plagiat merupakan tindakan tidak terpuji plagiat

advertisement
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ANALISIS PENYESUAIAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK
PENGHASILAN TERUTANG WAJIB PAJAK BADAN
Studi Kasus di KUD Bersama Makmur
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
P. Bayu Budi Raharjo
092114004
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERSEMBAHAN
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaanpencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia
sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan
kamu dicobai melampaui kekuatanmu, pada waktu kamu
dicobai Ia akan memberikan kepada kamu jalan keluar
sehingga kamu dapat menanggungnya. (Surat Paulus yang
pertama kepada jemaat di Korintus 10 ; 13)
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Bapakku FX Kasirin dan Ibuku MM Tumirah
Adikku Lusia Nrimaningsih dan Antonius Krista Bambang Tri Pamungkas
Tiara Sasotyaningtyas dan keluarga
Serta sahabat-sahabatku semua
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan
judul: Analisis Penyesuaian Fiskal Untuk Menghitung Pajak Penghasilan
Terutang Wajib Pajak Badan (Studi kasus di KUD Bersama Makmur) dan
diajukan untuk diuji pada tanggal 28 Agustus 2013 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTIAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama
: P. Bayu Budi Raharjo
NIM
: 092114004
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Analisis Penyesuaian Fiskal Untuk Menghitung Pajak Penghasilan Terutang
Wajib Pajak Badan (Studi Kasus di KUD Bersama Makmur).
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan
mempublikasikasnya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan berkat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi dengan
judul Analisis Penyesuaian Fiskal Untuk Menghitung Pajak Penghasilan Terutang
Wajib Pajak Badan (Studi kasus di KUD Bersama Makmur), bertujuan untuk
memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pada Program Studi
Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna dan tidak akan
berhasil tanpa bantuan dan bimbingan penuh dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan berkat-Nya dalam penyelesaian
skripsi ini.
2. Dr. Ir. Paulus Wiryono P., S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang memberikan kesempatan belajar bagi penulis.
3. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
4. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt. Selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Sanata Dharma.
5. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M.,Akt.,QIA selaku Panitia Penguji Skripsi
Program Studi Akuntansi.
6. Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si.,Akt.,QIA selaku Panitia Penguji Skripsi
Program Studi Akuntansi.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Akt., selaku Dosen Pembimbing
skripsi yang telah membantu dan membimbing penulis dalam penyelesaian
skripsi ini.
8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi yang telah membimbing
dan memberikan ilmu yang sangat baik bagi penulis selama belajar di
Universitas Sanata Dharma.
9. Seluruh staf Sekretariat Fakultas Ekonomi, staf dan mitra Perpustakaan,
dan seluruh karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu
penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
10. Keluarga Besar KUD Bersama Makmur atas bantuan dan ijin yang
diberikan kepada penulis dalam melakukan penelitian.
11. Kedua orang tuaku dan kedua adikku serta semua keluarga yang
mendukung dalam doa dan semangat.
12. Tiara Sasotyaningtyas dan keluarga yang selalu mendukung dalam doa dan
semangat.
13. Sahabat-sahabatku yang selalu berbagi suka dan duka.
14. Teman-teman MPT dan teman-teman Akuntansi angkatan 2009 dan semua
angkatan yang selalu mendukung dan memberikan warna baru dalam
hidupku.
15. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi
ini, oleh sebab itu penulis menerima saran dan kritik yang dapat berguna bagi
penulis dikemudian hari. Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. x
HALAMAN DAFTAR TABEL ..................................................................... xiv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................. xv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. xvi
ABSTRAK ...................................................................................................... xvii
ABSTRACT ..................................................................................................... xviii
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 3
C. Batasan Masalah ....................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3
E. Manfaat Penelitian ................................................................... 4
F. Sistematika Penulisan ............................................................... 4
BAB II
LANDASAN TEORI ..................................................................... 6
A. Pajak ........................................................................................ 6
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1. Definisi Pajak....................................................................... 6
2. Pengelompokan Pajak .......................................................... 7
3. Asas Pemungutan Pajak ....................................................... 8
4. Sistem Pemungutan Pajak.................................................... 8
5. Pajak Penghasilan Badan ..................................................... 9
6. Pengelompokan Penyesuaian Fiskal..................................... 36
7. Tarif Pajak ............................................................................ 38
8. Perhitungan Pajak ................................................................ 39
B. Laporan Keuangan.................................................................... 40
1. Pengertian Laporan Keuangan ............................................. 40
2. Jenis-jenis Laporan Keuangan ............................................. 41
C. Koperasi .................................................................................... 42
1. Pengertian Koperasi ............................................................. 42
2. Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi .................................. 42
3. Prinsip Koperasi................................................................... 42
4. Modal Koperasi ................................................................... 43
5. Selisih Hasil Usaha .............................................................. 44
6. Jenis Koperasi ...................................................................... 45
7. Pendapatan dan Beban Koperasi ......................................... 45
D. Penelitian Terdahulu ................................................................. 47
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 53
A. Jenis Penelitian ........................................................................ 53
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................. 53
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1. Waktu Penelitian .................................................................. 53
2. Tempat Penelitian ................................................................ 53
C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian .................................. 53
1. Subjek Penelitian ................................................................ 53
2. Objek Penelitian .................................................................. 53
D. Data .......................................................................................... 54
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 54
1. Wawancara .......................................................................... 54
2. Dokumentasi ........................................................................ 55
F.
Teknik Analisis Data ............................................................... 55
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ....................................... 59
A. Sejarah KUD Bersama Makmur ............................................... 59
B. Visi dan Misi ............................................................................ 60
C. Struktur Organisasi .................................................................. 61
1. Pelaksana Kegiatan .............................................................. 61
2. Pengawas Kegiatan .............................................................. 63
D. Keanggotaan ............................................................................. 64
E. Bidang Usaha............................................................................ 64
F. Selisih Hasil Usaha (SHU) ....................................................... 66
G. Kebijakan Akuntansi dan Perpajakan ....................................... 67
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................... 69
A. Deskripsi Data ......................................................................... 69
1. Neraca Tahun 2011 ............................................................. 70
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2. Laba Rugi Tahun 2011 ........................................................ 74
B. Analisis Data ............................................................................ 77
1. membuat analisis penyesuaian fiskal terhadap laporan
keuangan KUD Bersama Makmur yang disajikan
menurut SAK dengan UU PPh ........................................... 77
2. menentukan besarnya pajak penghasilan terutang
KUD Bersama Makmur sesuai dengan peraturan
perpajakan yang berlaku ...................................................... 107
C. Pembahasan .............................................................................. 113
BAB VI PENUTUP ...................................................................................... 121
A. Kesimpulan .............................................................................. 121
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 122
C. Saran ........................................................................................ 122
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 124
LAMPIRAN
.......................................................................................... 127
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Tarif penyusutan harta berwujud ..................................................... 32
Tabel 2.2. Tarif amortisasi harta tak berwujud ................................................. 34
Tabel 2.3. Formula umum penghitungan pajak penghasilan berdasarkan
SPT 1771 ........................................................................................ 39
Tabel 5.1. Neraca KUD Bersama Makmur 2011 ............................................. 70
Tabel 5.2. Laba Rugi KUD Bersama Makmur 2011 ........................................ 74
Tabel 5.3. Analisis komponen pendapatan bruto yang sesuai dengan
objek pajak ....................................................................................... 77
Tabel 5.4. Analisis komponen biaya yang dikeluarkan untuk mendapat,
menagih dan memelihara penghasilan ............................................. 83
Tabel 5.5. Perbedaan perhitungan penghasilan kena pajak tahun 2011 yang
dilakukan oleh KUD Bersama Makmur dengan hasil
analisis peneliti ................................................................................ 108
Tabel 5.6. Perbedaan perhitungan pajak penghasilan terutang tahun 2011
yang dilakukan oleh kopersi dengan hasil analisis peneliti ............. 112
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Skema penyesuaian fiskal terhadap pendapatan ........................ 12
Gambar 2.2. Skema penyesuaian fiskal terhadap biaya. ................................ 21
Gambar 4.1. Struktur Organisasi ................................................................... 61
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Daftar Pertanyaan
Lampiran 2
Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 3
Perhitungan penyusutan yang dilakukan oleh peneliti
Lampiran 4
Perhitungan penyusutan yang dilakukan oleh KUD Bersama
Makmur
Lampiran 5
Dokumen Surat Setoran Pajak
Lampiran 6
Dokumen SPT Tahunan
Lampiran 7
Laporan Keuangan KUD Bersama Makmur
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS PENYESUAIAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK
PENGHASILAN TERUTANG WAJIB PAJAK BADAN
Studi Kasus di KUD Bersama Makmur
P. Bayu Budi Raharjo
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui ketepatan dalam
melakukan penyesuaian fiskal dalam perhitungan pajak penghasilan wajib pajak
badan KUD Bersama Makmur (2) untuk mengetahui ketepatan penghitungan
Pajak Penghasilan terutang wajib pajak badan KUD Bersama Makmur dengan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
Langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan ini adalah (1) memahami
dan mendeskripsikan data yang diperoleh dari KUD Bersama Makmur yaitu
Laporan Keuangan yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) (2) menganalisis data dengan cara membuat penyesuaian terhadap laporan
keuangan KUD Bersama Makmur yang disajikan menurut Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008,
yaitu dengan mengelompokan penyesuaian fiskal dalam Formulir 1771 lampiran
1 (3) membuat perhitungan pajak penghasilan terutang berdasarkan UndangUndang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008.
Kesimpulan
penelitian ini adalah (1) penyesuaian fiskal dalam
penghitungan pajak penghasilan terutang wajib pajak badan KUD Bersama
Makmur tidak dilakukan dengan tepat (2) perhitungan pajak penghasilan
terutang wajib pajak badan KUD Bersama Makmur tidak tepat berdasarkan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
ANALYSIS OF FISCAL ADJUSTMENT FOR CALCULATING INCOME
TAX PAYABLE FOR INSTITUTIONAL TAX PAYER
A Case study at KUD Bersama Makmur
P. Bayu Budi Raharjo
NIM : 092114004
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013
The purpose of this research are (1) to determine the accuracy of the fiscal
adjustment in calculating income tax for institutional tax payer of KUD Bersama
Makmur (2) to determine the accuracy of the calculation of income tax payable
for institutional tax payer KUD Bersama Makmur based on the existing tax law.
The steps undertaken to achieve this goals were : (1) understanding and
describing the data obtained from KUD Bersama Makmur, Financial Statements
prepared under Statement of Financial Accounting Standards (IFRS); (2)
analyzing the data making adjustments to the financial statements of KUD
Bersama Makmur are presented according to the Financial Accounting Standards
(IFRS) based on the Income Tax Act 36 of 2008. The adjustment was undertaken
by classifying fiscal adjustment on Form 1771, attachment 1; (3) Calculating the
income tax payable based on the Income Tax Act 36 of 2008.
The conclusion of this research are: (1) the fiscal adjustment in the
calculation of income tax payable for institutional tax payer KUD Bersama
Makmur has not properly done; (2) the calculation of income tax payable for
institutional tax payer KUD Bersama Makmur did not comply the tax laws and
regulations.
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pajak merupakan kontribusi Wajib Pajak kepada negara yang terutang
oleh Orang Pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat (UU Pajak Penghasilan No 36 Tahun 2008). Pajak yang dibayarkan
tersebut memiliki fungsi sebagai sumber penerimaan negara dan
pengaturan. Pajak sebagai salah satu sumber penerimaan yang digunakan
oleh pemerintah untuk membiayai negara yang bersifat rutin maupun
untuk kepentingan pembangunan. Sedangkan sebagai pengatur pajak
dimaksudkan sebagai pengatur kehidupan sosial masyarakat.
Di sisi lain pajak yang merupakan beban bagi perusahaan
mengakibatkan tidak satupun perusahaan yang dengan sukarela dan
senang hati membayar pajak. Bagi negara yang terpenting adalah
perusahaan telah taat membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Pajak yang disetorkan oleh perusahaan didasarkan pada laporan
keuangan yang telah dibuat oleh perusahaan tersebut.
Laporan keuangan yang dibuat perusahaan disesuaikan dengan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) namun dalam perhitungan pajak
laporan keuangan harus disesuaikan dengan peraturan perpajakan,
sehingga menimbulkan perbedaan dalam perhitungan laba(rugi) yang
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
dihasilkan oleh perusahaan maka dalam hal ini perlu dilakukan
penyesuaian yang disebut dengan penyesuian fiskal.
Penyesuaian fiskal dilakukan agar laba (rugi) komersial sesuai dengan
laba (rugi) yang dihitung menurut peraturan perpajakan sehingga laba
(rugi) tersebut dapat dengan tepat digunakan sebagai dasar penghitungan
pajak yang akan disetorkan. Penyesuaian fiskal wajib dilakukan oleh
Wajib Pajak Badan , termasuk koperasi.
Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang melakukan kegiatan
akuntansi dan membuat laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban,
atas kegiatan tersebut maka perlu dilakukan penyesuaian fiskal antara
selisih hasil usaha yang dihitung oleh koperasi sesuai dengan standar
akuntansi perkoperasian dengan selisih hasil usaha yang dihitung sesuai
peraturan perpajakan yang berlaku. Koperasi Unit Desa (KUD) Bersama
Makmur dalam melakukan pembayaran pajak belum melakukan
penyesuaian fiskal sedangkan dalam pembayaran pajak, penghasilan dan
beban harus disesuaikan menurut peraturan perpajakan yang berlaku maka
penulis
mengambil
judul
“Analisis
Penyesuaian
Fiskal
untuk
Menghitung Pajak Penghasilan Terutang Wajib Pajak Badan (Studi
Kasus di KUD Bersama Makmur)”.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat mengambil
rumusan masalah yaitu :
1. Apakah penyesuaian fiskal dalam penghitungan pajak penghasilan
terutang wajib pajak badan KUD Bersama Makmur sudah dilakukan
dengan tepat?
2. Apakah perhitungan pajak penghasilan terutang wajib pajak badan
KUD Bersama Makmur sudah dilakukan dengan tepat berdasarkan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah dalam hal
penyesuaian fiskal dan perhitungan pajak penghasilan badan berdasarkan
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui ketepatan dalam melakukan penyesuaian fiskal
dalam perhitungan pajak penghasilan badan KUD Bersama Makmur.
2. Untuk mengetahui ketepatan penghitungan Pajak Penghasilan terutang
badan KUD Bersama Makmur dengan peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi rekan
mahasiswa yang lain agar dapat menambah wawasan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi Koperasi
KUD Bersama Makmur dalam menyusun penyesuaian fiskal dan
laporan keuangan setelah penyesuaian fiskal yang sesuai dengan
undang-undang pajak.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai penyusunan
penyesuaian fiskal, dan sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu
yang telah diperoleh penulis.
F. Sistematika Penulisan
Bab I
: Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah,
batasan
masalah,
tujuan
penelitian,
manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II
: Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan tentang laporan keuangan, pengertian
pajak, pajak penghasilan, subjek pajak, objek pajak, tarif pajak,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
koreksi fiskal, cara penghitungan pajak terutang wajib pajak
badan, penyesuaian fiskal positif dan penyesuaian fiskal
negatif, serta penelitian terdahulu.
Bab III
: Metode Penelitian
Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, waktu dan
tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, jenis data,
teknik pengumpulan data, teknik analisis data yang digunakan.
Bab IV
: Gambaran Umum Perusahaan
Dalam bab ini diuraikan mengenai sejarah, visi dan misi,
struktur organisasi, usaha yang dijalankan, modal, dan data
lain yang berhubungan dengan Koperasi Bina Usaha PT. Madu
Baru Yogyakarta.
Bab V
: Analisis Data Dan Pembahasan
Dalam bab ini menjelaskan mengenai deskripsi data dan hasil
dari analisis data serta pembahasan yang telah dilakukan
peneliti.
Bab VI
: Penutup
Dalam bab ini dituliskan kesimpulan dari hasil analisis data,
keterbatasan penelitian serta saran.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pajak
1. Definisi Pajak
Menurut Rochmat Soemitro dalam buku Perpajakan, Mardiasmo
(2009: 1), “Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan
undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa
timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang
digunakan untuk membayar pengeluaran umum”.
Andriani dalam buku Akuntansi Perpajakan, Agoes (2009:4), “Pajak
adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh
yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak
mendapat prestasi kembali, langsung dapat ditunjuk, dan berguna untuk
membiayai pengeluaran umum terkait dengan tugas negara untuk
menyelenggarakan pemerintahan”.
Menurut Smeets dalam buku Akuntansi Perpajakan, Agoes (2009:4),
“Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui normanorma umum, dapat dipaksakan, tanpa adanya kontraprestasi yang dapat
ditunjukkan secara individual; maksudnya adalah untuk membiayai
pengeluaran pemerintah”.
Dalam Undang-Undang Perpajakan disebutkan Pajak adalah kontribusi
wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat
memaksa
berdasarkan
6
Undang-Undang,
dengan
tidak
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara, bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pajak
memiliki unsur-unsur antara lain Iuran dari rakyat kepada negara,
berdasarkan undang-undang, pajak dapat dipaksakan, tanpa jasa imbal
(kontraprestasi) secara langsung, digunakan untuk membiayai rumah
tangga negara.
2. Pengelompokan Pajak
Menurut Mardiasmo (2009 : 5) Pajak dapat dikelompokan menjadi tiga,
yaitu menurut golongannya, menurut sifatnya dan menurut lembaga
pemungutnya. Menurut golongannya pajak dapat dibedakan menjadi pajak
langsung dan pajak tidak langsung. Pajak Langsung, yaitu pajak yang
harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dibebankan atau
dilimpahkan kepada orang lain. Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang
pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.
Menurut sifatnya pajak dibedakan menjadi pajak subjektif dan pajak
objektif. Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan
pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.
Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa
memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.
Sedangkan menurut lembaga pemungutnya pajak dapat dibedakan
menjadi pajak pusat dan pajak daerah. Pajak Pusat, yaitu pajak yang
dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
tangga negara. Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah
daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.
3. Asas pemungutan pajak
Menurut Mardiasmo (2009 : 7), asas pemungutan pajak dapat dibagi
menjadi asas domisili, asas sumber dan asas kebangsaan. Asas domisili
(asas tempat tinggal), dimana negara berhak mengenakan pajak atas
seluruh penghasilan wajib pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya,
baik penghasilan yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Asas ini
berlaku bagi wajib pajak dalam negeri. Asas sumber, yaitu negara berhak
mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa
memperhatikan tempat tinggal wajib pajak dan Asas kebangsaan, yaitu
pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu Negara.
4. Sistem pemungutan pajak
Menurut Anastasia (2010 : 1), pemungutan pajak di Indonesia mengacu
pada sistem self assessment. Sistem self assessment adalah sistem
pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung
jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan,
membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.
Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak,
pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan
kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentetuan peraturan perundangundangan perpajakan. Konsekuensi sistem self assessment, setiap wajib
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
pajak yang memiliki penghasilan wajib mendaftarkan diri sendiri ke kantor
pelayanan pajak.
5. Pajak penghasilan badan
a. Pajak Penghasilan
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008
mengenai Pajak Penghasilan disebutkan bahwa pajak penghasilan yaitu
pajak yang dikenakan atas setiap tambahan kemampuan ekonomi yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak dari manapun asalnya yang dapat
dipergunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak
tersebut.
b. Badan
Menurut Anastasia (2010 : 311), mendefinisikan badan sebagai
sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang
melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha. Yang termasuk
badan antara lain Perseroan Tebatas, Perseroan Komanditer, Perseroan
lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah
dengan nama atau bentuk apapun, Badan Kongsi, Koperasi, Dana
Pensiun, Persekutuan, Perkumpulan, Yayasan, Organisasi massa,
Organisasi sosial politik dan organisasi lainnya, Lembaga, dan bentuk
lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
c. Subjek Pajak Badan
10
dapat berupa Wajib Pajak Dalam Negeri dan
Wajib Pajak Luar Negeri.
Wajib Pajak Dalam Negeri berupa badan usaha yang didirikan atau
bertempat kedudukan di Indonesia, sedangkan Wajib Pajak Luar Negeri
berupa badan atau Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang tidak didirikan atau
bertempat kedudukan di Indonesia namun menerima memperoleh
penghasilan dari Indonesiabaik melaluimaupun tanpa melalui usaha
tetap.
Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri badan
setahun dihitung dengan cara mengalikan Pendapatan Kena Pajaknya
dengan Tarif Pajak. Sedangkan besarnya Penghasilan Kena Pajaknya
(PKP) dihitung dari penghasilan bruto dikurangi biaya untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan (Anastasia 2010 :
311).
d. Penyesuaian Fiskal
Penyesuaian fiskal adalah koreksi yang dilakukan akibat adanya
perbedaan antara laba/rugi komersial menurut SAK dengan laba/rugi
fiskal menurut Ketentuan Perpajakan dalam buku Perpajakan Indonesia
Konsep, Aplikasi, dan Penuntun Praktis, menurut Anastasia (2010:
362). Perbedaan tersebut dapat dibedakan menjadi 2, yaitu : Beda
Waktu dan Beda Tetap. Beda Waktu yaitu perbedaan antara ketentuan
perpajakan
dengan
komersial
menyangkut
perbedaan
alokasi
pembebanan untuk suatu tahun pajak, tetapi jumlahnya secara total
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
tidak berbeda, dan Beda Tetap yaitu perbedaan antara ketentuan
perpajakan dengan komersial yang menyangkut perbedaan yang bersifat
permanen di mana alokasi maupun total jumlahnya berbeda.
Koreksi atas beda waktu penghasilan akan menyebabkan koreksi
positif pada saat penghasilan diterima dan akan menyebabkan koreksi
negatif pada tahun-tahun berikutnya. Sedangkan koreksi atas beda tetap
penghasilan akan menyebabkan koreksi negatif artinya penghasilan
yang diakui oleh akuntansi komersial secara fiskal harus dikoreksi baik
itu karena bukan merupakan objek pajak maupun karena telah
dikenakan pajak penghasilan bersifat final, hal ini akan menyebabkan
laba kena pajak akan berkurang yang akhirnya akan menyebabkan
pajak penghasilan terutang akan lebih kecil.
Apabila penghasilan dan biaya dalam laba/rugi komersial telah
sesuai dengan ketentuan perpajakan, maka tidak perlu dilakukan
penyesuaian fiskal. Berikut ini akan dijelaskan mengenai penyesuaian
fiskal terhadap penghasilan dan biaya :
1) Penyesuaian Fiskal terhadap penghasilan
Skema berikut ini akan membantu mempermudah pemahaman
terhadap penyesuaian fiskal untuk penghasilan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
Dari skema di atas, dapat dilihat bahwa penghasilan yang
termasuk
sebagai
pengakuannya
objek
sesuai
pajak
dengan
penghasilan
ketentuan
dan
perpajakan
metode
tidak
memerlukan penyesuaian fiskal atau langsung dapat diperhitungkan
untuk menambah penghasilan kena pajak.
a) Penghasilan yang merupakan objek pajak penghasilan
Menurut pasal 4 ayat (1) UU RI No. 36 Tahun 2008 tentang
Pajak Penghasilan,
yang menjadi objek pajak adalah
penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai
untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak
yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun,
termasuk:
(1) Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan
atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah,
tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang
pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali
ditentukan lain dalam Undang-undang ini.
(2) Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan
penghargaan.
(3) Laba usaha.
(4) Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan
harta termasuk :
(a) Keuntungan
karena
pengalihan
harta
kepada
perseroan, persekutuan, dan badan lainnya sebagai
pengganti saham atau penyertaan modal.
(b) Keuntungan
karena
pengalihan
harta
kepada
pemegang saham, sekutu, atau anggota yang diperoleh
perseroan, persekutuan, dan badan lainnya.
(c) Keuntungan
karena
likuidasi,
penggabungan,
peleburan, pemekaran, pemecahan, pengambilalihan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
usaha, atau reorganisasi dengan nama dan dalam
bentuk apa pun.
(d) Keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah,
bantuan, atau sumbangan, kecuali yang diberikan
kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus
satu derajat dan badan keagamaan, badan pendidikan,
badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau orang
pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil,
yang
ketentuannya
diatur
lebih
lanjut
dengan
Peraturan Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada
hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau
penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan.
(e) Keuntungan
karena
penjualan
atau
pengalihan
sebagian atau seluruh hak penambangan, tanda turut
serta dalam pembiayaan, atau permodalan dalam
perusahaan pertambangan.
(5) Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah
dibebankan sebagai biaya dan pembayaran tambahan
pengembalian pajak.
(6) Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena
jaminan pengembalian utang.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
(7) Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun,
termasuk dividen dari perusahaan asuransi kepada
pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi.
(8) Royalti atau imbalan atas penggunaan hak.
(9) Sewa
dan
penghasilan
lain
sehubungan
dengan
penggunaan harta.
(10) Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala.
(11) Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai
dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.
(12) Keuntungan selisih kurs mata uang asing.
(13) Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva.
(14) Premi asuransi.
(15) Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari
anggotanya
yang
terdiri
dari
Wajib
Pajak
yang
menjalankan usaha atau pekerjaan bebas.
(16) Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan
yang belum dikenakan pajak.
(17) Penghasilan dari usaha berbasis syariah.
(18) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang yang 8mengatur mengenai ketentuan umum dan
tata cara perpajakan.
(19) Surplus Bank Indonesia.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
b) Penghasilan yang dikenai Pajak Bersifat Final
Menurut pasal 4 ayat (2) UU No. 36 Tahun 2008 tentang
Pajak Penghasilan, yang termasuk dalam penghasilan yang
dikenai pajak bersifat final adalah:
(1) Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya,
bunga obligasi dan surat utang negara, dan bunga
simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota
koperasi orang pribadi.
(2) Penghasilan berupa hadiah undian.
(3) Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya,
transaksi derivatif yang diperdagangkan di bursa, dan
transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan
modal pada perusahaan pasangannya yang diterima oleh
perusahaan modal ventura.
(4) Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah
dan/atau bangunan, usaha jasa konstruksi, usaha real
estate, dan persewaan tanah dan/atau bangunan.
(5) Penghasilan tertentu lainnya, yang diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan Pemerintah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
c) Yang dikecualikan dari Objek Pajak
Menurut pasal 4 ayat (3) UU RI No. 36 Tahun 2008 tentang
Pajak Penghasilan, yang dikecualikan dari objek pajak adalah:
(1) Bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima
oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang
dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang diterima
oleh penerima zakat yang berhak atau sumbangan
keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang
diakui di Indonesia, yang diterima oleh lembaga
keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah
dan yang diterima oleh penerima sumbangan yang berhak,
yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Pemerintah.
Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam
garis keturunan lurus satu derajat, badan keagamaan,
badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan,
koperasi, atau orang pribadi yang menjalankan usaha
mikro dan kecil, yang ketentuannya diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan, sepanjang tidak
ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau
penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan.
(2) Warisan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
(3) Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b
sebagai
pengganti
saham
atau
sebagai
pengganti
penyertaan modal.
(4) Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan
atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura
dan/atau kenikmatan dari Wajib Pajak atau Pemerintah,
kecuali yang diberikan oleh bukan Wajib Pajak, Wajib
Pajak yang dikenakan pajak secara final atau Wajib Pajak
yang menggunakan norma penghitungan khusus (deemed
profit) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15.
(5) Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang
pribadi sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi
kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi
bea siswa.
(6) Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh
perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri,
koperasi, badan usaha milik negara, atau badan usaha
milik daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha
yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia
dengan syarat: Dividen berasal dari cadangan laba yang
ditahan; Bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara
dan badan usaha milik daerah yang menerima dividen,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen
paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah
modal yang disetor.
(7) Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang
pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan, baik yang
dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai.
(8) Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana
pension sebagaimana dimaksud pada huruf g, dalam
bidang-bidang tertentu yang ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Keuangan.
(9) Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari
perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas
saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan
kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan kontrak
investasi kolektif.
(10) Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan
modal ventura berupa bagian laba dari badan pasangan
usaha yang didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatan
di Indonesia, dengan syarat badan pasangan usaha
tersebut: Merupakan perusahaan mikro, kecil, menengah,
atau yang menjalankan kegiatan dalam sektor-sektor usaha
yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
Keuangan ; Sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek
di Indonesia.
(11) Beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu yang
ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan.
(12) Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau
lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan
dan/atau bidang penelitian dan pengembangan, yang telah
terdaftar pada instansi yang membidanginya, yang
ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan prasarana
kegiatan
pendidikan
dan/atau
penelitian
dan
pengembangan, dalam jangka waktu paling lama 4
(empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut, yang
ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan.
(13) Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial kepada Wajib Pajak
tertentu, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
2) Penyesuaian Fiskal terhadap biaya
Skema berikut ini akan membantu mempermudah pemahaman
terhadap penyesuaian fiskal terhadap biaya.
a) Biaya
Untuk
Mendapatkan,
Menagih,
Dan
Memelihara
Penghasilan
Menurut pasal 6 ayat (1) UU RI No. 36 Tahun 2008 tentang
Pajak Penghasilan Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan meliputi :
(1) Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan usaha, antara lain : Biaya pembelian bahan;
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
Biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah,
gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang
diberikan dalam bentuk uang; Bunga, sewa, dan royalty;
Bunga atas pinjaman yang dipergunakan untuk membeli
saham yang tidak dapat dibebankan sebagai biaya sepanjang
dividen yang diterimanya tidak merupakan objek pajak;
Bunga pinjaman yang tidak boleh dibiayakan tersebut dapat
dikapitalisasi sebagai penambahan harga perolehan saham;
Biaya perjalanan; Biaya pengolahan limbah; Premi asuransi
(Pembayaran premi asuransi oleh pemberi kerja untuk
kepentingan pegawainya boleh dibebankan sebagai biaya
perusahaan, tetapi bagi pegawai yang bersangkutan premi
tersebut merupakan penghasilan); Biaya promosi dan
penjualan yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan (Mengenai pengeluaran untuk promosi
perlu dibedakan antara biaya yang benar-benar dikeluarkan
untuk promosi dan biaya yang pada hakikatnya merupakan
sumbangan. Biaya yang benar-benar dikeluarkan untuk
promosi
boleh dikurangkan
dari penghasilan bruto.
Besarnya biaya promosi dan penjualan yang diperkenankan
sebagai pengurang penghasilan bruto diatur dengan atau
berrdasarkan
Peraturan
Menteri
Keuangan);
Biaya
administrasi; Pajak kecuali Pajak Penghasilan (Pajak-pajak
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
yang menjadi beban perusahaan dalam rangka usahanya
selain Pajak Penghasilan, misalnya Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB), Bea Materai (BM), Pajak Hotel, dan
Pajak Restoran, dapat dibebankan sebagai biaya).
(2) Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta
berwujud
dan
amortisasi
atas
pengeluaran
untuk
memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 tahun. (Pengeluaran yang menurut
sifatnya merupakan pembayaran dimuka, misalnya sewa
untuk
beberapa
tahun
yang
dibayar
sekaligus,
pembebanannya dapat dilakukan melalui alokasi.)
(3) Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan.
(4) Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang
dimiliki dan digunakan dalam perusahaan atau yang
dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan
(5) Kerugihan selisih kurs mata uang asing. Kerugian karena
fluktuasi kurs mata uang asing diakui berdasarkan system
pembukuan yang dianut dan dilakukan secara taat asas
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlakuu
di Indonesia
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
(6) Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang
dilakukan di Indonesia, selama dalam jumlah yang wajar
untuk menemukan teknologi atau system baru bagi
pengembangan perusahaan
(7) Biaya beasiswa, magang, dan pelatihan
(8) Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan syarat :
Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi
komersial; Wajib Pajak harusmenyerahkan daftar piutang
yang tidak dapat ditagih kepada Direktorat Jenderal Pajak;
dan
telah
Pengadilan
diserahkan
Negeri
perkara
atau
penagihannya
instansi
kepada
pemerintah
yang
menangani piutang Negara, dan adanya perjanjian tertulis
mengenai penghapusan piutang/pembebasan hutang antara
kreditur dan debitur yang bersangkutan, atau telah
dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus, atau
adanya pengakuan dari debitur bahwa hutangnya telah
dihapuskan untuk jumlah hutang tertentu. Penerbitan disini
tidak hanya berarti penerbitan berskala nasional melainkan
juga penerbitan internal asosiasi dan sejenisnya. Syarat ini
tidak berlaku untuk penghapusan piutang tak tertagih
debitur kecil yang pelaksanaannya diatur lebih lanjut
dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
Sumbangan
dalam
rangka
penanggulangan
bencana
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
nasional yang ketentuannya diatur dengan Peraturan
Pemerintah
(9) Sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan
yang dilakukan di Indonesia yang ketentuannya diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
(10) Sumbangan
pembangunan
infrastruktur
sosial
yang
ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah.
(11) Sumbangan fasilitas pendidikan yang ketentuannya diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
(12) Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga yang
ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah.
b) Kompensasi Kerugian
Apabila penghasilan bruto dikurangi biaya-biaya didapat
kerugian, maka kerugian tersebut dikompensasikan dengan
penghasilan neto atau laba fiskal selama 5 tahun berturut-turut
dimulai sejak tahun berikutnya sesudah tahun didapatnya
kerugian tersebut.
c) Biaya Yang Tidak Boleh Dikurangkan Dalam Menghitung
Pendapatan Kena Pajak.
Untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi
Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, pengeluaranpengeluaran berikut ini (menurut pasal 9 ayat (1) UU RI No. 36
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan) tidak boleh dikurangkan
dari penghasilan bruto:
(1) Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apa pun
seperti dividen, termasuk dividen yang dibayarkan oleh
perusahaan
asuransi
kepada
pemegang
polis,
dan
pembagian hasil usaha koperasi.
(2) Biaya-biaya yang dikeluarkan atau dibebankan oleh
perusahaan untuk kepentingan pribadi pemegang saham,
sekutu atau anggota, seperti perbaikan rumah pribadi, biaya
perjalanan, biaya premi asuransi yang dibayar oleh
perusahaan untuk kepentingan pribadi para pemegang
saham atau keluarganya.
(3) Pembentukan atau pemupukan dana cadangan, kecuali :
Cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan
usaha lain yang menyalurkan kredit, sewa guna usaha
dengan hak opsi, perusahaan pembiayaan konsumen, dan
perusahaan anjak piutang; Cadangan untuk usaha asuransi
termasuk cadangan bantuan sosial yang dibentuk oleh
Badan
Penyelenggara
Jaminan
Sosial;
Cadangan
penjaminan untuk Lembaga Penjamin Simpanan; Cadangan
biaya reklamasi untuk usaha pertambangan; Cadangan
biaya
penanaman
kembali
untuk
usaha
kehutanan;
Cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
pembuangan limbah industry untuk usaha pengolahan
limbah industri, yang ketentuan dan syarat-syaratnya diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
(4) Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi
jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa yang
dibayar sendiri oleh Wajib Pajak orang pribadi. Pada saat
orang pribadi tersebut menerima penggantian atau santunan
asuransi, penerimaan tersebut bukan merupakan Objek
Pajak.
Apabila premi asuransi tersebut dibayar atau ditanggung
oleh pemberi kerja, maka bagi pemberi kerja pembayaran
tersebut boleh dibebankan sebagai biaya dan bagi pegawai
yang bersangkutan merupakan penghasilan yang merupakan
Objek Pajak.
(5) Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan
atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan
kenikmatan. Akan tetapi, berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan, pemberian natura dan kenikmatan berikut ini
dapat dikurangkan dari penghasilan bruto pemberi kerja dan
bukan merupakan penghasilan pegawai yang menerimanya :
Penggantian atau imbalan dalam bentuk natura atau
kenikmatan yang diberikan berkenaan dengan pelaksanaan
pekerjaan didaerah tersebut dalam rangka menunjang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
kebijakan pemerintah untuk mendorong pembangunan di
daerah terpencil; Pemberian natura dan kenikmatan yang
merupakan keharusan dalam pelaksanaan pekerjaan sebagai
sarana keselamatan kerja atau karena sifat pekerjaan
tersebut mengharuskannya, seperti pakaian dan peralatan
untuk
keselamatan
keamanan
(satpam),
kerja,
antar
pakaian
jemput
seragam
petugas
karyawan,
serta
penginapan untuk awak kapal dan yang sejenisnya;
Pemberian atau penyediaan makanan dan minuman bagi
seluruh pegawai yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan;
(6) Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada
pemegang saham atau kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan
pekerjaan yang dilakukan. Pada dasarnya pengeluaran untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang
boleh
dikurangkan
dari
penghasilan
bruto
adalah
pengeluaran yang jumlahnya wajar sesuai dengan kelaziman
usaha, berdasarkan ketentuan ini jumlah yang melebihi
kewajaran tersebut tidak boleh dibebankan sebagai biaya.
(7) Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan
warisan, kecuali sumbangan dalam rangka penanggulangan
bencana nasional, sumbangan dalam rangka penelitian dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
pengembangan
yang
dilakukan
di
Indonesia,
29
biaya
pembangunan infrastruktur sosial, sumbangan fasilitas
pendidikan, sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga
serta zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau
lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh
pemerintah atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib
bagi pemeluk agama yang diakui Indonesia, yang diterima
oleh lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh
pemerintah,
yang
ketentuannya
diatur
dengan
atau
berdasarkan peraturan Pemerintah.
(8) Pajak Penghasilan
(9) Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan
pribadi
Wajib
Pajak
atau
orang
yang
menjadi
tanggungannya.
(10) Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma,
atau perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas
saham.
(11) Sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan
serta sanksi pidana berupa denda yang berkenaan dengan
pelaksanaan perundang-undangan di bidang perpajakan.
3) Penyusutan dan Amortisasi
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 17,
Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Menurut
Soemarsono S.R. amortisasi adalah alokasi harga perolehan harta
tak berwujud serta hak-hak selama masa manfaatnya dengan
metode tertentu. Metode penyusutan yang diperbolehkan dalam
aturan perpajakan yaitu Metode garis lurus (straight-line method)
dimana penyusutan berupa bagian-bagian yang sama besar selama
masa manfaat yang ditetapkan bagi harta tersebut; atau metode
saldo menurun (declining balance method) dimana penyusutan
berupa bagian-bagian yang menurun dengan cara menetapkan tarif
penyusutan atas nilai sisa buku.
a) Penyusutan
Berdasarkan pasal 11 Undang-undang No. 36 Tahun 2008
tentang Pajak Penghasilan dijelaskan bahwa:
(1) Penyusutan atas pengeluaran untuk pembelian, pendirian,
penambahan, perbaikan, atau perubahan harta berwujud,
kecuali tanah yang berstatus hak milik, hak guna
bangunan, hak guna usaha, dan hak pakai, yang dimiliki
dan digunakan
untuk
mendapatkan, menagih,
dan
memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat
lebih dari 1 (satu) tahun dilakukan dalam bagian-bagian
yang sama besar selama masa manfaat yang telah
ditentukan bagi harta tersebut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31
(2) Penyusutan atas pengeluaran harta berwujud sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) selain bangunan, dapat juga
dilakukan dalam bagianbagian yang menurun selama masa
manfaat, yang dihitung dengan cara menerapkan tarif
penyusutan atas nilai sisa buku, dan pada akhir masa
manfaat nilai sisa buku disusutkan sekaligus, dengan
syarat dilakukan secara taat asas.
(3) Penyusutan dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran,
kecuali untuk harta yang masih dalam proses pengerjaan,
penyusutannya dimulai pada bulan selesainya pengerjaan
harta tersebut.
(4) Dengan persetujuan Direktur Jenderal Pajak, Wajib Pajak
diperkenankan melakukan penyusutan mulai pada bulan
harta tersebut digunakan untuk mendapatkan, menagih,
dan memelihara penghasilan atau pada bulan harta yang
bersangkutan mulai menghasilkan.
(5) Apabila Wajib Pajak melakukan penilaian kembali aktiva
berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
19, maka dasar penyusutan atas harta adalah nilai setelah
dilakukan penilaian kembali aktiva tersebut.
(6) Untuk menghitung penyusutan, masa manfaat dan tarif
penyusutan harta berwujud ditetapkan sebagai berikut:
Tabel 1 Tarif Penyusutan Harta Berwujud
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
Tabel 2.1. tarif penyusutan harta berwujud
Kelompok Harta
Berwujud
I. Bukan bangunan
Kelompok1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
II. Bangunan
Permanen
Tidak Permanen
Masa
Manfaat
Tarif Penyusutan
sebagaimana
dimaksud dalam
Ayat (1)
Ayat (2)
4 tahun
8 tahun
16 tahun
20 tahun
25%
12,5%
6,25%
5%
20 tahun
10 tahun
5%
10%
50%
25%
12,5%
10%
Sumber: UU RI No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusutan atas harta
berwujud yang dimiliki dan digunakan dalam bidang
usaha tertentu diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.
(8) Apabila
terjadi
pengalihan
atau
penarikan
harta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d atau
penarikan harta karena sebab lainnya, maka jumlah nilai
sisa buku harta tersebut dibebankan sebagai kerugian dan
jumlah harga jual atau penggantian asuransinya yang
diterima atau diperoleh dibukukan sebagai penghasilan
pada tahun terjadinya penarikan harta tersebut.
(9) Apabila hasil penggantian asuransi yang akan diterima
jumlahnya baru dapat diketahui dengan pasti di masa
kemudian, maka dengan persetujuan Direktur Jenderal
Pajak jumlah sebesar kerugian sebagaimana dimaksud
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33
pada ayat (8) dibukukan sebagai beban masa kemudian
tersebut.
(10) Apabila terjadi pengalihan harta yang memenuhi syarat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf a dan
huruf b, yang berupa harta berwujud, maka jumlah nilai
sisa buku harta tersebut tidak boleh dibebankan sebagai
kerugian bagi pihak yang mengalihkan.
(11) Ketentuan lebih lanjut mengenai kelompok harta berwujud
sesuai dengan masa manfaat sebagaimana dimaksud pada
ayat (6) diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.
b) Amortisasi
Berdasarkan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 tentang
Pajak Penghasilan pasal 11A berisi bahwa:
(1) Amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh harta tak
berwujud dan pengeluaran lainnya termasuk biaya
perpanjangan hak guna bangunan, hak guna usaha, hak
pakai, dan muhibah (goodwill) yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 (satu) tahun yang dipergunakan untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan
dilakukan dalam bagian-bagian yang sama besar atau
dalam bagian-bagian yang menurun selama masa manfaat,
yang dihitung dengan cara menerapkan tarif amortisasi
atas pengeluaran tersebut atau atas nilai sisa buku dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
pada akhir masa manfaat diamortisasi sekaligus dengan
syarat dilakukan secara taat asas. 1) Amortisasi dimulai
pada bulan dilakukannya pengeluaran, kecuali untuk
bidang usaha tertentu yang diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Menteri Keuangan.
(2) Untuk menghitung amortisasi, masa manfaat dan tarif
amortisasi ditetapkan sebagai berikut:
Tabel 2.2. Tarif Amortisasi Harta Tak Berwujud
Kelompok Harta
Tak Berwujud
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Masa
Manfaat
4 tahun
8 tahun
16 tahun
20 tahun
Tarif Amortisasi berdasarkan
metode
Garis
Saldo
Lurus
Menurun
25%
50%
12,5%
25%
6,25%
12,5%
5%
10%
Sumber: UU RI No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
(3) Pengeluaran untuk biaya pendirian dan biaya perluasan
modal suatu perusahaan dibebankan pada tahun terjadinya
pengeluaran atau diamortisasi sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2).
(4) Amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan
pengeluaran lain yang mempunyai masa manfaat lebih
dari 1 (satu) tahun di bidang penambangan minyak dan
gas bumi dilakukan dengan menggunakan metode satuan
produksi.
(5) Amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak
penambangan selain yang dimaksud pada ayat (4), hak
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
pengusahaan hutan, dan hak pengusahaan sumber alam
serta hasil alam lainnya yang mempunyai masa manfaat
lebih dari 1 (satu) tahun, dilakukan dengan menggunakan
metode satuan produksi setinggi-tingginya 20% (dua
puluh persen) setahun.
(6) Pengeluaran yang dilakukan sebelum operasi komersial
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun,
dikapitalisasi dan kemudian diamortisasi sesuai dengan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2).
(7) Apabila terjadi pengalihan harta tak berwujud atau hakhak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (4), dan
ayat (5), maka nilai sisa buku harta atau hak-hak tersebut
dibebankan sebagai kerugian dan jumlah yang diterima
sebagai penggantian merupakan penghasilan pada tahun
terjadinya pengalihan tersebut.
(8) Apabila terjadi pengalihan harta yang memenuhi syarat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf a dan
huruf b, yang berupa harta tak berwujud, maka jumlah
nilai sisa buku harta tersebut tidak boleh dibebankan
sebagai kerugian bagi pihak yang mengalihkan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
6. Pengelompokan Penyesuaian Fiskal
Berdasarkan Formulir 1771 lampiran 1 penyesuaian fiskal dapat
dikelompokkan menjadi :
a. Penyesuaian fiskal positif
Penyesuaian fiskal positif terdiri dari :
1) Biaya yang dibebankan / dikeluarkan untuk kepentingan pemegang
saham, sekutu, atau anggota.
Tidak dapat dibebankan karena tidak ada kaitanya dengan
kegiatan usaha.
2) Pembentukan atau pemupukan dana cadangan.
Berdasarkan pasal 9 ayat (1) huruf c UU PPh secara fiskal
pembentukan atau pemupukan dana cadangan tidak dapat
dibebankan namun ada beberapa pemupukan dana cadangan boleh
dibebankan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
81/PMK.03/2009 tentang pembentukan dan pemupukan dana
cadangan yang boleh dikurangkan sebagai biaya.
3) Penggantian atau imbalan pekerjaan atau jasa dalam bentuk natura
dan kenikmatan.
Boleh dibebankan jika sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 83/PMK.03/2009 tentang penyediaan makanan
dan minuman bagi seluruh pegawai serta penggantian atau imbalan
dalam bentuk natura dan kenikmatan di daerah tertentu dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
berkaitan denganpelaksanaan pekerjaan yang dapat dikurangkan
dari penghasilan bruto pemberi kerja.
4) Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada
pemegang saham / pihak yang mempunyai hubungan istimewa
sehubungan dengan pekerjaan.
Dapat
dibebankan
sepanjang
jumlahnya
tidak
melebihi
kewajaran.
5) Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan.
Sesuai
dengan
Keputusan
Menteri
Keuangan
Nomor
604/KMK.04/1994 tentang badan-badan dan pengusaha kecil yang
menerima harta hibahan yang tidak termasuk sebagai objek pajak
penghasilan.
6) Pajak penghasilan.
Sesuai dengan pasal 9 ayat (1) huruf h UU PPh.
7) Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma atau cv
yang modalnya tidak terbagi atas saham.
Berdasarkan pasal 4 ayat (3) huruf I UU PPh bukan merupakan
penghasilan.
8) Sanksi administrasi.
Penyesuaian berdasarkan pasal 9 ayat (1) huruf k UU PPh
bukan merupakan beban perusahaan.
9) Selisih penyusutan komersial di atas penyusutan fiskal.
10) Selisih amortisasi komersial di atas amortisasi fiskal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
11) Biaya yang ditangguhkan pengakuannya.
12) Penyesuaian fiskal positif lainnya.
b. Penyesuaian fiskal negatif
Penyesuaian fiskal negatif terdiri dari :
1) Selisih penyusutan komersial di bawah penyusutan fiskal.
2) Selisih amortisasi komersial di bawah amortisasi fiskal.
3) Penghasilan yang ditangguhkan pengakuannya.
4) Penyesuaian fiskal negatif lainnya.
7. Tarif Pajak
Menurut pasal 17 ayat (1) huruf b Undang-Undang RI No. 36 Tahun
2008 tentang Pajak Penghasilan, tarif pajak yang dikenakan bagi Wajib
Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 28% (dua
puluh delapan persen) dan pada ayat (2) huruf a yaitu tarif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b menjadi 25% (dua puluh lima persen) yang
mulai berlaku sejak tahun pajak 2010.
Wajib Pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka
yang paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari jumlah keseluruhan
saham yang disetor diperdagangkan di bursa efek di Indonesia dan
memenuhi persyaratan tertentu lainnya dapat memperoleh tarif sebesar 5%
(lima persen) lebih rendah daripada tarif sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b dan ayat (2a) yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Pemerintah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
Menurut pasal 31E dinyatakan bahwa Wajib Pajak badan dalam negeri
dengan peredaran bruto sampai dengan Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh
miliar rupiah) mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50%
(lima puluh persen) dari tarif sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 ayat
(1) huruf b dan ayat (2a) yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari
bagian peredaran bruto sampai dengan Rp 4.800.000.000,00 (empat miliar
delapan ratus juta rupiah).
8. Perhitungan Pajak
Dalam tahun pajak dalam buku Perpajakan Indonesia Konsep, Aplikasi,
dan Penuntun Praktis, Anastasia (2010:163) Pajak penghasilan dikenakan
terhadap Subjek Pajak berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau
diperolehnya. Penghitungan Pajak Penghasilan Terutang Wajib Pajak
Badan berdasarkan formulir Surat Pemberitahuan (SPT) 1771 sebagai
berikut:
Tabel 2.3. formula penghitungan pajak penghasilan berdasarkan SPT 1771
1
2
(+)
(-)
(-)
(=)
(+)
(-)
(+)
(=)
(+)
(=)
(-)
3
(+)
Penghasilan Neto Komersial Dalam Negeri
Peredaran Usaha
Harga Pokok Penjualan
Biaya Usaha Lainnya
Penghasilan Neto Dari Usaha
Penghasilan Dari Luar Usaha
Biaya Dari Luar Usaha
Penghasilan Neto Dari Luar Usaha
Jumlah
Penghasilan Neto Komersial Luar Negeri
Jumlah Penghasilan Neto Komersial
Penghasilan Yang Dikenakan Pph Final Dan Yang Tidak Termasuk
Objek Pajak
Penyesuaian Positif
4
(-)
Penyesuaian Negatif
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
(-)
6
7
8
9
10
11
12
(=)
(-)
(=)
(x)
(=)
(-)
(=)
40
Fasilitas Penanaman Modal Berupa Pengurangan Penghasilan Neto:
(Diisi Dari Lampiran Khusus 4a Angka 5b)
Penghasilan Netto
Kompensasi kerugian
Penghasilan Kena Pajak
Tarif
Pajak Penghasilan Terutang
Kredit Pajak
Pajak Penghasilan Kurang Bayar/Lebih Bayar/Nihil Bayar
Sumbar : Formulir SPT 1771
B. Laporan Keuangan
Laporan keuangan dipakai oleh setiap perusahaan yang melakukan
kegiatan usaha sebagai alat pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik
modal atau pemegang saham atas kinerjanya selama periode tertentu. Laporan
keuangan wajib juga dapat digunakan untuk melihat posisi keuangan dan
perubahan kinerja dalam suatu perusahaan sebagai alat pertimbangan dalam
pengambilan keputusan.
1.
Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Sofyan Syafri Harahap (2007:201), “Laporan Keuangan
merupakan output dan hasil dari proses akuntansi yang menjadi bahan
informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses
pengambilan keputusan.”
Menurut Munawir (1991:2), “Laporan keuangan pada dasarnya adalah
hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan.”
Menurut Sundjaja dan Barlian (2001:47), “Laporan keuangan adalah
suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
digunakan
sebagai
alat
komunikasiuntuk
pihak-pihak
41
yang
berkepentingan dengan data keuangan atau aktivitas perusahaan.”
2.
Jenis-jenis Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik jenis-jenis laporan
keuangan sebagai berikut :
a.
Neraca
Neraca menyajikan aset, kewajiban, dan ekuitas suatu entitas pada
suatu tanggal tertentu (akhir periode pelaporan).
b.
Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi menyajikan penghasilan dan beban entitas untuk
suatu periode
c.
Laporan Perubahan Ekuitas
laporan perubahan ekuitas yang juga menunjukkan seluruh
perubahan dalam ekuitas, atau perubahan ekuitas selain perubahan
yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya
sebagai pemilik;
d.
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas
dan setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan
yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
e.
42
Catatan Atas Laporan Keuangan
catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan
akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
C. Koperasi
1. Pengertian Koperasi
Menurut UU No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian pasal 1,
Koperasi adalah badan hokum yang didirikan oleh orang perseorangan
atau badan hokum koperasi, dengan pemisahaan kekayaan para
anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi
aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya
sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.
2. Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi
Menurut UU No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian pasal 2 dan 3,
Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan
berdasar atas asas kekeluargaan. Sedangkan dalam UU No. 17 Tahun 2012
tentang Perkoperasian pasal 4, Koperasi bertujuan meningkatkan
kesejahteraan Anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,
sekaligus sebagai bagian yang tak terpisahkan dari tatanan perekonomian
nasional yang demokratis dan berkeadilan.
3. Prinsip Koperasi
Menurut No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian pasal 6, Koperasi
melaksanakan prinsip Koperasi sebagai berikut :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43
a. Keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka;
b. Pengawasan oleh Anggota diselenggarakan secara demokratis;
c. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi Koperasi;
d. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan
independen;
e. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Anggota,
Pengawas, Pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi
kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan
Koperasi;
f. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan
Koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat
lokal, nasional, regional, dan internasional; dan
g. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan
dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota.
4. Modal Koperasi
Berdasarkan UU No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian pasal 66,
Modal koperasi terdiri dari Setoran Pokok dan Sertifikat Modal Koperasi
sebagai modal awal. Selain modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
modal Koperasi dapat berasal dari:
a. Hibah;
b. Modal Penyertaan;
c. Modal pinjaman yang berasal dari:
a) Anggota;
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
b) Koperasi lainnya dan/atau Anggotanya;
c) Bank dan lembaga keuangan lainnya;modal sendiri dan modal
pinjaman.
d) Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya; dan/atau
e) Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
d. Sumber lain yang sah yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Selisih Hasil Usaha (SHU) Koperasi
Menurut UU No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian pasal 78
dijelaskan bahwa surplus hasil usaha:
a. Mengacu pada ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan Rapat
Anggota, Surplus Hasil Usaha disisihkan terlebih dahulu untuk Dana
Cadangan dan sisanya digunakan seluruhnya atau sebagian untuk:
a) Anggota sebanding dengan transaksi usaha yang dilakukan oleh
masing-masing Anggota dengan Koperasi;
b) Anggota sebanding dengan Sertifikat Modal Koperasi yang
dimiliki;
c) Pembayaran bonus kepada Pengawas, Pengurus, dan karyawan
Koperasi;
d) Pembayaran kewajiban kepada dana pembangunan Koperasi dan
kewajiban lainnya; dan/atau
e) Penggunaan lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45
b. Koperasi dilarang membagikan kepada Anggota Surplus Hasil Usaha
yang berasal dari transaksi dengan non-Anggota.
c. Surplus Hasil Usaha yang berasal dari non-Anggota sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dapat digunakan untuk mengembangkan usaha
Koperasi dan meningkatkan pelayanan kepada Anggota.
6. Jenis Koperasi
Menurut UU No 17 Tahun 2012 pasal 83 jenis koperasi terdiri dari :
a. Koperasi konsumen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di
bidang penyediaan barang kebutuhan Anggota dan non-Anggota.
b. Koperasi produsen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di
bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang
dihasilkan Anggota kepada Anggota dan non-Anggota.
c. Koperasi jasa menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan jasa nonsimpan pinjam yang diperlukan oleh Anggota dan non-Anggota.
d. Koperasi Simpan Pinjam menjalankan usaha simpan pinjam sebagai
satu-satunya usaha yang melayani Anggota.
7. Pendapatan dan Beban Koperasi
a. Pendapatan Koperasi
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27
Revisi 1998 tentang Akuntansi Perkoperasian dijelaskan bahwa
pendapatan koperasi yang timbul dari transaksi dengan anggota diakui
sebagai partisipasi bruto. Partisipasi bruto pada dasarnya adalah
penjualan barang/jasa kepada anggota. Dalam kegiatan pengadaan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46
barang dan jasa untuk anggota, partisipasi bruto dihitung dari harga
pelayanan yang diterima atau dibayar oleh anggota yang mencakup
beban pokok dan partisipasi bruto dihitung dari beban jual hasil
produksi anggota baik kepada nonanggota maupun kepada anggota.
Sedangkan pendapatan koperasi yang berasal dari transaksi dengan
nonanggota diakui sebagai pendapatan (penjualan) dan dilaporkan
terpisah dari partisipasi anggota dalam laporan perhitungan hasil usaha
sebesar nilai transaksi.Selisih antara pendapatan dan beban pokok
transaksi dengan nonanggota diakui sebagai laba atau rugi kotor dengan
nonanggota.
b. Beban Koperasi
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27
Revisi 1998 tentang Akuntansi Perkoperasian dijelaskan bahwa beban
usaha dan beban-beban perkoperasian harus disajikan terpisah dalam
laporan perhitungan hasil usaha. Dalam meningkatkan kesejahteraan
anggota, koperasi tidak hanya berfungsi menjalankan usaha-usaha
bisnis yang memberikan manfaat atau keuntungan ekonomi kepada
anggota, tetapi juga harus menjalankan fungsi lain untuk meningkatkan
kemampuan sumber daya anggota, baik secara khusus maupun sumber
daya koperasi secara nasional. Kegiatan ini tidak dilakukan oleh badan
usaha lain. Beban-beban yang dikeluarkan untuk kegiatan ini disebut
dengan beban perkoperasian. Termasuk dalam beban ini antara lain
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
adalah beban pelatihan anggota, beban pengembangan usaha anggota,
dan beban iuran untuk gerakan koperasi (Dewan Koperasi Indonesia).
D. Penelitian Terdahulu
1.
Fransiska Pordika Yulitasari tahun 2010 pernah melakukan penelitian
berjudul “Evaluasi Penghitungan Pajak Penghasilan Terutang Wajib
Pajak Badan Studi Kasus Di Koperasi Bina Usaha Pt. Madu Baru
Yogyakarta”.
Hasil Penelitian :
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan oleh peneliti yang
diperoleh dari Koperasi Bina Usaha PT. Madu Baru Yogyakarta pada
tahun 2010 diketahui bahwa jumlah Pajak Penghasilan Terutang pada
Koperasi Bina Usaha PT. Madu Baru adalah sebesar Rp8.276.250,00.
Jumlah Pajak Penghasilan Terutang ini lebih kecil dibandingkan dengan
hasil penghitungan yang dilaporkan dalam SPT Tahunan 1771 oleh
Koperasi Bina Usaha PT. Madu Baru yaitu sebesar Rp10.804.951,34
sehingga terdapat selisih sebesar Rp2.528.701,34. Hal ini menunjukkan
bahwa penghitungan Pajak Penghasilan Terutang Koperasi Bina Usaha
PT. Madu Baru tidak sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan
Perpajakan yang berlaku.
Koperasi Bina Usaha PT. Madu Baru kurang teliti dalam melakukan
penyesuaian fiskal terhadap penghasilan dan biaya yang tidak boleh
diakui dalam perpajakan yaitu pada pendapatan bunga dan pendapatan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
sewa gudang. Dalam hal biaya penyusutan, metode yang digunakan oleh
Koperasi Bina Usaha PT. Madu Baru dalam penyusutan aktiva tetap
Kelompok Bangunan Permanen juga tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
2.
Natalia Permatasari Tahun 2010 Pernah Melakukan Penelitian Berjudul
Analisis Ketepatan Penyesuaian Fiskal Untuk Menentukan Penghasilan
Neto Fiskal Wajib Pajak Badan Berdasarkan Undang-Undang Pajak
Penghasilan No. 36 Tahun 2008 Studi Kasus di PT Madu Baru
Yogyakarta.
Hasil Penelitian :
Berdasarkan hasil analisis dan hasil penghitungan ketepatan penyesuaian
fiskal yang dilakukan penulis terhadap laporan keuangan PT Madu Baru
Yogyakarta tahun 2009, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
penyesuaian fiskal yang dilakukan PT Madu Baru Yogyakarta untuk
menentukan penghasilan neto fiskal tidak tepat berdasarkan UndangUndang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008. Hal ini dikarenakan PT
Madu Baru Yogyakarta tidak melakukan penyesuaian fiskal untuk biaya
pengeluaran khusus, biaya koran dan majalah serta biaya resepsi tamu
sehingga menimbulkan selisih sebesar Rp47.433.899,35. Selisih tersebut
masih dapat diterima karena dari hasil penghitungan ketepatan
penyesuaian fiskal, prosentase tingkat kesalahan yang dilakukan PT
Madu Baru Yogyakarta dalam melakukan penyesuaian fiskal sebesar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
3,35% lebih kecil dibandingkan prosentase tingkat kesalahan yang dapat
diterima sebesar 5%.
3.
Fridolin Yuditha Tahun 2012 Pernah Melakukan Penelitian Berjudul
Analisis Penyesuaian Fiskal Untuk Menentukan Penghasilan Neto Fiskal
Wajib Pajak Badan Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan
Nomor 36 Tahun 2008 Studi Kasus di PT Madu Baru Yogyakarta.
Hasil Penelitian :
Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa penyesuaian fiskal yang dilakukan PT Madu
Baru, Yogyakarta untuk menentukan penghasilan neto fiskal kurang
sesuai berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 tahun
2008. Hal ini dikarenakan jumlah penyesuaian fiskal yang dilakukan oleh
PT Madu Baru tidak sama dengan jumlah penyesuaian fiskal berdasarkan
Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008. Sehingga
menimbulkan selisih penyesuaian fiskal sebesar Rp 41.606.261,00.
Selisih tersebut masih dapat diterima karena dari hasil penghitungan
prosentase selisih penyesuaian fiskal, prosentase selisih penyesuaian
fiskal yang dilakukan PT Madu Baru dalam melakukan penyesuaian
fiskal berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun
2008 sebesar 2,78%, jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan prosentase
selisih penyesuaian fiskal yang masih dapat diterima yaitu sebesar 5%.
4.
Feliana Cendya kartika. Tahun 2012 Pernah Melakukan Penelitian
Berjudul evaluasi penyesuaian fiskal positif atau fiskal negatif pajak
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
penghasilan wajib pajak badan studi kasus di perusahaan tekstil PT
Kusuma Mulia
Hasil penelitian :
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian terhadap laporan
keuangan dan laporan pajak perusahaan PT Kusuma Kurnia adalah
bahwa perusahaan telah melakukan penyesuaian fiskal positif atau
penyesuaian fiskal negatif pada tahun 2009 secara tepat. Ketepatan yang
dimaksud adalah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hal ini dapat
dilihat dari penyesuaian fiskal yang dilakukan oleh perusahaan.
Penyesuaian fiskal ini juga dapat digunakan oleh perusahaan PT Kusuma
Kurnia untuk mempertahankan dalam penyesuaian fiskal secara tepat
pada periode berikutnya sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku.
5.
Sigit Nugroho. Tahun 2002 Pernah Melakukan Penelitian Berjudul
Analisis Ketepatan Rekonsiliasi Fiskal studi kasus di PT. Chitra Pratama.
Hasil Penelitian :
Rekonsiliasi yang dilakukan oleh PT. Chitra pratama dianggap sudah
tepat, karena selisih laba (rugi) yang dibuat perusahaan tidak lebih dari
persentase selisih yang dibuat penulis yaitu sebesar 5% sedangkan
presentase yang dibuat perusahan sebesar 1,2123%.
6.
Stephanus Andi Adityaputra. Tahun 2009 Pernah Melakukan Penelitian
Berjudul Evaluasi Rekonsiliasi Fiskal studi Kasus PT Madu Baru.
Hasil Penelitian :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51
Perbedaan penyusunan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi
Keuangan dengan Fiskal, Peneliti mengungkapkan adanya koreksi fiskal
menyebabkan jumlah pajak penghasilan terutang untuk tahun 2007
berbeda dengan PPh terutang yang dihitung oleh perusahaan dan PPh
terutang setelah dilakukan evaluasi. Jumlah PPh terutang setelah evaluasi
lebih kecil dari pada jumlah PPh terutang yang dihitung perusahaan,
sehingga perusahaan sebenarnya dapat menghemat pajak sebesar Rp
97.581.838,00.
7.
Aurelia Puspa Nadya Estika tahun 2011 pernah melakukan penelitian
dengan judul “Evaluasi Penghitungan Pajak Penghasilan Terutang Bagi
Wajib Pajak Badan” Studi Kasus Pada Koperasi Bina Usaha PT. Madu
Baru Yogyakarta.
Hasil Penelitian:
Berdasarkan analisis data setelah dilakukan penyesuaian fiskal atas
Laporan Rugi Laba Koperasi pada tahun 2009 ditemukan jumlah
Penghasilan Kena Pajak (PKP), kemudian PKP dikalikan dengan tariff
Wajib Pajak Badan Pasal 17 dan 31 E UU RI No. 36 tahun 2008 tentang
Pajak Penghasilan diperoleh hasil bahwa penghitungan pajak penghasilan
terutang yang dilakukan oleh Koperasi Bina Usaha PT. Madu Baru pada
tahun 2009 kurang sesuai dengan UU RI No.36 tahun 2008 tentang Pajak
Penghasilan.
Koperasi
Bina
Usaha
PT.
Madu
Baru
dalam
mengelompokkan penghasilan dan biaya sudah sesuai dengan peraturan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
perpajakan namun khusus untuk biaya penyusutan aktiva tetap koperasi
kurang sesuai dengan peraturan perundangan yang ada.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Penelitian studi kasus
adalah rancangan penelitian yang mencakup pengkajian suatu unit
penelitian secara intensif. Studi kasus menggunakan individu atau
kelompok sebagai bahan studinya (Sarwono, 2006: 16). Kesimpulan dan
hasil dari penelitian ini hanya berlaku pada KUD Bersama Makmur.
B. Waktu Dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2013.
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di KUD Bersama Makmur, Desa Srimulyo,
Kecamatan Tungkal Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra
Selatan.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini Wajib Pajak Badan KUD Bersama
Makmur.
2. Objek Penelitian
a. Laporan Keuangan KUD Bersama Makmur tahun 2011.
53
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54
b. Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Wajib Pajak
Badan KUD Bersama Makmur tahun 2011.
D. Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain mengenai :
1. Gambaran umum koperasi yang meliputi sejarah berdirinya koperasi,
struktur organisasi koperasi serta hal lain yang berkaitan dengan
koperasi.
2. Sistem pembagian Sisa Hasil Usaha KUD Bersama Makmur.
3. Jenis usaha yang dijalankan KUD Bersama Makmur.
4. Modal KUD Bersama Makmur.
5. Laporan Keuangan KUD Bersama Makmur tahun 2011.
6. Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Wajib Pajak
Badan KUD Bersama Makmur 2011.
7. Surat Setoran Pajak Penghasilan (SSP) KUD Bersama Makmur untuk
tahun pajak 2011.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab kepada pengurus dan
karyawan yang mengurusi masalah keuangan dan perpajakan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55
2. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang
sesuai dengan penelitian seperti Laporan Keuangan Koperasi tahun
2011 dan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Wajib Pajak Badan
KUD Bersama Makmur 2011.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis deskriptif. Langkah-langkah menganalisis data adalah:
1. Memahami dan mendeskripsikan data yang diperoleh dari KUD
Bersama Makmur yaitu Laporan Keuangan yang disusun berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
2. Menganalisis data dengan cara :
a. Membuat penyesuaian terhadap laporan keuangan KUD Bersama
Makmur yang disajikan menurut Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun
2008, yaitu dengan mengelompokan penyesuaian fiskal dalam
Formulir 1771 lampiran 1 :
1) Penyesuaian fiskal positif
a) Biaya yang dibebankan / dikeluarkan untuk kepentingan
pemegang saham, sekutu, atau anggota.
Tidak dapat dibebankan karena tidak ada kaitanya dengan
kegiatan usaha.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56
b) Pembentukan atau pemupukan dana cadangan.
Berdasarkan pasal 9 ayat (1) huruf c UU PPh secara fiskal
pembentukan atau pemupukan dana cadangan tidak dapat
dibebankan
namun
ada
beberapa
pemupukan
dana
cadangan boleh dibebankan sesuai dengan Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
81/PMK.03/2009
tentang
pembentukan dan pemupukan dana cadangan yang boleh
dikurangkan sebagai biaya.
c) Penggantian atau imbalan pekerjaan atau
jasa dalam
bentuk natura dan kenikmatan.
Boleh dibebankan jika sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 83/PMK.03/2009 tentang penyediaan
makanan dan minuman bagi seluruh pegawai serta
penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan
kenikmatan
di
daerah
tertentu
dan
berkaitan
denganpelaksanaan pekerjaan yang dapat dikurangkan dari
penghasilan bruto pemberi kerja.
d) Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada
pemegang saham / pihak yang mempunyai hubungan
istimewa sehubungan dengan pekerjaan.
Dapat dibebankan sepanjang jumlahnya tidak melebihi
kewajaran.
e) Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
604/KMK.04/1994 tentang badan-badan dan pengusaha
kecil yang menerima harta hibahan yang tidak termasuk
sebagai objek pajak penghasilan.
f) Pajak penghasilan.
Sesuai dengan pasal 9 ayat (1) huruf h UU PPh.
g) Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma
atau cv yang modalnya tidak terbagi atas saham.
Berdasarkan pasal 4 ayat (3) huruf I UU PPh bukan
merupakan penghasilan.
h) Sanksi administrasi.
Penyesuaian berdasarkan pasal 9 ayat (1) huruf k UU PPh
bukan merupakan beban perusahaan.
i) Selisih penyusutan komersial di atas penyusutan fiskal
j) Selisih amortisasi komersial di atas amortisasi fiskal
k) Biaya yang ditangguhkan pengakuannya
l) Penyesuaian fiskal positif lainnya
2) Penyesuaian fiskal negatif
a) Selisih penyusutan komersial di bawah penyusutan fiskal
b) Selisih amortisasi komersial di bawah amortisasi fiskal
c) Penghasilan yang ditangguhkan pengakuannya
d) Penyesuaian fiskal negatif lainnya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58
b. Membuat perhitungan pajak penghasilan terutang berdasarkan
Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008, dengan
cara:
1) Menghitung besarnya Penghasilan Neto Fiskal dengan rumus :
Penghasilan Neto Fiskal = peredaran usaha – ((harga pokok
penjualan + biaya usaha lainnya) + (penghasilan dari luar usaha
– biaya dari luar usaha)) + penghasilan neto komersial luar
negeri) – penghasilan yang dikenakan PPh Final dan yang tidak
termasuk objek pajak + (penyesuaian positif – penyesuaian
negatif) – fasilitas penanaman modal berupa pengurangan
penghasilan.
2) Menghitung besarnya Pajak Penghasilan Terutang dengan
rumus :
PPh Terutang = (Penghasilan Neto Fiskal-kompensasi kerugian
fiskal) x Tarif PPh yang sesuai.
3. Menarik kesimpulan atas hasil analisis penyesuaian fiskal dan
penghitungan Pajak Penghasilan yang Terutang pada KUD Bersama
Makmur. Penyesuaian fiskal dan penghitungan Pajak Penghasilan
Terutang yang dilakukan oleh KUD Bersama Makmur dikatakan
sesuai menurut Undang-undang Perpajakan jika penyesuaian fiskal dan
perhitungan yang dilakukan KUD Bersama Makmur sesuai dengan
ketentuan yang telah dijelaskan sebelumnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah KUD Bersama Makmur
KUD Bersama Makmur adalah suatu kelembagaan petani yang terletak di
Desa Srimulyo Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi
Sumatera Selatan. KUD Bersama Makmur berdiri pada tanggal 25 April
2000, dengan latar belakang penggabungan (amalgamasi) dari 3 (tiga) KUD
diwilayah Rayon D Barat yaitu KUD Margo Mulyo (Desa Srimulyo), KUD
Harapan Mulia (Dsa Sinar Harapan) , KUD Bersama Makmur (Desa Banjar
Jaya).
Amalgamasi dilaksanakan dengan pertimbangan antara lain KUD
mempunyai potensial yang kecil sehingga KUD tersebut sulit berkembang,
KUD mempunyai potensi yang sama, KUD kurang berfungsi atau beku (
tidak bisa melaksanakan RAT 3 ( tiga ) tahun berturut-turut, Undang-undang
perkoperasian No. 25 Tahun 1992 Bab VI ayat 1 (a.b ) dan ayat 2.
Dengan dasar diatas diputuskan bahwa KUD Margo Mulyo Desa
Srimulyo , KUD Harapan Mulia Desa Sinar Harapan dan KUD Bersama
Makmur Desa Banjar Jaya di Amalgamasikan, Nama KUD yang dipakai
adalah KUD Bersama Makmur
yang berkedudukan di Desa Srimulyo
Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatera
Selatan, Dengan beramalgamasinya 3 (tiga) KUD tersebut diatas, secara
aklamasi menyatakan membubarkan diri sebagai Badan Hukum KUD dan
mengajukan permohonan Badan Hukum baru dengan nama KUD Bersama
59
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Makmur
60
yang terletak di Desa Srimulyo Kecamatan Tungkal Jaya
Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan.
B. Visi dan Misi
1. Visi
Peningkatan ekonomi dan pelayanan kepada anggota untuk mencapai
kesejahteraan di segala bidang menuju kebersamaan dan kemakmuran.
2. Misi
a. Meningkatkan pembangunan, perekonomian, pengembangan potensi
dan kesejahteraan anggota.
b. Berperan aktif dalam upaya meningkatkan kualitas SDM secara
terprogram dan berkesinambungan.
c. Meningkatkan ekonomi anggota melalui system kebersamaan sebagai
dasar kekuatan dalam mencapai ekonomi sebagai Soko Gurunya.
d. Untuk mencapai tujuan lebih mengedepankan rasa solidaritas
berdasarkan azas kekeluargaan dan demokrasi.
e. Lebih mengedepankan budaya tertib, untuk menciptakan kedisiplinan
dan trasparansi dalam bekerja dengan penuh tanggung jawab.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61
C. Struktur Organisasi
Gambar 4.1. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
KUD BERSAMA MAKMUR
RAT
Ketua Umum
BADAN PENGAWAS
M UJIONO
Ketua
Irkhamni
Ketua I Bid. Kebun
Ketua II Bid. Adm &
Keuangan
Ketu III Bid. Usaha &
Bisnis
Ketua IV Bid. SDM &
Organisasi
Anggota
Sukri
Minarsih
Triyanto
Jumari
M. Suud
Zainuri
Staf Lapangan
Staf Kantor
Poniran
Andras Riamin
Staf
Staf
Nora Erika
Situk
Sugeng Alex K.
Sumber : KUD Bersama Makmur
1. Pelaksana kegiatan
Pelaksana kegiatan
KUD Bersama Makmur dilaksanakan oleh
pengurus sebanyak 5 orang dan dibantu oleh staf sebanyak 6 orang.
a.
Ketua Umum
Kegiatan yang dilakukan oleh Ketua Umum yaitu Memimpin
usaha-usaha koperasi sesuai RAPB Koperasi, Mengkoordinir ketuaketua bidang dalam membuat rancangan rencana kerja dan anggaran
untuk diajukan di Rapat Anggota, Mengkoordinir ketua-ketua bidang
membuat laporan kegiatan, Menganalisa/mengevaluasi permohonan
rekomendasi dari ketua bidang tentang rencana penggunaan biaya
sebelum disutujui, Melakukan kerjasama dengan pihak lain, Bersama
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62
Ketua IV bidang SDM dan Organisasi menyusun rancangan peraturan
tentang karyawan dan system pemberian upah.
b.
Ketua I Bidang Kebun
Kegiatan yang dilakukan oleh Ketua I Bidang Kebun Yaitu
Membuat rencana kerja kebun (kegiatan panen, pemeliharaan kebun,
pemeliharaan infrastruktur, pemupukan dan pengangkutan TBS),
Mengkoordinir staff bidang produksi, transportasi, infrastruktur dan
administrasi kebun, Melakukan kerja sama dengan pihak angkutan
untuk mengikat kontrak kerjasama pengangkutan TBS, Bersama
Ketua IV Bidang SDM dan Organisasi menyusun rencana pelatihan
dan penyuluhan kepada petani/ kelompok tentang tehnis kebun.
c.
Ketua II Bidang Administrasi dan Keuangan.
Kegiatan yang dilakukan oleh Ketua II Bidang Administrasi dan
Keuangan yaitu Membuat rencana-rencana keuangan yang mencakup
sumber pembiayaan dan penggunaannya sesuai RAPB Koperasi,
Mencari sumber-sumber pendanaan untuk mendukung rencana kerja,
Mengatur penggunaan dana dengan efektif dan efisien, Meneliti
keabsahan dokumen pengeluaran sebelum disetujui, Menandatangani
dokumen penerimaan kas dan Bank, Mengembangkan system
pengendalian intern sesuai kebutuhan, Membuat laporan kegiatan
setiap bulan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
d.
63
Ketua III Bidang Usaha dan Bisnis
Kegiatan yang dilakukan oleh Ketua III Bidang Usaha dan
Bisnis yaitu Menyusun rencana kerja dan anggaran usaha bisnis setiap
periode, Menyampaikan rencana kerja dan anggaran bidang usaha
bisnis dalam rapat pengurus, Membuat kebijakan dan prosedur
operasional bidang usaha bisnis, Memimpin pengelolaan usaha unit
simpan pinjam dan saprodi, Melakukan pemesanan barang kebutuhan
usaha, Meneliti keabsahan bukti-bukti pembelian barang sebelum
dilakukan pembayaran, Mengembangkan system pelayanan anggota,
Mengevaluasi laporan masing-masing unit usaha
dan melakukan
perbaikan, Membuat laporan kegiatan setiap bulan.
e.
Ketua IV Bidang SDM dan Organisasi
Kegiatan yang dilakukan oleh Ketua IV Bidang SDM dan
Organisasi
yaitu
Membuat
rencana
kerja
pembinaan
dan
pengembangan SDM anggota sesuai kebutuhan, Membuat dan
mengembangkan program pelatihan untuk anggota, karyawan,
pengurus dan badan pengawas sesuai kebutuhan, Membantu Ketua
umum dalam melakukan kerjasama dengan pihak lain, Mengkoordinir
anggota, karyawan, pengurus dan badan pengawas tentang pelatihanpelatihan yang diselenggarakan oleh pihak lain.
2. Pengawasan kegiatan
Pengawasan kegiatan KUD Bersama Makmur dilaksanakan oleh Badan
Pengawas sebanyak 3 orang, terdiri dari Ketua Badan Pengawas dan 2
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
anggota. Pengawasan kegiatan meliputi Bidang organisasi, Bidang
Administrasi dan keuangan, Bidang Usaha, Bidang kebun dan Umum.
D. Kenggotaan
KUD Bersama Makmur beranggotakan 367 orang/ kavling ( 734 ha ),
dengan rincian sebagai berikut :
1. Tahun tanam 1994/1995
78 kavling ( 156 ha )
2. Tahun tanam 1995/1996
25 kavling ( 50 ha )
3. Tahun tanam 1996/1997
94 kavling ( 188 ha )
4. Tahun tanam 1997/1998
59 kavling ( 118 ha )
5. Tahun tanam 2000/2001
111 kavling ( 222 ha )
E. Bidang Usaha
Bersama Makmur memiliki Bidang Usaha antara lain :
1. Usaha Unit Simpan Pinjam.
Usaha unit simpan pinjam adalah usaha pelayanan pemberian pinjaman
kepada anggota. Usaha simpan pinjam berjalan dengan modal awal
pinjaman kredit dari pemerintah yang dinamakan subsidi BBM tahun 2000
sebanyak Rp. 100.000.000.- dipinjamkan kepada anggota dengan system
USP. Usaha simpan pinjam dimulai pada tahun 2000, dengan plafon
pinjaman Rp. 1.000.000.- bunga 3% perbulan ( bunga tetap ) jangka waktu
pengembalian 10 bulan. Beriring dengan berjalannya waktu sampai
dengan saat ini ( tahun 2012 ) pinjaman USP sudah mencapai plafon Rp.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65
10.000.000.- dengan bunga 2% perbulan. Hal ini didukung dengan
perekonomian anggota/masyarakat
sehingga masyarakat menabung di
KUD, dan dana tabungan anggota tersebut sebagai tambahan modal
pinjaman kepada anggota. Tabungan anggota di KUD Bersama Makmur
diberikan bunga 12 % pertahun. Tahun 2011 KUD Bersama Makmur
sudah bisa menyalurkan pinjaman USP dengan sistem Bank dengan plafon
Maksimal Rp. 30.000.000.- jangka waktu pengembalian paling lama 24
bulan dengan beban bunga 16 % pertahun. Sistem pembayaran angsuran
pinjaman dipotong dari pendapatan gaji TBS oleh KUD Bersama Makmur.
Omset usaha Unit Simpan Pinjam per tahun 2010 Rp. 724.379.175.2. Usaha Waserda/saprodi
Usaha Waserda/saprodi adalah usaha pelayanan kepada anggota dalam
bentuk penyediaan sembako dan penyediaan peralatan perawatan kebun.
Usaha Usaha Waserda/saprodi berjalan dengan modal simpanan anggota
yaitu simpanan pokok Rp. 100.000.- per kavling dan simpanan wajib Rp.
5.000.- perkavling per bulan. Usaha pelayanan sembako kurang berjalan
dengan baik dan akhirnya terhenti pada tahun 2002/2003. Usaha pelayanan
saprodi sampai dengan saat ini terus berkembang dengan baik adapun
barang-barang yang disediakan untuk pelayanan kepada anggota antara
lain :
a. Herbisida ( Round Up, Herbisal, Ally )
b. Pupuk ( Urea, Sp36, KCL, NPK, Kiesrite dan Borate )
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66
c. Peralatan perawatan kebun (Solo Sprayer, angkong, Egrek, mesin
rumput dan timbangan TBS)
Usaha pelayanan saprodi
menggunakan sistem pembayaran cash dan
tempo, untuk sistem tempo diangsur selama 3 bulan. Sistem pembayaran
dipotong dari pendapatan gaji TBS oleh KUD Bersama Makmur. Omset
usaha pelayanan saprodi per tahun 2010 Rp. 266.244.517.
F. Selisih Hasil Usaha (SHU)
Menurut UU No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian, Selisih Hasil Usaha
(SHU) koperasi adalah surplus hasih usaha/defisit hasil usaha yang diperoleh
dari hasil usaha atau pendapatan koperasi dalam satu tahun buku setelah
dikurangi dengan pengeluaran atas beban usaha. SHU di KUD Bersama
Makmur terbagi menjadi :
1. 40% untuk Jasa Anggota
2. 40% untuk Cadangan
3. 5% untuk Dana Pendidikan
4. 2,5% untuk Dana kesejahteraan pegawai
5. 5% untuk dana pengurus
6. 2.5% untuk Dana Pengawas
7. 2,5% untuk Dana untuk pembagian wilayah kerja
8. 2,5% untuk Dana Sosial
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
67
Pada tahun 2011 Selisih Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh KUD Bersama
Makmur adalah sebesar Rp 52.441.209,16 dan SHU setelah pajak adalah
sebesar Rp 45.886.058,16.
G. Kebijakan Akuntansi dan Perpajakan
Dalam menyusun Laporan Keuangan KUD Bersama Makmur mengacu
pada Standar Akuntansi Keungan.
1. Pendapatan KUD Bersama Makmur
KUD Bersama Makmur memperoleh pendapatan usaha yang berasal
dari laba penjualan barang (waserda), bunga simpan pinjam, pendapatan
fee, dan pendapatan lain-lain di luar usaha koperasi. Selama tahun 2011
KUD
Bersama
Makmur
memperoleh
pendapatan
sebesar
Rp
1.022.801.206,28.
2. Biaya KUD Bersama Makmur
Biaya KUD Bersama Makmur merupakan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan yang berhubungan baik secara
langsung maupun tidak langsung sehubungan dengan kegiatan koperasi.
Selama tahun 2011 KUD Bersama Makmur mengeluarkan biaya sebesar
Rp 970.359.997,12.
3. Aktiva Tetap Koperasi
KUD Bersama Makmur memiliki aktiva tetap yang dapat digolongkan
dalam Harta Berwujud Kelompok 1 dengan harga perolehan sebesar Rp
95.979.422, dan Kelompok Bangunan Permanen sebesar Rp 448.975.624.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
68
Dalam hal penyusutan aktiva tetap KUD Bersama Makmur memiliki
kebijakan yang sama dalam metode penghitungan penyusutan menurut
akuntansi/komersial dan perpajakan/fiskal yaitu saldo menurun.
4. Perpajakan
KUD Bersama Makmur adalah suatu badan usaha berbentuk koperasi.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2008
tentang Pajak Penghasilan diketahui bahwa badan termasuk dalam subjek
pajak. Dalam UU RI No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan pasal
2 ayat (3) disebutkan bahwa Koperasi termasuk dalam subjek pajak dalam
negeri yaitu badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) KUD Bersama Makmur adalah
01.686.780.6.314.000.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di KUD Bersama Makmur,
diperoleh
beberapa
data
yaitu
Surat
Setoran
Pajak
(SSP),
Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan 1771
dan Laporan Keuangan tahun 2011 yang terdiri dari Neraca Komparatif,
Laporan Rugi Laba tahun 2011 dan Daftar Inventaris dan Penyusutan. Untuk
melaporkan
dan
membayar
pajak
penghasilan
Wajib
Pajak
harus
menggunakan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sebagai sarana untuk
menghitung pajak penghasilan. Pengisian SPT harus sesuai dengan peraturan
perpajakan yang berlaku sehingga menghasilkan Penghasilan Kena Pajak
(PKP) dan digunakan untuk menghitung besarnya Pajak Penghasilan
Terutang di KUD Bersama Makmur. Berikut merupakan data-data yang
diperoleh oleh peneliti yang dapat digunakan untuk mendukung penelitian :
1.
Neraca Tahun 2011
Neraca yang disajikan oleh KUD Bersama Makmur tahun 2011 adalah:
69
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
71
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
72
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
73
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.
74
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
75
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
76
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77
B. Analisis Data
1. Membuat analisis penyesuaian fiskal terhadap laporan keuangan KUD Bersama Makmur yang disajikan menurut Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008. Langkah yang dilakukan dalam
analisis ini antara lain :
a. Menentukan komponen pendapatan bruto yang sesuai dengan Objek Pajak.
Tabel 5.3 Tabel analisis komponen pendapatan bruto yang sesuai dengan Objek Pajak.
No
Komponen yang
dianalisis
Menurut Koperasi
Menurut undang-undang
Koperasi mengakui
sebagai pendapatan
sebesar Rp. 186.891.527
Dalam pasal 4 ayat (1) huruf a
dijelaskan bahwa penggantian
atau imbalan berkenaan
dengan pekerjaan atau jasa
yang diterima atau diperoleh
termasuk gaji, tunjangan,
honorarium, komisi, bonus,
gratifikasi, uang pensiun, atau
imbalan dalam bentuk lain
kecuali ditentukan lain dalam
undang-undang ini.
Pendapatan diakui sebesar Rp
186.891.527
Analisis & Kelompok penyesuaian fiskal
Kelompok
Analisis penyesuaian
penyesuaian fiskal
fiskal
(For. 1771 Lamp.1)
1
Pendapatan
Management Fee
Pengakuan pendapatan
oleh koperasi sudah tepat
dengan UU RI No. 36
Tahun 2008 dan PP
tidak perlu
dilakukan
penyesuaian.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
78
Tabel 5.3 Tabel analisis komponen pendapatan bruto yang sesuai dengan Objek Pajak (lanjutan)
No
Komponen yang
dianalisis
Menurut Koperasi
Menurut undang-undang
Analisis & Kelompok penyesuaian fiskal
Kelompok
Analisis penyesuaian
penyesuaian fiskal
fiskal
(For. 1771 Lamp.1)
2
Pendapatan Fee
Angkutan
Koperasi mengakui
sebagai pendapatan
sebesar Rp. 38.327.418
3
Pendapatan Fee 0.5%
dan Fee Lain-lain
Koperasi mengakui
sebagai pendapatan
sebesar Rp. 257.948.482
Dalam pasal 4 ayat (1) huruf a
dijelaskan bahwa penggantian
atau imbalan berkenaan dengan
pekerjaan atau jasa yang
diterima atau diperoleh
termasuk gaji, tunjangan,
honorarium, komisi, bonus,
gratifikasi, uang pension, atau
imbalan dalam bentuk lain
kecuali ditentukan lain dalam
undang-undang ini. Pendapatan
diakui sebesar Rp 38.327.418
Dalam pasal 4 ayat (1) huruf a
dijelaskan bahwa penggantian
atau imbalan berkenaan dengan
pekerjaan atau jasa yang
diterima atau diperoleh
termasuk gaji, tunjangan,
honorarium, komisi, bonus,
gratifikasi, uang pension, atau
imbalan dalam bentuk lain
kecuali ditentukan lain dalam
undang-undang ini. Pendapatan
diakui sebesar Rp 257.948.482
Pengakuan pendapatan
oleh koperasi sudah
tepat berdasarkan UU
RI No. 36 Tahun 2008
dan PP.
tidak perlu
dilakukan
penyesuaian.
Pengakuan pendapatan
oleh koperasi sudah
tepat berdasarkan UU
RI No. 36 Tahun 2008
dan PP.
tidak perlu
dilakukan
penyesuaian.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
79
Tabel 5.3 Tabel analisis komponen pendapatan bruto yang sesuai dengan Objek Pajak (lanjutan)
No
Komponen yang
dianalisis
Menurut Koperasi
Menurut undang-undang
4
Pendapatan Bunga
Bank
Koperasi mengakui
sebagai pendapatan
sebesar Rp. 53.010.496
Dalam pasal 4 ayat (2)
huruf a dijelaskan bahwa
penghasilan berupa bunga
deposito dan tabungan
lainnya digolongkan dalam
penghasilan yang dikenai
pajak bersifat final.
5
Pendapatan Unit
Usaha Simpan
Pinjam
Koperasi mengakui
sebagai pendapatan
sebesar Rp. 258.936.555
6
Pendapatan Unit
Usaha Waserda
Koperasi mengakui
sebagai pendapatan
sebesar Rp. 18.364.798
Dalam pasal 4 ayat (1)
huruf f dijelaskan bahwa
pendapatan bunga simpan
pinjam digolongkan dalam
penghasilan yang termasuk
dalam objek pajak.
Pendapatan diakui sebesar
Rp 258.936.555
Dalam pasal 4 ayat (1) huruf
c dijelaskan bahwa yang
menjadi objek pajak adalah
penghasilan yang dapat
dipakai untuk menambah
kekayaan wajib pajak
dengan nama dan dalam
bentuk apapun termasuk laba
usaha. Pendapatan diakui
sebesar Rp. 18.364.798
Analisis & Kelompok penyesuaian fiskal
Kelompok
Analisis penyesuaian
penyesuaian fiskal
fiskal
Pengakuan pendapatan
oleh koperasi sebesar Rp.
53.010.196 sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP
namun dalam
pengelompokan belum
sesuai.
Pengakuan pendapatan
oleh koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Pengakuan pendapatan
oleh koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
(For. 1771 Lamp.1)
Masuk dalam
kelompok
penghasilan yang
dikenakan PPh Final
dan yang tidak
termasuk dalam
Objek Pajak sebesar
Rp. 53.010.496.
tidak perlu
dilakukan
penyesuaian.
tidak perlu
dilakukan
penyesuaian.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80
Tabel 5.3 Tabel analisis komponen pendapatan bruto yang sesuai dengan Objek Pajak (lanjutan)
Analisis & Kelompok penyesuaian fiskal
Komponen yang
Kelompok
No
Menurut Koperasi
Menurut undang-undang
Analisis penyesuaian
dianalisis
penyesuaian fiskal
fiskal
(For. 1771 Lamp.1)
7
Pendapatan Unit
Usaha Bank Mandiri
Sumber : Data Diolah
Koperasi mengakui
sebagai pendapatan
sebesar Rp. 209.321.931
Dalam pasal 4 ayat (1)
huruf f dijelaskan bahwa
pendapatan bunga simpan
pinjam digolongkan dalam
penghasilan yang termasuk
dalam objek pajak.
Pendapatan diakui sebesar
Rp 258.936.555 namun
didalamnya terdapat
pendapatan bunga atas
simpanan rekening giro
yang digolongkan ke dalam
penghasilan yang dikenai
pajak final sebesar Rp
3.369.881.
Pengakuan pendapatan
oleh koperasi sebesar Rp.
209.321.931 sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP
namun pendapatan
sebesar Rp 3.369.881
dalam pengelompokan
belum tepat.
Masuk dalam
kelompok
penghasilan yang
dikenakan PPh
Final dan yang
tidak termasuk
dalam Objek Pajak
sebesar Rp.
3.369.881
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
81
Keterangan :
1) Pendapatan Management Fee
Pendapatan Management Fee adalah pendapatan yang didapat dari
pemotongan penjualan Tandan Buah Segar (TBS) yang dijual oleh anggota
melalui koperasi dan digunakan untuk kegiatan operasional koperasi.
Pendapatan ini didapat setiap bulannya sebesar Rp 8.5/Kg dari penjualan
tandan buah segar yang dilakukan oleh anggota. Pemotongan ini sesuai
dengan kesepakatan dengan anggota KUD Bersama Makmur.
2) Pendapatan Fee Angkutan
Pendapatan Fee Angkutan adalah pendapatan yang didapat dari pemotongan
penjualan Tandan Buah Segar (TBS) yang dijual oleh anggota melalui
koperasi dan digunakan untuk kelancaran pengangkutan TBS. pendapatan ini
didapat setiap bulannya sebesar Rp 2/Kg. Pemotongan ini sesuai dengan
kesepakatan dengan anggota dan digunakan untuk kepentingan operasional
angkutan TBS KUD Bersama Makmur.
3) Pendapatan Fee 0.5% dan Fee Lain-lain.
Pendapatan tersebut didapat dari perusahaan mitra KUD Bersama Makmur
sebesar 0.5% dari total penjualan TBS ke perusahaan tersebut. Sedangkan Fee
Lain-lain di dapat dari :
a) Fee 1% angsuran ida pertabun
b) Pemberian operasional pengambilan klaim dari ahli waris
c) Fee TBS grading Rp 10/Kg
d) Jasa atas pembelian pupuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
82
e) Premium RSPO
f)
Dana pembinaan dari Pemkab Musi Banyuasin setelah pajak
g) Pendapatan Sewa Molen
4) Pendapatan Bunga
Pendapatan tersebut didapat dari simpanan rekening Simpeda di Bank Sumsel
Babel setelah dikurangi pajak dan biaya administrasi.
5) Usaha Unit Simpan Pinjam
Pendapatan tersebut diperoleh dari bunga pinjaman yang diperoleh koperasi
karena memberikan pinjaman kepada anggota.
6) Usaha Waserda (Saprodi)
Pendapatan tersebut diperoleh dari penjualan alat-alat (perlengkapan)
pertanian.
7) Usaha Bank Mandiri
Pendapatan tersebut diperoleh dari bunga simpan pinjam yang diperoleh
koperasi karena memberikan pinjaman kepada anggota dimana modalnya
berasal dari pinjaman Bank Mandiri.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
83
b. Menentukan komponen biaya yang dikeluarkan untuk mendapat, menagih, dan memelihara penghasilan.
Tabel 5.4 Tabel analisis komponen biaya yang dikeluarkan untuk mendapat, menagih, dan memelihara penghasilan.
No
Komponen yang
dianalisis
Menurut Koperasi
Menurut undang-undang
Analisis & Kelompok penyesuaian fiskal
Kelompok
Analisis penyesuaian
penyesuaian
fiskal
fiskal
(For. 1771 Lamp.1)
1
Biaya Perjalanan
Dinas
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 57,706,000.00
2
Biaya Kelancaran
Usaha
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 7,500,000.00
Dalam pasal 6 ayat (1)
huruf a dijelaskan bahwa
biaya perjalanan
merupakan biaya yang
secara langsung atau tidak
langsung berkaitan dengan
kegiatan usaha.
Biaya Kelancaran Usaha
merupakan biaya
entertainment yang tidak
berhubungan langsung
dengan usaha karena tidak
disertai dengan bukti
nominatif.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
penyesuaian
positif :
Penyesuaian fiskal
positif lainnya
sebesar Rp.
7,500,000.00
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84
Tabel 5.4 Tabel analisis komponen biaya yang dikeluarkan untuk mendapat, menagih, dan memelihara penghasilan (lanjutan)
No
Komponen yang
dianalisis
Menurut Koperasi
Menurut undang-undang
Analisis & Kelompok penyesuaian fiskal
Kelompok
Analisis penyesuaian
penyesuaian fiskal
fiskal
(For. 1771 Lamp.1)
3
Biaya Tagihan
Rekening Listrik
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 2,015,565.00
4
Biaya Perawatan
Harta Tetap
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 12,435,000.00
5
Biaya ATK
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 11,367,230.00
6
Biaya Foto copy
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 20,250.00
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf a
dijelaskan bahwa biaya tagihan
rekening listrik merupakan
biaya yang secara langsung
atau tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan usaha. Biaya
diakui sebesar
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf a
dijelaskan bahwa Biaya
Perawatan Harta Tetap
merupakan biaya yang secara
langsung atau tidak langsung
berkaitan dengan kegiatan
usaha.
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf a
dijelaskan bahwa biaya ATK
merupakan biaya yang secara
langsung atau tidak langsung
berkaitan dengan kegiatan
usaha.
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf a
dijelaskan bahwa biaya foto
copy merupakan biaya yang
secara langsung atau tidak
langsung berkaitan dengan
kegiatan usaha.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85
Tabel 5.4 Tabel analisis komponen biaya yang dikeluarkan untuk mendapat, menagih, dan memelihara penghasilan (lanjutan)
No
Komponen yang
dianalisis
Menurut Koperasi
Menurut undang-undang
Analisis & Kelompok penyesuaian fiskal
Kelompok
Analisis penyesuaian
penyesuaian fiskal
fiskal
(For. 1771 Lamp.1)
7
Biaya Pengiriman
Data & Fax
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 200,000.00
8
Biaya Transfer
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 42,000.00
9
Biaya Rapat
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 21,847,500.00
10
Biaya Genset (BBM,
Service & Peralatan)
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 8,635,000.00
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf a
dijelaskan bahwa biaya
pengiriman data dan fax
merupakan biaya yang secara
langsung atau tidak langsung
berkaitan dengan kegiatan
usaha.
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf a
dijelaskan bahwa biaya
transfer merupakan biaya yang
secara langsung atau tidak
langsung berkaitan dengan
kegiatan usaha.
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf a
dijelaskan bahwa biaya rapat
merupakan biaya yang secara
langsung atau tidak langsung
berkaitan dengan kegiatan
usaha.
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf a
dijelaskan bahwa Biaya Genset
merupakan biaya yang secara
langsung atau tidak langsung
berkaitan dengan kegiatan
usaha.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
86
Tabel 5.4 Tabel analisis komponen biaya yang dikeluarkan untuk mendapat, menagih, dan memelihara penghasilan (lanjutan)
No
Komponen yang
dianalisis
Menurut Koperasi
Menurut undang-undang
Analisis & Kelompok penyesuaian fiskal
Kelompok
Analisis penyesuaian
penyesuaian fiskal
fiskal
(For. 1771 Lamp.1)
11
Biaya Motor (BBM
& Perawatan)
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 655,000.00
Dalam Keputusan Direktur
Jenderal Pajak
Nomor Kep - 220/Pj./2002
pasal 3 ayat (2) dijelaskan
bahwa biaya pemeliharaan
atau perbaikan rutin
kendaraan yang dimiliki
dan dipergunakan
perusahaan untuk pegawai
tertentu karena jabatan atau
pekerjaannya dapat
dibebankan sebagai biaya
perusahaan sebesar 50%
(lima puluh persen) dari
jumlah biaya pemeliharaan
atau perbaikan rutin dalam
tahun pajak yang
bersangkutan. Sehingga
biaya diakui sebesar Rp
327,500.00
Pengakuan pendapatan
oleh koperasi tidak tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
penyesuaian positif
: Biaya yang
dibebankan /
dikeluarkan untuk
kepentingan
pemegang saham,
sekutu, atau
anggota sebesar Rp
327,500.00
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87
Tabel 5.4 Tabel analisis komponen biaya yang dikeluarkan untuk mendapat, menagih, dan memelihara penghasilan (lanjutan)
No
Komponen yang
dianalisis
Menurut Koperasi
Menurut undang-undang
Analisis & Kelompok penyesuaian fiskal
Kelompok
Analisis penyesuaian
penyesuaian fiskal
fiskal
(For. 1771 Lamp.1)
12
Biaya Incentive (Gaji
Pegawai)
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 201,600,000.00
13
Pengeluaran Fee
Desa
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 28,745,563.50
14
Biaya Kelancaran
Pos Pol
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 6,600,000.00
15
Biaya Tilang
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 550,000.00
Dalam pasal 6 ayat (1)
huruf a dijelaskan bahwa
biaya gaji merupakan biaya
yang secara langsung atau
tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan usaha.
Dalam pasal 6 ayat (1)
huruf k dijelaskan bahwa
biaya pembangunan
infrastruktur sosial dapat
diakui sebagai biaya.
Biaya Kelancaran Pos Pol
merupakan biaya
entertainment yang tidak
berhubungan langsung
dengan usaha karena tidak
disertai dengan bukti
nominatif.
Dalam pasal 6 ayat (1)
huruf a dijelaskan bahwa
biaya tilang merupakan
biaya yang secara langsung
atau tidak langsung
berkaitan dengan kegiatan
usaha.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi tidak tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
penyesuaian positif
: Penyesuaian fiskal
positif lainnya
sebesar Rp.
6,600,000.00
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
88
Tabel 5.4 Tabel analisis komponen biaya yang dikeluarkan untuk mendapat, menagih, dan memelihara penghasilan (lanjutan)
No
Komponen yang
dianalisis
Menurut Koperasi
Menurut undang-undang
Analisis & Kelompok penyesuaian fiskal
Kelompok
Analisis penyesuaian
penyesuaian fiskal
fiskal
(For. 1771 Lamp.1)
16
Biaya Cetak Surat
Pengantar Buah
(SPB)
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 3,110,000.00
17
Biaya Operasional
Tandan Buah Segar
(TBS)
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 2,250,000.00
18
Pembayaran THR
Pegawai
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 16,700,000.00
Dalam pasal 6 ayat (1)
huruf a dijelaskan bahwa
biaya Cetak Cetak Surat
Pengantar Buah (SPB)
merupakan biaya yang
secara langsung atau tidak
langsung berkaitan dengan
kegiatan usaha.
Dalam pasal 6 ayat (1)
huruf a dijelaskan bahwa
biaya operasional Tandan
Buah Segar (TBS)
merupakan biaya yang
secara langsung atau tidak
langsung berkaitan dengan
kegiatan usaha.
Dalam pasal 6 ayat (1)
huruf a dijelaskan bahwa
biaya THR pegawai
merupakan biaya yang
secara langsung atau tidak
langsung berkaitan dengan
kegiatan usaha.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
89
Tabel 5.4 Tabel analisis komponen biaya yang dikeluarkan untuk mendapat, menagih, dan memelihara penghasilan (lanjutan)
No
Komponen yang
dianalisis
Menurut Koperasi
Menurut undang-undang
Analisis & Kelompok penyesuaian fiskal
Kelompok
Analisis penyesuaian
penyesuaian fiskal
fiskal
(For. 1771 Lamp.1)
19
Biaya Pembuatan
Seragam pegawai
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 6,300,000.00
Dalam pasal 9 ayat (1)
huruf e dijelaskan bahwa
penggantian atau imbalan
sehubungan dengan
pekerjaan atau jasa yang
diberikan dalam bentuk
natura dan kenikmatan
kecuali penyediaan
makanan dan minuman
bagi seluruh pegawai tidak
boleh dikurangkan. Dalam
peraturan menteri keuangan
No 83/PMK.03/2009 pasal
5 dijelaskan bahwa
pemberian natura dan
kenikmatan dalam bentuk
pakaian dan peralatan
keselamatan kerja (pakaian
seragam petugas kea, nanan
(satpam), sarana antar
jemput Pegawai, serta
penginapan untuk awak
kapal, dan yang
sejenisnya). Biaya diakui
sebesar Rp. 6,300,000.00
Pengakuan biaya oleh
koperasi tidak tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
penyesuaian positif
: Biaya yang
dibebankan /
dikeluarkan untuk
kepentingan
pemegang saham,
sekutu, atau
anggota sebesar Rp.
6,300,000.00
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
90
Tabel 5.4 Tabel analisis komponen biaya yang dikeluarkan untuk mendapat, menagih, dan memelihara penghasilan (lanjutan)
No
Komponen yang
dianalisis
Menurut Koperasi
Menurut undang-undang
Analisis & Kelompok penyesuaian fiskal
Kelompok
Analisis penyesuaian
penyesuaian fiskal
fiskal
(For. 1771 Lamp.1)
20
Operasional
Idapertabun
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 8,440,000.00
21
Operasional
Pengurusan Grading
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 8,608,000.00
22
Operasional Jaga
Gudang Hari Raya
Idul Fitri
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 500,000.00
Dalam pasal 6 ayat (1)
huruf a dijelaskan bahwa
biaya operasional ida
pertabun merupakan biaya
yang secara langsung atau
tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan usaha.
Dalam pasal 6 ayat (1)
huruf a dijelaskan bahwa
biaya operasional
pengurusan grading
merupakan biaya yang
secara langsung atau tidak
langsung berkaitan dengan
kegiatan usaha.
Dalam pasal 6 ayat (1)
huruf a dijelaskan bahwa
biaya Operasional Jaga
Gudang Hari Raya Idul
Fitri merupakan biaya yang
secara langsung atau tidak
langsung berkaitan dengan
kegiatan usaha.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
91
Tabel 5.4 Tabel analisis komponen biaya yang dikeluarkan untuk mendapat, menagih, dan memelihara penghasilan (lanjutan)
No
Komponen yang
dianalisis
Menurut Koperasi
Menurut undang-undang
Analisis & Kelompok penyesuaian fiskal
Kelompok
Analisis penyesuaian
penyesuaian fiskal
fiskal
(For. 1771 Lamp.1)
23
Biaya HUT RI TK.
Kabupaten
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 2,500,000.00
24
Pembelian
Perlengkapan
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 37,921,000.00
25
Pembelian Molen
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 4,500,000.00
Dalam pasal 9 ayat (1) huruf
g dijelaskan bahwa harta
yang dihibahkan, bantuan
atau sumbangan tidak boleh
dibebankan. Biaya diakui
sebesar Rp. 2,500,000.00
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf
a dijelaskan bahwa biaya
perlengkapan merupakan
biaya yang secara langsung
atau tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan usaha.
Dalam pasal 9 ayat (2)
dijelaskan bahwa pengeluaran
untuk mendapatkan, menagih
dan memelihara penghasilan
yang mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun
tidak boleh dibebankan
sekaligus melainkan
dibebankan melalui
penyusutan atau amortisasi
sehingga tidak boleh
dikurangkan. Biaya diakui
sebesar Rp. 4,500,000.00
Pengakuan biaya oleh
koperasi tidak tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
penyesuaian positif
: Harta yang
dihibahkan,
bantuan atau
sumbangan sebesar
Rp. 2,500,000.00
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
penyesuaian positif
: Penyesuaian fiskal
positif lainnya
sebesar Rp.
4,500,000.00
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
92
Tabel 5.4 Tabel analisis komponen biaya yang dikeluarkan untuk mendapat, menagih, dan memelihara penghasilan (lanjutan)
No
Komponen yang
dianalisis
Menurut Koperasi
26
Pemutihan Dana
Grading
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 7,615,840.00
27
Pembangunan
Gedung Pertemuan
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 175,500,000.00
Menurut undang-undang
Dalam pasal 6 ayat (1)
huruf d dijelaskan bahwa
kerugian karena penjualan
atau pengalihan harta yang
dimiliki dan digunakan
dalam perusahaan atau
yang dimiliki untuk
mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan
dapat di bebankan.
Dalam pasal 9 ayat (2)
dijelaskan bahwa
pengeluaran untuk
mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan
yang mempunyai masa
manfaat lebih dari satu
tahun tidak boleh
dibebankan sekaligus
melainkan dibebankan
melalui penyusutan atau
amortisasi sehingga tidak
boleh dikurangkan. Biaya
diakui sebesar Rp.
175,500,000.00
Analisis & Kelompok penyesuaian fiskal
Kelompok
Analisis penyesuaian
penyesuaian fiskal
fiskal
(For. 1771 Lamp.1)l
Pengakuan biaya oleh
Tidak ada
koperasi sudah tepat
penyesuaian fiskal.
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Pengakuan biaya oleh
koperasi tidak tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
penyesuaian positif
: Penyesuaian fiskal
positif lainnya
sebesar Rp.
175,500,000.00
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
93
Tabel 5.4 Tabel analisis komponen biaya yang dikeluarkan untuk mendapat, menagih, dan memelihara penghasilan (lanjutan)
No
Komponen yang
dianalisis
Menurut Koperasi
Menurut undang-undang
Analisis & Kelompok penyesuaian fiskal
Kelompok
Analisis penyesuaian
penyesuaian fiskal
fiskal
(For. 1771 Lamp.1)
28
ATK & Foto Copy
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 4,406,615.00
29
Subsidi Pembayaran
Gaji
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 24,000,000.00
30
Pembayaran
Pinjaman Subsidi
BBM
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 16,000,000.00
31
Beban Bunga Atas
Simpanan Anggota
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 48,217,620.00
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf a
dijelaskan bahwa biaya ATK
& foto copy merupakan biaya
yang secara langsung atau
tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan usaha.
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf a
dijelaskan bahwa biaya Subsidi
Pembayaran Gaji merupakan
biaya yang secara langsung atau
tidak langsung berkaitan dengan
kegiatan usaha.
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf a
dijelaskan bahwa Pembayaran
Pinjaman Subsidi BBM
merupakan biaya yang secara
langsung atau tidak langsung
berkaitan dengan kegiatan
usaha.
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf a
dijelaskan bahwa biaya Bunga
Atas Simpanan Anggota
merupakan biaya yang secara
langsung atau tidak langsung
berkaitan dengan kegiatan
usaha.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
94
Tabel 5.4 Tabel analisis komponen biaya yang dikeluarkan untuk mendapat, menagih, dan memelihara penghasilan (lanjutan)
No
Komponen yang
dianalisis
Menurut Koperasi
Menurut undang-undang
Analisis & Kelompok penyesuaian fiskal
Kelompok
Analisis penyesuaian
penyesuaian fiskal
fiskal
(For. 1771 Lamp.1)
32
Biaya Operasional
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 47,000.00
33
Pembelian Peralatan
Safety
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 185,000.00
34
Biaya Administrasi
Rekening Giro
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 275,000.00
35
Biaya Profisi &
Administrasi
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 8,400,000.00
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf a
dijelaskan bahwa biaya
Operasional merupakan biaya
yang secara langsung atau
tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan usaha.
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf a
dijelaskan bahwa biaya
Peralatan Safety merupakan
biaya yang secara langsung atau
tidak langsung berkaitan dengan
kegiatan usaha.
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf a
dijelaskan bahwa biaya
Administrasi Rekening Giro
merupakan biaya yang secara
langsung atau tidak langsung
berkaitan dengan kegiatan
usaha.
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf a
dijelaskan bahwa biaya Biaya
Profisi & Administrasi
merupakan biaya yang secara
langsung atau tidak langsung
berkaitan dengan kegiatan
usaha.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No. 36
Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
95
Tabel 5.4 Tabel analisis komponen biaya yang dikeluarkan untuk mendapat, menagih, dan memelihara penghasilan (lanjutan)
No
Komponen yang
dianalisis
Menurut Koperasi
Menurut undang-undang
Analisis & Kelompok penyesuaian fiskal
Kelompok
Analisis penyesuaian
penyesuaian fiskal
fiskal
(For. 1771 Lamp.1)
36
Beban Bunga
Pinjaman Bank
Mandiri
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 110,830,416.68
37
Beban Pajak
Rekening Giro
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 305,705.53
38
Biaya Materai
Rekening Giro
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 266,000.00
39
Biaya Premi
Asuransi KUD
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 750,000.00
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf a
dijelaskan bahwa biaya Bunga
Pinjaman Bank Mandiri
merupakan biaya yang secara
langsung atau tidak langsung
berkaitan dengan kegiatan
usaha.
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf a
dijelaskan bahwa biaya Pajak
Rekening Giro merupakan
biaya yang secara langsung
atau tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan usaha.
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf a
dijelaskan bahwa biaya Biaya
Materai Rekening Giro
merupakan biaya yang secara
langsung atau tidak langsung
berkaitan dengan kegiatan
usaha.
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf a
dijelaskan bahwa biaya Premi
Asuransi KUD merupakan
biaya yang secara langsung
atau tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan usaha.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
96
Tabel 5.4 Tabel analisis komponen biaya yang dikeluarkan untuk mendapat, menagih, dan memelihara penghasilan (lanjutan)
No
Komponen yang
dianalisis
Menurut Koperasi
40
Biaya Operasional
Perpanjangan
Kontrak
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 1,250,000.00
41
Beban RAT Tahun
2010
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 16,775,850.00
42
Pajak SHU Tahun
2010
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 5,681,334.00
43
Perpanjangan &
Perubahan Anggaran
Dasar KUD
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 2,500,000.00
Menurut undang-undang
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf
a dijelaskan bahwa biaya
Operasional Perpanjangan
Kontrak merupakan biaya
yang secara langsung atau
tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan usaha.
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf
a dijelaskan bahwa biaya
RAT Tahun 2010 merupakan
biaya yang secara langsung
atau tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan usaha.
Dalam pasal 9 ayat (1) huruf
h dijelaskan bahwa pajak
penghasilan tidak boleh
dikurangkan.
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf
a dijelaskan bahwa biaya
Perpanjangan & Perubahan
Anggaran Dasar KUD
merupakan biaya yang secara
langsung atau tidak langsung
berkaitan dengan kegiatan
usaha.
Analisis & Kelompok penyesuaian fiskal
Kelompok
Analisis penyesuaian
penyesuaian fiskal
fiskal
(For. 1771 Lamp.1)l
Pengakuan biaya oleh
Tidak ada
koperasi sudah tepat
penyesuaian fiskal.
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi tidak tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
penyesuaian positif
: Pajak penghasilan
sebesar Rp.
5,681,334.00
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
97
Tabel 5.4 Tabel analisis komponen biaya yang dikeluarkan untuk mendapat, menagih, dan memelihara penghasilan (lanjutan)
No
Komponen yang
dianalisis
Menurut Koperasi
Menurut undang-undang
Analisis & Kelompok penyesuaian fiskal
Kelompok
Analisis penyesuaian
penyesuaian fiskal
fiskal
(For. 1771 Lamp.1)
44
Muba Expo Sekayu
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 40,967,300.00
45
Bingkisan Hari Idul
Fitri Untuk Anggota
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 36,831,600.00
Dalam pasal 6 ayat (1) huruf
a dijelaskan bahwa biaya
Muba Expo Sekayu
merupakan biaya yang secara
langsung atau tidak langsung
berkaitan dengan kegiatan
usaha.
Bingkisan Hari Idul Fitri
Untuk Anggota merupakan
biaya entertainment yang
tidak berhubungan langsung
dengan usaha.
Pengakuan biaya oleh
koperasi sudah tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
Tidak ada
penyesuaian fiskal.
Pengakuan biaya oleh
koperasi tidak tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
penyesuaian positif
: Penyesuaian fiskal
positif lainnya
sebesar Rp.
36,831,600.00
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
98
Tabel 5.4 Tabel analisis komponen biaya yang dikeluarkan untuk mendapat, menagih, dan memelihara penghasilan (lanjutan)
No
Komponen yang
dianalisis
Menurut Koperasi
Menurut undang-undang
Analisis & Kelompok penyesuaian fiskal
Kelompok
Analisis penyesuaian
penyesuaian fiskal
fiskal
(For. 1771 Lamp.1)
46
Beban Penyusutan
Kelompok I :
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 11,920,607.41
Bangunan Permanen :
Koperasi mengakui
sebagai biaya sebesar
Rp. 6,885,928.72
Sumber : Data Diolah
Kelompok I :
Jumlah biaya penyusutan
tahun 2011 menurut
perhitungan peneliti sebesar
Rp. 40,872,679.94
(penghitungan pada
lampiran)
Kelompok II :
Jumlah biaya penyusutan
tahun 2011 menurut
perhitungan peneliti sebesar
Rp. 4,683,515.63
(penghitungan pada
lampiran)
Bangunan Permanen :
Jumlah biaya penyusutan
tahun 2011 menurut
perhitungan peneliti sebesar
Rp. 31,223,781.22
(penghitungan pada
lampiran)
Pengakuan biaya oleh
koperasi tidak tepat
berdasarkan UU RI No.
36 Tahun 2008 dan PP.
penyesuaian negatif
: Selisih
penyusutan
komersial di bawah
penyusutan fiskal
sebesar Rp.
57,973,369.38
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Keterangan :
1) Biaya Perjalanan Dinas
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan perjalanan dinas antar afdeling, perjalanan dinas ke
bank, perjalanan dinas ke kecamatan, perjalanan dinas ke Dinas
Koperasi dan Dinas Perkebunan Kabupaten, dan perjalanan
dinas ke Dinas Koperasi dan Dinas Perkebunan Propinsi.
2) Biaya Kelancaran Usaha
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan
kelancaran
usaha
(jamuan
tamu
dan
uang
transportasi) dinas koperasi dan dinas perkebunan.
3) Biaya Tagihan Rekening Listrik
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
membayar tagihan rekening listrik.
4) Biaya Perawatan Harta Tetap
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
perawatan harta tetap antara lain perawatan gedung, perawatan
komputer dan perawatan AC.
5) Biaya ATK
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan administrasi kantor.
99
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
100
6) Biaya Foto copy
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan foto copy data.
7) Biaya Pengiriman Data & Fax
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan pengiriman data ke pihak asuransi bumi putra.
8) Biaya Transfer
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan transfer dana asuransi.
9) Biaya Rapat
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan rapat baik rapat pengurus dan pegawai maupun
penggurus dengan anggota.
10) Biaya Genset (BBM, Service & Peralatan)
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
biaya listrik yang bersumber dari genset.
11) Biaya Motor (BBM & Perawatan)
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
BBM dan Perawatan kendaraan dinas.
12) Biaya Incentive (Gaji Pegawai)
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan pembayaran gaji pegawai.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
101
13) Pengeluaran Fee Desa
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan pembangunan Infrastruktur Desa.
14) Biaya Kelancaran Pos Pol
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
kelancaran usaha (jamuan tamu dan uang transportasi) penjaga
pos polisi.
15) Biaya Tilang
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan pengurusan tilang angkutan TBS.
16) Biaya Cetak SPB
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan cetak blangko Surat Pengantar Buah (SPB)
17) Biaya Operasional TBS
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan biaya pemindahan buah dari satu kendaraan ke
kendaraan lain.
18) Pembayaran THR Pegawai
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) pegawai.
19) Biaya Pembuatan Seragam pegawai
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan pembuatan seragam batik bagi pegawai.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
102
20) Operasional Ida pertabun
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan pengurusan asuransi Ida pertabun.
21) Operasional Pengurusan Grading
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan pengurusan grading (buah yang ditolak pabrik)
22) Operasional Jaga Gudang Hari Raya Idul Fitri
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan jaga gudang pada saat hari raya idul fitri.
23) Biaya HUT RI TK. Kabupaten
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
kegiatan HUT RI tingkat kabupaten.
24) Pembelian Perlengkapan
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan pembelian perlengkatan kantor.
25) Pembelian Molen
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan pembelian molen (pengaduk semen).
26) Pemutihan Dana Grading
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan pemutihan dana grading karena tidak terbayar oleh
pihak ke III.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
103
27) Pembangunan Gedung Pertemuan
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan pembangunan gedung pertemuan.
28) ATK & Foto Copy
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
pembelian ATK dan Foto kopi bidang simpan pinjam.
29) Subsidi Pembayaran Gaji
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
pembayaran gaji (subsidi dari unit usaha simpan pinjam)
30) Subsidi BBM
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan pambayaran pinjaman dan bunga pinjaman kepada
Dinas Koperasi.
31) Beban Bunga Atas Simpanan Anggota
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan
pembayaran
bunga
kepada
anggota
atas
simpanan/tabungan.
32) Biaya Operasional
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan unit waserda.
33) Pembelian Peralatan Safety
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan keselatan kerja unit waserda.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
104
34) Biaya Administrasi Rekening Giro
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan atas pinjaman ke bank mandiri.
35) Biaya Profisi & Administrasi
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan pengurusan pinjaman ke bank mandiri.
36) Beban Bunga Pinjaman Bank Mandiri
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur atas
pinjaman ke bank mandiri.
37) Beban Pajak Rekening Giro
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan pembayaran pajak atas rekening giro.
38) Biaya Materai Rekening Giro
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
pembayaran biaya materai rekening giro.
39) Biaya Premi Asuransi KUD
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan pembayaran premi asuransi KUD Bersama Makmur.
40) Biaya Operasional Perpanjangan Kontrak
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan perpanjangan kontak pinjaman ke bank mandiri.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
105
41) Beban RAT Tahun 2010
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan RAT tahun 2010.
42) Pajak SHU Tahun 2010
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
pembayaran pajak SHU tahun 2010.
43) Perpanjangan & Perubahan Anggaran Dasar KUD
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
biaya perpanjangan dan perubahan anggaran dasar KUD ke
dinas koperasi.
44) Muba Expo Sekayu
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
keperluan biaya pameran di kabupaten.
45) Bingkisan Hari Idul Fitri Untuk Anggota
Biaya yang dikeluarkan oleh KUD Bersama Makmur untuk
bingkisan hari raya idul fitri untuk anggota.
46) Beban Penyusutan
Penghitungan biaya penyusutan aktiva tetap di KUD
Bersama Makmur yaitu dengan menggunakan metode Saldo
Menurun
untuk
penghitungan
akuntansi
komersial
dan
penghitungan perpajakan. Sesuai dengan Undang-Undang RI
No. 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas UndangUndang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan pasal 11
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
106
ayat (1) disebutkan bahwa penyusutan atau perubahan harta
berwujud berupa bangunan yang mempunyai masa manfaat
lebih dari 1 (satu) tahun dilakukan dalam bagian-bagian yang
sama besar selama masa manfaat yang telah ditentukan bagi
harta tersebut. Harta berwujud berupa bangunan hanya dapat
disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus. Sedangkan
untuk harta berwujud selain bangunan dapat juga dilakukan
dengan metode saldo menurun (dalam bagian-bagian yang
menurun
selama
masa
manfaat
dihitung
dengan
cara
menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku).
Data yang diperoleh peneliti, berdasarkan Lampiran Khusus
SPT Tahunan Pajak Penghasilan KUD Bersama Makmur
memiliki aktiva yang tergolong dalam harta berwujud kelompok
1 sebesar Rp 11.920.678,68 dan kelompok bangunan permanen
sebesar Rp 6.885.928,72. Total penyusutan fiskal tahun 2011 di
KUD Bersama Makmur adalah sebesar Rp 18.806.607,40.
Pada saat melakukan analisis data atas biaya penyusutan di
KUD Bersama Makmur, peneliti menemukan kesalahan dalam
pengelompokan aktiva
tetap Koperasi
sehingga
peneliti
melakukan pengelompokan jenis aktiva didasarkan pada PMK
RI Nomor 96/PMK.03/2009 tentang Jenis-jenis Harta yang
Termasuk dalam Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan
untuk keperluan penyusutan. Selain terdapat kesalahan dalam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
107
pengelompokan aktiva tetap peneliti juga menemukan kesalahan
dalam menentukan besarnya tarif penyusutan.
Hasil analisis data yang dilakukan peneliti (lampiran
penghitungan
biaya
penyusutan)
setelah
dilakukan
pengelompokan aktiva sesuai dengan PMK RI Nomor
96/PMK.03/2009 tentang Jenis-jenis Harta yang termasuk dalam
Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan untuk keperluan
penyusutan dan melakukan penghitungan sesuai dengan
Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak
Penghasilan maka diperoleh hasil bahwa penghitungan yang
dilakukan oleh koperasi berbeda dengan penghitungan yang
dilakukan oleh peneliti sehingga perlu dilakukan penyesuaian
negatif sebesar Rp. 57,973,369.38 terhadap biaya penyusutan.
2. Menentukan besarnya penghasilan kena pajak KUD Bersama Makmur
sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
a. Menentukan besarnya Penghasilan Neto Fiskal.
Hasil penghitungan penghasilan neto fiskal tahun 2011 yang
dilakukan oleh KUD Bersama Makmur dan yang dilakukan oleh
peneliti dengan didasarkan pada peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku dengan menggunakan format formulir SPT
1771 lampiran 1 sebagai berikut :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
108
Tabel 5.5. Perbedaan Penghitungan Penghasilan Neto Fiskal Tahun 2011
Yang Dilakukan Oleh KUD Bersama Makmur dan yang dilakukan oleh
peneliti dengan menggunakan format formulir SPT 1771. lampiran 1.
Keterangan
Menurut KUD
Bersama
Makmur
UU RI No 36
Thn 2008 dan
PP
Penghasilan Neto Komersial Dalam Negeri
A
Peredaran Usaha
1.022.801.206,28
171,773,000.00
B
Harga Pokok Penjualan
-
153,408,202.25
C
Biaya Usaha Lainnya
970.359.997,12
3,872,000.00
Penghasilan Neto Dari Usaha
52.441.209,16
14,492,797.75
E
Penghasilan Dari Luar Usaha
-
1,004,436,407.53
F
Biaya Dari Luar Usaha
-
966,487,997.12
Penghasilan Neto Dari Luar Usaha
-
37,948,410.41
52.441.209,16
52,441,208.16
Jumlah
G
Penghasilan Neto Komersial Luar Negeri
Jumlah Penghasilan Neto Komersial
Penghasilan Yang Dikenakan Pph Final Dan
Yang Tidak Termasuk Objek Pajak
-
-
52.441.209,16
52,441,208.16
-
56,380,377.00
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
109
Tabel 5.5. Perbedaan Penghitungan Penghasilan Neto Fiskal Tahun 2011 Yang
Dilakukan Oleh KUD Bersama Makmur dan yang dilakukan oleh peneliti dengan
menggunakan format formulir SPT 1771. lampiran 1. (lanjutan)
Keterangan
Penyesuaian Positif
Biaya yang dibebankan / dikeluarkan
a
untuk kepentingan pemegang saham,
sekutu, atau anggota
Pembentukan atau pemupukan dana
b
cadangan
Penggantian atau imbalan pekerjaan atau
c
jasa dalam bentuk natura dan kenikmatan
Jumlah yang melebihi kewajaran yang
dibayarkan kepada pemegang saham /
d
pihak yang mempunyai hubungan
istimewa sehubungan dengan pekerjaan
Harta yang dihibahkan, bantuan atau
e
sumbangan
f
Pajak penghasilan
Menurut KUD
Bersama
Makmur
UU RI No 36
Thn 2008 dan
PP
-
6,627,500.00
-
-
-
-
-
-
-
2,500,000.00
-
5,681,334.00
g
Gaji yang dibayarkan kepada anggota
persekutuan, firma atau cv yang modalnya
tidak terbagi atas saham
-
-
h
Sanksi administrasi
-
-
i
Selisih penyusutan komersial di atas
penyusutan fiskal
-
-
j
Selisih amortisasi komersial di atas
amortisasi fiskal
-
-
k
Biaya yang ditangguhkan pengakuannya
-
-
l
Penyesuaian fiskal positif lainnya
-
230,931,600.00
Jumlah
-
245,740,434.00
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
110
Tabel 5.5. Perbedaan Penghitungan Penghasilan Neto Fiskal Tahun 2011 Yang
Dilakukan Oleh KUD Bersama Makmur dan yang dilakukan oleh peneliti
dengan menggunakan format formulir SPT 1771. lampiran 1. (lanjutan)
Keterangan
Menurut KUD
Bersama
Makmur
UU RI No 36
Thn 2008 dan
PP
-
Penyesuaian Negatif
a
Selisih penyusutan komersial di bawah
penyusutan fiskal
-
57,973,369.38
b
Selisih amortisasi komersial di bawah
amortisasi fiskal
-
-
c
Penghasilan yang ditangguhkan
pengakuannya
-
-
d
Penyesuaian fiskal negatif lainnya
-
-
Jumlah
-
57,973,369.38
-
-
52.441.209,16
183,827,895.78
Fasilitas Penanaman Modal Berupa
Pengurangan Penghasilan Neto: (Diisi Dari
Lampiran Khusus 4a Angka 5b)
Penghasilan Neto Fiskal
Sumber : Data diolah
Keterangan Penyesuaian Fiskal yang dilakukan oleh peneliti :
Penyesuaian fiskal positif
1) Biaya
yang dibebankan /
dikeluarkan
untuk
kepentingan
untuk
kepentingan
pemegang saham, sekutu, atau anggota.
Biaya
yang dibebankan /
dikeluarkan
pemegang saham, sekutu, atau anggota terdiri dari :
a) Biaya Motor (BBM & Perawatan) sebesar Rp 327,500.00
b) Biaya Pembuatan Seragam pegawai sebesar Rp. 6,300,000.00
2) Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan.
Biaya HUT RI TK. Kabupaten sebesar Rp. 2,500,000.00
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
111
3) Pajak penghasilan.
Pajak SHU Tahun 2010 sebesar Rp. 5,681,334.00
4) Penyesuaian fiskal positif lainnya.
Penyesuaian fiskal positif lainnya terdiri dari :
a) Biaya Kelancaran Usaha sebesar Rp. 7,500,000.00
b) Biaya Kelancaran Pos Pol sebesar Rp. 6,600,000.00
c) Pembelian Molen sebesar Rp. 4,500,000.00
d) Pembangunan Gedung Pertemuan sebesar Rp. 175,500,000.00
e) Bingkisan Hari Idul Fitri Untuk Anggota sebesar Rp. 36,831,600.00
Penyesuaian fiskal negatif
Selisih penyusutan komersial di bawah penyusutan fiskal.
Beban penyusutan sebesar Rp. 57,973,369.38
Hasil penghitungan penghasilan kena pajak tahun 2011 KUD
Bersama Makmur berbeda dengan analisis yang dilakukan oleh
peneliti berdasarkan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 sebesar Rp
183,827,895.78 sedangkan menurut perhitungan KUD Bersama
Makmur adalah sebesar Rp52,441,209.16.
b. Menentukan besarnya pajak penghasilan terutang KUD Bersama
Makmur sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Berdasarkan UU RI No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
pasal 17 ayat (4) untuk keperluan penerapan tarif pajak, jumlah
Penghasilan Kena Pajak dibulatkan ke bawah dalam ribuan rupiah
penuh. Penghasilan Kena Pajak selanjutnya dikalikan dengan tarif
pajak sesuai dengan pasal 17 ayat (2) huruf a Undang-Undang RI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
112
No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, tarif pajak yang
dikenakan bagi Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha
tetap adalah sebesar 25%. Sesuai dengan Undang-Undang RI No. 36
Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan pasal 31E bahwa Wajib Pajak
badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp
50.000.000.000,00 mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif
sebesar 50% dari tarif yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak
dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp 4.800.000.000,00.
Oleh karena KUD Bersama Makmur memiliki Penghasilan Kena
Pajak di bawah Rp 4.800.000.000,00 maka mendapat fasilitas
pengurangan
tarif
sebesar
50%.
Hasil
penghitungan
Pajak
Penghasilan Terutang Tahun 2011 yang dilakukan oleh KUD
Bersama Makmur dengan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti
didasarkan pada peraturan perundang-undangan Perpajakan yang
belaku diperoleh perbedaan sebagai berikut:
Tabel 5.6. perbedaan penghitungan pajak penghasilan terutang tahun 2011
yang dilakukan oleh koperasi dengan hasil analisis peneliti.
Keterangan
1
2
3
4
5
6
Penghasilan Neto Fiskal
Konpensasi Kerugian Fiskal
Penghasilan Kena Pajak
PPh Terutang (tarif PPh Ps. 31E ayat (1))
Pengembalian/pengurangan kredit pajak luar
negeri (PPh ps.24) yang telah diperhitungkan
tahun lalu
Jumlah PPh Terutang
Sumber : Data Diolah
Menurut
KUD
Bersama
Makmur
52,441,209.16
52,441,209.16
6,555,151
183,827,895.78
183,827,000
22,978,375
-
-
6,555,151
22,978,375
UU RI No 36
Thn 2008 dan
PP
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
113
Hasil analisis tersebut menunjukkan adanya perbedaan jumlah
penghitungan pajak penghasilan terutang, menurut KUD Bersama
Makmur sebesar Rp 6,555,151 sedangkan pajak penghasilan terutang,
menurut penghitungan yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan undangundang perpajakan sebesar Rp 22,978,375. Dari hasil tersebut diperoleh
selisih sebesar Rp 16,423,224.
C. Pembahasan
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti terhadap penghitungan
pajak penghasilan terutang di KUD Bersama Makmur tahun 2011 diketahui
bahwa penghitungan pajak penghasilan terutang yang dilakukan oleh KUD
Bersama Makmur belum sesuai dengan peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku. Hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti adalah
sebagai berikut :
1. Penentuan pendapatan bruto yang termasuk dalam objek pajak.
Penentuan pendapatan bruto yang termasuk dalam objek pajak yang
dilakukan oleh KUD Bersama Makmur belum sesuai dengan dengan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Pendapatan yang
diakui oleh KUD Bersama Makmur yaitu Pendapatan Managemen Fee,
Pendapatan Fee Angkutan, Pendapatan Fee 0.5% dan Fee lain-lain,
Pendapatan Bunga Bank, Pendapatan Unit Usaha Simpan Pinjam,
Pendapatan Unit Usaha Waserda, dan Pendapatan Unit Usaha Bank
Mandiri.
Berdasarkan
Keputusan
Menteri
Keuangan
RI
No.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
114
51/KMK.04/2001 Pasal 2 ayat (1) tentang Pemotongan Pajak Penghasilan
Atas Bunga Deposito dan Tabungan serta Diskonto Sertifikat Bank
Indonesia, pendapatan bunga deposito/tabungan dari Bank dikenai pajak
bersifat final sehingga untuk Pendapatan Bunga Bank harus dikurangkan
dari pendapatan dan dimasukan ke dalam kelompok Penghasilan yang
Dikenakan PPh Final dan yang tidak Termasuk Objek Pajak dalam
formulir SPT 1771 lampiran 1.
2. Penentuan biaya yang termasuk dalam objek pajak.
Penentuan biaya yang termasuk dalam objek pajak yang dilakukan oleh
KUD Bersama Makmur belum sesuai dengan peraturan perundangundangan perpajakan yang berlaku. KUD Bersama Makmur tidak
melakukan penyesuaian fiskal terhadap beberapa biaya antara lain :
a. Biaya Motor (BBM & Perawatan).
KUD Bersama Makmur mengakui adanya Biaya Motor (BBM &
Perawatan). Dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep 220/Pj./2002 pasal 3 ayat (2) dijelaskan bahwa biaya pemeliharaan
atau perbaikan rutin kendaraan yang dimiliki dan dipergunakan
perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya
dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50% (lima puluh
persen) dari jumlah biaya pemeliharaan atau perbaikan rutin dalam
tahun pajak yang bersangkutan sehingga KUD Bersama Makmur harus
melakukan penyesuaian fiskal positif sebesar 50% dari jumlah Biaya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
115
Motor (BBM & Perawatan) karena kebdaraan tersebut dipakai dan
dibawa pulang oleh pegawai/karyawan.
b. Biaya Kelancaran Pos Polisi (PosPol)
KUD Bersama Makmur mengakui adanya Biaya Kelancaran Pos
Polisi (PosPol). Di dalam pasal 9 ayat (1) huruf e UU RI No. 36 Tahun
2008 dijelaskan bahwa penggantian atau imbalan sehubungan dengan
pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan
kecuali penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh pegawai tidak
boleh dikurangkan. Biaya Kelancaran Pos Polisi (PosPol) merupakan biaya
entertainment yang tidak berhubungan langsung dengan usaha dan tidak
disertai dengan bukti nominatif sehingga KUD Bersama Makmur harus
melakukan penyesuain fiskal terhadap biaya tersebut.
c. Biaya Kelancaran
KUD Bersama Makmur mengakui adanya Biaya Kelancaran Usaha.
Di dalam pasal 9 ayat (1) huruf e UU RI No. 36 Tahun 2008 dijelaskan
bahwa penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau
jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan kecuali
penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh pegawai tidak boleh
dikurangkan. Biaya Kelancaran Usaha merupakan biaya entertainment yang
tidak berhubungan langsung dengan usaha dan tidak disertai dengan bukti
nominatif sehingga KUD Bersama Makmur harus melakukan penyesuain
fiskal terhadap biaya tersebut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
116
d. Biaya Pembuatan Seragam Pegawai.
KUD Bersama Makmur mengakui adanya Biaya Pembuatan
Seragam Pegawai. Di dalam pasal 9 ayat (1) huruf e UU RI No. 36
Tahun 2008 dijelaskan bahwa penggantian atau imbalan sehubungan
dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan
kenikmatan kecuali penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh
pegawai tidak boleh dikurangkan selain itu dalam peraturan menteri
keuangan No 83/PMK.03/2009 pasal 5 dijelaskan bahwa biaya yang
dapat dikurangkan yaitu pemberian natura dan kenikmatan dalam
bentuk pakaian dan peralatan keselamatan kerja (pakaian seragam
petugas keamanan (satpam), sarana antar jemput Pegawai, serta
penginapan untuk awak kapal, dan yang sejenisnya) sehingga untuk
Biaya Pembuatan Seragam Pegawai harus dilakukan penyesuaian fiskal
karena merupakan pemberian dalam bentuk natura.
e. Biaya HUT RI Tingkat Kabupaten.
KUD Bersama Makmur mengakui adanya Biaya HUT RI Tingkat
Kabupaten. Di dalam pasal 9 ayat (1) huruf g UU RI No. 36 Tahun
2008 dijelaskan bahwa harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan
tidak boleh dibebankan sehingga KUD Bersama Makmur harus
melakukan penyesuaian fiskal terhadap biaya tersebut.
f. Pembelian Molen.
KUD Bersama Makmur mengakui adanya Biaya Pembelian Molen.
Di dalam pasal 9 ayat (2) UU RI No. 36 Tahun 2008 dijelaskan bahwa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
117
pengeluaran untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan
yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun tidak boleh
dibebankan sekaligus melainkan dibebankan melalui penyusutan atau
amortisasi sehingga KUD Bersama Makmur harus melakukan
penyesuaian fiskal karena biaya tersebut tidak boleh langsung
dikurangkan sekaligus melainkan harus melalui penyusutan selama
masa manfaat. Pembelian molen seharusnya masuk dalam Kelompok
Harta Berwujud Bukan Bangunan kelompok I dengan penyusutan
menggunakan metode saldo menurun dan besarnya tarif penyusutannya
adalah sebesar 50%/tahun.
g. Pembangunan Gedung Pertemuan.
KUD Bersama Makmur mengakui adanya Biaya Pembangunan
Gedung Pertemuan. Di dalam pasal 9 ayat (2) UU RI No. 36 Tahun
2008 dijelaskan bahwa pengeluaran untuk mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun tidak boleh dibebankan sekaligus melainkan dibebankan melalui
penyusutan atau amortisasi sehingga KUD Bersama Makmur harus
melakukan penyesuaian fiskal karena biaya tersebut tidak boleh
langsung dikurangkan sekaligus melainkan harus melalui penyusutan
selama masa manfaat. Pembangunan gedung pertemuan seharusnya
masuk dalam Kelompok Bangunan Permanen dengan penyusutan
menggunakan metode saldo menurun dan besarnya tarif penyusutannya
adalah sebesar 5%/tahun.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
118
h. Pajak SHU Tahun 2010.
KUD Bersama Makmur mengakui adanya Pajak SHU Tahun 2010.
Di dalam pasal 9 ayat (1) huruf h UU RI No. 36 Tahun 2008 dijelaskan
bahwa pajak penghasilan tidak boleh dikurangkan sehingga KUD
Bersama Makmur harus melakukan penyesuai fiskal terhadap Pajak
SHU Tahun 2010.
i. Bingkisan Hari Raya Idul Fitri Untuk Anggota.
KUD Bersama Makmur mengakui adanya Biaya Bingkisan Hari
Raya Idul Fitri Untuk Anggota. Di dalam pasal 9 ayat (1) huruf e UU
RI No. 36 Tahun 2008 dijelaskan bahwa penggantian atau imbalan
sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk
natura dan kenikmatan kecuali penyediaan makanan dan minuman bagi
seluruh pegawai tidak boleh dikurangkan. Biaya Bingkisan Hari Idul
Fitri Untuk Anggota merupakan biaya entertainment yang tidak
berhubungan langsung dengan usaha sehingga KUD Bersama Makmur
harus melakukan penyesuai fiskal terhadap biaya tersebut.
j. Beban Penyusutan.
Penyusutan aktiva tetap Kelompok Bangunan Permanen yang
dilakukan oleh KUD Bersama Makmur kurang teliti dalam melakukan
penyusutan sehingga KUD Bersama Makmur tidak melakukan
penyusutan untuk
bangunan
gedung pertemuan. Peneliti
juga
mengevaluasi pengelompokan aktiva bukan bangunan yang dilakukan
oleh koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
119
96/PMK.03/2009 tentang Jenis-jenis Harta yang termasuk dalam
Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan untuk keperluan
penyusutan sehingga terdapat koreksi terhadap pengelompokan aktiva
tersebut.
Kelompok
Harta
Berwujud
Bukan
Bangunan
yang
dikelompokan kembali oleh peneliti yaitu untuk kelompok II antara lain
ac toshiba, kipas angin, brankas dan kipas angin duduk. Peneliti
mendapatkan data yang cukup mengenai aktiva tetap yang dimiliki oleh
KUD Bersama Makmur. Data yang diperoleh peneliti dipakai untuk
mengelompokkan dan menghitung kembali biaya penyusutan aktiva
tetap sesuai dengan peraturan perpajakan.
3. Penentuan penghasilan kena pajak.
Penentuan Penghasilan Kena Pajak KUD Bersama Makmur belum
sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
Hasil penghitungan Penghasilan Kena Pajak (PKP) Tahun 2011 KUD
Bersama Makmur sesuai dengan analisis yang dilakukan oleh peneliti
berdasarkan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak
Penghasilan serta peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku
adalah sebesar Rp 183,827,895.78 sedangkan menurut penghitungan KUD
Bersama Makmur adalah sebesar Rp 52.441.209,16. Perbedaan ini
diakibatkan karena adanya penyesuaian fiskal yang tidak dilakukan oleh
KUD Bersama Makmur.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
120
4. Penentuan besarnya pajak penghasilan terutang.
Jumlah pajak penghasilan sesuai dengan peraturan perpajakan yang
berlaku adalah sebesar Rp 22,978,375 sedangkan jumlah pajak
penghasilan yang dilaporkan dalam SPT Tahunan Tahun Pajak 2011
adalah sebesar Rp 6.555.151. Dari penghitungan tersebut diperoleh selisih
lebih sebesar Rp 16,423,224. Selisih tersebut muncul karena perbedaan
penyesuaian fiskal terhadap laporan keuangan koperasi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti dapat
disimpulkan
bahwa
Penyesuaian
fiskal
dalam
penghitungan
pajak
penghasilan terutang badan KUD Bersama Makmur dilakukan dengan tidak
tepat karena dalam pengakuan penghasilan dan biaya masih ada yang tidak
tepat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal
pengakuan penghasilan terdapat pengakuan pendapatan bunga yang
seharusnya sudah termasuk ke dalam pajak yang bersifat final. Sedangkan
dalam pengakuan biaya terdapat biaya yang seharusnya dilakukan
penyesuaian fiskal, antara lain Biaya Motor (BBM & Perawatan), Biaya
Pembuatan Seragam pegawai, Biaya HUT RI TK. Kabupaten, Pajak SHU
Tahun 2010, Biaya Kelancaran Usaha, Biaya Kelancaran Pos Pol, Pembelian
Molen, Pembangunan Gedung Pertemuan, Bingkisan Hari Idul Fitri Untuk
Anggota dan Beban penyusutan.
Perhitungan pajak penghasilan terutang badan KUD Bersama Makmur
belum sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku
karena KUD Bersama Makmur pada tahun 2011 dalam SPT Tahunan 1771
mengakui jumlah Pajak Penghasilan Terutang sebesar Rp 6.555.151. Jumlah
Pajak Penghasilan Terutang ini lebih kecil dibandingkan dengan hasil
penghitungan yang dilakukan oleh peneliti sebesar Rp 22.978.375 sehingga
terdapat selisih sebesar Rp 16.423.224. Selisih ini disebabkan karena adanya
penyesuaian terhadap pendapatan dan biaya. Hal ini menunjukkan bahwa
121
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
122
penghitungan Pajak Penghasilan Terutang KUD Bersama Makmur tidak tepat
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang dialami oleh penulis selama dalam melakukan penelitian
di KUD Bersama Makmur yaitu :
1. Data yang diperoleh kurang terperinci terutama berhubungan dengan
neraca dan biaya dalam Laporan Laba Rugi tahun 2011.
2. Data mengenai penjelasan laporan keuangan kurang jelas.
3. Bukti nominatif (bukti transaksi) tidak dapat diperoleh karena merupakan
data rahasia.
4. Data rekening giro tidak dapat diperoleh karena merupakan data rahasia
nasabah.
5. Data mengenai penghitungan penyusutan aktiva tetap koperasi kurang
jelas sehingga peneliti mengalami kesulitan dalam penghitungan
penyusutan aktiva tetap.
C. Saran
1. Bagi KUD Bersama Makmur
a. Dalam melakukan penghitungan Pajak Penghasilan hendaknya KUD
Bersama Makmur semakin memahami peraturan perundang-undangan
yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan, baik kelebihan maupun
kekurangan dalam penentuan jumlah Pajak Penghasilan yang terutang.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
123
Berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku
jumlah Pajak Penghasilan yang seharusnya dibayarkan oleh koperasi
lebih besar dibandingkan dengan jumlah Pajak Penghasilan yang
dihitung oleh koperasi yaitu terdapat selisih sebesar Rp 16.423.224.
b. Dalam penyusutan untuk aktiva tetap KUD Bersama Makmur
seharusnya memahami dalam pengelompokan, metode penyusutan
dan tarif yang digunakan salah satu contohnya dalam Lampiran
Khusus SPT 1771 tahun pajak 2011 dalam Harta Berwujud Kelompok
I ditulis sebesar Rp 11.920.678,68 sedangkan seharusnya Rp
40.872.679,94. Metode penyusutan fiskal yang digunakan KUD
Bersama Makmur sama dengan metode penyusutan komersial yaitu
menggunakan metode saldo menurun sehingga dalam menentukan
besarnya tarif penyusutan masih belum sesuai dengan peraturan
perpajakan yang berlaku.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian mengenai koperasi
dengan judul yang sama sebaiknya dapat menyesuaikan Peraturan
Perundang-undangan Perpajakan terbaru sesuai dengan tahun penelitian.
Hal ini dikarenakan peraturan perundang-undangan yang dapat berubah
sehingga hasil dari penelitian dapat tepat dan sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku saat dilakukannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Andi, Stephanus Adityaputra. 2009. Evaluasi Rekonsiliasi Fiskal. Skripsi tidak
dipublikasikan. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Cendya kartika, Feliana. 2012. Evaluasi penyesuaian fiskal positif atau fiskal
negatif pajak penghasilan wajib pajak badan studi kasus di perusahaan
tekstil PT Kusuma Mulia. Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas
Sanata Dharma.
Diana, Anastasia dan Lilis Setiawati. Perpajakan Indonesia (Konsep, Aplikasi dan
Penuntun Praktis). Andi, Yogyakarta, 2010.
Estika, Aurelia Puspa Nadya. 2011. Evaluasi Penghitungan Pajak Penghasilan
Terutang Bagi Wajib Pajak Badan Studi Kasus pada Koperasi Bina
Usaha PT. Madu Baru Yogyakarta. Skripsi tidak dipublikasikan.
Universitas Sanata Dharma.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).2013. Standar Akuntansi Keuangan-Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik.
Mardiasmo. Perpajakan Edisi Revisi 2009. Andi, Yogyakarta, 2009.
Nugroho, Sigit. 2002. Analisis Ketepatan Rekonsiasi Fiskal, Studi Kasus pada PT.
Citra Pratama. Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma.
Permatasari,Natalia. 2010. Analisis Ketepatan Penyesuaian Fiskal Untuk
Menentukan Penghasilan Neto Fiskal Wajib Pajak Badan Berdasarkan
Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 Studi Kasus di
PT Madu Baru Yogyakarta. Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas
Sanata Dharma.
Pordika Yulitasari, Fransiska. 2012. Evaluasi Penghitungan Pajak Penghasilan
Terutang Wajib Pajak Badan Studi Kasus di Koperasi Bina Usaha PT.
Madu Baru Yogyakarta. Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas Sanata
Dharma.
Republik Indonesia, Keputusan Direktur Jendral Pajak Nomor Kep-220/PJ./2002
Tentang Perlakuan Pajak Penghasilan Atas Biaya Pemakaian Telepon
Seluler Dan Kendaraan Perusahaan.
Republik Indonesia, Keputusan Menteri Keuangan Nomor 51/KMK.04/2001
tentang Pemotongan Pajak Penghasilan Atas Bunga Deposito dan
Tabungan serta Diskonto Sertifikat Bank Indonesia.
124
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
125
Republik Indonesia, Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-1/PJ/2010
Tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per
19/Pj/2009 Tentang Tata Cara Penerimaan Dan Pengolahan Surat
Pemberitahuan Tahunan.
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan No 81/PMK.03/2009 Tentang
Pembentukan Atau Pemupukan Dana Cadangan Yang Boleh
Dikurangkan Sebagai Biaya.
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.03/2009
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
246/Pmk.03/2008 Tentang Beasiswa Yang Dikecualikan Dari Objek
Pajak Penghasilan.
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.03/2009
Tentang Penyediaan Makanan Dan Minuman Bagi Seluruh Pegawai
Serta Penggantian Atau Imbalan Dalam Bentuk Natura Dan Kenikmatan
Di Daerah Tertentu Dan Yang Berkaitan Dengan Pelaksanaan Pekerjaan
Yang Dapat Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto Pemberi Kerja.
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.03/2009
Tentang Jenis-Jenis Harta Yang Termasuk Dalam Kelompok Harta
Berwujud Bukan Bangunan Untuk Keperluan Penyusutan.
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 93 Tahun
2010 Tentang Sumbangan Penanggulangan Bencana Nasional,
Sumbangan Penelitian, Sumbangan Fasilitas Pendidikan, Sumbangan
Pembinaan Olahraga Dan Biaya Sumbangan Infrastruktur Sosial Yang
Dapat Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto.
Republik Indonesia, Surat Edaran Direktur Jendral Pajak Nomor Se-46/PJ.4/1995
Tentang Perlakuan Biaya Bunga Yang Dibayar Atau Terutang Dalam Hal
Wajib Pajak Menerima Atau Memperoleh Penghasilan Berupa Bunga
Deposito Atau Tabungan Lainnya.
Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012
Tentang Perkoperasian.
Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007
Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983
Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008
Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983
Tentang Pajak Penghasilan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
126
Yuditha, Fridolin. 2012. Analisis Penyesuaian Fiskal Untuk Menentukan
Penghasilan Neto Fiskal Wajib Pajak Badan Berdasarkan UndangUndang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008 Studi Kasus di PT
Madu Baru Yogyakarta. Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas Sanata
Dharma.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran
127
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
128
Lampiran 1
Daftar Pertanyaan
A. Pendirian
1. Kapan KUD Bersama Makmur mulai didirikan?
2. Apa Visi dan Misi KUD Bersama Makmur?
3. Bagaimana sejarah terbentuknya KUD Bersama Makmur?
4. Bagaimana perkembangan KUD Bersama Makmur dari tahun ke
tahun?
B. Struktur KUD Bersama Makmur
1. Bagaimana struktur organisasi KUD Bersama Makmur?
2. Bagaimana penjelasan mengenai pembagian tugas dan wewenang
Pengurus dan Karyawan di KUD Bersama Makmur ?
3. Berapa jumlah pengurus dan karyawan KUD Bersama Makmur hingga
saat ini?
C. Modal KUD Bersama Makmur
1. Berapa besarnya modal KUD Bersama Makmur?
2. Darimana modal KUD Bersama Makmur?
D. Bidang Usaha KUD Bersama Makmur
1. Apa saja bidang usaha yang dijalankan oleh KUD Bersama Makmur
dari awal berdiri hingga saat ini? Bagaimana penjelasan masingmasing bidang usaha?
2.
Apa kendala yang biasa dihadapi oleh KUD Bersama Makmur dalam
menjalankan usahanya?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
129
E. Sisa Hasil Usaha (SHU)
1. Bagaimana sistem pembagian SHU KUD Bersama Makmur baik bagi
anggota maupun bukan anggota?
2. Berapa besarnya SHU KUD Bersama Makmur pada tahun 2011?
F. Keanggotaan KUD Bersama Makmur
1. Berapa jumlah anggota KUD Bersama Makmur hingga tahun 2011?
2. Apakah semua masyarakat Desa Srimulyo menjadi anggota koperasi?
G. Kebijakan Akuntansi dan Perpajakan
1. Bagaimana kebijakan KUD Bersama Makmur dalam pengakuan
penghasilan?
2. Berapa besarnya penghasilan KUD Bersama Makmur pada tahun
2011?
3. Bagaimana kebijakan KUD Bersama Makmur dalam pengakuan
biaya?
4. Berapa besarnya biaya KUD Bersama Makmur pada tahun 2011?
5. Bagaimana kebijakan KUD Bersama Makmur dalam pengakuan aktiva
tetap?
6. Bagaimana kebijakan perpajakan di KUD Bersama Makmur?
7. Berapa besarnya PPh terutang KUD Bersama Makmur tahun 2011?
8. Berapa jumlah angsuran PPh psl 25 KUD Bersama Makmur tahun
2011?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 2
130
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 3
131
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
132
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
133
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
134
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 4
135
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
136
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 5
137
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
138
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 6
139
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
140
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
141
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
142
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
143
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
144
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 7
145
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
146
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
147
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
148
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
149
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
150
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
151
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
152
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
153
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
154
Download