76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disusun kesimpulan sebagai berikut: 1. Besarnya suhu dan lama penyimpanan berpengaruh terhadap penurunan kadar air dan sinamaldehida. 2. Spektra inframerah kertas aktif yang disimpan selama 20 hari pada suhu 40oC menunjukkan bahwa intensitas serapan pada frekuensi dekat 1643 cm-1 yang berhubungan dengan vibrasi karbonil sinamaldehida mengalami penurunan bila dibandingkan dengan kertas aktif pada hari ke-0. 3. Besarnya suhu dan lama penyimpanan berpengaruh terhadap penurunan aktivitas antioksidan dan aktivitas antimikrobia. 4. Besarnya energi aktivasi (dalam kJ/mol) dapat diurutkan sebagai berikut dari terbesar ke yang terkecil sebagai berikut: 32,2 (kadar air); 31,9 (kadar sinamaldehida); 18,0 (aktivitas antimikrobia); dan 11,7 (aktivitas antioksidan). 5. Penyimpanan pada berbagai perlakuan suhu hingga 10 hari berpengaruh terhadap peningkatan ketahanan tarik, namun penyimpanan pada suhu 10, 20 dan 25oC dengan lama 15 dan 20 hari tidak berpengaruh pada ketahanan tarik, sedangkan penyimpanan pada suhu 30 dan 40oC berpengaruh terhadap 77 penurunan ketahanan tarik setelah 20 hari. Besarnya suhu dan lama penyimpanan berpengaruh terhadap penurunan ketebalan dan ketahanan lipat. 6. Secara keseluruhan, penyimpanan pada suhu 40oC dengan lama 20 hari berpengaruh pada penurunan nilai kesukaan panelis, sedangkan penyimpanan pada suhu 10, 20, 25, dan 30oC tidak berpengaruh pada penurunan nilai kesukaan panelis terhadap kertas aktif. 5.2. Saran Hasil pengujian ketahanan tarik, ketahanan lipat, maupun pengamatan terhadap kenampakan dan tekstur secara sensoris memang mengindikasikan adanya kerusakan hidrolitik pada rantai selulosa maupun kitosan dalam kertas aktif selama penyimpanan suhu 30 dan 40oC, yang mungkin dipicu oleh residu asam asetat dalam kertas. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut terhadap parameter-paramater yang bisa menggambarkan kerusakan tersebut, misalnya derajat polimerisasi, persentase ikatan glikosidik yang putus, maupun kadar asam-asam alifatik rantai pendek yang dihasilkan oleh kertas aktif selama penyimpanan perlu dilakukan untuk memastikan terjadinya kerusakan tersebut. Selain itu, dengan mempertimbangkan potensi kertas aktif ini sebagai pengemas yang mampu melepaskan senyawa antioksidan sekaligus antimikrobia, penelitian lebih lanjut yang difokuskan pada aplikasi kertas aktif sebagai pengemas bahan pangan perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kertas aktif tersebut dalam penghambatan kerusakan bahan pangan akibat oksidasi maupun 78 aktivitas mikrobia, di samping penelitian mengenai kinetika pelepasan sinamaldehida dalam model makanan. Penelitian lanjutan tersebut lebih baik dilakukan pada bahan pangan yang lazim disimpan pada suhu lebih rendah daripada suhu kamar, misalnya produk olahan daging dan ikan atau buah-buahan klimakterik, karena mempertimbangkan hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa sifat-sifat fungsional maupun sifat mekanik kertas pengemas aktif cenderung lebih baik pada penyimpanan suhu rendah, selain laju pelepasan sinamaldehida dari kertas aktif yang nampaknya lebih stabil pada suhu rendah.