P U T U S A N Nomor : 50/PDT/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN

advertisement
PUTUSAN
Nomor : 50/PDT/2015/PT.MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan
putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
SAHALA SITUMORANG AMANI PARNINGOTAN : Beralamat di Desa
Hariarapintu, Kecamatan Harian Kabupaten Samosir, semula sebagai
TERGUGAT sekarang PEMBANDING;
Dalam hal ini memberi kuasa kepada, GORATA PALTIE
SINAGA, S.H. ; DWI NGAI SINAGA, S.H,
SAMSIR A.M.
SIMANJORANG,
S.H,
SH,
JANSEN
PURBA,
TOGAR
LUMBAN GAOL, S.H. Kesemuanya Advokat dan Konsultan
Hukum pada Kantor Hukum GORATA PALTIE SINAGA &
MITRA, yang berkedudukan di Jl. Sidomulyo Pasar IX – Deli
Serdang (20371) berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 01
Januari 2015 (terlampir) ;
Melawan
TOMPUL PASARIBU Als Op CRISTOPER : Beralamat di Desa
Hariarapintu, Kecamatan Harian Kabupaten Samosir, semula disebut
PENGGUGAT sekarang TERBANDING;
Dalam
hal
ini
memberikan
kuasa
kepada
Panahatan
Hutajulu,SH Advokat/ Penasihat Hukum berkantor di Jalan
Danau Toba No. 36 Laguboti dan di Jln. Patuan Nagari No.3
Balige Kabupaten Toba Samosir, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 21 Nopember 2013, yang terdaftar di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige tanggal 25 Nopember
2013;
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 1 dari 39
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan
dengan perkara ini ;
TENTANG DUDUK PERKARA
Mengutip serta memperhatikan surat gugat
Penggugat/Terbanding
tanggal 25 Nopember 2013 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Balige pada tanggal 25 Nopember 2013 dalam Register
Perkara Nomor : 55/Pdt.G//2013/PN.Balige telah mengajukan gugatan
sebagai berikut:
1. Penggugat ada membuka lahan pertanian pada tahun 1994 di Desa
Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten Tapanuli Utara akan
tetapi setelah dimekarkan Kabupaten Tapanuli Utara menjadi Kabupaten
Toba Samosir tanah yang dibuka penggugat tersebut menjadi terletak di
Kabupaten Toba Samosir.
2. Bahwa setelah penggugat membuka lahan tersebut yaitu luas 4 HA pada
Tahun 1996 penggugat bertanam palawija yaitu kentang yang secara
tetap di usahai dan dikuasai hingga sampai tahun 2009, dan pada tahun
2009 akhir tergugat langsung menyerobot tanah yang di kuasai
penggugat tersebut tanpa permisi.
3. Bahwa atas penguasaan penggugat atas tanah tersebut dari sejak tahun
1994 penggugat bermohon kepada Pemerintah Kabupaten Toba Samosir
untuk mendapatkan alas hak atas tanah tersebut dan pada tahun 2003
Pemerintah Kabupaten Toba Samosir mengeluarkan petikan Surat
Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor 281 tahun 2003 TENTANG IZIN
MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN DAN PERTANIAN yang
terletak di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten
Toba Samosir yaitu tanah Kel.VI No 9 dengan luas 2 HA dan petikan
Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor 281 Tahun 2003
TENTANG IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK
PEMUKIMAN DAN
PERTANIAN yang terletak di Desa Partungko Naginjang Kecamatan
Harian Kanupaten Toba Samosir yaitu tanah Kel.VI No 12 dengan luas 2
HA keatas nama penggugat.
4. Bahwa dari dasar hal tersebutlah penggugat semakin kuat menguasai
tanah tersebut hingga sampai tahun 2009, dan Kabupaten Samosir
mekar lagi dari Kabupaten Toba Samosir sehingga tanah tersebut
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 2 dari 39
menjadi terletak di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian
Kabupaten Toba Samosir, pada tahun 2011 Desa Hariarapintu mekar lagi
dari Desa Partungko Naginjang, Sehingga lengkapnya tanah milik
penggugat sekarang menjadi Terletak di Desa Hariarapintu Kecamatan
Harian Kabupaten Samosir.
5. Bahwa Penggugat menyebutkan dari sejak tahun 1994 membuka lahan
pertanian tersebut hingga sampai tahun 2009 penggugat masih tetap
menguasai yang telah diberi izin oleh Pemerintah Kabupaten Toba
Samosir, dan pada tanggal 14 April 2007, Pemerintah Kabupaten
Samosir mengeluarkan SURAT KETERANGAN MENGUASAI TANAH
Mo 302 / 2002 / SKHM / VIII /2007, kepada penggugat.
6. Bahwa yang menjadi objek terperkara gugatan penggugat dan sekaligus
menuntut pengembalian tanah dari tergugat untuk dapat di kuasai
penggugat yaitu :
-1 (satu) bidang tanah yang luasnya 2 HA sesuai dengan petikan Surat
Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor 281 Tahun 2003 TENTANG IZIN
MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN DAN PERTANIAN yang
terletak di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten
Toba Samosir yaitu tanah Kel.VI No 9 yang di kuatkan SURAT
KETERANGAN MENGUASAI TANAH Mo 302 / 2002 / skhm / VIII / 2007
sekarang tanah objek terperkara menjadi terletak di Desa Hariarapintu
Kecamatan Harian Kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai
berikut :
Sebelah Timur
: Jalan Batu Napal
Sebelah Utara
: Saor Tampubolon
Sebelah Selatan
: Tompul Pasaribu
Sebelah Barat
: Tanah Kosong
-1(satu) bidang tanah yang luasnya 2 HA sesuai dengan petikan Surat
Keputusan Bupati Toba Samosir No 281 Tahun 2003 TENTANG IZIN
MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN DAN PERTANIAN yang
terletak di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten
Toba Samosir yaitu tanah Kel.VI No 12 yang di kuatkan Pemerintah
Kabupaten Samosir pada tanggal 14 April 2007 yang di kuatkan SURAT
KETERANGAN MENGUASAI TANAH Mo 302 / 2002 / SKHM / VII / 2007,
sekarang tanah objek terperkara menjadi terletak di desa Hariarapintu
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 3 dari 39
Kecamatan Harian Kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai
berikut :
Sebelah Timur
: Jalan Batu Napal
Sebelah Utara
: Tompul Pasaribu
Sebelah Selatan
: Tanah Kosong
Sebelah Barat
: Tanah Kosong
7. Bahwa setelah secara berlanjut penggugat menguasai tanah terperkara
dari tahun 1994 hingga tahun 2009 dan penggugat telah mempunyai alas
hak sebagaimana dalam Surat Keputusan Bupati Toba Samosir
TENTANG IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK
PEMUKIMAN DAN
PERTANIAN tertanggal 26 Desember 2003 dan di kuatkan SURAT
KETERANGAN MENGUASAI TANAH Mo 302 / 2002 / SKHM / VIII / 2007
adalah sah dan berkekuatan Penggugat untuk menguasainya kembali.
8. Bahwa atas tindakan tergugat langsung menguasai tanah terperkara
pada
Tahun
2009,
penggugat
mengusahakan
penyelesaian
permasalahan secara kekeluargaan maupun melalui pengetua –
pengetua ada akan tetapi Tergugat tidak perduli dan tetap menguasai
Tanah terperkara sehingga penggugat sangat terhalang dimana dari
sejak tahun 1994 penggugat sudah menguasai tanah terperkara dan
pemegang Alas Hak yang sah dari Pemerintah Kabupaten Toba Samosir
pada tahun 2003 yang dikuatkan Pemerintah Kabupaten Toba Samosir
pada tanggal 14 April 2007 yaitu SURAT KETERANGAN MENGUAsAI
TANAH Mo 302 / 2002 / SKHM / VII / 2007.
9. Bahwa walaupun Penggugat melarang Tergugat untuk menguasai tanah
terperkara dan penggugat juga memohon kepada Pemerintah Kabupaten
Samosir untuk menegur tergugat agar melepaskan tanah terperkara akan
tetapi Tergugat tidah mengindahkannya sehingga Penggugat melaporkan
Tergugat kepada pihak yang berwenang, Kepolisian Resort Samosir
sesuai dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan No Pol : STPL/
126/XI/2009 /SMR tertanggal 23 November 2009 atas adanya tindakan
penyerobotan Tanah Terperkara.
10. Bahwa atas tindakan tergugat tetap menguasai tanah Terperkara dari
sejak tahun 2009 hingga dimajukan gugatan ini, penggugat sangat
terhalang dan telah di rugikan tergugat dan alasan yuridis dan dasar
hukum PENGGUGAT
untuk meminta TERGUGAT untuk tidak
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 4 dari 39
melanjutkan penguasaannya atas tanah terperkara yang telah menanami
tanaman
Kentang
di
atas
tanah
terperkara
adalah
PATUT
BERDASARKAN HUKUM dan sesuai dengan PINSIP-PRINSIP HUKUM
PERDATA yaitu :
Pasal 1365 KUH Perdata :
“ Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada
seorang lainnya, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan
kerugian itu, mengganti kerugian tersebut “.
Perbuatan melanggal hukum yang telah dilakukan oleh TERGUGAT
adalah
perbuatan
mengupayakan
yang
tanpa
penguasaan
memiliki
atas
alas
TANAH
hak
yang
Terperkara
cukup
sehingga
penggugat di rugikan jika di hitung dari tahun 2009 hingga tahun 2013
dengan perincian sebagai berikut per satu tahun yaitu per satu HA
penggugar mendapatkan hasil Rp 135.000.000 ( seratus tiga puluh lima
juta rupiah ) tergugat meguasai tanah terperkara selama 3 ( tiga ) tahun
maka 3 tahun x (kali ) Rp 135.000.000 = Rp 405.000.000 (empat ratus
lima juta rupiah ) penggugat dirugikan tergugat.
11. Bahwa atas tindakan tergugat menguasai tanah terperkara secara paksa
perbuatan tergugat dapat di kwalifikasikan suatu Perbuatan Melawan
Hukum (onrechtmatige Daad).
12. Bahwa untuk menghindari pengelolaan, pemanfaatan dan pengalihan
yang bersifat melawan hukum atas TANAH terperkara sebagaimana yang
dimaksud dimana tergugat tidak memiliki alas hak yang cukup maka
PENGNGUGAT memohon agar Yang Mulia Ketua Pengadilan Negeri
Balige melalui Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
untuk meletakkan SITA JAMINAN (Conservatior Beslag).
13. Bahwa oleh karena Gugatan Penggugat di dukung oleh bukti – bukti
autentik maka sangat beralasan menurut hukum apabila Putusan dalam
perkara ini dapat di jalankan dengan serta merta meskipin adanya
perlawanan Banding maupun Kasasi (Niet Voer Baar by Voor Raad).
14. Bahwa melihat kenyataan selama ini tidak adanya itikad baik dari pada
tergugat untuk menyelesaikan sengketa tanah terperkara, maka adalah
patut dan beralasan menurut hukum, tergugat di hukum membayar denda
sebesar Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah) sejak gugatan ini didaftarkan
di Pengadilan Negeri Balige.
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 5 dari 39
15. Bahwa karena gugatan ini di majukan dengan alasan hak yang sah
adalah sepatutnya serta sesuai dengan hukum bila gugatan ini
dikabulkan untuk seluruhnya
16. Bahwa atas tindakan-tindakan tergugat dalam perkara ini agar tergugat di
hukum membayar ongkos perkara yang timbul dalam perkara ini
Bahwa berdasarkan dalil dalil yang telah diuraikan di atas, mohon kiranya
Yang Terhormat Bapak Ketua Pengadilan Negeri Balige Menentukan suatu
hari Persidangan serta memanggil para pihak berperkara untuk bersidang di
Pengadilan Negeri Balige Cq Majelis Hakim yang mengadili dan memeriksa
perkara ini berkenan memutuskan perkara yang amarnya sebagai berikut :
DALAM PROVISI :
Menyatakan sah dan berharga SITA JAMINAN (Conservatior Beslag), atas
TANAH terperkara yang terletak di Desa Hariarapintu, Kecamatan Harian,
Kabupaten Samosir, untuk selanjutnya di bawah pengawasan Pengadilan
Negeri Balige hingga putusan dalam perkara ini memiliki kekuatan hukum
yang tetap. (Inkracht van Gewijde)
DALAM POKOK PERKARA :
1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya.
2. Menyatakan
sah
secara
hukum
bukti-bukti
yang
diajukan
oleh
PENGGUGAT
3. Menyatakan Sah dan berharga SITA JAMINAN (Conservatior Beslag),
atas TANAH terperkara.
4. Menyatakan TANAH Terperkara
yang terletak di Desa Hariarapintu,
Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir yaitu :
-1 (satu) bidang tanah yang luasnya 2 HA sesuai dengan petikan Surat
Keputusan Bupati Toba
Samosir Nomor 281 Tahun 2003 TENTANG
IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN DAN PERTANIAN yang
terletak di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten
Toba Samosir yaitu tanah
Kel.VI No 9 yang di kuatakan SURAT
KETERANGAN MENGUASAI TANAH Mo 302 / 2002 / SKHM / VIII / 2007
sekarang tanah objek terperkara menjadi terletak di Desa Hariarapintu
Kecamatan Harian Kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai
berikut :
Sebelah Timur
: Jalan Batu Napal
Sebelah Utara
: Saor Tampubolon
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 6 dari 39
Sebelah Selatan : Tompul Pasaribu
Sebelah Barat
: Tanah Kosong
-1(satu) bidang tanah yang luasnya 2 HA sesuai dengan petikan Surat
Keputusan Bupati Toba Samosir No 281 Tahun 2003 TENTANG IZIN
MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN DAN PERTANIAN yang
terletak di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten
Toba Samosir yaitu tanah Kel.VI No 12 yang di kuatkan Pemerintah
Kabupaten Samosir pada tanggal 14 April 2007 yang di kuatkan SURAT
KETERANGAN MENGUASAI TANAH Mo 302 / 2002 / SKHM / VII / 2007,
sekarang tanah objek terperkara menjadi terletak di desa Hariarapintu
Kecamatan Harian Kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai
berikut :
Sebelah Timur
: Jalan Batu Napal
Sebelah Utara
: Tompul Pasaribu
Sebelah Selatan : Tanah Kosong
Sebelah Barat
: Tanah Kosong
Adalah untuk di serahkan penguasaannya kepada penggugat
5. Menyatakan sah dan berharga Surat Keputusan Bupati Toba Samosir
Nomor 281 Tahun 2003 TENTANG IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK
PEMUKIMAN DAN PERTANIAN yang terletak di Desa Partungko
Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten Toba Samosir yaitu tanah
Kel.VI No 9 dan Surat Keputusan
Bupati Toba Samosir Nomor 281
Tahun 2003 TENTANG IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN
DAN
PERTANIAN
yang
terletak
di
Desa
Partungko
Naginjang
Kecamatan Harian Kabupaten Toba Samosir yaitu tanah Kel.VI No 12
yang dikuatkan Pemerintah Kabupaten Samosir pada tanggal 14 April
2007 yang di kuatkan Pemerintah Kabupaten Toba Samosir pada tanggal
14 April 2007 yang di kuatkan SURAT KETERANGAN MENGUASAI
TANAH Mo 302 / 2002 / SKHM / VII /2007
6. Menyatakan TERGUGAT telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum
(Onrechtmatige Daad)
7. Menyatakan segala surat-surat yang terbit atas TANAH Terperkara yang
di terbitkan oleh Tergugat
atau pihak terkait tanpa sepengetahuan
Penggugat adalah batal demi hukum atau setidak-setidaknya dinyatakan
tidak berharga atau dikesampingkan dalam perkara ini.
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 7 dari 39
8. Menghukum TERGUGAT
untuk membayar kerugian Immaterial yang
diderita PENGGUGAT sebesar Rp.405.000.000,- (empat ratus lima juta
rupiah).
9. Menghukum tergugat untuk membayar denda kepada penggugat sebesar
Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah) sejak gugatan ini di daftarkan di
Pengadilan Negeri Balige.
10. Menghukum Tergugat untuk mengosongkan serta menyerahkan Tanah
Terperkara dalam keadaan kosong untuk dapat dikuasai oleh Penggugat
dalam Keadaan baik tanpa adanya halangan apapun.
11. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu, walaupun ada
upaya hukum lain, Verzet, Banding, Kasasi dan lain lain (Uitvoerbaar bij
Voor Raad).
12. Menghukum TERGUGAT untuk membayar biaya yang timbul akibat
perkara ini.
Apabila Yang Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini berkenan untuk memutuskan perkara ini, dan apabila Majelis
Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya. Ex aequo et
bono,
Membaca jawaban Tergugat terhadap gugatan Penggugat tersebut
yang disampaikan bersama-sama dengan kesimpulan, yang pada pokoknya
mengemukakan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa pihak Tergugat tetap menyangkal semua dalil gugatan dan
tuntutan Penggugat seluruhnya, kecuali yang telah diakui dengan
tegas oleh Tergugat ;
2. Bahwa Lembaga Pemangku Adat-Raja Lintong Situmorang (LPTARLS), yang dibentuk atas kesepakatan keturunan Raja Lintong
Situmorang berdasarkan Akta Notaris Nomor: 11 tanggal 8 Agustus
2008, berkewajiban untuk mempertahankan, mengelola pemanfaatan
tanah, melestarikan tanah wilayat Raja Lintong Situmorang, yang
terletak di Kawasan Lintong-Tele, Desa Partungko Naginjang,
Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Propinsi Sumatera Utara;
3. Bahwa dalam susunan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
LPTA-RLS tingkat Kabupaten Samosir, berdasarkan Surat keputusan
Ketua
Umum
DPP LPTA-RLS
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
No.03/I DPP/LPTA-RLS/V/2009
Halaman 8 dari 39
Tergugat adalah sebagai Wakil Ketua Lembaga Pemangku Adat Raja
Lintong
Situmorang
(LPTA-RLS),
yang
berkewajiban
untuk
mempertahankan, mengelola pemanfaatan tanah, melestarikan tanah
wilayat Raja Lintong Situmorang yang terletak di Kawasan LintongTele, Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian, Kabupaten
Samosir, Propinsi Sumatera Utara termasuk lahan tanah terperkara;
4. Bahwa atas dasar permohonan keturunan dari Raja Lintong tertanggal
13 Juni 1990, masing-masing ditanda tangani oleh Jaihuton
Situmorang, Atur Situmorang, Masa Situmorang, dan Jahinoma
Situmorang telah disetujui Camat Harian berdasarkan Surat Camat
Harian Nomor:522/263/VII/1991 tertanggal 15 Juli 1991, untuk
memanfaatkan tanah wilayat Raja Lintong Situmorang yang terletak di
Dusun Hariara Pintu Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian,
mulai dari watas Sungai Binanga Bolon sampai ke watas Kabupaten
Dairi, diantarai Tanah Raja Bius Pasaribu, termasuk tanah terperkara ;
5. Bahwa berdasarkan Surat Persetujuan Camat Harian Nomor:
522/263/VII/1991 tanggal 15 Juli 1989, sehingga Jaihuton Situmorang
menguasai
beberapa
hamparan
tanah
wilayat
Raja
Lintong
Situmorang yang terletak di Dusun Hariara Desa Partungko
Naginjang, termasuk tanah terperkara, yang dimanfaatkan menjadi
pertanian Kol, Kentang, Terong Belanda, Kopi Ateng sejak tahun 1990
sampai dengan tahun 1997 secara terus menerus ;
6. Bahwa Jaihuton Situmorang (orang tua kandung Tergugat), telah
meninggal pada tahun 1997, sehingga Tergugat sebagai salah satu
putra dari Jaihuton Situmorang yang tinggal di Kampung (Bona
Pasogit)
melanjutkan untuk menguasai dan memanfaatkan tanah
terperkara sejak tahun 1997 sampai dengan sekarang secara terus
menerus, untuk lahan pertanian kol, kentang ;
7. Bahwa karena tanah terperkara telah dikuasai oleh Jaihuton
Situmorang (orang tua kandung Tergugat) sejak tahun 1991, sehingga
istri pertama Tergugat yang meninggal pada tahun 1995 dimakamkan
di lokasi Tanah Terperkara tanpa ada keberatan dari pihak manapun;
8. Bahwa berdasarkan gugatan Penggugat pada butir 1 halaman 1 yang
menjelaskan bahwa Penggugat membuka lahan pertanian pada tahun
1994 di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 9 dari 39
Tapanuli Utara, yang dimekarkan menjadi Kabupaten Toba Samosir,
tidak menjelaskan luas tanah yang jelas, dan pada gugatan
Penggugat pada butir 2 halaman 1 menyatakan bahwa Penggugat
membuka lahan di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian
Kabupaten Tapanuli Utara, yang dimekarkan mejadi Kabupaten Toba
Samosir seluas 4 HA pada tahun 1996, sehingga dalil gugatan
Penggugat adalah kabur;
9. Bahwa berdasarkan Gugatan Penggugat pada butir 6 halaman 2
tentang bagas-batas tanah terperkara ternyata tidak sesuai dengan
kondisi di lapangan dan keterangan saksi, dengan penjelasan dan
kesimpulan Tergugat, sebagai berikut :
Batas tanah terperkara sesuai dengan petikan Surat Keputusan
Bupati Toba Samosir Nomor:281 tahun 2003 yaitu tanah Kel.VI No.9
adalah sebagai berikut :
-
Sebelah Timur
: Jl. Batu Napal
-
Sebelah Utara
: Sabar Tampubolon,
-
Sebelah Selatan
: Tompul Pasaribu
-
Sebelah Barat
: Tanah Kosong
Batas-batas tanah terperkara berdasarkan Gugatan Penggugat pada
butir 6 halaman 2 sesuai dengan Petikan 281 tahun 2003 yaitu Kel.VI
No.12 adalah sebagai berikut:
-
Sebelah Timur
: Jln. Batu Napal
-
Sebelah Utara
: Tompul Pasaribu
-
Sebelah Selatan
: Tnah Kosong
-
Sebelah Barat
: Tanah Kosong
Sedangkan batas-batas tanah terperkara yang sebenarnya sesuai
dengan kondisi nyata dilapangan, dan sesuai dengan keterangan
saksi-saksi yang dihadirkan dipersidangan adalah sebagai berikut :
-
Sebelah Timur
: Jln. Batu Napal
-
Sebelah Utara
: Jaihuton Situmorang, Saor Tampubolon,
Rengsi.
-
Sebelah Selatan
: A. Asbon Sinaga
-
Sebelah Barat
: Adili Waruhu, Parulian Br.Simbolon,
Paliman Rumapea
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 10 dari 39
10. Sehingga batas-batas tanah terperkara berdasarkan Petikan Nomor.
281 Tahun 2003 yaitu Kel.VI No.9 dan Petikan 281 Tahun 2003 yaitu
Kel.VI No.12 terbukti tidak sesuai dengan kondisi dilapangan dan
keterangan saksi;
11. Bahwa berdasarkan bukti-bukti tertulis yang disampaikan Tergugat,
yaitu T.1 sampai dengan T.10 yang didukung dengan keterangan para
saksi dibawah sumpah bernama :
a. Poliman Rumapea,
b. Parulian Simbolon,,
c. Adili Waruhu
Telah terbukti bahwa semua jawabanTergugat adalah benar ;
12. Bahwa semua bukti-bukti Penggugat baik tertulis maupun bukti saksi,
telah bertentangan satu sama lain, sehingga melemahkan dalil
gugatan Penggugat;
Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Tergugat memohon kepada
Ketua Pengadilan Negeri Balige Melalui Hakim Majelis agar sudi kiranya
berkenan memutuskan :
1. Meolak atau setidak-tidaknya tidak dapat menerima gugatan dan
tuntutan Penggugat seluruhnya.
2. Menerima dan mengabulkan jawaban Tergugat.
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul
dalam perkara.
Membaca putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 10 Desember
2014 Nomor : 55/Pdt.G/2013/PN.BLG atas gugatan Penggugat yang amar
selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Dalam Provisi;
- Menyatakan Gugatan Provisi Penggugat ditolak;
Dalam Pokok Perkara:
- Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;
-
Menyatakan tanah perkara yaitu :
-
1 (satu) bidang tanah yang luasnya 2 HA sesuai dengan petikan
Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor 281 Tahun 2003
TENTANG IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN DAN
PERTANIAN
YANG
TERLETAK
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
DI
DESA
PARTUNGKO
Halaman 11 dari 39
NAGINJANG KECAMATAN HARIAN yaitu tanah No. Kav. Kel.VI
No.9 yang di kuatkan SURAT KETERANGAN MENGUASAI
TANAH Nomor : 302/2002/SKHMT/VIII/2007, sekarang menjadi
terletak di Desa Hariarapintu Kecamatan Harian Kabupaten
Samosir dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Timur
: Jalan Batu Napal
Sebelah Utara
: Saor Tampubolon
Sebelah Selatan : Tompul Pasaribu
Sebelah Barat
-
: Tanah Kosong
1(satu) bidang tanah yang luasnya 2 HA sesuai dengan petikan
Surat Keputusan Bupati Toba Samosir No 281 Tahun 2003
TENTANG IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN DAN
PERTANIAN
YANG
TERLETAK
DI
DESA
PARTUNGKO
NAGINJANG KECAMATAN HARIAN yaitu tanah No. Kav. Kel.VI
No.12 yang di kuatkan SURAT KETERANGAN MENGUASAI
TANAH Nomor : 302/2002/SKHMT/VIII/2007, sekarang menjadi
terletak di Desa Hariarapintu Kecamatan Harian Kabupaten
Samosir dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Timur
: Jalan Batu Napal
Sebelah Utara
: Tompul Pasaribu
Sebelah Selatan : Tanah Kosong
Sebelah Barat
: Tanah Kosong
Adalah untuk di serahkan penguasaannya kepada penggugat
-
Menyatakan sah dan berharga Surat Keputusan Bupati Toba Samosir
Nomor 281 Tahun 2003 TENTANG IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK
PEMUKIMAN DAN PERTANIAN YANG TERLETAK DI DESA
PARTUNGKO NAGINJANG KECAMATAN HARIAN yaitu tanah No.
Kav. Kel.VI No 9 dan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor
281 Tahun 2003 TENTANG IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK
PEMUKIMAN DAN PERTANIAN YANG TERLETAK DI DESA
PARTUNGKO NAGINJANG KECAMATAN HARIAN yaitu tanah No.
Kav.
Kel.VI
No
12
yang
dikuatkan
SURAT
KETERANGAN
MENGUASAI TANAH Nomor : 302/2002/SKHMT/VIII/2007;
-
Menyatakan Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum;
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 12 dari 39
-
Menyatakan segala surat-surat yang terbit atas tanah perkara yang di
terbitkan oleh Tergugat
atau pihak terkait tanpa sepengetahuan
Penggugat adalah batal demi hukum;
-
Menghukum Tergugat untuk mengosongkan serta menyerahkan
Tanah Perkara dalam keadaan kosong untuk dapat dikuasai oleh
Penggugat dalam Keadaan baik tanpa adanya halangan apapun;
-
Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp.3.861.000,- (tiga juta delapan ratus enam puluh satu ribu rupiah);
- Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;
Membaca akta pernyatan permohonan banding yang dibuat oleh
Panitera Pengadilan Negeri Balige yang menyatakan bahwa pada tanggal 18
Desember 2014 Tergugat/Pembanding telah mengajukan permohonan agar
Perkara yang diputus oleh Pengadilan Negeri Balige tanggal 10 Desember
2014 Nomor:55/Pdt.G/2013/PN.BLG untuk diperiksa dan diputus dalam
pengadilan tingkat banding ;
Membaca risalah pemberitahuan pernyataan banding yang dibuat
oleh Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Balige yang menyatakan
bahwa pada tanggal 23 Desember 2014 permohonan banding tersebut telah
diberitahukan/disampaikan
secara
sah
dan
seksama
kepada
pihak
Penggugat/Terbanding ;
Membaca surat memori banding yang diajukan oleh Tergugat/
Pembanding tertanggal 13 Januari 2015 dan surat memori banding tersebut
telah
diberitahukan
dengan
cara
seksama
kepada
pihak
Penggugat/Terbanding pada tanggal 13 Januari 2015 yang pada pokoknya
mengemukakan hal-hal sebagai berikuit :
TENTANG JAWABAN PEMBANDING/TERGUGAT :
1. Bahwa Pembanding/Tergugat adalah orang awam (buta hukum) yang
tidak memahami secara jelas bagaimana proses persidangan dalam
hukum acara perdata sehingga Pembanding/Tergugat kehilangan haknya
secara penuh untuk membantah Gugatan Terbanding/Penggugat,
Tergugat/Pembanding dalam memberikan Jawaban bersama dengan
kesimpulan yang padahal Tergugat dalam Jawabannnya memberikan
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 13 dari 39
bantahan apa yang menjadi dalil Gugatan Terbanding / Penggugat serta
menerangkan secara rinci sejarah tanah ulayat yang diperoleh secara
turun temurun dari Alm. Ama Jonggur Situmorang ;
2. Bahwa oleh karena tidak adanya arahan dari Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Balige, Pembanding/Tergugat mengajukan Jawaban serentak
dengan mengajukan kesimpulan (konklusi) sehingga Majelis Hakim
tingkat pertama tidak menerima atau menolak Jawaban Pembanding/
Tergugat padahal Jawaban Pembanding/Tergugat merupakan cerita/
fakta yang sebenarnya ;
3. Bahwa dalam Jawaban Pembanding / Tergugat memuat hal penting yang
harus dijadikan bahan pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Balige yaitu mengenai kebaratan terhadap Gugatan Penggugat atau
dengan kata lain bantahan/eksepsi terhadap Gugatan Terbanding/
Penggugat
karena Terbanding/Penggugat dalam menentukan Pihak
sangatlah tidak pas/masih kekurangan pihak karena seharusnya
Terbanding/Penggugat dalam mengajukan gugatan bukan hanya kepada
Pembanding/Tergugat melaninkan masih ada lagi pihak-pihak yang harus
dimasukkan dalam Gugatannya karena pihak-pihak yang lain tersebut
adalah pihak-pihak yang mengusai dan mengusahai langsung tanah
terperkara seluas 4 Ha yang dijadikan objek dalam Gugatan Terbanding /
Penggugat ;
4. Bahwa terhadap bantahan-bantahan tersebut, apabila Judex Factie /
Majelis Hakim Tingkat Pertama (i.c Hakim Pengadilan Negeri Balige)
meneliti lebih diteil dengan jelas dan tidak gegabah dalam menjatuhkan
Putusan terhadap perkara No. : 55/Pdt.G/2013/PN.BLG terhadap
Gugatan Terbanding/ Penggugat harus ditolak atau setidak-tidaknya tidak
dapat diterima ;
HAKIM TINGKAT PERTAMA TIDAK MEMPERTIMBANGKAN BUKTI-BUKTI
DAN FAKTA-FAKTA HUKUM YANG TERUNGKAP DIPERSIDANGAN
BEGITU JUGA SEWAKTU PROSES PERSIDANGAN SETEMPAT.
1. Bahwa Pembanding/Tergugat sangat-sangat tidak sependapat dan
sangat keberatan atas Pertimbangan Hukum Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Balige dalam mempertimbangkan seluruh isi putusan yang tidak
berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti baik bukti surat maupun saksisaksi serta Persidangan Setempat (PS) atas Objek Sengketa.
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 14 dari 39
2. Bahwa Terbanding/Penggugat pada tahun 1994, sama sekali tidak
pernah
menguasai
dan
mengusahai
tanah
terperkara
tersebut.
Pembanding/Tergugat tidak pernah sama sekali merampas tanah
terperkara karena tanah terperkara tersebut merupakan tanah ulayat
yang diperoleh secara turun temurun dari keturunan Ama Jonggur
Situmorang yang diperolehnya dari pihak Belanda ;
3. Bahwa Judex Factie (Pengadilan Negeri Balige) telah salah menerapkan
atau melanggar hukum yang berlaku karena telah menjadikan Surat Izin
Membuka Tanah untuk Pemukiman dan Pertanian masing-masing
dikeluarkan pada tahun 2003 dan Surat Keterangan Menguasai Tanah
yang dikeluarkan pada tahun 2007 sebagaimana yang dimaksud dalam
Bukti P 1, P 2 Dan P 3 sebagai dasar pertimbangan untuk memutuskan
bahwa Terbanding /Penggugat adalah pihak yang berhak atas tanah ;
4. Bahwa dalam Hukum Pertanahan yang berlaku di Indonesia saat ini
terdapat tiga bentuk terjadinya hak milik atas tanah, yakni:
a. Hak Milik yang lahir dari Hukum Adat.
Hak milik yang lahir karena hukum adat yang salah satunya berupa
tindakan Pembukaan Tanah terhadap tanah yang dikuasai langsung
oleh Negara (vide Pasal 22 UUPA serta Penjelasannya) yang mana
sebelum maupun sejak berlakunya UUPA Pembukaan Tanah masih
dijadikan sebagai salah satu bentuk terjadinya hak atas tanah
berdasarkan hukum adat halmana untuk memberikan kepastian
hukum tentang pembukaan tanah tersebut. Diatur oleh pemerintah
dengan Peraturan Mendagri. No. 6 Tahun 1972 tentang Pelimpahan
Wewenang Pemberian Hak Atas Tanah yang saat ini ditindak lanjuti
dengan Keputusan Presiden No. 34 Tahun 2003 Tentang Kebijakan
Nasional dibidang Pertanahan ;
b. Hak Milik yang lahir karena adanya penetapan Pemerintah.
Lahirnya hak atas tanah karena adanya penetapan pemerintah yakni
melalui keputusan pemberian hak milik oleh seorang atau badan
hukum yang dilakukan melalui permohonan subyek tersebut untuk
mendapatkan keputusan pemberian hak milik, yang mana wewenang
pemberian hak tersebut dulunya berdasarkan Peraturan Mendagri No.
6 Tahun 1972 merupakan wewenang dari Gubernur dan saat ini
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 15 dari 39
berdasarkan Peraturan Kepala BPN No. 9 Tahun 1999 menjadi
Wewenang Badan Pertanahan Nasional ;
c. Hak Milik yang lahir karena Undang-undang.
Hak yang lahir karena Undang-undang, dalam hal ini bentuknya diatur
sebagaimana dimaksud hak-hak Konversi yang tertuang dalam UUPA
(Vide UUPA Pasal 22 ayat (2) serta penjelasannya Jo. Aturan
Konversi UUPA);
5. Bahwa kemudian untuk memberikan jaminan kepastian hukum terhadap
ketiga cara terjadinya hak milik atas tanah tersebut di atas, diterbitkan
Peraturan Mendagri No. 6 Tahun 1972 tentang Pelimpahan Wewenang
Pemberian Hak Atas Tanah, yang isinya mengatur dan memberikan
wewenang kepada Gubernur, Bupati/Walikota serta Camat dan Kepala
Desa;
6. Bahwa pada tahun 1984, wewenang Camat serta Kepala Desa dalam
menerbitkan Surat Izin Membuka Tanah terhadap tanah yang dikuasai
langsung
oleh
Negara
sebagaimana
dimaksud
dalam
Peraturan
Mendagri No. 06 Tahun 1972 tersebut di cabut melalui Instruksi Mendagri
No. 593/5707/SJ tertanggal 22 Mei 1984, hal tersebut yang kemudian
menggambarkan bahwa Camat dan Kepala Desa tidak mempunyai
wewenang lagi dalam menerbitkan bukti-bukti yang berkaitan dengan
Tanah secara langsung ;
7. Bahwa berkaitan dengan pembuktian Hak Baru tersebut di atas, PP No.
24 tahun 1997 memberikan penjelasan bahwa pembuktian adanya hak
baru tersebut harus didasari oleh adanya Pemberian Hak Atas Tanah
oleh Pejabat yang berwenang, hal tersebut sejak tahun 1999 melalui
Peraturan Kepala Peraturan Kepala BPN No. 9 Tahun 1999 tentang tata
cara Pemberian hak atas tanah dan Pembatalan Hak Atas Tanah, telah
menjadi wewenang dari Badan Pertanahan Nasional (bukan lagi
wewenang Gubernur sebagaimana dimaksud PP No. 6 Tahun 1972).
Hal-hal tersebut menjelaskan bahwa Hak milik atas tanah tersebut hanya
dapat dibuktikan dengan Pemberian Hak Atas Tanah oleh Pejabat yang
berwenang yang saat ini merupakan wewenang dari BPN.
8. Bahwa Judex Factie terlalu sangat sederhana dan terburu-buru tanpa
melakukan suatu analisa yang jelas dalam pertimbangannya yang
menyatakan tanah terperkara adalah merupakan milik Terbanding/
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 16 dari 39
Pengugat dengan hanya menghubungkan dalil Gugatan Terbanding/
Penggugat pada point 3 dan point 5 yang dihubungkan dengan bukti (P1, P-2, dan P-3) yang merupakan Surat Izin membuka Tanah untuk
Pemukiman dan Pertanian yang dikeluarkan bersamaan pada tahun 2003
dan (bukti P-3) merupakan Surat Keterangan Menguasai Tanah yang
dikeluarkan pada tahun 2007 ;
9. Bahwa apabila Terbanding/Penggugat telah menerima Surat Izin
membuka Tanah untuk Pemukiman dan Pertanian (bukti P-1 dan P-2)
dan
Surat
Keterangan
Menguasai
Tanah
(bukti
P-3),
Terbanding/Penggugat pada tahun 2003 lah harusnya memulai untuk
membuka pemukiman dan pertanian karena sejak dikeluarkannya surat
tersebut barulah Terbanding / Penggugat dianggap sah dan berhak untuk
membuka pemukiman dan pertanian serta mengambil manfaat ditanah
terperkara ;
10. Bahwa hal tersebut tidak sinkron dengan dalil gugatan Terbanding/
Penggugat yang menyatakan telah menguasai dan mengusahai tanah
terperkara dari tahun 1994 sampai dengan tahun 2009 ;
11. Bahwa hal ini merupakan suatu akal-akalan Terbanding/Penggugat agar
dapat menguasai dan megusahai tanah terperkara yang terletak di Jl.
Batu Napal, Desa Hariara Pintu, Kec. Harian, Kab. Samosir dan atas hal
tersebut, judex factie telah salah dan sangat keliru dalam memberikan
pertimbangan
dengan
menyatakan
Terbanding/Penggugatlah
yang
berhak mengambil manfaat dari tanah terperkara ;
12. Bahwa begitu juga dengan keterangan saksi-saksi yang dimajukan
Terbanding dahulu Penggugat yaitu saksi Chomman Sitanggang, Saksi
Marhusa Hutasoit dan Saksi Bolusson Pasaribu sesuai dengan Putusan
No :55/Pdt.G/2013/PN.Blg tanggal 10 Desember 2014 Hal. 10 - 12,
menyatakan saksi-saksi mengetahui tanah tersebut milik Terbanding/
Penggugat pada saat keluarnya Surat No. : 281 tahun 2003 yang
diperoleh dari Bupati Toba Samosir dan terhadap tanah terperkara
tersebut bukanlah berdasarkan penguasaan secara fisik yang jelas
diketahui secara terus menerus seperti mana yang didalilkan oleh
Terbanding/Penggugat didalam gugatannya sehingga apa yang didalilkan
Terbanding tidak ada persesuaiannya dengan fakta Persidangan;
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 17 dari 39
13. Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas Judex Factie dalam menjatuhkan
Putusan tidak mempertimbangkan fakta persidangan berdasarkan apa
yang dinyatakan oleh saksi-saksi yang Terbanding/Penggugat dalam
proses persidangan ;
14. Bahwa ada hal yang tidak dipertimbangkan oleh Majelis Hakim dalam
Putusannya,
salah
satu
saksi
yang
dimajukan
oleh
Terbanding/Penggugat didalam proses persidangan yang bernama
BOLLUSON PASARIBU yang notabene pernah menjabat sebagai Kepala
Desa Hariara Pintu dari tahun 1998 sampai dengan 2007. jika dikaitkan
dalam perkara a quo masa jabatan saksi adalah bersamaan disaat
Terbanding/Penggugat menguasai dan mengusahai tanah terperkara
sebagaimana yang didalilkannya tetapi berdasarkan Putusan No. :
55/Pdt.G/2013/PN.BLG tertanggal 10 Desember 2014 Hal.12, faktanya
berdasarkan
keterangan
Saksi
BOLLUSON
PASARIBU,
Terbanding/Penggugat menguasai dan mengusahai sejak setelah
dikeluarkannya Surat Bupati tahun 2003 tersebut ;
15. Bahwa hal tersebut diatas memberikan titik terang untuk menarik benang
merah mengenai apa yang didalilkan oleh Terbanding/Penggugat adalah
tidak bersesuaian dan apabila Judex Factie memahami secara teliti
antara dalil Gugatan dengan fakta-fakta yang nyata dipersidangan (bukti
surat maupun saksi-saksi) maka jelas Gugatan Terbanding/Penggugat
adalah kabur dan tidak ada persesuaian ;
16. Bahwa sebagaimana yang tertuang didalam Jawaban Pembanding
dahulu Tergugat yang menerangkan secara rinci mengenai status tanah
yang sebenarnya yang memuat sejarah/asal-usul tanah terperkara maka
perkara a quo dapat membuat terang kebenaran materil yang
sesungguhnya dalam perkara ini ;
17. Bahwa dalam pertimbangannya judex factie telah salah dan sangat keliru
menyatakan bukti-bukti yang diajukan Pembanding/Tergugat (bukti T-1
s/d T-10) dipersidangan tidak dapat menyangkal apa yang menjadi dalil
Gugatan Terbanding/Penggugat sebagaiamana yang dipertimbangkan
pada hal. 19 alinea ke 3. Sehingga Pembanding/Tergugat menganggap
judex factie salah dalam membuat pertimbangan hukum tersebut ;
18. Bahwa tanah terperkara merupakan tanah turun-temurun (hak ulayat)
yang diperoleh Ama Jonggur Situmorang dari pihak belanda dan
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 18 dari 39
terhadap tanah terperkara tersebut, keturunan Ama Jonggur Situmorang
termasuk didalamnya orang tua Pembanding/Tergugat yaitu Alm.
Jaihuton Situmorang telah membuat permohonan untuk memanfaatkan
lahan pada tahun 1990 (bukti T-1) dan terhadap permohonan tersebut
Kecamatan harian menerima dan mengizinkannya (bukti T 2);
19. Bahwa oleh karena tanah tersebut merupakan tanah turun-temurun (hak
ulayat) yang sampai dengan sekarang masih dikuasai dan diusahai oleh
keturunan Ama Jonggur Situmorang bahkan diareal tanah terperkara
masyarakat sekitar masih meneruskan apa yang menjadi ciri khas para
leluhur khususnya mengenai adat-istiadat yang tetap berjalan sampai
dengan saat ini ;
20. Bahwa dalam hukum adat, penguasaan tertinggi adalah hak ulayat.
Menurut Djojodiegoeno Hak Ulayat adalah hak yang dipunyai oleh suatu
clan/gens/stam, sebuah serikat desa-desa atau biasanya sebuah desa
saja untuk menguasai seluruh tanah seisinya dalam lingkungan
wilyahnya atau dengan kata lain merupakan hak kekuasaan, hak
menguasai bahkan menyerupai semacam kedaulatan suatu persekutuan
hukum adat atas suatu wilayah tertentu ;
21. Bahwa Objek hak ulayat ini adalah tanah dan juga perairan, seperti
sungai dan perairan pantai laut, dan juga atas tanaman yang tumbuh
sendiri, seperti pohon-pohon, buah-buahan, dan batang kayu, begitu juga
dengan binatang-binatang liar yang hidup dilingkungan tanah ulayat
tersebut dan hanya persekutuan hukum adat tersebut dan para
keturunannyalah yang berhak dengan bebas mempergunakan tanahtanah
yang
terletak dalam
lingkungan
kekuasaan
atau
wilayah
pertuanannya ;
22. Bahwa terdapat 2 (dua) hal yang menyebabkan tanah adat memiliki
kedudukan yang sangat penting dalam hal hukum adat yakni :
o Karena Sifatnya yaitu merupakan satu-satunya benda kekayaan yang
meskipun mengalami keadaan yang bagaimanapun juga (karena
bencana alam), masih bersifat dalam keadaannya bahkan kadangkadang malah menjadi lebih.
o Karena Fakta yaitu suatu kenyataan bahwa tanah adat itu merupakan
tempat tinggal persekutuan, memberikan penghidupan kepada
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 19 dari 39
persekutuan, merupakan tempat dimana para warga persekutuan
yang meninggal dunia dikebumikan ditanah adat tersebut.
23. Bahwa sejarah yang sebenarnya, nenek moyang (leluhur) Tergugat yang
bernama Ama Jonggur Situmorang memperoleh tanah dari Pihak
Belanda berdasarkan BESLUIT CONTROLEUR SAMOSIR No.: 2256
tertanggal 8 Agustus 1914 ;
24. Bahwa keturunan AMA JONGGUR SITUMORANG yaitu MARANGIT
SITUMORANG. MARANGIT SITUMORANG memiliki 1 orang anak yaitu
RAJA SAUL SITUMORANG. OMP. RAJA SAUL SITUMORANG memiliki
2 orang anak yaitu GERNET MARNIALA SITUMORANG (Op. MARIHOT)
dan AMA DONNA SITUMORANG. GERNET MARNIALA SITUMORANG
memiliki 5 orang keturunan yaitu SAUL SITUMORANG, JAHIBUL
SITUMORANG,
JAIHUTON
SITUMORANG,
BADIA
RAJA
SITUMORANG dan MASA SITUMORANG. JAIHUTON SITUMORANG
memiliki 9 orang anak yang salah satunya adalah Tergugat sendiri yaitu
SAHALA SITUMORANG ;
25. Bahwa dahulu kala didaerah Tapanuli Utara Pihak Belanda memberikan
tanah kepada beberapa bius (raja kampung/penetua adat) dengan
tempat yang berbeda-beda berdasarkan kelompok marga. Mayoritas Bius
Situmorang berada di Huta Lintong (Ama Jonggur Situmorang yang
dulunya merupakan penetua adat), Mayoritas Bius Sinaga berada di Huta
Baniara, Mayoritas Bius Sitinjak berada di Huta Hutagalung. Huta
Lintong, Huta Baniara, Huta Hutagalung bergabung menjadi 1 desa yang
disebut dengan Desa Partungko Naginjang sewaktu daerah tersebut
masih dalam kawasan Tapanuli Utara. Tapanuli Utara lalu mekar menjadi
Kab. Toba Samosir dan mekar lagi menjadi Kab. Samosir ;
26. Bahwa dulunya para penetua adat/raja kampung dalam memenuhi
kebutuhan
sehari-hari
mayoritas
mereka
adalah
petani
dengan
menebang hutan liar didaerah tersebut dan sebagai pemburu untuk
memenuhi kehidupan sehari-harinya dan terhadap tanah terperkara
tersebut, orang tua dari Pembanding/Tergugat telah menguasai dan
mengusahai selama berpuluh-puluh tahun lamanya ;
27. Orang tua Tergugat yaitu JAIHUTON SITUMORANG sejak kecil sampai
dengan berumah tangga dan memiliki keturunan telah tinggal di Huta
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 20 dari 39
Batu Napal dahulu disebut juga Desa Partungko Naginjang dan sekarang
disebut dengan Desa Hariara Pintu ;
28. Bahwa fakta yang sebenarnya pada tahun 1980 an tanah terperkara yang
terletak di jalan Batu Napal, Desa Partungko Naginjang, Kecamatan
Harian, Kabupaten Samosir dahulunya telah dikuasai dan diusahai oleh
orang tua Tergugat yang bernama JAIHUTON SITUMORANG dengan
ditanami tanaman palawija seperti tanaman kopi, bambu, alpokat dan
kentang sebagaimana yang terlihat dalam bukti T 10 ;
29. Bahwa orang tua Pembanding/Tergugat telah menguasai dan menguasai
tanah terperkara lebih dari 35 tahun lamanya sehingga berdasarkan
Undang-Undang Pokok Agraria No. 5 tahun 1960/LN. 1960 No. 104 telah
menentukan
“barang
siapa
menguasai
sebidang
tanah
dengan
memanfaatkan sebagai kehidupannya dan keluarganya selama 30 tahun
berturut-turut tanpa ada gugatan dari siapapun juga maka secara hukum
adalah sah menjadi hak miliknya secara turun temurun ” ;
30. Bahwa hal ini dipertegas lagi dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung
tertanggal 01 Januari 1977 No. : 1433.K/Sip/1975 yang menyatakan “
Tanah yang telah dikuasai lebih dari 30 tahun tanpa ada gangguan dari
pihak lain walaupun penguasaannya tanpa title hukum (tanpa surat)
terhadap tanah tersebut secara hukum adalah kepunyaannya ” ;
31. Bahwa oleh karena orang tua Pembanding/Tergugat lahir dan dibesarkan
di Desa Hariara Pintu, orang tua Pembanding/Tergugat dikebumikan
didekat tanah terperkara begitu juga dengan isteri Pembanding/Tergugat,
dikebumikan diatas tanah terperkara sebagaimana yang dimaksud dalam
bukti T-7 dan T-8 ;
32. Bahwa untuk mempertahankan hak ulayat yang merupakan tanah turuntemurun Marga Situmorang, masyarakat sekitar membentuk suatu wadah
yang
bernama
Lembaga
Pemangku
Tanah
Adat
Raja
Lontung
Situmorang (bukti T-5 dan T-6) ;
33. Bahwa apabila judex factie menganalisa lebih dalam secara rinci dan
terarah terhadap bukti-bukti surat yang diajukan oleh Pembanding/
Tergugat, nyata bahwa Pembanding /Tergugat merupakan orang yang
telah mendapat hal untuk menggunakan dan mengambil manfaat dari
tanah terperkara ;
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 21 dari 39
34. Bahwa Judex Factie dalam Putusannya No : 55/Pdt.G/2013/PN.BLG
tertanggal 10 Desember 2014, keterangan saksi-saksi yang dimajukan
oleh Pembanding/Tergugat tidak dijadikan dasar untuk menjatuhkan
Putusan dalam pekara tersebut padahal antara bukti surat dan
keterangan saksi terdapat persesuaian yang jelas mengenai status tanah
terperkara yang diperoleh Pembanding /Tergugat secara turun temurun ;
35. Bahwa saksi yang dihadirkan Pembanding/Tergugat yakni Saksi Parulian
Simbolon, Rengsi br. Situmorang, Adili Waruwu dan Poliman Rumapea
berdasarkan Putusan Nomor : 55/Pdt.G/2013/PN.BLG, tertanggal 10
Desember 2014 Hal. 13 – 14 berdasarkan kesaksiannya didepan
persidangan adalah saksi-saksi yang berdekatan dan berbatasan
langsung dengan tanah terperkara dan menyatakan Pembanding
/Tergugat benar ada menguasai dan mengusahai tanah yang dalam
perkara a quo adalah tanah terperkara ;
36. Bahwa saksi yang dimajukan oleh Pembanding /Tergugat dalam Putusan
No. : 55/Pdt.G/2013/PN.BLG tertanggal 10 Desember 2014 menyatakan
Pembanding memperoleh dan mengusai tanah yang terperkara dari
leluhurnya yang bernama Garnet Marniala Situmorang (Op. Martabe)
yang dalam silsilah keturan Situmorang merupakan kakek Pembanding
dahulu Tergugat ;
37. Bahwa Judex Factie dalam menjatuhkan Putusan tidak melihat dan tidak
mempertimbangkan
tanah
terperkara adalah
tanah
yang berada
diwilayah yang masih menjunjung tinggi hukum adat (ic. Adat batak) yang
secara hak ulayat dikuasai secara turun temurun dan Judex Factie dalam
menjatuhkan Putusan harusnya selain mencari kebenaran formil dan
materil juga harus mempertimbangkan kebiasaan yang hidup di
masyarakat ;
38. Bahwa judex factie terkesan mengkaburkan fakta-fakta Persidangan
dalam pengambilan Keputusan hal ini dapat dilihat terhadap Putusan
Nomor : 55/Pdt.G/2013/PN.BLG, tertanggal 10 Desember 2014 karena
hasil dari pemeriksaan setempat tidak dijadikan dasar pertimbangan
Majelis Hakim dalam menjatuhkan Putusan ;
39. Bahwa pada waktu dilakukannya Pemeriksaan Setempat, Terbanding/
Penggugat dihadapan Majelis Hakim yang memeriksa mengaku dan
menyatakan dengan tegas terhadap tanaman-tanaman yang berada
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 22 dari 39
diatas tanah terperkara adalah benar tanaman yang ditanam oleh
Pembanding/ Tergugat, demikian juga dengan masyarakat sekitar tanah
terperkara yang mengikuti jalannya proses pemeriksaan setempat
menyatakan hal yang sama ;
40. Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut, jelas tanah terperkara
adalah tanah milik dari Pembanding/Tergugat, bukan milik dari pada
Terbanding/Penggugat ;
Membaca
surat
kontra
memori
banding
yang
diajukan
oleh
Penggugat/Terbanding tertanggal 20 Januari 2015 dan surat kontra memori
banding tersebut telah pula diberitahukan dengan cara seksama pada
tanggal 05 Pebruari 2015 kepada pihak Tergugat/Pembanding yang pada
pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
Tentang Jawaban Pembanding/Tergugat :
-
Bahwa pembanding menyatakan dalam jawabannya majelis hakim
Pengadilan Negeri Balige tidak dengan jelas menerangkan tentang hakhak dari Tergugat/Pembanding pada persidangan Pengadilan Negeri
Balige pada tingkat awal adalah dalil pembanding/Tergugat sangat ditolak
Terbanding/Penggugat sebab majelis hakim telah arif dan bijaksana
dalam mempertimbangkan fakta-fakta persidangan maupun dalil-dalil
gugatan Penggugat/Terbanding sehingga dapat memutus perkara ini,
justru waktu, saran sangat diberikan hakim Pengadilan Negeri Balige
kepada Pembanding/Tergugat yang seluas-luasnya dalam bertanya,
mengarahkan di persidangan sehingga sangat tidak beralasan dalil-dalil
keberatan Pembanding/Tergugat dalam memori banding yang ditolak
Terbanding/ Penggugat;
-
Bahwa Pembanding/Tergugat menyatakan bahwa tanah terperkara
adalah berdasarkan dari tanah ulayat yang turun temurun dari alm Ama
Jonggur
Situmorang
adalah
dalil
yang
dibantah
oleh
Penggugat/Terbanding sebab pada persidangan tidak pernah muncul
atau timbul kata Ama Jonggur Situmorang yang timbul pada persidangan
adalah Op Martabe bapak dari Tergugat/Pembanding langsung sehingga
sangat beralasan dalil Tergugat/Pembanding adalah dalil yang mengadaada;
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 23 dari 39
-
Bahwa sesuai keterangan saksi-saksi pada persidangan tanah terperkara
dahulunya adalah milik Pemerintah yang dimohonkan oleh masyarakat
untuk Pemukiman dan Pertanian sehingga timbul Surat Keputusan Bupati
Toba Samosir Nomor::281 Tahun 2003 Tentang Izin Membuka Tanah
Untuk Pemukiman dan Pertanian yang terletak di Desa Partungko
Naginjang Kecamatan Harian yaitu tanah No.Kav.VI.No.9 dan No.Kav.VI
No.12
yang
dikuatkan
Surat
Keterangan
Menguasai
Tanah
No.302/2002/SKHM/VII/2007 menjadi kepemilikan masyarakat bukan ada
tanah ulayat dari alm. Ama Jonggur Situmorang;
-
Bahwa tentang dalil Pembanding/Tergugat dalam memori banding yang
menyatakan bahwa masih ada pihak lain yang menguasai tanah yang
tidak dimajukan sebagai pihak dalam perkara ini dalil Pembanding/
Tergugat sangat keliru lagi apalagi saat ini Pembanding/Tergugat sudah
mempunyai kuasa hukum seharusnya lebih mengerti tentang hukum
acara perdata, bukan malah mengelirukan permasalahan yang dihadapi
oleh Pembanding/Tergugat dimana hakim Pengadilan Negeri Balige
dalam memutus perkara No/55/t.G/2014/PPdN.Blg tanggal 10 Desember
2014 telah sesuai dengan undang-undang dan fakta persidangan yang
seluruhnya telah termuat dalam Berita Acara Persidangan;
Tentang Keberatan Pembanding/Tergugat Bahwa Hakim Tingkat Pertama
Tidak Mempertimbangkan Bukti-Bukti:
-
Bahwa
alasan
Pembanding
yang
menyatakan
hakim
tidak
mempertimbangkan bukti-bukti pada persidangan pembanding yang
salah
bahwa hakim Pengadilan Negeri Balige sudah dengan jelas
mempertimbangkan bukti-bukti pada persidangan sebagaimana yang
telah termuat pada putusan;
-
Bahwa Penggugat/Terbanding awalnya sudah membuka lahan tersebut
pada tahun 1994 dan secara berlanjut dengan masyarakat Desa Hariara
Pintu yang telah mendapat izin dari Pemerintah Kabupaten yaitu:
No Urut 1 s/d 10 berupa Bukti P-8, P-9, P-10, P-11, P-12, P-13, P-14, P15, P-16, P-17, masing-masing secara berurut berupa Foto Copy Petikan
Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor : 281 Tahun 2003 Tentang Izin
Membuka Tanah Untuk Pemukiman Dan Pertanian yang terletak di Desa
Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten Toba Samosir
tanggal 26 Desember 2003 yaitu secara berurut :Tanah Kel.VI No.1,
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 24 dari 39
Tanah Kel.VI No.2, Tanah Kel.VI no.8, Tanah Kel.VI No.31, Tanah Kel.VI
No.33, Tanah Kel.VI No.34, Tanah Kel.VI No.37, Tanah Kel.VI No.39,
Tanah Kel III No.1, Tanah Kel.III No.3 ;
Yang telah dipertimbangkan oleh majelis hakim tingkat pertama sehingga
alasan-alasan
Pembanding/Tergugat
adalah
ditolak
Penggugat/
Terbanding;
-
Bahwa tentang alasan Pembanding/Tergugat yang menyatakan bahwa
tanah terperkara adalah tanah ulayat adalah sangat disangkal oleh
Penggugat/Terbanding dimana tanah terperkara sejak tahun 2009
diusahai bermasalah dengan Tergugat/Pembanding yang langsung
menyerobot setelah mau diteruskan dengan Sertifikat Hak Milik ke BPN
Samosir akan tetapi Tergugat/Pembanding melarang dan anggar
kekuasaan
dan
atas
penyerobotan
tanah
terperkara
tersebut
Penggugat/Terbanding ada melaporkan Tergugat/Pembanding
ke
Kepolisian, bahwa disekitar tanah terperkara yaitu batas-batas tanah
terperkara seperti Saor Tampubolon yang telah memberikan keterangan
di Persidangan telah mernyatakan bahwa tanahnya telah terbit Sertifikat
Hak Milik oleh BPN Kabupaten Samosir sehingga tidak benar tanah
terperkara tanah ulayat;
-
Bahwa tentang surat-surat yang dimajukan oleh Tergugat/Pembanding
lagi dalam memori bandingnya adalah surat yang tidak ada urgensinya
dengan perkara ini dimana pada tingkat persidangan tingkat pertama
telah diberikan hak seluas-luasnya kepada Pembanding/Tergugat untuk
menghadirkan saksi-saksi dan mengajukan bukti-bukti surat yang hingga
majelis memberikan waktu lagi untuk melengkapi bukti-bukti dari
Pembanding/Tergugat, dan tentang
kepada
Tergugat/Pembanding
waktu menghadirkan saksi-saksi
telah
diberikan
secukupnya
yang
selengkapnya tertera dalam Berita Acara Persidangan;
-
Bahwa pertimbangan hakim Pengadilan Negeri Balige telah menyatakan
keterangan saksi-saksi yang dimajukan oleh Penggugat/Terbanding pada
persidangan dalam memberikan
keterangan telah bersesuaian yang
saling mendukung, serta pula pertimbangan hakim aquo tentang buktibukti surat yang dimajukan terbanding tidak dapat dibantah oleh
Tergugat/ Pembanding;
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 25 dari 39
-
Bahwa Terbanding/Penggugat yang membuka lahan pertanian pada
tahun 1994 di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten
Tapanuli Utara akan tetapi setelah dimekarkan menjadi Kabupaten Toba
Samosir tanah yang dibuka Penggugat tersebut menjadi terletak di
Kabupaten Toba Samosir, Penggugat membuka lahan tersebut yaitu
seluas 4 HA pada tahun 1996 bertanam palawija yaitu kentang yang
secara tetap diusahai dan dikuasai hingga sampai tahun 2009, dan pada
tahun 2009 akhir Pembanding/Tergugat menyerobot
tanah terperkara
tersebut tanpa permisi;
-
Bahwa Penggugat/Terbanding dari sejak tahun 1994 membuka lahan
pertanian tersebut hingga tahun 2009 masih tetap menguasai dan telah
mempunyai alas hak sebagaimana dalam Surat Keputusan Bupati Toba
Samosir tentang Izin Membuka Tanah Untuk Pemukiman dan Pertanian
tertanggal 26 Desember 2003 dan dikatakan Surat Keterangan
Menguasai Tanah No.302/2002/SKHM/VIII/2007 ;
-
Bahwa Penggugat/Terbanding telah melaporkan Tergugat/Pembanding
kepada pihak yang berwenang, Kepolisian Resort Samosir sesuai
dengan Surat tanda Penerimaan Laporan No.Pol:STPL/126/XI/2009/SMR
tanggal 23 Nopember 2009 atas adanya tindakan penyerobotan tanah
terperkara ;
-
Bahwa tentang bukti surat Penggugat/Terbanding bertanda P-1 s/d P-18
adalah bukti surat yang sangat akurat, dimana bukti P-1 dan Bukti P-2
adalah sangat didukung oleh Bukti P-3 sampai dengan bukti P-18.
Sementara bukti surat yang diajukan oleh Tergugat/Pembanding
bertanda T-1 s/d T-10 adalah bukti surat yang tidak layak untuk
dipertimbangkan dimana bukti T-1 s/d T-6 hanya berupa foto copy yang
tidak ada aslinya dan bukti T-7 s/d T-10 berupa foto yang tidak ada
hubunganya dengan tanah terperkara sehingga bukti surat dari
Tergugat/Pembanding tidak ada relevansinya untuk dipertimbangkan
karena berupa foto copy ;
-
Bahwa nenek moyang Tergugat/Pembanding yaitu alm Ama Jonggur
Situmorang yang sudah generasi ke-6 kepada Tergugat/Pembanding
dahulu bertempat tinggal di Lumban Lintong sebagaimana tertera dalam
Besluit No.2256 tertanggal 8 Agustus 1914 yang jarak tempuhnya dari
tanah terperkara 9 (Sembilan) KM, dan disanalah alm Ama Jonggur
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 26 dari 39
Situmorang dulunya menjadi Kepala Kampung di Lumban Lintong bukan
di Desa Hariara Pintu atau di wilayah tanah terperkara kepada alm Ama
Jonggur Situmorang sesuai dengan surat lampiran atau bukti yang
dimajukan Pembanding/Tergugat tidak ada hubungan perkara dengan
Besluit No.2256 tanggal 8 Agustus 1914 tersebut ;
Membaca
risalah
pemberitahuan
pemeriksaan
berkas
perkara
(Inzage) Nomor:55/Pdt.G/2013/PN.Blg yang dibuat oleh Jurusita Pengganti
pada Pengadilan Negeri Balige telah memberi kesempatan kepada pihak
Penggugat/Terbanding pada tanggal 23 Desember 2014 dan kepada
Tergugat/Pembanding pada tanggal 29 Desember 2014 untuk memeriksa
berkas perkara banding di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige sebelum
dikirim ke Pengadilan Tinggi;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Tergugat/Pembanding
telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi
persyaratan yang ditentukan oleh Undang-undang, oleh karena itu
permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah memeriksa dan
meneliti serta mencermati dengan seksama berkas perkara yang terdiri dari
Surat Gugat Penggugat, Pemeriksaan setempat, Kesimpulan dari kedua
belah pihak, bukti-bukti yang diajukan kedua belah pihak, baik bukti saksi
maupun bukti surat sebagaimana termuat Berita Acara Persidangan serta
turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 10 Desember 2014
Nomor: 55/Pdt.G/2014/PN.Blg beserta surat Memori Banding yang diajukan
oleh pihak Tergugat/Pembanding tanggal 13 Januari 2015 dan surat Kontra
Memori Banding yang diajukan oleh Penggugat/Terbanding
tanggal 20
Januari 2015 akan mempertimbangkan sebagai berikut;
Menimbang, bahwa Berita Acara Persidangan terdiri dari 27 (dua
puluh tujuh)
kali persidangan sejak persidangan pertama tanggal 10
Desember 2013 sampai dengan sidang Pembacaan Putusan tanggal 10
Desember
2014
bilamana
dihubungkan
dengan
Relas-relas
Panggilan/Pemberitahuan kepada pihak Penggugat dan pihak Tergugat oleh
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 27 dari 39
Jurusita
Pengganti
pada
Pengadilan
Negeri
Balige,
telah
ternyata
pemanggilan kepada kedua belah pihak untuk menghadiri persidangan telah
dilakukan secara sah dan patut ;
Menimbang, bahwa pihak Penggugat/Terbanding hadir setiap hari
persidangan yang telah ditentukan oleh majelis hakim tingkat pertama
sementara pihak Tergugat/Pembanding baru menghadiri persidangan pada
persidangan ke 6 (enam) tanggal 06 Maret 2014 dalam acara Sidang
Pemeriksaan Setempat, dimana dalam acara persidangan tersebut majelis
hakim tingkat pertama menerima Tergugat/ Pembanding untuk masuk dalam
acara persidangan tersebut dengan memberikan seluruh hak-hak dari
Tergugat/Pembanding
dalam
seluruh
proses
persidangan
setempat
sebagaimana termuat dalam Berita Acara Persidangan termaksud ;
Menimbang, bahwa sesuai berita acara persidangan selanjutnya
majelis
hakim
tingkat
pertama
telah
mengijinkan
pula
kepada
Tergugat/Pembanding untuk mengikuti tahap-tahap proses persidangan
selanjutnya termasuk acara mengajukan bukti surat, bukti saksi dan
kesimpulan sampai acara pembacaan putusan ;
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan tahapan demi tahapan
proses acara persidangan yang oleh majelis hakim tingkat pertama telah
memberikan izin/persetujuan kepada Tergugat/Pembanding untuk memasuki
acara persidangan walaupun acara jawab menjawab telah terlampaui tanpa
dihadiri oleh Tergugat/Pembanding, oleh karenanya setelah Tergugat/
Pembanding diberikan izin memasuki proses persidangan seharusnyalah
diberikan
kesempatan
kepada
Tergugat/Pembanding
tersebut
untuk
mengajukan jawaban yang merupakan hak pertama dari seorang Tergugat,
sehingga oleh karena Tergugat/Pembanding telah mengajukan jawaban
bersama-sama
dengan
kesimpulannya
tersebut
Tergugat/Pembanding
kesimpulan,
haruslah
terhadap
maka
jawaban
dianggap
isi
gugatan
sebagai
termuat
jawaban
dalam
dari
Penggugat/Terbanding,
sehingga didalam pertimbangan majelis hakim tingkat pertama seharusnya
turut mempertimbangkan jawaban Tergugat tersebut, oleh karenanya demi
tercapainya tujuan peradilan yang baik untuk mencapai kepastian hukum,
Keadilan Hukum dan Kemanfaatan hukum maka dalam pemeriksaan
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 28 dari 39
ditingkat banding, jawaban Tergugat/Pembanding yang disertakan dalam
kesimpulan
tersebut
akan
dipertimbangkan
sebagai
jawaban
Tergugat/Pembanding atas gugatan Penggugat/Terbanding tersebut ;
Menimbang, bahwa sebagaimana dalil gugat Penggugat/Terbanding
bahwa Penggugat/Terbanding adalah yang berhak atas tanah objek perkara
karena telah mendapatkan izin dari Pemerintah Kabupaten Toba Samosir
sebagaimana dalam Petikan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir
Nomor.281 Tahun 2003 Tentang IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK
PEMUKIMAN DAN PERTANIAN yang terletak di Desa Partungko Naginjang
Kecamatan Harian yaitu Tanah No.Kav.Kel.VI No.9 dan Petikan Surat
Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor.281 Tahun 2003 Tentang IZIN
MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN DAN PERTANIAN yang terletak
di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian yaitu Tanah No.Kav.Kel.VI
No.12 yang dikuatkan dengan SURAT KETERANGAN MENGUASAI TANAH
(SKHMT) Nomor:302/2002/SKHMT/VIII/2007 tanggal 14 April 2007 yang
sekarang menjadi tanah objek perkara ini;
Menimbang, bahwa Tergugat/Pembanding didalam
membantah
dalil
gugat
Penggugat/Terbanding
jawabannya
tersebut
dengan
mengemukakan bahwa tanah objek perkara ini telah dikuasai oleh orang tua
Tergugat/Pembanding bernama Jaihuton Situmorang sejak tahun 1991
sampai dengan sekarang terus dikuasai dan diusahai, dimana pada tahun
1997 orang tua Tergugat/Pembanding bernama Jaihuton Situmorang telah
meninggal dunia, sehingga sejak tahun 1997 Tergugat/Pembanding yang
merupakan salah satu anak dari Jaihuton Situmorang yang tinggal di
Kampung (Bonapasogit) melanjutkan menguasai dan mengusahai tanah
tersebut, dan pada tahun 1995 istri pertama Tergugat/Pembanding
dimakamkan di tanah terperkara dan mengenai penggunaan tanah objek
perkara untuk tempat pemakaman istri Tergugat/Pembanding tidak pernah
ada keberatan dari pihak manapun ;
Menimbang, bahwa memperhatikan
Berita
Acara
Persidangan
Pemeriksan Setempat tanggal 06 Maret 2014 yang dihadiri pihak
Penggugat/Terbanding maupun pihak Tergugat/Pembanding diperoleh fakta
bahwa Penggugat/Terbanding menunjukkan lokasi tanah objek perkara yang
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 29 dari 39
terdiri dari 2 (dua) bidang tanah masing-masing seluas 2 (dua) HA,
sedangkan Tergugat/Pembanding menunjuk lokasi 1(satu) bidang tanah
dengan ukuran luas 4 (empat) HA, dan ternyata lokasi yang ditunjuk oleh
Penggugat/Terbanding
maupun
lokasi
yang
ditunjuk oleh
Tergugat/
Pembanding adalah lokasi yang sama, sehingga objek perkara adalah benar
bidang
tanah
yang
ditunjuk
oleh
Penggugat/Terbanding
dan
Tergugat/Pembanding, hanya Penggugat/Terbanding menyatakan tanah
terperkara terdiri dari 2 (dua) bidang dengan masing-masing bidang luas 2
(dua) HA sedangkan Tergugat/Pembanding menyatakan terdiri dari 1 (satu)
bidang dengan luas 4 (empat) HA ;
Menimbang, bahwa sesuai dengan gambar skets lokasi tanah
tersebut dalam Berita Acara Persidangan Pemeriksaan Setempat, dilokasi
lahan/tanah yang ditunjuk oleh Penggugat/Terbanding dicantumkan bahwa
dalam kedua bidang tanah masing-masing seluas 2 (duas) HA terdapat
tanaman, namun saat majelis menanyakan tanaman tersebut ditanam oleh
siapa, penggugat menyatakan tidak mengetahui siapa yang menanam
tanaman tersebut, sementara dilokasi lahan/tanah yang ditunjuk oleh
Tergugat/Pembanding merupakan 1(satu) bidang tanah seluas 4 (empat) HA
yang didalamnya terdapat tanaman kopi, bambu, Kentang, Jagung, Ubi dan
tanaman Palawija yang diakui oleh Tergugat/Pembanding sebagai miliknya
dan juga didalam lahan tersebut terdapat kuburan/makam istri pertama
Tergugat/Pembanding yang dikubur pada tahun 1995 ;
Menimbang, bahwa mengenai saksi-saksi yang diajukan oleh
Penggugat/Terbanding dipersidangan bernama :1.Chomman Sitanggang
(lahir tanggal 16-8-1967), 2.Marhusa Hutasoit (lahir tanggal 13-5-1967),
3.Rernsi Turnip (lahir tanggal 23-11-1960) 4. Bolusson Pasaribu (lahir
tanggal 22-1-1960)
saksi-saksi tersebut, pada umumnya
menerangkan
bahwa tanah terperkara adalah milik dari Penggugat/Terbanding, karena
mendapat Surat Keputusan Bupati Toba Samosir No.281 tahun 2003
tertanggal 26 Nopember 2003 Tentang Izin
Pemukiman
dan
Penggugat/Terbanding
Pertanian,
tersebut
dan
menyatakan
diserobot oleh Tergugat/Pembanding
Membuka Tanah untuk
kesemuanya
bahwa
tanah
saksi-saksi
sengketa
sejak tahun 2009, namun saksi
Bolusson Pasaribu membenarkan bahwa kuburan dari adik perempuannya
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 30 dari 39
ada ditempat tersebut tetapi tidak tahu persis apakah berada di tanah
terperkara atau diluar tanah terperkara, dan saksi Bolusson Pasaribu yang
merupakan bekas Kepala Desa Hariarapintu pada tahun 1987 sampai
dengan
2007
menyatakan
dengan
tegas
dalam
keterangannya
dipersidangan bahwa tanah terperkara dikelola oleh Tompul Pasaribu
(Penggugat/Terbanding) setelah keluar surat keterangan Bupati Toba
Samosir tahun 2003 tentang pembebasan lahan tersebut, dan setahu saksi
Bolusson Pasaribu tersebut sebelum tahun 2003 tanah tersebut belum ada
yang mengusahai karena masih hutan Negara, dan menerangkan pula
bahwa kenal dengan Jainton Situmorang als Op.Martabe lahir di Batu Napal
adalah orang tua dari Tergugat/Pembanding, dimana pada saat itu Jainton
Situmorang als Op Martabe bermukim di Batu Napal karena saksi pernah
mengeluarkan surat, sehingga dalil gugatan Penggugat/Terbanding yang
menyatakan telah membuka tanah objek perkara pada tahun 1994 dan mulai
bertanam palawija sejak tahun 1996 tidak didukung oleh bukti yang diajukan
Penggugat/Terbanding ;
Menimbang, bahwa saksi-saksi dari Tergugat/Pembanding bernama :
1.Parulian Simbolon (lahir tahun 1966), 2.Rensi Br Situmorang, 3.Adili
Waruwu (lahir tanggal 19-9-1970), 4.Poliman Rumapea (lahir tanggal 13-111962), dimana saksi Paruliah Simbolon menerangkan bahwa saksi
menerima tanah yang dimilikiya sekarang dari Op.Martabe pada tahun 1990
dan menerangkan bahwa tanah terperkara bukan tanah kosong karena sejak
tahun 1991 telah diusahai, dan tanah kosong yang disebut dalam gugatan
adalah milik Rensi Situmorang, dan selanjutnya saksi Adili Waruwu
menerangkan bahwa dianya tinggal di Desa Harian sejak tahun 1994 yang
sebelumnya Tinggal di Berastagi dan di Desa Harian saksi memiliki bidang
tanah pemberian dari Op.Martabe,
kemudian saksi Poliman Rumapea
menerangkan bahwa dirinya memiliki tanah berbatasan di sebelah barat
tanah objek perkara bersama dengan tanah milik waruwu, dan tanah marga
Sihombing, tanah milik saksi tersebut saksi peroleh dari adik perempuan
Op.Martabe/Namboru
dari
Sahala
Situmorang
(Tergugat/Pembanding)
dengan tulak cangkul Rp.4.000.000,- (empat juta rupiah) untuk tanah seluas
½ HA. Dan tanah yang menjadi objek perkara ini diusahai oleh keturunan
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 31 dari 39
Op.Martabe dengan ditanami Jagung, Ubi dan Adpokat dan dilahan tersebut
terdapat kuburan istri Sahala Situmorang (Tergugat/Pembanding) ;
Menimbang,
bahwa
bukti-bukti
surat
dari
Penggugat
dapat
memperlihatkan asliya didepan persidangan sehingga dapat dijadikan bukti
dipersidangan,
sementara
pihak
Tergugat/Pembanding
hanya
dapat
memperlihatkan foto copy surat bukti T-1 s/d T-6 tidak dapat memperlihatkan
asli hanya berupa foto copy dari foto copy sehingga bukan merupakan bukti
surat, namun tidak menutup kemungkinan bilamana bersesuaian dengan
keterangan saksi-saksi dipersidangan dapat dijadikan sebagai petunjuk
kepada majelis hakim, sementara bukti T-7 s/d T-10 adalah merupakan Foto
gambar asli dari Kuburan Nenek dan Orang tua Jaihuton Situmorang, foto
makam dari Romida br Pasaribu menantu dari Jaihuton Situmorang dan foto
tanaman tumbuh ditanah terperkara berupa bambu yang ditanam oleh
Jaihuton Situmorang sejak tahun 1990 ;
Menimbang, bahwa setelah mencermati hal-hal tersebut diatas maka
telah ternyata bahwa Penggugat/Terbanding didalam surat gugatnya
mendalilkan
bahwa
tanah
terperkara
adalah
milik
dari
Penggugat
berdasarkan Petikan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor. 281
Tahun 2003 Tentang Izin Membuka Tanah Untuk Pemukiman dan Pertanian
tertanggal 26 Desember 2003 dihubungkan dengan Surat Keterangan Hak
Menguasai Tanah Nomor:302/2002/SKHMT/VIII/2007 tertanggal 14 April
2007, sementara menurut Tergugat/Pembanding lahan terperkara adalah
milik Tergugat/Pembanding yang telah dikuasai dan diusahai sejak dari
orang
tua
Tergugat/Pembanding
Situmorang
yang
dilanjutkan
yakni
Op
dikuasai
Martabe
dan
atau
Jaihuton
diusahai
oleh
Tergugat/Pembanding setelah ayahnya Jaihuton Situmorang meninggal
dunia tahun 1997 ;
Menimbang, bahwa selanjutnya majelis hakim tingkat banding akan
mempertimbangkan apakah tanah objek perkara adalah merupakan tanah
milik Penggugat/Terbanding sebagaimana didalilkan dalam gugatannya,
ataukah tanah objek perkara merupakan milik Tergugat/Pembanding
sebagaimana didalilkan dalam jawabannya ;
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 32 dari 39
Menimbang,
bahwa
menurut
keterangan
saksi-saksi
dari
Tergugat/Pembanding dipersidangan sebagaimana telah dikemukakan
dalam pertimbangan sebelumnya bahwa tanah objek perkara telah dikuasai
oleh orang tua Tergugat/Pembanding bernama Jaihuton Situmorang gelar
Op. Martabe sejak mereka para saksi datang ke Desa Partungko Naginjang
tersebut dan sampai sekarang dilanjutkan dikuasai dan diusahai oleh
anaknya yakni Tergugat/Pembanding, dan bidang tanah yang para saksi
kuasai dan usahai sekarang di Desa Partungko Naginjang tersebut yang
berdekatan dengan tanah objek perkara adalah diperoleh dari Op. Martabe
dan Saudara perempuannya/namboru dari Tergugat/Pembanding, dan di
lokasi tanah terperkara telah dimakamkan istri dari Tergugat/Pembanding
pada tahun 1995 tanpa ada yang merasa keberatan, dan saat dilakukan
sidang pemeriksaan setempat dilokasi tanah objek perkara ditemukan
tanam-tanaman
yang
oleh
Penggugat/Terbanding
menyatakan
tidak
mengetahui siapa yang menanam tanam-tanaman tersebut, ini memberi arti
bahwa tanam-tanaman yang ada dilahan tersebut bukanlah ditanami oleh
Penggugat dengan kata lain bahwa tanah objek perkara tidak pernah
dikuasai
atau
diusahai
oleh
Penggugat/Terbanding,
sementara
Tergugat/Pembanding menyatakan bahwa tanaman kopi, bambu, kentang,
jagung, ubi dan tanaman palawija yang tumbuh dalam lahan tanah objek
perkara adalah tanam-tanaman yang ditanam oleh Tergugat/Pembanding,
dan ini memberi arti bahwa lahan tersebut benar diusahai dan dikuasai oleh
Tergugat/Pembanding ;
Menimbang, bahwa ditanah objek perkara ditemukan sebuah makam
yang menurut keterangan saksi dari Penggugat bernama Bolusson Pasaribu
menyatakan bahwa adik perempuannya dimakamkan di daerah tersebut
namun tidak tahu persis apakah makam/kuburan itu berada didalam tanah
terperkara atau diluar tanah objek perkara, sementara Tergugat/Pembanding
beserta para saksi yang diajukan oleh Tergugat /Pembanding menerangkan
pula bahwa makam yang ada di lokasi tanah terperkara adalah makam isteri
dari Tergugat/Pembanding dimana sesuai bukti surat bertanda T-9 berupa
foto asli menerangkan bahwa foto tersebut adalah makam salah satu dari
menantu Jaihuton Situmorang (op.Wely Martabe) bernama Romida Br
Pasaribu meninggal tahun 1995, sehingga bilamana keterangan saksi dari
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 33 dari 39
Tergugat/Pembanding dihubungkan satu sama lain dengan bukti T-9 dan
Berita Acara Pemeriksaan setempat telah member gambaran bahwa dalil
sangkalan
Tergugat/Pembanding
yang
menyatakan
istri
pertamanya
dimakamkan di tanah objek perkara sudah terpenuhi ;
Menimbang, bahwa sudah merupakan suatu kebiasaan turun temurun
yang hingga sekarang dijumpai di masyarakat Batak di Tapanuli Utara
termasuk wilayah Toba Samosir sudah merupakan suatu kebiasaan yang
umum memakamkan anggota keluarga yang meninggal dilahan milik
keluarga, namun anggota suatu keluarga yang meninggal dunia
tidaklah
mungkin dimakamkan di lahan/tanah milik orang lain, sehingga dengan
adanya makam/kuburan istri pertamaTergugat/Pembanding di tanah objek
perkara adalah merupakan petunjuk yang akan dapat diterima umum dalam
masyarakat
Batak,
sehingga
sejak
dimakamkannya
istri
Tergugat/
Pembanding pada tahun 1995 di lahan objek perkara, merupakan petunjuk
yang tidak terbantahkan bahwa lahan tempat makam tersebut adalah milik
keluarga dari orang yang dimakamkan ditempat tersebut, yakni keluarga
Tergugat/Pembanding sebagai suaminya, karena yang meninggal walaupun
bermarga Pasaribu bukan lagi masuk clan keluarga Pasaribu, karena dalam
hukum adat masyarakat Batak adalah menganut Azas Kekeluargaan
Patrilineal dimana setelah seorang perempuan menikah akan mengikuti dan
masuk kedalam clan keluarga suaminya;
Menimbang,
bahwa
Penggugat/Terbanding
mendalilkan
telah
memperoleh Surat Izin Membuka Tanah Untuk Pemukiman dan pertanian
berdasarkan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor.281 Tahun 2003
tertanggal 26 Desember 2003 sebagaimana bukti P-1 berupa lokasi tanah di
Desa
Pertungko
Naginjang
Kecamatan
Harian
No.Kav.Kel.VI
No.9
An.Tompul Pasaribu luas 20.000 m2 dan bukti P-2 berupa lokasi tanah di
Desa Pertungko Naginjang Kecamatan Harian No.Kav.Kel.VI No.12
An.Tompul Pasaribu luas 20.000 m2, sehingga sejak diterbitkan surat
tersebut maka Penggugat/Terbanding mempunyai alas hak untuk membuka
tanah pertanian dan Pemukiman di lokasi yang ditentukan dalam Surat
Keputusan Bupati Toba Samosir No.281 Tahun 2003 tersebut, namun
permasalahan hukumnya apakah Surat Keputusan Bupati Toba Samosir
tersebut secara hukum dapat diperkenankan menghilangkan hak-hak adat
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 34 dari 39
orang lain yang sudah ada diatas lahan yang ditentukan jauh sebelum Surat
Keputusan Bupati Toba Samosir tersebut diterbitkan untuk diberikan kepada
orang lain yang akan baru membuka lahan/tanah tersebut, atau dengan kata
lain
apakah
pihak
Pemerintah
Kabupaten
Toba
Samosir
sebelum
mengeluarkan surat Keputusan tersebut telah terlebih dahulu mengadakan
survey pada lokasi tanah yang akan ditunjuk akan diberikan kepada
Penggugat/Terbanding
dan
anggota
masyarakat
yang
mengajukan
pemohonan izin membuka tanah yang disebutkan dalam Surat Keputusan
Bupati Toba Samosir Tersebut benar merupakan tanah hutan yang belum
pernah dibuka, diusahai dan dikuasai orang lain;
Menimbang, bahwa sebagaimana isi dan maksud dari Surat
Keputusan Bupati Tobasa No.281 tahun 2003 tanggal 26 Desember 2003
adalah berupa Izin Membuka Tanah Untuk Pemukiman Dan Pertanian, tidak
serta merta dapat diartikan sebagai pemberian hak kepemilikan atas tanah
kepada Penggugat/Terbanding, karena sejak telah berlakunya UndangUndang Nomor.05 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria dalam pasal.22 jo.Peraturan Mendagri No.06 Tahun 1972 tentang
Pelimpahan Wewenang Pemberian Hak Atas Tanah jo Peraturan Kepala
Badan Pertanahan Nasional No.09 Tahun 1999 tentang Tata Cara
Pemberian Dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara Dan Hak Pengelolaan
jo Kepres No.34 Tahun 2003 tentang Kebijakan Nasional di Bidang
Pertanahan, bahwa yang berwenang memberikan hak atas tanah adalah
Badan Pertanahan Nasional bukan Pemerintah Daerah ;
Menimbang, bahwa Bupati Toba Samosir adalah pemegang tampuk
Pemerintahan
Kabupaten
Toba
Samosir
yang
berkewajiban
untuk
mengayomi seluruh warga mayarakat/penduduk Kabupaten Toba Samosir,
tidak boleh bertindak diskriminatif, harus membela seluruh kepentingan
warga masyarakat termasuk masyarakat adat yang banyak terdapat di
wilayah Kabupaten Toba Samosir dalam rangka menciptakan kehidupan
yang layak menuju kemakmuran warganya, sehingga tindakan dari Bupati
Toba Samosir yang mengeluarkan Surat Keputusan No.281 Tahun 2003
tentang izin Membuka Tanah Untuk Pemukiman dan Pertanian tidak boleh
bertentangan dengan hak orang lain, tidak boleh bertentangan dengan
hukum termasuk hukum adat kebiasaan yang hidup dan diakui dalam
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 35 dari 39
masyarakat Kabupaten Toba Samosir, dan oleh karenanya Surat Keputusan
Bupati Tobasa nomor.281 Tahun 2003 tanggal 26 Desember 2003 tersebut
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang terhadap tanahtanah yang telah dikuasai dan diusahai oleh Tergugat/Pembanding jauh
sebelum Surat Keputusan Bupati Toba Samosir terbit, yakni terhadap tanah
objek perkara dalam perkara ini yang sudah dikuasai dan diusahai secara
terus menerus oleh Jaihuton Situmorang sejak tahun 1991 sampai
meninggal tahun 1997 dan sejak tahun 1997 sampai dengan sekarang
dilanjutkan dikuasai dan diusahai oleh anaknya yakni Tergugat/Pembanding
secara terus menerus sebagai sumber nafkah penghidupan keluarganya
sampai dengan diajukan gugatan ini ;
Menimbang, bahwa demikian juga halnya dengan surat Bukti P-3
berupa
Surat
Keterangan
Hak
Menguasai
Tanah
Nomor.
302/2002/SKHMT/VIII/2007 tanggal 14 April 2007 atas nama Tompul
Pasaribu yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Samosir Kecamatan
Harian Desa Partungko Naginjang yang ditanda tangani oleh Bolusson
Pasaribu selaku Kepala Desa Partungko Naginjang yang menerangkan
nama Tompul Pasaribu adalah benar-benar penduduk Dusun Hariarapintu,
Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten Samosir yang
berhak menguasai sebidang tanah yang diperoleh dan diusahai atas dasar
Petikan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor:281 Tahun 2003
tanggal 26 Desember 2003, dalam arti bahwa terbitnya Surat Keterangan
Hak Menguasai Tanah Nomor:302/2002/SKHMT/VIII/2007 tanggal 14 April
2007 adalah
berdasarkan atas kekuatan Surat Keputusan Bupati Toba
Samosir No.281 Tahun 2003 tanggal 26 Desember 2003 atas bidang tanah
yang disebutkan dalam Surat Keputusan Bupati Toba Samosir termaksud,
maka dengan dinyatakan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir No.281
tahun 2003 tanggal 26 Desember 2003 tidak mempunyai kekuatan hukum
mengikat terhadap tanah objek perkara maka dengan sendirinya Surat
Keterangan Menguasai Tanah Nomor.302/2002/SKHMT/VIII/2007 tanggal 14
April 2007 tersebut juga harus dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum
mengikat sepanjang mengenai tanah objek perkara ;
Menimbang,
bahwa
dengan
memperhatikan
pertimbangan-
pertimbangan tersebut diatas, Pengadilan Tinggi tidak sependapat dengan
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 36 dari 39
pertimbangan hukum dan kesimpulan hakim tingkat pertama yang
menyatakan dalam putusannya bahwa tanah objek perkara berupa 1 (satu)
bidang dengan luas 2 (dua)HA sesuai dengan Petikan Surat Keputusan
Bupati Toba Samosir Nomor.281 Tahun 2003 tanggal 26 Desember 2003
tentang Izin Membuka Tanah Untuk Pemukiman Dan Pertanian terletak di
Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian yaitu tanah No.Kav.Kel.VI
No.9 dengan batas-batas: Timur dengan jalan Batu Napal, Utara dengan
Saor Tampubolon, Selatan dengan Tompul Pasaribu, Barat dengan tanah
kosong, dan Tanah No.Kav.Kel.VI No.12 seluas 2(dua) HA dengan batasbatas :Timur dengan Jalan Batu Napal, Utara dengan Tompul Pasaribu,
Selatan dengan tanah kosong, Barat dengan tanah Kosong, yang kedua
bidang tanah tersebut dikuatkan Surat Keterangan Menguasai Tanah
Nomor.302/2002/SKHMT/VIII /2007 tanggal 14 April 2007 yang sekarang
terletak di Desa Hariara Pintu Kecamatan Harian Kabupaten Samosir yang
menjadi objek sengketa dalam perkara ini adalah untuk diserahkan kepada
Penggugat/Terbanding ;
Menimbang, bahwa oleh karena sejak tahun 1991 jauh sebelum Surat
Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor:281 Tahun 2003 tanggal 26
Desember 2003 diterbitkan, ternyata lahan yang ditunjuk dalam Surat
Keputusan Bupati tersebut telah diusahai dan dikuasai secara terus menerus
oleh Jaihuton Situmorang orang tua dari Tergugat/Pembanding, dan setelah
Jaihuton Situmorang meninggal dunia tahun 1997 dilanjutkan diusahai dan
dikuasai secara terus menerus sampai dengan gugatan diajukan oleh
Penggugat/Terbanding, dan oleh karenanya Surat Keputusan Bupati Toba
Samosir Nomor:281 Tahun 2003 tanggal 26 Desember 2003 dan Surat
Keterangan
Hak Menguasai Tanah
Nomor:302/2002/SKHMT/VIII/2007
tanggal 14 April 2007 harus dinyatakan secara hukum tidak mempunyai
kekuatan
mengikat
terhadap
tanah
yang
telah
dikuasai
oleh
Tergugat/Pembanding yang merupakan objek perkara ini, sehingga dengan
demikian dalil pokok gugatan Penggugat/Terbanding yang mendalilkan
sebagai yang berhak atas tanah objek perkara harus dinyatakan tidak
terpenuhi dan tidak berdasarkan alasan yang sah menurut hukum ;
Menimbang, bahwa oleh karena dalil pokok gugatan Penggugat/
Terbanding tidak terpenuhi dan tidak berdasarkan alasan yang sah menurut
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 37 dari 39
hukum, maka mengenai tuntutan atau dalil-dalil gugatan selebihnya
sehubungan dengan dalil pokok tersebut dari Penggugat /Terbanding, tidak
perlu dipertimbangkan lagi dan gugatan Penggugat /Terbanding harus
ditolak untuk seluruhnya ;
Menimbang,
bahwa
berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan
tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 10
Desember
2014 Nomor:55/Pdt.G/2014/PN.Blg harus dibatalkan dan
Pengadilan Tinggi akan mengadili sendiri sebagaimana tersebut dalam amar
putusan dibawah ini ;
Menimbang, bahwa Pengugat/Terbanding dipihak yang kalah, maka ia
dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan ;
Mengingat peraturan hukum dari perundang-undangan yang berlaku,
khususnya Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 (tentang Kekuasaan
Kehakiman), UU No.02 Tahun 1986 jo UU No.04 Tahun 2004 jo UU No.49
tahun 2009 (tentang Peradilan Umum) serta RBG ;
MENGADILI
- Menerima
permohonan
banding
dari
Pembanding
semula
Tergugat;
- Membatalkan putuan Pengadilan Negeri Balige tanggal 10
Desember 2014 Nomor: 55/Pdt.G/2014/PN.Blg yang dimohonkan
banding tersebut;
DENGAN MENGADILI SENDIRI :
DALAM PROVISI
- Menolak gugatan provisi dari Penggugat/Terbanding
DALAM POKOK PERKARA
- Menolak gugatan Penggugat /Terbanding untuk seluruhnya ;
- Menghukum
Penggugat/Terbanding
untuk
membayar
biaya
perkara yang timbul dalam kedua tingkat pengadilan, yang dalam
tingkat banding ditetapkan sebanyak Rp.150.000,- (seratus lima
puluh ribu rupiah) ;
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 38 dari 39
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari SENIN tanggal 11 MEI 2015 oleh kami
Hj.
WAGIAH
ASTUTI,SH
selaku
Ketua
Majelis
dengan
YANSEN
PASARIBU,SH dan ABDUL FATTAH,SH,MH masing-masing sebagai Hakim
Anggota berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 12
Pebruari
2015
Nomor.50/PDT/2015/PT.MDN
untuk
memeriksa
dan
mengadili perkara ini dalam tingkat banding dan putusan tersebut pada hari
KAMIS tanggal 21 MEI 2015 diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum
oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri Hakim-hakim Anggota,
serta dibantu oleh MUSALIM SIREGAR,SH Panitera Pengganti pada
Pengadilan Tinggi tersebut akan tetapi tanpa dihadiri kedua belah pihak
dalam perkara ini ;
Hakim Anggota :
Hakim Ketua :
ttd
ttd
1. YANSEN PASARIBU,SH
Hj. WAGIAH ASTUTI,SH
ttd
2. ABDUL FATTAH,SH,MH
Panitera Pengganti :
ttd
MUSALIM SIREGAR,SH
Rincian biaya perkara:
- Meterai
: Rp. 6.000,- Redaksi
: Rp. 5.000,- Pemberkasan : Rp.139.000,Jumlah : Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) ;
Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN
Halaman 39 dari 39
Download