Biosmosis

advertisement


Home
About Me
o



InspirasiQ #1
InspirasiQ
Artikel
Search this
Biosmosis
Biology 010 Tim Work System Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar
Rabu, 08 Februari 2012
Laporan Praktikum Jaringan Saraf
LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM
JARINGAN SARAF
Di Susun Oleh :
Nama
Nim
Kelompok
Jurusan
: Muhammad Aqsha
: 60300110031
: I ( satu )
: Biologi (B1)
LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEREGI ALAUDDIN
MAKASSAR 2O11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jaringan yang paling rumut dari tubuh kita adalah jaringan saraf. Kerumitan ini berasal
dari kemampuan sel–sel saraf (neuron) untuk berkomunikasi satu sama lain dan dengan jenis
sel–sel lain (sel–sel otot, sel–sel kelenjar). Semua sel yang membentuk sau kesatuan kelompok
itu berada dalam komunikasi satu sama lain melalui sinyal elektris dan pesan kimiawi yang
membantu memelihara kesatuan kelompok sel itu sebagai keseluruhan. Sinyal–sinyal ini
mengendalikan pertumbuhan, reparasi dan posisi relative sel–sel. Akan tetapi jaringan saraf
mempunyai fungs utama sebagai pembuat pesan kimiawi (penghantar saraf dan hormon–
hormon) dan perkembangan saluran komunikasi untuk koordinaasi fungsi–fungsi tubuh.[1]
Jaringan saraf yang merupakan jenis ke-4 dari jaringan dasar terdapat hampir di seluruh
jaringan tubuh sebagai jaringan komunikasi. Dalam melaksanakan fungsinya, jaringan saraf
mampu menerima rangsang dari lingkungannya, mengubah rangsang tersebut menjadi impuls,
meneruskan impuls tersebut menuju pusat dan akhirnya pusat akan memberikan jawaban atas
rangsang tersbut.
B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui struktur histologi jaringan otot.
[1]
Gerrit Bevelander. Dasar – Dasar Histologi Edisi Kedelapan.(Jakarta : Erlangga). h
132.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Saraf adalah serat-serat yang menghubungkan organ-organ tubuh dengan sistem saraf
pusat (yakni otak dan sumsum tulang belakang) dan antar bagian sistem saraf dengan lainnya.
Saraf membawa impuls dari dan ke otak atau pusat saraf. Neuron kadang disebut sebagai sel-sel
saraf, meski istilah ini sebenarnya kurang tepat karena banyak sekali neuron yang tidak
membentuk saraf.[1]
Saraf adalah bagian dari sistem saraf periferal. Saraf aferen membawa sinyal sensorik ke
sistem saraf pusat, sedangkan saraf eferen membawa sinyal dari sistem saraf pusat ke otot-otot
dan kelenjar-kelanjar. Sinyal tersebut seringkali disebut impuls saraf, atau disebut potensial
akson.Sel saraf yang dinamakan pula sel neron berbeda dengan sel-sel dari jaringan dasar lainnya
karena adanya tonjolan-tonjolan yang panjang dari badan selnya. Semua jaringan mencerminkan
sejarahnya dengan memeperlihatkan berbagai kemampuannya untuk penyesuaian dri pada
keadaan baru selama hidup mereka. Jaringan saraf juga menspesialisasikan diri dalam
kemampuan sepeti ini, menuju kea rah fungsi belajar dan ingat yang tidak begitu banyak
dipahami. Meskipun banyak sifat khas organissi pesarafan itu telah terprogram secara genetik,
namun detail– detail dari kontak–kontak seluler dan pembentukan sirkuit fungsional untuk
popolasisel tampaknya terpengaruh oleh keadaan yang biasanya terdapat apabila sel-selnya
memperoleh kontak mereka yang pertama.[2]
Sistem saraf itu dapat dibagi dalam suatu system saraf peripheral (peripheral nervous
sistem) dan suatu system saraf sentral (central vernous sistem–CNS). Sistem saraf peripheral
mengumpulkan informasi dari permukaan tubuh, dari organ–organ khusus, dan dari isi perut, dan
menghantarkan sinyal–sinyal ke sistem saraf sentral, ia juga mengandung saluran keluar yang
membawa suatu arus sinyal ke organ–organ efektor (pelaksana) dalam tubuh (otot dan kelenjar,
system penggerak), yang bereaksi terhadap perubahan–perubahan dalam lingkungan dalam dan
luar.[3]
Jaringan saraf merasakan adanya stimulus atau rangsangan dan menghantarkan sinyal
dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya. Unit fungsional jaringan saraf adalah neuron,
atau sel saraf, yang secara unik dikhususkan untuk menghantarkan sinyal yang disebut impuls
saraf. Neuron terdiri atas sebuah badan sel dan dua atau lebih penjuluran, atau proses yang
disebut dendrite dan akson, yang panjangnya bias mencapaisatu meter pada manusia. Dendrit
menghantarkan impuls dari ujungnya menuju bagian neuron yang lainnya. Akson
menghantarkan impuls menuju neuron lainnya atau menuju efektor.[4]
Unit fungsional system saraf pada vetebrata maupun avetebrata adalah neuron. Sel yang
sangat terspesialisasi itu, yang mengandung berbagai organel khas yang ditemukan pada
kebanyakan sel eukariotik, sangat teradaptasi bagi komunikasi berkat penjuluran–penjulurannya
yang laksana kabel. Dendrit adalah penjuluran–penjuluran, seringkali bercabang–cabang seperti
pohon, yang mengangkut impuls menuju badan sel pusat. Badan sel adalah daerah yang lebih
tebal di neuron dan mengandung nucleus serta sebagian besar sitoplasma. Akson adalah
penjuluran, umumnya sangat panjang, yang mengangkut impuls menjauhi badan sel.[5]
Sistem saraf dibangun oleh komponen – komponensel saraf atau neuron, sel-sel glia (sel
Schwann, oligodendrosit, migroglia, ependim, astrosit, dan sel-sel satelit) dan jaringan ikat
sejati.[6]
[1] Saraf http. File:// id.wikipedia.org/wiki/Saraf. (diakses pada tanggal 28 Juni 2011).
[2] Gerrit Bevelander. Dasar – Dasar Histologi Edisi Kedelapan.(Jakarta : Erlangga). h.,
132.
[3] Ibid.
[4] Campbel,Reece dan Mitchell. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. ( Jakarta : Erlangga ).
[5] George H.Fried,ph.D. Biologi Edisi Kedua. ( Jakarta : Erlangga ). h., 255.
[6] Tim dosen. Penuntun Praktikum Struktur Hewan. (Makassar : UIN Press). h., 10
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
Waktu
: Pukul 13.00 – 15.00
h., 8.
Tempat
: Laboratorium Zoologi lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata-Gowa
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah preparat awetan Nerve cell
(otak) dan preparat awetan neuron asticosyt.
C. Cara Kerja
1. Pengamatan I
a. Amati secara saksama bagian–bagian otak, yaitu lapisan molekuler, lapisan sel – sel
purkinye dan lapisan granuler. Perhatikan pula sel- sel satelit, sel – sel purkinya dan sel granula.
b. Gambarlah hasil pengamatan anda.
2. Pengamatan II
Gunakan pembesaranm 10 x 40, lalu amatilah sel saraf pada sediaan. Tandailah sel – sel
saraf, perhatikan badan sel, inti, dendrit, dan akson
3. Pengamatan III
Gunakan pembesaran 10 x 40, amatilah serabut saraf, perinerium, jaringan adipose pada
perineum, jaringan ikat interfaskular, sel–sel satelit, fibroblast dan sel – sel ganglia.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Neuron Asticosyt
Perbesaran 40 x 0,65
Keterangan gambar :
1. Dendrit
6. Badan sel
2. Akson
7. Inti sel
3. Selubung myelin
8. Nodus ranvier
4. Selubung sel
9. Cabang
5. Ujuang akson
2. Sel saraf otak kambing
Perbesaran 40 x 0,65
Keterangan gambar :
1. Dendrit
6. Akson
2. Badan sel
7. Selubung mielin
3. Selubung myelin
8. Sel schwan
4. Ujung akson
5. Inti sel
B. Pembahasan
Sistem saraf adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menerima dan merespon
rangsangan. Terdiri dari otak, saraf tulang belakang, simpul-simpul syaraf dan serabut syaraf.
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistern ini
meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan
kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau
sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal
dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan
terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan
(impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang merupakan daerah yang lebih tebal di
neuron yang mengandung nuklesu dan sitoplasma di dalamnya terdapat dendrit yang berfungsi
mengirimkan impuls ke badan sel saraf, dan akson yang berfungsi mengirimkan impuls dari
badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua
serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin
yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. . Bagian dari akson yang
tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran
impuls.
Pada sistem saraf hewan, terutama pada kambing sistem sarafnya tersusun oleh berjutajuta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan
sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai
(berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel
lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam
tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan.
Contohnya otot dan kelenjar.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah jaringan saraf dibagi
atas unit fungsional yaitu neuron adalah sel saraf yang terspesialisasi, yang mengandung
berbagai organel khas yang ditemukan pada kebanyakan sel eukariotik, sangat teradaptasi bagi
komunikasi berkat penjuluran – penjulurannya yang laksana kabel. Dendrit adalah penjuluran –
penjuluran, seringkali bercabang – cabang seperti pohon, yang mengangkut impuls menuju
badan sel pusat. Badan sel adalah daerah yang lebih tebal di neuron dan mengandung nucleus
serta sebagian besar sitoplasma. Dan Akson adalah penjuluran, umumnya sangat panjang, yang
mengangkut impuls menjauhi badan sel.
B. Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan setelah melakukan praktikum ini adalah agar
praktikan lebih teliti dalam melihat objek yang di amati dan tepat dalam menggunakan
mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA
Bevelander, Gerrit. Dasar–Dasar Histologi Edisi Kedelapan.Jakarta: Erlangga .1988.
Biologi.http://www.google.co.id ( tanggal 23 Juni 2011 )
Campbel, Reece dan Mitchell. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga .2006.
H.Fried,ph.D, George. Biologi Edisi Kedua.Jakarta: Erlangga .2000.
Tim Dosen. Penuntun Praktikum Struktur Hewan. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar.2011.
Diposkan oleh aqsha di 06:31
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
0 komentar:
Poskan Komentar
Link ke posting ini
Buat sebuah Link
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Lencana Facebook
Muhammad Aqsha
Buat Lencana Anda
Spongebob
Corat - Coret

▼ 2012 (26)
o ► Mei (2)
o ► April (1)
o ▼ Februari (23)
 Terobosan Bisnis Online
 Ular Naga Hitam
 Laporan Praktikum Pteridophyta
 Laporan Praktikum Brhyophyta
 Laporan Praktikum Thallophyta
 Laporan Praktikum Schyzophyta
 Laporan Praktikum Mamalia
 Laporan Praktikum Reptilia
 Laporan Praktikum Amphibia
 Laporan Praktikum Osteichthyes
 Laporan Praktikum Chondrichthyes
 Laporan Praktikum Porifera
 Laporan Praktikum Mollusca
 Laporan Praktikum Ecinodermata
 Laporan Praktikum Coelenterata
 Laporan Praktikum Arthopoda
 Laporan Praktikum Annelida







Laporan Praktikum Platyhelminthes
Laporan Praktikum Protozoa
Laporan Praktikum Jaringan Saraf
Laporan Praktikum Sistem Pencernaan
Laporan Praktikum Jaringan Otot
Hasil Pengamatan Anatomi Tumbuhan
► 2011 (26)
Diberdayakan oleh Blogger.
Sahabat
Copyright (c) 2010 Biosmosis. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.
Download