MAKNA BERITA MELALUI UNSUR-UNSUR DAN STRUKTUR BERITA DI MEDIA KOMPAS ONLINE PADA BERITA “PELANTIKAN PEJABAT, JEFFERSON SIAP DINONAKTIFKAN” Damayanti Program Studi Penyiaran Akom BSI Jakarta Jl. Kayu Jati V No.2, Pemuda Rawamangun, Jakarta Timur [email protected] Abstract Regent Case Tomohon be very interesting media spotlight. Not only because it involves official status of inmates but also because of the corruption case very closely with the Regional Budget (budget). The media in this case has a function as a social control that can be criticized. The purpose of this paper is to understand the theoretical foundation and Mass Media context, meaning, elements and structure of news. Describe how the elements and structure of the news media presented are by Compass on line in the case of Regents of Tomohon with the title: "The inauguration of Jefferson Officials Ready Disabled". Gain an understanding of the meaning and structure of the elements of news through the news media Kompas Online on the case. The methodology used is descriptive qualitative. This study uses content analysis focused on the content of the text message charge. Elements of news, in this case more use elements of Who and What. The use of these two elements were repeated in this case Jefferson and What elements in the phrase "set off". News of the structure to be conveyed is: Jefferson ready deactivated for himself shocked inducted, Jefferson followed the rules he was appointed at the request of another person is the stated aim of the paper is not its intent Jefferson was inaugurated, he just followed the request to be inducted. If you want to disable it he is ready because he already knows the rules. The news gives the meaning as Jefferson as a person who understands the rules, and follow the boss requests to be inducted, the inauguration was not at will, so he was ready disabled Keywords: Meaning, Elements, and Structure News Abstraksi Kasus Bupati Tomohon menjadi sangat menarik disoroti media massa. Bukan saja karena melibatkan pejabat yang berstatus narapidana namun juga karena kasusnya sangat erat dengan korupsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Media massa dalam hal ini memiliki fungsi sebagai kontrol sosial yang dapat mengkritik. Tujuan penulisan ini yaitu untuk memahami landasan teoritis dan konteks Media Massa, pemaknaan, unsur dan struktur berita. Mendeskripsikan bagaimana unsur dan struktur berita yang disajkan oleh media massa Kompas on line pada kasus Bupati Tomohon dengan judul: “Pelantikan Pejabat Jefferson Siap Dinonaktifkan”. Memperoleh pemahaman mengenai makna berita melalui unsur dan struktur berita media massa Kompas on line pada kasus tersebut. Metodologi yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi difokuskan pada muatan isi teks berita. Unsur berita, pada kasus ini lebih banyak gunakan unsur Who dan What. Penggunaan kedua unsur itu dilakukan berulang dalam hal ini Jefferson dan unsur What dalam kalimat “siap dinonaktifkan”. Dari Struktur Berita hal yang ingin disampaikan adalah: Jefferson siap dinonaktifkan karena dirinya sendiri kaget dilantik, Jefferson mengikuti aturan ia dilantik atas permintaan orang lain. Berita tersebut memberi makna sebagai Jefferson sebagai orang yang mengerti aturan, dan mengikuti permintaan atasan untuk dilantik, pelantikan tersebut bukan atas kehendaknya, karenanya ia sudah siap dinonaktifkan Kata kunci: Makna, Unsur, dan Struktur Berita I. PENDAHULUAN Kasus Bupati Tomohon akhir-akhir ini menjadi sangat menarik disoroti media massa. Bukan saja karena melibatkan pejabat yang berstatus narapidana namun juga karena kasusnya sangat erat dengan posisi jabatan pemerintah yakni korupsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Hal ini menarik karena menjadi suatu yang sangat ironis. Ketika pemerintah sedang menggembar-gemborkan pemberantasan korupsi, sementara tersangka koruptor yang sedang menjalani pemeriksaan justeru dilantik sebagai pejabat. Pelantikan tersebut menimbulkan banyak pertanyaan karena sang pejabat yang dilantik tersebut sedang dalam masa pemeriksaan atas kasus kerupsi yang erat kaitannya dengan kedudukannya. Media massa dalam hal ini memiliki fungsi sebagai kontrol sosial yang dapat mengkritik apa yang terjadi di dalam masyarakat. Apa yang ditulis media massa menjadi bukan hanya sebuah informasi tetapi lebih menohok dan menggelitik perasaan pembaca untuk melihat bagaimana peran-peran pejabat pemerintah serta kebijaksanaan yang dibuat. Media massa memiliki andil untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat untuk menguak permasalahan yang terjadi baik di dalam dan di luar negeri, untuk melihat bagaimana peran-peran yang dilakoni baik oleh masyarakat maupun pemerintah. Didalam penulisan berita, terdapat unsur-unsur yang menjadi patokan dalam berita. Selain itu juga terdapat struktur berita yang disusun oleh media dalam menyajikan berita sehingga penulisannya tersebut tidak saya enak dan mudah dibaca serta dipahami namun juga menyajikan unsur terpenting dari sebuah berita yang diangkat oleh media massa. Dalam kasus pelantikan Bupati Tomohon yang di tulis oleh media massa Kompas on line, Peneliti tertarik ingin mengetahui makna berita melalui unsur-unsur berita yang digunakan serta penyajian berita dari segi struktur berita yang disampaikan oleh media massa Kompas on line khususnya dalam kasus Bupati Tomohon. Dengan kata lain perrmasalahannya yakni bagaimana makna yang disampaikan melalui unsur-unsur dan struktur Berita pada Media Massa Kompas on line dalam kasus Bupati Tomohon? II. KAJIAN LITERATUR 2.1. Komunikasi Massa Komunikasi massa menurut Tan dan Wright adalah merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikasn secara missal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu. (Liliweri, 1991). Harrold D. Laswell (Ardianto & Erdinaya, 2006) seorang ahli politik di Amerika memberikan formula komunikasi who say what, in which channel, to whom with what effect (siapa mengatakan apa melalui saluran apa dengan efek apa). Tabel 01. Formula Lasswell Sumber: Ardianto & Erdinaya, 2006 Dengan mengikuti Formula Laswell dapat dipahami bahwa dalam proses komunikasi massa terdapat lima unsur yang disebut komponen atau unsur dalam proses komunikasi, yaitu: a. Who (siapa): komunikator, orang yang menyampaikan pesan dalam proses komunikasi massa, bisa perorangan atau mewakili suatu lembaga, organisasi maupun instansi. b. Says What (apa yang dikatakan): pertanyaan umum, dapat berupa suatu ide, informasi, opini, pesan dan sikap, yang erat kaitannya dengan masalah analisis pesan. c. In Which Channel (melalui saluran apa): Media komunikasi atau saluran yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan komunikasi. d. To Whom (kepada siapa): komunikan atau audiens yang menjadi sasaran komunikasi. Kepada siapa pernyataan tersebut diajukan, berkaitan dengan masalah penerima pesan. Dalam hal ini diperlukan adanya analisis khalayak (audience analysis) e. With what effect (dengan efek apa): hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan umum itu pada sasaran yang dituju. Berkaitan dengan analisis efek (Ardianto & Erdinaya, 2006). Menurut Husaini (2002) setiap proses komunikasi melibatkan sejumlah komponen: (1) komunikator (penyampai pesan), (2) pesan (pernyataan yang didukung oleh lambang), (3) komunikan (penerima pesan), (4) media (sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh atau banyak), (5) efek (dampak sebagai pengaruh dari pesan). Awal tahun 1960-an David K Berlo membuat formula komunikasi yang lebih sederhana. Formula itu dikenal dengan nama “SCMR”, yakni source (pengirim), message (pesan), channel (saluran-media) dan receiver (penerima). Selain Shannon dan Berlo, juga tercatan Charles Osgood, Gerald Miller dan Melvin L. De Fleur menambahkan lagi unsur efek dan umpan balik (feed back) sebagai pelengkap dalam membangun komunikasi yang sempurna ( Cangara, 2008). (mass communication) adalah komunikasi khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunikasi ini”. ( 2008) Media massa menurut Dennis Mc Quail (1987) me-rupakan salah satu sarana untuk pengembangan kebudayaan, bukan hanya budaya dalam pengertian seni dan simbol tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata-cara, mode, gaya hidup dan norma-norma. Meyrowitz dalam John (1996) menggambarkan metafora “media sebagai bahasa”, pada metafora ini, masing-masing media memiliki unsur-unsur structural atau tata kalimat, seperti sebuah bahasa. Media cetak,misalnya memiliki rancangan halaman, gaya huruf tertentu, dan sebagainya. Media-media lain mungkin memiliki berbagai unsur komposisi suara dan visual yang dapat mempengaruhi konsumen dalam berbagai cara, pengaruh sebuah media sangat bergantung pada fitur-fitur struktural ini. 2.4. Makna, Unsur-unsur dan Struktur Berita 2.2. Fungsi Media Ada banyak tafsir mengenai fungsi media massa. Dalam hal ini, para pakar komunikasi massa memiliki pandangan beragam. Laswell mengatakan media massa memiliki fungsi informasi, hiburan dan pendidikan (Effendi, 1993) Charles R. Wright (Effendy, 1993) memandang, media massa berfungsi dalam kegiatan penyelidikan (surveillance), kegiatan mengkorelasikan (correlation), yaitu menghubungkan satu kejadian dengan fakta yang lain dan menarik kesimpulan, kegiatan transmisi kultural, yaitu pengalihan kebudayaan dari satu generasi kepada generasi berikutnya, dan kegiatan penghiburan (entertainment). Sedangkan Melvin De Fleur melihat ada enam fungsi utama media massa. Pertama, fungsi pengawasan (surveillance functions). Kedua, fungsi agenda setting (set agendas). Ketiga, fungsi penghubung antar kelompok dalam masyarakat (connect). Keempat, fungsi pendidikan (educate). Kelima, fungsi mempengaruhi (persuade). Keenam, fungsi menghibur (entertaint) (Effendy, 1993). 2.3. Pengaruh Media Media massa (mass media) menurut Richard West dan Lynn H Turner adalah “Saluran-saluran atau cara pengiriman bagi pesan-pesan massa. Media massa dapat berupa surat kabar, video CD-ROM, computer, TV, radio, dan sebagainya. Komunikasi Massa Terdapat beberapa pengertian mengenai berita, diantaranya adalah dari Spencer dalam Mott menyatakan bahwa berita dapat didefinisikan sebagai setiap fakta yang akurat atau suatu ide yang dapat menarik perhatian bagi sejumlah besar pembaca. Sedangkan Mitchel V. Charnley dalam bukunya Reporting edisi III (Holt-Reinhart & Winston, New York, 1975 halaman 44) menyebutkan berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua-duanya bagi masyarakat luas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berita adalah suatu fakta atau ide atau opini aktual yang menarik dan akurat serta dianggap penting bagi sejumlah besar pembaca, pendengar maupun penonton (Muda, 2005). Makna menurut Blummer adalah suatu yang bersifat intrinsik dari suatu benda. Menurutnya sebuah bangku jelas-jelas merupakan bangku di dalam dirinya maknanya memancar dapat dikatakan demikian, dari benda tersebut dan sepertinya tidak ada proses yang terlibat dalam pembentukannya; yang penting adalah untuk mengenali makna yang sudah ada dalam benda tersebut (West and Turner, 2008). Sedangkan yang dimaksud sebagai struktur tulisan dalam dunia jurnalistik menurut F Rahardi (2006) adalah Susunan, bangunan, atau pola tulisan tersebut. misalnya pada umumnya struktur berita adalah piramida terbalik (bagian yang runcing berada di bawah). Piramida terbalik mengibaratkan bahwa bagian yang besar (isinya banyak, penting): berada dibagian atas. Makin ke bawah bentuk piramida tersebut makin mengecil dan meruncing, ibaratnya makin ke bawah volume berita tersebut makin sedikit, sementara isinya juga menjadi kurang penting F Rahardi (2006). Menurut Tebba (2005) cara menulis berita yaitu ditulis dengan gaya piramida terbalik, dimana semuya yang dianggap penting diletakkan pada lead atau intro. Masih menurut Tebba (2005), piramida terbalik diperlukan agar khalayak yang biasanya selalu sibuk tetap bisa mengeahui peristiwa yang terjadi. Gaya piramida terbalik juga untuk memudahkan para redaktur, produser atau penyunting untukmemotong bgian berta yang kurang penting yang terletak pada bagian bawah. Ini terutama berlaku bagi media cetak seperti majalah dan surat kabar. Unsur-unsur berita menurut Tebba (2005): 1. what (apa peristiwa yang terjadi), 2. who ( siapa yang terlibat dalam peristiwa), 3. where ( dimana peristiwa terjadi), 4. when (kapan peristiwa terjadi), 5. why (mengapa terjadi) dan 6. How (bagaimana peristiwanya) Pejabat Jefferson Siap Dinonaktifkan” yang ditulis di media Kompas on line pada hari Senin, tanggal 10 bulan Januari tahun 2011. IV. PEMBAHASAN Pada berita ini penggunaan lebih banyak pada unsur Who dan What, penggunaan unsur tersebut dilakukan secara berulang-ulang yaitu unsur Who dalam hal ini “Jefferson” dan unsur What dalam hal ini pada kalimat “siap dinonaktifkan”. Hal tersebut dapat dilihat pada judul, lead dan body satu. Penggunaan unsur What yang hampir sama yaitu pada kalimat “siap tidak dilantik”. Kalimat tersebut diulang pada body satu. Penggunaan unsur Who dan What yang sama yaitu pada kata “Jefferson” dan kalimat “siap dinonaktifkan”, “siap tidak dilantik” berulang-ulang dilakukan pada judul, lead, body kesatu dan body kedua . Pengulangan ini akan memberi makna yang kuat mengenai kesiapan Jefferson dinonaktifkan atau tidak dilantik. III. METODE PENELITIAN Metodologi yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi difokuskan pada muatan isi teks berita. Tipe penelitian yang signifikan untuk menjelaskannya adalah tipe penelitian kualitatif (Tuchman, 1991). Bogdan dan Taylor (1997) mendefenisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data desktiptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku yang dapat diamati. Sedangkan Kirk dan Miller (1986) mengatakan, bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasa dan peristilahannya (Moeloeng, 2000). Objek analisis dalam penelitian ini adalah teks berita. Digunakannya teks berita sebagai analisis karena data teks merupakan cerminan situasi atau kondisi yang sebenarnya terjadi. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Dengan demikian laporan penelitian berisi kutipankutipan data untuk memberi gambaran penyajian tersebut. Pertanyaan dengan kata tanya “mengapa”, “ alasan apa” dan bagaimana terjadinya akan senantiasa dimanfaatkan oleh peneliti sehingga peneliti tidak akan memandang bahwa sesuatu itu sudah demikian keadaannya (Moeloeng, 2000). Analisis akan dilakukan terhadap berita kasus Bupati Tomohon dengan judul: “Pelantikan Pejabat Pada unsur Why juga menjelaskan mengenai ketidakinginan/ketidaktahun Jefferson mengenai akan dilantik dirinya dengan prnyataan “dirinya kaget ketika dilantik”. Pada unsur Why juga menjelaskan mengenai ketidakinginan Jefferson untuk dilantik dengan menyatakan ada permintaan untuk dilantik Hal lain yang disampaikan pada berita tersebut pada paragraph terakhir adalah unsur Who, What dan Why yaitu Jefferson meminta izin untuk syukuran tapi bukan syukuran untuk pelantikannya karena pelantikan atas dirinya oleh Gubernur Sulut menimbulkan kontroversi Selain itu kalimat terakhir memiliki unsur Who dalam hal ini KPK, unsur What, dalam kalimat “telah mengirim surat agar Jefferson dinonaktifkan”. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 02. Unsur Berita “Pelantikan Pejabat Jefferson Siap Dinonaktifkan” Kompas on line tanggal 10 Januari 2011 Tabel 03. Struktur Berita “Pelantikan Pejabat Jefferson Siap Dinonaktifkan” Kompas on line tanggal 10 Kanuari 2011 Penekanan pada lead : Jefferson sebagai terdakwa kasus korupsi Kaget ketika dirinya dilantik dan siap dinonaktifkan. Penekanan pada body: Jefferson siap dinonaktifkan karena mengiku ti aturan Ia dilantik karena ada permintaan Penekanan pada penutup: Jefferson minta izin syukuran bukan untuk pelantikan. Pelantikannya telah menimbulkan kontroversi terkait semangat memberantas korupsi pada semua aspek pemerintahan. KPK telah mengirim surat untuk menonaktifkan Jefferson. Makna pada Lead: J e f ferson siap dinonaktikan dan kaget dirinya dilantik Makna pada body: Jefferson siap dinonaktifkan karena mengikuti aturan ia dilantik karena ada permintaan orang lain Makna pada penutup: Minta izin syukuran bukan untuk pelantikan, pelantikannya telah menimbulkan kontroversi, KPK telah mengirim surat menonaktifkan Jefferson. Sehingga hal yang ingin disampaikan adalah: Jefferson siap dinonaktifkan karena dirinya sendiri kaget dilantik, Jefferson mengikuti aturan ia dilantik atas permintaan. Tujuannya: Menyatakan Jefferson dilantik bukan atas keinginannya, ia hanya mengikuti permintaan untuk dilantik. Jika ingin menonaktifkannya dia sudah siap karena dia sudah tahu aturannya. Berita tersebut memberi makna: Jefferson sebagai orang yang mengerti aturan, dan mengikuti permintaan atasan untuk dilantik, karenanya ia sudah siap dinonaktifkan V. PENUTUP Media massa Merupakan salah satu sarana untuk pengembangan kebudayaan, bukan hanya budaya dalam pengertian seni dan simbol tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata-cara, mode, gaya hidup dan norma-norma. Masing-masing media memiliki unsur-unsur struktural atau tata kalimat, seperti sebuah bahasa. Media cetak misalnya, memiliki rancangan halaman, gaya huruf tertentu, dan sebagainya. Media-media lain mungkin memiliki berbagai unsur komposisi suara dan visual yang dapat mempengaruhi konsumen dalam berbagai cara, pengaruh sebuah media sangat bergantung pada fitur-fitur strucktural ini Makna adalah suatu yang bersifat intrinsik dari suatu benda. Sedangkan yang dimaksud sebagai struktur tulisan dalam dunia jurnalistik adalah Susunan, bangunan, atau pola tulisan tersebut, misalnya pada umumnya struktur berita adalah piramida terbalik, bagian yang runcing berada di bawah Dari unsur berita, pada kasus ini penggunaan lebih banyak pada unsur Who dan What, penggunaan unsur tersebut dilakukan secara berulang-ulang yaitu unsur Who dalam hal ini Jefferson dan unsur What dalam kalimat “siap dinonaktifkan”. Pengulangan ini akan memberi makna yang kuat mengenai kesiapan Jefferson dinonaktifkan atau tidak dilantik. Dari Struktur Berita hal yang ingin disampaikan adalah: Jefferson siap dinonaktifkan karena dirinya sendiri kaget dilantik, Jefferson mengikuti aturan ia dilantik atas permintaan orang lain Tujuannya tulisan tersebut adalah menyatakan Jefferson dilantik bukan atas keinginannya, ia hanya mengikuti permintaan untuk dilantik. Jika ingin menonaktifkannya dia sudah siap karena dia sudah tahu aturannya. Berita tersebut memberi makna sebagai Jefferson sebagai orang yang mengerti aturan, dan mengikuti permintaan atasan untuk dilantik, pelantikan tersebut bukan atas kehendaknya, karenanya ia sudah siap dinonaktifkan DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro, Erdinaya. 2006. Komunikasi Massa. Bandung. Simbiosa Rekatama Media. Albarran, Alan B. 1996. Media Economics, Understanding Market, Industries and Concept. Iowa. Iowa State University Press. Baimess, Paul R. 1999. Voter Segmentation and Candidates Positioning. London, Sage. Basuki, Lanawati & Soekarno. Paduan Membuat Desain Ilustrasi Busana Tingkat Dasar, Terampil, dan Mahir. Jakarta. Kawan Pustaka. Cangara, Hafied. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Edisi Revisi. Jakarta. PT Radja Grafindo Persada. Effendy, Onong Uchyana. 1993. Televisi Siaran Teori dan Praktek. Bandung. Mandar Maju Husaini, Adian. 2002. Sebuah Rekayasa Mengubah Citra. Jakarta. Gema Insani Press. Liliweri, Alo. 1991. Memahami Peran Komunikasi Massa Dalam Masyarakat. Bandung: Citra Aditya Bakti. LittleJohn, Stephen W. 1996. Theories of Human Communication – Fifth Edition. Terjemahan edisi Indonesia 1 (Chapter 1-9), dan edisi Indonesia 2 (Chapter 10-16). Jakarta. Salemba Humanika. McQuail, Dennis. 1987. Teori Komunikasi Massa. Suatu Pengantar. Jakarta. Erlangga. Moleong, Lexy J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya Muda, Deddy Iskandar. 2005. Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional. Bandung. Remaja Rosda Karya. Rahardi, F. 2006. Menulis Artikel. Feature. dan Esai. Tangerang. Kawan Pustaka. Tebba, Sudirman. 2005. Jurnalistik Baru. Tanggerang. Penerbit Kalam Indonesia Tuchman, Gaye. 1980. Making News A Study in the Construction of Reality. New York: Free Press. West, Richard and Turner, Lynn H. 2008. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. Edisi 3. Jakarta: Salemba Humanika.