PUTUSAN Nomor : 50/PDT/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : SAHALA SITUMORANG AMANI PARNINGOTAN : Beralamat di Desa Hariarapintu, Kecamatan Harian Kabupaten Samosir, semula sebagai TERGUGAT sekarang PEMBANDING; Dalam hal ini memberi kuasa kepada, GORATA PALTIE SINAGA, S.H. ; DWI NGAI SINAGA, S.H, SAMSIR A.M. SIMANJORANG, S.H, SH, JANSEN PURBA, TOGAR LUMBAN GAOL, S.H. Kesemuanya Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum GORATA PALTIE SINAGA & MITRA, yang berkedudukan di Jl. Sidomulyo Pasar IX – Deli Serdang (20371) berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 01 Januari 2015 (terlampir) ; Melawan TOMPUL PASARIBU Als Op CRISTOPER : Beralamat di Desa Hariarapintu, Kecamatan Harian Kabupaten Samosir, semula disebut PENGGUGAT sekarang TERBANDING; Dalam hal ini memberikan kuasa kepada Panahatan Hutajulu,SH Advokat/ Penasihat Hukum berkantor di Jalan Danau Toba No. 36 Laguboti dan di Jln. Patuan Nagari No.3 Balige Kabupaten Toba Samosir, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 21 Nopember 2013, yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige tanggal 25 Nopember 2013; Pengadilan Tinggi tersebut ; Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 1 dari 39 Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini ; TENTANG DUDUK PERKARA Mengutip serta memperhatikan surat gugat Penggugat/Terbanding tanggal 25 Nopember 2013 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige pada tanggal 25 Nopember 2013 dalam Register Perkara Nomor : 55/Pdt.G//2013/PN.Balige telah mengajukan gugatan sebagai berikut: 1. Penggugat ada membuka lahan pertanian pada tahun 1994 di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten Tapanuli Utara akan tetapi setelah dimekarkan Kabupaten Tapanuli Utara menjadi Kabupaten Toba Samosir tanah yang dibuka penggugat tersebut menjadi terletak di Kabupaten Toba Samosir. 2. Bahwa setelah penggugat membuka lahan tersebut yaitu luas 4 HA pada Tahun 1996 penggugat bertanam palawija yaitu kentang yang secara tetap di usahai dan dikuasai hingga sampai tahun 2009, dan pada tahun 2009 akhir tergugat langsung menyerobot tanah yang di kuasai penggugat tersebut tanpa permisi. 3. Bahwa atas penguasaan penggugat atas tanah tersebut dari sejak tahun 1994 penggugat bermohon kepada Pemerintah Kabupaten Toba Samosir untuk mendapatkan alas hak atas tanah tersebut dan pada tahun 2003 Pemerintah Kabupaten Toba Samosir mengeluarkan petikan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor 281 tahun 2003 TENTANG IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN DAN PERTANIAN yang terletak di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten Toba Samosir yaitu tanah Kel.VI No 9 dengan luas 2 HA dan petikan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor 281 Tahun 2003 TENTANG IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN DAN PERTANIAN yang terletak di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kanupaten Toba Samosir yaitu tanah Kel.VI No 12 dengan luas 2 HA keatas nama penggugat. 4. Bahwa dari dasar hal tersebutlah penggugat semakin kuat menguasai tanah tersebut hingga sampai tahun 2009, dan Kabupaten Samosir mekar lagi dari Kabupaten Toba Samosir sehingga tanah tersebut Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 2 dari 39 menjadi terletak di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten Toba Samosir, pada tahun 2011 Desa Hariarapintu mekar lagi dari Desa Partungko Naginjang, Sehingga lengkapnya tanah milik penggugat sekarang menjadi Terletak di Desa Hariarapintu Kecamatan Harian Kabupaten Samosir. 5. Bahwa Penggugat menyebutkan dari sejak tahun 1994 membuka lahan pertanian tersebut hingga sampai tahun 2009 penggugat masih tetap menguasai yang telah diberi izin oleh Pemerintah Kabupaten Toba Samosir, dan pada tanggal 14 April 2007, Pemerintah Kabupaten Samosir mengeluarkan SURAT KETERANGAN MENGUASAI TANAH Mo 302 / 2002 / SKHM / VIII /2007, kepada penggugat. 6. Bahwa yang menjadi objek terperkara gugatan penggugat dan sekaligus menuntut pengembalian tanah dari tergugat untuk dapat di kuasai penggugat yaitu : -1 (satu) bidang tanah yang luasnya 2 HA sesuai dengan petikan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor 281 Tahun 2003 TENTANG IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN DAN PERTANIAN yang terletak di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten Toba Samosir yaitu tanah Kel.VI No 9 yang di kuatkan SURAT KETERANGAN MENGUASAI TANAH Mo 302 / 2002 / skhm / VIII / 2007 sekarang tanah objek terperkara menjadi terletak di Desa Hariarapintu Kecamatan Harian Kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Timur : Jalan Batu Napal Sebelah Utara : Saor Tampubolon Sebelah Selatan : Tompul Pasaribu Sebelah Barat : Tanah Kosong -1(satu) bidang tanah yang luasnya 2 HA sesuai dengan petikan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir No 281 Tahun 2003 TENTANG IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN DAN PERTANIAN yang terletak di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten Toba Samosir yaitu tanah Kel.VI No 12 yang di kuatkan Pemerintah Kabupaten Samosir pada tanggal 14 April 2007 yang di kuatkan SURAT KETERANGAN MENGUASAI TANAH Mo 302 / 2002 / SKHM / VII / 2007, sekarang tanah objek terperkara menjadi terletak di desa Hariarapintu Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 3 dari 39 Kecamatan Harian Kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Timur : Jalan Batu Napal Sebelah Utara : Tompul Pasaribu Sebelah Selatan : Tanah Kosong Sebelah Barat : Tanah Kosong 7. Bahwa setelah secara berlanjut penggugat menguasai tanah terperkara dari tahun 1994 hingga tahun 2009 dan penggugat telah mempunyai alas hak sebagaimana dalam Surat Keputusan Bupati Toba Samosir TENTANG IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN DAN PERTANIAN tertanggal 26 Desember 2003 dan di kuatkan SURAT KETERANGAN MENGUASAI TANAH Mo 302 / 2002 / SKHM / VIII / 2007 adalah sah dan berkekuatan Penggugat untuk menguasainya kembali. 8. Bahwa atas tindakan tergugat langsung menguasai tanah terperkara pada Tahun 2009, penggugat mengusahakan penyelesaian permasalahan secara kekeluargaan maupun melalui pengetua – pengetua ada akan tetapi Tergugat tidak perduli dan tetap menguasai Tanah terperkara sehingga penggugat sangat terhalang dimana dari sejak tahun 1994 penggugat sudah menguasai tanah terperkara dan pemegang Alas Hak yang sah dari Pemerintah Kabupaten Toba Samosir pada tahun 2003 yang dikuatkan Pemerintah Kabupaten Toba Samosir pada tanggal 14 April 2007 yaitu SURAT KETERANGAN MENGUAsAI TANAH Mo 302 / 2002 / SKHM / VII / 2007. 9. Bahwa walaupun Penggugat melarang Tergugat untuk menguasai tanah terperkara dan penggugat juga memohon kepada Pemerintah Kabupaten Samosir untuk menegur tergugat agar melepaskan tanah terperkara akan tetapi Tergugat tidah mengindahkannya sehingga Penggugat melaporkan Tergugat kepada pihak yang berwenang, Kepolisian Resort Samosir sesuai dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan No Pol : STPL/ 126/XI/2009 /SMR tertanggal 23 November 2009 atas adanya tindakan penyerobotan Tanah Terperkara. 10. Bahwa atas tindakan tergugat tetap menguasai tanah Terperkara dari sejak tahun 2009 hingga dimajukan gugatan ini, penggugat sangat terhalang dan telah di rugikan tergugat dan alasan yuridis dan dasar hukum PENGGUGAT untuk meminta TERGUGAT untuk tidak Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 4 dari 39 melanjutkan penguasaannya atas tanah terperkara yang telah menanami tanaman Kentang di atas tanah terperkara adalah PATUT BERDASARKAN HUKUM dan sesuai dengan PINSIP-PRINSIP HUKUM PERDATA yaitu : Pasal 1365 KUH Perdata : “ Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada seorang lainnya, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut “. Perbuatan melanggal hukum yang telah dilakukan oleh TERGUGAT adalah perbuatan mengupayakan yang tanpa penguasaan memiliki atas alas TANAH hak yang Terperkara cukup sehingga penggugat di rugikan jika di hitung dari tahun 2009 hingga tahun 2013 dengan perincian sebagai berikut per satu tahun yaitu per satu HA penggugar mendapatkan hasil Rp 135.000.000 ( seratus tiga puluh lima juta rupiah ) tergugat meguasai tanah terperkara selama 3 ( tiga ) tahun maka 3 tahun x (kali ) Rp 135.000.000 = Rp 405.000.000 (empat ratus lima juta rupiah ) penggugat dirugikan tergugat. 11. Bahwa atas tindakan tergugat menguasai tanah terperkara secara paksa perbuatan tergugat dapat di kwalifikasikan suatu Perbuatan Melawan Hukum (onrechtmatige Daad). 12. Bahwa untuk menghindari pengelolaan, pemanfaatan dan pengalihan yang bersifat melawan hukum atas TANAH terperkara sebagaimana yang dimaksud dimana tergugat tidak memiliki alas hak yang cukup maka PENGNGUGAT memohon agar Yang Mulia Ketua Pengadilan Negeri Balige melalui Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara untuk meletakkan SITA JAMINAN (Conservatior Beslag). 13. Bahwa oleh karena Gugatan Penggugat di dukung oleh bukti – bukti autentik maka sangat beralasan menurut hukum apabila Putusan dalam perkara ini dapat di jalankan dengan serta merta meskipin adanya perlawanan Banding maupun Kasasi (Niet Voer Baar by Voor Raad). 14. Bahwa melihat kenyataan selama ini tidak adanya itikad baik dari pada tergugat untuk menyelesaikan sengketa tanah terperkara, maka adalah patut dan beralasan menurut hukum, tergugat di hukum membayar denda sebesar Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah) sejak gugatan ini didaftarkan di Pengadilan Negeri Balige. Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 5 dari 39 15. Bahwa karena gugatan ini di majukan dengan alasan hak yang sah adalah sepatutnya serta sesuai dengan hukum bila gugatan ini dikabulkan untuk seluruhnya 16. Bahwa atas tindakan-tindakan tergugat dalam perkara ini agar tergugat di hukum membayar ongkos perkara yang timbul dalam perkara ini Bahwa berdasarkan dalil dalil yang telah diuraikan di atas, mohon kiranya Yang Terhormat Bapak Ketua Pengadilan Negeri Balige Menentukan suatu hari Persidangan serta memanggil para pihak berperkara untuk bersidang di Pengadilan Negeri Balige Cq Majelis Hakim yang mengadili dan memeriksa perkara ini berkenan memutuskan perkara yang amarnya sebagai berikut : DALAM PROVISI : Menyatakan sah dan berharga SITA JAMINAN (Conservatior Beslag), atas TANAH terperkara yang terletak di Desa Hariarapintu, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, untuk selanjutnya di bawah pengawasan Pengadilan Negeri Balige hingga putusan dalam perkara ini memiliki kekuatan hukum yang tetap. (Inkracht van Gewijde) DALAM POKOK PERKARA : 1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya. 2. Menyatakan sah secara hukum bukti-bukti yang diajukan oleh PENGGUGAT 3. Menyatakan Sah dan berharga SITA JAMINAN (Conservatior Beslag), atas TANAH terperkara. 4. Menyatakan TANAH Terperkara yang terletak di Desa Hariarapintu, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir yaitu : -1 (satu) bidang tanah yang luasnya 2 HA sesuai dengan petikan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor 281 Tahun 2003 TENTANG IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN DAN PERTANIAN yang terletak di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten Toba Samosir yaitu tanah Kel.VI No 9 yang di kuatakan SURAT KETERANGAN MENGUASAI TANAH Mo 302 / 2002 / SKHM / VIII / 2007 sekarang tanah objek terperkara menjadi terletak di Desa Hariarapintu Kecamatan Harian Kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Timur : Jalan Batu Napal Sebelah Utara : Saor Tampubolon Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 6 dari 39 Sebelah Selatan : Tompul Pasaribu Sebelah Barat : Tanah Kosong -1(satu) bidang tanah yang luasnya 2 HA sesuai dengan petikan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir No 281 Tahun 2003 TENTANG IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN DAN PERTANIAN yang terletak di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten Toba Samosir yaitu tanah Kel.VI No 12 yang di kuatkan Pemerintah Kabupaten Samosir pada tanggal 14 April 2007 yang di kuatkan SURAT KETERANGAN MENGUASAI TANAH Mo 302 / 2002 / SKHM / VII / 2007, sekarang tanah objek terperkara menjadi terletak di desa Hariarapintu Kecamatan Harian Kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Timur : Jalan Batu Napal Sebelah Utara : Tompul Pasaribu Sebelah Selatan : Tanah Kosong Sebelah Barat : Tanah Kosong Adalah untuk di serahkan penguasaannya kepada penggugat 5. Menyatakan sah dan berharga Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor 281 Tahun 2003 TENTANG IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN DAN PERTANIAN yang terletak di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten Toba Samosir yaitu tanah Kel.VI No 9 dan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor 281 Tahun 2003 TENTANG IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN DAN PERTANIAN yang terletak di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten Toba Samosir yaitu tanah Kel.VI No 12 yang dikuatkan Pemerintah Kabupaten Samosir pada tanggal 14 April 2007 yang di kuatkan Pemerintah Kabupaten Toba Samosir pada tanggal 14 April 2007 yang di kuatkan SURAT KETERANGAN MENGUASAI TANAH Mo 302 / 2002 / SKHM / VII /2007 6. Menyatakan TERGUGAT telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatige Daad) 7. Menyatakan segala surat-surat yang terbit atas TANAH Terperkara yang di terbitkan oleh Tergugat atau pihak terkait tanpa sepengetahuan Penggugat adalah batal demi hukum atau setidak-setidaknya dinyatakan tidak berharga atau dikesampingkan dalam perkara ini. Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 7 dari 39 8. Menghukum TERGUGAT untuk membayar kerugian Immaterial yang diderita PENGGUGAT sebesar Rp.405.000.000,- (empat ratus lima juta rupiah). 9. Menghukum tergugat untuk membayar denda kepada penggugat sebesar Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah) sejak gugatan ini di daftarkan di Pengadilan Negeri Balige. 10. Menghukum Tergugat untuk mengosongkan serta menyerahkan Tanah Terperkara dalam keadaan kosong untuk dapat dikuasai oleh Penggugat dalam Keadaan baik tanpa adanya halangan apapun. 11. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu, walaupun ada upaya hukum lain, Verzet, Banding, Kasasi dan lain lain (Uitvoerbaar bij Voor Raad). 12. Menghukum TERGUGAT untuk membayar biaya yang timbul akibat perkara ini. Apabila Yang Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk memutuskan perkara ini, dan apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya. Ex aequo et bono, Membaca jawaban Tergugat terhadap gugatan Penggugat tersebut yang disampaikan bersama-sama dengan kesimpulan, yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa pihak Tergugat tetap menyangkal semua dalil gugatan dan tuntutan Penggugat seluruhnya, kecuali yang telah diakui dengan tegas oleh Tergugat ; 2. Bahwa Lembaga Pemangku Adat-Raja Lintong Situmorang (LPTARLS), yang dibentuk atas kesepakatan keturunan Raja Lintong Situmorang berdasarkan Akta Notaris Nomor: 11 tanggal 8 Agustus 2008, berkewajiban untuk mempertahankan, mengelola pemanfaatan tanah, melestarikan tanah wilayat Raja Lintong Situmorang, yang terletak di Kawasan Lintong-Tele, Desa Partungko Naginjang, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Propinsi Sumatera Utara; 3. Bahwa dalam susunan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LPTA-RLS tingkat Kabupaten Samosir, berdasarkan Surat keputusan Ketua Umum DPP LPTA-RLS Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN No.03/I DPP/LPTA-RLS/V/2009 Halaman 8 dari 39 Tergugat adalah sebagai Wakil Ketua Lembaga Pemangku Adat Raja Lintong Situmorang (LPTA-RLS), yang berkewajiban untuk mempertahankan, mengelola pemanfaatan tanah, melestarikan tanah wilayat Raja Lintong Situmorang yang terletak di Kawasan LintongTele, Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Propinsi Sumatera Utara termasuk lahan tanah terperkara; 4. Bahwa atas dasar permohonan keturunan dari Raja Lintong tertanggal 13 Juni 1990, masing-masing ditanda tangani oleh Jaihuton Situmorang, Atur Situmorang, Masa Situmorang, dan Jahinoma Situmorang telah disetujui Camat Harian berdasarkan Surat Camat Harian Nomor:522/263/VII/1991 tertanggal 15 Juli 1991, untuk memanfaatkan tanah wilayat Raja Lintong Situmorang yang terletak di Dusun Hariara Pintu Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian, mulai dari watas Sungai Binanga Bolon sampai ke watas Kabupaten Dairi, diantarai Tanah Raja Bius Pasaribu, termasuk tanah terperkara ; 5. Bahwa berdasarkan Surat Persetujuan Camat Harian Nomor: 522/263/VII/1991 tanggal 15 Juli 1989, sehingga Jaihuton Situmorang menguasai beberapa hamparan tanah wilayat Raja Lintong Situmorang yang terletak di Dusun Hariara Desa Partungko Naginjang, termasuk tanah terperkara, yang dimanfaatkan menjadi pertanian Kol, Kentang, Terong Belanda, Kopi Ateng sejak tahun 1990 sampai dengan tahun 1997 secara terus menerus ; 6. Bahwa Jaihuton Situmorang (orang tua kandung Tergugat), telah meninggal pada tahun 1997, sehingga Tergugat sebagai salah satu putra dari Jaihuton Situmorang yang tinggal di Kampung (Bona Pasogit) melanjutkan untuk menguasai dan memanfaatkan tanah terperkara sejak tahun 1997 sampai dengan sekarang secara terus menerus, untuk lahan pertanian kol, kentang ; 7. Bahwa karena tanah terperkara telah dikuasai oleh Jaihuton Situmorang (orang tua kandung Tergugat) sejak tahun 1991, sehingga istri pertama Tergugat yang meninggal pada tahun 1995 dimakamkan di lokasi Tanah Terperkara tanpa ada keberatan dari pihak manapun; 8. Bahwa berdasarkan gugatan Penggugat pada butir 1 halaman 1 yang menjelaskan bahwa Penggugat membuka lahan pertanian pada tahun 1994 di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 9 dari 39 Tapanuli Utara, yang dimekarkan menjadi Kabupaten Toba Samosir, tidak menjelaskan luas tanah yang jelas, dan pada gugatan Penggugat pada butir 2 halaman 1 menyatakan bahwa Penggugat membuka lahan di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten Tapanuli Utara, yang dimekarkan mejadi Kabupaten Toba Samosir seluas 4 HA pada tahun 1996, sehingga dalil gugatan Penggugat adalah kabur; 9. Bahwa berdasarkan Gugatan Penggugat pada butir 6 halaman 2 tentang bagas-batas tanah terperkara ternyata tidak sesuai dengan kondisi di lapangan dan keterangan saksi, dengan penjelasan dan kesimpulan Tergugat, sebagai berikut : Batas tanah terperkara sesuai dengan petikan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor:281 tahun 2003 yaitu tanah Kel.VI No.9 adalah sebagai berikut : - Sebelah Timur : Jl. Batu Napal - Sebelah Utara : Sabar Tampubolon, - Sebelah Selatan : Tompul Pasaribu - Sebelah Barat : Tanah Kosong Batas-batas tanah terperkara berdasarkan Gugatan Penggugat pada butir 6 halaman 2 sesuai dengan Petikan 281 tahun 2003 yaitu Kel.VI No.12 adalah sebagai berikut: - Sebelah Timur : Jln. Batu Napal - Sebelah Utara : Tompul Pasaribu - Sebelah Selatan : Tnah Kosong - Sebelah Barat : Tanah Kosong Sedangkan batas-batas tanah terperkara yang sebenarnya sesuai dengan kondisi nyata dilapangan, dan sesuai dengan keterangan saksi-saksi yang dihadirkan dipersidangan adalah sebagai berikut : - Sebelah Timur : Jln. Batu Napal - Sebelah Utara : Jaihuton Situmorang, Saor Tampubolon, Rengsi. - Sebelah Selatan : A. Asbon Sinaga - Sebelah Barat : Adili Waruhu, Parulian Br.Simbolon, Paliman Rumapea Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 10 dari 39 10. Sehingga batas-batas tanah terperkara berdasarkan Petikan Nomor. 281 Tahun 2003 yaitu Kel.VI No.9 dan Petikan 281 Tahun 2003 yaitu Kel.VI No.12 terbukti tidak sesuai dengan kondisi dilapangan dan keterangan saksi; 11. Bahwa berdasarkan bukti-bukti tertulis yang disampaikan Tergugat, yaitu T.1 sampai dengan T.10 yang didukung dengan keterangan para saksi dibawah sumpah bernama : a. Poliman Rumapea, b. Parulian Simbolon,, c. Adili Waruhu Telah terbukti bahwa semua jawabanTergugat adalah benar ; 12. Bahwa semua bukti-bukti Penggugat baik tertulis maupun bukti saksi, telah bertentangan satu sama lain, sehingga melemahkan dalil gugatan Penggugat; Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Tergugat memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Balige Melalui Hakim Majelis agar sudi kiranya berkenan memutuskan : 1. Meolak atau setidak-tidaknya tidak dapat menerima gugatan dan tuntutan Penggugat seluruhnya. 2. Menerima dan mengabulkan jawaban Tergugat. 3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara. Membaca putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 10 Desember 2014 Nomor : 55/Pdt.G/2013/PN.BLG atas gugatan Penggugat yang amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut : Dalam Provisi; - Menyatakan Gugatan Provisi Penggugat ditolak; Dalam Pokok Perkara: - Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian; - Menyatakan tanah perkara yaitu : - 1 (satu) bidang tanah yang luasnya 2 HA sesuai dengan petikan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor 281 Tahun 2003 TENTANG IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN DAN PERTANIAN YANG TERLETAK Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN DI DESA PARTUNGKO Halaman 11 dari 39 NAGINJANG KECAMATAN HARIAN yaitu tanah No. Kav. Kel.VI No.9 yang di kuatkan SURAT KETERANGAN MENGUASAI TANAH Nomor : 302/2002/SKHMT/VIII/2007, sekarang menjadi terletak di Desa Hariarapintu Kecamatan Harian Kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Timur : Jalan Batu Napal Sebelah Utara : Saor Tampubolon Sebelah Selatan : Tompul Pasaribu Sebelah Barat - : Tanah Kosong 1(satu) bidang tanah yang luasnya 2 HA sesuai dengan petikan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir No 281 Tahun 2003 TENTANG IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN DAN PERTANIAN YANG TERLETAK DI DESA PARTUNGKO NAGINJANG KECAMATAN HARIAN yaitu tanah No. Kav. Kel.VI No.12 yang di kuatkan SURAT KETERANGAN MENGUASAI TANAH Nomor : 302/2002/SKHMT/VIII/2007, sekarang menjadi terletak di Desa Hariarapintu Kecamatan Harian Kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Timur : Jalan Batu Napal Sebelah Utara : Tompul Pasaribu Sebelah Selatan : Tanah Kosong Sebelah Barat : Tanah Kosong Adalah untuk di serahkan penguasaannya kepada penggugat - Menyatakan sah dan berharga Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor 281 Tahun 2003 TENTANG IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN DAN PERTANIAN YANG TERLETAK DI DESA PARTUNGKO NAGINJANG KECAMATAN HARIAN yaitu tanah No. Kav. Kel.VI No 9 dan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor 281 Tahun 2003 TENTANG IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN DAN PERTANIAN YANG TERLETAK DI DESA PARTUNGKO NAGINJANG KECAMATAN HARIAN yaitu tanah No. Kav. Kel.VI No 12 yang dikuatkan SURAT KETERANGAN MENGUASAI TANAH Nomor : 302/2002/SKHMT/VIII/2007; - Menyatakan Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum; Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 12 dari 39 - Menyatakan segala surat-surat yang terbit atas tanah perkara yang di terbitkan oleh Tergugat atau pihak terkait tanpa sepengetahuan Penggugat adalah batal demi hukum; - Menghukum Tergugat untuk mengosongkan serta menyerahkan Tanah Perkara dalam keadaan kosong untuk dapat dikuasai oleh Penggugat dalam Keadaan baik tanpa adanya halangan apapun; - Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.3.861.000,- (tiga juta delapan ratus enam puluh satu ribu rupiah); - Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya; Membaca akta pernyatan permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Balige yang menyatakan bahwa pada tanggal 18 Desember 2014 Tergugat/Pembanding telah mengajukan permohonan agar Perkara yang diputus oleh Pengadilan Negeri Balige tanggal 10 Desember 2014 Nomor:55/Pdt.G/2013/PN.BLG untuk diperiksa dan diputus dalam pengadilan tingkat banding ; Membaca risalah pemberitahuan pernyataan banding yang dibuat oleh Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Balige yang menyatakan bahwa pada tanggal 23 Desember 2014 permohonan banding tersebut telah diberitahukan/disampaikan secara sah dan seksama kepada pihak Penggugat/Terbanding ; Membaca surat memori banding yang diajukan oleh Tergugat/ Pembanding tertanggal 13 Januari 2015 dan surat memori banding tersebut telah diberitahukan dengan cara seksama kepada pihak Penggugat/Terbanding pada tanggal 13 Januari 2015 yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikuit : TENTANG JAWABAN PEMBANDING/TERGUGAT : 1. Bahwa Pembanding/Tergugat adalah orang awam (buta hukum) yang tidak memahami secara jelas bagaimana proses persidangan dalam hukum acara perdata sehingga Pembanding/Tergugat kehilangan haknya secara penuh untuk membantah Gugatan Terbanding/Penggugat, Tergugat/Pembanding dalam memberikan Jawaban bersama dengan kesimpulan yang padahal Tergugat dalam Jawabannnya memberikan Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 13 dari 39 bantahan apa yang menjadi dalil Gugatan Terbanding / Penggugat serta menerangkan secara rinci sejarah tanah ulayat yang diperoleh secara turun temurun dari Alm. Ama Jonggur Situmorang ; 2. Bahwa oleh karena tidak adanya arahan dari Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige, Pembanding/Tergugat mengajukan Jawaban serentak dengan mengajukan kesimpulan (konklusi) sehingga Majelis Hakim tingkat pertama tidak menerima atau menolak Jawaban Pembanding/ Tergugat padahal Jawaban Pembanding/Tergugat merupakan cerita/ fakta yang sebenarnya ; 3. Bahwa dalam Jawaban Pembanding / Tergugat memuat hal penting yang harus dijadikan bahan pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige yaitu mengenai kebaratan terhadap Gugatan Penggugat atau dengan kata lain bantahan/eksepsi terhadap Gugatan Terbanding/ Penggugat karena Terbanding/Penggugat dalam menentukan Pihak sangatlah tidak pas/masih kekurangan pihak karena seharusnya Terbanding/Penggugat dalam mengajukan gugatan bukan hanya kepada Pembanding/Tergugat melaninkan masih ada lagi pihak-pihak yang harus dimasukkan dalam Gugatannya karena pihak-pihak yang lain tersebut adalah pihak-pihak yang mengusai dan mengusahai langsung tanah terperkara seluas 4 Ha yang dijadikan objek dalam Gugatan Terbanding / Penggugat ; 4. Bahwa terhadap bantahan-bantahan tersebut, apabila Judex Factie / Majelis Hakim Tingkat Pertama (i.c Hakim Pengadilan Negeri Balige) meneliti lebih diteil dengan jelas dan tidak gegabah dalam menjatuhkan Putusan terhadap perkara No. : 55/Pdt.G/2013/PN.BLG terhadap Gugatan Terbanding/ Penggugat harus ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima ; HAKIM TINGKAT PERTAMA TIDAK MEMPERTIMBANGKAN BUKTI-BUKTI DAN FAKTA-FAKTA HUKUM YANG TERUNGKAP DIPERSIDANGAN BEGITU JUGA SEWAKTU PROSES PERSIDANGAN SETEMPAT. 1. Bahwa Pembanding/Tergugat sangat-sangat tidak sependapat dan sangat keberatan atas Pertimbangan Hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige dalam mempertimbangkan seluruh isi putusan yang tidak berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti baik bukti surat maupun saksisaksi serta Persidangan Setempat (PS) atas Objek Sengketa. Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 14 dari 39 2. Bahwa Terbanding/Penggugat pada tahun 1994, sama sekali tidak pernah menguasai dan mengusahai tanah terperkara tersebut. Pembanding/Tergugat tidak pernah sama sekali merampas tanah terperkara karena tanah terperkara tersebut merupakan tanah ulayat yang diperoleh secara turun temurun dari keturunan Ama Jonggur Situmorang yang diperolehnya dari pihak Belanda ; 3. Bahwa Judex Factie (Pengadilan Negeri Balige) telah salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku karena telah menjadikan Surat Izin Membuka Tanah untuk Pemukiman dan Pertanian masing-masing dikeluarkan pada tahun 2003 dan Surat Keterangan Menguasai Tanah yang dikeluarkan pada tahun 2007 sebagaimana yang dimaksud dalam Bukti P 1, P 2 Dan P 3 sebagai dasar pertimbangan untuk memutuskan bahwa Terbanding /Penggugat adalah pihak yang berhak atas tanah ; 4. Bahwa dalam Hukum Pertanahan yang berlaku di Indonesia saat ini terdapat tiga bentuk terjadinya hak milik atas tanah, yakni: a. Hak Milik yang lahir dari Hukum Adat. Hak milik yang lahir karena hukum adat yang salah satunya berupa tindakan Pembukaan Tanah terhadap tanah yang dikuasai langsung oleh Negara (vide Pasal 22 UUPA serta Penjelasannya) yang mana sebelum maupun sejak berlakunya UUPA Pembukaan Tanah masih dijadikan sebagai salah satu bentuk terjadinya hak atas tanah berdasarkan hukum adat halmana untuk memberikan kepastian hukum tentang pembukaan tanah tersebut. Diatur oleh pemerintah dengan Peraturan Mendagri. No. 6 Tahun 1972 tentang Pelimpahan Wewenang Pemberian Hak Atas Tanah yang saat ini ditindak lanjuti dengan Keputusan Presiden No. 34 Tahun 2003 Tentang Kebijakan Nasional dibidang Pertanahan ; b. Hak Milik yang lahir karena adanya penetapan Pemerintah. Lahirnya hak atas tanah karena adanya penetapan pemerintah yakni melalui keputusan pemberian hak milik oleh seorang atau badan hukum yang dilakukan melalui permohonan subyek tersebut untuk mendapatkan keputusan pemberian hak milik, yang mana wewenang pemberian hak tersebut dulunya berdasarkan Peraturan Mendagri No. 6 Tahun 1972 merupakan wewenang dari Gubernur dan saat ini Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 15 dari 39 berdasarkan Peraturan Kepala BPN No. 9 Tahun 1999 menjadi Wewenang Badan Pertanahan Nasional ; c. Hak Milik yang lahir karena Undang-undang. Hak yang lahir karena Undang-undang, dalam hal ini bentuknya diatur sebagaimana dimaksud hak-hak Konversi yang tertuang dalam UUPA (Vide UUPA Pasal 22 ayat (2) serta penjelasannya Jo. Aturan Konversi UUPA); 5. Bahwa kemudian untuk memberikan jaminan kepastian hukum terhadap ketiga cara terjadinya hak milik atas tanah tersebut di atas, diterbitkan Peraturan Mendagri No. 6 Tahun 1972 tentang Pelimpahan Wewenang Pemberian Hak Atas Tanah, yang isinya mengatur dan memberikan wewenang kepada Gubernur, Bupati/Walikota serta Camat dan Kepala Desa; 6. Bahwa pada tahun 1984, wewenang Camat serta Kepala Desa dalam menerbitkan Surat Izin Membuka Tanah terhadap tanah yang dikuasai langsung oleh Negara sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Mendagri No. 06 Tahun 1972 tersebut di cabut melalui Instruksi Mendagri No. 593/5707/SJ tertanggal 22 Mei 1984, hal tersebut yang kemudian menggambarkan bahwa Camat dan Kepala Desa tidak mempunyai wewenang lagi dalam menerbitkan bukti-bukti yang berkaitan dengan Tanah secara langsung ; 7. Bahwa berkaitan dengan pembuktian Hak Baru tersebut di atas, PP No. 24 tahun 1997 memberikan penjelasan bahwa pembuktian adanya hak baru tersebut harus didasari oleh adanya Pemberian Hak Atas Tanah oleh Pejabat yang berwenang, hal tersebut sejak tahun 1999 melalui Peraturan Kepala Peraturan Kepala BPN No. 9 Tahun 1999 tentang tata cara Pemberian hak atas tanah dan Pembatalan Hak Atas Tanah, telah menjadi wewenang dari Badan Pertanahan Nasional (bukan lagi wewenang Gubernur sebagaimana dimaksud PP No. 6 Tahun 1972). Hal-hal tersebut menjelaskan bahwa Hak milik atas tanah tersebut hanya dapat dibuktikan dengan Pemberian Hak Atas Tanah oleh Pejabat yang berwenang yang saat ini merupakan wewenang dari BPN. 8. Bahwa Judex Factie terlalu sangat sederhana dan terburu-buru tanpa melakukan suatu analisa yang jelas dalam pertimbangannya yang menyatakan tanah terperkara adalah merupakan milik Terbanding/ Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 16 dari 39 Pengugat dengan hanya menghubungkan dalil Gugatan Terbanding/ Penggugat pada point 3 dan point 5 yang dihubungkan dengan bukti (P1, P-2, dan P-3) yang merupakan Surat Izin membuka Tanah untuk Pemukiman dan Pertanian yang dikeluarkan bersamaan pada tahun 2003 dan (bukti P-3) merupakan Surat Keterangan Menguasai Tanah yang dikeluarkan pada tahun 2007 ; 9. Bahwa apabila Terbanding/Penggugat telah menerima Surat Izin membuka Tanah untuk Pemukiman dan Pertanian (bukti P-1 dan P-2) dan Surat Keterangan Menguasai Tanah (bukti P-3), Terbanding/Penggugat pada tahun 2003 lah harusnya memulai untuk membuka pemukiman dan pertanian karena sejak dikeluarkannya surat tersebut barulah Terbanding / Penggugat dianggap sah dan berhak untuk membuka pemukiman dan pertanian serta mengambil manfaat ditanah terperkara ; 10. Bahwa hal tersebut tidak sinkron dengan dalil gugatan Terbanding/ Penggugat yang menyatakan telah menguasai dan mengusahai tanah terperkara dari tahun 1994 sampai dengan tahun 2009 ; 11. Bahwa hal ini merupakan suatu akal-akalan Terbanding/Penggugat agar dapat menguasai dan megusahai tanah terperkara yang terletak di Jl. Batu Napal, Desa Hariara Pintu, Kec. Harian, Kab. Samosir dan atas hal tersebut, judex factie telah salah dan sangat keliru dalam memberikan pertimbangan dengan menyatakan Terbanding/Penggugatlah yang berhak mengambil manfaat dari tanah terperkara ; 12. Bahwa begitu juga dengan keterangan saksi-saksi yang dimajukan Terbanding dahulu Penggugat yaitu saksi Chomman Sitanggang, Saksi Marhusa Hutasoit dan Saksi Bolusson Pasaribu sesuai dengan Putusan No :55/Pdt.G/2013/PN.Blg tanggal 10 Desember 2014 Hal. 10 - 12, menyatakan saksi-saksi mengetahui tanah tersebut milik Terbanding/ Penggugat pada saat keluarnya Surat No. : 281 tahun 2003 yang diperoleh dari Bupati Toba Samosir dan terhadap tanah terperkara tersebut bukanlah berdasarkan penguasaan secara fisik yang jelas diketahui secara terus menerus seperti mana yang didalilkan oleh Terbanding/Penggugat didalam gugatannya sehingga apa yang didalilkan Terbanding tidak ada persesuaiannya dengan fakta Persidangan; Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 17 dari 39 13. Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas Judex Factie dalam menjatuhkan Putusan tidak mempertimbangkan fakta persidangan berdasarkan apa yang dinyatakan oleh saksi-saksi yang Terbanding/Penggugat dalam proses persidangan ; 14. Bahwa ada hal yang tidak dipertimbangkan oleh Majelis Hakim dalam Putusannya, salah satu saksi yang dimajukan oleh Terbanding/Penggugat didalam proses persidangan yang bernama BOLLUSON PASARIBU yang notabene pernah menjabat sebagai Kepala Desa Hariara Pintu dari tahun 1998 sampai dengan 2007. jika dikaitkan dalam perkara a quo masa jabatan saksi adalah bersamaan disaat Terbanding/Penggugat menguasai dan mengusahai tanah terperkara sebagaimana yang didalilkannya tetapi berdasarkan Putusan No. : 55/Pdt.G/2013/PN.BLG tertanggal 10 Desember 2014 Hal.12, faktanya berdasarkan keterangan Saksi BOLLUSON PASARIBU, Terbanding/Penggugat menguasai dan mengusahai sejak setelah dikeluarkannya Surat Bupati tahun 2003 tersebut ; 15. Bahwa hal tersebut diatas memberikan titik terang untuk menarik benang merah mengenai apa yang didalilkan oleh Terbanding/Penggugat adalah tidak bersesuaian dan apabila Judex Factie memahami secara teliti antara dalil Gugatan dengan fakta-fakta yang nyata dipersidangan (bukti surat maupun saksi-saksi) maka jelas Gugatan Terbanding/Penggugat adalah kabur dan tidak ada persesuaian ; 16. Bahwa sebagaimana yang tertuang didalam Jawaban Pembanding dahulu Tergugat yang menerangkan secara rinci mengenai status tanah yang sebenarnya yang memuat sejarah/asal-usul tanah terperkara maka perkara a quo dapat membuat terang kebenaran materil yang sesungguhnya dalam perkara ini ; 17. Bahwa dalam pertimbangannya judex factie telah salah dan sangat keliru menyatakan bukti-bukti yang diajukan Pembanding/Tergugat (bukti T-1 s/d T-10) dipersidangan tidak dapat menyangkal apa yang menjadi dalil Gugatan Terbanding/Penggugat sebagaiamana yang dipertimbangkan pada hal. 19 alinea ke 3. Sehingga Pembanding/Tergugat menganggap judex factie salah dalam membuat pertimbangan hukum tersebut ; 18. Bahwa tanah terperkara merupakan tanah turun-temurun (hak ulayat) yang diperoleh Ama Jonggur Situmorang dari pihak belanda dan Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 18 dari 39 terhadap tanah terperkara tersebut, keturunan Ama Jonggur Situmorang termasuk didalamnya orang tua Pembanding/Tergugat yaitu Alm. Jaihuton Situmorang telah membuat permohonan untuk memanfaatkan lahan pada tahun 1990 (bukti T-1) dan terhadap permohonan tersebut Kecamatan harian menerima dan mengizinkannya (bukti T 2); 19. Bahwa oleh karena tanah tersebut merupakan tanah turun-temurun (hak ulayat) yang sampai dengan sekarang masih dikuasai dan diusahai oleh keturunan Ama Jonggur Situmorang bahkan diareal tanah terperkara masyarakat sekitar masih meneruskan apa yang menjadi ciri khas para leluhur khususnya mengenai adat-istiadat yang tetap berjalan sampai dengan saat ini ; 20. Bahwa dalam hukum adat, penguasaan tertinggi adalah hak ulayat. Menurut Djojodiegoeno Hak Ulayat adalah hak yang dipunyai oleh suatu clan/gens/stam, sebuah serikat desa-desa atau biasanya sebuah desa saja untuk menguasai seluruh tanah seisinya dalam lingkungan wilyahnya atau dengan kata lain merupakan hak kekuasaan, hak menguasai bahkan menyerupai semacam kedaulatan suatu persekutuan hukum adat atas suatu wilayah tertentu ; 21. Bahwa Objek hak ulayat ini adalah tanah dan juga perairan, seperti sungai dan perairan pantai laut, dan juga atas tanaman yang tumbuh sendiri, seperti pohon-pohon, buah-buahan, dan batang kayu, begitu juga dengan binatang-binatang liar yang hidup dilingkungan tanah ulayat tersebut dan hanya persekutuan hukum adat tersebut dan para keturunannyalah yang berhak dengan bebas mempergunakan tanahtanah yang terletak dalam lingkungan kekuasaan atau wilayah pertuanannya ; 22. Bahwa terdapat 2 (dua) hal yang menyebabkan tanah adat memiliki kedudukan yang sangat penting dalam hal hukum adat yakni : o Karena Sifatnya yaitu merupakan satu-satunya benda kekayaan yang meskipun mengalami keadaan yang bagaimanapun juga (karena bencana alam), masih bersifat dalam keadaannya bahkan kadangkadang malah menjadi lebih. o Karena Fakta yaitu suatu kenyataan bahwa tanah adat itu merupakan tempat tinggal persekutuan, memberikan penghidupan kepada Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 19 dari 39 persekutuan, merupakan tempat dimana para warga persekutuan yang meninggal dunia dikebumikan ditanah adat tersebut. 23. Bahwa sejarah yang sebenarnya, nenek moyang (leluhur) Tergugat yang bernama Ama Jonggur Situmorang memperoleh tanah dari Pihak Belanda berdasarkan BESLUIT CONTROLEUR SAMOSIR No.: 2256 tertanggal 8 Agustus 1914 ; 24. Bahwa keturunan AMA JONGGUR SITUMORANG yaitu MARANGIT SITUMORANG. MARANGIT SITUMORANG memiliki 1 orang anak yaitu RAJA SAUL SITUMORANG. OMP. RAJA SAUL SITUMORANG memiliki 2 orang anak yaitu GERNET MARNIALA SITUMORANG (Op. MARIHOT) dan AMA DONNA SITUMORANG. GERNET MARNIALA SITUMORANG memiliki 5 orang keturunan yaitu SAUL SITUMORANG, JAHIBUL SITUMORANG, JAIHUTON SITUMORANG, BADIA RAJA SITUMORANG dan MASA SITUMORANG. JAIHUTON SITUMORANG memiliki 9 orang anak yang salah satunya adalah Tergugat sendiri yaitu SAHALA SITUMORANG ; 25. Bahwa dahulu kala didaerah Tapanuli Utara Pihak Belanda memberikan tanah kepada beberapa bius (raja kampung/penetua adat) dengan tempat yang berbeda-beda berdasarkan kelompok marga. Mayoritas Bius Situmorang berada di Huta Lintong (Ama Jonggur Situmorang yang dulunya merupakan penetua adat), Mayoritas Bius Sinaga berada di Huta Baniara, Mayoritas Bius Sitinjak berada di Huta Hutagalung. Huta Lintong, Huta Baniara, Huta Hutagalung bergabung menjadi 1 desa yang disebut dengan Desa Partungko Naginjang sewaktu daerah tersebut masih dalam kawasan Tapanuli Utara. Tapanuli Utara lalu mekar menjadi Kab. Toba Samosir dan mekar lagi menjadi Kab. Samosir ; 26. Bahwa dulunya para penetua adat/raja kampung dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mayoritas mereka adalah petani dengan menebang hutan liar didaerah tersebut dan sebagai pemburu untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya dan terhadap tanah terperkara tersebut, orang tua dari Pembanding/Tergugat telah menguasai dan mengusahai selama berpuluh-puluh tahun lamanya ; 27. Orang tua Tergugat yaitu JAIHUTON SITUMORANG sejak kecil sampai dengan berumah tangga dan memiliki keturunan telah tinggal di Huta Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 20 dari 39 Batu Napal dahulu disebut juga Desa Partungko Naginjang dan sekarang disebut dengan Desa Hariara Pintu ; 28. Bahwa fakta yang sebenarnya pada tahun 1980 an tanah terperkara yang terletak di jalan Batu Napal, Desa Partungko Naginjang, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir dahulunya telah dikuasai dan diusahai oleh orang tua Tergugat yang bernama JAIHUTON SITUMORANG dengan ditanami tanaman palawija seperti tanaman kopi, bambu, alpokat dan kentang sebagaimana yang terlihat dalam bukti T 10 ; 29. Bahwa orang tua Pembanding/Tergugat telah menguasai dan menguasai tanah terperkara lebih dari 35 tahun lamanya sehingga berdasarkan Undang-Undang Pokok Agraria No. 5 tahun 1960/LN. 1960 No. 104 telah menentukan “barang siapa menguasai sebidang tanah dengan memanfaatkan sebagai kehidupannya dan keluarganya selama 30 tahun berturut-turut tanpa ada gugatan dari siapapun juga maka secara hukum adalah sah menjadi hak miliknya secara turun temurun ” ; 30. Bahwa hal ini dipertegas lagi dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung tertanggal 01 Januari 1977 No. : 1433.K/Sip/1975 yang menyatakan “ Tanah yang telah dikuasai lebih dari 30 tahun tanpa ada gangguan dari pihak lain walaupun penguasaannya tanpa title hukum (tanpa surat) terhadap tanah tersebut secara hukum adalah kepunyaannya ” ; 31. Bahwa oleh karena orang tua Pembanding/Tergugat lahir dan dibesarkan di Desa Hariara Pintu, orang tua Pembanding/Tergugat dikebumikan didekat tanah terperkara begitu juga dengan isteri Pembanding/Tergugat, dikebumikan diatas tanah terperkara sebagaimana yang dimaksud dalam bukti T-7 dan T-8 ; 32. Bahwa untuk mempertahankan hak ulayat yang merupakan tanah turuntemurun Marga Situmorang, masyarakat sekitar membentuk suatu wadah yang bernama Lembaga Pemangku Tanah Adat Raja Lontung Situmorang (bukti T-5 dan T-6) ; 33. Bahwa apabila judex factie menganalisa lebih dalam secara rinci dan terarah terhadap bukti-bukti surat yang diajukan oleh Pembanding/ Tergugat, nyata bahwa Pembanding /Tergugat merupakan orang yang telah mendapat hal untuk menggunakan dan mengambil manfaat dari tanah terperkara ; Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 21 dari 39 34. Bahwa Judex Factie dalam Putusannya No : 55/Pdt.G/2013/PN.BLG tertanggal 10 Desember 2014, keterangan saksi-saksi yang dimajukan oleh Pembanding/Tergugat tidak dijadikan dasar untuk menjatuhkan Putusan dalam pekara tersebut padahal antara bukti surat dan keterangan saksi terdapat persesuaian yang jelas mengenai status tanah terperkara yang diperoleh Pembanding /Tergugat secara turun temurun ; 35. Bahwa saksi yang dihadirkan Pembanding/Tergugat yakni Saksi Parulian Simbolon, Rengsi br. Situmorang, Adili Waruwu dan Poliman Rumapea berdasarkan Putusan Nomor : 55/Pdt.G/2013/PN.BLG, tertanggal 10 Desember 2014 Hal. 13 – 14 berdasarkan kesaksiannya didepan persidangan adalah saksi-saksi yang berdekatan dan berbatasan langsung dengan tanah terperkara dan menyatakan Pembanding /Tergugat benar ada menguasai dan mengusahai tanah yang dalam perkara a quo adalah tanah terperkara ; 36. Bahwa saksi yang dimajukan oleh Pembanding /Tergugat dalam Putusan No. : 55/Pdt.G/2013/PN.BLG tertanggal 10 Desember 2014 menyatakan Pembanding memperoleh dan mengusai tanah yang terperkara dari leluhurnya yang bernama Garnet Marniala Situmorang (Op. Martabe) yang dalam silsilah keturan Situmorang merupakan kakek Pembanding dahulu Tergugat ; 37. Bahwa Judex Factie dalam menjatuhkan Putusan tidak melihat dan tidak mempertimbangkan tanah terperkara adalah tanah yang berada diwilayah yang masih menjunjung tinggi hukum adat (ic. Adat batak) yang secara hak ulayat dikuasai secara turun temurun dan Judex Factie dalam menjatuhkan Putusan harusnya selain mencari kebenaran formil dan materil juga harus mempertimbangkan kebiasaan yang hidup di masyarakat ; 38. Bahwa judex factie terkesan mengkaburkan fakta-fakta Persidangan dalam pengambilan Keputusan hal ini dapat dilihat terhadap Putusan Nomor : 55/Pdt.G/2013/PN.BLG, tertanggal 10 Desember 2014 karena hasil dari pemeriksaan setempat tidak dijadikan dasar pertimbangan Majelis Hakim dalam menjatuhkan Putusan ; 39. Bahwa pada waktu dilakukannya Pemeriksaan Setempat, Terbanding/ Penggugat dihadapan Majelis Hakim yang memeriksa mengaku dan menyatakan dengan tegas terhadap tanaman-tanaman yang berada Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 22 dari 39 diatas tanah terperkara adalah benar tanaman yang ditanam oleh Pembanding/ Tergugat, demikian juga dengan masyarakat sekitar tanah terperkara yang mengikuti jalannya proses pemeriksaan setempat menyatakan hal yang sama ; 40. Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut, jelas tanah terperkara adalah tanah milik dari Pembanding/Tergugat, bukan milik dari pada Terbanding/Penggugat ; Membaca surat kontra memori banding yang diajukan oleh Penggugat/Terbanding tertanggal 20 Januari 2015 dan surat kontra memori banding tersebut telah pula diberitahukan dengan cara seksama pada tanggal 05 Pebruari 2015 kepada pihak Tergugat/Pembanding yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut : Tentang Jawaban Pembanding/Tergugat : - Bahwa pembanding menyatakan dalam jawabannya majelis hakim Pengadilan Negeri Balige tidak dengan jelas menerangkan tentang hakhak dari Tergugat/Pembanding pada persidangan Pengadilan Negeri Balige pada tingkat awal adalah dalil pembanding/Tergugat sangat ditolak Terbanding/Penggugat sebab majelis hakim telah arif dan bijaksana dalam mempertimbangkan fakta-fakta persidangan maupun dalil-dalil gugatan Penggugat/Terbanding sehingga dapat memutus perkara ini, justru waktu, saran sangat diberikan hakim Pengadilan Negeri Balige kepada Pembanding/Tergugat yang seluas-luasnya dalam bertanya, mengarahkan di persidangan sehingga sangat tidak beralasan dalil-dalil keberatan Pembanding/Tergugat dalam memori banding yang ditolak Terbanding/ Penggugat; - Bahwa Pembanding/Tergugat menyatakan bahwa tanah terperkara adalah berdasarkan dari tanah ulayat yang turun temurun dari alm Ama Jonggur Situmorang adalah dalil yang dibantah oleh Penggugat/Terbanding sebab pada persidangan tidak pernah muncul atau timbul kata Ama Jonggur Situmorang yang timbul pada persidangan adalah Op Martabe bapak dari Tergugat/Pembanding langsung sehingga sangat beralasan dalil Tergugat/Pembanding adalah dalil yang mengadaada; Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 23 dari 39 - Bahwa sesuai keterangan saksi-saksi pada persidangan tanah terperkara dahulunya adalah milik Pemerintah yang dimohonkan oleh masyarakat untuk Pemukiman dan Pertanian sehingga timbul Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor::281 Tahun 2003 Tentang Izin Membuka Tanah Untuk Pemukiman dan Pertanian yang terletak di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian yaitu tanah No.Kav.VI.No.9 dan No.Kav.VI No.12 yang dikuatkan Surat Keterangan Menguasai Tanah No.302/2002/SKHM/VII/2007 menjadi kepemilikan masyarakat bukan ada tanah ulayat dari alm. Ama Jonggur Situmorang; - Bahwa tentang dalil Pembanding/Tergugat dalam memori banding yang menyatakan bahwa masih ada pihak lain yang menguasai tanah yang tidak dimajukan sebagai pihak dalam perkara ini dalil Pembanding/ Tergugat sangat keliru lagi apalagi saat ini Pembanding/Tergugat sudah mempunyai kuasa hukum seharusnya lebih mengerti tentang hukum acara perdata, bukan malah mengelirukan permasalahan yang dihadapi oleh Pembanding/Tergugat dimana hakim Pengadilan Negeri Balige dalam memutus perkara No/55/t.G/2014/PPdN.Blg tanggal 10 Desember 2014 telah sesuai dengan undang-undang dan fakta persidangan yang seluruhnya telah termuat dalam Berita Acara Persidangan; Tentang Keberatan Pembanding/Tergugat Bahwa Hakim Tingkat Pertama Tidak Mempertimbangkan Bukti-Bukti: - Bahwa alasan Pembanding yang menyatakan hakim tidak mempertimbangkan bukti-bukti pada persidangan pembanding yang salah bahwa hakim Pengadilan Negeri Balige sudah dengan jelas mempertimbangkan bukti-bukti pada persidangan sebagaimana yang telah termuat pada putusan; - Bahwa Penggugat/Terbanding awalnya sudah membuka lahan tersebut pada tahun 1994 dan secara berlanjut dengan masyarakat Desa Hariara Pintu yang telah mendapat izin dari Pemerintah Kabupaten yaitu: No Urut 1 s/d 10 berupa Bukti P-8, P-9, P-10, P-11, P-12, P-13, P-14, P15, P-16, P-17, masing-masing secara berurut berupa Foto Copy Petikan Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor : 281 Tahun 2003 Tentang Izin Membuka Tanah Untuk Pemukiman Dan Pertanian yang terletak di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten Toba Samosir tanggal 26 Desember 2003 yaitu secara berurut :Tanah Kel.VI No.1, Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 24 dari 39 Tanah Kel.VI No.2, Tanah Kel.VI no.8, Tanah Kel.VI No.31, Tanah Kel.VI No.33, Tanah Kel.VI No.34, Tanah Kel.VI No.37, Tanah Kel.VI No.39, Tanah Kel III No.1, Tanah Kel.III No.3 ; Yang telah dipertimbangkan oleh majelis hakim tingkat pertama sehingga alasan-alasan Pembanding/Tergugat adalah ditolak Penggugat/ Terbanding; - Bahwa tentang alasan Pembanding/Tergugat yang menyatakan bahwa tanah terperkara adalah tanah ulayat adalah sangat disangkal oleh Penggugat/Terbanding dimana tanah terperkara sejak tahun 2009 diusahai bermasalah dengan Tergugat/Pembanding yang langsung menyerobot setelah mau diteruskan dengan Sertifikat Hak Milik ke BPN Samosir akan tetapi Tergugat/Pembanding melarang dan anggar kekuasaan dan atas penyerobotan tanah terperkara tersebut Penggugat/Terbanding ada melaporkan Tergugat/Pembanding ke Kepolisian, bahwa disekitar tanah terperkara yaitu batas-batas tanah terperkara seperti Saor Tampubolon yang telah memberikan keterangan di Persidangan telah mernyatakan bahwa tanahnya telah terbit Sertifikat Hak Milik oleh BPN Kabupaten Samosir sehingga tidak benar tanah terperkara tanah ulayat; - Bahwa tentang surat-surat yang dimajukan oleh Tergugat/Pembanding lagi dalam memori bandingnya adalah surat yang tidak ada urgensinya dengan perkara ini dimana pada tingkat persidangan tingkat pertama telah diberikan hak seluas-luasnya kepada Pembanding/Tergugat untuk menghadirkan saksi-saksi dan mengajukan bukti-bukti surat yang hingga majelis memberikan waktu lagi untuk melengkapi bukti-bukti dari Pembanding/Tergugat, dan tentang kepada Tergugat/Pembanding waktu menghadirkan saksi-saksi telah diberikan secukupnya yang selengkapnya tertera dalam Berita Acara Persidangan; - Bahwa pertimbangan hakim Pengadilan Negeri Balige telah menyatakan keterangan saksi-saksi yang dimajukan oleh Penggugat/Terbanding pada persidangan dalam memberikan keterangan telah bersesuaian yang saling mendukung, serta pula pertimbangan hakim aquo tentang buktibukti surat yang dimajukan terbanding tidak dapat dibantah oleh Tergugat/ Pembanding; Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 25 dari 39 - Bahwa Terbanding/Penggugat yang membuka lahan pertanian pada tahun 1994 di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten Tapanuli Utara akan tetapi setelah dimekarkan menjadi Kabupaten Toba Samosir tanah yang dibuka Penggugat tersebut menjadi terletak di Kabupaten Toba Samosir, Penggugat membuka lahan tersebut yaitu seluas 4 HA pada tahun 1996 bertanam palawija yaitu kentang yang secara tetap diusahai dan dikuasai hingga sampai tahun 2009, dan pada tahun 2009 akhir Pembanding/Tergugat menyerobot tanah terperkara tersebut tanpa permisi; - Bahwa Penggugat/Terbanding dari sejak tahun 1994 membuka lahan pertanian tersebut hingga tahun 2009 masih tetap menguasai dan telah mempunyai alas hak sebagaimana dalam Surat Keputusan Bupati Toba Samosir tentang Izin Membuka Tanah Untuk Pemukiman dan Pertanian tertanggal 26 Desember 2003 dan dikatakan Surat Keterangan Menguasai Tanah No.302/2002/SKHM/VIII/2007 ; - Bahwa Penggugat/Terbanding telah melaporkan Tergugat/Pembanding kepada pihak yang berwenang, Kepolisian Resort Samosir sesuai dengan Surat tanda Penerimaan Laporan No.Pol:STPL/126/XI/2009/SMR tanggal 23 Nopember 2009 atas adanya tindakan penyerobotan tanah terperkara ; - Bahwa tentang bukti surat Penggugat/Terbanding bertanda P-1 s/d P-18 adalah bukti surat yang sangat akurat, dimana bukti P-1 dan Bukti P-2 adalah sangat didukung oleh Bukti P-3 sampai dengan bukti P-18. Sementara bukti surat yang diajukan oleh Tergugat/Pembanding bertanda T-1 s/d T-10 adalah bukti surat yang tidak layak untuk dipertimbangkan dimana bukti T-1 s/d T-6 hanya berupa foto copy yang tidak ada aslinya dan bukti T-7 s/d T-10 berupa foto yang tidak ada hubunganya dengan tanah terperkara sehingga bukti surat dari Tergugat/Pembanding tidak ada relevansinya untuk dipertimbangkan karena berupa foto copy ; - Bahwa nenek moyang Tergugat/Pembanding yaitu alm Ama Jonggur Situmorang yang sudah generasi ke-6 kepada Tergugat/Pembanding dahulu bertempat tinggal di Lumban Lintong sebagaimana tertera dalam Besluit No.2256 tertanggal 8 Agustus 1914 yang jarak tempuhnya dari tanah terperkara 9 (Sembilan) KM, dan disanalah alm Ama Jonggur Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 26 dari 39 Situmorang dulunya menjadi Kepala Kampung di Lumban Lintong bukan di Desa Hariara Pintu atau di wilayah tanah terperkara kepada alm Ama Jonggur Situmorang sesuai dengan surat lampiran atau bukti yang dimajukan Pembanding/Tergugat tidak ada hubungan perkara dengan Besluit No.2256 tanggal 8 Agustus 1914 tersebut ; Membaca risalah pemberitahuan pemeriksaan berkas perkara (Inzage) Nomor:55/Pdt.G/2013/PN.Blg yang dibuat oleh Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Balige telah memberi kesempatan kepada pihak Penggugat/Terbanding pada tanggal 23 Desember 2014 dan kepada Tergugat/Pembanding pada tanggal 29 Desember 2014 untuk memeriksa berkas perkara banding di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa permohonan banding dari Tergugat/Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Undang-undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah memeriksa dan meneliti serta mencermati dengan seksama berkas perkara yang terdiri dari Surat Gugat Penggugat, Pemeriksaan setempat, Kesimpulan dari kedua belah pihak, bukti-bukti yang diajukan kedua belah pihak, baik bukti saksi maupun bukti surat sebagaimana termuat Berita Acara Persidangan serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 10 Desember 2014 Nomor: 55/Pdt.G/2014/PN.Blg beserta surat Memori Banding yang diajukan oleh pihak Tergugat/Pembanding tanggal 13 Januari 2015 dan surat Kontra Memori Banding yang diajukan oleh Penggugat/Terbanding tanggal 20 Januari 2015 akan mempertimbangkan sebagai berikut; Menimbang, bahwa Berita Acara Persidangan terdiri dari 27 (dua puluh tujuh) kali persidangan sejak persidangan pertama tanggal 10 Desember 2013 sampai dengan sidang Pembacaan Putusan tanggal 10 Desember 2014 bilamana dihubungkan dengan Relas-relas Panggilan/Pemberitahuan kepada pihak Penggugat dan pihak Tergugat oleh Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 27 dari 39 Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Balige, telah ternyata pemanggilan kepada kedua belah pihak untuk menghadiri persidangan telah dilakukan secara sah dan patut ; Menimbang, bahwa pihak Penggugat/Terbanding hadir setiap hari persidangan yang telah ditentukan oleh majelis hakim tingkat pertama sementara pihak Tergugat/Pembanding baru menghadiri persidangan pada persidangan ke 6 (enam) tanggal 06 Maret 2014 dalam acara Sidang Pemeriksaan Setempat, dimana dalam acara persidangan tersebut majelis hakim tingkat pertama menerima Tergugat/ Pembanding untuk masuk dalam acara persidangan tersebut dengan memberikan seluruh hak-hak dari Tergugat/Pembanding dalam seluruh proses persidangan setempat sebagaimana termuat dalam Berita Acara Persidangan termaksud ; Menimbang, bahwa sesuai berita acara persidangan selanjutnya majelis hakim tingkat pertama telah mengijinkan pula kepada Tergugat/Pembanding untuk mengikuti tahap-tahap proses persidangan selanjutnya termasuk acara mengajukan bukti surat, bukti saksi dan kesimpulan sampai acara pembacaan putusan ; Menimbang, bahwa dengan memperhatikan tahapan demi tahapan proses acara persidangan yang oleh majelis hakim tingkat pertama telah memberikan izin/persetujuan kepada Tergugat/Pembanding untuk memasuki acara persidangan walaupun acara jawab menjawab telah terlampaui tanpa dihadiri oleh Tergugat/Pembanding, oleh karenanya setelah Tergugat/ Pembanding diberikan izin memasuki proses persidangan seharusnyalah diberikan kesempatan kepada Tergugat/Pembanding tersebut untuk mengajukan jawaban yang merupakan hak pertama dari seorang Tergugat, sehingga oleh karena Tergugat/Pembanding telah mengajukan jawaban bersama-sama dengan kesimpulannya tersebut Tergugat/Pembanding kesimpulan, haruslah terhadap maka jawaban dianggap isi gugatan sebagai termuat jawaban dalam dari Penggugat/Terbanding, sehingga didalam pertimbangan majelis hakim tingkat pertama seharusnya turut mempertimbangkan jawaban Tergugat tersebut, oleh karenanya demi tercapainya tujuan peradilan yang baik untuk mencapai kepastian hukum, Keadilan Hukum dan Kemanfaatan hukum maka dalam pemeriksaan Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 28 dari 39 ditingkat banding, jawaban Tergugat/Pembanding yang disertakan dalam kesimpulan tersebut akan dipertimbangkan sebagai jawaban Tergugat/Pembanding atas gugatan Penggugat/Terbanding tersebut ; Menimbang, bahwa sebagaimana dalil gugat Penggugat/Terbanding bahwa Penggugat/Terbanding adalah yang berhak atas tanah objek perkara karena telah mendapatkan izin dari Pemerintah Kabupaten Toba Samosir sebagaimana dalam Petikan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor.281 Tahun 2003 Tentang IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN DAN PERTANIAN yang terletak di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian yaitu Tanah No.Kav.Kel.VI No.9 dan Petikan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor.281 Tahun 2003 Tentang IZIN MEMBUKA TANAH UNTUK PEMUKIMAN DAN PERTANIAN yang terletak di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian yaitu Tanah No.Kav.Kel.VI No.12 yang dikuatkan dengan SURAT KETERANGAN MENGUASAI TANAH (SKHMT) Nomor:302/2002/SKHMT/VIII/2007 tanggal 14 April 2007 yang sekarang menjadi tanah objek perkara ini; Menimbang, bahwa Tergugat/Pembanding didalam membantah dalil gugat Penggugat/Terbanding jawabannya tersebut dengan mengemukakan bahwa tanah objek perkara ini telah dikuasai oleh orang tua Tergugat/Pembanding bernama Jaihuton Situmorang sejak tahun 1991 sampai dengan sekarang terus dikuasai dan diusahai, dimana pada tahun 1997 orang tua Tergugat/Pembanding bernama Jaihuton Situmorang telah meninggal dunia, sehingga sejak tahun 1997 Tergugat/Pembanding yang merupakan salah satu anak dari Jaihuton Situmorang yang tinggal di Kampung (Bonapasogit) melanjutkan menguasai dan mengusahai tanah tersebut, dan pada tahun 1995 istri pertama Tergugat/Pembanding dimakamkan di tanah terperkara dan mengenai penggunaan tanah objek perkara untuk tempat pemakaman istri Tergugat/Pembanding tidak pernah ada keberatan dari pihak manapun ; Menimbang, bahwa memperhatikan Berita Acara Persidangan Pemeriksan Setempat tanggal 06 Maret 2014 yang dihadiri pihak Penggugat/Terbanding maupun pihak Tergugat/Pembanding diperoleh fakta bahwa Penggugat/Terbanding menunjukkan lokasi tanah objek perkara yang Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 29 dari 39 terdiri dari 2 (dua) bidang tanah masing-masing seluas 2 (dua) HA, sedangkan Tergugat/Pembanding menunjuk lokasi 1(satu) bidang tanah dengan ukuran luas 4 (empat) HA, dan ternyata lokasi yang ditunjuk oleh Penggugat/Terbanding maupun lokasi yang ditunjuk oleh Tergugat/ Pembanding adalah lokasi yang sama, sehingga objek perkara adalah benar bidang tanah yang ditunjuk oleh Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding, hanya Penggugat/Terbanding menyatakan tanah terperkara terdiri dari 2 (dua) bidang dengan masing-masing bidang luas 2 (dua) HA sedangkan Tergugat/Pembanding menyatakan terdiri dari 1 (satu) bidang dengan luas 4 (empat) HA ; Menimbang, bahwa sesuai dengan gambar skets lokasi tanah tersebut dalam Berita Acara Persidangan Pemeriksaan Setempat, dilokasi lahan/tanah yang ditunjuk oleh Penggugat/Terbanding dicantumkan bahwa dalam kedua bidang tanah masing-masing seluas 2 (duas) HA terdapat tanaman, namun saat majelis menanyakan tanaman tersebut ditanam oleh siapa, penggugat menyatakan tidak mengetahui siapa yang menanam tanaman tersebut, sementara dilokasi lahan/tanah yang ditunjuk oleh Tergugat/Pembanding merupakan 1(satu) bidang tanah seluas 4 (empat) HA yang didalamnya terdapat tanaman kopi, bambu, Kentang, Jagung, Ubi dan tanaman Palawija yang diakui oleh Tergugat/Pembanding sebagai miliknya dan juga didalam lahan tersebut terdapat kuburan/makam istri pertama Tergugat/Pembanding yang dikubur pada tahun 1995 ; Menimbang, bahwa mengenai saksi-saksi yang diajukan oleh Penggugat/Terbanding dipersidangan bernama :1.Chomman Sitanggang (lahir tanggal 16-8-1967), 2.Marhusa Hutasoit (lahir tanggal 13-5-1967), 3.Rernsi Turnip (lahir tanggal 23-11-1960) 4. Bolusson Pasaribu (lahir tanggal 22-1-1960) saksi-saksi tersebut, pada umumnya menerangkan bahwa tanah terperkara adalah milik dari Penggugat/Terbanding, karena mendapat Surat Keputusan Bupati Toba Samosir No.281 tahun 2003 tertanggal 26 Nopember 2003 Tentang Izin Pemukiman dan Penggugat/Terbanding Pertanian, tersebut dan menyatakan diserobot oleh Tergugat/Pembanding Membuka Tanah untuk kesemuanya bahwa tanah saksi-saksi sengketa sejak tahun 2009, namun saksi Bolusson Pasaribu membenarkan bahwa kuburan dari adik perempuannya Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 30 dari 39 ada ditempat tersebut tetapi tidak tahu persis apakah berada di tanah terperkara atau diluar tanah terperkara, dan saksi Bolusson Pasaribu yang merupakan bekas Kepala Desa Hariarapintu pada tahun 1987 sampai dengan 2007 menyatakan dengan tegas dalam keterangannya dipersidangan bahwa tanah terperkara dikelola oleh Tompul Pasaribu (Penggugat/Terbanding) setelah keluar surat keterangan Bupati Toba Samosir tahun 2003 tentang pembebasan lahan tersebut, dan setahu saksi Bolusson Pasaribu tersebut sebelum tahun 2003 tanah tersebut belum ada yang mengusahai karena masih hutan Negara, dan menerangkan pula bahwa kenal dengan Jainton Situmorang als Op.Martabe lahir di Batu Napal adalah orang tua dari Tergugat/Pembanding, dimana pada saat itu Jainton Situmorang als Op Martabe bermukim di Batu Napal karena saksi pernah mengeluarkan surat, sehingga dalil gugatan Penggugat/Terbanding yang menyatakan telah membuka tanah objek perkara pada tahun 1994 dan mulai bertanam palawija sejak tahun 1996 tidak didukung oleh bukti yang diajukan Penggugat/Terbanding ; Menimbang, bahwa saksi-saksi dari Tergugat/Pembanding bernama : 1.Parulian Simbolon (lahir tahun 1966), 2.Rensi Br Situmorang, 3.Adili Waruwu (lahir tanggal 19-9-1970), 4.Poliman Rumapea (lahir tanggal 13-111962), dimana saksi Paruliah Simbolon menerangkan bahwa saksi menerima tanah yang dimilikiya sekarang dari Op.Martabe pada tahun 1990 dan menerangkan bahwa tanah terperkara bukan tanah kosong karena sejak tahun 1991 telah diusahai, dan tanah kosong yang disebut dalam gugatan adalah milik Rensi Situmorang, dan selanjutnya saksi Adili Waruwu menerangkan bahwa dianya tinggal di Desa Harian sejak tahun 1994 yang sebelumnya Tinggal di Berastagi dan di Desa Harian saksi memiliki bidang tanah pemberian dari Op.Martabe, kemudian saksi Poliman Rumapea menerangkan bahwa dirinya memiliki tanah berbatasan di sebelah barat tanah objek perkara bersama dengan tanah milik waruwu, dan tanah marga Sihombing, tanah milik saksi tersebut saksi peroleh dari adik perempuan Op.Martabe/Namboru dari Sahala Situmorang (Tergugat/Pembanding) dengan tulak cangkul Rp.4.000.000,- (empat juta rupiah) untuk tanah seluas ½ HA. Dan tanah yang menjadi objek perkara ini diusahai oleh keturunan Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 31 dari 39 Op.Martabe dengan ditanami Jagung, Ubi dan Adpokat dan dilahan tersebut terdapat kuburan istri Sahala Situmorang (Tergugat/Pembanding) ; Menimbang, bahwa bukti-bukti surat dari Penggugat dapat memperlihatkan asliya didepan persidangan sehingga dapat dijadikan bukti dipersidangan, sementara pihak Tergugat/Pembanding hanya dapat memperlihatkan foto copy surat bukti T-1 s/d T-6 tidak dapat memperlihatkan asli hanya berupa foto copy dari foto copy sehingga bukan merupakan bukti surat, namun tidak menutup kemungkinan bilamana bersesuaian dengan keterangan saksi-saksi dipersidangan dapat dijadikan sebagai petunjuk kepada majelis hakim, sementara bukti T-7 s/d T-10 adalah merupakan Foto gambar asli dari Kuburan Nenek dan Orang tua Jaihuton Situmorang, foto makam dari Romida br Pasaribu menantu dari Jaihuton Situmorang dan foto tanaman tumbuh ditanah terperkara berupa bambu yang ditanam oleh Jaihuton Situmorang sejak tahun 1990 ; Menimbang, bahwa setelah mencermati hal-hal tersebut diatas maka telah ternyata bahwa Penggugat/Terbanding didalam surat gugatnya mendalilkan bahwa tanah terperkara adalah milik dari Penggugat berdasarkan Petikan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor. 281 Tahun 2003 Tentang Izin Membuka Tanah Untuk Pemukiman dan Pertanian tertanggal 26 Desember 2003 dihubungkan dengan Surat Keterangan Hak Menguasai Tanah Nomor:302/2002/SKHMT/VIII/2007 tertanggal 14 April 2007, sementara menurut Tergugat/Pembanding lahan terperkara adalah milik Tergugat/Pembanding yang telah dikuasai dan diusahai sejak dari orang tua Tergugat/Pembanding Situmorang yang dilanjutkan yakni Op dikuasai Martabe dan atau Jaihuton diusahai oleh Tergugat/Pembanding setelah ayahnya Jaihuton Situmorang meninggal dunia tahun 1997 ; Menimbang, bahwa selanjutnya majelis hakim tingkat banding akan mempertimbangkan apakah tanah objek perkara adalah merupakan tanah milik Penggugat/Terbanding sebagaimana didalilkan dalam gugatannya, ataukah tanah objek perkara merupakan milik Tergugat/Pembanding sebagaimana didalilkan dalam jawabannya ; Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 32 dari 39 Menimbang, bahwa menurut keterangan saksi-saksi dari Tergugat/Pembanding dipersidangan sebagaimana telah dikemukakan dalam pertimbangan sebelumnya bahwa tanah objek perkara telah dikuasai oleh orang tua Tergugat/Pembanding bernama Jaihuton Situmorang gelar Op. Martabe sejak mereka para saksi datang ke Desa Partungko Naginjang tersebut dan sampai sekarang dilanjutkan dikuasai dan diusahai oleh anaknya yakni Tergugat/Pembanding, dan bidang tanah yang para saksi kuasai dan usahai sekarang di Desa Partungko Naginjang tersebut yang berdekatan dengan tanah objek perkara adalah diperoleh dari Op. Martabe dan Saudara perempuannya/namboru dari Tergugat/Pembanding, dan di lokasi tanah terperkara telah dimakamkan istri dari Tergugat/Pembanding pada tahun 1995 tanpa ada yang merasa keberatan, dan saat dilakukan sidang pemeriksaan setempat dilokasi tanah objek perkara ditemukan tanam-tanaman yang oleh Penggugat/Terbanding menyatakan tidak mengetahui siapa yang menanam tanam-tanaman tersebut, ini memberi arti bahwa tanam-tanaman yang ada dilahan tersebut bukanlah ditanami oleh Penggugat dengan kata lain bahwa tanah objek perkara tidak pernah dikuasai atau diusahai oleh Penggugat/Terbanding, sementara Tergugat/Pembanding menyatakan bahwa tanaman kopi, bambu, kentang, jagung, ubi dan tanaman palawija yang tumbuh dalam lahan tanah objek perkara adalah tanam-tanaman yang ditanam oleh Tergugat/Pembanding, dan ini memberi arti bahwa lahan tersebut benar diusahai dan dikuasai oleh Tergugat/Pembanding ; Menimbang, bahwa ditanah objek perkara ditemukan sebuah makam yang menurut keterangan saksi dari Penggugat bernama Bolusson Pasaribu menyatakan bahwa adik perempuannya dimakamkan di daerah tersebut namun tidak tahu persis apakah makam/kuburan itu berada didalam tanah terperkara atau diluar tanah objek perkara, sementara Tergugat/Pembanding beserta para saksi yang diajukan oleh Tergugat /Pembanding menerangkan pula bahwa makam yang ada di lokasi tanah terperkara adalah makam isteri dari Tergugat/Pembanding dimana sesuai bukti surat bertanda T-9 berupa foto asli menerangkan bahwa foto tersebut adalah makam salah satu dari menantu Jaihuton Situmorang (op.Wely Martabe) bernama Romida Br Pasaribu meninggal tahun 1995, sehingga bilamana keterangan saksi dari Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 33 dari 39 Tergugat/Pembanding dihubungkan satu sama lain dengan bukti T-9 dan Berita Acara Pemeriksaan setempat telah member gambaran bahwa dalil sangkalan Tergugat/Pembanding yang menyatakan istri pertamanya dimakamkan di tanah objek perkara sudah terpenuhi ; Menimbang, bahwa sudah merupakan suatu kebiasaan turun temurun yang hingga sekarang dijumpai di masyarakat Batak di Tapanuli Utara termasuk wilayah Toba Samosir sudah merupakan suatu kebiasaan yang umum memakamkan anggota keluarga yang meninggal dilahan milik keluarga, namun anggota suatu keluarga yang meninggal dunia tidaklah mungkin dimakamkan di lahan/tanah milik orang lain, sehingga dengan adanya makam/kuburan istri pertamaTergugat/Pembanding di tanah objek perkara adalah merupakan petunjuk yang akan dapat diterima umum dalam masyarakat Batak, sehingga sejak dimakamkannya istri Tergugat/ Pembanding pada tahun 1995 di lahan objek perkara, merupakan petunjuk yang tidak terbantahkan bahwa lahan tempat makam tersebut adalah milik keluarga dari orang yang dimakamkan ditempat tersebut, yakni keluarga Tergugat/Pembanding sebagai suaminya, karena yang meninggal walaupun bermarga Pasaribu bukan lagi masuk clan keluarga Pasaribu, karena dalam hukum adat masyarakat Batak adalah menganut Azas Kekeluargaan Patrilineal dimana setelah seorang perempuan menikah akan mengikuti dan masuk kedalam clan keluarga suaminya; Menimbang, bahwa Penggugat/Terbanding mendalilkan telah memperoleh Surat Izin Membuka Tanah Untuk Pemukiman dan pertanian berdasarkan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor.281 Tahun 2003 tertanggal 26 Desember 2003 sebagaimana bukti P-1 berupa lokasi tanah di Desa Pertungko Naginjang Kecamatan Harian No.Kav.Kel.VI No.9 An.Tompul Pasaribu luas 20.000 m2 dan bukti P-2 berupa lokasi tanah di Desa Pertungko Naginjang Kecamatan Harian No.Kav.Kel.VI No.12 An.Tompul Pasaribu luas 20.000 m2, sehingga sejak diterbitkan surat tersebut maka Penggugat/Terbanding mempunyai alas hak untuk membuka tanah pertanian dan Pemukiman di lokasi yang ditentukan dalam Surat Keputusan Bupati Toba Samosir No.281 Tahun 2003 tersebut, namun permasalahan hukumnya apakah Surat Keputusan Bupati Toba Samosir tersebut secara hukum dapat diperkenankan menghilangkan hak-hak adat Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 34 dari 39 orang lain yang sudah ada diatas lahan yang ditentukan jauh sebelum Surat Keputusan Bupati Toba Samosir tersebut diterbitkan untuk diberikan kepada orang lain yang akan baru membuka lahan/tanah tersebut, atau dengan kata lain apakah pihak Pemerintah Kabupaten Toba Samosir sebelum mengeluarkan surat Keputusan tersebut telah terlebih dahulu mengadakan survey pada lokasi tanah yang akan ditunjuk akan diberikan kepada Penggugat/Terbanding dan anggota masyarakat yang mengajukan pemohonan izin membuka tanah yang disebutkan dalam Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Tersebut benar merupakan tanah hutan yang belum pernah dibuka, diusahai dan dikuasai orang lain; Menimbang, bahwa sebagaimana isi dan maksud dari Surat Keputusan Bupati Tobasa No.281 tahun 2003 tanggal 26 Desember 2003 adalah berupa Izin Membuka Tanah Untuk Pemukiman Dan Pertanian, tidak serta merta dapat diartikan sebagai pemberian hak kepemilikan atas tanah kepada Penggugat/Terbanding, karena sejak telah berlakunya UndangUndang Nomor.05 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria dalam pasal.22 jo.Peraturan Mendagri No.06 Tahun 1972 tentang Pelimpahan Wewenang Pemberian Hak Atas Tanah jo Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No.09 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian Dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara Dan Hak Pengelolaan jo Kepres No.34 Tahun 2003 tentang Kebijakan Nasional di Bidang Pertanahan, bahwa yang berwenang memberikan hak atas tanah adalah Badan Pertanahan Nasional bukan Pemerintah Daerah ; Menimbang, bahwa Bupati Toba Samosir adalah pemegang tampuk Pemerintahan Kabupaten Toba Samosir yang berkewajiban untuk mengayomi seluruh warga mayarakat/penduduk Kabupaten Toba Samosir, tidak boleh bertindak diskriminatif, harus membela seluruh kepentingan warga masyarakat termasuk masyarakat adat yang banyak terdapat di wilayah Kabupaten Toba Samosir dalam rangka menciptakan kehidupan yang layak menuju kemakmuran warganya, sehingga tindakan dari Bupati Toba Samosir yang mengeluarkan Surat Keputusan No.281 Tahun 2003 tentang izin Membuka Tanah Untuk Pemukiman dan Pertanian tidak boleh bertentangan dengan hak orang lain, tidak boleh bertentangan dengan hukum termasuk hukum adat kebiasaan yang hidup dan diakui dalam Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 35 dari 39 masyarakat Kabupaten Toba Samosir, dan oleh karenanya Surat Keputusan Bupati Tobasa nomor.281 Tahun 2003 tanggal 26 Desember 2003 tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang terhadap tanahtanah yang telah dikuasai dan diusahai oleh Tergugat/Pembanding jauh sebelum Surat Keputusan Bupati Toba Samosir terbit, yakni terhadap tanah objek perkara dalam perkara ini yang sudah dikuasai dan diusahai secara terus menerus oleh Jaihuton Situmorang sejak tahun 1991 sampai meninggal tahun 1997 dan sejak tahun 1997 sampai dengan sekarang dilanjutkan dikuasai dan diusahai oleh anaknya yakni Tergugat/Pembanding secara terus menerus sebagai sumber nafkah penghidupan keluarganya sampai dengan diajukan gugatan ini ; Menimbang, bahwa demikian juga halnya dengan surat Bukti P-3 berupa Surat Keterangan Hak Menguasai Tanah Nomor. 302/2002/SKHMT/VIII/2007 tanggal 14 April 2007 atas nama Tompul Pasaribu yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Samosir Kecamatan Harian Desa Partungko Naginjang yang ditanda tangani oleh Bolusson Pasaribu selaku Kepala Desa Partungko Naginjang yang menerangkan nama Tompul Pasaribu adalah benar-benar penduduk Dusun Hariarapintu, Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten Samosir yang berhak menguasai sebidang tanah yang diperoleh dan diusahai atas dasar Petikan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor:281 Tahun 2003 tanggal 26 Desember 2003, dalam arti bahwa terbitnya Surat Keterangan Hak Menguasai Tanah Nomor:302/2002/SKHMT/VIII/2007 tanggal 14 April 2007 adalah berdasarkan atas kekuatan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir No.281 Tahun 2003 tanggal 26 Desember 2003 atas bidang tanah yang disebutkan dalam Surat Keputusan Bupati Toba Samosir termaksud, maka dengan dinyatakan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir No.281 tahun 2003 tanggal 26 Desember 2003 tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat terhadap tanah objek perkara maka dengan sendirinya Surat Keterangan Menguasai Tanah Nomor.302/2002/SKHMT/VIII/2007 tanggal 14 April 2007 tersebut juga harus dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang mengenai tanah objek perkara ; Menimbang, bahwa dengan memperhatikan pertimbangan- pertimbangan tersebut diatas, Pengadilan Tinggi tidak sependapat dengan Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 36 dari 39 pertimbangan hukum dan kesimpulan hakim tingkat pertama yang menyatakan dalam putusannya bahwa tanah objek perkara berupa 1 (satu) bidang dengan luas 2 (dua)HA sesuai dengan Petikan Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor.281 Tahun 2003 tanggal 26 Desember 2003 tentang Izin Membuka Tanah Untuk Pemukiman Dan Pertanian terletak di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian yaitu tanah No.Kav.Kel.VI No.9 dengan batas-batas: Timur dengan jalan Batu Napal, Utara dengan Saor Tampubolon, Selatan dengan Tompul Pasaribu, Barat dengan tanah kosong, dan Tanah No.Kav.Kel.VI No.12 seluas 2(dua) HA dengan batasbatas :Timur dengan Jalan Batu Napal, Utara dengan Tompul Pasaribu, Selatan dengan tanah kosong, Barat dengan tanah Kosong, yang kedua bidang tanah tersebut dikuatkan Surat Keterangan Menguasai Tanah Nomor.302/2002/SKHMT/VIII /2007 tanggal 14 April 2007 yang sekarang terletak di Desa Hariara Pintu Kecamatan Harian Kabupaten Samosir yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini adalah untuk diserahkan kepada Penggugat/Terbanding ; Menimbang, bahwa oleh karena sejak tahun 1991 jauh sebelum Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor:281 Tahun 2003 tanggal 26 Desember 2003 diterbitkan, ternyata lahan yang ditunjuk dalam Surat Keputusan Bupati tersebut telah diusahai dan dikuasai secara terus menerus oleh Jaihuton Situmorang orang tua dari Tergugat/Pembanding, dan setelah Jaihuton Situmorang meninggal dunia tahun 1997 dilanjutkan diusahai dan dikuasai secara terus menerus sampai dengan gugatan diajukan oleh Penggugat/Terbanding, dan oleh karenanya Surat Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor:281 Tahun 2003 tanggal 26 Desember 2003 dan Surat Keterangan Hak Menguasai Tanah Nomor:302/2002/SKHMT/VIII/2007 tanggal 14 April 2007 harus dinyatakan secara hukum tidak mempunyai kekuatan mengikat terhadap tanah yang telah dikuasai oleh Tergugat/Pembanding yang merupakan objek perkara ini, sehingga dengan demikian dalil pokok gugatan Penggugat/Terbanding yang mendalilkan sebagai yang berhak atas tanah objek perkara harus dinyatakan tidak terpenuhi dan tidak berdasarkan alasan yang sah menurut hukum ; Menimbang, bahwa oleh karena dalil pokok gugatan Penggugat/ Terbanding tidak terpenuhi dan tidak berdasarkan alasan yang sah menurut Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 37 dari 39 hukum, maka mengenai tuntutan atau dalil-dalil gugatan selebihnya sehubungan dengan dalil pokok tersebut dari Penggugat /Terbanding, tidak perlu dipertimbangkan lagi dan gugatan Penggugat /Terbanding harus ditolak untuk seluruhnya ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 10 Desember 2014 Nomor:55/Pdt.G/2014/PN.Blg harus dibatalkan dan Pengadilan Tinggi akan mengadili sendiri sebagaimana tersebut dalam amar putusan dibawah ini ; Menimbang, bahwa Pengugat/Terbanding dipihak yang kalah, maka ia dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan ; Mengingat peraturan hukum dari perundang-undangan yang berlaku, khususnya Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 (tentang Kekuasaan Kehakiman), UU No.02 Tahun 1986 jo UU No.04 Tahun 2004 jo UU No.49 tahun 2009 (tentang Peradilan Umum) serta RBG ; MENGADILI - Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat; - Membatalkan putuan Pengadilan Negeri Balige tanggal 10 Desember 2014 Nomor: 55/Pdt.G/2014/PN.Blg yang dimohonkan banding tersebut; DENGAN MENGADILI SENDIRI : DALAM PROVISI - Menolak gugatan provisi dari Penggugat/Terbanding DALAM POKOK PERKARA - Menolak gugatan Penggugat /Terbanding untuk seluruhnya ; - Menghukum Penggugat/Terbanding untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat pengadilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sebanyak Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) ; Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 38 dari 39 Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari SENIN tanggal 11 MEI 2015 oleh kami Hj. WAGIAH ASTUTI,SH selaku Ketua Majelis dengan YANSEN PASARIBU,SH dan ABDUL FATTAH,SH,MH masing-masing sebagai Hakim Anggota berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 12 Pebruari 2015 Nomor.50/PDT/2015/PT.MDN untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding dan putusan tersebut pada hari KAMIS tanggal 21 MEI 2015 diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri Hakim-hakim Anggota, serta dibantu oleh MUSALIM SIREGAR,SH Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut akan tetapi tanpa dihadiri kedua belah pihak dalam perkara ini ; Hakim Anggota : Hakim Ketua : ttd ttd 1. YANSEN PASARIBU,SH Hj. WAGIAH ASTUTI,SH ttd 2. ABDUL FATTAH,SH,MH Panitera Pengganti : ttd MUSALIM SIREGAR,SH Rincian biaya perkara: - Meterai : Rp. 6.000,- Redaksi : Rp. 5.000,- Pemberkasan : Rp.139.000,Jumlah : Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) ; Putusan Nomor:50/PDT/2015/PT.MDN Halaman 39 dari 39