Desain dan Implementasi Sistem Manajemen Pengisian Baterai dan

advertisement
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
1
Desain dan Implementasi Sistem Manajemen
Pengisian Baterai dan Beban Pada Pembangkit
Listrik Mandiri Menggunakan Synchronous
Non-Inverting Buck-Boost DC-DC Converter
Maula Nurul Khakam, Mochamad Ashari, M.Eng dan Heri Suryoatmojo
Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: [email protected]
I. PENDAHULUAN
E
nergi listrik dari energi terbarukan pada pembangkit listrik
mandiri disimpan pada baterai. Sehingga, diperlukan
manajemen chargingdan discharging baterai ke beban.
Digunakan rangkaian Synchronous Non-Inverting Buck-Boost
(SNIBB) untuk mengatur tegangan dan arus output charging
baterai[1]. Baterai lead-acid menggunakan multi-stage mode
charging[2]. Manajemen baterai dan beban mengatur
konfigurasi switch proses charging dan discharging baterai
untuk menghindari baterai over-charged dan over-discharged,
yang berpengaruh pada lifetime baterai.
Tugas akhir ini merancang simulasi dan implementasi
rangkaian SNIBB untuk manajemen pengisian baterai dan
beban. Pengujian dilakukan pada simulasi dan implementasi
menggunakan mikrokontroler ATMega16 sebagai pembangkit
sinyal pwm dan pengolah error tegangan dan arus output
dengan set-point tegangan dan arus. Digunakan PI-controller
dengan konstanta proporsional dan integral yang berbeda
untuk mode charging baterai CC dan CV.
A. Sistem Keseluruhan
Gambar. 1. Manajemen pengisian baterai dan beban
Rangkaian SNIBB mengatur tegangan dan arus output sesuai
mode charging baterai lead-acid yang menggunakan multistage charging. Kontroler mengolah sinyal error feedback
tegangan dan arus charging baterai dengan set-point tegangan
dan arus sesuai mode charging baterai untuk mengatur sinyal
pwm rangkaian SNIBB.
Manajemen pengisian baterai dan beban mengatur switch SA
dan SB dengan parameter tegangan charging baterai, beban,
dan sumber.Sistem bekerja mandiri, menggunakan inverter
uncontrolled satu fasa yang terhubung ke beban. Tegangan
input inverter dijaga konstan oleh rangkaian SNIBB.
B. Multi-Stage Charging Baterai Lead-acid
Multi-stage charging baterai lead-acid menggunakan tiga
mode yaitu, bulk-charge, absorption charge, dan float charge.
1.2
2.5
1
2.4
0.8
A
B
C
2.3
0.6
0.4
0.2
2.2
Icharging
Vcharging
0
2.1
VOLT/CELL [V]
Kata Kunci—Synchronous Non-Inverting Buck-Boost, MultiStage Charging Baterai Lead-acid, PI-controller, Manajemen
baterai dan beban.
II. MANAJEMEN PENGISIAN BATERAI DAN BEBAN
AMPERE
Abstrak—Manajemen baterai dan beban pada pembangkit
listrik mandiri dari energi terbarukan mengatur charging dan
discharging baterai. Tugas akhir ini membahas desain, simulasi,
dan implementasi synchronous non-inverting buck-boost (SNIBB)
menggunakan empat switch H-bridge untuk mengatur arus dan
tegangan multi-stagecharging baterai lead-acid. Saat tegangan
charging baterai dibawah 2.4V/cell, arus charging baterai dijaga
konstan menggunakan mode constant-current (CC). Setelah itu,
tegangan dijaga konstan pada mode constant-voltage (CV)
sampai arus charging baterai 5% dan berganti mode float-charge
dengan tegangan set-point 2.25V/cell. Pengaturan charging dan
discharging baterai dan beban menggunakan dua saklar dengan
parameter sumber daya listrik, kapasitas baterai dan beban.
Pengujian menggunakan simulasi dan implementasi SNIBB
menggunakan mikrokontroler ATMega16 dengan PI sebagai
kontroler. Saat mode CV dan CC rangkaian SNIBB mampu
menjaga tegangan dan arus charging sesuai set-point dengan
perubahan tegangan input. Pada mode CC ketika set-point arus
charging baterai dinaikkan, maka waktu charging semakin cepat.
Pengujian manajemen baterai dengan beban mampu mengatur
proses charging dan discharging baterai ke beban.
2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
TIME [hours]
Gambar. 2. Multi-stage charging baterai lead-acid [2]
Mode bulk charge(A) menggunakan mode constant-current.
Arus charging baterai dijaga konstan 1A atau 10% dari
kapasitas 10Ah sampai SOC baterai 70% atau 2.4 V/cell.Mode
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
2
absorption charge (B) dengan tegangan charging dijaga
konstan 2.4 V/cell, sedangkan arus charging perlahan turun.
Ketika arus charging baterai 5% dari kapasitas baterai, mode
charging berganti ke float-charge (C). Tegangan charging
dijaga konstan 2.25 V/cell sampai arus charging 1%. Float
charge mengkompensasi self-discharge baterai dan menjaga
life-time baterai, sehingga baterai tetap maksimum 100%
sampai digunakan lagi.
C. Synchronous Non-Inverting Buck-Boost (SNIBB)
Rangkaian SNIBB menurunkan dan menaikkan tegangan
dan arus input sesuai set-point pada multi-stage charging
baterai. SNIBB merupakan gabungan rangkaian buck dan
boost menggunakan empat switch dengan konfigurasi Hbridge. S1 dan S2 adalah switch buck yang bekerja bergantian
dengan sinyal penyalaan diatur oleh pwm buck.S3 dan S4
adalah switch boost dengan sinyal penyalaan diatur oleh pwm
boost. S2 dan S4 menggantikan dioda buck dan boost. [3]
III. DESAIN SIMULASI DAN IMPLEMENTASI
A. Desain Rangkaian SNIBB
Desain rangkaian SNIBB seperti gambar 3 menggunakan
parameter sebagai berikut.
Tabel 1.
Parameter rangkaian SNIBB
Parameter
Nilai
Tegangan output
Tegangan input (MIN)
Tegangan input (MAX)
Arus beban
Delta tegangan output
Delta arus output
Frekuensi switching
15V
0.5 V
300 V
4.5 A (max)
10% (450 mA)
0.4% (0.06V)
10 kHz
Pertama dihitung duty-cycle maka digunakan persamaan 3
dengan dua parameter tegangan input terbesar dan terkecil. [4]
(4)
S1
S4
PWM
BUCK
NOT
(5)
L
C
Vin
S2
NOT
PWM
BOOST
S3
R
(7)
Vout
(8)
Perhitungan nilai induktor dipilih saat tegangan input
maksimum yakni 3mH. Nilai kapasitor memperhatikan nilai
komponen yang ada di pasaran, dipillih kapasitor 7700 µF. [5]
Gambar 3. Rangkaian SNIBB
S1
S4
L
Vin
S2
S4
S1
C
S3
Vout
R
C
Vout
L
Vin
S2
S3
R
(a). Analisa switch tertutup
B. Desain PI-controller
Digunakan dua parameter PI-controller yang berbeda untuk
mengatur tegangan (CV) dan arus (CC). Pencarian konstanta
dilakukan dengan tunning secara trial-error, sehingga
diperoleh konstanta sebagai berikut:
Tabel 2.
Konstanta PI-controller SNIBB
(b). Analisa switch terbuka
Gambar 4. Analisa rangkaian SNIBB
Pada gambar 4.(a). menunjukkan analisa switch tertutup
SNIBB
dimana S1 dan S3 ON. Sedangkan switch
singkronnya S2 dan S4 OFF, sehingga arus mengisi induktor.
Vin = L
(1)
Analisa switch terbuka seperti pada Gambar 4.(b) dimanaS1
dan S3 OFF. Dan kedua switch singkronnya S2 dan S4 ON.
Sehingga arus yang tesimpan pada induktor menyuplai beban.
L di = Vout . Toff
(2)
Subtitusi persamaan pada analisa switch tertutup dan
terbuka. D adalah duty-cycle dan T merupakan periode sinyal
penyalaan. Diperoleh persamaan tegangan output rangkaian
SNIBB sebagai berikut: [3]
Vout =
(3)
Mode
Kp
Ki
CV
CC
0.006
0.06
3
9
C. Desain Konfigurasi Manajemen Baterai dan Beban
Konfigurasi dua switch SA dan SB seperti gambar 1, yang
mengatur charging dan discharging baterai dengan kondisi
seperti berikut.
Tabel 3.
Konfigurasi manajemen pengisian baterai dan beban
Mode
SA
SB
A
OFF
OFF
B
C
D
OFF
ON
ON
ON
OFF
ON
Kondisi
Sumber
Aksi
Batt
Load
OFF
OFF
OFF
-
OFF
ON
ON
ON
ON
ON
ON
OFF
ON
Dicharging
Charging
Parallel
D. Desain Simulasi
Desain simulasi dengan parameter sesuai desain rangkaian
SNIBB seperti gambar 5. Pada charging controller mengatur
mode charging baterai lead-acid mode CC atau CV.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
Gambar 5. Desain simulasi
Ketika tegangan charging baterai dibawah 12.1V,
menggunakan mode CV. Set-point CC diatur pada nilai 1A,
sedangkan sinyal feedback PI-controllerdari Icharging baterai
dengan nilai Kp adalah 0.06 dan Ki adalah 9. Set-point CV
sebesar 13.1V dengan tegangan maksimum baterai adalah
13.06V. Sinyal feedback PI-controller dari Vout dengan nilai
Kp adalah 0.006 dan Ki adalah 3.
Sinyal duty-cycle yang terkontrol dari mode charging
controller, selanjutnya diubah ke sinyal pwm dengan
frekuensi sinyal carrier saw-tooth 10kHz. Mosfet driver
mengatur singkronisasi empat mosfet SNIBB, dimana S1 dan
S3 mendapat sinyal pwm, sedangkan S2 dan S4 mendapat
sinyal invers sinyal pwm. Rangkaian SNIBB mengatur
tegangan dan arus output sesuai mode charging. Digunakan
empat mosfet dengan konfigurasi H-bridge. Manajemen
baterai dan beban mengatur charging dan discharging baterai
dan beban dengan konfigurasi seperti tabel 3.
E. Desain Implementasi
3
Desain implementasi rangkaian SNIBB menggunakan empat
MOSFET IRFP460 dengan konfigurasi H-bridge, yang
dikontrol oleh dua mosfet driver IR211 buck dan boost. Kedua
mosfet mendapat sinyal input pwm dari mikrokontroler
ATMega16. Mikrokontroler membaca tegangan dan arus
output SNIBB dengan fungsi 10-bit Analog to Digital
Converter (ADC).
Sensor tegangan menggunakan rangkaian pembagi tegangan
dengan resistor 33kΩ dan 6kΩ. Sensor arus menggunakan
drop tegangan pada resistor yang dipasang seri pada beban
sebesar 1Ω dengan kapasitas daya 20W, sehingga arus
maksimum yang dilalui adalah 4.47A.
Tegangan dan arus yang terbaca sebagai referensi mode
charging baterai CC/CV. PI-controller untuk CC mengolah
sinyal error arus charging dengan set-point arus dengan Kp
0.006 dan Ki 9. Sedangkan CV mengolah sinyal error
tegangan charging dengan set-point tegangan charging
dengan Kp 0.06 dan Ki 3.
Sinyal duty-cycle yang terkontrol diubah ke dalam satuan
biner 10-bit pada timer1. Menggunakan dua fungsi timer1
yakni OCR1A dengan PORTD.5 sebagai output dari sinyal
pwm buck. Sinyal pwm boost menggunakan fungsi OCR1B
dengan PORTD.4 sebagai output.
Mikrokontroler mengatur dua switch SA dan SB dengan
membaca tegangan dan arus charging baterai. Konfigurasi
seperti pada tabel 3. Inverter 1phasa menaikkan dan mengubah
sinyal DC menjadi sinyal AC pada sisi beban. Daya
maksimum beban sebesar 300W. Berikut daftar komponen
dan implementasi desain rangkaian SNIBB sebagai
manajemen baterai dan beban.
Tabel 4.
Komponen rangkaian SNIBB
Komponen
Nilai
MOSFET IRFP460
DRIVER MOSFET IR2111
INDUKTOR
KAPASITOR
Resistor (Volt)
Resistor (Arus)
Mikrokontroler
INVERTER 1ph
600V/20A
600V
2.96 mH
7700uF
33kΩ
1Ω / 20W
ATMega16
300W
BATTERY
INVERTER 1ph LEAD-ACID
LOAD
12V/5Ah
SNIBB
SWITCH
BATT/LOAD
Mikrokontroler
LCD
Gambar 6.Desain implementasi
Gambar7. Implementasi sistem
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
4
IV. HASIL SIMULASI DAN IMPLEMENTASI
A. Pengujian Open-Loop Rangkaian SNIBB
Pengujian open-loop rangkaian SNIBB membandingkan
tegangan output perhitungan dengan tegangan output simulasi
open-loop SNIBB dan implementasi. Berdasarkan perubahan
duty-cycle yang bervariasi dari 10 s.d 90% dengan tegangan
input 10V.
90
80
Vin
Vout
15V
0
70
Vin
Vperhitungan
Vsimulasi
Vimplementasi
60
Volt
30V
50
40
Gambar 10.Pengujian implemenasi CV
Pengujian CV dilakukan tanpa beban untuk hasil tegangan
output dibaca oleh oscilloscope seperti gambar 10. Hasil
pengujian implementasi CV rangkaian SNIBB mampu
menjaga tegangan ouput sesuai set-point.
30
20
10
0
0
10
20
30
40 50 60
Duty-Cycle [%]
70
80
90
Gambar 8.Perbandingan tegangan output open-loop perhitungan, simulasi, dan
implementasi.
Pengujian open-loop rangkaian SNIBB tegangan output
simulasi dan perhitungan hasilnya mendekati sama dengan
error kecil. Pengujian implementasi dengan perhitungan
besarnya error tegangan output saat duty-cycle 80% dan 90%
untuk error maksimum adalah 15%.
Gambar 11. Tegangan output simulasi CV dengan perubahan set-point
B. Pengujian Constant-Voltage
Constant-voltage menjaga tegangan output sesuai set-point,
untuk pengujian simulasi CV dengan set-point tegangan
output 15V. Sedangkan tegangan input naik dari 7V sampai
22V. Pengaturan PI-controller dengan nilai Kp sebesar 0.006,
sedangkan Ki sebesar 3.
Pengujian CV dengan perubahan set-point tegangan output
15V, 10V, dan 20V dengan tegangan input 15V. Pengujian
simulasi seperti gambar 11, rangkaian SNIBB dan kontroler
mampu merespon perubahan set-point tegangan output.
Pengujian implementasi pada gambar 12, rangkaian SNIBB
mampu merespon perubahan set-point tegangan output
30V
Vset-point 15V
15V
Vsp 20V
Gambar 9. Pengujian simulasi CV dengan perubahan tegangan input
Dari pengujian simulasi CV diatas, rangkaian SNIBB
mampu menjaga tegangan output sesuai set-point 15V. Saat
tegangan input dibawah 15V, rangkaian SNIBB bekerja pada
mode boost. Ketika tegangan input diatas set-point, rangkaian
SNIBB bekerja pada mode buck.
Pengujian implementasi CV dengan set-point 15V.
Tegangan input bervariasi dari 1V sampai 30V, begitu juga
sebaliknya.
0
Vsp 10V
Gambar 12.Pengujian implementasi CV dengan perubahan set-point
C. Pengujian Constant-Current
Pengujian simulasi CC dengan set-point arus charging
1A.Baterai lead-acid5Ah dengan SOC 50%, sedangkan
tegangan input naik dari 10V sampai 20V. Konstanta PIcontroller untuk Kp sebesar 0.06 dan Ki adalah 9.
5
AMPERE
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
B
A
Gambar 13. Simulasi CC dengan perubahan tegangan input.
Gambar 15.Pengujian simulasi CC dengan perubahan set-point arus charging
Pengujian simulasi CC mampu menjaga arus charging
sesuai set-point 1A dengan perubahan tegangan input. Arus
charging naik saat 0.04s (A), karena tegangan charging
SNIBB yang naik menuju tegangan diatas baterai. Proses
charging baterai, tegangan charging harus diatas tegangan
baterai. Ketika arus dan tegangan charging merangkak naik
selama 0.04s (B) terjadi proses discharing dari kapasitor
dengan kapasitas sebesar 7700uF, setelah itu arus charging
naik lagi menuju set-point.
Pengujian implementasi CC dengan perubahan set-point
seperti gambar 16 dengan beban baterai lead-acid 5Ah.
Rangkaian SNIBB mampu merespon perubahan set-point arus
charging 1A, 0.5A, dan 1.5A.
2A
Vin
1A
Iset-point 1.5A
2A
0
15V
0
Icharging 1A
0
Gambar 14. Implementasi CC dengan perubahan tegangan input
Hasil pengujian implementasi CC dibaca oscilloscope
dengan time/div 10s. Tegangan input 13V naik sampai 30V
setelah itu turun sampai 13V. Tegangan input dibaca channel1
dengan 5 volt/div.
Arus charging dibaca dari sensor arus Rsense yang dipasang
seri dengan beban. Parameter yang dibaca adalah tegangan
drop resistor 1Ω/20W dengan range channel.2 0.5 V/div.
Konstanta proporsional dan integral mikrokontroler sama
dengan simulasi. Dari hasil pengujian CC mampu menjaga
arus charging sesuai set-point 1A.
Pengujian simulasi CC dengan perubahan set-point seperti
gambar 15. Rangkaian SNIBB mampu merespon perubahan
set-point dengan set-point arus charging 1A, 0.5A, dan 1.5A
dengan setling-time 0.04s untuk mencapai steady-state.
Gambar 16.Pengujian implementasi CC dengan perubahan set-point arus
D. Pengujian Charging Baterai
Pengujian multi-stage charging baterai lead-acid dengan
kapasitas 5Ah. Mode charging baterai lead-acid menggunakan
mode CC dan CV. Pengujian dilakukan baik simulasi maupun
implementasi.
1.3
13
1.1
0.9
12
VOLT
1A
Iset-point0.5A
0.7
11
10
0.5
Vbattery
Icharging
9
AMPERE
30V
Iset-point 1A
0.3
0.1
-0.1
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
SOC [%]
Gambar 17.Pengujian simulasi charging baterai lead-acid.
Pengujian simulasi charging baterai lead-acid berdasarkan
SOC baterai. CC digunakan saat SOC dibawah 70%. Arus
charging dijaga konstan 1.25A atau 25% kapasitas baterai,
sedangkan tegangan baterai naik sampai 12.16V. Mode CV
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
6
dengan set-point tegangan charging 13.1V. Tegangan dijaga
konstan sedangkan arus charging turun. Ketika baterai
mendekati maksimum, arus charging drop menjadi 0.05A
2.5
14.5
Icharging A
I charging B
Vcharging A
Vcharging B
1.5
1
14
13.5
13
0.5
VOLT
AMPERE
2
Icharging sebesar 0.82A. Nilai Iload tidak bisa ditampilkan
karena kendala konversi dari arus ke tegangan yang dibaca
oscilloscope. Pembacaan ampere meter digital sebesar 1.02 A,
sehingga arus discharging baterai sebesar 0.2A. Ketika paralel
sumber-baterai-beban, arus charging naik. Kondisi D adalah
dicharging baterai ke beban. Nilai Vload turun mendekati
tegangan nominal baterai saat maksimum 12.2V, dengan arus
discharging baterai 1.09A. Sistem mampu mengatur proses
charging-discharging baterai dan paralel antara sumberbaterai-beban.
12.5
0
12
0
1
2
3
4
5
TIME [hours]
6
7
8
Gambar18. Implementasi charging baterai dengan set-point 1A dan 2A.
Pengujian implementasi charging baterai lead-acid 12V/5Ah
dilakukan dengan dua set-point arus CC yakni 1A dan 2A.
Saat chargingA untuk set-point CC 1A (Icharging A) atau
20% kapasitas baterai 5Ah. Tegangan charging (Vcharging
A) naik dari 12.11V saat SOC baterai 10% [6] menjadi 14.4V
selama 3jam pengisian. Setelah itu, menggunakan mode CV
pada 14.4V selama 4jam. Saat arus charging 0.25A,
menggunakan float-charge dengan set-point tegangan
charging 13.5V.
Saat set-point arus charging 2A (Icharging B) atau 40% dari
kapasitas baterai. Tegangan charging baterai (Vcharging B)
naik dari 12.4V menjadi 14.4V selama 75 menit. Setelah itu
mode CV 14.4V digunakan selama 4jam, sedangkan mode
float-charge ketika arus charging 0.25A. Kenaikan set-point
arus charging saat mode CC akan mempercepat waktu
charging baterai.
E. Pengujian Manajemen Baterai dan Beban
Manajemen pengisian baterai dan beban menggunakan dua
switch SA dan SB dengan konfigurasi seperti tabel 3. Berikut
hasil pengujian implementasi.
30V
15V
Icharging
Vout
Vload
A
B
V. KESIMPULAN
Rangkaian SNIBB menggunakan empat mosfet dengan
konfigurasi H-bridge dan bekerja singkron. Pada manajemen
pengisian baterai lead-acid dengan multi-stage charging
rangkaian mampu menjaga tegangan atau arus output sesuai
mode charging (CC/CV) dengan perubahan tegangan input
dan set-point. Ketika set-point arus charging CC dinaikkan,
waktu pengisian baterai semakin cepat. Manajemen baterai
dan beban menggunakan dua switch mampu mengatur
charging dan discharging baterai.
Rangkaian
SNIBB
dapat
dimaksimalkan
untuk
bidirectional converter pada pembangkit stand-alone dengan
baterai dan MPPT atau regenerative breaking mobil listrik.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
J. K. Shiau, and C. J. Cheng, “Design of a non-inverting synchronous
buck-boost DC/DC power converter with moderate power level,”
Robotics and Computer Integrated Manufacturing, vol. 26, no. 3, pp.
263-267, June 2010.
LabVolt, “Lead-acid Batteries”,2010
Gaboriault, Mark, “A High Efficiency, Non-Inverting, Buck-Boost DCDC Converter” Allegro MicroSystems 115 Northeast Cutoff Worcester,
MA 01606 USA
AN2390,
“A
flexible
universal
battery
charger,”
STMicroelectronics,2007.
Gang Ye, Xiaoming Chen, Mingjian Bo, Yang Xiang, Zhou chao, “The
Design of Charging Device in Stand-alone Photovoltaic System”.
Yangtze University. 978-1-4577-0547-2/12/ ©2012 IEEE.
KAZIMIERCZUK, MARIAN K. “Pulse-width Modulated DC–DC
Power Converters,” Wiley,Ohio, 2008.
Perez , Richard, “Lead-acid Battery State of Charge vs.Voltage”,1993.
Rashid, Muhammad H, “Power Electronics Handbook Third Edition,”
Elsevier.Inc, Florida, 2011.
1A
C
PESAN PENULIS
D
0
0.5 A
0
Gambar 19.Pengujian manajemen charging baterai dan beban.
Kondisi A saat kedua switch OFF, sedangkan kondisi B saat
mode charging baterai dengan float charge CV 13.5V dengan
arus 0.61A. Kondisi C saat rangkaian SNIBB paralel dengan
baterai dan beban 13W, sedangkan yang terbaca hanya
Maula Nurul Khakam A.Md. menyelesaikan
program D3 Teknik Elektronika PENS-ITS pada
tahun 2010. Penulis satu tahun OJT di PLTU
Paiton Unit 7&8. Setelah itu melanjutkan
pendidikan sarjana di T.Elektro-ITS. Penulis
menyampaikan banyak terimakasih kepada Tuhan YME,
Keluarga, Teman-teman LJ 2010 genap, LAB KE B-102 dan
Lab Elind B-402.Khususnya kepada Bapak Profesor Ashari
dan Bapak Heri Suryoatmojo yang telah membimbing penulis
menyelesaikan tugas akhir ini.
Download