BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada materi pokok memahami sifat-sifat bangun dan antar bangun di Sekolah Dasar Negeri Ngijo 01 ditemukan beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal. Dipahami bahwa siswa yang mengalami kesulitan ternyata belum mengerti benar konsep geometri. Kendala yang dihadapi adalah keterbatasan guru dalam menjelaskan materi. Namun bisa juga dari pihak siswa yang kurang siap untuk belajar matematika. Biasanya pelajaran matematika menjadi pelajaran yang kurang disenangi oleh siswa sehingga hasil belajar yang didapatkan siswa kurang dari KKM. Dari data yang diperoleh hanya 6 dari 29 anak yang nilainya tuntas dari KKM yang ditentukan oleh guru. Sekolah ini menetapkan standar KKM untuk mata pelajaran matematika kelas V adalah 65. Guru cenderung mengajar tanpa alat peraga walaupun sudah disediakan dari sekolah. Siswa juga kurang memberi perhatian dalam proses belajar mengajar sehingga mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa. Sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual anak, siswa SD masih dalam tahap operasi konkret, maka siswa SD dapat menerima konsep-konsep matematika yang abstrak melalui benda-benda konkret. Dalam pdf Sugiarto yang berjudul Media Pembelajaran Matematika Dienes mengemukakan bahwa tiap-tiap konsep atau prinsip dalam matematika yang disajikan dalam bentuk yang konkret akan dapat dipahami dengan baik. Namun demikian tidak selamanya hal yang abstrak mudah ditunjukkan melalui benda konkret. Untuk menanggulangi hal tersebut dilakukan manipulasi objek yang digunakan untuk belajar matematika, yang lazim disebut dengan alat peraga. Metode dan alat peraga digunakan pada proses belajar mengajar berfungsi untuk mempermudah dan memperjelas dalam penyampaian materi pelajaran. Menyadari pentingnya media pembelajaran, maka masalah penyediaan, pemilihan, dan penggunaan media pendidikan perlu menjadi pemikiran yang 1 2 serius bagi pelaku pendidikan. Hal ini dapat dilakukan dengan metode pengajaran yang bervariasi dan mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran. Media konkret merupakan salah satu media menarik untuk pembelajaran matematika di SD khususnya dalam pembelajaran geometri. Karena sambil bermain siswa dapat terlibat langsung dalam kegiatan sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar matematika secara optimal. Berdasarkan permasalahan yang terjadi di SD Negeri Ngijo 01, maka peneliti berkolaborasi dengan guru mengadakan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Benda Konkret pada Materi Pokok Menentukan Jaring-jaring Berbagai Bangun Ruang Sederhana Kelas V SD Negeri Ngijo 01 Semarang” 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, telah teridentifikasi beberapa masalah, yaitu: a. Kurangnya minat, motivasi, dan kemauan siswa dalam belajar matematika. b. Kemampuan siswa dalam memahami materi matematika rata-rata masih rendah. c. Pemahaman siswa pada umumnya atas penjelasan guru masih rendah. d. Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang belum optimal. 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah dengan menggunakan media benda konkret dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada materi pokok menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana di SD Negeri Ngijo 01 Semarang?” 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada materi pokok menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana dengan menggunakan media benda konkret di Sekolah Dasar Negeri Ngijo 01 Semarang. 3 1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat untuk dunia pendidikan. Manfaat tersebut antara lain: 1. Bagi Siswa a. Siswa dapat meningkatkan hasil belajar dan pemahaman terhadap materi menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang. b. Siswa dapat meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa semakin mantap dalam materi menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang. 2. Bagi Guru a. Guru memiliki pandangan luas dalam mengajar terutama dalam mengembangkan kreativitas, sehingga tercipta pembelajaran yang menarik bagi siswa. b. Membantu guru untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran sehingga kendala yang dihadapi dapat dikurangi. c. Membantu guru untuk menghasilkan alat peraga yang menarik dan dapat digunakan dalam jangka panjang. 3. Bagi Sekolah Memberikan input kepada sekolah untuk mendukung dan menyediakan sarana dan prasarana guru sebagai upaya peningkatan prestasi belajar siswa. 4. Bagi Peneliti Mendapatkan pengalaman dalam penelitian tindakan kelas (PTK) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan profesi guru.