PENGARUH LOKASI USAHA TERHADAP VOLUME PENJUALAN

advertisement
PENGARUH LOKASI USAHA TERHADAP VOLUME PENJUALAN
(Studi Pada Bisnis Restoran Kelas Kecil di Lingkungan Kampus Universitas Riau
Pekanbaru)
Oleh : Relon Taufik Hidayat
Pembimbing:
Sri Zuliarni, S.Sos, MBA
(Email : [email protected] : 082389961512)
Program Studi Administrasi Bisnis Universitas Riau
ABSTRACTS
The accuracy of the location choise is one of the factors considered by an
entrepreneur priority to opening the business. Because its impact to business sales
volume. as well as small class restaurants around campus of University Riau
Pekanbaru. In this research there are business location as independent variable
(with 5 subvariable: access, visibility, parking area, environment and
competition) and sales volume as dependent variable. Sample as 46 respondents
using survey methods and data analysis used in this study iws a simple regression
model. After the correlation test and the coefficient of determination test, the
results showed that the business location variables (consist of subvariabel access,
visibility, parking, environment and competitio)n has positive and significant
impact to sales volume of business.
keyword : Business Location, Sales Volume, Small Class Restaurant
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Wilayah dimana terdapat perguruan tinggi cenderung memiliki jumlah
penduduk yang besar bila dibandingkan wilayah yang tidak terdapat
kampus/perguruan tinggi seperti Universitas
Riau, selain menimbulkan
konsentrasi penduduk juga kegiatan turunannya untuk pemenuhan kebutuhan
mahasiswa yang berasal dari luar wilayah Kota Pekanbaru khususnya sehingga
menjamurnya bisnis-bisnis berskala kecil seperti pondokan, restoran kelas kecil,
bisnis photocopy, warung, toko dan lain-lain.
Pengkonsentrasian kegiatan tersebut menyebabkan permintaan akan lahan
dilingkungan kampus/perguruan tinggi pun semakin besar. Hal ini menyebabkan
lahan terbuka milik masyarakat setempat kemudian beralih fungsi menjadi areal
terbangun untuk memenuhi permintaan kebutuhan fisik bagi mahasiswa yang
tinggi dan meningkatkan nilai ekonomis dari lahan yang mereka miliki.
Ketepatan pemilihan lokasi merupakan salah satu faktor yang
dipertimbangkan oleh seorang pengusaha sebelum membuka bisnisnya. Hal ini
terjadi karena pemilihan lokasi yang tepat sering kali menentukan tingkat
penjualan suatu bisnis. Lokasi yang tepat bagi bidang bisnis merupakan modal
untuk mencapai tujuan demikian juga sebaliknya pemilihan lokasi yang salah
akan menghambat segala gerak-gerik bisnis sehingga akan membatasi
kemampuan memperoleh keuntungan maupun kelangsungan bisnis.
Dengan demikian banyaknya bentuk bisnis yang dilakukan maka setiap
bisnis juga membutuhkan lokasi tersendiri bagi bisnisnya. Salah satu bisnis yang
memerlukan adanya lokasi usaha yang tepat adalah bisnis restoran kelas kecil.
Bisnis-bisnis yang bergerak dibidang restoran kelas kecil harus lebih
mendekatkan diri dengan semua pelanggan mereka sehingga mereka bisa
memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan.
Faktor-faktor pemilihan lokasi perlu dipertimbangkan oleh pemilik bisnis
dalam menentukan lokasi usahanya, karena lokasi usaha tersebut dapat dijadikan
sebagai salah satu strategis bisnis. Memilih lokasi usaha yang dekat dengan target
pasar merupakan salah satu strategi bisnis selain itu juga memudahkan konsumen
dalam mengkonsumsi produk restoran kelas kecil yang diberikan. Bagi bisnis
restoran kelas kecil, lokasi yang strategis sering kali lebih penting dari pada
faktor-faktor yang lain.
Latar belakang seperti yang telah disebutkan diatas menjadi dasar dari
penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan judul : Pengaruh Lokasi
Usaha Terhadap Volume Penjualan (Studi Pada Bisnis Restoran Kelas Kecil
di Lingkungan Kampus Universitas Riau Pekanbaru).
Rumusan Masalah
Adanya fenomena bisnis dimana bisnis restoran kelas kecil selalu
mendekat kepada konsumennya dengan harapan bisnis restoran kelas kecil
tersebut dapat meningkatkan perputaran bisnis bisnisnya sehingga dapat
memperoleh pendapatan yang lebih besar, mengakibatkan kampus Universitas
Riau menjadi magnet bagi pebisnis restoran kelas kecil. banyak pemilik bisnis
restoran kelas kecil berbisnis memperoleh lokasi usaha untuk sedekat mungkin
dengan kampus Universitas Riau meskipun dengan konsekuensi biaya lokasi yang
mahal.
Dari persoalan umum diatas, maka secara spesifik dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah faktor pertimbangan dalam pemilihan lokasi usaha pada
bisnis restoran kelas kecil di lingkungan kampus Universitas Riau
Pekanbaru?
2. Bagaimanakah volume penjualan pada bisnis restoran kelas kecil di
lingkungan kampus Universitas Riau Pekanbaru?
3. Bagaimanakah pengaruh lokasi usaha terhadap penjualan pada restoran
kelas kecil di lingkungan kampus Universitas Riau Pekanbaru?
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui faktor pertimbangan dalam pemilihan lokasi
usaha pada bisnis restoran kelas kecil dilingkungan kampus
Universitas Riau Pekanbaru.
b. Untuk mengetahui volume penjualan pada bisnis restoran kelas
kecil dilingkungan kampus Universitas Riau Pekanbaru.
c. Untuk mengetahui pengaruh lokasi usaha terhadap penjualan pada
bisnis restoran kelas kecil dilingkungan kampus Universitas Riau
Pekanbaru.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Pengusaha Bisnis restoran Kelas Kecil di Lingkungan Kampus
Universitas Riau Pekanbaru.
Memberikan masukan kepada pengusaha bisnis restoran kelas kecil di
lingkungan kampus Universitas Riau Pekanbaru bahwa pentingnya
memilih lokasi usaha yang tepat.
b. Bagi Akademik
sebagai masukan dan referensi untuk penelitian selanjutnya dari segi
pandangan maupun pengetahuan yang berhubungan dengan masalah
yang serupa.
c. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan mengenai pemilihan lokasi usaha yang
tepat.
LANDASAN TEORI
1. Lokasi usaha
Berkenaan dengan unsur bauran pemasaran yang keempat yaitu place,
tempat dapat diartikan sebagai segala hal yang menunjukkan pada berbagai
kegiatan yang dilakukan perbisnisan untuk membuat produk dapat diperoleh dan
tersedia bagai pelanggan sasaran (Kotler, 1997 : 82).
2. Faktor Penentu Pemilihan Lokasi Usaha
Menurut Fandy Tjiptono (2007) pemilihan tempat atau lokasi usaha
memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut:
a.
Akses, misalnya lokasi yang mudah dilalui atau mudah dijangkau
sarana transprotasi
b.
Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi
jalan.
c.
Lalulintas (traffic), dimana ada duah hal yang perlu
dipertimbangkan, yaitu :
 Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan besar
trerjadinya impulse buying.
 Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pulan menjadi
hambatan, misalnya pelayanan kepolisian, pemadam
kebakaran, dan ambulans.
d.
Tempat parkir yang luas dan aman.
e.
f.
g.
h.
Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang cukup luas untuk
perluasan bisnis dikemudian hari.
Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung bisnis yang
ditawarkan. Misalnya bisnis restoran kelas kecil yang berdekatan
dengan daerah kampus, sekolah, dan pekantoran.
Persaingan, yaitu lokasi pesaing. Misalnya dalam menentukan
lokasi restoran kelas kecil, perlu dipertimbangkan apakah dijalan
atau daerah yang sama banyak pula terdapat restoran kelas kecil
lainnya.
Peraturan pemerintah
3. Volume Penjualan
Menurut Swastha (2008 : 10) penjualan merupakan interaksi antara
individu saling bertemu muka yang ditunjukan untuk menciptakan, memperbaiki,
menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling
menguntungkan dengan pihak lain. Sedangkan volume penjualan menurut Basu
Swastha ( 2008 : 11 ) adalah “ Volume penjualan adalah jumlah barang atau jasa
yang terjual dalam proses pertukaran “.
4. Tujuan Penjualan
Pada umumnya semua pengusaha atau pedagang mempunyai tujuan yang
sama yaitu mendapatkan laba yang sebanyak banyaknya. Namun hal ini bisa
terjadi bila semua sesuai dengan semua yang sucah direncanakan. Menurut
Swastha dan Irawan (2008 : 404) pada umumnya perbisnisan mempunyai tiga
tujuan umum dalam penjualan yaitu:
a. Mencapai volume penjualan tertentu
b. Mendapatkan laba tertentu
c. Menunjang pertumbuhan perbisnisan
Tujuan diatas bukan hanya dilakukan oleh pelaksanaan penjualan atau para
penjual tapi juga perlu adanya kerja sama yang baik antar fungsionaris dalam
perbisnisan tersebut.
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volume Penjualan
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan menurut
Kotler (2000:55) antara lain adalah :
1. Produk (Product) adalah tawaran untuk memuaskan kebutuhan dari
perusahaan. Tawaran ini dapat berbentuk barang, jasa, atau campuran
keduanya.
Produk
menggambarkan
bagaimana
perusahaan
menciptakan produk yang tepat untuk pasar sasaran. Berkaitan dengan
produk adalah pemberian merek,
pengemasan,
jaminan,
pengembangan produk baru, kualitas produk dan lini produk yang ada.
2. Tempat
(Place) adalah bagaimana perusahaan membuat
produk/jasanya tersedia dalam jumlah dan lokasi yang tepat ketika
konsumen memerlukan produk/jasa tersebut. Untuk lebih sederhana,
tempat disini dapat dipahami sebagai saluran distribusi yang akan
digunakan oleh perusahaan dalam mendistribusikan produknya.
Berkaitan dengan tempat adalah wholesaler(termasuk distributor,
pedagang besar), retailer(pengecer), dan logistik.
3. Promosi
(Promotion)
adalah
bagaimana
perusahaan
mengkomunikasikan produk/jasanya kepada saluran distribusi dan
pasar sasarannya untuk mempengaruhi sikap dan perilaku mereka.
Promosi dibedakan menjadi 3, yaitu penjualan pribadi (personal
selling), penjualan massa (mass selling), dan promosi penjualan (sales
promotion).
4. Harga (Price) adalah sejumlah uang ang perlu dibayarkan konsumen
untuk mendapatkan tawaran perusahaan. Jika perusahaan melihat
harga sebagai pendapatan, maka konsumen melihat harga sebagai
biaya. Yang perlu diperhatikan adalah tujuan penetapan harga,
kebijakan harga yang digunakan, dan bagaimana menetapkan harga di
dunia bisnis.
5. Mutu dan kualitas barang merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi volume penjualan. Dengan mutu yang baik maka
konsumen akan tetap loyal terhadap produk dari perusahaan tesebut,
begitu pula sebaliknya apabila mutu produk yang ditawarkan tidak
bagus maka konsumen akan berpaling kepada produk lain.
6. Lokasi Usaha dan Volume Penjualan
Lokasi adalah merupakan salah satu faktor yang penting daam melakukan
kegiatan ekonomi yaitu perdagangan maupun bisnis sejenisnya. Pemilihan lokasi
usaha yang salah akan berakibat fatal dan sangat merugikan, karena ketika kita
menjual suatu barang disuatu tempat tanpa kita mengetahui lingkungan dan
keinginan konsumen kemungkinan besar barang yang kita twarkan tidak akan
laku. Ini bisa saja terjadi jika apa yang kita jual tidak sesuai dengan selera
konsumen dan kurang diminati. Masalah semacam ini bisa dijadikan
pertimbangan juga oleh para produsen sebelum menjual barang atau mendirikan
suatu bisnis.
Pemilihan tempat bisnis yang tepat dan strategi kemungkinan besar akan
memberikan laba yang maksimum bagi para pengusaha. Karena barang yang kita
tawarkan sesuai dengan keinginan konsumen disekitar tempat kita mendirikan
bisnis. Oleh karena itu produsen dituntut untuk lebih peka terhadap apa yang
diinginkan oleh konsumennya sehingga mereka bisa memberikan pelayanan yang
sesuai dengan yang diinginkan konsumen.
Metode Penelitian
Lokasi Penelitin
Penelitian ini penulis lakukan di lingkungan kampus Universitas Riau
Pekanbaru. Dengan jumlah restoran kelas kecil yang dikelompokkan menjadi 6
bagian berdasarkan jalan lintas di lingkungan kampus panam Universitas Riau,
yang terdiri dari didaerah jalan Bangau Sakti sepanjang 600m yang berdekatan
dengan kampus Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik serta sepanjang jalan Bina
Widya atau jalan masuk utama Universitas Riau. Kemudian diwilayah jalan Bina
Krida dan Balam Sakti yang berdekatan dengan FKIP. Dan jalan Manyar Sakti
hingga batas simpang masuk Pesantren Darel Hikmah. Wilayah tersebut adalah
lokasi-lokasi terdapat banyak restoran kelas kecil. Dipilihnya lokasi ini di
karenakan Universitas Riau secara rutin setiap tahunnya merupakan salah satu
kampus favorit di Sumatera bagi lulusan SLTA, sehingga hal tersebut menjadi
magnet bagi pebisnis restoran kelas kecil.
Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini
menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu:
1. Metode Kuesioner
2. Metode Wawancara
Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunkan metode analisis
deskriptif, model regresi sederhana. Untuk mengetahui pengaruh variabel X
terhadap variabel Y digunakan uji korelasi dan uji koefisien determinan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Tabel III.1
Hasil Uji Validitas
b. Variabel sub variabel Item
R
ρ Value Keterangan
1
0,471
0,001 Valid
Akses
2
0,642
0,000 Valid
1
0,628
0,000 Valid
Visibilitas
2
0,573
0,000 Valid
Tempat
1
0,431
0,003 Valid
X
Parkir
2
0,404
0,005 Valid
1
0,426
0,003 Valid
Lingkungan
2
0,616
0,000 Valid
1
0,653
0,000 Valid
Persaingan
2
0,388
0,008 Valid
1
0,677
0,000 Valid
Y
2
0,757
0,000 Valid
3
0,833
0,000 Valid
Sumber : Data Olahan, 2013
Berdasarkan tabel III.1 diatas diketahuin nilai ρ seluruh item pertanyaan ≤
0,05. Artinya seluruh item-item variabel dinyatakan valid. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa semua pertanyaan pada kuesioner dalam penelitian ini adalah
valid.
2. Uji Reliabilitas
Tabel III.2
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Lokasi Usaha
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.660
10
Sumber : Data Olahan, 2013
Tabel III.3
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Volume Penjualan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.624
3
Sumber : Data Olahan, 2013
Variabel Lokasi Usaha
1. akses
Dalam subvariabel akses ini terdapat 2 item yaitu, (1) restoran terletak
dilokasi yang mudah dilalui konsumen dan (2) restoran mudah dijangkau sarana
transportasi. Dari tabel yang dibawah ini dapat dilihat tanggapan responden dan
seberapa penting akses terhadap lokasi usaha.
Tabel III.4
Tanggapan Responden Terhadap Akses
Item
1
2
1
STP
F
%
0
0
0
0
2
TP
F
0
0
3
RR
%
0
0
F
0
0
Total
4
P
%
0
0
F
14
15
%
30,4
32,6
5
PP
F
32
31
%
69,6
67,4
Total Skor
216
215
431
Sumber : Data Olahan, 2013
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel dan garis interval diatas, dapat
diketahui melalui dua item pertanyaan bahwa penilaian responden terhadap
subvariabel akses memperoleh total skor sebesar 431 dan berada pada garis
interval antara nilai 386,4 dan 460 yang berada pada kategori sangat penting.
2. Visibilitas
Dalam subvariabel visibilitas terdapat 2 item yaitu, (1) restoran terlihat
dengan jelas dan (2) restoran berada pada tempat terbuka. Dari hasil penyebaran
kuesioner dan wawancara kemudian diolah dapat dilihat hasilnya dari tabel
dibawah ini.
Tabel III.5
Tanggapan Responden Terhadap Visibilitas
1
STP
F
%
0
0
0
0
Item
1
2
2
TP
F
%
0
0
1
2,2
3
RR
F
0
0
4
P
%
0
0
F
20
31
%
43,5
67,4
5
PP
F
26
14
Total Skor
%
56,5
30,4
Total
210
196
406
Sumber : Data Olahan, 2013
Berdasarkan tanggapan responden yang tertera ditabel III.5 dapat diketahui
bahwa item (1) restoran terlihat dengan jelas sebanyak 26 responden (56,5%)
menyatakan sangat penting dan 20 responden (43,5%) menyatakan penting.
Mereka beranggapan bahwa jika restoran tidak terlihat dari jangkauan penglihatan
konsumen maka peluang konsumen untuk datang kecil dan restoran terlihat
dengan jelas dapat mengurangi biaya promosi.
3. Tempat Parkir
Subvariabel tempat parkir ini terdapat dua item, pertama terdapat tempat
parkiri yang luas, kedua tersedia tempat parkir yang aman. Berdasarkan tabel III.6
kita dapat melihat tanggapan responden tentang tempat parkir.
Item
1
2
Tabel III.6
Tanggapan Responden Terhadap Tempat Parkir
1
2
3
4
5
STP
TP
RR
P
PP
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
0
0
1
2,2
7
15,2
24 52,2 14 30,4
0
0
0
0
0
0
23
50
23
50
Total
Total Skor
189
207
396
Sumber : Data Olahan, 2013
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel III.6 .dan garis interval diatas,
dapat diketahui melalui dua item pertanyaan bahwa penilaian responden terhadap
subvariabel tempat parkir memperoleh total skor sebesar 396 dan berada pada
garis interval antara nilai 386,4 dan 460 yang berada pada kategori sangat penting.
4. Lingkungan
Dari hasil penyebaran kuesioner dapat dilihat dalam tabel tanggapan
responden terhadap subvariabel lingkungan yang terdiri dari dua item, (1) restoran
berdekatan dengan kampus Universitas Riau Pekanbaru dan (2) restoran
berdekatan dengan pemukiman mahasiswa.
Tabel III.7
Tanggapan Responden Terhadap Lingkungan
1
2
3
4
5
Item
STP
TP
RR
P
PP
Total Skor
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
1
0
0
3
6,5
5
10,9
16 34,8 22 47,8
195
2
0
0
1
2,2
2
4,3
17
37
26 56,5
206
401
Total
Sumber : Data Olahan, 2013
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel III.7 dan garis interval diatas,
dapat diketahui melalui dua item pertanyaan bahwa penilaian responden terhadap
subvariabel lingkungan memperoleh total skor sebesar 401 dan berada pada garis
interval antara nilai 386,4 dan 460 yang berada pada kategori sangat penting.
5. Pesaingan
Subvariabel pesaing juga memiliki 2 item. Item (1) kedekatan dengan
lokasi restoran pesaing dan item (2) perbedaan menu dengan restoran pesaing.
Dari tabel dibawah ini kita bisa melihat tanggapan responden terhadap subvariabel
pesaing dengan itemnya.
Tabel III.8
Tanggapan Responden Terhadap Pesaingan
1
2
3
4
5
Item
Total Skor
STP
TP
RR
P
PP
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
1
3
6,5
10 21,7 10 21,7 19 41,3
4
8,7
149
2
1
2,2
4
8,7
3
6,5
25 54,3 13 28,3
183
332
Total
Sumber : Data Olahan, 2013
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel III.8 dan garis interval diatas,
dapat diketahui melalui dua item pertanyaan bahwa penilaian responden terhadap
subvariabel akses memperoleh total skor sebesar 332 dan berada pada garis
interval antara nilai 312,8 dan 386,4 yang berada pada kategori penting.
D. Variabel Volume Penjualan
Berdasakan data yang diperoleh dari kuesioner yang telah diberikan
kepada 46 responden, maka dapat diketahui tanggapan mengenai volume
penjualan. Untuk mendapatkan gambaran mengenai derajat persepsi responden
dan meminimalisir adanya bias maka akan digunakan analisis angka indeks.
Dengan menggunakan kriteria tiga kotak Three-box Method (Ferdinand, 2006).
dengan rentang sebesar 0,3 akan digunakan sebagai dasar interpretasi nilai indeks
sebagai berikut :
0,1 – 0,40
= Tidak sesuai harapan
0,41 – 0,70 = Netral
0,71 – 1,0
= sesuai harapan
Tabel. III.10
Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kedatangan Konsumen perhari
1
2
3
4
5
Indeks
STS
TS
RR
S
SS
Total Skor Volume
Penjualan
F
F
F
F
F
207
0
0
5
13
28
0,9
Sumber : Data Olahan, 2013
Tabel III.11
Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Pertumbuhan Laba Bersih
1
2
3
4
5
Indeks
STS
TS
RR
S
SS
Total Skor Volume
Penjualan
F
F
F
F
F
0
0
9
22
15
190
0,83
Sumber : Data Olahan, 2013
Tabel III.12
Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Penjualan
1
2
3
4
5
Indeks
STS
TS
RR
S
SS
Total Skor Volume
Penjualan
F
F
F
F
F
0
0
7
22
17
194
0,84
Sumber : Data Olahan, 2013
Angka indeks di atas diperoleh dari perhitungan sebagai berikut :
a. Tingkat kedatangan rata-rata pelanggan per hari semakin meningkat
= (1×0/46) + (2×0/46) + (3×5/46) + (4×13/46) + (5×28/46) = 0,9
b. Tingkat pertumbuhan laba bersih usaha restoran semakin meningkat
= (1×0/46) + (2×0/46) + (3×9/46) + (4×22/46) + (5×15/46) = 0,83
c. Tingkat penjualan perhari sesuai dengan harapan
= (1×0/46) + (2×0/46) + (3×7/46) + (4×22/46) + (5×17/46) = 0,84
Atas dasar ketiga diatas maka dapat diukur indeks volume penjualan
sebagai berikut:
Rata-rata indeks volume penjualan = (0,9+0,83+0,84)/3 = 0,86
Dan tabel III. 10 juga menunjukkan bahwa rata-rata pemilik restoran kelas
kecil menganggap tingkat kedatangan rata-rata konsumen perhari sesuai dengan
harapan mereka dengan indeks volume penjualan sebesar 0,9. Walaupun ada 5
responden (10,8%) menjawab ragu-ragu, hal ini disebabkan oleh tidak konstannya
jumlah konsumen yang datang kerestoran kelas kecil mereka
Sedangkan untuk tingkat penjualan perhari pada umumnya pemilik
restoran kelas kecil mengatakan sesuai dengan harapan mereka dengan indeks
0,84. Walaupun ada 7 respendon (15,2%) menjawab ragu-ragu karena dipengaruhi
oleh hari aktif kuliah dan hari libur serta kondisi keuangan mahasiswa.
E. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk menentukan model
pengaruh lokasi usaha terhadap volume penjualan pada restoran kelas kecil
dilingkungan Universitas Riau. Untuk menguji kelayakan model regresi maka
digunakan perhitungan ANOVA menggunakan SPSS16 seperti yang tertera
pada tabel III.13 ini:
Tabel III.13
Statistik ANOVA
ANOVAb
Sum of
Squares
Model
1
Df
Mean Square
Regression
43.769
1
43.769
Residual
70.166
44
1.595
113.935
45
Total
F
27.447
Sig.
.000a
Sumber : data olahan, 2013
Output diatas menunjukkan besarnya angka probabilitas atau signifikansi
pada perhitungan ANOVA yang akan digunakan untuk uji kelayakan model
regresi dengan ketentuan angka probabilitas yang baik untuk digunakan sebagai
model regresi ialah harus < 0,05. Uji ANOVA menghasilkan angka F sebesar
27,447 dengan tingkat signifikansi (angka probabilitas) sebesar 0,000. Karena
angka 0,000 < 0,05, maka model regresi sudah layak digunakan untuk
memprediksi pengaruh lokasi usaha terhadap volume penjualan.
Perhitungan model pengaruh dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
seberapa besar perubahan yang terjadi pada volume penjualan jika variabel lokasi
usaha mengalami perubahan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan
SPSS Statistics 16.0, maka dapat dilihat hasil pengolahan pada tabel III.11
dibawah ini :
Tabel III.14
Hasil Analisis Regresi Sederhana
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
1.096
2.251
.275
.052
Lokasi
usaha
Standardize
d
Coefficients
Beta
.620
t
Sig.
.487
.629
5.239
.000
Sumber : Data Olahan, 2013
Y = a + bX
Keterangan :
Y = variabel dependent
a = Konstanta
b = koefisien regresi dari variabel X
x = variabel independent
Volume penjualan = 1,096 + 0,275 lokasi usaha
Dari persamaan tersebut tampak variabel independen memiliki koefisien
regresi dengan tanda positif (+), artinya kenaikan variabel independen akan diikuti
oleh kenaikan variabel dependen. Dari tabel di atas tampak bahwa nilai konstanta
(a) sebesar 1,096. Artinya adalah apabila persepsi terhadap lokasi usaha
diasumsikan nol (0), maka volume penjualan bernilai 1,096. Nilai koefisien
regresi variabel lokasi usaha sebesar 0,275. Artinya adalah bahwa setiap
peningkatan penilaian terhadap lokasi usaha sebesar 1 satuan maka akan
meningkatkan nilai volume penjualan sebesar 0,275.
.
F. Uji Korelasi (r)
Koefisien korelasi product momment digunakan untuk mengetahui tingkat
keeratan hubungan atau korelasi kedua variabel. Dengan menggunakan SPSS
Statistics 16.0, diperoleh hasil keeratan hubungan antara lokasi usaha terhadap
volume penjualan pada restoran kelas kecil di lingkungan Universitas Riau
Pekanbaru , diperoleh hasil seperti yang tertera pada tabel III.12 dibawah ini:
Tabel III.13
Hasil Perhitungan Korelasi Antara Lokasi Usaha Dengan Volume Penjualan
Correlations
Volume
penjualan
Pearson
Correlation
Volume
penjualan
1.000
.620
.620
1.000
.
.000
.000
.
Volume
penjualan
46
46
Lokasi usaha
46
46
Lokasi usaha
Sig. (1-tailed)
Volume
penjualan
Lokasi usaha
N
Lokasi usaha
Sumber : Data Olahan, 2013
Pedoman untuk menentukan interpretasi koefisien korelasi sebagai
berikut:





0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
: sangat rendah
: rendah
: sedang
: kuat
: sangat kuat.
Dari III.13 diatas dapat diketahui bahwa nilai r menunjukkan korelasi
antara variabel independen dengan variabel dependen. Dari output diatas
diketahui nilai r sebesar 0,620. Artinya adalah bahwa korelasi antara lokasi usaha
dengan volume penjualan memiliki hubungan yang kuat. Hubungan yang kuat ini
menunjukan bahwa bila lokasi usaha bagus maka volume penjualan usaha
restoran kelas kecil meningkat.
G. Uji Koefisien Determinasi
Tabel III.14
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model
R
1
.620a
R Square
.384
Adjusted R
Square
.370
Std. Error of
the Estimate
1.263
Sumber : Data Olahan, 2013
Diketahui nilai R Square sebesar 38,4. Artinya adalah bahwa sumbangan
pengaruh lokasi usaha terhadap volume penjualan adalah sebesar 38,4%,
sedangkan sisanya sebesar 61,6 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam model ini. Maka bisa dikatan pengaruh variabel lokasi usaha
terhadap volume penjualan cukup berarti.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Selama periode penelitian menunjukkan bahwa data telah didistribusikan
valid dan reliabel. Hal ini dapat terlihat dari uji validitas dan uji reliabilitas yang
menunjukkan bahwa tidak terdapat item pertanyaan yang menyimpang dari
penelitian ini. Hal ini mengindikasikan bahwa data yang dikumpulkan melalui
kuesioner telah memenuhi syarat untuk menggunakan model persamaan regresi
sederhana.
Penelitian ini mencoba untuk meneliti, apakah lokasi usaha mempengaruhi
volume penjualan usaha restoran kelas kecil di lingkungan kampus Universitas
Riau Pekanbaru. Dengan memperhatikan hasil analisis dan pembahasan yang
dilakukan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan penelitian
sebagai berikut :
1. Faktor penentu dalam pemilihan lokasi usaha pada bisnis restoran
kelas kecil di lingkungan kampus Universitas Riau Pekan baru adalah
akses, visibilitas, tempat parkir, lingkungan dan persaingan . dimana
faktor yang sangat penting dalam pemilihan lokasi usaha adalah akses,
visibilitas, lingkungan, tempat parkir. Sementara faktor lain yang
dianggap penting bagi pemilik usaha adalah persaingan.
2. Realisasi penjualan restoran kelas kecil di lingkungan kampus
Universitas Riau Pekanbaru berdasarkan tingkat kedatangan rata-rata
pelanggan, tingkat laba bersih perhari dan tingkat penjualan perhari
dinilai sudah sesuai harapan pemilik restoran kelas kecil.
3. Lokasi usaha memiliki pengaruh signifikan positif terhadap volume
penjualan restoran kelas kecil di lingkungan kampus Universitas Riau
Panam. Koefisien determinasi pada penelitian ini sebesar 38,4% dan
sisanya sebesar 61,6% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian
ini.
B. Saran
1.
Saran Untuk Pemilik Usaha
a. Mengingat adanya pengaruh signifikan positif antara lokasi usaha dan
volume penjualan, disampaikan bagi pemilik usaha untuk
mempertimbangkan dengan baik faktor-faktor dalam pemilihan lokasi
usaha yaitu akses, visibilitas, lingkungan, tempat parkir dan persaingan.
b. Untuk semakin menguntungkan dan memenuhi keinginan pemilik
usaha mengenai volume penjualannya, diharapkan pemilik usaha
melakukan pencatatan yang benar tentang tingkat kedatangan
konsumen/hari, laba bersih usaha dan tingkat penjualan perhari.
2.
Saran Untuk Penelitian Mendatang
Penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karenanya
penelitian dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi
dimasa yang akan datang sebaiknya menambah variabel penelitian serta meneliti
objek penelitian yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Alcacer, Juan. 2003. Location choices across the value chain: How activity and
capabality infuence agglomeration an competition effects. New York :
Stern School of Business New York University.
Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi
revisi Jakarta : Rieke Cipta
Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Harding. H. A. 1978. Manajemen Produksi. Jakarta : Balai Aksara
Hermawan, Kartajaya. 1998. Marketing Plus 2000 ; Siasat Memenangkan
Persaingan Global. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Jean, Monks. 1987. Production/Operations Management Ed.8. USA
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. Alih bahasa oleh Wihelmus W.
Bakuwatunn. Jakarta: Intermedia
Lamb, Hair and Mc Daniel. 2002. Manajemen Produksi. Jakarta : Salemba Empat
Nurul Indarti. 2004. Business Location and Success: The Case of Internet Cafe
Business in Indonesia. Gadjah Mada International Journal of Business vol.
6. No. 2, pp. 171-192
Singarimbun, Masri dan, Effendi, Sofyan. 1995. Metode Penelitian Survei : LP3S
Schmenner, Roger W. 1994. Service Firm Location Decisions: Some Midwestern
Evidence. International Juournal of Service Industry Management, Vol. 5.
No.3, 1994. pp. 35-56. © MCB University Press. 0956-4233
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV ALFABETA
Swastha, Basu dan Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta.
Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada
Tjiptono, Fandy. 2007. Pemasaran Jasa. Malang : Bayumedia Publishing.
Yazid. 2001. Edisi Kedua. Yogyakarta : Ekonomi FE UI Pemaran Jasa: Konsep
Implementasi
Download