BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu tanggung

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Isu tanggung jawab sosial perusahaan kini menjadi salah satu bagian yang
tidak terpisahkan dari kegiatan perusahaan tersebut. Kalangan dunia usaha
memandang penting tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya
karena perusahaan tersebut berada di dalam sebuah masyarakat. Sudah semestinya
jika perusahaan memperhatikan kepentingan masyarakat, hal tersebut biasanya
berkaitan dengan kompensasi atau imbal hasil atas penguasaan sumber daya.
Perusahaan yang paling banyak terkena isu tanggung jawab sosial merupakan
perusahaan yang bersifat ekspansif dan eksploratif, dimana jenis perusahaan tersebut
secara fisik mengambil sumber daya disekitarnya untuk digunakan sebagai kegiatan
produksi perusahaan.
Namun isu tanggung jawab sosial tidak hanya melulu terkait dengan
perusahaan yang bersifat eksploratif saja. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa
pun dituntut untuk ikut memperhatikan lingkungan masyarakat disekitarnya. Kini,
untuk perusahaan terbatas yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan
menerbitkan saham ke publik, baik yang bergerak dibindang manufaktur, energi dan
jasa harus menerbitkan laporan tahunan yang berisi tentang seluruh laporan kegiatan
perusahaan tersebut selama satu tahun kebelakang. Dan dalam laporan tersebut kita
2
dapat melihat juga berbagai laporan kegiatan perseroan yang bersifat tanggung jawab
sosial.
Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan menjalankan kewajiban
Corporate Social Responsibility dari Undang-Undang mengenai Perseroan Terbatas,
karena dalam Undang Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, sebagaimana
telah disempurnakan oleh Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tidak ada pasal yang
menjelaskan kewajiban perusahaan perbankan untuk menjalankan tanggung jawab
sosial.
Institusi yang merupakan regulator perbankan di Indonesia adalah Bank
Indonesia. Dalam rangka meningkatkan kinerja bank, melindungi kepentingan
stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
serta nilai-nilai etika (code of conduct) yang berlaku secara umum pada industri
perbankan, bank wajib melaksanakan kegiatan usahanya dengan berpedoman pada
prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Sehubungan dengan hal tersebut, Bank
Indonesia telah menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006
sebagaimana diubah dengan PBI No.8/14/PBI/2006 serta Surat Edaran No.
9/12/DPNP tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum.
Dalam upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksanaan good corporate
governance, bank diwajibkan secara berkala melakukan self assessment terhadap
kecukupan pelaksanaan good corporate governance dan menyusun laporan
pelaksanaannya, sehingga apabila masih terdapat kekurangan-kekurangan maka dapat
segera dilakukan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan.
3
Salah satu saluran komunikasi yang digunakan adalah dengan melakukan
program Corporate Social Responsibility yang dinamakan sebagai Program Sosial
Bank Indonesia (PSBI). Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) merupakan satu
bentuk program dan rangkaian kegiatan sebagai wujud kepekaan, kepedulian dan
tanggung jawab Bank Indonesia terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Secara umum, Program PSBI dilaksanakan dalam bentuk bantuan yang diarahkan
antara lain di bidang peningkatan kualitas ekonomi, pendidikan, kesehatan,
penanggulangan bencana alam dan gerakan nasional.
Peran Bank Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan juga
diwujudkan melalui program pemberian beasiswa kepada 2.960 mahasiswa di 63
Perguruan Tinggi Negeri di seluruh Indonesia.
Dari program Corporate Social Responsibility yang telah dilakukan oleh BI,
peneliti akan mengerucutkan menjadi satu program yang akan di evaluasi yakni
program Pemberian Beasiswa kepada mahasiswa S1 di PTN seluruh Indonesia.
Untuk keperluan penelitian akan diambil sampel pelaksanaan beasiswa di Universitas
Indonesia dan Universitas Negeri Jakarta. Kedua Universitas diambil sebagai sampel
dengan pertimbangan dapat mewakili kondisi pelaksanaan beasiswa pada Universitas
lainnya, karena untuk penyaluran beasiswa di Universitas Indonesia telah
dilaksanakan dengan mengikuti acuan untuk penyelenggaraan beasiswa unggulan
yang akan menjadi acuan bagi penyelengaraan beasiswa Bank Indonesia di masa akan
datang. Adapun penyelenggaraan di Universitas Negeri Jakarta masih menerapkan
4
pola beasiswa yang menekankan aspek ekonomi sebagai dasar pemilihan calon
penerima beasiswa.
Tabel dibawah ini menunjukan posisi pemberian beasiswa di Universitas
Indonesia dan Universitas Negeri Jakarta periode pemberian beasiswa 2012-2013.
Jumlah Penerima Beasiswa dan
total dana 2012
UNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS NEGERI
JAKARTA
TOTAL
% dari Mahasiswa Penerima
Beasiswa Seluruh Indonesia
Jml
Mahasiswa
80
40
120
Nominal
384,000,000
120,000,000
504,000,000
3,91%
% dari total dana penerima
beasiswa
5,21%
Tabel 1. Jumlah Penerima Beasiswa 2012. Sumber Bank Indonesia (data
diolah)
Jumlah Penerima Beasiswa dan
total dana 2013
UNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS NEGERI
JAKARTA
TOTAL
% dari Mahasiswa Penerima
Beasiswa Seluruh Indonesia
Jml
Mahasiswa
80
40
120
Nominal
384,000,000
120,000,000
504,000,000
3,95%
% dari total dana penerima
beasiswa
5,33%
Tabel 2. Jumlah Penerima Beasiswa 2013 Sumber Bank Indonesia (data
diolah)
5
Sekilas ada perbedaan antara pemberian beasiswa pada 2012 dan 2013 namun
secara proporsi pemberian dana, adanya penurunan penyerapan dana beasiswa
tersebut.
1.2
Fokus Penelitian
Berdasarkan Teori Corporate Social Responsibility yang dikembangkan oleh
Kotler & Lee, terdapat 6 (enam) alternatif kegiatan Corporate Social Responsibility
yang berkaitan dengan tujuan dari sebuah perusahaan atau organisasi. Dari ke enam
alternatif tersebut Penulis mengidentifikasi kegiatan Corporate Social Responsibility
Bank Indonesia sesuai dengan 2 kategori program Corporate Social Responsibility
yang dikembangkan oleh Kotler & Lee, yakni, kategori Corporate Philantrophy yang
diaplikasikan dengan kegiatan pemberian donasi atas bencana alam dan kategori
Socially Responsible Business Practice (SRBP) yang diaplikasikan dengan kegiatan
pemberian bantuan di bidang:
1.
Pendidikan
2.
Kesehatan
3.
Lingkungan Hidup
4.
Kebudayaan
5.
Keagamaan.
Peneliti akan memfokuskan kepada satu jenis kegiatan pemberian bantuan di
bidang pendidikan. Sehingga fokus dalam penelitian adalah:
6
1.
Bagaimana implementasi Program Sosial Bank Indonesia Bidang
pendidikan dengan program beasiswa sebagai salah satu aktivitas Program
Corporate Social Responbility Bank Indonesia?
2.
Bagaimana proses pemberian program beasiswa tersebut, dari mulai
inisiasi Bank Indonesia hingga beasiswa tersebut diterima oleh Mahasiswa
3.
Evaluasi dari Program Sosial Bank Indonesia bidang pendidikan
apakah sudah sesuai dengan tujuan awal, dan jika ada hal yang dapat
diperbaiki untuk pelaksanaan program beasiswa di masa yang akan datang.
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah bagaimana hasil implementasi, proses dan
evaluasi program Corporate Social Responbility berupa beasiswa yang diberikan
kepada mahasiswa Universitas Indonesia dan Universitas Negeri Jakarta. Penulis
mengambil studi kasus program beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesia.
1.4
Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat menjelaskan kebijakan beasiswa Bank Indonesia di UI
dan UNJ dari proses penerimaan, pengelolaan dan keberlanjutan beasiswa. Bank
Indonesia adalah objek yang dijadikan bahan kajian, sedangkan penerima beasiswa
(mahasiswa) sebagai unit analisis. Sehingga nantinya dapat dijadikan gambaran
bagaimana sebaiknya pengelolaan beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa S1 UI
dan UNJ.
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Teoritis
7
Hasil dari penelitian ini secara teoritis digunakan sebagai:
Hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi pemikiran dalam
pengembangan Ilmu Komunikasi khususnya Public Relations bidang
Komunikasi Organisasi – Corporate Social Responbility.
2) Praktis
Bagi Bank Indonesia secara khusus dan untuk Perusahaan lainnya yang
melakukan kegiatan program beasiswa:
1.
Memberikan gambaran tentang implementasi di lapangan pada
program beasiswa.
2.
Memberikan permasalahan yang timbul dalam pelaksanan
program
beasiswa,
sehingga
menjadi
bahan
perbaikan
pelaksanaan program beasiswa. Baik dari segi pelaksanaan
maupun jumlah dari program beasiswa tersebut.
Download