January Rizcky Fadjarina - Repository UIN

advertisement
PENGARUH PERIKLANAN DAN KEPERCAYAAN ONLINE
TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN SERTA DAMPAKNYA
PADA PEMBELIAN BERULANG DALAM C2C E-COMMERCE
TOKOPEDIA
SKRIPSI
Oleh :
January Rizcky Fadjarina
1112081000043
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1437H/2016
PENGARUH PERIKLANAN DAN KEPERCAYAAN ONLINE
TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN SERTA DAMPAKNYA
PADA PEMBELIAN BERULANG DALAM C2C E-COMMERCE
TOKOPEDIA
(Studi Kasus Pada Pengguna C2C E-Commerce Tokopedia di Jakarta)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
JANUARY RIZCKY FADJARINA
NIM: 1112081000043
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437H/2016
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
JANUARY RIZCKY FADJARINA
Tempat, Tgl Lahir
: Tangerang, 10 Januari 1995
Alamat
: Jl KH Dewantara Komp. Kompas, Lima Benua. H
Anim Bandong No. 59 Ciputat, Tangerang Selatan,
Banten.
No Telp/HP
: 085771419857
Email
: [email protected]
Pendidikan Formal
Pendidikan Non Formal
2012-2016
Universitas Islam
Negeri Syarif
Hidayatullah
Jakarta
2016
Jambore HIPMI Perguruan
Tinggi Se-Asean
(Himpunan Pengusaha
Muda Indonesia)
2009-2012
SMAN 9
Tangerang Selatan
2014
Entrepreneurship School
2013
Latanza English Institute
2006-2009
SMPN 2 Ciputat
2009
ESQ Leadership Training
Pengalaman Organisasi
2016
Anggota HIPMI PT UIN Jakarta
2014-2015
Ketua Bidang III Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen
2013-2014
Koor. Div Informasi dan Komunikasi Himpunan Mahasiswa
Jurusan Manajemen
2010-2012
Wakil Ketua Pecinta Alam SMAN 9 Tangerang Selatan
Pengalaman Kerja
2014-2016
Business Development PT Paragon Technology & Innovation
2014
Interviewer PT Tempo Inti Media Harian
vi
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of advertising and online trust to
purchase decision process and its impact to repurchase. Sample determined by
purposive sampling method. The sample of this research is 100 user C2C ECommerce Tokopedia In Jakarta. This research using path analysis. The results
showed that partially advertising and online trust have a significant influence on
purchase decision process because it has a significance value < 0.05 (0.000 for
advertising and 0,000 for online trust) and simultaneously that advertising and
online trust have a significant influence on purchase decision process with the
significance value 0,000 < 0,05. The partially advertising, online trust and
purchase decision process have a significant influence on repurchase because it
has a significance value < 0.05 (0,046 for advertising, 0,003 for online trust and
0,000 for purchase decision process) and simultaneously that advertising, online
trust and purchase decision process have a significant influence on repurchase
with the significant value 0,000 < 0.05.
Keyword :
Advertising, Online Trust,
Repurchase, E- Commerce.
vii
Purchase
Decision
Process,
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh periklanan dan
kepercayaan online terhadap proses keputusan pembelian serta dampaknya pada
pembelian berulang dalam C2C E-Commerce Tokopedia. Metode penentuan
sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel pada penelitian ini
adalah 100 orang pengguna C2C E-Commerce Tokopedia di Jakarta. Metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur. Hasil penelitian
menunjukan bahwa secara parsial periklanan, kepercayaan online berpengaruh
signifikan terhadap proses keputusan pembelian sebab mempunyai nilai
signifikansi < 0,05 (0,000 untuk periklanan dan 0,000 untuk kepercayaan online)
dan secara simultan periklanan dan kepercayaan online berpengaruh signifikan
terhadap proses keputusan pembelian dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.
Secara parsial periklanan, kepercayaan online dan proses keputusan pembelian
berpengaruh signifikan terhadap pembelian berulang sebab mempunyai nilai
signifikansi < 0,05 (0,046 untuk periklanan, 0,003 untuk kepercayaan online dan
0,000 untuk pembelian berulang) dan secara simultan periklanan, kepercayaan
online dan proses keputusan pembelian berpengaruh signifikan terhadap
pembelian berulang dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.
Kata kunci :
Periklanan, Kepercayaan Online, Proses Keputusan Pembelian,
Pembelian Berulang, E-Commerce.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, Wa shallallahu wa sallam ‘ala Nabiyyina
Muhammadin, Wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in, Amma ba’du.
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah megaruniakan
Rahmat dan Hidayah-Nya. Shalawat serta salam tidak lupa penulis hanturkan
kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam beserta para sahabatnya
yang telah membawa cahaya kehidupan bagi kita semua.
Tidak henti-hentinya penulis mengucap rasa syukur kepada Allah
Subhanahu wa ta’ala kerena berkat kehendak dan izin-Nya penulis berhasil
menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi. Penulis juga menyadari bahwa skripsi tidak lepas dari bantuan dan
dukungan orang-orang disekitar penulis dalam penyusunannya. Untuk itu, dengan
selesainya penulisan skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua penulis, Bapak Benny Meilany dan Ibu Nani Fitriasari atas
doa, usaha dan keikhlasan kalian yang sudah membesarkan dan mendidik
penulis sampai saat ini. Tanpa kedua orang tua penulis bukan apa-apa dan
hanya dengan ridho dari kedua orang tua serta Allah SWT penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini. Semoga penulis bisa membalas semua jasa papa
dan ibu.
2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku ketua jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ix
5. Ibu Dr. Muniaty Aisyah, ST, MM selaku dosen pembimbing I. Terima kasih
banyak atas waktu, saran, motivasi dan ilmu yang sangat bermanfaat yang
telah ibu berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA selaku dosen pembimbing II.
Terima kasih banyak atas waktu yang selalu Ibu sediakan untuk membimbing
penulis,
serta
masukan
dan
motivasinya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak Dr. Indo Yama Nasarudin, SE, MAB selaku dosen pembimbing
akademik.
8. Seluruh jajaran staff karyawan dan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Seluruh responden penelitian yang telah meluangkan waktunya untuk
menjawab kuesioner yang penulis berikan. Penulis sadari tanpa bantuan dan
kerjasama kalian penelitian ini tidak dapat berjalan.
10. Adik tercinta Octavina Rizcky Ramadhany yang selalu membuat penulis
menjadi semangat dan tersenyum dengan semua tingkah lucunya.
11. Sahabat-sahabat GGCku yang selalu ada dari awal masuk kuliah sampai lulus
Anggita, Ravena, Fifi, Annisa, Wilda, Oby, Devi, Laily, Mahda dan Sifa.
Sukses untuk kita semua, sahabat.
12. Sahabat-sahabat Arkadas. Ayi, Novie, Rini, Dewi, Abad, Barkah, Angga dan
Ody yang selalu ada sejak SMA. Terima kasih untuk persahabatan kita
selama ini.
13. Kakak-kakak dan adik-adik 9Forest. Terima kasih atas segala pengalaman
dan pelajaran hidup yang kalian berikan.
14. Kawan-kawan konsentrasi pemasaran. Terima kasih untuk kebersamaan kita,
untuk pengetahuan yang kita bagi, untuk segala canda dan tawa. See you on
top, guys.
15. Sahabat-sahabat Manajemen 2012. Terima kasih untuk segala cerita dan kisah
di kampus selama ini. Terima kasih untuk selalu berbagi tentang mimpimimpi dan harapan di masa depan. Semoga segala impian dan harapan kita
bisa terwujud.
x
16. Kawan-kawan HMJ Manajemen, Hipmi PT UIN Jakarta dan CEO Bekal
Makan. Terima kasih atas segala ilmu dan pengalaman baru yang sudah
kalian bagi selama ini.
17. Kawan-kawan KKN Reaktif 2015 yang telah memberikan pelajaran baru
selama sebulan KKN, Aura, Tami, Lisma, Diana, Wiwi, Siska, Suci, Friska,
Shofyan, Deska, Teguh, Bambang, Fatzry, Luthfi, Iman, Dhimas dan Wahab.
18. Yang terakhir penulis ucapkan terima kasih atas segala dukungan, bantuan
dan waktunya M Shofyan Hady.
19. Serta semua pihak yang belum disebutkan yang terkait secara langsung
maupun tidak dalam penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi
ini. Oleh karena itu, saran dan kritik membangun sangat diharapkan bagi penulis.
Akhir kata, besar harapan bagi penulis agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Jakarta, 1 September 2016
January Rizcky Fadjarina
xi
DAFTAR ISI
COVER DALAM
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vi
ABSTRACT
vii
ABSTRAK
viii
KATA PENGANTAR
ix
DAFTAR ISI
xii
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xix
BAB I – PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Penelitian
1
B. Rumusan Masalah
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
8
1. Tujuan Penelitian
8
2. Manfaat Penelitian
10
BAB II – TINJAUAN PUSTAKA
11
A. Landasan Teori
11
1. Pemasaran Abad 21
11
2. Internet
12
3. Electronic Commerce/E-Commerce
14
4. Customers To Customers (C2C) E-Commerce
17
5. Periklanan
18
a. Pengertian Periklanan
18
b. Keputusan Penting Dalam Program Periklanan
21
xii
c. Mengukur Efektivitas Periklanan
25
d. Dimensi Periklanan
36
6. Kepercayaan Online (Online Trust)
38
a. Pengertian Kepercayaan
38
b. Pengertian Kepercayaan Online
41
c. Dimensi Kepercayaan Online
42
7. Proses Keputusan Pembelian
43
a. Pengertian Keputusan Pembelian
43
b. Pengertian Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
44
c. Dimensi Proses Keputusan Pembelian Konsumen
48
8. Pembelian Berulang (Repurchase)
49
a. Pengertian Pembelian Berulang (Repurchase)
49
b. Dimensi Pembelian Berulang (Repurchase)
50
B. Hubungan Antar Variabel
50
1.
Periklanan Dengan Proses Keputusan Pembelian
50
2.
Kepercayaan Online Dengan Proses Keputusan Pembelian
51
3.
Periklanan Dengan Dengan Pembelian Berulang
51
4.
Kepercayaan Online Dengan Pembelian Berulang
51
5.
Proses Keputusan Pembelian Dengan Pembelian Berulang
52
C. Penelitian Terdahulu
52
D. Kerangka Pemikiran
59
E. Hipotesis Penelitian
61
BAB III – METODOLOGI PENELITIAN
64
A. Ruang Lingkup Penelitian
64
B. Metode Penentuan Sampel
65
1.
Populasi
65
2.
Sampel
65
C. Metode Pengumpulan Data
67
1.
Data Primer
67
2.
Data Sekunder
69
xiii
D. Metode Analisis Data
70
1. Uji Kualitas Data
70
a. Uji Validitas
71
b. Uji Reliabilitas
71
2. Analisis Jalur (Path)
72
3. Pengujian Hipotesis
75
a. Koefisien Korelasi
75
b. Koefisien Determinasi
77
c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
77
d. Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji Statistik t)
78
4. Uji Sobel
79
E. Operasional Variabel Penelitian
1.
80
Variabel
80
a. Variabel Eksogen
80
b. Variabel Endogen
80
Operasional Variabel
81
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN
84
2.
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
84
1. Sejarah Singkat Tokopedia
84
2. Visi dan Misi
87
B. Deskripsi Responden
87
C. Analisis Deskriptif
93
D. Distribusi Kuesioner
108
E. Uji Kualitas Data
109
F.
1. Uji Validitas
109
2. Uji Reliabilitas
112
Analisis Jalur
114
1.
Persamaan Analisis Jalur
114
a. Koefisien Korelasi
114
b. Koefisien Determinasi
117
xiv
2.
3.
Pengujian Hipotesis
118
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
118
b. Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji Statistik t)
122
Diagram Analisis Jalur
129
G. Uji Sobel
130
BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN
133
A. Kesimpulan
133
B. Saran
135
1. Bagi Perusahaan
135
2. Bagi Akademisi
138
DAFTAR PUSTAKA
139
xv
DAFTAR TABEL
Nomor
Keterangan
Halaman
1.1
Top Sites In Indonesia
6
2.1
Tujuan Periklanan
23
2.2
The Facet Of Effect Model
26
2.3
Penelitian Terdahulu
53
3.1
Skala Likert
69
3.2
Kriteria Koefisien Korelasi
76
3.3
Operasional Variabel
82
4.1
Jenis Kelamin Responden
88
4.2
Usia Responden
89
4.3
Pendidikan Terakhir Responden
89
4.4
Pekerjaan Responden
90
4.5
Situs Belanja Online yang pernah digunakan
91
4.6
Melihat atau Mendengar Iklan Tokopedia
93
4.7
Memperhatikan Isi Pesan yang Disampaikan
94
4.8
Tertarik dengan Produk atau Layanan
94
4.9
Sadar Tokopedia merupakan situs jual beli online
95
4.10
Ingin Melakukan Pembelian Online
95
4.11
Menyukai Iklan
96
4.12
Merasa Tokopedia Mampu Memenuhi Kebutuhan
97
4.13
Apabila Ingin Melakukan Pembelian, Ingat Tokopedia 98
4.14
Mengingat Logo dan Slogan yang Ditampilkan
98
4.15
Belajar Cara-cara Melakukan Pembelian Online
99
4.16
Kebiasaan Belanja Offline Berubah Menjadi Online
99
4.17
Percaya Terhadap Iklan Tokopedia
100
4.18
Akan Melakukan Pembelian Online di Tokopedia
101
4.19
Jujur dalam Memberikan Informasi Produk
101
xvi
4.20
Mampu Memberikan Keamanan dalam Bertransaksi
4.21
Melakukan Usaha Terbaik Ketika Menemukan Masalah 102
4.22
Ketika Ingin Melakukan Pembelian, Ke Tokopedia
4.23
Setelah Mencari Informasi, Memutuskan Ke Tokopedia 104
4.24
Dari Berbagai Alternatif, Memutuskan Ke Tokopedia
104
4.25
Memutuskan Melakukan Pembelian di Tokopedia
105
4.26
Merasa Puas
105
4.27
Melakukan Pembelian Ulang
106
4.28
Dibanding Situs lain, Memilih Tokopedia
107
4.29
Tidak Akan Berpindah
107
4.30
Distribusi Kuesioner
108
4.31
Uji Validitas Periklanan
110
4.32
Uji Validitas Kepercayaan Online
110
4.33
Uji Validitas Proses Keputusan Pembelian
111
4.34
Uji Validitas Pembelian Berulang
111
4.35
Uji Reabilitas Periklanan
112
4.36
Uji Reabilitas Kepercayaan Online
113
4.37
Uji Reabilitas Proses Keputusan Pembelian
113
4.38
Uji Reabilitas Pembelian Berulang
113
4.39
Koefisien Korelasi
115
4.40
Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel
116
4.41
Koefisien Determinasi Struktur 1
117
4.42
Koefisien Determinasi Struktur 2
118
4.43
Analisis Varian (ANOVA) Struktur 1
119
4.44
Analisis Varian (ANOVA) Struktur 2
120
4.45
Hasil Uji Parsial (t-Test) Struktur 1
122
4.46
Uji t Persamaan Struktur 1
125
4.47
Hasil Uji Parsial (t-Test) Struktur 2
125
4.48
Uji t Persamaan Struktur 2
128
xvii
102
103
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Keterangan
Halaman
1.1
Pengguna Internet tahun 2010-2013
1.2
Transaksi E-Commerce di Indonesia Tahun 2013-2015 2
2.1
Keputusan Periklanan Utama
22
2.2
Model Lima Tahap Proses Keputusan Pembelian
45
2.3
Kerangka Pemikiran
60
3.1
Diagram Jalur
74
3.2
Substruktural 1
74
3.3
Sub Struktural 2
75
4.1
Analisis Jalur Struktur 1 dan 2
128
xviii
1
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
Keterangan
Halaman
Lampiran 1
Kuesioner Penelitian
145
Lampiran 2
Tabel Jawaban Responden
150
Lampiran 3
Hasil Uji Kualitas Data
165
Lampiran 4
Statistik Deskriptif
169
Lampiran 5
Hasil Korelasi Semua Variabel
175
Lampiran 6
Hasil Pengujian Analisis Jalur
176
xix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi dan informasi di dunia khususnya internet
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Internet dapat menghubungkan
satu orang dengan orang lainnya, menyediakan informasi, sarana komunikasi,
bahkan sebagai sarana hiburan. Internet juga membuat keterbatasan jarak,
waktu dan biaya dapat teratasi dengan mudah. Kini teknologi yang diciptakan
tidak lagi sebagai kebutuhan untuk memudahkan dalam melakukan aktivitas
masyarakat saja, tetapi juga sebagai sarana untuk mendukung aktivitas bisnis
di perusahaan (Sunarto, 2009:25).
Gambar 1.1
Pengguna Internet Tahun 2010-2013
Sumber: MarkPlus Insight (2014)
Survei yang dilakukan oleh perusahaan riset pemasaran bernama Markplus
Insight dan majalah Online Marketeers (2014) memperlihatkan hasil survei
dan mengungkap bahwa tahun 2013 terdapat 74,6 juta pengguna internet di
Indonesia, naik 22% dari tahun 2012 yang jumlahnya 61,1 juta. Menurut
1
Christiana dalam Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII 2015)
mengungkap pengguna internet di Indonesia mencapai 88,1 juta pada semester
pertama 2015.
Menurut data dari We Are Social (2015), pengguna internet aktif di seluruh
dunia kini mencapai angka 3,17 miliar. Jumlah pengguna internet bertumbuh
hingga 7,6% dari tahun ke tahun. Menurut Nielsen (2014) dengan
meningkatnya pengguna internet, hal tersebut mempengaruhi perubahan
perilaku pembelian yang biasanya dilakukan secara offline berkembang
menjadi pembelian secara online.
Gambar 1.2
Transaksi E-Commerce di Indonesia Tahun 2013-2015
Sumber: Dailysocial dan Veritrans (2012)
Transaksi bisnis dengan menggunakan internet (online) dikenal dengan
istilah E-Commerce. Menurut Dailysocial dan Veritrans (2012) E-Commerce
terbukti mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan merupakan industri
terpanas di Indonesia saat ini.
Menurut Kotler dan Keller (2012:460) E-Commerce berarti bahwa
perusahaan atau situs menawarkan untuk melakukan transaksi atau
memfasilitasi penjualan produk dan jasa secara online. Menurut Kotler dan
2
Armstrong (2014:525) terdapat empat wilayah pemasaran online dalam
transaksi E-Commerce yang dapat diklasifikasikan menjadi Business to
Business (B2B), Business to Consumers (B2C), Consumers to Business (C2B)
dan Consumers to Consumers (C2C).
Menurut Kotler dan Armstrong (2014:526) E-Commerce Consumers to
Consumers (C2C) merupakan pertukaran barang dan informasi secara online
antara konsumen akhir. Situs Indonesia yang termasuk dalam C2C ECommerce adalah Tokopedia dan Bukalapak (Lukman, 2014).
Namun, Peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia belum diikuti
oleh peningkatan jumlah transaksi bisnis online yang sepadan. Ini bisa dilihat
dari hasil survei yang dilakukan oleh majalah Marketeers bersama lembaga
riset MarkPlus Insight. Menurut MarkPlus Insight Indonesia Netizen Survey
2013, pengguna internet yang mengaku biasa belanja online meningkat dari
15% pada tahun 2012 menjadi 20% pada tahun 2013. Jumlah transaksi
memang meningkat dari tahun sebelumnya ke tahun berikutnya namun hal ini
dinilai belum signifikan.
E-Commerce sebagai saluran transaksi pemasaran yang masih tergolong
baru memang dinilai mengandung ketidakpastian dan resiko jika dibandingkan
dengan transaksi yang dilakukan secara konvensional. Kejahatan melalui
internet dalam berbagai bentuk, baik di Indonesia maupun di belahan dunia
lain, masih menjadi ancaman bagi kelangsungan E-Commerce. Survei yang
dilakukan Kaspersky Lab dan B2B International mengungkap Indonesia
3
menjadi Negara yang 26% konsumennya menjadi target aksi kejahatan online
(Liputan6, 2016).
Selain itu, Director Asia Consumer Business Norton oleh Symantec Chee
Choon Hong melakukan survei kejahatan online di Indonesia, mengatakan
dalam data riset yang dihasilkan perusahaannya sebanyak 25,45 juta warga
Indonesia pernah menjadi korban kejahatan online dalam beberapa tahun
terakhir (Tempo, 2016).
Hal ini menjadi pertimbangan bagi para pengguna internet untuk
melakukan pembelian secara online. Untuk mengatasi kasus penipuan yang
sering terjadi pada transaksi online, Tokopedia yang didirikan oleh William
Tanuwijaya bersama Leontinus Alpha Edison menerapkan Escrow System
dalam sistem pembayarannya atau biasa dikenal dengan istilah rekening
bersama (Lukman, 2014).
Namun beberapa pengguna C2C E-Commerce Tokopedia tetap mengalami
tindak penipuan dan terjebak dengan modus penipuan online yang saat ini
sedang marak terjadi yaitu Phishing. Phishing merupakan aktivitas yang
dilakukan para peretas untuk mencuri data-data rahasia pengguna dengan
membuat situs palsu yang menyerupai suatu situs resmi dan mengajak
pengguna untuk masuk ke situs palsu tersebut untuk melakukan transaksi
online (blog.tokopedia.com, 2015).
Dalam transaksi online, ketika pembeli melakukan kegiatan belanja online,
hal utama yang harus dipertimbangkan adalah apakah mereka percaya
4
terhadap situs yang menyediakan fasilitas layanan online dan percaya kepada
penjual yang berada dalam situs tersebut.
Kepercayaan sangat penting dalam transaksi melalui internet, hal ini
karena dalam E-Commerce terjadi keterbatasan kontak fisik konsumen
terhadap produk, sehingga konsumen tidak dapat melakukan pengawasan
sebelum melakukan pembelian. Menurut penelitian yang dilakukan Ardyanto
dkk (2015) dan Putra (2014) kepercayaan merupakan faktor yang paling kuat
dan dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Semakin tinggi
tingkat kepercayaan konsumen maka keputusan pembelian juga akan
meningkat. Selain itu, kepercayaan online merupakan dasar yang diperlukan
perusahaan untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Kepercayaan
online dan keputusan pembelian berpengaruh terhadap pembelian berulang
(Prabowo dkk, 2014).
Oleh karena itu, kunci keberhasilan dari bisnis berbasis internet dibangun
dari proses transaksi yang terpercaya sehingga mampu membuat calon
konsumen dapat merasa nyaman dan percaya diri untuk melakukan transaksi
secara online. Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mujiyana
(2013) dan Natalia (2014) variabel periklanan juga dinilai memiliki pengaruh
terhadap keputusan pembelian. Menurut Kotler dan Armstrong (2016:474)
Periklanan merupakan salah satu media komunikasi pemasaran yang kerap
digunakan dalam aktivitas ekonomi, perusahaan bisnis, berbagai organisasi
non-profit, profesional dan lembaga-lembaga sosial juga menggunakan iklan
untuk mempromosikan ke berbagai target publik. Peranan periklanan dalam
5
pemasaran sangatlah penting, yakni untuk membangun kesadaran (awareness)
terhadap keberadaan produk atau jasa yang ditawarkan, menambah
pengetahuan konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan dan
membujuk calon pelanggan untuk membeli atau menggunakan produk atau
jasa tersebut.
Menurut Ads.Id (2015) berdasarkan penelitian yang dilakukan Adstensity,
Tokopedia menduduki posisi teratas dengan biaya belanja periklanan yang
dihabiskan mencapai lebih dari Rp 559 miliar. Posisi kedua diduduki oleh
Traveloka dengan biaya belanja periklanan sebesar Rp 553 miliar. Sedangkan
Bukalapak yang merupakan pesaing utama Tokopedia hanya menghabiskan
total biaya belanja periklanan sebesar Rp 119 miliar dan berada di posisi kelima.
Namun, menurut Top Sites E-Commerce In Indonesia, Bukalapak
menempati urutan pertama dalam hal situs C2C E-Commerce yang paling
banyak dikunjungi di Indonesia mengalahkan Tokopedia yang berada pada
urutan kedua (Alexa, 2016).
Nama Situs
Bukalapak
Tokopedia
Sumber: Alexa (2016)
Tabel 1.1
Top Sites In Indonesia
Rank In Indonesia
Global Rank
10
13
440
547
Berdasarkan data Top Sites In Indonesia dari situs Alexa (2016),
Bukalapak berada pada urutan ke-440 di dunia dan urutan ke-10 di Indonesia.
6
Mengalahkan Tokopedia yang muncul lebih awal pada 17 Agustus 2009, di
urutan ke-547 dunia dan urutan ke-13 di Indonesia.
Melihat fenomena tersebut peneliti ingin melihat apakah periklanan yang
diterapkan oleh C2C E-Commerce Tokopedia mempengaruhi keputusan untuk
melakukan pembelian melalui internet serta bagaimanakah C2C E-Commerce
Tokopedia membangun kepercayaan pembeli online sehingga mereka tetap
memutuskan untuk membeli secara online dan melakukan pembelian
berulang.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengangkat
judul ―PENGARUH PERIKLANAN DAN KEPERCAYAAN ONLINE
TERHADAP
PROSES
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
SERTA
DAMPAKNYA PADA PEMBELIAN BERULANG DALAM C2C ECOMMERCE TOKOPEDIA”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah periklanan berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian
pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia secara parsial?
2. Apakah kepercayaan online berpengaruh terhadap proses keputusan
pembelian pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia secara parsial?
3. Apakah periklanan dan kepercayaan online berpengaruh terhadap proses
keputusan pembelian pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia secara
simultan?
7
4. Apakah periklanan berpengaruh terhadap pembelian berulang pada
pengguna C2C E-Commerce Tokopedia secara parsial?
5. Apakah kepercayaan online berpengaruh terhadap pembelian berulang
pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia secara parsial?
6. Apakah proses keputusan pembelian berpengaruh terhadap pembelian
berulang pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia secara parsial?
7. Apakah periklanan, kepercayaan online dan proses keputusan pembelian
berpengaruh terhadap pembelian berulang pada pengguna C2C ECommerce Tokopedia secara simultan?
8. Apakah periklanan berpengaruh terhadap pembelian berulang pada
pengguna C2C E-Commerce Tokopedia melalui proses keputusan
pembelian?
9. Apakah kepercayaan online berpengaruh terhadap pembelian berulang
pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia melalui proses keputusan
pembelian?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Untuk menganalisis pengaruh periklanan terhadap proses keputusan
pembelian pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia secara
langsung.
8
b. Untuk menganalisis pengaruh kepercayaan online terhadap proses
keputusan pembelian pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia
secara langsung.
c. Untuk menganalisis pengaruh periklanan dan kepercayaan online
terhadap proses keputusan pembelian pada pengguna C2C ECommerce Tokopedia secara simultan.
d. Untuk menganalisis pengaruh periklanan
terhadap pembelian
berulang pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia secara
langsung.
e. Untuk menganalisis pengaruh kepercayaan online terhadap pembelian
berulang pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia secara
langsung.
f. Untuk menganalisis pengaruh proses keputusan pembelian terhadap
pembelian berulang pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia
secara langsung.
g. Untuk menganalisis pengaruh periklanan, kepercayaan online dan
proses keputusan pembelian terhadap pembelian berulang pada
pengguna C2C E-Commerce Tokopedia secara simultan.
h. Untuk menganalisis pengaruh
periklanan terhadap pembelian
berulang pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia melalui proses
keputusan pembelian.
9
i. Untuk menganalisis pengaruh kepercayaan online terhadap pembelian
berulang pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia melalui proses
keputusan pembelian.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis di bidang
pemasaran
khususnya
mengenai
E-Commerce,
serta
melatih
keterampilan teknis penulis dalam menganalisa suatu masalah.
b. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai dasar yang
objektif dalam mengambil keputusan serta sebagai pedoman untuk
menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh perusahaan di
masa yang akan datang.
c. Bagi Akademisi
Sebagai referensi untuk penelitian berikutnya dan menambah
pengetahuan akademisi, khususnya mahasiswa atau mahasiswi
program studi manajemen pemasaran tentang seberapa besar
pengaruh periklanan dan kepercayaan online terhadap proses
keputusan pembelian serta dampaknya pada pembelian berulang.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pemasaran Abad 21
Pemasaran seperti halnya ilmu pengetahuan memang bersifat
dinamis dan selalu mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi dalam
dunia pemasaran merupakan suatu keharusan untuk menyesuaikan diri
dengan kemajuan zaman. Pemasaran abad 21 secara kontras didasarkan
pada revolusi digital dan pengelolaan informasi. Menurut Kotler, dkk
(2009:5) Bisnis saat ini menghadapi tiga tantangan dan peluang utama:
globalisasi, efek kemajuan teknologi dan deregulasi. Revolusi digital
telah memberikan banyak sekali kapabilitas baru, seperti peningkatan
daya beli yang signifikan, variasi barang dan jasa, informasi mengenai
hampir segala hal, kemudahan yang lebih besar dalam berinteraksi dan
membuat pesanan serta kemampuan untuk membandingkan perincian
mengenai produk dan jasa.
Hampir semua bidang dipengaruhi oleh dunia digital, demikian
juga bidang pemasaran dengan paradigma transaksi offline yang berubah
ke paradigma transaksi online. Pemasaran online merupakan usaha
perusahaan untuk memasarkan produk dan layanan serta membangun
hubungan pelanggan melalui internet dengan menggunakan situs web
11
perusahaan, promosi dan iklan online, e-mail, video online dan blog
(Kotler dan Armstrong, 2016:540).
Menurut Kotler dan Keller (2012:460) pemasaran
menggambarkan
usaha
perusahaan
untuk
memberitahu
online
pembeli,
mengkomunikasikan, mempromosikan dan menjual produk dan jasanya
melalui internet.
Dari definisi tersebut, dapat diketahui bahwa era globalisasi saat ini
memberikan pengaruh
menumbuhkan
yang cukup besar bagi
tantangan
baru
yang
harus
pemasaran dan
dihadapi
dalam
perkembangannya. Abad 21 yang disebut dengan abad digital ini memang
mempengaruhi gaya hidup, sistem politik, sosial budaya dan ekonomi
dengan ditulangpunggungi oleh telekomunikasi dan komputer (internet).
2. Internet
Internet dimulai sejak awal tahun 1960 dan sebagian besar bisnis
dunia saat ini dilaksanakan di jaringan digital yang menghubungkan
orang dan perusahaan (Arens dan Schaefer, 2007:352).
Menurut Kotler dan Armstrong (2014:525) Internet adalah jaring
publik luas dari jaringan komputer yang menghubungkan segala jenis
pengguna di seluruh dunia satu sama lain dan menghubungkan mereka
dengan ‗penyimpanan informasi‘ yang sangat besar.
Menurut McLeod dan Schell (2004:6) Internet merupakan sarana
elektronik yang dapat dipergunakan untuk berbagai aktivitas seperti
komunikasi, riset, transaksi bisnis dan lainnya.
12
Menurut Strauss (2009:6) Internet is a global network of
interconnected networks. This includes million of corporate, government,
organizational and private networks. Many of the computers in these
networks hold files, such as web pages and video, that can be accesed by
all other networked computers. Every computer, cell phone or other
networked device can send and receive data in the form of e-mail or
digital files over the internet.
Menurut Strauss (2009:6) Internet adalah jaringan global dari
berbagai jaringan yang saling terhubung. Termasuk jutaan perusahaan,
pemerintah, organisasi dan pribadi. Banyak komputer dalam jaringan ini
melakukan penyimpanan, seperti halaman web dan video, yang dapat
diakses oleh semua jaringan komputer lainnya. Setiap komputer, ponsel
atau perangkat jaringan lainnya dapat mengirim dan menerima data dalam
bentuk e-mail atau digital file melalui internet.
Internet as relates to marketing strategy, the internet is a global
network of interconnected networks (technology), a medium for
communication with stakeholders and a distribution channel for digital
products (Strauss, 2009:400).
Internet berkaitan dengan strategi pemasaran, internet adalah
sebuah jaringan global dari jaringan interkoneksi (teknologi), sebuah
media untuk berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan dan
saluran distribusi untuk produk digital (Strauss, 2009:400).
13
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa internet
merupakan
jaringan
komputer
yang
berkembang
pesat
dan
menghubungkan berbagai pengguna di seluruh dunia serta telah
memberikan pemasar suatu cara yang benar-benar baru untuk
menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan dengan
pelanggan di dalam transaksi bisnis. Penggunaan internet untuk aktivitas
transaksi penjualan produk atau jasa secara online dikenal dengan istilah
Electronic Commerce (E-Commerce).
3. Electronic Commerce (E-Commerce)
Menurut Laudon dan Laudon (2008:63) E-Commerce adalah suatu
proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh
konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan komputer sebagai
perantara transaksi bisnis.
Menurut Peter dan Olson (2013:278) Perdagangan elektronik atau
E-Commerce adalah proses di mana pembeli dan penjual melakukan
pertukaran informasi, uang dan barang melalui sarana elektronik,
terutama di internet.
Menurut Hermawan (2012:211) E-Commerce adalah model bisnis
di mana produk dijual langsung ke konsumen (B2C) atau kepada bisnis
lainnya (B2B).
E-Commerce can be formally defined as follows technology
mediated exchange between parties (individuals or organizations) as well
14
as the electronically based intra-or interorganizational activities that
facilitate such exchange (Rayport dan Jarowski, 2004:4).
E-Commerce dapat didefinisikan sebagai teknologi yang bertindak
sebagai pertukaran antar pihak (individu atau organisasi) serta kegiatan
intraorganisasi atau antarorganisasi yang memfasilitasi pertukaran
tersebut (Rayport dan Jarowski, 2004:4).
An E-Commerce website includes a catalog, a shopping cart, a
payment collection method and a store locator. In E-Commerce and other
internet ventures, consumers should believe the process is secure and be
enticed to change buying habits. Three incentives that help people alter
buying patterns are financial incentive, greater convenience and added
value (Clow dan Baack, 2012:269).
Sebuah situs E-Commerce meliputi katalog, keranjang belanja,
metode pengumpulan pembayaran dan pencarian toko. Di dalam ECommerce dan usaha internet lainnya, konsumen harus mempercayai
bahwa ini merupakan proses aman dan akan tertarik untuk mengubah
kebiasaan membeli. Tiga hal yang membantu orang mengubah pola
pembelian adalah keuangan, kenyamanan dan nilai tambah (Clow dan
Baack, 2012:269).
E-Commerce adalah proses pembelian, penjualan, pengiriman atau
pertukaran produk, jasa atau informasi melalui jaringan komputer seperti
internet (Turban dkk, 2012:38).
15
Menurut Kotler dan Armstrong (2014:526) E-Commerce berarti
bahwa perusahaan atau situs menawarkan untuk bertransaksi atau
memfasilitasi penjualan produk dan jasa secara online. Terdapat empat
wilayah pemasaran online utama meliputi:
a. Bisnis ke Konsumen/Business to Consumers (B2C)
Bisnis ke Konsumen adalah menjual barang dan jasa secara online
kepada konsumen akhir.
b. Bisnis ke Bisnis/Business to Business (B2B)
Bisnis ke Bisnis menggunakan web B2B, e-mail, catalog produk
online, jaringan dagang online dan sumber daya online lain untuk
menjangkau pelanggan bisnis baru, melayani pelanggan saat ini
dengan lebih efektif dan meraih efisiensi pembelian dan harga yang
lebih baik.
c. Konsumen ke Bisnis/Consumers to Business (C2B)
Pemasaran online konsumen ke bisnis (C2B, Consumers to
Business). Merupakan pertukaran online di mana konsumen mencari
penjual, mempelajari penawaran mereka dan mengawali pembelian,
kadang-kadang bahkan menggerakan syarat transaksi.
d. Konsumen ke Konsumen/Consumers to Consumers (C2C)
Sebagian besar pemasaran online konsumen ke konsumen (C2C,
Consumer to Consumer) dan komunikasi terjadi di web antara pihak
yang berminat atas kisaran luas produk dan subjek.
16
Berdasarkan pengertian di atas E-Commerce merupakan sarana
untuk melakukan transaksi pembelian atau penjualan barang atau
informasi melalui media internet.
4. Customers To Customers (C2C) E-Commerce
Menurut Kotler dan Armstrong (2014:526) Pemasaran online
konsumen ke konsumen (C2C) merupakan pertukaran barang dan
informasi secara online antara konsumen akhir. Dalam beberapa kasus,
internet menyediakan alat yang sangat baik di mana konsumen dapat
membeli atau menukar barang atau informasi secara langsung satu sama
lain. Dalam kasus lain, C2C melibatkan pertukaran informasi melalui
forum internet yang menarik bagi kelompok minat khusus tertentu.
Kegiatan semacam itu bisa diatur untuk tujuan komersial maupun
nonkomersial.
Menurut Rayport dan Jaworski (2004:5) Customer to Consumer or
Peer to Peer (P2P) is exchange involve transaction between and among
consumers.
Menurut Rayport dan Jarowski (2004:5) konsumen ke konsumen
adalah pertukaran yang melibatkan transaksi antar konsumen.
Menurut Turban, dkk (2012:43) Customers to Customer (C2C) is
category consumers transact with other customers or E-Commerce model
in which customers sell directly to other consumers.
Menurut Turban, dkk (2012:43) Konsumen ke konsumen adalah
kategori bertransaksi antar konsumen dengan pelanggan lain atau model
17
E-Commerce di mana konsumen menjual langsung kepada konsumen
lainnya.
Berdasarkan pengertian di atas, C2C E-Commerce merupakan
sarana di dalam media internet yang dapat mendorong interaksi antar
individu sehingga dapat bertukar informasi serta melakukan perdagangan.
5. Periklanan (X1)
Pemasaran
modern
memerlukan
lebih
dari
sekedar
mengembangkan produk yang baik, menetapkan harga secara atraktif dan
membuatnya mudah diakses. Tetapi komunikasi semakin sulit ketika
semakin banyak perusahaan berusaha meraih perhatian pelanggan yang
semakin kuat dan terbagi. Agar dapat menjangkau dan mempengaruhi
pasar sasaran secara efektif, pemasar secara kreatif menerapkan berbagai
bentuk komunikasi (Kotler dan Keller, 2012:497).
Dalam lingkungan komunikasi baru saat ini, periklanan sering
menjadi elemen pusat dalam program komunikasi pemasaran (Kotler dan
Keller, 2012:500).
a. Pengertian Periklanan
Menurut institusi praktisi periklanan Inggris, periklanan adalah
pesan-pesan penjualan yang paling persuasive yang diarahkan kepada
calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa
tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya (Jefkins, 1995:5).
Menurut Kotler dan Keller (2012:524) Periklanan (advertising)
adalah sebuah bentuk berbayar atas presentasi nonpribadi dan
18
promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang jelas. Iklan bisa
menjadi cara yang efektif dari segi biaya untuk mendistribusikan
pesan, baik dengan tujuan membangun preferensi merek atau
mendidik orang. Bahkan dalam lingkungan media yang penuh
tantangan saat ini, iklan yang baik akan menghasilkan hasil yang
memuaskan.
Menurut Peter dan Olson (2013:205) Periklanan adalah segala
sajian informasi nonpersonal berbayar perihal produk, merek,
perusahaan atau toko. Iklan dimaksudkan untuk mempengaruhi afeksi
dan kognisi. Walaupun terlebih dahulu mempengaruhi afeksi dan
kognisi, tujuan iklan adalah mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen. Iklan dapat disampaikan melalui aneka media—internet,
televisi, radio, cetak (majalah, surat kabar) baliho, papan iklan dan
media kecil-kecil seperti balon udara panas atau cap kemeja.
Menurut Durianto (2003:1) Periklanan adalah semua bentuk
aktivitas yang merupakan bentuk komunikasi untuk menghadirkan
dan mempromosikan ide barang atau jasa secara nonpersonal yang
dibayar oleh sponsor tertentu. Tujuan periklanan untuk membujuk
atau menggiring orang yang akan mengambil tindakan yang
menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.
Menurut Hermawan (2012:54) Periklanan adalah semua bentuk
penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar
oleh sponsor tertentu. Dengan karakteristik dapat mencapai konsumen
19
yang terpencar secara geografis, dapat mengulang pesan berkali-kali,
bersifat impersonal dan komunikasi satu arah, serta dapat sangat
mahal untuk beberapa jenis media.
Periklanan merupakan bagian untuk memenuhi fungsi pemasaran
di mana periklanan tidak sekedar memberikan informasi kepada
khalayak tetapi juga ditujukan untuk mempengaruhi perasaan,
pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap dan citra konsumen yang
berkaitan dengan suatu produk atau merek (Hermawan, 2012:78).
Menurut Kotler dan Armstrong (2016:474) Advertising is any paid
of nonpersonal presentation and promotion of ideas, goods or
services by an identified sponsor.
Menurut Kotler dan Armstrong (2016:474) Periklanan adalah
sesuatu yang dibayar atas presentasi nonpersonal dan ide promosi,
barang atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi.
To be effective, an advertisement first must be noticed. Next, it
must be remembered. Then, the message of the advertisement should
incite somekind of action, such as a purchase, a shift in brand loyalty,
or, at the very least, find a place in the buyer’s long-term memory
(Clow dan Baack, 2012:132).
Agar efektif, sebuah periklanan pertama-tama harus diperhatikan.
Selanjutnya, harus diingat. Kemudian, pesan iklan harus membujuk
tindakan, seperti pembelian, pergeseran loyalitas merek, atau
20
setidaknya, menemukan tempat di memori jangka panjang pembeli
(Clow dan Baack, 2012:132).
Menurut Moriarty, dkk (2009:55) Advertising is a paid form
persuasive communication that uses mass and interactive media to
reach broad audiences in order to connect an identified sponsor with
buyers (a target audience) and provide information about products
(goods, services and ideas).
Menurut Moriarty, dkk (2009:55) Periklanan adalah bentuk
komunikasi persuasif berbayar yang menggunakan massa dan media
interaktif untuk menjangkau audiens yang luas untuk menghubungkan
sponsor dengan pembeli (pemirsa sasaran) dan menyediakan
informasi tentang produk (barang, jasa dan ide).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa periklanan adalah
segala bentuk komunikasi berbayar atas suatu produk, merek atau
perusahaan melalui berbagai kegiatan dan media untuk mencapai
tujuan atau sasaran.
b. Keputusan Penting dalam Program Periklanan
Menurut Kotler dan Armstrong (2016:475) Manajemen pemasaran
harus membuat keputusan penting ketika mengembangkan program
periklanan (lihat gambar 2.1).
21
Gambar 2.1
Keputusan Periklanan Utama
Keputusan
pesan
Strategi pesan
Keputusan
anggaran
Penetapan
tujuan
Pendekatan
terjangkau
Tujuan
komunikasi
Persen penjualan
Tujuan
penjualan
Paritas
kompetitif
Tujuan dan tugas
Eksekusi pesan
Evaluasi
periklanan
Keputusan
media
Dampak
komunikasi
Jangkauan,
frekuensi,
dampak
Dampak
penjualan dan
laba
Tipe media
utama
Tingkat
pengembalian
periklanan
Kendaraan
media tertentu
Penetapan
waktu media
Sumber: Kotler dan Armstrong (2014:457)
1) Menetapkan tujuan
Tujuan-tujuan ini harus didasarkan kepada keputusan masa
lalu tentang pasar sasaran, positioning dan bauran pemasaran yang
mendefinisikan tugas yang harus dilaksanakan iklan dalam
program
membantu
pemasaran
total.
membangun
Keseluruhan
hubungan
tujuan
pelanggan
periklanan
dengan
mengkomunikasikan nilai pelanggan.
Tujuan periklanan bisa digolongkan berdasarkan tujuan
utama (lihat tabel 2.1).
22
Tabel 2.1
Tujuan Periklanan
MEMBERI INFORMASI
Memberitahu pasar mengenai produk
Mendeskripsikan layanan yang
baru.
tersedia.
Menyarankan pengguna baru mengenai
Memperbaiki kesan yang salah.
suatu produk.
Mengurangi rasa takut pembeli
Memberi informasi pasar mengenai
membangun kesan perusahaan.
perubahan harga.
Memberitahu bagaimana sebuah produk
bekerja.
MEMBUJUK
Membangun referensi merek.
Mengajak konsumen untuk membeli
Meyakinkan pergantian merek
saat ini juga.
perusahaan.
Mengajak konsumen untuk
Mengubah persepsi konsumen mengenai mendapatkan penggilan pembelian.
produk.
MENGINGATKAN
Mengingatkan konsumen mengenai
Menjaga produk dalam pikiran
produk yang dibutuhkan di masa depan.
konsumen.
Mengingatkan konsumen di mana
Memelihara kesadaran produk.
tempat untuk membeli produk.
Sumber: Kotler dan Armstrong (2014:458)
2) Menetapkan anggaran periklanan
Anggaran periklanan merupakan uang dan sumber daya lain
yang dialokasikan untuk program periklanan suatu produk atau
perusahaan. Anggaran periklanan suatu merek sering tergantung
pada tahap dalam siklus hidup produk.
3) Mengembangkan strategi periklanan
Strategi periklanan merupakan strategi di mana perusahaan
mencapai tujuan iklannya. Strategi iklan terdiri dari dua elemen
utama: menciptakan pesan periklanan dan memilih media
periklanan.
23
4) Mengevaluasi efektivitas iklan dan tingkat pengembalian investasi
periklanan.
Tingkat pengembalian investasi periklanan merupakan
tingkat pengembalian bersih investasi periklanan dibagi oleh biaya
investasi periklanan. Pengiklan harus mengevaluasi dua jenis hasil
iklan secara teratur: pengaruh komunikasi dan pengaruh penjualan
dan laba. Mengukur pengaruh komunikasi iklan atau kampanye
iklan dilakukan untuk mengetahui apakah iklan dan media
mengkomunikasikan iklan dengan baik.
5) Pertimbangan iklan lainnya
Perusahaan
yang
berbeda
mempunyai
cara
pengorganisasian yang berbeda dalam menangani periklanan.
Kebanyakan perusahaan besar menggunakan agen periklanan dari
luar perusahaan karena mereka menawarkan beberapa keunggulan.
Agen periklanan merupakan perusahaan jasa pemasaran
yang
membantu
perusahaan
lain
dalam
merencanakan,
mempersiapkan, mengimplementasikan dan mengevaluasi semua
atau sebagian program periklanan mereka.
Menurut Lee (2007:225) pemilihan media periklanan yang tepat
dalam rangka membuat pelanggan menjadi tahu, paham, menentukan
sikap, hingga melakukan pembelian adalah suatu langkah penting
dalam kegiatan kampanye periklanan. Berbagai media periklanan
24
adalah sebagai berikut, televisi, internet, media cetak, pos langsung,
majalah, radio dan iklan outdoor.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:4) Di samping pemancar
tradisional dan media cetak, kita mempunyai media etnis pada
berbagai macam media alternatif. Organisasi pemasaran dalam
berbagai ukuran dan produk telah membuat situs web di internet dan
sudah semakin banyak konsumen yang beralih ke world wide web
untuk memperoleh informasi dan saran mengenai produk tertentu.
c. Mengukur Efektivitas Periklanan
Setelah mengimplementasikan rencana komunikasi, berikutnya
yang harus dilakukan adalah mengukur dampaknya terhadap pemirsa
sasaran. Sebagian besar pengiklan berusaha mengukur pengaruh
komunikasi
sebuah iklan—yaitu pengaruh potensial
terhadap
kesadaran, pengetahuan atau preferensi. Pengiklan juga ingin
mengukur pengaruh penjualan iklan ini (Kotler dan Keller 2012:540).
Menurut Moriarty, dkk (2009:154) Saat ingin mengetahui
bagaimana sebuah periklanan bekerja, maka kita berbicara mengenai
bagaimana pengaruh pesan yang disampaikan melalui periklanan
kepada penerima pesan (pemirsa). Selama beberapa tahun, pengiklan
prefesional menggunakan beberapa model untuk mengetahui seberapa
besar periklanan mempengaruhi pemirsa, seperti:
25
1) AIDA
AIDA merupakan model yang paling sering digunakan
untuk mengetahui bagaimana periklanan bekerja. Model ini terdiri
dari Attention, Interest, Desire dan Action. Konsep ini
diperkenalkan oleh St.Elmo Lewis sekitar tahun 1900.
2) Think/Feel/Do
Konsep lainnya untuk mengetahui bagaimana periklanan
bekerja adalah Think/Feel/Do yang dikembangkan sekitar tahun
1970.
Moriarty, dkk (2009:154) menyampaikan sebuah model untuk
mengukur pengaruh dari periklanan yang lebih lengkap untuk
menjelaskan bagaimana sebuah periklanan dibuat untuk berbagai
respon dari konsumen secara lebih efektif.
Tabel 2.2
The Facet Of Effect Model
Communication
objective
Perception
Consumer
Response
See/hear
Emotion/Affective
Feel
Cognition
Understand
U
Association
Connect
Persuasion
Believe
Behavior
Act
S
Sumber: Moriarty, dkk (2009:155)
Drivers
exposure, selection,
attention,interest/relevance,
awareness, recognition.
Want/desire, feeling, liking,
resonance.
Need, cognitive learning,
differentiation, recall.
Symbolism, conditioned learning,
transformation.
Motivation, influence, involvement,
conviction, believability/credibility,
preference and intention, loyalty.
Trial, buying, contacting,
advocating, referral,
prevention/avoidance.
26
Menurut Moriarty, dkk (2009:155) Terdapat 6 model faktor yang
dapat digunakan untuk membuat sebuah tujuan periklanan serta
mengevaluasi efektivitas dari periklanan.
1) See/Hear: The Perception Facet
Setiap hari kita dibombardir dengan berbagai macam
periklanan, hal tersebut adalah untuk membangun persepsi.
Persepsi adalah proses agar kita mendapatkan informasi melalui
kelima panca indera dan hal tersebut dapat bermakna. Untuk
mengetahui bagaimana efektivitas sebuah periklanan, yang
pertama adalah periklanan harus dilihat atau didengar. Berikut
adalah berbagai macam penggerak persepsi: terpapar, memilih
dan perhatian, tertarik, sadar dan mengenali.
a) Exposure/paparan
Tes pertama persepsi adalah apakah pesan komunikasi
pemasaran terlihat atau terdengar di iklan, ini disebut
paparan, yang merupakan tujuan penting dari perencana
media yang yang mencoba untuk menemukan cara terbaik
untuk menjangkau konsumen dengan pesan.
b) Selection and Attention
Proses di mana penerima pesan memilih untuk mengikuti
sebuah pesan.
27
c) Interest and Relevance
Pesan telah menjadi secara mental terlibat dalam beberapa
cara dengan iklan dan produk. Pesan iklan dirancang tidak
hanya untuk mendapatkan perhatian, tetapi juga untuk
menahan minat penonton cukup lama bagi penonton.
d) Awareness
Ketika seseorang menyadari sesuatu, maka ia telah melihat
atau mendengar itu sebelumnya. Dengan kata lain, kesadaran
adalah hasil ketika iklan membuat suatu kesan.
e) Recognition
Pengiklan tertarik dengan dua tipe ingatan. Recognition,
yang berarti orang-orang mengingat saat melihat iklan dan
recall, yang berarti mereka mengingat apa yang dikatakan
dalam iklan tersebut.
2) Feel: The Affective or Emotional Facet
Respon afektif merupakan bayangan perasaan kita mengenai
sesuatu.
Suatu
gambaran
afektif
merangsang
keinginan,
menyentuh emosional, menjadi menyukai dan mendatangkan
perasaan.
a) Want
Keinginan dikendalikan oleh emosi dan berdasarkan dari
harapan, sesuatu yang didambakan dan diinginkan.
28
b) Feeling
Kesukaan dan perasaan sesorang dibahas dalam sejumlah
cara dalam iklan, seperti humor, cinta atau ketakutan. Iklan
yang membangkitkan perasaan disebut iklan yang memiliki
daya tarik.
c) Liking
Dua respon penting terhadap sebuah pesan adalah
kesukaan terhadap brand/merek dan menyukai iklan.
Kesukaan merefleksikan kepribadian dari sebuah merek atau
entertainment power dari iklan yang ditampilkan. Asumsinya
adalah ketika seseorang menyukai sebuah iklan, kemudian
perasaan positif akan tersalurkan terhadap merek/brand dari
iklan tersebut.
d) Resonance
Iklan yang efektif terkadang menciptakan resonansi,
Seperti halnya relevansi, pesan yang beresonansi membantu
konsumen mengidentifikasi suatu merek pada tingkat pribadi.
Resonansi lebih kuat dibandingkan menyukai, karena itu
melibatkan sebuah elemen dari self-identification.
3) Understand: The Cognitive Facet
Respon kognitif mengacu kepada bagaimana konsumen
mencari dan merespon terhadap sebuah informasi, mempelajari
sesuatu, dan memahami sesuatu dari iklan yang dilihat atau
29
didengar. Kunci yang menggerakan respon kognitif konsumen
adalah kebutuhan, pembelajaran, perbedaan dan mengingat
kembali.
a) Need
Pengiklan bercerita banyak tentang kebutuhan dan
keinginan konsumen. Secara umum, kebutuhan adalah
sesuatu yang seseorang pikirkan dan keinginan adalah
berdasarkan perasaan dan
kebutuhan
konsumen
hasrat. Pengiklan memberitahu
melalui
iklan
kognitif
yang
menjelaskan bagaimana produk bekerja dan apa yang dapat
dilakukan bagi pengguna, manfaat yang menawarkan kepada
pengguna.
b) Cognitive Learning
Pembelajaran kognitif terjadi ketika fakta yang disajikan,
informasi dan penjelasan mengarah kepada pemahaman.
Konsumen yang mencoba untuk menemukan informasi
tentang produk sebelum mereka membelinya mengambil rute
pembelajaran kognitif.
c) Differentiation
Indikasi
pembelajaran
kognitif
adalah
diferensiasi,
kemampuan konsumen untuk memisahkan satu merek dari
yang lain dalam kategori produk. membedakan antara merek
30
yang bersaing adalah apa yang terjadi ketika konsumen
memahami penjelasan dari keunggulan kompetitif.
d) Recall
Ketika konsumen mengingat kembali pesan iklan, mereka
tidak hanya mengingat iklannya saja dan diharapkan juga
mengingat merek dari iklan tersebut, mereka juga mengingat
poin-poin dalam iklan tersebut atau informasi yang disajikan
terkait merek, agar mengingat kembali informasi yang
disajikan dalam iklan, konsumen harus memikirkan mengenai
informasi sesudah dan sebelum informasi itu disajikan.
4) Connect: The Association Facet
Asosiasi merupakan teknik berkomunikasi melalui simbol.
Hal ini merupakan proses pembelajaran untuk membuat sebuah
hubungan antara simbol dengan sebuah merek, serta karakteristik
dan kuantitas yang diinginkan, orang-orang, situasi dan gaya
hidup yang mengisyaratkan gambaran merek dan kepribadian.
Tujuan dari asosiasi adalah menggunakan symbol untuk
menghubungkan konsumen dengan merek dan membuatnya
menjadi memiliki arti khusus. Hal tersebut digerakan melalui
symbol, kondisi pembelajaran dan perubahan.
31
a) Symbol
Melalui asosiasi, suatu merek mengambil makna simbolik,
yang berarti merek adalah singkatan kualitas tertentu. Merek
mewakili sesuatu, biasanya sesuatu yang abstrak.
b) Conditioned Learning
Seseorang mempelajari sesuatu dengan cara melihat orang
lain, hal ini disebut pembelajaran social/social learning.
Seseorang mempelajari fashion dengan melihat bagaimana
orang lain berpakaian dan bersikap dengan memperhatikan
orang
lain
berinteraksi.
Pengiklan
menyambungkan
penampilan dan sikap audiens iklan dengan situasi tertentu
yang tercermin dalam iklan.
c) Transformation
Hasil dari proses asosiasi merek adalah transformasi.
Produk mengambil makna ketika berubah dari hanya sekedar
produk menjadi sesuatu yang istimewa. Hal ini yang
membedakan produk dari produk lainnya dalam kategori
berdasarkan simbolisme brand image dan kepribadian isyarat
tertentu.
5) Believe: The Persuasion Facet
Persuasi adalah untuk mempengaruhi dan memotivasi
penerima pesan untuk mempercayai atau melakukan sesuatu.
Terdapat banyak dimensi mengenai persepsi, tetapi pengiklan
32
mengidentifikasi berbagai factor untuk menjelaskan bagaimana
persuasi mempengaruhi konsumen adalah dengan memotivasi,
mempengaruhi, keterlibatan, kepercayaan dan kredibilitas,
pilihan dan tujuan, pendirian dan kesetiaan.
a) Motivation
Opinion Leader mungkin dapat mempengaruhi sikap orang
lain dan meyakinkan mereka dari keputusan yang benar.
Komunikasi Word-of-mouth telah diakui sebagai bentuk yang
paling kuat dari persuasi, itulah mengapa strategi yang
melibatkan pemberi pengaruh sangatlah penting.
b) Involvement
Pengiklan membedakan antara produk, pesan dan media
atas dasar tingkat keterlibatan mereka butuhkan dari pembeli.
Keterlibatan mengacu pada sejauh mana seseorang terlibat
dalam memberikan perhatian terhadap sebuah iklan dan
proses seseorang dalam menanggapi pesan dan membuat
keputusan produk.
c) Conviction
Hasil persuasi yang efektif ada dalam keyakinan, yang
berarti konsumen setuju dengan pesan persuasif dan meraih
kepastian, keyakinan tentang merek. Faktor dalam keyakinan
adalah kekuatan dari argumen, yang menggunakan logika,
alasan dan bukti untuk membangun keyakinan.
33
d) Preference and Intention
Ketika konsumen memiliki keyakinan dengan preferensi
atau niat untuk mencoba atau membeli produk, mereka
termotivasi oleh keyakinan. Niat dapat meningkat dengan
strategi reward, seperti good deals, sale pricing dan hadiah.
Niat baik adalah motivasi dibalik penyebab pemasaran dan
tanggung jawab sosial.
e) Loyalty
Loyalitas merek, termasuk sikap (rasa hormat, preferensi),
emosi (keinginan) dan tindakan (pembelian berulang). Hal ini
menanggapi komunikasi merek yang melintasi di atas antara
pikiran, perasaan dan memunculkan respon yang dibangun
pada kepuasan pelanggan.
6) Act: The Behavior Facet
Tujuan dari periklanan adalah untuk membuat orang-orang
bertindak dengan berbagai cara. Hal ini merupakan tujuan
penting dalam komunikasi pemasaran. Factor penggerak sebuah
respon perilaku adalah termasuk mencoba, membeli, hubungan,
mendukung, menyerahkan dan menjaga.
a) Trial
Langkah pertama dalam melakukan pembelian adalah
sering untuk mencoba produk. Percobaan ini penting untuk
produk baru dan produk mahal karena memungkinkan
34
pelanggan menggunakan produk tanpa terjadinya tindak
awalnya untuk pembelian.
b) Buy
Tujuan dari sebagian besar program pemasaran adalah
penjualan. Dalam iklan, penjualan kadang-kadang dirangsang
oleh panggilan untuk bertindak pada akhir iklan, bersama
dengan informasi tentang tempat untuk membeli produk.
c) Contact
Menanggapi dengan membuat kontak dengan pengiklan
dapat menjadi tanda penting dari efektivitas. Memulai kontak
juga berharga, terutama dalam program IMC yang dirancang
untuk menjaga hubungan merek dengan menciptakan peluang
untuk berdialog dengan pelanggan, seperti mendorong
pelanggan dengan keluhan, pujian atau saran untuk
menghubungi perusahaan.
d) Advocate and refer
Salah satu dimensi perilaku loyalitas merek adalah
advokasi, atau berbicara atas nama merek dan mengacu
ketika seseorang meminta rekomendasi.
e) Prevent
Ada situasi aksi sosial di mana iklan yang dirancang untuk
mencegah perilaku, seperti membatasi penggunaan mobil
35
melalui kampanye udara bersih dan anti merokok dan
kampanye anti narkoba untuk remaja.
d. Dimensi Periklanan
Menurut Moriarty, dkk (2009:155) Berikut adalah cara untuk
mengukur efektivitas dari periklanan berdasarkan tujuan yang ingin
dicapai dan cara konsumen merespon berbagai pesan yang
disampaikan disesuaikan dengan judul penelitian.
1) Melihat/mendengar
(X1.1) Terekspos
Hal pertama untuk membangun sebuah persepsi adalah
pesan komunikasi pemasaran dilihat atau didengar.
(X1.2) Perhatian
Hal
berikutnya
yang
menggerakan
persepsi
adalah
perhatian, yang merupakan proses seseorang menerima pesan
dan memilih untuk memperhatikan pesan tersebut.
(X1.3) Tertarik
Tertarik berarti penerima pesan sudah menjalin hubungan
melalui berbagai cara dengan iklan dan produk yang
ditampilkan.
(X1.4) Kesadaran
Saat kamu menyadari sesuatu, kamu tahu bahwa kamu
pernah mendengar atau melihat hal tersebut sebelumnya.
36
2) Merasakan
(X1.5) Keinginan
Keinginan digerakan oleh emosi. Keinginan untuk membeli
merupakan contoh terbaik.
(X1.6) Menyukai
Dua respon penting terhadap pesan iklan adalah dengan
menyukai merek dan menyukai iklan.
3) Memahami
(X1.7) Kebutuhan
Pengiklan berbicara banyak mengenai keinginan dan
kebutuhan. Secara umum, kebutuhan adalah sesuatu yang
kamu pikirkan dan keinginan berdasarkan dari perasaan dan
hasrat.
(X1.8) Mengingat
Mengingat adalah sebuah langkah dari pembelajaran atau
pemahaman.
4) Terhubung
(X1.9) Simbolisme
Melalui asosiasi sebuah merek mengantarkan kepada
makna dari symbol. Yang artinya, sebuah merek memberikan
gambaran akan kualitas tertentu. Hal tersebut menggambarkan
sesuatu, biasanya sesuatu yang diingat dan abstract.
37
(X1.10) Kondisi pembelajaran
Orang-orang juga melakukan pembelajaran dari melihat
orang-orang lainnya, hal itu disebut pembelajaran social. Kita
belajar mengenai fashion dengan memperhatikan bagaimana
orang lain berpakaian.
(X1.11) Perubahan
Perubahan pemikiran konsumen adalah persepsi yang
dibuat oleh pesan di dalam iklan.
5) Percaya
(X1.12) Kepercayaan
Merupakan indikasi dari dapat dipercayanya sebuah sumber
dan memberikan konsumen sebuah alasan untuk mempercayai
periklanan yang telah dibuat.
6) Tindakan
(X1.13) Pembelian
Tujuan dari sebagian besar program pemasaran adalah
penjualan.
6. Kepercayaan Online/Online Trust (X2)
a. Pengertian Kepercayaan
Menurut Mowen dan Minor (2002:312) kepercayaan adalah semua
pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan
yang dibuat konsumen tentang objek, atribut dan manfaatnya.
38
Trust is the psychological status of depending on another person or
organization to achieve a planned goal. When people trust each
other, they have confidence that their transaction partners will keep
their promises (Turban dkk, 2012:436).
Kepercayaan adalah status kejiwaan dari ketergantungan terhadap
orang lain atau organisasi untuk mendapatkan tujuan perencanaan.
Saat orang-orang saling mempercayai, mereka memiliki rasa percaya
diri bahwa pihak lainnya akan menjaga janji mereka di dalam
transaksi (Turban dkk, 2012:436).
Kepercayaan terbentuk dengan dua cara berbeda. Pertama,
kepercayaan diciptakan tanpa terjadi keadaan lain sebelumnya. Jadi,
perilaku dapat terjadi tanpa pembentukan sikap atau kepercayaan
awal konsumen yang kuat tentang objek di mana perilaku diarahkan.
Setelah kepercayaan terbentuk secara langsung terdapat tendensi atas
tiga keadaan yang dapat menciptakan sebuah hierarki. Pertama-tama
konsumen
membentuk
kepercayaan
kemudian
mengembangkan
sikap
terhadap sebuah
terhadapnya
dan
produk,
akhirnya
membelinya. Atau pertama-tama konsumen melakukan perilaku
pembelian produk dan kemudian membentuk kepercayaan serta sikap
terhadap produk tersebut (Mowen dan Minor, 2002:322).
Kepercayaan telah mendapat banyak perhatian penelitian dan telah
diidentifikasi sebagai kunci penggerak kesuksesan E-Commerce
(Jarvenpaa dan Staples, 2000 dalam Nurwatiningsih, 2013).
39
Menurut Mayer, dkk (2007) dalam Nurwatiningsih (2013) dan
Widiyanto (2013) Kepercayaan merupakan kesediaan satu pihak
untuk menerima resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan
bahwa pihak lain akan melakukan tindakan penting untuk pihak yang
mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk mengawasi dan
mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya.
Menurut Ferrinadewi (2008:40) terdapat tiga aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaan untuk menumbuhkan kepercayaan
konsumen.
1) Achieving result
Harapan konsumen tidak lain adalah janji yang harus
dipenuhi bila ingin mendapatkan kepercayaan konsumen.
2) Acting with integrity
Bertindak dengan integritas berarti adanya konsistensi
antara ucapan dan tindakan dalam setiap situasi.
3) Demonstrate concern
Kemampuan perusahaan untuk menunjukan perhatiannya
kepada konsumen dalam bentuk menunjukan sikap jika
menghadapi masalah dengan produk akan menumbuhkan
kepercayaan.
40
Jadi kepercayaan merupakan adanya harapan bahwa pihak lain
akan bertindak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Ketika seseorang telah mempercayai pihak lain maka mereka yakin
bahwa harapan akan terpenuhi dan tak akan ada kekecewaan.
b. Pengertian Kepercayaan Online (Online Trust)
Perbedaan online trust dengan offline trust menurut Song-Joon
Yoon (2002) dalam Prabowo, dkk (2014) adalah adanya jarak fisik
yang nyata antara pembeli dan penjual dengan ketiadaan sales people,
serta adanya pemisahan antara pembeli dan produk.
Online trust is the belief that an online website or other digital
entites can deliver what they promise so that the recipient trusts them
(Turban dkk, 2012:437).
Kepercayaan online merupakan percaya bahwa sebuah situs online
atau entitas digital lainnya dapat menepati janji sehingga pengguna
dapat mempercayai mereka (Turban, dkk 2012:437).
Menurut Kaasinen (2005) dalam Prabowo (2014) kepercayaan
online adalah cara penggunaan sebuah situs di mana pengguna bisa
mengandalkan informasi dan jasa yang disediakan. Pemakaian sebuah
situs atau forum melibatkan pertukaran informasi dan pengisian data
pribadi yang diberikan oleh calon konsumen yang akan menggunakan
fitur di situs tersebut.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
kepercayaan online merupakan kepercayaan antara pembeli dan
41
penjual di dalam suatu transaksi bisnis melalui internet di mana pihak
penjual menepati perjanjian yang sudah disepakati sebelumnya.
c. Dimensi Kepercayaan Online (Online Trust)
Menurut Mayer, dkk (1995) juga di kutip oleh Razak, dkk (2014),
Zendehdel, dkk (2011) serta Rahmawati dan Widiyanto (2013)
terdapat tiga dimensi dalam kepercayaan online: kejujuran (integrity),
kemampuan (ability) dan perbuatan baik (benevolence) yang
dijelaskan sebagai berikut:
(X2.1) Kejujuran (integrity)
Integrity dapat didefinisikan sebagai persepsi dari pengguna
internet mengenai kejujuran dari situs pembelian online.
(X2.2) Kemampuan (ability)
Ability dapat didefinisikan sebagai persepsi dari pengguna
internet mengenai kemampuan situs pembelian online termasuk
pelayanan yang baik dan aman.
(X2.3) Perbuatan baik (benevolence)
Benevolence diartikan sebagai seberapa besar penjual
online antusias untuk memberikan pelayanan terbaik kepada
konsumen mereka dalam hal tidak hanya untuk mendapatkan
keuntungan penjualan tetapi lebih kepada meningkatkan kepuasan
konsumen.
42
7. Proses Keputusan Pembelian (Y1)
a. Pengertian Keputusan Pembelian
Saladin (2003:106) mengemukakan bahwa sebelum konsumen
mencapai tahap keputusan membeli suatu produk, ia akan melewati
tahapan-tahapan proses keputusan pembelian konsumen.
Kotler dan Armstrong (2008:129) mendefinisikan keputusan
pembelian sebagai sebuah proses di mana konsumen mengenal
masalah, mencari informasi mengenai produk atau merek tertentu dan
mengevaluasi seberapa baik masing-masing alternative tersebut dapat
memecahkan
masalahnya
yang
kemudian
mengarah
kepada
keputusan pembelian.
Menurut Setiadi (2003:415) pengambilan keputusan konsumen
(consumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang
mengkomunikasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih
perilaku alternative dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari
pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choice) yang disajikan
secara kognitif sebagai keinginan berperilaku.
Menurut Kotler dan Armstrong (2003:227) keputusan pembelian
adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian di mana
konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan
suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.
43
Menurut Morissan (2010:111) keputusan pembelian adalah tahap
selanjutnya setelah adanya niat atau keinginan membeli.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa keputusan
pembelian merupakan proses mengevaluasi pilihan-pilihan atau
alternative yang ada, kemudian memilih satu diantaranya.
b. Pengertian Proses Keputusan Pembelian
Pada awal abad ke dua puluh satu ini, pasar global disemarakkan
oleh keragaman. Orang tidak hanya berbeda budaya, tetapi dalam
budaya yang sama juga muncul perbedaan. Konsumen tidak hanya
berbeda secara umum—yaitu umur dan jenis kelamin, pendidikan dan
pekerjaan, status perkawinan dan pengaturan hidup—tetapi juga
berbeda kegiatan dan minat mereka, kelebih-sukaan dan pendapat
mereka, makanan yang mereka makan dan berbagai produk yang
mereka beli (Schiffman dan Kanuk, 2008:3).
Menurut Peter dan Olson (2013:47) Proses paling penting dari
perilaku konsumen bagi para pemasar adalah memahami bagaimana
konsumen membuat keputusan.
Proses pengambilan keputusan terdiri dari tahap-tahap pengenalan
masalah, pencarian informasi, informasi alternative, pembelian dan
perilaku pembelian (Simamora, 2004:13).
Menurut Setiadi (2003:16) proses pembelian yang spesifik terdiri
dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah kebutuhan,
44
pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian dan
perilaku sesudah pembelian.
Pengambilan keputusan konsumen melibatkan tiga proses kognitif
(Peter dan Olson 2013:47):
1) konsumen harus menerjemahkan informasi yang relevan di
lingkungan sekitar untuk menciptakan arti atau pengetahuan
personal.
2) Konsumen harus mengkombinasikan atau mengintegrasikan
pengetahuan tersebut sebelum mengevaluasi produk atau
tindakan yang mungkin dan untuk menetapkan perilaku di
antara alternatif yang ada.
3) Konsumen harus mengungkap ulang pengetahuan produk dari
ingatannya untuk digunakan dalam proses integrasi dan
interpretasi.
Menurut Kotler dan Keller (2012:188) Proses Pengambilan
Keputusan Model Lima Tahap adalah sebagai berikut:
Gambar 2.2
Model Lima Tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen
Pengenala
n Masalah
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Pembelian
Perilaku
Paskapembeli
an
Sumber: Kotler dan Keller (2012:188)
1) Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu
masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal
45
atau eksternal. Dengan rangsangan internal, salah satu dari
kebutuhan normal seseorang—rasa lapar, haus—naik ketingkat
maksimum dan menjadi dorongan; atau kebutuhan bisa timbul
akibat rangsangan eksternal misalnya iklan televisi, yang
memicu
pemikiran
tentang
kemungkinan
melakukan
pembelian.
2) Pencarian Informasi
Kita dapat membedakan antara dua tingkat keterlibatan
dengan pencarian. Keadaan pencarian yang lebih rendah
disebut perhatian tajam. Pada tingkat ini seseorang hanya
menjadi lebih reseptif terhadap informasi tentang sebuah
produk. Pada tingkat berikutnya, seseorang dapat memasuki
pencarian informasi aktif: mencari bahan bacaan, menelepon
teman, melakukan kegiatan online dan mengunjungi toko untuk
mempelajari produk tersebut.
Sumber informasi utama konsumen dibagi menjadi empat
kelompok:
a) Pribadi: keluarga, teman, tetangga, rekan.
b) Komersial: iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan,
tampilan.
c) Publik: media massa, organisasi pemeringkat konsumen.
d) Eksperimental: penanganan, pemeriksaan, penggunaan
produk.
46
Jumlah dan pengaruh relatif dari sumber-sumber ini
bervariasi dengan karegori produk dan karakteristik pembeli.
Setiap
informasi
melaksanakan
fungsi
berbeda
dalam
mempengaruhi keputusan pembelian.
3) Evaluasi Alternatif
Konsumen memproses informasi merek kompetitif dan
melakukan penilaian nilai akhir melalui beberapa proses.
Beberapa konsep dasar akan membantu dalam memahami
proses evaluasi. Pertama, konsumen berusaha memuaskan
sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu
dari solusi produk. Ketiga, konsumen melihat masing-masing
produk
sebagai
sekelompok
atribut
dengan
berbagai
kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan
untuk memuaskan kebutuhan. Konsumen akan memberikan
perhatian terbesar pada atribut yang menghantarkan manfaat
yang memenuhi kebutuhan.
4) Keputusan Pembelian
Dalam proses evaluasi, konsumen membentuk preferensi
antar merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga
membentuk maksud untuk membeli merek yang paling disukai.
5) Perilaku Paska Pembelian
Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik
dikarenakan melihat fitur mengkhawatirkan tertentu atau
47
mendengar hal menyenangkan tentang merek lain dan waspada
terhadap
informasi
yang
mendukung
keputusannya.
Komunikasi pemasaran seharusnya memasok keyakinan dan
evaluasi
yang
memperkuat
pilihan
konsumen
dan
membantunya merasa nyaman tentang merek tersebut.
Karena itu tugas pemasar tidak berakhir dengan pembelian.
Pemasar harus mengamati kepuasan paska pembelian, tindakan
paska pembelian dan penggunaan produk paska pembelian.
c. Dimensi Proses Keputusan Pembelian Konsumen
Proses psikologis dasar memainkan peranan penting dalam
memahami bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan
pembelian mereka. Ada beberapa pola perilaku yang menentukan
ketika akan melakukan keputusan pembelian menurut Kotler dan
Keller (2012:188) adalah sebagai berikut:
(Y1.1) Pengenalan masalah
Konsumen menyadari akan suatu masalah atau kebutuhan
yang dicari.
(Y1.2) Pencarian informasi
Adanya sumber informasi, baik pribadi (keluarga, teman,
tetangga, rekan) atau komersial (iklan, kemasan, tampilan).
(Y1.3) Evaluasi alternative
Konsumen memproses berbagai informasi dan melakukan
penilaian akhir.
48
(Y1.4) Keputusan pembelian
Konsumen menentukan pembelian berdasarkan aturan
sederhana.
(Y1.5) Perilaku paska pembelian
Kepuasan dan tindakan yang dilakukan konsumen paska
pembelian.
8. Pembelian Berulang/Repurchase (Y2)
Jika konsumen puas, ia mungkin ingin membeli produk itu
kembali. pelanggan yang puas juga cenderung mengatakan hal-hal baik
trentang merek kepada orang lain (Kotler dan Keller, 2012:194).
a. Pengertian Pembelian Berulang (Repurchase)
Pembelian berulang merupakan perilaku yang muncul sebagai
respon terhadap objek yang menunjukan keinginan pelanggan untuk
melakukan pembelian ulang. Menurut Suryani (2008:131) pembelian
berulang adalah pelanggan yang telah melakukan pembelian suatu
produk sebanyak dua kali atau lebih.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:506) Perilaku pembelian
ulang berhubungan erat dengan konsep kesetiaan pada merek, yang
diusahakan oleh kebanyakan perusahaan. Pembelian ulang biasanya
menandakan bahwa produk memenuhi persetujuan konsumen dan
bahwa ia bersedia memakainnya lagi dan dalam jumlah yang lebih
besar.
49
Beberapa konsumen yang tidak puas tetap bisa melakukan
pembelian ulang. Mereka membeli mungkin karena kebiasaan,
barangnya tersedia sewaktu belanja, harga barangnya sangat murah
atau alasan-alasan lainnya yang bukan unsur pemuasan (Supranto dan
Limakrisna, 2011:243).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan
pembelian berulang adalah perilaku konsumen dalam melakukan
pengambilan keputusan pembelian merek yang sama dengan
pembelian sebelumnya.
b. Dimensi Pembelian Berulang (Repurchase)
Menurut
Zeithaml
(1996)
dalam
Chen (2011)
konsumen
memberikan respon setelah membuat evaluasi produk secara
keseluruhan dan niat pembelian dimasa depan, sehingga indikator dari
pembelian berulang adalah sebagai berikut:
(Y2.1) Bersedia untuk melakukan pembelian ulang.
(Y2.2) Memilih merek yang sama jika diminta untuk memilih.
(Y2.3) Tidak akan berpindah.
B. Hubungan Antar Variabel
1. Hubungan Periklanan dengan Proses Keputusan Pembelian
Setiap perusahaan pasti memiliki visi dan misi untuk dapat dengan
jelas mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Setelah adanya visi dan misi
dari
perusahaan,
maka
perusahaan
melakukan
strategi
untuk
mempromosikan produk atau jasanya kepada konsumen. Strategi yang
50
dapat dilakukan salah satunya yaitu periklanan, di mana periklanan adalah
cara perusahaan memperkenalkan produk, menjangkau konsumen dan
membuat konsumen terhipnotis untuk melakukan pembelian produk
perusahaan (Natalia dan Mulyana, 2014).
2. Hubungan Kepercayaan Online dengan Proses Keputusan Pembelian
Faktor kepercayaan online menjadi faktor kunci dalam setiap
transaksi online. Karena hanya pelanggan yang memiliki kepercayaan dan
beranilah yang akan melakukan transaksi melalui media internet (Pavlou
dan Geffen, 2002). Menurut Mayer, dkk (1995) dan Kim, dkk (2003)
Kepercayaan dapat memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian.
Di mana dengan kepercayaan yang besar dan baik dari pengguna internet
terhadap suatu situs E-Commerce maka konsumen tidak ragu dalam
mengambil keputusan dalam melakukan pembelian (Rahmawati dan
Widiyanto, 2013).
3. Hubungan Periklanan dengan Pembelian Berulang
Menurut Assael (2001:283) dalam Arista (2011) Periklanan yang
efektif akan menimbulkan perhatian dan sikap terhadap iklan yang positif,
selanjutnya bersikap positif pula terhadap merek dan berakhir pada
pembelian secara berulang.
4. Hubungan Kepercayaan Online dengan Pembelian Berulang
Menurut Hong, dkk (2006) dalam Erma, dkk (2012) kepercayaan
akan mempengaruhi penggunanya untuk lebih kontinu dan lebih
51
meningkatkan keputusan pembelian dengan penggunaan internet di masa
mendatang.
5. Hubungan Proses Keputusan Pembelian dengan Pembelian Berulang
Menurut Hawkins, dkk (2007) pembelian berulang adalah kegiatan
membeli kembali yang dilakukan oleh konsumen terhadap suatu produk
dengan merek yang sama tanpa diikuti oleh perasaan yang berarti terhadap
produk tersebut. Terdapat dua kemungkinan yang dapat menyebabkan
seseorang melakukan pembelian berulang suatu produk. Pertama,
konsumen merasa puas dengan pembelian yang mereka lakukan, kedua
pelanggan merasa tidak puas, tetapi mereka tetap melakukan pembelian
berulang. Untuk kemungkinan kedua ini biasanya disebabkan mereka
menganggap biaya yang harus mereka keluarkan untuk mencari,
mengevaluasi dan mengadopsi produk dengan merek lain (switching cost)
terlalu tinggi (Prabowo dkk, 2014).
C. Penelitian Terdahulu
Pada pembahasan mengenai penelitian ini, disajikan secara ringkas
beberapa penelitian sebelumnya tentang periklanan, kepercayaan online,
proses keputusan pembelian dan pembelian berulang. Adapun penelitian
terdahulu sebagai berikut:
52
Tabel 2.3
Penelitian Terdahulu
Nama
Judul
Metode Penelitian
No
Peneliti
Penelitian Persamaan Perbedaan
1. Hartiwi
Analisis
Variabel
Tidak
Prabowo,
Kepercayaa Kepercayaa terdapat
Darman,
n dalam
n, Variabel
variabel
Enny
C2C EKeputusan
Periklanan.
Noegrahen Commerce Pembelian,
i.
Terhadap
dan
Binus
Keputusan Variabel
Business
Pembelian Pembelian.
Review,
dan
Berulang.
Vol. 5, No. Dampakny
1 Mei
a Terhadap
2014
Repurchase Metodologi
pada
penelitian
Kaskus.
yang
digunakan:
path.
2.
Denni
Ardyanto,
Heru
Susilo,
Riyadi.
Pengaruh
Kemudaha
n dan
Kepercayaa
n
Variabel
Kepercayaa
n dan
Variabel
Keputusan
Tidak
terdapat
variabel
periklanan
dan
Hasil Penelitian
1. kepercayaan
pelanggan
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
dengan nilai
0,535.
2. Keputusan
pembelian
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
pembelian ulang
dengan nilai
0,560.
3. Kepercayaan
berpengaruh
positif dan
signifikan secara
langsung
terhadap
pembelian ulang
dengan nilai
0,20 dan
berpengaruh
secara tidak
langsung
(setelah terjadi
keputusan
pembelian)
dengan nilai
0,540.
1. Variabel
Kepercayaan
mempunyai nilai
t hitung dan
koefisien beta
yang paling
53
No
3.
4.
Nama
Peneliti
Jurnal
Administra
si Bisnis
(JAB).
Vol. 22 No
1 Mei
2015
Judul
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Penelitian Persamaan Perbedaan
menggunak Pembelian.
variabel
besar dengan
an Epembelian
nilai 5,296 dan
Commerce
berulang.
0,538. Sehingga
terhadap
variabel
Keputusan
Kepercayaan
Pembelian
Metodologi
mempunyai
Online.
yang
pengaruh yang
digunakan:
paling kuat.
Analisi
2. Kepercayaan
Regresi
menggunakan ELinier
Commerce
Berganda.
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian secara
online dengan
nilai signifikansi
0,000.
Mujiyana
Analisis
Menganalisi Metode
Dari hasil pengujian
dan Ingge Faktors variabel
analisis
yang telah dilakukan
Ellisa.
Faktor
periklanan
data yang
menunjukkan bahwa
yang
dan variabel digunakan variabel program
Mempenga kepercayaan adalah
periklanan dan
J@TI
ruhi
.
regresi
kepercayaan
Undip,
Keputusan
berganda.
konsumen melalui eVol. VIII
Pembelian
mail secara
No 3
Via
signifikan
September Internet
berpengaruh ke
2013
pada Toko
keputusan pembelian
Online.
dengan nilai 0,001
dan variabel
pemprosesan
informasi
mempunyai pegaruh
langsung terhadap
keputusan pembelian
dengan nilai 0,001.
Siti Annisa Antecedent Menggunak Metode
Variabel
Rahmawat Keputusan an variabel
analisis
kepercayaan
i dan Ibnu Pembelian kepercayaan data yang
berpengaruh positif
Widiyanto Online.
dan
digunakan dan signifikan
keputusan
adalah
terhadap keputusan
Diponegor
pembelian.
regresi
pembelian dengan
o Journal
berganda.
nilai 0,025.
54
No
5.
6.
Nama
Peneliti
Of
Manageme
nt. Vol. 2
No 3
Tahun
2013
Andy
Putra
Mahkota,
Imam
Suyadi,
dan
Riyadi.
Judul
Penelitian
Metode Penelitian
Persamaan Perbedaan
Pengaruh
Kepercayaa
n dan
Kenyaman
an terhadap
Keputusan
Pembelian
Online
(Studi pada
Jurnal
Pelanggan
Administra Website
si Bisnis.
Ride Inc).
Vol 8 No 2
Maret
2014
Variabel
Kepercayaa
n dan
Variabel
Keputusan
Pembelian.
Nurhanan
Syafiah
Abdul
Razak,
Malliga
Marimuthu
, Azizah
omar dan
Mazlina
Mamat
Trust and
Repurchase
Intention
on Online
Tourism
Services
among
Malaysian
Customers.
Menggunak
an variabel
kepercayaan
.
Hasil Penelitian
Tidak
terdapat
Variabel
Periklanan
dan
Variabel
pembelian
berulang.
Variabel
kepercayaan
memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap keputusan
pembelian online
sesuai dengan hasil
penelitian Semakin
tinggi tingkat
Teknik
kepercayaan
analisis
seseorang terhadap
data yang
pihak Ride Inc
digunakan dalam melakukan
adalah
hubungan transaksi.
analisis
Hal ini menunjukkan
statistik
bahwa kepercayaan
deskriptif
dapat mempengaruhi
dan analisis keputusan pembelian
regresi
online.
berganda.
Mengguna Kepercayaan online
kan analisis berpengaruh
Partial
terhadap pembelian
Least
ulang.
Square
(PLS).
Procepedi
a Social
and
Behavioral
Science
ISSN:
55
No
7.
Nama
Peneliti
1877-0428
Tahun
2014
Marzieh
Zendehdel,
Laily BT
HJ Paim,
Jamil B
Bojei dan
Syuhaily
BT Osman
Judul
Penelitian
Metode Penelitian
Persamaan Perbedaan
The Effect
of Trust on
Online
Malaysian
Students
Buying
Behavior.
Menggunak
an variabel
kepercayaan
online.
Mengguna
kan analisis
Structural
Equation
Model
(SEM).
Terdapat pengaruh
antara integrity dan
ability terhadap
keputusan pembelian
online dan tidak ada.
pengaruh signifikan
antara benevolence
terhadap keputusan
pembelian online
serta terdapat
hubungan antara
attitude terhadap
keputusan pembelian
online dan minat
pembelian online.
Pengaruh
Risiko dan
Harga
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Melalui
Kepercayaa
n.
Menggunak
an variabel
kepercayaan
Menggunak
an analisis
Path.
Tidak
menggunak
an variabel
periklanan
dan
pembelian
berulang.
Terdapat pengaruh
kepercayaan
terhadap keputusan
pembelian dengan
nilai signifikansi
0,002.
Analisis
pengaruh
iklan,
kepercayaa
n dan citra
merek
terhadap
minat beli
konsumen.
Menggunak
an variabel
iklan dan
kepercayaan
Mengguna
kan analisis
regresi
berganda.
Periklanan memiliki
nilai signifikansi
sebesar 0,023 dan
variabel kepercayaan
merek memiliki nilai
signifikansi sebesar
0,001 terhadap minat
beli.
Australian
Journal of
Basic and
Applied
Sciences
8.
ISSN:
1991-8178
Tahun
2011
Murwatini
ngsih dan
Erin Putri
Apriliani
Jurnal
Dinamika
Manajeme
n
9.
JDM Vol.
4, No. 2,
2013
Desi Arista
dan Sri
Rahayu Tri
Astuti
Aset,
Maret
2011
ISSN
Hasil Penelitian
56
No
10
11
Nama
Peneliti
1693928X Vol.
13 No. 1
Siyamtina
h dan
Hendar
Conferenc
e in
Business,
Accountin
g and
Manageme
nt
ISSN
2302-9791
Vol. 2 No.
1 Mei
2015
Han SenChen
Associate
Preffesor
of School
of Diet
12
Taiwan
Tsuifang
Hsieh,
Dept Of
Business
Administra
tion,
National
Dong Hwa
University.
2011.
Pricilla
Natalia
dan
Mumuh
Mulyana
Judul
Penelitian
Metode Penelitian
Persamaan Perbedaan
Meningkat
kan
pembelian
ulang
melalui
kepercayaa
n dan
kepuasan
pada
pembelian
online.
Menggunak
an variabel
pembelian
berulang
dan
kepercayaan
Mengguna
kan metode
deskriptif
analisis dan
Partial
Least
Square
(PLS).
Kepercayaan
berpengaruh positif
terhadap pembelian
ulang berdasarkan
nilai original sample
estimate
sebesar 0,503 dan
nilai tstatistik
(3,351) >
t tabel (1,677).
A Study of
Antecedent
Of
Customer
Repurchase
Behaviors
in Chain
Store
Supermark
et.
Menggunak
an variabel
pembelian
berulang.
Mengguna
kan
Regression
Alanysis.
Brand relationship
will influence
repurchase
behavior.
Pengaruh
Periklanan
Dan
Promosi
Penjualan
Terhadap
Menggunak
an variabel
periklanan
dan
keputusan
pembelian.
Mengguna Periklanan
kan metode berpengaruh positif
namun tidak
analisis
Partial Least
Square
(PLS).
Hasil Penelitian
signifikan terhadap
keputusan pembelian.
Berdasarkan tabel Path
Coefficients, X1
57
No
Nama
Judul
Peneliti
Penelitian
Jurnal
Keputusan
Ilmiah
Pembelian.
Manajeme
n Kesatuan
Metode Penelitian
Persamaan Perbedaan
Vol. 2 No.
2, 2014
ISSN 2337
– 7860
13
Muslichah
Erma
Widiana,
Henky
Supit, Sri
Hartini
Jurnal
Manajeme
n Dan
Kewirausa
haan, Vol.
14 No. 1
Penggunaa
n
Teknologi
Internet
Dalam
Sistem
Penjualan
Online
Untuk
Meningkat
kan
Kepuasan
Dan
Pembelian
Berulang
Produk
Batik Pada
Usaha
Kecil Dan
Menengah
Di Jawa
Timur.
Menggunak
an variabel
pembelian
berulang.
Mengguna
kan metode
analisis
SEM.
Hasil Penelitian
(Periklanan) terhadap
Y (Keputusan
Pembelian)
menghasilkan nilai
original sample sebesar
0.205316 dan nilai t
statistic sebesar
1.596069. Hal ini
dapat membuktikan
bahwa iklan masih
belum bisa
ditetapkan sebagai
variabel yang
berpengaruh dominan
terhadap keputusan
pembelian.
Kepuasan
berpengaruh terhadap
pembelian berulang.
58
D. Kerangka Pemikiran
Menurut Uma Sekaran (1992) dalam Sugiyono (2015:117) Kerangka
Pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan
dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting. Dalam penelitian ini model hubungan antar variabel eksogen yaitu
variabel Periklanan (X1) dan Kepercayaan Online (X2), sedangkan variabel
eksogen adalah variabel Proses Keputusan Pembelian (Y1) dan variabel
Pembelian Berulang (Y2). Berdasarkan uraian diatas, maka hubungan antar
variabel dapat dilihat dalam gambar berikut:
59
Gambar 2.3
Kerangka Pemikiran
Kepercayaan
Online (X2)
Periklanan (X1)
Proses Keputusan
Pembelian (Y1)
Pembelian
Berulang (Y2)
Uji Kualitas Data:
1. Uji Validitas
2. Uji Reabilitas
Analisis Jalur (Path Analysis)
1. Persamaan Analisis Jalur Struktur 1
2. Persamaan Analisis Jalur Struktur 2
3. Pengujian Hipotesis (Uji F dan Uji t)
4. Uji Sobel
Kesimpulan dan Saran
60
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian, di
mana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan
(Sugiyono, 2014:64). Hipotesis yang diajukan sebagai jawaban sementara
terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Persamaan Struktur 1
1. Hipotesis 1
Ho
: ρx1y1 = 0, Tidak terdapat hubungan langsung antara periklanan
dengan proses keputusan pembelian.
Ha
: ρx1y1 ≠ 0, Terdapat hubungan langsung antara periklanan dengan
proses keputusan pembelian.
2. Hipotesis 2
Ho
: ρx2y1 = 0, Tidak terdapat hubungan langsung antara kepercayaan
online dengan proses keputusan pembelian.
Ha
: ρx2y1 ≠ 0, Terdapat hubungan langsung antara kepercayaan online
dengan proses keputusan pembelian.
3. Hipotesis 3
Ho
: ρx1y1 = ρx2y1 = 0, Tidak terdapat hubungan antara periklanan dan
kepercayaan online dengan proses keputusan pembelian secara
simultan.
61
Ha
: ρx1y1 = ρx2y1 ≠ 0, Terdapat hubungan antara periklanan dan
kepercayaan online dengan proses keputusan pembelian secara
simultan.
Persamaan Struktur 2
4. Hipotesis 4
Ho
: ρx1y2 = 0, Tidak terdapat hubungan langsung antara periklanan
dengan pembelian berulang.
Ha
: ρx1y2 ≠ 0, Terdapat hubungan langsung antara periklanan dengan
pembelian berulang.
5. Hipotesis 5
Ho
: ρx2y2 = 0, Tidak terdapat hubungan langsung antara kepercayaan
online dengan pembelian berulang.
Ha
: ρx2y2 ≠ 0, Terdapat hubungan langsung antara kepercayaan online
dengan pembelian berulang.
6. Hipotesis 6
Ho
: ρy1y2 = 0, Tidak terdapat hubungan langsung antara proses
keputusan pembelian dengan pembelian berulang.
Ha
: ρy1y2 ≠ 0, Terdapat hubungan langsung antara proses keputusan
pembelian dengan pembelian berulang.
7. Hipotesis 7
Ho
: ρx1y2 = ρx2y2 = ρy1y2 = 0, Tidak terdapat hubungan antara
periklanan, kepercayaan online dan proses keputusan pembelian
dengan pembelian berulang secara simultan.
62
Ha
: ρx1y2 = ρx2y2 = ρy1y2 ≠ 0, Terdapat hubungan antara periklanan,
kepercayaan online dan proses keputusan pembelian dengan
pembelian berulang secara simultan.
8. Hipotesis 8
Ho
: ρx1y2. rx1y1. ρy1y2 ≠ 0, Tidak terdapat hubungan langsung antara
periklanan dengan pembelian berulang melalui proses keputusan
pembelian.
Ha
: ρx1y2. rx1y1. ρy1y2 = 0, Terdapat hubungan langsung antara
periklanan dengan pembelian berulang melalui proses keputusan
pembelian.
9. Hipotesis 9
Ho
: ρx2y2. rx1y1. ρy1y2 ≠ 0, Tidak terdapat hubungan langsung antara
kepercayaan online dengan pembelian berulang melalui proses
keputusan pembelian.
Ha
: ρx2y2. rx1y1. ρy1y2 = 0, Terdapat hubungan langsung antara
kepercayaan online dengan pembelian berulang melalui proses
keputusan pembelian.
63
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan judul
penelitian, yakni pengaruh periklanan dan kepercayaan online terhadap proses
keputusan pembelian serta dampaknya pada pembelian berulang dalam C2C
E-Commerce Tokopedia. Studi kasus pada penelitian ini adalah pengguna
C2C E-Commerce Tokopedia di Jakarta. Pemilihan kota Jakarta dilakukan
dengan pertimbangan bahwa Jakarta merupakan kota dengan pengguna
internet terbanyak di Indonesia berdasarkan data statistik yang diterbitkan oleh
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI tahun 2013.
Ruang lingkup penelitian dilakukan kepada pengguna yang melakukan
transaksi pembelian di C2C E-Commerce Tokopedia setidaknya dua kali
selama 6 bulan pada saat penelitian. Pemilihan C2C E-Commerce Tokopedia
dilakukan dengan pertimbangan bahwa Tokopedia merupakan E-Commerce
yang cukup populer di Indonesia dan menduduki peringkat sepuluh besar Top
Sites In Indonesia menurut Alexa tahun 2016.
Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan variabel-variabel yang akan
diteliti serta hubungan antar satu variabel dengan variabel yang lain dan untuk
melihat hubungan variabel eksogen periklanan (X1) dan kepercayaan online
(X2) terhadap variabel endogen yaitu proses keputusan pembelian (Y1) dan
pembelian berulang (Y2) dalam C2C E-Commerce Tokopedia. Penelitian ini
64
dilakukan dengan cara memberikan kuesioner berupa print out serta kuesioner
online dengan menggunakan media Google Doc dan dilakukan dalam jangka
waktu 6 bulan terhitung 1 Maret 2016 dan diharapkan selesai sampai dengan 1
September 2016.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2015:135).
Jadi, populasi merupakan kumpulan dari keseluruhan elemen
tertentu di mana kita dapat menarik beberapa kesimpulan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna C2C ECommerce Tokopedia di Jakarta yang melakukan transaksi pembelian
setidaknya dua kali selama enam bulan pada saat penelitian dilakukan.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2015:136) Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam suatu
penelitian, bila populasi besar, peneliti tidak perlu untuk meneliti semua
individu dalam populasi karena akan memerlukan banyak biaya, tenaga
dan waktu. Oleh karena itu, penelitian dilakukan terhadap sampel dan
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.
65
Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai
teknik sampling yang digunakan. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan oleh peneliti adalah purposive sampling.
Metode purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015:144).
Pertimbangan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah responden
merupakan pengguna C2C E-Commerce Tokopedia di Jakarta yang
melakukan transaksi pembelian setidaknya dua kali selama 6 bulan pada
saat penelitian.
Rumus pengambilan sampel menurut Wibisono (2003) dalam
Riduwan (2007:50) apabila populasi tidak diketahui secara pasti adalah
sebagai berikut:
)2
n=(
Di mana:
n
= Besarnya sampel
Zα
= Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel
1,96 dengan tingkat kepercayaan 95%
= Standar deviasi populasi
e
= Tingkat kesalahan atau kesalahan maksimum yang dapat
ditoleransi
Contoh perhitungan:
n=(
)2 = (
)2 = 96,04
66
Dengan demikian peneliti yakin dengan tingkat kepercayaan 95%
bahwa random berukuran 96,04 = 96 akan memberikan selisih estimasi
rata-rata dengan µ kurang dari 0,05. Jadi sampel yang diambil sebesar 100
orang dari semua pengguna C2C E-Commerce Tokopedia di Jakarta yang
melakukan transaksi pembelian setidaknya dua kali dalam 6 bulan saat
penelitian berlangsung.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua macam data, yaitu data
primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek
penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan
data secara langsung pada subyek sebagai sumber informasi untuk data
yang dicari (Wiyono, 2011:131).
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh berdasarkan jawaban kuesioner yang dibagikan kepada
pengguna C2C E-Commerce Tokopedia maupun hasil wawancara.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab (Sugiyono, 2014:142).
Kuesioner yang peneliti gunakan bersifat tertutup yaitu pertanyaan
atau pernyataan yang tidak memberikan kebebasan dalam menjawab
karena alternative jawaban sudah disediakan oleh peneliti. Pedoman
67
kuesioner yang disusun sesuai dengan jumlah variabel dalam penelitian,
yaitu:
X1 : Periklanan
X2 : Kepercayaan online
Y1 : Proses Keputusan pembelian
Y2 : Pembelian berulang
Kuesioner ini menggunakan beberapa pertanyaan saringan yang akan
menanyakan apakah responden sudah pernah melakukan pembelian online
di Tokopedia setidaknya dua kali dalam 6 bulan. Jika pertanyaan saringan
tersebut terpenuhi oleh responden, maka responden berhak melanjutkan
pengisian kuesioner.
Skala pengukuran pada penelitian ini menggunakan skala likert.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan,
2007:20). Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub
variabel, kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikatorindikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini
dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa
pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap
jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan dukungan sikap yang
diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut:
68
No
Tabel 3.1
Skala Likert
Jenis Jawaban
Bobot
1
SS = Sangat Setuju
5
2
S = Setuju
4
3
R = Ragu-Ragu
3
4
TS = Tidak Setuju
2
5
STS = Sangat Tidak Setuju
1
Sumber: Freddy Rangkuti (2015:66)
Skala likert dikatakan ordinal karena pernyataan Sangat Setuju
mempunyai tingkat atau preferensi yang lebih tinggi dari Setuju dan Setuju
lebih tinggi dari Netral.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh lewat pihak lain dan
tidak langsung didapatkan oleh peneliti dari subyek penelitiannya. Data
sekunder biasanya berwujud dokumentasi atau data laporan yang sudah
tersedia (Wiyono, 2011:131).
Adapun data sekunder yang digunakan pada penelitian ini yaitu
dengan melakukan riset kepustakaan. Di mana peneliti mengunjungi
lembaga yang terkait dengan penelitian, seperti perpustakaan FEB,
Perpustakaan Utama UIN dan lembaga-lembaga lainnya yang dapat
membantu penyusunan skripsi. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan
cara mengumpulkan, membaca buku, literatur, catatan perkuliahan, artikel,
jurnal dan data dari internet.
69
D. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan medote penelitian kuantitatif. Metode ini
disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan
analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2015:13). Terdapat dua macam
statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik
deskriptif dan statistik inferensial (Sugiyono, 2015:254).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan statistik deskriptif. Statistik
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan
cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2015:254).
Sebelum dianalisis lebih lanjut, data primer yang diperoleh dari
pengumpulan data disimpan dalam sebuah file Microsoft Excel 2007. Selain
digunakan untuk mengelola data, Microsoft Excel 2007 juga digunakan untuk
mengelola data karakteristik responden. Setelah data primer dimasukkan
kedalam file Microsoft Excel 2007, data tersebut kemudian dianalisis dengan
menggunakan software SPSS 23.0.
1. Uji Kualitas Data
Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian merupakan hal yang
utama dalam meningkatkan efektivitas proses pengumpulan data. Validitas
mengacu kepada kepatuhan, keberanian (meaningfulness), kebenaran
(correctness) dan kegunaan (usefulness) kesimpulan yang diambil oleh
peneliti.
70
Sedangkan reliabilitas mengacu kepada konsistensi skor atau
jawaban dari pelaksanaan satu instrumen ke instrumen yang lain dari satu
himpunan item ke himpunan item yang lain (Fraenkel dan Wallen,
2006:150 dalam Nidjo, 2014:15).
Untuk menjaga validitas dan reliabilitas butir-butir pertanyaan
yang ada pada kuesioner, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas
terlebih dahulu dengan menggunakan try out terhadap 30 orang responden.
a. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of
freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r
hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau
pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2013:5253).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2013:47). Software SPSS 23.0 memberikan fasilitas untuk mengukur
71
reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70
(Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2013:48).
2. Analisis Jalur (Path)
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis jalur.
Teknik analisis jalur yang dikembangkan oleh Sewal Wright di tahun 1934
sebenarnya merupakan pengembangan korelasi yang diurai menjadi
beberapa interpretasi akibat yang ditimbulkannya.
Menurut Robert D. Rutherford dalam Sarwono (2007:1) Analisis
Jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang
terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi
variabel tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak
langsung.
David Garson dari North Carolina State University dalam Sarwono
(2007:1) mendefinisikan analisis jalur sebagai model perluasan regresi
yang digunakan untuk menguji keselarasan matriks korelasi dengan dua
atau lebih model hubungan sebab akibat yang dibandingkan oleh peneliti.
Menurut Sugiyono (2010:298) Analisis Jalur (Path Analysis)
merupakan pengembangan dari analisis regresi, sehingga analisis regresi
dapat dikatakan sebagai bentuk khusus dari analisis jalur. Analisis Jalur
digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel
yang
berbentuk
sebab
akibat
(bukan
bentuk
hubungan
interaktif/reciprocal).
72
Analisis jalur adalah analisis yang tujuannya untuk mengetahui
pengaruh langsung dan tidak langsung variabel eksogen terhadap variabel
endogen. Pertimbangan menggunakan analisis ini karena antara satu
variabel dengan variabel lainnya mempunyai hubungan. Sebuah diagram
jalur, tanda panah berujung ganda (↔) menunjukkan hubungan korelasi
dan tanda panah satu arah (→) menunjukkan hubungan kausal atau
pengaruh langsung dari variabel eksogen (X) terhadap variabel endogen
(Y) (Riduwan, 2007:7).
Dalam menganalisis penelitian dengan menggunakan analisis jalur,
ada beberapa langkah secara berurutan yang harus dijalankan untuk
memenuhi penelitian yang benar dengan menggunakan analisis jalur
(Pardede dan Manurung, 2014:58-80).
a. Menentukan diagram jalurnya berdasarkan paradigma hubungan
variabel.
b. Menentukan persamaan structural.
c. Menganalisis dengan menggunakan SPSS, analisis terdiri dari dua
langkah yaitu analisis substructure I dan analisis substructure II.
d. Interpretasi hasil perhitungan SPSS dengan berdasarkan diagram jalur
yang ditentukan.
e. Melakukan analisis jalur model trimming jika ada variabel eksogen
yang koefisien jalurnya tidak signifikan.
f. Melakukan uji sobel untuk menghitung pengaruh tidak langsung.
73
Sebelum peneliti menggunakan analisis jalur dalam penelitiannya,
maka peneliti harus menyusun model hubungan antar variabel yang dalam
hal ini disebut dengan diagram jalur. Berikut adalah diagram jalur yang
digunakan:
Gambar 3.1
Diagram Jalur
ϵ1
ϵ2
Periklanan (X1)
ρy2x1
ρy1x1
rx1x2
ρy1x2
Kepercayaan
Online (X2)
Proses
Keputusan
Pembelian (Y1)
ρy1y2
Pembelian
Berulang (Y2)
ρy1x2
Diagram jalur di atas terdiri atas dua persamaan struktural, di mana X1
dan X2 adalah variabel eksogen serta Y1 dan Y2 adalah variabel endogen.
Persamaan struktural dapat dilihat sebagai berikut:
a. Persamaan struktural 1: Y1 = ρy1x1X1 + ρy1x2X2 + ϵ1
Diagram untuk persamaan struktural tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 3.2
Sub Struktural 1
Periklanan (X1)
Kepercayaan
Online (X2)
Proses
Keputusan
Pembelian (Y1)
74
b. Persamaan struktural 2: Y2 = ρy2x1X1 + ρy2x2X2 + ρy2y1Y1 + ϵ2
Diagram untuk persamaan struktural tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 3.3
Sub Struktural 2
Periklanan
(X1)
Proses
Keputusan
Pembelian
(Y1)
Pembelian
Berulang
(Y2)
Kepercayaa
n Online
(X2)
Dengan keterangan sebagai berikut:
X1 = Periklanan
X2 = Kepercayaan Online
Y1 = Proses Keputusan Pembelian
Y2 = Pembelian Berulang
ϵ
= Error
3. Pengujian Hipotesis
a. Koefisien Korelasi
Analisis koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui derajat
hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Dasar
pemikiran analisis korelasi ini adalah perubahan antar variabel, artinya
jika perubahan satu variabel diikuti dengan variabel lainnya, maka
kedua variabel tersebut saling berkorelasi.
75
Koefisien korelasi hanya menggambarkan keeratan hubungan
antara variabel tetapi tidak menggambarkan kekuatan kausalitas atau
sebab akibat. Karena korelasi hanya digunakan untuk mengukur
derajat hubungan maka dalam analisis korelasi tidak terdapat istilah
variabel eksogen dan variabel endogen (Pardede dan Manurung,
2014:29-31).
Peneliti menggunakan korelasi Pearson atau product moment
dengan menggunakan SPSS 23.0 untuk melihat derajat hubungan
antara satu variabel dengan variabel lainnya. Untuk mempermudah
pemberian kategori koefisien korelasi maka dibuat criteria pengukuran
sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kriteria Koefisien Korelasi
Nilai r
Kriteria
0,00 s.d. 0,29
0,30 s.d. 0,49
0,50 s.d. 0,69
0,70 s.d. 0,79
0,80 s.d 1.00
Korelasi sangat lemah
Korelasi lemah
Korelasi cukup kuat
Korelasi kuat
Korelasi sangat kuat
Sumber: Sarwono (2007:22)
Untuk menentukan apakah korelasi dari masing-masing variabel
signifikan atau tidak diukur dari nilai signifikansi setiap hubungan
variabel. Nilai signifikansi harus lebih kecil nilainya dibanding nilai
tingkat toleransi yang digunakan. Dalam penelitian ini nilai toleransi
yang digunakan adalah 0,05.
76
b. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Dalam ouput SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel model
summary dan tertulis R square yang sudah disesuaikan atau tertulis
adjusted R square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel
independen (Ghozali, 2013:97).
Rumus koefisien determinasi adalah:
KD = Adjusted R Square x 100%
Nilai adjusted R square diperoleh dari output SPSS, kita
mengambil contoh jika substruktur I mempunyai adjusted R square
0,70 berarti koefisien determinasi 70% yang berarti variabilitas
endogen yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel
eksogen sebesar 70%, sementara pengaruh sebesar 30% disebabkan
oleh variabel diluar model substruktur ini.
c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai
pengaruh
secara
bersama-sama
terhadap
variabel
dependen atau terikat. Probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka hasilnya
signifikan berarti terdapat pengaruh dari variabel independen secara
bersama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:98).
77
Ada beberapa langkah dalam menghitung uji F (Pardede dan
Manurung, 2014:63):
1) Menentukan hipotesis
2) Menghitung F-hitung yang diperoleh dari output SPSS dari tabel
ANOVA.
3) Menghitung F-tabel dengan ketentuan tarif signifikansi 0,05 dan
derajat kebebasan dengan ketentuan numerator (jumlah variabel/41) dan denumerator (jumlah sampel/100-4).
4) Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut:
Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
5) Mengambil keputusan.
d. Uji Signifikan Parameter Individu (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunujukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individu dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka
hasilnya signifikan berarti terdapat pengaruh dari variabel independen
secara individu terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:98-99).
Langkah-langkah dalam menghitung uji-t adalah sebagai
berikut (Pardede dan Manurung, 2014:65):
1) Menentukan hipotesis
2) Mengetahui besarnya angka t-hitung diperoleh dari output SPSS
3) Mengetahui besanya angka t-tabel dengan ketentuan tarif
78
signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (jumlah sampel/100-2).
4) Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut:
Jika t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
4. Uji Sobel
Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang
dikembangkan oleh Sobel (1982) dan dikenal dengan uji Sobel (Sobel
test). Uji sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak
langsung X ke Y melalui M. Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M
dihitung dengan cara mengalikan jalur X  M (a) dengan jalur M  Y (b)
atau ab. Jadi koefisien ab = (c – c‘), di mana c adalah pengaruh X terhadap
Y tanpa mengontrol M, sedangkan c‘ adalah koefisien pengaruh X
terhadap Y setelah mengontrol M. Standard error koefisien a dan b ditulis
dengan sa dan sb dan besarnya standard error pengaruh tidak langsung
(indirect effect) sab dihitung dengan rumus dibawah ini:
Sab = √b2sa2 + a2sb2 + sa2sb2
Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka perlu
menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut:
t=
Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel. Cara membaca
t tabel adalah dengan menggunakan signifikansi level 0,05 dan degree of
freedom (df) untuk df = n-2 atau 100-2 = 98, makat tabel adalah sebesar
1,98. Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel maka dapat
79
disimpulkan terjadi pengaruh mediasi. Asumsi uji sobel memerlukan
jumlah sampel yang besar, jika jumlah sampel kecil, maka uji sobel
menjadi kurang konservatif (Ghozali, 2013:248-249).
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2014:38). Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut
seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan
yang lain atau satu objek dengan objek yang lain (Hatch dan Farhady,
1981 dalam Sugiyono, 2014:38).
Pada penelitian ini, variabel penelitian yang digunakan terdiri dari
variabel eksogen dan variabel endogen. Variabel-variabel tersebut
diuraikan sebagai berikut (Sarwono, 2007:4).
a. Variabel Eksogen
Variabel-variabel eksogen dalam suatu model jalur ialah
semua variabel yang tidak ada penyebab-penyebab eksplisitnya
atau dalam diagram tidak ada anak-anak panah yang menuju
kearahnya, selain pada bagian kesalahan pengukuran. Jika antara
variabel eksogen dikolerasikan maka kolerasi tersebut ditunjukkan
dengan anak panah berkepala dua yang menghubungkan variabelvariabel tersebut.
80
Variabel eksogen dalam penelitian ini:
1) X1 adalah periklanan
2) X2 adalah kepercayaan online
b. Variabel Endogen
Variabel endogen ialah variabel yang mempunyai anak
panah menuju ke arah variabel tersebut. Variabel yang termasuk di
dalamnya mencakup semua variabel perantara dan tergantung.
Variabel perantara endogen mempunyai anak panah yang menuju
ke arahnya dan dari arah variabel tersebut dalam suatu model
dianggap jalur. Adapun variabel tergantung hanya mempunyai
anak panah yang menuju ke arahnya.
Variabel Endogen dalam penelitian ini:
1) Y1 adalah proses keputusan pembelian
2) Y2 adalah pembelian berulang
2. Operasional Variabel
Operasional variabel merupakan penjabaran mengenai dimensi
variabel dan indikator. Selanjutnya operasional variabel menggambarkan
mengenai pengukuran atas dimensi variabel dan indikator.
81
No
1.
Variabel
Periklanan
Moriarty,
Mitchell dan
Wells
(2009:154)
Tabel 3.3
Operasional Variabel
Dimensi
Melihat atau
mendengar (See or
Hear)
1
2
3
4
5
6
Menyukai (Liking)
Memahami
(Understand)
7
Kebutuhan (need)
8
Mengingat (recall)
Terhubung
(Connect)
9
Simbolisme
(Symbolism)
Kondisi
pembelajaran
(Conditioned
learning)
Perubahan
(Transformation)
10
11
Kepercayaan
Online
Mayer, Davis
dan
Schoorman
(1995)
Dalam
Zendehdel
dkk (2011),
Razak dkk
(2014),
Widiyanto
dkk (2013),
Siyamtinah
(2015).
Terekspos
(Exposure)
Perhatian
(Attention)
Tertarik (Interest)
Kesadaran
(Awareness)
Keinginan (Wants)
Merasa (Feel)
2.
Indikator
Percaya (Believe)
12
Tindakan (Act)
13
Kejujuran
(Integrity)
14
Kemampuan
(Ability)
15
Perbuatan baik
(Benevolence)
16
Skala
Ordinal
Kepercayaan
(Believability)
Pembelian
(Buying)
Tokopedia jujur
dalam memberikan Ordinal
informasi produk.
Tokopedia mampu
menjamin
keamanan dalam
bertransaksi
online.
Tokopedia
melakukan usaha
terbaik ketika
pembeli
menemukan
masalah dalam
bertransaksi
online.
82
No
3.
Variabel
Proses
Keputusan
Pembelian
Dimensi
Indikator
Pengenalan
masalah
Pencarian
informasi
17
Evaluasi alternatif
19
Keputusan
pembelian
20
Perilaku pasca
pembelian
21
Pembelian
Membeli ulang
Berulang
atau tidak
(Repurchase)
22
18
(Kotler
2012:188)
4.
Zeithaml,
dkk (1996)
dalam Han
Sen Chen
(2011)
23
24
Identifikasi
kebutuhan.
Adanya sumber
informasi dari
iklan/situs
web/media
massa/testimoni
pembeli online
lain.
Membandingkan
dengan situs lain.
Memutuskan
untuk melakukan
pembelian.
Kepuasan pasca
pembelian.
Skala
Ordinal
Saya melakukan
pembelian ulang.
Ordinal
Jika diminta
memilih, saya pilih
website
Tokopedia.
Saya tidak akan
berpindah ke situs
lain.
83
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Tokopedia
Tokopedia merupakan pasar atau mall online terbesar di Indonesia
yang memungkinkan individu maupun pemilik usaha di Indonesia untuk
membuka dan mengelola toko online mereka secara mudah dan gratis,
sekaligus memberikan pengalaman berbelanja online yang lebih aman
dan nyaman. Tokopedia resmi diluncurkan ke publik pada 17 Agustus
2009 dibawah naungan PT. Tokopedia yang didirikan oleh Leontinus
Alpha Edison dan William Tanuwijaya dengan visi membangun
Indonesia yang lebih baik melalui internet. Sejak resmi diluncurkan
PT.Tokopedia berhasil menjadi salah satu perusahaan internet Indonesia
dengan pertumbuhan yang pesat (blog.tokopedia.com, 2016).
a. Jenis Produk Tokopedia
Tokopedia menawarkan jutaan produk yang terbagi dalam 21
kategori besar, meliputi:
1) Pakaian
2) Fashion & Aksesoris
3) Kecantikan
4) Kesehatan
5) Rumah Tangga
84
6) Dapur
7) Perawatan Bayi
8) Handphone & Tablet
9) Laptop & Aksesoris
10) Komputer dan Aksesoris
11) Elektronik
12) Kamera, Foto dan Video
13) Otomotif
14) Olahraga
15) Office & Stationery
16) Souvenir, Kado & Hadiah
17) Mainan & Hobi
18) Makanan & Minuman
19) Buku
20) Software
21) Film, Music & Game
Hingga januari 2015, terhitung lebih dari 1.200 kategori produk
tersedia di Tokopedia (blog.tokopedia.com, 2016).
b. Sistem Pembayaran Tokopedia
Sistem pembayaran di Tokopedia menggunakan system rekening
bersama atau escrow system. Dalam hal ini, Tokopedia berperan
sebagai pihak ketiga yang menengahi antara penjual dan pembeli,
sehingga dapat meminimalisir terjadinya tindak penipuan.
85
Hingga awal tahun 2015, terdapat 5 metode pembayaran yang
dapat digunakan untuk bertransaksi di Tokopedia, antara lain Saldo
Tokopedia, Transfer Bank serta pembayaran instant seperti Mandiri
ClickPay, Mandiri E-Cash dan BCA KlikPay dan pada pertengahan
2015, Tokopedia mendukung system pembayaran di Indomaret
(blog.tokopedia.com, 2016).
c. Brand Ambassador Tokopedia
Pada tanggal 10 November 2014, Tokopedia secara resmi
mengumumkan Chelsea Islan sebagai brand ambassador yang
merepresentasikan Tokopedia dan pada September 2015, Isyana
Sarasvati menjadi brand ambassador yang mempresentasikan
Tokopedia (blog.tokopedia.com, 2016).
d. Investor Tokopedia
PT.Tokopedia mendapatkan seed funding (pendanaan awal) dari
PT.Indonusa Dwitama pada tahun 2009. Kemudian pada tahun-tahun
berikutnya Tokopedia kembali mendapatkan suntikan dana dari
pemodal Ventura Global seperti East Ventures (2010), pada 19 April
2011 pihak Tokopedia mengumumkan bahwa Cyber Agent Ventures
dari Jepang turut melakukan investasi kepada Tokopedia, menurut
sumber yang didapat dari TechCrunch, DailySocial melaporkan
bahwa nilai investasi kali ini adalah sebesar US$700,000.- yang
ditukar dengan 10% saham Tokopedia, juga mendapat investasi dari
Netprice (2012) dan SoftBank Ventures Korea (2013), hingga pada
86
oktober
2014
Tokopedia
berhasil
mencetak
sejarah
sebagai
perusahaan teknologi pertama di Asia Tenggara yang menerima
investasi sebesar USD 100 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun dari Sequoia
Capital dan SoftBank Internet dan Media Inc (SIMI).
Berkat peranan Tokopedia dalam mengembangkan bisnis online di
Indonesia, Tokopedia berhasil meraih penghargaan Marketeers Of The
Year 2014 untuk sector E-Commerce pada acara MarkPlus
Conference 2015 yang digelar oleh MarkPlus Inc tanggal 11
Desember 2014 (blog.tokopedia.com, 2016).
2. Visi dan Misi Tokopedia
Dengan visi ―membangun Indonesia yang lebih baik melalui
Internet‖, Tokopedia memiliki program untuk mendukung para pelaku
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan perorangan untuk
mengembangkan usaha mereka dengan memasarkan produk secara
online (blog.tokopedia.com, 2016).
B. Diskripsi Responden
Sebelum melakukan analisa dalam penelitian ini, terlebih dahulu akan
dikemukakan gambaran karakteristik responden yang digunakan untuk
melengkapi penelitian meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir,
pekerjaan responden dan situs belanja online yang pernah digunakan selain
Tokopedia.
87
Responden dalam penelitian ini adalah pengguna C2C E-Commerce
Tokopedia di Jakarta. Adapun uraian gambaran umum responden pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut jenis kelamin
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Keterangan
Jumlah
36
Pria
64
Wanita
Total
100
Sumber: data primer diolah, 2016
Persentase
36%
64%
100%
Berdasarkan tabel 4.1 di atas terlihat bahwa responden terbanyak
berjenis kelamin wanita yaitu berjumlah 64 responden atau sebanyak
64%, sedangkan responden berjenis kelamin pria berjumlah 36 responden
atau sebanyak 36%.
Menurut data yang dirilis oleh Tokopedia tahun 2014 dapat
disimpulkan bahwa wanita adalah konsumen yang paling banyak
berbelanja di Tokopedia dengan persentase 66,28% sedangkan jumlah
pria yang berperan sebagai pembeli adalah sebesar 33,72%. Tidak hanya
berkontribusi sebagai pembeli, wanita yang berjualan di Tokopedia juga
mendominasi dengan jumlah 55,75% sedangkan pria berjumlah 44,25%.
Hal ini menunjukkan dominasi wanita dalam berbelanja dan berjualan
secara online di Tokopedia (Startupbisnis, 2014).
88
2. Karakteristik Responden Menurut Usia
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut usia dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2
Usia Responden
Usia
Keterangan
Jumlah
10
< 18 tahun
84
18 - < 25 tahun
1
25 - 30 tahun
5
> 30 tahun
Total
100
Sumber: data primer diolah, 2016
Persentase
10%
84%
1%
5%
100%
Berdasarkan tabel 4.2 di atas terlihat bahwa responden yang
memiliki usia dibawah 18 tahun berjumlah 10 responden atau sebanyak
10%, jumlah responden yang memiliki usia 18 sampai dibawah 25 tahun
berjumlah 84 responden atau sebanyak 84%, jumlah responden yang
memiliki usia 25 sampai 30 tahun berjumlah 1 responden atau sebanyak
1% dan jumlah responden yang memiliki usia di atas 30 tahun berjumlah
5 responden atau sebanyak 5%.
3. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Terakhir
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut pendidikan
terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini:
89
Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan Terakhir
Keterangan
Jumlah
Persentase
32
32%
SD/SMP/SMA
6
6%
Akademi (D1/D2/D3)
61
61%
S1
1
1%
S2/S3
Total
100
100%
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.3 di atas terlihat bahwa responden yang
memiliki pendidikan terakhir SD/SMP/SMA berjumlah 32 responden
atau sebanyak 32%, jumlah responden yang memiliki pendidikan terakhir
Akademi (D1/D2/D3) berjumlah 6 responden atau sebanyak 6%, jumlah
responden yang memiliki pendidikan terakhir S1 berjumlah 61 responden
atau sebanyak 61% dan jumlah responden yang memiliki pendidikan
terakhir S2/S3 berjumlah 1 responden atau sebanyak 1%.
Berdasarkan data dari situs Alexa (2016) menunjukan bahwa
jumlah pengguna Tokopedia berdasarkan pendidikan terakhir S1 adalah
yang paling banyak melakukan transaksi online di Tokopedia.
4. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut pekerjaan dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
90
Tabel 4.4
Pekerjaan Responden
Pekerjaan
Keterangan
Jumlah
82
Pelajar/Mahasiswa
0
Pegawai Negeri Sipil
8
Pegawai Swasta
4
Wiraswasta
0
Ibu Rumah Tangga
6
Lainnya
Total
100
Sumber: data primer diolah, 2016
Persentase
82%
0%
8%
4%
0%
6%
100%
Berdasarkan tabel 4.4 di atas terlihat bahwa responden yang
bekerja sebagai pelajar/mahasiswa berjumlah 82 responden atau
sebanyak 82%, jumlah responden yang bekerja sabagai pegawai negeri
sipil berjumlah 0 responden atau sebanyak 0%, jumlah responden yang
bekerja sabagai pegawai swasta berjumlah 8 responden atau sebanyak
8%, jumlah responden yang bekerja sabagai wiraswasta berjumlah 4
responden atau sebanyak 4%, jumlah responden yang bekerja sabagai ibu
rumah tangga berjumlah 0 responden atau sebanyak 0% dan jumlah
responden yang bekerja lainnya berjumlah 6 responden atau sebanyak
6%.
5. Karakteristik Responden Menurut Situs Belanja Online Yang
Pernah Digunakan Selain Tokopedia
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut situs belanja
online yang pernah digunakan selain Tokopedia dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
91
Tabel 4.5
Situs Belanja Online yang Pernah Digunakan Selain Tokopedia
Situs Belanja Online Yang Pernah Digunakan
Keterangan
Jumlah
Persentase
46
26%
Bukalapak
29
16,4%
Elevenia
26
14,7%
Lazada
25
14,1%
Zalora
23
13%
Kaskus
13
7,4%
Berrybenka
6
3,4%
Matahari Mall
5
2,8%
OLX
3
1,7%
Blibli
1
0,5%
Jakmall
Total
177
100%
Sumber: data primer diolah, 2016
Pada pertanyaan ini, responden dapat menyebutkan lebih dari satu
jawaban mengenai situs belanja online yang pernah digunakan selain
Tokopedia. Di tabel 4.5 dapat dilihat bahwa responden yang pernah
berbelanja online di situs Bukalapak berjumlah 46 responden atau
sebanyak 26%, responden yang pernah berbelanja online di situs Elevenia
berjumlah 29 responden atau sebanyak 16,4%, responden yang pernah
berbelanja online di situs Lazada berjumlah 26 responden atau sebanyak
14,7%, responden yang pernah berbelanja online di situs Zalora
berjumlah 25 responden atau sebanyak 14,1%, responden yang pernah
berbelanja online di situs Kaskus berjumlah 23 responden atau sebanyak
13%, responden yang pernah berbelanja online di situs Berrybenka
berjumlah 13 responden atau sebanyak 7,4%, responden yang pernah
berbelanja online di situs Matahari Mall berjumlah 6 responden atau
sebanyak 3,4%, responden yang pernah berbelanja online di situs OLX
berjumlah 5 responden atau sebanyak 2,8%, responden yang pernah
92
berbelanja online di situs Blibli berjumlah 3 responden atau sebanyak
1,7%, dan responden yang pernah berbelanja online di situs Jakmall
berjumlah 1 responden atau sebanyak 0,5%.
Berdasarkan data dari situs Alexa (2016) menunjukan bahwa Bukalapak,
Kaskus, Elevenia, Lazada dan OLX masuk dalam 30 besar Top Sites in
Indonesia tahun 2016.
C. Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menganalisis data berdasarkan
atas hasil yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-masing
indikator pengukur variabel. Statistik deskriptif pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Periklanan (X1)
Dalam penelitian periklanan (X1) ini digunakan 13 butir pertanyaan
untuk mengukur periklanan, yaitu:
Tabel 4.6
Melihat atau Mendengar Iklan Tokopedia di Berbagai Media
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Dari tabel 4.6 di atas dapat dijelaskan bahwa 5 responden
menyatakan ragu-ragu, 68 responden menyatakan setuju dan
27
responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju
93
dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini berarti Tokopedia menampilkan iklan
yang dilihat atau didengar di berbagai media.
Tabel 4.7
Memperhatikan Isi Pesan yang Disampaikan dalam Iklan Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Dari tabel 4.7 di atas dapat dijelaskan bahwa 16 responden
menyatakan ragu-ragu, 56 responden menyatakan setuju, 28 responden
menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat
setuju lebih dari 70%. Ini berarti Tokopedia menampilkan iklan yang
membuat orang-orang memperhatikan isi pesan.
Tabel 4.8
Tertarik Dengan Produk atau Layanan yang Ditawarkan Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Dari tabel 4.8 di atas dapat dijelaskan bahwa 2 responden
menyatakan tidak setuju, 15 responden menyatakan ragu-ragu, 67
responden menyatakan setuju, 16 responden menyatakan sangat setuju.
Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 70%. Ini
94
berarti Tokopedia menampilkan iklan mengenai produk atau layanan yang
menarik.
Tabel 4.9
Sadar Bahwa Tokopedia Merupakan Situs Jual Beli Online
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Dari tabel 4.9 di atas dapat dijelaskan bahwa 2 responden
menyatakan tidak setuju, 9 responden menyatakan ragu-ragu, 55
responden menyatakan setuju, 34 responden menyatakan sangat setuju.
Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini
berarti Tokopedia menampilkan iklan yang memberikan kesadaran bahwa
Tokopedia merupakan situs jual beli online.
Tabel 4.10
Ingin Melakukan Pembelian Online
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
95
Dari tabel 4.10 di atas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden menyatakan tidak setuju, 24
responden menyatakan ragu-ragu, 49 responden menyatakan setuju, 25
responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju
dan sangat setuju lebih dari 60%. Namun, jumlah persentase yang
menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju dan ragu-ragu lebih dari 25%
sehingga sebaiknya Tokopedia lebih menonjolkan pesan iklan yang
membuat penonton ingin melakukan pembelian online, misalnya dengan
menampilkan pesan mengenai kemudahan dan keamanan dalam berbelanja
online maupun dalam pembayaran transaksi online.
Tabel 4.11
Menyukai Iklan Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Dari tabel 4.11 di atas dapat dijelaskan bahwa 2 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden menyatakan tidak setuju, 24
responden menyatakan ragu-ragu, 57 responden menyatakan setuju, 16
responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju
dan sangat setuju 60%. Namun jumlah persentase yang menyatakan sangat
tidak setuju, setuju dan ragu-ragu lebih dari 25% sehingga sebaiknya
96
Tokopedia menampilkan iklan yang lebih menarik dan disukai, misalnya
dengan menampilkan hal-hal yang menginspirasi. Karena saat ini aktivitas
komunikasi pemasaran berubah dari yang semula membicarakan mengenai
keunggulan produk atau layanan menjadi membicarakan mengenai benefit
emosi, yang artinya perusahaan membangun ikatan emosi dengan pasar.
Karena pasar saat ini tidak hanya menggunakan pemikiran dalam
memutuskan untuk membeli, tetapi juga menggunakan perasaan mereka.
Tabel 4.12
Merasa Bahwa Tokopedia Mampu Memenuhi Kebutuhan
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Dari tabel 4.12 di atas dapat dijelaskan bahwa 3 responden
menyatakan tidak setuju, 19 responden menyatakan ragu-ragu, 56
responden menyatakan setuju, 22 responden menyatakan sangat setuju.
Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju 70%. Ini berarti
Tokopedia menampilkan iklan yang memberikan perasaan bahwa
Tokopedia mampu memenuhi kebutuhan.
97
Tabel 4.13
Apabila Ingin Melakukan Pembelian Online, Mengingat Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Dari tabel 4.13 di atas dapat dijelaskan bahwa 4 responden
menyatakan tidak setuju, 20 responden menyatakan ragu-ragu, 45
responden menyatakan setuju, 31 responden menyatakan sangat setuju.
Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 70%. Ini
berarti Tokopedia menampilkan iklan yang mengingatkan mengenai
Tokopedia apabila ingin melakukan pembelian online.
Tabel 4.14
Mengingat Logo dan Slogan yang Ditampilkan Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Dari tabel 4.14 di atas dapat dijelaskan bahwa 4 responden
menyatakan tidak setuju, 6 responden menyatakan ragu-ragu, 62
responden menyatakan setuju, 28 responden menyatakan sangat setuju.
Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini
98
berarti Tokopedia menampilkan iklan yang mengingatkan mengenai logo
atau slogan Tokopedia.
Tabel 4.15
Belajar Cara-Cara Melakukan Pembelian Online
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Dari tabel 4.15 di atas dapat dijelaskan bahwa 4 responden
menyatakan tidak setuju, 9 responden menyatakan ragu-ragu, 80
responden menyatakan setuju, 7 responden menyatakan sangat setuju. Jika
dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini
berarti Tokopedia menampilkan iklan yang memberikan pelajaran
mengenai cara-cara melakukan pembelian online.
Tabel 4.16
Kebiasaan Belanja offline Berubah Menjadi Kebiasaan Belanja
Online
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
99
Dari tabel 4.16 di atas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan tidak setuju, 9 responden menyatakan ragu-ragu, 58
responden menyatakan setuju, 32 responden menyatakan sangat setuju.
Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini
berarti Tokopedia menampilkan iklan yang mengubah kebiasaan belanja
offline menjadi kebiasaan belanja online.
Tabel 4.17
Percaya Terhadap Iklan Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Dari tabel 4.17 di atas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden menyatakan tidak setuju, 6
responden menyatakan ragu-ragu, 68 responden menyatakan setuju, 24
responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju
dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini berarti Tokopedia menampilkan iklan
yang dapat dipercaya.
100
Tabel 4.18
Akan Melakukan Pembelian Online di Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Dari tabel 4.18 di atas dapat dijelaskan bahwa 2 responden
menyatakan tidak setuju, 9 responden menyatakan ragu-ragu, 71
responden menyatakan setuju, 18 responden menyatakan sangat setuju.
Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini
berarti Tokopedia menampilkan iklan yang akan membuat melakukan
pembelian online.
2. Kepercayaan Online (X2)
Dalam penelitian kepercayaan online (X2) ini digunakan 3 butir
pertanyaan untuk mengukur kepercayaan online, yaitu:
Tabel 4.19
Tokopedia Jujur dalam Memberikan Informasi Mengenai Produk
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Dari tabel 4.19 di atas dapat dijelaskan bahwa 9 responden
menyatakan ragu-ragu, 71 responden menyatakan setuju, 20 responden
101
menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat
setuju lebih dari 90%. Ini berarti Tokopedia jujur dalam memberikan
informasi mengenai produk.
Tabel 4.20
Tokopedia Mampu Memberikan Keamanan dalam Transaksi
Pembelian Online
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Dari tabel 4.20 di atas dapat dijelaskan bahwa 3 responden
menyatakan tidak setuju, 11 responden menyatakan ragu-ragu, 57
responden menyatakan setuju, 29 responden menyatakan sangat setuju.
Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 70%. Ini
berarti Tokopedia mampu memberikan keamanan dalam transaksi
pembelian online.
Tabel 4.21
Tokopedia Melakukan Usaha Terbaik Ketika Pembeli Menemukan
Masalah dalam Bertransaksi Online
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
102
Dari tabel 4.21 di atas dapat dijelaskan bahwa 3 responden
menyatakan tidak setuju, 8 responden menyatakan ragu-ragu, 58
responden menyatakan setuju, 31 responden menyatakan sangat setuju.
Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini
berarti Tokopedia melakukan usaha terbaik ketika pembeli menemukan
masalah dalam bertransaksi online.
3. Proses Keputusan Pembelian (Y1)
Dalam penelitian proses keputusan pembelian (Y1) ini digunakan 5
butir pertanyaan untuk mengukur proses keputusan pembelian, yaitu:
Tabel 4.22
Ketika Ingin Melakukan Pembelian Online, Memutuskan Untuk
Membeli di Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Dari tabel 4.22 di atas dapat dijelaskan bahwa 5 responden
menyatakan ragu-ragu, 58 responden menyatakan setuju, 37 responden
menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat
setuju lebih dari 80%. Ini berarti Tokopedia merupakan pilihan ketika
ingin melakukan pembelian online.
103
Tabel 4.23
Setelah Mencari Informasi, Memutuskan Untuk Membeli di
Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Dari tabel 4.23 di atas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan tidak setuju, 11 responden menyatakan ragu-ragu, 81
responden menyatakan setuju, 7 responden menyatakan sangat setuju. Jika
dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini
berarti Tokopedia merupakan pilihan setelah mencari informasi melalui
iklan, situs web, media massa dan atau testimony pembeli online lain.
Tabel 4.24
Dari Berbagai Alternatif Situs Pembelian Online, Memutuskan
Membeli di Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Dari tabel 4.24 di atas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden menyatakan tidak setuju, 8
104
responden menyatakan ragu-ragu, 70 responden menyatakan setuju, 19
responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju
dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini berarti Tokopedia merupakan pilihan
dari berbagai alternative situs pembelian online yang ada.
Tabel 4.25
Memutuskan Untuk Melakukan Pembelian Online di Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Dari tabel 4.25 di atas dapat dijelaskan bahwa 3 responden
menyatakan tidak setuju, 4 responden menyatakan ragu-ragu, 55
responden menyatakan setuju, 38 responden menyatakan sangat setuju.
Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini
berarti Tokopedia merupakan pilihan saat memutuskan untuk melakukan
pembelian online.
Tabel 4.26
Merasa Puas Setelah Melakukan Pembelian Online di Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
105
Dari tabel 4.26 di atas dapat dijelaskan bahwa 3 responden
menyatakan tidak setuju, 8 responden menyatakan ragu-ragu, 82
responden menyatakan setuju, 7 responden menyatakan sangat setuju. Jika
dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini
berarti Tokopedia memberikan kepuasan setelah melakukan pembelian
online.
4. Pembelian Berulang (Y2)
Dalam penelitian pembelian berulang (Y2) ini digunakan 3 butir
pertanyaan untuk mengukur pembelian berulang, yaitu:
Tabel 4.27
Melakukan Pembelian Ulang di Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Dari tabel 4.27 di atas dapat dijelaskan bahwa 3 responden
menyatakan ragu-ragu, 56 responden menyatakan setuju, 41 responden
menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat
setuju lebih dari 90%. Ini berarti pembelian online dilakukan di
Tokopedia.
106
Tabel 4.28
Dibanding Dengan Situs Pembelian Online Lain, Memilih Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Dari tabel 4.28 di atas dapat dijelaskan bahwa 2 responden
menyatakan tidak setuju, 5 responden menyatakan ragu-ragu, 66
responden menyatakan setuju, 27 responden menyatakan sangat setuju.
Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini
berarti dibanding dengan situs pembelian online lain, Tokopedia yang
akan dipilih.
Tabel 4.29
Tidak Akan Berpindah Ke Situs Pembelian Online Lain
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Dari tabel 4.29 di atas dapat dijelaskan bahwa 5 responden
menyatakan tidak setuju, 10 responden menyatakan ragu-ragu, 67
responden menyatakan setuju, 18 responden menyatakan sangat setuju.
Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 70%. Ini
107
berarti pembeli online di Tokopedia tidak akan berpindah ke situs
pembelian online lain.
D. Distribusi Kuesioner
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 responden yang
pernah melakukan pembelian online di Tokopedia setidaknya dua kali
dalam 6 bulan di Jakarta.
Tabel 4.30
Distribusi Kuesioner
Nilai
Kuesioner
Item
5
4
3
2
1
X1.1
27
68
5
0
0
X1.2
28
56
16
0
0
X1.3
16
67
15
2
0
X1.4
34
55
9
2
0
X1.5
25
49
24
1
1
X1.6
16
57
24
1
2
X1.7
22
58
19
3
0
X1.8
31
45
20
4
0
X1.9
28
62
6
4
0
X1.10
7
80
9
4
0
X1.11
32
58
9
1
0
X1.12
24
68
6
1
1
X1.13
18
71
9
2
0
X2.1
20
71
9
0
0
X2.2
29
57
11
3
0
X2.3
31
58
8
3
0
Y1.1
37
58
5
0
0
Y1.2
7
81
11
1
0
Y1.3
19
70
8
2
1
Y1.4
38
55
4
3
0
Y1.5
7
82
8
3
0
Y2.1
41
56
3
0
0
Y2.2
27
66
5
2
0
Y2.3
18
67
10
5
0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Total
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
108
E. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson
Correlation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat
signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat
dikatakan valid. Selain itu, kriteria yang digunakan dalam menentukan
valid tidaknya pertanyaan/pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tingkat kepercayaan 95% (α = 5%), jumlah responden sebanyak 30
responden untuk pra uji, dan dibandingkan dengan nilai r tabel = 0,361
yang di dapat dari degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah
jumlah sampel pra uji yaitu 30 responden. Suatu kuesioner dikatakan
valid apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel.
Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang akan
digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah hasil uji validitas dari
variabel periklanan, kepercayaan online, proses keputusan pembelian dan
pembelian berulang dengan 30 sampel responden.
109
a. Variabel Periklanan
Tabel 4.31
Hasil Uji Validitas Periklanan
Pertanyaan
Nilai r
Pearson Correlation
tabel
0,361
0,944**
X1.1
0,361
0,697**
X1.2
0,361
0,371**
X1.3
0,361
0,944**
X1.4
0,361
0,944**
X1.5
0,361
0,676**
X1.6
0,361
0,486**
X1.7
0,361
0,944**
X1.8
0,361
0,697**
X1.9
0,361
0,371**
X1.10
0,361
0,944**
X1.11
0,361
0,944**
X1.12
0,361
0,676**
X1.13
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tabel 4.31 menunjukkan bahwa variabel periklanan memiliki
kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan kriteria
signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan r hitung lebih besar dari 0,361.
b. Variabel Kepercayaan Online
Tabel 4.32
Hasil Uji Validitas Kepercayaan Online
Pertanyaan
Nilai r
Pearson Correlation
Keterangan
tabel
0,361
0,957**
Valid
X2.1
0,361
0,957**
Valid
X2.2
0,361
0,679**
Valid
X2.3
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Tabel 4.32 menunjukkan bahwa variabel kepercayaan online
memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan
kriteria signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan r hitung lebih besar dari
0,361.
110
c. Variabel Proses Keputusan Pembelian
Tabel 4.33
Hasil Uji Validitas Proses Keputusan Pembelian
Pertanyaan Nilai r tabel
Pearson
Keterangan
Correlation
0,361
0,754**
Valid
Y1.1
0,361
0,607**
Valid
Y1.2
0,361
0,695**
Valid
Y1.3
0,361
0,754**
Valid
Y1.4
0,361
0,607**
Valid
Y1.5
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Tabel 4.33 menunjukkan bahwa variabel proses keputusan
pembelian memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan
berdasarkan kriteria signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan r hitung
lebih besar dari 0,361.
d. Variabel Pembelian Berulang
Tabel 4.34
Hasil Uji Validitas Pembelian Berulang
Pertanyaan Nilai r tabel
Pearson
Keterangan
Correlation
0,361
0,771**
Valid
Y2.1
0,361
0,862**
Valid
Y2.2
0,361
0,845**
Valid
Y2.3
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Tabel 4.34 menunjukkan bahwa variabel pembelian berulang
memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan
kriteria signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan r hitung lebih besar dari
0,361.
111
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2013:47). SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan
uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994
dalam Ghazali, 2013:48). Perhitungan koefisien Cronbach’s Alpha
dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 23.0.
Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari variabel periklanan,
kepercayaan online, proses keputusan pembelian dan pembelian berulang
dengan 30 sampel responden.
a. Variabel Periklanan
Tabel 4.35
Uji Reliabilitas Periklanan
Variabel
Crobach’s Alpha
N of Items
0,940
13
Periklanan
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Keterangan
Reliabel
Tabel 4.35 menunjukkan nilai Crobach’s Alpha atas variabel
periklanan sebesar 0,940. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
Crobach’s Alpha lebih besar dari 0,70.
112
b. Variabel Kepercayaan Online
Tabel 4.36
Uji Reliabilitas Kepercayaan Online
Variabel
Crobach’s Alpha
N of Items
Keterangan
0,845
3
Reliabel
Kepercayaan
Online
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Tabel 4.36 menunjukkan nilai Crobach’s Alpha atas variabel
kepercayaan
online
sebesar
0,845. Dengan
demikian,
dapat
disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena
mempunyai nilai Crobach’s Alpha lebih besar dari 0,70.
c. Variabel Proses Keputusan Pembelian
Tabel 4.37
Uji Reliabilitas Proses Keputusan Pembelian
Variabel
Crobach’s Alpha
N of Items
Keterangan
0,718
5
Reliabel
Proses
Keputusan
Pembelian
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Tabel 4.37 menunjukkan nilai Crobach’s Alpha atas variabel
proses keputusan pembelian sebesar 0,718. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena
mempunyai nilai Crobach’s Alpha lebih besar dari 0,70
d. Variabel Pembelian Berulang
Tabel 4.38
Uji Reliabilitas Pembelian Berulang
Variabel
Crobach’s Alpha
N of Items
0,767
3
Pembelian
Berulang
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Keterangan
Reliabel
113
Tabel 4.38 menunjukkan nilai Crobach’s Alpha atas variabel
pembelian berulang sebesar 0,767. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena
mempunyai nilai Crobach’s Alpha lebih besar dari 0,70.
F. Analisis Jalur (Path Analysis)
Teknik pengolahan data selanjutnya adalah dengan menggunakan
analisis jalur (Path Analysis), di mana analisis jalur ini berfungsi untuk
mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung dari sekumpulan variabel
yaitu variabel penyebab (variabel eksogen) terhadap variabel akibat (variabel
endogen).
1. Persamaan Analisis Jalur
a. Koefisien Korelasi
Dalam metode analisis jalur, untuk mencari hubungan kausal
variabel-variabel penelitian terlebih dahulu dihitung matriks kolerasi
dari variabel periklanan, kepercayaan online, proses keputusan
pembelian
dan
pembelian
berulang.
Koefisien
korelasi
menggambarkan keeratan hubungan antara variabel tetapi tidak
menggambarkan kekuatan kausalitas atau sebab-akibat, karena
korelasi hanya digunakan untuk mengukur derajat hubungan, maka
dalam analisis korelasi tidak terdapat istilah variabel eksogen atau
endogen. Berikut ini adalah hasil penghitungan koefisien korelasi
dengan menggunakan software SPSS 23.0.
114
Tabel 4.39
Koefisien Kolerasi
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Berdasarkan tabel 4.39 di atas dapat diketahui nilai kolerasi antar
variabel. Angka koefisien korelasi bertanda (*) menunjukkan bahwa
hubungan
antar
peningkatan
satu
variabel
variabel
bersifat
berbanding lurus.
pembelian
berulang
Artinya
diikuti
oleh
peningkatan variabel lain. Untuk menentukan keeratan hubungan
digunakan kriteria menurut Sarwono (2007:44) sebagai berikut:
0,00 ≤ ρ< 0,25
: Hubungan sangat lemah
0,25 ≤ ρ< 0,50
: Hubungan cukup kuat
0,50 ≤ ρ<0,75
: Hubungan kuat
0,75 ≤ ρ<1
: Hubungan sangat kuat
Untuk menentukan apakah korelasi dari masing-masing variabel
signifikan atau tidak diukur dari nilai signifikansi dari setiap
hubungan variabel. Nilai signifikansi harus lebih kecil nilainya
115
dibanding nilai tingkat toleransi yang digunakan. Dalam penelitian ini
nilai toleransi yang digunakan adalah 0,05.
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan sebagai berikut:
Ho
: ρx1x2 = 0, Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan
antara dua variabel.
Ha
: ρx1x2 ≠ 0, Ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara
dua variabel.
Pengujian berdasarkan uji probabilitas akan diterima apabila nilai
signifikansi kurang dari 0,05 maka Ho ditolak dan jika signifikansi
lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima.
Tabel 4.40
Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel
Hubungan
Koefisien
Kategori Probab
Kolerasi
ilitas
Periklanan (X1) dengan 0,662
Kuat
0,000
Kepercayaan
Online
(X2)
Periklanan (X1) dengan 0,691
Kuat
0,000
Proses
Keputusan
Pembelian (Y1)
Periklanan (X1) dengan 0,438
Cukup
0,000
Pembelian
Berulang
Kuat
(Y2)
Kepercayaan
Online 0,761
Sangat
0,000
(X2) dengan Proses
Kuat
Keputusan Pembelian
(Y1)
Kepercayaan
Online 0,659
Kuat
0,000
(X2) dengan Pembelian
Berulang (Y2)
Proses
Keputusan 0,717
Kuat
0,000
Pembelian (Y1) dengan
Pembelian
Berulang
(Y2)
Sumber: data primer yang diolah, 2016
Kesimpulan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
116
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.40 dapat dilihat bahwa 4
hubungan dikategorikan kuat, 1 hubungan dikategorikan cukup kuat
dan 1 hubungan lainnya dikategorikan sangat kuat. Selain itu, Nilai
signifikansi semua hubungan yaitu 0,000 lebih kecil dibanding nilai
toleransi yang ditetapkan yaitu 0,05 ini berarti semua hubungan yang
terjadi antara dua variabel memiliki hubungan yang signifikan.
b. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)
1) Koefisien Determinasi Struktur 1
Tabel 4.41
Koefisien Determinasi Struktur 1
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Pada tabel model summary didapat model analisis jalur dengan
nilai koefisien kolerasi (R) sebesar 0,801. Nilai koefisien determinasi
(R Square) sebesar 0,641 dan nilai Adjusted R Square sebesar 0,634.
Nilai Adjusted R Square sebesar 63,4% ini menunjukkan bahwa
pengaruh periklanan dan kepercayaan online terhadap proses
keputusan pembelian secara gabungan adalah 63,4%, sedangkan
sisanya sebesar 36,6% (100%-63,4%) adalah kemungkinan terdapat
aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh terhadap variabel proses
keputusan pembelian.
117
2) Koefisien Determinasi Struktur 2
Tabel 4.42
Koefisien Determinasi Struktur 2
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Pada tabel model summary didapat model analisis jalur dengan
nilai koefisien kolerasi (R) sebesar 0,750. Nilai koefisien determinasi
(R square) sebesar 0,563 dan nilai Adjusted R Square sebesar 0,549.
Nilai Adjusted R Square sebesar 54,9% ini menunjukkan bahwa
pengaruh periklanan, kepercayaan online dan proses keputusan
pembelian terhadap pembelian berulang secara gabungan adalah
54,9%, sedangkan sisanya sebesar 45,1% (100%-54,9%) adalah
kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh
terhadap variabel pembelian berulang.
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Pengujian hipotesis secara silmultan bertujuan untuk mengukur
besarnya pengaruh variabel eksogen secara bersama-sama terhadap
variabel endogen. Hasil hipotesis yang dalam pengujian ini adalah:
118
1) Uji F Persamaan Struktur 1
Tabel 4.43
Analisis Varian (Anova) Struktur 1
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Pada tabel 4.43 hasil uji F untuk menguji pengaruh
periklanan dan kepercayaan online terhadap proses keputusan
pembelian secara simultan, hipotesisnya adalah:
Ho :ρx2y1 = ρx2y1 = 0, diduga variabel periklanan dan
kepercayaan online tidak berpengaruh secara simultan
terhadap proses keputusan pembelian.
Ha : ρx2y1 = ρx2y1 ≠ 0, diduga variabel periklanan dan
kepercayaan online berpengaruh secara simultan terhadap
proses keputusan pembelian.
Dengan kriteria uji hipotesis sebagai berikut:
Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Melalui langkah tersebut serta hasil ANOVA pada tabel
4.43 didapatkan hasil F-hitung sebesar 86,748 dengan
probabilitas 0,000. F-tabel dengan level signifikansi 0,05,
degree of freedom (df) untuk df1 = 2, df2 = 97 maka F-tabel =
119
3,09. Hasilnya adalah F-hitung (86,748) > F-tabel (3,09) dan
dengan hasil ini maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Dapat dilihat juga nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih
kecil dari 0,05. Maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel proses keputusan pembelian atau dengan
kata lain variabel eksogen periklanan dan kepercayaan online
secara
bersama-sama
(simultan)
berpengaruh
signifikan
terhadap variabel endogen proses keputusan pembelian. Maka
dapat disimpulkan bahwa kepercayaan online merupakan dasar
yang diperlukan perusahaan untuk mempertahankan pelanggan.
Selain itu, menurut Kotler dan Armstrong (2016:474) Peranan
periklanan dalam pemasaran sangatlah penting, yakni untuk
membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan produk
atau jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen
tentang produk atau jasa dan membujuk calon pelanggan untuk
membeli atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
2) Uji F Persamaan Struktur 2
Tabel 4.44
Analisis Varian (Anova) Struktur 2
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
120
Pada tabel 4.44 hasil uji F untuk menguji pengaruh
periklanan, kepercayaan online dan proses keputusan pembelian
terhadap pembelian berulang secara simultan, hipotesisnya
adalah:
Ho : ρx2y2 = ρx2y2 = ρy1y2 = 0, diduga variabel periklanan,
kepercayaan online dan proses keputusan pembelian tidak
berpengaruh secara simultan terhadap pembelian berulang.
Ha : ρx2y2 = ρx2y2 = ρy1y2 ≠ 0, diduga variabel periklanan,
kepercayaan online dan proses keputusan pembelian
berpengaruh secara simultan terhadap pembelian berulang.
Dengan kriteria uji hipotesis sebagai berikut:
Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Melalui langkah tersebut serta hasil ANOVA pada tabel 4.44,
didapatkan hasil F-hitung sebesar 41,241 dengan probabilitas
0,000. F-tabel dengan level signifikansi 0,05, degree of freedom
(df) untuk df1 = 3, df2 = 96 maka F-tabel = 2,7. Hasilnya adalah
F-hitung (41,241) > F-tabel (2,7) dengan hasil ini maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
Dapat dilihat juga nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil
dari 0,05. Maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel pembelian berulang atau dengan kata lain
variabel eksogen periklanan, kepercayaan online dan proses
121
keputusan
pembelian
secara
bersama-sama
(simultan)
berpengaruh signifikan terhadap variabel endogen pembelian
berulang.
b. Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji Statistik t)
Pengujian hipotesis secara parsial bertujuan untuk mengukur
besarnya pengaruh variabel eksogen secara parsial terhadap variabel
endogen. Hasil hipotesis yang dalam pengujian ini adalah:
1) Uji t Persamaan Struktur 1
Tabel 4.45
Hasil Uji Parsial (t-Test) Struktur 1
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
a) Hubungan
antara
periklanan
dengan
proses
keputusan
pembelian
Hipotesisnya adalah:
Ho : ρx1y1 = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh signifikan
antara variabel periklanan terhadap proses keputusan
pembelian.
Ha : ρx1y1 ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh signifikan
antara variabel periklanan terhadap proses keputusan
pembelian.
122
Menurut tabel 4.45 nilai t-hitung adalah 4,089 dengan
probabilitas 0,000. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan
degree of freedom (df) untuk df = n-2 atau 100-2 = 98 maka ttabel adalah 1,98. Hasilnya adalah t-hitung (4,089) > t-tabel
(1,98) dan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.
Maka dapat disimpulkan, Ho ditolak dan Ha diterima. Ini
berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
periklanan terhadap proses keputusan pembelian. Hasil ini sama
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Mujiyana dan Ellisa
(2013) serta Natalia (2014) yang menunjukan variabel periklanan
secara signifikan berpengaruh langsung ke keputusan pembelian
sehingga dapat disimpulkan bahwa periklanan sangat penting
dilakukan oleh perusahaan untuk mengembangkan proses
keputusan pembelian yang akan membantu tercapainya tujuan
perusahaan.
b) Hubungan antara kepercayaan online dengan proses keputusan
pembelian
Hipotesisnya adalah:
Ho : ρx2y1 = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh signifikan
antara variabel kepercayaan
online terhadap proses
keputusan pembelian.
123
Ha : ρx2y1 ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh signifikan
antara variabel kepercayaan
online terhadap proses
keputusan pembelian.
Menurut tabel 4.45 nilai t-hitung adalah 6,672 dengan
probabilitas 0,000. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan
degree of freedom (df) untuk df = n-2 atau 100-2 = 98 maka ttabel adalah 1,98. Hasilnya adalah t-hitung (6,672) > t-tabel
(1,98) dan nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05.
Maka dapat disimpulkan, Ho ditolak dan Ha diterima. Ini
berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
kepercayaan online terhadap proses keputusan pembelian. Hasil
ini sama dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Prabowo, dkk (2014) Ardyanto, dkk (2015) Annisa dan
Widiyanto (2013) dan Putra, dkk (2014) yang menunjukan
kepercayaan online berpengaruh positif dan signifikan terhadap
proses keputusan pembelian. Hal ini menjadi sangat penting
dalam transaksi melalui internet, hal ini karena dalam ECommerce terjadi keterbatasan kontak fisik konsumen terhadap
produk, sehingga konsumen tidak dapat melakukan pengawasan
sebelum melakukan pembelian.
124
Tabel 4.46
Uji t Persamaan Struktur 1
Pengaruh Periklanan dan Kepercayaan Online terhadap
Proses Keputusan Pembelian
No Hipotesis
Analisis
tt-tabel
Hasil
Jalur
hitung
1 ρx1y1X1≠0
ρx1y1X1=
4,089
1,98
Ho
0,332
ditolak
2 ρx2y1X2≠0
ρx2y1X2=
6,672
1,98
Ho
0,542
ditolak
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Berdasarkan hasil pada tabel 4.46, tes parsial periklanan dan
kepercayaan online berpengaruh signifikan terhadap proses
keputusan pembelian. Maka dari itu persamaan dari analisis jalur
struktur I adalah:
Y1 = ρy1x1X1+ ρy1x2X2 + ϵ1
Y1 = 0,332X1 + 0,542X2 + 0,366
Untuk mencari koefisien residu adalah dengan 1–Adjusted R
square. Sehingga koefisien residu adalah: 1–0,634 = 0,366.
2) Uji t Persamaan Struktur 2
Tabel 4.47
Hasil Uji Parsial (t-Test) Struktur 2
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
125
1) Hubungan antara periklanan dengan pembelian berulang
Hipotesisnya adalah:
Ho : ρx1y2 = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh signifikan
antara variabel periklanan terhadap pembelian berulang.
Ha: ρx1y2 ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh signifikan
antara variabel periklanan terhadap pembelian berulang.
Menurut tabel 4.47, nilai t-hitung adalah 2,018 dengan
probabilitas 0,046. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan
degree of freedom (df) untuk df = n-2 atau 100-2 = 98 maka ttabel adalah 1,98. Hasilnya adalah t-hitung (2,018) > t-tabel
(1,98) dan nilai signifikansi 0,046 lebih kecil dari 0,05.
Maka dapat disimpulkan, Ho ditolak dan Ha diterima. Ini
berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
periklanan terhadap pembelian berulang. Hasil ini sama dengan
penelitian Liliana (2012) yang menunjukan bahwa periklanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian berulang.
2) Hubungan antara kepercayaan online dengan pembelian
berulang
Hipotesisnya adalah:
Ho: ρx2y2 = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh signifikan
antara variabel kepercayaan online terhadap pembelian
berulang.
126
Ha: ρx2y2 ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh signifikan
antara variabel kepercayaan online terhadap pembelian
berulang.
Menurut tabel 4.47 nilai t-hitung adalah 3,048 dengan
probabilitas 0,003. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan
degree of freedom (df) untuk df = n-2 atau 100-2 = 98 maka ttabel adalah 1,98. Hasilnya adalah t-hitung (3,048) > t-tabel
(1,98) dan nilai signifikansi 0,003 lebih kecil dari 0,05.
Maka dapat disimpulkan, Ho ditolak dan Ha diterima. Ini
berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
kepercayaan online terhadap pembelian berulang. Hasil ini sama
dengan penelitian yang dilakukan Prabowo, dkk (2014) dan
Siyamtina dan Hendar (2015) yang menunjukan kepercayaan
online berpengaruh positif dan signifikan secara langsung
terhadap pembelian berulang. Menurut pembelian berulang bisa
ditingkatkan melalui kepercayaan pada pembelanjaan online.
3) Hubungan antara proses keputusan pembelian dengan pembelian
berulang
Hipotesisnya adalah:
Ho : ρy1y2 = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh signifikan
antara variabel proses keputusan pembelian terhadap
pembelian berulang.
127
Ha : ρy1y2 ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh signifikan
antara variabel proses keputusan pembelian terhadap
pembelian berulang.
Menurut tabel 4.47, nilai t-hitung adalah 5,332 dengan
probabilitas 0,000. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan
degree of freedom (df) untuk df = n-2 atau 100-2 = 98 maka ttabel adalah 1,98. Hasilnya adalah t-hitung (5,332) > t-tabel
(1,98) dan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.
Maka dapat disimpulkan, Ho ditolak dan Ha diterima. Ini
berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel proses
keputusan pembelian terhadap pembelian berulang. Hasil ini
sama dengan penelitian yang dilakukan Prabowo, dkk (2014)
yang menunjukan proses keputusan pembelian berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pembelian ulang.
Tabel 4.48
Uji t Persamaan Struktur 2
Pengaruh Periklanan, Kepercayaan Online
dan Proses Keputusan Pembelian terhadap Pembelian
Berulang
No Hipotesis
Analisis
tt-tabel
Hasil
Jalur
hitung
1 ρx1y2X1≠
ρx1y2X1=
2,018
1,98
Ho
0
0,197
ditolak
2 ρx2y2X2≠
ρx2y2X2=
3,048
1,98
Ho
0
0,332
ditolak
3 ρy1y2Y2≠
ρy1y2Y2=
5,332
1,98
Ho
0
0,601
ditolak
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Berdasarkan hasil pada tabel 4.48 tes parsial periklanan,
kepercayaan online dan proses keputusan pembelian berpengaruh
128
signifikan terhadap pembelian berulang. Maka dari itu persamaan
dari analisis jalur struktur II adalah:
Y2 = ρy2x2X1 + ρy2x1X2+ + ρy2y1Y1 + ϵ2
Y2 = 0,197X1 + 0,332X2 + 0,601Y1 + 0,451
Untuk mencari koefisien residu adalah dengan 1–Adjusted R
square. Sehingga koefisien residu adalah: 1–0,549 = 0,451.
3. Diagram Analisis Jalur
Besarnya koefisien jalur diperlihatkan oleh hasil output diagram
jalur dengan menggunakan software SPSS 23.0. Hasil koefisien jalur
dari keseluruhan variabel dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.2
Analisis Jalur Struktur 1 dan 2
ϵ1 0,366
Periklanan (X1)
ϵ20,451
0,197
0,332
0,662
Proses Keputusan
Pembelian (Y1)
0,601
Pembelian
Berulang (Y2)
0,542
Kepercayaan
Online (X2)
0,332
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui terdapat dua buah
persamaan analisis jalur yaitu sebagai berikut:
Y1 = 0,332X1 + 0,542X2 + 0,366
Y2 = 0,197X1 + 0,332X2 + 0,601Y1 + 0,451
129
G. Uji Sobel
Uji sobel dimaksudkan untuk menguji signifikansi pengaruh tidak
langsung, dengan menghitung nilai t dari koefisien variabel eksogen dan
variabel mediasi, nilai t-hitung dibandingkan dengan t-tabel. Jika nilai thitung lebih besar dari nilai t-tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh
mediasi. Pengujian sobel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Periklanan terhadap pembelian berulang melalui proses keputusan
pembelian
Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa periklanan berpengaruh
langsung terhadap pembelian berulang dan juga berpengaruh langsung
terhadap proses keputusan pembelian. Untuk mengetahui pengaruh
periklanan terhadap pembelian berulang melalui proses keputusan
pembelian dapat diuji dengan dengan uji sobel sebagai berikut:
Hitung standard error dari koefisien indirect effect (Sx1y1)
Sx1y1 = √ y12sx12 + x12sy12 + sx12sy12
Di mana:
x1
= 0,126
sx1
= 0,031
y1
= 0,403
sy1
= 0,076
Sx1y1 = √(0,403)2(0,031)2 + (0,126)2(0,076)2 + (0,031)2(0,076)2
Sx1y1 = 0.0159162043
130
Berdasarkan hasil Sx1y1 ini, selanjutnya dapat menghitung nilai t
statistik pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:
Perkalian koefisien (x1y1) = (0,126)(0,403) sebesar 0.050778.
x y
t = Sx
y
0 05077
= 00
59 20
= 3.1903335143
Hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung sebesar 3.1903335143
lebih besar dari t-tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar
1,98. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh mediasi antara
periklanan terhadap pembelian berulang melalui proses keputusan
pembelian.
2. Kepercayaan online terhadap pembelian berulang melalui proses
keputusan pembelian
Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa kepercayaan online
berpengaruh langsung terhadap pembelian berulang juga berpengaruh
langsung terhadap proses keputusan pembelian. Untuk mengetahui
pengaruh kepercayaan online terhadap pembelian berulang melalui
proses keputusan pembelian dapat diuji dengan dengan uji sobel sebagai
berikut::
Hitung standard error dari koefisien indirect effect (Sx2y1)
Sx2y1 = √ y12sx22 + x22sy12 + sx22sy12
Di mana:
x2
= 0,751
sx2
= 0,113
y1
= 0,403
sy1
= 0,076
131
Sx2y1 = √(0,403)2(0,113)2 + (0,751)2(0,076)2 + (0,113)2(0,076)2
Sx2y1 = 0,0735202287
Berdasarkan hasil Sx2y1 ini, selanjutnya dapat menghitung nilai t
statistik pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:
Perkalian koefisien (x2y1) = (0,751)(0,403) sebesar 0,302653
x2y
0 02 5
t = Sx2y = 0 07
52022 7
= 4,1165949202
Hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung sebesar 4,1165949202
lebih kecil dari t-tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar
1,98. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh mediasi antara
kepercayaan online terhadap pembelian berulang melalui proses
keputusan pembelian.
132
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh
periklanan dan kepercayaan online terhadap proses keputusan pembelian serta
dampaknya pada pembelian berulang dalam C2C E-Commerce Tokopedia,
dengan metode analisis yang digunakan yaitu path analysis, maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel periklanan berpengaruh signifikan terhadap variabel proses
keputusan pembelian. Hal ini berarti semakin tinggi periklanan maka
akan meningkatkan proses keputusan pembelian pada pengguna C2C ECommerce Tokopedia di Jakarta.
2. Variabel kepercayaan online berpengaruh signifikan terhadap variabel
proses keputusan pembelian. Hal ini berarti semakin tinggi kepercayaan
online maka akan meningkatkan proses keputusan pembelian pada
pengguna C2C E-Commerce Tokopedia di Jakarta.
3. Variabel periklanan dan kepercayaan online berpengaruh secara simultan
terhadap variabel proses keputusan pembelian. Hal ini berarti semakin
tinggi periklanan dan kepercayaan
online maka akan semakin
meningkatkan pembelian berulang pada pengguna C2C E-Commerce
Tokopedia di Jakarta.
133
4. Variabel periklanan berpengaruh signifikan terhadap variabel pembelian
berulang. Hal ini berarti semakin tinggi periklanan maka akan
meningkatkan pembelian berulang pada pengguna C2C E-Commerce
Tokopedia di Jakarta.
5. Variabel kepercayaan online berpengaruh signifikan terhadap variabel
pembelian berulang. Hal ini berarti semakin tinggi kepercayaan online
maka akan meningkatkan pembelian berulang pada pengguna C2C ECommerce Tokopedia di Jakarta.
6. Variabel proses keputusan pembelian berpengaruh signifikan terhadap
variabel pembelian berulang. Hal ini berarti semakin tinggi proses
keputusan pembelian maka akan meningkatkan pembelian berulang pada
pengguna C2C E-Commerce Tokopedia di Jakarta.
7. Variabel periklanan, kepercayaan online dan proses keputusan pembelian
berpengaruh signifikan terhadap pembelian berulang. Hal ini berarti
semakin tinggi periklanan, kepercayaan online dan proses keputusan
pembelian maka akan meningkatkan pembelian berulang pada pengguna
C2C E-Commerce Tokopedia di Jakarta.
8. Variabel periklanan berpengaruh terhadap pembelian berulang melalui
proses keputusan pembelian pada pengguna C2C E-Commerce
Tokopedia di Jakarta.
9. Variabel kepercayaan online berpengaruh terhadap variabel pembelian
berulang melalui variabel proses keputusan pembelian pada pengguna
C2C E-Commerce Tokopedia di Jakarta.
134
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan di atas, maka ada beberapa
saran sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
a. Variabel Periklanan
Menurut Ads.Id (2015) berdasarkan penelitian yang dilakukan
Adstensity, Tokopedia menduduki posisi teratas dengan biaya
belanja periklanan yang dihabiskan mencapai lebih dari Rp 559
miliar. Sedangkan Bukalapak yang merupakan pesaing utama
Tokopedia hanya menghabiskan total biaya belanja periklanan
sebesar Rp 119 miliar dan berada di posisi ke-lima.
Namun, menurut Top Sites E-Commerce In Indonesia,
Bukalapak menempati urutan pertama mengalahkan Tokopedia yang
berada pada urutan kedua (Alexa, 2016).
Menurut Nielsen (2013) dari jumlah 240.000.000 populasi di
Indonesia ditemukan 94 persen orang Indonesia lebih suka menonton
Televisi daripada saluran media lain. Disusul oleh Internet sebesar
33%, Radio sebesar 20%, Suratkabar sebesar 12%, Tabloid sebesar
6% dan Majalah sebesar 5%. Hal ini mengindikasikan bahwa
berbagai saluran tersebut masih merupakan sarana komunikasi
pemasaran yang cukup efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
perusahaan hingga saat ini.
135
Namun, dari hasil penelitian diketahui bahwa responden
berpendapat periklanan yang ditampilkan kepada Pengguna C2C ECommerce Tokopedia di Jakarta mempunyai pengaruh baik terhadap
proses keputusan pembelian dan pembelian berulang. Akan tetapi,
dari penelitian ini ditemukan masih terdapat responden yang tidak
menyukai iklan Tokopedia.
Tokopedia sebagai situs jual beli online yang memanfaatkan
periklanan sebagai sarana komunikasi pemasaran menggunakan
strategi performance-based advertising. Hampir semua perusahaan
E-Commerce memilih untuk mempromosikan diskon-diskon barang
tertentu atau subsidi harga demi memberikan harga yang kompetitif
untuk konsumen. Dalam hal ini, sebaiknya Tokopedia menampilkan
periklanan dengan pendekatan yang lebih menyegarkan, yaitu
pendekatan emosional dan bukan sekedar pendekatan performa
iklan. Tokopedia dapat menampilkan iklan yang dapat menyentuh
hati di berbagai media, karena saat ini pemirsa tidak hanya
menggunakan pemikiran namun juga sangat menggunakan perasaan
dalam mengambil keputusan pembelian.
Sebaiknya
Tokopedia
menonjolkan
petualangan,
menonjolkan
visi
yang
menggunakan
nasionalisme
diusung
oleh
periklanan
atau
dengan
Tokopedia
yang
lebih
sendiri.
―Membangun Indonesia Yang Lebih Baik Dengan Internet‖
merupakan visi Tokopedia yang belum banyak orang tahu, maka
136
sebaiknya Tokopedia melakukan komunikasi pemasaran, dalam hal
ini periklanan dengan lebih menonjolkan visi yang memang sudah
diusung sejak awal.
b. Variabel Kepercayaan online
Dari
hasil
penelitian diketahui
bahwa
responden
berpendapat kepercayaan online berpengaruh terhadap proses
keputusan pembelian dan pembelian berulang. Artinya tingginya
kepercayaan online konsumen menunjukkan tingginya proses
keputusan pembelian yang akan dilanjutkan dengan pembelian
berulang. Untuk dapat meningkatkan kepercayaan terhadap C2C ECommerce Tokopedia, perusahaan dapat menonjolkan informasi
mengenai
escrow
system
yang
digunakan,
sehingga
dapat
meningkatkan kepercayaan online konsumen.
Selain itu, agar terhindar dari modus penipuan online,
dalam hal ini kasus Phishing yang dialami oleh beberapa pengguna
Tokopedia, peneliti menyarankan agar selalu memastikan bahwa
situs yang dikunjungi adalah benar-benar situs resmi Tokopedia,
yaitu Tokopedia.com. selain itu, hindari juga transaksi di luar
Tokopedia dan memastikan bahwa pembayaran hanya dilakukan ke
nomer rekening PT.Tokopedia, bukan nomer rekening atas nama
pihak lain.
137
2. Bagi Akademisi
Penelitian
tentang
periklanan,
kepercayaan
online,
proses
keputusan pembelian dan pembelian berulang perlu terus dilakukan
dengan menggunakan variabel-variabel lain dan metode analisis lainnya
sebagai
bahan
perbandingan
untuk
menambah
referensi
ilmu
pengetahuan, karena tidak selamanya teori yang ada sesuai dengan apa
yang diterapkan di lapangan.
138
DAFTAR PUSTAKA
Andy, Puta Mahkota, Suyadi, Imam & Riyadi 2014, Pengaruh Kepercayaan Dan
Kenyamanan Terhadap Keputusan Pembelian Online, Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB), Vol. 8 No. 2.
Annisa, R. Siti, dan Widiyanto, Ibnu 2013, Antecedent Keputusan Pembelian
Online, Diponogoro Journal Of Management, Vol. 2, No. 3.
Ardyanto, Denni, Susilo, Heru, & Riyadi 20 5, ‗Pengaruh Kemudahan dan
Kepercayaan menggunakan E-Commerce terhadap Keputusan Pembelian
Online’, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 22, No. 1.
Arens, William F & Schaefer, David H 2007, Essentials Of Contemporary
Advertising, McGraw-Hill Irwin.
Clow, E. Kenneth & Baack E. Donald 2012, Integrated Advertising, Promotion
and Marketing Communications, 5th Edition, Pearson.
Desiarista, E & Rahayu Sri 2011, Analisis Pengaruh Iklan, Kepercayaan Merek
dan Citra Merek Terhadap Minat Beli Konsumen. Vol. 13 No. 1 Aset,
Maret 2011, ISSN: 1693-928X.
Djaslim, Saladin 2003, Manajemen pemasaran, Linda Karya, Bandung.
Durianto, Sugiarto, Widjaja & Supratikno 2003, Inovasi Pasar Dengan Iklan
Yang Efektif, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Erma, Muslichah, Supit, Henky, Hartini, Sri 2012, Penggunaan Teknologi
Internet Dalam Sistem Penjualan Online Untuk Meningkatkan Kepuasan
Dan Pembelian Berulang Produk Batik Pada Usaha Kecil Dan Menengah
Di Jawa Timur, Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol. 14 No. 1.
Ferrinadewi, Erna 2008, Merek dan Psikologi Konsumen Implikasi pada Strategi
Pemasaran, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Ghozali, Imam 2013, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 21
Up Date PLS Regresi, Edisi 7, Cetakan VII, Undip, Semarang.
Hermawan, Agus 2012, Komunikasi Pemasaran, Penerbit: Erlangga.
J. Setiadi, Nugroho 2003, Perilaku konsumen, PT Kencana Prenanda Media,
Jakarta.
139
Jefkins, Frank 1995, Periklanan Edisi 3, Terjemahan Haris Munandar, Erlangga,
Jakarta.
Kotler, Philip & Armstrong, Gary 2016, Principles Of Marketing 16e. Pearson.
_____, Philip & Armstrong, Gary 2014, Principles Of Marketing 15e. Pearson.
_____, Philip dan Armstrong, Gary 2008, Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12
Jilid 1, Erlangga: Jakarta.
_____, Philip & Armstrong, Gary 2003, Principles of Marketing, Ed 10th,
NewJersey: Pearson Prentice Hall.
_____, Philip, Ang, Swee, H., Leong, Siew, M., & Tan, Chi, T 2009, Marketing
Management An Asian Perspective Fifth Edition, Pearson.
_____, Philip & Keller, L. Kevin 2012, Marketing Management 14e Global
Edition, Pearson Education Limited.
Laudon, K. C & Laudon, J. P 2008, Management Information System:
Organization and Technology In The Networked Enterprise, Sixth Edition,
Prentice Hall International Inc, New Jersey 07458.
Lee, Monle & Johnson, Carla 2007, Prinsip-prinsip Periklanan dalam Perspektif
Global. Jakarta: Kencana.
Liliana, Fanny 2012, Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Pembelian Ulang Laptop Pada Mahasiswa Gunadarma Malang, Jurnal
Manajemen, Fakultas Ekonomi.
Mayer, R.C, Davis, J. H, & Schoorman, F. D, 1995, An Integrative Model of
Organizational Trust: Past, Present, and Future, Academy of
Management Review, Vol. 20, No. 3, 709-734.
McLeod, R & Schell, G. P 2004, Management Information Systems, Ninth
Edition. Pearson Education Inc, New Jersey 07458.
Moriarty, Sandra, Mitchell, Nancy, & Wells, William 2009, Advertising
Principles dan Practice Eight Edition, Pearson Prentice Hall.
Morissan 2010, Periklanan, Komunikasi Pemasaran Terpadu, Edisi Pertama,
Prenadamedia Group.
Mowen, C. John, dan Minor, Michael 2002, Perilaku Konsumen Jilid 1 Edisi
Kelima. Penerbit Erlangga.
140
Mujiyana, & Ellisa, Ingge 20 , ‗Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian Via Internet pada Toko Online’, J@TI Undip, Vol.
VIII, No. 3.
Murwatiningsih, & Puri Erin 2013, Pengaruh Risiko dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Melalui Kepercayaan, Jurnal Dinamika
Manajemen, Vol. 4 No. 2, 2086-0668.
Natalia, Pricilla, & Mulyana, Mumuh 20 , ‗Pengaruh Periklanan dan Promosi
Penjualan terhadap Keputusan Pembelian’, Jurnal Ilmiah Manajemen
Kesatuan, Vol. 2, No. 2.
Nugraha, Setiadi 2010, Perilaku Konsumen, Jakarta: Kencana.
Pardede, Ratlan & Manurung, Renhard 2014, Analisis Jalur (Path Analysis):
Teori Dan Aplikasi Dalam Riset Bisnis, Rineka Cipta.
Peter, J. Paul & Olson, Jerry 2013, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran
Edisi 9 Buku 2. Penerbit: Salemba Empat.
Prabowo, Hartiwi, Darman, Noegraheni, Enny 20 , ‗Analisis Kepercayaan
dalam C2C E-Commerce Terhadap Keputusan Pembelian serta
Dampaknya Terhadap Repurchase pada Kaskus’. Binus Business Review,
Vol. 5, No. 1.
Putra, M. Andy, Suyadi, Imam, & Riyadi 20 , ‗Pengaruh Kepercayaan dan
Kenyamanan terhadap Keputusan Pembelian Online (Studi pada
Pelanggan Website Ride Inc)’, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 8, No. 2.
Rangkuti, Freddy 2015, Riset Pemasaran, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Rayport, Jeffrey F & Jarowski, Bernard, J 2004, Introduction To E-Commerce
2nd, Boston, MA: McGraw-Hill.
Razak, Nurhayan Syafiah Abdul, Marimuthu, Malliga, Omar, Azizah, & Mamat,
Mazlina 2013, Trust And Repurchase Intention On Online Tourist Services
Among Malaysian Customers, Procepedia, 1877-0428.
Riduwan & Engkos, Achmad Kuncoro 2014, Cara Menggunakan dan Memakai
Analisis Jalur (Path Analysis), AlfaBeta, Bandung.
Sandjojo, Nidjo 2014, Metode Analisis Jalur dan Aplikasinya Edisi Revisi,
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan Nasional ―Veteran‖,
Jakarta.
141
Sarwono, Jonathan 2007, Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit
ANDI, Yogyakarta.
Schiffman, Leon G, & Kanuk, Lazar Leslie 2008, Consumer Behavior, 5th
Edition, Prentice Hall & Co, New Jersey.
Sen, Chen Han 2011, A Study Of Antecedent Of Customers Repurchase Behaviors
In Chain Store Supermarket, Associate Of School Of Diet, National Dong
Hwa University, Taiwan.
Simamora, Bilson 2004, Riset pemasaran, Gramedia Utama, Jakarta
Siyamtinah & Hendar 2015, Meningkatkan Pembelian Online Melalui
Kepercayaan Dan Kepuasan Pada Pembelian Online, Vol. 2 No. 1, 23029791.
Strauss, Judi & Frost, Raymond 2009, E-Marketing, 5th Pearson International
Edition, Pearson Prentice Hall, United States of America.
Sugiyono 2015, Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development,
Penerbit AlfaBeta, Bandung.
_______ 2014, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit
AlfaBeta, Bandung.
________ 2010, Statistika Untuk Penelitian, Penerbit: Alfabeta, Bandung.
Supranto, J & Limakrisna, Limakrisna 2011, Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran untuk Memenangkan Persaingan Bisnis Edisi 2, Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Suryani, T 2008, Perilaku Konsumen: Implikasi Pada Strategi Pemasaran Edisi
1, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sunarto, Andi 2009, Seluk Beluk E-Commerce, Gerai Ilmu, Yogyakarta.
Turban, Efraim, David King, Jae Lee, Ting-Peng Liang, & Deborah Turban 2012,
Electronic Commerce 2012 A Managerial And Social Networks
Perspectrive Seventh Edition, Pearson.
Wiyono, Gendro 2011, 3 in One Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat
Analisis SPSS 17.0 & SmartPLS 2.0, STIM YKPN, Yogyakarta.
Zenhendel, Marzieh, Paim, Laily, Bojei Jamil, & Osman, Syuhaily 2011, The
Effects Of Trust On Online Malaysian Students Buying Behavior,
Australian Journal Of Basic And Applied Science, 1991-8178.
142
Ads Indonesia 20 5, ‗Tokopedia Pengiklan Terbesar Tahun 20 5, diakses pada 25
September 2016, https://ads.id/forums/index.php?threads/wow-tokopediapengiklan-tv-terbesar-2015.230898/.
Alexa 2016, ‗Site Overview Bukalapak’, diakses pada 16 Febuari 2016,
http://www.alexa.com/siteinfo/bukalapak.com.
_____ 2016, ‗Site Overview Tokopedia’, diakses pada 16 Febuari 2016,
http://www.alexa.com/siteinfo/tokopedia.com.
_____ 2016, ‗Top Sites In Indonesia’, diakses pada 16 Febuari 2016,
http://www.alexa.com/topsites/countries/ID.
Blog Tokopedia 20 5, ‗Hati-hati Dengan Penipuan Yang Mengatasnamakan
Tokopedia‘,
diakses
pada
25
September
20 ,
https://blog.tokopedia.com/2015/01/hati-hati-dengan-penipuan-yangmengatasnamakan-tokopedia/.
Christiana, Hanindya 20 5, ‗Belanja Online, Untung atau Rugi?’, Asosiasi
Penyedia Jasa Internet Indonesia, diakses pada 11 Febuari 2016,
https://www.aturduit.com/articles/belanja-online-untung-atau-rugi/.
Daily Social dan Veritrans 2012, ‗DS Research and Veritrans Release Indonesia
E-Commerce Report 2012’, diakses pada 11 Febuari 2016,
https://dailysocial.id/post/indonesia-E-Commerce-report-2012/.
____ Social 20 5, ‗Menilik Strategi Periklanan Tokopedia‘, diakses pada 25
September 2015, https://dailysocial.id/post/menilik-strategi-pengiklanantokopedia.
Kementerian Komunikasi Dan Informatika RI, ‗Kota Dengan Pengguna Internet
Terbanyak Di Indonesia Tahun 2013‘, Di akses pada 25 Agustus 2016
http://statistik.kominfo.go.id/site/data?idtree=326&iddoc=1186#
Komisi Penyiaran Indonesia 2015, Indeks Kualitas Program Siaran Televisi.
Lubis, Milladine 2014, ‗Konsumen Indonesia Mulai Menyukai Belanja Online’,
Nielsen,
diakses
pada
14
Febuari
2016,
http://www.nielsen.com/id/en/press-room/2014/konsumen-indonesiamulai-menyukai-belanja-online.html.
Lukman, Enricko 2014, ‗8 Marketplace Terbaik Indonesia Untuk Membantu Anda
Berjualan
Online’,
diakses
pada
26
Desember
2015,
https://id.techinasia.com/marketplace-online-terbesar-indonesia-belanja.
143
_____, Enricko 2014, ‗5 Model Bisnis E-Commerce di Indonesia’, diakses pada
14 Febuari 2016, https://id.techinasia.com/5-model-bisnis-E-Commercedi-indonesia.
Markplus Insight dan Majalah Online Marketeers, ‗Indonesia Netizen Survei
2013’,
diakses
pada
12
Febuari
2016,
http://www.slideshare.net/waizly/markplus-on-Internet-user-in-indonesia2013-marketeers-nov-2013-edition, 2014.
_____, dan Majalah Online Marketeers 20 , ‗MarkPlus Insight Netizen Survey
2014’, diakses pada 11 Febuari 2016, https://id.techinasia.com/tingkahlaku-pengguna-Internet-indonesia.
Mitra, Wyndo 2014, ‘Data Dari Tokopedia Menunjukan Dominasi Wanita Dalam
Hal Berbelanja Online, Baik Sebagai Pembeli Maupun Penjual Online’, di
akses pada 25 Agustus 2016, http://startupbisnis.com/ecommerceindonesia-data-dari-tokopedia-menunjukkan-dominasi-wanita-dalam-halberbelanja-online-baik-sebagai-pembeli-maupun-penjual-online/.
Nawangwulan, Maya 20 , ‗25 Juta Orang Indonesia Pernah Jadi Korban
Kejahatan
Online’,
di
akses
pada
31
Juli
2016,
https://m.tempo.co/read/news/2016/03/08/061751927/25-juta-orangindonesia-pernah-jadi-korban-kejahatan-online.
Nielsen
Newsletter
Agustus
2011,
September
2011,
http://www.nielsen.com/id/en/press-room/2014/nielsen-konsumsi-medialebih-tinggi-di-luar-jawa.html
Noviandari, Lina 2015, Statistik Pengguna Internet dan Social Media Terbaru
2015,
diakses
pada
11
Febuari
2016,
https://id.techinasia.com/talk/statistik-pengguna-Internet-dan-mediasosial-terbaru-2015.
Setyo, Agustin Wardani 20 , ‗Orang Indonesia Paling Banyak jadi Korban
Penipuan
Online’,
di
akses
pada
31
Juli
2016,
http://tekno.liputan6.com/read/2519790/orang-indonesia-paling-banyakjadi-korban-penipuan-online.
We Are Social 2015, ‗Global Statshot: August 2015’, We Are Social, diakses
pada 11 Febuari 2016, http://wearesocial.sg/blog/2015/08/global-statshotaugust-2015.
144
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian
Assalamu‘alaikum Wr. Wb.
Responden yang terhormat,
Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan sebagai tugas akhir
Strata Satu (S1), saya :
Nama
: January Rizcky Fadjarina
NIM
: 1112081000043
Fakultas/Jurusan
: Ekonomi dan Bisnis/Manajemen
Universitas
: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah dengan judul: PENGARUH
PERIKLANAN DAN KEPERCAYAAN ONLINE TERHADAP PROSES
KEPUTUSAN PEMBELIAN SERTA DAMPAKNYA PADA PEMBELIAN
BERULANG DALAM C2C E-COMMERCE TOKOPEDIA.
Adapun kuesioner ini saya sebarkan guna kepentingan pengumpulan data
yang berkaitan dengan penelitian. Untuk itu saya mohon kepada responden untuk
bersedia mengisi kuesioner penelitian ini dengan menjawab semua pertanyaan
yang tersedia. Mohon kiranya Saudara mengisi kuesioner ini dengan sejujurjujurnya mengingat kualitas penelitian ini sangat tergantung pada pengisian yang
dilakukan oleh Saudara.
Atas perhatian Saudara/i, saya mengucapkan terima kasih.
Wassalamu‘alaikum Wr. Wb.
Hormat saya,
January RizckyFadjarina
145
A. Profil Responden
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda check list (√) atau tanda silang (X) pada
pilihan jawaban yang ada.
1. Nama
:……………………………….. (boleh tidak diisi)
2. Jenis Kelamin
:
3. Usia Anda saat ini :
Pria
Wanita
< 18 tahun
25 - 30 tahun
18 - < 25 tahun
> 30 tahun
4. Tingkat pendidikan terakhir atau yang sedang Anda tempuh saat ini:
5. Pekerjaan saat ini
:
SD/SMP/SMA
S1
Akademi (D1/D2/D3)
S2/S3
Pelajar/Mahasiswa
Wiraswasta
Pegawai Negeri Sipil
Lainnya
Pegawai Swasta
B. Pertanyaan Screening
1. Apakah Anda pernah melakukan pembelian di situs Tokopedia dalam 6 bulan
terakhir?
a. Ya
b. Tidak (Anda dapat berhenti mengisi kuesioner ini)
2. Berapa kali Anda melakukan pembelian online di situs Tokopedia dalam 6
bulan terakhir?
a. 1 kali (Anda dapat berhenti mengisi kuesioner ini)
b. 2 kali
c. 3 kali
d. Lebih dari 3 kali
3. Apakah Anda pernah melakukan pembelian online di situs lain?
a. Ya
b. Tidak
4. Sebutkan situs pembelian online yang pernah Anda gunakan selain Tokopedia.
1. ………………
. ……………..
2. ………………
. ……………..
146
C. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Isilah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda check list (Ѵ)
atau tanda silang (X) pada salah satu kolom jawaban yang ada, adapun makna
dari jawaban alternative yang ada pada kuesioner ini adalah:
Tanda
STS
TS
R
S
SS
Keterangan
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-Ragu
Setuju
Sangat Setuju
Bobot
1
2
3
4
5
PERIKLANAN (X1)
NO
PERTANYAAN / PERNYATAAN
STS
PENILAIAN
TS R
S
SS
Melihat atau mendengar (See or Hear)
1.
Saya melihat atau mendengar iklan Tokopedia
di berbagai media.
2.
Setelah melihat atau mendengar iklan
Tokopedia, saya memperhatikan isi pesan
yang disampaikan dalam iklan tersebut.
3.
Setelah melihat atau mendengar iklan
Tokopedia, saya tertarik dengan produk atau
layanan yang ditawarkan Tokopedia.
4.
Setelah melihat atau mendengar iklan
Tokopedia, saya sadar bahwa Tokopedia
merupakan situs jual beli online.
Merasa (Feel)
5.
Setelah melihat atau mendengar iklan
Tokopedia, saya ingin melakukan pembelian
online.
6.
Setelah melihat atau mendengar iklan
Tokopedia, saya menyukai iklan tersebut.
Memahami (Understand)
7.
Setelah melihat atau mendengar iklan
Tokopedia, saya merasa Tokopedia mampu
memenuhi kebutuhan saya.
8.
Setelah melihat atau mendengar iklan
Tokopedia, apabila ingin melakukan
pembelian online, saya mengingat Tokopedia.
Terhubung (Connect)
147
9.
Setelah melihat atau mendengar iklan
Tokopedia, saya mengingat logo dan slogan
yang ditampilkan Tokopedia.
10. Setelah melihat atau mendengar iklan
Tokopedia, saya belajar cara-cara melakukan
pembelian online.
11. Setelah melihat atau mendengar iklan
Tokopedia, kebiasaan belanja offline saya
berubah menjadi kebiasaan belanja online.
Percaya (Believe)
12. Setelah melihat atau mendengar iklan
Tokopedia, saya percaya terhadap iklan yang
ditampilkan Tokopedia.
Tindakan (Act)
13. Setelah melihat atau mendengar iklan
Tokopedia, saya akan melakukan pembelian
online di Tokopedia.
KEPERCAYAAN ONLINE (X2)
NO
PERTANYAAN / PERNYATAAN
Kejujuran (Integrity)
14. Tokopedia jujur dalam memberikan informasi
mengenai produk.
Kemampuan (Ability)
15. Tokopedia mampu memberikan keamanan
dalam transaksi pembelian online.
Perbuatan baik (Benevolence)
16. Tokopedia melakukan usaha terbaik ketika
pembeli menemukan masalah dalam
bertransaksi online.
STS
PENILAIAN
TS R
S
PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y1)
PENILAIAN
NO
PERTANYAAN / PERNYATAAN
STS
TS R
S
Pengenalan masalah
17. Ketika ingin melakukan pembelian online,
saya memutuskan untuk membeli di
Tokopedia.
Pencarian informasi
18. Setelah mencari informasi melalui iklan/situs
web/media massa/testimony pembeli online
lain, saya memutuskan untuk membeli di
Tokopedia.
Evaluasi alternatif
SS
SS
148
19.
Dari berbagai alternatif situs pembelian online
yang ada, saya memutuskan untuk membeli di
Tokopedia.
Keputusan pembelian
20. Saya memutuskan untuk melakukan pembelian
online di Tokopedia.
Perilaku paska pembelian
21. Saya merasa puas setelah melakukan
pembelian online di Tokopedia.
PEMBELIAN BERULANG (Y2)
NO
STS
PENILAIAN
TS R
S
SS
PERTANYAAN / PERNYATAAN
Membeli ulang atau tidak
22. Saya melakukan pembelian ulang di
Tokopedia.
23. Dibanding dengan situs pembelian online lain,
saya memilih Tokopedia.
24. Saya tidak akan berpindah ke situs pembelian
online lain.
149
Lampiran 2: Tabel Jawaban Responden
Periklanan (X1)
No
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
X1.6
X1.7
X1.8
X1.9
X1.10
X1.11
X1.12
X1.13
Total
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
52
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
52
3
3
4
4
3
3
4
4
3
4
4
3
3
4
46
4
4
5
3
4
4
4
4
4
5
3
4
4
4
52
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
52
6
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
52
7
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
65
8
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
52
9
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
52
10
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
52
11
5
5
4
5
5
4
4
5
5
4
5
5
4
60
12
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
61
13
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
55
14
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
63
15
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
65
16
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
63
17
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
53
18
5
4
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
60
19
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
62
20
5
5
3
5
5
4
4
5
5
3
5
5
4
58
21
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
62
22
5
5
4
5
5
4
4
5
5
4
5
5
4
60
23
5
4
4
5
5
4
5
5
4
4
5
5
4
59
24
5
5
4
5
5
4
4
5
5
4
5
5
4
60
25
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
54
150
26
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
52
27
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
52
28
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
54
29
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
52
30
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
55
31
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
51
32
5
5
5
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
58
33
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
49
34
4
4
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
55
35
4
3
3
5
5
4
3
3
3
3
4
4
4
48
36
4
4
4
4
4
3
4
2
4
4
4
4
4
49
37
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
49
38
5
5
5
5
4
5
3
4
4
4
5
4
4
57
39
3
3
4
4
4
3
5
5
4
4
4
4
4
51
40
4
3
3
4
3
4
3
3
2
2
3
3
2
39
41
4
4
5
5
4
4
4
3
4
4
4
4
4
53
42
4
4
3
4
3
3
3
3
5
4
5
4
4
49
43
3
3
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
53
44
4
4
5
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
57
45
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
5
5
5
52
46
4
4
4
4
3
4
5
5
4
5
5
4
4
55
47
4
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
44
48
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
5
4
5
56
49
5
5
5
5
3
4
4
5
5
5
5
5
4
60
50
4
3
2
3
3
3
2
3
4
2
3
2
3
37
51
4
4
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
60
52
5
5
4
4
4
3
5
2
5
4
5
4
4
54
53
5
5
4
4
3
4
3
5
5
4
5
5
5
57
151
54
4
4
4
4
4
4
3
5
4
4
5
5
4
54
55
4
3
3
3
4
2
3
3
3
4
3
3
3
41
56
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
60
57
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
57
58
4
3
3
2
3
3
4
3
3
3
2
1
2
36
59
4
4
5
5
4
4
3
4
4
4
4
4
4
53
60
4
3
3
4
3
3
4
3
2
2
4
4
4
43
61
4
4
5
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
56
62
4
4
4
4
3
4
3
5
5
5
5
4
5
55
63
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
51
64
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
5
5
4
53
65
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
44
66
4
4
4
4
3
3
5
4
4
4
4
4
4
51
67
5
5
4
4
3
4
5
4
4
4
4
4
4
54
68
4
4
4
4
3
4
3
5
4
4
4
4
4
51
69
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
53
70
4
3
3
4
4
3
4
4
4
3
4
3
4
47
71
5
5
5
5
3
4
5
4
4
4
4
4
4
56
72
4
3
3
3
4
3
3
2
2
2
3
4
3
39
73
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
50
74
4
4
4
4
4
3
3
5
4
4
4
4
4
51
75
5
5
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
53
76
4
4
5
5
4
5
5
5
5
4
5
4
4
59
77
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
54
78
4
4
4
4
4
3
3
5
5
4
4
4
4
52
79
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
5
5
5
54
80
4
4
3
3
4
3
4
2
2
3
3
4
4
43
81
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
51
152
82
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
56
83
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
50
84
4
4
4
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
56
85
4
4
4
5
5
5
4
4
5
4
5
5
4
58
86
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
5
5
4
53
87
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
51
88
4
4
4
5
5
4
5
3
4
4
4
4
5
55
89
4
4
4
4
4
4
3
5
5
4
4
4
4
53
90
4
3
3
3
2
1
2
3
4
3
3
4
3
38
91
4
3
2
2
1
1
2
3
3
4
4
3
3
35
92
5
4
4
3
4
3
3
3
4
5
4
4
4
50
93
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
54
94
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
56
95
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
3
4
3
47
96
4
5
4
4
4
3
4
5
4
4
4
4
3
52
97
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
54
98
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
3
52
99
5
5
5
5
5
3
4
4
5
4
5
5
4
59
100
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
45
Kepercayaan Online (X2)
No
X2.1
X2.2
X2.3
Total
1
3
3
4
10
2
4
4
4
12
3
4
4
4
12
4
4
4
4
12
5
5
5
5
15
6
4
4
4
12
153
7
4
4
4
12
8
4
4
4
12
9
5
5
4
14
10
5
5
4
14
11
4
4
4
12
12
5
5
5
15
13
5
5
5
15
14
5
5
5
15
15
4
4
4
12
16
5
5
5
15
17
5
5
5
15
18
5
5
4
14
19
5
5
5
15
20
5
5
4
14
21
5
5
4
14
22
5
5
4
14
23
4
4
4
12
24
4
4
4
12
25
4
4
4
12
26
4
4
5
13
27
4
4
4
12
28
4
4
4
12
29
5
5
4
14
30
5
5
4
14
31
4
5
5
14
32
4
4
4
12
33
4
4
4
12
34
4
4
4
12
154
35
4
3
5
12
36
4
4
4
12
37
4
4
5
13
38
5
4
4
13
39
4
4
4
12
40
4
3
3
10
41
4
4
4
12
42
4
4
4
12
43
4
4
4
12
44
4
4
4
12
45
4
4
5
13
46
4
5
5
14
47
4
5
5
14
48
4
5
5
14
49
5
5
5
15
50
3
2
3
8
51
4
5
4
13
52
4
4
4
12
53
4
4
4
12
54
4
4
4
12
55
4
3
3
10
56
4
4
4
12
57
4
4
4
12
58
3
3
2
8
59
4
4
4
12
60
4
4
4
12
61
5
4
5
14
62
4
4
4
12
155
63
4
4
4
12
64
4
4
4
12
65
3
3
2
8
66
4
5
5
14
67
4
5
5
14
68
4
5
5
14
69
5
5
5
15
70
4
3
3
10
71
4
5
4
13
72
4
3
4
11
73
4
4
5
13
74
3
4
5
12
75
4
4
5
13
76
4
4
5
13
77
4
5
4
13
78
4
4
5
13
79
4
4
5
13
80
3
2
3
8
81
4
4
4
12
82
4
4
4
12
83
4
4
4
12
84
4
5
5
14
85
4
5
5
14
86
4
4
4
12
87
4
4
4
12
88
4
4
4
12
89
4
4
5
13
90
3
3
2
8
156
91
3
2
3
8
92
5
4
4
13
93
4
4
4
12
94
4
4
4
12
95
4
3
3
10
96
4
4
4
12
97
4
4
4
12
98
4
4
4
12
99
4
4
5
13
100
3
3
3
9
Proses Keputusan Pembelian (Y1)
No
Y1.1
Y1.2
Y1.3
Y1.4
Y1.5
Total
1
4
4
4
4
4
20
2
4
4
4
4
4
20
3
4
4
4
4
4
20
4
5
3
4
5
3
20
5
4
4
4
4
4
20
6
4
4
4
4
4
20
7
5
5
5
5
5
25
8
4
4
4
4
4
20
9
4
4
4
4
4
20
10
4
4
4
4
4
20
11
5
4
4
5
4
22
12
5
4
4
5
4
22
13
5
4
4
5
4
22
14
5
4
5
5
4
23
15
5
5
5
5
5
25
157
16
5
4
5
5
4
23
17
4
4
4
4
4
20
18
4
4
5
4
4
21
19
5
4
5
5
4
23
20
5
3
4
5
3
20
21
5
4
5
5
4
23
22
5
4
4
5
4
22
23
4
4
4
4
4
20
24
5
4
4
5
4
22
25
5
4
4
5
4
22
26
4
4
4
4
4
20
27
4
4
4
4
4
20
28
4
4
5
4
4
21
29
4
4
4
4
4
20
30
5
4
4
5
4
22
31
5
4
4
5
4
22
32
4
4
4
4
4
20
33
4
4
4
4
4
20
34
4
4
5
4
4
21
35
4
4
4
4
4
20
36
4
4
4
4
4
20
37
5
4
4
5
4
22
38
4
5
4
4
5
22
39
4
4
4
4
4
20
40
4
3
3
2
3
15
41
4
4
4
4
4
20
42
4
4
3
4
4
19
43
4
4
4
4
4
20
158
44
4
4
3
4
4
19
45
5
4
4
5
4
22
46
5
4
4
5
4
22
47
5
4
4
5
4
22
48
5
4
5
5
4
23
49
5
5
5
5
5
25
50
3
3
4
3
2
15
51
4
4
4
4
4
20
52
4
4
4
4
4
20
53
4
4
4
4
4
20
54
4
4
4
4
4
20
55
3
4
4
4
4
19
56
4
4
4
4
4
20
57
4
4
4
4
4
20
58
4
3
2
3
3
15
59
4
4
4
4
4
20
60
4
4
4
4
4
20
61
5
5
5
5
5
25
62
4
4
4
4
4
20
63
4
4
4
4
4
20
64
4
4
4
4
4
20
65
3
3
2
2
2
12
66
5
4
4
5
4
22
67
5
4
4
5
4
22
68
5
4
5
5
4
23
69
5
5
5
5
5
25
70
3
4
5
5
4
21
71
4
4
4
4
4
20
159
72
4
3
3
4
4
18
73
5
4
5
5
4
23
74
5
3
4
5
3
20
75
5
4
5
5
4
23
76
5
4
4
5
4
22
77
4
4
4
4
4
20
78
5
4
4
5
4
22
79
5
4
4
5
4
22
80
4
3
3
2
2
14
81
4
4
4
4
4
20
82
4
4
5
4
4
21
83
4
4
4
4
4
20
84
5
4
4
5
4
22
85
5
4
4
5
4
22
86
4
4
4
4
4
20
87
4
4
4
4
4
20
88
4
4
5
4
4
21
89
5
4
4
5
4
22
90
4
4
4
4
4
20
91
3
2
1
3
3
12
92
4
5
4
4
5
22
93
4
4
4
4
4
20
94
4
4
4
4
4
20
95
4
3
3
4
3
17
96
4
4
3
4
4
19
97
4
4
4
4
4
20
98
4
4
3
4
4
19
99
5
4
4
5
4
22
160
100
4
3
4
3
3
17
Pembelian Berulang (Y2)
No
Y2.1
Y2.2
Y2.3
Total
1
4
4
4
12
2
4
4
3
11
3
4
4
4
12
4
4
4
3
11
5
5
4
4
13
6
5
5
4
14
7
5
5
4
14
8
5
5
5
15
9
5
5
5
15
10
5
5
5
15
11
4
5
4
13
12
5
4
4
13
13
4
4
4
12
14
5
4
4
13
15
5
4
4
13
16
4
4
4
12
17
5
4
4
13
18
4
4
4
12
19
4
4
4
12
20
4
4
4
12
21
4
5
5
14
22
4
4
4
12
23
4
4
4
12
24
4
4
4
12
161
25
5
4
4
13
26
5
5
4
14
27
5
5
4
14
28
5
5
5
15
29
5
5
5
15
30
5
5
5
15
31
5
5
4
14
32
4
4
4
12
33
4
4
4
12
34
4
4
5
13
35
4
4
3
11
36
4
4
4
12
37
5
4
4
13
38
4
4
4
12
39
4
4
4
12
40
4
4
4
12
41
4
4
4
12
42
4
4
3
11
43
4
4
4
12
44
4
4
3
11
45
5
4
4
13
46
5
5
4
14
47
5
5
4
14
48
5
5
5
15
49
5
5
5
15
50
4
3
2
9
51
4
5
4
13
52
5
4
4
13
162
53
4
4
4
12
54
5
4
4
13
55
5
4
4
13
56
4
4
4
12
57
5
4
4
13
58
3
2
3
8
59
4
4
4
12
60
4
4
4
12
61
4
5
5
14
62
4
4
4
12
63
4
4
4
12
64
4
4
4
12
65
4
3
2
9
66
5
5
4
14
67
5
5
4
14
68
5
5
5
15
69
5
5
5
15
70
5
5
5
15
71
4
5
4
13
72
4
3
3
10
73
5
4
5
14
74
5
4
4
13
75
5
4
5
14
76
5
4
4
13
77
4
5
4
13
78
5
4
4
13
79
5
4
4
13
80
3
3
2
8
163
81
4
4
4
12
82
4
4
5
13
83
4
4
4
12
84
4
4
4
12
85
5
5
4
14
86
4
4
4
12
87
4
4
4
12
88
4
4
5
13
89
5
4
4
13
90
4
4
4
12
91
4
3
2
9
92
4
4
4
12
93
4
4
4
12
94
4
4
4
12
95
3
4
3
10
96
4
4
3
11
97
4
4
4
12
98
4
4
3
11
99
5
4
4
13
100
4
2
2
8
164
Lampiran 3: Hasil Uji Kualitas Data
A. Uji Validitas Data
1. Variabel Periklanan
2. Variabel Kepercayaan Online
165
3. Variabel Proses Keputusan Pembelian
4. Variabel Pembelian Berulang
166
B. Uji Reliabilitas Data
1. Variabel Periklanan
2. Variabel Kepercayaan Online
167
3. Variabel Proses Keputusan Pembelian
168
4. Variabel Pembelian Berulang
Lampiran 4 : Statistik Deskriptif
1. Variabel Periklanan
169
170
171
2. Variabel Kepercayaan Online
172
3. Variabel Proses Keputusan Pembelian
173
4. Variabel Pembelian Berulang
174
Lampiran 5: Hasil Kolerasi Semua Variabel
175
Lampiran 6: Hasil Pengujian Analisis Jalur
1. Pengujian Struktur 1
2. Pengujian Struktur 2
176
177
Download