Draft Lingkup Kegiatan Pencegahan

advertisement
Draft Awal
Kegiatan Pencegahan
Kawasan Permukiman Kumuh
Hari prasetyo, 2016
PENGERTIAN DALAM UU No. 1 TAHUN 2011
1. Rumah merupakan bangunan gedung yang berfungsi sebagai
tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga,
cerminan harkat dan martabat penghuninya serta aset bagi
pemiliknya
2. Perumahan kumuh merupakan perumahan yang mengalami
penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian
3. Permukiman merupakan bagian dari lingkungan hunian yang
terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai
prasaran, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang
kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan
perdesaan
4. Permukiman kumuh merupakan permukiman yang tidak layak
huni, karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan
bangunan yang tinggi dan kualitas bangunan serta sarana
prasarana yang tidak memenuhi syarat
(UU No. 1/2011 Pasal 1)
LANDASAN YURIDIS
PENCEGAHAN PERMUKIMAN KUMUH
UU NO.1 TAHUN 2011
TUJUAN
1.
2.
Mencegah
tumbuh
dan
berkembangnya
permukiman kumuh baru
Menjaga kualitas fungsi perumahan dan
permukiman
PELAKU
1.
2.
3.
Pemerintah
Pemerintah Daerah
Setiap Orang
CAKUPAN KEGIATAN
1.
2.
3.
4.
Ketidakteraturan
dan
kepadatan
bangunan
yang tinggi
Ketidaklengkapan PSU
permukiman
Penurunan
kualitas
rumah,
perumahan,
permukiman dan PSU
Pembangunan rumah.,
perumahan,
dan
perumahan yang tidak
sesuai dengan tata
ruang wilayah
PSU (Prasaran-Sarana-Utilitas )
UU
No.1/2011
Pasal 95
1. Pengawasan
dan
Pengendalian
2. Pemberdayaan
Masyarakat
No. 2  pembangunan PSU
No. 3  Pemeliharaan PSU
Prasarana
Prasarana Permukiman :
kelengkapan dasar fisik
lingkungan yang memungkinkan lingkungan permukiman
dapat berfungsi sebagaimana mestinya
Sarana
Sarana Permukiman :
Fasilitas penunjang, yang
berfungsi untuk menyelenggarakan dan mengembangkan
kehidupan ekonomi, sosial dan budaya
Utilitas
Utilitas Permukiman : Pelayanan seperti air bersih, air
limbah, gas, listrik dan telepon, yang pada umumnya
diperlukan untuk beroperasinya suatu bangunan dan
lingkungan permukiman
Utilitas Umum Permukiman : Fasilitas umum seperti
Puskesmas, taman kanak-kanak, tempat bermain, pos
polisi, yang umumnya diperlukan sebagai sarana
penunjang pelayanan lingkungan
LINGKUP KEGIATAN
PENCEGAHAN PERMUKIMAN KUMUH
1
Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal)
Tahap
Perencanaan
Tahap
Pembangunan
Tahap
Pemanfaatan
Wasdal terkait
Perizinan
Wasdal terkait
Kelayakan Teknis
Wasdal terkait
Kelayakan Fungsi
pengawasan
dan
pengendalian
dilakukan
terhadap
rencana
pengembangan perumahan
dan
permukiman,
mencakup
perizinan
terhadap : (a) izin prinsip;
(b) izin lokasi; (b) izin
penggunaan pemanfaatan
tanah; (c) izin mendirikan
bangunan; dan (c) izin
lainnya
pengawasan dan pengendalian
dilakukan terhadap kelayakan
teknis pembangunan 8 indikator
kumuh yang meliputi pengawasan
dan pengendalian kesesuaian
terhadap standar teknis
Pengawasan dan pengendalian
kesesuaian terhadap kelayakan
fungsi, untuk menjadim (1)
kondisi
sistem
pelayanan,
kuantitas kapasitas dan dimensi
serta kualitas bahan atau
material yang digunakan masih
sesuai dengan fungsinya; (2)
kondisi keberfungsian bangunan
beserta prasarana, sarana dan
utilitas umum (PSU) bangunan
beserta PSU tidak mengurangi
keberfungsiannya
LINGKUP KEGIATAN
PENCEGAHAN PERMUKIMAN KUMUH
2
Pemberdayaan Masyarakat
Pendampingan
Penyuluhan
Penyuluhan
merupakan kegiatan
untuk memberikan
informasi
dalam
meningkatkan
pengetahuan
dan
kesadaran
masyarakat terkait
pencegahan
terhadap
tumbuh
dan berkembangnya
perumahan kumuh
dan
permukiman
kumuh
Pembimbingan
Pembimbingan
merupakan kegiatan
untuk memberikan
petunjuk
atau
penjelasan
mengenai
cara
untuk mengerjakan
kegiatan
atau
larangan
aktivitas
tertentu
terkait
pencegahan
terhadap
tumbuh
dan berkembangnya
perumahan kumuh
dan
permukiman
kumuh
Pelayanan Informasi
Bantuan Teknis
(a) Bantuan teknis yang
bersifat fisik, diarahkan pada
upaya
pemeliharaan/
perbaikan atau melengkapi
komponen fisik yang menjadi
paramater kekumuhan, (b)
Bantuan teknis non fisik,
diarahkan pada kegiatan
penyusunan
elemen
software pengaturan dan
perencanaan, meliputi :
fasilitasi
penyusunan
perencanaan;
norma,
standar,
prosedur,
dan
kriteria; penguatan kapasitas
kelembagaan;
kerjasama
pemerintah dengan swasta.
Pelayanan informasi yang
diberikan
meliputi
informasi baik melalui
media elektronik, cetak
maupun secara langsung
kepada
masyarakat,
terkait dengan : (1)
rencana tata ruang; (2)
penataan bangunan dan
lingkungan; (3) perizinan;
dan
(4)
standar
perumahan
dan
permukiman
Kawasan Permukiman
Pengamatan &
Penilaian terhadap
8 Indikator Kumuh
skoring
Kawasan Permukiman
Kumuh
Kawasan Permukiman
Tidak Kumuh
• Kawasan permukiman tidak kumuh, bukan berarti tidak memiliki permasalahan
permukiman bila dilihat dari setiap indikator
• Permasalah bisa saja berupa kualitas persyaratan teknis dan menurunya fungsi serta
ketidaklengkapan PSU permukiman
• Pola perilaku masyarakat yang tidak mendukung terjadinya permukiman layak huni
• Kurang optimalnya peran serta masyarakat dan kelembagaan masyarakat serta
pemerintah daerah dalam mencegah terjadinya kawasan permukiman kumuh
KEGIATAN PENCEGAHAN PERMUKIMAN KUMUH
NO
A
KEGIATAN
PELAKU
OUPUT
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN
1
Analisa database 100-0-100
Aparat kel/desa; BKM-UP; relawan;
TPP; tim Fasilitator
Daftar potensi dan masalah
terkait dengan 100-0-100
2
Penyusunan RPLP/RTPLP
TPP; BKM-UP; masyarakat; aparat
kel/desa
Dokumen RPLP/RTPLP
3
Prioritasi Kegiatan & DED
TIPP; BKM; UP
DED kegiatan prioritas
B
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN (WASDAL)
1
Penyuluhan terkait persyaratan IMB
Pemda; Aparat kel/desa; Fasilitator;
BKM-UP
Masyarakat mengerti dan
paham tentang persyaratan
IMB
2
Penyuluhan tentang RTRW/RDTR kab/kota
Pemda dan aparat kel/desa
Masyarakat paham tentang
zonasi peruntukan wilayah
3
Penyuluhan/pelatihan/coach tentang standar
teknis pembangunan infrastruktur yang terkait
dengan 8 indikator kumuh
Pemda; TPP; BKM-UP; masyarakat;
aparat kel/desa
Masyarakat mengerti dan
paham tentang bangunan
infrastruktur yang memenuhi
standar teknis (SPM)
4
Penyuluhan/pelatihan/coach tentang identifikasi
kelayakan fungsi bangunan infrastruktur
permukiman (termasuk PSU dan 8 indikator
kumuh)
Pemda; TPP; BKM-UP; masyarakat;
aparat kel/desa dan Tim OP
Masyarakat mengerti dan
paham cara melakukan
pemeliharaan bangunan
5
Penguatan Tim OP dan Pembentukan Pokja
Pengawasan permukiman tingkat Kel/Desa
Pemda; TPP; BKM-UP; masyarakat;
aparat kel/desa dan Tim OP
Tim OP dan Pokja Waskim
menjalankan fungsi dengan
optimal
KEGIATAN PENCEGAHAN PERMUKIMAN KUMUH
NO
C
KEGIATAN
PELAKU
OUPUT
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1
Penyuluhan dan pembimbingan tentang
penyusunan dan pelaksanaan norma (aturan)
bersama
Aparat kel/desa; BKM-UP; relawan;
TPP; tim Fasilitator
Tersedianya aturan bersama
tentang pencegahan
permukiman kumuh & adanya
indikasi awal perubahan pola
perilaku masyarakat
2
Monitoring dan pengendalian penerapan aturan
bersama
Aparat kel/desa; BKM-UP; relawan;
TPP; tim Fasilitator
Aturan bersama dijalan secara
konsekwen oleh masyarakat
3
Informasi tentang (1) rencana tata ruang; (2)
penataan bangunan dan lingkungan; (3) perizinan;
dan (4) standar perumahan dan permukiman
Pemda; TPP; BKM-UP; masyarakat;
aparat kel/desa
Informasi tentang perumahan
dan permukiman baik melalui
media elektronik maupun
cetak
D
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
1
Pelatihan/coach terkait pembangunan
infrastruktur skala lingkungan (8 indikator)
Pemda; TPP; BKM-UP; masyarakat;
aparat kel/desa
Dipahaminya pembangunan
infrastruktur yang memenuhi
kelayakan teknis dan kelayakan
fungsi
2
Transparansi dan akuntabilitas keuangan
Pemda; TPP; BKM-UP; masyarakat;
aparat kel/desa
Terbangunya transparasi dan
akuntabilitas dalam
penggunaan dana
3
Monitoring & evaluasi pelaksanaan pembangunan
fisik dan penggunaan keuangan
Pemda; TPP; BKM-UP; masyarakat;
aparat kel/desa
Bangunan fisik memiliki
kelayakan teknis dan kelayakan
fungsi serta efisiensi
pemanfaatan dana
KEGIATAN PENCEGAHAN PERMUKIMAN KUMUH
NO
E
KEGIATAN
PELAKU
OUPUT
MEMBANGUN JEJARING KERJA
1
Pelatihan /coach identifikasi stakeholder dalam
kegiatan pencegahan permukiman kumuh
Pemda; TPP; BKM-UP; masyarakat;
aparat kel/desa
Daftar stakeholder
2
Pelatihan/coach menyusun proposal kerjasama
dengan pihak lain
Pemda; TPP; BKM-UP; masyarakat;
aparat kel/desa
Dipahaminya cara menyusun
proposal kerjasama
3
Pelatihan/coach cara komunikasi dengan mitra
terkait pemanfaatan dana kemitraan
Pemda; TPP; BKM-UP; masyarakat;
aparat kel/desa
Adanya laporan hasil dan
penggunaan dana kepada
mitra
F
PENGUATAN LIVELIHOOD (P2B)
1
Penguatan Kelompok melalui implementasi panca
sutra
Pemda; TPP; BKM-UP; masyarakat;
aparat kel/desa
Kelompok menerapkan panca
sutra
2
Prioritas sasaran adalah warga MBR, utamanya
yang tinggal di kawasan permukiman kumuh
(delinesai kumuh)
Pemda; TPP; BKM-UP; masyarakat;
aparat kel/desa
Warga MBR di kawasan kumuh
mendapatkan layanan P2B
Outputs/Outcomes
Pencegahan Permukuman Kumuh Berhasil
OUPUTS
OUTCOMES
1.
Infrastruktur dasar (8 indikator) permukiman
memenuhi persyaratan kelayakan teknis dan
kelayakan fungsi
2.
Permukiman memiliki PSU yang lengkap dan
memenuhi kelayakan teknis serta kelayakan
fungsi
3.
Masyarakat dan aparat kel/desa memiliki
pemahaman
tentang peraturan perundangundangan tentang perumahan & permukiman
4.
Terbangunya PHBS (Pola Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat). Misalnya : tidak membuang sampah
di selokan; tidak melakukan pencemaran
terhadap sumber air minum; dll
5.
Tim O&P berjalan optimal
6.
Kawasan permukiman secara visual teratur,
tertata dan asri
7.
Terbangunya kolaborasi
untuk
tumbuhnya kawasan kumuh baru
8.
Dan lain-lain
mencegah
Kawasan permukiman tetap terjaga
kualitas permukimannya dan tidak
berubah menjadi kumuh baru
RUJUKAN
1
Permen PU No.1 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Minimum (SPM)
2
SNI 03-1733-2004 tentang Tatacara Perencanaan Lingkungan Perumahan
di Perkotaan
3
PP No. 88 Tahun 2014 tentang Pembinaan dan Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Permukiman
4
Permen PUPR No. 02 Tahun 2016 tentang Peningkatan Kualitas Terhadap
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
5
UU No. 01 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
6
UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
Hari prasetyo, 2016
Lampiran :
Contoh kegiatan pencegahan dalam pengamanan air minum
RENCANA PENGAMANAN AIR MINUM
(RPAM) KOMUNITAS
adalah upaya pencegahan , perlindungan serta pengendalian layanan air
minum dari sumber air minum hingga ke Sambungan Rumah, melalui
pendekatan kerangka manajemen resiko , untuk menjamin tercapainya 4 K
(Kualitas, kuantitas, kontinuitas dan keterjangkauan)
Kualitas
Sesuai dengan Permenkes No. 29/Menkes/Per/IV/2010
tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
Kuantitas
Memenuhi Standar Kebutuhan Pokok Air Minum, yaitu sebesar 10 m3
(60 l/org/hari)
Kontinuitas
Layanan air minum tersedia secara kontinyu selama 24 jam
per hari sepanjang tahun
Keterjangkauan
Air minum dapat diakses masyarakat pengguna dengan harga yang layak (tidak
melampaui 4% dari pendapatan keluarga).
Download