidupan
(molekul, sel, jaringan, organ,
sistem organ, organisme/ individu,
populasi, komunitas,ekosistem, dan
bioma).
Menjelaskan cabangcabang ilmu Biologi.
Objek dan
permasalah
an biologi
pada
berbagai
tingkat
organisasi
kehidupan.
Menjelaskan objek
kajian Biologi pada
berbagai tingkat
organisasi kehidupan
Mengidentifikasi contoh
permasalahan Biologi
pada berbagai tingkat
organisasi kehidupan.
150
3, 8
9, 10,
12,
14,
15,
16
5, 6,
7
4
11,
13
17,
18,
19,
20
3.C
4.A
5.B
6.E
7.E
8.A
9.D
10.A
11.C
12.C
13.B
14.C
15.D
16.E
17.D
18.A
19.D
20.A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETUNJUK PENILAIAN PILIHAN GANDA
Nomor Soal
Bobot Soal
1-20
1
Jumlah Skor Maksimal
20
Jika benar mendapatkan skor 1
Jika salah mendapatkan skor 0
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 12
KISI-KISI SOAL POSTTEST II
Jenjang Pendidikan
: Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X/I
Jumlah Soal
: 20
Alokasi Waktu
: 20 menit
Kompetensi Dasar
Materi
Pokok
Ranah Kognitif
Indikator
C1
1.2 Mendeskripsikan objek dan
permasalahan biologi pada berbagai
tingkat organisasi kehidupan
(molekul, sel, jaringan, organ,
sistem organ, organisme/ individu,
populasi, komunitas,ekosistem, dan
bioma).
Permasalah
an Biologi
pada
berbagai
tingkat
organisasi
kehidupan.
Mengidentifikasi
contoh
permasalahan
Biologi pada
berbagai tingkat
organisasi
kehidupan.
152
C2
2
C3
C4
1
C5
Kunci
Jawaban
Bentuk
Soal
1.B
2.A
Pilihan
Ganda
C6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Manfaat
Biologi
dalam
berbagai
bidang.
Menjelaskan
manfaat Biologi
dalam berbagai
bidang.
Metode
ilmiah.
Mengidentifikasi
tahapan atau
langkah-langkah
dalam metode
ilmiah, beserta
sikap ilmiah.
Menjelaskan
susunan dari
laporan ilmiah.
153
6
3, 4,
11
15
19
12,
3.B
4.D
5.C
6.A
5
8, 13,
14,
16,
7, 9,
10,
17
18,
20
7.D
8.A
9.C
10.C
11.E
13.A
14.B
15.D
16.C
17.D
12.B
18.A
19.C
20.B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETUNJUK PENILAIAN PILIHAN GANDA
Nomor Soal
Bobot Soal
1-20
1
Jumlah Skor Maksimal
20
Jika benar mendapatkan skor 1
Jika salah mendapatkan skor 0
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 13
KISI-KISI KUISIONER MOTIVASI SISWA AWAL
Aspek yang diukur
Indikator
Perasaan senang terhadap pelajaran
Biologi
Kesiapan dan kemauan siswa untuk
memahami pelajaran Biologi
Minat
Pernyataan
Pernyataan
positif
negatif
1
5
2
6
3
7
4
8
9
15
10
16
11
17
12
18
13
19
14
20
Memperhatikan penjelasan materi
pelajaran Biologi baik dari guru
maupun teman
Kesungguhan dalam mengerjakan
tugas individu maupun yang diberikan
dalam kelompok
Ketertarikan untuk mempelajari
Biologi
Mengikuti jalannya diskusi kelompok
Mencari jawaban soal dari berbagai
Keterlibatan siswa
dalam kegiatan
pembelajaran
sumber pustaka
Menanggapi penjelasan atau
pembahasan yang diberikan oleh guru
Memberikan pendapat dalam diskusi
kelompok maupun kelas
Tanggung jawab terhadap kegiatan
pembelajaran dalam pencapaian hasil
kelompok
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 14
KISI-KISI KUISIONER MOTIVASI SISWA AKHIR
Aspek yang diukur
Indikator
Kesiapan dan kemauan siswa untuk
memahami pelajaran Biologi
Pernyataan
Pernyataan
positif
negatif
1
4
2
5
3
6
7
11
8
12
9
13
10
14
15
18
16
19
17
20
Memperhatikan penjelasan materi
Minat
pelajaran Biologi baik dari guru
maupun teman
Kesungguhan dalam mengerjakan
tugas individu maupun yang diberikan
dalam kelompok
Permainan ular tangga yang digunakan
menarik
Meningkatkan semangat belajar siswa
Permainan ular
Perasaan senang terhadap
tangga
pembelajaran Biologi melalui
permainan ular tangga
Membangun kerjasama yang baik
antar siswa dalam kelompok
Mengikuti jalannya pembelajaran
melalui permainan ular tangga dengan
Keterlibatan siswa
baik
dalam proses
Menanggapi penjelasan atau
pembelajaran
pembahasan yang diberikan oleh guru
Memberikan pendapat dalam diskusi
kelompok maupun kelas
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 15
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI SISWA
Ranah Afektif
Penerimaan
Aspek yang diukur
No
Pernyataan
Kesiapan Siswa
1
Perhatian Siswa
3, 11
Sikap Bertanggung Jawab
6, 18
Interaksi Antar Siswa Maupun Guru
4
Keaktifan Siswa
5, 10, 14, 16
Sikap Kerjasama
7
Sikap Percaya Diri
19
Sikap Menghargai
15, 17
Sikap Jujur
8, 20
Partisipasi
Penilaian Dan
Penentuan Sikap
Rasa Hormat
2
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 16
DATA PERHITUNGAN KUISIONER MOTIVASI BELAJAR SISWA AWAL
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Nama
Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
1
4
3
3
3
4
4
2
3
4
3
4
3
3
4
3
4
4
3
4
2
2
3
2
3
4
4
2
3
3
1
3
3
3
4
2
3
4
3
3
3
2
3
1
1
3
3
4
3
3
2
3
3
2
3
4
3
4
2
3
4
3
3
3
2
4
1
2
4
4
4
3
4
2
3
3
2
3
3
4
4
2
3
4
2
3
3
2
4
2
1
3
5
3
4
3
2
4
4
2
2
3
3
4
2
4
5
3
3
3
1
4
2
2
3
6
4
4
3
4
3
4
3
4
4
3
4
4
3
5
4
4
4
3
5
2
2
3
7
4
3
3
2
3
3
1
2
4
3
4
2
3
5
3
2
3
2
4
2
1
3
8
5
4
4
3
3
4
2
2
5
4
5
3
4
4
3
3
3
2
4
2
2
4
9
4
3
3
2
3
3
1
2
4
3
4
2
3
4
2
2
3
2
4
2
1
3
Skor Tiap Nomor Soal
10 11 12 13 14
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
2
3
2
2
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
1
2
2
1
2
2
3
2
2
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
2
3
2
2
2
2
4
3
3
4
4
4
4
4
4
2
4
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
2
2
3
2
3
2
2
2
4
4
3
3
4
1
2
2
2
1
2
1
1
2
2
3
4
2
2
3
158
15
4
4
3
2
3
4
2
2
4
3
4
2
3
4
4
3
2
2
4
2
2
4
16
5
4
3
3
4
4
1
3
5
3
4
2
3
5
2
2
3
2
4
2
2
3
17
4
3
3
3
4
3
2
3
4
3
4
3
4
4
4
3
3
3
4
2
1
4
18
4
3
3
3
4
3
2
3
4
3
4
3
3
4
3
3
3
3
4
1
2
3
19
4
3
3
3
3
3
1
2
4
3
4
3
3
4
3
3
3
3
4
1
2
4
20
5
4
4
3
4
4
2
3
4
3
4
3
4
5
4
3
4
3
4
2
2
4
Total
77
67
66
51
66
68
34
52
74
64
77
49
65
81
61
57
59
46
78
34
33
65
%
Skor
77
67
66
51
66
68
34
52
74
64
77
49
65
81
61
57
59
46
78
34
33
65
Keterangan
Tinggi
Sedang
Sedang
Sangat Rendah
Sedang
Sedang
Sangat Rendah
Rendah
Tinggi
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Rendah
Tinggi
Sangat Rendah
Sangat Rendah
Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
24
25
26
27
28
23
24
25
26
27
28
4
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
1
4
4
3
3
2
2
3
3
3
2
2
2
4
4
3
2
2
2
4
4
4
4
3
2
3 4 3
3
4
2
2
3
4
3 4 3
3
4
2
2
3
3
3 4 2
2
4
1
3
3
3
3 4 3
3
3
2
2
2
3
2 3 2
2
3
1
1
3
2
3 1 2
1
1
2
2
1
2
% Kelas Kategori Sangat Rendah
% Kelas Kategori Rendah
% Kelas Kategori Sedang
% Kelas Kategori Tinggi
% Kelas Kategori Sangat Tinggi
Skor Rata-Rata Kelas
% Kelas Yang Mencapai Kategori Tinggi dan Sangat Tinggi
159
4
3
3
3
3
2
4
4
4
3
3
1
4
4
4
4
3
2
4
4
3
3
3
2
4
4
4
3
3
3
70
68
62
58
50
36
70
68
62
58
50
36
17,86
14,28
42,86
25
0
59,57
25
Tinggi
Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 17
DATA PERHITUNGAN KUISIONER MOTIVASI BELAJAR SISWA AKHIR
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Nama
Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
1
4
4
4
4
4
5
3
4
5
4
4
3
4
5
4
5
5
4
5
3
3
4
2
4
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
4
4
5
3
4
5
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
5
4
5
5
4
4
3
4
4
4
5
5
4
4
5
5
4
4
5
5
5
4
4
5
4
5
4
4
5
4
4
5
5
4
4
5
4
4
4
3
4
5
4
4
3
5
4
3
4
4
3
5
4
3
5
6
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
3
4
4
7
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
5
8
5
5
5
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
9
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
Skor Tiap Nomor Soal
10 11 12 13 14
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
4
4
5
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
5
5
5
4
4
160
15
5
5
4
4
5
5
4
4
5
4
5
4
5
5
4
4
5
5
5
3
3
5
16
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
3
4
4
5
5
4
5
4
4
5
17
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
5
3
4
3
3
4
4
4
5
3
3
4
18
5
5
4
4
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
19
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
20
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
5
5
4
5
4
4
5
Total
89
89
87
81
85
88
77
82
93
84
90
78
86
86
80
91
93
81
95
75
76
91
%
Skor
89
89
87
81
85
88
77
82
93
84
90
78
86
86
80
91
93
81
95
75
76
91
Keterangan
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Tinggi
Sangat Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
24
25
26
27
28
23
24
25
26
27
28
5
4
4
4
4
3
5
4
4
5
4
4
4
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
5 5 4
5
5
5
5
5
5
4 4 5
4
4
5
4
4
4
4 5 4
5
4
4
4
4
4
4 5 5
4
4
4
4
5
4
4 5 4
4
4
5
4
4
5
4 4 4
4
4
4
4
4
4
% Kelas Kategori Sangat Rendah
% Kelas Kategori Rendah
% Kelas Kategori Sedang
% Kelas Kategori Tinggi
% Kelas Kategori Sangat Tinggi
Skor Rata-Rata Kelas
% Kelas Yang Mencapai Kategori Tinggi dan Sangat Tinggi
161
5
4
4
4
3
3
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
96
85
83
88
83
77
96
85
83
88
83
77
0
0
0
39,28
60,71
85,32
100
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Tinggi
Sangat Tinggi
Tinggi
Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 18
NILAI PRETEST
No
Nama Siswa
Skor Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Jumlah
Rata-Rata
%Ketuntasan Kelas
9
10
11
13
8
11
8
8
11
10
12
9
13
11
12
10
9
11
11
10
9
11
11
10
7
14
9
11
162
Nilai Individu
Keterangan
45
50
55
70
40
55
40
40
55
50
60
45
65
55
60
50
45
55
55
50
45
55
55
50
35
70
45
55
1395
49,82
0
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 19
NILAI POSTTEST SIKLUS I
No
Nama Siswa
Skor Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Jumlah
Rata-Rata
%Ketuntasan Kelas
15
13
13
12
12
11
12
11
16
11
15
11
15
15
9
6
11
12
16
9
10
12
13
12
15
13
14
11
163
Nilai Individu
Keterangan
75
65
65
60
60
55
60
55
80
55
75
55
75
75
45
30
55
60
80
45
50
60
65
60
75
65
70
55
1660
59,28
25
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 20
NILAI POSTTEST SIKLUS II
No
Nama Siswa
Skor Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
01
02
03
04
05
06
07
08
09
010
011
012
013
014
015
016
017
018
019
020
021
022
023
024
025
026
027
028
Jumlah
Rata-Rata
%Ketuntasan Kelas
15
16
14
13
15
17
14
15
15
15
17
13
15
18
15
17
18
13
16
14
14
18
19
15
13
18
10
14
164
Nilai Individu
Keterangan
75
80
75
65
75
85
70
75
75
75
85
65
75
90
75
85
90
65
80
70
70
90
95
75
65
90
50
70
2135
76,25
67,86
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 21
HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS I
Observer
1
2
Skor Tiap Nomor Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 3 3 5 3 5 4 4 4
4 5 5 4 5 4 4 4 5 3 4 3 3 3 4 4 5 4 4 4
Rata-Rata Persentase Skor Observer 1 dan 2
165
Skor
Total
82
81
Persentase
(%)
82
81
81,5%
Keterangan
Tinggi
Tinggi
Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 22
HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS II
Observer
1
2
Skor Tiap Nomor Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5
4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4
Rata-Rata Persentase Skor Observer 1 dan 2
166
Skor
Total
94
91
Persentase
(%)
94
91
92,5%
Keterangan
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 23
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 24
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 25
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 26
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 27
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 28
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 29
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 30
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 31
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 32
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 33
224
Download