Laporan akhir uji model peningkatan kualitas sosial ekonomi dalam penataan kawasan kumuh perkotaan LAPORAN AKHIR UJI MODEL PENINGKATAN KUALITAS SOSIAL DAN EKONOMI DALAM RANGKA PENATAAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN Tahun 2011 Laporan akhir uji model peningkatan kualitas sosial ekonomi dalam penataan kawasan kumuh perkotaan BAB 1. PENDAHULUAN BAB I I.1. Latar belakang Penanganan kawasan kumuh seringkali menghadapi masalah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap standar teknis bangunan, serta keterbatasan kondisi sosial dan ekonomi. Sehingga diperlukan upaya peningkatan kualitas sosial ekonomi dan lingkungan secara terpadu. . Pembagian peran dan tugas dari masing-masing pelaku (termasuk di dalamnya masyarakat) dalam kegiatan ini, mutlak diperlukan, sebagai sarana untuk mencapai optimalisasi pelaksanaan kegiatan di lapangan. Pelaksanaan kegiatan juga menemukan masalah berkaitan dengan keterbatasan informasi dan aksesibilitas pembiayaan, tingkat pemahaman serta kemauan masyarakat terhadap mekanisme dan tatacara penataan kawasan kumuh dan program Pemda belum terintegrasi dalam penanganan kawasan kumuh perkotaan. Untuk itu diperlukan adanya upaya pengembangan pendampingan pemda dan masyarakat dalam penanganan kawasan kumuh perkotaan. Kegiatan tahun 2011 merupakan kelanjutan dari kegiatan tahun 2008 yang berjudul Kajian Peningkatan Peran Pemda dan Masyarakat dalam Konsolidasi Lahan Kawasan, kegiatan tahun 2009 yang berjudul Pengembangan Model Pendampingan Masyarakat Dalam Peremajaan Kawasan Kumuh Perkotaan serta kegiatan tahun 2010 yang berjudul Peningkatan Kualitas Sosial dan Ekonomi Dalam Rangka Penataan Kawasan Kumuh Perkotaan. Dalam tahapan kegiatan penelitian ini di fokuskan pada aspek implementasi dari integrasi program Pokjanal (yang dirancang pada tahapan sebelumnya/2009). Untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh terhadap proses kegiatan penelitian yang telah dan akan dilaksanakan, berikut diberikan matrik kegiatan pada tahun jamak. Laporan akhir uji model peningkatan kualitas sosial ekonomi dalam penataan kawasan kumuh perkotaan Tabel 1.1. Tahapan Kegiatan 2008 -2011 NO TAHUN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT 1 2008 Persiapan/ Perintisan Peningkatan Peran Masy & Pemda Naskah Ilmiah 2 2009 Perancangan Program Integrasi Program & Sinergitas kinerja Antar Share Holdrs Konsep Model Pendampingan 3 2010 Implementasi Program tahap I Pelaksanaan Program secara terpadu (Tahap I) 4 2011 Uji Model & Implementasi Program tahap II Uji Kesepadanan Model & Pelaksanaan Program lanjutan secara terpadu (Tahap II) Model PNK Sosek dlm Penataan Kaw. Kumuh Perkotaan Model yang telah di ujicoba baik variable pembentuk, kesepadanan dan potensi kinerjanya. Adapun kegiatan penelitian 2011 yang berjudul Uji Model Peningkatan Kualitas Sosial dan Ekonomi Dalam Rangka Penataan Kawasan Kumuh Perkotaan ini dilatar belakangi Model yang sudah ada di Cipta Karya, Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan yang akan disempurnakan (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum – penanganan kawasan kumuh, 2007 – 2010 pengelolaan kawasan). Model tersebut terdiri dari 3 (tiga) bagian besar yaitu aspek berbagi peran, pendekatan dan skenario. Model dari Cipta Karya sebagaimana terdapat dalam Gambar 1.1.- 1.3. Gambar 1.1. Berbagi Peran Laporan akhir uji model peningkatan kualitas sosial ekonomi dalam penataan kawasan kumuh perkotaan Gambar 1.2. Pendekatan Gambar 1.3. Skenario Model pada gambar 1-3 dibangun dengan filosofi instruksi, yaitu belum dimunculkan bagaimana membangun aspek yang ada di dalam model. Pendekatan model program belum pada tahapan membangun, tetapi masih berupa proyek atau program sehingga belum semua aktor (terutama di daerah) dapat terlibat. Model tersebut masih melihat daerah kumuh secara atomis dimana semua segmen penduduk daerah kumuh adalah satu dan sama, padahal di daerah kumuh lam kumuh ada juga terdapat masyarakat yang kaya. Nuansa model masih menuju ke dekonsentrasi belum devolusi. Model belum mengantisipasi perubahan dinamis masyarakat secara ekonomi dan sosial misalnya antisipasi resistensi atau perkembangan usaha rakyat dan ini perlu dimasukkan ke dalam skenario. Model yang ada saat ini juga belum memasukkan analisis biaya manfaat. Laporan akhir uji model peningkatan kualitas sosial ekonomi dalam penataan kawasan kumuh perkotaan Disamping itu juga perlu mempertimbangkan beberapa teori pembangunan sosial ekonomi secara geografis yang mengedepankan 3 aspek yaitu institusi, infrastruktur dan intervensi yang selektif. Agar efektif, implementasi dari 3 aspek ini dapat dipandu oleh manajemen perubahan (change management). Model yang dibangun mengikuti konsep sistem yang dinamis yaitu input-proses-output dan adanya umpan balik. Draft Model yang akan diujikan adalah model proses yang merupakan hasil pelaksanaan litbang (action Research) dengan studi kasus/case study di kota Cimahi yang terdapat pada gambar I.4. Potensi masyarakat institusi Program pemerintah peningkatan kapasitas Potensi kawasan Kesiapan berubah intervensi komunikasi Kebijakan & peraturan Pengadaan lahan Peningkatan peran masyarakat Resistance-understanding-favorability-involvement-commitment Gambar 1.4. Model Peningkatan Kualitas Sosial Ekonomi dalam Penataan Kawasan Kumuh Perkotaan I.2. Permasalahan Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian tahun 2011 dilakukan untuk menjawab permasalahan: Apakah model tersebut dapat digeneralisasi pada kontek yang berbeda ? I.3. Pertanyaan penelitian a. Uji Variabel Pembentuk Bagaimana tingkat validitas Variabel pembentuk apabila diterapkan pada konteks /kondisi/daerah/kawasan lain b. Uji kesepadanan (Compatibility test) : Laporan akhir uji model peningkatan kualitas sosial ekonomi dalam penataan kawasan kumuh perkotaan Apakah model tersebut sesuai dengan governansi Pemerintah daerah dan masyarakat. Apakah model tersebut sesuai dengan Strategi pembangunan Kota (CDS = City Development Strategy) Apakah model tersebut sesuai dengan SOTK (struktur Organmisasi dan tata Kerja) Pemda dan masyarakat Apakah model tersebut sesuai dengan budaya setempat Apakah model tersebut sesuai dengan dinamika sosial, ekonomi dan lingkungan c. Uji Potensi Kinerja (potential performance test) Apakah model ini mampu : Meningkatkan peran dan kesiapan masyarakat untuk beradaptasi pada perubahan kondisi sosekling akibat pembangunan infrastruktur ke’PU’an Meningkatkan kontribusi masyarakat dalam pengadaan lahan untuk pembangunan infrastruktur ke-PU-an I.4. Tujuan penelitian Melakukan uji model peningkatan kualitas sosial ekonomi dalam penataan kawasan kumuh perkotaan Menyusun Naskah Ilmiah peningkatan kualitas sosial ekonomi dalam penataan kawasan kumuh perkotaan I.5. Keluaran dan manfaat 1.5.1. Keluaran a. Satu buah model peningkatan kualitas sosial ekonomi dalam penataan kawasan kumuh perkotaan yang telah diuji variabel pembentuknya, interaksi antar variabel, kesepadanannya, dan potensi kinerjanya. b. Satu buah Naskah ilmiah tentang model peningkatan kualitas sosial dan ekonomi dalam penataan kawasan kumuh perkotaan.. I.5.2. Manfaat Terbentuknya model yang komprehensif untuk peningkatan kualitas sosial ekonomi dalam penataan kawasan kumuh perkotaan secara efektif dan efisien, terpadu dan terpola serta berkelanjutan I.5.3. Benefit Laporan akhir uji model peningkatan kualitas sosial ekonomi dalam penataan kawasan kumuh perkotaan Hasil uji model peningkatan kualitas sosial ekonomi dalam penataan kawasan kumuh perkotaan ini berupa Model yang: 1. Rigorous (dibentuk sesuai kaidah research-based policy making) 2. cost-effective (berbiaya efektif) 3. parsimony (hanya dengan beberapa variable namun model dapat menjelaskan sebagian besar fenomena) 4. memiliki kekuatan prediksi 5. mewadahi kearifan lokal yang ditujukan untuk mendukung pemerintah daerah dan sektor ke cipta karyaan dalam melakukan peningkatan kualitas sosial ekonomi dalam rangka penataan kawasan kumuh perkotaan. Laporan akhir dari uji model sekaligus merupakan sebuah naskah ilimiah. I.5.4. Lingkup kegiatan Lingkup kegiatan ini terdiri dari dua aktivitas utama yang parallel, berhubungan namun dapat berdiri sendiri satu sama lain. Aktivitas ini adalah 1. Pelaksanaan implementasi Program Tahap II dan 2. Uji model. Kaitan antara dua aktivitas ini adalah sebagai berikut: Pelaksanaan implementasi program tahap II adalah bentuk uji kinerja model pada lokasi di Cimahi. Hasil dari uji kinerja ini akan mempercepat model mencapai tahapan saturasinya dan akan digunakan sebagai pembanding dalam uji model yang dilakukan pada konteks yang berbeda. Dalam hal ini uji model tersebut dilakukan pada kota Palembang Untuk itu, maka lingkup kegiatan adalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Implementasi Program tahap II di kawasan Cigugur Tengah Kota Cimahi: Aspek Sosial kelembagaan : Mendampingi masyarakat dan Pokjanal dalam penyusunan dan integrasi program, mengevaluasi kinerja Kelompok Pengelola Kawasan (KUWACI 1 – 9), membentuk dan melakukan perkuatan kelembagaan Koperasi RW 05 (termasuk advokasi legalisasinya) Aspek Ekonomi : Mendorong dan mendampingi masyarakat dan Pokjanal dalam implementasi aksessibilitas PKBL Laporan akhir uji model peningkatan kualitas sosial ekonomi dalam penataan kawasan kumuh perkotaan Aspek lingkungan : Melakukan penggalangan aspirasi dan pendampingan masyarakat dalam menyusun usulan prioritas program peningkatan kualitas lingkungan permukiman (prasarana dan sarana). 2. Pelaksanaan Uji Model di Kota Palembang. I.5.5. Tahapan Kegiatan 1. Persiapan a. Koordinasi Tim Pelaksana Penyusunan naskah ilmiah b. Kajian kebijakan dan kepustakaan (peraturan perundang-undangan, laporan hasil litbang dan dokumen pendukung lainnya). c. Penyusunan rancangan penelitian d. Penyusunan Jadwal pelaksanaan dan anggaran 2 Pelaksanaan : a. Implementasi Program Tahap II dilakukan di lokasi Litbang Kampung Ciputri, Kelurahan Cigugur Tengah – Kota Cimahi : 1) Evaluasi Kinerja Kelompok, Pembaharuan data dan penyusunan usulan prioritas program masyarakat - FGD I 2) Sinkronisasi Program dan Sinergitas kinerja dalam implementasi program FGD II 3) Perancangan program lanjutan (integrasi program dan Sinergitas kinerja Pokajanal, swasta dan masyarakat) – FGD III 4) Fasilitasi-advokasi legalisasi koperasi b. Uji Model dilakukan di Kota Palembang. 1) Identifikasi sumber data primer dan sekunder 2) Penyusunan jadwal wawancara dan survey. 3) Melakukan wawancara dan survey. 4) Kompilasi data dan analisis hasil survey/wawancara. c. Penyusunan laporan Kemajuan d. Perumusan draft laporan akhir- naskah ilmiah e. Pembahasan draft laporan akhir - naskah ilmiah f. Finalisasi laporan akhir - naskah ilmiah