HUBUNGAN PENYULUHAN MEMANDIKAN BAYI TERHADAP CARA IBU MEMANDIKAN BAYINYA DI PUSKESMAS BANYUURIP KABUPATEN PURWOREJO Nurma Ika Zuliyanti ABSTRAK Salah satu pekerjaan yang tergolong banyak ditakuti ibu baru adalah saat harus memandikan bayi. Masihbanyakibuyangbelum bisa memandikan bayinya secara benar, sehingga kebutuhan pendidikan kesehatan (penyuluhan) sangat dibutuhkan untuk dapat memberikan perawatan bayi sehari-hari khususnya memandikan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penyuluhan memandikan bayi terhadap cara ibu memandikan bayinya di Puskesmas Banyuurip Kabupaten Purworejo Desain penelitian menggunakan survey analitik dengan pendekatan waktu cross sectional. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan data primer. Populasi 50 responden, sampel 44 responden. Analisis data dilakukan dengan uji statistic chi square. Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai x2 hitung 6,201 dan x2 tabel pada tingkat signifikansi 5% adalah 3,841, maka 6,201 > 3,841. Sedangkan nilai (p-value) 0,013< 0,05. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan penyuluhan memandikan bayi terhadap cara ibu memandikan bayinya di Puskesmas Banyuurip Kabupaten Purworejo. Kata kunci : Penyuluhan Memandikan Bayi, Cara Ibu Memandikan Bayinya PENDAHULUAN terutama bila mereka baru pertama kali Menjadi seorang ibu baru memang tak mempunyai seorang bayi. Tidak sedikit mudah. Banyak pelajaran baru yang dari mereka yang tidak tahu bagaimana harus ibu cara memandikan bayi sehingga mereka untuk merawat sang buah hati dengan menyerahkan bayinya kepada pengasuh baik. atau neneknya (Choirunisa, 2009). perlahan-lahan Salah satu dipelajari pekerjaan yang tergolong banyak ditakuti ibu baru Memandikan bayi baru lahir adalah saat harus memandikan bayi. bukanlah hal yang mudah, terutama Kondisi fisik bayi yang masih ringkih bagi ibu baru. Dibutuhkan ekstra hati- membuat hati serta persiapan yang benar agar ibu jadi takut untuk memandikannya (Setyanti, 2012). Memandikan bayi mandi si kecil tak hanya berjalan lancar memiliki namun juga menyenangkan bagi mereka tantangan tersendiri bagi orang tua (Naureh, 2009). Ajari ibu jika ibu masih ragu untuk memandikan bayi di bak Mandi mempunyai manfaat yang mandi karena tali pusatnya belum sangat bagus untuk kebersihan dan puput, maka bisa memandikan bayi kesehatan dengan melap seluruh badan dengan membersihkan rasa nyaman bagi tubuh menggunakan waslap (Marmi, 2012). bayi (Choirunisa, 2009). Bayi sering Memandikan bayi merupakan saatsaat yang menyenangkan untuk bayi, mandi mengalami gangguan diantaranya adalah akan pada biang kulit, keringat, membangun hubungan yang sangat erat eksim popok, dan eksim susu. Dimana antara ibu dan anak. Jika bayi sedang masalah-masalah ini bisa diatasi dengan gelisah, maka mandi dengan air hangat mudah. akan menjadi hal yang baik untuk mempengaruhi cara memandikan bayi menenangkan dan membantunya untuk adalah dapat tidur dengan nyaman (Iskarina, pengalaman, 2008). keluarga dan penolong persalinan yang Memandikan bayi adalah cara yang Faktor-faktor yang pengetahuan, dapat pendidikan, dukungan suami atau lalu (Notoatmodjo, 2010). Berdasarkan studi pendahuluan di tepat bagi ibu untuk mengajarkan cara membersihkan tubuh mereka sendiri Puskesmas (Iskarina, 2008).Bayi yang baru lahir Maret 2013 didapatkan bayi sebanyak sebaiknya tidak dimandikan walaupun 21 dengan air hangat, karena belum bisa responden ibu yang memiliki bayi usia menyesuaikan diri dengan lingkungan 0-28 hari di Puskesmas Banyuurip. Dari barunya. Bayi akan mudah kehilangan 10 ibu tersebut 4 ibu sudah mampu panas dan bisa terjadi hipotermi apabila memandikan terlalu lama melakukan kontak dengan sedangkan udara memandikan secara menggunakan langsung alat tanpa pelindung. bayi. Banyuurip, Peneliti pada mengambil bayinya 6 bulan ibu sendiri, belum bayinya 10 berani sendiri dikarenakan tali pusat belum lepas dan Memandikan bayi dengan cara yang takut salah dapat mengakibatkan kondisi yang Berdasarkan masalah diatas didapatkan buruk dan bahwa masih banyak ibu yang belum tenggelam), air masuk ke dalam telinga bisa memandikan bayinya secara benar, atau hidung dan dapat mengalami sehingga hipotermi (Deswani,2010). kesehatan seperti celaka (jatuh nanti bayinya kebutuhan (penyuluhan) tergelincir. pendidikan sangat dibutuhkan untuk dapat memberikan Penelitian telah dilaksanakan di perawatan bayi sehari-hari, dimana Wilayah Puskesmas salah satu perawatan bayi sehari-hari Kabupaten Purworejo pada bulan Maret khususnya memandikan bayi. 2013. Populasi dalam penelitian ini Banyuurip Penyuluhan merupakan satu jenis adalah ibu-ibu yang mempunyai bayi layanan yang merupakan bagian terpadu usia 0-28 hari di wilayah Puskesmas dari dapat Banyuurip dan yang sudah mendapat diartikan sebagai hubungan timbal balik penyuluhan serta yang belum mendapat antara dua orang individu, dimana yang penyuluhan tentang memandikan bayi seorang ( yaitu penyuluh ) berusaha yang berjumlah 50 orang. Sampel dalam membantu yang lain ( yaitu klien ) penelitian ini berjumlah 44 orang, untuk mencapai pengertian tentang pengambilan dirinya sendiri dalam hubungan dengan purposive sampling secara door to door. masalah-masalah Alat ukur bimbingan. Penyuluhan yang dihadapinya sampel dengan cara yang digunakan adalah pada waktuyang akan datang (Sukardi, kuesioner dan checklist tentang cara 1995, dikutip Machfoedz, 2008). memandikan bayi yang benar. Uji Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga agar statistic yang digunakan adalah ChiSquare. tubuh bayi bersih, terasa segar, dan mencegah kemungkinan adanya infeksi HASIL DAN PEMBAHASAN (Aziz, 2008) Karakteristik Responden Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain survey analitik dengan pendekatan April Banyuurip Populasi 2013 di Kabupaten sejumlah 50 Puskesmas Purworejo. ibu yang yaitu suatu mempunyai bayi usia 0 - 28 hari, penelitian untuk mempelajaridinamika ternyata 44 ibu yang mempunyai bayi kolerasi usia 0-28 hari yang memenuhi kriteria waktu cross sectional antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, inklusi. observasi Untuk atau pengumpulan data memperjelas karakteristik sekaligus pada suatu saat (point time responden, dijelaskan sebagai berikut : approach) a. Distribusi Usia Responden (Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini umur responden selengkapnya adalah sebagai berikut dibagi menjadi tiga yaitu <20 tahun, : 20-35 tahun, dan >35 tahun. Hasil Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Ibu di Puskesmas Banyuurip No Usia Frekuensi 1. < 20 tahun 2 4,55 2. 20-35 tahun 39 88,64 3. > 35 tahun 3 6,82 44 100 Jumlah Persentase (%) Sumber : Data primer, tahun 2013 Berdasarkan hasil analisis yang dapat Pada dilihat pada tabel 2 menunjukkan respondendibagi usia responden terbanyak berusia 20 tingkatan yaitu SD, SMP, SMA, dan sampai Perguruan 35 tahun sejumlah 39 penelitian ini pendidikan menjadi Tinggi. empat Hasil responden (88,64%) dan untuk usia selengkapnya adalah sebagai berikut responden : yang paling sedikit berusia < 20 tahun sejumlah 2 orang Tabel (4,55%) Responden Berdasarkan Pendidikan b. Distribusi Pendidikan Responden No Pendidikan 3 Distribusi Frekuensi di Puskesmas Banyuurip Frekuensi Persentase (%) 1. SD 4 9,09 2. SMP 8 18,18 3. SMA 30 68,18 4. PT (Sarjana/Diploma) 2 4,55 44 100 Jumlah Sumber : Data primer, tahun2 013 Berdasarkan hasil analisis yang dapat terbanyak dilihat pada tabel 3 menunjukkan responden (68,18%) dan yang paling tingkat sedikit pendidikan responden SMA pada sejumlah tingkat 30 pendidikan Perguruan Tinggi sejumlah 2 Negeri, Petani, dan responden (4,55%). Wiraswasta. Hasil selengkapnya adalah sebagai c. Distribusi Pekerjaan Responden berikut : Pada penelitian ini jenis pekerjaan Tabel responden dibagi menjadi empat Responden Berdasarkan Pekerjaan yaitu tidak bekerja (IRT), Pegawai di Puskesmas Banyuurip No 1. 2. 3. 4. Pekerjaan Frekuensi Tidak bekerja (IRT) 30 Pegawai Negeri 1 Petani 10 Wiraswasta 2 Jumlah 44 Sumber : Data primer, tahun 2013 Berdasarkan hasil analisis yang dapat 4 Distribusi Frekuensi Persentase (%) 68,18 2,27 2,73 4,55 100 d. Distribusi Paritas Responden dilihat pada tabel 4 menunjukkan Pada penelitian ini paritas responden jenis pekerjaan responden terbanyak dibagi menjadi tiga yaitu anak ke 1, 2 sebagai ibu rumah tangga sejumlah dan 3. Hasil selengkapnya adalah 30 responden (68,18%) dan yang sebagai berikut : paling sedikit PNS 1responden (2,27%). Tabel 5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas di Puskesmas Banyuurip No Anak ke Frekuensi Persentase (%) 1. 1 17 38,64 2. 2 23 52,27 3. 3 4 9,09 44 100 Jumlah Sumber : Data primer, tahun 2013 Berdasarkan hasil analisis yang dapat 23responden (52,27%) dan yang dilihat pada tabel 5 menunjukkan paling sedikit mempunyai 3 anak jumlah anak responden terbanyak sejumlah 4 responden (9,09%). mempunyai 2 Analisis Univariat anak sejumlah Penelitian terhadap 44 ibu yang Pada penelitian ini berdasarkan mempunyai bayi usia 0-28 hari yang penyuluhan dijadikan menjadi dua yaitu penyuluhan sampel penelitian, responden dibagi diperoleh hasil sebagai berikut : yang sudah pernah didapat ibu a. Distribusi Frekuensi Responden dan penyuluhan yang tidak pernah Berdasarkan didapatkan ibu yang mempunyai Perolehan Penyuluhan Tentang Memandikan bayi Bayi selengkapnya Tabel 6 Distribusi Responden Frekuensi usia 0-28 hari. Hasil adalah: Memandikan Bayi di Puskesmas Berdasarkan Banyuurip Perolehan Penyuluhan Tentang No Penyuluhan Jumlah Responden Persentase (%) 1. Sudah Mendapat 27 61,36 2 Belum Mendapat 17 38,64 Jumlah 44 100 Sumber : Data primer, tahun 2013 Berdasarkan tabel 6 menunjukkan kategori yaitu bahwa responden yang sudah kategori cukup mendapat penyuluhan sejumlah kurang. Hasil 27 responden (61,36%), yang adalah sebagai berikut : belum mendapat penyuluhan ada Tabel 17 responden (38,64%). Responden Berdasarkan Cara Ibu b. Distribusi Frekuensi Berdasarkan 7 dan responden bayinya dibagi Puskesmas Banyuurip memandikan menjadi tiga No Cara Ibu Memandikan Jumlah Persentase (%) Bayinya Responden 1. Baik 18 40,91 2. Tidak Baik 26 59,09 kategori Frekuensi Bayinya Pada penelitian ini berdasarkan cara baik, selengkapnya Distribusi Memandikan Cara Ibu Memandikan Bayinya kategori di Jumlah 44 100 Sumber : Data primer, tahun 2013 Berdasarkan tabel 7 menunjukkan Analisis bivariat digunakan untuk bahwa menguji hipotesis yang telah di cara memandikan kategori responden bayinya baik dengan sejumlah tetapkan yaitu mempelajari 18 hubungan antar variable. Analisis responden (40,91%), sedangkan bivariat yang dilakukan pada dua cara memandikan variable yang diduga berhubungan bayinya dengan kategori tidak atau berkorelasi. Uji hipotesis baik dalam responden sejumlah 26 responden penelitian ini dengan (59,09%). menggunakan uji statistic yaitu Analisis Bivariat “chi square test” untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara Sebelum dilakukan analisis lebih variable penyuluhan memandikan lanjut, bayi tabulasi silang antara penyuluhan terhadap cara ibu memandikan bayinya. berikut ini disajikan memandikan bayi terhadap cara ibu memandikan bayinya. a. Hubungan Penyuluhan Memandikan Bayi Terhadap Cara Ibu Memandikan Bayinya Penyuluhan Cara Ibu Memandikan Bayi Memandikan Bayi Baik F % Sudah Mendapat 15 55,56 Belum Mendapat 3 17,65 Jumlah 18 hitung= 6,201 lebih besar Tabel 8 Tabulasi Silang antara Ibu Memandikan TOTAL Chi-Square Tidak Baik Asymp.sig F % F % 12 44,44 27 100 0,013 14 82,35 17 100 26 44 100 tabel= 3,841 Ada hubungan Penyuluhan Memandikan Bayi Terhadap Cara Bayinya Di Puskesmas Banyuurip Berdasarkan tabulasi silang tersebut, (61,36%), responden mendapatkan penyuluhan sejumlah 17 yang sudah pernah yang tidak pernah mendapat penyuluhan yang cara ibu responden (38,64%). memandikan bayi dengan kategori Menurut baik sejumlah 15 responden (55,56%), merupakan kebutuhan pokok bayi yang dan yang dengan kategori tidak baik harus diperhatikan dan dilakukan secara sejumlah (17,65%). rutin. Kulit bayi yang masih sensitif Sedangkan responden yang belum terhadap kemungkinan terjadinya infeksi pernah mendapat penyuluhan yang sehingga cara ibu memandikan bayi dengan senantiasa dijaga. Hal ini kemungkinan kategori baik sejumlah 12 responden bisa dipengaruhi oleh sumber informasi (44,44%), dan yang tidak sesuai yang didapat oleh responden. dengan Hal ini terbukti pada penelitian sebagian 3 responden checklist sejumlah 14 Medise (2011), kebersihan kulit mandi harus responden (82,36%). besar Hasil penelitian menunjukkan df = 1 mereka tidak mendapatkan informasi dari dengan taraf kesalahan 5%, hasil tenaga kesehatan sejumlah 17 responden perhitungan didapatkan nilai x2 hitung (38,64%). = 6,201 dan x2 tabel = 3,841, ternyata responden mengatakan bahwa 2. Cara Ibu Memandikan Bayinya x2 hitung = 6,201 lebih besar daripada Berdasarkan analisis data tentang cara ibu x2 tabel = 3,841 (6,201> 3,841), memandikan sedangkan nilai (p-value) 0,013 < 0,05 mendapat penyuluhan yang cara ibu yang memandikan bayi dengan kategori baik artinya penyuluhan terhadap ada hubungan memandikan cara ibu bayinya yang pernah bayi sejumlah 15 responden (55,56%), dan memandikan yang dengan kategori tidak baik sejumlah bayinya. 3 responden (17,65%). Sedangkan BAHASAN responden yang belum pernah mendapat 1. Penyuluhan Memandikan Bayi penyuluhan yang cara ibu memandikan Berdasarkan analisis tentang bayi dengan kategori baik sejumlah 12 penyuluhan memandikan bayi diketahui responden (44,44%), dan yang tidak bahwa responden yang pernah mendapat sesuai dengan checklist sejumlah 14 penyuluhan responden (82,36%). sejumlah data 27 responden Menurut Prawirohardjo (2005) mata, didukung oleh metode yang digunakan hidung, mulut, tali pusat dan alat genital dalam harus selalu dibersihkan dengan air memandikan bayi menggunakan metode hangat agar tidak mengakibatkan infeksi. pendekatan perorangan. Melalui peran Akan tetapi dari hasil penelitian ini aktif didapatkan bahwa sebagian responden memberikan tidak genitalia penyuluh serta adanya saling tukar terlebih dahulu. Mereka beranggapan informasi dan pengalaman antar sesama bahwa lipatan – lipatan bayi tidak bisa peserta penyuluhan. terjadi infeksi. Sehingga mereka tidak Penelitian yang dilakukan oleh Rona tahu cara yang benar dalam memandikan Riasma Oktobriariani (2010) tentang bayinya. pengaruh pendidikan kesehatan tentang membersihkan alat memberikan sasaran penyuluhan penyuluhan umpan balik dengan terhadap 3. Hubungan penyuluhan memandikan bayi pijat bayi terhadap praktik pijat bayi terhadap cara ibu memandikan bayinya menunjukkan bahwa ada pengaruh Uji statistik untuk membuktikan hipotesis pendidikan kesehatah tentang pijat bayi ada penyuluhan terhadap praktik pijat bayi. Selain itu memandikan bayi terhadap cara ibu dengan diberikan pendidikan kesehatan memandikan bayinya pada penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan, sikap menggunakan uji statistic yaitu “chi dan perilaku terhadap praktik pijat bayi. square test” atau chi kuadrat. Hasil penelitian ini juga didukung kuat Menurut Bobak, Lowdermik, Jensen dan dengan Perry (2005) bahwa penyuluhan tentang Wahyuningtyas (2011) yaitu terdapat pra melahirkan harus diberikan untuk hubungan antara pengetahuan tentang membantu orangtua baru melakukan cara memandikan bayi di Ruang Bersalin transisi dari peran sebagai orang tua yang RSU Aisiyah Diponegoro Ponorogo. menantikan kelahiran bayi menjadi orang Selain tua yang bertanggung jawab atas bayinya penelitian Anis Novitasari (2012) dengan yang baru lahir. Pada penelitian ini judul perilaku ibu nifas primipara dalam didapatkan hasil bahwa cara seorang ibu memandikan bayi Di Wilayah Kerja yang sudah mendapat penyuluhan tentang Puskesmas Badegan Kecamatan Badegan memandikan bayi lebih baik, hal ini Kabupaten Ponorogo. hubungan antara hasil itu juga penelitian didukung Ulfa dengan Banyuurip, hasil penelitian menunjukkan df = 1 dengan taraf SIMPULAN Berdasarkan dengan hasil penelitian hubungan kesalahan 5%, hasil perhitungan 2 penyuluhan memandikan bayi terhadap cara didapatkan nilai x hitung sebesar 6,201 ibu memandikan bayinya, dapat disimpulkan dan x2 tabel sebesar 3,841, ternyata x2 sebagai berikut : hitung = 6,201 lebih besar daripada x2 1. Ibu yang mempunyai bayi usia 0 – 28 tabel = 3,841 (6,201> 3,841), sedangkan hari di Puskesmas Banyuurip 27 orang nilai (p-value) 0,013<0,05 sehingga dapat (61,36%) telah mendapat penyuluhan disimpulkan bahwa terdapat hubungan tentang memandikan bayi, sedangkan 17 penyuluhan memandikan bayi terhadap orang cara ibu memandikan bayinya. (38,64%) belum mendapat penyuluhan tentang memandikan bayi. 2. Ibu yang mempunyai bayi usia 0 – 28 hari di Puskesmas Banyuurip pernah mendapat yang penyuluhan memandikan bayi terhadap cara ibu SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan hal sebagai berikut : 1. Bagi Bidan memandikan bayi dengan kategori baik Diharapkan agar bidan dapat memberikan sejumlah 15 responden (55,56%), dan informasi lebih lengkap tentang cara yang dengan kategori tidak baik sejumlah memandikan bayi yang baik dan benar 3 kepada calon ibu terutama calon ibu yang responden (17,65%). Sedangkan responden yang belum pernah mendapat penyuluhan memandikan bayi terhadap cara ibu memandikan bayi dengan baru pertama kali melahirkan. 2. Bagi Calon Ibu Diharapkan agar semua sebelum (44,44%), dan yang tidak sesuai dengan mengetahui cara memandikan bayi yang checklist baik dan benar. 14 responden (82,36%). 3. Terdapat anaknya ibu kategori baik sejumlah 12 responden sejumlah melahirkan calon sudah 3. Bagi Peneliti hubungan penyuluhan Diharapkan ada penelitian selanjutnya memandikan bayi terhadap cara ibu dengan jumlah dan jenis variabel yang memandikan berbeda. bayinya di Puskesmas DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur V.Jakarta:Rineka Cipta Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi Bobak, I. M. Lowdermilk. D. L. Jensen, M. D. dan Perry, S. E. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC Choirunnisa, A.M. (2009). Panduan Terpenting Merawat Bayi dan Balita. Yogyakarta: Moncer Publisher Deswani, K. (2010). Panduan Praktek Klinik dan Laboratorium Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika Hanifa. (2005). Ilmu Kebidanan. Yogyakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hartono. (2008). SPSS 16,0 Analisis Data Statistika dan Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Hidayat, A.Aziz Alimul. (2008). Asuhan Neonatus, Bayi & Balita. Jakarta: EGC JNPK-KR. (2008). Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal, Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi. Jakarta: JNPK-KR Kusmiyati, Yuni. (2010). Penuntun Praktikum Asuhan Kehamilan. Yogyakarta: Fitramaya Lee, Naureh. (2009). Cara Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan Panduan Bagi Ibu Cerdas. Yogyakarta: 9months Publishing Machfoedz, Ircham dan Eko Suryani. (2008). Pendidikan Kesehatan bagian dari Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Fitramaya Marmi. Kukuh Rahardjo. (2012). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Belajar Medise, Rini Sekartini. (2011). Buku Pintar Bayi. Jakarta: Pustaka Bunda Nanny Lia Dewi, Vivian. (2012). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika Notoadmodjo, Soekidjo. (2010). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi II. Jakarta : Salemba Medika Prihartanti, Ayu. (2012). Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Bayi di Rumah Bersalin Permata Hati. Skripsi. http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/download.php%3Fid%3D165&sa=U%ei=N70sU_JJq2liQfrqIGgBg&ved=0CCEQjAA&usg=AFQjCNE7q-YemR2wiNspEepnfA0GK659A. 4 Desember 2013 Riwidikdo, Handoko. (2007). Statistika Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press Rukiyah Ai Yeyeh, Dan Yulianti. (2013). Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Jakarta : CV Trans Info Media Setiadi. (2008). Konsep & Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu Setiana, Lucie. (2005). Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Bogor: Ghalia Indonesia Setyanti, C.A. (2012). Panduan Memandikan Bayi Sesuai Usia.http://female.kompas.com/read/2012/08/29/11205191/Panduan.Memandikan.Bayi.S esuai.Usia. 4 Desember 2013 Soekanto, Soerjono. (2009). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: raja Grafindo Persada Sudilarsih, Feni. (2010). Mampu Mengatasi 1000 Masalah Batita Anda Sehari-hari. Yogyakarta: Gara Ilmu Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suririnah. (2009). Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama