Studi Tentang Perbedaan Laju Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochomis niloticus) yang menggunakan dan yang tidak menggunakan pupuk organik cair Endah Sih Prihatini Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan Universitas Islam Lamongan Ringkasan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan laju pertumbuhan benih ikan nila yang menggunakan dan yang tidak menggunakan pupuk organik cair. Manfaat penelitian adalah sebagai masukan pada ilmu budidaya bahwa penggunaan pupuk organik cair bisa menumbuhkan pakan alami, meningkatkan laju pertumbuhan dan kualitas air ikan nila. Penelitian ini dilaksanakan selama 28 hari mulai tanggal 10 Juni – 7 Juli 2013 di sawah tambak Kelurahan Sidokumpul Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif yaitu membuat deskripsi obyektif tentang fenomena terbatas dan menentukan apakah fenomena dapat terkontrol melalui beberapa intervensi. Alat yang digunakan adalah waring atau hafa dengan ukuran 2x1 m sejumlah 6 bagian yaitu A1, A2, A3, B1, B2, dan B3. Jumlah benih ikan nila yang digunakan untuk setiap hafa 20 ekor dengan ukuran berat 0,15 – 0,21 gram dan panjangnya 1,8 – 2,5 cm. Hasil penelitian menunjukkan laju pertumbuhan berat dan panjang ikan nila yang diberi pupuk organik lebih baik daripada laju pertumbuhan ikan nila yang tidak diberi pupuk. Karena hasil uji t, t hitung untuk berat dan panjang benih ikan nila adalah 4,55 dan 2,675 lebih besar dari t tabel 2,02. Laju pertumbuhan berat dan panjang tertinggi ikan nila yang diberi pupuk organik cair adalah 4,04 gr dan 4,22 cm. Data kualitas air selama pemeliharaan menunjukkan angka yang aman bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan nila yaitu suhu berkisar antara 29,50 C -300C, DO = 6,95-7,1 ppm, pH = 7,9-8 dan kecerahan berkisar 26-31. Kata kunci : ikan nila, pupuk organik cair, pertumbuhan. nila dibedakan menjadi dua yaitu pakan I. PENDAHULUAN buatan dan pakan alami. Pakan alami adalah makanan alami yang tumbuh di 1.1 Latar Belakang Ikan nila (Oreochomis niloticus) alam dan dapat melimpah di dalam merupakan ikan yang mempunyai perairan setelah mendapat pemupukan keunggulan antara lain : laju pertumbuhan (Djariyah,1995) cepat,toleransi tinggi, tahan terhadap Pupuk adalah bahan yang penyakit, nilai ekonomi yang tinggi(. mengandung unsur hara makro dan mikro Charraborty banerjee , 2009) yang ditambahkan dalam perairan untuk Potensi pengembangan budidaya pertumbuhan plankton (Hardjowigeno, ikan nila di Indonesia cukup besar, di 1987). Penggunaan pupuk organik cair pasar lokal maupun ekspor. Ikan nila adalah salah satu alternatif usaha untuk merupakan jenis ikan yang mudah merangsang tumbuhnya plankton untuk dibudidayakan baik di kolam, karamba kelangsungan dan pertumbuhan nila. jaring apung maupun sawah (Khairuman Salah satu faktor yang dapat dan Amri,2011). mempengaruhi pertumbuhan nila adalah Keberhasilan budidaya udang atau pakan. Adanya plankton dalam perairan ikan ditentukan adanya ketersediaan pakan bermanfaat sebagai pakan alami bagi nila. yang cukup baik, secara kualitatif dan Fitoplankton dapat menyerap senyawa kuantitatif akan mempercepat yang berbahaya bagi nila antara lain : NH3, kelangsungan dan pertumbuhan. Pakan 10 NO2- mengakibatkan kualitas air menjadi baik (Effendi, 1980). Pupuk organik cair mempunyai beberapa kelebihan dibanding pupuk anorganik. Pupuk organik dapat menyuburkan perairan tetapi unsur haranya rendah, pupuk anorganik unsur haranya tinggi tetapi mudah tercuci sehingga berpotensi mencemari lingkungan sedang pupuk organik cair mempunyai kandungan keseimbangan unsur makro dan unsur mikro yang diperlukan untuk tumbuhnya plankton (Hardjowigeno, 1987). Pupuk organik cair ini mengandung unsur makro dan unsur mikro yang berfungsi sebagai nutrisi untuk tumbuhnya plankton dan meningkatkan produksi. Berdasarkan latar belakang maka perlu dilaksanakan penelitian tentang studi perbedaan laju pertumbuhan ikan nila (Oreochomis niloticus) yang menggunakan dan yang tidak menggunakan pupuk organik cair. 1.2 Rumusan masalah Dari latar belakang dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah ada perbedaan laju pertumbuhan ikan nila yang menggunakan dan yang tidak menggunakan pupuk organik cair. 1.3 Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan antara lain adalah Untuk mengetahui perbedaan laju pertumbuhan ikan nila yang menggunakan dan yang tidak menggunakan pupuk organik cair. 1.4 Manfaat penelitiaan Manfaat penelitian adalah 1. Manfaaat teoritis adalah sebagai masukan atau sumbangan pada bidang ilmu budidaya bahwa penggunaan pupuk organik cair terutama menumbuhkan pakan alami, meningkatkan kelangsungan , pertumbuhan dan kualitas air ikan nila (Oreochromis niloticus). 2. Manfaat praktis sebagai informasi kepada masyarakat bahwa penggunaan pupuk organik cair dalam pemeliharaan ikan nila di tambak dapat meningkatkan kesuburan perairan, meningkatkan produksi dan memperbaiki kualitas air. 1.5 Hipotesa H1 : Diduga ada perbedaan perlakuan pupuk organik cair dengan yang tidak menggunakan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan ikan nila. H0 : Tidak ada perbedaaan perlakuan pupuk organik cair dengan yang tanpa pupuk organik cair terhadap pertumbuhan ikan nila II. METODE PENELITIAN 2.1 Tempat dan waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 28 hari, di sawah tambak kelurahan Sidokumpul kecamatan Lamongan kabupaten Lamongan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif 2.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah karakteristik atau perilaku pada subyek yang mempunyai variabel nilai beda. (Sukmadimata,2006). Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel terikat adalah laju pertumbuhan nila (y), variabel bebas bebas adalah dosis pupuk organik cair (x). A1 A2 A3 B1 B2 B3 Keterangan : A1, A2, A3, : Perlakuan dengan Pupuk Organik B1, B2, B3 : Perlakuan tanpa Pupuk Organik 1. Pelaksanaan penelitian Petak tambak diisi air kedalaman 60 cm, sedang bagian atasnya mencuat diatas air 40 cm, bagian bawah diberi 11 pemberat. Selama pemeliharaan ikan nila diberi pakan pellet dengan pemberian 3% dari berat tubuh dan frekuensi pemberian 3x sehari, pagi, siang, sore hari. Pengukuran berat dilakukan dengan timbangan merek tanita KD 200. Dengan ketelitian 0,01 gram dandilakukan 5 kali selama penelitian dengan selang waktu 7 hari. Jumlah ikan yang dipelihara 20 ekor/hafa. Pertumbuhan panjang diukur dengan mistar, dilakukan setiap 7 hari selama penelitian. Tiga petak tambak diberi perlakuan pupuk organik dengan dosis 0,005 ppm. Tiga petak tambak uji tidak diberi perlakuan pupuk organik cair dilakukan pada awal percobaan sebelum ikan ditebaruntuk pertumbuhan pakan alami. Pengukuran kualitas air antara lain adalah suhu, kecerahan, oksigen terlarut, pH sebagai data penunjang. 2. Pengumpulan data a. Parameter utama Laju pertumbuhan ikan nila Salah satu parameter pertumbuhan adalah laju pertumbuhan harian. Laju pertumbuhan harian ikan nila diketahui dengan melakukan pengukuran berat ikan nila pada awal dan akhir percobaan. Pertumbuhan mutlak dihitung berdasarkan rumus Zooneveld (1991) adalah W = W1-W0 W = Pertumbuhan berat mutlak ( gr ) W0 = Berat rata-rata ikan pada awal pemeliharaan W1 = Berat rata-rata ikan pada akhir pemeliharaan Pertumbuhan pangan dicari dengan rumus L = Lt-L0 L = Pertumbuhan panjang ikan nila L0 = Pertumbuhan panjang ikan nila pada awal penelitian Lt = Pertumbuhan panjang ikan nila pada akhir penelitian Hasil penelitian ini diuji dengan uji T. Uji T ( Steel and Tonie, 1989 dalam Hasmardi, 2003) digunakan untuk menguji hipotesis. Hasil t hitung dibandingkan dengan t tabel pada selang kepercayaan 95% dengan ketentuan t hitung lebih besar dari t tabel maka keputusan menolak H0 dan menerima H1, jika t hitung kurang dari dari t tabel maka keputusannya adalah menerima H0 dan menolak H1. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Laju pertumbuhan ikan nila yang diberi pupuk organik cair dan yang tanpa pupuk organik cair. Penelitian tentang studi perbedaan laju pertumbuhan ikan nila yang menggunakan dan yang tanpa pupuk organik cair menghasilkan data sebagai berikut : tabel 1. Data laju pertumbuhan berat ikan nila yang diberi pupuk organik dan yang tanpa pupuk organik, tabel 2. Rataan berat ikan nila yang diberi pupukmorganik dengan yang tanpa pupuk organik . Grafik 1.Rataan berat ikan nila yang diberi pupuk organik cair dan yang tanpa pupuk organik, tabel 3. Data laju pertumbuhan panjang ikan nila yang diberi pupuk organik cair dan yang tanpa pupuk organik cair, tabel 4. Rataan panjang ikan nila yang diberi pupuk organik dan yang tanpa pupuk organik cair, Grafik 2 Rataan panjang ikan nila yang diberi pupuk organik dan yang tanpa pupuk organik cair dan tabel 5 Data kualitas air pemeliharaan ikan nila. Tabel 1. Data laju pertumbuhan berat ikan nila yang diberi perlakuan pupuk organik dan yang tidak pupuk organik 3. Uji penelitian 12 M1 M2 M3 TM1 TM2 TM3 0 0.19 0.18 0.17 0.18 0.17 0.17 1 0.66 0.67 0.65 0.59 0.60 0.58 2 1.51 1.51 1.50 1.38 1.39 1.38 3 2.41 2.37 2.43 2.02 2.05 2.08 4 4.12 4.24 4.29 4.00 3.92 4.01 ΔW 3.93 4.06 4.04 4.12 3.82 3.75 3.80 3.84 Rata rata Tabel 2. Rataan Berat Nila dengan perlakuan pupuk organik cair dengan berat nila tanpa pupuk organik cair Sampling minggu ke0 1 2 3 4 dan berat ikan nila yang tanpa pupuk organik cair Berat (gram) Perlakuan pupuk Tanpa pupuk organik organik cair cair Sampling minggu ke- Berat ( gram ) Perlakuan pupuk Tanpa pupuk organik cair organik cair 0.18 0.18 0.66 0.59 1.51 1.39 2.40 2.05 4.22 3.98 Tabel 3. Data laju pertumbuhan panjang ikan nila dengan perlakuan pupuk organik cair dan yang tanpa pupuk organik cair Sampling minggu keUlangan 0 1 Panjang (cm) Dengan perlakuan Tanpa pupuk organik pupuk organik cair cair M1 M2 M3 TM1 TM2 TM3 2.18 2.17 2.15 2.13 2.17 2.11 3.42 3.17 3.21 2.95 2.84 2.91 2 3 4.41 5.21 4.36 5.00 4.42 5.19 4.02 4.41 3.93 4.32 4.03 4.43 4 ΔL Rata rata 6.38 4.20 6.03 4.17 4.22 6.44 4.29 5.26 3.13 5.19 3.02 3.06 5.16 3.05 Tabel 4. Rataan Panjang Nila dengan perlakuan pupuk organik cair dan yang tanpa pupuk organik cair Sampling minggu ke- 0 1 2 3 4 Panjang ( cm ) Perlakuan Tanpa pupuk organik perlakuan cair pupuk organik cair 2.2 2.1 3.3 2.9 4.4 4.0 5.1 4.4 6.4 5.2 Gambar.1 Rataan Berat Ikan Nila dengan perlakuan pupuk organik cair 13 Gambar.2 Rataan Panjang Ikan Nila dengan perlakuan pupuk organik cair dan yang tanpa pupuk organik cair Dari tabel 1, tabel 2, tabel 3, tabel 4, grafik 1 dan grafik 2 dapat dilihat bahwa pertumbuhan berat dan panjang ikan nila yang diberi perlakuan pupuk organik lebih tinggi dari pada pertumbuhan ikan nila yang tanpa pemberian pupuk organik cair. Dari analisa uji T , Laju pertumbuhan berat dan panjang ikan nila hasil t hitungnya yaitu 4,55 dan 2,675 lebih besar dari t tabel yang berarti menolak H0 dan menerima H1 artinya laju pertumbuhan berat dan panjang ikan nila yang diberi pupuk organik berpengaruh nyata artinya dapat meningkatkan pertumbuhan berat dan panjang ikan nila. Hal ini disebabkan pemberian pupuk organik cair dalam air akan pertumbuhan plankton yang akan menjadi pakan tambahan untuk tumbuhnya ikan nila . Disamping itu pemberian pupuk organik akan menguraikan senyawa yang komplek menjadi senyawa sederhana, sehingga meningkatkan kualitas air(Soedibya dan Siregar, 2007). Menurut Syarief (1989)pupuk dapat meningkatkan kadar bahan nutrien zat hara yang diperlukan untuk tumbuhnya plankton. Tumbuhnya plankton ditentukan oleh beberapa faktor antara lain : sinar matahar, suhu, kadar garam , sifat tanah dan unsur hara sebagai nutrien untuk makanan plankton. Dari data kualitas air penelitian menunjukkan kisaran yang aman untuk pemeliharaan ikan nila antara lain suhu : 29,5 – 30 0 C, DO : 6,9 – 7,1 ppm, p H : 7,9 – 8, kecerahan : 26 – 31 cm . (Erlangga, E. 2013) IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian tentang Studi perbedaan laju pertumbuhan ikan nila yang menggunakan dan yang tidak menggunakan pupuk organik cair dapat disimpulkan sebagai berikut : Dari uji T, t hitung laju pertumbuhan berat dan panjang yaitu 4,55 dan 2,675 lebih besar dari t tabel yang artinya pertumbuhan berat dan panjang ikan nila yang diberi perlakuan pupuk organik cair lebih tinggi dari pada pertumbuhan berat dan panjang ikan nila yang tanpa pupuk organik cair. 2. Laju pertumbuhan berat dan panjang tertinggi ikan nila yang diberi pupuk organik cair adalah : 4,04 gr dan 4,22 cm. 4.2 SARAN Perlu adanya penelitian lanjutan tentang penggunaan pupuk organik cair pada pemeliharaan ikan dan udang dan kajian kelayakan usahanya. DAFTAR PUSTAKA Chakraborty, S.B, and S. Banerjee. 2009. Culture of Monoseks Nile Tilapia under Different Traditional andNon-Traditional Methods in India.[jurnal]. Departement Zoology. Universitas of Calcuta. India Djariyah, A.S. ,1995. Pakan Alami Ikan, Kanisius, Yogyakarta hal 7 – 10 Effendi, H. , 2003, Tellah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan, Jurusan M.S.P.FPIK.IPB Bogor..256 hal. Effendi, M.I.,1980. Biologi Perikanan, Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan, IPB, Bogor. 163 hal Erlangga, E. 2013. Pembesaran Ikan Nila Varietas Unggul. Pustaka Agro Mandiri. Jakarta. Hardjowigeno, S.,1987, Ilmu Tanah,PT Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta 14 Hasmadi, D. 2003. Analisa Makanan Ikan Nila ( Oreochromis niloticus ) dan Ikan Beloso ( Glossogobius giuris ) yang berada di luar jarring tancap di Situ Malangnengah Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor.[Skripsi]. Program Studi MSP.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.IPB.Bogor Khairuman dan K. Amri. 2011. Pembesaran Nila di Kolam Deras. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta Soedibya, P.H.T dan A.S. Siregar, 2007, Evaluasi Penggunaan Pupuk Biostimulan Sebagai Upaya Pengkayaan Pakan Alami Dan Percepatan Tumbuh Ikan Gurami (Oshphronemus gouramy) in Hatchery Pond. J. Ichthyos , 7 (1) : 37 -44 Sukmadinata, 2006,N.S.,2006, Metode Penelitian Pendidikan, P.T.Resdakarya. Jakarta. 326 hal Syarief, E. S., 1989, Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana, Bandung, 197 hal. Zonneveld, N., E.A. Huisman dan J.H. Boon. 1991. Prinsip – prinsip Budidaya Ikan. Gramedis Pustaka Utama. Jakarta. 318 halaman. 15