1 ARHAYANI 10702040 PERENCANAAN DAN PENYIAPAN PELAYANAN KONSELING OBAT SERTA PENGKAJIAN RESEP BAGI PENDERITA RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI SEKOLAH FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2007 2 Pada kutipan atau saduran skripsi ini harus tercantum nama penulis dan lembaganya yaitu Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung 3 PERENCANAAN DAN PENYIAPAN PELAYANAN KONSELING OBAT SERTA PENGKAJIAN RESEP BAGI PENDERITA RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG SKRIPSI Karya tulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains dan Teknologi Farmasi dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung September 2007 Arhayani 10702040 Dr. Endang Kumolosasi, M.Si., Apt. Pembimbing Utama Lia Dwiyanti, S.Si., Apt. Pembimbing Serta Tomi Hendrayana, M. Si., Apt. Pembimbing Serta 4 ABSTRAK Terapi yang optimum dicapai apabila tepat terapi dan penderita patuh terhadap regimen obat. Untuk menjamin ketepatan terapi dilakukan pengkajian resep, sedang untuk meningkatkan kepatuhan penderita pada regimen obat dilakukan konseling obat. Oleh karena itu dilakukan studi perencanaan dan penyiapan pelayanan konseling obat serta pengkajian resep bagi penderita rawat jalan. Metode yang digunakan adalah studi pendahuluan, penentuan lokasi penelitian dan jumlah sampel, penyusunan dan penyebaran angket, pengambilan dan pengorganisasian data, analisis data. Hasil angket tentang pengalaman penderita dalam penggunaan obat: 41,43% pernah melakukan ketidaktepatan dalam penggunaan obat, 70,99% melakukan ketidaktepatan pada jadwal pemakaian, 2,81% menjadikan apoteker sebagai sumber informasi obat; Pengalaman penderita terhadap pelayanan konseling obat: 90,28% tidak tahu istilah konseling obat, 20,72% pernah mendapat konseling obat, 56,80% mendapatkan konseling di RS Immanuel, 85,19 % mendapatkan konseling dari dokter, 6,17% mendapatkan konseling dari apoteker; Kebutuhan penderita terhadap konseling obat: 96,93% penderita membutuhkan konseling, 49,87% mengusulkan durasi konseling 5-10 menit, 57,54% penderita mengusulkan efek samping sebagai materi konseling, 65,73% memilih ruang khusus sebagai tempat konseling, 66,50% memilih dokter untuk memberikan konseling, 13,81% memilih apoteker, 78,77% tidak mengetahui peran apoteker sebagai pemberi konseling, 73,91% penderita membutuhkan informasi tertulis. Selain hasil pengolahan angket dibuat pula perangkat pelayanan konseling obat terdiri atas: prosedur tetap pelayanan konseling obat, formulir konseling, angket evaluasi pelayanan konseling. Hasil pengkajian resep di satelit farmasi DC II ditemukan ketidaklengkapan penulisan informasi dalam resep obat meliputi: 1,54% nama penderita, 7,81% umur atau berat badan penderita, 0,56% nama dokter, 0,33% jumlah obat, 1,44% signa. Terdapat pula 1,43% interaksi farmakokinetik, 0,79% interaksi farmakodinamik, 0,08% duplikasi obat. Sebagai kesimpulan konseling obat perlu dilaksanakan dengan durasi 5-10 menit; dengan materi nama obat, khasiat, kontra indikasi, dosis, efek samping, reaksi obat merugikan, cara pemakaian, jadwal pemakaian, cara penyimpanan, interaksi obat-obat dan obat-makanan; perlu dilakukan sosialisasi apoteker sebagai pemberi konseling obat; perlu dilakukan pengkajian resep secara menyeluruh. Kata kunci: pelayanan farmasi klinik, konseling obat, pengkajian resep, penderita rawat jalan, Rumah Sakit Immanuel Bandung 5 ABSTRACT Optimum drug therapy was achieved by an appropriate therapy and compliance to the drug regimen. For ensuring an appropriate therapy was realized by prescription review, and for improving medicine compliance, by counseling. Therefore, the planning and preparation of drug counseling service and prescription review for outpatient had been carried out. The methods that were used, were preliminary study, determination of research location and sample number, designing and disseminating questionnaires, collecting and organizing data, analyzing data. The questionnaire results were: Patients experiences in drug using: inappropriate of drug using (41.43%), inappropriate of drug use schedule (70.99%), patients asked drug information to pharmacist (2.81%); Patients experience in drug counseling: counseling was unknown (90.28%), patients received drug counseling (20.72%), patients received drug counseling in Immanuel Hospital (56.80%), patient received drug counseling from physician (85.19%), patients received drug counseling from phamacist (6.17%); Patients need of counseling: patients needed counseling service (96.93%), counseling duration that was acceptable to 49.87% patients is about 5-10 minutes, one of counseling materials that was needed by patients was a drug side effect (57.54%), the most preferable counseling location for 65.73% patients was a special place, patients chose physician as a counselor (66.50 %), patients chose pharmacist as a counselor (13.81%), pharmacist was unrecognizable as a counselor (78.77%), need of written information (73.91%). Counseling service tools were designed, they were: counseling procedure, counseling form, counseling satisfaction form. The prescription review in satellit DC II found incompleteness of: patient name (1.54%), patient age or weight (7.81%), physician name (0.56%), drug quantity (0.33%), and signature (1.44%). It was found 1.43% pharmacokinetic interactions, 0.79% pharmacodinamic interactions, and 0.08% drug duplications. It could be concluded that counseling service is important to be applied in duration 5-10 minutes; the counseling materials were drug name, intended use and expected action, contarindication, dosage, common advers effect, advers drug reaction, direction of administration, drug use schedule, proper drug storage, drug interaction and drug-food interaction; The Pharmacists as a counselor should be socialized; prescription review regularly was needed. Keyword: clinical pharmacy service, drug counseling, prescription review, outpatient, Bandung Immanuel Hospital 6 KATA PENGANTAR Puji syukur ke Hadirat Allah SWT atas segala rahmat yang diberikan sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan tugas akhir yang berjudul “Perencanaan dan Penyiapan Pelayanan Konseling Obat serta Pengkajian Resep bagi Penderita Rawat Jalan di Rumah Sakit Immanuel Bandung” ini sebagai syarat untuk menyelesaikan program studi pendidikan sarjana di Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung dan untuk persiapan pelaksanaan pelayanan konseling di Rumah Sakit Immanuel. Pengerjaan tugas akhir ini tidak lepas dari peran serta pembimbing yang memberikan banyak masukan serta saran demi kesempurnaannya. Oleh karena itu ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. Endang Kumolosasi, M.Si., Apt., Tomi Hendrayana, M. Si., Apt., dan kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Immanuel Lia Dwiyanti, S.Si., Apt. Dan tidak lupa ucapan terima kasih disampaikan pula pada pimpinan Rumah Sakit Immanuel, atas kesempatan yang diberikan untuk dilaksanakan penelitian ini. Pada pimpinan dan staf di satelit farmasi DC II dan PM, terima kasih atas segala bantuan yang diberikan sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar. Kritikan dan masukkan yang membangun terhadap kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan buku Tugas Akhir ini sangat dinantikan. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu kefarmasian kususnya di rumah sakit. Terima kasih. 7 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK.................................................................................................................... i KATA PENGANTAR.................................................................................................. iii DAFTAR ISI................................................................................................................. iv DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................. vi DAFTAR TABEL ........................................................................................................ vii PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1 BAB I TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................... 2 1.1 Rumah Sakit .............................................................................................. 2 1.1.1 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit ........................................................ 2 1.1.2 Pelayanan yang diberikan Rumah Sakit .......................................... 4 1.2 Instalasi Farmasi Rumah Sakit .................................................................. 5 1.2.1 Tugas Instalasi Farmasi Rumah Sakit .............................................. 5 1.2.2 Fungsi IFRS..................................................................................... 5 1.3 Pelayanan Farmasi Klinik......................................................................... 6 1.3.1 Penggolongan Pelayanan Farmasi Klinik.................................... 6 1.3.2 Kriteria Penetapan Prioritas Pelayanan Farmasi Klinik .............. 7 1.4 Konseling.................................................................................................. 8 1.4.1 Tujuan Konseling ........................................................................ 8 1.4.2 Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Konseling .................... 9 1.4.3 Kompetensi Apoteker Pemberi Konseling .................................. 10 1.4.4 Kriteria Pemilihan Penderita ....................................................... 11 1.4.5 Materi yang Perlu Diinformasikan Selama Konseling ................ 11 1.4.6 Fase-Fase dalam Konseling ......................................................... 12 1.5 Pengkajian Resep...................................................................................... 13 1.5.1 Tujuan Pengkajian Resep ............................................................ 14 1.5.2 Kelengkapan Resep ..................................................................... 14 8 BAB 1.5.3 Desain Penelitan Pengkajian Resep................................................ Halaman 14 1.6 Metode Pengambilan Data ........................................................................ 15 II METODOLOGI............................................................................................... 16 III DESAIN PENELITIAN DAN PERCOBAAN ............................................... 17 3.1 Studi Pendahuluan .................................................................................... 17 3.2 Penentuan Jumlah Sampel ........................................................................ 17 3.3 Penyusunan dan Penyebaran Angket........................................................ 17 3.4 Pengambilan dan Pengorganisasian Data ................................................. 17 3.5 Analisis dan Simpulan .............................................................................. 18 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN.............................................. 19 4.1 Studi Pendahuluan dan Penentuan Jumlah Sampel penelitian ................. 19 4.2 Hasil Angket ............................................................................................ 19 4.2.1 Data Demografi Penderita .............................................................. 19 4.2.2 Pengalaman Penderita dalam Menggunakan Obat ........................ 20 4.2.3 Pengalaman Penderita terhadap Pelayanan Konseling Obat ......... 21 4.2.4 Kebutuhan Penderita terhadap Pelayanan Konseling Obat ........... 22 4.2.5 Kepuasan Penderita terhadap Pelayanan Instalasi Farmasi .......... 23 4.3 Pengkajian Resep.................................................................................... 24 4.3.1 Analisis Kuantitatif Pengkajian Resep .......................................... 24 4.3.2 Analisis Kualitatif Pengkajian Resep ........................................... 25 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 27 5.1 Kesimpulan............................................................................................ 27 5.2 Saran ...................................................................................................... 28 RINGKASAN PENELITIAN ...................................................................... 29 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 31 LAMPIRAN ................................................................................................................. 33 IV V VI 9 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman A Contoh Angket Konseling Obat ................................................................... 33 B Hasil Studi Pendahuluan............................................................................... 40 C Data Demografi Penderita ............................................................................ 41 D Pengalaman Penderita dalam Menggunakan Obat ....................................... 42 E Pengalaman penderita terhadap Pelayanan Konseling obat......................... 44 F Kebutuhan Penderita terhadap Konseling Obat ........................................... 46 G Kepuasan Penderita terhadap Pelayanan Instalasi Farmasi ......................... 50 H Analisis Kuantitatif Pengkajian Resep ......................................................... 53 I Analisis Kualitatif Pengkajian Resep............................................................ 81 J Prosedur Tetap Pelayanan Konseling bagi Penderita Rawat Jalan ............... 83 K Angket Evaluasi Konseling Penderita Rawat jalan ...................................... 86 L Formulir Konseling Rawat Jalan.................................................................. 87 10 DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Halaman Populasi Penderita Rawat Jalan pada Bulan Oktober-Desember 2006 ............. 40 4.2 Demografi Penderita.......................................................................................... 41 4.3 Pengalaman Penderita dalam Melakukan Ketidaktepatan Penggunaan Obat ... 42 4.4 Jenis Ketidaktepatan Penggunaan Obat yang Dialami Penderita ..................... 42 4.5 Sumber Informasi Obat ..................................................................................... 43 4.6 Data Kecukupan Informasi Obat dari Sumber Informasi yang Dipilih............. 43 4.7 Pengalaman Penderita Mendapat Pelayanan Konseling Obat .......................... 44 4.8 Pengalaman Penderita Rawat Jalan yang Diteliti yang Pernah Mendapat Pelayanan Konseling Obat ................................................................................................. 44 Materi yang Diperoleh dari Konseling Obat ..................................................... 45 4.10 Persepsi Penderita terhadap Pentingnya Pelayanan Konseling ......................... 46 4.11 Pendapat penderita tentang durasi Konseling.................................................... 46 4.12 Pendapat Penderita Tentang Materi Konseling Obat yang Diinginkan............. 47 4.13 Pendapat Penderita tentang Tempat Konseling Obat ........................................ 47 4.14 Pendapat Penderita tentang Pemberi Konseling Obat ....................................... 48 4.15 Pengetahuan Penderita terhadap Apoteker Sebagai Pemberi Konseling Obat.. 48 4.16 Kebutuhan terhadap Informasi Tertulis ............................................................ 49 4.17 Materi untuk Informasi Tertulis ........................................................................ 49 4.9 4.18 Tingkat Kepuasan dan Komentar Penderita terhadap Pelayanan Instalasi Farmasi .......................................................................................................................... 50 4.19 Saran Penderita terhadap Pelayanan di Satelit DC II ....................................... 51 4.20 Saran Penderita terhadap Pelayanan di Satelit Pusat Medik ............................ 52 4.21 Data Ketidaklengkapan Penulisan Resep ......................................................... 53 4.22 Data Frekuensi Peresepan Obat........................................................................ 55 4.23 Kasus Interaksi Obat Resep Oktober-Desember 2006 ..................................... 81 4.24 Kasus Duplikasi Obat Resep Oktober-Desember 2006.................................... 82 11 PENDAHULUAN Penderita rawat jalan bertanggung jawab untuk memperoleh, menyimpan, dan mengkonsumsi obatnya sendiri. Hasil terapi yang optimum pada penderita rawat jalan dicapai apabila tepat terapi dan penderita patuh terhadap regimen obat. Untuk meningkatkan kepatuhan penderita terhadap regimen obatnya sehingga penderita mengkonsumsi obat yang tepat secara mandiri dibutuhkan pelayanan yang lebih luas dari pemberian informasi obat, yaitu pelayanan konseling obat. Konseling obat adalah penyediaan dan penyampaian nasehat tentang hal-hal yang berkaitan dengan obat, yang didalamnya terdapat implikasi diskusi timbal balik dan tukar menukar opini (Siregar dan Kumolosasi, 2004 dan (1)). Konseling bertujuan meningkatkan penggunaan obat yang tepat melalui kepatuhan penderita dalam melaksanakan regimen obatnya. Pelaksanaan konseling membutuhkan apoteker yang terlatih, dan perangkat konseling, diantaranya adalah tempat, waktu, materi, prosedur tetap pelaksanaan dan prasarana lain. Rumah sakit Immanuel dalam rangka meningkatkan pelayanannya, bermaksud untuk memperluas pelayanan farmasi klinik melalui pelaksanaan konseling obat untuk penderita rawat jalan. Salah satu langkah nyatanya adalah dengan menyediakan tempat khusus, sarana dan prasarana, serta perangkat konseling. Dalam rangka pembuatan perangkat konseling perlu diketahui karakteristik penderita; pengalaman penderita menggunakan obat; pengalaman penderita mendapatkan konseling; kebutuhan penderita terhadap pelayanan konseling; materi konseling yang dibutuhkan melalui penyebaran angket, dan untuk memperbaiki pelayanan obat di rumah sakit melalui peningkatan ketepatan penggunaan obat dilakukan pengkajian resep. 1 http//www. Yanfar. go.id/detil.asp3m=16&=4&i=217, (diakses pada tanggal 24 november 2006)