BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat menjadi meningkat. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi menambah modal, teknologi yang dipergunakan menjadi berkembang dan juga tenaga kerja akan bertambah sebagai akibat perkembangan penduduk. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi hal yang sangat diinginkan semua negara maupun daerah. Pertumbuhan ekonomi mencerminkan kegiatan ekonomi yang dapat bernilai positif dan bahkan dapat pula bernilai negatif. Jika pada suatu periode perekonomian mengalami pertumbuhan yang positif, maka kegiatan ekonomi pada periode tersebut mengalami peningkatan, tetapi jika pada suatu periode perekonomian mengalami pertumbuhan yang negatif, berarti kegiatan ekonomi pada periode tersebut mengalami penurunan. Pertumbuhan ekonomi nasional yang dihitung melalui GDP (Gross Domestic Product) dapat juga dijadikan indikator atas laju perekonomian nasional yang dalam hal ini menyangkut efektifitas dari tingkat investasi dalam maupun luar negeri. Selama 10 tahun terakhir (periode 1995-2005) Universitas Sumatera Utara terlihat perubahan yang fluktuatif. Laju pertumbuhan terbesar tercatat pada tahun 1995 dengan nilai GDP sebesar 1.340.379,2 milyar dengan laju pertumbuhan sebesar 8,22 persen dari tahun sebelumnya. Angka laju pertumbuhan tersebut ternyata mengalami penurunan hingga pada klimaks penurunan minimum pada tahun 1998 hingga mencapai kondisi sebesar -13,12 persen dengan nilai nominal 1.314.474,3 milyar rupiah. Kondisi ini adalah kondisi krisis ekonomi yang berpengaruh terhadap hampir semua sektor ekonomi tak terkecuali pertumbuhan ekonomi nasional. Tabel I.1 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Periode 2005-2007 Tahun GDP Tahun Dasar 2000 GDP Tahun Dasar 2000 (Milyar Rp) (%) 1995 1.340.379,2 8,22 1996 1.445.172.6 7,82 1997 1.513.093,9 6,69 1998 1.314.474,3 -13,12 1999 1.324.873,4 0,79 2000 1.389.769,6 4,89 2001 1.442.984,6 3,83 2002 1.506.124,4 4,37 2003 1.579.559,0 4,87 2004 1.660.578.8 5,12 2005 1.749.546,9 5,35 Sumber : BPS, Laporan Keuangan Indonesia Pada masa pasca krisis ekonomi terdapat gejolak perbaikan saat periode tahun 1999 dengan sedikit kenaikan yang mencapai laju pertumbuhan 0,79 persen dengan nilai pertumbuhan nasional sebesar 1.324.873,4 milyar rupiah dan terus mencapai kenaikan hingga periode tahun 2005 dengan nilai nominal 1.749.546,9 milyar rupiah dengan mencatat angka laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,35 persen dari tahun 2004. Universitas Sumatera Utara Dengan adanya laju pertumbuhan ekonomi nasional dapat dilihat marak lesunya iklim investasi di Indonesia, karena dengan melihat sisi pertumbuhan nasional terlihat semakin besar atau kecilnya output total dari suatu negara yang mencerminkan produktifitas nasional yang dalam bahasan ini dikaitkan dengan dana investasi dalam maksimalisasi total produksi yang mendorong pada tingkat laju pertumbuhan nasional. Perkembangan ekonomi daerah dalam periode jangka panjang (mengikuti pertumbuhan PDRB), membawa perubahan mendasar dalam struktur ekonomi, dari ekonomi tradisional ke ekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor non primer, khususnya industri pengolahan dengan relasi positif antara pertumbuhan output dan pertumbuhan produktivitas yang dinamis sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi. Ada kecenderungan bahwa semakin tinggi laju pertumbuhan ekonomi membuat semakin cepat proses peningkatan pendapatan masyarakat perkapita, dan semakin cepat pula perubahan struktur ekonomi dengan asumsi bahwa faktor-faktor penentu lain mendukung proses tersebut seperti tenaga kerja, bahan baku dan teknologi relatif tetap. Perubahan struktur ekonomi umumnya disebut transformasi struktural dan didefenisikan sebagai rangkaian perubahan yang saling terkait satu dengan yang lainnya dalam komposisi permintaan agregatif (produksi dan penggunaan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal) yang diperlukan guna mendukung proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Universitas Sumatera Utara Tabel I.2 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Labuhanbatu tahun 2002-2007 No. Tahun PDRB Adh. Berlaku (Milyar Rp) Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 1. 2002 7.331,08 14,11 2. 2003 8.325.97 15,34 3. 2004 9.133,93 15,74 4. 2005 10.918,37 13,31 5. 2006 12.593,78 13,57 6. 2007 14.371,16 14,45 Sumber : BPS, Labuhanbatu Dalam Angka, Berbagai Edisi Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa selama periode tahun 2002 2007, PDRB Kabupaten Labuhanbatu mengalami perkembangan yang cukup pesat dan relatif tinggi. Pada tahun 2002, PDRB Kabupaten Labuhanbatu Atas Dasar Harga Berlaku sebesar 7.331,08 milyar rupiah meningkat menjadi 14.371,16 milyar rupiah pada tahun 2007. Penanaman modal merupakan salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Pada perekonomian tertutup, sumber dana investasi semata-mata berasal dari tabungan domestik. Sedangkan pada perekonomian terbuka sumber dana dapat diperoleh dari dalam maupun dari luar wilayah. Pertumbuhan produksi pada dasarnya dipengaruhi oleh perkembangan faktor-faktor produksinya, salah satu faktor produksi tersebut adalah modal. Banyak studi menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu daerah erat kaitannya dengan tingkat produktivitas penggunaan modal. Sejak tahun 2000, penanaman modal yang terealisasi di Kabupaten Labuhanbatu secara berangsur-angsur mulai menunjukkan pertumbuhan yang cukup berarti. Hal ini tidak saja didukung oleh faktor-faktor ekonomi yang dimiliki, tetapi didukung juga oleh faktor-faktor non ekonomi, sehingga menciptakan iklim Universitas Sumatera Utara dan lingkungan penanaman modal yang semakin kondusif dari waktu ke waktu. Langkah-langkah strategis yang ditempuh adalah dengan mengembangkan kemitraan strategis diantara sesama pelaku usaha dengan pemerintah Kabupaten Labuhanbatu yang kenyataannya mampu menumbuhkan minat berinvestasi para pemilik modal untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Labuhanbatu diberbagai bidang lapangan usaha potensial. Hal ini juga tidak terlepas dari persepsi yang sama dari seluruh stakeholders tentang perlunya menarik investasi lebih besar, sehingga mampu menciptakan lapangan kerja lebih banyak sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat. Harrod-Domar menyatakan, untuk menjamin pertumbuhan ekonomi yang teguh, penanaman modal harus terus menerus mengalami pertambahan dari tahun ketahun. Sekiranya keadaan ini tidak berlaku, pertumbuhan ekonomi akan mengalami perlambatan dan mungkin akan menghadapi resesi (Sukirno,2000:451). Investasi menghimpun akumulasi modal dengan membangun sejumlah gedung dan peralatan yang berguna bagi kegiatan produktif, maka output potensial suatu bangsa akan bertambah dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang juga akan meningkat. Jelas dengan demikian bahwa investasi memainkan peranan penting dalam menentukan jumlah output dan pendapatan. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pertumbuhan ekonomi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Kabupaten Labuhanbatu dengan judul : “Analisis Universitas Sumatera Utara Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Labuhanbatu” B. Perumusan Masalah Dari Latar Belakang yang diuraikan di atas, maka perlu dibuat rumusan masalah agar pelaksanaan penelitian dapat terlaksana secara terarah. Adapun masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, yaitu : 1. Apakah Pengeluaran pemerintah berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu? 2. Apakah Investasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu? 3. Apakah Jumlah Angkatan Kerja berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu? C. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang kebenarannya diuji secara empiris. 1. Pengeluaran pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhanbatu, ceteris paribus. 2. Investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhanbatu, ceteris paribus. 3. Jumlah Angkatan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhanbatu, ceteris paribus. Universitas Sumatera Utara D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisa seberapa besar pengaruh variabel Pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhanbatu. 2. Menganalisa seberapa besar pengaruh variabel Investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhanbatu. 3. Menganalisa seberapa besar pengaruh variabel Jumlah Angkatan Kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhanbatu. E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Menambah, melengkapi sekaligus sebagai pembanding hasil-hasil penelitian yang sudah ada yang menyangkut topik yang sama. 2. Sebagai referensi dan informasi bagi penelitian-penelitian selanjutnya dengan variabel yang berbeda. 3. Hasil pemikiran ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi mahasiswa Ekonomi, khususnya mahasiswa Ekonomi Pembangunan. 4. Sebagai bahan masukan informasi khususnya kepada pemerintah daerah Kabupaten Labuhanbatu Universitas Sumatera Utara