BIO--OPTIKA BIO DR. ZAIRUL ARIFIN, SpA, DAFK DEPARTEMEN FISIKA KEDOKTERAN FK FK--USU MEDAN FISIKA PENGLIHATAN DAN MATA I. Cahaya di bidang medis 1.1.Sumber dan sifat cahaya Sumber cahaya : alami (matahari), buatan Sifat cahaya : 1.Kecepatan cahaya berubah melalui beda medium 2.Cahaya bisa sebagai gelombang maupun partikel 3.Bila diserap energi umumnya sebagai panas 4.Bila foton diabsorbsi, keluar energi, fluoresensi 5.Pantulan cahaya: difus (kasar), spekular (halus) 1.2. Mengukur dan unit cahaya Cahaya: ultra violet violet tampak, infra merah merah tergantung panjang gelombang, satuannya nanometer. nanometer. UV 100100-400 nm, tampak 400 400--700 nm, IR 700700-10 1000 00 nm Cahaya tampak diukur dg unit fotometrik. Bagaimana cahaya dilihat rata2 mata manusia: Kuantitas cahaya ke permukaan:iluminansi, Intensitas sumber cahaya : luminans, Radiasi cahaya diukur dengan unit radiometrik Pada radiometri: radiometri: Kuantitas cahaya ke permukaan : Irradians, Intensitas sumber cahaya : radians 1.3.Aplikasi cahaya tampak di medis Senter dan kaca pembesar pembesar kelainan kulit, mata (ophthalmoscope), telinga (otoscope) dll Endoscope untuk melihat didalam tubuh tubuh cystoscope, proctoscope, bronchoscope dll Transillumination transmisi cahaya melalui jaringan tubuh tubuhbayi : hydrocephalus, pneumothorax, sinus, sinus,mammae, testes dll phototherapy pada bayi icterus, dengan sinar biru, biru, lebih kurang 450 nm 2. FISIKA MATA DAN PENGLIHATAN 2.1.Pembentukan 2.1. Pembentukan bayangan di mata Indra penglihatan : 1.Mata : memfokuskan bayangan ke retina 2.Sistem syaraf : menyalurkan informasi ke otak 3.Korteks penglihatan Salah satu tak berfungsi, berfungsi, gangguan penglihatan/buta Persamaan mata dgn TV berwarna sirkuit tertutup : -Lensa kamera TV ~ kornea dan lensa mata -kabel sinyal ~ saraf optikus -monitor ~ korteks penglihatan Kornea bekerja seperti lensa yang biasa dimana sinar cahaya menembus permukaan dan merobah indeks refraksi yang menyebabkan sinar terang untuk bengkok menuju ke permukaan yang normal.Prinsip ini dinamakan sebagai hukum fisika dan dikenali sebagai Snell’s Law.Bentuk kornea menentukan derajat fokusnya.Permukaan kornea dibentuk oleh lapisan permukaan sel epitel.membran basal(Bowman’s Layer),lapisan stroma yang tebal yang terdiri dari helaian kollagen dan satu lapisan sel yang tunggal yang terdiri dari sel sel--sel endotel.Helaian kolagen pada stroma kornea terdiri dari kirakira-kira setengah dari panjang gelombang cahaya yang berada jelas secara optik dengan memancarkan dan bukan menyebarkan cahaya.Sedangkan lapisan permukaan sel epitel memantulkan lekukan permukaan dari stroma kornea yang dibawahnya. Beda mata dengan kamera : -Mata mengamati pada sudut sangat besar -Berkedip : pelumas built built--in bagi kornea, komunikasi -Pemfokusan otomatis cepat, 1dtk : 20 cm sampai ~ -Efektif menerima intensitas cahaya sangat lebar, siang terik sampai malam gulita, 10 milyar : 1 -Sistem penyesuaian bukaan lensanya otomatis, iris -Sistem pengendali tekanannya otomatis, 1,6 kPa = 12 mmHg mmHg mempertahankan bentuk bola mata -Terletak di wadah pelindung tulang, bersandar pada bantalan lemak, peredam goncangan keras -Bayangan terbalik di retina, otak mengoreksinya -Otak memadu bayangan kedua mata mata 3 dimensi -Otot mata : mata bergerak fleksibel sampai mutar mata menggunakan sistem lensa konveks untuk menghasilkan bayangan nyata diretina(kornea,lensa) Pusat bayangan jatuh di bagian sensitif retina, fovea Pembukaan iris mengatur cahaya yang masuk, pupil Kornea membelokkan ⅔ cahaya, selebihnya, lensa Cahaya melewati lapisan : udara, kornea,aqueous humor, lensa depan,inti, belakang, vitreous humor Tiap lapisan membiaskan cahaya sampai ke retina Akomodasi, mengatur jarak fokus agar jarak bayangan = jarak lensalensa-retina retina tetap jelas di retina 2.2.Sistem 2.2. Sistem optik mata Refractive power : 1 D(Dioptri) : 1 / jarak fokus (m) Daya pada mata tak berakomodasi 59 D, refraksi terbesar oleh kornea sampai 46 D, lensa 18 D Amplitudo akomodasi, selisih penglihatan jauh dan penglihatan dekat, anak : 29 DD-18 D=11 D, pada orang tua bisa mendekati nol Kedalaman fokus, bila 2 titik sumber cahaya diamati dengan pupil yang kecil, bayangan di retina tak banyak berubah dengan range yang besar dari posisi bayangan, kedalaman fokus besar,sebaliknya bila pupil besar, kedalaman fokus kecil, bisa kabur, Pupil konstriksi pada cahaya terang dan objek dekat 2.3.Elemen pemfokus mata Kornea, ⅔ pemfokusan mata, terfiksasi, besar refraksi tergantung kelengkungannya dan kecepatan cahaya di lensa dibandingkan dengan benda sekitar (n relatif) Dalam air, kornea kehilangan daya pemfokusan, karena n nya mirip; seperti ikan di luar air air penyelam pakai topeng untuk pertahankan udara Kornea terlal terlalu melengkung melengkung penglihatan dekat, Kornea kurang melengkung melengkung penglihatan jauh Kelengkungan tak merata merata astigmatisme Tergores, sembuh sendiri, radiasi UV,neutron, sinar X kornea dapat keruh keruh menghambat masuknya sinar Myopia -MYOPIA Satu kondisi dimana kornea terletak sangat dalam. Cahaya difokus di depan retina menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Hypermetropia -HIPERMETROPI Suatu kondisi dimana terjadi karena kesalahan refraktif dan kornea sangat mendatar Menyebabkan penglihatan kabur dari jarak dekat karena cahaya difokus di belakang retina dan bukan tepat di retina. Hampir semua pemfokusan di permukaan depan karena permukaan belakang n nya hampir sama dengan aqueous humor Lensa, belakang lebih lengkung, bisa berubah, daya kelengkungan rendah dari lensa, kerena dikelilingi cairan yang n nya hampir sama. N efektif 1,07, berber- lapis lapis-lapis,beda--beda n nya lapis,beda Otot, memfokus bayangan agar lensa gepeng atau bulat, untuk lihat jauh atau dekat Orang tua hilang kemampuan akomodasi, titik dekat menjauh (presbyopia), titik jauh bila mendekat (myopia). Ikan memfokus dengan majumaju-mundur lensa ~ kamera 2.4.Elemen lain pada mata Pupil, lubang ditengah iris, hitam karena semua cahaya masuk diserap dalam mata, cahaya biasa Ø 4 mm, variasi 33-8 mm Perlu 300 detik iris membuka penuh dan 5 detik iris menutup secepat mungkin Cahaya sangat terang, iris mengurangi defek lensa Aqueous humor, salurkan gizi ke kornea dan lensa, mempertahankan tekanan internal mata Vitreous humor, mirip jel, pertahankan bentuk mata Sklera, penutup seluruh mata kecuali kornea, putih, kedap cahaya, dilindungi selubung konjungtiva 2.5. Retina Retina--detektor cahaya pada mata Peka cahaya, mengubah bayangan cahaya cahayaimpuls listrik saraf (tranduser) (tranduser)ke otak Analogi dengan bagian peka cahaya kamera TV Penyerapan foton cahaya oleh fotoreseptor memicu sinyal listrik ke otak – suatu potensial aksi Energi foton 3 eV,potensial aksi energinya jutaan kali Foton harus > energi minimum untuk hasilkan reaksi Retina menutupi separuh belakang bola mat mata, penglihatan sebagian besar terbatas di makula lutea (bintik kuning), penglihatan tajam di bagian kecil bintik kuning, di fovea sentralis,Ø 0,3 mm Bayangan di retina sangat kecil, persamaan untuk ukuran bayangan, dengan ratio panjang sisi segitiga sebangun Bila O ukuran benda, I ukuran bayangan, P jarak benda, Q jarak bayangan biasanya 0,02 m, maka : O / P = I / Q I = (Q/P)O Reseptor cahaya di retina : kerucut dan batang Kerucut, ± 6,5 juta tiap mata,untuk penglihatan siang Fotopik, terutama di fovea sentralis, tiap kerucut di Fovea punya sambungan tersendiri di otak, sensitivisensitivitas maksimum pada 550 nm di regio kuningkuning-hijau, Sesuai dgn spektrum maksimum matahari di bumi Batang, penglihatan malam, skotopik, dan penglihatan perifer, 120 juta tiap mata. Kepadatan maksimum di sudut 200, sensitif cahaya birubiru-hijau 510 nm, lebih pendek dari cahaya optimum kerucut Batang dan kerucut sama sensitif untuk sinar merah : 650 650--700 nm 3.1 Ambang Penglihatan Minimum foton yang menghasilkan sensasi penglipenglihatan dalam 60 % kali perlu ditentukan : 1.Warna optimum pada uji sorot 2.Lokasi paling sensitif di mata 3.Diameter terbaik yang digunakan dalam uji sorot 4.Lama waktu terbaik yang digunakan untuk uji sorot Jawabannya : 1.Batang paling sensitif pada 510 nm 2.Batang terbanyak disekitar 200 sumbu penglihatan 3.Daya deteksi tak tergantung diameter senter 4.Waktu sorotan 0,1 dtk lama penyinaran tak pengapengaruhi daya deteksi, diatasnya perlu lebih banyak cahaya Hasilnya 90 foton masuk mata pada kondisi optimum cahaya terlihat dalam 60% waktu. Hanya 10 foton yang benarbenar-benar diserap batang. Cahaya tersebar di >350 batang,diperlukan batang,diperlukan 2 foton untuk menimbulkan sinyal visual.senter dengan batere baru keluarkan 10¹0 foton / detik 1 foton tak dapat dilihat terutama karena electrical noise . Tiap batang mengirim noise tiap 5 menit, ada 120 juta tiap mata mata hampir 3 milyar pulsa/jm Kerucut lebih besar lagi. Dari 90 foton ke mata, 10 ke Fotoreseptor, 3% dipantulkan kornea, 50% diserap 10% diserap batang, binatang ada pemantul lagi RADIASI ULTRA VIOLET (UV) Bagian dari spektrum elektromagnetik yang terletak antara panjang gelombang 200 nm – 400 nm Efek biologis dan kimia : -Mata, acute photokeratitis, api las, 288 nm -Erythermal region 280 280--320 nm, 290290-295 nm efek maksimal maksimal efek karsinogenik pada kulit -Germicidal band 220 220--280 nm,265 nm efek maksimal -250 nm dan 280 nm ada beberapa efek erythermal -Ozone region 170 170--220 nm Sumber radiasi : cahaya matahari, api las,lampu buatan , plasma torch (alat operasi dari metal panas) Kontrol dan Proteksi UV : 1.Sun screens, kimia PABA, ZnO, TiO2, bedak 2.Baju/pakaian, flanel, poplin 3.Bahan transparan untuk mata dan kulit : -Kaca jendela > 2 mm untuk UV < 300 nm -Plexiglass, UV 253,7 nm -Flintglass, untuk semua panjang gelombang -Norviolglass/polaroid UV filter filter cahaya las 4.Refleksi dari radiasi UV : -Kaca,metal yang dipolis, permukaan keramik, permukkaan yang dicat dapat berbahaya ZnO, refleksi hanya 3% UV, white lead 60% RADIASI INFRA RED (IR) 700 700--10 10⁴⁴ nm, Near IR, batasnya 1400 nm Far IR, > 1400 nm Asal : panas di alam, obor plasma, lampu quartzquartzhalogen, kaca panas putih, membuat kaca, pemanas IR Efek Biologis : -Mata : Near IR IR sampai retina, tembus kulit pada keadaan tertentu, katarak di penutup lensa, pada peniup gelas : merusak retina Far IR IRefek termis pada kornea Kriteria Pemaparan IR : -Dasar : merancang perlindungan timbulnya katarak -Kontrol : gelas penutup denganvNeopynium, dapat mencegah near IR RADIASI MCROMCRO-WAVE (M (M--W) Spektrum dari 10⁵ 10⁵ nm, dinyatakan dengan frekuensi MW / Radar : 3030-3.10 3.10⁶⁶ MHz Radio Frekuensi : -TV,VeryHighFrequency(VHF) 54 54--88MHz,17488MHz,174-216MHz Ultra High Frequency (UHF) : 470470-890 MHz - Radio FM:88 FM:88--100MHz, Short Wave(SW): 1,8 1,8--30 MHz -Radio Band : 0,55 0,55--1,6 MHz Radiasi Medan Elektromagnit oleh antena : -Far Field = Fraunhover Region = Radiation Field -Near Field =Fresnel Region = Induction Field Sumber MM-W : -Terutama paparan M M--W occupational : Radar, pemancar TV, FM, fasilitas transmisi -Yang lain : magnetisme, pemanas induksi, pemanas listrik, video terminal, MM-W oven, diathermi Sumber Paparan RF diatas 1 mW / cm² : -Medis:diathermi, electrosurgical devices 0,5 0,5--2,4MHz -Industri : pemanas dialektrik, 33--70MHz, plastic heat Sealer, 1313-40 MHz, RF pipe welder -Komunikasi & Radar : didepan antena, bengkel dgn tester,menara pemancar,mobil pemancar komunikasi Efek Biologis Radiasi MM-W : -Frek. > 10 GHz : diabsorbsi komplit oleh lapisan luar kulit efek panas pada kulit 1-10GHz:penetrasi kulit,mencapai lapisan lemak < 1 GHz : penetrasi ke otot, bertambah dalam dengan menurunnya frekuensi 100 100--300MHz:penetrasi dalam,panas keseluruh tubuh Efek Thermal : -Pada terapi diatermi Power Density 100 mW/cm² -Hati Hati--hati mata dan testis Irradiasi < 100 mW/cm2 dalam beberapa menit pada 10 MHzMHz-100GHz efek termal yang berbahaya Efek Non Thermal : -Kekeruhan lensa didapati pada pekerja M M--W -Takada efek nontermal padaP.Density<100 mW/cm² BUTA WARNA -Cone merah ((-):tak dapat membedakan secara tepat warna hijau – kuning – orange - merah -Cone hijau ((--) :tak dapat membedakan secara tepat warna seperti diatas -Cone hijau & merah ((--) : tak dapat membedakan warna antara