bab iii penggunaan kapasitor shunt untuk memperbaiki faktor daya

advertisement
25
BAB III
PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT
UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA
3.1
Pengertian Faktor Daya Listrik
Faktor daya (Cos φ) dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara
daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda
sudut fasa antara V dan I yang biasanya dinyatakan dalam cosφ.
‫)ܲ( ݂݅ݐ݇ܣ ܽݕܽܦ‬
‫)ܵ( ܽݐܽݕܰ ܽݕܽܦ‬
‫= ܽݕܽܦ ݎ݋ݐ݇ܽܨ‬
௞ௐ
=
௞௏஺
=
௏.ூ ୡ୭ୱ ఝ
௏.ூ
= cos ߮ …………………(3.1)
Faktor daya bisa dikatakan sebagai besaran yang menunjukkan seberapa
efisien jaringan yang kita miliki dalam menyalurkan daya yang bisa kita
manfaatkan. Faktor daya dibatasi dari 0 hingga 1, semakin tinggi faktor daya
(mendekati 1) artinya semakin banyak daya tampak yang diberikan sumber bisa
kita manfaatkan, sebaliknya semakin rendah faktor daya (mendekati 0) maka
25
26
semakin sedikit daya yang bisa kita manfaatkan dari sejumlah daya tampak yang
sama. Di sisi lain, faktor daya juga menunjukkan “besar pemanfaatan” dari
peralatan listrik di jaringan terhadap investasi yang dibayarkan. Seperti kita tahu,
semua peralatan listrik memiliki kapasitas maksimum penyaluran arus, apabila
faktor daya rendah artinya walaupun arus yang mengalir di jaringan sudah
maksimum namun kenyataan hanya porsi kecil saja yang menjadi sesuatu yang
bermanfaat bagi pemilik jaringan.
Baik penyedia layanan maupun konsumen berupaya untuk membuat
jaringannya memiliki faktor daya yang bagus (mendekati 1). Bagi penyedia
layanan, jaringan dengan faktor daya yang jelek mengakibatkan dia harus
menghasilkan daya yang lebih besar untuk memenuhi daya aktif yang diminta
oleh para konsumen. Apabila konsumen didominasi oleh konsumen jenis
residensial maka mereka hanya membayar sejumlah daya aktif yang terpakai saja,
artinya penyedia layanan harus menanggung sendiri biaya yang hanya menjadi
daya reaktif tanpa mendapatkan kompensasi uang dari konsumen. Sebaliknya bagi
konsumen skala besar atau industri, faktor daya yang baik menjadi keharusan
karena beberapa penyedia layanan kadang membebankan pemakaian daya aktif
dan daya reaktif (atau memberikan denda faktor daya) tentu saja konsumen tidak
akan mau membayar mahal untuk daya yang “tidak termanfaatkan” bagi mereka.
3.1.1 Faktor Daya Terdahulu (Leading)
Faktor daya leading atau lagging akan tergantung kepada macam
bebannya. Jika tegangan diambil sebagai referensi untuk menentukan keadaan
leading atau lagging, maka keadaan dikatakan leading jika arus mendahului
27
tegangan. Gambar 3.2 menggambarkan diagram vektor
vektor arus dan tegangan pada
fektor daya leading. Faktor daya akan menjadi leading bila beban memberikan
daya reaktif (kVAR). Begitu juga motor sinkron dengan penguatan lebih akan
mempunyai faktor daya leading karena mengirim atau memberikan daya reaktif
ke beban.
Gambar 3.1 Grafik faktor daya leading
Gambar 3.2 Diagram vektor arus dan tegangan pada faktor daya leading
28
3.1.2 Faktor Daya Terbelakang (Lagging)
Keadaan lagging adalah keadaan dimana arus tertinggal terhadap
tegangan. Gambar 3.4 mengambarkan diagram vektor arus dan tegangan pada
faktor daya lagging. Faktor daya terbelakang (lagging) terjadi bila beban
memerlukan atau menyerap daya reaktif dari jari
jaringan.
ngan. Motor induksi juga
mempunyai faktor daya terbelakang karena memerlukan arus reaktif dari jaringan
atau sumber.
Gambar 3.3 Grafik faktor daya lagging
Gambar 3.4 Diagram vektor arus dan tegangan pada faktor daya lagging
29
3.1.3 Penyebab Rendahnya Faktor Daya
Faktor daya sangat mempengaruhi besar kecilnya komponen arus reaktif,
sehingga faktor daya tersebut sudah tentu akan mempengaruhi jatuh tegangan.
Dengan faktor daya rendah, maka akan sulit untuk mendapatkan kestabilan
tegangan di sisi beban, dengan kata lain akan menyebabkan jatuh tegangan pada
sisi penerima. Sedangkan faktor daya yang tinggi akan memperbaiki nilai
komponen reaktif sehingga jatuh tegangan dapat diminimalisir.
Ada beberapa penyebab rendahnya faktor daya, antara lain :
•
Pemakaian Motor Induksi
Faktor
daya
pada
motor
induksi
bervariasi,
tergantung
pada
pembebanannya. Untuk motor induksi tanpa beban atau dengan beban
ringan, motor menunjukan faktor daya yang rendah.
•
Transformator
Faktor daya pada transformator sangat bervariasi sebagai fungsi dari
beban. Transformator tanpa beban akan sangat induktif dan menunjukan
faktor daya yang rendah.
•
Dan peralatan lain yang memerlukan daya reaktif seperti kondenser
sinkron dengan penguatan kurang, dan lain – lain.
30
Tabel 3.1 Harga faktor daya untuk berbagai peralatan
Load Type
Approximate Power Faktor
Motor Induksi < 100 kW
0,6 – 0,8
> 250 kW
0,6 – 0,9
Lampu Pijar
Lampu TL
Pemanas elektrik
Mesin las
Mercury Arc Lamp
1,0
0,4 – 0,5
1,0
0,5 – 0,6
0,5
3.1.4 Akibat Rendahnya Faktor Daya
Dengan membandingkan faktor daya pada table diatas, karena chiller
umumnya terdiri dari motor – motor listrik terutama motor induksi, maka efisiensi
daya listrik yang digunakan semakin kecil. Sejaln dengan menurunnya daya
reaktif yang digunakan. Akibat lain dari rendanya faktor daya adalah :
Arus yang mengalir akan lebih besar, pada daya yang sama sehingga
memerlukan penghantar (kabel) yang lebih besar. Dengan demikian biaya
yang dikeluarkan akan lebih besar.
Pada busbar dan switch, bertambahnya arus akan membutuhkan
penampang busbar serta kapasitas switch yang lebih besar.
Arus yang besar mengakibatkan umur pemakain peralatan semakin
pendek.
31
Pada transformer biasanya dibatasi oleh besarnya arus nominal, sehingga
untuk daya yang sama pada faktor daya yang rendah memerlukan
kapasitas yang lebih besar.
Arus yang mengalir pada saluran semakin besar, sehingga terjadi hatuh
tegangan yang besar. Hal ini menyebabkan beban serta peralatan lainnya
bekerja dibawah tegangan nominal.
Daya terpakai (daya aktif) yang dipergunakan semakin kecil. Denga
demikian efisiensi sistem semakin rendah.
Untuk menghindari kerugian – kerugian tersebut, adalah sangat penting
untuk menaikan faktor daya.
3.1.5 Keuntungan Faktor Daya Yang Tinggi
Beberapa keuntungan meningkatkan faktor daya :
Tagihan listrik akan menjadi kecil (PLN akan memberikan denda jika pf
lebih kecil dati 0,85)
Kapasitas distribusi sistem tenaga listrik menjadi lebih meningkat
Mengurangi rugi – rugi daya pada sistem
Adanya peningkatan tegangan karena daya yang meningkat
Jika pf
lebih kecil dari 0,85 maka kapasitas daya aktif (kW) yang
digunakan akan berkurang. Kapasitas itu akan terus menurun seiring dengan
menurunnya pf
sistem kelistrikan. Denda atau biaya kelebihan daya reaktif
dikenakan apabila jumlah pemakaian kVARH yang tercatat dalam sebulan lebih
tinggi dari 0,62 jumlah kWH pada bulan yang bersangkutan sehingga pf rata –
rata kurang dari 0,85.
32
Beberapa strategi untuk koreksi faktor daya adalah :
Meminimalkan operasi dari beban motor yang ringan atau tidak bekerja
Menghindarkan operasi dari peralatan listrik diatas dengan tegangan rata –
ratanya
Mengganti motor – motor yang sudah tua dengan efisiensi motor.
Meskipun dengan energy efisiensi motor, bagaimanapun faktor daya
dipengaruhi oleh beban yang variasi. Motor ini harus dioperasikan sesuai
dengan kapasitas rata – ratanya untuk memperoleh faktor daya yang tinggi
Memasang kapasitor pada jaringan AC untuk menurunkan medan dari
daya reaktif
3.1.6 Efek Ekonomi Dari Rendahnya Faktor Daya
Rendahnya faktor daya secara tidak langsung akan mempengaruhi
efisiensi suatu sistem dari tenaga listrik tersebut serta beban itu sendiri. Besarnya
arus yang mengalir akibat rendahnya faktor daya akan membutuhkan penghantar
yang lebih besar. Hal ini pun akan berlaku pada switch ataupun busbar yang
digunakan.
Bearnya arus yang mengalir pada penghantar melibihi arus nominal
peralatan akan memperpendek umur pemakaian dari peralatan yang dipergunakan.
Hal ini berarti mempercepat penggantian alat – alat ataupun komponen
operasional listrik yang rapuh akibat arus tersebut.
Disamping itu bagi konsumen tertentu (golongan 1 – 4) bila terjadi
pemakaian kVARH total selama sebulan lebih besar dari 0,62 dari pemakaian
kWH total maka akan terkena penalty dari PLN, sehingga biaya pemakaian listrik,
33
operasional dan pemeliharaan akan iktu meningkat. Tentu saja semua berkaitan
dengan biaya produksi an perawatan. Bagaimanapun bagi kalangan ondustri,
kenaikan biaya listrik serta kekurangan energi listrik akan menjadi perhatian
khusus.
3.2
Perbaikan Fakor Daya
Energi listrik yang digunakan berbanding lurus dengan biaya produksi
yang dikeluarkan. Semakin besar energi listrik yang digunakan maka semakin
besar pula biaya produksi yang dibutuhkan. Dengan menggunakan power
monitoring system dapat diketahui pemakaian energi listrik dan kondisi energi
listrik dari peralatan listrik sehingga meningkatkan efisiensi dari energi listrik
yang digunakan dalam pekerjaan dan meminimalkan rugi – rugi pada system
untuk penyaluran energi listrik yang lebih efisien dari sumber listrik ke beban.
Karena komponen daya aktif umumnya konstan (komponen kVA dan
kVAR berubah sesuai dengan faktor daya), maka dapat ditulis seperti berikut :
‫( ………………………… ߮ ݊ܽܶ ݔ ) ܳ( ݂݅ݐ݇ܣ ܽݕܽܦ = ) ܳ( ݂݅ݐܴ݇ܽ݁ ܽݕܽܦ‬3.2)
ܶܽ݊ ߮ =
=
஽௔௬௔ ோ௘௔௞௧௜௙ (ொ)
஽௔௬௔ ௔௞௧௜௙ (௉)
௞௏஺ோ
௞ௐ
…………………………………………. (3.3)
34
Gambar 3.5 Vektor perbaikan faktor daya
Misalkan suatu beban yang mempunyai daya aktif sebesar P (kW), daya
reaktif Q (kVAR) dan daya semu S (kVA), maka faktor daya sebesar :
cos ߮ଵ =
௉
ௌభ
atau :
cos ߮ଵ =
௉
ට௉మ ା ொభ మ
Bila kapasitor shunt telah dipasang dengan kapasitas QC, maka faktor daya
menjadi :
cos ߮ଶ =
cos ߮ଶ =
௉
ௌమ
=
௉
ට௉మ ା ொమ మ
௉
ඥ௉మ ା (ொభ ି ொ಴ )మ
ඥ
………………………………………..
………………………..(3.4)
Maka untuk menentukan nilai besarnya kapasitor QC, dapat dihitung dengan
rumus :
ܳ஼ = ܲ ‫߮ ݊ܽܶ( ݔ‬ଵ െ ܶܽ݊ ߮ଶ ) ………………………………………….. (3.5)
‫߮ ݊ܽܶ( ݔ )ܲ( ݂݅ݐ݇ܣ ܽݕܽܦ = ) ܴܣܸ݇( ݂݅ݐ݇ܽ݁ݎ ܽݕܽܦ‬ଵ െ ܶܽ݊ ߮ଶ )
35
dimana :
Qc = daya reaktif kapasitor (kVAR)
Q2 = daya reaktif setelah diperbaiki (kVAR)
Q1 = daya reaktif awal (kVAR)
P = daya aktif (kW)
φ1 = sudut fasa awal
φ2 = sudut fasa setelah diperbaiki
Bila dilihat dari penjelasan diatas maka akan terjadi pengurangan daya
semu (kVA), yang semula S1 menjadi S2. Jadi terdapat pengurangan daya semu
sebesar : ܵ = (ܵଵ െ ܵଶ )
Dilihat dari segi ekonomi, bila terjadi penurunan daya semu berarti terjadi
juga penurunan biaya pemakaian energi. Bila dimisalkan X adalah biaya beban
rupiah /kVA pertahun, maka dalam setahun terjadi penghematan biaya sebesar :
ܵ. ܺ = (ܵଵ െ ܵଶ ). ܺ
= ܺ. (ܵଵ െ ܵଶ )ܴ‫݌‬/ ܶܽℎ‫………………………………… ݊ݑ‬... (3.6)
Dari uraian diatas, sudah jelas untuk memperbaiki faktor daya maka kita harus
memasang kapasitor shunt, dengan kapasitas sebesar Qc. Kita juga dapat
menghitung biaya investai dengan jangka waktu kembali atau pay-back-period,
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
ܰ=
௉௏
௉ெ்
……………………………………………………………………(3.7)
Dimana :
PV
= biaya investai (harga paket kapasitor)
PMT = penghematan tunai perbulan (nilai denda kVAR perbulan)
36
3.3
Perhitungan Denda Atau Biaya Kelebihan Daya Reaktif Dan
Pemakaian kWH
Denda atau biaya kelebihan daya reaktif dikenakan apabila jumlah
pemakaian kVARH yang tercatat dalam sebulan lebih tinggi dari 0,62 jumlah
kWH pada bulan yang bersangkutan sehingga Pf rata – rata kurang dari 0,85.
Sedangkan perhitungan kelebihan pemakaian kVARH dalam rupiah menggunakan
rumus sebagai berikut :
‫ܾ݈݅݁݁݇ ܽ݀݊݁ܦ‬ℎܽ݊ ‫ = ܪܴܣܸ݇ ݊ܽ݅ܽ݇ܽ݉݁݌‬ሾ‫ ܤ‬െ 0,62(‫ܣ‬ଵ + ‫ܣ‬ଶ )ሿ ‫…… ݇ܪ‬.(3.8)
dimana :
B
= pemakaian kVARH
A1
= pemakaian kWH WBP (waktu beban puncak)
A2
= pemakaian kWH LWBP (luwar waktu beban puncak)
Hk
= harga kelebihan pemakaian kVARH
Untuk menghitung pemaiakan total Kwh pada WBP (Waktu Beban
Puncak), LWBP (Luar Waktu Beban Puncak), dan juga Pemakaian kWH kVARH
dapat menggunakan persamaan di bawah ini :
= ݇‫……………………………………… ܶܥ ݈݅ܽ݃݊݁݌ ݎ݋ݐ݂݇ܽ ݔ ܪݓ‬..……(3.9)
Untuk menghitung nilai biaya total pemakaian kWH dapat menggunakan
persamaan di bawah ini :
= ܶ‫ ܮܦܶ ݔ ܪܹ݇ ݊ܽ݅ܽ݇ܽ݉݁݌ ݈ܽݐ݋‬2010 ……................................................(3.10)
Dimana tarif dasar istrik (2010) untuk WBP = Rp 1200, LWBP = Rp 800, dan
untuk denda kelabihan kVAR = Rp 905
37
3.4
Metode Pemasangan Instalasi Kapasitor
Dalam pemasangan instalasi kapasitor umumnya terdapat tiga cara
pemasangan kapasitor shunt sebagai kompensator penghasil daya reaktif untuk
memperbaiki faktor daya, yaitu :
1. Individual Compensation ( Penempatan Secara Tiap Beban)
2. Group Compensation ( Penempatan Secara Kelompok)
3. Centralization Compensation ( Penempatan Secara Terpusat)
3.4.1 Individual Compensation ( Penempatan Secara Tiap Beban)
Penempatan secara terpusat
terpusat merupakan salah satu metode pemasangan
instalasi kapasitor shunt dengan memasang kapasitor pada masing – masing beban
yang akan diperbaiki faktor dayanya, seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.6 Metode pemasangan kapasitor shunt secara tiap beban
38
Adapun keuntungan dari pemasangan kapasitor shunt secara tiap beban, antara
lain:
1. Proses optimalisasi daya akan bekerja lebih efektif bila dinandingkan
dengan metode lainnya.
2. Arus reaktif langsung mengalir ke beban (tidak mengalir ke jaringan),
sehingga penghantar
nghantar dan sistem pengamanannya dapat diperkecil.
3. Rugi – rugi pada jaringan menjadi lebih kecil.
4. Perbaikan faktor daya bisa langsung dilakukan pada beban, sehingga
kapasitor bekerja pada saat beban bekerja.
3.4.2 Group Compensation ( Penempatan Secara Kelompok)
K
Penempatan kapasitor shunt secara kelompok merupakan suatu metode
yang digunakan untuk memperbaiki faktor daya pada kelompok – kelompok
beban, cara pemasangan secara kelompok dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.7 Metode pemasangan kapasitor shunt secara kelompok
Keuntungan dari pemasangan kapasitor shunt secara kelompok adalah mudah
dalam pengontrolannya karena letaknya tidak terpisah / terletak secara kelompok .
39
Sedangkan kerugian dari pemasangan kapasitor secara kelompo
kelompok
k adalah apabila
kapasitor shunt mengalami kerusakan maka kebutuhan daya reaktif dari kelompok
beban tersebut sepenuhnya akan diambil dari pembangkit tenaga listrik.
3.4.3 Centralization Compensation ( Penempatan Secara Terpusat)
Metode pemasangan instal
instalasi
asi kapsitor shunt yang lainnya adalah
pemasangan kapasitor shunt secara terpusat pada sumber energi listrik, seperti
pada gambar di bawah ini :
Gambar 3.8 Metode pemasangan kapasitor shunt secara terpusat
Keuntungan dari metode pemasangan kapasitor shunt secara terpusat adalah
sebagai berikut :
1. Perbaikan faktor daya dapat dilakukan secara terpusat (untuk seluruh
beban).
2. Instalasi menjadi lebih murah dan mudah karena dilakukan secara terpusat.
40
Sedangkan kerugian dari metode ini adalah :
1. Arus reaktif akan mengalir ke seluruh jaringan yang berasal dari kapasitor
shunt, yang mengakibatkan luas penampang kabel dan sistem proteksi
yang dibutuhkan menjadi lebih besar.
2. Apabila kapasitor shunt mengalami kerusakan, maka perbaiakan faktor
daya pada seluruh beban akan terganggu.
3.5
Komponen - Komponen Utama Yang Terdapat Pada Panel Kapasitor
Di dalam panel kapasitor ada beberapa komponen pendukung kapasitor
shunt. Komponen - komponen ini juga sangat berpengaruh karena berguna untuk
sistem pengamanan dan juga sebagai pengontrol dari kerja kapasitor, beberapa
komponen tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Main Switch / Load Break Switch
Main switch ini sebagai peralatan kontrol dan isolasi jika ada
pemeliharaan panel . Sedangkan untuk pengaman kabel / instalasi sudah
tersedia disisi atasnya (dari) MDP. Mains switch atau lebih dikenal load break
switch adalah peralatan pemutus dan penyambung yang sifatnya on load yakni
dapat diputus dan disambung dalam keadaan berbeban, berbeda dengan on-off
switch model knife yang hanya dioperasikan pada saat tidak berbeban .
Untuk menentukan kapasitas yang dipakai dengan perhitungan minimal 25 %
lebih besar dari perhitungan KVar terpasang.
41
2. Magnetic Contactor
Magnetic contactor diperlukan sebagai Peralatan kontrol.Beban kapasitor
mempunyai arus puncak yang tinggi , lebih tinggi dari beban motor. Untuk
pemilihan magnetic contactor minimal 10 % lebih tinggi dari arus nominal.
Pemilihan magnetic dengan range ampere lebih tinggi akan lebih baik
sehingga umur pemakaian magnetic contactor lebih lama.
3. Reactive Power Regulator
Peralatan ini berfungsi untuk mengatur kerja kontaktor agar daya reaktif
yang akan disupply ke jaringan/ system dapat bekerja sesuai kapasitas yang
dibutuhkan. Dengan acuan pembacaan besaran arus dan tegangan pada sisi
utama Breaker maka daya reaktif yang dibutuhkan dapat terbaca dan regulator
inilah yang akan mengatur kapan dan berapa daya reaktif yang diperlukan.
4. Kapasitor Shunt
Kapasitor shunt adalah kapasitor yang dipasang secara paralel dengan
beban. Kapasitor shunt mencatu daya reaktif atau arus yang menentang
komponen arus beban induktif. Kegunaan dari kapasitor shunt, antara lain :
perbaikan tegangan dan perbaikan faktor daya.
3.5.1 Peralatan Tambahan Pada Panel Kapasitor
Dalam panel kapasitor ada beberapa peralatan tambahan yang digunakan
sebagai alat pendukung dari kerja kapasitor agar dapat mampu bekerja dengan
maksimal, beberapa peralatan diantaranya adalah :
42
1. Push button on dan push button off yang berfungsi mengoperasikan
magnetic contactor secara manual.
2. Selektor auto – off – manual yang berfungsi memilih system operasional
auto dari modul atau manual dari push button.
3. Exhaust fan + thermostat yang berfungsi mengatur ambeint temperature
(suhu udara sekitar) dalam ruang panel kapasitor. Karena kapasitor,
kontaktor dan kabel penghantar mempunyai disipasi daya panas yang
besar maka temperature ruang panel meningkat.setelah setting dari
thermostat terlampaui maka exhust fan akan otomatis berhenti.
Download